23
EDISI RABI’UL AWAL 1435 H JANUARI 2014 M 1 Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. At-Taubat : 128) ٌ ولُ سَ رْ مُ كَ اءَ جْ دَ قَ لٌ يزِ زَ عْ مُ كِ سُ فْ نَ أْ نِ مٌ يصِ رَ حْ م تِ نَ ا عَ مِ هْ يَ لَ عَ ِ نِ مْ ؤُ مْ الِ بْ مُ كْ يَ لَ عٌ يمِ حَ رٌ وفُ ءَ ر

2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 1

Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu

sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu,

sangat menginginkan (keimanan dan

keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap

orang-orang mukmin.(Qs. at-Taubat : 128)

قد جاءكم رسول ل

نفسكم عزيز من أ

يه ما عنتم حريص عل

مؤمنني يكم بال

عل

رحيم

رءوف

Page 2: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Salam Redaksi

Visi :Menjadi lembaga peningkatan kualitas sumber daya manusiayang terdepan dan terpercaya dalam memberdayakan yatim,piatu dan mustahik.

Misi :- Memberdayakan yatim, piatu, dan dhuafa melalui program dakwah, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan.- Meningkatkan kredibilitas lembaga melalui perbaikan kualitas manajemen dan pertanggungjawaban yang amanah secara transparan.- Menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan mutu SDM umat Islam.

Pengurus YayasanDewan Syariah :

KH. Muamal Hamidi, Lc,Prof. DR. Moch. Ali Aziz, M.Ag.

Tim Ahli :Ir. Misbahul Huda, MBA,

Drs. Margono, M.Pd, Abu Dardak,Drs. Ec.H. Sofyan Lazuardi, MM,

Nur Hidayat, T.SPembina :

H. Tamami, H. Agus Sumartono,H. Aun Abdullah Baroh, Arief Prasojo

Ketua :Ali Murtono, AK

Sekretaris :Abdurrahim Hasan, S.Ag, Widi Astuti

Bendahara :Nursalim, Shodiq

Dep. Pengembangan SDM :Riana Wuryaningsih, S.Ag,Mumayyizah, S.Ag, M.Pd

Dep. Penghimpun Dana :Aidatul Fitriyah

Dep. Pelayanan Umat :Agus Asianto, Herman Khoirul

Dep. Kesehatan :Dr. Suprapto, Dr. Widi Andriani

Yayasan Dompet Amanah Umat

MENKUMHAM-RI : AHU.4866.AH.01.04. TAHUN 2010AKTE NOTARIS : H.R . SUMARSONO, SH.TANGGAL AKTA : 01 JUNI 2010NOMOR AKTA : 1STP PROPINSI : 460/810/102.006/STPU/ORS/2010NPWP : 01.210.865.8-617.000

Kata Mutiara ............................................. 1Salam Redaksi .......................................... 2Sajian Kita .................................................. 3Prakata ........................................................ 4Beranda Depan ....................................... 6Uswah ......................................................... 8Istiqomah Update .................................. 10Lembar Hikmah ...................................... 12Jendela Muslimah .................................. 14Usroh ........................................................... 16Perilaku....................................................... 18Profil Anak Asuh ...................................... 20Ragam Istiqomah ................................... 22Pojok EMKA .............................................. 26Gallery Bulan Ini ...................................... 29Laporan Keuangan................................. 30Refleksi ....................................................... 34Lembar Do’a ............................................. 36Risalah Islam ............................................. 38Anda Berhak Tahu .................................. 40

Sajian Kita

Mohon setelah transfer konfirmasike 031-8672424, 70172424

2

Jika kita menyimak sejarah hidup Rasulullah SAW, semakin kita terpesona dengan model kepemimpinan yang beliau terapkan. Nabi SAW adalah pemimpin

terbaik sepanjang masa, karena Rasulullah selalu memimpin dengan akhlak mulia, adil dan menekankan pentingnya keteladanan.

Meskipun beliau adalah seorang kepala negara, namun beliau hidup sederhana, tidak bergelimang harta. Meskipun beliau adalah seorang panglima, namun beliau adalah panglima yang menyayangi prajurit-pajuritnya. Tutur katanya lembut, berwibawa dan menyenangkan siapapun yang mendengar. Tatap matanya sejuk dan menentramkan. Setiap kebijakannya selalu dituntun Allah SWT dan tidak ada kebijakan yang menyakiti umat. Kebijakan-kebijakan beliau tidak pernah merugikan satu kelompok atau menguntungkan kelompok yang lain. Semua kebijakan ditetapkan secara adil dan bijaksana.

Sebagai umat Rasulullah, sudah sepatutnya kita menjadikan beliau sebagai figur teladan utama, apapun profesi, pangkat dan jabatan yang kita sandang. Pada dasarnya setiap kita adalah pemimpin. Suami adalah pemimpin dalam rumahtangga. Ibu pemimpin bagi bagi anak-anaknya. Seorang kepala negara adalah

pemimpin bagi rakyatnya. Selayaknya kita menjadi figur manusia terbesar sepanjang usia bumi itu menjadi role model dalam kehidupan kita sehari-hari.

Untuk bangkit dari krisis saat ini, agaknya Indonesia membutuhkan pemimpin yang berakhlak mulia seperti yang dicontohkan Rasulullah. Kita merindukan pemimpin yang punya hati nurani, hidup sederhana, bukan hidup bergelimang kemewahan ketika rakyat hidup sengsara. Kita merindukan pemimpin yang adil dan bijaksana, bukan pemimpin otoriter dan sok kuasa. Kita merindukan pemimpin yang peduli rakyat, bukan pemimpin yang mementingkan citra politik dan melanggengkan kekuasaanya. Kita merindukan pemimpin yang tutur katanya merupakan pemecah masalah, bukan menjadi sumber masalah.

Di awal tahun 2014 ini yang bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi SAW, redaksi majalah Istiqomah edisi 123 Januari 2014 akan mengupas sedikit tentang Rasulullah SAW. Semoga apa yang kami sajikan tersebut dapat bermanfaat untuk kita semua.

WassalamRedaksi

Diterbitkan oleh: Yayasan Dompet Amanah UmahDewan Pengarah: Drs. Margono, M.Pd, Drs. Sofyan Lazuardi, Ainur Rofiq (Wartawan The Jakarta Post), Nurhidayat PemimPin UmUm: H. Agus Sumartono, H. Tamami, Shodiq PenanggUng Jawab: Kepala Rumah Amal, PimPinan reDaksi: Ali Murtono, ST reDaksi: Punky Priaditama, SE, M. Khusen, Isyanto, S.Pdi, Surya T. Yanis, Sita Afrillia Novy DistribUsi: Roykhan, M. Rohman, Ade, Sugeng, S

sekretariat: Jl. Raya Buncitan No. 1 Sedati SidoarjoTelp : (031) 8672424, 70222424, 70172424, 70192424, 8912324,Website : www.istiqomah.org e-Mail : [email protected] : Jl. Raya Buncitan No. 1 Sedati Sidoarjo

Dewan Redaksi

Page 3: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Prakata

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 5Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M4

Oleh : Ali mUrtono, AK*

Dari berbagai bermacam pernik yang menyertai pergantian tahun tersebut tidaklah banyak manfaat yang bisa diambil dari perayaan tersebut. Dari hasil pesta perayaan tersebut yang tampak hanyalah sampah-sampah yang berserakan di jalan-jalan dan macetnya lalu lintas yang tak terkendalikan. Bukankah ini menunjukkan bahwa peristiwa pergantian tahun hanya merupakan fenomena sesaat yang memberikan kenikmatan dalam hitungan menit. Itulah sebabnya orang secara tidak sadar telah menghamburkan sekian banyak uang untuk menikmati perpindahan tahun tersebut. Bukan Tahun Barunya yang penting, tetapi bagaimana setiap manusia mulai menata ulang sikap mentalnya untuk memasuki tahun baru.

Di balik perayaan malam pergantian tahun baru yang cukup meriah dari tahun ke tahun, sebenarnya ada makna yang bisa diambil dari pergantian tahun itu. Makna yang terkandung adalah, kita harus introspeksi diri kita di tahun sebelumnya dan menentukan visi dan misi yang akan dicapai pada tahun yang baru ini. Pasti kita masih ingat kejadian-kejadian atau peristiwa yang kita alami di tahun sebelumnya, dari mulai peristiwa atau kejadian yang menyenangkan, menyedihkan, menjengkelkan atau bahkan yang memalukan sekalipun. Hal-hal itulah yang dapat kita jadikan sebagai pelajaran di tahun-tahun berikutnya agar kita bisa menjadi seseorang yang lebih dewasa, karena pengalaman atau setiap peristiwa yang kita alami setiap hari merupakan pelajaran kehidupan yang sangat berharga.

Tahun Baru berarti memiliki cara pandang yang baru dan suci dalam upaya dan usaha memperoleh sesuatu yang baru. Tahun Baru juga berarti mengasah kompetensi diri dengan metode yang baru

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tidak ada sesuatu yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan itu terjadi dengan sendirinya karena dimakan usia seperti umur suatu benda yang lama kelamaan terus berubah tanpa

harus ada campur tangan manusia. Namun perubahan perilaku manusia memerlukan ikhtiar yang diawali niat, termasuk di dalam memaknai pergantian tahun baru.

