View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BERBASIS POWTOON TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA SISWA
SMP NEGERI 3 TINAMBUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Siti Sulria Putri
NIM 105311106516
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2021
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Usaha dan doa adalah investasi untuk meraih kesuksesan.
Kupersembahkan Karya Ini Untuk:
Kedua orang tuaku, saudarku, keluargaku dan sahabatku.
Segala upaya, jeripayah dan waktu yang telah dihabiskan semoga menjadi amal
ibadah dan investasi menuju kesuksesan.
v
ABSTRAK
Siti Sulria Putri, 2021. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Animasi Berbasis Powtoon Terhadap Minat Belajar Kimia Siswa SMP Negeri 3 Tinambung. Skripsi. Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Aliem Bahri dan Pembimbing II H. M. Arsyad.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi berbasis powtoon terhadap minat belajar kimia siswa di SMP Negeri 3 Tinambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi berbasis powtoon terhadap minat belajar kimia siswa di SMP Negeri 3 Tinambung.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif model eksperimen menggunakan metode Quasi Eksperimental dengan desain nonequivalen control group design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tinambung yang berjumlah 24 siswa. Data yang dikumpulkan menggunakan observasi, tes dan angket, sedangkan data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dengan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata posttest minat belajar siswa setelah menggunakan media animasi berbasis powtoon lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil pretest sebelum menggunakan media animasi berbasis powtoon. Rata-rata pretest yang diperoleh sebelum menggunakan media animasi berbasis powtoon yaitu 90,66. Setelah menggunakan media animasi berbasis powtoon maka diperoleh nilai rata-rata posttest yaitu 99,66. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, menunjukkan bahwa nilai thitung = 4,789 dengan db sebesar 24 – 1 = 23 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh ttabel = 2,069 sehingga diperoleh thitung > ttabel yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimplukan penggunaan media animasi pembelajaran berbasis powtoon berpengaruh terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas VIII di SMP Negeri 3 Tinambung.
Kata kunci : Media Powtoon, Minat Belajar
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Animasi Berbasis
Powtoon Terhadap Minat Belajar Kimia Siswa SMP Negeri 3 Tinambung”.
Disadari sejak awal hingga akhir, bahwa dalam penyusunan skripsi ini
tidak luput dari berbagai hambatan dan tantangan. Terwujudnya skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing
penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Taklupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
kedua orang tuaku yaitu Ayahanda Samsul dan Ibunda Juhaeria atas segala
pengorbanan dan perjuangan yang tiada batas yang telah berjuang, berdo’a,
mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses
pencarian ilmu. Begitu pula, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd pembimbing I dan Drs. H. M.
Arsyad,M.Pd.I pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membantu, membimbing, memberi petunjuk, saran, dan selalu memberi dorongan
dan motivasi kepada penulis sejak awal penusunan proposal hingga selesainya
skripsi ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof.
Dr. H. Ambo Asse M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin
Akib, M.Pd.,Ph.D Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah
vii
memberikan layanan akademik, administrasi dan kemahasiswaan selama proses
pendidikan dn penyelesaian studi, Dr. Muhammad Nawir, M.Pd Ketua Program
Studi Teknologi Pendidikan, Nasir, S.Pd.,M.Pd sekretaris Program Studi
Teknologi Pendidikan, serta seluruh dosen dan staf pegawai dalam lingkungan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah membekali penulis dengan
serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ungkapkan
kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Tinambung Ibu Hj Tajriah Tajuddin,
S.Pd.,M.M atas izinnya untuk melaksanakan penelitian di sekolah yang
dipimpinnya. Demikian pula kepada guru mata pelajaran IPA kimia Kelas VIII
Ibu Hijrana, S.Pd atas arahan dan bimbingan yang diberikan penulis dalam
melaksanakan penelitian, guru SMP Negeri 3 Tinambung yang ikut melancarkan
kelancaran penelitian. Peneliti juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
teman-teman Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan angkatan 2016
khususunya kelas C atas segala kebersamaan, motivasi, saran dan bantuannya
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini dengan sebaik mungkin, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa
skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan berbagai kekurangan sebagai akibat
keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca,
terutama bagi diri pribadi penulis sendiri, Aamiin.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN ...................................................................................... 10
A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 10
1. Penelitian Relevan ........................................................................... 10
2. Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian
yang akan dilakukan ......................................................................... 12
x
3. Media Pembelajaran ........................................................................ 13
4. Powtoon ............................................................................................ 24
5. Kimia ................................................................................................ 25
6. Minat Belajar Siswa ........................................................................ 26
B. Kerangka Pikir ....................................................................................... 29
C. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 31
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 31
B. Populasi dan Sampel ............................................................................. 31
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................... 33
D. Desain Penelitian ..................................................................................... 34
E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 35
F. Teknik pengumpulan Data .................................................................... 36
G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 41
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 41
B. Pembahasan ............................................................................................. 48
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 50
A. Simpulan ............................................................................................... 50
B. Saran .... ................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir .............................................................................. 34
xii
DAFTAR TABEL
Table Halaman
2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian ...................................................... 12
3.1 Keadaan Populasi .................................................................................... 36
3.2 Keadaan Sampel ...................................................................................... 37
3.3 Desain Penelitian .......................................................................................38
3.4 Operasional Variabel .................................................................................39
4.1 Responden ...... ..........................................................................................43
4.2 Kategorisasi Data Hipotetik (Pre test Kelompok Kontrol) ......................43
4.3 Kategorisasi Data Hipotetik (Post test Kelompok Kontrol) .....................44
4.4 Kategorisasi Data Hipotetik (Pre test Powtoon) .......................................44
4.5 Kategorisasi Data Hipotetik (Post test Powtoon)......................................44
4.6 Uji Normalitas ..........................................................................................47
4.7 Uji Homogenitas .......................................................................................48
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 52
2. Lembar Observasi Guru ........................................................................ 53
3. Lembar Observasi Siswa ....................................................................... 56
4. Alat Tes ................................................................................................. 57
5. Daftar Skor Sampel ............................................................................. 106
6. Tabel Distribusi t ................................................................................. 108
7. Media Animasi Powtoon ..................................................................... 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
juga mengalami perkembangan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang kian hari menjadi semakin canggih, secara langsung maupun tidak langsung
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap beberapa aspek dalam
kehidupan manusia. Salah satu aspek kehidupan manusia yang mendapatkan
pengaruh dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah aspek
pendidikan.
Berbagai macam pembaharuan dalam aspek pendidikan dilakukan agar
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan
kualitas pendidikan diperlukan berbagai terobosan baik dalam pengembangan
kurikulum, inovasi pembelajaran, serta pemenuhan sarana dan prasarana
pendidikan. Untuk meningkatkan proses pendidikan, maka guru dituntut untuk
membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat
belajar secara optimal, baik di dalam belajar mandiri maupun pembelajaran di
kelas. Pendidikan memiliki peranan penting guna meningktakan kualitas sumber
daya manusia. Bagi manusia, pendidikan berfungsi sebagai sarana dan fasilitas
yang memudahkan, mampu mengarahkan, mengembangkan dan membimbing ke
arah kehidupan yang lebih baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi
manusia lainnya.
Pendidikan sebagai salah satu instrumen utama dalam pengembangan
sumber daya manusia dengan multi kemampuan kognitif, afektif dan
2
psikomotorik. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan menghendaki
perencanaan dan pelaksanaan yang matang agar hasil yang diharapkan tercapai
secara maksimal. Hal ini senada dengan (UUSPN No. 20 Tahun 2003 Pasal 1)
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Menurut Firmansyah (2015 : 38) “minat belajar ini berkaitan dengan sikap dan ketertarikan terhadap pelajaran. Bila suatu pelajaran tidak menarik minat seseorang karena suatu hal, maka ia segera menyampingkannya jika menemukan kesulitan. Sebaliknya, jika suatu tugas menarik karena memberikan hasil yang menyenangkan, ia cenderung untuk memberikan waktu yang lebih banyak untuk tugas itu. Dengan kata lain, minat belajar mengindikasikan adanya kecenderungan untuk berusaha aktif meraih manfaat dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Sudjana dan Ahmad Rivai (2020:1) “bahan pengajaran adalah
seperangkat materi keilmuan yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, generalisasi
suatu pengetahuan yang bersumber dari kurikulum dan dapat menunjang
tercapainya tujuan pengajaran”. Metodologi pengajaran adalah metode dan teknik
yang digunakan guru dalam melakukan interaksinya dengan siswa agar bahan
pengajaran sampai pada siswa, sehingga siswa mengetahui tujuan pengajaran.
Menurut Arsyad (2019) “mengajar mengandung dua unsur penting yaitu metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, anatara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan dapat dikuasai siswa setelah pengajaran berlangsung. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai
3
alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan linkungan yang diciptakan oleh guru”.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajarran
dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan
minat siswa, media pembelajaran juga membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data dan memadatkan informasi.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan
perhatian siswa sehingga proses komunikasi antara guru (atau pembuat media)
dan siswa dapat berlangsung secara tepat.
Keberadaan media pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran
memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan efektifitas proses
komunikasi dan mempermudah proses penyampaian ilmu pengetahuan yang
disampaikan oleh guru kepada siswa.
Pendidikan dan media pembelajaran memiliki kaitan yang sangat erat,
proses pembelajaran tidak akan berjalan lancar tanpa adanya media pembelajaran
yang tepat. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pemberi kepada
penerima pesan. Menurut Association for Education and Communication
Technology (AECT) media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan
orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Penggunaan media yang tepat
mampu menyampaiakan informasi maupun pesan yang disampaikan oleh
4
penyampai pesan dapat diterima dengan jelas oleh penerima pesan. Begitu juga
ketika media digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, informasi yang
disampaikan guru sebagai penyampai pesan di kelas dapat diterima dengan jelas
oleh siswa sebagai penerima pesan di kelas.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari
pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang mendapat perhatian pembelajar dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Namun kenyataannya bagian inilah yang sering terabaikan
dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul seperti terbatasnya waktu
untuk membuat persiapan mengajar, sulitnya mencari media yang tepat, tidak
tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap
pembelajar telah membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam hal
media pembelajaran. Sesungguhnya banyak jenis media yang bisa dipilih,
dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, biaya, maupun
tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki karakteristik
tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih media yang sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi
mengharuskan pembaharuan secara menyeluruh dalam bidang pendidikan dan
pemanfaatan ilmu dan teknologi kedalam proses pembelajaran. Dengan keadaan
itu guru dituntut agar mampu mengunakan alat-alat yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
Sekarang ini dunia pendidikan memasuki abad ke 21, dimana penggunaan
teknologi dan informasi (IT) merupakan hal tidak tabu lagi di masyarakat
5
milineal. Guru yang lahir di zaman milenial mengharuskan mereka untuk
merancang pembelajaran dengan memanfaatkan jenis-jenis media berbasis IT
untuk mempermudah proses pembelajaran di kelas.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan membuat peserta didik
dapat belajar dengan mudah dan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran.
