Upload
ariska-compnet
View
1.358
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN MELALUI PTK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
MATEMATIKA MATERI DASAR LAMBANG BILANGAN ROMAWI
MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DENGAN METODE
DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD NEGERI
HARJASARI 01 KECAMATAN SURADADI KABUPATEN TEGAL
TAHUN 2013/2014
Diajukan untuk memenuhi tugas
Matakuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501)
Program S1 PGSD
Oleh
Nama : YOGHI JUNANDAR
NIM : 821626388
Program Studi : S1 PGSD
Masa Ujian : 2014.1
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PURWOKERTO
POKJAR SLAWI
2014.1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Nama Mahasiswa : YOGHI JUNANDAR
NIM : 821626388
Program Studi : S 1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri Harjasari 01
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 (dua)
Hari dan Tanggal Pelaksanaan: Siklus 1, Rabu, 12 Februari 2014 Siklus 2, Rabu, 28 Februari 2014
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan adalah :
1. Penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV pada mata pelajaran matematika materi dasar lambang bilangan romawi
Menyetujui, Tegal, Maret 2014
Supervisor 1 Mahasiswa
ABADI SUBEKTI YOGHI JUNANDAR
NIP. 19610325 198012 2 004 NIM. 821626388
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Tegal, Maret 2014
Yang membuat pernyataan,
materai 6.000
YOGHI JUNANDARNIM. 821626388
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Kemuliaan seorang mukmin itu terletak pada ketiadaan ketergantungan
seseorang pada ketiadaan ketergantungan seseorang pada orang lain (HR Baihaqi
dari Jabir).
“Hidup di dunuia ini tidak lain hanyalah suatu kesenangan dan permainan,
sungguh negeri akhirat adalah kehidupan yang sebenar nya jika mereka
mengetahui secara pasti. (Q.S Al Ankabut : 64)
‘Hadapi hidup ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
PERSEMBAHAN :
Karya ini kupersembahkan untuk :
1. Kedua orang tuaku tercinta
2. Kakakku
3. Saudara-saudaraku serta handaitolanku
4. Dosen pembimbing PKP
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan segala rahmat, taufiq dan hidayahNya, karena atas izin dan
bimbingan-nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Profesional
Progran S1_PGSD di Universitas Terbuka.
Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan,
bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak yang menyebabkan penulis dapat
menyelesaikan laporan ini, terutama kepada :
1. Abadi Subekti, S.Pd. selaku supervisor satu dan dosen pembimbing yang telah
membimbing dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil laporan ini.
2. Bpk.H.Imron, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Harjasari 01 yang telah
memberikan ijin dan tempat untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
3. Bpk.Miftakhudin, S.Pd.SD selaku supervisor dua, serta Bpk.Wasroh, S.Pd.SD
selaku teman sejawat yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
4. Bapak dan Ibu guru SD Negeri Harjasari 01 yang telah membantu pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas hingga terselesaikannya pembuatan laporan ini.
5. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu dalam
pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan penelitian
di masa mendatang.
v
Tegal,
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT............................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
KATA PENGANTAR......................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL / DIAGRAM.........................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... x
ABSTRAK............................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1. Identifikasi Masalah .............................................................. 1
2. Analisis Masalah .................................................................... 2
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ......................... 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................. 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 6
vi
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN ....................................................................... 18
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu . 18
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ................................... 19
C. Teknik Analisis Data ................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 28
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan pembelajaran ..................... 28
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan pembelajaran ................ 38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT........................... 40
1. Simpulan ....................................................................................40
2. Saran Tindak Lanjut ................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 42
LAMPIRAN ........................................................................................................ 43
vii
DAFTAR TABEL/DIAGRAM
Tabel 3.2 Prosentase nilai ulangan ................................................................ 27
Diagram 3.3 Diagram prosentase nilai formatif tiap siklus ............................... 27
Tabel 4.1 Data hasil tes formatif pra siklus .................................................. 29
Diagram 4.2 Diagram nilai pra siklus ................................................................ 30
Tabel 4.3 Data hasil tes formatif siklus I ...................................................... 30
Diagram 4.4 Diagram nilai siklus I .................................................................... 30
Tabel 4.5 Data hasil tes formatif siklus II ..................................................... 31
Diagram 4.6 Diagram nilai siklus II .................................................................. 33
Tabel 4.7 Nilai keaktifan siswa ..................................................................... 33
Diagram 4.8 Diagram keaktif............................................................................. 34
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alur PTK…………………………………………………… 20
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kesediaan Supervisor 2 sebagai pembimbing PKP....................... 43
Lampiran 2 Perencanaan PKP...........................................................................
44
Lampiran 3 Berkas RP Pra Siklus, RPP Siklus I, RP Siklus II.........................
46
Lampiran 4 Lembar Observasi..........................................................................
60
Lampiran 5 Jurnal Pembimbingan Supervisor 2...............................................
66
x
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada hasil evaluasi. Hal ini di duga motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran, serta penyampaian materi yang disampaikan guru kurang maksimal. Proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di kelas IV SDN Harjasari 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal. Penelitian ini berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi dasar lambing bilangan romawi melalui metode demonstrasi pada siswa kelas IV semester 2 SD Negeri Harjasari 01 Kecamatam Suradadi Kabupaten Tegal tahun 2013/2014”, yang terdiri dari pra siklus sebagai awal permasalahan dan dua siklus sebagai perbaikan pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik dan alat pengumpulan data diolah dalam data kualitatif dan kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukan hasil belajar siswa selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus terdapat 8 (25%) dari 32 siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata 47,18, siklus I terdapat 17 (53%) dari 32 siswa dengan nilai rata-rata 53,43, dan siklus II terdapat 32 (100%) dari 32 siswa tuntas belajar dengan rata-rata 74,06. Disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Harjasari 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Semester 2 2013/2014.
xi
Kata kunci : Alat peraga, metode demonstrasi, hasil belajar
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Meningkatkan kemampuan belajar dan mutu pendidikan khususnya di
sekolah dasar merupakan kewajiban guru sebagai pengajar juga sebagai pendidik,
salah satu diantaranya adalah melakukan perbaikan pembelajaran pada mata
pelajaran Matematika yang dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas (PTK).
A. Latar Belakang
Ketercapaian tujuan pendidikan Nasional adalah harapan semua insan
dalam dunia pendidikan. Sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-
undang Negara Republik Indonesia No 20 Th 2003 tentang sistem pendidikan
nasional yang bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi
manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Selanjutnya tujuan pendidikan nasional dijabarkan dalam
tujuan Institusional SD, SMP,SLTA dan Perguruan tinggi. Kemudian tujuan
pada masing-masing sekolah dijabarkan dalam tujuan Kurikuler, yaitu tujuan
masing-masing pelajaran atau Matakuliah. Pencapaian berbagai tujuan
kurikuler secara bersama-sama menunjang pencapaian tujuan pendidikan
Nasional seperti yang digariskan dalam undang-undang sisdiknas.
Keberhasilan pelaksanaan Kurikulum tingkat satuan pendidikan tidak
lepas dari keberhasilan pembelajaran yang di laksanakan oleh guru
ditunjukkan dengan dikuasainya materi pelajaran oleh peserta didik. Tingkat
penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan
dengan nilai yang berpatokan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM).
1. Identifikasi Masalah
Diantara mata pelajaran yang diajarkan di sekolah yang banyak
mengalami kendala adalah mata pelajaran matematika. Dari hasil ulangan
mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar ” Dasar Lambang
Bilangan Romawi.” pada siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01
1
Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal semester ke-2 tahun pelajaran
2013/2014 menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran tersebut rendah atau dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)
dengan standar KKM=60. Hal itu dapat diketahui dari hasil tes formatif
yang diberikan guru diakhir pembelajaran. Dari jumlah 32 siswa yang
mendapat nilai diatas KKM hanya 7 siswa (25%) dan yang memperoleh
nilai dibawah KKM sebanyak 24 siswa (75%) dengan nilai rata-rata kelas
47,18. Hal ini di duga karena siswa belum mampu memahami materi dasar
lambang bilangan romawi.
2. Analisis Masalah
Melihat hasil identifikasi masalah di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil belajar siswa masih sangat rendah, sebagai akibat dari
rendahnya penguasaan siswa terhadap meteri pelajaran tersebut. Siswa
masih mengalami kesulitan memahami dasar lambang bilangan romawi
dengan benar.
Dari beberapa kekurangan yang dialami siswa dalam pembelajaran
matematika di atas, diketahui bahwa proses pembelajaran belum berhasil
mengantarkan siswa belajar secara efektif. Hal ini terjadi karena beberapa
faktor, diantaranya adalah :
1. Guru berbicara terlalu cepat
2. Bahasa guru sulit dipahami oleh siswa
3. Guru kurang memanfaatkan alat peraga
4. Guru kurang mengaktifkan siswa dalam pembahasan materi
5. Guru kurang memberikan contoh-contoh soal dan cara penyelasaiannya
6. Guru tidak memberikan buku sumber yang cukup untuk siswa
7. Siswa belum memahami konsep materi.
8. Siswa kurang motivasi dari orang tua
9. Adanya siswa yang belum lancar membaca (mengeja).
10.Adanya siswa yang belum lancar menghitung.
11.Siswa sering keluar kelas ketika pelajaran berlangsung.
2
12. Siswa bercanda dengan teman saat pelajaran berlangsung.
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Berdasarkan analisa masalah itulah, penulis perlu melakukan perbaikan
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika tentang
lambang bilangan romawi melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Mengingat adanya masalah yang dihadapi penulis dalam pelajaran
matematika, pada kegiatan awal hanya menggunakan metode ceramah
dan tidak menggunakan alat peraga atau media mengakibatkan hasil tes
formatif yang diberikan guru pada akhir pembelajaran rendah. Maka
penulis mengadakan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas yang
berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika Materi Dasar Lambang Bilanngan Romawi Melalui Metode
Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Harjasari 01 Kecamatan
Suradadi Kabupatan Tegal “
Dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini di harapkan segala
kelemahan guru dan siswa bisa teratasi. Peneliti dalam proses belajar
mengajar akan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan sebab-sebab kekurangefektifan proses pembelajaran
tersebut, maka usaha untuk membantu siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01
agar dapat menguasai materi dengan baik penulis merumuskan masalah
perbaikan pembelajaran sebagai berikut :
”Apakah dengan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran
matematika tentang Dasar Lambang Bilangan Romawi dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01 Kecamatan Suradadi
Kabupaten Tegal?