Momentum pergantian tahun, umumnya dirayakan dengan meriah. Penuh sorak-sorai dan gemuruh tiupan terompet yang beraneka ragam bunyinya. Gemerlap lampu tersebar di berbagai sudut kota. Indahnya pancaran kembang api di angkasa mewarnai kegelapan langit pada detik-detik pergantian tahun.

untuk meraih jenjang karier yang baru. Jangan sampai seperti seorang pembelah kayu yang terus menerus menyia-nyiakan waktu dan tenaganya untuk membelah kayu dengan kapak tumpul, karena tidak punya cukup waktu untuk berhenti dan mengasah kapak itu.

Sebagai manusia yang memiliki akal sehat tentunya kita harus bisa merubah pola fikir dan perilaku yang keliru dengan cara melejitkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya secara maksimal dalam bingkai keimanan dan ketaqwaan, menebarkan kebaikan dan mencegah dari perbuatan yang mungkar yang merugikan manusia lainnya. Kita akan dianggap kelompok orang yang beriman jika dalam setiap gerak kita aksi kita selalu bertaburan kebaikan dan sepi dari kemungkaran. Kesadaran untuk menjadi mukmin secara hakiki akan mengantarkan kita kepada pola embe dan aksi yang positif, mendorong kita untuk melakukan kerja besar dan menghindarkan kita dari perbuatan/pekerjaan yang sia-sia.

Oleh karena itu kita harus mulai dari diri kita (ibda’ binafsik) selanjutnya kesadaran individu harus bermetamorfosis menjadi kesadaran kolektif, menjadi kesadaran umat, sehingga kita mampu menempatkan diri pada tempat yang seharusnya. Kita harus menjadi umat yang mulia dan bukan menjadi hina. Dari sinilah kita bisa menemukan jati diri yang sesungguhnya tentang makna kehidupan dan arti hidup sehingga hidup ini dapat ember manfaat bagi semua di dalam memperingati tahun.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabakatuh

Manager IT dan Support Ex officio Kepala Rumah Amal Istiqomah

Page 4: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Beranda Depan

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 7Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M6

Al-Qur’an telah merekam sebuah zaman yang sangat gelap. Kebodohan dan kesombongan menjadi

kebanggaan. Anak-anak kecil laki-laki yang baru lahir dibunuh begitu saja. Fir’aun yang pada waktu itu paling berkuasa mengaku dirinya tuhan. Pada saat yang demikian menyedihkan itu Allah lahirkan seorang anak kecil, yang bernama Musa, di mana kelak ia terpilih sebagai Nabi yang mengajarkan kebenaran, membangkitkan kemanusiaan, dan menyelamatkan manusia dari kesesatan.

Al-Qur’an telah merekam sebuah zaman yang sangat gelap. Kebodohan dan kesombongan menjadi kebanggaan. Anak-anak kecil laki-laki yang baru lahir dibunuh begitu saja. Fir’aun yang pada waktu itu paling berkuasa mengaku dirinya tuhan. Pada saat yang demikian menyedihkan itu Allah lahirkan seorang anak kecil, yang bernama Musa, di mana kelak

lenyap ditelan kebodohan. Mereka tidak lagi menyembah Allah, Pencipta alam semesta, melainkan menyembah patung-patung yang mereka ciptakan sendiri. Buku-buku suci yang dibawa para Nabi, seperti Injil, mereka gerogoti kewahyuannya.

Jazirah Arab pada waktu itu benar-benar dalam puncak kegelapan dan kerendahan moral. Ustadz Sayyid Qutub menggambarkannya, bahwa kedzaliman pada saat itu menjadi suatu keharusan. Jika tidak berbuat dzalim, pasti didzalimi. Minuman yang yang memabukkan, bukan hanya kebiasaan, melainkan sebuah kebanggaan.

Dari apa yang baru saja kita paparkan, terlihat dengan jelas bahwa kemanusiaan di Jazera Arab pada waktu itu sungguh sangat hancur. Sampai-sampai seorang yang bernama Abrahah tiba-tiba berniat untuk menghancurkan Ka’bah, tempat yang sangat Allah sucikan. Suatu tindakan kebodohan yang demikian jelas. Dan Abrahah memang serius untuk menghancurkan Ka’bah. Pada waktu itu ia dan pasukan gajahnya sudah berangkat dari Yaman menuju Makkah. Namun Allah Maha tahu akan niat jahat Abrahah. Sebelum mereka mencapai tujuannya Allah segera mengirimkan burung-burung Ababil, menyebarkan kepada mereka batu-batu api neraka yang menghanguskan.

Tidak hanya itu, pada hari yang sama, dan dalam kondisi zaman yang demikian

Maulid Nabidan Kebangkitan Ummat

penuh dengan kebodohan ini, seorang bayi bernama Muhammad, Allah melahirkan dari rahim seorang Ibu bernama Aminah, tepatnya 12 Rabi’ul Awal, tahun Gajah. Muhammad, dialah yang kemudian Allah pilih sebagai seorang Rasul, pembawa risalahNya, kepadanya Allah turunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk jalan kehidupan. Sejak itu muncul sebuah zaman baru yang sangat mengagumkan bagi bangkitnya kemnusiaan. Manusia yang benar-benar manusia, tunduk kepada Allah Penciptanya dan pencipta segala mahluk. Keadilan benar-benar ditegakkan, dan kedzaliman dihancurkan. Wanita dihargai kemanusiannya, minuman keras dilarang, kerena merusak akal dan kejahiliahan diperangi dan dimusnahkan.

Kini kita sedang berada di sebuah zaman yang kembali penuh dengan proses penghancuran kemanusiaan, mirip dengan zaman jahiliyah sebelum Nabi SAW dilahirkan. Minuman keras disahkan, aurat wanita dipertontankan. Yang kuat memeras dan menghanguskan yang lemah. Ajaran Allah dicampakkan. Orang-orang yang mencintai Allah dicemoohkan dan dipersulit jalan hidupnya. Akankah dalam kondisi yang sangat menyedihkan ini - Allah melahirkan seorang bayi yang kelak bangkit menjadi pembaharu, meneruskan perjuangan Rasulullah, menegakkan kebenaran, keadilan dan kemanuisaan. Mari kita berdo’a dan mari mulai dari diri kita untuk mengamalkan ajaran Rasulullah dengan sesungguh-sungguhnya dan sejujur-jujurnya.

ia terpilih sebagai Nabi yang mengajarkan kebenaran, membangkitkan kemanusiaan, dan menyelamatkan manusia dari kesesatan. Jauh setelah zaman itu, pada pertengahan abad ke enam Masehi, muncul sebuah zaman yang sama. Syeikh Abul Hasan Nadwi melukiskannya sebagai puncak zaman hancurnya kemanusiaan. Akal yang Allah berikan kepada mereka, digusur dengan minuman-minuman keras yang sangat merajalela. Manusia pada waktu itu tidak lagi berjalan dengan akalnya, melainkan disetir oleh hawa nafsu kebinatangannya. Yang kuat memeras yang lemah. Wanita tidak lagi dianggap sebagai manusia, melainkan semata simbol seks dan pemuas hawa nafsu. Akidah yang dibawa para Nabi sebelumnya,

Page 5: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Uswah

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 9Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M8

sahabatnya itu sempat menghilang lalu ketika ia lihat ia segera mengenalnya.”

Sejak hari itu Hudzaifah dijuluki sebagai orang kepercayaan rahasia Rasulullah SAW.

Ketika Umar ibnul Khaththab mengetahui bahwa Rasulullah SAW menyampaikan secara rahasia nama orang-orang munafik kepada Hudzaifah ibnul Yamaan –suatu rahasia yang tidak diberitahukan kepada sahabat yang lain selain Hudzaifah– ia segera menemui Hudzaifah. Sambil berharap, ia berkata, “Aku bersumpah dengan nama Allah, mohon engkau jawab, apakah aku termasuk orang munafik?”

Karena kasihan melihat Umar ibnul Khaththab, Hudzaifah menjawab, “Tidak, tapi aku tidak bisa menjamin seorang pun selainmu.” Hal itu ia katakan agar ia tidak menyebarkan rahasia yang telah diamanahkan Rasulullah SAW kepadanya.

Ketika Umar ibnul Khaththab menjadi khalifah –setelah Rasulullah SAW dan khalifah pertama, Abu Bakar ash-Shiddiq, wafat– ia bertanya kepada Hudzaifah, “Apakah ada di antara pejabat-pejabatku di berbagai daerah yang termasuk orang munafik?” Hudzaifah menjawab, “Ya, ada satu.” “Siapa dia?” tanya Umar. “Tidak akan aku sebutkan.”

Tapi tidak berapa lama setelah itu Umar ibnul Khaththab mengetahui siapa orang yang dimaksud sehingga ia segera memecatnya dari jabatannya. Apabila ada salah seorang kaum muslimin yang wafat, Umar ibnul Khaththab segera bertanya tentang Hudzaifah. Apabila ia tahu Hudzaifah ikut menyalatkannya, maka ia juga akan menyalatkannya. Tapi apabila Hudzaifah tidak ikut menyalatkannya maka Umar juga tidak akan ikut menyalatkannya.

Hudzaifah Bin YamanPenjaga Rahasia

RasulullahHudzaifah RA selalu berjalan

di atas sunah Rasulullah SAW dalam segala hal. Para sahabat Rasulullah SAW

lainnya biasa datang kepada Nabi untuk bertanya tentang kebaikan. Akan tetapi, Hudzaifah RA datang kepada Nabi untuk bertanya tentang kejahatan karena khawatir jatuh ke dalamnya.

