24
Analisis Fisikokimia Dampak Pembakaran Gas Terhadap Lingkungan Masyarakat Sekitar di Niger-delta Tugas Mata Kuliah Kimia Lingkungan dan Pencemaran Dosen : Dr. Agus Martono HP DEA Disusun Oleh Ricky Jenihansen B, S.Si Author Uyigue L*, Enujekwu F. M. Department of Chemical Engineering, University of Port Harcourt, East-West Road, Choba, Port Harcourt, Nigeria

Analisis Fisikokimia Udara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Fisikokimia Udara

Analisis Fisikokimia Dampak Pembakaran Gas Terhadap Lingkungan Masyarakat Sekitar di

Niger-delta

Tugas Mata Kuliah Kimia Lingkungan dan Pencemaran

Dosen : Dr. Agus Martono HP DEA

Disusun Oleh

Ricky Jenihansen B, S.Si

Author

Uyigue L*, Enujekwu F. M.

Department of Chemical Engineering, University of Port Harcourt, East-West Road, Choba, Port Harcourt, Nigeria

Page 2: Analisis Fisikokimia Udara

Abstrak

Makalah ini difokuskan pada penerapan parameter fisik, kimia danmeteorologi untuk menilai tingkat dampak pada lingkungan yang terkena

pembakaran gas. Tiga lokasi, P, Q dan R, di mana aktivitas pembakaran gas sedang berlangsung di wilayah Niger-Delta Nigeria yang dipilih untuk

penelitian ini. Lokasi lain (S) tanpa aktivitas pembakaran gas digunakansebagai kontrol. Sampel tanah, air hujan dan udara dikumpulkan dari lokasi

studi untuk tujuan analisis. Hasil dari pengukuran parameter fisikokimiamenunjukkan bahwa pH tanah dan sampel air hujan yang dikumpulkan padajarak radial setinggi 20, 50 dan 100 m dari titik suar umumnya bersifat asam, sehingga menunjukkan adanya hujan asam dan tanah asam di sekitar lokasi

suar. Juga terbukti adanya logam berat (Cr, Cd, As, Pb, Zn, Fe dll) mengkontaminasi sampel tanah dan air hujan, dan distribusi mengikuti tren

serupa seperti pH. Parameter kualitas udara (seperti SO2, NO2, H2S, CO, VOC, SPM dll) juga menunjukkan konsentrasi yang lebih tinggi pada jarak uji dekat

titik suar dan nilai yang lebih rendah pada jarak yang jauh dari titik suar. Berdasarkan temuan ini, diamati bahwa tidak ada aktivitas manusia yang

aman yang dapat terjadi pada jarak radial <2 km dari titik suar. Hal inidisebabkan oleh suhu udara abnormal yang lazim; Kualitas udara yang buruk, keasaman tanah dan keasaman air hujan yang menandai lokasi suar gas yang

dipilih.

Page 3: Analisis Fisikokimia Udara

1. Pendahuluan

Kilang Minyak

ProduksiMinyak

Gas TidakTerpakai

PembakaranGas Alam

MelepaskanProduknya keAlam

• CO2, CH4, NOx, dll

MengandungKomponen Lain

• Energi TidakBerguna

• Gas Beracun

• dll

Page 4: Analisis Fisikokimia Udara
Page 5: Analisis Fisikokimia Udara

Fokus penelitian ini adalah pada dampak aktivitaspembakaran gas pada beberapa lokasi yang dipilih(yaitu P, Q, R dan S) di daerah pemerintah daerahOgba / Ndoni / Egbema di Negara Bagian Rivers, yang merupakan salah satu negara bagian diWilayah Niger-Delta Lokasi P, Q dan R, memilikiaktivitas pembakaran gas yang sedang berlangsung, sementara tidak ada aktivitas pembakaran gas dilokasi S.

Page 6: Analisis Fisikokimia Udara

2. Bahan dan Metode

Bahan utama yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sampeltanah, air dan udara yang diambil dari lokasi dari penelitian ini. Juga, peralatan yang digunakan untuk mengumpulkan sampel initerdaftar: Hand Auger, sarung tangan, handuk (untukpengambilan sampel tanah), paket foil dan tas polietilen hitam(untuk sampel tanah dan pengumpulan sedimen), wadah plastik(untuk pengambilan sampel air), selotip. Sistem penentuanposisi global, GPS (untuk pemetaan koordinat), kamera, pendingin dan paket es, air suling dan sikat (untukdekontaminasi peralatan sampling) dan detektor gas. Selain itu, peralatan yang digunakan untuk pengukuran parameter meteorologi adalah anemometer, meter kelembaban, termometer, barometer, radiometer dan grafik asap.