Jika pembelajaran yang diselenggarakan membuat siswa merasa senang, Maka
siswa dapat dengan mudah menangkap dan mencerna materi pelajaran tersebut.
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar,
yang menyalurkan pesan dan memperjelas informasi sehingga dapat
mempermudah dalam proses transformasi pengetahuan kepada siswa. Ada
berbagai jenis media pembelajaran salah satunya adalah media video animasi.
Penggunaaan media video animasi dalam proses pembelajaran dapat
memberikan pengalaman baru kepada siswa. Pada video animasi terdapat
tampilan yang memadukan beberapa jenis media antara lain media audio dan
visual.
Video animasi berbasis Powtoon merupakan video animasi kartun yang
dapat diisi oleh materi-materi pembelajaran dan dapat dijadikan media
pembelajaran untuk siswa karena sifatnya yang menarik dan terkesan lucu.
Powtoon merupakan program aplikasi bersifat online yang ada di internet
dan berfungsi sebagai aplikasi pembuat video untuk presentasi yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran. Kelebihan yang dimiliki oleh Powtoon
yakni mudah digunakan karena hasil akhirnya berupa video serta dapat membuat
animasi yang menarik minat siswa. Banyak pilihan animasi yang tersedia di
aplikasi Powtoon sehingga kita tidak perlu lagi membuat animasi secara manual.
6
kelengkapan animasi yang dapat menunjang pembuatan video animasi
pembelajaran yang menarik dan lucu.
Media video animasi ini menggambungkan dua media sekaligus (visual
dan audio), maka penyampaian materi ajar terasa lebih mudah. pembelajaran
disampaikan lebih kontsruktif sehingga dapat memperkuat ingatan dan
menumbuhkan minat belajar siswa. Oleh karena itu, mengingat pentingnya peran
serta fungsi media pembelajaran dalam menunjang keberhasilan dalam proses
pembelajaran maka perlu adanya suatu upaya untuk lebih mengoptimalkan
peanfaatan serta penggunaan media pembelajaran IT khususnya pada mata
pelajaran Kimia.
Penggunaan media pembelajaran perangkat lunak Powtoon yang
dirancang secara online tersebut mampu menghasilkan sebuah media
pembelajaran video presentasi yang lebih menarik dan modern. media video
presentasi ini dapat dilengkapi dengan fitur efek animasi yang unik yang dapat
menggabungkan berbagai gambar, teks, dan audio, sehingga kualitas materi ajar
lebih bagus.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan diketahui bahwa
kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia disebabkan dalam
proses pembelajaran yang berlangsung masih menggunakan LKS dan buku guru
saja, media pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, guru jarang
menggunakan media pembelajaran berbasis komputer dalam proses belajar
mengajar di kelas, siswa terlihat tidak antusias dalam proses pembelajaran, siswa
sering mengobrol dengan teman sebangku dan tidak memperhatikan guru selama
7
proses pembelajaran dan siswa juga kadang merasa kesulitan dalam memahami
materi yang disampaikan.
Maka dengan adanya media Powtoon ini, diharapkan kualitas proses
pembelajaran lebih baik dan siswa dapat lebih tertarik untuk belajar dan
mempelajari materi ajar yang disampaikan oleh guru sehingga capaian hasil
belajar siswa pun akan lebih baik. Oleh karena itu, berdasarkan pemaparan diatas
peneliti akan mencoba mengkaji “Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran
Animasi Berbasis Powtoon terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Kimia Kelas VIII di SMP Negeri 3 Tinambung.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang akan dikaji adalah
apakah ada pengaruh penerapan media pembelajaran animasi berbasis powtoon
terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas VIII SMP Negeri 3
Tinambung?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh penerapan media pembelajaran animasi berbasis
powtoon terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas VIII SMP
Negeri 3 Tinambung.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan mampu memperkaya konsep atau metode
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran kreatif
dan inovatif yang belum di aplikasikan sebelumnya untuk menyokong
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada pelajaran Kimia kelas VIII di
SMP Negeri 3 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar.
2. Manfaat Praktis
a. Sekolah
Penelitian ini sebagai kontribusi positif mengenai penggunaan media
pembelajaran animasi terhadap minat belajar siswa.
b. Guru
Penelitian ini digunakan sebagai acuan atau pedoman untuk meningkatkan
mutu pendidikan khususnya pada media pembelajaran berbasis komputer
sehingga penelitian ini digunakan sebagai acuan atau pedoman untuk
meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada media pembelajaran berbasis
komputer sehingga meningkatkan minat belajar siswa.
c. Siswa
Penelitian ini diharapkan untuk menjadikan siswa yang cerdas dalam tiga
ranah yaitu kognitif, afektif maupun psikomotorik.
d. Peneliti
Peneliti memberikan referensi tentang media pembelajaran animasi agar
siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki kajian penelitian
serupa dengan hasil yang relevan. Hal tersebut dapat digunakan sebagai pedoman
awal sebagai kerangka pemikiran guna menambah, mengembangkan maupun
memperbaiki penelitian yang telah ada sebelumnya. Adapun hasil penelitian yang
relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Penelitian Nurdiansyah (2018) dengan judul “Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Powtoon Pada Perkuliahan Pendidikan
Kewarganegaraan” menggunakan metode penelitian dan pengembangan
(research and development) yang mengacu pada R & D. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis Powtoon pada
perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Sriwijaya. Data
dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, angket, observasi dan tes. Teknik
analisis data yang digunakan ialah analisis data deskriptif kuantitatif. Selain
data hasil studi pendahuluan, data angket yang berkaitan dengan validitas
produk juga dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasilnya,
Media pembelajaran berbasis Powtoon ini valid sesuai pendapat dari para ahli,
praktis dalam penerapannya dan berefek potensial dalam meningkatkan
pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan.
b. Penelitian Arianto (2018) dengan judul “Penggunaan Media Powtoon Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar
10
Mendeskripsikan Pelaku-Pelaku Ekonomi Dalam Sistem Perekonomian
Indonesia” menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini
bertujuan untuk: mendeskripsikan penggunaan media powtoon untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar pada siswa kompetensi dasar
mendeskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian
Indonesia semester genap tahun ajaran 2017/2018 untuk meningkatkan minat
dan hasil belajar siswa melalui penggunaan media powtoon. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus. Setiap
siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
(observasi) dan refleksi. Sublek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
D yang berjumlah 35 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi observasi,
wawancara, tes, dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Minat belajar siswa
pada siklus I sebesar 2,9 dengan kriteria sedang, meningkat menjadi 3,2
dengan kriteria tinggi pada siklus II. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar
siswa pada siklus I sebesar 77,28 dengan ketuntasan klasikal sebesar 60%,
meningkat menjadi 81,42 dengan ketuntasan klasikal 85,71% pada siklus II.
Penggunaan media Powtoon dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
kelas VIIID SMP Nurul Islam Jember pada kompetensi dasar
mendeskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian
Indonesia semester genap tahun ajaran 2017/2018.
11
2. Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Yang Akan
Dilakukan
a. Perbedaan dan Persamaan Penelitian Ini dengan Penelitian yang Dilakukan
Oleh Nurdiansyah (2018)
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Edwin Nurdiansyah ialah sama-sama menggunakan variabel bebas yaitu
pembelajaran berbasis Powtoon, juga memiliki kesamaan dalam teknik
pengumpulan data yaitu angket dan observasi, serta teknik analisis datanya
ialah analisis deskriptif.
Perbedaan antara keduanya terletak pada variable terikat. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Nurdiansyah (2018) variabel terikatnya ialah
meningkatkan pemahaman pada perkuliahan pendidikan kewarganegaraan,
sedangkan pada penelitian ini variabel terikatnya ialah minat belajar siswa.
Selain itu juga terdapat perbedaan metode, pada penelitian yang dilakukan
oleh Edwin Nurdiansyah menggunakan metode Research & Development
(pengujian ulang penelitian yang sudah ada terhadap subjek berbeda).
Berbeda dengan penelitian ini yang menggunakan metode penelitian
eksperimen. Selain itu juga terdapat pula perbedaan mendasar antara
keduanya yaitu sbujek penelitian dan periode pengamatan. Edwin
Nurdiansyah melakukan penelitian di tahun 2018 dengan subjek penelitian
Mahasiswa Universitas Sriwijaya yang mengikuti perkuliahan Pendidikan
Kewarganegaraan, sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2020
dengan subjek penelitian siswa kelas VIII A dan VIII B SMP Negeri 3
Tinambung.
12
b. Perbedaan dan Persamaan Penelitian Ini dengan Penelitian yang Dilakukan
Oleh Ariyanto (2018)
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rio Ariyanto yaitu sama-sama menggunakan variabel bebas media
pembelajaran berbasis Powtoon dan juga variabel terikat minat belajar. Selain
itu pula, pada penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data
yang sama yaitu angket, wawancara dan observasi.
Sedangkan perbedaan antara keduanya terletak pada penambahan
variabel terikat yang dilakukan oleh Rio Ariyanto yaitu menambahkan
variabel hasil belajar. Selain itu terdapat perbedaan pada metode penelitian,
pada penelitian yang dilakukan Ariyanto (2018) menggunakan metode
penelitian tindakan kelas (PTK), berbeda dengan penelitian ini yang
menggunakan metode penelitian eksperimen. Serta perbedaan mendasar
antara keduanya ialah subjek penelitian dan periode pengamatan. Rio
Ariyanto melakukan penelitian di tahun 2018 dengan subjek penelitian siswa
kelas VIII SMP Nurul Islam Jember, sedangkan penelitian ini dilakukan pada
tahun 2020 dengan subjek siswa kelas VIII A dan VIII B SMP Negeri 3
Tinambung.
Tabel. 2.1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian
NO PENELITI JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN
1 Edwin
Nurdiansyah,
Emil El
Faisal &
Pengembangan
Media
Pembelajaran
Berbasis Powtoon
- Variabel Bebas :
Media
Pembelajaran
berbasis Powtoon.
