Upload
fais-al-fatih
View
487
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
HYPE CYCLES, PRIORITY MATRIX & MAGIC QUADRANT
IF5136 Strategi & Kebijakan
Syaharuddin Faisal
23513188
Magister Informatika opsi Sistem Informasi
• Satu hal yang kita harus ketahui adalah bahwasanya emerging technology (teknologi yang baru muncul) ibarat dua sisi mata pedang.
• Pada sisi tumpulnya (leading edge), inovasi teknologi mulai menanjak dan laku keras dalam beberapa tahun, mendorong bisnis berkembang dan mendapatkan keuntungan.
• Tetapi pada sisi tajamnya (bleeding age), inovasi teknologi yang tidak bisa diimplementasikan pada jangka waktu tertentu, akan tersedot oleh lubang hitam kerugian finansial, yang kemudian digambarkan Gartner Group dalam bentuk “Hype Cycle”.
Bagaimana menggunakan Hype Cycle?
• Kita bisa memanfaatkan Hype Cycles untuk mendapatkan informasi mengenai masa depan teknologi-teknologi yang ada dalam konteks industri tertentu dan juga individual yang tertarik dengan resiko menggunakan teknologi tersebut.
Haruskah kita menjadi orang yang pertama kali menggunakannya?
• Jika kita ingin mengkombinasikan antara pengambilan resiko dengan pemahaman akan investasi beresiko yang tak selalu dijamin bisa kembali, kita bisa melakukan early adoption.
Apakah ada pendekatan moderat yang tepat dalam memilih teknologi?
• Pihak eksekutif yang lebih moderat dalam memahami investasi, akan bersikeras melakukan analisis keuntungan ketika ada teknologi terbaru walaupun belum terbukti ampuh sama sekali.
Apakah kita perlu menantikan teknologi tersebut ‘matang’ terlebih dahulu baru kita adopsi?
• Jika terlalu banyak pertanyaan yang tak terjawabkan mengenai perkembangan komersial teknologi yang terbaru, akan lebih baik jika menunggu sampai teknologi tersebut mampu memberikan value yang nyata.
5 Siklus Teknologi
• Technology Trigger: Teknologi yang potensial untuk pertama kalinya muncul ke permukaan. Konsep mengenai teknologi tersebut ditambah ketertarikan media mendorongnya mulai dikenal oleh publik.
• Peak of Inflated Expectations: Publikasi dari media banyak menceritakan mengenai kisah kesuksesan teknologi tersebut. Beberapa perusahaan sudah mengambil ancang-ancang untuk mengadopsi, tetapi lebih banyak yang tidak memperdulikannya.
• Trough of Disillusionment: Ketertarikan terhadap teknologi mengalami penuruan, dikarenakan eksperimen dan implementasi teknologi menemui kegagalan. Produsen teknologi juga mengalami kegagalan. Investasi dilanjutkan jika provider teknologi bertahan dan mencoba mengimprovisasi produk mereka dalam rangka untuk memberikan kepuasan kepada para early adopter.
• Slope of Enlightenment: Banyaknya contoh mengenai bagaimana teknologi bisa memberikan manfaat kepada enterprise mulai terakumulasi dan dipahami secara luas. Generasi kedua dan ketiga dari produk tersebut kemudian disediakan oleh provider. Banyak enterprise mengimplementasinya, sedang enterprise yang konservatif memilih untuk tetap tidak peduli.
• Plateau of Productivity: Para adopter mainstream mulai menggeliat dan meningkat, karena teknologi telah diuji dan telah memberikan manfaat kepada enterprise.
• Priority Matrix merupakan tool yang digunakan untuk memprioritaskan emerging technology dengan cara mendorong perencana teknologi untuk melihat dan menilai peluang teknologi serta dampaknya bagi enterprise.
• Pada bagian vertikal Priority Matrix ini berfokus pada keuntungan potensial dari teknologi diukur mulai dari transformasional, tinggi, moderat sampai rendah. Priority Matrix akan membantu kita untuk menentukan waktu dan peluang yang tepat untuk melakukan investasi teknologi.
• Pasar Cloud BPM (bpmPaaS) akan tumbuh 25% dari tahun ke tahun, 40% perusahaan siap menggunakan BPM menggunakan Cloud.
• Cloud Email diharapkan mendapatkan adoption rate sebesar 10% oleh enterprise pada tahun 2014.
