Upload
abdul-aziz-siswanto
View
74
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN
PEMDA KAB. BOGOR
6 DESEMBER 2016
KEKUATAN (ENERGI)
AL-QURAN DAN
POLITISASI
KH. DR. (HC) A. Hasyim Muzadi
1. Hal yang Sakral tak boleh
dinistakan
Dikalangan umat Islam seluruh dunia ada tiga hal yang tidak boleh disinggung atau direndahkan yakni:
1) Allah هلالج لج,
2) Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص,
3) Kitab suci Al-Quran.
Apabila salah satu, apalagi ketiganya disinggung dan direndahkan pasti mendapat reaksi spontan dari umat Islam tanpa disuruh siapapun. Reaksi tersebut akan segera meluas tanpa bisa dibatasi oleh sekat-sekat organisasi, partai, dan birokrasi. Kekuatan energi tersebut akan bergerak dengan sendirinya tanpa dibatasi ruang dan waktu.
2. Energy Spiritual Al Qur’an
Fenomena demo 4 Nopember 2016 tentu secara lahiriah dipimpin oleh beberapa tokoh yang merasa terpanggil untuk membela kesucian kitabnya.
Namun jumlah yang hadir membuktikan adanya kekuatan (energi spritiual) yang dahsyat dari pengaruh Al-Quran tersebut. Hal ini dapat dibuktikan para pemimpin yang melakukan demo atau mengumpulkan masa tanpa dorongan spiritualisme tersebut tidak mungkin dapat menggerakan umat yang berjumlah jutaan.
Mereka berjalan dengan damai, tertib dan siap untuk berkorban. Sehinga sesungguhnya tidak perlu dicari dalangnya, provokator atau siapa yang membayar, karena provokator dan bayaran setingkat apapun tidak akan mampu menggalang kekuatan tersebut. Yang ada mereka adalah menempel gelombang besar untuk kepentingannya bukan kemampuan menciptakan gelombang itu sendiri.
3. Dahsyatnya energy Qur’an
dirasakan orang yang beriman
Kedahsyatan energi Al-Quran tersebut hanya bisa dimengerti, dirasakan dan diperjuangkan oleh orang yang memang mengimani Al Qur’an.
Tentu sangat sulit untuk diterangkan kepada mereka yang tidak percaya kepada Al Qur’an, berpikiran atheis, sekuler dan liberal.
Karena mereka jangankan memahami energi Al Qur’an, menerima Al Qur’an pun belum tentu bisa. Sehingga perdebatan antara keimanan kepada Al Qur’andan ketidakpercayaan kepada Al Qur’an hanya akan melahirkan advokasi bertele-tele dan berbagai macam rekayasa.
4. Al Qur’an sebagai Al Furqon
Al Qur’an sebagai kitab suci sekaligus kitab pembeda (Al-Furqon) yang membedakan antara yang hak dan yang batil.
Maka tidak heran kalau kemudian kelihatan di kalangan umat Islam sendiri mana yang bertindak sebagai pejuang, sebagai pengikut perjuangan yang ikhlas tanpa pamrih, yang mengambil posisi memanfaatkan keadaan (kepentingan duniawi sesaat) dan mana yang memang menyelewengkan Al Qur’an.
Sedangkan di kalangan non muslim sendiri hanya sangat sedikit yang membuat konflik lintas agama dengan kaum muslimin. Mereka adalah pihak yang sudah basah politisasi dan kapitalisasi ekonomi serta hegemoni kekuasaan. Sedangkan mayoritas mutlak non muslim tetap bersatu bersama kaum muslimin dalam penegakan NKRI.
5. Al Qur’an dan Politisasi
Di era demokratisasi politik Indonesia gerakan pembelaan Al Qur’an tidak akan lolos dari upaya pihak-pihak tertentu dalam melakukan politisasi yang tujuannya membelokkan dan mengaburkan tujuan suci tersebut.
Politisasi sebenarnya tidak hanya terjadi pada tanggal 4 11 malam hari, tetapi sesungguhnya telah dimulai semenjak rakyat merasakan penggunaan kekuasaan untuk mendukung atau tidak mendukung salah satu pihak yang memiliki kepentingan.
