View
6
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
ANALISIS PENGARUH JUMLAH DAN JANGKA WAKTU
PEMBIAYAAN SYARIAH TERHADAP PENDAPATAN
USAHA MIKRO DAN KECIL DI KECAMATAN PRINGAPUS
TAHUN 2012 - TAHUN 2014
(Studi Kasus : Nasabah BMT Bina Insani Pringapus)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh
MAFTUKHATUL MUNAWAROH
21310015
JURUSAN S1 - PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
i
i
ANALISIS PENGARUH JUMLAH DAN JANGKA WAKTU
PEMBIAYAAN SYARIAH TERHADAP PENDAPATAN
USAHA MIKRO DAN KECIL DI KECAMATAN PRINGAPUS
TAHUN 2012 - TAHUN 2014
(Studi Kasus : Nasabah BMT Bina Insani Pringapus)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh
MAFTUKHATUL MUNAWAROH
21310015
JURUSAN S1 - PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
ii
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Maftukhatul Munawaroh
Nim : 21310015
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : S1-Perbankan Syariah
Judul : ANALISIS PENGARUH JUMLAH DAN
JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN SYARIAH
TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO
DAN KECIL (UMK) DI KECAMATAN
PRINGAPUS TAHUN 2012 – TAHUN 2014
Telah disetujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 18 Agustus 2015
Pembimbing,
Taufikur Rahman, SE., M.Si
NIP.19770506 200912 1007
iii
iii
KEMENTERIAN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JL. TentaraPelajar 02 Telp.323706 Fax. 323433 Salatiga 50722
http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH JUMLAH DAN JANGKA WAKTU
PEMBIAYAAN SYARIAH TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO
DAN KECIL DI KECAMATAN PRINGAPUS TAHUN 2012 – TAHUN
2014ISUSUN OLEH
MAFTUKHATUL MUNAWAROH
NIM : 21310015lah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,
pada tanggal 2 September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi Syari’ah.
Susunan Panitia penguji
Ketua Penguji : Hikmah Endraswati, SE., M.Si : ................................
Sekretaris Penguji : Taufikur Rahman, SE., M.Si : ................................
Penguji I : A. Mifdhol M.,Lc., M.Si : ................................
Penguji II : Nafis Irkhami, M.Ag., M.A : ................................
alatiga, September 2015
Dekan
Dr. Anton Bawono, M.Si
NIP. 197403202003121001
iv
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Maftukhatul Munawaroh
Nim : 21310015
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : S1-Perbankan Syariah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 18 Agustus 2015
Maftukhatul Munawaroh
v
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu
dan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan”
(Q.S Al-Mujadillah:11)
“Jika kamu bertaqwa,Allah akan membimbing mu”
(Q.S Al-Baqarah 282)
“Jangan lihat masalalu dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan
dengan ketakutan, tapi lihatlah skitarmu dengan penuh kesadaran”
(James Thurber)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk
Ayah (Kuswanto) dan bunda (Siti Solikhatun) tercinta untuk kasih sayang
dari tiap tetes keringat yang telah keluar dan tidak akan pernah bisa
tergantikan sampai kapanpun, dan doa yang terus diberikan siang malam
untuk kesuksesan dan kebahagianku.
Adek, saudara, seluruh keluarga besar dan teman-temanku tersayang
yang ikut memberi andil dalam kisahku dengan semangat dan masukan-
masukannya
Muhammad Fadholi yang telah mendoakan yang terbaik
vi
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul: “Analisis Pengaruh Jumlah dan Jangka Waktu Pembiayaan terhadap
Pendapatan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Kecamatan Pringapus Tahun
2014-Tahun 2015”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi
agung Rasulullah saw, yang selalu kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul akhir
nanti.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar sarjana strata satu (S1) dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI),
Jurusan Perbankan Syariah. Ucapan terimakasih setulusnya penulis ucapkan
kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan
dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam (FEBI) IAIN Salatiga
3. Ibu Hikmah Endraswati, S.E., M.Si selaku Wakil Dekan FEBI,
Pembimbing Akademik sekaligus penguji saat sidang skripsi yang telah
banyak memberikan masukan dan arahan
4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
5. Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam
menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala
kepada beliau.
6. Segenap Dosen FEBI dan Jurusan Perbankan Syariah S1 yang telah
memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
sangat bermanfaat bagi penulis.
vii
vii
7. Seluruh Staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga
8. Bapak Drs. H. Nur Budiarso selaku direktur BMT Bina Insani yang
memberikan kemudahan penulis dalam memperoleh data yang dibutuhkan
dan menyelesaikan skripsi penulis.
9. Bapak Heri Natoil, S.Ag dan seluruh staff BMT Bina Insani yang turut
membantu penulis.
10. Kedua Orang tuaku tercinta, yang tiada henti memberikan dorongan do’a,
moril dan materil terhadap penulis.
11. Saudara dan seluruh keluarga besarku, yang juga memberi dukungan
dalam berbagai bentuk.
12. Muhammad Fadholi yang selalu ada saat dibutuhkan serta teman-teman
seperjuangan PS S1 angkatan 2010.
13. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih dan
semoga kebaikan semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapat
balasan pahala dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya, serta semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.
Salatiga, 18 Agustus 2015
Penulis
viii
viii
ABSTRAK
Munawaroh Maftukhatul. 2015. Analisis Pengaruh Jumlah dan Jangka Waktu
Pembiayaan Syariah terhadap Pendapatan Usaha Mikro dan Kecil
(UMK) Kecamatan Pringapus Tahun 2014–Tahun 2015. Skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Binis Islam, Jurusan Perbankan Syariah, Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Taufikur Rahman, S.E., M.Si.
Kata Kunci : Jumlah, Jangka Waktu, Pembiayaan, Pendapatan, UMK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah dan jangka
waktu pembiayaan syariah terhadap pendapatan yang diterima oleh UMK di
Kecamatan Pringapus. Penelitian ini menggunakan variabel independen jumlah
pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan, sedangkan variabel dependennya
adalah pendapatan UMK.
. Populasi yang digunakan adalah seluruh nasabah yang melakukan
pembiayaan untuk usaha yaitu sebanyak 253 nasabah. Jumlah sampel yang
digunakan sejumlah 72 nasabah. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi
linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dan jangka waktu pembiayaan
secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi pendapatan UMK. Akan tetapi
jika secara individu jumlah pembiayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan UMK, sedangkan jangka waktu pembiayaan tidak
berpengaruf positif terhadap pendapatan UMK.
ix
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ---------------------------------------------------------------- i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING --------------------------------- ii
HALAMAN PENGESAHAN ------------------------------------------------------ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ------------------------ iv
HALAMAN MOTTO DAN PENGESAHAN ----------------------------------- v
HALAMAN KATA PENGANTAR ---------------------------------------------- vi
HALAMAN ABSTRAK ------------------------------------------------------------ viii
HALAMAN DAFTAR ISI --------------------------------------------------------- ix
HALAMAN DAFTAR TABEL --------------------------------------------------- xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------ xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN --------------------------------------------- xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ---------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------ 12
C. Tujuan Penelitian ------------------------------------------------------- 13
D. Kegunaan Penelitian --------------------------------------------------- 13
E. Sistematika Penulisan -------------------------------------------------- 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah pustaka ---------------------------------------------------------- 17
B. Kerangka Teori --------------------------------------------------------- 23
1. BMT
a. Pengertian BMT ----------------------------------------------- 23
b. Ciri – Ciri BMT ------------------------------------------------ 24
c. Fungsi BMT ---------------------------------------------------- 25
d. Prinsip BMT --------------------------------------------------- 26
2. Pembiayaan syariah
a. Pengertian Pembiayaan --------------------------------------- 28
b. Produk Pembiayaan ------------------------------------------- 28
x
x
c. Jumlah Pembiayaan ------------------------------------------- 36
d. Jangka Waktu Pembiayaan ----------------------------------- 38
e. Tujuan Pembiayaan ------------------------------------------- 39
3. Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
a. Pengertian UMK ----------------------------------------------- 40
b. Kriteria UMK -------------------------------------------------- 41
4. Pendapatan ---------------------------------------------------------- 42
5. Pengaruh pembiayaan terhadap pendapatan -------------------- 45
C. Kerangka Penelitian ---------------------------------------------------- 47
D. Hipotesis ----------------------------------------------------------------- 48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan pendekatan penelitian -------------------------------------- 53
B. Lokasi dan waktu penelitian ------------------------------------------ 54
C. Popuslasi dan sampel
1. Populasi ------------------------------------------------------------- 54
2. Sampel --------------------------------------------------------------- 55
D. Teknik pengumpulan data
1. Pengertian data ----------------------------------------------------- 56
2. Jenis dan sumber data --------------------------------------------- 57
3. Metode pengumpulan data ---------------------------------------- 57
E. Definisi operasional ---------------------------------------------------- 59
F. Intrumen penelitian ----------------------------------------------------- 60
G. Alat analisis data
1. Uji asumsi klasik --------------------------------------------------- 60
2. Regresi berganda --------------------------------------------------- 62
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek penelitian
1. Profil instansi atau perusahaan ----------------------------------- 65
2. Struktur lembaga --------------------------------------------------- 66
3. Visi dan Misi ------------------------------------------------------- 68
4. Produk pembiayaan ------------------------------------------------ 68
xi
xi
B. Identitas responden ----------------------------------------------------- 71
C. Analisis data
1. Uji asumsi klasik --------------------------------------------------- 76
2. Uji regresi berganda ----------------------------------------------- 81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------- 88
B. Saran --------------------------------------------------------------------- 89
Daftar Pustaka
Lampiran
xii
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 : Perkembangan data UMKM Binaan ------------------------- 1
Tabel 1.2 : Perkembangan pendapatan sebelum dan sesuadah --------- 4
Tabel 1.3 : Data wilayah nasabah BMT Bina Insani --------------------- 5
Tabel 2.1 : Telaah pustaka --------------------------------------------------- 19
Tabel 2.2 : Kriteria UMK ---------------------------------------------------- 41
Tabel 4.1 : Jenis kelamin responden -------------------------------------- 71
Tabel 4.2 : Usia responden ------------------------------------------------- 71
Tabel 4.3 : Status pernikahan ----------------------------------------------- 72
Tabel 4.4 : Pendidikan responden ------------------------------------------ 72
Tabel 4.5 : Jenis usaha responden ------------------------------------------ 73
Tabel 4.6 : Jumlah pembiayaan --------------------------------------------- 73
Tabel 4.7 : Jumlah pendapatan ---------------------------------------------- 74
Tabel 4.8 : Uji multicilinearity ---------------------------------------------- 75
Tabel 4.9 : Uji heteroscedasticity ------------------------------------------ 76
Tabel 4.10 : Uji autocorelation ---------------------------------------------- 77
Tabel 4.11 : Perbaikan uji autocorelation ---------------------------------- 78
Tabel 4.12 : Uji normalitas --------------------------------------------------- 79
Tabel 4.13 : Uji koefisien determinasi -------------------------------------- 80
Tabel 4.14 : Uji simultan ------------------------------------------------------ 81
Tabel 4.15 : Uji t --------------------------------------------------------------- 82
xiii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1 : Perkembangan UMKM Binaan ----------------------------- 2
Gambar 1.2 : Perkembangan jumlah tenaga kerja UMKM Binaan ----- 2
Gambar 1.3 : Perkembangan aset UMKM Binaan ------------------------ 3
Gambar 1.4 : Perkembangan omset UMKM Binaan ---------------------- 4
Gambar 2.1 : Skema Pembiayaan Murabahah ----------------------------- 28
Gambar 2.2 : Skema Pembiayaan Salam ----------------------------------- 29
Gambar 2.3 : Skema Pembiayaan Istishna --------------------------------- 30
Gambar 2.4 : Skema Pembiayaan Musyarakah ---------------------------- 30
Gambar 2.5 : Skema Pembiayaan Mudharabah --------------------------- 31
Gambar 2.6 : Skema Pembiayaan Ijarah ------------------------------------ 32
Gambar 2.7 : Skema Pembiayaan Ijarah Muntahiyyah Bittamlik ------- 32
Gambar 2.8 : Skema Hiwalah ------------------------------------------------ 33
Gambar 2.9 : Skema Rahn ---------------------------------------------------- 34
Gambar 2.10 : Skema Qard ---------------------------------------------------- 34
Gambar 2.11 : Skema Wakalah ----------------------------------------------- 35
Gambar 2.12 : Skema Kafalah ------------------------------------------------- 35
Gambar 2.13 : Kerangka penelitian ------------------------------------------- 46
xiv
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat pengantar wawancara
2. Wawancara penelitian
3. Data karakteristik responden
4. Hasil uji frequencies karakteristik responden
5. Hasil uji asumsi klasik
a. Uji Multikolinearity
b. Uji Heteroscedasticity
c. Uji Autocorrelation
d. Uji Normalitas
6. Hasil uji regresi berganda
7. Daftar riwayat hidup penulis
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejauh ini peran Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) telah
banyak memberikan pengaruh yang positif bagi perekonomian Indonesia.
Sektor UMKM dapat menopang pertumbuhan ekonomi dan mampu menjadi
pendorong perekonomian meski krisis melanda. UMKM tidak terkena
dampak yang signifikan ketika terjadi krisis, salah satu penyebab adalah
karena banyak dari UMKM tidak mempunyai hutang luar Negeri (Herustiati:
2008). UMKM lebih memberdayakan sumber daya yang ada di sekitar
UMKM tersebut berdiri. Meningkatnya UMKM di suatu daerah diharapkan
banyak tenaga kerja yang akan terserap, sehingga mampu mengurangi angka
pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Perkembangan UMKM dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan
yang baik, ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah UMKM, penyediaan
tenaga kerja, asset dan omset. Berikut data perkembangan UMKM Binaan di
Provinsi Jawa Tengah.
Tabel 1.1
Perkembangan Data UMKM Binaan
Posisi per: Triwulan 2015
No Deskripsi Data Satuan
Perkembangan
2014-2015
Jumlah (%)
1 Jumlah UMKM Unit 5.459 5,48
2 Penyerapan Tenaga kerja Orang 26.482 4,35
3 Asset Rp.Milyar 3.939 28,21
4 Omset Rp.Milyar 17.002 108,43
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM (diolah)
2
Perkembangan masing-masing deskripsi data dalam UMKM binaan di
Provinsi jawa tengah dapat dilihat dalam gambar berikut:
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah
Gambar 1.1
Perkembangan UMKM Binaan
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa perkembangan jumlah
UMKM binaan Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Jawa Tengah setiap
tahunnya mengalami peningkatan. Perkembangan rata-rata setiap tahun
meningkat 8.730 ribu UMKM.
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah
Gambar 1.2
Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja UMKM Binaan
3
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan setiap tahunnya mengalami
peningkatan penyerapan jumlah tenaga kerja di UMKM Binaan , dengan rata-
rata setiap tahun menyerap tenaga kerja sebanyak 8,375 ribu orang.
Peningkatan tertinggi terjadi dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu sebanyak
134,886 ribu orang.
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah
Gambar 1.3
Perkembangan Asset UMKM Binaan
Berdasarkan gambar di atas aset yang dimiliki oleh UMKM Binaan
setiap tahunnya juga mengalami peningkatan. Dari tahun 2011 dengan aset
5,266 tryliun rupiah, dan sampai tahun 2015 aset UMKM Binaan meningkat
menjadi 17,811 trilyun rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan
UMKM Binaan terus mengalami perkembangan.
4
Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah
Gambar 1.4
Perkembangan Omset UMKM Binaan
Berdasarkan gambar di atas perkembangan omset UMKM Binaan juga
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari tahun 2012 hanya terjadi
sedikit peningkatan yaitu sebesar 1,373 trilyun rupiah. Akan tetapi pada tahun
2014 UMKM Binaan berhasil meningkatkan omset sebesar 24,587 trilyun
rupiah.
Data pendapatan nasabah BMT Bina Insani yang diperoleh dari hasil
wawancra adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
Perkembangan pendapatan sebelum dan sesudah
mendapatkan pembiayaan
periode: triwulan 2015
No Periode Pendapatan
sebelum
Pendapatan
Sesudah
Perkembangan
1 3 Bulan 435.100.000 584.050.000 148.950.000
2 1 Tahun 1.740.400.000 2.336.200.000 595.800.000
Sumber: Nasabah BMT Bina Insani Pringapus
Berdasarkan tabel di atas kita ketahui bahwa selama satu tahun total
pendapatan sebelum mendapatkan pembiayaan sebesar Rp. 1.740.400.000
sedangkan setelah mendapatkan pembiayaan meningkat menjadi
5
Rp.2.336.200.000. Perkembangan pendapatan antara sebelum dan sesudah
mendapatkan pembiayaan hanya sebesar Rp. 596.800.000. Jika hasil ini
dibangdingkan dengan data perkembangan omset UMKM Binaan Provinsi
Jawa Tengah, maka hasil ini masih tergolong kecil karena perolehan omset
UMK nasabah BMT Bina Insani di triwulan 2015 hanya mencapai 2,3 milyar
sedangkan perkembangan omset UMKM Binaan Provinsi Jawa Tengah telah
mencapai 17 milyar. Dengan perbedaan tersebut, maka pendapatan nasabah di
Kecamatan Pringapus menjadi penting untuk diteliti.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pringapus karena sebagian besar
nasabah BMT Bina Insani adalah warga Pringapus, yang ditunjukkan pada
tabel berikut ini:
Tabel 1.3
Data wilayah nasabah BMT Bina Insani
No Wilayah Jumlah Nasabah %
1 Kecamatan Pringapus 4.917 67%
2 Luar Kecamatan Pringapus 2.386 33%
Total 7.303 100%
Sumber: data BMT Bina Insani (diolah)
Perkembangan UMKM yang meningkat dalam segi kuantitas belum
diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UMKM. Permasalahan klasik
yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh
masalah internal yang dihadapi UMKM, antara lain yaitu: ketersediaan pasar,
lama berusaha, pengendalian kualitas, manajemen usaha, dan promosi
penjualan. Masalah eksternal yang dihadapi oleh UMKM diantaranya adalah
akses permodalan, akses informasi pasar, kebijakan pemerintah yang pro
bisnis, tingkat bunga pinjaman dan bimbingan teknis (Munizu, 2013: 13).
