View
7
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
2
1. Pendahuluan
Teknologi dan informasi di era ini sangat dibutuhkan sebagai penunjang
kehidupan sehari – hari khususnya yang berkaitan dengan rumah tangga. Media
teknologi dan informasi dilengkapi dengan peralatan yang sesuai dengan
kebutuhannya, seperti handphone sebagai salah satu perangkat komunikasi.
Perangkat ini dapat digunakan sebagai kontrol jarak jauh untuk peralatan atau pun
perabot rumah tangga dengan memanfaatkan media SMS atau pesan singkat teks.
Perancangan aplikasi ini perangkat handphone digunakan sebagai kontrol jarak
jauh untuk sebuah pintu. Teknologi yang digunakan adalah teknologi komunikasi
tanpa kabel. Perkembangan teknologi komunikasi tanpa kabel (wireless)
khususnya telepon seluler (handphone) terus berkembang pesat, dan ternyata
handphone (HP) juga memiliki peranan yang sangat penting sebagai penunjang
kegiatan manusia dalam kehidupan sehari – hari [1].
Sebuah perangkat mobile seperti layaknya Handphone sejak awal
pembuatannya memiliki dasar berupa layanan untuk mengirimkan sebuah pesan
berupa teks ke nomor – nomor pengguna perangkat mobile yang tersimpan pada
handphone pengguna. Layanan ini dapat dimanfaatkan sebagai media transfer
perintah ke perangkat – perangkat lain, seperti perangkat pintu, lampu dan
perangkat elektronik maupun mekanik lainnya. Sedangkan pada perancangan
aplikasi ini mengacu pada perintah untuk sebuah pintu. Atas dasar dari
pemanfaatan layanan SMS sebagai media transfer perintah maka dikembangkan
aplikasi pengendalian jarak jauh untuk pintu menggunakan pesan teks pada
handphone sebagai pengendalinya serta sebagai pengganti dari penggunaan kunci.
Teknologi dengan menerapkan media SMS / pesan teks sebagai komunikatornya
disebut SMS Gateway.
SMS Gateway saat ini sering sekali digunakan untuk beberapa kebutuhan
yang difungsikan sebagai cara alternatif pengembangan teknologi. Hal ini
dikarenakan dengan menggunakan media komunikasi SMS dengan teknologi SMS
Gateway, pengguna dapat memonitor keadaan utama pintu dengan adanya
pengiriman sebuah laporan status yang terjadi setelah aplikasi diberikan perintah,
sebagai contoh untuk aplikasi ini adalah adanya laporan status bahwa pintu
terbuka / tertutup yang dikirimkan melalui SMS / pesan teks kepada pengguna.
Aplikasi pengendalian pintu ini ditujukan sebagai server pengendali jarak
jauh untuk membuka atau menutup sebuah pintu. Pemanfaatan media SMS atau
pesan teks yang menjadi salah satu layanan pada handphone adalah media
perintahnya. Aplikasi ini juga digunakan sebagai alternatif dari penggunaan kunci.
Pengguna dikirimkan laporan status sebagai laporan keadaan pintu sehingga
pengguna dapat memonitor keadaan terkini dari pintu walaupun sedang berada
dijarak yang jauh.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berkaitan dengan sistem otomatisasi juga pernah dilakukan
pada Sistem Otomatisasi Penjara Berbasis PLC. Pada penelitian ini diterapkan
sistem otomatisasi dengan menggunakan PLC Omron CPM2A dan difungsikan
3
untuk mengontrol semua pekerjaan di dalam suatu penjara [2]. Menurut National
Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA), PLC didefinisikan sebagai suatu
perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti:
logika, sekuen, timing, counting, dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin
industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu
mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan
memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran
tetap terkontrol [3].
Kemudian penelitian yang lain adalah penelitian Pemanfaatan Metode
Manchester Pada Sistem Pengunci Pintu Otomatis Berbasis Nirkabel. Penelitian
ini menggunakan sepasang modul wireless sebagai alat penerima dan pengirim
data. Kontrol membuka atau menutup pintu dilakukan dengan sebuah alat
elektronik berupa tombol [4]. Namun pada penelitian ini memanfaatkan teknologi
jaringan komunikasi mobile, karena menggunakan salahsatu arsitektur pada
jaringan komunikasi mobile, yaitu jaringan GSM (Global System for Mobile
Communication).
Jaringan komunikasi mobile perlu adanya jaringan tertentu karena berbeda
dengan jaringan kabel. Arsitektur yang digunakan antara lain dengan
menggunakan jaringan GSM (Global System for Mobile Communication),
jaringan CDMA (Code Division Multiple Access), dan jaringan 3G [5]. Global
System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk
komunikasi bergerak digital. Arsitektur jaringan GSM tersebut terdiri atas tiga
subsistem yaitu Base Station Subsystem (BSS), Network Switching Subsystem
(NSS) dan Operation Subsystem (OSS) serta perangkat yang digunakan oleh
pelanggan untuk melakukan pembicaraan yang disebut Mobile System [6].
