View
217
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
PRC
Citation preview
69
BAB IV
KECENDERUNGAN DAN
SKENARIO PERKEMBANGAN
Sebagai salah satu bagian dari Kabupaten Wonogiri, Kecamatan Pracimantoro dan
Paranggupito dapat menjadi kecamatan dengan prospek yang cukup baik. Cukup baik yang
dimaksud adalah dengan membuat skenario untuk pengembangannya kedua kecamatan, dikenal
dengan istilah skenario PEST (Politik,Ekonomi, Sosial dan Teknologi).
Dikembangkanya skenario berdasarkan aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi untuk
menggambarkan kondisi Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito pada tahun 2030. Untuk
dapat menggambarkan kondisi kedua kecamatan ini, dapat dilihat dengan masa lalu dan masa
sekarang.
Tabel IV.1
Bagan Skenario PEST Pracimantoro dan Paranggupito tahun 2030
Status Quo Optimis Pesimis
Politik
Terdapat perwakilan
rakyat untuk kecamatan
Pracimantoro yang duduk
di DPRD Kabupaten untuk
Paranggupito belum akan
menempatkan wakil rakyat
baik DPRD Kabupaten dan
Provinsi
Terdapat perwakilan
rakyat untuk kecamatan
Pracimantoro yang duduk
di DPRD Jawa Tengah dan
Kabupaten untuk
Paranggupito akan
menempatkan wakil rakyat
baik DPRD Kabupaten
Tidak ada sama sekali
perwakilan dari
Pracimantoro dan
Paranggupito dalam
partai politik dan
pemerintahan.
Ekonomi
Perekonomian masyarakat
Pracimantoro dan
Paranggupito tidak akan
jauh berkembang dengan
baik, diakibatkan sektor
pertanian belum siap
dengan direalisasikanya
konsep agropolitan secara
komprehensif, di kedua
kecamatan
Perekonomian masyarakat
meningat drastis.
Perekonomian daerah
meningkat
Jumlah penduduk miskin
menurun dan
direalisasikanya konsep
daerah agropolitan yang
terpadu baik di kedua
kecamatan
Perekonomian menurun
drastis.
Perekonomian daerah
menurun.
Jumlah penduduk miskin
meningkat. Dan akan
semakin banyak migrasi
keluar di kedua
kecamatan
Sosial
Jumlah penduduk terus
mengalami trend kenaikan,
baik di Pracimantoro dan
Paranggupito
Jumlah penduduk akan
mengalami terus
mengalami kenaikan
terkendali, dikedua
kecamatan
Akan terjadi penurunan
jumlah penduduk diak
70
Status Quo Optimis Pesimis
Teknologi
Sebanyak 45%
masyarakat akan melek
internet dan pandai
menggunakan laptop dan
media sosial di dunia maya
Sebanyak 85%
masyarakat akan melek
internet dan semua
perangkat desa dan
masyarakat sudah pandai
meggunakan sistem pusat
informasi secara terpadu
dan juga interaksi warga
akan lebih melalui media
sosial
Hanya sebanyak 20%
masyarakat yang melek
internet dan
penggunaan sistem
komputerisasi belum
tentu diaplikasikan dan
diintegrasikan di sistem
pusat informasi di
kedua kecamatan
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 4B, 2013
Dengan mengetahui gambaran Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito berdasarkan
skema politik, ekonomi, sosial dan teknologi, maka pada tahun 2030 Kecamatan Pracimantoro dan
Paranggupito berdasarkan skenario optimis akan sangat berkembang sebagai salah satu
kecamatan paling maju di wilayah selatan Jawa. Untuk skenario status quo akan cenderung
stagnan dalam pengembangan wilayah di kedua kecamatan. Namun jika mengikuti skenario
pesimis, Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito akan menjadi kecamatan yang akan jauh
terbelakang dibandingkan dengan wilayah di sekitarnya, karena kedua kecamatan ini berbatasan
langsung dengan DIY dan Pacitan Jawa Timur.