6
Dalam pertumbuhan UMKM tidak lepas dari peran lembaga keuangan
melalui dana yang disalurkan sebagai solusi masalah permodalan yang
dihadapi UMKM. Lembaga keuangan di Indonesia terdapat dua sistem, yaitu
lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan Syariah. Berdasarkan
data dan statistik OJK (Otoritas Jasa Keuangan) perkembangan lembaga
keuangan Syariah di Indonesia mengalami peningkatan baik dari segi
kuantitas maupun jenisnya (www.ojk.go.id, 2014).
Lembaga keuangan Syariah mulai dikenal masyarakat dengan
munculnya bank Syariah. Perbankan syariah mulai beroperasi di Indonesia
pada tahun 1992 dengan berdirinya bank Muamalat dan disusul dengan
asuransi Syariah Takaful yang didirikan pada tahun 1994. Kedua lembaga
keuangan syariah tersebut merupakan pionir tumbuhnya bisnis syariah di
Indonesia. Prinsip syariahnya mulai dibicarakan dan lembaga keuangan
syariah dipilih menjadi mitra permasalahan keuangan masyarakat. Hal ini
membuka peluang bagi lembaga keuangan mikro syariah dalam
mengembangkan usahanya. Lembaga keuangan mikro syariah tersebut seperti
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Baitul Maal Wa Tamwil
(BMT).
Menurut Risky (2013) pada tahun 2010, telah ada sekitar 4.000 BMT
yang beroperasi di Indonesia. Beberapa diantaranya memiliki kantor
pelayanan lebih dari satu. Jika ditambah dengan perhitungan faktor mobilitas
yang tinggi dari para pengelola BMT untuk “jemput bola”, memberikan
layanan di luar kantor, maka sosialisasi keberadaan BMT telah bersifat masif.
7
Wilayah operasionalnya pun sudah mencakup daerah perdesaan dan daerah
perkotaan, di pulau Jawa dan luar Jawa.
Menurut Ridwan (2004: 73) BMT sebagai lembaga keuangan yang
ditumbuhkan dari peran masyarakat secara luas, tidak ada batasan ekonomi,
sosial bahkan agama. Semua komponen berperan aktif dalam membangun
sebuah sistem keuangan yang adil dan yang lebih penting mampu
menjangkau lapisan pengusaha yang terkecil sekaligus.
BMT merupakan salah satu tumpuan bagi para pelaku usaha untuk
mendapatkan tambahan modal melalui mekanisme pembiayaan. Pelaku
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dapat mengakses modal yang dibutuhkan
dengan pembiayaan. BMT berusaha memberi kemudahan untuk UMK,
dengan fasilitas yang terjangkau dari segi lokasi yang ada di tengah-tengah
masyarakat, syarat agunan yang mudah, dibandingkan jika mengajukan di
bank. Pemberian pembiayaan kepada pelaku UMK sifatnya adalah untuk
mendorong usaha tersebut agar dapat meningkatkan pendapatan usahanya.
Penelitian Suleman dkk (2014) di BRI Unit Kabila Gorontalo, dengan
variabel independen jumlah kredit dan suku bunga, dengan variabel dependen
pendapatan UMK. Penelitian ini dilaksanakan pada periode April 2013 - Juni
2013, diketahui bahwa dengan jumlah kredit berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan UMK, sedangkan suku bunga tidak berpengaruh
terhadap pendapatan UMK.
Menurut penelitian Anggraini dan Nasution (2013) di BRI Medan,
dengan vriabel independen modal sendiri dan modal kredit, variabel
8
dependennya pendapatan pengusaha UMKM. Dengan teori yang dikutip dari
www.smecda.com menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya
disingkat KUR adalah kredit (pembiayaan) kepada Usaha Mikro Kecil
Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan
investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR
adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya
berasal sepenuhnya dari dana bank. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa
modal sendiri memberikan pengaruh terhadap pendapatan pengusaha
UMKM, dan modal kredit yang digunakan juga berpengaruh positif terhadap
peningkatan pendapatan pengusaha UMKM.
Penelitian lain oleh Yulianthini, dkk (2014) di BPR Nusamba Mengwi
Singaraja, dengan variabel independen: pemberian kredit dan modal,
sedangkan variabel dependen: pendapatan UKM. Teori yang digunakan dari
Kasmir (2011) dan Mubiyanto (1986) yang menyatakan bahwa kredit secara
positif dapat meningkatkan pendapatan, karena pemberian kredit dapat
menambah modal usaha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian
krredit dan modal berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan
UMK.
Akan tetapi ada sedikit perbedaan dalam penelitian Pratomo dkk (2013)
di Kecamatan Medan Johor, dengan variabel X1: Modal Sendiri, X2: Modal
Kredit, X3: Jumlah pekerja dan Y: pendapatan UMK. Kesimpulan dalam
penelitian ini bahwa pendapatan UMK tidak ditentukan oleh modal sendiri,
9
modal kredit dan jumlah pekerja. Modal kredit tidak berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan UMK.
Penelitian Pratomo dkk (2013) ini didukung oleh penelitian Oktavi. K
(2009) yang sama-sama menyatakan bahwa pemberian pembiayaan tidak
efektif terhadap peningkatan pendapatan usaha kecil. Pembiayaan yang
diberikan oleh lembaga keuangan tidak berpengaruh terhadap pendapatan
usaha kecil. Penelitian Oktavi. K (2009) dilakukan di KJKS BMT Bina Umat
Sejahtera, Lasem Jawa Tengah, dengan variabel biaya pinjaman, pendapatan
usaha jenis usaha dan ada tidaknya agunan. Penelitian ini dilakukan pada
periode Febuari - Maret 2009. Teori yang digunakan dari hidayat (2004) yaitu
Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk modal atau tambahan
modal usaha dikatakan efektif apabila prosedur pembiayaan tergolong mudah,
pembiayaan yang diberikan dapat meningkatkan pendapatan dan keuntungan
usaha nasabah. hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang
nyata terhadap perubahan pendapatan, dalam arti pembiayaan belum
berpengaruh besar terhadap pendapatan.
Lima penelitian di atas diantaranya tiga dengan hasil positif yang
menyatakan bahwa jumlah kredit/modal kredit/pemberian kredit berpengaruh
terhadap pendapatan usaha, sedangkan dua penelitian dengan hasil negatif
yang menyatakan bahwa jumlah kredit/modal kredit/pemberian kredit tidak
berpengaruh terhadap pendapatan usaha. Dengan hasil tersebut jumlah
pembiayaan menjadi penting dilakukan penelitian kembali untuk mengetahui
pengaruh jumlah pembiayaan terhadap pendapatan usaha.
10
Penelitian Fathoni dkk (2015) di PD BPR BKK Kota Semarang cabang
Mijen. Variabel independen yang digunakan adalah fasilitas kredit, suku
bunga, jangka waktu dan jumlah kredit, variabel dependennya adalah
keputusan menggunakan kredit. Dengan teori jangka waktu kredit adalah
suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan
kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang (Kuncoro dan
Suhardjono, 2002: 209). Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002: 209)
jangka waktu kredit dalam hal ini kredit dapat dibedakan menurut jangka
waktunya, yaitu kredit jangka pendek (short term-loan), kredit jangka
menengah (medium term-loan), kredit jangka panjang (long term-loan) dan
kredit kepemilikan rumah (karyawan). Hasil penelitian ini menyebutkan
bahwa ada pengaruh positif antara jangka waktu terhadap keputusan
menggunakan kredit. Artinya jika jangka waktu semakin fleksibel maka
keputusan menggunakan kredit di PD BPR BKK Kota Semarang Cabang
Mijen akan meningkat.
Penelitian Lasmarohana (2015) di Bank Pembangunan Daerah Jawa
Timur Cabang Malang. Variabel independen yang digunakan antara lain: loan
to value, jangka waktu kredit, tingkat pendapatan dan jumlah tanggungan
keluarga, variabel dependennya adalah keputusan pemberian kredit pemilikan
rumah. Teori yang digunakan yaitu jangka waktu kredit merupakan rentang
waktu dalam mengembalikan dana yang dipinjam. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa jangka waktu kredit tidak mempengaruhi Bank Jatim
dalam keputusan pemberian kredit pemilikan rumah dikarenakan terdapat
11
faktor-faktor yang lebih dipertimbangkan bank dalam memutuskan pemberian
kredit pemilikan rumah. Jangka waktu kredit dipergunakan untuk menghitung
jumlah angsuran serta mendukung perhitungan maksimal plafond kredit yang
dapat diberikan bank dalam memberikan kredit sehingga variabel ini tidak
berpengaruh terhadap keputusan bank dalam memberikan kredit pemilikan
rumah.
Penelitian Gopalan, Song, Yerramilli (2010) menguji tentang struktur
jangka waktu kredit terhadap kualitas kredit. Sampel yang digunakan adalah
perusahaan yang terdaftar di S & P dengan periode penelitian 1980-2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit dengan jangka waktu yang
panjang memiliki tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Perusahaan dengan
proporsi yang lebih besar dengan jangka waktu kredit yang pendek
kemungkinan akan memiliki risiko kegagalan yang lebih besar.
Tiga penelitian tentang jangka waktu di atas menunjukkan bahwa dua
penelitian dengan variabel jangka waktu pembiayaan dijadikan pertimbangan
dalam memberikan kredit atau dalam melakukan kredit, dengan hasil yang
berbeda dengan konteks yang berbeda. Satu penelitian menunjukkan bahwa
jangka waktu pembiayaan mempunyai pengaruh terhadap tingkat pendapatan
yang akan diterima, sehingga dalam penelitian ini penting menggunakan
variabel jangka waktu pembiayaan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
pendapatan yang akan diterima oleh UMK.
Berdasarkan uraian tersebut di atas bahwa terdapat hasil penelitian
terdahulu yang berbeda tentang pengaruh pemberian pembiayaan terhadap
12
pendapatan usaha yaitu ada yang menyebutkan pembiayaan berpengaruh
positif terhadap pendapatan, akan tetapi ada pula yang menyebutkan bahwa
pemberian kredit atau pembiayaan tidak berpengaruh terhadap pendapatan
usaha. Hal tersebut kemungkinan dapat terjadi karena banyak faktor yang
mempengaruhi, diantaranya jumlah pembiayaan yang kecil, jangka waktu
pembiayaan yang terlalu lama atau terlalu singkat, tingkat suku bunga yang
tinggi, dan juga sikap nasabah. Pada realita terdapat beberapa nasabah yang
mengajukan pembiayaan di BMT tidak menggunakan pembiayaan tersebut
dengan amanah untuk kepentingan usaha melainkan untuk kepentingan lain,
sehingga hal tersebut akan mengakibatkan pemberian pembiayaan tidak akan
berpengaruh pada peningkatan pendapatan usaha. Untuk itu penulis tertarik
meneliti kembali tentang pengaruh pembiayaan terhadap pendapatan UMK
yang dihasilkan, dengan melakukan penelitian dan mengambil judul
“ANALISIS PENGARUH JUMLAH DAN JANGKA WAKTU
PEMBIAYAAN SYARIAH TERHADAP PENDAPATAN USAHA
MIKRO DAN KECIL DI KECAMATAN PRINGAPUS TAHUN 2012 -
TAHUN 2014”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas dapat diketahui bahwa usaha
mikro dan kecil (UMK) merupakan bagian dari usaha ekonomi rakyat yang
sedang berkembang, yang memiliki potensi yang sangat besar. Meskipun
memiliki potensi usaha yang sangat besar, sektor UMK di Kecamatan
13
Pringapus ternyata belum bisa berproduksi secara maksimal, salah satu
penyebabnya adalah kekurangan modal untuk mengembangkan usaha.
BMT Bina Insani Pringapus merupakan lembaga keuangan alternatif
yang dapat menjembatani permasalahan modal yang dialami UMK. Hal ini
akan menarik untuk dikaji sehingga timbul pertanyaan penelitian sebagai
berikut :
1. Apakah jumlah pembiayaan berpengaruh terhadap pendapatan UMK?
2. Apakah jangka waktu pembiayaan berpengaruh terhadap pendapatan
UMK?
3. Apakah jumlah dan jangka waktu pembiayaan secara simultan (bersama-
sama) berpengaruh terhadap pendapatan UMK?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh jumlah pembiayaan terhadap pendapatan UMK.
2. Mengetahui pengaruh jangka waktu pembiayaan terhadap pendapatan
UMK.
3. Mengetahui pengaruh antara jumlah pembiayaan dan jangka waktu
pembiayaan terhadap pendapatan UMK.
D. Kegunaan Penelitian.
1. Bagi penulis, sebagai bahan melatih menulis dan berfikir ilmiah pada
bidang pengaruh pembiayaan syariah terhadap pendapatan UMK.
14
2. Bagi para praktisi yang bergerak di bidang Lembaga Keuangan Syariah
untuk memperbaiki kinerja pembiayaan bagi sektor UMK.
3. Bagi IAIN Salatiga, sebagai upaya memperbanyak kasus-kasus Lembaga
Keuangan Syariah yang dipergunakan untuk kajian ilmiah serta
menyediakan bahan acuan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembatasan dalam skripsi ini
penulis menyusun sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. Dalam
latar belakang diuraikan permasalaha-permasalahan yang
menguatkan judul penelitian. Rumusan masalah dibuat untuk
memfokuskan permasalahan yang akan diteliti. Tujuan dan
kegunaan penelitian merupakan tujuan penulis dalam meneliti
penelitian ini. Sistematika penulisan menggambarkan isi dalam
bab-bab yang ada dalam skripsi, sehingga memudahkan pembaca.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka yang membahas hasil-
hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai literatur
yang sesuai dengan topik skripsi yang diteliti, menguraikan
kerangka teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Selain itu,
15
pada bab ini dijelaskan juga mengenai kerangka penelitian yang
menerangkan secara ringkas hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat yang akan diteliti, serta hipotesis penelitian
yang menjadi pedoman dalam analisis data.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian yang menjelaskan
pendekatan apa yang dipakai dalam penelitian ini, lokasi dan waktu
penelitian dilaksanakan, populasi dan sample yang digunakan
untuk menentukan responden, teknik pengumpulan data untuk
memperoleh data, skala pengukuran yang digunakan dalam
penelitian, definisi dan konsep operasional yang menjelaskan
pengertian singkat mengenai variabel-variabel yang digunakan,
serta alat analisis data yang digunakan untuk memperoleh hasil
penelitian yang diinginkan.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan tentang deskriptif objek penelitian dan hal-hal
yang berkaitan dengan penelitian, serta menguraikan hasil uji
analisis data dari data yang telah diperoleh, berupa uji asumsi
klasik yang meliputi multikolinearitas, uji heteroscedastisitas, uji
autokorelasi, dan uji normalitas. Juga dibahas hasil uji regresi
berganda yang meliputi hasil uji F, uji t dan uji koefisien
determinasi yang menggambarkan pengaruh variabel yang
digunakan.
16
BAB V PENUTUP
Bab ini mencakup uraian yang berisi kesimpulan dan saran
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan untuk
penelitian selanjutnya.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka ini dimaksudkan untuk menggali informasi tentang
ruang penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang diuji. Berikut ini
beberapa telaah pustaka yang dapat penulis rangkum.
Penelitian Suleman dkk (2014) dengan judul “Pengaruh Jumlah Kredit
Dan Suku Bunga Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Di BRI Unit Kabila”.
Pengambilan sampel dilakukan secara sengaja atau purposive sample yaitu
pengambilan sampel nasabah yang melakukan pinjaman kredit untuk usaha
sebanyak 50 responden. Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan
metode dokumentasi dan metode wawancara. Alat analisis yang digunakan
analisis regresi berganda dan analisis deskriptif. Dengan hasil uji F dapat
dilihat bahwa jumlah kredit, suku bunga dan lama usaha berpengaruh nyata
terhadap pendapatan nasabah Usaha Mikro di BRI unit Kabila, sedangkan
dari uji t dilihat bahwa hanya kredit yang berpengaruh nyata terhadap
pendapatn nasabah Usaha Mikro di BRI unit Kabila.
Menurut penelitian Anggraini dan Nasution (2013) dengan judul
“Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan UMKM Di Kota
Medan (Studi Kasus bank BRI)”. Alat analisis yang digunakan adalah regresi
linear berganda dan menggunakan metode deskripsi analisis. Hasil penelitian
menunjukan bahwa modal sendiri memberikan pengaruh positif terhadap
18
pendapatan pengusaha UMKM, dan modal kredit yang digunakan juga
berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan pengusaha UMKM.
Penelitian lain oleh Yulianthini, dkk (2014) berjudul “Pengaruh
Pemberian Kredit Dan Modal Terhadap Pendapatan UKM”, dengan tekhnik
analisis jalur menggunakan SPSS versi 16. for windows. Hasil penelitiannya
adalah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemberian kredit dan modal
terhadap pendapatan UKM, (2) pemberian kredit terhadap modal, (3)
pemberian kredit terhadap pendapatan UKM, dan (4) modal terhadap
pendapatan UKM
Penelitian Pratomo dkk (2013) berjudul “Analisis Permintaan Kredit
Pada Usaha Mikro Dan Kecil Di Kecamatan Medan Johor”, dengan sampel
sebanyak 40 pengusaha yan beroperasi di Kecamatan Medan Johor”. Alat
analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Kesimpulan bahwa
pendapatan UMK tidak ditentukan oleh modal sendiri, modal kredit dan
jumlah pekerja, melainkan ada juga beberapa faktor lain yang juga dapat
mempengaruhi seperti lokasi usaha, cuaca, dan lain-lain.
Penelitian Oktavi. K (2009) berjudul analisis “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengambilan Pembiayaan Dan Efektifitas Pembiayaan Usaha
Kecil Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah”. Sampel dari penelitian ini
diambil dari usaha kecil khususnya di bidang perdagangan sebanyak 40
responden/anggota yang melakukan pembiayaan di KJKS BMT BUS.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.
Semua data yang diperoleh diolah dengan menggunakan software eviews 4.1.