Jaringan GSM tidak lepas dengan adanya layanan berupa SMS atau pesan singkat
digital.
SMS (Short Message Service) merupakan sebuah media pelayanan
pengiriman dan penerimaan pesan singkat berupa teks melalui komunikasi
jaringan mobile nirkabel GSM ataupun CDMA. SMS memiliki mekanisme dalam
proses pengiriman dari dan menuju media – media wireless dengan menggunakan
SMSC ( Short Message Service Center ) yang memiliki fungsi untuk menyimpan
dan mengirimkan teks pesan, sehingga apabila alamat yang dituju dalam keadaan
tidak aktif maka SMSC akan menyimpannya terlebih dahulu yang nantinya akan
secara otomatis pesan yang telah tersimpan tadi akan dikirimkan ke alamat yang
dituju jika telah aktif.
Mekanisme kerja pengiriman SMS ( Short Message Service ) dibagi
menjadi 3 (tiga) macam antara lain :
1. Pengiriman SMS dalam satu operator (Intra Operator SMS). 2. Pengiriman SMS antar operator yang berbeda (Inter Operator SMS). 3. Pengiriman SMS dari operator suatu negara ke negara lain (International
SMS).
Salahsatu bentuk teknologi dengan bermedia SMS adalah SMS Gateway.
Secara umum, SMS Gateway adalah sistem penghubung antara pengirim
dan penerima dengan memanfaatkan proses mekanisme kerja SMS pada intinya.
http://www.academia.edu/3269640/Pemanfaatan_Metode_Manchester_Pada_Sistem_Pengunci_Pintu_Otomatis_Berbasis_Nirkabelhttp://www.academia.edu/3269640/Pemanfaatan_Metode_Manchester_Pada_Sistem_Pengunci_Pintu_Otomatis_Berbasis_Nirkabelhttp://www.academia.edu/3269640/Pemanfaatan_Metode_Manchester_Pada_Sistem_Pengunci_Pintu_Otomatis_Berbasis_Nirkabel
4
Awalnya SMS Gateway dalam proses kerjanya hanya menghubungkan antar
provider telekomunikasi (Inter Operator SMS). Namun saat ini perkembangan
yang terjadi adalah adanya peningkatan jenis perangkat komunikasinya, tidak
hanya menggunakan telepon saja akan tetapi menggunakan perangkat keras
lainnya dengan tetap tidak meninggalkan suatu komunikasi utama berupa alir data
SMS (Short Message Service). Perangkat keras yang digunakan untuk adanya
proses SMS Gateway ini tidak hanya berupa telepon saja akan tetapi perangkat
keras lainnya bisa digunakan dengan bantuan adanya sebuah modem untuk
perantara komunikasinya. Agar perangkat tersebut dapat membaca dan menerima
perintah yang diberikan oleh pengguna maka digunakanlah perintah AT
Commands.
AT Commands adalah perintah yang ditujukan untuk modem atau
perangkat komunikasi seperti handphone agar dapat menjalankan sebuah sistem
komunikasi antar perangkat yang terprogram didalam sebuah modem atau
mikrokontroler dan berkaitan erat dengan komunikasi pengiriman dan penerimaan
SMS (Short Message Service).
Perintah – perintah dalam AT Commands menggunakan perintah dengan
kata – kata singkat seperti layaknya kode. Berikut beberapa perintahnya [7] :
1. AT+CPBF : mencari no telpon. 2. AT+CPBR : membaca buku telpon. 3. AT+CPBW : menulis no telp di buku telpon. 4. AT+CMGF : menyeting mode SMS text atau PDU 5. AT+CMGL : melihat semua daftar sms yg ada. 6. AT+CMGR : membaca sms. 7. AT+CMGS : mengirim sms. 8. AT+CMGD : menghapus sms. 9. AT+CMNS : menyeting lokasi penyimpanan ME (Handphone) atau SM
(SIM Card)
10. AT+CGMI : untuk mengetahui nama atau jenis ponsel 11. AT+CGMM : untuk mengetahui kelas ponsel 12. AT+COPS? : untuk mengetahui nama provider kartu GSM 13. AT+CBC : untuk mengetahui level baterai 14. AT+CSCA : untuk mengetahui alamat SMS Center
Sistem motorik untuk penggerak miniatur pintu pada perancangan ini
dengan menggunakan perangkat Motor DC.
Motor DC adalah motor yang memerlukan suplai tegangan searah pada
kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik.
Berdasarkan karakteristiknya, motor arus searah ini mempunyai daerah
pengaturan putaran yang luas dibandingkan dengan motor arus bolak balik,
sehingga sampai sekarang masih banyak digunakan pada pabrik – pabrik yang
mesin produksinya memerlukan pengaturan putaran yang luas. Bagian motor DC
yang paling penting adalah rotor dan stator, yang termasuk stator adalah badan
motor, sikat – sikat dan inti kutub magnet. Sedangkan bagian rotor adalah bagian
yang berputar dari motor DC, yang termasuk rotor ialah lilitan jangkar, jangkar,
komutator, tali, isolator, poros, bantalan dan kipas [8].
