30
ANNISA RAZ PANDIA BELA MALIKA YUSUF DARA ASDIA FAHRUR ROZI MUHAMMAD MIRZA M. ZIKRY FIRDAUS AULA LIZA RINA MUTIA FAJAR SUCI INDAH SARI ZAUZA NABILA FAIDIL AKBAR KELOMPOK 6 1 14/06/2022

Sistem indra

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem indra

01/05/2023

1

- ANNISA RAZ PANDIA -BELA MALIKA YUSUF -DARA ASDIA -FAHRUR ROZI -MUHAMMAD MIRZA -M. Z IKRY F IRDAUS-AULA L IZA-RINA MUTIA FAJAR-SUCI INDAH SARI -ZAUZA NABILA -FAIDIL AKBAR

KELOMPOK 6

Page 2: Sistem indra

01/05/2023

2

SKENARIO 6 CERITA DI RUANG TUNGGU RSUDZA

Seorang ibu berusia 40 tahun beberapa bulan yang lalu melahirkan seorang bayi perempuan. Ibu tersebut heren dengan bentuk daun telinga putrinya yang lebih besar dan menonjol. Dia menyampaikan hal tersebut kepada anaknya Hadi yang saat ini sedang belajar di fakultas kedokteran ABULYATAMA. Hadi mengatakan bahwa ibunya tidak perlu khawatir karena bentuk daun telinga yang di miliki adiknya itu di kenal dengan istilah “bats ear” dan tidak akan mempengaruhi fungsi pendengaran. Atas saran Hadi, ibu kemudian membawa adiknya ke RSUDZA untuk berkonsultasi mengenai tindakan apa yang mungkin dilakukan agar bentuk daun telinga menjadi normal. Di ruang tunggu rumah sakit, ibunya bertemu dengan nenek Sarah yang bercerita bahwa beberapa hari yang lalu ia seperti kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh di kamar mandi karena mengalami pusing dan merasakan ruangan berputar. Setelah kejadian tersebut, ia merasakan daya penciumannya berkurang. Nenek sarah juga mengatakan bahwa ia pernah datang berobat kesini beberapa waktu yang lalu karena sinusitis yang di deritanya.Bagaimana anda menjelaskan kejadian di atas?

Page 3: Sistem indra

01/05/2023

3

TAHAP 1. IDENTIFIKASI ISTILAH

1. Bats ear (kuping caplang) kelainan congenital dimana bentuk daun telinga tidak normal yaitu lebih besar dan berdiri

2. Pusing sensasi berputar atau vertigo 3. Sinusitis inflamasi atau peradangan pada

mukosa atau selaput lendir sinus (dinding sinus) yang disebabkan oleh infeksi virus/bakteri gejala pada

4. Telinga suatu organ yang memiliki fungsi sebagai pendengaran, dan keseimbangan tubuh

Page 4: Sistem indra

01/05/2023

4

TAHAP II IDENTIFIKASI MASALAH

1. Sebutkan bagian bagian dari telinga?2. Apa fungsi dari telinga? 3. Bagaimana mekanisme pendengaran ?4. Apa penyebab sinusitis ?5. Apa fungsi dari penciuman ?

Page 5: Sistem indra

01/05/2023

5

TAHAP III ANALISA MASALAH

1. BAGIAN BAGIAN TELINGA.

Bagian telinga luar Terdiri dari : daun telinga, meatus auditorius (lubang telinga) membran timpani

Bagian telinga tengah Terdiri dari : tulang pendengaran (maleus, inkus dan stapes) fungsi untuk menghantarkan getaran ke telinga dalam

Bagian telinga dalamTerdiri dari : koklea, vestibulum , saraf auditori

Page 6: Sistem indra

01/05/2023

6

2. Fungsi telinga

Fungsi telingan secara umum mencangkup untuk pendengaran dan keseimbangan. Bagian luar dan tengah telinga menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga dalam yang berisi cairan, dimana energi suara mengalami penguatan dalam proses ini. Telinga dalam berisi dua sistem sensorik berbeda:

1. Koklea : mengandung reseptor untuk mengubah gelombang suara menjadi impuls saraf sehingga kita dapat mendengar.

2. Aparatus vestibularis : bagian yang penting bagi sensasi keseimbangan.

Page 7: Sistem indra

01/05/2023

7

3. Mekanisme pendengaran

Dimulai dari gelombang suara yang ditangkap oleh pinna(daun telinga) diteruskan/dihantarkan gelombang suara oleh meatus auditorius eksterna membran timpani di ubah menjadi getaran koklea merangsang reseptor rambut koklea saraf sensorik melalui implus kemudian menerjemahkan sebagai suara

Page 8: Sistem indra

01/05/2023

8

4. Penyebab sinusitis

a. Bakteri, virus dan infeksi hidungb. alergi atau polusi udarac. merokok d. Insfeksi virus flu / pilek. e. Dll.