• Big Data akan memberikan keuntungan transformasional kepada enterprise dalam jangka waktu 2 sampai 5 tahun, dan pada tahun 2015 akan mendorong enterpriseuntuk mengadopsi teknologi ini.
• Untuk pertama kalinya di tahun 2012, Master Data Management Solutions in the Cloud and Hybrid IT dimasukkan dalam Priority Matrix. Vendor dominan untuk produk ini adalah Cognizant, Data Scout, IBM, Informatica, Oracle dan Orchestra Networks.
• Pada tahun 2014, Personal Cloud akan menggantikan Personal Computer sebagai pusat kehidupan digital para user.
• SaaS (Software as a Service) secara cepat akan diadopsi oleh banyak enterprise, Gartner meramalkan lebih dari 50% enterprise akan memiliki strategi aplikasi berbasis SaaS pada tahun 2015.Faktor yang mempengaruhi hal ini adalah adanya prioritas utama terhadap customer relationships, mendapatkan pandangan yang lebih luas dan menyelaraskan IT dengan tujuan strategik secara lebih efisien.
• Lebih dari 50% Virtualisasi didasarkan pada arsitektur komputer x86. Dan diharapkan akan meningkat sebesar 75% pada tahun 2015.
Kesimpulan : ketika platform berbasis Cloud diselaraskan secara tepat dengan inisiatif strategik dan tujuan bisnis, maka akan memberikan kontribusi yang positif bagi enterprise.
• Magic Quadrant merupakan hasil kulminasi (kumpulan) penelitian terhadap suatu pasar spesifik, yang akan memberikan gambaran secara luas mengenai posisi relatif kompetitor di pasar.
• Gartner Magic Quadrant membantu kita mengintisarikan dengan baik bagaimana penyedia layanan teknologi harus mengeksekusikan visi mereka.
Magic Quadrants menyediakan grafik pemosisian kompetitif dengan empat tipe penyedia layanan teknologi, dimana market growth-nya tinggi dan provider differentiation-nya jelas, yaitu terdiri dari:
Leaders mengekseskusi visi mereka dan diposisikan secara baik untuk masa mendatang.
Visioners memahami dimana pasar akan bergerak, mereka biasanya telah memiliki visi untuk mengubah kebiasaan pasar, tetapi belum mengeksekusinya dengan baik.
Niche Players secara sukses, fokus pada segmen yang kecil dan tidak memberikan inovasi kepada yang lain.
Challengers mengeksekusinya dengan baik dan mungkin mendominasi segmen yang luas di pasar, tetapi mereka tidak memahami market direction dengan baik.
Kriteria Magic QuadrantCompleteness of Vision
Market Understanding
Marketing Strategy
Sales Strategy
Offering (Product) Strategy
Business model
Vertical/Industry Strategy
Innovation
Geographic Strategy
Ability to execute
Product/Service
Overall Viability
Sales Execution/Pricing
Market Responsiveness and Track Record
Marketing Execution
Customer Experience
Operations
Completeness of Vision• Market Understanding – kemampuan perusahaan untuk memahami apa yang diinginkan
oleh klien dan menterjemahkannya dalam bentuk barang/jasa.
• Marketing Strategy – Sekumpulan pesan yang jelas yang secara konsisten dikomunikasikan melalui organisasi dan publikasi, seperti media online, periklanan, program customer dan lain-lain
• Sales Strategy – Strategi penjualan produk dengan menggunakan jaringan penjualan secara langsung maupun tak langsung, pemasaran, layanan dan komunikasi.
• Offering (Product) Strategy – Pendekatan terhadap perkembangan dan penjualan produk oleh pihak vendor
• Business model
• Vertical/Industry Strategy – Strategi vendor untuk mengarahkan sumber daya, skill dan penawaran untuk memenuhi keinginan segmen pasar, termasuk industri
• Innovation – kemampuan untuk mengarahkan, menghubungkan, melengkapi, dan memperkuat sumber, tenaga ahli, atau kapital untuk keperluan investasi, konsolidasi, pertahanan, atau masa depan
• Geographic Strategy – strategi perusahaan untuk mengarahkan semua sumber, ketrampilan, dan penawaran ke daerah tertentu di luar tempat asal melalui berbagai macam cara
Ability to Execute
• Product/Service – semua yang berhubungan dengan barang/jasa yang ditawarkan, seperti kemampuan, kualitas, fitur, keahlian, dan sebagainya
• Overall Viability – seperti kesehatan perusahaan, tingkat sukses, tingkat investasi, kemungkinan sukses/gagalnya suatu produk dari suatu perusahaan
• Sales Execution/Pricing – kemampuan perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran
• Market Responsiveness and Track Record – kemampuan untuk merespon, mengubah arahan dan mencapai kesuksesan dalam bersaing.