5
Penggerak motor DC atau biasa disebut juga motor satu arah, dibagi
menjadi 3 (tiga) kategori sesuai dengan komponen utama untuk dapat
menggerakkan motor, yaitu dengan komponen utama transistor, IC L293/D, dan
IC L298. Penghubung antara perangkat Motor DC dan Laptop atau Komputer ini
adalah dengan adanya Mikrokontroler.
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian
besar elemennya dikemas dalam satu keping IC (integrated circuits) sehingga
sering disebut mikrokomputer cip tunggal. Terdiri atas perangkat keras dan
perangkat lunak, memori, CPU (Central Processing Unit) dan komponen –
komponen elektronik lainnya yang terpasang di satu keping IC tersebut.
Mikrokontroler merupakan salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan alat
kontrol yang fleksibel dan portabel, serta dapat diprogram ulang (programmable)
[9].
3. Metode Penelitian
Perancangan yang digunakan untuk penelitian ini adalah model prototipe
(Prototype model). Prototyping merupakan proses yang digunakan untuk
membantu membuat aplikasi perangkat lunak dalam membentuk model dari
perangkat lunak yang akan dibuat. Model ini dipilih karena untuk mengelola
kembali kebutuhan dari perangkat lunak yang dikembangkan, sehingga
pengembang perangkat lunak tidak harus merancang lagi semua dari awal.
Gambar 1 Prototyping Model [10]
Langkah awal pada model prototipe adalah dengan adanya proses
Communication untuk melakukan pendataan kebutuhan - kebutuhan yang
diperlukan secara menyeluruh dari perangkat lunak maupun dari perangkat
kerasnya yang akan dibangun.
6
Perangkat lunak yang dapat digunakan dalam pembuatan perancangan ini
adalah sebagai berikut pada Tabel 1 : Tabel 1 Daftar Perangkat Lunak
No Nama Perangkat Lunak Keterangan 1
2
3
Microsoft Visual Studio C#
MySQL
BASCOM
Bahasa C# merupakan sebuah bahasa
pemrograman modern yang bersifat general-
purpose, berorientasi objek yang dapat digunakan
untuk membuat program di atas arsitektur
Microsoft .NET Framework. C# digunakan untuk
membuat file eksekusi yang berdiri sendiri atau
untuk membuat isi atau content dinamis dalam
sebuah web form.
MySQL merupakan turunan dari konsep utama
SQL ( Structured Query Language ) yaitu konsep
pengoperasian database, terutama untuk seleksi
dan pemasukkan data yang memungkinkan
pengoperasian dan pengolahan data dikerjakan
secara mudah dan otomatis.
BASCOM merupakan salahsatu kompiler yang
menggunakan bahasa BASIC untuk
mikrokontroler produk AVR.
Kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan berupa perlengkapan
perangkat komputer dan elektronik, antara lain sebagai berikut :
Tabel 2 Daftar Perangkat Keras
No Nama Perangkat Keras Keterangan 1
2
3
4
5
6
Notebook atau Laptop
Handphone
Modul Elektronik
DVD Drive
Modem GSM (Global
System for Mobile
Communication) OEM
Wavecom Fastrack M1306
Q2406B USB.
Prototipe rumah
Sebagai server penerima pesan singkat perintah
dari handphone ke perangkat microcontroller yang
sebelumnya diterima melalu sebuah modem GSM (
Global System for MobileCommunication ).
Handphone dengan menggunakan komunikasi
GSM (Global System for Mobile Communication).
Berisikan Microcontroller ATMEGA16 dan
perangkat elektronik lainnya.
Untuk mekanik miniatur pintu secara dua arah.
Sebagai pengirim dan penerima pesan singkat
SMS.
Berisikan DVD Drive
7
Langkah kedua adalah perencanaan untuk sistem ini yang berkaitan
dengan kebutuhan user secara terperinci untuk dapat menjalankan atau
mengembangkan sistem ini kembali adalah :
a. User mampu mengoperasikan notebook atau laptop dan handphone secara baik.
b. User dapat memahami antarmuka aplikasi Remote Control Pintu pada perangkat laptop atau komputer.
c. Pengguna bisa berperan sebagai administrator atau hanya sebagai pengguna layanan saja.
d. User memiliki handphone berjenis jaringan GSM ( Global System for Mobile Communication ).
e. User memiliki sebuah Modem GSM (Global System for Mobile Communication) produk dari Wismo.
Langkah ketiga adalah Modelling untuk antarmuka yang akan digunakan
yaitu berupa GUI (Graphical User Interface), terpasang pada perangkat laptop
atau komputer yang berfungsi sebagai aplikasi server dalam pengoperasian.
Antarmuka yang digunakan untuk mengkomunikasikan perangkat laptop dengan
mikrokontrolernya terprogram dengan menggunakan bahasa C#. Berikut
antarmuka aplikasi pada Gambar 2.
Gambar 2 Antarmuka Aplikasi pada Laptop
Langkah keempat adalah Construction / perancangan. Perancangan tidak
akan lepas dari sebuah arsitektur dari perancangan itu sendiri, agar dalam
pengerjaan perancangan tidak terjadi kesulitan. Gambar 3 merupakan gambaran
arsitekturnya.