Page 9: Sistem indra

01/05/2023

9

5. Fungsi penciuman

• Pernafasan • menyaring udara atau debu/ kotoran• mengatur/ menghangatakn suhu tubuh dari

udara yang terhirup• pelembapan urasa pernafasan • penampungan sekresi dari sinusitis,

paranasalis dan ductus nasolacrimalis

Page 10: Sistem indra

TAHAP IV STRUKTURISASI S. INDRA

N.Cranialis lainnya

N.auditorius

Indra Penciuman

Indra Yang lain

Indra Pendengaran

Telinga luar

Telinga

dalam

Telinga

tengah

keseimbangan

>.penglihatan>.pengecapan>.perabaan

>. HIDUNG

N.olfaktorius

Pusat

Page 11: Sistem indra

01/05/2023

11

TAHAP 5 LEARNING OBJEKTIF

1. Anatomi dan fisiologi dari telinga dan hidung.

2. Mekanisme pendengaran dan penciuman3. Embriogenesis telinga dan hidung 4. Mekanisme keseimbangan (vestibulum)5. Fungsi dari sinus paranasalis

Page 12: Sistem indra

01/05/2023

121. Anatomi dan fisiologi telinga dan hidung

Anatomi dan fisiologi telinga Telinga luar :

Pinna mengumpulkan gelombang suara

Meatus auditorius eksterna menghantarkan gelombang suara ke membran timpani

Membran timpani menghantarka getaran dari gelombang suara yang diterima.

Sherwood.Fisiologi Manusia.2011.Ed.6

Page 13: Sistem indra

01/05/202313

Telinga Tengah: Osikulus auditorius (maleus,inkus & stapes) bergetar dan memicugerakan berbentuk gelombang di koklea.

Telinga dalam: Koklea mengandung sistem sensorik untuk

mendengar. Terdapat organ corti. Aparatus vestibularis mengandung sistem sensorik

untuk keseimbangan dan memberi masukan yang penting bagi pemeliharaan postur dan keseimbangan.

Sherwood.Fisiologi Manusia.2011.Ed.6

Page 14: Sistem indra

14

01/05/2023

TelingaTelinga Luar :

>. Pinna

>. Meatus auditorius eksterna

>. Membran Timpani

Telinga tengah :

>.Osikulus auditorius

(maleus, inkus, stapes)

Telinga Dalam

>.Kokhlea

>.Aparatus vestibularis

Page 15: Sistem indra

15

01/05/2023

HidungA. Hidung Luar.

 Hidung luar berbentuk piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke bawah :

1. Pangkal hidung(bridge)2. Dorsum nasi 3. Puncak hidung(apeks )4. Ala nasi5. Kolumela6. Lubang hidung ( nares anterior )

Page 16: Sistem indra

01/05/202316

Hidung  luar  dibentuk  oleh  tulang  dan  tulang  rawan  yang  dilapisi  oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung.

Kerangka tulang terdiri dari :1. Sepasang os nasalis ( tulang hidung )2. Prosesus frontalis os maksila3. Prosesus nasalis os frontalis

Page 17: Sistem indra

01/05/202317

Sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan yang terletak dibagian bawah hidung, yaitu :

1. Sepasang kartilago nasalis lateralis superior2. Sepasang kartilago nasalis lateralis inferior ( kartilago alar mayor )3. Beberapa pasang kartilago alar minor4. Tepi anterior kartilago septum nasi

Page 18: Sistem indra

01/05/2023

18

Fungsi Hidung

Jalan napas Udara masuk melalui nares anterior, lalu naik ke atas setinggi konka media dan kemudian turun ke bawah ke arah nasofaring, dan seterusnya. Pada ekspirasi terjadi hal sebaliknya.

Alat pengatur kondisi udara (air condition-ing) Mukus pada hidung berfungsi untuk mengatur kondisi udara

  Penyaring udara Mukus pada hidung berfungsi sebagai penyaring dan pelindung udara inspirasi dari debu dan bakteri bersama rambut hidung, dan silia.

Sebagai indra penghidu Fungsi utama hidung adalah sebagai organ penghidu, dilakukan oleh saraf olfaktorius.

Untuk resonansi udara Fungsi sinus paranasal antara lain sebagai pengatur kondisi udara, sebgai penahan suhu, membantu keseimbangan kepala, membantu resonansi suara, sebagai peredam  perubahan tekanan udara, membantu produksi mukus dan sebagainya.