3
C. Tujuan Penelitian
Perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilakukan oleh penulis bertujuan untuk :
1. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika tentang
dasar lambang bilangan romawi
2. Meningkatkan keterampilan menggunakan metode demonstrasi dalam
proses perbaikan pembelajaran matematika. Penulis ingin mengetahui
dampak penggunaan metode demonstrasi setelah proses belajar mengajar
mata pelajaran matematika tentang dasar lambang bilangan romawi
3. Untuk memenuhi tugas akhir program mata kuliah PKP dengan kode
matakuliah PDGK 4501 Program S1 PGSD Universitas terbuka UPBJJ
Purwokerto.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa, guru, dan
sekolah khususnya, dan bagi dunia pendidikan pada umumnya. Manfaat
penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Mendapatkan pengetahuan baru tentang cara
meningkatkan pemahaman siswa melalui penggunaan
metode yang bervariasi.
metode yang bervariasi untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengadakan penelitian selanjutnya.
b.Manfaat Praktis Penelitian
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
b. Meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal-soal latihan
c. Memiliki percaya diri yang tinggi
4
d. Meningkatkan prestasi hasil belajar
2. Bagi Guru
a. Memperoleh pengalaman profesional dalam mengatasi
kesulitan pada mata pelajaran matematika
b. Memperoleh pengalaman profesional dalam pembelajaran
matematika dengan metode demonstrasi
c. Melalui PTK guru mendapat kesempatan untuk berperan
aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan sendiri.
d. Dengan PTK guru menjadi kreatif melakukan upaya
inovasi.
e. Melalui PTK guru dapat berkembang secara profesional
karena dapat dijadikan sebagai implementasi dan adaptasi
berbagai teori dan praktik pembelajaran serta berbagai
bahan ajar yang dipakainya.
3. Bagi Sekolah
Perbaikan pembelajaran melalui PTK memiliki manfaat bagi sekolah yaitu
untuk memajukan sekolah dengan mendorong guru mengembangkan
wawasan profesionalnya. Mengingat prestasi sekolah secara umum masih
rendah, dengan contoh hasil penelitian ini diharapkan rekan-rekan guru
mulai membuka pandangannya sebagai usaha peningkatan prestasi belajar
siswa. Bila banyak guru secara serentak berupaya mengadakan perbaikan
dapat dipastikan prestasi sekolah akan naik dan mendapat kepercayaan
dari masyarakat.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Dalam merencanakan dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas,
penulis menggunakan kajian pustaka sebagai rujukan dalam membahas hasil
penelitian. Teori atau konsep yang menjadi landasan bagi penulis dalam
membahas hasil Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Pembelajaran
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran
merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti keberhasilan
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pemahaman seorang guru
terhadap pengertian pembelajaran akan sangat mempengaruhi cara guru itu
mengajar. Pembelajaran matematika menurut Gatot Muh Setyo, dkk
(2012) adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik
melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik
memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari (1.26).
Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi
adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika yang sesuai dengan:
1) Topik yang sedang dibicarakan
2) Tingkat perkembangan intelektual peserta didik
3) Prinsip dan teori belajar
4) Keterlibatan aktif peserta didik
5) Keterkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari – hari
6
6) Pengembangan dan pemahaman penalaran matematis
Pembelajaran yang bermakna menurut Surakhman, (2002) adalah
“pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan kebutuhan anak”. (hal –
34)
2. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan suatu aktifitas dimana terdapat sebuah proses
dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa
menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Belajar adalah perubahan
yang relatif permanen antara perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari
pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Pengertian belajar menurut Agus Taufik, Hera L. Mikarsa, Puji L.
Prianto (2010) yang mendefinisikan beberapa pendapat (5.4) adalah: Abin
Syamsudin (2000) mendefinisikan bahwa belajar adalah proses mengalami
sesuatu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dan pribadi. Santrock dan
Yusen (1994) menegaskan definisi belajar ketika dia menyatakan “learning is
defined as a relatively permanenr change in behavior that occurs through
experience”. Belajar didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif
permanen yang terjadi karena pengalaman.
3. Prestai Belajar
Prestasi adalah kemampuan, ketrampilan, sikap seseorang dalam
menyelesaikan tugas. Prestasi belajar suatu hal yang penting dalam kehidupan
manusia. Manusia selalu berusaha mengejar prestasi, menurut bidang dan
kemampuan masing – masing. Suatu prestasi belajar tidak hanya sebagai
indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai
indikator kuantitas instituisi pendidikan. Enveronmental Input Learning
Teaching Procces sselain itu, menurut Cronbach yang dikutip oleh Arifin
(1991:4) bahwakegunaan prestasi belajar adalah sebagai suatu umpan balik
bagi pendidik dalam mengajar untuk keperluan diagnosis, bimbingan, dan
7
penyuluhan, penempatan, penentuan isi kurikulum dan yang menentukan
kebijakan di sekolah. Menurut Arifin (1991:3) bahwa prestasi adalah
kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan tugas.
4. Hasil Belajar
a. Hasil Belajar Siswa - Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak
bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang
sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa
yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep
belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu
kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru.
Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus
bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa
adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.
b. Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan
dari pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana. Hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22).
Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga
macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan
dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Dari pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan,
sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang
diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam
kehidupan sehari-hari.
8
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar, menurut Anne Ahira com. Content
Team” Di sekolah siswa diajarkan tidak hanya tentang dunia akademis, juga
diajarkan untuk bisa menggali potensi dan bakat yang ada pada dirinya baik
akademis atau tidak”.
3. Karakteristik Pembelajaran Matematika
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik (Mulyasa, 2002:100). Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama
adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan tingkah
laku.Pembelajaran matematika menurut Russeffendi (1993:109) adalah suatu
kegiatan belajar mengajar yang sengaja dilakukan untuk memperoleh pengetahuan
dengan memanipulasi simbol-simbol dalam matematika sehingga menyebabkan
perubahan tingkah laku. Dalam kurikulum 2004 disebutkan bahwa pembelajaran
matematika adalah suatu pembelajaran yang bertujuan melatih cara berfikir dan
bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan,
eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan
inkonsistensi
1. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa
ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba
2. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
3. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan. Menurut Soedjadi
(1994:1), meskipun terdapat berbagai pendapat tentang matematika yang
tampak berlainan antara satu sama lain, namun tetap dapat ditarik ciri-ciri
atau karekteristik yang sama, antara lain:
1. memiliki objek kajian abstrak,
2. bertumpu pada kesepakatan,
3. berpola pikir deduktif,
9
4. memiliki symbol yang kosong dari arti,
5. memperhatikan semesta pembicaraan,
6. konsisten dalam sistemnya.
Matematika sebagai suatu ilmu memiliki objek dasar yang berupa fakta,
konsep, operasi, dan prinsip. Dari objek dasar itu berkembang menjadi objek-
objek lain, misalnya: pola-pola, struktur-struktur dalam matematika yang ada
dewasa ini. Pola pikir yang digunakan dalam matematika adalah pola pikir
deduktif, bahkan suatu struktur yang lengkap adalah deduktif aksiomatik.
Matematika sekolah adalah bagian dari matematika yang dipilih, antara lain
dengan pertimbangan atau berorientasi pada kependidikan. Dengan demikian,
pembelajaran matematika perlu diusahakan sesuai dengan kemampuan kognitif
siswa, mengkongkritkan objek matematika yang abstrak sehingga mudah
difahami siswa. Selain itu sajian matematika sekolah tidak harus menggunakan
pola pikir deduktif semata, tetapi dapat juga digunakan pola pikir induktif, artinya
pembelajarannya dapat menggunakan pendekatan induktif. Ini tidak berarti bahwa
kemampuan berfikir deduktif dan memahami objek abstrak boleh ditiadakan
begitu saja
Selain faktor sekolah, ada beberapa faktor lain yang menunjang hasil belajar
seorang siswa. Faktor – faktor tersebut diantaranya:
1. Kecerdasan
Hal ini merupakan modal seorang siswa untuk mengembangkan semua
informasi yang didapatnya guna menghasilkan sesuatu yang lebih bagi
dirinya maupun lingkungannya.
2. Bakat
Komponen ini merupakan faktor yang sudah bersifat “given” atau
karunia dari Tuhan. Sehingga, dalam perkembangannnya manusia
hanya bertugas untuk menggali bakat apa yang menjadi kelebihan
seseorang.
3. Minat
Faktor ini berasal dari dalam jiwa seorang siswa. Apakah dirinya
memiliki minat dan kemauan untuk belajar dan mempelajari sesuatu
10
atau tidak. Minat bisa berperan dominan dalam menentukan tingkat
prestasi seorang siswa, karena minat merupakan pendorong yang paling
besar dalam proses belajar seorang siswa
4. Motivasi
Merupakan faktor pendukung yang berasal dari luar. Motivasi bisa
berasal dari orang tua, keluarga atau juga sekoalh dan lingkungan
bermain.
5. Lingkungan
Dengan berada pada lingkungan yang mendukung proses belajar, seorang
siswa akan mendapat pemacu semangat belajar. Karena suasana yang
tercipta akan memberikan rangsangan bagi seorang siswa untuk selalu
meningkatkan kualitas belajarnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor
dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39). Dari
pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan
kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981 :
21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga
faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa
kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39). "Belajar adalah suatu perubahan
perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya" (Ali Muhammad, 204 : 14).
Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan
lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian
belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu.
Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak
dikatakan berhasil.
11
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas
pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang
dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif
(intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).
Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal)
dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil
belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha
atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap
sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara
kuantitatif.
B. TEORI–TEORI BELAJAR MATEMATIKA
1. Teori Belajar Jean Piaget
Teori perkembangan intelektual dari Jean Piaget menyatakan bahwa
kemampuan intelektual anak berkembang secara bertingkat yaitu:
a. Sensasi motor (0–2 tahun)
b. Pra – operasional (2–7 tahun)
c. Operasional konkret (7–11 tahun)
d. Operasional (≥ 11 tahun)
Teori ini merekomendasikan perlunya mengamati tingkatan perkembangan
intelektual anak sebelum suatu bahan pelajaran matematika diberikan, terutama
untutk menyesuaikan “keabstrakan” bahan matematika dengan kemampuan
berpikir abstrak anak pada saat itu. Pendapat Piaget bahwa orang selalu belajar
untuk mencari tahu dan memperoleh pengetahuan dan setiap orang berusaha
untuk membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya. Pendapat ini untuk
melandasi penerapan aliran konstruktifvisme dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika, dan memposisikan peran guru sebagai fasilitator dan motivator agar
12
peserta didik mempunyai kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuan
mereka.
2. Teori Belajar Vygotsky
Teori Vygotsky berusaha mengembangkan model konsrtuktivistik
belajar mandiri dari Piaget menjadi belajar kelompok. Dalam membangun
sendiri pengetahuannya, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan melalui
kegiatan yang beraneka ragam dengan guru sebagai fasilitator. Kegiatannya
dapat berupa diskusi kelompok kecil, diskusi kelas, mengerjakan tugas
kelompok, tugas mengerjakan ke depan kelas 2–3 orang dalam waktu yang
sama dan untuk soal yang sama. (sebagai bahan pembicaraan atau diskusi
kelas), tugas menulis (karya tulis, karangan), tugas bersama membuat laporan
kajian matematika dan tugas menyampaikan penjelasan atau
mengkomunikasikan pendapat atau presentasi tentang sesuatu yang terkait
dengan matematika.
3. Teori Belajar Jerome Brimer
Teori Brimer berkaitan dengan perkembangan mental yaitu
lemampuan mental anak berkembang secara bertahap mulai dari sederhana ke
yang rumit, mulai dari yang mudah ke yang sulit, dan mulai dari yang nyata
atau konkrit ke yang abstrak. Urutan tersebut dapat membantu peserta didik
untuk mengikuti pelajaran dengan lebih baik. Urutan bahan yang dirancang
biasanya juga terkait usia atau umur anak. Teori Brimer menyebutkan ada 3
tingkatan yang perlu diperhatikan dalam mengakomodasikan keadaan peserta
didik yaitu:
Penggunaan berbagai objek, dalam berbagai bentuk dilakukan setelah
pengamatan yang teliti bahwa memang benar objek itu yang diperlukan
sebagai contoh bagi anak SD kelas II, tentu mereka dalam situasi enactive,
artinya matematika lebih banyak diajarkan dengan memanipulasi objek
langsung dengan memanfaatkan kerikil, kelereng, manik–manik, potongan
kertas, bola, kotak, karet dan sebagainya, dan dihindari penggunaan langsung
simbol–simbol huruf dan lambang–lambang operasi yang berlebihan.
13
C. Metode Mengajar
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa
dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan
pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak
didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar
di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas.
Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta
suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Tiap-tiap
kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan
kelas lain. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode
pembelajaran. Disini saya akan memaparkan beberapa metode
pembelajaran menurut Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep yang dapat kita
digunakan
1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan
oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan.
Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi
pendengarnya. Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah
cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah
cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan
belajar tersebut sukar didapatkan.
2. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang
sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses
bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya.
14
Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau
seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa
memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya
suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
b) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat
dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a) Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang
diperagakan
b) Tidak semua benda dapat di demonstrasikan
c) Sukar dimengerti jika di demonstrasikan oleh pengajar yang kurang
menguasai apa yang di demonstrasikan
3. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang
menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang
dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah
plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
4. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta
atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat,dan atau saling
mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga
didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat
interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
15
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode
ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep
dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi
pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding
penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk
meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi
D. Media Pembelajaran
Menurut Denny Setiawan, dkk, (2011) Perkataan “media” tidak selalu
identik dengan “mahal” atau “memerlukan listrik” karena media dapat
dibedakan berdasarkan keadaannya menjadi media canggih (sophisticate
media) dan media sederhana (simple media). Media canggih adalah media
yang hanya dapat dibuat di pabrik karena komponen–komponen yang rumit
dan biasanya memerlukan listrik dalam penyajiannya. Sedangkan media
sederhana merupakan media yang dapat dibuat sendiri oleh penulis sebagai
guru atau ahli media dan biasanya tidak memerlukan listrik untuk
menyajikannya. Terdapat beberapa kelompok media sederhana yaitu gambar
diam, grafis, display, dan realita. Alasasn perlunya media sederhana dalam
pembelajaran menurut Denny Setiawan, dkk, (2011) adalah:
1. Keyakinan bahwa penggunaan media yang sesuai dengan materi
pelajaran dan karakteristik anak didik mampu memberikan suatu
pengalaman baru yang bisa mengubah perilaku (pengetahuan, nilai–nilai
atau suatu kecakapan atau ketrampilan melalui aktivitas kejiwaan
sendiri).
2. Optimalisasi panca indra anak dalam belajar. Dalam proses belajar
mengajar panca indera dan seluruh kesanggupan seorang anak didik perlu
dirangsang, digunakan dan dilibatkan, sehingga mereka tak hanya
mampu mengetahui melainkan juga dapat memahami, mengingat,
menganalisis, dan melakukan
3. kembali setiap peragaan yang dilakukan guru dengan baik dan benar
serta kemampuan lainnya yang bersifat kognisi, afeksi dan psikomotor.
16
4. Mampu merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang dalam
jika diciptakan dan digunakan secara seimbang dan sesuai dengan materi
pelajaran.
5. Walaupun media sederhana memang sangat dibutuhkan oleh dunia
pendidikan kita saat ini, namun media tersebut tidak akan efektif apabila
digunakan sesukanya. (4.4 –4.7)
Pentingnya media sederhana bagi pembelajaran menurut Denny Setiawan,
dkk, (2011) adalah seringkali anak didik kita mengalami pendangkalan
pemahaman keilmuan. Selama dalam proses belajar mengajar, acapkali anak
kurang bisa memahami (apalagi memaknai) materi yang diberikan guru.
Tuntutan penugasan pelajaran oleh guru terhadap muridnya seringkali juga
hanyalah bersifat kognitif. Anak didik dianggap mampu menguasai pelajaran
jika mereka sanggup menghafal materi yang pernah diberikan. Media sebagai
atau komponen proses komunikasi diyakini oleh banyak ahli sebagai jawaban
terhadap sejumlah masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Oleh
karena itu selayaknya para guru memiliki ide, gagasan, dan kreativitas setiap
saat ketika akan merencanakan dan menjelaskan setiap pelajaran melalui
media yang dikembangkannya.
Media pembelajaran adalah sarana informasi atau peralatan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan, mendeskripsikan, mendemonstrasikan,
menganalisis dan sebagainya berbagai macam materi pelajaran.
Proses pengembangan media pembelajaran adalah kegiatan pembuatan
dan penggunaan media, yang merupakan bagian dari keseluruhan strategi
komunikasi dalam proses belajar mengajar Kita mengenal berbagai macam
bentuk media, dimulai dari media tradisional hingga elektronik, papan tulis
hingga komputer, dari media yang bisa dibeli di toko hingga media yang
dibuat sendiri, dari media yang diciptakan sendiri hingga media yang dibeli
dengan harga mahal. (4.4–4.7). Dalam rangka memanfaatkan lingkungan
sekitar kita, alangkah baiknya media sederhana diciptakan, dibuat,
dikreasikan, dimodifikasikan oleh diri kita sendiri.
17
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Untuk dapat melihat lebih rinci tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran
penulis akan menguraikan dan menjelaskan langkah demi langkah pelaksanaan
penelitian mulai dari subjek penelitian sampai dengan deskripsi per siklus.
A. Subjek Penelitian
1. Tempat dan Tanggal Pelaksanaan
a. Nama Sekolah : SD Negeri Harjasari 01
b. Mata pelajaran : Matematika
c. Kelas,semester : IV / 2
d. Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
18
e. Pelaksanaan :
No Siklus Sekolah Dasar Hari/Tanggal Waktu
1 I SD Harjasari 01 Rabu, 12 Februari 2014 07.00-8.10
2 II SD Harjasari 01 Rabu, 19 Februari 2014 07.00-8.10
2. Karakteristik siswa
Hasil refleksi yang dilakukan penulis terhadap hasil proses
pembelajaran sebelum siklus, dari 32 siswa kelas IV Tahun Ajaran
2013/2014, 24 siswa (75%) diantaranya belum dapat mengerjakan dasar
lambang romawi dengan benar dan dinyatakan belum tuntas belajar,
sedangkan 8 siswa (25%) yang dinyatakan tuntas belajar berdasarkan
KKM masih perlu pengayaan lebih lanjut guna meningkatkan
pemahaman pada materi tersebut.