8
Gambar 3 Arsitektur Secara Umum
Gambar 3 memperlihatkan arsitektur secara umum untuk penerapan
perancangan aplikasi pengendalian pintu jarak jauh dengan media SMS (Short
Message Service) ini. Namun, untuk perancangan ini sampai kepada pemodelan
prototipenya saja.
Proses perancangan ini metode yang digunakan untuk melakukan
pengkodean adalah metode Manchester Encoding pada saat tahap construction.
Metode ini merupakan salah satu jenis pengkodean digital untuk transisi
komunikasi data. Dalam pengkodean digital Manchester, logika “0” ditunjukkan
dengan transisi 0 ke 1 di pusat bit sedangkan logika 1 ditandai dengan transisi 1
ke 0 pada tengah bit ( logika 0 = 0 to 1, logika 1 = 1 to 0 ) seperti pada Tabel 3
berikut ini.
Tabel 3 Proses Transisi bit
Data asli Nilai Terkirim
Logika 0 0-1 (bit ke atas transisi di pusat)
Logika 1 1-0 (ke bawah sedikit transisi di pusat)
Proses pengiriman data yang terjadi dengan metode ini adalah pengiriman
data diubah menjadi sebuah sinyal digital berupa pulsa dan penerimaan sinyal
digital dari hasil pengubahan dikembalikan menjadi data kembali. Apabila dalam
bentuk pulsa maka data asli dengan logika “0” (nol) akan membentuk pulsa high
low dan logika “1” (satu) membentuk pulsa low high. Penggunaan metode
Manchester Encoding pada perancangan ini adalah adanya proses transisi logika
“0” (nol) yang berarti proses menutup pintu dengan variable “a” pada kode
program C# ditransisikan ke logika “1” (satu), kemudian proses transisi
berikutnya adalah transisi logika “1” (satu) yang berarti proses membuka pintu
dengan variable “1” pada kode program C# ditransisikan ke logika “0” (nol).
Proses pada Gambar 4 merupakan diagram alir kerja sistem yang akan
terus berlangsung apabila user mengirimkan permintaan dengan menggunakan
pesan singkat atau SMS ( Short Message Service ) dari handphone user.
9
Diagram alir kerja sistem dijelaskan pada Gambar 4 berikut ini.
Gambar 4 Diagram Alir Sistem
Diagram alir pada Gambar 4 menjelaskan proses penggunaan aplikasi ini
yang dimulai dengan menjalankan aplikasi terlebih dahulu pada perangkat Laptop
atau Notebook. Pemberian port yang sesuai dengan port pada modem GSM
diperlukan agar data SMS yang ada pada SIM Card modem dapat diambil dan
ditampilkan pada bagian groupbox Inbox Message aplikasi. Kemudian melakukan
klik pada tombol “Connect” untuk bisa terkoneksi ke bagian database dan
microcontroller. Setelah itu menunggu user memberikan perintah SMS “Buka” /
“Tutup” / “Info” dan Motor DC menggerakkan pemodelan pintu sesuai isi pesan
“Buka” / “Tutup”.
Proses utama pada perancangan ini adalah proses saat membuka dan
menutup pintu melalui SMS. Proses ini dapat bekerja apabila perintah yang
diberikan kepada aplikasi melalui penerimaan SMS pada modem GSM adalah
benar dan sesuai dengan pengkodean pada programnya, yaitu “Buka” atau
“Tutup” atau “Info”. Proses penerimaan yang terjadi didalam sistem dijelaskan
pada Gambar 5 sebagai berikut.
10
Gambar 5 Diagram Alir Pintu Terbuka
Gambar 5 menunjukan apabila pengguna akan melakukan proses
membuka pintu, pengguna dapat mengirimkan SMS “Buka” ke nomer modem
GSM yang akan diteruskan ke aplikasi untuk ditampilkan dan dibaca isi dari
SMS. Kemudian aplikasi akan melakukan transisi ubah bit 1 menjadi 0 dan pintu
terbuka. Berikut alir proses terjadinya pintu tertutup pada Gambar 6.
Gambar 6 Diagram Alir Pintu Tertutup
11
Gambar 6 proses terjadinya pintu tertutup untuk awal prosesnya sama
dengan pada saat pintu terbuka. Pengguna mengirimkan SMS “Tutup” dan SMS
akan diterima sistem untuk dilakukan pengecekan. Kemudian proses ubah bit
yang membedakannya, yaitu ubah bit 0 menjadi 1 dan pintu akan tertutup.
Langkah terakhir adalah Deployment. Setelah segala persiapan yang
disesuaikan dengan penggunaan dan pemilihan model, yaitu model prototipe
maka langkah terakhir adalan pengujian terhadap sistem. Metode pengujian yang
dipilih adalah dengan menggunakan metode pengujian Black Box (Black Box
Testing). Metode ini berfokus pada pengujian fungsionalitas dari aplikasi yang
dibuat serta dibangun dengan melihat spesifikasi dan persyaratan yang seharusnya
akan dicapai. Keterkaitan antara aplikasi yang telah dibuat dan perancangan yang
berupa perangkat keras sangat penting agar persyaratan yang mendasari sistem ini
dapat tercapai.
