32
BY. RABEA MERRY S

Materi PMK Kota Jumat 24 April 2015 Sakitnya tuh di sini new

Embed Size (px)

Citation preview

BY. RABEA MERRY S

PENDAHULUANMATIUS 11:28

PENGERTIAN LUKA BATINDefinisi luka batin:

Luka di dalam perasaan (emosi) yang terasa begitu

mendalam sehingga sangat menyakitkan dan

membekas dalam kenangan atau pikiran.

PENGALAMAN-PENGALAMAN LUKA BATIN1. Masa Sebelum Kelahiran2. Masa Kelahiran3. Masa Bayi4. Masa Kanak-Kanak5. Masa Remaja6. Masa Dewasa

MASA SEBELUM KELAHIRAN

MASA KELAHIRAN Saat kelahiran adalah saat-saat yang singkat

tetapi pada saat-saat yang singkat itupun tidak luput dari bebasnya akar luka batin.

Mungkin terjadi kelahiran yang sulit, dan bila terjadi demikian biasanya menjadikan si anak kurang percaya diri, takut tampil di muka umum atau juga sering merasa bersalah.

Atau kelahiran prematur, si anak akan sering merasa minder, tidak berdaya, selalu bergantung dengan orang lain.

MASA BAYI

MASA KANAK-KANAK

MASA REMAJA

Remaja adalah kelompok yang paling sering mendapat luka emosional.

Remaja sering pula dilukai oleh orang tua.

Remaja dapat pula terluka oleh dirinya sendiri.

MASA DEWASA

PENYEBAB LUKA BATINPada orang dewasa :Putus CintaDikhianati pasangan hidupPerlecehan seksual / Pemerkosaan

Kematian orang yang dicintaiKeguguran

Tersangkut masalah hukumMasalah ekonomi, kehilangan pekerjaan

Kehamilan sebelum nikahKehilangan jabatanKetidak puasan dalam pekerjaan

Trauma Akibat Kecelakaan

PADA ANAK-ANAK KEJADIAN :Harapan orang tua terhadap anak

yang terlalu tinggi.Perlecehan seksual terhadap anak.Tekanan lingkungan sosial.   Perceraian orang tua. Ketidak perdulian orang tua

terhadap anakKekerasan terhadap anak Ketidak harmonisan hubungan

orang tua

GEJALA LUKA BATIN Selalu merasa sedih, muram, terpuruk,

depresi Menangis tanpa sebab Mudah tersinggung Gelisah, tidak sabaran Tidak termotivasi Selalu merasa malas dan sulit bangun pagi Tidak berminat pada kegiatan seksual Bergerak atau berbicara dengan lebih

perlahan daripada biasanya

Perubahan dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, bangun lebih awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk kembali tidur di pagi buta )

Perubahan dalam selera makan (makan terlalu banyak atau terlalu sedikit)

Perubahan dalam berat badan (bertambah atau kehilangan berat badan)

Berfungsi kurang efektif di kampus Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih Berpikir negatif mengenai diri sendiri dan

masa depan Perasaan bersalah atau menyesal mengenai

kesalahan di masa lalu Kurangnya self esteem (Kepercayaan diri) Berpikir akan kematian atau  bunuh diri

AKIBAT LUKA BATINKecenderungan menutup diri/

mengucilkan diriImaginasi yang lemah. Sukar membayangkan peristiwa-

peristiwa yang terjadi apalagi membayangkan kehadiran Yesus.

Sukar melihat dengan mata rohani.Sukar bertumbuh secara rohani

dan pertumbuhan rohani menjadi lambat.

MUNCULNYA KEBIASAAN BURUK :KemarahanKepahitanKebenciandll

PERTOLONGAN BAGI LUKA BATIN Penyembuhan luka batin bisa dilakukan

sendiri yaitu dengan melakukan Afirmasi. Cara penyembuhan luka batin yang

relatif cepat dan mudah adalah dengan Hipnoterapi atau terapi kelompok.

Secara Rohani : Bawa dan kenalkan Kristus (2 Kor 5:17; Matius 11:28).

KTB salah satu sarana yang bisa digunakan untuk penyembuhan luka batin

TERLUKATerluka adalah perasaan menderita karena dilukai secara psikologis. biasanya kondisi ini menyebabkan konflik dalam diri dan orang lain.

Beberapa contoh kisah-kisah dalam alkitab, dapat dilihat antara lain, Sara (kej.16:5), Hana (1 samuel 1:15-16), Ayub 24:12; Yer 15:18.

PENYEBABPERASAAN TERLUKA PADA UMUMNYA DAPAT

TERJADI MELALUI 3 KONDISI, YAITU ANTARA LAIN,

1. INTERAKSI SEHARI-HARI. MELALUI KATA-KATA DAN SIKAP TERTENTU KADANG-KADANG TANPA DISADARI DAPAT MELUKAI ORANG LAIN. MISALNYA, SEORANG STAF YANG SUDAH BEKERJA SANGAT KERAS DEMI KESUKSESAN PROYEKNYA. SETELAH PROYEKNYA SUKSES, TERNYATA PIMPINANNYA SAJA YANG MENDAPATKAN PENGHARGAAN. HAL INI MEMBUAT PERASAAN STAF TERSEBUT TERLUKA.