Turut membantu proses berbicara Refleksi nasal

Page 19: Sistem indra

19

01/05/2023

2. Mekanisme pendengaran dan penciumanA. Mekanisme

Pendengaran

Gelombang suara getaran membran timpani getaran osikulus auditorius(stapes) getaran struktur koklea pada jendela oval

Sherwood.Fisiologi Manusia.2011.Ed.6

Page 20: Sistem indra

20

01/05/2023

Mekanisme Penciuman

Bau(odoran) diikat oleh silia di difusikan ke reseptor olfaktorius glomerulus menerima satu sinaps dari satu jenis reseptor bau sebelum di salurkan, glomerulus menyortir dan menyusun berbagai komponen suatu molekul odoriferosa sel mitral ke sistim limbik dan korteks serebri untuk pemrosesasan yang lebih lanjut

Sherwood.Fisiologi Manusia.2011.Ed.6

Page 21: Sistem indra

01/05/2023

21

3. Embriogenesis telinga dan hidung

A. Embriogenesis telinga

Telinga Dalam

Perkembangan telinga dimulai pada minggu ke empat, dimana terjadi penebalan pada surfaceectoderm yang diinduksi oleh sinyal induksi dari paraxial mesoderm dan notochord. Kemudiansetelah menebal, terbentuklah otic placode. Otic placode kemudian berinvaginasi dan terbenam kesurface ectoderm dan menembus jaringan mesenkim dan membentuk otic pit. Kedua ujung dari oticpit kemudian bersatu dan membentuk otic vesicle dan pada otic vesicle terjadi pertumbuhandiverticulum dan pemanjangan.

Vesicle yang terus berkembang pada bagian ventralnya akan membentuk sacculus yang kemudianmenggulung dan membentuk cochlear duct. Cochlear duct yang menggulung sekitar 2,5 putaran akanmembentuk membran cochlear dan terdapat penghubung dengan sacculus yaitu ductus reuniens.Sedangkan pada bagian dorsal terjadi pembentukan dari endolymphatic duct, utricle dan semicircularduct dengan ampulla pada salah satu ujungnya.

Stimulasi dari otic vesicle akan membuat mesenchyme di sekitarnya berkondensasi danberdiferensiasi membentuk cartilagoneus otic capsule. Karena pembesaran dari membranouslabirynth, vakuola muncul di cartilagoneus otic capsule dan segera membentuk perilymphatic space.Perilymphatic space yang berhubungan dengan cochlear duct berkembang menjadi dua bagian yaituscala tympani dan scala vestibuli. Cartilagoneus otic capsule kemudian berosifikasi dan membentukbony labyrinth di telinga dalam.

Page 22: Sistem indra

01/05/2023

22

B. Telinga Tengah

Bagian telinga tengah berkembang dari tubotympanic recess dari first pharingeal pouch.Bagian proksimalnya akan membentuk pharyngothympanic tube (auditory tube). Sedangkan bagian distalnya akan membentuk tympanic cavity yang nantinya akan meluas dan menyelimuti tulang kecil telinga tengah/ auditory ossicles (malleus, incus dan stapes), tendon dan ligament serta chorda thympani nerve

Page 23: Sistem indra

01/05/2023

23

C. Telinga Luar

` Eksternal acoustic meatus terbentuk dari perkembangan first pharingeal groove bagian dorsal. Padaawal bulan ke tiga, terjadi proliferasi sel-sel epitel di bawah meatus yang nantinya akan membentuk sumbat meatus. Lalu pada bulan ke tujuh, sumbat meluruh dan lapisan epitel di lantai meatus berkembang menjadi gendang telinga definitif. Dimana gendang telinga itu dibentuk dari lapisan epitel ektoderm di dasar acoustic meatus, lapisan epitel endoderm di tympani cavity dan lapisan intermediate jaringan ikat yang membentuk stratum fibrosum. Sedangkan aurikula terbentuk dari hasil proliferasi mesenkim di ujung dorsal first and secondary pharyngeal arch yang mengelilingi first pharyngeal groove dan membentuk auricular hillock yang berjumlah tiga di masing-masing sisi eksternal acoustic meatus dan kemudian auricullar hillock akan bersatu lalu membentuk auricula definitif. Pada awalnya, telinga luar berada di regio leher bawah. Setelah terbentuk mandibula, telinga luar naik ke samping kepala setinggi dengan mata.

Page 24: Sistem indra

01/05/2023

24

Embriologi hidung

Pada akhir minggu ke-4, muncul prominensia fasialis (tonjolan wajah) yan g terutamaterdiri dari mesenkim yang berasal dari Krista neuralis dan dibentukterutama oleh pasanganpertama lengkung faring. Di sebelah lateral dari stomedium (mulut primitif) dapat dibedakanprominensia maksilaris, dan prominensia mandibularis pada daerah kaudal. Prominensiafrontonasalis dibentuk oleh mesenkim pada ventral dari vesikel otak, memebentuk batas atasstomedium. Di kedua sisi prominensia frontonasalais terbnetuk plakoda nasalis(olfaktoria).