Kinerja aplikasi ini akan diuji dengan mengirimkan SMS dari handphone
pengguna ke aplikasi yang berupa SMS perintah ataupun SMS yang lain.
Kemudian pengujian akan melihat juga tentang kinerja dari perangkat –
perangkatnya.
Setiap perancangan sistem memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan Sistem untuk perancangan ini :
a. Sistem ini berupa aplikasi yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kunci.
b. Komunikasi yang digunakan adalah dengan media SMS melalui perangkat handphone ke perangkat laptop atau komputer sehingga
mampu digunakan dari jarak jauh. Sedangkan komunikasi dari
perangkat laptop ke perangkat mikrokontroler menggunakan
komunikasi kabel dengan kabel serial yang terpasang pada masing –
masing port.
c. Sistem ini dapat digunakan untuk berbagai jenis provider. d. Penerapan aplikasi pada sistem ini merupakan penerapan untuk kendali
jarak jauh.
e. Adanya pengiriman laporan status keadaan pintu serta info kontak pengguna yang dapat menggunakan sistem ini.
Kelemahan Sistem untuk perancangan ini :
a. Sistem masih dalam bentuk prototipe dengan bentuk pemodelan sehingga masih membutuhkan sebuah pengujian yang lebih khusus agar
dapat diimplementasikan pada pintu rumah.
b. Kendala pada penangkapan sinyal jaringan GSM pada setiap provider sehingga mempengaruhi pengiriman maupun penerimaan pesan singkat
serta ketersediaan pulsa handphone pengguna dan modem GSM.
4. Hasil dan Pembahasan
Aplikasi pengendalian pintu jarak jauh dengan menggunakan media SMS
ini agar dapat diketahui bahwa pintu secara otomatis terbuka atau tertutup
memiliki tahap persiapan, pembuatan hardware pintu, pembuatan antarmuka
12
aplikasi serta pengkodeannya. Antarmuka aplikasi dirancang dengan bahasa
pemrograman C#.
Pada bagian antarmuka pengguna memiliki fungsi sebagai penghubung
antara perangkat handphone dengan perangkat mikrokontroler yang kedua
perangkat ini dijalankan dengan bahasa pemrograman yang berbeda sehingga
diperlukan sebuah jembatan agar dapat saling berkomunikasi. Berikut antarmuka
untuk pengguna yang dijalankan pada perangkat laptop atau komputer pada
Gambar 7.
Gambar 7 Antarmuka Aplikasi Konektor
Gambar 7 memperlihatkan adanya 5 (lima) buah grupbox yang memiliki
peranan yang berbeda. Grupbox Computer to Microcontroller memiliki fungsi
sebagai pengatur perangkat mikrokontroler yang terhubung langsung dengan
motor DC sebagai penggerak pintu dan diperintahkan melalui SMS. Grupbox
Modem GSM adalah grupbox yang berperan sebagai tempat pemilihan port
modem GSM serta melakukan tes koneksi ke nomer pengguna. Grupbox Inbox
Message akan memperlihatkan pesan yang masuk ke SIM Card nomer sistem
kemudian dialokasikan kedalam listview. Grupbox Delete Message berfungsi
untuk menghapus pesan. Grupbox User Number untuk menampilkan data
pengguna.
Sistem ini memiliki beberapa alur sesuai dengan urutan kerjanya. Dimulai
dengan alur Sambung_Click.
Gambar 8 Proses saat Connect
13
Saat tombol “Connect” dalam status “Klik” maka setiap tombol Tutup
akan menjadi disable sedangkan tombol Buka akan menjadi enable. Sehingga
indikator warna hijau pada tombol Buka dan kotak pesan “Server Ready” akan
muncul yang menandakan koneksi secara serial berhasil dilakukan dengan
aplikasi ini. Penggunaan tools timer diperlukan untuk melakukan pembaharuan
SMS didalam listview yang tersedia dan seleksi isi SMS yang dikirimkan. Berikut
listing programnya yang tertulis pada Kode Program 1.
Kode Program 1 Listing Code Sambung_Click
Pada saat tombol “Connect” ditekan koneksi ke perangkat modem GSM
dan mikrokontroler terjadi kemudian aplikasi akan menunggu adanya perintah
masukan berupa SMS. Apabila diberikan masukan perintah berupa SMS “Buka”
maka listing programnya pada Kode Program 2.
Kode Program 2 Listing Code Perintah Pintu Terbuka
14
Pintu dapat terbuka apabila diberikan perintah berupa SMS dengan kata
“Buka”. Kemudian apabila telah menerima SMS berupa kata tersebut secara
otomatis tombol Buka pada aplikasi difungsikan menjadi disable dan tombol
Tutup menjadi enable. Pengiriman laporan kepada pengguna bahwa pintu telah
terbuka dikirimkan dengan menyesuaikan nomor telepon pengguna yang ada di
dalam database. Kode program “this.on1.PerformClick();” merupakan kode
program yang bekerja saat adanya SMS yang masuk berupa kata “Buka”. Berikut
listing kode program untuk On1_Click pada Kode Program 3.
