Upload
chartika-chika
View
106
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas Resume
Nama : Indah Chartika Sari
Nim : 0901113588
M. K : Analisa Politik Luar Negeri
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
MODEL-MODEL POLITIK LUAR NEGERI
Pendahuluan
Paper ini berisi penjelasan-penjelasan mengenai model-model politik luar negeri. Sumber
referensi dari paper ini adalah tulisan dari Yanyan Mochamad Yani, Drs., MAIR., Ph.D. yang
berjudul“Perspektif-Perspektif Politik Luar Negeri: Teori dan Praksis” dan juga beberapa
referensi lainnya. Paper ini jauh dari sempurna, oleh karena itu semua kritik dan saran yang
membangun akan diterima oleh penulis agar tulisan ini dapat menjadi lebih baik.
Model-Model Politik Luar Negeri
Politik luar negeri adalah strategi atau rencana tindakan yang dibentuk oleh para pembuat
keputusan (Decission Maker) suatu negara dalam menghadapi negara lain atau unit politik
internasional lainnya, dan dikendalikan untuk mencapai tujuan nasional spesifik yang dituangkan
dalam terminologi kepentingan nasional.1 Menurut Tulus Warsito dalam tulisannya yang
berjudul Teori-Teori Politik Luar Negeri bahwa,”Politik luar negeri dapat dipahami sebagai
tindakan rasional (Rational Action) suatu negara dalam usaha memenuhi kepentingan
nasionalnya di lingkungan internasional, dapat juga berarti hanya sebagai pernyataan gramatik
yang diucapkan oleh para pemimpin atau penguasa suatu negara terhadap masyarakat
internasional, dapat pula sebagai agregasi seluruh kepentingan dalam negeri suatu negara atau
bangsa”.2 Yanyan Mochamad Yani, Drs., MAIR., Ph.D. dalam tulisannya yang berjudul 1 Jack C. Plano & Roy Olton, “Kamus Hubungan Internasional”, (Jakarta: Putra A Bardin, 1999).2 Warsito, Tulus, “Teori-Teori Politik Luar Negeri”, (Yogyakarta: Bigraf, 1998), hlm. 73.
Perspektif-Perspektif Politik Luar Negeri: Teori dan Praksis menjabarkan lima bentuk politik
luar negeri, diantaranya;
1) Model Strategik/Model Rasional (Strategic/Rational Model)
Asumsi dasar perspektif ini yaitu negara-negara dapat dianggap sebagai aktor yang
berusaha untuk memaksimalkan pencapaian tujuan berdasarkan perhitungan yang
rasional di dalam sistem politik global. Fokus perhatian para akademisis yaitu lebih
menekankan pada transaksi atau interaksi antar pihak-pihak yang terlibat daripada
mengkaji suatu peristiwa hanya dari sudut pandang pihak yang memberikan tanggapan
saja. Didalam perspektif strategi, pola umum dari kesinambungan dan perubahan politik
luar negeri dijelaskan berdasarkan tujuan-tujuan strategis para pembuat keputusan.
Menurut John P. Lovel, bentuk interaksi antarnegara dalam perspektif strategi meliputi
leadership strategy, confrontation strategy, accommodative strategy, dan concordance
strategy.3 Kelemahan model politik luar negeri ini adalah asumsi mengenai perhitungan
rasional dari para pembuat keputusan. Sering terjadi suatu keputusan yang rasional bagi
seseorang belum tentu rasional pula bagi orang lain. Banyak studi-studi terdahulu yang
mengkaji mengenai politik luar negeri dengan menjelaskan bahwa para pengambil
keputusan akan bertindak rasional.
2) Model Pembuatan Keputusan (The Decision-Making Model)
Asumsi dasar perspektif ini yaitu tindakan internasional dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan keputusan-keputusan yang dibuat oleh unit-unit politik domestik yang
diakui, dimana para pemimpin negara (baik individual maupun berkelompok) bertindak
sebagai aktor-aktor utama dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Perspektif ini
menekankan pada analisis jaringan birokrasi organisasi yang kompleks dengan prosesur-
prosedur kelembagaannya. Menurut Richard Snyder, peran kepemimpinan, persepsi serta
sistem kepercayaan dari para pembuat keputusan, arus informasi diantara mereka, dan
dampak dari berbagai kebijakan luar negeri terhadap pilihan-pilihan mereka merupakan
3 Yanyan Mochamad Yani, Perspektif-Perspektif Politik Luar Negeri, hlm.2. dalam http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/perspektif_perspektif_politik_luar_negeri.pdf diakses pada 02 Januari 2012.
faktor-faktor penting untuk menjelaskan pilihan-pilihan kebijakan luar negeri yang
diambil oleh suatu negara.4 Model ini menekankan bahwa faktor apapun yang menjadi
determinan dalam politik luar negeri akan diperhatikan dan dipertimbangkan oleh para
pembuat keputusan (decision-makers).