19
Metode analisis yang digunakan yaitu: (1) regresi linier berganda untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan pembiayaan dan
dampak pembiayaan, (2) deskriptif untuk melihat keefektifan pembiayaan
berdasarkan penilaian anggota responden. Hasil penelitian tidak menunjukkan
adanya pengaruh yang nyata terhadap perubahan pendapatan dapat diartikan
bahwa peranan pembiayaan belum menunjukkan pengaruh yang besar dalam
meningkatkan pendapatan usaha anggota. Pengaruh yang rendah ini
menunjukkan efektivitas pembiayaan belum sepenuhnya tercapai.
Penelitian Fathoni dkk (2015) tentang “Pengaruh Fasilitas Kredit, Suku
Bunga, Jangka Waktu dan Jumlah Kredit terhadap Keputusan Menggunakan
Kredit PD BPR BKK Kota Semarang Cabang Mijen”. Sampel yang
digunakan sebanyak 98 nasabah dengan metode simple random sampling.
Tekhnik pengumpulan data menggunakan quesioner, dengan alat analisis uji
asumsi klasik dan regresi berganda. Hasil penelitian ini menyebutkan ada
pengaruh positif antara jangka waktu terhadap keputusan menggunakan
kredit. Artinya jika jangka waktu semakin fleksibel maka keputusan
menggunakan kredit di PD BPR BKK Kota Semarang Cabang Mijen akan
meningkat.
Penelitian Lasmarohana (2015) tentang “Analisis Pengaruh Loan to
Value, Jngka Waktu Kredit, Tingkat pendapatan dan Jumlah tanggungan
Kluarga dalam Keputusan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Malang)”. Sampel yang
digunakan sebanyak 70 nasabah. Tekhnik pengumpulan data melalui
20
observasi dan wawancara. Alat analisis yang dipakai adalah regresi logistik.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa jangka waktu kredit tidak
mempengaruhi Bank Jatim dalam keputusan pemberian kredit pemilikan
rumah dikarenakan terdapat faktor-faktor yang lebih dipertimbangkan bank
dalam memutuskan pemberian kredit pemilikan rumah. Jangka waktu kredit
dipergunakan untuk menghitung jumlah angsuran serta mendukung
perhitungan maksimal plafond kredit yang dapat diberikan bank dalam
memberikan kredit sehingga variabel ini tidak berpengaruh terhadap
keputusan bank dalam memberikan kredit pemilikan rumah.
Berdasarkan Uraian telaah pustaka di atas, secara ringkas dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
Telaah Pustaka
No
Judul
Penelitian/Peneliti/
Tahun
Metode Penelitian Hasil
1. “Pengaruh Jumlah
Kredit Dan Suku
Bunga Terhadap
Pendapatan Usaha
Mikro Di BRI Unit
Kabila”/Amir Halid,
Ria Indriani, Delvi
Suleman/2014.
Pendekatan
Kuantitatif dengan
analisis Regresi
Berganda
Hasil uji F dilihat
bahwa jumlah kredit,
suku bunga dan lama
usaha berpengaruh
terhadap pendapatan
nasabah Usaha Mikro,
sedangkan dari uji t
dilihat bahwa hanya
kredit yang
berpengaruh terhadap
pendapatn nasabah
Usaha Mikro di BRI
unit Kabila
2 “Peranan Kredit
Usaha Rakyat
(KUR) Bagi
Pengembangan
UMKM Di Kota
Pendekatan
Kuantitatif dengan
analisis Regresi
Berganda dengan
analisis diskriptif
Modal sendiri
memberikan pengaruh
positif terhadap
pendapatan pengusaha
UMKM, dan modal
21
Medan (Studi Kasus
bank BRI)”/ Dewi
Anggraini
Syahrir Hakim
Nasution/2013.
kredit yang digunakan
juga berpengaruh
positif terhadap
peningkatan
pendapatan pengusaha
UMKM.
3. “Pengaruh
Pemberian Kredit
Dan Modal
Terhadap
Pendapatan UKM”/ Ni Wayan Ana
Purnamayanti, I
Wayan Suwendra,
Ni Nyoman
Yulianthini /2014
Tekhnik analisis jalur
(Path Analysis)
menggunakan SPSS
versi 16. For
windows.
Modal sendiri
memberikan pengaruh
positif terhadap
pendapatan pengusaha
UMKM, dan modal
kredit yang digunakan
juga berpengaruh
positif terhadap
peningkatan
pendapatan pengusaha
UMKM
4. “Analisis Permintaan
Kredit Pada Usaha
Mikro Dan Kecil Di
Kecamatan Medan
Johor”/ Taufan
Achmad Felna
Wahyu Ario
Pratomo /2013
Pendekatan
Kuantitatif dengan
analisis Regresi
Berganda dengan
analisis diskriptif
Ada pengaruh positif
dan signifikan:
(1) pemberian kredit
dan modal terhadap
pendapatan UKM,
(2) pemberian kredit
terhadap modal,
(3) pemberian kredit
terhadap pendapatan
UKM, dan
(4) modal terhadap
pendapatan UKM
5. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Pengambilan
Pembiayaan Dan
Efektifitas
Pembiayaan Usaha
Kecil Pada Lembaga
Keuangan Mikro
Syariah”/Solikha
Oktavi. K/2009
Pendekatan
Kuantitatif dengan
analisis Regresi
Berganda dengan
analisis diskriptif
Tidak adanya pengaruh
yang nyata terhadap
perubahan pendapatan
dapat diartikan bahwa
peranan pembiayaan
belum menunjukkan
pengaruh yang besar
dalam meningkatkan
pendapatan usaha
anggota. Pengaruh
yang rendah ini
menunjukkan
efektivitas pembiayaan
belum sepenuhnya
tercapai.
6. “Pengaruh Fasilitas Pendekatan Hasil penelitian ini
22
Kredit, Suku Bunga,
Jangka Waktu dan
Jumlah Kredit
terhadap Keputusan
Menggunakan Kredit
pd BPR BKK Kota
Semarang Cabang
Mijen”/ Eko
Saputro, Maria
Mimin M dan Azis
Fathoni/ 2015.
Kuantitatif , dengan
alat analisis
menggunakan uji
asumsi klasik dan
regresi berganda
diantaranya
menyebutkan ada
pengaruh positif antara
jangka waktu terhadap
keputusan
menggunakan kredit.
7. “Analisis Pengaruh
Loan to Value, Jngka
Waktu Kredit,
Tingkat pendapatan
dan Jumlah
tanggungan Kluarga
dalam Keputusan
Pemberian Kredit
Pemilikan Rumah
(Studi Kasus PT.
Bank Pembangunan
Daerah Jawa Timur
Cabang Malang)”/
Dona Nove
Lasmarohana/ 2015.
Pendekatan
Kuantitatif Alat
analisis menggunakan
regresi logistik
Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa
jangka waktu kredit tidak mempengaruhi
Bank Jatim dalam
keputusan pemberian
kredit pemilikan rumah
dikarenakan terdapat
faktor-faktor yang lebih
dipertimbangkan bank
dalam memutuskan
pemberian kredit
pemilikan rumah.
Sumber: data sekunder (diolah)
Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah
dalam obyek yang digunakan merupakan nasabah lembaga keuangan syariah
dengan jenis pembiayaan yang variatif. Perbedaan lain terletak dalam variabel
independen yang digunakan, yaitu X1: jumlah pembiayaan dan X2: jangka
waktu pembiayaan. Penelitian ini juga meneliti pengaruh secara parsial dan
simultan jumlah pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan terhadap
pendapatan UMK.
23
B. Kerangka Teori
1. Baitul Maal Wattamwil (BMT)
a. Pengertian
Menurut Suhrawardi (2000: 114) Istilah Baitul Maal wal
Tamwil (BMT) sebenarnya berasal dari dua kata, yaitu baitul maal
dan baitul tamwil. Istilah baitul maal berasal dari kata bait dan al
maal. Bait artinya bangunan atau rumah, sedangkan al maal adalah
harta benda atau kekayaan. Jadi, baitul maal dapat diartikan sebagai
perbendaharaan (umum atau negara). Sedangkan baitul maal dilihat
dari segi istilah fiqh adalah suatu lembaga atau badan yang bertugas
untuk mengurusi kekayaan Negara terutama keuangan, baik yang
berkenaan dengan soal pemasukan dan pengelolaan maupun yang
berhubungan dengan masalah pengeluaran dan lain-lain.
Menurut Buchari dan Donni (2009: 18) baitul tamwil, secara
harfiah bait adalah rumah dan at- Tamwil adalah pengembangan harta.
Jadi, baitul tamwil adalah suatu lembaga yang melakukan kegiatan
pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kesejahteraan pengusaha mikro melalui kegiatan
pembiayaan dan menabung (berinvestasi).
Jadi BMT merupakan suatu lembaga yang terdiri dari dua istilah
Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Baitul Maal lebih mengarah pada
usaha-usaha penghimpunan dan penyaluran dana yang non profit,
24
seperti zakat, infaq dan shodaqah. Baitul Tamwil sebagai usaha
penghimpunan dan penyaluran dana komersial.
b. Ciri-ciri
Ciri-ciri BMT menurut Ridwan (2004: 132), terbagi menjadi dua
ciri, berikut penjabaran masing-masing, yaitu:
1) Ciri utama BMT adalah:
a) Berorientasi bisnis, mencari laba bersama meningkatkan
pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk anggota dan
masyarakat.
b) Bukan lembaga sosial tertapi bermanfaat untuk mengefektifkan
pengumpulan dan pensyarufan dana zakat, infaq, dan sedekah
bagi kesejahteraan orang banyak.
c) Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran serta masyarakat
disekitarnya.
d) Milik bersama masyarakat bawah dan bersama orang kaya
disekitar BMT.
2) Ciri khusus BMT adalah:
Menurut Ridwan (2004: 132), BMT merupakan lembaga
milik masyarakat, sehingga keberadaannya selalu dikontrol dan
diawasi oleh masyarakat. Laba atau keuntungannya juga akan
didistribusikan kepada masyarakat di sekitar BMT berada. BMT
mempunyai ciri khusus sebagai berikut :
25
a) Staf dan karyawan BMT bertindak proaktif, tidak menunggu
tetapi menjemput bola.
b) Kantor dibuka dalam waktu tertentu sesuai kebutuhan pasar.
Tidak selalu siang hari dan selalu dikantor, akan tetapi
pembicaraan bisnis dapat dilakukan di sore bahkan malam
hari dan dapat dilakukan diluar kntor seperti di rumah
nasabah atau dipasar tergantung dengan kondisi yang ada.
c) BMT mengadakan pendampingan terhadap anggota.
Pendampingan lebih efektif jika berkelompok (10-25 orang),
melalui pengajian, dan bisa dilanjutkan perbincangan bisnis
didalamnya, dan juga dilakukan angsuran dan simpanan.
d) Menejemen BMT adalah profesional Islami
c. Fungsi BMT
Menurut Ridwan (2004: 131) dalam rangka mencapai tujuannya
BMT berfungsi untuk:
1) Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong, dan
mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi
anggota.
2) Meningkatkan kualitas SDM anggota menjadi lebih profesional dan
islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi
persaingan global.
3) Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan anggota.
26
4) Menjadi perantara keuangan (financial intermediary) antara
pemilik dana dengan dhuafa terutama untuk dana-dana sosial
seperti zakat, infaq, sedekah, hibah dan lain-lain.
5) Menjadi perantara keuangan antara pemilik dana, baik sebagai
pemodal maupun sebagai penyimpan dengan pengguna dana untuk
usaha pengembangan produktif.
d. Prinsip dasar
Menurut Ridwan (2004: 130) dalam melaksanakan usahanya
BMT berpegang teguh pada prinsip utama sebagai berikut:
1) Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan
mengimplementasikannya pada prinsip-prinsip Syariah dan
mu’amalah Islam kedalam kehidupan nyata.
2) Keterpaduan, yakni nilai-nilai spiritual dan moral menggerakkan
dan mengarahkan etika bisnis yang dinamis, proaktif, progresif adil
dan berakhlaq mulia.
3) Kekeluargaan, yakni mengutamakan kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi.
4) Kebersamaan, yakni kesatuan pola pikir, sikap dan cita-cita antar
semua elemen BMT.
5) Kemandirian, yakni mandiri diatas semua golongan politik, tidak
tergantung pada dana-dana pinjaman tetapi senantiasa proaktif
untuk menggalang dana masyarakat sebanyak-banyaknya.
27
6) Profesionalisme, yakni semangat kerja yang tinggi, dengan bekal
pengetahuan, dan keterampilan yang senantiasa ditingkatkan yang
dilandasi keimanan. Kerja yang tidak hanya berorientasi pada
kehidupan dunia saja, tetapi juga kenikmatan dan kepuasan rohani
dan akherat.
7) Istiqomah, yakni konsisten, konsekuen, kontinuitas / berkelanjutan
tanpa henti dan tanpa pernah putus asa.
Menurut Kasmir (2010: 109), prinsip analisis pembiayaan BMT
didasarkan pada rumus 5C, yaiitu :
1. Character artinya sifat atau karakter anggota pengambil pinjaman.
2. Capacity artinya kemampuan anggota untuk menjalankan usaha
dan mengembalikan pinjaman yang diambil.
3. Capital artinya besarnya modal yang diperlukan peminjam.
4. Collateral artinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan
peminjam kepada BMT.
5. Condition artinya keadaan usaha atau anggota prospek atau tidak.
2. Pembiayaan
a. Pengertian Pembiayaan
Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang
perbankan, pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
28
yang di biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Menurut Antonio (2001: 160), pembiayaan adalah pemberian
fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak
yang merupakan defisit unit.
Menurut Muhammad (2002: 260), pembiayaan diartikan sebagai
pendanaan yang di keluarkan untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang
lain.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan berdasarkan
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
b. Produk pembiayaan
Menurut Karim (2010: 97), dalam menyalurkan dananya
pada nasabah, produk pembiayaan syariah terbagi dalam empat
kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
1) Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli
Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya
perpindahan kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan
29
bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang
yang dijual (Karim, 2010: 98).
Transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk
pembayaran dan waktu penyerahan barangnya (Karim, 2010: 98),
yaitu:
a) Pembiayaan Murabahah
Adalah perjanjian jual beli antara bank dan nasabah dimana
bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan
kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan
dengan margin atau keuntungan yang disepakati antara bank
syariah dan nasabah.
Bank bertindak sebagai penjual, nasabah sebagai pembeli,
barang diserahkan segera setelah akad sedangkan pembayaran
dilakukan secara tangguh (cicilan).
Sumber : Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan
Syariah, Ekonosia, Yogyakarta, 2003.
Gambar 2.1
Skema Pembiayaan Murabahah
b) Pembiayaan Salam
Adalah perjanjian jual beli barang dengan cara pemesanan
dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih
30
dahulu. Dalam transaksi ini, kualitas, kuantitas, harga, dan
waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti
(Sudarsono, 2003: 48).
Bank bertindak sebagai pembeli, nasabah sebagai penjual,
barang diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran
dilakukan secara tunai.
Sumber: Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan
Syariah, Ekonosia, Yogyakarta, 2003.
Gambar 2.2
Skema Pembiayaan Salam
c) Pembiayaan Istishna
Adalah perjanjian jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu
yang disepakati antara pemesan dan penjual (Karim, 2010:
100).
Akad istishna menyerupai Salam, namun dalam istishna
pembayarannya dapat dilakukan oleh bank beberapa kali
(termin) pembayaran.
31
Sumber: Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2010.
Gambar 2.3
Skema Pembiayaan Istishna
2) Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil
a) Pembiayaan Musyarakah
Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan (Karim,
2010: 102).
Sumber: Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2010.
Gambar 2.4
Skema Pembiayaan Musyarakah
32
b) Pembiayaan Mudharabah
Adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana
shahibul maal (pihak pertama) menyediakan seluruh atau
100% modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Keuntungan usaha mudharabah dibagi menurut kesepakatan
yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan rugi ditanggung
oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian
pengelola (Karim, 2010: 104).
Sumber: Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2010.
Gambar 2.5
Skema Pembiayaan Mudharabah
3) Pembiayaan dengan Prinsip Sewa
a) Pembiayaan Ijarah
Adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,
melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Harga sewa
disepakati pada awal perjanjian antara bank dengan nasabah
(Karim, 2010: 101).
33
Sumber: Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2010.
Gambar 2.6
Skema Pembiayaan Ijarah
b) Pembiayaan Ijarah Muntahiyyah Bittamlik
Adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa
melalui pembayaran upah sewa. Pada akhir masa sewa, bank
menjual barang yang disewakannya kepada nasabah yang
diikuti dengan perpindahan kepemilikan. Harga sewa dan
harga jual disepakati pada awal perjanjian antara bank dengan
nasabah (Rivai, 2008: 176).
Sumber: Veithzal Rivai, Islamic Financial Management,
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008.
Gambar 2.7
Skema Pembiayaan Ijarah Muntahiyyah Bittamlik
34
4) Pembiayaan dengan Akad Pelengkap
Menurut Karim (2010: 105), akad pelengkap ini tidak
ditujukanuntuk mencari keuntungan, tetapi ditujukan untuk
mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Dalam hal ini
dibolehkan untuk meminta pengganti biaya yang dikeluarkan
untuk melaksanakan akad ini.
a) Hiwalah
Memindahkan hutang dari tanggungan muhil (orang
yang berhutang) menjadi tangungan muhal ilaih (orang yang
berkewajiban membayar hutang) (Sudarsono, 2003: 56).
Sumber: Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan
Syariah, Ekonosia, Yogyakarta, 2003.
Gambar 2.8
Skema Hiwalah
b) Rahn
Teknisnya rahn adalah menahan salah satu harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya
(Sudarsono, 2003: 57).
35
Sumber: Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan
Syariah, Ekonosia, Yogyakarta, 2003.
Gambar 2.9
Skema Rahn
c) Qardh
Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat
ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain
meminjamkan tanpa mengharap imbalan (Sudarsono, 2003:
59).
Sumber: Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan
Syariah, Ekonosia, Yogyakarta, 2003.