Melihat kenyataan seperti itu penulis melakukan refleksi diri tentang
karakteristik siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01, maka
terindentifikasilah pokok permasalahan lain yang menyebabkan prestasi
belajar siswa sangat rendah, antara lain :
a. Keadaan dan status sosial ekonomi orang tua / wali murid yang
beragam menurut penulis dapat mempengaruhi hasil belajar karena
konsentrasi siswa bisa terganggu akibat dari minimnya fasilitas belajar
yang dimilikinya.
b. Sebagian besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai buruh
tani dan merantau di luar kota. Hal ini dapat menyebabkan perhatian
orang tua terhadap aktifitas belajar anak-anaknya di rumah sangat
kurang bahkan hampir tidak ada perhatian sama sekali.
c. Latar belakang pendidikan orang tua / wali murid yang
rata-rata hanya setingkat sekolah dasar memungkinkan kurangnya
bimbingan belajar dari orangtua sehingga kemampuan awal siswa yang
dibawa dari rumah sangat rendah
19
d. Jarak atara tempat tinggal dengan tempat belajar 50 % ( > 500 meter)
3. Pihak yang Membantu
a. Ibu Abadi Subekti, S.Pd selaku Dosen Pembimbing/supervisor
b. Bapak H.Imron, S.Pd. selaku Kepala Sekolah di SD Negeri Harjasari
01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal
c. Bapak Miftakhudin, S.Pd.SD selaku Supervisor 2
d. Bapak Wasroh, S.Pd.SD selaku Teman Sejawat ( Guru di SD Negeri
Harjasari 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal )
e. Rekan guru di SD Negeri Harjasari 01 Kecamatan Suradadi
Kabupaten Tegal.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan PTK yang meliputi penetapan fokus permasalahan,
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti dengan kegiatan
observasi, dan analisis, serta refleksi. Apabila diperlukan, pata tahap
selanjutnya disusun rencana tindak lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara
berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-langkah pokok yang ditempuh
pada siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan tindakan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Pengamatan
4. Refleksi
Prosedur atau tahapan Penelitian menggunakan model spiral
sebagaimana dikemukakan Tagart and Kemmis dalam Arikunto(2007:16),
yaitu:
PERENCANAAN
PRA SIKLUS PELAKSANAANREFLEKSI
20
Gambar 1 : Desain prosedur Perbaikan Pembelajaran
2. Studi Pendahuluan
Dalam proses pembelajaran mata pelajaran Matematika di kelas IV
pada materi dasar lambang bilangan romawi, terdapat 24 siswa (75%) dari
32 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan yang
tuntas 8 siswa (25%) dari 32 siswa. Hal itu kemungkinan disebabkan
beberapa faktor antara lain kurang motivasi belajar siswa dan semangat
untuk memahami suatu konsep.
Hal ini diduga karena penyampaian materi yang disampaikan oleh
guru masih kurang maksimal. Sehingga mengakibatkan rendahnya hasil
belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika tentang dasar lambang
bilangan romawi yang dapat dilihat dari belum tercapainya Ketuntasan
Kriteria Minimal (KKM) siswa secara klasikal.
Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika
tentang dasar lambing bilangan romawi dengan adanya peningkatan hasil
PENGAMATAN
PERENCANAAN
SIKLUS IREFLEKSI PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
SIKLUS IIREFLEKSI PELAKSANAAN
PENGAMATAN
21
belajar atau meningkatnya Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) siswa
secara klasikal ( minimal 80% siswa mendapat nilai diatas dari 71).
3. Langkah-langkah PTK
Langkah-langkah yang harus ditempuh penulis untuk melakukan
perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan II adalah sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan
Untuk mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi seperti
disebutkan di atas. Penulis mengadakan konsultasi dan diskusi dengan
Supervisor tentang pokok-pokok yang menjadi fokus perbaikan, yaitu
bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran tentang dasar lambang bilangan romawi? maka penulis
merumuskan langkah-langkah tindakan sebagai berikut :
a. Menyususn rencana perbaikan pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman dan bahan dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
b. Menentukan tempat dan alokasi waktu penelitian
c. Menentukan metode perbaikan pembelajaran
d. Menentukan alat dan bahan pelajaran
e. Menyusun alat evaluasi
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I yang dilaksanakan
pada tanggal 12 Februari 2014 merupakan awal kegiatan perbaikan
pembelajaran pada mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar
“dasar lambang bilangan romawi”. Dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran tersebut secara keseluruhan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang dilakukan penulis sudah sesuai dengan yang
direncanakan.
22
Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran selesai penulis
mengadakan dialog dengan pengamat tentang pelaksanaan pembelajaran
pada siklus I. Dan hasil dialog tersebut sebagai bahan refleksi penulis
untuk merencanakan kegiatan perbaikan pembelajaran melalui PTK pada
siklus ke-2. Aktifitas yang sudah baik dipertahankan dan yang belum
baik menjadi catatan penulis untuk diadakan perbaikan.
Aspek pengamatan yang baik pada siklus I adalah :
1. Penjelasan materi
2. Penggunaan metode yang relevan dan bervariasi
3. Bahasa yang mudah dipahami
4. Pemberian contoh
5. Pelaksanaan demonstrasi
3. Pengamatan
Demi kelancaran dan keabsahan dalam pelaksanaan penelitian,
penulis diamati oleh seorang teman sejawat yang bernama Wasroh, S.Pd.
guru SD Negeri Harjasari 01 dengan dilengkapi lembar pengamatan yang
terdiri dari lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan
untuk aktivitas kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
4. Refleksi
Perolehan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika
siklus I baru dapat membawa siswa pada prestasi tingkat sedang. Tes
formatif yang berfungsi untuk mengukur sejauh mana siswa memahami
materi pembelajaran tentang cara membandingkan dua pecahan
sederhana disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami dan
disajikan dengan betuk yang bevariasi (Objektif) dengan tingkat
kesulitan yang bervariasi pula.
Berdasarkan hasil tes formatif yang dilakukan penulis dapat
dikatakan bahwa tes yang diberikan sudah memenuhi unsur untuk
mengukur kemampuan. Yaitu betuk tes yang bervariasi, menggunakan
bahasa yang mudah dipahami siswa dan penulisan soal yang baik serta
23
petunjuk kegiatan yang jelas sehingga tidak menjadikan pengertian ganda
pada siswa.
Pada bentuk soal uraian siswa banyak yang merasa kesulitan
sehingga pada bentuk soal ini banyak jawaban yang salah. Tetapi secara
keseluruhan perolehan hasil belajar pada materi ini baik, hanya kurang
kesungguhan siswa dalam mengerjakan soal tes.
Siklus II
Berdasarkan hasil perbaikan pada siklus I di atas, penulis masih merasa perlu
untuk mengadakan perbaikan lagi pada siklus II karena baru 53 % siswa
yang dinyatakan tuntas belajar berdasarkan KKM yang ditetapkan di SD
Harjasari 01 tersebut.
Adapun langkah-langkah kegiatan pada siklus II sebagai berikut :
1. Perencanaan
Untuk mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi seperti
disebutkan di atas. Penulis mengadakan konsultasi dan diskusi dengan
Supervisor tentang pokok-pokok yang menjadi fokus perbaikan, yaitu
bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dasar
lambang bilangan romawi? Pada siklus ke-2 ini penulis merumuskan
langkah-langkah tindakan terlebih dahulu seperti halnya pada siklus yang
pertama.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
a. Menyususn kembali rencana perbaikan pembelajaran yang digunakan
sebagai pedoman dan bahan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran. (terlampir)
b. Menentukan tempat dan alokasi waktu penelitian
c. Menentukan metode perbaikan pembelajaran
d. Menentukan kembali alat dan bahan pelajaran
e. Menyusun kembali alat evaluasi
2. Pelaksanaan
24
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II yang dilaksanakan
pada tanggal 19 Februari 2014 merupakan kegiatan lanjutan dari siklus I.
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran tersebut secara keseluruhan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan penulis sudah sesuai
dengan rencana.
Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran selesai penulis
mengadakan dialog dengan pengamat tentang pelaksanaan pembelajaran
pada siklus II. Dan hasil dialog tersebut sebagai bahan refleksi penulis
untuk menentukan aktifitas perbaikan yang akan dilaksanakan. Aktifitas
yang sudah baik dipertahankan dan yang belum baik menjadi catatan bagi
penulis untuk diadakan bimbingan khusus secara individu di luar atau di
dalam jam pelajaran.
Aspek pengamatan yang baik pada siklus II adalah :
1. Penjelasan materi
2. Penggunaan metode yang relevan dan bervariasi
3. Bahasa yang mudah dipahami
4. Pemberian contoh
5. Pelaksanaan demonstrasi
3. Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan supervisor dapat
diketahui bahwa pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus ke-2
yang dilakukan penulis dapat dikatakan berhasil dengan baik. Karena
setelah diadakan perbaikan pembelajaran hasil belajar siswa meningkat.
Perhatian siswa bertambah baik karena guru dalam mengajar
menggunakan media belajar yang baik dan menarik
Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa penggunaan metode
demonstrasi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran sudah baik.
Penggunaan alat peraga baik sekali, penggunaan bahasa sudah cukup
baik bisa dipahami oleh sebagian besar siswa, pemberian contoh cukup
baik hanya perlu peningkatan intensitas dan aktivitas siswa.
Hasil pengamatan pada siklus II adalah sebagai berikut :
25
a. Secara kuantitatif hasil yang dicapai terjadi peningkatan jumlah
ketuntasan belajar dari 17 siswa pada siklus I menjadi 32 siswa
pada siklus II
b. Secara kualitatif dari 53,43 % pada siklus I menjadi 100 % pada
siklus II.
c. siswa sudah tuntas belajar dikarenakan belum mencapai KKM yang
ditetapkan di sekolah tersebut. Sebagai tindak lanjut diadakan
pembinaan khusus untuk mengerjakan soal-soal dengan tingkat
kesulitan yang rendah dan tugas PR.
Instrumen yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran tersebut
adalah :
1. Rencana perbaikan pembelajaran siklus II
2. Lembar Observasi siklus II
3. Lembar kerja siswa
4. Lembar soal tes formatif
4. Refleksi
Perolehan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika
siklus II telah berhasil mencapai tingkat ketuntasan minimal yang
ditetapkan di SD Negeri Harjasari 01. Tes formatif yang berfungsi
untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi pembelajaran
tentang dasar lambang bilangan romawi. disusun dengan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami siswa dan disajikan dengan bentuk yang
bervariasi (Objektif) dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula
sehingga siswa dapat mengerjakan soal tes dengan benar.