Seorang gubernur petahana (incumbent) yang akan mencalonkan kembali sebagai gubernur diharuskan oleh undang-undang untuk menjalani cuti. Artinya tidak boleh ada penggunaan kekuasaan didalam proses demokratisasi pemilihan. Apabila terjadi termasuk abuse of power (Penyalahgunaan kekuasaan).
6. Menjaga Kebhinekaan lebih diutamakan
untuk Persatuan dan Kesatuan NKRI
Perdebatan tentang siapa dalang, provokator, penunggangan politik,
sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi sebagai isu, demi kesatuan dan
persatuan NKRI.
Lebih bermanfaat kalau kita fokus kepada kewajiban negara dalam melindungi
hak yang adil dari kaum muslimin indonesia. Sehubungan dengan adanya
penistaan Al Qur’an tersebut yang diproses menurut hukum negara (UU No 1.
Tahun 1965).
Hal semacam ini sebenarnya pernah terjadi di Indonesia pada kasus Arswendo,
Lia Eden dan Ahmad Musadek. Namun bedanya mereka tidak sebesar Ahok.
Kasus Arswendo Atmowiloto
– Jauh sebelum kasus Ahok, di era pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun
1990 umat muslim digegerkan dengan angket yang menghina Nabi Muhammad
SAW. Tabloid Monitor yang dikomandoi pimpinan Arswendo Atmowiloto edisi
15 Oktober 1990mengeluarkan hasil polling bertajuk “Kagum 5 Juta”. Menurut
hasil jajak pendapat itu, yang paling dikagumi pembaca Monitor adalah
Soeharto di urutan teratas, disusul BJ Habibie, Soekarno, dan musisi Iwan Fals di
tempat ke-4. Arswendo di peringkat 10, sedangkan Nabi Muhammad berada
satu tingkat di bawahnya, nomor 11.
– Hasil poling yang tidak jelas ini membuat umat Islam di Indonesia marah. Arswendo dituding melecehkan Islam. Pada17 Oktober 1990, massa datang sporadis, meneriakkan hujatan kepada Arswendo. Para pendemo membakar habispatung Arswendo yang dibuat dari kertas tabloid Monitor dengan iringan teriakan “Allahu Akbar”.
– Pada 22 Oktober 1990 massa mengepung kantor Monitor. Mereka melempari kantor, menerobos ruang redaksi,mengaduk-aduk arsip, menghantam komputer, serta menjungkirbalikkan kursi dan meja.
– Organ-organ berbasis angkatan muda Islam, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (MUI) dan Pemuda Muhamadiyahberada di garis depan. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ketika itu, KH Hasan Basri, menyerukan kecaman.
– “Angket yang dimuat Monitor telah menjurus ke hal SARA. Keyakinan adalah hal yang sangat hakiki, tidak bolehdibuat suatu gurauan!” tandasnya.
– Kai sejuta umatZainuddin MZ, juga bereaksi keras. “Adanya kasus Monitortampaknya mengganggu kerukunanberagama yang selama ini terbina,” ucapnya dengan nada tinggi
– Sebelum lebih runyam, Arswendo minta bantuan budayawan Emha Ainun Nadjib yang akrab dipanggil Cak Nun. CakNun angkat tangan dengan alasan massa bukan hanya dari basisnya di Jawa Timur, tapi juga dari tempat-tempat lain.
– Arswendo kelabakan, berlindung ke kepolisian, dan memohon maaf secara terbuka, “Saya minta maaf. Sedikit punsaya tidak bermaksud menyengsarakan saudara-saudara semua.”
– Ia juga menyatakan penyesalannya. “Tanpa ada yang memberi tahu pun, harusnya sudah tahu. Nyatanya saya bego.Sangat bego. Jahilun.”
– Penyesalan tidaklah cukup. Pemimpin Redaksi Monitor itu diproses secara hukum. Ia dibui lima tahun. Monitor pundilarang terbit. Pada 23 Oktober 1990 Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) nomor 194/1984 dicabut olehMenteri Penerangan Harmoko. Ironisnya, Harmoko adalah pemilik saham Monitor sebesar 30%.