Hudzaifah telah diberikan kecerdasan dan kebijaksanaan yang membuatnya mengetahui bahwa kebaikan-kebaikan di dunia ini sudah sangat jelas bagi orang yang ingin mengerjakannya. Namun keburukan, masih kabur dan sering tersembunyi. Oleh karena itu, seseorang yang cerdas mestilah benar-benar mempelajari apa itu keburukan beserta tokoh-tokohnya dan apa itu kemunafikan beserta tokoh-tokohnya.

Masalah yang paling besar dihadapi oleh Rasulullah SAW dan kaum muslimin di Madinah al-Munawwarah adalah munculnya orang-orang munafik dan antek-anteknya dengan berbagai tipu daya, isu-isu bohong, dan konspirasi yang mereka lancarkan terhadap Nabi dan para sahabatnya.

Pada perang Tabuk, ketika Rasulullah SAW kembali bersama sahabatnya ke Madinah, sekelompok kaum munafik bermaksud untuk

membunuh Nabi dengan melemparkan Nabi dari atas bukit.

Allah SWT memberitahukan rencana jahat orang-orang munafik itu kepada Nabi-Nya. Akhirnya Nabi SAW memilih Hudzifah dari sekian sahabatnya untuk menjadi orang kepercayaan memegang rahasia karena kepercayaan Nabi kepadanya dan posisinya yang tinggi di mata Nabi. Nabi memberitahukan kepadanya nama-nama semura orang munafik dan berbagai konspirasi yang mereka rencanakan.

Hudzaifah bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, kenapa tidak engkau perintahkan saja untuk membunuh mereka?”

Rasululullah SAW menjawab, “Aku tidak ingin orang-orang berkata bahwa Muhammad membunuh sahabat-sahabatnya.”

Nabi SAW meminta Hudzaifah bin Yaman untuk selalu mengikuti gerakan orang-orang munafik itu dan memonitor segala kegiatan mereka untuk mengantisipasi bahaya mereka terhadap Islam dan kaum muslimin.

Di samping sifat-sifat mulia yang dimilikinya, Hudzaifah juga memiliki ingatan yang sangat kuat. Ia pernah berkata, “Aku pernah melihat sesuatu yang sebelumnya pernah aku lupakan, tapi aku segera mengenalnya sebagaimana halnya seseorang mengenal sahabatnya apabila

Page 6: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 11Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M10

Istiqomah Update

Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan, berbeda dari beasiswa yang berfokus pada memberikan penghargaan terhadap yang

berprestasi, bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang mana memberikan fasilitas pada yang tidak mampu untuk dapat memutus mata rantai kemiskinan. Walaupun demikian, syarat prestasi pada bidikmisi ditujukan untuk menjamin bahwa penerima bidikmisi terseleksi dari yang benar benar mempunyai kemauan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi.

Perguruan  tinggi  yang  mendapat bantuan Bidikmisi yaitu perguruan tinggi di bawah Kementerian  Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama. Pada tahun 2011 mahasiswa baru penerima Bidikmisi bertambah menjadi 30.000 di 117 perguruan tinggi negeri dengan adanya tambahan anggaran dari APBN-Perubahan. Pada tahun 2012 Bidikmisi dilanjutkan dan dikembangkan menjadi 30.000. Sementara untuk tahun 2014 ini quota Bidikmisi menjadi 60.000 calon mahasiswa penerima yang diselenggarakan di 87 perguruan tinggi negeri dibawah Kemdikbud dan program Bidikmisi yang dikelola oleh Kementerian Agama.

Program ini mempunyai misi untuk menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan mempotensi akademik memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi.

Bantuan yang diberikan dalam program ini terdiri atas Bantuan biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa sekurang-kurangnya sebesar Rp. 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) per bulan yang ditentukan berdasarkan Indeks Harga kebutuhan daerah lokasi PTN dan Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan yang  dikelola

Menyongsong Bidik Misi 2014

PTN sebanyak-banyaknya Rp. 2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per semester per  mahasiswa.

Tindak lanjut peluang yang diberikan oleh direktorat jenderal pendidikan tinggi (DIKTI) tersebut, Rumah Amal Istiqomah menggelar program Gerakan Kuliah Siapa Takut. Program ini bertujuan untuk memberikan fasilitas serta dukungan kepada yatim dan dhuafa yang telah lulus pendidikan tingkat atas (SMA/MA) untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan Tinggi.

Program yang akan mulai dilaksanakan pada Januari 2014 ini memberikan fasilitas serta dukungan berupa uang pendaftaran, les private serta pendaftaran online secara gratis.

Untuk mendukung kesuksesan program tersebut, Rumah Amal Istiqomah membuka jalur kerjasama dengan Perguruan-Perguruan Tinggi Negeri di Jawa Timur untuk memberikan asistensi serta pendampingan kepada seluruh peserta yang terjaring.

Untuk itu, Rumah Amal Istiqomah mengundang seluruh yatim dan dhuafa yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi agar bergabung dengan Program Gerakan Kuliah Siapa Takut Rumah Amal Istiqomah. Naskah : Chena Dhananjaya

Page 7: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Lembar Hikmah

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 13Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M12

membubarkan majelis, maka saya bersedia berbiacara dengan Anda.” Lalu Harun ar-Rasyid membubarkan mereka. al-Laits berkata, “Amirul Mukminin hendaklah mendekat kepadaku.”

Lalu beliau mendekat kepada al-Laits. al-Laits bertanya, “Apakah saya dapat berbicara dengan aman?” “Iya.” jawab beliau. Lantas al-Laits meminta agar diambilkan mushaf. Mushaf pun diberikan. Lalu al-Laits berkata, “Wahai Amirul Mukminin! Bukalah mushaf ini sampai surat Ar-Rahman, kemudian bacalah!” Beliau pun melakukannya. Dan ketika beliau sampai pada ayat berikut:

“Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Rabbnya ada dua surga.” (QS. Ar-Rahman: 46)

Al-Laits langsung berujar, “Berhenti dulu. Amirul Mukminin! Katakan, ‘Demi Allah’.” Al-Laits berkata, “Wahai Amirul Mukminin, syarat tersebut tergantung hal ini.” Lantas Harun ar-Rasyid mengucapkan, “Demi Allah.” Ketika beliau selesai bersumpah, al-Laits berkata, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya saya takut akan saat menghadap Rabb saya’. Beliau pun mengucapkan hal itu. Selanjutnya al-Laits berkata, “Wahai Amirul Mukminin! Ada dua surga. Tidak hanya satu surga.” Lantas kami mendengar tepuk tangan dan kegembiraan dari balik tabir. Harun ar-Rasyid berkata, “Engkau benar.” Kemudian beliau memerintahkan agar al-Laits diberi hadiah dan dimuliakan.

Ini merupakan sikap yang luhur dari keindahan ilmu yang mencakup kebenaran sekaligus tata krama. Engkau melihat Imam al-Laits memahami alasan fatwa, yaitu talak tidak akan jatuh jika Harun ar-Rasyid termasuk orang yang takut akan saat menghadap Rabbnya. Dia memandang tidak boleh baginya mengeluarkan fatwa ini untuk semua keadaan sehingga syarat terpenuhi

Kecerdasan

Al-LaitsBin Sa’ad

dengan kokoh, yaitu takut kepada Allah. Hal ini dapat terjadi dengan menyumpah ar-Rasyid agar hati Imam al-Laits tenang ketika menyampaikan fatwa tersebut yang selaras dengan kebenaran. Dia menyuruh pergi orang-orang yang ada di majelis agar penyumpahan terhadap Harun ar-Rasyid tidak di hadapan mata mereka. Ar-Rasyid tidak menangkap dirinya sebagaimana kekhawatiran dirinya ketika dia hendak menyumpah ar-Rasyid seandainya al-Laits tidak menyebutkan syarat bahwa dia akan aman, sehingga menjadi tenang. Selain itu, fatwa al-Laits bin Sa’ad tidak serampangan, bahkan bersumber dari Alquran. Oleh karena itu, dia membacakan mushaf sampai pada ayat:

“Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Rabbnya ada dua surga.” (QS. Ar-Rahman: 46)

Maka, ar-Rasyid menjadi tenang dan dia tahu bahwa dia masih bersama istrinya secara halal dan sah berdasarkan ansh yang pasti dari Kalamullah. Ini merupakan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam sebagian besar kondisi yang tidak dapat melepaskan diri dari tatakrama yang terbaik bagi orang yang cerdas dan berpengetahuan.

Lu’lu’ah, pelayan Harun ar-Rasyid menceritakan, “Terjadi perselisihan antara Harun ar-Rasyid dan putri pamannya, Zubaidah. Harun berkata, ‘Kamu tertalak

jika aku bukan termasuk penduduk surga.’ Setelah itu beliau menyesal. Lalu dia mengumpulkan para ahli fikih dan mereka berbeda pendapat mengani sumpah Harun ar-Rasyid. Kemudian beliau mengirim surat ke beberapa daerah untuk mengundang para ulamanya ke hadapan beliau.

