Upload
vita-kusuma
View
920
Download
17
Embed Size (px)
Citation preview
Skrining Disfagiauntuk Pasien Stroke AkutPEMERIKSAAN GUGGING SWALLOWING SCREEN (GUSS)
Referensi
VIT 2
Latar BelakangGUSS skrining sederhana yang dapat menentukan tingkat keparahan disfagiadengan mengevaluasi nutrisi cairan dan noncairan, dimulai dari teksturnoncairan; suatu metode cepat dan reliabel untuk mengidentifikasi pasien stroke dengan disfagia dan risiko aspirasi.
Tujuan:Mengurangi risiko aspirasi seminimal mungkin;
Mengakses tingkatan keparahan disfagia dan risiko aspirasi;
Merekomendasikan diet yang sesuai.
VIT 3
Prosedur PemeriksaanPasien hendaknya duduk di bed setengah duduk minimal 60ᴼ dan dalam kondisisadar setidaknya 15 menit.
Pemeriksaan GUSS dibagi 2 bagian: asesmen preliminary (bagian 1, tes menelantidak langsung) dan tes menelan langsung (bagian 2), yang terdiri dari 3 subtes. Keempat subtes harus dikerjakan secara runtun.
Pasien harus dapat menyelesaikan seluruh subtes untuk meraih 5 poin di setiapsubtes. Jika nilai subtes < 5 poin, pemeriksaan dihentikan dan dilanjutkanrekomendasi diet yang sesuai atau pemeriksaan penunjang berikutnya yaituvideofluoroscopy atau fiberoptic endoscopy.
Nilai tertinggi: 20 kemampuan menelan normal tanpa risiko aspirasi.
VIT 4
Bagian 1: Tes Menelan Tidak LangsungPemeriksaan GUSS diawali dengan menelan ludah. Pasien yang tidak dapatmemproduksi saliva cukup karena mulut kering diberikan saliva spray sebagaipengganti.
Dilakukan asesmen terhadap kewaspadaan (vigilance), batuk yang disengaja(voluntary cough), berdehem (throat clearing), dan penelanan saliva (saliva swallowing).
VIT 5
Bagian 2: Tes menelan LangsungSubtes Menelan Semipadat
Air destilasi/ aqua (aqua bi) dikentalkan menjadi setengah padat menyerupai konsistensipudding. Sepertiga sampai setengah sendok teh diberikan bolus pertama, dilanjutkan sampailima kali sendok teh. Pemeriksa mengobservasi pasien di setiap sendok yang diberikan. Pemeriksaan gagal jika salah satu dari 4 tanda risiko aspirasi ditemukan, yaitu gagal menelan, batuk, ngiler, perubahan suara.
pudding, puree, yogurt, madu.
Subtes Menelan Cairan
Diawali dengan 3 mL aqua dalam gelas beaker; pasien diobservasi selama menelan pertama kali ini. Jika menelan berhasil, subtes dilanjutkan dengan peningkatan volume 5, 10, dan 20 mL aqua sampai 50 mL. Pasien diminta minum 50 mL tersebut secepatnya.
VIT 6
Part 2: Direct Swallowing TestSubtes Menelan Padat
Sepotong kecil roti kering diberikan bolus pertama kali dalam subtes ini, diulang sampai lima kali. Diperlukan waktu 10 detik untuk sepotong kecil bahan padat bolus, termasuk fase preparasioral.