– https://obsessionnews.com/ini-kasus-kasus-penistaan-agama-islam-di-indonesia/
7. Perbaiki Kualitas Perjuangan
Khusus untuk kaum muslimin Indonesia agar terus memperbaiki kualitas
perjuangannya. Hendaknya janganlah masalah kemurnian perjuangan
pembelaan Al Qur’an ini dicampur aduk dengan isu khilafah, pendirian negara
islam, memberi peluang terhadap ISIS, peluang terhadap teroris, dan
perlawanan terhadap pesatuan dan kesatuan bangsa.
Karena apabila hal-hal tersebut dilakukan oleh kaum muslimin akan menjadi
alat pukul balik terhadap kaum muslimin itu sendiri, dan dapat mengakibatkan
umat islam bercerai-berai.
8. Energy Al Qur’an menembus
batas
Seluruh kaum muslimin apapun ormasnya jangan beranggapan bahwa sekat-
sekat ormas itu dapat menghadang energi Al Qur’an.
Karena kalau dipaksakan, justru berakibat tidak ditaatinya pemimpin oleh
umatnya sendiri yang memang ghirah Al Qur’annya tinggi.
9. Do’a untuk Negeri
Saat ini upaya untuk menciptakan opini bahwa Ahok tidak menistakan agama
tampak akan berlanjut. Kita masih menunggu hasil finalnya.
Hasil Finalnya tersebut bergantung siapa yang dimintai pendapat dan fatwanya
oleh pihak kepolisian.
Semoga akan selaras dengan keputusan MUI (Majelis ulama Indonesia).
Pesantren Al-Hikam Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an
Depok, 9 Nopember 2016
KH. DR (HC) A. Hasyim Muzadi
Spirit
QS Al Maidah: 48-60
QS Al Maidah: 48بإليكوأنزلنا – قابٱلحق ٱلكت بمنيديهنبيل مامصد ٱلل أنزلبما بينهمفٱحكمعليه ومهيمناٱلكت
منجا ءكعماأهوا ءهمتتبعول أمةلجعلكمٱللا ءشولوومنهاجا شرعةمنكمجعلنالكل ٱلحق
حدة كنو يبلوكمول كم ما فيل ت بقوا فٱستءاتى فيهكنتمبمافينب ئكمميعاجمرجعكمٱللإلىٱلخير
٤٨تختلفون
– 48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu
QS Al Maidah: 49عن فتنوكيأنوٱحذرهمأهوا ءهمبعتتولٱللأنزلبما بينهمٱحكموأن–
ببعضصيبهميأنٱلليريدأنمافٱعلما تولوفإنإليك ٱللأنزلما بعضنكثيراوإنذنوبهم سٱلناسم ٤٩قونلف
– 49. dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah,
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka,
supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan
sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang
fasik
QS Al Maidah: 50هليةأفحكم– ٥٠ونيوقنل قوم حكماٱللمننأحسومنيبغون ٱلج
– 50. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah
yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin.
QS Al Maidah: 51رٱليهودتتخذوا لءامنوا ٱلذين۞ي أيها– وٱلنص نكميتولهممنوبعض أوليا ءبعضهمأوليا ء ى منهم فإنهۥم
لمينٱلقوميهديلٱللإن٥١ٱلظ
– 51. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka
adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk
golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang zalim
QS Al Maidah: 52قلوبهمفيٱلذينفترى– رعونمرض يقولونهمفييس ٱللفعسىدا ئرة اتصيبنأننخشى
أوبٱلفتحيأتيأن نأمر وا ما علىحوا فيصبعندهۦم دمينأنفسهمفي أسر ٥٢ن
– 52. Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya
(orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani),
seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah
akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan
dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang
mereka rahasiakan dalam diri mereka
QS Al Maidah: 53
ا ٱلذينويقول– نهمجهدبٱللأقسموا ٱلذينءأه ؤل ءامنو أيم
لهحبطتلمعكم إنهم سرينفأصبحوا مأعم ٥٣خ
– 53. Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang
bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-
benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka
menjadi orang-orang yang merugi.