Ketika mereka telah berkumpul, beliau bertanya kepada mereka tentang sumpahnya ini (Kamu tertalak jika aku tidak masuk surga). Ternyata mereka berbeda pendapat dan tinggal seorang syaikh yang masih belum angkat bicara. Dia berada di bagian akhir majelis. Dialah Imam al-Laits bin Sa’ad. Harun ar-Rasyid bertanya kepadanya, lalu al-Laits menjawab, “Jika Amirul Mukminin berkenan

Page 8: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Jendela Muslimah

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 15Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M14

Amamah bin Harits berpesan kepada anak perempuannya tatkala membawanya kepada calon suaminya, “Wahai anak perempuanku! Bahwasanya jika wasiat ditinggalkan karena suatu keistimewaan atau keturunan maka aku menjauh

darimu. Akan tetapi wasiat merupakan pengingat bagi orang yang mulia dan bekal bagi orang yang berakal. Wahai anak perempuanku! Jika seorang perempuan merasa cukup terhadap suami lantaran kekayaan kedua orang tuanya dan hajat kedua orang tua kepadanya, maka aku adalah orang yang paling merasa cukup dari semua itu. Akan tetapi perempuan diciptakan untuk laki-laki dan laki-lakai diciptakan untuk perempuan. Oleh karena itu, wahai anak perempuanku! Jagalah sepuluh perkara ini.

Pertama dan kedua, Perlakuan dengan sifat qana’ah dan mu’asyarah melalui perhatian yang baik dan ta’at, karena pada qan’aah terdapat kebahagiaan qalbu, dan pada ketaatan terdapat keridhaan Tuhan.

Ketiga dan keempat, Buatlah janji dihadapannya dan beritrospeksilah dihadapannya. Jangan sampai ia memandang jelek dirimu, dan jangan sampai ia mencium darimu kecuali wewangian.

Pesan Amamah Binti HaritsKepada Anak Perempuannya

Saat Pernikahan

Kelima dan keenam, Perhatikanlah waktu makan dan tenangkanlah ia tatkala tidur, karena panas kelaparan sangat menjengkelkan dan gangguan tidur menjengkelkan.

Ketujuh dan kedelapan, Jagalah harta dan keluarganya. Dikarenakan kekuasaan dalam harta artinya pengaturan keuangan yang bagus, dan kekuasaan dalam keluarga artinya perlakuan yang baik.

Kesembilan dan kesepuluh, Jangan engkau sebarluaskan rahasianya, serta jangan engkau langgar peraturannya. Jika engkau menyebarluaskan rahasianya berarti engkau tidak menjaga kehormatannya. Jika engkau melanggar perintahnya berarti engkau merobek dadanya.

Bahwasanya keagungan baginya yang paling besar adalah kemuliaan yang engkau persembahkan untuknya, dan kedamaian yang paling besar baginya adalah perlakuanmu yang paling baik. Ketahuilah, bahwasanya engkau tidak merasakan hal tersebut, sehingga engkau mempengaruhi keinginannya terhadap keinginanmu dan keridhaannya terhadap keridhaanmu (baik terhadap hal yang engkau sukai atau yang engkau benci). Jauhilah menampakkan kebahagiaan dihadapannya jika ia sedang risau, atau menampakkan kesedihan tatkala ia sedang gembira.

Tatkala Ibnu Al-Ahwash membawa anak perempuannya kepada amirul mukminin Ustman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu, dan orang tuanya telah memberinya nasihat, Ustman berkata, “Pondasi mana saja, bahwasanya

engkau mengutamakan perempuan dari suku Quraisy, karena mereka adalah perempuan yang paling pandai memakai wewangian daripada engkau. Oleh karena itu perliharalah dua perkataan : Nikahlah dan pakailah wewangian dengan menggunakan air hingga wangimu seperti bau yang ditimpa air hujan.

Seorang perempuan berwasiat kepada anak perempuannya, seraya berkata, “Wahai anakku, jangan kamu lupa dengan kebersihan badanmu, karena kebersihan badanmu menambah kecintaan suamimu padamu. Kebersihan rumahmu dapat melapangkan dadamu, memperbaiki hubunganmu, menyinari wajahmu sehingga menjadikanmu selalu cantik, dicintai, serta dimuliakan di sisi suamimu. Selain itu disenangi keluargamu, kerabatmu, para tamu, dan setiap orang yang melihat kebersihan badan dan rumah akan merasakan ketentraman dan kesenangan jiwa”.

Page 9: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Usroh

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 17Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M16

Proses belajar anak seharusnya mengikuti karakter anak karena pada masa ini adalah masa terpenting dalam kehidupan

manusia. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa di kandang ayam kita berkokok dan di kandang kambing kita mengembik. Begitu juga ketika menghadapi orang dewasa kita harus memahami mereka terlebih dahulu, dan ketika menghadapi anak kita harus memahami karakternya. Dengan karakter yang unik, sudah seharusnya perlakuan untuk mereka berbeda dengan orang dewasa. Tentu saja dengan pendekatan dan cara yang sesuai.

ProSeS KoneKSi Sel otaKBayi lahir dengan berjuta-juta neuron

atau sel otak yang memberikan kemungkinan untuk membuat hubungan yang banyak di

lingkungan Belajaryang Menyenangkan

sel, bukannya “memangkas” jaringan antar sel, dan membuat jendela kesempatan anak tersebut untuk bekembang menjadi “tertutup”. Jadi, lingkungan belajar yang menyenangkan buat anak adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditawar untuk optimalisasi perkembangan anak kita.

Pentingnya BerMainAnak-anak belajar melalui permainan

mereka. Pengalaman bermain yang menyenangkan dengan bahan, benda, anak lain, dan perhatian orang dewasa dapat mendorong anak-anak berkembang secara fisik, emosi, kognisi, dan sosial. Lingkungan bermain yang bermutu tinggi untuk anak usia dini mendukung tiga jenis bermain yang dikenal dalam penelitian anak usia dini oleh para profesional, yaitu main sensorimotor atau main fungsional, main peran, dan main pembangunan.

Main sensori motor maksudnya adalah anak usia dini belajar melalui panca inderanya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Kebutuhan sensorimotor anak didukung ketika mereka diberi kesempatan untuk bergerak secara bebas, bermain di halaman atau di lantai atau di meja dan di kursi. Kebutuhan bermain sensorimotor anak didukung bila lingkungan baik di dalam maupun di luar ruangan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan banyak tekstur dan berbagai jenis bahan bermain yang berbeda yang mendukung setiap kebutuhan perkembangan anak. Main sensorimotor merupakan sarana untuk memfalitasi terbentuknya atensi dan konsentrasi, kontrol dorongan atau daya tahan beraktivitas, toleransi terhadap frustasi kejenuhan, keseimbangan reaksi emosi, keterampilan persepsi visual, keterampilan motorik kasar dan halus.

Main peran juga disebut main simbolik, pura-pura, make-believe, fantasi, imajinasi, atau main drama, sangat penting untuk perkembangan kognisi, sosial, dan emosi anak. Main peran membolehkan anak memproyeksikan dirinya ke masa depan dan menciptakan kembali masa lalu. Main peran dipandang sebagai sebuah kekuatan yang menjadi dasar perkembangan daya cipta, tahapan ingatan, kerja sama kelompok, penyerapan kosa kata, konsep hubungan kekeluargaan, pengendalian diri, keterampilan pengambilan sudut pandang spasial, keterampilan pengambilan sudut pandang afeksi, keterampilan pengambilan sudut pandang kognisi. Main peran yang berkualitas membutuhkan cukup waktu untuk bermain, ruang yang cukup, alat-alat untuk mendukung bermacam-macam adegan permainan, dan orang dewasa yang dapat memberi pijakan bila dibutuhkan.

Main pembangunan membantu anak untuk mengembangkan keterampilannya yang akan mendukung keberhasilan sekolahnya dikemudian hari. Main pembangunan yang terstruktur penggunaan dan bentuk dikontrol oleh bentuk bahan. Biasanya bahan berupa Balok unit, Lego, balok berongga, Bristle Block dan bahan lainnya dengan bentuk yang telah ditentukan sebelumnya, mengarahkan bagaimana anak meletakkan bahan-bahan tersebut bersama menjadi sebuah karya baru.

Beberapa aspek yang terlatih dalam main pembangunan antara lain, keterampilan interaksi dengan teman sebaya, kemampuan berkomunikasi, kekuatan gerakan motorik halus, motorik kasar, serta koordinasi motorik, kemapuan berpikir simbolik, konsep matematika dan geometri, pengetahuan topologi, dan keterampilan persepsi visual.

dalam otak yang menjadi pemandu proses penafsiran terhadap dunianya kelak. Walaupun banyak neuron-neuron yang diciptakan melebihi dari yang bayi butuhkan, tetapi hanya neuron-neuron yang dirangsang saja yang memberikan kesempatan belajar di kemudian hari. Para ahli perkembangan anak sepakat bahwa makin banyak sambungan atau koneksi antar neuron, maka makin berkembang kecerdasan anak dalm berbagai bidang.

Neuron-neuron yang tidak dirangsang akan dilenyapkan melalui proses alamiah dan proses tersebut dikenal sebagai “pemangkasan neuron.” Dalam kata lain, neuron-neuron yang tidak dirangsang selama periode waktu kritis tertentu akan hilang atau diubah. Sehingga, perlu sekali orangtua memahami jendela kesempatan yang ada secara alamiah agar dapat merangsang dan mendukung hubungan otak yang berguna untuk pembelajaran sepanjang hayat.

