16
Konjungtiva Oleh : 1.Ella Dwi Ernawati (01314019) 2.Maulana Fajar A. (01314041)

Konjungtiva

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konjungtiva

Konjungtiva

Oleh :1.Ella Dwi Ernawati

(01314019)2.Maulana Fajar A.

(01314041)

Page 2: Konjungtiva

Anatomi • Konjungtiva merupakan lapisan tipis yang berada di

mata yang berguna melindungi sklera (area putih dari mata).

Gangguan• Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat

disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau reaksi alergi.

Page 3: Konjungtiva

Klasifikasi Konjungtivitis bakteri Konjungtivitis virusKonjungtivitis alergiKonjungtivitis folikular/klamidia

Page 4: Konjungtiva

Manifestasi Klinis• Gejala subjektif meliputi rasa

gatal, kasar (“ngeres/tercakar”) atau terasa ada benda asing.

• Gejala objektif meliputi hyperemia konjungtiva, epifora (keluar air mata berlebihan), pseudoptosis (kelopak mata atas seperti akan menutup), tampak semacam membrane atau pseudomemran akibat koagulasi fibrin

Page 5: Konjungtiva

Etiologi • Allergen• Bakteri• Virus• Iritasi kimia• Penularan melalui handuk, lap tubuh,

atau tangan orang yang terkontaminasi

• Penyakit sistemik, seperti eritema multiformis dan penyakit tiroid

• Infeksi candida

Page 6: Konjungtiva

Faktor Resiko• Daya tahan tubuh yang menurun • Adanya riwayat atopi • Penggunaan kontak lens dengan perawatan

yang tidak baik • Higiene personal yang buruk

Page 7: Konjungtiva

Pathway

Page 8: Konjungtiva

Komplikasi • Kedutan (tic)• Infiltrasi kornea• Ulserasi kornea• Kerusakan mata

Page 9: Konjungtiva

Asuhan Keperawatan

• Anamnesis• Riwayat Penyakit :1. Nyeri pada mata2. Fotofobia3. Rasa terbakar, gatal, dan sensasi

benda asing di mata4. Sakit tenggorokan dan demam

Page 10: Konjungtiva

Pemeriksaan fisik• Ketajaman penglihatan

Uji formal ketajaman penglihatan harus merupakan bagian dari setiap data dasar pasien. Tajam penglihatan diuji dengan kartu mata (snellen) yang diletakkan 6 meter.

• Palpebra superiorMerah,sakit jikaditekan

• Palpebra inferiorBengkak, merah, ditekan keluar secret

Page 11: Konjungtiva

Lanjutan…• Konjungtiva tarsal superior dan inferior

Inspeksi adanya ;1. Papil, timbunan sel radang sub konjungtiva yang

berwarna merah dengan pembuluh darah ditengahnya

2. Membran,sel radang di depan mukosa konjungtiva yang bila iangkat akan berdarah, membran merupakan jaringan nekrotik yang terkoagulasi dan bercampur dengan fibrin, menembus jaringan yang lebih dalam dan berwarna abu – abu.

3. Pseudomembran, membran yang bila diangkat tidak akan berdarah

4. Litiasis, pembentukan batu senyawa kalsium berupa perkapuran yang terjadipada konjungtiviti kronis

5. Sikatrik, terjadi pada trakoma.

Page 12: Konjungtiva

Lanjutan…• Konjungtiva bulbia. Sekresib. Injeksi konjungtivalc. Injeksi siliard. Kemosis konjungtiva bulbi, edema konjungtiva berat e. Flikten peradangan disertai neovaskulrisasi• Korneaa. Erosi kornea, uji fluoresin positifb. Infiltrat, tertibunnya sel radangc. Pannus, terdapat sel radang dengan adanya

pembuluh darah yang membentuk tabir kornead. Fliktene. Ulkusf. Sikatrik

Page 13: Konjungtiva

Lanjutan…• Bilik depan mataa. Hipopion, penimbunan sel radang dibagian

bawah bilik mata depanb. Hifema, perdarahan pada bilik mata depan• Irisa. Rubeosis, radang pada irisb. Gambaran kripti pada iris• Pupila. Reaksi sinar, isokorb. Pemeriksaan fundus okuli dengan optalmoskop

untuk melihatc. Adanya kekeruhan pada media penglihatan yang

keruh seperti pada kornea, lensa dan badan kaca.

Page 14: Konjungtiva

Pemeriksaan Penunjang• Uji kultur dan sensitivitas dapat

mengidentifikasi bakteri pathogen.• Pulasan konjungtiva yang diberi zat warna

menunjukkan paling banyak jumlah monosit pada konjungtivitis virus, sel polimofonuklear (neutrofil) paling banyak konjungtivitis bacteria dan eosinofil paling banyak pada konjungtivitis alergik.

Page 15: Konjungtiva

Penatalaksanaan Medis• Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah

menangani• mata yang sakit• Sekret mata dibersihkan.• Pemberian obat mata topical1. Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6

kali sehari atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari.2. Pada alergi diberikan flumetolon tetes mata dua kali sehari

selama 2 minggu.3. Pada konjungtivitis gonore diberikan kloramfenikol tetes

mata 0,5- 1% sebanyak 1 tetes tiap jam dan suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB tiap hari sampai tidak ditemukan kuman GO pada sediaan apus selama 3 hari berturut-turut.

4. Konjungtivitis viral diberikan salep Acyclovir 3% lima kali sehari selama 10 hari.

Page 16: Konjungtiva

Diagnosa Keperawatan

• Penurunan persepsi sensori berhubungan dengan infeksi kelenjar lakrimal yang ditandai dengan peningkatan lakrimasi

• Nyeri tekan berhubungan dengan edema kelopak mata

• Gangguan konsep diri berhubungan dengan edema pada kelopak mata

• Deficit perawatan diri berhubungan dengan mata merah yang ditandai dengan penurunan penglihatan