View
223
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi merupakan proses megidentifikasi data keuangan, melakukan
pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya menghasilkan laporan keuangan. Akuntansi
sangat erat kaitannya dengan informasi, khususnya informasi keuangan. Tujuan
utama akuntansi ialah bagaimana menyajikan informasi keuangan kuantitatif dengan
tepat waktu, akurat, lengkap, andal, dan dapat dipercaya, sehingga pada prosesnya,
akuntansi dapat mencerminkan kinerja perusahaan yang nantinya dipergunakan untuk
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu akuntansi selalu dibutuhkan
bagi berbagai skala dan jenis industri. Laporan keuangan sebagai output dari proses
akuntansi dapat dikatakan baik apabila telah mampu menggambarkan secara objektif
sifat dan kondisi organisasi atau usaha yang dilaporkan sesuai dengan yang
dibutuhkan para pengguna. Sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan pada
tiap jenis industri berbeda antara satu dengan yang lainnya, terutama dalam fokus
informasi yang disajikan.
Agar akuntansi dapat menghasilkan informasi keuangan sesuai harapan, maka
perlu didukung dengan suatu sistem akuntansi yang baik. Sistem akuntansi sebagai
sistem yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan menjadi sangat
penting untuk menjamin apakah informasi keuangan yang dihasilkan cukup akurat
atau tidak. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang baik dan andal sangat diperlukan.
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, berbagai jenis industri yang tengah menghadapi
persaingan ketat saat ini seperti telekomunikasi, asuransi, dan perbankan telah banyak
menerapkan pengembangan aplikasi sistem informasi akuntansi khusus bagi
perusahaannya sendiri untuk menjadikan pekerjaan karyawan menjadi lebih efektif
dan efesien. Pertimbangan untuk mengembangkan sistem informasi akuntansi
tersebut tidak lain untuk menambah nilai bagi perusahaan. Beberapa kelebihan dalam
mengembangkan sistem informasi akuntansi antara lain dapat menghasilkan
informasi yang akurat dan tepat waktu, penerapan sistem informasi akuntansi yang
meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya, meningkatkan pengambilan keputusan
yang tepat, dan meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing).
Berbagai keuntungan dalam mengembangkan sistem informasi akuntansi oleh
perusahaan tersebut diyakini akan menjadikan perusahaan lebih kompetitif.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan proses akuntansi juga ikut
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Proses akuntansi yang dulunya sebagian
besar dikerjakan secara manual, kini menjadi lebih terkomputerisasi dan terintegrasi.
Tjandra (2007) menjelaskan bahwa teknologi merupakan komponen penting dari
sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi
tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat waktu. Komponen teknologi
mempercepat sistem informasi dalam pengolahan data dan dapat mencegah
terjadinya human error yang dapat ditimbulkan dari kegiatan secara manual. Oleh
karena itu teknologi dapat memberikan nilai tambah untuk organisasi. Perkembangan
teknologi informasi diakui memang banyak memengaruhi pemprosesan data dalam
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3
menghasilkan informasi yang berguna dalam rangka pengambilan keputusan.
Maharsi (2000) menjelaskan bahwa kehadiran teknologi informasi memberikan
banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang
kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan
kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap
bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selama ini pemanfaatan teknologi informasi terbukti dapat meningkatkan
kinerja organisasional ketika didukung dengan keahlian pemakai komputer, baik
pemakai yang secara langsung berhubungan dengan pengoperasian komputer dalam
pekerjaannya (end user computing) maupun pemakai yang menggunakan informasi
yang dihasilkan oleh sistem informasi guna pengambilan keputusan (end user).
Namun pada kenyataannya pengguna memiliki tingkat pengetahuan komputer dan
pengetahuan informasi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan
keragaman tingkat dukungan berupa keahlian yang diberikan oleh para spesialis
informasi. Apabila para pengguna memiliki kompetensi yang baik, resiko-resiko End
User Computing (EUC) seperti operasional sistem yang buruk, sistem yang dirancang
dan didokumentasikan dengan buruk, penggunaan sumber daya informasi yang tidak
efisien, dan hilangnya integritas data, keamanan, dan pengendalian dapat dihindari.