Kita dapat menarik simpulan bahwa lingkungan yang kurang kondusif akan mendorong terjadinya “pemangkasan” jaringan antar sel otak atau menghambat proses koneksi antar sel otak. Orangtua memang sangat perlu untuk memperhatikan pentingnya lingkungan aman dan nyaman ketika melakukan stimulasi bagi anak, agar proses stimulasi benar-benar menjadi media koneksi antar

Page 10: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Perilaku

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 19Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M18

Salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya adalah lisan. Lisan laksana pedang bermata dua. Lisan dapat menjadi sarana

ketakwaan kepada Allah, sekaligus lisan juga dapat menjadi alat untuk mengikuti kehendak syaithan.

Salah satu ‘produk’ lisan adalah pujian. Pujian adalah ungkapan kekaguman terhadap orang lain karena kelebihan yang dimilikinya, baik itu berupa kecantikan atau ketampanan, kekayaan, kepintaran, dan sebagainya. Manusia pada dasarnya senang dipuji dan dikagumi, karena pujian diisyaratkan sebagai suatu bentuk perhatian orang lain terhadap dirinya. Akan tetapi Islam telah mengatur tata cara dan adab memuji terhadap orang lain yang mengandung banyak kebaikan.

Pujian yang tercelaY a n g

dimaksud dengan pujian yang tercela adalah pujian yang berlebihan

yang dipuji mengira bahwa dia memang memiliki sifat atau kelebihan tersebut. Sehingga terkadang dia menyepelekan atau tidak bersemangat untuk menambah amal kebaikan karena dia sudah merasa yakin dengan pujian tersebut.

Pujian yang diBoleHKanTidak diragukan lagi bahwa memuji

orang lain adalah termasuk penyakit lisan, jika menyebabkan orang yang dipuji merasa bangga diri atau jika pujian tersebut dilakukan secara serampangan atau melampaui batas, yakni berlebih-lebihan. Namun, jika pujian itu tidak mengandung hal-hal tersebut di atas, maka hukumnya diperbolehkan.

Imam Bukhari menyebutkan bahwa Sa’ad RA berkata, “Tidak pernah kudengar Nabi SAW menyebut kepada seseorang yang berjalan di muka bumi ini sebagai calon penghuni Surga kecuali hanya kepada ‘Abdullah bin Salam.” (HR. Bukhori)

Rasulullah SAW melukiskan sifat ‘Umar bin Khaththab RA sebagai berikut, “Jika syaithan berpapasan denganmu pada suatu jalan, niscaya dia akan mencari jalan lain selain jalan yang engkau lalui.” [HR. Muslim]

Pujian yang diperbolehkan untuk diberikan kepada saudara kita adalah pujian yang tidak berlebihan dan orang yang dipuji tidak dikhawatirkan merasa bangga diri, maka pujian seperti ini diperbolehkan. Oleh karena itu, pujian dengan sesuatu yang sesuai fakta dan dengan sewajarnya sajalah yang diperbolehkan. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun dipuji dalam syair, khutbah, dan pembicaraan. Akan tetapi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menaburkan debu ke muka orang yang memujinya dengan pujian yang wajar tersebut.

aPa yang HaruS diKataKan KetiKa MeMuji

Nabi SAW pernah bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, maka hendaklah dia mendo’akannya agar diberikan keberkahan kepadanya.” [HR. Ibnu Majah]

Imam Nawawi rahimahullahu Ta’ala mengatakan bahwa dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, banyak sekali hadits yang berisi pujian kepada seseorang. Berdasarkan hal itu, para ulama mengatakan bahwa cara mengkompromikan antara hadits-hadits yang kelihatan bertentangan itu adalah dengan memaknai larangan itu berlaku untuk pujian yang berlebihan, pujian yang ditambah-tambahi dengan kedustaan atau pujian yang dikhawatirkan akan muncul rasa bangga diri di dalam diri orang yang dipuji. Namun, jika tidak dikhawatirkan akan terjadi hal demikian, maka diperbolehkan memuji meskipun dihadapan orang tersebut. Hal ini dikarenakan kesempurnaan ketakwaan, keteguhan akal dan kemantapan ilmu yang dimiliki oleh orang yang dipuji. Bahkan hukumnya menjadi sunnah apabila dengan pujian, maka dia akan termotivasi untuk senantiasa berbuat kebaikan, menambah amal kebaikan, dan memberikan teladan yang baik kepada orang lain.

Adab Memujidalam islam

dan pujian yang dapat menyebabkan orang yang dipuji merasa bangga diri (‘ujub).

Dari Abu Bakar RA, beliau menceritakan bahwa ada orang yang memuji temannya yang ada disamping Nabi SAW. Kemudian beliau bersabda, “Celakalah engkau, kau telah menggorok leher saudaramu. Kau telah meggorok leher saudaramu!” Nabi SAW mengucapkannya beberapa kali. Lalu bersabda, “Barang siapa yang terpaksa harus memuji saudaranya, maka katakanlah: ‘Aku kira si fulan demikian dan demikian, tetapi Allah-lah yang menilai (keadaan sebenarnya). Aku tidak mau menilai atas nama Allah (kepada seseorang) demikian dan demikian, jika memang kelebihan itu ada pada dirinya.” [HR. Bukhori Muslim]

Ibnu Baththal menyimpulkan bahwa larangan itu diperuntukkan bagi orang

yang memuji orang lain secara berlebihan dengan pujian yang tidak layak dia terima. Dengan pujian ini orang yang dipuji tersebut, dikhawatirkan akan merasa bangga diri, karena orang

Page 11: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Profil Anak Asuh

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 21Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M20

Begitu malah biaya yang harus dikeluarkan untuk menukarnya dengan sehat, tidak salah jika ada

pepatah yang bilang kalau kesehatan adalah anugerah terindah yang Allah berikan kepada ummatnya yang bernama manusia. Sehat itu jualah sekarang yang sedang di nantikan oleh ananda kita yang satu ini.

Indra Ary Pradana, begitu nama lengkapnya. Lahir di Jombang pada tanggal 17 Mei 2002, santri Panti Asuhan Istiqomah ini harus rela meninggalkan suka cita bersama teman-temannya, baik yang ada di MI Darul Muslimin Desa Buncitan maupun santri yang tinggal di Asrama Panti Asuhan Istiqomah karena harus terbaring di atas ranjang setelah dioperasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya karena ada kebocoran di saluran ususnya.

Sering merasa sakit di perut adalah gejala awal yang dirasakan ananda Indra Ary Pradana, sampai akhirnya dilarikan ke RSI Siti Hajar. Karena keterbatasan peralatan yang dimiliki RSI Siti hajar, hingga ananda Indra Ary Pradana harus di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya dan di vonis harus menjalani operasi.

Kesehariannya, siswa kelas 3 MI Darul Muslimin Desa Buncitan

Indra Ary Pradanaini adalah seorang anak yang periang tapi juga kadang suka usil sama temen-temannya di asrama panti asuhan Istiqomah. Meski begitu ananda Indra Ary Pradana adalah seorang anak yang rajin, keterbatasan yang dia miliki tidak menghalanginya untuk terus menuntut ilmu tiap hari.

Berbagai macam cara telah dilakukan oleh Rumah Amal Istiqomah agar biaya operasi tersebut di 0% kan, mengingat ananda Indra Ary Pradana adalah seorang dhuafa yang sejak kecil hidup bersama sang bunda tanpa belaian kasih sayang sang ayah. Namun apalah daya, kita hanya bisa berikhtiyar dan berdo’a namun Allah SWT jualah yang menentukan hasil akhirnya.

Karena itulah, untuk menjaga asa ananda Indra Ary Pradana agar bisa kembali berkumpul dengan teman-temannya baik di asrama Panti Asuhan Istiqomah ataupun di MI Darul Muslimin Desa Buncitan tempat dia menimba pengetahuan, Rumah Amal Istiqomah menggugah hati para dermawan serta pemerhati yatim semua untuk ikut berpartisipasi menanggung biaya operasi ananda Indra Ary Pradana tersebut yang terbilang tidak sedikit.

Do’a, dukungan dan uluran tangan para donatur, pemerhati yatim dan kaum muslimin semua kami nantikan. Naskah : Chena Dhananjaya

Page 12: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 23Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M22

Ragam Istiqomah

Kalau boleh dibilang, sungguh kasihan nasib orang-orang yang kurang beruntung dalam hal perekonomiannya. Yah, salah satu contohnya adalah tukang becak, yang saat ini masih ada di beberapa daerah di Jawa Timur Khususnya di Kecamatan Sedati. Mereka harus mengais

rezeki dari keringat mereka, panas-panasan atau kehujanan, harus mereka tanggung demi sesuap nasi untuk anak dan istri mereka.

Walaupun saat ini becak masih menjadi idola bagi ibu-ibu atau anak sekolah yang malas berjalan ke rumahnya dari depan kompleks. Tapi apa dikata, ada yang mengelitik di hati ketika mengupas lebih tajam lagi tentang kehidupan si tukang becak, yang mengoes gayuh becaknya dengan sekuat tenaga demi recehan ribuan untuk memenuhi kantong mereka.

Sebagai lembaga social yang mempunyai kepedulian social yang sangat tinggi, Rumah Amal Istiqomah tak lupa mencurahkan segenap empatinya kepada para pengayuh becak yang ada di Kecamatan Sedati dan sekitarnya. Komunitas Becak Sedati (KOMBES) yang lahir dari rahim Rumah Amal

Istiqomah pada tahun 2013 adalah wujud kongkreat empati Rumah Amal Istiqomah kepada eksistensi para pengayuh Becak.