Dari hasil matriks prioritas didapatkan permasalahan utama di Kecamatan Pracimantoro
dan Paranggupito yang menyebabkan proses perkembangan kecamatan ini, cenderung stagnan
dibandingkan dengan kecamatan yang lain di Kabupaten Wonogiri. Adapun masalah hasil matriks
prioritas yakni:
1. Aksesibiltas buruk;
2. Lapangan kerja yang tidak seimbang dengan pencari kerja; dan
3. Kualitas SDM rendah.
Aksesibilitas Buruk
Permasalahan perpindahan dan mobilitas penduduk di Kecamatan Pracimantoro dan
Paranggupito merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi. Kondisi ini disebabkan oleh
jalan penghubung yang antar desa banyak mengalami kerusakan. Dampaknya adalah mobilitas
penduduk di kedua kecamatan ini terhambat. Hal ini penting untuk menjadi perhatian karena
mobilitas warga Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito berupa penjualan hasil pertanian
mereka ke Pasar Pracimantoro di Desa Pracimantoro dan Pasar Ketos di Desa Ketos.
71
Dengan banyaknya jalan yang rusak, maka akan mempengaruhi banyaknya hasil penjualan
pertanian warga yang tidak dapat dijual. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat
pendapatan bagi sebagian besar masyarakat di kedua kecamatan. Apalagi sektor pertanian
merupakan sektor terbesar yang berkontribusi dalam perkembangan ekonomi di kedua
kecamatan. sehingga dapat di lihat pada bagan IF atau jika sebagai prasyarat untuk masing-
masing penentuan skenario, berikut di bawah ini:
Sumber: Hasil Analisis Kelompok 4B,2013
Gambar 2.1
Bagan Kondisi Prasayarat Skenario Aksesibiltas Buruk
Jumlah Lapangan Kerja yang Tersedia Tidak Seimbang dengan Jumlah Pencari Kerja
Pada kenyataanya, saat sekarang ini banyak para pencari kerja yang belum
mendapatkan pekerjaan. Hal ini disebabkan karena jumlah para pencari kerja yang tidak seimbang
dengan lapangan pekerjaan. Permasalahan ini biasanya dihadapi oleh penduduk pada usia
produktif. Untuk mengatasi permasalahan ini, biasanya masyarakat lebih memilih untuk mencari
pekerjaan keluar wilayah asalnya.
Orang yang bermigrasi tersebut belum tentu bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
Agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup, biasanya para pencari kerja tersebut lebih memilih
untuk mendirikan lapangan pekerjaan sendiri atau termasuk sektor informal. Untuk mengetahui
perkembangan mengenai permasalahan tersebut, dapat dibuat dengan menggunakan skenario
Skenario
Aksesibilitas
Buruk
Positif Status
Quo Negatif
Memperbaiki jalan utama
penghubung masing-
masing desa menuju ke
Pasar Pracimantoro dan
Ketos
Membiarkan kondisi yang
ada pada jalan-jalan
penghubung utama di
masing-masing desa
menuju ke pasar
Pracimantoro dan Ketos
Tidak ada perhatian sama sekali
untuk memperbaiki jalan-jalan
utama yang telah rusak di
masing-masing desa menuju
Pasar Pracimantoro dan Ketos
72
mengenai lapangan kerja yang tidak sesuai dengan jumlah pencari kerja, sehingga dapat di lihat
pada bagan IF atau jika sebagai prasyarat untuk masing-masing penentuan skenario, berikut di
bawah ini:
Sumber: Analisis Kelompok 4B, 2013
Gambar 4.2
Bagan Kondisi Prasyarat Skenario Jumlah Lapangan Kerja yang Tersedia
Tidak Seimbang dengan Jumlah Pencari Kerja
Kualitas SDM Rendah
Sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam perkembangan suatu wilayah.
Apabila sumberdaya manusia baik, maka suatu wilayah akan berkembang dengan mudah.
Begitupun sebaliknya. Apabila sumberdaya manusia buruk, maka perkembangan suatu wilayah
akan sangat sulit untuk dicapai.