Adanya EUC juga dapat menimbulkan masalah baru bagi perusahaan, seperti
pada pengawasan dan standardisasi pengembangan aplikasi yang digunakan
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
4
(Harrison dan Rainer, 1992). Untuk itu jika tidak dikelola dengan baik, maka
perusahaan akan menghadapi masalah dalam hal efesiensi baik biaya dan waktu serta
keefektifan. Harrison dan Rainer (1992) menjelaskan perkembangan EUC
menunjukkan bahwa penggunaan komputer secara langsung menjadi sangat penting
dalam efektivitas kinerja pekerjaan. Amoroso dan Cheney (1991) dalam Harrison
dan Reiner (1992) menyatakan bahwa banyak perusahaan menghabiskan 60%-80%
anggaran teknologi informasinya pada aktifitas EUC. Pentingnya EUC menyebabkan
bayak peneliti yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal-hal yang dapat
mempengaruhi perbedaan keahlian dalam penggunaan komputer.
Hampir di setiap sektor industri EUC kerap kali dapat dijumpai, termasuk
sektor industri perbankan. Menurut Rouf dan Effendi (2005), beberapa alasan yang
melatarbelakangi penggunaan EUC pada suatu Bank antara lain: a) adanya proyek
pengembangan sistem aplikasi yang tertunda pelaksanaannya (backlog project) oleh
satuan kerja TI, sehingga EUC memungkinkan pengguna akhir untuk
mengembangkan, memelihara, dan mengoperasikan TI sendiri; b) adanya kebutuhan
spesifik dari pengguna, dengan jumlah pengguna yang sedikit dan volume yang
rendah, sehingga kurang efisien jika melalui prosedur pengembangan sistem aplikasi
secara umum oleh satuan kerja TI.
Tidak terkecuali dengan sistem akuntansi di Bank Indonesia yang berperan
sebagai bank sentral. Beberapa kebijakan pengembangan aplikasi sistem informasi
akuntansi telah diterapkan. Hal tersebut menjadi penting dikarenakan Bank Indonesia
memiliki karakteristik dan tugas yang berbeda bahkan dengan bank umum lainnya
yang pada dasarnya masih berada pada satu industri. Bank Indonesia sebagai bank
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5
sentral lebih berfokus pada pengendalian jumlah uang beredar dan pemeliharaan
sistem perbankan nasional, sehingga tidak bersifat komersial. Untuk itu sistem
akuntansi pada Bank Indonesia cenderung mengarah pada penyediaan informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan dalam hal pengendalian uang beredar,
kelancaran sistem pembayaran, dan pemeliharaan sistem perbankan yang sehat.
Operasional kegiatan usaha Bank Indonesia termasuk pemrosesan transaksi dan
pembukuan sangat tergantung pada keandalan teknologi informasi. Hal ini
dikarenakan sifat transaksi Bank Indonesia yang kompleks dan memiliki karakteristik
yang berbeda dari Bank lainnya, selain itu informasi yang dihasilkan sangat
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak internal Bank Indonesia
maupun pihak eksternal. Untuk itu TI harus dikelola secara efektif guna
memaksimalkan efektifitas penggunaannya dan agar risiko terkait baik dalam hal
teknologi maupun pengguna yang diimplementasikan dapat diminimalisir.
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) memungkinkan bank menjalankan
kegiatan operasional yang semakin kompleks. Operasional TI tidak hanya
terkonsentrasi di pusat data (data center) tetapi juga pada aktivitas lainnya yang
terkait dengan pengggunaan aplikasi yang terintegrasi, beragam media komunikasi,
koneksi internet, dan berbagai platform komputer. Sementara itu akses input dan
output dapat dilakukan oleh banyak user dari berbagai lokasi. Demikian juga dengan
pemrosesan, dapat dilakukan di berbagai lokasi yang berjauhan namun saling terkait,
baik secara online realtime, on-line, maupun off-line. Oleh karena itu diperlukan
pengendalian yang memadai atas operasional TI agar bank dapat meminimalisasi
risiko terganggunya kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi.