Gambar 2.10
Skema Qard
d) Wakalah
Adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai
pihak pertama kepada orang lain sebagai pihak keduadalam
hal-hal yang diwakilkan (Sudarsono, 2003: 60).
36
Sumber: Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan
Syariah, Ekonosia, Yogyakarta, 2003.
Gambar 2.11
Skema Wakalah
e) Kafalah
Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung
(kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak
kedua atau yang ditangung (Sudarsono, 2003: 62).
Sumber: Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan
Syariah, Ekonosia, Yogyakarta, 2003.
Gambar 2.12
Skema Kafalah
c. Jumlah Pembiayaan
Pembiayaan menurut Antonio (2001: 160) adalah pemberian
fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak
yang merupakan defisit unit. Jumlah pembiayaan merupakan besarnya
pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada
pengusaha. Tujuannya untuk membantu permodalan yang dibutuhkan.
37
Dalam penelitian Yulianthini dkk (2014) pemberian kredit yaitu
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu setelah pemberian bunga.
Menurut Wenny Djuarni (2007) dalam penelitian Yulianthini dkk
(2014) merumuskan arti pemberian kredit adalah menyerahkan secara
sukarela sejumlah uang untuk dipergunakan secara bebas oleh
penerima kredit. Rachmat Firdaus (2003) dalam penelitian Yulianthini
dkk (2014) menyatakan pemberian kredit merupakan suatu pencatatan
dan pengolahan data secara sistematis berupa pinjaman sejumlah uang
kepada seseorang berdasarkan perjanjian yang telah disepakati serta
diwajibkan untuk melunasi utangnya pada jangka waktu tertentu
dengan bunga yang telah ditetapkan dengan pencatatan data dan
informasi secara sistematis.
Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan
jumlah pembiayaan adalah sejumlah uang atau tagihan kepada
seseorang berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam serta
diwajibkan untuk melunasi utangnya pada jangka waktu tertentu
dengan bagi hasil yang telah ditetapkan. Jumlah pembiayaan
diamanahkan oleh nasabah tersebut dapat digunakan untuk menambah
modal operasional atau untuk menambah investasi dalam usahanya.
38
Dengan ini diharapkan dapat memaksimalkan usaha yang dilakukan
untuk mendapatkan pendapatan yang maksimal.
d. Jangka Waktu Pembiayaan
Pemberian pembiayaan tidak lepas dari tanggung jawab
nasabah. Setelah jumlah pembiayaan diamanahkan kepada nasabah,
maka nasabah berkewajiban mengembalikan dana tersebut
berdasarkan jangka waktu yang telah disepakati dan telah ditetapkan.
Jangka waktu menurut Ali (2008: 46) adalah masa pengembalian
pinjaman yang telah disepakati. Menurut Lasmarohana (2015) jangka
waktu kredit merupakan rentang waktu dalam mengembalikan dana
yang dipinjam. Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002: 209) dalam
penelitoan fathoni dkk (2015) jangka waktu kredit dalam hal ini kredit
dapat dibedakan menurut jangka waktunya, yaitu kredit jangka pendek
(short term-loan), kredit jangka menengah (medium term-loan), kredit
jangka panjang (long term-loan) dan kredit kepemilikan rumah
(karyawan).
Menurut Hermawan (2012: 41) jangka waktu pinjaman
merupakan waktu jatuh tempo debitur untuk melunasi angsuran pokok
beserta bunga pinjaman. Jangka waktu pinjaman akan mempengaruhi
jumlah angsuran dan bunga yang akan dibayarkan setiap bulan.
Menurut Widayanthi (2013: 38) semakin lama jangka waktu pinjaman
akan meringankan angsuran dan bunga yang dibayarkan setiap
bulannya. Disisi lain, semakin lama jangka waktu pengembalian kredit
39
akan menurunkan perputaran dana dan likuiditas bank, sehingga bank
akan lebih mempertimbangkan kredit dengan jangka waktu pinjaman
yang lama.
Jadi jangka waktu pembiayaan adalah waktu pengembalian
pembiayaan beserta bagi hasil, yang dihitung dari waktu pencairan
pembiayaan hingga jatuh tempo pengembalian pembiayaan.
Semakin lama jangka waktu yang disepakati, maka semakin
lama nasabah tersebut terikat dalam pengembalian jumlah
pembiayaannya. Akan tetapi dengan semakin lama jangka waktu yang
disepakati, dana yang ada tersebut dapat digunakan untuk
memaksimalkan usaha terlebih dahulu, serta semakin lama jangka
waktu pembiayaan maka pengembalian pembiayaan akan semakin
kecil setiap bulannya. Jadi semakin lama jangka waktu pembiayaan
dapat meringankan nasabah dalam megembalikan jumlah
pembiayaannya.
e. Tujuan Pembiayaan
Menurut Ridwan (2004: 128), pembiayaan yang diberikan BMT
kepada pengusaha mikro dan kecil dalam rangka untuk :
1) Upaya memaksimalkan laba
Setiap usaha yang dibuka memiliki tujuan tertinggi, yaitu
menghasilkan laba usaha. Setiap pengusaha menginginkan
mampu mencapai laba maksimal. Untuk dapat menghasilkan laba
maksimal maka mereka perlu dukungan dana yang cukup.
40
2) Upaya meminimalkan resiko
Usaha yang dilakukan agar mampu menghasilkan laba
maksimal, maka pengusaha harus mampu meminimalkan resiko
yang mungkin timbul. Resiko kekurangan modal usaha dapat
diperoleh melalui tindakan pembiayaan.
3) Pendayagunaan sumber ekonomi
Sumber daya ekonomi dapat dikembangkan dengan
melakukan mixing antara sumber daya alam dengan sumber daya
manusia serta sumber daya modal. Jika sumber daya alam dan
sumber daya manusianya ada dan sumber modal tidak ada. Maka
dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan demikian,
pembiayaan pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna
sumbersumber daya ekonomi.
4) Penyaluran kelebihan dana
Dalam kehidupan masyarakat ini ada pihak yang memiliki
kelebihan sementara ada pihak yang kekurangan. Dalam
kaitannya dengan masalah dana, maka mekanisme pembiayaan
dapat menjadi jembatan dalam penyeimbangan dan penyaluran
kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan (minus) dana.
3. Unit Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
a. Pengertian UMK
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM):
41
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
b. Kriteria
Kriteria usaha mikro dan kecil menurut UU No. 20 tahun 2008
adalah :
1) Usaha Mikro memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Usaha Kecil memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan usaha;
2) Usaha Mikro memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp.300.000.000 (tiga ratus juta ruiah). Usaha Kecil memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000; (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
42
Pemerintah juga membina pengusaha kecil memulai dinas
koperasi dan UKM dinas professional atau kerja. Tetapi bukan hanya
itu saja yang dibutuhkan oleh pengusaha kecil, mereka juga
membutuhkan pembiayaan atau pinjaman modal yang berguna dalam
meningkatkan pendapatannya. Pembiayaan yang berasal dari BMT
diharapkan dapat mendorong atau merangsang pengusaha kecil untuk
meningkatkan produktifitas sehingga dapat meningkatkan pendapatan
dan mampu bersaing. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah
ini.
Tabel 2.2
Kriteria UMK
No Uraian Kriteria
Aset Omzet
1 Usaha Mikro Maks. 50 juta Maks. 300 juta
2 Usaha Kecil >50 juta – 500 juta > 300 juta -2,5 Milyar
Sumber : UU RI No 20 Tahun 2008 Tentang UMKM Pasal 6
4. Pendapatan
Pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang
diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang dari produk yang
dihasilkan (Haryono: 2003: 24). Pendapatan belum dapat dinyatakan ada
dan diakui sebelum terjadinya penjualan yang nyata. Dan pendapatan baru
akan diakui setelah produk selesai diproduksi dan penjualan secara nyata
terjadi yang ditandai dengan penyerahan barang. Pendapatan diakibatkan
oleh kegiatan-kegiatan perusahaan dalam memanfaatkan faktor-faktor
produksi untuk mempertahankan diri dan pertumbuhan.
43
Menurut Rustam (2011) seluruh kegiatan perusahaan yang
menimbulkan pendapatan secara keseluruhan disebut earning process.
Secara garis besar earning proses menimbulkan dua akibat yaitu pengaruh
positif atau pendapatan dan keuntungan, dan pengaruh negative atau beban
dan kerugian. Bagi investor pendapatan kurang penting dibanding
keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi
pengeluaran.
Ada beberapa karakteristik dari pendapatan yang menentukan atau
membatasi bahwa jumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan
pandapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat
dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk perusahaan dan jumlah
rupiah pendapatan serta proses penandingan.
a. Sumber pendapatan
Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara
tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan
jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal,
laba dari penjualan aktiva yang bukan barang dagangan seperti aktiva
tetap, surat berharga, ataupun penjualan anak atau cabang perusahaan,
hadiah, sumbangan atau penbemuan, revaluasi aktiva tetap, dan
penjualan produk perusahaan. Dari semua transakasi di atas, hanya
transaksi produk saja yang dapat dianggap sebagai sumber utama
pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam
44
hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk utama
perusahaan.
b. Produk perusahaan
Produk perusahaan mungkin berupa barang ataupun dalam
bentuk jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan
berbagai macam produk, baik berupa barang atau jasa atau keduanya
yang berlainan jenis.
c. Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan
Pendapatn merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan
kali kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan
terjadinya laba yaitu jumlah rupiah pendpatan lebih besar dari jumlah
biaya yang dibebankan. Laba atau rugi yang terjadi baru akan
diketahui setelah pendapatan dan beban dibandingkan. Setelah biaya
dibebankan dengan pendapatan maka tampaklah jumlah rupiah laba
atau pendapatan neto (Haryono, 2003: 3).
Suatu usaha bukan hanya tergantung pada modal yang dimiliki tetapi
termasuk juga kemampuan yang dimiliki untuk mampu bersaing, jika
modal besar dan kemampuan (SDM) bagus maka hasil produksi akan
tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Begitu juga sebaliknya,
jika modal kecil dan kemampuan (SDM) juga tidak ada maka produktifitas
akan rendah sehingga pendapatan diperoleh akan rendah. Dan untuk
menambah modal guna mengembangkan usaha dan meningkatkan
pendapatan maka dibutuhkan suatu pembiayaan.
45
5. Pengaruh Pembiayaan terhadap Pendapatan
Modal adalah kunci utama untuk meningkatkan usaha kecil (Kasmir,
2003: 83). Penambahan modal sangat berguna untuk mengembangkan
usaha untuk meningkatkan pendapatan. Menurut Taufik (2005: 7)
pendapatan adalah salah satu faktor penunjang usaha atau aktifitas untuk
memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan hidup. Hal ini mendorong
manusia melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya. Kegiatan ini merupakan wujud usaha bagaimana agar
tujuan dapat terpenuhi. Usaha yang dijalankan akan menghasilkan
pendapatan sebagai penunjang memenuhi kebutuhan. Menurut Mulyono
(1987) dan Simorangkir (2005) dalam penelitian Yulianthi dkk (2014)
yang mengatakan bahwa dengan adanya pemberian pembiayaan serta
modal yang tinggi akan mampu meningkatkan pendapatan usaha kecil,
karena tingginya tingkat pemberian kredit yang ada akan mampu
menambah modal kerja dari suatu usaha sehingga berpengaruh pada
pendapatan usahanya.
Dengan pemberian jumlah pembiayaan akan mengakibatkan
bertambahnya modal yang dimiliki diharapkan UMKM dapat
mengembangkan usahanya, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan
pendapatan. Jika jumlah modal yang digunakan besar, maka produk yang
akan dihasilkan akan meningkat, dengan produk yang meningkat tersebut
diharapkan mampu meningkatkan pendapatan yang akan diterima.
Sebaliknya jika jumlah modal yang digunakah kecil maka produk yang
46
dihasilkan sedikit sehingga pendapatan yang diperoleh tidak maksimal.
Untuk itu perlu pembiayaan untuk meningkatkan pendapatan UMK.
Dengan demikian pembiayaan berpengaruh positif terhadap pendapatan.
Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu, yaitu
penelitian Penelitian Suleman dkk (2014) di BRI Unit Kabila Gorontalo,
dengan variabel independen jumlah kredit dan suku bunga, variabel
dependennya pendapatan UMK. Penelitian ini dilaksanakan tahun 2013,
diketahui bahwa dengan jumlah kredit berpengaruh terhadap peningkatan
pendapatan UMK, sedangkan suku bunga tidak berpengaruh terhadap
pendapatan UMK.
Penelitian Anggraini dan Nasution (2013) di BRI Medan dengan
vriabel X1: modal sendiri, X2: modal kredit, Y: Pendapatan Pengusaha
UMKM. Teori yang digunakan dikutip dari www.smecda.com menyatakan
bahwa Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah
kredit/pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi
(UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang
didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR adalah
program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya
berasal sepenuhnya dari dana bank. Penelitian ini menunjukan bahwa
modal sendiri memberikan pengaruh terhadap pendapatan pengusaha
UMKM, dan modal kredit yang digunakan juga berpengaruh positif
terhadap peningkatan pendapatan pengusaha UMKM.
47
Penelitian lain oleh Yulianthini dkk (2014) di Singaraja, dengan
variabel X1: pemberian kredit, X2: modal dan Y: pendapatan UKM. Teori
yang digunakan dari Kasmir (2011) dan Mubiyanto (1986) yang
menyatakan bahwa kredit secara positif dapat meningkatkan pendapatan,
karena pemberian kredit dapat menambah modal usaha. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian krredit dan modal berpengaruh positif
terhadap peningkatan pendapatan UMK.
C. Kerangka Penelitian
Variabel independen dalam penelitian ini adalah jumlah pembiayaan
dan jangka waktu pembiayaan, sedangkan variabel dependen dalam penelitian
ini adalah pendapatan usaha nasabah. Variabel independen jumlah dan jangka
waktu pembiayaan dipilih karena dua karakteristik tersebut selalu melekat
dalam pembiayana secara umum. Penulis bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh jumlah dan jangka waktu pembiayaan mampu meningkatkan
pendapatan UMK, agar dimasa yang akan datang pembiayaan lebih
diperhatikan, sehingga tujuan pengembangan usaha UMK dapat efektif.
Berikut adalah gambar kerangka penelitian:
Gambar 2.13 Kerangka Pemikiran.
X1
X2
Y
H1 (+)
H2 (+)
H3 (+)
48
Keterangan:
X1 : jumlah pembiayaan
X2 : jangka waktu pembiayaan
Y : pendapatan usaha UMK
H1 : hipotesis 1
H2 : hipotesis 2
H3 : hipotesis 3
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat dibuat persamaan
sebagai berikut : Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
Y = pendapatan nasabah
β0 = konstanta
β1 = koefisien jumlah pembiayaan
β2 = koefisien jangka waktu pembiayaan
X1 = jumlah pembiayaan
X2 = jangka waktu pembiayaan
e = residual atau prediction error
D. Hipotesis
Pengertian hipotesis penelitian menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, penelitian ini meneliti pengaruh
49
pembiayaan syariah terhadap perkembangan usaha nasabah dengan hipotesis
sebagai berikut:
1. Pengaruh jumlah pembiayaan terhadap pendapatan UMK
Jumlah pembiayaan penting untuk menambah modal, baik modal
usaha atau modal investasi. Penambahan modal dimaksudkan untuk
memaksimalkan produksi untuk meningkatkan pendapatan yang
diinginkan. Pemaksimalan produksi dapat diwujudkan dengan
menambah mesin dan kendaraan atau meningkatkan bahan baku yang
akan diolah. Semakin banyak modal yang digunakan maka produksi
barang/jasa meningkat sehingga pendapatan yang akan diterima akan
meningkat.
Penelitian Setiawan dan Cahyo (2013) di PD BPR BKK
Kebumen cabang Kutowinangun, dengan variabel modal, pendapatan
dan keuntungan. Penelitian ini diketahui bahwa dengan adanya Kredit
PD BPR BKK Kebumen Cabang Kutowinangun mengakibatkan modal
usaha mikro ini menjadi bertambah sehingga perusahaan dapat
meningkatkan produksi dan pada akhirnya pendapatan ikut meningkat.
Menurut penelitian Suresmiathi dan Ni Wayan (2013) di Desa
Jimbaran Bali dengan variabel X1: Kualitas Tenaga Kerja, X2: Bantuan
Modal Usaha, X3: Tekhnologi, Y: Produktivitas Kerja Usaha Mikro
dan Kecil (UMKM) di Jimbaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Bantuan Modal Usaha (X2) berpengaruh nyata terhadap produktivitas
usaha mikro kecil dan menengah. Semakin banyak bantuan yang
50
diberikan oleh lembaga keuangan, maka usaha mikro kecil dan
menengah yang ada di Jimbaran akan lebih mudah untuk berkembang.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengajukan hipotesa
sebagai berikut:
H1: jumlah pembiayaan berpengaruh positif terhadap pendapatan UMK
2. Pengaruh jangka waktu pembiayaan terhadap pendapatan UMK.
Jangka waktu membiayaan merupakan pilihan nasabah yang
menyatakan kesanggupan dalam mengembalikan jumlah pembiayaan
yang telah diterima. Semakin lama jangka waktu pembiayaan yang
diambil maka tingkat pengembaliannya akan semakin kecil. Hal ini
mampu meringankan beban UMK, dan mampu dimaksimalkan untuk
usaha.
Herdiansyah (2008) tentang pengaruh modal kerja terhadap
pendapatan usaha nasabah di Bank DKI Syariah cabang Wahid Hasyim
Jakarta. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa jangka waktu
pembiayaan berpengaruh terhadap pendapatan usaha nasabah. Sampel
yang digunakan sebanyak 30 orang dengan teori dari Antonio (2001)
pembiayaan modal kerja dapat dilakukan melalui berbagai cara. Tetapi
secara umum dapat disimpulkan kedalam dua bentuk, yaitu: (1)
Pembiayaan produktif, pembiayaan modal kerja ini merupakan
pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam
arti luas, yaitu untuk meningkatkan usaha, baik usaha produksi,
perdagangan, maupun investasi. (2) Pembiayaan konsumtif,
51
pembiayaan modal kerja yang merupakan pembiayaan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan
untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut Widayanthi (2013: 38) semakin lama jangka waktu
pinjaman akan meringankan angsuran yang dibayarkan setiap bulannya.