Penyusunan soal tes yang bervariasi, menggunakan bahasa yang
mudah dipahami siswa dan penulisan soal yang baik serta petujuk yang
jelas sehingga tidak menjadikan pengertian ganda pada siswa. Pada
bentuk soal uraian siswa banyak yang merasa kesulitan sehingga pada
bentuk soal ini masih ada jawaban siswa yang salah. Tetapi secara
keseluruhan soal yang diberikan baik hanya kurang kesungguhan siswa
dalam mengerjakan soal tes.
26
Dari serangkaian kegiatan perbaikan pembelajaran pra siklus,
siklus I dan siklus II yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan tersebut telah berhasil dengan baik dilihat dari perkembangan
jumlah ketuntasan belajar dari 8 siswa atau 25 % sebelum siklus (pra
siklus) menjadi 17 siswa atau 53% pada siklus I, dan 32 siswa atau 100
% pada siklus II,
C. Teknik Analisi Data
1. Data
Data dalam penilitian ini berupa penilaian mata pelajaran Matematika
dimana yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri
Harjasari 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal
2. Sumber Data
Sumber data diperoleh dari pengamatan dan nilai pra siklus, siklus I, dan
siklus II siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01 Kecamatan Suradadi
Kabupaten Tegal
3. Teknik Pengumpulan Data
Analisis data diolah dalam data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
akan dianalisa dalam bentuk paparan naratif, sedangkan data kuantitatif
akan dianalisa dalam bentuk deskripsi dan angka hasil rekapitulasi rata-
rata nilai pra siklus, siklus I, dan siklus II.
a. Tabel Prosentase nilai ulangan pra siklus, siklus I, dan siklus II
Nilai Hasil Banyak siswa yang memperoleh Nilai
27
Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa < 60 ≥ 60 < 60 ≥ 60 < 60 ≥ 60
20 - 30 5 - 3 - - -
40 – 50 19 - 12 - - -
60 – 70 - 8 - 15 - 18
80 – 90 - - - 2 - 12
100 - - - - 2
Jumlah 24 8 15 17 0 32
Prosentase (%) 75 25 47 53 0 100
b. Diagram Prosentase Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Teknik analisa data menggunakan grafik perbandingan nilai yang
diperoleh pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
28
Hasil penelitian pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran pada mata
pelajaran Matematika kelas IV SD Negeri Harjasari 01 yang dilaksanakan melalui
penelitian tindakan kelas (PTK) telah dapat dilaksanakan dengan baik. Penelitian
perbaikan pembelajaran yang mengambil judul “meningkatkan kemampuan siswa
kelas IV SD Negeri Harjasari 01 tentang dasar lambang bilangan romawi melalui
metode demonstrasi”. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam dua siklus, dan
masing-masing siklus mengalami perkembangan yang lebih baik dari kegiatan
pembelajaran sebelumnya.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang hasil penelitian, penulis
menyajikannya melalui deskripsi dan pembahasan per siklus.
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pra Siklus
Hasil tes pra siklus pada mata matematika dengan materi pokok
dasar lambang bilangan romawi yang memperoleh nilai diatas KKM (60)
sebanyak 8 siswa (25%) dan di bawah KKM sebanyak 24 siswa (75%).
Beberapa hal yang dapat ditarik dari analisis tes, sebanyak 24 siswa (75%)
belum mengerti materi pelajaran matematika.
Dari hasil evaluasi Pra Siklus dapat dilihat pada tabel nilai, data dan
diagram di bawah ini.
Tabel 4.1
Analisis Hasil Nilai Pra Siklus
29
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / II
Materi Pokok : Lambang Bilangan Romawi
Hari / Tanggal : Rabu, 5 Februari 2014
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal): 60
No Nama SiswaNilai
Pra SiklusTuntas
Belum Tuntas
1 Frengki Setiawan 60 V2 Dania Meliyanti 40 V3 Anton Saputra 50 V4 Nur Azizah 70 V5 Danur Rohim 40 V6 Idah Faridah 50 V7 Tika Purwati 50 V8 Rizal Ilham Mauludin 40 V
9 Durohim 60 V10 Iis Setiani 50 V11 Inggit Anggreani 50 V12 Nur Rokhayati 40 V13 Lia Nurmalasari H 20 V14 Santika 70 V15 Syahrul Fadila 50 V16 Abdul Muslimin 40 V
17 Ade Suripto 30 V18 Adelia Septiani 40 V19 Aditia Edris Prayitno 50 V20 Aditya Arifin 50 V21 Alifa Citra Rahmatika 70 V22 Andriyanto 60 V23 Anis Dewi Wijayanti 60 V24 Ari Setiawan 50 V
25 Awal Lia Lintang 40 V26 Bayu Widianto 40 V27 Catur Adi Wibowo 50 V28 Dimas Ageng Prayitno 50 V29 Edi Sunigyo 60 V30 Elfira Sundari Santoso 30 V31 Eva Agustia 20 V
30
No Nama SiswaNilai
Pra SiklusTuntas
Belum Tuntas
32 Faizza Aulia Zulfa 30 V
JUMLAH NILAI 1510NILAI RATA-RATA 47,1JUMLAH TUNTAS 8NILAI TERTINGGI 70NILAI TERENDAH 20PROSENTASE (%) 8% 24%
Diagram 4.3 Ketuntasan Pra Siklus
Diagram 4.4
Diagram Nilai Matematika Pra Siklus
31
Dari hasil diskusi dengan teman sejawat diperoleh masukan untuk
melakukan penelitian perbaikan siklus I. Selanjutnya disusun rencana
perbaikan pembelajaran siklus I.
2. Siklus I
Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran,
penulis mempertimbangkan nilai-nilai hasil belajar siswa melalui tes
formatif. Hasil tes formatif tersebut juga dicantumkan dalam bentuk Tabel
dan Grafik yang diolah dari data siklus I, sebagai bukti dari kualitas
pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hasil belajar siswa serta kualitas
aktifitas perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika kelas IV
SD Negeri Harjasari 01.
Tabel 4.5
Analisis Hasil Nilai Siklus I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / II
Materi Pokok : Menyederhanakan Berbagai Bentuk Pecahan
Hari / Tanggal : Rabu, 12 Februari 2014
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal): 60
No Nama SiswaNilai
Pra SiklusTuntas Belum Tuntas
1 Frengki Setiawan 60 V2 Dania Meliyanti 40 V3 Anton Saputra 60 V4 Nur Azizah 70 V5 Danur Rohim 70 V6 Idah Faridah 60 V7 Tika Purwati 60 V8 Rizal Ilham Mauludin 50 V
9 Durohim 60 V10 Iis Setiani 60 V11 Inggit Anggreani 50 V12 Nur Rokhayati 40 V13 Lia Nurmalasari H 30 V14 Santika 80 V
32
No Nama SiswaNilai
Pra SiklusTuntas Belum Tuntas
15 Syahrul Fadila 60 V16 Abdul Muslimin 40 V
17 Ade Suripto 40 V18 Adelia Septiani 50 V19 Aditia Edris Prayitno 60 V20 Aditya Arifin 60 V21 Alifa Citra Rahmatika 80 V22 Andriyanto 60 V23 Anis Dewi Wijayanti 60 V24 Ari Setiawan 50 V
25 Awal Lia Lintang 40 V26 Bayu Widianto 50 V27 Catur Adi Wibowo 50 V28 Dimas Ageng Prayitno 60 V29 Edi Sunigyo 60 V30 Elfira Sundari Santoso 40 V31 Eva Agustia 30 V32 Faizza Aulia Zulfa 30 V
JUMLAH NILAI 1710NILAI RATA-RATA 53,4JUMLAH TUNTAS 17JUMLAH TIDAK TUNTAS 15NILAI TERTINGGI 80NILAI TERENDAH 30PROSENTASE (%) 53% 47%
Dari data tabel nilai hasil perbaikan pembelajaran diatas dapat disimpulkan
bahwa tingkat tarap serap siswa terhadap materi yang telah diterima baru
mencapai 53 %.
Sedangkan peningkatan hasil belajar siklus I yang diolah berdasarkan
perkembangan perolehan hasil belajar sebelum siklus seperti yang
ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
33
Tabel 4.6
Data Hasil Evaluasi Matematika Siklus I
N
o
Jenis
Kegiatan
Tuntas Belajar Belum Tuntas Rerata Nilai
Tinggi
Nilai
RendahAnak % Anak %
1.
2.
Pra Siklus
Siklus I
8
17
25
53
24
15
75
47
47,18
53,43
70
80
20
30
Diagram 4.7
Digram Ketuntasan Siklus I
34
Diagram 4.8
Diagram Nilai Matematika Siklus I
Dari tabel dan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa dengan
menggunaka metode demonstrasi pada pembelajaran Matematika
diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 53,4 dan
ketuntasan belajar mencapai 53% atau ada 17 dari 32 siswa sudah
tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukan bahwa pada siklus I secara
klasikal siswa belum tuntas belajar, karena belum mencapai ketuntasan
80% keatas.
2. Siklus II
Secara keseluruhan kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada
mata pelajaran matematika Kelas IV SD Negeri Harjasari 01 siklus II
dapat dikatakan sudah cukup baik.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksankan bahwa
penggunaan metode demonstrasi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran
sudah baik. Penggunaan alat peraga baik sekali, penggunaan bahasa sudah
cukup baik bisa dipahami oleh sebagian besar siswa, pemberian contoh
cukup baik hanya perlu peningkatan intensitas dan aktivitas siswa.