Sebagai lembaga peningkat kwalitas Sumber Daya Manusia, Rumah Amal Istiqomah juga terus menjaga konsistensi tugas mulia tersebut. Langkah nyata yang diambil oleh Rumah Amal Istiqomah adalah dengan menyelenggarakan Santunan kepada Komunitas Becak Sedati (KOMBES). Santunan yang rutin diadakan tiap 3 bulan sekali tersebut diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2013 di Aula Rumah Amal Istiqomah.

Kajian agama dan Santunan

Komunitas Becak Sedati

Selain agenda santunan Rutin, acara yang dihadiri oleh seluruh anggota KOMBES tersebut juga diisi dengan kajian agama yang disampaikan oleh ustadz Afifiddin Dari Sidoarjo.

Dalam ceramahnya ustadz Afifiddin menyampaikan pentingnya ikhtiyar yang di sertai dengan do’a. Ikhtiyar dan do’a adalah satu kesatuan yang utuh dan tak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya tidak dapat berdiri secara sendiri-sendiri, ikhtiyar akan terasa hampa tanpa doa’ begitu juga sebaliknya.

Acara yang dimulai pada pukul 15.30 WIB tersebut berakhir pada pukul 17.00 WIB dengan penyerahan santunan uang tunai serta sembako kepada komunitas Becak Sedati (KOMBES) yang simbolisnya diserahkan oleh Bapak Ali Murtono, AK selaku pejabat sementara kepala Rumah Amal Istiqomah.

“Mulai tahun 2014 Insya’Allah santunan kepada Komunitas Becak Sedati ini akan diselenggarakan tiap 2 bulan sekali dan semoga akan lebih banyak lagi pengayuh becak di Kecamatan Sedati yang dapat disantuni. Untuk itu dukungan dan uluran tangan para donatur serta pemerhati social senantiasa dinantikan”. Demikian dikatakan Bapak Ali Murtono diakhir acara santunan tersebut. naskah : chena dhananjaya

Page 13: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M24

Ragam Istiqomah

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 23Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 25

Santunan JNE In Bon

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam Ukhuwwah Islamiyah kami haturkan kepada donatur semua, semoga kita senantiasa dalam limpahan Rahmat serta Hidayah Allah SWT. Amien

Sehubungan dengan Running Applikasi Real Time Online Integrated Information System (ROIIS) Rumah Amal Istiqomah, maka kami beritahukan bahwa Kartu ZIS yang selama ini di pakai berubah bentuk, dan untuk itulah diharapkan kepada seluruh untuk tidak melayani tagihan donasi yang masih menggunakan kartu ZIS yang lama.

Demikianlah pemberitahuan ini kami sampaikan semoga menjadikan maklum adanya, atas perhatiannya kami haturkan terima kasih.Wassalamu’alaikum Warahmatullahu Wabarakatuh

Sidoarjo, 01 Januari 2014 Hormat Kami,

ali Murtono, aK Pjs Kepala Kantor

Sudah menjadi kodrat setiap manusia untuk saling berbagi kepada sesama. Karena pada dasarnya setiap manusia sampai kapanpun selalu akan membutuhkan bantuan serta dukungan dari sesama untuk menjalani kehidupan ini.

Sadar akan esensi dasar manusia dan dilandasi dengan niat serta ketulusan untuk berbagi kepada sesama, JNE In Bon yang beralamatkan di Desa Betro Kecamatan Sedati Sidoarjo mengulurkan tangan dengan memberikan santunan uang tunai serta kebutuhan sehari-hari santri kepada Panti Asuhan Istiqomah.

Santunan pada tanggal 11 Desember 2013 tersebut diserahkan oleh perwakilan JNE In Bon di kantor Rumah Amal Istiqomah dan diterima secara langsung oleh Bapak Ali Murtono selaku perwakilan dari Rumah Amal Istiqomah.

“Terima kasih disampaikan untuk JNE In Bon semoga santunan tersebut bisa bermanfaat untuk seluruh santri Panti Asuhan Istiqomah, Jazakumullah Khoiron”. Demikian disampaikan Bapak Ali Murtono pada akhir acara santunan tersebut. Naskah : Chena Dhananjaya

Pemberitahuanuntuk Seluruh donatur

Panti Asuhan Istiqomah

Kartu ZIS Lama Kartu ZIS Baru

Page 14: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M24 Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M26

Pojok EMKA

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 27

Memang, masyarakat adalah pengikut seorang pemimpin. Namun di hadapan pemimpin, pengikut tak boleh pasrah, tak berdaya, mudah diprovokasi, tidak independen, ikut

saja apa maunya pemimpin. Intinya: Jangan taklid. Mengapa? Karena pemimpin bukan sosok super,

sakral, dan tak mungkin salah. Untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya, selain dibutuhkan pemimpin yang punya kepemimpinan kuat, juga masyarakat pengikut yang membekali diri dengan pengetahuan dan kesadaran mengenai posisi pengikut.

Dalam salat berjamaah, imam memang diangkat untuk diikuti. Namun bila imam salah ucap atau salah tindak, pengikut atau makmum boleh menegur, seketika itu juga. Tidak menunggu usai salat. Sebab salat mesti ditegakkan, bukan sekadar dilaksanakan.

Makmumyang

BerkualitasSambil menunggu lahirnya

pemimpin ideal,mari kita merenung.

Maknanya, pengikut mesti punya keyakinan, sifat, dan perilaku yang berkualitas agar tidak mudah terombang-ambing dan dijerumuskan para pemimpin yang menyimpang. Masyarakat mesti menghindari sikap asal mengikut, asal meniru.

Izin bagi makmum untuk menegur imam yang salah itu mengirimkan pesan kepada kita untuk tidak bersikap apatis alias tidak partisipatif. Bisanya cuma jadi penonton, mengomeli banyak hal tanpa jalan keluar. Menjadi penonton dan komentator. Bahkan untuk masalah yang tidak terlalu dipahaminya. Bukan menyelesaikan masalah, malah bikin ruwet masalah.

Sikap begini yang oleh Ali bin Abi Thalib disindir dengan pernyataan: “Andai orang tak berilmu mau diam sejenak saja, niscaya sebagian besar masalah ummat terselesaikan.”

Makmum atau masyarakat dengan kualitas seperti itu tentu saja mendekatkan dirinya sejajar dengan kualitas seorang pemimpin. Islam sudah mengingatkan bahwa setiap orang adalah pemimpin yang harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Jadi mana mungkin bisa bersikap pasif dan apatis.KepeKAAN

Sungguh telah datang kepada kita seorang pemimpin yang juga manusia. pemimpin yang dengan sungguh-sungguh ikut merasakan penderitaan umat yang dipimpinnya. pemmpin yang sangat menginginkan keimanan dan keselamatan pengikutnya. pemimpin yang teramat belas kasihan dan sayang pada pengikutnya.

Itulah moral kepemimpinan yang bisa diteladani dari Rasul kita Muhammad

Page 15: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Pojok EMKA

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 29Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M28

Kunjungan dan do’a bersama Keluarga Ibu Istiana dan Bapak Sulaiman di asrama panti Asuhan Istiqomah, yang diselenggarakan pada tanggal 05 Desember 2013. Acara tersebut diakhiri dengan pemberian santunan untuk santri panti Asuhan Istiqomah. Acara Do’a bersama tersebut di pimpin oleh Ustadz Abdul Ghoni.

Seluruh Karyawan Rumah Amal Istiqomah berpartisipasi dalam acara pengundian Doorprise Akhir Tahun Jayaland Group. Acara yang digelar pada 08 Desember 2013 tersebut dimanfaatkan untuk menyebarkan kalender 2014 serta sosialisasi program Rumah Amal Istiqomah pada tahun 2014 kepada warga perumahan Valancia Residence dan sekitarnya.

penyaluran Barang Bekas Barokah (BARKAH) Rumah Amal Istiqomah Kepada Dhuafa di Kecamatan Sedati dan Sekitarnya. Agenda tersebut diselenggarakan pada tanggal 18 Desember 2013 dan diserahkan secara langsung oleh Ustadz Abdul Ghoni selaku Staff pendayagunaan Rumah Amal Istiqomah.

SAW seperti direkam dalam Alquran surat al-Taubah. Moral pemimpin yang ikut merasakan penderitan orang lain, kini populer dengan sebutan sense of crisis. peka atas kesulitan rakyat, lalu berempati dan simpati. Mampu memahami dan merasakan kesulitan orang lain, lalu memberi dukungan agar orang keluar dari kesulitan.

Kita merindukan pempimpin yang punya kemauan kuat menciptakan rasa aman dan sentosa. Semangatnya menggebu untuk membuat masyarakatnya meraih kemajuan. pemimpin yang menumbuhkan harapan dan membuka jalan menuju tercapainya harapan.

Kita juga punya mimpi memiliki pemimpin yang bersifat pengasih dan penyayang sebagai ekspresi sifat Mahapengasih dan Mahapenyayangnya Allah yang kemudian juga diteladankan dengan sempurna oleh Nabi Muhammad SAW yang juga pengasih dan penyayang.

Seorang pemimpin yang memiliki moral seperti itu, bisa diharapkan akan bekerja untuk rakyat. Bukan untuk kepentingan diri, keluarga, dan kelompoknya saja.