3) Model Politik Birokrasi (The Bureaucratic Politics Model)
Model ini menekankan pada peran yang dilakukan oleh banyak birokrat yang terlibat
dalam proses politik luar negeri, dan tidak hanya fokus pada pusat pembuat keputusan
politik luar negeri suatu negara. Oleh karena itu, para birokrat mempunyai pengaruh yang
besar dalam merumuskan politik luar negeri. Para birokrat bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sehingga mereka dapat mempengaruhi
implementasi politik luar negerinya. Pada model ini pemerintah terdiri dari individu dan
organisasi. Akibatnya, keputusan tidaklah dipandang sebagai produk rasionalitas
melainkan produk dari proses interaksi dan penyesuaian dari berbagai individu dan
organisasi. Dengan kata lain, politik luar negeri merupakan proses politik yang meliputi
rundingan-rundingan (bargaining), kompromi (compromise), dan penyesuaian-
penyesuaian (adjustment).5
4) Model Adaptif (The Adaptive Model)
Model politik luar negeri ini dinilai sebagai akibat atau dampak dari perubahan yang terjadi
di lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Dengan kata lain, tindakan politik luar
negeri suatu negara pada suatu waktu tertentu merupakan penjumlahan dua variabel
independen, yaitu perubahan eksternal dan perubahan internal. James N. Rosenau dalam
tulisannya yang berjudul The Study of Political Adaptation: Essays on the Analysis of
World Politics berpendapat bahwa,”Perubahan-perubahan di dalam politik luar negeri
sering terjadi ketika perkembangan-perkembangan di lingkungan internal semakin
meningkatkan tuntutan-tuntutannya tentang kondisi di lingkungan eksternal, atau ketika
perkembangan di lingkungan eksternal dianggap mempunyai potensi ancaman bagi
keberadaan negara-bangsa tersebut”.6 Model ini terfokus pada pemisahan beberapa
4 Ibid, hlm.5.5 Ibid, hlm.6.6 Ibid, hlm.9.
pilihan politik luar negeri berdasarkan perkiraan kapabilitas yang dimiliki suatu negara
dan posisi geopilitiknya. Menurut Lloyd Jensen, analisis model politik luar negeri ini
menekankan pada proses tindakan adaptasi suatu negara sebagai suatu tanggapan
terhadap lingkungan eksternal dan internal yang berubah dan berdasarkan pada penilaian
dari negara tersebut akan kapabilitas yang dimilikinya, posisi geografi, dan sebagainya.
5) Model Incremental (Incremental Decision-Making)
Model ini menilai bahwa keputusan-keputusan politik luar negeri yang muncul sebagai
proses incremental atau penambahan-penambahan. Ketidakpastian dan kurang lengkapnya
informasi yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan eksternal menyebabkan keputusan
politik luar negeri yang diambil tidak berdasarkan perhitungan rasional secara menyeluruh.
Oleh karena itu, para pembuat keputusan tidak mempertimbangkan semua pilihan politik luar
negeri. Pilihan yang diambil sering tidak didasarkan pada apa yang paling baik untuk
memecahkan masalah secara rasional melainkan pada pilihan yang dapat disetujui oleh para
pembuat keputusan.
Referensi
Jack C. Plano & Roy Olton. 1999. Kamus Hubungan Internasional. Jakarta: Putra A Bardin.
Warsito, Tulus. 1998. Teori-Teori Politik Luar Negeri. Yogyakarta: Bigraf.
Yanyan Mochamad Yani, Perspektif-Perspektif Politik Luar Negeri, hlm.2. dalam http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/perspektif_perspektif_politik_luar_negeri.pdf diakses pada 02 Januari 2012.