Kode Program 3 Listing Code On1_Click
Saat tombol Buka dalam keadaan diable maka serialPort1 mengirimkan
logika 1 untuk dikirimkan kepada bagian mikrokontroler untuk diubah menjadi
logika 0 menggunakan metode Manchester Encoding dan pintu dapat terbuka
secara otomatis. Untuk kondisi pintu tertutup menggunakan Kode Program 4
berikut ini. Kode Program 4 Listing Code Perintah Pintu Tertutup
15
Kode Program 4 untuk kode – kode program yang dituliskan sama dengan
kode program pada saat pintu terbuka. Perbedaannya terdapat pada kode program
“this.Off1.PerformClick();”. Penggunaan Off1 untuk mengubah logika 0 menjadi
logika 1 dan pintu menjadi tertutup serta mengganti tombol Tutup menjadi
kondisi disable dan tombol Buka menjadi enable. Berikut listing kode program
untuk kondisi menutup pintu pada Kode Program 5.
Kode Program 5 Listing Code Off1_Click
Kode Program sama dengan pada kode program On1_Click tetapi
pengiriman logika untuk perangkat mikrokontroler adalah logika 0. Logika 0 pada
kode program ini digantikan dengan variable a.
Selain perintah membuka atau menutup pintu aplikasi juga dapat
mengirimkan informasi tentang pengguna yang dikirimkan ke pada pengguna
melalui SMS dengan isi informasi nomor ID yang disesuaikan pada database
dengan cara mengirimkan SMS “Info”. Berikut listing kode programnya pada
Kode Program 6. Kode Program 6 Listing Code Perintah Info
16
Pembahasan Teknologi SMS Gateway dan Mekanisme Kerja SMS
Pada perancangan aplikasi ini, SMS Gateway digunakan pada saat proses
menerima perintah dan mengirimkan laporan untuk status pintu. Fitur yang
digunakan pada saat proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. SMS Auto Reply Fitur ini diterapkan pada saat pengguna mengirimkan perintah membuka,
menutup atau info, maka aplikasi akan mengirimkan laporan status berupa
SMS atau pesan singkat teks ke pada pengguna yang telah terdaftar di
database.
b. SMS Broadcast Fitur ini terjadi pada saat pengguna mengirimkan perintah maka semua
pengguna yang telah terdaftar dalam database akan dikirimkan pesan yang
sama sesuai dengan perintah yang dikirimkan oleh salahsatu pengguna.
Sehingga semua pengguna dapat memantau atau memonitor keadaan pintu
melalui SMS.
Perancangan aplikasi ini menggunakan salah satu mekanisme kerja SMS,
yaitu mekanisme kerja inter operator. Mekanisme ini dipilih karena aplikasi
sistem ini dapat menerima semua jenis operator jaringan komunikasi mobile.
Mekanisme kerjanya dapat dilihat pada Gambar 10 berikut ini.
Gambar 10 Inter Operator SMS
Mekanisme kerja dengan Inter Operator SMS ini menggunakan 2 (dua)
buah SMSC (Short Message Service Center) sebagai penghubung pengiriman
SMS untuk kedua pengguna operator yang berbeda maupun sama. SMSC
bertugas sebagai tempat penyimpanan sementara SMS dari pengirim sebelum
diteruskan ke penerima SMS. Apabila ponsel penerima dalam keadaan mati atau
off maka SMS akan disimpan sementara di SMSC. Namun laporan status
pengiriman tetap akan dikirimkan, laporan terkirim sampai ke penerima yang
belum dikirimkan ke pengirim SMS.
17
Hasil Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk melihat kinerja sistem saat melakukan
proses sesuai dengan tujuan perancangannya dan untuk menelusuri adanya
kesalahan saat sistem dijalankan. Metode pengujian adalah dengan Metode Black
Box. Dalam hal ini kesalahan yang sering terjadi dikarenakan pengaruh adanya
sinyal pengiriman dan penerimaan pesan yang dikirimkan maupun diterima oleh
aplikasi sehingga perlu adanya pengulangan pengiriman pesan SMS dari
pengguna untuk memastikan kondisi pintu terkini. Pengujian akurasi keberhasilan
akan dilakukan dengan cara pengiriman dan penerimaan SMS sebanyak 30 (tiga
puluh) kali secara berkala serta dengan melihat isi dari pesan SMS yang
dikirimkan.
Sistem hanya akan memproses isi pesan SMS dengan adanya kata “Buka”,
“Tutup” dan “Info” selain ketiga kata tersebut sistem akan mengabaikannya.
Pengujian dilakukan secara berkala dengan waktu yang acak. Berikut hasil
pengujiannya.
