View
34
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
cddc
Citation preview
INFEKSI SUSUNAN SYARAF PUSAT (SSP)
free template from www.brainybetty.com
MENINGITIS TUBERKULOSISDr. H. Abdul razak D, SpA
free template from www.brainybetty.com
MENINGITIS TUBERKULOSIS
Meningitis tuberkulosis adalah radang selaput otak yg disebabkan oleh MENINGITIS TUBERKULOSISAngka kejadian jarang < usia 3 bulan dan mulai >> usia 5 tahun pertama. Angka kematian berkisar = 10-20%. Sebagian besar memberikan gejala sisa, hanya 18% pasien yg normal secara neurologis dan intelektual.
free template from www.brainybetty.com
LANGKAH PROMOTIF/PREVENTIF
Angka kejadian meningkat dgn meningkatnya jumlah pasien tuberkulosis dewasa. Imunisasi BCG dpt mencegah meningitis tuberkulosis yg berat.Faktor risiko adalah :malnutrisi, peminum. alkohol penyalahgunaan obat/zat adiktif,diabetes melitus, penggunaan kortikosteroid, keganasan, trauma kepala, dan infeksi HIV.
free template from www.brainybetty.com
LANGKAH DIAGNOSTIKAnamnesisAdanya riwayat : demam kronis. (dapat juga berlangsung akut), kejang, jenis kejang, penurunan kesadaran, lamanya kejang, suhu sebelum/saat kejang, frekuensi kejang, interval antara kejang, pasca kejang, riwayat penurunan berat badan, imunisasi BCG (-), kontak dgn pasien tuberkulosis dewasa.
free template from www.brainybetty.com
Pemeriksaan fisis
Manifestasi klinis , dibagi menjadi 3 stadium:1. Manifestasi klinis Stadium I (Inisial) Predominan gejala gastrointestinal, tanpa manifestasi kelainan neurologis.Pasien tampak apatis atau iritabel, disertai nyeri kepala intermiten.
free template from www.brainybetty.com
Pemeriksaan fisis
1. Manifestasi klinis Stadium IIPasien tampak mengantuk, disorientasi, disertai tanda rangsang meningeal.Refleks tendon meningkat, refleks abdomen menghilang, disertai klonus patela dan pergelangan kaki. Nervi kranialis VII ( fasialis), IV, VI dan III (syaraf Pergerakan bola Mata) terlibat. Dapat ditemukan tuberkel pada koroid.
free template from www.brainybetty.com
free template from www.brainybetty.com
Pemeriksaan fisis
1. Manifestasi klinis Stadium IIIPasien koma, pupil terfiksasi, spasme klonik, pernapasan iregulardisertai peningkatan suhu tubuh.Hidrosefalus terdapat pada dua pertiga kasus dengan lama sakit > 3 minggu.
free template from www.brainybetty.com
Pemeriksaan fisis
Kemudian:Lakukan pemeriksaan parut BCG, limfadenopati, dan tanda mulai meningismus. Pada funduskopi dpt ditemukan papil pucat,tuberkuloma pd retina, dgn adanya nodul pd koroid.Umumnya didapatkan tremor, dpt pula ditemukan koreoatetosis atau hemibalismus.
free template from www.brainybetty.com
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan meliputi :darah perifer lengkap, gula darah,Elektrolit :serum kalsium, natrium, dan kalium
Pungsi lumbal: Warna : jernih atau santokrom, Sel : meningkat sampai 500 sel/mm, hitung jenis : predominan sel limfosit walaupun pada mulanya dapat polimorfonuklear, protein : meningkat sampai 500 mg/dI ( N / P + )glukosa : dibawah normal. Pungsi lumbal ulangan dapat memperkuat diagnosis.
free template from www.brainybetty.com
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan :polymerase chain reaction (PCR),enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan latex particle agglutination dapat mendeteksi kuman Mycobacterium di cairan serebrospinalis
Pemeriksaan imaging (CT scan atau MRI) menunjukkan lesi :kejang, parenkim pada dasar otak, infark, dan tuberkuloma selain hidrosefalus
free template from www.brainybetty.com
Pemeriksaan penunjang
Foto Rontgen dada dpt menunjukkan adanya penyakit tuberkulosis apabila terdapat gambaran klinis
Uji tuberkulin dpt mendukung diagnosis
Elektroensefalografi(EEG) dpt menunjukkan perlambatan irama dasar, dpt disertai gelombang epileptiform.
free template from www.brainybetty.com
TERAPI
Pengobatan medikamentosa diberikan sesuai rekomendasi American Academic of Pediatrics 1994, yakni dgn pemberian 4 macam obat selama 2 bulan, dilanjutkan dgn pemberian INH dan Rifampisin selama 10 bulan.
Pengobatan medikamentosaDosis obat antituberkulosis adalah sebagai berikut: 1 . Isoniazid (INH) 5-10 mg/kgBB/hari, dosis maksimum 300mg/hari 2. Rifampisin 10-20 mg/kgBB/hari, dengan dosis maksimum 600 mg/hari
free template from www.brainybetty.com
TERAPI
Pengobatan medikamentosa3. Pirazinamid 20-40 mg/kgBB/hari, dosis maksimum 2000 mg/hari4. Etambutol 15-25 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 2500 mg/hari 5. Prednison 1-2 mg/kgBB/hari, selama 2-3 minggu, dilanjutkan dengan tapering-off
free template from www.brainybetty.com
Bedah
Bila didapatkan hidrosefalus dapat dilakukan pemasangan VP shunt.
Suportif Pengobatan suportif meliputi restriksi cairan, posisi kepala lebih tinggi, dan fisioterapi pasif.
free template from www.brainybetty.com
PEMANTAUANTerapiDilakukan pemantauan :darah tepi dan pernantauan fungsi hati setiap 3 - 6 bulan untuk mendeteksi adanya komplikasi OAT.
Tumbuh kembang Umumnya angka kematian berkisar antara 10-20% kasus. Gejala sisa dapat berupa :gangguan fungsi mata dan pendengaran. Dapat dijumpai :hemiparesis, retardasi mental, dan kejang. Keterlibatan hipotalamus dan sisterna basalis dpt menyebabkan gejala endokrin.
free template from www.brainybetty.com
Dr.H. Abdul Razak D, Sp. A
free template from www.brainybetty.com
Recommended