- Variabel terikat : Meningkatkan
Pemahaman Pada Perkuliahan
Pendidikan Keawrnegaraan.
- Metode : Research & Development
(pengujian ulang penelitian yang
13
Sulkipani. Pada Perkuliahan
Pendidikan
Kewarganegaraan
- Teknik
Pengumpulan
data :
Angket &
Observasi
- Teknik Analisis
data : Analisis
Deskriptif
sudah ada terhadap subjek berbeda)
- Subjek Penelitiaan : Mahasiswa
Universitas Sriwijaya yang
mengikuti Perkuliahan Pendidikan
Kewarnegaraan.
- Periode Pengamatan 2018
2 Rio Ariyanto,
Sri Kantun &
Sukidin
Penggunaan
Media Powtoon
Untuk
Meningkatkan
Minat Dan Hasil
Belajar Siswa
Pada Kompetensi
Dasar
Mendeskripsikan
Pelaku-Pelaku
Ekonomi Dalam
Sistem
Perekonomian
Indonesia
(Studi Kasus Pada
- Variabel Bebas :
Media
Pembelajaran
berbasis Powtoon.
- Variabel terikat :
Minat Belajar
- Teknik
Pengumpulan
data :
Angket,
Wawancara &
Observasi
- Variabel Terikat : Hasil Belajar - Metode Penelitian : Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) - Teknik Analisis Data : analisis
deskriptif kualitatif
- Subjek Penelitian : Siswa Kelas
VIII SMP Nurul Islam Jember - Periode Pengamatan 2018
14
Siswa Kelas VIIID
SMP Nurul Islam
Jember Semester
Genap Tahun
Pelajaran
2017/2018 )
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Association for
Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media
adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran
informasi. Menurut Gerlach dan Ely dalam (Arsyad, 2019: 3) “media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap”. Menurut Fleming dalam (Arsyad, 2019) “disamping
sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan
kata mediator, adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua
pihak dan mendamaikannya”. Dengan istilah mediator media menunjukkan
fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak
utama dalam proses belajar-siswa da nisi pelajaran. Berdasarkan pengertian
tersebut maka dapat disimpulkan pengertian media adalah segala sesuatu yang
15
dapat digunakan sebagai perantara untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima.
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata ajar yang memiliki makna sebuah
petunjuk yang diberikan kepada orang untuk diketahui (dituruti). Belajar
adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut Arsyad
(2019: 1) “belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
diri seseorang sepanjang hidupnya”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
pembelajaran merupakan suatu proses, cara dan perbuatan menjadikan orang
atau makhluk hidup untuk belajar.
Menurut Munandar (Suyono dan Hariyanto, 2011: 207) “pembelajaran
dikondisikan agar mampu mendorong kreativitas anak secara keseluruhan,
membuat peserta didik aktif, mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
berlangsung dalam kondisi menyenangkan”. Kondisi lingkungan sekitar dari
siswa sangat berpengaruh terhadap kreativitas yang akan diciptakan oleh
siswa. Ketika siswa merasa nyaman, maka tujuan pembelajaran akan lebih
mudah untuk dicapai. Proses belajar dan pembelajaran terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, sehingga dapat terjadi
kapan saja dan dimana saja. Adanya perubahan tingkah laku seseorang
merupakan salah satu tanda bahwa orang tersebut telah belajar dan mengalami
proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku tersebut bisa disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat ilmu pengetahuan, keterampilan, atau
sikapnya.
16
Menurut Jayul, A., & Irwanto, E. (2020) “proses pembelajaran adalah
upaya secara sistematis yang dilakukan pendidik dalam proses interaksi untuk
mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi”.
Menurut Winataputra (2007: 1) “arti pembelajaran adalah kegiatan
yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan intensitas
dan kualitas belajar pada diri peserta didik”.
Menurut Agustin (2011: 2) “dalam kegiatan pembelajaran terdapat
proses belajar mengajar yang pada dasarnya merupakan proses komunikasi”.
Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator yang
bertugas menyampaikan pesan pendidikan kepada penerima pesan yaitu anak
didik. Agar pesan-pesan pendidikan yang disampaikan guru dapat diterima
dengan baik oleh anak, maka dalam proses komunikasi pendidikan tersebut
diperlukan wahana penyalur pesan yang disebut media
pendidikan/pembelajaran.
Menurut Hamalik (2008: 54) “pembelajaran adalah suatu kombinasi
yang tersusun unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur
yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan dari pembelajaran itu
sendiri”.
Menurut Karwono dan Heni Mularsih (2018: 20) “pembelajaran dapat dimaknai dan ditelaah secara mikro dan makro. secara mikro pembelajaran adalah suatu proses yang dipayakan agar peserta didik dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki baik kognitif maupun sosio emosional secara efektif dan efesien untuk mencari perubahan perilaku yang diharapkan. sedangkan pembelajaran makro terkait dengan dua jalur yaitu individu yang belajar dan penataan komponen eksternal agar terjadi proses belajar pada individu yang belajar”.
17
Berdasarkan paparan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa
yang saling bertukar inormasi.
c. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Sadiman (2008) “dalam dunia pendidikan media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”.
Menurut Hamalik (2008) “media adalah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interest antara
guru dan anak didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah”.
Arsyad, (2019: 19) menyatakan bahwa Guru harus memiliki pengetahuan dan
pemahanan yang cukup tentang media pembelajaran yaitu:
(1)Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, (3) Seluk-beluk proses belajar, (4) Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan, (5) Nilai atau manfaat media pembelajaran dalam pendidikan, (6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan, (7) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, (8) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran, (9) Usaha inovasi dalam media pendidikan. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Arsyad (2019: 10) menyatakan bahwa: “media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaiakan pesan atau
18
informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian
dan minat siswa dalam belajar”.
Suwarna, dkk (2006:128) menjelaskan bahwa “secara umum manfaat
media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa,
dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal”. Dengan
bantuan media yang menarik, siswa akan lebih mudah untuk memahami
materi pelajaran dan hal ini akan berdampak posotif terhadap minat belajar
siswa. Media disini sangat penting untuk menarik minat belajar siswa dan
membuat siswa antusias dengan materi yang diberikan. Ada berbagai
pemanfaatan komputer yang saat ini sedang marak dikembangkan sebagai
media yang mampu membuat siswa tertarik untuk belajar. Media
pembelajaran tersebut dapat berupa media berbasis komputer dengan
menggunakan animasi.
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran mempunyai dua fungsi
yang penting, yaitu memotivasi minat belajar siswa dan menyampaikan materi
pelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran di sekolah pada khususnya. Oleh karena itu guru harus dapat
memanfaatkan perkembangan teknologi dalam membuat media pembelajaran
yang tepat guna sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara
menumbuhkan semangat dan inat belajar saat proses belajar berlangsung.
Komponen media pembelajaran terdiri dari pesan, peralatan dan orang. Dalam
pembuatan media pembelajaran, komponen-komponen tersebut harus
diperhatikan. Kemudian dalam pembuatannya juga harus melalui beberapa
langkah pembuatan agar media tersebut dapat diterima di lingkungan sekolah.
19
Menurut Sadiman (2008: 13) Langkah-langkah pengembangan media
pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut:
1) Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan
antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Sebelum
media dibuat, harus meneliti secara seksama pengetahuan awal maupun
pengetahuan prasyarat yang dimiliki dan tingkat kebutuhan siswa yang
menjadi sasaran media yang dibuat. Merumuskan tujuan intruksional
(instructional objective). Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional
dengan baik, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, pertama
tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa, artinya tujuan
instruksional itu benar-benar harus menyatakan adan ya perilaku siswa
yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
kedua tujuan instruksional harus dinyatakan dengan kata kerja yang
operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu perilaku atau
perbuatan yang dapat diamati atau diukur.
2) Merumuskan butir-butir materi
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub
kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus
pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar
tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya
adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan
yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit hingga yang abstrak.
20
3) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan dikembangkan terlebih dahulu sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran
yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan,
penugasan atau cheklist perilaku. Instrumen tersebut akan digunakan oleh
pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media
yang dikembangkannya.
4) Menulis naskah media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran
melalui media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok- pokok
materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas.
Supaya materi pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka
materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut
naskah program media. Naskah program media maksudnya adalah sebagai
penuntun kita dalam memproduksi media.
5) Mengadakan tes dan revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat
efektifitas dan kesesuaian media pembelajaran yang dirancang dengan
tujuan yang akan diharapkan. Program media yang oleh pembuatnya
dianggap bagus, belum tentu menarik dan dapat dipahami oleh siswa. Hal
ini hanya menghasilkan media pembelajaran yang tidak merangsang
proses belajar bagi siswa yang menggunakan. Tes atau uji coba dapat
dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau
juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang
21
sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan.
Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang
dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
d. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Beberapa jenis media pembelajaran yang dapat dipakai oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, antara lain
sebagai berikut:
1) Media Grafis
Media grafis merupakan media visual. Dalam media ini pesan yang
akan disampaikan dapat ditungkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu
simbol-simbol yang digunakan perlu dipahami benar artinya, agar dalam
menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara
efektif dan efisien.
Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan
cepat dilupakan apabila tidak digrafiskan. Media grafis selain sederhana
dan mudah pembuatanya, media grafis juga termaksud media yang relatif
murah ditinjauh dari segi biayanya. Adapun jenis-jenis media grafis,
antara lain: gambar/foto, skesta, diagram, media bangunan, dan kartun.
2) Media Audio
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera
pendengar. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-
lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun
22
non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokan dalam
media audio, yaitu:
a) Radio
Radio adalah media audio yang programnya dapat diremkan dan
diputar sesuka kita. Media ini relative murah dan variasi, programnya
lebih banyak dan biasa di pindah-pindahkan dan dapat digunakan
bersama-sama.
b) Tape recorder
Alat perekam tape recorder adalah salah satu media pembelajaran
yang tidak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena
muda menggunakannya.
c) Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melati siswa mendengar
dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi
pelajaran yang disampaikan sebelumnya. Media yang dipakai adalah
alat perekam.
3) Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam (still proyektif medium) mempunyai
persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-
rangsangan visual. Untuk itu bahan-bahan grafis banyak sekalai dipakai
dalam media proyeksi diam. Perbedaan antara media grafis dan proyeksi
diam yaitu pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan
pesan media bersangkutan. pada media produksi diam, Pesan yang
terkandung di dalamnya harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat
23
dilihat oleh sasaran. Dalam proyeksi diam ini semua menggunakan
transparan yang kemudian diproyeksikan menggunkan proyektor.
Sedangkan Seels & Rihey, berdasarkan pengembangannya teknologi
tersebut, media pengajaran dapat dikelompokan ke dalam empat
kelompok, yaitu:
a) Media hasil cetak teknologi cetak
b) Media hasil teknologi audio visual
c) Media hasil teknologi yang berdasarkan computer
e. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Gerlach & Ely dalam (Arsyad, 2019) mengemukakan bahwa media
pembelajaran mempunyai tiga ciri, sebagai berikut:
1)Ciri Fiksati, ciri ini menggambarkan bahwa media harus memiliki kemampuan untuk merekam, menyimpan, dan merekontruksikan objek atau kejadian. 2) Ciri Manipulatif, ciri ini menggambarkan bahwa media harus memiliki kemampuan dalam memanipulasi objek atau kejadian. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa hanya dalam waktu beberapa menit yang dapat dipercepat dan diperlambat. 3) Ciri Distributif, ciri menggambarkan bahwa media harus memiliki kemampuan untuk diproduksi dalam jumlah besar dan disebarluaskan.
f. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata
dan diciptakan oleh guru. Levie dan Lentz (Arsyad, 2019) mengemukakan
empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, diantaranya yaitu:
1)Fungsi Atensi, yaitu media visual yang merupakan inti sekaligus menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pembelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2) Fungsi afektif, yaitu media visual yang dapat
24
terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat mengguga emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. 3) Fungsi Kognitif, yaitu media visual terlihat dari penemuan-penemuan penelitihan yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi Kompensantoris, yaitu media pembelajaran yang terlihat dari hasil penelitihan bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks untuk membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
g. Manfaat Media Pembelajaran
Arsyad (2019) mengemukakan manfaat media pembelajaran adalah :
1)Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. 3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk menimbulkan kegairahan membaca, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dang kenyataanya, memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Powtoon
a. Pengertian Powtoon
Perkembangan teknologi komputer yang memungkinkan penayangan
informasi grafik, suara dan gambar, selain teks, memungkinkan dibuat media
audiovisual yang bersifat interaktif. Multimedia adalah istilah yang diberikan pada
teknik penyajian infomasi yang menggabungkan informasi berupa teks, grafik,
citra, suara, gambar, video, maupun animasi.
Salah satu media komputer (software) yang mampu membuat dan
menyajikan infomasi-informasi tersebut yakni dengan software powtoon.
Powtoon adalah sebuah aplikasi yang bersifat online yang memungkinkan
25
pengguna membuat video pendek yang memilih fitur animasi yang menarik
diantaranya adalah animasi tulisan tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang
lebih hidup serta pengaturan time line yang sangat mudah. Powtoon bisa
menghasilkan animasi movie yang menakjubkan dibandingkan dengan video
biasanya, Powtoon jauh lebih efesien dan efektif untuk membuat materi video
yang lebih hidup dan menarik.
b. Kelebihan dan Kekurangan Powtoon
Di dalam setiap media pembelajaran pasti mempunyai kekurangan dan
kelebihan, Foresty (2017) mengemukakan kelebihan dan kekurangan media
pembelajaran powtoon adalah :
1)Kelebihan Powtoon adalah: a) Memiliki animasi-animasi yang menarik. b) Sangat pas jika presentasi menggunakan powtoon pada jenjang sekolah SMP karena bisa mengurang rasa bosan melalui animasi-animasi yang dimillikinya. c) Hasilnya sangat menarik jika diiringi suara latar belakang yang pas. d) Interaktif. e) Mencakup segala aspek indera pengelihatan dan pendengaran. 2) Kekurangan Powtoon adalah: a) Presentasi menggunakan Powtoon ini kurang wefektif, apabilah diterapkan di perguruhan tinggi, karena durasi yang digunakan terlalu singkat sehingga sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami materi yang akan disampaikan. b) Proses pembuatan harus terhubung ke internet dan memerlukan waktu yang lama minimal 5 jam. c) Tidak bisa diberi musik latar belakang dari aplikasinya secara langsung, jika dilakukanganya akan blank dan harus mengurang dari awal. d) Memerlukan kemahiran untuk menggunakan aplikasinya.
5. Kimia
Kimia adalah cabang ilmu dari ilmu fisik yang mempelajari tentang
susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu kimia meliputi topik-topik
seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan
senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan
26
sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk
membentuk zat-zat yang berbeda.
Kimia sering disebut “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu
lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran,
bioinformatika, dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang
memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia
fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat
atom dan molekul.
Menurut Bayharti dkk (2015) “ilmu kimia adalah ilmu yang sangat
berguna bagi kehidupan manusia, di dalamnya tersaju konsep, fakta, dan prinsip
yang yang terjadi dalam fenomena ilmiah”. Ilmu kimia mulai diajarkan pada
Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang tergabung dengan materi fisika dan
biologi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Baik dalam
Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata
pelajaran IPA tergolong kedalam mata pelajaran wajib. Dalam kurikulum 2013,
kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih
lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) .
Salah satu materi kimia di SMP adalah materi unsur, senyawa dan
campuran. Topic ini mengkaji tentang sifat-sifat dan contoh dari pengelompokan
materi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempelajari topic ini, tentunya tidak
terbatas pada penyampaian konsepdengan kata-kata saja agar siswa dapat
mengingat sepanjang hidupnya. Kebanyakan siswa tidak menyukasi mata
pelajaran IPA yang termasuk didalamnya ilmu kimia, jika penyajian tidak
menarik.
27
6. Minat belajar siswa
a. Pengertian minat belajar
Menurut Gie (2002: 28) “minat berarti sibuk, tertarik, dan terlibat
sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan, karena menyadari pentingnya kegiatan itu.
Sibuk dan terlibat dengan kegiatan merupakan indikasi adanya aktivitas, dan
aktivitas yang dimaksud disini adalah pembelajaran”. Pernyataan di atas sejalan
dengan pendapat Surbrata (2002: 14) “minat adalah tenaga psikis yang tertuju
kepada suatu obyek serta banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu
aktivitas yang dilakukan. Pendapat-pendapat di atas menunjukkan adanya unsur
aktivitas di dalam minat seseorang terhadap sesuatu”.
Menurut Firmansyah (2015 : 38) “minat belajar ini berkaitan dengan sikap
dan ketertarikan terhadap pelajaran. Bila suatu pelajaran tidak menarik minat
seseorang karena suatu hal, maka ia segera menyampingkannya jika menemukan
kesulitan. Sebaliknya, jika suatu tugas menarik karena memberikan hasil yang
menyenangkan, ia cenderung untuk memberikan waktu yang lebih banyak untuk
tugas itu”. Dengan kata lain, minat belajar mengindikasikan adanya
kecenderungan untuk berusaha aktif meraih manfaat dalamkegiatan pembelajaran.
Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri adanya minat pada
seseorang antara lain: adanya perasaan senang, perhatian dan aktivitas yang
merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.
1) Perasaan senang Menurut Ahmadi (2018: 101), perasaan adalah suatu
kerohanian atau kejiwaan yang kita alami dengan rasa senang atau tidak
senang dalam hubungan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Jadi
28
perasaan senang adalah peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang
dalam hubungan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif.
2) Perhatian Menurut Subrata (2002: 14) adalah pemusatan tenaga psikis
tertuju kepada suatu obyek atau banyak sedikitnya kesadaran yang
menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.
3) Aktivitas menurut Subrata (2002: 72), aktivitas adalah banyak sedikitnya
orang menyatakan diri, menjelmakan perasaan dan pikiran-pikirannya
dalam tindakan yang spontan.
b. Pentingnya Minat Belajar
Menurut Dalyono dalam (Laa, N., Winata, H., & Meilani, R. I., 2017)
“minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati nurani.
Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk
mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminati”. Minat belajar yang
besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi. Menurut Fauziah, A.,
Rosnaningsih, A., & Azhar, S. (2017) “siswa yang memiliki minat belajar yang
rendah akan mengikuti proses kegiatan dengan kurang aktif dan berdampak pada
hasil belajar”. Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan
kecakapan, tidak sesuai dengan tipe-tipe anak yang bisa menimbulkan masalah
dengan dirinya, karena itu pelajaran sulit masuk dan diproses dalam otak sehingga
menimbulkan kesulitan. Melihat dari pendapat di atas, maka minat penting untuk
ditingkatkan, karena mempermudah proses belajar siswa dan untuk mencapai
prestasi yang lebih tinggi dari sebelumnya.
29
c. Cara meningkatkan minat belajar
Menurut Winkel (Susanto, 2018) “perasaan senang akan menimbulkan
minat belajar, yang diperkuat lagi oleh sikap positif”. Skema munculnya minat
menurut Fauziah, A., Rosnaningsih, A., & Azhar, S. (2017) “Minat belajar dapat
ditingkatkan melalui beberapa factor yang mempengaruhinya, yaitu : 1) Faktor
Internal yang terdiri dari a) Motivasi, b) Cita-cita dan c) Bakat, 2) Faktor
Eksternal yang terdiri dari a) Guru, b) Keluarga dan c) Teman pergaulan”.
Dari beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa minat dapat
ditingkatkan dengan daya tarik dari luar, perasaan senang, dan sikap positif yang
akan dapat meningkatkan kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang
tertentu.
B. Kerangka Pikir
Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar
siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses
pembelajaran, diantaranya adalah penggunaan media pembelajaran. Penggunaan
media yang tepat akan membantu guru maupun peserta didik dalam proses
pembelajaran. Multimedia mampu mengabungkan antara teks, gambar, audio,
musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan, sehingga multimedia
dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik.
Penggunaa media pembelajaran yang menarik secara tidak langsung
akan menumbuhkan minat siswa untuk belajar. Selain itu, dengan menggunakan
multimedia sebagai media akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa mencapai tujuan
30
pembelajaran lebih baik. Untuk lebih jelasnya kerangka pikir dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.5 Kerangka Pikir
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan,
maka hipotesis dapat dirumuskan sebagi berikut:
H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi
berbasis powtoon terhadap minat belajar kimia siswa SMP Negeri
3 Tinambung.
H1 : Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi berbasis
powtoon terhadap minat belajar kimia siswa SMP Negeri 3
Tinambung.