Jangka waktu yang sesuai dengan tingkat keperluan yang dibutuhkan
nasabah untuk usaha, maka jumlah pembiayaan tersebut dapat
digunakan untuk memaksimalkan usaha terlebih dahulu sehingga dapat
meningkatkan pendapatan yang akan diperoleh.
Penelitian Gopalan, Song, Yerramilli (2010) menguji tentang
struktur jangka waktu kredit terhadap kualitas kredit. Sampel yang
digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di S & P dengan periode
penelitian 1980-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit
dengan jangka waktu yang panjang memiliki tingkat pendapatan yang
lebih tinggi. Perusahaan dengan proporsi yang lebih besar dengan
jangka waktu kredit yang pendek kemungkinan akan memiliki risiko
kegagalan yang lebih besar.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berukut :
H2: jangka waktu pembiayaan berpengaruh positif terhadap pendapatan
UMK.
52
3. Pengaruh jumlah dan jangka waktu pembiayaan syariah terhadap
pendapatan UMK.
Jumlah dan jangka waktu pembiayaan merupakan 2 unsur
pembiayaan yang tidak dapat dipisahkan. Penyaluran jumlah dan
penetapan jangka waktu pembiayaan dimaksudkan untuk
mengembangkan usaha. Dua hal tersebut dapat dipertimbangkan
dengan baik agar tujuan mengembangkan usaha dapat tercapai.
Herdiansyah (2008) menyebutkan bahwa pemberian modal kerja
dan jangka waktu pembiayaan secara bersama-sama berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pendapatan nasabah. Jika penyaluran jumlah
pembiayaan dan penetapan jangka waktu pembiayaan tidak dianalisis
dengan tepat dan tidak mempertimbangkan banyak hal maka pengaruh
jumlah dan jangka waktu pembiayaan ini tidak akan mempengaruhi
tingkat pendapatan yang akan dihasilkan. Kemungkinan justru bisa
terjadi penurunan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengajukan hipotesa
sebagai berikut:
H3: jumlah pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan secara simultan
(bersama-sama) berpengaruh terhadap pendapatan UMK
53
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena peneliti
ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan. Penelitian
kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan
data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang
ingin kita ketahui (Kasiram, 2010: 172). Untuk dapat melakukan pengukuran,
setiap fenomena sosial dijabarkan ke dalam beberapa komponen masalah,
variabel dan indikator. Variabel yang ditentukan diukur dengan memberikan
simbol-simbol angka yang berbeda-beda sesuai dengan kategori informasi
yang berkaitan dengan variabel tersebut. Dengan menggunakan simbol-
simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan
sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan.
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analisis,
yang membahas tentang bagaimana merangkum sekumpulan data dalam
bentuk yang mudah dibaca dan cepat memberikan informasi, yang disajikan
dalam bentuk tabel, grafik, nilai pemusatan dan nilai penyebaran. Menurut
Sugiyono (2011) metode deskriptif analisis merupakan metode penelitian
dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan sebenarnya, kemudian
data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan
gambaran mengenai permasalahan yang ada.
54
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pringapus yang merupakan
lokasi kantor pusat BMT Bina Insani. Lokasi Kecamatan Pringapus dipilih
karena nasabah BMT Bina Insani sebagian besar merupakan warga
Kecamatan Pringapus. Penelitian di BMT Bina Insani dipilih karena di
Kecamatan Pringapus, BMT Bina Insani merupakan lembaga keuangan yang
telah lama berdiri dan sampai sekarang berkembang mendampingi
nasabahnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2015 sampai Juli 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Kasiram (2010: 257), populasi yaitu keseluruhan sasaran
yang seharusnya diteliti dan pada populasi itu hasil penelitian
diberlakukan. Populasi itu bisa manusia dan bukan manusia, misalnya
lembaga, badan sosial, wilayah, kelompok atau apa saja yang akan
dijadikan sumber informasi.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pelaku Usaha Mikro dan
Kecil di Kecamatan pringapus sebagai populasi penelitian, yang menjadi
nasabah BMT Bina Insani dan melakukan pembiayaan untuk
mengembangkan usahanya.
Peneliti mengambil populasi dari data nasabah BMT yang
mengajukan pembiayaan untuk mengembangkan usaha selama dua tahun
terakhir, yaitu dari tanggal 1/01/2012 s/d 31/12/2014. Data yang diambil
selama kurun waktu dua tahun karena normalnya pembiayaan yang ada di
55
BMT Bina Insani selama 2 tahun, sehingga penelitian terhadap sampel
yang digunakan nantinya tidak akan menemui nasabah yang sudah lunas
karena jangka waktu tersebut belum selesai jatuh temponya. Selama waktu
tersebut ada 253 nasabah yang mengajukan pembiayaan untuk usaha,
sehingga populasi dalam penelitian ini ada 253 nasabah.
2. Sampel
Sampel menurut Bawono (2006: 28) diberi definisi sebagai objek
atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari
populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2011:
64) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu. Penelitian ini peneliti memilih secara acak sampel
yang digunakan.
Berdasarkan jumlah populasi 253 nasabah maka jumlah sampel yang
akan diteliti dapat dicari menggunakan rumus menurut Bawono (2006: 29)
sebagai berikut:
s = P
P(e)2
+ 1
s = sampel
P = populasi
e = eror/ nilai presisi 10%
56
Maka jumlah sampelnya adalah
s = 253
253 (0,1)2
+ 1
s = 253
253 (0,01)+1
s = 253
3,53
s = 71,67 , jadi sampel dalam penelitian ini adalah 72 nasabah.
Responden sebanyak 253 tersebut cukup banyak untuk menyingkat
waktu, tenaga dan biaya, perlu ditentukan sampel untuk menentukan
jumlah respoden. Untuk menyederhanakan responden yang teliti maka dari
populasi tersebut, dihitung dengan rumus slovin untuk mengetahui jumlah
sampel yang digunakan. Dengan demikian, sampel yang digunakan
sebanyak 72 nasabah dari populasi sebanyak 253 nasabah dinilai sudah
dapat mewakili populasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Data menurut Jogiyanto H.M (1995: 8) merupakan bentuk yang
masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga masih perlu
diolah lebih lanjut. Data dapat berwujud sebagai suatu keadaan, gambar,
suara, huruf, angka, ataupun simbol lainnya yang bisa digunakan sebagai
bahan untuk melihat lingkungan, kejadian maupun sebuah konsep.
57
2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder.
a. Data Primer
Menurut Bawono (2006: 29), yaitu data yang diperoleh dan
dikumpulkan secara langsung dari objek yang diteliti, yang berupa
wawancara dan observasi langsung.
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan adalah data
pendapatan sebelum dan sesudah melakukan pembiayaan.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian
arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat diperoleh
dari jurnal, majalah, buku, data statisitik maupun dari internet
(Bawono, 2006: 30). Selain itu, data juga dapat diperoleh dalam
bentuk yang sudah dipublikasikan yang tersedia di perusahaan seperti
literatur, company profile, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini data sekunder yang dipakai adalah: data
company profile, jurnal ilmiah, skripsi, buku-buku teori, data
pembiayaan nasabah yang meliputi nama, jumlah pembiayaan, tahun
pembiayaan, dan jangka waktu yang ditetapkan.
3. Metode Pengumpulan Data
Menurut Bawono (2006: 29) adalah tekhnik atau cara yang
dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan
58
diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Tekhnik atau cara untuk
mendapatkan data untuk penelitian adalah:
a. Interview (Wawancara)
Wawancara menurut Bawono (2006: 30) adalah metode atau
cara mengumpulkan data serta berbagai informasi dengan jalan
menanyakan langsung kepada seseorang yang dianggap ahli dalam
bidangnya dan juga berwenang dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Sebelum pertanyaan diajukan perlu disiapkan terlebih
dahulu pertanyaan yang akan diajukan kepada informasi untuk topik
yang ditentukan dan akan dibahas secara jelas dan terinci.
Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai nasabah BMT
yang melakukan pembiayaan untuk mengembangkan usaha.
Wawancara dilaksanakan dikantor ketika nasabah tersebut
membayar angsuran dan sebagian mengunjungi rumah nasabah.
b. Metode dokumentasi
Adalah proses pengumpulan data yang diambil dari data–data
tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran
tentang fenomena yang masih actual dan sesuai dengan masalah
penelitian. Teknik dokumentasi berproses dan berwal dari
menghimpun dokumen, memilih – milih dokumen sesuai dengan
tujuan penelitian, mencatat dan menerangkan, menafsirkan dan
menghubung – hubungkan dengan fenomena lain (Sugiyono, 2003:
162).
59
Dalam penelitian ini, data dokumentasi didapatkan dari data
tentang nama-nama nasabah pembiayaan di BMT.
c. Metode Studi Kepustakaan
Merupakan metode yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang sedang diteliti dan informasi dapat diperoleh melalui laporan
penelitian, karangan ilmiah, tesis, dan lain sebagainya.
E. Definisi Konsep dan Operasional
1. Pembiayaan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang
atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau
bagi hasil.
2. Menurut Wenny Djuarni (2007) dalam penelitian Yulianthini dkk
(2014) merumuskan arti pemberian kredit adalah menyerahkan secara
sukarela sejumlah uang untuk dipergunakan secara bebas oleh penerima
kredit. Jumlah pembiayaan merupakan besarnya pembiayaan yang
diberikan oleh lembaga keuangan kepada pengusaha.
3. Jangka waktu menurut Ali (2008: 46) adalah masa pengembalian
pinjaman yang telah disepakati. Menurut Lasmarohana (2015) jangka
waktu kredit merupakan rentang waktu dalam mengembalikan dana
yang dipinjam.
60
4. Ikatan akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan PSAK) No. 23 mendefinisikan pendapatan sebagai berikut:
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk
iti mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Arikunto (2013) adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Jenis instrumen dalam penelitian ini penulis memakai angket yang
berisi tentang daftar-daftar pertanyaan yang digunakan untuk wawancara
kepada pelaku UMK selaku nasabah BMT Bina Insani. Selain wawancara,
responden dapat mengisi sendiri angket yang telah tersedia. Berikut
pertanyaan yang dijadikan sebagai intrumen penelitian: Berapa jumlah
pendapatan sebelum dan sesudah menerima pembiayaan (per tiga bulan)?
G. Alat Analisis Data
Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan penulis adalah
1. Uji Asumsi Klasik
Menurut Bawono (2006: 115) uji asumsi klasik merupakan tahapan
yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Untuk mengetahui
regresi model yang digunakan banyak bermanfaat atau justru tidak valid.
Uji asumsi klasik terdiri dari : Multicollinearity, Hateroscedasticity,
61
Autocorrelation, Normality, Linearity. Akan tetapi uji Linearity tidak
digunakan untuk menguji data dalam penelitian ini, karena penelitian ini
hanya terdapat satu model sehingga tidak perlu menguji Linearity. Berikut
penjelasan masing-masing dari uji asumsi klasik
a. Uji Multicollinearity
Menurut Ghozali (2001: 57), uji multicoliearity bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Penelitian
ini menggunakanmetode VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai
Tollerance juga matriks korelasi.
b. Uji Heteroscedasticity
Menurut Ghozali (2001: 69), uji heteroscedasticity bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homoscedasticity dan jika berbeda disebut
heteroscedasticity. Model regresi yang baik adalah yang
homoscedasticity atau tidak terjadi heteroscedasticity. Penelitian ini
menggunakan metode park.
c. Uji Autocorrelation
Menurut Ghozali (2001: 61), uji autocorrelation bertujuan
menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara
62
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode
t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Penelitian ini menggunakan Durbin Watson untuk
mendeteksi ada atau tidankya gejala autokorelasi. Kriteria pengujian
menurut Anton (2006: 161) adalah sebagai berikut:
D > du : tidak ada autokorelasi +
D < dl : ada autokorelasi +
0 < d < dl : ada autokorelai +
4 – dl < d < 4 : ada autokorelasi –
Du < d < 4 – du : tidak ada autokorelasi + dan –
d. Uji Normality
Menurut Ghozali (2001: 74), uji normality bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel
bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendkati normal. Penelitian ini menggunakan kolmogrov smirnov.
2. Regresi Berganda
Regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang sifatnya
multivariate. Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel
dependen dengan variabel independen lebih dari satu. Regresi berganda
dapat digunakan untuk mengetahui ketepatan fungsi regresi melalui nilai
statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasinya.
63
a) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen (Ghozali, 2001: 44).
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
individu mempengaruhi variabel dependen dapat diketahui dengan
membandingka t test dan t tabel. Apabila t test > t tabel, berarti
variabel independen secara individu berpengaruh secara signifikan
terhadap veriabel dependen, dan sebaliknya. Dapat pula diketahui
dengan hasil uji melalui SPSS dengan melihat nilai signifikansi. Jika
nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (α: 5%) maka variabel independen
secara individu mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2001: 44).
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
individu mempengaruhi variabel dependen dapat diketahui dengan
membandingka F test dan F tabel. Apabila F test > F tabel, berarti
variabel independen secara simultan (bersama-sama) berpengaruh
secara signifikan terhadap veriabel dependen, dan sebaliknya. Dapat
pula diketahui dengan hasil uji melalui spss dengan melihat nilai
signifikansi. Jika nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (α: 5%) maka variabel
64
independen secara simultan (bersama-sama) mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan.
c) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk mempridiksi variasi variabel
dependen (Ghozali, 2001: 45).
Untuk mendapatkan hasi uji diatas penelitian ini menggunakan
penghitungan komputerisasi program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) for windows versi 20. SPSS merupakan sebuah program komputer
statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik
secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki
oleh para pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas data
kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu, dan
menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut.
65
BAB IV
ANALISIS DATA
A. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
1. Profil Instansi atau Perusahaan
BMT Bina Insani Pringapus merupakan sebuah lembaga keuangan
syari’ah berbentuk koperasi yang dirintis sejak Juli 1998 sebagai pengaruh
dari krisis ekonomi pengusaha kecil di wilayah Pringapus adalah
keterbatasan dana dan kemampuan manajerial yang kurang. Hal ini
sebenarnya dapat diatasi dengan menjamurnya lembaga keuangan yang
sudah merambah di Pringapus yaitu adanya BRI unit desa, BKK dengan
unit kelilingnya maupun lembaga keuangan yang lain, namun
kenyataannya fasilitas yang diberikan kurang bisa menembus dan
menyentuh golongan pengusaha kecil ke bawah. Hal tersebut disebabkan
sistem dan mekanisme operasional perbankan harus melalui persyaratan
administrasi yang rumit atau sulit dipenuhi oleh pengusaha kecil bawah
sehingga kalaupun ada yang mendapat kucuran dana tidak disertai dengan
bimbingan dan pengawasan bisa berakibat usaha yang dilakukan tidak
berhasil tetapi sebaliknya.
Disisi lain masih banyak umat islam yang enggan berhubungan
dengan perbankan karena adanya persepsi yang kuat bahwa bunga bank
tersebut sama dengan riba yang diharamkan oleh syariat islam. Berangkat
dari pemikiran diatas, sekelompok masyarakat yang mencoba peduli
membentuk sebuah kelompok swadaya masyarakat dalam bentuk koperasi
66
yang mampu menampung dan merangkul semua kelompok dan golongan
yang ada di Pringapus dengan nama Koperasi Bina Insani yang diharapkan
dengan usaha ini pengusaha kecil yang tidak mampu berhubungan dengan
dunia bank dan lembaga keuangan lain merasa terpanggil untuk
berkoneksi dengan Bina Insani utuk memajukan kualitas hidupnya.
Seiring dengan permasalahan dan kritis ekonomi yang memberikan
dampak buruk bagi kondisi tenaga kerja sehingga meningkatnya jumlah
pengangguran. Depnaker Kabupaten Semarang membuka proyek
Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil (Proyek P3T), sehingga
dirintislah sebuah lembaga keuangan syari’ah BMT Bina Insani dengan
memanfaatkan program pemerintahan tersebut. Kemudian pada tanggal 15
Maret 1999 keluarlah Badan Hukum koperasi yang menjadi tanggal resmi
berdirinya koperasi dengan nomor : 055/BH/KDK.II.I/III/1999.
2. Struktur Lembaga Koperasi BMT Bina Insani
Pelindung : Bapak Camat Pringapus
Penasehat : 1. KH. Nur Hasan Ibrahim
2. H. Mardi Hadi Utomo
3. H. Budi Utomo
Pengurus
Ketua : Bayu Sapta Adi Nugroho, SE.
Sekretaris : Drs. H Nur Budiarso
Bendahara : Heri Natoil,S.Ag
67
Badan Pengawas
Ketua : H. Mahmudi
Anggota : Rohmijati
Badan Pengelola
Direktur : Drs. H Nur Budiarso
Manajer : Heri Natoil, S.Ag
Accounting : Rhike Candia Puska, A.md.
- BMT Pusat Pringapus
Kabag Operasional : Nur Annas
Pembiayaan : Novita Handayani
Openg Sari Ongki
Kasir : Chorida Laeli, S.Pd
Riyan Putra P
Marketing : Danang Adi W
Reza Zanuar P
- Cabang Bergas
Kabag Operasional : M.Eksan
Kasir : Maftukhatul M
Marketing : Soffan Mastur
Syaiful H
- Cabang Ungaran
Kabag Operasional : Mundzirin
Kasir : Yunia Permata S
68
Marketing : Eri
Roni
3. Visi dan Misi BMT Bina Insani
a. Visi BMT Bina Insani adalah:
Menjadi mitra yang handal dalam permodalan usaha anggota
dan masyarakat melalui sistem syariah islam.
b. Misi BMT Bina Insani adalah:
1) Menyelenggarakan pelayanan prima kepada anggota sesuai
dengan jati diri koperasi.
2) Menjalankan kegiatan usaha jasa keuangan syariah dengan
efektif, efisien dan transparan.
3) Menjalin kerja sama usaha dengan berbagai pihak.
4) Melakukan pendampingan dan konsultasi usaha.
5) Melakukan sosialisasi kegiatan ekonomi usaha.