2. Kenaifan. seseorang yang memiliki harapan yang tidak realistis biasanya akan cenderung terluka jika harapannya tidak terjadi. contoh, seorang mahasiswa menceritakan rahasia hidupnya kepada kawan sekamarnya yang baru dikenalnya. dia menjadi terluka, ketika dia tahu bila rahasianya diceritakan pada orang lain. perasaan terluka semacam ini sebenarnya dapat dicegah.

3. Sengaja ingin dilukai. biasanya keinginan ini adalah keinginan yang terjadi di bawah sadar.

REAKSI BERSIFAT MEMBANGUN

EMPAT SIKAP YANG SEHAT KETIKA TERLUKA, YAITU SEBAGAI BERIKUT:

1. Mengakui dan menerima bahwa perasaannya

terluka 2. Menguji makna pengalaman yang membuat dia

terluka, melalui beberapa pertanyaan. 3. Bila didapati bahwa perasaan terluka itu tak

terhindarkan dan wajar, maka setiap orang perlu berlatih untuk mengadakan dialog dengan orang yang menyakiti.

4. Menemukan pelajaran penting melalui peristiwa yang membuatnya terluka.

REAKSI BERSIFAT MERUSAKTUJUH REAKSI ORANG YANG TERLUKA YANG BIASANYA TIMBUL, YAITU :

1. MENYANGKALI BILA DIRINYA TERLUKA.

Konselor dapat menolong individu semacam ini dengan memberi pemahaman, bahwa perasaan terluka yang disangkali sama dengan menyimpan luka tanpa disadarinya. satu saat, perasaan ini dapat meledak dan dapat mengejutkan orang-orang di sekitar hidupnya karena muncul dengan ekpresi emosi yang berbeda-beda.

2. MELAMPIASKAN PERASAANNYA YANG TERLUKA KEPADA ORANG LAIN.

Sebagian orang bereaksi semacam ini secara otomatis, tanpa berpikir, atau menundanya sampai menemukan waktu yang tepat. seorang suami yang tidak bisa membalas ketika dilukai isteri nya, akan menyakiti hati anak-anaknya sebagai pelampiasan.

Konselor dapat menolong konselinya untuk menyadari bahwa ketika mereka melukai orang lain sebagai bentuk pembalasan, sebenarnya ia membuat permasalahan mereka semakin rumit.

LANJUTAN

3. MENYEMBUNYIKAN PERASAAN TERLUKA DENGAN MENGEKPRESIKAN PERASAAN YANG LAIN.

Sebagian orang menyembunyikan perasaannya yang terluka dan menutupinya dengan emosi yang lain yang lebih mudah untuk diakui dan dikomunikasikan. seperti ungkapan, "aku tidak terluka; aku hanya marah," atau " aku tidak terluka; aku hanya kecewa. . . ,"

Konselor dapat menolong konseli untuk menyadari dan mengenali bahwa perasaan terluka yang mereka sembunyikan justru tidak akan dapat dengan segera diatasi.

4. BERKUBANG DALAM PERASAAN TERLUKA.

Biasanya individu dengan pola seperti ini dengan sengaja membiarkan perasaannya yang terluka sebagai cara untuk ’menebus’ rasa bersalahnya atau untuk mendapatkan perhatian dan membuat orang lain merasa bersalah.

Secara khusus, konselor perlu menantang individu semacam ini, karena mereka cenderung memanipulasi orang lain melalui kondisi mereka. konselor juga perlu menolong mereka untuk menyadari bahwa apa yang dilakukannya merusak diri sendiri dan juga akan merusak relasi mereka.

LANJUTAN

5.MENGHILANGKAN PERASAAN TERLUKA Sebagian orang sering menghilangkan

perasaannya yang terluka dengan tidur, makan, minuman keras, sex, narkoba, dan pekerjaan.

Konselor perlu menolong konseli memahami bahwa penghilang rasa sakit tersebut akan menimbulkan masalah yang baru, sedangkan masalah yang sesungguhnya tidak selesai.

6. MENGHINDARI HAL-HAL YANG MEMBUAT MEREKA KEMUNGKINAN AKAN TERLUKA

Setelah pengalaman dilukai, sebagian orang disadari atau tidak, berusaha menghindari situasi atau kondisi yang mungkin akan membuat mereka terluka.

Konselor perlu memberi pemahaman pada konseli bahwa pola semacam ini tidak sehat, justru seorang yang dewasa adalah seorang yang berani menerima resiko. hanya konseli perlu dilatih untuk mencegah perasaan terluka dan mengelola perasaan terluka secara konstruktif.

7. MELUKAI DIRI SENDIRI.

Sebagian orang dengan sengaja melukai diri sendiri sebagai responnya ketika terluka. contoh, seorang remaja sengaja tidak belajar dan tidak naik kelas karena ia merasa disakiti oleh orang tuanya.

Konselor dapat menolong konseli mengenali pola yang mereka gunakan ketika terluka karena pola ini sangat merusak, akan menimbulkan kemarahan akan makin memuncak, memperlemah diri dan membuat orang takut untuk mendekat.

PEMULIHAN Datang pada Yesus (Matius 11:28) Miliki kesadaran bahwa kita membutuhkan

orang lain agar karakter kita semakin di asa dan bertumbuh dalam Tuhan (Amsal 27:17)

Belajar untuk mengampuni dan berdamai dengan masalah lalu (1 Kor.5:17)

Cari Konselor untuk membantu dalam pemulihan