Kondisi sumberdaya manusia tersebut menjadi masalah yang harus diselesaikan di
Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito. Kualitas SDM di kedua kecamatan tersebut masih
tergolong rendah apabila dilihat dari jenjang pendidikan masyarakatnya. Hal ini berdampak pada
kinerja yang ada di lembaga/organisasi. Pegawai atau pengurus lembaga/organisasi tersebut
Lapangan kerja
tidak seimbang
dengan pencari
kerja
Membaik
(positif)
Status Quo
Memburuk
(negatif)
Modernisasi alat-alat pertanian,
pengembangan industri rumah dan
pengelolaan sektor pariwisata yang baik.
Tidak adanya perhatian pemerintah untuk
menciptakan lapangan pekerjaan baru dan
keinginan.
Pengembangan industri rumah dan
pengelolaan pariwisata yang tidak ada
inovasi.
Modernisasi alat-alat pertanian sedikit,
stagnisasi pengembangan industri rumah
dan pengelolaan pariwisata yang tidak ada
inovasi.
73
bekerja kurang optimal dan tidak sesuai dengan porsinya. Padahal, banyak sekali masalah yang
seharusnya diselesaikan di Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito. Apabila keadaan ini terus
berlangsung dan tidak ada usaha untuk memperbaiki, maka dapat diperkirakan bahwa Kecamatan
Pracimantoro dan Paranggupito tidak akan berkembang.
Kualitas SDM sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakatnya. Berikut adalah
grafik yang menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dari tahun 2008-2010
sehingga dapat diketahui kondisi SDM di Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito selama 20
tahun ke depan. sehingga dapat di lihat pada bagan IF atau jika sebagai prasyarat untuk
masing-masing penentuan skenario, berikut di bawah ini:
Sumber: Analisis Kelompok 4B, 2013
Gambar 4.3
Bagan Kondisi Prasyarat Skenario Kualitas SDM Rendah
Setelah ditentukan IF, dari masing-masing skenario yang akan dicapai Kecamatan
Pracimantoro dan Paranggupito pada tahun 2030, maka dapat ditentukan gambaran atau kondisi,
yang akan dicapai oleh Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito, sesuai dengan arahan
skenario dan IF sebagai prasyarat dari terwujudnya skenario tersebut:
Kualitas SDM
rendah
Pemerintah tidak terlalu
selektif dalam memberikan
subsidi pendidikan bagi
setiap warga miskin
Pemerintah tidak
memberikan subsidi
pendidikan bagi warga
miskin.
Pemerintah memberikan
subsidi pendidikan bagi
warga miskin dari jenjang SD
sampai Perguruan Tinggi
Positif
Negatif
Status quo
74
Tabel IV.1
Bagan Skenario Pracimantoro dan Paranggupito Tahun 2030
Skenario
Status Quo Optimis Pesimis
Aksesibilitas Buruk
1. Hasil pertanian di
masing-masing desa
akan terhambat dan
terdapat beberapa
desa seperti Desa
Gambirmanis dan
Petirsari yang akan
sulit menjual hasil
panen pertanian
desanya ke Pasar
Pracimantoro dan
Ketos
1. Semua hasil
pertanian di masing-
masing desa di kedua
kecamatan akan
dapat dijual di Pasar
Pracimantoro dan
Ketos.
1. Hasil pertanian di
beberapa desa tidak akan
dapat dijual ke Pasar
Pracimantoro dan Ketos.
Masyarakat lebih memilih
untuk dimanfaatkan sendiri.
2.Tingkat
pendapatan dan
kesejahteraan
warga di kedua
kecamatan tidak
akan bergerak
secara signifikan.
2. Meningkatkan
pendapatan dan
livehood masyarakat
di kedua kecamatan.
2. Tingkat pendapatan
rendah dan kesejahteraan
penduduk akan semakin
buruk. Banyak dari
penduduk di masing-masing
desa akan memilih untuk
bekerja di kota-kota besar
daripada membangun
desanya.
3. Sumbangan
sektor pertanian
Kecamatan
Pracimantoro dan
Paranggupito akan
berjalan stagnan di
masa mendatang.