– Al Maidah 53: "akan makin jelas mana orang beriman, mana orang2 munafik"
QS Al Maidah: 54ويحبونهۥ يحبهمم بقوٱلليأتيفسوفدينهۦعنمنكميرتدمنءامنوا ٱلذيني أيها–
فرعلىأعزة ٱلمؤمنينعلىأذلة هدونينٱلك لومةيخافونولٱللسبيلفييج
لكل ئم سع وٱلليشا ء منيؤتيهٱللفضلذ ٥٤عليم و
– 54. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dariagamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui
– Al Maidah 54: "Allâh akan munculkan kaum yang benar2 Allâh mencintainya,
dan mereka mencintai Allâh. Bersikap lembut pada mu'minin dan keras pada
orang2 kafir. Tidak takut untuk berjihad dan tidak takut dicela"
QS Al Maidah: 55
ةقيمونيٱلذينءامنوا ٱلذينوورسولهۥٱللوليكمإنما– ٱلصلو
ةويؤتون كعونوهمٱلزكو ٥٥ر
– 55. Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang
yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka
tunduk (kepada Allah)
– Saat ini sedang terjadi ayat 52 dan 53
– Tentunya kita pengen banget jadi bagian ayat 54..
– Siapa yang harus jadi penolong kita?
– Perhatikan Al Maidah 55;
– "Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, rasulNya, dan orang-orang yang
beriman, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, seraya tunduk
(kepada Allah)"
QS Al Maidah: 56لبونهمٱللحزبفإنءامنوا وٱلذينورسولهۥٱلليتولومن– ٱلغ
٥٦
– 56. Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang
beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah
itulah yang pasti menang
– Yakinlah dengan Al Maidah 56; "Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya
dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya
pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang!"
QS Al Maidah: 57
نولعباهزوادينكمٱتخذوا ذينٱلتتخذوا لءامنوا ٱلذيني أيها– ٱلذينم
بأوتوا ؤمنيننتمكإنٱللوٱتقوا وليا ء أوٱلكفارقبلكممنٱلكت ٥٧م
– 57. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu,
orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di
antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir
(orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-
orang yang beriman
– Perhatikan juga Al Maidah 57:
– "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu,
orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu)
diantara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang
kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-
betul orang yang beriman.
QS Al Maidah: 58ةإلىناديتموإذا– لكولعبا اهزوٱتخذوهاٱلصلو ٥٨يعقلونلم قوبأنهمذ
– 58. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang,
mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah
karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal
QS Al Maidah: 59بي أهلقل– منأنزلوما إليناأنزلوما بٱللءامناأنإل منا تنقمونهلٱلكت
سقونأكثركموأنقبل ٥٩ف
– 59. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya
lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami
dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara
kamu benar-benar orang-orang yang fasik.
QS Al Maidah: 60أنب ئكمهلقل– نبشر لكم وجعلعليهغضبوٱلللعنهمنٱلل عندةمثوبذ
منهم غوعبدوٱلخنازيرٱلقردةئكوت ٱلط
ل سوا ءعنلوأضمكاناشر أو
٦٠ٱلسبيل
– 60. Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang
yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu
orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang
dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?". Mereka itu
lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus
AL QUR’AN MENJAWAB
KERAGUAN
Tantangan Allah Membuat
Semisal Al-Quran
– Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
لنا على عبدنا فأتوا بس – ا نز إن كنتم ورة من مثله وادعوا شهداءكم من دون وإن كنتم في ريب مم الل
صادقين
– Artinya: “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang
semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar”. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 23).
11: 13
– Dalam ayat lain, Allah menegaskan tantangannya :
– أم يقولون افتراه قل فأتوا بعشر سور مثله مفتريات و عتم من دون الل صادقين إن كنتم ادعوا من است
– Artinya: “Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah membuat-buat Al-
Quran itu”, Katakanlah : “(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-
surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang
kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang
yang benar”. (Q.S. Huud [11]: 13).
17: 88
– Allah juga menegaskan di dalam ayat:
نس والجن على أن يأتوا بمثل – ذا القرآن ل يأتون بمثله ولو ك قل لئن اجتمعت ال ن بعضهم لبعض ا ه
ظهيرا
– Artinya: Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat
yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi
sebagian yang lain”. (Q.S. Al-Isra’ [17] : 88).
Akhir tantangan
– Selanjutnya Allah menyebutkan:
– اس والحجارة أعدت للكافرين فإن لم تفعلوا ولن تفعلوا فاتقوا النار التي وقودها الن
– Artinya: “Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti kamu tidak akan
dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya
manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir”. (Q.S. Al-Baqarah
[2]: 24).