35
Setelah guru melaksanakan pembelajaran Siklus II, penulis
melaksanakan tes formatif unutk mengetahui sejauh mana siswa
menguasai materi pembelajaran. Data hasil evaluasi Siklus II dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.9
Analisis Hasil Nilai Siklus II
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / II
Materi Pokok : Menyederhanakan Berbagai Bentuk Pecahan
Hari / Tanggal : Rabu, 19 Februari 2014
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal): 60
No Nama SiswaNilai
Pra SiklusTuntas Belum Tuntas
1 Frengki Setiawan 80 V2 Dania Meliyanti 60 V3 Anton Saputra 80 V4 Nur Azizah 100 V5 Danur Rohim 80 V6 Idah Faridah 70 V7 Tika Purwati 80 V8 Rizal Ilham Mauludin 70 V
9 Durohim 90 V10 Iis Setiani 70 V11 Inggit Anggreani 70 V12 Nur Rokhayati 60 V13 Lia Nurmalasari H 60 V14 Santika 100 V15 Syahrul Fadila 70 V16 Abdul Muslimin 60 V
17 Ade Suripto 70 V18 Adelia Septiani 70 V19 Aditia Edris Prayitno 80 V20 Aditya Arifin 80 V21 Alifa Citra Rahmatika 90 V22 Andriyanto 80 V23 Anis Dewi Wijayanti 80 V
36
No Nama SiswaNilai
Pra SiklusTuntas Belum Tuntas
24 Ari Setiawan 70 V
25 Awal Lia Lintang 70 V26 Bayu Widianto 80 V27 Catur Adi Wibowo 60 V28 Dimas Ageng Prayitno 70 V29 Edi Sunigyo 80 V30 Elfira Sundari Santoso 60 V31 Eva Agustia 60 V32 Faizza Aulia Zulfa 70 V
JUMLAH NILAI 2370 NILAI RATA-RATA 74,06 JUMLAH TUNTAS 32 JUMLAH TIDAK TUNTAS 0NILAI TERTINGGI 100NILAI TERENDAH 60PROSENTASE (%) 0% 100%
Dari data tabel nilai hasil perbaikan pembelajaran diatas dapat disimpulkan
bahwa tingkat tarap serap siswa pada siklus II terhadap materi yang telah
diterima adalah 100 %, artinya bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada
siklus ini sudah baik.
Peningkatan hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10
Data Hasil Evaluasi Matematika Siklus II
N
o
Jenis
Kegiatan
Tuntas Belajar Belum Tuntas Rerata Nilai
Tinggi
Nilai
RendahAnak % Anak %
1.
2.
Siklus I
Siklus II
17
32
53
100
15
0
47
0
53,43
73,5
80
100
30
60
Hasil kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II seperti yang
ditunjukkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa peningkatan prestasi
37
belajar sudah sangat baik , artinya pemahaman siswa terhadap materi
perbaikan pembelajaran sudah berhasil diserap dengan cukup baik yaitu
sebanyak 100 % dari 32 siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01. Semua siswa
sudah mencapai nilai tuntas belajar pada siklus II ini dijadikan sebagai bahan
refleksi penulis untuk diadakan tindak lanjut berupa bimbingan secara
individu yang pelaksanaannya pada jam istirahat atau setelah selesainya
kegiatan belajar mengajar selama 5 menit dan diberi tugas–tugas pekerjaan
rumah (PR).
Diagram 4.11
Diagram Ketuntasan Siklus II
Diagram 4.12
Diagram Nilai Matematika Siklus II
38
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pada bagian ini akan di bahas beberapa temuan selama proses
kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran matematika kelas IV SD Negeri
Harjasari 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal dengan kompetensi dasar
lambang bilangan romawi pada siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01
Kecamatan Suradadi.
1. Siklus I
Temuan-temuan yang harus diperhatikan penulis pada
pelaksanaan siklus I adalah masih adanya siswa yang masih belum
konsentrasi menerima penjelasan materi, siswa tidak sungguh-sungguh
melakukan demonstrasi baik klasikal maupun kelompok. Hal ini yang
menyebabkan hanya 47 % siswa yang dapat menyerap materi
pembelajaran dan prestasi rata-rata kelas 53,43. Namun secara keseluruhan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I ini berhasil dengan baik,
terbukti adanya perkembangan prestasi belajar yaitu dari jumlah tuntas
belajar pra siklus 8 siswa atau 25 % menjadi 24 siswa atau 75 %.
2. Siklus II
Temuan penting pada pelaksanaan siklus II adalah masih adanya
siswa yang merasa kesulitan pada pengerjaan soal bentuk uraian sehingga
39
pada bentuk ini banyak jawaban siswa yang salah atau tidak sempurna.,
siswa masih kurang sungguh-sungguh mengerjakan soal-soal latihan Hal
ini yang menyebabkan laju prestasi berjalan lambat. Namun secara
keseluruhan pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II ini berhasil
dengan baik, terbukti adanya perkembangan prestasi belajar yaitu dari
jumlah tuntas belajar pra siklus 8 siswa atau 25 % menjadi 24 siswa atau
75 % pada siklus I dan 32 siswa atau 100 % pada siklus II.
Keberhasilan ini terjadi berkat secara intensif guru melakukan
kegiatan perbaikan pembelajaran yang direncanakan dengan metode
demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
membandingkan pecahan sederhana berhasil dengan baik. Pelaksanaan
perbaikan pembelajaran melalui PTK berjalan dengan baik sejalan dengan
teori belajar dan prinsip pemanfaatan media. Perilaku yang tampak pada
periode / tahap ini adalah kemampuan siswa untuk mengoperasikan
kaidah-kaidah logika yang terikat dengan objek yang konkrit atau nyata).
Keterikatan tersebut menyebabkan aktifitas proses pembelajaran semakin
meningkat pula. Aktivitas tersebut mencakup 1) Pelibatan siswa dalam
pemecahan masalah 2) Pemanfaatan media belajar 3) Pemberian contoh-
contoh 4) Pengaktifan siswa melakukan demonstrasi dan 5) Penggunaan
bahasa yang mudah dipahami siswa.
40
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
Setelah pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan penulis
melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pembahasan temuan-temuan
selama penelitian berlangsung pada mata pelajaran Matematika tentang
penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas
IV SD Negeri Harjasari 01 dalam memahami dasar lambang bilangan romawi
berhasil dengan baik.
Sebagai gambaran keberhasilan penelitian tersebut, penulis menarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Melalui perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang terorganisir
dengan baik , sehingga kegiatan penelitian berlangsung efisien dan efektif.
41
Penggunaan metode demonstrasi sangat efektif untuk meningkatkan
pemahaman siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01 pada mata pelajaran
Matematika dengan kompetensi dasar lambang bilangan romawi.
Bukti keberhasilan tersebut antara lain :
a. Melalui penggunaan metode demonstrasi siswa dapat dengan mudah
mengerjakan soal dasar lambang bilangan romawi dengan benar.
b. Kenerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih
baik, kreatif, mandiri dan profesional.
c. Kemandirian dan kreativitas siswa dapat dijadikan modal pada
pelaksanaan pembelajaran selanjutnya, sebab belajar merupakan
suatu proses yang berkesimbungan dan berpijak pada pengalaman.
d. Hasil belajar siswa dari siklus ke siklus berikutnya mengalami
peningkatan perolehan hasil belajar yang baik.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian kata yang paling tepat untuk
mengungkapkan keberhasilan pelaksanaan penelitian. Mengingat besarnya
manfaat hasil penelitian ini, penulis menyarankan kepada semua pihak yang
berkompeten dalam dunia pendidikan agar mereka ada kemauan yang tulus
meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas tinggi. Kualitas mutu
pendidikan tentu saja diawali dari meningkatnya mutu pembelajaran yang
dilakukan guru di dalam kelasnya. Untuk itu penulis menyarankan kepada
semua pihak yang peduli/ bertanggung jawab masalah pendidikan, antara lain:
1. Untuk guru
a. Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya selalu menggunakan
alat peraga yang tepat agar tidak menimbulkan verbalisme terhadap
anak didiknya.
b. Gunakan metode yang tepat dan bervariasi agar siswa merasa senang
mengikuti dan melaksanakan proses pembelajaran.
c. Jadikan siswa sebagai subjek dalam proses kegiatan pembelajaran.
Untuk itu guru sebagai pembelajar dan siswa sebagai subjek belajar
42
harus selalu aktif dalam proses belajar mengajar atau proses
pembelajaran. (Sutomo dalam profesi kependidikan, 1997 : 30).
2. Untuk Kepala Sekolah
Sebagai orang yang paling bertanggung jawab masalah managerial
pelaksanaan pendidikan di Sekolah Dasar, hendaknya dapat membantu
guru dalam melaksanakan penelitian, Untuk Pengambil kebijakan
a Hendaknya dapat mensosialisasikan hasil penelitian pembiasaan
penggunaan alat peraga dan metode yang bervariasi.
b. Hendaknya dapat memberikan kemudahan-kemudahan
untuk mengurus perbaikan nasib (kenaikan pangkat, promosi kepala
Sekolah) terhadap guru yang berhasil melakukan inovasi-inovasi
pendidikan misalnya melaksanakan PTK di dalam kelasnya.
DAFTAR PUSTAKA
I.G..A.K, Wardani, Dr. Kuswoyo, Drs, M.Ed, Noehi Nasoetion, Drs, M.A, (2002), Penelitian Tindakan Kelas (IDIK 4420), Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara
Amin Suyitno, dkk (2004). Hand Out Dasar-dasar dan proses pembelajaran Matematika I. Semarang : UNNES
I.G.A.K, Wardani, Prof. Dr..Siti Julecha, M.A, Ngadi Marsinah, M.Pd, (2004), Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD 4412), Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.K. Julecha Siti, Marsinah Ngadi. 2004. Pemantapan Kemampuan Profesional, Jakarta : Universitas Terbuka.
