View
0
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian
TindakanKelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
yangdilakukandengan tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan
dengan proses belajar mengajar.Penelitian tindakan kelas bertujuan
memperbaikipembelajaran.Perbaikandilakukan secara bertahap dan terus menerus
selamakegiatan penelitiandilakukan.Oleh karena itu PTK menggunakan perlakuan
yang berupa siklus.Danpeneliti menggunakan 2 siklus.
3.1.2 Lokasi Penelitian/Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang penulis lakukan adalah diruang kelas 5 SD
Negeri Kalibeji 01 semester 1 tahun pelajaran 2013-2014.
3.1.3Karakteristik Subjek Penelitian
Jumlah siswa kelas 5 SD Negeri Kalibeji 01 berjumlah 18 orang, yang
terdiri dari 8 laki-laki dan 10 perempuan.
3.1.4.Setting (Alokasi Waktu Penelitian)
Tabel 3.1
Setting (Alokasi Waktu Penelitian)
No
Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal
Siklus I
Siklus II
Laporan
25
3.2 Variabel Penelitian
Sugiyono (2010: 38), mendefinisikan variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel Beba (X) dan
Variabel Terikat (Y).
a. Variabel Bebas (X)
Sugiyono (2010: 39) mendefinisikan variable bebas (independen) adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).Dalam penelitian ini,
variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
b. Variabel Terikat (Y)
Sugiyono (2010: 39) mendefinisikan variable terikat (dependen)
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variable bebas.Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar.
3.3 Rencana Tindakan
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari model Suharsimi
Arikunto dalam Paizaluddin dan Ermalinda (2012: 33), yaitu(1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Langkah pada siklus berikutnya
adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan
refleksi.Sebelum masuk pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan tindakan
pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.Adapun tahap-tahap model
penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada gambar berikut:
26
Gambar 3.1 Bagan PTK Model Suharsimi Arikunto
(Paizaluddin dan Ermalinda, 2012: 34)
Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas sebagaimana yang dikemukakan oleh
Suharsimi Arikunto tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
3.3.1 Pelaksanaan Siklus1
a. Perencanaan
1. Merancang dan merencanakan pembelajaran dengan menyusun RPP.
2. Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan model TPS
4. Menyiapkan alat yang akan mendukung pembelajaran.
5. Kesimpulan dan evaluasi.
6. Pemantapan dan tindak lanjut
b. Pelaksanaan
1. Menggunakan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.
2. Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 4- 5orang
3. Guru memberikan masalah atau pertanyaan kepada setiap kelompok
4. Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah dipersiapkan
oleh guru.
27
5. Siswa yang nomor urutnya dipanggil akan menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru tersebut
6. Guru dan murid memberikan kesimpulan terhadap pelajaran yang sudah
dipelajari.
7. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
c. Pengamatan
Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran dan perhatian
dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaran Model
TPS, termasuk hasil yang dicapai siswa.
d. Refleksi
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
Pembelajaran model STAD maka akan dilakukan refleksi atau evaluasi
terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dari kegiatan
refleksi tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki guna
persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya.
3.3.2 Pelaksanaan Siklus2
a. Perencanaan
1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum teratasi dan
penetapan alternatif pemecahan masalah.
2. Merancang dan merencanakan pembelajaran dengan menyusun RPP.
3. Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran.
4. Menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan model STAD
5. Menyiapkan alat yang akan mendukung pembelajaran.
6. Kesimpulan dan evaluasi.
7. Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
8. Pengembangan program tindakan 2.
28
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi
masalah yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan
masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui:
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Siswa diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang
ingin dicapai dalam pembelajaran.
3. Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 4-5 siswa
4. Siswa mengamati materi pelajaran yang sudah diberikan oleh guru.
5. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
6. Siswa dan guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari
7. Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa.
c. Pengamatan
1. Melakukan observasi sesuai dengan format yang disiapkan dan mencatat
semua hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung.
2. Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
d. Refleksi
1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan
data/hasilyang terkumpul.
2. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus 2.
3. Evaluasi tindakan siklus2.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahjenis data
kuantitatif,yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka untuk menentukan hasil
belajar siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes dan
non tes.
3.4.1 Teknik Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuansiswa selama proses belajar,
sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam
memperbaiki pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil
29
belajar siswa.Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus, sedangkan
evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap
siklus.Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid
(Muchtar Bukhori dalam Suharsimi Arikunto, 2012:46).
1. Soal tes tertulis
Soal tes yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk pilihan
ganda 20 soal yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
dalam pembelajaran. Tes ini diberikan di akhir pertemuan siklus.Adapun kisi-
kisi soal dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomor
Soal
1. Memahami
hubungan
antara
struktur
organ tubuh
manusia
dengan
fungsinya,
serta
pemeliharaan
nya
1.3
Mendeskripsik
an hubungan
antara struktur
panca indera
dengan
fungsinya
1. Mengidentifikasi alat
indera mata manusia
berdasarkan
pengamatan
2. Mengidentifikasi alat
indera telinga
manusia berdasarkan
pengamatan
3. Menjelaskan
kegunaan alat indera
mata dan telinga
JUMLAH SOAL 20
30
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Soal Siklus II
Kompetensi Dasar :1.Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera
dengan fungsinya
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomor
Soal
1. Memahami
hubungan
antara
struktur
organ tubuh
manusia
dengan
fungsinya,
serta
pemeliharaa
nnya
1.3. Mengidentifi
kasi fungsi
organ
pencernaan
manusia dan
hubungannya
dengan
makanan dan
kesehatan
1. mendikripsikan
carabagian –bagian
dari alat
pencernaan.