Penerima tantangan
– Musailamah bin Habib
– Dikenal juga dengan nama Musailamah al-Kazzab (Musailamah si Pembohong)
adalah seorang yang mengaku sebagai nabi pada zaman Nabi Muhammad
melakukan dakwah di jazirah Arab. Menurut ajaran Islam Musailamah adalah
seorang nabi palsu.
Surat Katak Karya Musailamah
ين يا ضفدع بنت ضفدعين، نقي ما تنقين، أعالك ف – .ى الماء واسفلك فى ال
– Artinya: “Hai katak anak dari dua katak, berkuaklah sesukamu, bahagian atas
engkau di air dan bahagian bawah engkau di tanah”.
QS Al Ashr vs Al Wabr
– Musailamah Al-Kadzab bersahabat dengan ‘Amr bin Ash, salah satu sahabat Nabi yang termasuk terakhir dalam memeluk Islam. Ketika surat Al-‘Ash turun, ‘Amr bin Ash belum masuk Islam, tetapi ia sudah mendengarnya.
– Ketika Musailamah Al-Kadzab berjumpa dengan ‘Amr bin Ash, Musailamah bertanya : “Surat apa yang turun kepada sahabatmu di Mekah itu?” ’Amr bin Ash menjawab, “Turun surat dengan tiga ayat yang begitu singkat, tetapi dengan makna yang begitu luas.” “Coba bacakan kepadaku surat itu!” Kemudian surat Al-’Ashr ini dibacakan oleh ‘Amr bin Ash.
– Musailamah merenung sejenak, ia berkata, “Persis kepadaku juga turun surat seperti itu.” ‘Amr bin Ash bertanya, “Apa isi surat itu?”
– Musailamah menjawab: “Ya wabr, ya wabr. Innaka udzunani wa shadr. Wa sãiruka hafrun naqr. (Hai kelinci, hai kelinci. Kau punya dada yang menonjol dan dua telinga. Dan di sekitarmu ada lubang bekas galian.)” Mendengar itu ‘Amr bin Ash, yang masih kafir, tertawa terbahak-bahak, “Demi , engkau tahu bahwa aku sebetulnya tahu bahwa yang kamu omongkan itu adalah dusta.”
Surat Gajah Versi Musailamah al
Kadzdzab vs QS Al Fiil
– Musailamah Al Kadzab mencoba meniru surat Al Fiil dengan surat yang dikarangnya:
1. Alfiil,
2. maal fiil,
3. wa maa adrakamaal fiil,
4. lahu dzanabun wabiilun,
5. wa khurthuumun thawiil
– Artinya: “Gajah. Tahukah anda gajah? Apakah gajah itu? Dan tahukah anda apakah gajah itu? Ia berekor pendek & berbelalai panjang”.
الفيل
،إنذلكمن ال فيل– (المرتادمنهاجالسنة،بغية. )خل قرب ناال جليلوماأد راكماال فيل،لهزلوم طويل
طوم طويال فيل– ،وخر وبيل (اإلعجازللرافعي. )ل وماأد راكماال فيل،لهذنب
15:9
كرنزلنانحنإنا– فظونللهۥوإناٱلذ [٩,الحجرسورة]٩ح
– 9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [Al Hijr,9]
Tinjauan linguistik
كروإنالهۥ– فظونلإنانحننزلناٱلذ ح
نحن+ إن=إنا–
نحن+ نزل=نزلنا–
فظون– نحن+ حافظ+ ل=لح
FUNGSI AL QUR’AN
– Fungsi Al-Qur’an Dalam Islam
– 1) Sebagai sumber hukum ajaran islam
– 2) Sebagai petunjuk bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.
– 3) Sebagai rahmat bagi seluruh semesta alam
– 4) Sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil
– 5) Sebagai peringatan dan penyejuk
– 6) Sebagai panduan dalam menyelesaikan sesuatu yang timbul ditengah masyarakat
– 7) Sebagai mu’jizat terbesar dari Nabi Muhammad SAW.
– 8) Sebagai penutup wahyu-wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada para Nabi dan Rasul-Nya.
I’JAZUL QUR’AN
– VIDEO