2.1. Bahan

Page 7: Analisis Fisikokimia Udara

2.2. Koleksi Sampel

- Sampel uji tanah dan air hujan dikumpulkan dari lokasi studi: P, Q dan R dimana aktivitas pembakaran gas sedang berlangsung, sedangkan lokasi S tanpa aktivitas pembakaran digunakansebagai kontrol. - Tiga sampel tanah dikumpulkan pada jarak radial yang berbedadari titik pembakaran secara khusus pada 20 m, 50 m, 100 m dll. Dengan bantuan penggali tangan, sampel tanah dikumpulkanpada kedalaman yang berbeda dari titik sampling: 0 -15 Cm dan15 -30 cm. - Sampel yang dikumpulkan diberi label dengan hati-hati dandibungkus dengan aluminium foil dan disimpan dalam kantongpolietilena hitam untuk selanjutnya dipindahkan ke laboratorium-Total tiga sampel air hujan dikumpulkan dari berbagai titiksampling dengan menggunakan wadah plastik yang ditempatkanpada platform 1,3 sampai 1,5 m di atas permukaan tanah. Titiksampling adalah jarak radial jauh dari titik nyala: 20 m, 50 m, 100 m, 500 m dan 700 m.

Page 8: Analisis Fisikokimia Udara

2.3. Preparasi Sampel

Dilabeli

Dihomogenkan

Hingga Ukuran Partikel <2mm

Diayak Dengan Mesh Stainless Stell 2mm

Dikeringkan 5 Hari

Sampel Tanah

Page 9: Analisis Fisikokimia Udara

2.4 Uji Sampel Dari Lokasi

Pembakaran gas alam adalah proses pembakarangas hidrokarbon yang tidak terpakai danmelepaskan produknya ke atmosfir. Gas rumah kaca(yaitu CO2, CH4, NOx dll) yang menyebabkanpemanasan global atau perubahan iklim biasanyamembentuk komponen utama dari produk suar gas [1,2]. Komponen lain dari produk suar gas meliputienergi yang tidak berguna, gas beracun dan hal-hallainnya yang berbahaya. Di Nigeria, aktivitaspembakaran gas tinggi dan terutama terjadi diwilayah Niger-Delta

Page 10: Analisis Fisikokimia Udara

Slide Title

Sampel tanah yang dikumpulkan di lokasipembakaran gas dilakukanuji sifat fisik dan kimia darimana sifat seperti suhu, pH, kation yang dapatditukar dan kadar logamberat diukur.

2.4.1. Uji Sampel Tanah

CampuranDidiamkan30 Menit

10 gr SampelTanah

DiukurDengan

ElektrodaMeter

150 ml air suling

pH Tanah

Page 11: Analisis Fisikokimia Udara

Pertukaran Kation Tanah

2,5 g sampel tanah Erlenmeyer 50 ml

15 ml larutanekstraksi yang

mengandung 1M NH4OAc

Suspensi

(Diaduk 10 Menit)

Disaring DenganKertas Whatsman

Diukur Dengan SSA

Page 12: Analisis Fisikokimia Udara

Kandungan Logam Berat Tanah

1 gr Sampel Tanah

Campuran Diaduk PadaSuhu 60o C

• Hingga Muncul Asap

• Kemudian Didinginkan 10 Menit

• Disaring Dengan Kertas Saring

10 ml campuran HCL danasam nitrat Konsentrasi

3:1

Filtrat Dianalisis DenganSSA

Page 13: Analisis Fisikokimia Udara

2.4.2. Uji Sampe Hujan

pH• PH sampel air hujan diukur dengan menggunakan

pengukur Hannah pH multi-parameter kalibrasi (model 9811).

Kandungan SulfatAnalisis dilakukan dengan menambahkan reagen Sulferver-5 bubuksampai 50 ml sampel, sedangkan kekeruhan yang terbentuk diukurdengan spektrofotometer HACH DR 2500 pada panjang gelombang 420 nm

Kandungan Logam Berat

Spektrofotometer serapan atom (SSA) digunakan untuk analisis

Page 14: Analisis Fisikokimia Udara

2.4.3. Tes Kualitas Udara

Meteorologi udara

• Kecepatan angin, arahangin, kelembaban, suhu, tekanan atmosfir, radiasi panas dankerapatan asap adalahparameter meteorologiyang diukur

• Detektor multi-gas MSA Orion digunakan untukmendeteksi danmengukur jumlah gas berbeda yang dipancarkan di lokasisuar

Emisi gas: deteksi danpengukuran

Page 15: Analisis Fisikokimia Udara

3. Hasil dan Pembahasan

• Hasil analisis sampel tanah yang dikumpulkan dari lokasi P, Q danR pada jarak yang ditentukan dari titik suar dan kedalamandisajikan pada Tabel 1 - Tabel 3

• Yang paling mencolok adalah pH tanah dan kandungan logamberat.