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
6
Dua faktor penting yang seharusnya dimiliki oleh Bank Indonesia ialah
tentang pemilihan teknologi yang tepat serta personil yang berkompeten sehingga
dapat mendukung pelaksanaan teknologi informasi secara optimal. Karena itu Rouf
dan Effendi (2005) menjelaskan bahwa Bank Indonesia perlu melakukan
pengendalian personil antara lain dengan menerapkan:
a) Penetapan prosedur untuk penerimaan pegawai baru, mutasi dan promosi, serta
pemberhentian petugas TI. Prosedur ini berlaku untuk pegawai Bank, konsultan,
pegawai honorer dan pegawai pihak penyedia jasa. Untuk fungsi yang sensitif
dalam pengelolaan TI diperlukan penelitian latar belakang calon pegawai dalam
proses penerimaan;
b) Penetapan tugas, tanggung jawab, harapan/target secara transparan;
c) Penetapan standar penilaian kinerja, upah/gaji dan tunjangan, serta pensiun;
d) Program pendidikan dan pelatihan serta penilaian kinerja untuk mempertahankan
dan meningkatkan kualitas para pegawai baik penyelenggara maupun pengguna
TI.
Agar langkah-langkah pengendalian tersebut efektif, Bank Indonesia perlu
mempunyai rencana manajemen sumber daya manusia yang terintegrasi dengan
Rencana Strategis TI. Salah satu aplikasi sistem informasi yang telah dikembangkan
oleh Bank Indonesia ialah Sentralisasi Otomasi Sistem Akunting Bank Indonesia (BI-
SOSA) yang terdiri dari Sistem General Ledger dan Sistem Subsidiary Ledger, yang
tersentralisasi dan terintegrasi. BI-SOSA sebagai sistem sentral yang terintegrasi dan
terpusat dibangun dengan menggunakan teknologi aplikasi web. Namun dalam
penerapannya, BI-SOSA masih menjumpai masalah-masalah baik terkait teknologi
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
7
maupun pengguna. Beberapa kendala yang sering dihadapi oleh Bank Indonesia
terkait pengguna pada penerapan aplikasi BI-SOSA antara lain:
1. Gangguan ketersediaan sumber daya dalam kondisi tidak normal sehingga BI-
SOSA tidak dapat beroperasi, baik secara regional dan atau secara keseluruhan.
2. Kekurang pahaman satuan kerja atas penggunaan aplikasi berdampak penggunaan
aplikasi tidak optimal.
3. Kuantitas dan Kualitas SDM konsultan Sistem Keuangan Bank Indonesia (SKBI)
yang kurang memadai dapat mengakibatkan risiko keterlambatan pengembangan
aplikasi SKBI.
4. Keterbatasan jumlah SDM dan kompetensi SDM di bidang business process,
bidang IT dan aplikasi sistem keuangan dalam pengembangan aplikasi sistem
akuntansi dan keuangan sehingga timbul kesalahan pengembangan aplikasi dan
keterlambatan pengembangan aplikasi.
Memahami potensi keuntungan dan kerugian atas pengembangan aplikasi
pengguna merupakan hal yang sangat penting untuk membuat pilihan tepat tentang
apakah aplikasi baru perlu dilakukan pengembangan pada pemakai atau pada sistem
informasinya (Brown et al., 2009). Untuk itu dengan adanya perkembangan teknologi
informasi yang semakin pesat atas adaptasi dari perkembangan jaman yang kian
modern dan kompleks, organisasi perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang
mampu mengimbangi kemajuan tersebut. Hal ini berkaitan dengan perilaku yang ada
pada individu dalam organisasi karena kecanggihan teknologi tidak akan ada artinya
apabila tidak ada kesiapan dari sisi pengguna. Oleh karena itu dituntut kesiapan
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
8
sumber daya manusia untuk menanggapi perubahan teknologi informasi, yaitu berupa
keahlian para pengguna.
Sehingga keterampilan pengunaan suatu teknologi informasi amatlah penting
agar teknologi dapat dimanfaatkan secara optimal. Seperti yang dikemukakan oleh
Nelson (1990) dalam Harrison dan Rainer (1992), bahwa diterimanya teknologi
komputer tergantung pada karakteristik teknologi komputer dan tingkat skill atau
expertise dari individu pemakai komputer. Keahlian yang dimiliki pemakai komputer,
tidak saja meningkatkan kinerja organisasional secara keseluruhan, melainkan juga
dapat meningkatkan kinerja individual (Harrison dan Reiner, 1992). Oleh karena itu,
tercapainya peningkatan kinerja membutuhkan dukungan berbagai peringkat
manajemen dan pemakai komputer secara individual. Adanya perbedaan karakteristik
pemakai individual, misal: faktor sikap (kecemasan), demografi, dan cara berfikir,
dapat menyebabkan perbedaan perilaku kerja dan pencapaian kinerja individual
(Terborg dalam Indriantoro, 2000).
