View
10
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
IOUKYJDGXNC
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bagian dalam
pendidikan keseluruhan yang mengutamakan tingkah laku yang menyangkut
aspek fisik, intelektual, emosional, aktivitas jasmani dan pembinaan hidup
sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmaniah, mental, sosial, dan
emosional. Pendidikan jasmani juga merupakan usaha pendidikan dengan
menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang
berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan
selain itu juga mengembangkan peserta didik secara oraganik, neuromuskuler,
intelektual, dan sosial.
Menurut Rusli Lutan (2000: 15), bahwa melalui aktivitas jasmani anak
diarahkan untuk belajar sehingga terjadi perubahan sosial dan moral. Menurut
Depdiknas (2003: 16) “melalui pembelajaran penjas siswa akan memperoleh
pengalaman yang erat kaitannya dengan keadaan pribadi yang menyenangkan,
berbagai ungkapan kreatif, inovatif, keterampilan gerak, kesegaran jasmani,
pola hidup sehat, pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia, juga
akan dapat membentuk kepribadian yang positif”. Pendidikan jasmani pada
hakikatnya merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan, yang pada
pelaksanaannya mengunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan
yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan
badan dengan tujuan mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler,
1
intelektual, dan sosial (Abdulkadir Ateng, 1992: 4). Tujuan pendidikan jasmani
dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: (1) ranah kognitif mencakup tujuan
pada hasil intelektual, (2) ranah afektif mencakup tujuan yang menitikberatkan
pada perasaan dan emosi, dan (3) ranah psikomotor yang tujuannya
menitikberatkan pada keterampilan gerak (Arma Abdullah dan Agus Manaji
1994: 15).
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan jasmani adalah memperoleh peningkatan kesegaran jasmani yang
baik, siswa diharapkan dapat meningkatkan kesehatan untuk memelihara
kesegaran jasmaninya, dapat mengembangkan individu secara organik,
neuromuscular, intelektual, dan emosional, di mana aspek ini akan terlihat
dalam aktivitas gerak ketika siswa melaksanakan proses pembelajaran.
Proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar (SD) tetap
menekankan pada aktivitas jasmani dengan materi-materi cabang olahraga
yang meliputi atletik, permainan dan senam. Adapun salah satu cabang
permainan yang diajarkan adalah permainan bolavoli. Untuk pembelajaran
permainan bolavoli itu sendiri tetap menekankan pada penguasaan teknik-
teknik dasarnya, seperti servis, passing bawah, passing atas, smash dan block.
Semua teknik dasar ini saling mendukung dalam bermain. Salah satu teknik
dasar dalam permainan bolavoli adalah servis. Teknik dasar servis sendiri ada
beberapa macam, yaitu servis bawah, servis atas dan jump service. Penguasaan
teknik servis ini sangat penting, karena jika terjadi kesalahan dalam
melakukannya maka merugikan regu sendiri di mana tim lawan akan mendapat
2
angka sesuai dengan sistem rally point yang berlaku sekarang. Untuk
menghindari kesalahan tersebut perlu dikuasai teknik dasarnya terlebih dahulu.
Teknik dasar yang diajarkan kepada pemula dalam melakukan servis adalah
servis bawah, karena servis bawah merupakan servis yang sangat sederhana
dan mudah untuk dilakukan.
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Yunus (1992: 69) bahwa
servis bawah ”servis yang sangat sederhana dan diajarkan untuk pemula,
gerakannya lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar”.
Ditambahkan oleh Dieter Beutelstahl (1986: 10) bahwa servis ini merupakan
servis yang paling sering dipakai, karena servis ini merupakan servis yang
paling mudah, terutama bagi para pemain wanita. Dalam kurikulum penjas
tentunya terdapat materi servis bolavoli. Menurut Barbara L. Viera dan Bornie
Jill Ferguson (2004: 27-28) ada beberapa macam servis dalam bolavoli, yaitu
servis underhand (tangan bawah), overhand floater (mengambang), servis
topspin, servis mengambang melingkar (roundhouse floater) dan servis loncat
(jumpserve).
Sebagai seorang guru penjas tentunya sudah mengetahui tahapan-
tahapan dalam mengajarkan materi servis ini, yaitu dari tahap yang sederhana
dan kemudian ke tahap yang lebih sukar, dan bebannya dari ringan ke yang
lebih berat. Oleh karena itu materi pertama yang diberikan adalah teknik servis
dengan tangan dari bawah, kemudian menggunakan teknik servis tangan dari
atas.
3
Adapun tahap-tahap dalam melakukan teknik ini adalah tahap
persiapan, tahap gerakan, dan tahap akhir gerakan. Tidak dapat dipungkiri
bahwa harapan siswa adalah dapat menguasai teknik servis bawah dan servis
atas dalam permainan bolavoli dengan baik. Menurut pengamatan peneliti
selama observasi di SD N Kuripan 1 Kecamatan Kesugihan, Kabupaten
Cilacap banyak siswa kelas V yang kesulitan dalam melakukan servis bawah
dan servis atas saat bermain bolavoli, baik dalam proses pembelajaran maupun
ketika melakukan permainan yang sesungguhnya. Apalagi ketika dilaksanakan
pertandingan antar kelas, di mana pertandingan akan berjalan tidak menarik,
disebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyeberangkan
bola melewati atas net ketika melakukan servis bawah maupun servis atas. Hal
ini menggambarkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah
dan atas masih kurang.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh peneliti di SD Kuripan 1
Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, dengan sampel kelas atas diperoleh
hasil bahwa faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi servis atas dan
servis bawah bolavoli mini masih banyak. Hal ini disebabkan karena berbagai
macam faktor baik faktor intrinsik maupun ekstrinsik.