4. Produk Pembiayaan BMT Bina Insani
a. Kredit modal kerja
Kredit modal kerja merupakan pembiayaan yang disalurkan
kepada masyarakat untuk membiayai kebutuha modal kerja.
Ada 2 jenis kredit modal kerja yaitu :
1) Produk Pembiayaan Mudharabah (MDA)
Mudharabah adalah jenis pembiayaan dengan akad
syirkah. Merupakan pembiayaan modal kerja yang diberikan
oleh BMT kepada aggotanya, dimana pengelola usaha
69
sepenuhnya diserahkan kepad anggota sebagai debitur atau
mitra. Dalam hal ini anggota menyediakan usaha dan sistem
manajemenya. Sedangkan hasil keuntungan yang didapatkan
akan dibagi sesuai dengan akad antara kedua belah pihak.
2) Produk pembiayaan Musyarakah (MSA)
Musyarakah merupakan jenis pembiayaan dengan akad
syirkah yaitu pembiayaan yang diberikan kepada anggota berupa
sebagian modal dari modal keseluruhan. Pihak BMT terlibat
dalam pengelolaan dana dimana resiko dan keuntungan atas
hasil usaha ditanggung bersama secara berimbang dengan porsi
pernyertaan masing-masing.
b. Kredit Konsumsi
Kredit konsumsi merupakan kredit yang diberikan dalam rangka
pengadaan barang atau jasa untk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai
barang modal dalam usaha kegiatan nasabah.
Kredit konsumsi dapat dibagi kedalam tiga jenis produk
pembiayaan yang berdasarkan sistem mark-up, antara lain :
1. Pembiayaan Bai’Bitsaman Ajil (BBA)
Pembiayaan Bai’Bitsaman Ajil merupakan jenis
pembiayaan berakad jual beli yaitu siuatu perjanjian pembiayaan
yang disepakati antara BMT dengan anggotanya, dimana BMT
menyediakan dananya untuk sebuah investasi dan atau pemberian
barang modal dan usaha anggotanya yang kemudian proses
70
pembayarannya dilakukan secara angsuran. Jumlah kewajiban
yang harus dibayarkan oleh peminjam adalah jumlah atas barang
modal dan mark-up yang disepakati.
2. Pembiayaan Murababah (MBA)
Pembiayaan Murababah merupakan jenis pembiayaan yang
berakad jual beli atau pembiayaan kepada peminjam yang
pembiayaannya dilakukan sekaligus pada waktu jatuh tempo yang
telah ditetapkan, nasabah menjual harga jual barang yang telah
disepakati kepada BMT.
3) Pembiayaan ijarah
Pembiayaan Ijarah merupakan pembiayaan yang diberikan
kepada anggota untuk menyewa tempat usaha atau suatu barang.
Cara angsuran pada pembiayaan ijarah ini bisa dibuat seperti
menggunakan akad murabahah atau bai’bitsaman ajil.
c. Pembiayaan Lain
1) Pembiayaan Rahn / Gadai
Pembiayaan Rahn merupakan pembiayaan yang diberikan
kepada anggota dengan menyerahkan barang sebagai jaminan
kepada BMT. Keuntungan yang diperoleh dari jasa perawatan
seperti perhiasan.
2) Pembiayaan Qardhul Hasan
Pembiayaan Qardhul Hasan merupakan pembiayaan yang
diberikan kepada anggota yang memenuhi persyaratan karena
71
anggota cukup mengembalikan pinjamnnya tanpa imbalan atau
tanpa mark-up.
Syarat pengajuan pembiayaan pada BMT Bina Insani adalah
sebagai berikut :
a. Penduduk Kecamatan Pringapus (Ditunjukkan dengan identitas
yang masih berlaku, KTP/SIM)
b. Menjadi anggota, Simpanan Pokok minimal Rp. 10.000,00
c. Mengisi Formulir Aplikasi Pembiayaan
d. Fotokopi identitas (KTP/SIM)
e. Fotokopi Kartu Keluarga
f. Agunan BPKB kendaraan diatas tahun 2010
g. Surat kuasa jika agunan milik orang lain
h. Slip gaji (bila ada)
i. Bersedia disurvey
j. Semua berkas dimasukkan ke dalam stopmap
B. IDENTITAS RESPONDEN
Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan
mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil
dari nasabah BMT Bina Insani kecamatan Pringapus berikut ini:
72
1. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin Responden
(orang)
Prosentase
(%)
1 Pria 41 57%
2 Wanita 31 43%
Jumlah 72 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari data responden di atas, dapat diketaui bahwa pelaku usaha
bejenis kelamin laki-laki sebanyak 41 orang atau sebesar 57% dan pelaku
usaha perempuan berjumlah 31 orang atau 43%. Meskipun responden
laki-laki lebih banyak, akan tetapi selisih dengan responden perempuan
tidak begitu besar yaitu hanya 10 orang atau sebesar 14%.
2. Usia Responden
Tabel 4.2
Usia Responden
No. Usia Responden
(orang)
Prosentase
(%)
1 < 30 th 3 4%
2 30 – 40 th 41 57%
3 >40 th 28 39%
Total 72 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari data responden di atas, dapat diketaui bahwa pelaku usaha
paling banyak merupakan usia 30-40 tahun sebanyak 41 orang atau 57%,
dan usia diatas 40 tahun sebanyak 28 orang atau 39%, sisanya berusia di
bawah 30 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 4%.
73
3. Status Pernikahan
Tabel 4.3
Status Pernikahan
No. Status
Penikahan
Responden
(orang)
Prosentase
(%)
1 Belum
menikah
3 4%
2 Menikah 69 96%
3 Janda/duda - -
Total 72 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas, pengusaha yang melakukan pembiayaan di BMT
berstatus menikah yaitu sebanyak 69 orang atau 96%. Hanya sedikit
nasabah yang berstatus belum menikah yaitu 3 orang atau 4%. Status
menikah mendominasi, dan tidak ada yang berstatus janda atau duda.
4. Pendidikan Responden
Tabel 4.4
Pendidikan Responden
No. Pendidikan Responden
(orang)
Prosentase
(%)
1 SD,MI 14 20%
2 SMP 19 26%
3 SMA 31 43%
4 S1 8 11%
Total 72 100%
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Dari data di atas diketahui bahwa pelaku usaha yang menjadi
nasabah BMT Bina Insani Kecamatan Pringapus kebanyakan
berpendidikan sedang yaitu kelulusan SMP berjumlah 19 orang atau 26%,
dan berkelulusan SMA berjumlah 31 orang atau sebesar 43%. Sisanya
74
yang berkelulusan SD dan Sarjana hanya 14 orang atau 20 % dan 8 orang
atau 11%.
5. Jenis usaha
Tabel 4.5
Jenis Usaha Responden
No. Jenis Usaha Responden
(orang)
Prosentase
(%)
1 Perdagangan 39 54%
2 Pertanian 1 1%
3 Peternakan 7 10%
4 Perkebunan 2 3%
5 Perikanan 1 1%
6 Manufaktur 6 8%
7 Kerajinan 7 10%
8 Jasa 9 13%
Total 72 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas kebanyakan pembiayaan digunakan untuk usaha
perdagangan yaitu sebanyak 39 0rang atau 54%, sedangkan untuk usaha
pertanian 1 orang atau 1%, untuk usaha peternakan 7 orang atau 10%,
untuk usaha perikanan 1 orang atau 1%, untuk usaha manufaktur 6 orang
atau 8%, untuk usaha kerajinan 7 orang atau10%, dan untuk usaha jasa
berjumlah 9 orang atau 13%.
6. Jumlah Pembiayaan
Tabel 4.6
Jumlah Pembiayaan
No. Jml.Pembiayaan Responden
(orang)
Prosentase
(%)
1 I jt – 7 jt 32 44%
2 8 jt – 14 jt 18 25%
3 15 jt – 21 jt 12 17%
4 22 jt – 28 jt 2 3%
75
5 29 jt – 35 jt 6 8%
6 >35 jt 2 3%
Total 40 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah pembiayaan yang diberikan
BMT kepada nasabah, yaitu sebesar 44 % atau 32 nasabah dengan jumlah
pembiayaan 1 jt- 7 jt. Sebesar 25 % atau 18 nasabah dengan jumlah
pembiayaan 8 jt – 14 jt. Sebesar 17 % atau 12 nasabah dengan jumlah
pembiayaan 15 jt – 21 jt. Sebesar 3 % atau 2 nasabah dengan jumlah
pembiayaan 22 jt – 28 jt. Sebesar 8 % atau 6 nasabah dengan jumlah
pembiayaan 29 jt – 35 jt. Sebesar 3 % atau 2 nasabah dengan jumlah
pembiayaan datas 53 jt. Dapat disimpulkan jumlah pembiayaan yang
terbanyak adalah dengan jumlah 1jt – 7 jt.
7. Jumlah Pendapatan
Tabel 4.7
Jumlah Pendapatan
No. Jml.Pendapatan Responden
(orang)
Prosentase
(%)
1 I jt – 5 jt 20 28%
2 6 jt – 10 jt 32 44%
3 11 jt – 15 jt 15 21%
4 16 jt – 20 jt 2 3%
5 21 jt – 25 jt 3 4%
Total 40 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah memperoleh
pembiayaan dari BMT, nasabah dengan pendapatan 1 jt - 5 jt sebesar 28 %
atau 20 nasabah. Dengan pendapatan 5 jt - 10 jt sebesar 44 % atau 32
nasabah. Dengan pendapatan 11 jt – 15 jt sebesar 21 % atau 15 nasabah.
76
Dengan pendapatan 16 jt – 20 jt sebesar 3 % atau 2 nasabah. Dengan
pendapatan 21 jt – 25 jt sebesar 4 % atau 3 nasabah. Dengan tersebut dapat
disimpulkan bahwa setelah memperoleh pembiayaan dari BMT
pendapatan yang diperoleh nasabah paling banyak dengan pendapatan 6 jt-
10 jt.
C. ANALISIS DATA
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearity
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya Multikolinearity di dalam model. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode VIF ( Variance Inflation Factor) dan
Nilai Tolerance juga matrik korelasi.
Menurut Bawono (2006:123) kedua nilai VIF dan Tolerance ini,
nilainya berlawanan, kalau tolerance nya besar maka VIF nya kecil
dan sebaliknya. Jika nilai VIF tidak melebihi 5 maka tidak terkena
multikolinearity
Tabel 4.8
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 3098097,201 2021014,420 1,533 ,130
JML.PBY ,283 ,057 ,565 4,980 ,000 ,706 1,416
JK.WT.PBY 79192,079 115302,566 ,078 ,687 ,494 ,706 1,416
a. Dependent Variable: PEND.SSD
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
77
Dari tabel tersebut diatas maka dapat dilihat pada kolom
Collinearity Statistic yaitu nilai tolerance dan VIF. Yang
menunjukkan nilai VIF tidak lebih besar dari angka 5 dan nilai
tolerance menunjukkan lebih besar dari angka 5. Hal tersebut berarti
bahwa variabel pembiayaan dan jangka waktu tidak terdapat gejala
Multikolinearity.
b. Uji Heteroscedasticity
Pada penelitian ini teknik pendeteksian ada atau tidaknya
heteroscedasticity menggunakan metode park yaitu dengan melihat
tabel coefficient hasil regresi linear. Sebelum diregresi variabel
dependen dijadikan Unstandardized (res_1) kemudian dikuadratkan
(u2i) dan kemudian di LG 10 (lnu2i). Untuk mendeteksi data yang
dipakai terkena gejala heteroscedasticity, kita dapat melihat nilai sig.
pada tabel coefficient. Jika nilai signifikansi lebih dari nilai alfa (0,05
atau 5%) maka data homoscedasticity. Jika nilai signifikansi kurang
dari 0,05 maka terdapat gejala heteroscedasticity (Bawono, 2006:
141).
Adapun hasil uji heteroskedastisitas sebagai berikut:
Tabel 4.9
Uji Heteroscedasticity
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 11,743 ,438 26,827 ,000
JML.PBY 2,389E-008 ,000 ,259 1,943 ,056
JK.WT.PBY
,030 ,025 ,159 1,197 ,235
a. Dependent Variable: LnU2i
78
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai signifikansi jumlah
pembiayaan 0,056, berarti data termasuk homogen karena diatas nilai
alfa 0,05. Nilai signifikansi untuk variabel jangka waktu pembiayaan
sebesar 0,235, ini berarti data termasuk homogen karena diatas nilai
alfa 0,05. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa tidak terjadi
heteroscendasticity pada data, sehingga asumsi persamaan regresi
baik.
c. Uji Autocorelation
Menurut Bawono (2006: 160) salah satu uji autokorelasi dapat
dilakukan menggunakan uji Durbin Watson yang disediakan pada
program SPSS dengan hipotesis yang akan diuji adalah
Ho : tidak ada autocorelation positif maupun negatif
Ha : ada autocorelation
Pengambilan keputusan Ho jika du < dw < 4-du, di mana du
diambil dari tabel Durbin Watson dan dw merupakan nilai hasil uji
(kolom durbin watson). Adapun hasil pengujian autocorelation adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Autocorelation
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,611a ,373 ,355 4172270,996 1,509
a. Predictors: (Constant), JK.WT.PBY, JML.PBY
b. Dependent Variable: PEND.SSD
Sumber : Data Primer Diolah 2015
79
Berdasarkan tabel Durbin Watson diatas menunjukkan bahwa
nilai DW 1,509 dengan sampel 72 dan variabel independent sebanyak
2, maka nilai du pada tabel Durbin Watson = 1,67. Dan nilai 4-du =
2,48. Dengan demikian didapatkan nilai dw (1,509) < du (1,67) < 4-du
(2,48). Dengan kata lain Ho (du<dw<4-du) ditolak karena tidak sesuai,
ini artinya ada autocorelation dalam penelitian ini.
Perbaikan terhadap penyakit autocorelation ini penting dilakukan,
karena kalau tidak diperbaiki maka korelasi penaksir OLS tidak efisien
(Bawono, 2006:170). Cara perbaikannya variabel dependennya di-lag-
kan 1, kemudian di regresi seperti biasa. Berikut hasil perbaikan uji
autocorelation
Tabel 4.11
Perbaikan Uji Autocorelation Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,145a ,021 -,008 5189842,77573 1,794
a. Predictors: (Constant), JK.WT.PBY, JML.PBY
b. Dependent Variable: pend_y
Berdasarkan tabel di atas hasil perbaikan uji autocorelation
menunjukkan nilai DW 1,794 dengan sampel 72 dan variabel
independent sebanyak 2 , maka nilai du = 1,67. Dan nilai 4-du = 2,48.
Dengan demikian didapatkan nilai du (1,67) < dw (1,794) < 4-du (2,48).
Dengan kata lain Ho (du<dw<4-du) diterima karena sesuai dengan
ketentuan tersebut, ini artinya setelah diadakan perbaikan tidak terdapat
gejala penyakit autocorelation.
80
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dilakukan dengan Kolmogrov Smirnov,
tujuan uji ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2012: 160). Dengan uji ini, normal atau tidak data yang kita gunakan
dapat dilihat dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan
melihat nilai sigifikansi. Dikatakan normal apabila nilai signifikansi
lebih dari 0,05.
Berikut hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov dengan
bantuan SPSS.
Tabel 4.12
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 72
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 4113086,84897346
Most Extreme Differences
Absolute ,107
Positive ,107
Negative -,068
Kolmogorov-Smirnov Z ,910
Asymp. Sig. (2-tailed) ,379
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Kita dapat mengetahui normal atau tidaknya data yang kita pakai
dengan melihat nilai signifikansi. Apabila nilai sigifikansi diatas nilai
alfa 0,05 (5%) maka data yang kita gunakan normal. Apabila nilai
signifikandi di bawah nilai alpha maka data yang kita pakai tidak
normal.
81
Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi sebesar 0,379
(37,9%). Nilai tersebut di atas nilai alfa 5% sehingga dapat disimpulkan
bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi
normal.
2. Hasil Regresi Berganda
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi memiliki fungsi untuk menjelaskan
sejauh mana kemampuan variabel independen dalam mempengaruhi
variabel dependen, serta seberapa besar presentase (%) pengaruh
keseluruhan variabel independen yang digunakan terhadap variabel
dependen (Bawono, 2006: 92). Adapun hasil uji koefisien
determinasi sebagai berikut:
Tabel 4.13
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,611a ,373 ,355 4172270,996
a. Predictors: (Constant), JK.WT.PBY, JML.PBY
Sumber : Data Primer Diolah, 2015
Hasil pengujian koefisien determinasi di atas menunjukkan
koefisien korelasi (R) sebesar 0,611 yang berarti bahwa terdapat
hubungan yang cukup kuat dan positif antara jumlah pembiayaan
dan jangka waktu pembiayaan terhadap pendapatan usaha karena
nilai R mendekati angka 1. Artinya semakin besar nilai jumlah
pembiayaan dan lamanya jangka waktu pembiayaan maka semakin
82
besar pula nilai pendapatan UMK yang diperoleh. Sedangkan hasil R
square (koefisien determinasi) sebesar 0,373 berarti bahwa 37,3%
variabel Y dipengaruhi oleh variabel X, sedangkan sisanya 62,7%
variabel Y dipengaruhi oleh variabel lain diluar model persamaan.
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana semua
variabel independen yaitu secara bersama-sama mempengaruhi
variabel dependen (Bawono, 2006: 91)
Tabel 4.14
Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 714331141946691,500 2 357165570973345,750 20,518 ,000
b
Residual 1201141323331086,000 69 17407845265667,912
Total 1915472465277777,500 71
a. Dependent Variable: PEND.SSD
b. Predictors: (Constant), JK.WT.PBY, JML.PBY
Sumber : Data Primer Diolah, 2015
Dari hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung
sebesar 20,518 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, dimana nilai
signifikansi ini kurang dari nilai alfa (α) sebesar 0,05. Hal tersebut
dapat dikatakan bahwa variabel independen yaitu jumlah
pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan secara bersama-sama
mempengaruhi pendapatan usaha nasabah.