Tabel 4 Pengujian Akurasi Isi Pesan SMS
Index Sent Time Sender Message Status Report
Time 1 14/08/07,20:53:07
+28
+6289669301896 Buka Sukses
Terbuka 20:53
2 14/08/07,20:54:45
+28
+6289669301896 Tutup Sukses
Tertutup 20:55
3 14/08/07,20:58:50
+28
+6285712279197 Buka Sukses
Terbuka Waiting
4 14/08/07,20:59:59
+28
+6285712279197 Tutup Sukses
Tertutup 21:00
5 14/08/07,21:04:20
+28
+6289669301896 Info Sukses
Dikirim 21:04
6 14/08/07,21:09:24
+28
+6285712279197 Buka Gagal
Terbuka -
7 14/08/07,21:10:13
+28
+6285712279197 Buka Gagal
Terbuka -
8 14/08/07,21:13:27
+28
+6285712279197 Buka Sukses
Terbuka 21:13
9 14/08/07,21:15:21
+28
+6285712279197 Tutup Sukses
Tertutup 21:15
10 14/08/07,21:22:55
+28
+6289669301896 Buka Sukses
Terbuka 21:23
11 14/08/07,21:24:41
+28
+6289669301896 Tutup Sukses
Tertutup 21:25
12 14/08/07,21:27:41
+28
+6285712279197 Hei Sukses
Diterima -
13 14/08/07,21:30:25
+28
+6287831040999 buka Sukses
Diterima -
14 14/08/07,21:32:24
+28
+6287831040999 Buka Gagal
Terbuka -
15 14/08/07,21:34:56
+28
+6287831040999 Buka Sukses
Terbuka 21:35
16 14/08/07,21:36:07
+28
+6287831040999 Tutup Gagal
Tertutup -
18
17 14/08/07,21:42:16
+28
+6287831040999 Tutup Gagal
Tertutup -
1 14/08/07,21:53:00
+28
+6289669301896 Tutup Sukses
Tertutup 21:53
2 14/08/07,21:56:26
+28
+6285640828970 Buka Sukses
Terbuka 21:56
3 14/08/07,21:58:20
+28
+6285640828970 Tutup Sukses
Tertutup 21:58
4 14/08/07,22:00:21
+28
+6285640828970 Info Gagal
Dikirim -
5 14/08/07,22:01:50
+28
+6285712279197 Buka Sukses
Terbuka 22:01
6 14/08/07,22:02:25
+28
+6285712279197 Tutup Gagal
Tertutup -
7 14/08/07,22:03:12
+28
+6285712279197 Tutup Gagal
Tertutup -
8 14/08/07,22:03:31
+28
+6285712279197 Tutup Sukses
Tertutup 22:03
9 14/08/07,22:31:39
+28
+6289669301896 Buka Gagal
Terbuka -
10 14/08/07,22:32:02
+28
+6289669301896 Buka Sukses
Terbuka 22:32
1 14/08/07,22:36:51
+28
+6289669301896 Tutup Sukses
Tertutup 22:37
2 14/08/07,22:39:03
+28
+6289669301896 Info Gagal
Dikirim -
3 14/08/07,22:40:00
+28
+6289669301896 Info Sukses
Dikirim 22:40
Pada Tabel 4 menunjukan hasil pengujian sistem secara berkala dan
dilakukan sebanyak 30 (tiga puluh) kali secara berkala. Terjadi adanya kegagalan
dalam proses kerjanya dan perlu adanya pengulangan pengiriman pesan SMS
dalam hitungan detik sehingga didapatkan hasil sesuai dengan Tabel 4. Sistem
tidak menutup akses pesan yang berisikan pesan lain untuk masuk. Proses update
kotak pesan pada listview dilakukan secara terus menerus selama sistem masih
dalam kondisi “Connect”.
Pesan laporan status pintu terkini dari sistem akan dikirimkan ke semua
pengguna yang terdaftar didalam database sistem, sehingga semua pengguna
dapat memantau keadaan pintu setiap saat dan dimana saja dengan adanya
pengiriman pesan ini. Berikut gambar persentase hasil pengujian berdasarkan
pesan SMS yang masuk ke Sistem pada Gambar 11.
Gambar 11 Persentase Pengujian
60%
37%3%
Persentase Pengujian
Sukses
Gagal
Waiting
19
Persentase pengujian pada Gambar 11 menunjukkan hasil pengiriman dan
penerimaan kesuksesan sebesar 60%, kegagalan 37%, dan waiting 3%. Hasil
tersebut disimpulkan bahwa sistem ini dapat digunakan sebagai alternatif
pengganti dari sebuah kunci. Adanya kegagalan dan waiting karena pengaruh dari
sinyal maupun ketersediaan ruang pada tempat penyimpanan pesannya. Waiting
disebut juga dalam kondisi pending.
Saat terjadi waiting keadaan sebenarnya sistem telah menerima SMS dan
memproses kerja membuka atau menutup pintu sesuai perintah yg dikirimkan
tetapi laporan status pintu belum diterima oleh pengguna. Sehingga pengguna bisa
untuk mengirimkannya kembali untuk memastikan kondisi pintu. Hal ini terjadi
karena adanya kepadatan arus komunikasi data dari provider telepon yang
digunakan pada modem GSM untuk bisa ditransfer ke BTS (Base Transceiver
Station) terdekat sebelum diteruskan ke SMSC (Short Message Service Center)
untuk diolah dan disimpan sementara sebelum diteruskan ke penerima SMS
sehingga terjadi adanya antrian alokasi data pada slot BTS. Kondisi dan tempat
dengan kedekatan BTS juga mempengaruhi baik atau buruknya sinyal dari
provider. Hal yang sama juga berpengaruh saat terjadi kegagalan untuk
pengiriman SMS untuk mengirimkan perintah.