3. Banyak penduduk
usia produktif akan
bekerja di sektor
pertanian di masing-
masing desa di kedua
kecamatan.
3. Kualitas SDM di setiap
desa akan semakin buruk
dan berpengaruh terhadap
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) di Kabupaten
Wonogiri.
4. Menjadikan
Kecamatan
Pracimantoro dan
Paranggupito sebagai
sub wilayah dengan
spesialisasi pertanian
terbesar di
Kabupaten Wonogiri.
4. Sektor pertanian akan
terus mengalami
kemunduran dan sumbangan
ke PDRB akan terus
mengalami penurunan yang
signifikan.Kecamatan
Pracimantoro dan
Paranggupito akan menjadi
daerah terisolir
dibandingkan dengan
kecamatan lain di
Kabupaten Wonogiri.
75
Skenario
Status Quo Optimis Pesimis
Lapangan kerja
tidak seimbang
dengan pencari
kerja
1. Produktivitas
pertanian akan
berjalan stagnan
karena modernisasi
alat pertanian
kurang digalakkan
1. Pracimantoro dan
Paranggupito menjadi
daerah sub-spesialis
sektor pertanian di
Kabupaten Wonogiri
dan wilayah selatan
pulau Jawa
1. Produktivitas pertanian di
kedua kecamatan akan
semakin turun pada tahun
2030 walaupun masih
merupakan sektor utama
perekonomian kedua
kecamatan
2. Masih banyak
warga di kedua
kecamatan memilih
untuk pergi ke kota
besar daripada
membangun desa
mereka sendiri.
2. Banyak warga
akan memilih menjadi
petani dan
mengembangkan
potensi pertanian di
masing-masing desa
di kedua kecamatan
2. Akan semakin banyak
warga, bermigrasi keluar
Pracimantoro dan
Paranggupito.
3. Multiplier effect
tidak optimal bagi
Pracimantoro dan
Paranggupito yang
memiliki pariwisata
yang sangat
potensial
3. Keberadaan
museum Karst dan
Pantai di kedua
kecamatan, akan
memberikan tambahan
penghasilan bagi
masyarakat di kedua
kecamatan.
3. Museum Karst dan pantai
tidak akan menjadi daya
tarik yang baik bagi para
wisatawan terutama di
provinsi Jawa Tengah dan
Kabupaten Wonogiri
Kualitas SDM yang
Rendah
1. Masih banyak
ditemukan anak
miskin yang putus
sekolah di kedua
kecamatan
1. Semua warga
miskin dapat
melanjutkan jenjang
pendidikannya sampai
ke level perguruan
tinggi
1. Semua warga miskin tidak
dapat merasakan
pendidikan, baik di jenjang
SD apalagi jenjang
perguruan tinggi.
2. biaya sekolah
akan dirasakan
semakin mahal oleh
sebagian besar
masyarakat di
kedua kecamatan.
2. Biaya sekolah
tidak akan terlalu
diperhatikan oleh
sebagian besar
masyarakat, yang
lebih diperhatikan
adalah kualitas dari
masing-masing
sekolah tersebut
2. Biaya sekolah merupakan
alasan paling utama,
sebagian besar masyarakat,
untuk tidak melanjutkan
tingkat pendidikannya.
3. Sebanyak 45%
masyarakat akan
melek internet dan
pandai menggunakan
laptop dan media
sosial di dunia maya
3. Sebanyak 85%
masyarakat akan
melek internet dan
semua perangkat
desa dan masyarakat
sudah pandai
meggunakan sistem
pusat informasi
secara terpadu dan
3.Hanya sebanyak 20%
masyarakat yang melek
internet dan penggunaan
sistem komputerisasi belum
tentu diaplikasikan dan
diintegrasikan di sistem
pusat informasi di kedua
kecamatan
76
Skenario
Status Quo Optimis Pesimis
juga interaksi warga
akan lebih melalui
media sosial
Sumber: Analisis Kelompok 4B, 2013
Recommended