Harrison dan Rainer (1992) menyatakan bahwa perlu adanya dukungan efektif
bagi semua anggota EUC. Perusahaan harus memberikan perhatian khusus mengenai
bagaimana perbedaan individual mempengaruhi kemampuan komputer. Dengan
mengetahui pengaruh perbedaan individual pada keahlian penggunaan komputer oleh
personil EUC, dapat menjadi bahan pertimbangan baik untuk pengelolaan serta
kebijakan-kebijakan mengenai sumber daya manusia dan sistem informasi
perusahaan. Pentingnya melakukan evaluasi serta pengembangan terhadap sistem
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
9
informasi pada Bank Indonesia, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul:
Pengaruh Faktor Kepribadian dan Tipe Kognitif Terhadap Keahlian
Karyawan Bank Indonesia Sebagai Pengguna Sentralisasi Otomasi Sistem
Akunting Bank Indonesia (BI-SOSA).
1.2 Rumusan Masalah
Apakah computer anxiety-fear, computer anxiety-anticipation, computer
attitudes-pessimism, computer attitudes-optimism, computer attitudes-intimidation,
math anxiety, cognitive style-weberian, cognitive style-originality, cognitive style-
mertonian, jenis kelamin dan umur berpengaruh pada keahlian karyawan sebagai
pengguna BI-SOSA dalam menggunakan komputer?
1.3 Batasan Penelitian
1. Karyawan Bank Indonesia yang berperan sebagai pengguna BI-SOSA
sebagai subjek penelitian.
2. Penelitian ini sebatas meneliti computer anxiety-fear, computer anxiety-
anticipation, computer attitudes-pessimism, computer attitudes-optimism,
computer attitudes-intimidation, math anxiety, cognitive style-weberian,
cognitive style-originality, cognitive style-mertonian, jenis kelamin dan umur
pada keahlian karyawan Bank Indonesia sebagai pengguna BI-SOSA.
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
10
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris atas pengaruh
computer anxiety-fear, computer anxiety-anticipation, computer attitudes-pessimism,
computer attitudes-optimism, computer attitudes-intimidation, math anxiety,
cognitive style-weberian, cognitive style-originality, cognitive style-mertonian, jenis
kelamin dan umur pada keahlian komputer karyawan Bank Indonesia sebagai
pengguna BI-SOSA.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi praktisi, penelitian ini dapat menjadi masukan untuk pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan End User Computing baik sumber daya
manusia maupun sistem informasi Bank Indonesia.
2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan memperkaya penelitian akuntansi
khususnya dalam bidang sistem informasi akuntansi. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memperluas wawasan para mahasiswa jurusan akuntansi
dan mendorong untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi
akuntansi.
3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
11
1.6 Sistematika Penelitian
Pada penelitian ini, pembahasan akan disusun dalam lima bab yang saling
berkaitan. Sistematika dari penulisan adalah sebagai berikut:
Bab 1: Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal yang mendasari dilakukannya penelitian serta
pengidentifikasian masalah penelitian. Komponen-komponen yang terdapat
dalam bab pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah, perumusan
masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
Bab 2 : Tinjauan pustaka
Bab ini menjabarkan teori–teori yang menjadi landasan penulis sebagai
penunjang penelitian untuk pemecahan masalah dan pembuatan laporan tugas
akhir. Teori–teori yang digunakan pada penelitian tugas akhir bersumber dari
berbagai buku, penelitian–penelitian sebelumnya, dan jurnal serta artikel
terkait. Selain itu juga dipaparkan tentang metode atau pendekatan yang
berkaitan dengan penelitian.
Bab 3: Metode Penelitian
Pada bab ini penulis akan menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan
dalam penelitian.
Bab 4: Analisis dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang analisis serta pembahasan data yang telah diperoleh
untuk kemudian diolah menjadi sebuah hasil penelitian.
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
12
BAB 5: Penutup
Bab ini berisi kesimpulan atas penelitian disertai dengan keterbatasan dari
penelitian ini dan saran dari penulis untuk penelitian selanjutnya.
PENGARUH FAKTOR KEPRIBADIAN DAN TIPE KOGNITIF TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BANKINDONESIA SEBAGAIPENGGUNA BI-SOSA (BANK INDONESIA SENTRALISASI OTOMASI SISTEM AKUNTING)MALVINDA APIK GUSUMAWATIUniversitas Gadjah Mada, 2013 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Recommended