5. Simpulan
Berdasarkan pembahasan dari perancangan yang telah dibahas pada bab –
bab sebelumnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut : (1) Perancangan
dengan menggunakan Model Prototype memiliki kelebihan, yaitu dapat
mengelola kembali kebutuhan dari perangkat lunak yang dikembangkan, sehingga
pengembang perangkat lunak tidak harus merancang lagi semua dari awal. (2)
Metode Manchester Encoding merupakan metode transisi pengkodean digital
dimana untuk pengirim, data akan diubah menjadi sinyal digital dan untuk
penerima, sinyal akan diterjemahkan menjadi data. (3) Fitur pada SMS Gateway
diterapkan pada perancangan sistem aplikasi ini, yaitu SMS Auto Reply dan SMS
Broadcast. (4) Perancangan sistem aplikasi untuk pengendalian jarak jauh dengan
menggunakan media SMS dibutuhkan adanya laporan status agar penerima dapat
memantau keadaan sistem. (5) Kegagalan dan waiting pada saat proses kerja
sistem dikarenakan adanya kepadatan arus data sehingga mengakibatkan antrian
dan perlu adanya pengulangan pengiriman SMS serta kondisi kedekatan dengan
BTS terdekat. (6) Hasil pengujian memperlihatkan hasil kerja sistem saat
pengiriman atau penerimaan perintah dan pergerakan pintu saat mendapatkan
perintah. Saran untuk pengembangan yaitu perancangan agar bisa
diimplementasikan, pengembangan dengan metode – metode pengkodean lain,
pengurangan kegagalan yang terjadi saat pengiriman dan penerimaan perintah.
20
6. Pustaka
[1] http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/library/library-ref-ind/ref-ind-
2/physical/wireless/Parlin-Publication-Wireless%20LAN-24April2006.pdf
(diakses tanggal 15 April 2014).
[2] Sudarso, Yohan Anthony. 2008. Sistem Otomatisasi Penjara Berbasis
PLC. Salatiga : FTI UKSW.
[3] http://ndoware.com/apa-itu-plc.html (diakses tanggal 2 Mei 2014).
[4] Alfa Adji Putra, Aloysius. (2011). “Pemanfaatan Metode Manchester Pada
Sistem Pengunci Pintu Otomatis Berbasis Nirkabel”. Makalah pada
STIKOM, Surabaya.
[5] http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-
2/teknologi-informasi/586-teknologi-komunikasi-mobile (diakses tanggal
2 Mei 2014).
[6] http://www.adityarizki.net/2012/03/mengenal-jaringan-gsm-global-
system-for-mobile-communication/ (diakses tanggal 2 Mei 2014).
[7] http://www.globalkomputer.com/Bahasan/Komunikasi
Data/Topik/PDU/Subtopik/AT-Command.html (diakses tanggal 8 Juli
2014)
[8] Heryanto, Ary dan Wisnu, Adi. 2008. Pemrograman Bahasa C untuk
Microcontroller ATMega 8535. Yogyakarta : Andi Offset.
[9] Suyadhi, Taufik Dwi Septian. 2010. Buku Pintar Robotika. Yogyakarta :
Andi Offset.
[10] http://blog.uad.ac.id/members/efyandro/ (diakses tanggal 8 Juli 2014).
http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/library/library-ref-ind/ref-ind-2/physical/wireless/Parlin-Publication-Wireless%20LAN-24April2006.pdfhttp://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/library/library-ref-ind/ref-ind-2/physical/wireless/Parlin-Publication-Wireless%20LAN-24April2006.pdfhttp://ndoware.com/apa-itu-plc.htmlhttp://www.academia.edu/3269640/Pemanfaatan_Metode_Manchester_Pada_Sistem_Pengunci_Pintu_Otomatis_Berbasis_Nirkabelhttp://www.academia.edu/3269640/Pemanfaatan_Metode_Manchester_Pada_Sistem_Pengunci_Pintu_Otomatis_Berbasis_Nirkabelhttp://www.academia.edu/3269640/Pemanfaatan_Metode_Manchester_Pada_Sistem_Pengunci_Pintu_Otomatis_Berbasis_Nirkabelhttp://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/teknologi-informasi/586-teknologi-komunikasi-mobilehttp://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/teknologi-informasi/586-teknologi-komunikasi-mobilehttp://www.globalkomputer.com/Bahasan/Komunikasi%20Data/Topik/PDU/Subtopik/AT-Command.htmlhttp://www.globalkomputer.com/Bahasan/Komunikasi%20Data/Topik/PDU/Subtopik/AT-Command.html
Recommended