• Marketing Execution – kemampuan perusahaan untuk publikasi, promosi, mempimpin, dan sebagainya
• Customer Experience – Hubungan, produk dan layanan, dan program yang mendorong para klien untuk mengganti dengan produk yang dievaluasi.
• Operations – kemampuan perusahaan untuk memenuhi targetnya dan komitmen.
Vendor Strength Caution
Allscripts
Memiliki pengalaman pasar healthcare
IT, termasuk di luar Amerika Serikat
Hanya berfokus pada healthcare IT
Portfolio perusahaan secara keseluruhan
sangat baik, tetapi belum terintegrasi
secara penuh.
Cerner
Merupakan perusahaan healthcare IT
yang besar dan memiliki finansial yang
kuat
Top executive secara telah mapan dan
konsisten dalam jangka waktu yang
lama.
Persepsi klien terhadap perkembangan,
implementasi, operasi, layanan dan
dukungan telah diperbaiki, tetapi klien
masih menginginkan yang lebih mudah
digunakan.
CSC
Enterprise Management, produk dari
CSC merupakan produk yang telah
terintegrasi penuh telah dikembangkan.
Enterprise Management merupakan
EHRS yang memiliki pengalaman yang
baik di pasar lokal
CSC ini lebih dikenal sebagai integrator
sistem bukan sebagai software developer
Vendor Strength Caution
Epic
Memiliki tim top executive yang sangat kokoh dan
terus melakukan hubungan yang dekat dengan
klien.
Memiliki kompetensi inti software yang kuat,
dengan track record yang konsisten dalam
menepati janji.
Strategi pemasarannya yang berfokus pada prinsip
“mulut ke mulut”, memang telah bekerja dengan baik
di AS, tetapi belum sukses di tempat lain
InterSystems
Memiliki pengalaman global dengan berbagai
macam bahasa dan negara
Keuangan kuat
Kemampuan analisis baik
Salah satu produknya tidak memiliki dedicated ICU
module
Meditech
Memiliki top management yang kuat dan masa
jabatan yang lama
Memiliki kemampuan bagaimana membangun
perangkat lunak
Memiliki metodologi implementasi yang baik
Tidak memiliki dedicated model untuk ICU, tenaga
kerja
Kurang memiliki pengalaman implementasi EHRS
yang kompleks dan luas di luar AS dan Kanada
Siemens
Fungsional klinik telah terintegrasi dengan fungsi
administratif dan finansial secara penuh
Memiliki customer rumah sakit yang telah
menggunakan SAP untuk ERP dan Patient
Management.
Memiliki kekurangan fitur pada produknya.
Memiliki pengalaman medication order entry yang
terbatas
Referensi
• Ahier, Brian. The Health Data Analytics Hype Cycle. 23 Maret 2014. url: http://www.ahier.net/2014/03/the-health-data-analytics-hype-cycle.html
• Fenn, Jackie. 2010. Understanding Gartner’s Hype Cycles. Gartner, Inc.
• Gartner, Inc.Hype Cycles. url: http://www.gartner.com/technology/research/methodologies/hype-cycle.jsp
• Peterson, John. How to Make Money by Understanding 'Hype Cycles' in Technology: Part I. 16 November 2012. url: http://www.thestreet.com/story/11769958/1/how-to-make-money-by-understanding-hype-cycles-in-technology-part-i.html
• Gartner Priority Matrix. url: http://rbscot.wikispaces.com/2.2+Gartner+Priority+Matrix
• Columbus, Louis. Hype Cycle for Cloud Computing Shows Enterprises Finding Value in Big Data, Virtualization. 4 Agustus 2012. url: http://www.forbes.com/sites/louiscolumbus/2012/08/04/hype-cycle-for-cloud-computing-shows-enterprises-finding-value-in-big-data-virtualization/
• Black, David & Thomas, Julie. How Gartner Evaluates Vendors and Markets in Magic Quadrants and MarketScopes. 26 Juli 2013. url: http://my.gartner.com/portal/server.pt?showOriginalFeature=y&open=512&objID=260&mode=2&PageID=3460702&id=2560415&ref=#h-N67691
• Gartner, Inc. Magic Quadrants. url:http://www.gartner.com/technology/research/methodologies/research_mq.jsp