Pembelajaran kimia
menggunakan animasi berbasis
Powtoon
Ada Pengaruh terhadap
Minat Belajar Siswa
Pembelajaran kimia tanpa
menggunakan animasi berbasis
Powtoon
Penerapan media animasi
berbasis Powtoon
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental
dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Sugiyono (2019 : 127) mengemukakan
bahwa “metode eksperimen adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh variabel indeppenden (perlakuan) terhadap variabel
dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan”.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2019:145) “Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi
populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya”. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan
banyaknya manusia. Populasi memiliki parameter yakni besaran terukur yang
menunjukkan ciri dari populasi itu. Parameter suatu populasi tertentu adalah tetap
nilainya itu berubah, maka berubah pula populasinya.
Populasi dalam penelitian adalah sebagai berikut :
32
Tabel. 3.1. Keadaan Populasi
No. KELAS JUMLAH SISWA
1 VIII A 12
2 VIII B 12
TOTAL 24 Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 3 Tinambung Kab. Polewali Mandar
2. Sampel
Sugiyono (2019 : 146) menyatakan bahwa : sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini,
menggunakan pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu
penunjukkan dalam hal ini ditunjuk langsung sebagai sampel, adapun sampel pada
penelitian ini adalah siswa kelas VIII A Dan VIII B. Peneliti mengambil sampel
ini dikarenakan faktor waktu. Dengan maksud pengambilan sampel berdsarkan
penilaian peniliti bahwa kelompok adalah pihak yang sesuai dijadikan sampel.
Tabel. 3.2. Keadaan Sampel
NO Kelas Jenis kelamin Jumlah
Siswa L P
1 VIII A 5 7 12 orang
2 VIII B 6 6 12 orang
Total 24 orang
Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 3 Tinambung, Kabupaten Polman
33
C. Definisi Operasional Variabel
Untuk menggambarkan secara operasional variabel penelitian, di bawah
ini diberikan definisi operasional masing-masing variabel. Variabel-variabel
tersebut adalah :
a) Media powtoon (Variabel Bebas)
Media Powtoon merupakan program aplikasi bersifat online yang ada di
internet dan berfungsi sebagai aplikasi pembuat video untuk presentasi yang
dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
b) Minat belajar siswa (Variabel Terikat)
Minat berarti sibuk, tertarik, dan terlibat sepenuhnya dengan sesuatu
kegiatan, karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Sibuk dan terlibat dengan
kegiatan merupakan indikasi adanya aktivitas, dan aktivitas yang dimaksud
disini adalah pembelajaran. Minat belajar dapat dilihat dari aspek afektif dan
motivasi.
34
Table 3.3 Operasional Variabel
D. Desain penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan dalam peneltian ini adalah
Nonequivalent Control Group Desain. Desain ini hampir sama dengan pretest-
posttest control group design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen
maupun kontrol tidak dipilih secara random. Desain penelitian ini dapat di
gambarkan sebagai berikut.
Tabel 3.4. Desain Penelitian (Sugiyono, 2016)
O1 X O2
O3 - O4
No. Variabel Aspek Indikator
a. Menarik perhatian
b. meningkatkan konsentrasi
Fungsi Afektif a. suasana belajar yang nyaman
a. Memahami materi
b. Mengingat meteria. pengelompokan materi
a. rasa suka/senang,
b. ketertarikan
c. memberikan perhatian.
a. kesadaran untuk belajar tanpa di suruh
b. berpartisipasi dalam aktivitas belajar
Fungsi Kompensantorisb. kemudaham memahami teks
Arsyad (2019) mengemukakan bahwa Media
Pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru.
1
Menurut Dalyono
(Laa, N., Winata, H.,
& Meilani, R. I., 2017)
minat dapat timbul
karena daya tarik
dari luar dan juga
datang dari hati
nurani
Afektif
Motivasi
2
Fungsi Kognitif
Fungsi Atensi
35
Keterangan: O1 : pre-test kelas eksperimen X : perlakuan / treatment O2 : post-test kelas eksperimen O3 : pre-test kelas kontrol O4 : post-test kelas kontrol
E. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2019 : 180) menyatakan bahwa : instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena sosial maupun alam.
Dalam penelitian ini observasi, angket dan wawancara (terlampir)
digunakan untuk mengukur minat belajar siswa:
1. Observasi adalah pengamatan dengan sistematik fenomena diselidiki
2. Angket atau kuisioner yang dijadikan alat tes dalam penelitian adalah
pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan indikator minat belajar siswa
yang meliputi perhatian, perasaan senang, aktivitas belajar dan kesadaran
belajar.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti
menggunakan cara sebagai berikut:
1. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-
fenomena yang diselidiki. Observasi digunakan untuk melakukan
pengambilan data awal oleh peneliti. Data yang diperoleh digubakan untuk
menentukan pokok permasalahan dan tujuan dari penelitian.
2. Angket adalah alat ukur yang berupa pertanyaan yang dikembangkan
berdasarkan indikator. Angket yang digunakan oleh peneliti berupa angket
36
minat belajar yang disusun peneliti berdasarkan teori dari Arsyad (2019) dan
Dalyono (Laa, N.,Winata, H., & Meilani, R. I.,2017).
G. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan
digunakan analisis statistic deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa
nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua
nilai tersebut dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai
yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai posttest. Pengujian perbedaan
nilai hanya dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu
digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian, langkah-
langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen “Nonequivalent
Control Group Desain” adalah sebagai berikut.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama proses
penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun dalam analisis Statistik deskriptif
dalam penelitian ini menggunakan Kateg v.01 (Program Bantu Analisis
Kategorisasi Skor).
KATEG v.01
Program Bantu Analisisi Kategorisasi Skor atau Program ini merupakan
alat bantu untuk melakukan kategorisasi skor hasil pengukuran.
37
Sumber : excel kateg – program pembuatan kategorisasi skor V.01
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji t. Menurut
Nurgiyantoro, dkk (2009), uji t tepat untuk menguji apakah terdapat perbedaan
yang signifikan diantara dua kelompok. Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Asumsi dasar dari pengujian ini adalah normalitas dan homogenitas dari
kedua data sebagai persyaratan analisis harus terpenuhi terlebih dahulu dalam
melakukan Independent Sample t test.
Ketentuan diterima atau tidaknya hipotesis penelitian adalah sebagai
berikut :
a. Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi
berbasis powtoon terhadap minat belajar kimia siswa SMP Negeri 3
Tinambung.
H1 : Ada pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi berbasis
powtoon terhadap minat belajar kimia siswa SMP Negeri 3 Tinambung.
KATEGORISASI DATA EMPIRIK
Kategori Kriteria
Sangat Rendah < (M - 2SD)
Rendah (M - 2SD) <= X < (M - 1SD)
Sedang (M - 1SD) <= X < (M + 1SD)
T inggi (M + 1SD) <= X < (M + 2SD)
Sangat T inggi (M + 2SD) <
Total
38
b. Ketentuan
Menurut Sugiyono (2011 : 142), ketentuan diterima atau
ditolaknya hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :
1) t hitung < t tabel, maka H1 ditolak, H0 diterima dan tidak ada
perbedaan
2) t hitung > t tabel, maka H1 diterima, H0 ditolak dan ada perbedaan.
Langkah – langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut :
a. mencari nilai rata – rata menggunakan rumus :
�̅� = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
Keterangan :
�̅� = mean (rata – rata)
b. mencari nilai standar deviasi menggunakan rumus :
𝑆 = √Σ(𝑥−�̅�)2
𝑛
Keterangan :
S = standar deviasi
∑ = jumlah
𝑥 = setiap nilai dari sampel
�̅� = mean (rata – rata)
n = jumlah sampel
c. mencari nilai thitung menggunakan rumus :
𝒕 = 𝐗𝟏−𝐗𝟐
√(𝑛1−1)𝑠 12+(𝑛2−1)𝑠 12
𝑛1+𝑛2−2(
1
𝑛1+
1
𝑛2
(Sumber : Sugiyono,2019 : 308)
39
3. Uji persyaratan Analisis
Data siswa yang telah terkumpul akan diolah dan dianalis menggunakan
uji t. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, persyaratan yang harus dipenuhi
adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi variable berkurva normal
atau tidak. Jadi untuk memastikan apakah sebuah data hasil pengukuran
yang bersangkutan berdistribusi normal, data tersebut harus dikenai uji
normalitas. Perhitungan dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan
komputer program statistic SPSS versi 22 for windows.
b. Uji Homogenitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari varian yang sama
atau tidak. Tes statistik yang digunakan adalah uji F, yaitu membandingkan
varian terbesar dan varian terkecil. Pengujian dilakukan terhadap data-data
pretest dan posttes. Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan bantuan
komputer program statistic SPSS versi 22 for windows.
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 3
Tinambung. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan secara
langsung kuisioner pada siswa didalam kelas, seluruh populasi menjadi sampel
dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 3 Desember
2020. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang namun 8 orang terkendala
hadir sehingga sampel akhirnya berjumlah 24 orang.
2. Deskripsi Responden
Dari 24 kuisioner yang dapat diolah, gambaran umum responden yang
terinci pada tabel 4.1 dilihat dari jenis kelamin responden, pria 11 orang (45,83%)
dan wanita 13 orang (54,17%), artinya sebagian besar responden adalah wanita.
Dilihat dari usia responden, usia 13 tahun berjumlah 8 orang (33,33%), usia 14
tahun berjumlah 14 orang (58,33%) dan usia 15 tahun berjumlah 2 orang (8,33%).
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 14 tahun.
41
Tabel 4.1. Responden
Sumber Data : Kantor Tata Usaha SMP Negeri 3 Tinambung
3. Penormaan
Kategorisasi data ini dilakukan menggunakan excel Kateg - Program
Pembuatan Kategorisasi Skor V.01. Dimana kita memasukkan total skor pada data
kemudian mengubah jumlah sesuai butir soal yaitu 22, skor minimum 1 dan skor
maksimum 5.
Tabel 4.2. Kategorisasi Data Hipotetik (Pre test Kelompok Kontrol)
Kategori Kriteria Frekuensi Persen
Sangat Rendah < 37 0 0
Rendah 37 – 50 0 0
Sedang 51 – 80 10 8.333.333.333
Tinggi 81 – 95 2 1.666.666.667
Sangat Tinggi 95 < 0 0
Total 12 100
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa dalam pretest kelompok
kontrol murid yang memiliki nilai dalam ketegori sedang sebanyak 10 orang dan
murid yan termasuk kategori Tinggi sebanyak 2 orang. Dapat disimpulkan dalam
pretest kelompok kontrol rata-rata murid berada pada kategori Sedang.