Selama minggu 5, plakoda nasalis (lempeng hidung) mengalami invaginasi memebentukfovea nasalis (lekukan hidung). Dalam prosesnya, terbentuk suatu bubungan jaringan yangmengelilingi masing-masing lekukan dan membentuk prominensia nasalis.

Selama minggu 6, fovea nasalis menjadi semakin dalam, sebagian karena penetrasi kemesnkim di bawahnya. Mula-mula membrane oronasalis memisahkan kedua lekukan darirongga mulut primitif melalui foramen yang baru terbentuk, koana primitif. Kedaua koana initerletak di kedua sisi garis tengah dan tepat di belakang palatum primer. Kemudian, denganterbentuknya palatum sekunder dan perkembangan lebih lanjut rongga hidung primitif,terbentuk koana definitive di taut antara rongga hidung dan faring.Sinus paranasal berkembang sebagai divertikulum dinding hidung lateral dan meluas kedalam maksila, os etmoidale, os frontale, dan os sfenoidale. Sinus-sinus ini mencapaiukurannya yang maksimal selama pubertas dan ikut membentuk wajah yang definitif

Page 25: Sistem indra

01/05/202325

Page 26: Sistem indra

01/05/2023

26

4. Mekanisme Keseimbangan

Proses keseimbangan dilakukan oleh saluran setengah lingkaran. Saluran ini mampu mendeteksi gerakan memutar kepala atau disebut keseimbangan rotasi. Selain itu, saluran setengah lingkaran juga mampu mendeteksi gerakan kepala tegak atau datar sehingga disebut keseimbangan gravitasi.

Keseimbangan rotasi melibatkan tiga saluran setengah lingkaran yang saling membentuk sudut satu sama lainnya. Setiap bagian dasar dari ketiga saluran ini memiliki saluran agak membesar yang disebut ampula. Di dalam ampula terdapat sel-sel rambut yang tertanam di dalam gelatin yang disebut kupula. Setiap ampula mampu mendeteksi gerak rotasi kepala. Pada saat cairan di dalam tubuh di dalam saluran setengah lingkaran mengalir, kupula bergerak sesuai dengan arah aliran cairan sehingga menimbulkan impuls-impuls saraf. Selanjutnya, impuls-impuls saraf mengalir melalui saraf vestibular menuju ke otak. Gerakan cairan di dalam saluran setengah lingkaran secara terus menerus dapat menimbulkan rasa sakit.

Page 27: Sistem indra

27

01/05/2023

Keseimbangan gravitasi tergantung utrikulus dan sakulus, dan dua selaput kantong pada vestibulum. Kedua selaput kantong tersebut mengandung sel-sel rambut yang tertanam pada suatu gelatin yang disebut membran otolitik. Pada membran ini terdapat butiran-butiran kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolit. Utrikulus sangat sensitif terhadap gerakan naik turun.

Pada saat tubuh diam, otolit di dalam utrikulus dan sakulus berada di atas sel-sel rambut. Namun, pada saat kepala menunduk atau tubuh bergerak tegak dan datar, posisi otolit berubah dan membran otolit membengkok. Akibatnya sel-sel rambut ikut membengkok sehingga menimbulkan impuls-impuls saraf yang dikirim ke otak melalui saraf vestibular. Selanjutnya,otak menginterpretasikan impuls-impuls saraf tersebut untuk menentukan posisi kepala.

Page 28: Sistem indra

28

01/05/2023

5. Sinus Paranasalis

Sinus Paranasalis terbagi atas 4 :

Sinus Frontal Sinus Ethmoid Sinus Sphenoid Sinus Maxillary

Page 29: Sistem indra

01/05/202329

A. Sinus Maksilaris- Terbentuk pada usia fetus bulan IV yang terbentuk dari prosesus maksilaris arcus I.- Bentuknya piramid, dasar piramid pada dinding lateral hidung, sedang apexnya pada pars zygomaticus maxillae.- Merupakan sinus terbesar dengan volume kurang lebih 15 cc pada orang dewasa.B. Sinus Ethmoidalis- Terbentuk pada usia fetus bulan IV.- Saat lahir, berupa 2-3 cellulae (ruang-ruang kecil), saat dewasa terdiri dari 7-15 cellulae, dindingnya tipis.- Bentuknya berupa rongga tulang seperti sarang tawon, terletak antara hidung dan mataC. Sinus Frontalis- Sinus ini dapat terbentuk atau tidak.- Tidak simetri kanan dan kiri, terletak di os frontalis.- Volume pada orang dewasa ± 7cc.- Bermuara ke infundibulum (meatus nasi media)D. Sinus Sphenoidalis- Terbentuk pada fetus usia bulan III.- Terletak pada corpus, alas dan Processus os sfenoidalis.- Volume pada orang dewasa ± 7 cc.

Page 30: Sistem indra