Dengan demikian, hasil tersebut di atas secara empiris
menolak hipotesis null dan menerima hipotesis 3 yang menyatakan
83
bahwa jumlah pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan secara
bersama-sama mempengaruhi pendapatan usaha nasabah.
c. Uji t (Uji Secara Individual)
Uji t digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri (Bawono, 2006: 89). Berikut hasil uji t dengan
menggunakan spss versi 20.
Tabel 4.15
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standar
dized
Coeffici
ents
T Sig. 95,0% Confidence
Interval for B
B Std. Error Beta Lower
Bound
Upper
Bound
1
(Constant) 3098097,201 2021014,420 1,533 ,130 -933716,250 7129910,653
JML.PBY ,283 ,057 ,565 4,980 ,000 ,169 ,396
JK.WT.PBY 79192,079 115302,566 ,078 ,687 ,494 -150830,247 309214,404
a. Dependent Variable: PEND.SSD
Sumber : Data Primer diolah, 2015
Uji signifikansi individual dilakukan terhadap variabel
independen X dengan hipotesis sebagai berikut :
Ha : terdapat pengaruh antara X terhadap Y
Apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alfa (α) 0,05 maka
variabel tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel
dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan nilai t
hitung masing-masing untuk Jumlah Pembiayaan dan jangka waktu
pembiayaan, yaitu:
84
1) Variabel jumlah pembiayaan dengan t hitung sebesar 4,980 dan
dengan nilai signifikansi jumlah pembiayaan sebesar 0,000,
dimana nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa jumlah pembiayaan secara statistik berpengaruh
dan signifikan terhadap pendapatan usaha nasabah. Dengan
demikian secara empiris menolak hipotesa null dan menerima
hipotesis satu (1), yang menyatakan bahwa bahwa jumlah
pembiayaan berpengaruh positif terhadap pendapatan UMK. Hal
ini berarti semakin besar jumlah pembiayaan yang diterima
nasabah maka semakin tinggi pula pendapatan yang akan
diterima dari hasil usaha nasabah. Pemberian pembiayaan dari
lembaga keuangan dapat digunakan untuk menambah modal
usaha sehingga produksi barang/jasa lebih maksimal dan
meningkatkan pendapatan yang akan diterima.
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan teoritik
dari Mulyono (1987) dan Simorangkir (2005) dalam penelitian
Yulianthi dkk (2014) yang mengatakan bahwa dengan adanya
pemberian kredit serta modal yang tinggi akan mampu
meningkatkan pendapatan usaha kecil, karena tingginya tingkat
pemberian kredit yang ada akan mampu menambah modal kerja
dari suatu usaha sehingga berpengaruh pada pendapatan
usahanya.
85
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Suleman dkk (2014), Anggraini dan Nasution
(2013), Yulianthi dkk (2014) yang menyatakan bahwa pemberian
pembiayaan berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha
nasabah.
2) Variabel jangka waktu pembiayaan dengan t hitung sebesar
0,687 nilai signifikansi jangka waktu pembiayaan sebesar 0,494.
Dimana nilai signifikansi lebih besar dari nilai α 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa jangka waktu pembiayaan secara statistik tidak
berpengaruh berhadap pendapatan usaha nasabah. Dengan
demikian secara empiris hasil pengujian ini menerima hipotesis
null dan menolak hipotesis dua (2), yang menyatakan bahwa
jangka waktu pembiayaan berpengaruh positif terhadap
pendapatan UMK. Hal ini berarti bahwa lamanya jangka waktu
pembiayaan tidak mempengaruhi tingkat pendapatan usaha
nasabah.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori menurut
Widayanthi (2013: 38) semakin lama jangka waktu pinjaman
akan meringankan angsuran dan bunga yang dibayarkan setiap
bulannya. Lama jangka waktu yang disepakati tersebut,
pengusaha dapat menggunakan dana yang ada untuk
memaksimalkan usaha terlebih dahulu.
86
Hasil penelitian ini juga tidak mendukung penelitian
sebelumya yang dilakukan oleh Penelitian Gopalan, Song,
Yerramilli (2010) dengan hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa kredit dengan jangka waktu yang panjang memiliki
tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Perusahaan dengan
proporsi yang lebih besar dengan jangka waktu kredit yang
pendek kemungkinan akan memiliki risiko kegagalan yang lebih
besar.
Hal ini dapat dikarekan adanya faktor lain yang justru
menjadi beban, salah satunya yaitu tingkat bagi hasil. Bagi hasil
yang diterapkan untuk pengusaha UMK ada kemungkinan cukup
besar sehingga tiap bulan pengusaha UMK harus menanggung
biaya yang tidak sedikit, sehingga pendapatan yang dihasilkan
tidak bisa meningkat. Semakin lama jangka waktu pembiayaan
akan semakin menjadi beban pengusaha UMK jika tingkat bagi
hasil tidak disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan
pendapatan UMK.
Sehingga dari hasil pengujian tersebut diatas maka dapat
dibuat persamaan regresi sebagai berikut,
Y = 3.098.097 + 0,283X1 + 79.192 X2
Artinya:
1) Konstanta sebesar 3.098.097 menyatakan bahwa jika variabel
jumlah pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan dianggap
87
konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka pendapatan UMK
sebesar 3.098.097
2) Koefisien regresi jumlah pembiayaan sebesar 0,283
menyatakan bahwa jika jumlah pembiayaan mengalami
peningkatan sebesar 1 juta sedangkan jangka waktu konstan
atau tidak ada atau sebesar 0, maka pendapatan UMK akan
mengalami peningkatan sebesar 283.000
Sehingga untuk meningkatkan pendapatan UMK dapat
diberikan pembiayaan usaha dan perlu diberikan
pendampingan usaha agar usaha dapat berkembang dan tidak
ada penyelewengan dana usaha oleh pelaku UMK untuk
kepentingan diluar akad.
88
BAB V
PENUTUP
B. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan dan analisis data mengenai pengaruh jumlah
dan jangka waktu pembiayaan terhadap pendapatan UMK, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif antara jumlah pembiayaan terhadap pendapatan
UMK. Semakin banyak jumlah pembiayaan yang diterima nasabah maka
akan semakin banyak pendapatan yang akan dihasilkan dari usaha
nasabah. Tentu hal ini tidak lepas dari sikap pelaku usaha yang berusaha
memaksimalkan usaha yang dilakukannya. Pelaku usaha yang amanah
akan menggunakan jumlah pembiayaan yang di terima dari BMT untuk
keperluan usaha, seperti menambah modal operasionalnya, atau
menambah alat-alat produksi agar hasil nya lebih efektif dan efisien.
2. Tidak terdapat pengaruh positif antara jangka waktu pembiayaan terhadap
pendapatan UMK. Artinya lamanya jangka waktu pembiayaan yang
ditetapkan tidak mempengaruhi pendapatan yang di terima UMK. Hal
tersebut dapat dikarenakan tingkat bagi hasil yang diterapkan, ada
kemungkinan bagi hasil yang diterapkan hanya menjadi beban pengusaha
UMK sehingga pendapatan tidak mengalami peningkatan.
3. Terdapat pengaruh positif antara jumlah dan jangka waktu pembiayaan
terhadap pendapatan UMK. Jadi secara statisik jumlah pembiayaan dan
89
jangka waktu pembiayaan secara simultan (bersama-sama) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pendapatan UMK.
C. SARAN
Adapun saran yang diajukan penulis dari penelitian yang telah
dilakukan adalah
1. Pihak BMT harus lebih peduli dengan UMK sekitar dengan memberikan
pelayanan pembiayaan yang mudah, agar UMK dapat mengembangkan
usahanya.
2. BMT harus berperan aktif pada kegiatan pendampingan untuk pelaku
usaha agar lebih baik menjalankan usahanya
3. Dengan jumlah pembiayaan yang diberikan BMT kepada nasabah agar
digunakan seamanah mungkin sesuai akad yang disepakati agar usaha
yang dijalankan berkembang secara maksimal.
4. Bagi Peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
melakukan penelitian selanjutnya, karena dalam penelitian ini diperoleh
nilai kontribusi (R2) sebesar 37,3% sisanya sebesar 62,7%. Artinya masih
banyak faktor di luar model yang mampu mempengaruhi pendapatan yang
diterima UMK. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambah
variabel-variabel lainnya yang mempengaruhi pendapatan UMK.
DAFTAR PUSTAKA
ali, Zainudin. 2008. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Anggraini, Dewi dan Syahrir Hakim Nasution. 2013. “Peranan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) bagi Pengembangan UMKM di Kota Medan (Studi
Kasus Bank BRI)”. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1, No. 3.
Febuari 2013 dalam
http://202.0.107.5/index.php/edk/article/view/1850/1016
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani Press.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: Stain
Salatiga Press.
Buchari, Alma dan Donni Juni Priansa. 2009. Menejemen Bisnis Syariah.
Bandung: Alfabeta.
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi jawa tengah. 2015. Grafik perkembangan
UMKM Binaan di Provinsi Jawa Tengah. Dalam http://dinkop-
umkm.jatengprov.go.id/assets/upload/files/jml%20umkm%20binaan.j
pg.
_________. 2015. Grafik perkembangan jumlah tenaga kerja UMKM Binaan di
Provinsi Jawa Tengah. Dalam http://dinkop-
umkm.jatengprov.go.id/assets/upload/files/jml%20naker%20umkm.jp
g.
_________. 2015. Grafik perkembangan asset UMKM Binaan di Provinsi Jawa
Tengah. Dalam http://dinkop-
umkm.jatengprov.go.id/assets/upload/files/aset%20umkm.jpg.
_________. 2015. Grafik perkembangan omset UMKM Binaan di Provinsi Jawa
Tengah. Dalam http://dinkop-
umkm.jatengprov.go.id/assets/upload/files/omset%20umkm.jpg.
_________. 2015. Perkembangan data UMKM Binaan di Provinsi Jawa Tengah.
Dalam http://dinkop-
umkm.jatengprov.go.id/assets/upload/files/DATA%20SERIES%20U
MKM%20TW%20II%202015.pdf.
Fathoni,Azis, Eko Saputro dan Maria Mimin M. 2015. “Pengaruh Fsilitas Kredit,
Suku Bunga dan Jumlah Kredit terhadap Keputusan Menggunakan
Kredit pada BPR BKK Kota Semarang Cabang Mijen”. Jurnal
Journal of Management. ISSN : 2442-4064 dalam
http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/view/257/253
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Gopalan, Radhakrishnan, Fenghua Song, and Vijay Yerrmilli. 2010. “Debt
Maturity Structure and Credit Quality”. Journal of Financial and
Quantitative Analysis, Volume 49, Issue 04 dalam
http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online
&aid=9530435&fileId=S0022109014000520
Haryono, Jusuf. 2003. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: Universitas
Gajahmada.
Hermawan, Sandy. 2012. “Analisis Karakteristik Debitur yang Mempengaruhi
Tingkat Pengembalian Kredit Pundi Kencana”. Skripsi. Universitas
Brawijaya, Malang.
Herustiati. 2008. “Tak Punya Utang Luar Negeri, UMKM Malah Tahan Krisis”.
Kompas.com. tanggal kamis 7 November dalam
http://travel.kompas.com/read/2008/11/27/16065898/Tak.Punya.Utan
g.Luar.Negeri.UMKM.Malah.Tahan.Krisis, diunduh tanggal 6
September jam 13.31.
Jogiyanto. 1995. Analisa dan Desain. Yogyakarta: Andi Offset.
Karim, Adiwarman.A. 2010. Bank Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2003. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
______. 2010. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kasiram. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang: UIN-Maliki
press.
Lasmarohana, Dona Nove. 2015. “Analisis Pengaruh Loan to Value, Jangka
Waktu Kredit, Tingkat Pendapatan, dan Jumlah Tanggungan Keluarga
dalam Keputusan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Malang)”. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa FEB, dalam
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/1612/1478
Muhamad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Munizu. 2013. ”Strategi Peningkatan Kinerja dan Peran UKM Pengolah Produk
Berbasis Pangan di Kota Makasar. Fakultas EB-Unhas Makasar.
Jurnal UBAYA (MABIS). Diunduh tanggal 9 september 2015 di
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/4299.
Oktavi, Solikha. 2009. “Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Pembiayaan dan Efektifitas Pembiayaan Usaha Kecil pada Lembaga
Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus: KJKS BMT Bina Umat
Sejahtera, Lasem, Jawa Tengah)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Pratomo, Wahyu Ario dan Taufan Achmad Flna. 2013. “Analisis Permintaan
Kredit pada Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Medan Johor”.
Jurnal Ekonomi dan Keuangan: vol. 1, No. 2, Januari 2013. Dalam
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/edk/article/view/1481/790
Ridwan,Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil. Yogyakarta: UII
Press.
Risky, Awalil. 2013. “Perkembangan Bmt Dari Tahun Ke Tahun”. Web
Puskopsyah lampung dalam
http://www.puskopsyahlampung.com/2013/05/perkembangan-bmt-
dari-tahun-ke-tahun.html.
Rivai, Veithzal. 2008. Islamic Financial Management. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Rustam. 2011. “Pendapatan Menurut Standar keuangan No. 23”, dalam
http://www.scribd.com/doc/11302767/devinisi-pendapatan.
Setiawan, Achma Hendra dan Cahyo Trio Utomo. 2013. “Analisis Peran Kredit
Mikro dari PD BPR BKK Kebumen cabang Kutowinangun dalam
Upaya Mengembangkan Usaha Mikro di Wilayah Kerjanya”.
Diponegoro Journal of Economics Vol 2, No 1, Tahun 2013, hal 1-10,
dalam http://www.ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jme/article/view/1922/1920
Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:
ekonisia.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Albeta.
_______. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suhrawardi, Lubis, dan Farid Wajdi. 2000. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar
Grafika.
Suleman, dkk. 2014. “Pengaruh Jumlah Kredit dan Suku Bunga Terhadap
Pendapatan Usaha Mikro di BRI Unit Kabila”. Jurusan Agribisnis.
Fakultas Pertanian. Universitas Negeri Gorontalo. Jurnal Perspektif
Pembiayaan Dan Pembangunan Daerah Vol. 1 No. 3, Januari-Maret
2014. ISSN: 2338-4603. Dalam http://online-
journal.unja.ac.id/index.php/JES/article/view/1546/pdf
Suresmiathi, Ayu dan Ni Wayan Duti Ariani. 2013. “Pengaruh Kualitas Tenaga
Kerja, Bantuan Modal Usaha dan Tekhnologi terhadap Produktivitas
Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jimbaran”. E-
Jurnal ekonomi pembangunan Universitas Udayana Vol. 2, No. 2,
Febuari 2013, dalam
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/view/4306/3424
Taufik, Amir. 2005. Dinamika Pemsaran Jelajahi & Rasakan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan.
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM).
Widayanthi, Luh Ikka. 2013. “Pengaruh Karakteristik Debitur UMKM Terhadap
Tingkat Pengembalian Kredit Pundi Bali Dwipa (Studi Kasus Nasabah
Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja)”.
Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya. Dalam
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/543/486
www. Ojk.go.id. Data perkembangan Perbankan syariah di Indonesia. Dalam
http://www.ojk.go.id/statistik-perbankan-syariah-oktober-2014.
Yulianthini, dkk. 2014. “Pengaruh Pemberian Kredit dan Modal terhadap
Pendapatan UKM”. Jurnal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja Jurusan Manajemen Volume 2. Dalam
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJM/article/view/2102/1835
LAMPIRAN -LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
SURAT PENGANTAR WAWANCARA
Yth
Bapak/Ibu/Saudara/i
Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Maftukhatul Munawaroh
NIM : 21310015
merupakan mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga. Sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan
skripsi sebagai syarat kelulusan sarjana, dengan judul Analisis Pengaruh Jumlah
dan Jangka Waktu Pembiayaan Terhadap Pendapatan Usaha Mikro dan
Kecil di Kecamatan Pringapus. Untuk itu peneliti bermaksud melakukan
wawancara guna memperoleh data yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas peneliti mohon kepada
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk bersedia meluangkan waktu dan berkenan memberikan
jawaban saat wawancara. Jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i merupakan informasi
yang sangat berarti, oleh karena itu keterbukaan dalam menjawab pertanyaan
sangat peneliti harapkan.
Perlu diketahui, hasil wawancara tersebut hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Demikian, peneliti mengucapkan terimakasih kepada
bapak/ibu/saudara/i yeng telah bersedia membantu dalam kelancaran wawancara
tersebut.
Hormat saya,
Peneliti
Maftukhatul M
NIM : 21310015
LAMPIRAN 2
WAWANCARA PENELITIAN
Nama :
Alamat :
Jenis Kelamin: (a) laki-laki
(b) Perempuan
Umur : (a) dibawah 30 tahun
(b) 30 - 40 tahun
(c) diatas 40 tahun
Status : (a) Belum menikan
(b) Menikah
(c) Janda/Duda
Pendidikan : (a) SD, MI / Sederajat
(b) SLTP
(c) SMA
(d) Diploma (d3), sarjana (S1)
Jenis Usaha : (a) perdagangan (e) perikanan
(b) pertanian (f) manufaktur
(c) peternakan (g) kerajinan
(d) perkebunan (h) jasa
Daftar Pertanyaan :
1. Setelah memperoleh pembiayaan tersebut, apakah terjadi kenaikan
pendapatan dari hasil usaha yang Bp/Ibu jalankan.?