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
Jeni KelaminPria 11 orang 45,83%Wanita 13 orang 54,17%Total 24 orang 100%Usia13 tahun 8 orang 33,33%14 tahun 14 orang 58,33%15 tahun 2 orang 8,33%Total 24 orang 100%
1
2
42
Tabel 4.3. Kategorisasi Data Hipotetik (Post test Kelompok Kontrol) Kategori Kriteria Frekuensi Persen Sangat Rendah < 37 0 0 Rendah 37 - 50 0 0
Sedang 51 - 80 4 3.333.333.333 Tinggi 81 - 95 8 6.666.666.667
Sangat Tinggi 95 < 0 0 Total 12 100
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa dalam postest kelompok
kontrol murid yang memiliki nilai dalam kategori sedang sebanyak 4 orang dan
murid yang termaasuk dalam kategori tinggi sebanyak 8 orang. Dapat
disimpulkan dalam posttest kelompok kontrol rata-rata murid berada pada
kategori Tinggi.
Tabel 4.4. Kategorisasi Data Hipotetik (Pre test Powtoon) Kategori Kriteria Frekuensi Persen Sangat Rendah < 37 0 0 Rendah 37 - 50 0 0 Sedang 51 - 80 3 25 Tinggi 81 - 95 3 25 Sangat Tinggi 95 < 6 50 Total 12 100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa dalam pretest kelompok
eksperimen murid yang memiliki nilai dalam kategori Sedang sebanyak 3 orang,
Murid dalam kategori Tinggi sebanyak 3 orang dan Murid dalam kategori sangat
tinggi sebanyak 6 orang. Dapat disimpulkan dalam pretest kelompok eksperimen
rata-rata murid berada pada kategori Sangat Tinggi.
43
Tabel 4.5. Kategorisasi Data Hipotetik (Post test Powtoon) Kategori Kriteria Frekuensi Persen Sangat Rendah < 37 0 0 Rendah 37 - 50 0 0 Sedang 51 - 80 0 0 Tinggi 81 - 95 4 33.33333333 Sangat Tinggi 95 < 8 66.66666667 Total 12 100 Sumber : excel kateg – program pembuatan kategorisasi skor V.01
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa dalam posttest kelompok
eksperimen murid yang memiliki nilai dalam kategoriTinggi sebanyak 4 orang
dan murid yang termasuk dalam kategori Sangat tinggi sebanyak 8 orang. Dapat
disimpulkan dalam posttest kelompok eksperimen rata-rata murid berada pada
kategori Sangat Tinggi.
4. Uji Hipotesis
Data siswa yang telah terkumpul diolah dan dianalis menggunakan
Independent Sample t test. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, persyaratan
yang harus dipenuhi adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas pada data penelitian di SMPN 3
Tinambung memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
pembelajaran berbasis Powtoon terhadap minat belajar kimia siswa kelas VIII
SMPN 3 Tinambung, dibuktikan dengan perolehan uji hipotesis dengan nilai
sig. 0,190 lebih besar dari 0,05 yang berarti data penelitian berdistribusi
normal.
44
Tabel 4.6. Uji Normalitas Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Kelompok Kontrol .231 12 .076 .884 12 .098
Kelompok Eksperimen .167 12 .200* .906 12 .190
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada data penelitian di SMPN 3
Tinambung memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
pembelajaran berbasis Powtoon terhadap minat belajar kimia siswa kelas VIII
SMPN 3 Tinambung, dibuktikan dengan perolehan uji hipotesis dengan nilai
sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti data heterogen atau homogen.
Tabel 4.7. Uji Homogenitas ANOVA
Minat Belajar Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 1410.667 1 1410.667 22.932 .000
Within Groups 1353.333 22 61.515
Total 2764.000 23
c. Uji t
Berdasarkan hasil uji independent sample t test pada data penelitian di
SMPN 3 Tinambung memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh penggunaan
media pembelajaran berbasis Powtoon terhadap minat belajar kimia siswa
kelas VIII SMPN 3 Tinambung, dibuktikan dengan perolehan uji hipotesis
dengan nilai thitung 4.789 lebih besar dari ttabel 2,069 yang berarti H1 diterima
dan H0 ditolak .
45
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
a. Mencari nilai rata – rata dengan menggunakan rumus :
�̅� = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
Kelompok Eksperimen
�̅� = 1196
12 = 99,66
Kelompok Kontrol
�̅� = 1012
12 = 84,33
b. Mencari nilai standar deviasi dengan menggunakan rumus :
Kelompok Eksperimen
𝑆 = √Σ(𝑥−�̅�)2
𝑛
�̅� =Σ𝑋𝑖
𝑛
�̅� =1196
12= 99,66
Σ(𝑥 − �̅�)2 = (105 − 99,66)2 + (102 − 99,66)2 + (99 − 99,66)2 + (97 − 99,66)2
+ (86 − 99,66)2 + (86 − 99,66)2 + (108 − 99,66)2 + (108
− 99,66)2 + (108 − 99,66)2 + (92 − 99,66)2 + (95 − 99,66)2
+ (110 − 99,66)2
Σ(𝑥 − �̅�)2 = 346,54
46
𝑆 = √Σ(𝑥 − �̅�)2
𝑛
𝑆 = √346,54
12
𝑆 = 8,58
Kelompok kontrol
𝑆 = √Σ(𝑥−�̅�)2
𝑛
�̅� =Σ𝑋𝑖
𝑛
�̅� =1012
12= 84,33
Σ(𝑥 − �̅�)2 = (89 − 84,33)2 + (85 − 84,33)2 + (88 − 84,33)2 + (95 − 84,33)2
+ (74 − 84,33)2 + (77 − 84,33)2 + (78 − 84,33)2 + (73 − 84,33)2
+ (88 − 84,33)2 + (87 − 84,33)2 + (89 − 84,33)2 + (89 − 84,33)2
Σ(𝑥 − �̅�)2 = 383,84
𝑆 = √Σ(𝑥−�̅�)2
𝑛
𝑆 = √383,84
12
𝑆 = 7,023
c. Mencari nilai thitung dengan menggunakan rumus :
t = 𝐗𝟏−𝐗𝟐
√(𝑛1−1)𝑠 12+(𝑛2−1)𝑠 12
𝑛1+𝑛2−2(
1
𝑛1+
1
𝑛2)
47
t = 𝟗𝟗,𝟔𝟔−𝟖𝟒,𝟑𝟑
√(12−1) 8,58+(12−1)7,023
12+12−2(
1
12+
1
12)
t = 𝟏𝟓,𝟑𝟑
√94,38+77,253
22(0,16)
t = 4.789
5. Hasil Uji Materi Kimia
a. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas pada hasil pre test dan post test uji
metri kimia kelompok kontrol dan eksperimen di SMPN 3 Tinambung
memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
pembelajaran berbasis Powtoon terhadap minat belajar kimia siswa kelas
VIII SMPN 3 Tinambung, dibuktikan dengan perolehan uji hipotesis
dengan nilai sig. 0,200 (Pretest Kelompok Kontrol), 0,074 (Posttest
Kelompok Kontrol), 0,058 (Pretest Kelompok Eksperimen) dan 0,039
(Posttest Kelompok Eksperimen) lebih besar dari 0,05 yang berarti data
penelitian berdistribusi normal.
Tabel 4.8. Uji Normalitas Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest Kontrol .174 12 .200* .898 12 .150
Postest Kontrol .354 12 .074 .732 12 .045
Pretest Eksperimen .238 12 .058 .877 12 .081
Posttest Eksperimen .249 12 .039 .823 12 .017
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
48
b. Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada data hasil uji materi kimia di
SMPN 3 Tinambung memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis Powtoon terhadap minat
belajar kimia siswa kelas VIII SMPN 3 Tinambung, dibuktikan dengan
perolehan uji hipotesis dengan nilai sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang
berarti data heterogen atau homogen.
Tabel 4.9. Uji Homogenitas ANOVA
Hasil Uji Materi Kimia Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 4266.667 1 4266.667 37.298 .000
Within Groups 2516.667 22 114.394
Total 6783.333 23
c. Uji Paired sample test
Uji Paired sample test digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-
rata antara hasil data pre dan post test pada masing-masing kelompok.
Berdasarkan hasil uji Paired sample test pada data hasil uji materi kimia
di SMPN 3 Tinambung memperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis Powtoon terhadap minat
belajar kimia siswa kelas VIII SMPN 3 Tinambung, dibuktikan dengan
perolehan uji hipotesis dengan nilai sig. 0,001 dan 0,000 lebih kecil dari
0,05 yang berarti data terdapat perbedaan signifikan rata-rata pada hasil
pre dan post test pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
49
Tabel 4.10. Uji Paired Test
d. Uji Independent t test
Berdasarkan hasil uji independent sample t test pada data hasil uji
materi kimia di SMPN 3 Tinambung memperoleh hasil bahwa terdapat
pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis Powtoon terhadap
minat belajar kimia siswa kelas VIII SMPN 3 Tinambung, dibuktikan
dengan perolehan uji hipotesis dengan nilai thitung 4.662 lebih besar dari
ttabel 2,069 yang berarti H1 diterima dan H0 ditolak .
B. Pembahasan
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara penggunaan media pembelajaran animasi berbasis powtoon dan
media lain terhadap minat belajar kimia siswa SMP Negeri 3 Tinambung. Hasil
ini dapat diterima berdasarkan gambaran perbedaan antara pretest dan postest
antara kelompok eksperimen dan juga kelompok kontrol.
Pada kelompok kontrol terdapat 10 responden dengan kategori sedang dan
2 responden dengan kategori tinggi. Setelah dilakukan proses pembelajaran
menggunakan media buku maka didapatkan hasil postest dengan 4 responden
pada kategori sedang dan 8 responden kategori tinggi. Sehingga dapat
50
disimpulkan terdapat 6 responden yang mengalami peningkatan dan mengalami
pengaruh minat belajar oleh media pembelajaran.