BlUSUKANSebelum pemimpin impian itu

hadir, mari kita teruskan kasih sayang Allah dan Rasul itu. Kita cintai dan kasihi sesama. Karena kita percaya kasih sayang adalah pangkal kebaikan. Hanya dengan kasih sayang kita bisa terdorong berbuat baik. “Orang yang tak memiliki kasih sayang, tak bisa diharap berbuat kebaikan.” Begitu pesan Nabi.

Kalau mau diaktualkan, pemimpin yang tak memiliki kasih sayang, tak

bisa diharap mau blusukan. Gaya kepemimpinan seperti itulah yang diteladankan Nabi Muhammad. Sebagai Kepala Negara, Muhammad sangat dekat dengan masyarakatnya. Saat para sahabat menggali parit dalam keadaan lapar dan letih, beliau turut serta menggali parit dan turut pula menahan lapar. pada saat membangun Masjid Nabawi, beliau pun turut serta memanggul batu bata.

Sikap itu diwarisi dengan baik oleh sahabatnya. Umar bin Khattab mengingatkan semua orang yang diberi amanah jabatan, “Jika rakyatku kelaparan, Umar orang yang harus pertama kali merasakannya. Jika rakyatku merasa kenyang, Umar orang yang harus terakhir merasakannya.” Sosok umar merupakan penerus sikap moral seorang pemimpin sejati, Nabi Muhammad.

Apalagi sebutannya kalau bukan penerapan pola hubungan egaliter dan akrab. Itulah fakta menarik nilai-nilai manajerial kepemimpinan Rasul saw, yaitu penggunaan konsep sahabat. Bukan bawahan, staf, pembantu, anak buah, anggota, rakyat, atau hamba. Sahabat dengan jelas mengandung makna kedekatan dan keakraban serta kesetaraan. Ini menggambarkan pola hubungan antara beliau sebagai pemimpin dengan orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya.

Nabi Muhammad merupakan sosok pemimpin yang manakala ada bahaya mengancam atau segala hal yang tidak nyaman, beliau siap pasang badan dan berdiri di garis terdepan. Dalam setiap peperangan beliau selalu maju lebih dulu ketimbang sahabat-sahabatnya. Tetapi bila ada kenikmatan, beliau mendahulukan orang lain. ***

Page 16: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Daftar Donatur BaruBulan DESEMBER 2013Laporan Penghimpunan dana dan

Realisasi Pembiayaan Panti Asuhan IstiqomahBulan November 2013

Laporan Keuangan

Laporan Pengeluaran

Laporan Penerimaan

no PeneriMaan juMlaH0 Saldo Akhir Bulan Oktober 3,613,050 1 Donatur Tetap 42,178,000 2 Z I S 35,568,800 3 BARKAH 1,600,000 4 Kotak Infaq Keliling 6,049,600 5 Kotak Infaq 12,517,700 6 Wakaf Tunai 10,360,000 7 Lain-Lain 868,150

total Pendapatan 111,887,150

no naMa donatur alaMat donaSi

1957 Hafit Manyar Sabrangan 20000

1958 Mariyantosa Kwangsan 10000

1959 Almh. Ibu Narsiti Griya Candra Mas 15000

1960 Salon Smile Platinum 250000

1961 Rochiyat Tedi Saputra Pasar Wisata 300000

1962 Isyfa’ul Qulub Semampir Sidoarjo 25000

1963 Novel Global Way 20000

1964 Ika Global Way 20000

1965 Ernawati Global Way 10000

1966 Devita Rizka Herganti OCBC NISP 65000

1967 Ana Tri Kusuma Dewi OCBC NISP 50000

1968 Super Petir Puri Surya Jaya 100000

1969 Sugianto Betro 60000

1970 Ahamd Ulul Albab Surya Residence 100000

1971 Denny Arafat Griya Kartika 300000

1972 Dianne Yuniar Wie Ardi Griya Candra Mas 55000

1973 Alfa Triana Toby’s 25000

1974 Saban Toby’s 20000

1975 Satriya Arka Aditya P Toby’s 50000

1976 Intan Ariani Wiyung 250000

1977 Rudi Setiawan Griya Candra Mas 100000

1978 M. Indrian Budi Santoso Dupak 200000

1979 Sumitriasih Bratang Gede 175000

1980 Ari Suhendra Wiyung 250000

1981 Ani Global Way 10000

1982 Rosidah Global Way 10000

1983 Khodijah Global Way 15000

no Pengeluaran juMlaH1 Biaya Operasional 40,203,500 2 Biaya Pendidikan Anak Asuh 26,452,300 3 Biaya Administrasi & Umum 21,782,700 4 Biaya Listrik & Telphon 1,460,300 5 Biaya Sosial ZIS 900,000 6 Biaya Kendaraan 1,866,500 7 Biaya Majalah & Koran 98,000 8 Biaya Lainnya 250,000 9 Biaya Simpanan Pembangunan 15,000,000

total Pengeluaran 108,013,300 Saldo 3,873,850

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 31Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M30

Page 17: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Laporan Keuangan

Laporan Kotak Infaq Instansino naMa inStanSi donaSi

1 BENGKEL HONDA AHAS 191,000

2 UD. PANGESTU MOTOR 37,700

3 SPBU 1,137,000

4 APOTIK 302,000

5 BPK HENDRA / IBU NOVI 407,350

6 RS DELTA SURYA 433,500

7 APOTIK 312,900

8 BPK ARINAL ABY 24,300

9 BPK ISMAIL 63,150

total 2,908,900

ARMINAREKA

Page 18: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 35Edisi Rabi’ul awal 1435 H

JanuaRi 2014 M34

Refleksi

Dalam catatan sejarah masa silam terdapat berbagai macam pendapat mengenai waktu tepat lahirnya Nabi Muhammad SAW. Baik mengenai tahun, bulan, hari maupun tanggalnya. Ibnu Katsir dalam Kitab Al Bidayah wa Al nihayah juga menjelaskan

keanekaragaman pendapat para ulama tentang kelahiran panutan umat Islam di seluruh dunia ini.

Di Indonesia kita dikenalkan dengan Tahun Gajah sebagai tahun lahirnya Nabi, 12 Rabbiul Awal sebagai tanggal lahirnya dan hari Senin sebagai hari lahirnya. Namun di luar yang kita ketahui itu, ternyata terdapat berbagai asumsi tentang hal tersebut. Menurut Ibnu Abbas Nabi lahir tepat pada saat peristiwa penyerbuan pasukan bergajah pimpinan Raja Abrahah Al Habsy. Sedangkan menurut Abu Ja’far Al Baqir, Nabi dilahirkan 55 hari setelah peristiwa tersebut. Lain lagi dengan pendapat Abu Zakaria Al Ajalani yang menyatakan bahwa Nabi dilahirkan 4 tahun setelah “Tahun Gajah”.

Selanjutnya mengenai bulan lahirnya Nabi SAW, sebagian ulama berpendapat kelahiran Nabi pada bulan Rabbiul Awal seperti yang kita percayai hingga saat ini.

Bermacam pendapat di atas jelas bisa saja terjadi di antara para ulama, karena memang pada masa kelahiran Nabi belum terdapat tradisi pencatatan waktu lahir seperti yang ada sekarang ini. Karena sebab itu pulalah hingga saat ini tidak ada konsensus ulama tentang waktu tepat lahirnya Nabi. Memang suatu hal yang sangat sulit jika harus menetapkan secara persis kelahiran tokoh besar beribu tahun yang lalu, seperti juga nabi-nabi sebelumnya.

Maulid Nabi seharusnya bisa menjadi bahan refleksi diri. Mengingat kembali perjuangan Nabi dalam menyiarkan agama Islam yang tentunya tidak mudah. Bagaimana beliau bersikap dalam menghadapi setiap rintangan yang diberikan musuh-musuh Islam ketika itu. Apa saja yang telah beliau ajarkan pada ummatnya di tengah rong-rongan kaum kafir yang tak henti-hentinya mengancam.

Poin refleksi diri selanjutnya adalah apakah keteladanan yang beliau tunjukkan dalam setiap tingkah laku maupun ucapannya telah kita jalankan. Ketika beliau menjadi seorang pemimpin rakyat, ketika beliau menjadi orang tua terhadap anak-anaknya, ketika beliau bersikap dengan seluruh lapisan masyarakat, dan teladan-teladan yang lainnya. Bukankah sangat banyak risalah yang disampaikan.

Adalah salah jika kita mengaku bangsa dengan mayoritas penduduk beragama Islam, namun tindakan kriminal dilancarkan

di mana-mana. Pencurian, pencopetan, penganiyaan bahkan pembunuhan seakan menjadi hal biasa dikalangan masyarakat. Belum lagi kasus-kasus para pejabat yang korup, menindas rakyat jelata dengan kecendekiaannya memainkan laporan-laporan keuangan.

Masihkah terus-menerus berselisih dengan asumsi-asumsi pribadi golongan, di tengah keadaan bangsa yang kian menggalaukan.

Negeri ini sedang membutuhkan kerja nyata dari warganya yang mengaku beragama dengan misi rahmatallil’alamin. Bukan sekadar adu mulut yang katanya untuk menegakkan agama namun sebenarnya jauh dari tujuan itu.