Perkiraan kenaikan tersebut adalah (dalam 3bl)
Pendapatan sebelum
pembiayaan
Pendapatan sesudah
pembiayaan
LAMPIRAN 3
DATA KARAKTERISTIKRESPONDEN
no Nama GDR USIA S.NK Pend J.USH pemb th jgk wkt pend, sbl pnd. Ssd
1 SUNARDI 1 2 2 2 4 25000000 2013 24 12000000 15000000
2 TUTUS SARI.Y 2 1 1 4 8 3500000 2014 12 1000000 3000000
3 SOLIKIN 1 2 2 3 1 4500000 2013 24 1500000 2000000
4 SUNADI 1 3 2 3 1 10000000 2013 24 4000000 6000000
5 BUDI PURWONO 1 3 2 1 1 10000000 2013 18 4000000 5500000
6 SUNARDI 1 2 2 3 4 25000000 2013 24 15000000 24000000
7 SUCIPTO 1 2 2 3 1 15000000 2013 24 22500000 23400000
8 RUKAYAH 2 3 2 1 6 15000000 2013 24 5000000 7000000
9 NUR KHOLIS 1 2 2 2 1 20000000 2013 24 6000000 8000000
10 CIPTO SANTOSO 1 3 2 2 1 20000000 2013 24 5000000 8000000
11 ERNY HADI.U 2 2 2 1 1 5000000 2013 18 6000000 7500000
12 MARYATI 2 3 2 1 1 20000000 2013 24 9000000 12000000
13 SITI AMANAH 2 2 2 3 1 6000000 2013 12 3000000 5000000
14 SRI W 2 3 2 2 1 10000000 2013 24 4000000 6000000
15 MAHFUDIN 1 2 2 3 8 7000000 2013 18 5000000 6000000
16 MUHAMAD AMIR 1 2 2 1 3 4000000 2013 18 8000000 11000000
17 ARGA MULYA .A 1 1 1 3 8 1500000 2013 18 1600000 1700000
18 NAIMAH 2 3 2 1 1 30000000 2013 24 7500000 9000000
19 SUTIYAH 2 3 2 2 1 5000000 2013 18 3000000 5000000
20 RUDIYANTO S 1 3 2 1 1 20000000 2013 24 12000000 15000000
21 NUR HAMIDAH 2 1 1 4 8 20000000 2013 24 7000000 8000000
22 PUJI ISTANTO 1 2 2 3 1 10000000 2014 18 4000000 8000000
23 SARMINI 2 3 2 1 6 15000000 2014 24 7000000 10000000
24 SHOLEKAN 1 2 2 2 1 5000000 2014 24 3000000 5000000
25 SUWAJI 1 3 2 1 6 20000000 2014 24 10000000 15000000
26 ERKAM 1 2 2 2 3 3000000 2014 18 1000000 2000000
27 MUARIFIN 1 2 2 2 6 3000000 2014 18 2000000 3000000
28 SUSANTO 1 2 2 4 1 5000000 2014 24 4000000 600000
29 EDI PURWANTO 1 3 2 4 6 30000000 2014 24 12000000 18000000
30 MUTIYONO 1 3 2 1 8 30000000 2014 24 13500000 22500000
31 HANDAYANI 2 2 2 3 1 13000000 2014 24 4000000 6000000
32 ENDRO WIBOWO 1 3 2 2 1 9000000 2014 24 5000000 7000000
33 NUR ANNAS 1 2 2 3 3 2000000 2014 12 2000000 3000000
34 ISTIANAH 2 2 2 3 7 6000000 2014 18 11000000 13000000
35 SUMIYARTI 2 3 2 3 1 7000000 2014 18 4000000 8000000
36 HENI KRISYANI 2 2 2 4 6 5000000 2014 12 4000000 6000000
37 IFFAH HANIFAH 2 2 2 3 1 4000000 2014 24 8000000 11000000
38 ERLIN K 2 2 2 3 3 10000000 2014 24 8000000 10000000
39 MATHLUB 1 3 2 3 1 4000000 2014 12 3000000 5000000
40 YATINI 2 3 2 2 1 5000000 2014 12 4000000 5000000
41 YAYUK NUR B 2 2 2 3 1 32000000 2014 24 9000000 18000000
42 SUJARNO 1 2 2 3 1 15000000 2014 24 7000000 10000000
43 SRI ERMAWATI 2 2 2 3 1 12000000 2014 24 5000000 7000000
44 HARIADI UTOMO 1 3 2 3 1 14000000 2014 24 5000000 5000000
45 SUMARSIH 2 2 2 1 1 50000000 2014 24 12000000 13000000
46 SATINAH 2 3 2 1 3 10000000 2014 24 2000000 3000000
47 MUNAWAROH 2 2 2 2 8 6000000 2014 18 1800000 2000000
48 NUR ANNAS 1 2 2 3 8 7000000 2014 12 3000000 6000000
49 NUR KHAYATI 2 2 2 3 3 50000000 2014 24 12000000 14000000
50 DARMINI 2 2 2 2 1 10000000 2014 12 8000000 8000000
51 SUTARNO 1 2 2 2 1 10000000 2014 24 6000000 8000000
52 SUKARYANTO 1 2 2 3 8 20000000 2014 24 4500000 6000000
53 DEV PUSPA A 2 2 2 4 8 10000000 2014 24 5000000 5500000
54 NUGROHO ADI A 1 3 2 3 8 5000000 2014 12 4500000 5000000
55 MUHAMAD TAUFIK 1 2 2 1 1 30000000 2014 24 6000000 9000000
56 SODIKIN 1 2 2 3 1 30000000 2014 24 9000000 10500000
57 MUHAMAD HADI 1 3 2 2 7 10000000 2014 24 6000000 8000000
58 KATINO 1 2 2 2 1 2500000 2014 12 1000000 1500000
59 WANTIYAH 2 2 2 3 1 3000000 2014 12 2000000 3000000
60 JUMIYATI 2 2 2 2 1 5000000 2014 18 6000000 8000000
61 MUSLIMIN 1 3 2 2 1 5000000 2014 12 4000000 7000000
62 NGATIMIN 1 3 2 1 1 6000000 2014 12 4000000 6000000
63 RIBUT 1 2 2 3 1 18000000 2014 12 2700000 3150000
64 SITI TUGIYARTI 2 2 2 3 1 2500000 2014 12 1000000 1200000
65 FARISKHA 2 2 2 3 1 10000000 2014 18 13000000 15000000
66 NUR SAADAH 2 2 2 2 1 8000000 2014 12 10000000 11000000
67 MARSUDI 1 3 2 4 1 7000000 2014 18 10000000 10000000
68 RAMIDI 1 3 2 3 1 10000000 2014 12 12000000 15000000
69 ZAENURI 1 3 2 4 2 6000000 2014 24 3000000 4500000
70 LIFA HERMAWATI 2 2 2 3 5 6000000 2013 18 2000000 5000000
71 JALAIL 1 3 2 2 3 8000000 2014 12 6000000 8000000
72 SUWANDI 1 3 2 3 1 3000000 2014 12 1000000 1500000
keterangan:
1.) GDR : 1 = laki-laki, 2= perempuan
2.) usia : 1= <30th, 2=30-40th, 3=>40th
3.) S.NK : 1=belum menikah, 2=menikah,
3=janda/duda
4.) pend : 1=sd,mi/sederajat, 2=smp, 3=smk,sma/sederajat, 4= D3,S1/sarjana
5.) j.ush : 1=perdagangan, 2= pertanian, 3= peternakan, 4= perkebunan, 5= perikanan , 6= manufaktur, 7= kerajinan, 8= jasa
LAMPIRAN 4
UJI FREQUENCIES KARAKTERISTIK RESPONDEN
Statistics
Gender
N Valid 72
Missing 0
gender
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
laki-laki 41 56,9 56,9 56,9
perempuan 31 43,1 43,1 100,0
Total 72 100,0 100,0
umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
< 30 th 3 4,2 4,2 4,2
30 - 40 th 41 56,9 56,9 61,1
> 40 th 28 38,9 38,9 100,0
Total 72 100,0 100,0
status
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
belum menikah 3 4,2 4,2 4,2
menikah 69 95,8 95,8 100,0
Total 72 100,0 100,0
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
SD,MI/Sederajat 14 19,4 19,4 19,4
SLTP 19 26,4 26,4 45,8
SMA/KEJURUAN 31 43,1 43,1 88,9
DIPLOMA,SARJANA/SEDERAJAT
8 11,1 11,1 100,0
Total 72 100,0 100,0
JenisUsaha
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
perdagangan 43 59,7 59,7 59,7
pertanian 1 1,4 1,4 61,1
peternakan 7 9,7 9,7 70,8
perkebunan 2 2,8 2,8 73,6
perikanan 1 1,4 1,4 75,0
manufaktur 6 8,3 8,3 83,3
kerajinan 2 2,8 2,8 86,1
jasa 10 13,9 13,9 100,0
Total 72 100,0 100,0
pembiayaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1500000 1 1,4 1,4 1,4
2000000 1 1,4 1,4 2,8
2500000 2 2,8 2,8 5,6
3000000 4 5,6 5,6 11,1
3500000 1 1,4 1,4 12,5
4000000 3 4,2 4,2 16,7
4500000 1 1,4 1,4 18,1
5000000 9 12,5 12,5 30,6
6000000 6 8,3 8,3 38,9
7000000 4 5,6 5,6 44,4
8000000 2 2,8 2,8 47,2
9000000 1 1,4 1,4 48,6
10000000 12 16,7 16,7 65,3
12000000 1 1,4 1,4 66,7
13000000 1 1,4 1,4 68,1
14000000 1 1,4 1,4 69,4
15000000 4 5,6 5,6 75,0
18000000 1 1,4 1,4 76,4
20000000 7 9,7 9,7 86,1
25000000 2 2,8 2,8 88,9
30000000 5 6,9 6,9 95,8
32000000 1 1,4 1,4 97,2
50000000 2 2,8 2,8 100,0
Total 72 100,0 100,0
Pendpt.Sesudah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
600000 1 1,4 1,4 1,4
1200000 1 1,4 1,4 2,8
1500000 2 2,8 2,8 5,6
1700000 1 1,4 1,4 6,9
2000000 3 4,2 4,2 11,1
3000000 5 6,9 6,9 18,1
3150000 1 1,4 1,4 19,4
4500000 1 1,4 1,4 20,8
5000000 8 11,1 11,1 31,9
5500000 2 2,8 2,8 34,7
6000000 8 11,1 11,1 45,8
7000000 4 5,6 5,6 51,4
7500000 1 1,4 1,4 52,8
8000000 10 13,9 13,9 66,7
9000000 2 2,8 2,8 69,4
10000000 4 5,6 5,6 75,0
10500000 1 1,4 1,4 76,4
11000000 3 4,2 4,2 80,6
12000000 1 1,4 1,4 81,9
13000000 2 2,8 2,8 84,7
14000000 1 1,4 1,4 86,1
15000000 5 6,9 6,9 93,1
18000000 2 2,8 2,8 95,8
22500000 1 1,4 1,4 97,2
23400000 1 1,4 1,4 98,6
24000000 1 1,4 1,4 100,0
Total 72 100,0 100,0
LAMPIRAN 5
UJI ASUMSI KLASIK
1. UJI MULTICOLINEARITY
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed
Method
1 JangkaWaktu, pembiayaan
b
. Enter
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,611a ,373 ,355 4172270,996
a. Predictors: (Constant), JangkaWaktu, pembiayaan
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 714331141946691,500 2 357165570973345,750 20,518 ,000b
Residual 1201141323331086,000 69 17407845265667,912 Total 1915472465277777,500 71
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
b. Predictors: (Constant), JangkaWaktu, pembiayaan
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 3098097,201 2021014,420 1,533 ,130
pembiayaan ,283 ,057 ,565 4,980 ,000 ,706 1,416
JangkaWaktu 79192,079 115302,566 ,078 ,687 ,494 ,706 1,416
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
Coefficient Correlations
a
Model JangkaWaktu pembiayaan
1
Correlations JangkaWaktu 1,000 -,542
Pembiayaan -,542 1,000
Covariances JangkaWaktu 13294681757,860 -3547,958
Pembiayaan -3547,958 ,003
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
Collinearity Diagnostics
a
Model Dimension Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) pembiayaan JangkaWaktu
1
1 2,711 1,000 ,01 ,03 ,01
2 ,263 3,211 ,06 ,75 ,01
3 ,026 10,212 ,94 ,21 ,98
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
2. UJI HETEROSCEDASTICITY
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed
Method
1 JK.WT.PBY, JML.PBY
b
. Enter
a. Dependent Variable: LnU2i
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,370a ,137 ,112 ,90371
a. Predictors: (Constant), JK.WT.PBY, JML.PBY
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 8,935 2 4,468 5,470 ,006b
Residual 56,352 69 ,817 Total 65,287 71
a. Dependent Variable: LnU2i
b. Predictors: (Constant), JK.WT.PBY, JML.PBY
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 11,743 ,438 26,827 ,000
JML.PBY 2,389E-008 ,000 ,259 1,943 ,056
JK.WT.PBY ,030 ,025 ,159 1,197 ,235
a. Dependent Variable: LnU2i
3. UJI AUTOCORRELATION
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed
Method
1 JangkaWaktu, pembiayaan
b
. Enter
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
b. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,611a ,373 ,355 4172270,996 1,509
a. Predictors: (Constant), JangkaWaktu, pembiayaan
b. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 714331141946691,500 2 357165570973345,750 20,518 ,000b
Residual 1201141323331086,000 69 17407845265667,912
Total 1915472465277777,500 71 a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
b. Predictors: (Constant), JangkaWaktu, pembiayaan
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3098097,201 2021014,420 1,533 ,130
pembiayaan ,283 ,057 ,565 4,980 ,000
JangkaWaktu 79192,079 115302,566 ,078 ,687 ,494
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
Residuals Statistics
a
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 4613883,50 19135738,00 8111805,56 3171908,258 72
Residual -6135737,500 14160184,000 ,000 4113086,849 72
Std. Predicted Value -1,103 3,475 ,000 1,000 72
Std. Residual -1,471 3,394 ,000 ,986 72
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
PERBAIKAN UJI AUTOCORRELATION
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed
Method
1 JangkaWaktu, pembiayaan
b
. Enter
a. Dependent Variable: Lneks_1
b. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 ,145a ,021 -,008 5189842,77573 1,794
a. Predictors: (Constant), JangkaWaktu, pembiayaan
b. Dependent Variable: Lneks_1
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 39596948143472,390 2 19798474071736,195 ,735 ,483b
Residual 1831543826504415,200 68 26934468036829,637 Total 1871140774647887,800 70
a. Dependent Variable: Lneks_1
b. Predictors: (Constant), JangkaWaktu, pembiayaan
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 5581529,420 2516185,531 2,218 ,030
pembiayaan -,058 ,071 -,117 -,820 ,415
JangkaWaktu 171223,667 143492,713 ,169 1,193 ,237
a. Dependent Variable: Lneks_1
Residuals Statistics
a
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 6587302,0000 9457806,0000 8204929,5775 752110,82146 71
Residual -7342711,50000 15183195,00000 ,00000 5115164,88563 71
Std. Predicted Value -2,151 1,666 ,000 1,000 71
Std. Residual -1,415 2,926 ,000 ,986 71
a. Dependent Variable: Lneks_1
4. UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 72
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 4113086,8489734
6
Most Extreme Differences
Absolute ,107
Positive ,107
Negative -,068
Kolmogorov-Smirnov Z ,910
Asymp. Sig. (2-tailed) ,379
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
LAMPIRAN 6
REGRESI BERGANDA
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Pendpt.Sesudah 8111805,56 5194081,769 72
pembiayaan 12270833,33 10378043,419 72
JangkaWaktu 19,50 5,110 72
Correlations
Pendpt.Sesudah
pembiayaan JangkaWaktu
Pearson Correlation
Pendpt.Sesudah 1,000 ,607 ,384
pembiayaan ,607 1,000 ,542
JangkaWaktu ,384 ,542 1,000
Sig. (1-tailed)
Pendpt.Sesudah . ,000 ,000
pembiayaan ,000 . ,000
JangkaWaktu ,000 ,000 .
N
Pendpt.Sesudah 72 72 72
pembiayaan 72 72 72
JangkaWaktu 72 72 72
Variables Entered/Removed
a
Model Variables Entered Variables Removed
Method
1 JangkaWaktu, pembiayaan
b
. Enter
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
b. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,611a ,373 ,355 4172270,996
a. Predictors: (Constant), JangkaWaktu, pembiayaan
b. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
ANOVA
a
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 714331141946691,500 2 357165570973345,750 20,518 ,000b
Residual 1201141323331086,000 69 17407845265667,912 Total 1915472465277777,500 71
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
b. Predictors: (Constant), JangkaWaktu, pembiayaan
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. 95,0% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1
(Constant) 3098097,201 2021014,420 1,533 ,130 -933716,250 7129910,653
pembiayaan ,283 ,057 ,565 4,980 ,000 ,169 ,396
JangkaWaktu 79192,079 115302,566 ,078 ,687 ,494 -150830,247 309214,404
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
Residuals Statistics
a
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 4613883,50 19135738,00 8111805,56 3171908,258 72
Residual -6135737,500 14160184,000 ,000 4113086,849 72
Std. Predicted Value -1,103 3,475 ,000 1,000 72
Std. Residual -1,471 3,394 ,000 ,986 72
a. Dependent Variable: Pendpt.Sesudah
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabupaten Semarang pada tanggal 8 Mei 1991 dari
ayah Kuswanto dan ibu Siti Solikhatun. Penulis adalah putri pertama dari dua
bersaudara. Penulis memulai pendidikan di TK Mardi Siwi, Rejosari, Wonosobo
dan melanjutkan pendidikan di SD Inpres, Rejosari, Wonosobo kemudian saat
duduk di kelas 2 SD penulis pindah ke SDN Poncoruso, Bawen, Semarang. Pada
tahun 2006 penulis duduk di bangku SMP yaitu bersekolah di SMPN 3 Bawen,
Semarang. Kemudian tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Bergas.
Setelah satu tahun penulis mencari pengalaman di luar dunia sekolah, akhirnya di
tahun 2010 penulis memutuskan kemba bersekolah di Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga, yang sekarang ini telah menjadi Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Selama Perkuliahan, penulis aktif sebagai pengurus Kelompok Studi
Ekonomi Islam (KSEI) Tahun 2011/2012 sebagai wakil ketua. Penulis juga aktif
dalam organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala MITAPASA) tahun
2010/2013 sebagai bendahara dan devisi lingkngan hidup. Penulis aktif ikut
berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) atau oleh kampus, salah satunya ikut kepanitiaan OPAK mahasiswa baru.
Penulis juga pernah menjadi pemateri dalam beberapa acara pelatihan dan
pendidikan lanjutan kader UKM, seperti pemateri dalam acara pendidikan lanjut
koperasi mahasiswa FATAWA dengan materi Akuntansi.
Recommended