Pada kelompok eksperimen pada saat pretest terdapat 3 responden
kategori sedang, 3 responden kategori tinggi dan 6 responden kategori sangat
tinggi. Setelah dilakukan proses pembelajaran menerapkan media animasi
berbasis powtoon maka terdapat 4 responden kategori tinggi dan 8 responden
kategori sangat tinggi. Sehingga dapat disimpulkan terdapat 6 responden yang
mngalami perubahan dan mengalami pengaruh minat belajar terhadap penerapan
media pembelajaran animasi berbasis powtoon.
Pada kelompok kontrol responden setelah penerapan media pembelajaran
memberikan hasil 4 responden dengan kategori Sedang (33,33%) dan 8
responden dengan kategori Tinggi (66,66%). Sedangkan pada kelompok
eksperimen setelah penerapan media pembelajaran animasi berbasis powtoon
memberikan hasil 4 responden dengan kategori Tinggi (33,33%) dan 8 responden
dengan kategori Sangat Tinggi (66,66%). Perbedaan dari data ini
menggambarkan kelompok eksperimen dapat memberikan hasil hingga kategori
sangat tinggi dengan sebagian responden.
Berdasarkan hasil uji normalitas pada hasil penelitian di SMPN 3 Tinambung
memperoleh hasil nilai sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti data penelitian
berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji homogenitas pada hasil penelitian di
SMPN 3 Tinambung memperoleh hasil nilai sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang
berarti data penelitian bersifat heterogen atau homogen.
Berdasarkan hasil uji independent sample t test menggunakan rumus uji t
menunjukkan bahwa nilai thitung = 4.789 dengan db sebesar 24 – 1 = 23 pada taraf
signifikansi 0,05 diperoleh ttabel = 2,069 sehingga diperoleh thitung > ttabel. Oleh
51
karena thitung > ttabel, maka disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima yang berarti
bahwa penerapan media pembelajaran animasi bererbasis powtoon berpengaruh
terhadap minat belajar kimia siswa di SMP Negeri 3 Tinambung.
52
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data, maka dapat disimpulkan
bahwa Media Pembelajaran animasi berbasis powtoon berpengaruh terhadap
minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia kelas VIII Di SMP Negeri 3
Tinambung. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata hasil posttest yang diperoleh
setelah menerapkan media pembelajaran animasi berbasis powtoon lebih tinggi
dibandingkan dengan rata – rata hasil pretest sebelum menerapkan media
pembelajaran animasi berbasis powtoon. Rata – rata pretest yang diperoleh
sebelum diterapkan media pembelajaran berbasis powtoon yaitu 90,66. Setelah
dilakukan tindakan dengan perlakuan media pembelaran animasi berbasis
powtoon rata – rata nilai posttest meningkat yaitu 99,66. Demikian pula
berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, hasil pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung = 4.789 dengan db sebesar 24 - 1 = 23
pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh ttabel = 2.069 sehingga diperoleh thitung > ttabel.
Maka disimpulakan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa penerapan
media pembelajaran animasi berbasis powtoon berpengaruh terhadap minat
belajar kimia siswa di SMP Negeri 3 Tinambung.
B. Saran
1. Kepada pihak sekolah sebaiknya lebih memperhatikan fasilitas sekolah seperti
diperadakannya media elektronik guna mempermudah proses pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran IPA.
53
2. Guru hendaknya memperhatikan media pembelajaran yang digunakan dalam
proses pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang
disampaikan.
54
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi umum. Bandung: Mandar Maju
Susanto, Ahmad. 2018. Bimbingan dan konseling di Sekolah: Konsep, teori, dan aplikasinya. Kencana.
Agustin, M. (2011). Permasalahan belajar dan inovasi pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama.
Ariyanto, R., Kantun, S., & Sukidin, S. (2018). Penggunaan media powtoon untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar mendeskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesia. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 12(1), 122-127.
Arsyad, Azhar. 2019. Media Pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada
Fauziah, A., Rosnaningsih, A., & Azhar, S. (2017). Hubungan antara motivasi belajar dengan minat belajar siswa kelas IV SDN Poris Gaga 05 kota Tangerang. Jurnal Jpsd, 4(1), 47-53.
Fimansyah, D. (2015). Pengaruh Strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika. Judika (Jurnal Pendidikan UNSIKA), 3(1).
Gie, The Liang. (2002). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: PUBIB
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jayul, A., & Irwanto, E. (2020). Model Pembelajaran Daring Sebagai Alternatif Proses Kegiatan Belajar Pendidikan Jasmani di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 6(2), 190-199.
Karwono dan Heni Mularsih. 2018. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Laa, N., Winata, H., & Meilani, R. I. (2017). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division terhadap minat belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper), 2(2), 251-260.
55
Nana sudjana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Nurdiansyah, E., El Faisal, E., & Sulkipani, S. (2018). Pengembangan media pembelajaran berbasis PowToon pada perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 15(1), 1-8.
Sadiman .(2008). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surya Subrata. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Surabaya : Rosda.
Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis dalam Menyiapkan Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional). (2003) Jakarta: Sinar Grafika.
Widhiarso, W.(2020). KATEG: Program Bantu Analisis Kategorisasi Skor. Fakultas Psikologi, Unversitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Winataputra. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARA
N (RPP)
Sekolah : SMPN 3 TINAMBUNG
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : VIII / 1
Alokasi Waktu : 160 menit
Materi
: Zat Aditif
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat melakukan hal-hal berikut.
Menjelaskan macam-macam zat aditif alami dan buatan.
Mendeskripsikan fungsi bahan aditif alami dan buatan.
Mendeskripsikan macam dan fungsi bahan-bahan adiktif dalam kehidupan sehari-hari.
Membedakan berbagai macam bahan kimia sintetis dan alami. B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi :
Zat Aditif dan Zat Adiktif. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh, KegiatanInti (130 Menit )
Kegiatan
Literasi
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi
Zat Aditif dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di tampilkan. Critical Thinking
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar khususnya pada materi Zat Aditif. Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Zat Aditif.
Communicatio
n
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan.
Creativity
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Zat Aditif. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
KegiatanPenutup (15 Menit)
Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang Relevan kepada kelompok yang
kinerjanya Baik.
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran
Sikap : Lembar pengamatan, - Pengetahuan : LK peserta didik, - Ketrampilan: Kinerja & observasi diskusi
Limboro, 13 Juli 2020
Mengetahui;
Kepala SMP Negeri 3 Tinambung Guru Mata Pelajaran
Hj TAJRIAH TAJUDDIN, S.Pd.,M.M. HIJRANA, S.Pd.
NIP. 19730412 199802 1 003 NIP.-
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI GURU
Sekolah / Kelas : SMP Negeri 3 Tinambung
Hari / Tanggal :
Nama Guru :
Nama Observer :
Petunjuk :
1. Observer harus berada pada posisi yang tidak menganggu pembelajaran tetapi tetap dapat
memantau setiap kegiatan yang dilakukan guru.
2. Observer memberikan skor sesuai petunjuk berikut:
Banyak siswa :
Kualitas : 1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = baik sekali
NO Aspek Penilian Kateogori
1 2 3 4 5
1. Guru mempersiapkan rencan pelaksanaan pembelajaran
(RPP)
2. Tujuan pembelajaran di nyatakan dengan kalimat yang
jelas dalam RPP
3. Materi pembelajaran yang berikan ada kaitnnya dengan
materi pembelajaran sebelumnya
4. Guru mempersiapkan media audio visual pembelajaran
5. Guru mempersiapkan siswa untuk siap menyaksikan
tayangan media audio visual yang disajikan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak di
capai
7. Guru memotivasi siswa , menarik perhatian agar
mengikuti proses pembelajaran dengan baik
8. Guru menanyangkan media audio visual tentang tata surya
9. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan media
audio visual dengan teknik-teknik tertentu sehingga jelas
dan mudah di pahami dengan baik
10. Guru mengaitkan inti isi media audio visual dengan materi
yang dipelajari
11. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan audio
visual guru tidak hanya berada di tempat tertentu tetapi
guru bergerak secara dinamis dalam kelas
12. Selama proses pembelajaran guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
13. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
14. Guru memberikan tugas berupa soal
15. Guru menutup pembelajaran
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Sekolah / Kelas : SMP Negeri 3 Tinambung
Hari / Tanggal :
Nama Guru :
Nama Observer :
Kualitas : 1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = baik sekali
NO. Aspek Penilaian Kategori
1 2 3 4 5
1. Siswa siap untuk mengikuti pembelajaran
2. Siswa menyimak dengan baik media pembelajaran
berupa audio visual yang di perlihatkan guru
3. Siswa memberikan pertanyaan kepada guru
4. Setelah pembelajaran siswa menyimpulkan materi yang
telah di pelajari
5. Siswa mengerjakan soal yang di berikan oleh guru
Lampiran 4
ANGKET ATAU KUISIONER MINAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN (ALAT TES)
Nama : Sekolah :
Jenis kelamin : Umur :
No Aitem STS TS N S SS
1 saya memperhatikan materi saat pembelajaran berlangsung
2saya melakukan kegiatan lain saat pembelajaran berlangsung.
3saya lebih berkonsentrasi saat belajar karena media pembelajaran yang digunakan
4media pembelajaran yang digunakan membuat saya tidak dapat berkonsentrasi belajar
5 saya merasa tidak memiliki hambatan dalam pembelajaran
6media pembelajaran yang digunakan membuat saya terhambat dalam belajar
7 materi yang diberikan mudah saya pahami8 materi yang diberikan suit saya pahami
9 media yang digunakan memudahkan saya menghafal materi
10saya sulit menghafal materi dikarenakan media yang digunakan.