Muhsetya, Gatot. (2005). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Universitas Tebuka Suciati, dkk. (2005). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universita Terbuka
43
Sumantri, Mulyani. (2005). Perkembangan Peserta didik. Jakarta : Universitas Terbuka
Arikunto, Suharsimi.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Andayani, (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :Universitas Tebuka
Gatot Muhsetyo Drs, M.Sc, dkk, 2003, Pembelajaran Matematika SD, (PGSD 4404), Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
UPI, 1999. Pembelajaran Matematika Kontemporer.Bandung : UPI Bandung.
WS Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.
Lampiran 1
Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP
Kepada
Kepala UPBJJ Purwokerto
Di Purwokerto
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : MIFTAKHUDIN, S.Pd.SD
NIP : 19871230 201101 1 007
Tempat Mengajar : SD Negeri Harjasari 01
Alamat Sekolah : Ds.Harjasari Kec. Suradadi Kab. Tegal
Telepon : 085642555281
Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dalam pelaksanaan
PKP atas:
44
Nama : YOGHI JUNANDAR
NIM : 821626388
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar: SD Negeri Harjasari 01
Alamat Sekolah : Ds. Harjasari Kec. Suradadi Kab. Tegal
Telepon : 085647815704
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui, Harjasari, 3 Februari 2014
Mengetahui Kepala Sekolah,
H.IMRON, S.Pd.NIP. 19600310 198405 1 002
Supervisor 2,
MIFTAKHUDIN, S.Pd SDNIP. 19871230 201101 1 007
Lampiran 2
PERENCANAAN PTK
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Fakta / Data Pembelajaran yang
terjadi di kelas
Media sebagai alat peraga dalam proses
pembelajaran dan dapat membantu siswa
memahami materi yang disampaikan oleh guru
sehingga siswa tidak merasa bosan atau jenuh
dalam menerima pelajaran.
Identifikasi masalah Dalam proses belajar mengajar dengan materi
pokok ” dasar lambang bilangan romawi” pada
mata pelajaran Matematika kelas IV semester
45
2 SD Negeri Harjasari 01, sebagaian besar
siswa belum dapat memahami materi dasar
lambang bilangan romawi.
Analisis maslah a. Guru kurang memanfaatkan alat peraga
yang sudah disiapkan
b. Guru kurang melibatkan semua siswa
dalam melakukan demonstrasi operasi
hitung bilangan Guru kurang memberikan
contoh-contoh soal dan cara
penyelesaiannya
c. Guru kurang memberikan penguatan-
penguatan untuk mengaktipkan siswa
Melakukan demonstrasi atau mengerjakan
tugas
d. Guru tidak menyediakan buku sumber
belajar yang cukup untuk siswa.
Alternatif dan prioritas
perencanaan masalah
keefektifan proses pembelajaran tersebut
karena guru dapat mengaktifkan siswa dalam
pembahasan materi melalui demonstrasi, tanya
jawab atau dalam kegiatan latihan dengan
menggunakan metode, alat peraga dan materi
pelajaran yang sesuai.
Rumusan masalah Berdasarkan sebab-sebab kekurang efektifan
proses pembelajaran matematika, maka usaha
yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan
siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01
memahami lambang bilangan romawi Bilangan
penulis merumuskan masalah tersebut yang
kemudian untuk dijadikan fokus perbaikan.
46
47
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PRA SIKLUS
Sekolah : SD Negeri HARJASARI 01
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Dasar Lambang Bilangan Romawi
Kelas/semester : IV (Empat) /2 (dua)
Alokasi waktu : 2 X 35 menit (1 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
1. Menggunakan Lambang Bilangan Romawi
B. Kompetensi Dasar
1.2. Mengenal Lambang Bilangan Romawi
C. Indikator
1. Menulis Dasar Bilangan Romawi
2. Mengubah Bilangan Cacah Menjadi Bilangan Romawi
D. Tujuan Pembelajaran**
Melalui penjelasan guru tentang lambang bilangan romawi siswa dapat
mengenal lambang bilangan romawi
Melalui penjelasan guru tentang cara menulis lambang bilangan romawi
siswa dapat menulis lambang bilangan romawi
E. Materi Ajar
Dasar Lambang Bilangan Romawi
Dalam Penulisan Bilangan Romawi adalah
48
Bila bilangan yang nilainya sama atau kecil terletak di
belakang / kanan bilangan yang besar, maka hasilnya akan di tambah /
di jumlahkan.
Contoh : I =1=2
III = I+1+1=3
VIII = 5+1+1+1=8
Mengubah bilangan cacah menjadi bilangan romawi
Contoh : 17 = XVII
11 XI
XV
F. Metode Pembelajaran
Penjelasan,
latihan,
tanya jawab
dan penugasan
Langkah-langkah Pembelajaran :
Kegiatan awal
Apresepsi/ Motivasi
Memberi tugas siswa untuk menulis lambang bilangan
Romawi
Kegiatan Inti
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru
menulis bilangan romawi
b. Secara klasikal siswa menjawab pertanyaan
guru tentang bilangan romawi
c. Secara klasikal siswa dapat menulis bilangan
cacah menjadi bilangan romawi
49
d. Secara individu siswa mengerjakan latihan
yang diberikan oleh guru
e. Siswa bersama guru membahas hasil latihan
yang dikerjakan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Menyimpulkan materi
Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4 .
Matematika SD untuk Kelas IV
Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 4
Garis bilangan
Soal soal :
1. Tulis kedalam bilangan romawi dari 18 dengan benar !
2. Penulisan bilangan asli dari VI adalah …
3. Tanggal 9 apabila ditulis dengan lambang romawi adalah …
4. Penulisan bilangan asli dari XIV adalah …
5. Kemarin tanggal 15, apabila di tulis dengan bilangan romawi adalah …
Kunci Jawaban
50
1. XVIII
2. 6
3. IX
4. 14
5. XVI
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 2.
Harjasari, 5 Februari 2014
Teman Sejawat
WASROH, S.Pd.SDNIP. 19620413 198405 1 003
Supervisor II
MIFTAKHUDIN, S.Pd.SDNIP. 19871230 201101 1 007
Mahasiswa
YOGHI JUNANDARNIM. 821626388
51
Mengetahui,
Kepala Sekolah
H. IMRON, S.Pd.NIP. 196003 1984051 1 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Sekolah : SD Negeri Harjasari 01
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Dasar Lambang Bilangan Romawi
Kelas/semester : IV (Empat) /2 (dua)
Alokasi waktu : 2 X 35 menit (1 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
Menggunakan Lambang Bilangan Romawi
B. Kompetensi Dasar
Mengenal Lambang Bilangan Romawi
C. Indikator
a. Menulis Dasar Bilangan Romawi
b. Mengubah Bilangan Cacah Menjadi Bilangan Romawi
D. Tujuan Pembelajaran**
52
Melalui penjelasan guru tentang cara menulis lambang bilangansiswa
dapat menulis bilangan romawi sampai dengan 15
Melalui penjelasan guru tentang cara mengubah bilangan cacah menjadi
bilangan romawi siswa dapat mengubah bilangan cacah menjadi bilangan
romawi
E. Materi Ajar
Dasar Lambing Bilangan Romawi
Dalam Penulisan Bilangan Romawi adalah
Bila bilangan yang nilainya sama atau kecil terletak di
belakang / kanan bilangan yang besar, maka hasilnya akan di tambah /
di jumlahkan.
Contoh : II = 1+1=2
VII = 5+1+1=7
XIII = 10+1+1+1=13
Mengubah Bilangan Cacah Menjadi Bilangan Romawi
Contoh : 17 = XVII
11 XI
15 XV
F. Metode Pembelajaran
Penjelasan,
latihan,
tanya jawab
dan penugasan
Langkah-langkah Pembelajaran :
Kegiatan Awal
Apresepsi/ Motivasi
Memberi tugas siswa untuk menulis lambang bilangan
romawi
53
Kegiatan Inti
b. Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang bilangan romawi
c. Secara klasikal siswa menjawab pertanyaan
guru tentang bilangan romawi
d. Secara klasikal siswa dapat mengubah
bilangan cacah menjadi bilangan romawi
e. Secara individu siswa mengerjakan latihan
yang diberikan oleh guru
f. Siswa bersama guru membahas hasil latihan
yang dikerjakan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir, guru:
Menyimpulkan materi
Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4 .
Matematika SD untuk Kelas IV
Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 4
Garis bilangan
54
Soal soal :
1. Tulis kedalam bilangan romawi dari 18 dengan benar !
2. Penulisan bilangan asli dari XVI adalah …
3. Tanggal 20 apabila ditulis dengan lambang romawi adalah …
4. Penulisan bilangan asli dari XIV adalah …
5. Kemarin tanggal 19, apabila di tulis dengan bilangan romawi adalah …
Kunci Jawaban
6. XVIII
7. 16
8. XX
9. 14
10.XIX
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 2.
Harjasari, 12 Februari 2014
Teman Sejawat
WASROH, S.Pd.SD
Supervisor II
MIFTAKHUDIN, S.Pd.SD
Mahasiswa
YOGHI JUNANDAR
55
NIP. 19620413 198405 1 003 NIP. 19871230 201101 1 007 NIM. 821626388
Mengetahui,
Kepala Sekolah
H. IMRON, S.Pd.NIP. 196003 1984051 1 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Sekolah : SD Negeri Harjasari 01
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Dasar Lambang Bilangan Romawi
Kelas/semester : IV (Empat) /II (dua)
Alokasi waktu : 2 X 35 menit (1 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi :
Menggunakan Lambang Bilangan Romawi
56
B. Kompetensi Dasar
Mengenal Lambang Bilangan Romawi
C. Indikator
a. Menulis Dasar Bilangan Romawi
b. Mengubah Bilangan Cacah Menjadi Bilangan Romawi
D. Tujuan Pembelajaran**
Melalui penjelasan guru tentang bilangan romawi siswa dapat menulis
bilangan romawi sampai dengan 15
Melalui penjelasan guru tentang mengubah bilangan cacah menjadi
bilangan romawi siswa dapat mengubah bilangan cacah menjadi bilangan
romawi
E. Materi Ajar
Dasar Lambang Bilangan Romawi
Dalam Penulisan Bilangan Romawi adalah
Bila bilangan yang nilainya sama atau kecil terletak di
belakang / kanan bilangan yang besar, maka hasilnya akan di tambah /
di jumlahkan.