Faktor intrinsik yang mempengaruhi siswa kesulitan dalam melakukan
servis atas dan bawah bolavoli mini, antara lain adalah faktor fisik dari siswa
putri yang masih lemah, dikarenakan kurangnya intensitas latihan yang kurang,
Kemudian faktor psikis tentang kurangnya rasa percaya diri siswa dalam
4
mengikuti proses pembelajaran dan rasa takut yang sering muncul dalam diri
siswa tersebut.
Selanjutnya faktor ekstrinsik yang mempengaruhi adalah faktor guru
kurang bervariasi dalam memberikan materi pembelajaran dan kurang
memberikan motivasi kepada siswanya. Guru harus dapat memadukan
beberapa unsur dalam pengajaran. Beberapa unsur penting tersebut adalah
penerapan metode atau gaya mengajar, pengalokasian waktu, penggunaan alat
dan penataan formasi siswa. Di mana tujuan dari pengelolaan tersebut yaitu
agar siswa dapat memperoleh giliran dan kesempatan sebanyak-banyaknya
untuk bergerak atau melaksanakan tugas ajar. Kemudian faktor lingkungan
yang terlalu bising karena dekat dengan jalan raya sehingga mengganggu
konsentrasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sarana dan prasarana
yang kurang seperti bolavoli hanya ada 2 buah, lapangan yang kurang terawat,
sehingga dalam proses pembelajaran tidak efektif. Peran orang tua sangat
berpengaruh karena dari orang tua diberikan pendidikan yang dasar, orang tua
sebagai tauladan untuk anak-anaknya hendaknya memberikan contoh dan
motivasi untuk anak-anaknya.
Mengacu dari uraian di atas, maka apa saja yang menjadi faktor-faktor
kesulitan pembelajaran servis bawah dan servis atas permainan bolavoli siswa
kelas V di SD N Kuripan 1 Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
Berdasar pada permasalahan, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul ”Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan siswa kelas V di
5
SD N Kuripan 1 Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap kesulitan dalam
pembelajaran servis bawah permainan bolavoli”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas maka
diidentifikasi beberapa masalah, yaitu:
1. Belum diketahui tingkat kemampuan siswa kelas V SD N Kuripan 1
Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap dalam melakukan servis bawah
dan servis atas pada permainan bolavoli.
2. Belum diketahui faktor-faktor kesulitan pembelajaran servis bawah dan
servis atas permainan bolavoli mini siswa kelas V di SD Negeri Kuripan 1
Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
3. Kurangnya motivasi siswa kelas V SD N Kuripan 1 Kecamatan Kesugihan,
Kabupaten Cilacap dalam mengikuti pelajaran penjas materi servis bawah
dan servis atas permainan bolavoli mini.
4. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk proses pembelajaran
servis atas dan servis bawah permainan bolavoli mini.
5. Kurangnya variasi mengajar guru dalam pembelajaran servis atas dan servis
bawah permainan bolavoli mini.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
penelitian ini perlu dibatasi agar tidak meluas dalam pembahasannya mengenai
“Identifikasi faktor-faktor kesulitan yang dialami siswa kelas V dalam
6
pembelajaran servis bawah dan servis atas permainan bolavoli di SD N
Kuripan 1 Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap”.
D. Rumusan Masalah
Atas dasar pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan yaitu:
1. Bagaimana identifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan pembelajaran
servis bawah atas permainan bolavoli siswa kelas V SD N Kuripan 1
Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap?
2. Bagaimana identifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan pembelajaran
servis atas permainan bolavoli siswa kelas V SD N Kuripan 1 Kecamatan
Kesugihan, Kabupaten Cilacap?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pada pencapaian dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan siswa kelas V SD N Kuripan 1
Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap kesulitan dalam proses
pembelajaran servis bawah dan servis atas pada permainan bolavoli dan
seberapa besar faktor-faktor tersebut menyebabkan siswa kesulitan dalam
mengikuti pembelajaran servis bawah maupun servis atas dalam permainan
bolavoli.
F. Manfaat Penelitian
Setelah mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan siswa putri kelas
atas kesulitan dalam melakukan servis bawah dalam permainan bolavoli
penelitian ini bermanfaat:
7
1. Manfaat Praktis
Peneliti mempunyai pengalaman melakukan penelitian dengan
menggunakan kaidah-kaidah dan pedoman tentang penelitian.
2. Manfaat Teoritis
a. Bagi Guru
Dapat menemukan kesulitan yang dialami oleh siswa putri dalam
melakukan servis bawah dan servis atas.
b. Bagi Siswa
Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat siswa putri
kesulitan dalam melakukan servis bawah dan servis atas pada permainan
bolavoli.
c. Umum
Dapat menambah khasanah ilmu yang dapat dipergunakan dalam dunia
kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
8
Recommended