11 saya mudah mengelompokkan materi yang diajarkan
12media yang digunakan membuat materi yang diaajarkan tidak beraturan
13 saya mudah memahami teks materi yang disampaikan14 teks materi yang disampaikan sulit dimengerti15 saya senang mengikuti kegiatan pembelajaran
16 saya merasa tidak senang mengikuti kegiatan pembelajaran
17saya aktif memperhatikan guru dalam kegiatan pembelajaran
18saya sering bermain HP saat kegiatan pembelajaran berlangsung
19 saya membaca kembali materi yang diajarkan
20 saya tidak mempelajari kembali materi yang telah diajarkan
21 saya aktif mengikuti pembelajaran sesuai jadwal
22 saya tidak mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai jadwal
Lampiran 5
Daftar Skor Angket Kelas Eksperimen
No Nama Post Pre
1 Fahrianti 105 101
2 Aurilia 102 80
3 Bintang 99 96
4 Jelita 97 96
5 Nirwana 86 69
6 Nilam Cahya 86 83
7 Maghfira Ramadhani 108 88
8 Tappaiya 108 105
9 Muspairah 108 105
10 Abd Mubarak 92 85
11 Samsul 95 72
12 Firmansyah 110 108
Daftar Skor Angket Kelas Kontrol
No Nama Post Pre
1 Sarmila 89 76
2 Nabila 85 83
3 Nur Intan 88 75
4 Mubram 95 77
5 Raja 74 69
6 Ahmad Yakub 77 66
7 Risma 78 67
8 Ahmad Erlangga 73 67
9 Inthias 88 76
10 Zakiah 87 85
11 Risal 89 78
12 Aswani Cahyani Ningrum 89 80
Lampiran 6
Soal Kimia pretest posttest
1. Zat aditif makanan adalah zat-zat yang ditambahkan kedalam makanan dalam jumlah
sedikit untuk memperbaiki warna, bentuk, rasa, tekstur dan pengawet. (benar/salah)
2. Yang bukan merupakan zat aditif yang dapat dimasukkan dalam makanan ialah….
a. pewarna
b. pemutih
c. pemanis
d. peyedap
e. pengawet
3. Pewarna kromosin merupakan pewarna alami (benar/salah)
4. Pengawet Natrium benzoat termasuk bahan sintetis (benar/salah)
5. Semuanya merupakan bahan pemanis makanan, kecuali….
a. kayu manis
b. gula merah
c. Aspartam
d. formalin
e. gula tebu
6. Semuanya merupakan bahan penyedap makanan, kecuali….
a. kayu manis
b. merica
c. cabai
d. bawang
e. MSG
7. Gula tebu merupakan bahan pengawet alami (benar/salah)
Hasil Pretest Kelompok Kontrol Soal Kimia
Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Nilai
Ahmad Erlangga 10 0 0 15 0 0 15 40
Ahmad Yakub 10 0 0 0 0 0 15 25
Aswani Cahya Ningrum 10 0 0 15 0 0 15 40
Inthiaz 0 0 0 15 15 0 15 45
Mubram 10 0 0 0 0 0 15 25
Nabila 10 15 0 15 15 0 15 70
Nur Intan 10 0 0 15 15 0 15 55
Raja 0 0 0 15 0 0 15 30
Risal 0 15 0 0 0 0 15 30
Risma 10 15 0 15 0 0 15 55
Sarmila 10 0 0 15 0 0 15 40
Zakiah 10 0 0 0 0 0 15 25
Hasil Posttest Kelompok Kontrol Soal Kimia
Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Nilai
Ahmad Erlangga 10 0 0 0 15 15 15 55
Ahmad Yakub 10 0 0 0 15 0 15 40
Aswani Cahya Ningrum 10 0 15 15 0 15 15 70
Inthiaz 10 0 15 15 0 15 15 70
Mubram 10 0 15 15 15 0 15 70
Nabila 10 15 0 0 15 15 15 70
Nur Intan 10 0 0 15 15 0 15 55
Raja 10 0 0 15 15 0 15 55
Risal 10 0 0 15 15 15 15 70
Risma 10 15 0 0 0 15 15 55
Sarmila 10 15 15 0 15 0 15 70
Zakiah 10 0 15 15 15 0 15 70
Hasil Pretest Kelompok Eksperimen Soal Kima
Rseponden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Nilai
Abd Mubarak 10 0 0 0 0 0 15 25
Auralia 10 15 0 0 15 0 15 55
Bintang 0 15 0 0 0 0 15 30
Fahrianti 0 0 0 0 15 0 15 30
Firmansyah 10 0 15 15 0 0 0 40
Jelita 10 0 0 15 0 0 15 40
Maghfira Ramadhani 10 15 0 0 15 0 15 55
Muspairah 10 0 0 15 15 15 15 70
Nilam Cahya 10 0 0 0 0 0 15 25
Nirwana 10 0 0 0 0 15 15 40
Samsul 10 0 0 15 0 0 0 25
Tappaiya 10 0 0 0 15 0 15 40
Hasil Posttest Kelompok Eksperimen Soal Kima
Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Nilai
Abd Mubarak 10 15 15 15 15 15 0 85
Auralia 10 15 15 15 15 15 15 100
Bintang 10 15 15 15 15 15 15 100
Fahrianti 10 0 0 15 15 15 15 70
Firmansyah 10 15 15 15 15 15 15 100
Jelita 10 0 15 15 15 15 15 85
Maghfira Ramadhani 10 15 15 15 15 15 15 100
Muspairah 10 15 15 15 0 15 15 85
Nilam Cahya 10 15 15 15 15 15 15 100
Nirwana 10 15 15 0 15 15 15 85
Samsul 10 15 15 15 0 15 0 70
Tappaiya 0 15 15 15 15 15 15 90
Lampiran 7
Media Animasi Powtoon
no Visual Keterangan Audio
1
Pada scenes utama terdapat kalimat menyapa
siswa Instrument
2
Pada scenes ke-2 terdapat nama mata pelajaran yang akan dipelajari
Instrument
3
Pada scenes ke-3 terdapat judul materi yang akan
dipelajari Instrument
4
Pada scenes ke-4 terdapat pertanyaan tentang bahan
kimia makanan Instrument
5
Pada scenes ke-5 terdapat penjelasan tentang
pengertian zat aditif makanan
Instrument
6
Pada scenes ke-6 terdapat macam-macam zat aditif
makan Instrument
7
Pada scenes ke-7 terdapat macam-macam pewarna
pada makanan Instrument
8
Pada scenes ke-8 terdapat pewarna makanan sintesis : tartrazin
(kuning) dan pewarna makanan alami : kunyit
(kuning)
Instrument
9
Scenes ke-9 terdapat pewarna makanan
sintetis : karmoisin dan pewarna makanan alami :
klorofil hijau
Instrument
10
Scenes ke-10 terdapat pewarna makanan
sintetis : brilian blue dan pewarna alami :
kapxantin (cabai)
Instrument
11
Scenes ke-11 terdapat pewarna sintetis : fast
green (FCF) dan pewarna alami : beta karoten
(wortel)
Instrument
12
Pada scenes ke-12 ada macam-macam bahan
pengawet makanan
Instrument
13
Scenes ke-13 terdapat bahan pengawet alami : gula tebu dan pengawet
sintetis : formalin
Instrument
14
Scenes ke-14 terdapat pengawet alami : gula merah dan pengawet sintetis BHA &BHT
Instrument
15
Scenes ke-15 terdapat scenes pengawet alami : garam dan pengawet si ntetis : natrium benzoat
Instrument
16
Scenes ke-16 terdapat scenes pengawet alami : kayu manis dan sintetis :
propionat
Instrument
17
Scenes ke-17 terdapat pengawet alami :cengkeh
dan pengawet sintetis : natrium nitrit
Instrument
18
Scenes ke-18 terdapat pengawet alami : kunit dan pengawet sintetis :
cuka
Instrument
19
Pada scenes ke-19 ada bahan pemanis makanan
Instrument
20
Pada scenes ke-20 terdapat pemanis
makanan alami : gula merah, gula tebu dan
kayu manis
Instrument
21
Pada scenes ke-21 terdapat pemanis makanan sintetis :
aspartame, sakarindan dulsin
Instrument
22
Scenes ke-22 ada penyedap makanan
Instrument
23
Pada scenes ke-23 terdapat penyedap
makanan alami : bawang, merica dan cabai
Instrument
24
Pada scenes ke-24 terdapat penyedap
makanan sintetis yaitu MSG
Instrument
25
Pada scenes ke-25 terdapat pemberi aroma makanan : strawberry, jeruk, pisang, pear dan
apel
Instrument
Pengisian angket oleh siswa kelas kontrol
Penandatanganan surat selesai meneliti oleh kepala sekolah SMPN 3 Tinambung
Tabel Nilai-nilai Dalam Distribusi t
α untuk uji dua pihak (two tail test)
0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
α untuk uji satu pihak (one tail test)
dk 0,25 0,10 0,005 0,025 0,01 0,005
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120 ∞
1,000 0,816 0,765 0,741 0,727 0,718 0,711 0,706 0,703 0,700 0,697 0,695 0,692 0,691 0,690 0,689 0,688 0,688 0,687 0,687 0,686 0,686 0,685 0,685 0,684 0,684 0,684 0,683 0,683 0,683 0,681 0,679 0,677 0,674
3,078 1,886 1,638 1,533 1,486 1,440 1,415 1,397 1,383 1,372 1,363 1,356 1,350 1,345 1,341 1,337 1,333 1,330 1,328 1,325 1,323 1,321 1,319 1,318 1,316 1,315 1,314 1,313 1,311 1,310 1,303 1,296 1,289 1,282
6,314 2,920 2,353 2,132 2,015 1,943 1,895 1,860 1,833 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 1,753 1,746 1,740 1,743 1,729 1,725 1,721 1,717 1,714 1,711 1,708 1,706 1,703 1,701 1,699 1,697 1,684 1,671 1,658 1,645
12,706 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,178 2,160 2,145 2,132 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,056 2,052 2,048 2,045 2,042 2,021 2,000 1,980 1,960
31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,986 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,626 2,623 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2,457 2,423 2,390 2,358 2,326
63,657 9,925 5,841 4,606 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,165 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,921 2,898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,617 2,576
RIWAYAT HIDUP
Siti Sulria Putri dilahirkan di Sepang Kabupaten Polewali
Mandar Provinsi Sulawesi Barat pada Tanggal 19 Juni
1997. Penulis merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara dari
pasangan suami istri Samsul Dan Juhaeria. Yang
beralamat di Dusun Sepang Desa Lembang-Lembang
Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar. Penulis pertama kali masuk
pendidikan formal di TK Hidayah Al-Qur’an pada tahun 2001 dan tamat tahun
2003, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SDN 040 Inpres
Lembang-Lembang dan tamat pada tahun 2009, penulis lalu melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 3 Tinambung dan tamat pada tahun 2012, kemudian
penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Tinambung dan tamat pada
tahun 2015. Penulis melanjutkan pendidikan dan terdaftar sebagai Mahasiswa di
Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
program studi Teknologi Pendidikan Strata 1 pada Tahun 2016 dan selesai pada
tahun 2021 dengan menyelesaikan study dengan judul “Pengaruh Penggunaan
Media Pembelajaran Animasi Berbasis Powtoon terhadap Minat Belajar Kimia
Siswa Di SMP Negeri 3 Tinambung”
Sss
Recommended