Dengan menjadikan Maulid Nabi 1435 H ini sebagai ajang refleksi diri atas kelalaian yang terjadi selama ini, diharapkan kita mampu menjadi manusia yang lebih baik. Perubahan kebaikan untuk diri sendiri dan kemajuan bangsa ini. Menjadi bangsa yang tidak diragukan jika memang benar yang didalamya mayoritas adalah mengaku beragama Islam yang mengaku cinta pada nabinya.

Refleksi Diri dari Peringatan Maulid Nabi

Page 19: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Lembar Do’a

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M36

Do’a Ketikaturun Hujan angin

Do’a

“ya allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan apa yang dibawanya. dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya, dan kejelekan yang

ada padanya, dan kejelekan apa yang dibawanya.”

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 37

bentuk : Portraitlebar : 16 cmTinggi : 23 cmCover & isi : Full ColorHalaman : 44 halaman termasuk coverCetak : 3.000 eksemplar

Daftar Harga IklanBuletin Istiqomah

No Ukuran Harga

1.

2.

3.

1 Halaman Full Color

1/2 Halaman Full Color

1/4 Halaman Full Color

Rp. 400,000

Rp. 200,000

Rp. 100.000

ا

ما في

ها وخي

الله إن أسألك خي ما أرسلت به

وخي

ا

ها وشر ما في بك من شر وأعوذوشر ما أرسلت به

Page 20: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Konsep Kebahagiaan dalam islam

Risalah Islam

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M 39

Manusia ingin hidup bahagia. Hidup tenang, tenteram, damai, dan sejahtera. Sebagian orang mengejar kebahagiaan dengan bekerja keras untuk menumpuk harta. Dia menyangka bahwa pada harta yang berlimpah itu terdapat kebahagaiaan.

Ada yang mengejar kebahagiaan pada tahta, pada kekuasaan. Beragam cara dia lakukan untuk merebut kekuasaan. Sehab menurtnya kekuasaan identik dengan kebahagiaan dan kenikmatan dalam kehidupan. Dengan kekuasaan sesrorang dapat berbuat banyak. Orang sakit menyangka, bahagia terletak pada kesehatan. Orang miskin menyangka, bahagia terletak pada harta kekayaan. Rakyat jelata menyangka kebahagiaan terletak pada kekuasaan. Dan sangkaan-sangkaan lain.

Islam menyatakan bahwa Kesejahteraan dan kebahagiaan itu bukan merujuk kepada sifat badani dan jasmani insan, bukan kepada diri hayawani sifat basyari; dan bukan  pula  dia suatu keadaan hayali insan yang hanva dapat dinikmati dalam alam fikiran belaka. Keselahteraan dan kebahagiaan itu merujuk kepada keyakinan diri akan hakikat terakhir yang mutlak yakni

sendiri. Disamping ayat-ayat kauniyah. Allah SWT juga menurunkan ayat-ayat qauliyah, berupa wahyu verbal kepada utusan-Nya yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Karena itu, dalam QS Ali Imran 18-19, disebutkan, bahwa orang-orang yang berilmu adalah orang-orang yang bersaksi bahwa “Tiada tuhan selain Allah”, dan bersakssi bahwa “Sesungguhnya ad-Din dalam pandangan Allah SWT adalah Islam.”

Inilah yang disebut ilmu yang mengantarkan kepada peradaban dan kebahagiaan. Setiap lembaga pendidikan. khususnya lembaga pendidikan Islam, harus mampu mengantarkan sivitas akademika-nya menuju kepada tangga kebahagiaan yang hakiki dan abadi. Kebahagiaan yang sejati adalah yang terkait antara dunia dan akhirat.

Kriteria inilah yang harusnya dijadikan indikator utama, apakah suatu program pendidikan (ta’dib) berhasil atau tidak. Keberhasilan pendidikan dalam Islam bukan diukur dari berapa mahalnya uang hayaran sekolah; berapa banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan sebagainya. Tetapi apakah pendidikan itu mampu melahirkan manusia-manusia yang beradab yang mengenal Tuhannya dan beribadah kepada Penciptanya.

Manusia-manusia yang berilmu seperti inilah yang hidupnya hahagia dalam keimanan dan keyakinan yang hidupnya tidak terombang-ambing oleh keadaan. Dalam kondisi apa pun hidupnya bahagia, karena dia mengenal Allah, ridha dengan keputusanNya dan berusaha menyelaraskan hidupnya dengan segala macam peraturan Allah yang diturunkan melalui utusan-Nya.

Sebagai orang Muslim, kita tentu mendambakan hidup bahagia semacarn itu, hidup dalam keyakinan mulai dengan mengenal Allah dan ridha, menerima keputusan-keputusan-Nva, serta ikhlas menjalankan aturan-aturan-Nya.

Mudah-mudahan. Allah mengaruniai kita ilmu yang mengantarkan kita pada sebuah keyakinan dan kebahagiaan abadi, dunia dan akhirat. Amin

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M38

keyakinan akan Hak Ta’ala dan penuaian amalan yang dikerjakan oleh diri berdasarkan keyakinan itu dan menuruti titah batinnya.

Jadi, kebahagiaan adalah kondisi hati yang dipenuhi dengan keyakinan (iman) dan berperilaku sesuai dengan keyakinannya itu. Bilal bin Rabah merasa bahagia dapat mempertahankan keimanannya meskipun dalam kondisi disiksa. Imam Abu Hanifah merasa bahagia meskipun harus dijebloskan ke penjara dan dicambuk setiap hari, karena menolak diangkat menjadi hakim negara. Para sahabat nabi, rela meninggalkan kampung halamannya demi mempertahankan iman. Mereka bahagia. Hidup dengan keyakinan dan menjalankan keyakinan.

Menurut al-Ghazali,  puncak  kebahagiaan pada manusia adalah jika dia berhasil mencapai ma’rifatullah”, telah mengenal Allah SWT. Selanjutnya, al-Ghazali menyatakan “Ketahuilah bahagia tiap-tiap sesuatu bila kita rasakan nikmat, kesenangan dan kelezatannya mara rasa itu ialah menurut perasaan masing-masing. Maka kelezatan (mata) ialah melihat rupa yang indah, kenikmatan telinga mendengar suara yang merdu, demikian pula segala anggota yang lain dan tubuh manusia.”

Ada pun kelezatan hati ialah ma’rifat kepada Allah, karena hati dijadikan tidak lain untuk mengingat Tuhan. Seorang rakyat jelata akan sangat gembira kalau dia dapat herkenalan dengan seorang pajabat tinggi atau menteri; kegembiraan itu naik berlipat-ganda kalau dia dapat berkenalan yang lebih tinggi lagi misalnya raja atau presiden.

Maka tentu saja berkenalan dengan Allah, adalah puncak dari segala macam kegembiraan. Lebih dari apa yang dapat dibayangkan  oleh manusia, sebab tidak ada yang lebih tinggi dari kemuliaan Allah. Dan oleh sebab itu tidak ada ma’rifat yang lebih lezat daripada ma’rifatullah.

Banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang memerintahkan manusia memperhatikan dan memikirkan tentang fenomena alam semesta, termasuk memikirkan dirinya

Page 21: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH

Anda Berhak Tahu

Edisi Rabi’ul awal 1435 HJanuaRi 2014 M40

Manfaat air Kelapa Muda

stamina tubuh. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak air dibandingkan orang lain. Dehidrasi selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk sakit kepala, kram, edema dan bahkan kontraksi yang dapat menyebabkan persalinan prematur.

Diuretik Alami, Sebagai diuretik natural yang steril, air kelapa muda melancarkan air seni dan membantu membersihkan saluran kemih.

Hal ini berkhasiat mengeluarkan zat-zat toksin dari tubuh dan mencegah infeksi saluran kemih yang juga cukup umum terjadi pada wanita hamil.

Anti penyakit, Air kelapa muda mengandung asam lauric, asam yang membantu melawan penyakit. Asam lauric yang terkandung dalam air kelapa sama dengan yang terdapat di air susu ibu dan memiliki karakteristik antijamur, antibakteri dan antivirus sehingga menjaga kesehatan ibu dan bayi dari virus seperti herpes dan HIV, protozoa giardia lamblia serta bakteri klamidia dan heliokobater.

Membantu Pencernaan, Air kelapa juga dipercaya memperbaiki fungsi pencernaan. Selama kehamilan, plasenta memproduksi hormon progesteron yang memperlambat kontraksi otot lambung sehingga pencernaan pun melambat. Air kelapa dapat membantu

Ketika anda sedang hamil Anda diminta untuk memperbanyak minum air kelapa muda terutama air kelapa hijau. Konon katanya

bila rajin minum air kelapa muda– terutama di trimester ketiga kehamilan–maka air ketuban akan bersih dan bayi yang dilahirkan juga bersih kulitnya, lebat rambutnya dan bening matanya.

Sejauh ini belum ada penelitian yang secara ilmiah membuktikan kebenaran saran tersebut. Namun, air kelapa muda memang mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi ibu hamil. Zat-zat itulah yang barangkali secara tidak langsung membuat bayi menjadi lebih sehat sebagaimana disebutkan dalam saran tradisional itu.

Elektrolit Alami, Air kelapa muda kaya dengan kandungan elektrolit, klorida, kalsium, potasium, magnesium, sodium, dan riboflavin.

Sebagai isotonik alami yang kaya mineral dan memiliki elektrolit sama dengan elektrolit tubuh, air kelapa muda sangat bermanfaat untuk rehidrasi dan memulihkan

Page 22: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH
Page 23: 2014 JAN MAJALAH ISTIQOMAH