Contoh : II = 1+1=2
VII = 5+1+1=7
XIII = 10+1+1+1=13
Mengubah Bilangan Cacah Menjadi Bilangan Romawi
Contoh : 17 = XVII
11 = XI
15 XV
F. Metode Pembelajaran
Penjelasan,
latihan,
57
tanya jawab
dan penugasan
Langkah-langkah Pembelajaran :
Kegiatan awal
Apresepsi/ Motivasi
Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang
kemarin.
Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan kembali materi tentang bilangan romawi
b. Secara klasikal siswa menjawab pertanyaan guru tentang bilangan
romawi
c. Secara klasikal siswa dapat mengubah bilangan romawi menjadi
bilangan cacah
d. Secara individu siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh
guru
e. Guru dan siswa membahas hasil latihan yang dikerjakan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan Akhir, guru:
c. Menyimpulkan materi
d. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
e. Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
58
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4 .
Matematika SD untuk Kelas IV
Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 4
Garis bilangan
Soal soal :
1. Tulis kedalam bilangan romawi dari 14 dengan benar !
2. Penulisan bilangan asli dari XIX adalah …
3. Tanggal 18 apabila ditulis dengan lambang romawi adalah …
4. Penulisan bilangan asli dari XIII adalah …
5. Hari ini tanggal 15, apabila di tulis dengan bilangan romawi adalah …
Kunci Jawaban
1. XIV
2. 19
3. XVIII
4. 13
5. XV
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 2.
59
Harjasari, 19 Februari 2014
Teman Sejawat
WASROH, S.Pd.SDNIP. 19620413 198405 1 003
Supervisor II
MIFTAKHUDIN, S.Pd.SDNIP. 19871230 201101 1 007
Mahasiswa
YOGHI JUNANDARNIM. 821626388
Mengetahui,
Kepala Sekolah
H. IMRON, S.Pd.NIP. 196003 1984051 1 002
DAFTAR NILAI MATEMATIKA
KELAS IV SEMESTER 2
60
No Nama SiswaNilai
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
1 Frengki Setiawan 60 60 802 Dania Meliyanti 40 40 603 Anton Saputra 50 60 804 Nur Azizah 70 70 1005 Danur Rohim 40 70 806 Idah Faridah 50 60 707 Tika Purwati 50 60 808 Rizal Ilham Mauludin 40 50 709 Durohim 60 60 9010 Iis Setiani 50 60 7011 Inggit Anggreani 50 50 7012 Nur Rokhayati 40 40 6013 Lia Nurmalasari H 20 30 6014 Santika 70 80 10015 Syahrul Fadila 50 60 7016 Abdul Muslimin 40 40 6017 Ade Suripto 30 40 7018 Adelia Septiani 40 50 7019 Aditia Edris Prayitno 50 60 8020 Aditya Arifin 50 60 8021 Alifa Citra Rahmatika 70 80 9022 Andriyanto 60 60 8023 Anis Dewi Wijayanti 60 60 8024 Ari Setiawan 50 50 7025 Awal Lia Lintang 40 40 7026 Bayu Widianto 40 50 8027 Catur Adi Wibowo 50 50 6028 Dimas Ageng Prayitno 50 60 7029 Edi Sunigyo 60 60 8030 Elfira Sundari Santoso 30 40 6031 Eva Agustia 20 30 6032 Faizza Aulia Zulfa 30 30 70 Jumlah 1510 1710 2370 Rerata 47,18 53,43 74,06 KKM 60 60 60 Ketuntasan % 25 53 100
61
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN GURU OLEH SUPERVISOR 2
62
( SIKLUS I )
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV ( Empat ) / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : Rabu, 12 Februari 2014
NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR
1.
Guru mengawali dengan
apersepsi yang baik dan sesuai
tujuan pembelajaran
V Masih kurang
2.Guru mempersiapkan alat dan
bahan pembelajaran dengan baikV Baik
3.
Guru menyampaikan materi
dengan bahasa yang
menyenanggkan
V Masih kurang
4.Guru menggunakan alat peraga
yang menarik perhatian siswaV Masih kurang
5.Guru menggunakan bahasa yang
mudah dipahami siswaV cukup baik
6.Guru melibatkan siswa selama
proses pembelajaranV Baik
7.
Guru sudah menggunakan
contoh-contoh permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari
yang sesuai
V
Contoh yang
digunakan kurang
sesuai
8.
Metode yang digunakan guru
sudah sesuai dengan tujuan
indicator
V
63
NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR
9.Guru sudah memberikan tugas
latihan kepada siswaV
10.Guru memberikan apresiasi dan
penguatan pada siswaV
11.
Guru sudah melaksanakan
evaluasi saat teakhir proses
pembelajaran
V Dalam melaksanakan
evaluasi kurang
12.Guru memberikan pekerjaan
rumah pada siswaV Baik
Harjasari, 12 Pebruari 2014
Supervisor 2 Mahasiswa
MIFTAKHUDIN, S.Pd.SD YOGHI JUNANDARNIP. 19871230 201101 1 007 NIM. 821626388
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN GURU OLEH SUPERVISOR 2
64
( SIKLUS I )
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV ( Empat) / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : Rabu, 12 Februari 2014
NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR
1.
Siswa sudah mempersiapkan
bahan dan sumber pelajaran
dengan baik
V
2.
Siswa memperhatikan
penjelasan materi dari guru
dengan baik
VSiswa kurang
memperhatikan
3.Siswa sudah aktif berperan
dalam proses pembelajaranV
4.
Beberapa siswa ada yang berani
bertanya jawab jika ada
penjelasan guru yang kurang
dipahami
V Yang bertanya sedikit
5.Siswa sudah mengikuti petunjuk
pembelajaranV
6.Siswa bersungguh-sungguh
mengerjakan tugas latihanV
Siswa masih banyak
yang belum fokus
7. Diskusi siswa belajalan lancer V
8.Siswa melaporkan hasil diskusi
dengan baikV
9.
Siswa sudah mampu membuat
kesimpulan dari proses
pembelajaran
V
65
NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR
10.Siswa dapat mengerjakan
evaluasi dari guru dengan benarV
Dalam melaporkan
diskusi masih kurang
Harjasari, 12 Februari 2014
Supervisor 2 Mahasiswa
MIFTAKHUDIN, S.Pd.SD YOGHI JUNANDARNIP. 19871230 201101 1 007 NIM. 821626388
66
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN GURU OLEH SUPERVISOR 2
( SIKLUS II )
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV ( Empat ) / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : 19 Februari 2014
NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR
1.
Guru mengawali dengan
apersepsi yang baik dan sesuai
tujuan pembelajaran
V Baik
2.Guru mempersiapkan alat dan
bahan pembelajaran dengan baikV Baik
3.
Guru menyampaikan materi
dengan bahasa yang
menyenangkan
V Sudah baik
4.Guru menggunakan alat peraga
yang menarik perhatian siswaV
Penggunaan alat
peraga tepat
5.Guru menggunakan bahasa yang
mudah dipahami siswaV Cukup baik
6.Guru melibatkan siswa selama
proses pembelajaranV Cukup baik
7.
Guru sudah menggunakan
contoh-contoh permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari
yang sesuai
V Cukup baik
8. Metode yang digunakan guru V Cukup baik
67
NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR
sudah sesuai dengan tujuan
indicator
9.Guru sudah memberikan tugas
latihan kepada siswaV
Cukup baik
10.Guru memberikan apresiasi dan
penguatan pada siswaV
Cukup baik
11.
Guru sudah melaksanaan
evaluasi saat terakhir proses
pembelajaran
V Sudah
12Guru memberikan pekerjaan
rumah pada siswaV Baik
Harjasari, 19 Februari 2014
Supervisor 2
MIFTAKHUDIN, S.Pd.SDNIP. 19871230 201101 1 007
Mahasiswa
YOGHI JUNANDARNIM. 821626388
68
Lampiran 5
JURNAL PEMBIMBING SUPERVISOR 2
Nama : YOGHI JUNANDAR Mengajar : IV
NIM : 821626388 Tempat mengajar : SDN Harjasari 01
No Hari/tgl KegiatanHasil /
komentarTindak lanjut
Paraf
Mhs Sup. 2
1.
Jumat, 7
Februari
2014
Mendiskusik
an RPP
perbaikan
mata
pelajaran
matematika
Metode
pembelajaran
kurang sesuai
Perbaiki
metode
pembelajaran
2.
Kamis, 13
Februari
2014
Diskusi
refleksi siklus
I pada
pembelajaran
matematika
Penggunaan
metode
pembelajaran
kurang tepat
Di sesuaikan
pada
kemampuan
siswa
3.
Selasa, 18
Februari
2014
Konsultasi
konsep
perbaikan
RPP 2
Di buat harus
lebih baik
dari RPP I
Perbaiki
penggunaan
metode yang
sesuai dengan
materi
4.
Jumat, 21
Februari
2014
Diskusi
Perbaikan
pembelajaran
RPP Siklus 2
Pembuatan
evaluasi
pembelajaran
kurang
Perbaiki
evaluasi
pembelajaran
69
5.Sabtu, 22
Februari
2014
Diskusi hasil
perbaikan
pembelajaran
RPP Siklus 2
Hasil sudah
sesuai dengan
yang
diharapkan
oleh guru dan
supervisor 2
Tidak perlu
diadakan
perbaikan
Siklus 3
6.
Selasa, 25
Februari
2014
Penanda
tanganan
nilai APKG 1
dan 2
Mengatahui, Tegal, Maret 2014
Supervisor I Supervisor II
ABADI SUBEKTI, S.Pd. MIFTAKHUDIN, S.Pd.SD
NIP.19610325 198012 2 004 NIP. 19871230 2011 1 007
70