• PH sampel tanah diketahui secara umum bersifat asam bahkanpada jarak yang jauh dari titik pembakaran gas. Jadi, pada jarak20, 50 dan 100 m dari titik suar, pH tanah untuk lokasi P (padapermukaan dekat, 0 - 15 cm) adalah 4,68, 5,8 dan 6,2

• Juga terlihat pada Tabel 1 - Tabel 3 adalah bahwa sampel tanahdari lokasi studi (P, Q dan R) terkontaminasi logam berat (yaituPb, Zn, Cr, Cd, Ni dan Cu) relatif dibandingkan dengan batas DPR

3.1. Dampak Pembakaran Gas terhadap Karakteristik Tanah

Page 16: Analisis Fisikokimia Udara
Page 17: Analisis Fisikokimia Udara
Page 18: Analisis Fisikokimia Udara

3.2. Dampak Pembakaran Gas PadaKarakteristik Air Hujan

• Hasil karakteristik sampel air hujan untuk lokasi pembakarangas P dan Q ditunjukkan pada Tabel 5, sedangkan lokasikontrol S ditunjukkan pada Tabel 6

• Dari hasil diperoleh lokasi P dan Q, pH sampel air hujanDikumpulkan pada 50 m dan 200 m dari titik pembakaran gas umumnya bersifat asam

• Konsentrasi jejak (<0,01 mg / l) logam berat (yaitu Ni, Pb, Hg, Zn, Cu, As dan Fe) terlihat pada sampel air hujan yang dikumpulkan pada jarak yang ditentukan dari 50 dan 200 m dari titik pembakaran gas untuk kedua lokasi P dan Q

Page 19: Analisis Fisikokimia Udara
Page 20: Analisis Fisikokimia Udara

3.3. Dampak Pembakaran Gas terhadap Kualitas Udara

• Parameter kualitas udara yang diukur dalam penelitian inimeliputi konsentrasi SO2, NO2, H2S, CO, VOC, SPM dll

• Hasil yang diperoleh untuk jarak uji radial dari titikpembakaran gas (yaitu 20, 35, 50, 75, 100, 500 dan 700 m ) Ditunjukkan pada Tabel 7

• Sedangkan pada konsentrasi 700 m dari konsentrasi titikpembakaran, SO2, NO2 dan CO masing-masing diberikan<0,01 μg / m3

Page 21: Analisis Fisikokimia Udara
Page 22: Analisis Fisikokimia Udara

3.5. Dampak Keseluruhan KegiatanPembakaran Gas di Lokasi

• Hasil parameter fisikokimia yang diperoleh untuk contohtanah, hujan dan udara dari lokasi studi P, Q dan R menunjukkan bahwa aktivitas pembakaran gas di daerahtersebut berdampak negatif terhadap penduduk

• Dari penelitian ini, diamati bahwa tidak ada aktivitas manusiayang berarti yang dapat terjadi di lokasi pembakaran gas manapun pada jarak radial <2 km dari titik suar.

• Kesuburan tanah yang buruk (karena pH tanah, logam beratdan polusi racun), bahaya kesehatan (seperti masalah kulit, kanker, masalah kesehatan reproduksi, gangguan pernafasandll.), Perubahan iklim (membawa banjir) dan kerugianekonomi ( Karena hambatan pendudukan tradisional mereka, pertanian).

Page 23: Analisis Fisikokimia Udara

4. Kesimpulan

• Studi ini menunjukkan bahwa aktivitas pembakaran gas diwilayah Niger-Delta Nigeria masih berdampak negatif terhadaplingkungan masyarakat asalnya. Kesimpulan ini diambil dari hasilanalisis fisikokimia yang dilakukan pada sampel tanah, air hujandan udara yang dikumpulkan dari lokasi studi. Terbukti darianalisis fisikokimia adalah meningkatnya pH dan konsentrasitinggi logam berat dalam sampel tanah dan air hujan yang dikumpulkan pada jarak terukur dari titik pembakaran gas. Juga, jumlah emisi gas yang dapat dideteksi terbukti dari tumpukanpembakaran gas, dan suhu udara yang tidak normal dankerapatan asap yang meningkat diamati untuk lokasi suar yang berbeda. Ini adalah indikasi kuat bahwa lokasi penelitian terkenapolusi. Meskipun sebagian besar parameter yang diukur daripenelitian ini ternyata diperbolehkan dari jarak yang lebih amanlebih dari 2 km dari titik suar. Dengan waktu, konsentrasicenderung terbentuk di lingkungan asal jika aktivitas pembakarangas tetap ada.

Page 24: Analisis Fisikokimia Udara

• AAS= Atomic Absorption Spectrophotometer

• AGOC= Alexander's Gas and Oil Connections

• APHA= American Public Health Association

• AQI= Air Quality Index

• ASTM= American Society for Test and Materials

• BS= British Standard

• DPR= Department of Petroleum Resources

• FEPA= Federal Environmental Protection Agency

• NDES= Niger Delta Environmental Survey

• NEPA= National Environment and Planning Agency

• SPM= Suspended Particulate Matter

• VOC= Volatile Organic Compound

• WHO= World Health Organization

• WMO= World Meteorological Organization

Notasi