2. menjelaskan cara
bagian –bagian dari
alat pencernaan.
Jumlah Soal 20
3.4.2 Teknik Non Tes
a. Observasi
Observasi atau pengamatan meliputi pemuatan perhatian terhadap suatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indera(arikunto,2006:156) dalam
penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat (guru kelas)
melihat sekaligus mengamati secara langsung guru dan siswa dalam pembelajaran
model TPS kemudian mengisi lembar observasi yang telah disediakan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan
kejadian-kejadian selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran berupa foto.
31
Tabel: 3.4
Kisi-kisi Tindakan guru
No Aspek Indikator Nomor
item
1 Pra pembelajaran
(mengkondisikan
kelas).
Kegiatan Awal.
Membuka
pembelajaran.
1. Guru memeriksa kesiapan siswa
2. Gurumembuka pelajaran meliputi
berdoa dan presensi.
3. Guru menyampaikan sebuah
apersepsi sesuai dengan materi
yang akan disampaikan.
4. Merumuskan hipotesis
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
1, 2, 3, 4,
5,
2 Kegiatan Inti.
Pelaksanaan
pembelajaran
dengan model
kooperatif tipe
STAD
1. Siswamembentuk kelompok
secara heterogen yang masing-
masing kelompok terdiri dari 4-5
orang
2. Setiap siswa wajib mengerjakan
soal dalam kelompoknya.
3. Masing-masing kelompok
membaca materi yang sudah
diberikan oleh guru
4. Masing-masing kelompok
berdiskusi dan bertanya jawab
dalam kelompoknya
5. Secara bergantian siswa
presentasi hasil diskusinya.
6. Kegiatan tersebut diulang dengan
berbagai pertanyaan
6,7,
8,9
32
7. Guru memberikan reword kepada
siswa
3 Kegiatan Akhir.
Menutup
pelajaran
1. Refleksi pembelajaran
2. Evaluasi di akhir pertemuan
3. Pemberian tugas
10,11,
12
Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru diatas
sesuai dengan standar proses dan sintaks model kooperatif tipeSTAD.
Tabel 3.5
Kisi-kisi Tindakan Siswa
No Aspek Indikator Nomor
item
1 Kesiapan siswa
dalam mengikuti
pembelajaran
1. Membawa alat pelajaran lengkap
2. Membawa buku sumber
3. Bersemangat dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran
4. Sudah mempelajari materi
pelajaran di rumah
1, 2, 3, 4
2 Kemampuan
siswa dalam
mengerjakan
lembar kerja
1. Bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan lembar kerja
2. Mengerjakan lembar kerja sesuai
dengan petunjuk yang ada
3. Dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan dalam lembar kerja
5, 6, 7
3 Aktif mengajukan
pertanyaan dalam
pembelajaran
1. Bertanya bila mengalami kesulitan
memecahkan masalah.
2. Memiliki inisiatif untuk bertanya
tanpa ditunjuk guru
3. Pertanyaan yang diajukan sesuai
dengan materi pembelajaran.
8, 9, 10,
11
33
4. Bertanya lebih dari 1 kali.
4 Bekerja sama
dalam kelompok
1. Bertukar pikiran dalam
memecahkan masalah.
2. Antusias untuk bekerjasama
dengan teman.
3. Menghargai pendapat teman.
4. Merespon pendapat teman dengan
positif.
12, 13,
14, 15
5 Keberanian 1. Mempresentasikan hasil kerja
kelompok ke depan kelasa
2. Menanggapi hasil kerja kelompok
lain
16,17
Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi aktivitas guru diatas
sesuai dengan standar proses dan sintaks model kooperatif tipe STAD.
3.5 Teknik Analisis Data
Data mengenai hasil belajar dianalisis dengan cara menghitung rata-rata
nilai dan ketuntasan belajar secara klasikal.Adapun rumus yang digunakan adalah:
1. Menghitung ketuntasan belajar individu
Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan
ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptif prosentase dengan
perhitungan:
Ketuntasan =
x 100
2. Ketuntasan belajar klasikal
Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan
ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskreptif prosentase dengan
perhitungan:
Ketuntasan =
x 100
34
Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau
mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65
sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut.
3.6 Indikator Kinerja
Tolak ukur keberhasilan dari model STAD pada pelajaran IPA yaitu siswa
dapat memahami dan mengerti dengan mudah materi yang dipelajari. Indikator ini
merupakan tempat dari rencana yang telah dibuat dan implikasinya dalam rangka
peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.Indikator keberhasilan bagi
siswa dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika minimal 80% siswa yang
diajar dengan menggunakan model STAD dapat memperoleh nilai lebih besar dari
65 (Kriteria Ketuntasan Minimum). Indikator kinerja yang berkaitan dengan
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran bagi guru, berhasil melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan model STAD jika minimal 80% skenario
pembelajaran yang dibuat telah dilaksanakan.
Recommended