VIT 7
Bagian 1: Tes Menelan Tidak LangsungYa Tidak
Kewaspadaan(pasien sadar minimal 15 menit)
1 □ 0 □
Batuk dan atau berdehem(batuk yang disengaja, atau pasien berdehem dua kali)
1 □ 0 □
Menelan air ludah
• Menelan dengan baik 1 □ 0 □
• Ngiler 0 □ 1 □
• Perubahan suara 0 □ 1 □
Jumlah
1-4: pemeriksaan lebih lanjut5: tes menelan langsung
VIT 8
Bag
ian
2: T
esM
enel
anLa
ngs
un
g(M
ater
ial:
aqua
bi,
send
okte
h, p
enge
ntal
mak
anan
, rot
i ker
ing)
VIT 9
Pemeriksaan bertahap 1 2 3
Semipadat* Cair** Padat***
Proses menelan
• Tidak dapat menelan 0 □ 0 □ 0 □
• Menelan tertunda(> 2 detik, bahan padat > 10 detik)
1 □ 1 □ 1 □
• Menelan dengan baik 2 □ 2 □ 2 □
Batuk (tidak disengaja)(sebelum, selama, dan setelah menelan; sampai 3 menit kemudian)
• Ya 0 □ 0 □ 0 □
• Tidak 1 □ 1 □ 1 □
Ngiler
• Ya 0 □ 0 □ 0 □
• Tidak 1 □ 1 □ 1 □
Perubahan suara(suara diperhatikan sebelumdan sesudah menelan, kata “oh”)
• Ya 0 □ 0 □ 0 □
• Tidak 1 □ 1 □ 1 □
Jumlah (5) (5) (5)1-4: pemeriksaanlebih lanjut5: lanjut ke “cair”
1-4: pemeriksaanlebih lanjut5: lanjut ke “padat”
1-4: pemeriksaanlebih lanjut5: NORMAL
Petunjuk Bagian 2: Tes Menelan Langsung* Pertama berikan ⅓-½ sendok teh air aqua dicampur dengan pengental makanan (konsistensimenjadi seperti pudding). Bila tidak ada gejala, dilanjutkan 3-5 sendok teh. Asesmen dibuatsetelah 5 sendok teh penuh.
** 3, 5, 10, 20 mL aqua – bila tidak ada gejala dilanjutkan dengan 50 mL aqua (Daniels et al. 2000; Gottlieb et al. 1996). Dibuat asesmen dan pemeriksaan dihentikan jika diemukan salah satukriteria pada subtes.
*** klinis: roti kering; FEES: roti kering yang dilarutkan pada cairan berwarna.
Pemeriksaan penunjang fungsional seperti Videofluoroscopic Evaluation of Swallowing (VFES) , Fiberoptic Endoscopic Evalutation of Swallowing (FEES).
VIT 10
Kesimpulan dan InterpretasiKESIMPULAN
Tes menelan langsung (5)
Tes menelan tidak langsung (15)
Jumlah (20)
VIT 11
Jumlah Kriteria Keparahan Disfagia Risiko Aspirasi
20 Tidak ada disfagia/ disfagia ringan Risiko aspirasi minimal
15-19 Disfagia ringan Risiko rendah terjadi aspirasi
10-14 Disfagia moderat Risiko sedang terjadi aspirasi
0-9 Disfagia berat Risiko tinggi aspirasi
Rekomendasi Diet
VIT 12
Jumlah Kriteria Disfagia danRisiko Aspirasi
Rekomendasi Diet
20 Semipadat, cair, dan tekstur padatditelan denganbaik
Tidak ada disfagia/ disfagia ringanRisiko aspirasi minimal
• Diet normal• Cairan regular• Pertama kali di bawah supervisi terapis dan perawat
stroke yang ahli.
15-19 Tekstur semipadatdan cair ditelandengan baik, tekstur padatgagal.
Disfagia ringan denganrisiko rendah terjadiaspirasi
• Diet disfagia puree atau makanan lunak• Tekstur cairan diberikan dengan pelan, sesekali waktu• Perlu pemeriksaan lebih lanjut: VFES, FEES• Rujuk ke terapis bahasa dan bicara
10-14 Tekstur semipadatditelan denganbaik, tekstur cairgagal
Disfagia moderatdengan risiko aspirasi
Diet disfagia dimulai dengan:• Tekstur semipadat seperti makanan bayi dan tambahan
nutrisi parenteral• Semua tekstur cairan harus “di-semipadat-kan”• Obat tablet harus dihaluskan dan dicampur dengan cairan
kental• Tanpa medikasi cairan per os• Pemeriksaan lebih lanjut untuk asesmen menelan (VFES,
FEES)• Rujuk ke terapis bahasa dan bicara
0-9 Tes bagian 1 gagal, atau tekstursemipadat gagal
Disfagia berat denganrisiko tinggi aspirasi
• NPO ( non per os, tidak ada nutrisi melalui mulut)• Pemeriksaan lebih lanjut (VFES, FEES)• Rujuk ke terapis bahasa dan bicara
Terima kasih, semoga bermanfaat…
VIT 13
VIT 14
VIT 15
VIT 16
VIT 17