Upload
rudi-wijaya
View
46
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MENJAGA INDEPENDENSI DAN PROFESIONALISME BPK MELALUI REVISI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN
2006 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
OlehHeryandi
Disampaikan pada Diskusi Publik Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Fakultas Hukum Universitas Lampung Bandar Lampung, 9 September 2016
INDEPENDENSI DAN PROFESIONALISME
Independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain (Mulyadi dan Puradireja, 2002: 26).
tiga aspek independensi seorang auditor:(1) Independence in fact (independensi dalam fakta): auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi, keterkaitan yang erat dengan objektivitas.(2) Independence in appearance (independensi dalam penampilan): pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit.(3) Independence in competence (independensi dari sudut keahliannya): keahlian terkait erat dengan kecakapan profesional auditor.
INDEPENDENSI ANGGOTA BPK
BPK Menjunjung tinggi independensi (kelembagaan maupun individu) berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern dan atau organisasi.
BPK dilarang:(1)merangkap jabatan dalam lingkungan lembaga negara, badan yang mengelola keuangan negara dan perusahaan swasta nasional dan asing.(2)Menjadi anggota dan partisipan parpol.(3)Dilarang menunjukkan sikap dan perilaku yang menyebabkan orang lain meragukan.
Profesionalisme yaitu bersifat profesi atau memiliki keahlian keterampilan karena pendidikan dan pelatihan (Badudu dan Sutan, 2002: 848)
Lima Dimensi:1. Pengabdian pada profesi: gunakan pengetahuan
dan kecakapan.2. Kewajiban sosial: pentingnya peranan profesi.3. Kemandirian: mampu membuat keputusan sendiri
tanpa tekanan.4. Keyakinan: berwenang menilai adalah rekan
seprofesi.5. Hubungan sesama profesi: menggunakan ikatan
profesi sebagai acuan.
PROFESIONALISME
BPK membangun nilai profesionalisme dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada standar yang berlaku.
BPK Wajib:1. Menerapkan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan
kecermatan2. Menyimpan rahasia negara dan/atau rahasia
jabatan.3. Menghindari pemanfaatan rahasia negara untuk
kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain4. Menghindari perbuatan di luar tugas dan
kewenangannya.
PROFESIONALISME ANNGGOTA BPK
.
TUGAS DAN WEWENANG BPK
PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA YANG DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT,
PEMERINTAH DAERAH, LEMBAGA NEGARA LAINNYA, BANK INDONESIA, BADAN USAHA MILIK NEGARA, BADAN
LAYANAN UMUM, BADAN USAHA MILIK DAERAH, DAN LEMBAGA ATAU BADAN LAIN YANG MENGELOLA
KEUANGAN NEGARA
INDEPENDEN DAN PROFESIONAL
MENCARI ANGGOTA BPK(INDEPENDEN DAN PROFESIONAL)
ANGGOTA BPK
SYARAT
MEKANISME REKRUITMEN
PEPELAKSANAAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN KODE ETIK
UNSUR SYARAT KEANGGOTAAN BPK
Pasal 13 UU BPK sebaiknya dirumuskan:Syarat Umum dan syarat khusus:
A. Syarat Umum: (Untuk syarat umum poin (f) (j), dan (i) sebaiknya dimasukan dalam syarat khusus)(1) WNI
(2) Beriman dan bertaqwa(3) dstnya
. Syarat Khusus (dimasudkan untuk memenuhi kriteria Independen dan profesional):(1) anggota BPK paling rendah berpendidikan S1 atau yang setara yang memiliki keahlian dan pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun dalam bidang hukum, ekonomi, keuangan atau perbankan.(2) berpengalaman di bidang pemeriksaan minimal 5 tahun(3) Paling singkat telah 2 tahun meninggalkan jabatan sebagai pejabat di lembaga negara, pemerintahan, badan dan atau pengurus/anggota salah satu partai politik.(5) Berusia sekurang-kurangnya 35 tahun dan setinggi-tingginya 67 tahun.
Pasal 14 ayat (1): Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatian pertimbangan DPD (pengaturan ini perlu dipertegas dan diperjelas dasar pemilihan, asal calon yang akan dipilih, mekanisme penjaringan dan penjaringan)
Pasal 14 ayat (2) tata cara pemilihan anggota BPK diatur dalam peraturan tata tertib DPR....(seharusnya diatur dgn UU ini.
MEKANISME PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
1. Untuk menjamin independensi dan profesionlisme anggota BPK pengaturan tentang syarat perlu disesuaikan bidang
pekerjaan BPK, sehingga dapat dihindari rekruitmen anggota yangtidakprofesional.
2. Mekanisme pemilihan anggota oleh DPR perlu dipertegas melalui mekanisme seleksi oleh panitia seleksi (contoh
Pengaturan tentang pemilihan KPK perlu dipertimbangkan).
3. Pengaturan pelaksanaan dan pelaksana pemeriksaan termasuk tentang penunjukkan auditor perlu diatur lebih
lengkap.
CATATAN UNTUK REVISI UNDANG-UNDANG CATATAN UNTUK REVISI UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BPKNOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BPK