View
7
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis berada di CV. Subur
Makmur Jl. Raya Pakis No.332, Pakiskembar, Pakis, Malang, Jawa Timur
65154.
B. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan motede survei, dalam penelitian survei, informasi
dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner, umumnya,
penelitian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari
sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel yang akan di
teliti, yaitu pengaruh lingkungan kerja non fisik, loyalitas kerja dan motivasi
terhadap kinerja karyawan CV. Subur Makmur.
C. Populasi Dan sampel
a. Populasi
Menurut Sugiyono (2015: 117), Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
34
yang menjadi populasi adalah karyawan bagian produksi CV. Subur
Makmur yang berjumlah 73 karyawan, penelitian ini menggunakan total
sampling yaitu dengan mengabil keseluruhan karyawan bagian produksi
yang ada di Cv Subur Makmur.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki
oleh populasi tersebut. Jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian semuanya (sugiyono, 2014). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan
mengambil keseluruhan populasi yang ada. Pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah pada semua karyawan sebesar 73 karyawan tetap
sehingga teknik samplingnya menggunakan total sampling.
D. Variable penelitian dan Definisi operasional
a. Variable penelitian
1) Variabel independen
Variabel independen adalah variabel yang berdiri sendiri
atau tidak terpengaruh oleh variabel lainnya.Variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lingkungn kerja non
fisik (X1), Loyalitas kerja (X2), Motivasi kerja(X3)
2) Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang tidak bisa berdiri
sendiri atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel
35
lainnya.Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kinerja karyawan (Y).
b. Definisi Operasional variabel dan indikator
Definisi operasiona variabel adalah aspek penelitian yang
memberikan informasi kepada kita tentang cara mengukur variabel.
Tabel 3.1
Definisi Operasional variabel dan indikator
variabel Indikator
Definisi operasional variabel
Kinerja
karyawan
1. Kuantitas kerja
2. Kualitas kerja
3. Ketepatan waktu
1. Karyawan mampu
menghasilkan produk
dengan baik 2. Karyawan dapat
memenuhi standart yang
telah di tetaokan perusahaaan
3. Karyawan dapat
menyelesaikan pekerjaan
sessuai dengan waktu yang telah di tetapkan
perusahaan
Lingkungan kerja non fisik
1. Struktur tugas 2. Tanggung
jawab kerja
3. Perhatian dan
dukungan pimpinan
4. Kerja sama
antar kelompok 5. Kelancaran
komunikasi
1. Semua tugas yang di berikan terlaksana dengan
baik.
2. Karyawan melaksanakan
pekerjaan dengan tanggung jawab.
3. Pimpinan selalu
memberikan perhatian dan dunkungan
kepada karyawan.
4. Kerjasama antar kelompok berjalan
dengan baik.
5. Hubungan baik
antar karyawan dan pimpinan
Loyalitas kerja 1. Berkarir
diperusahaan
2. Mengenal
perusahaan
3. Kebangaan
1. Karyawan menghabiskan
karir di perusahaan 2. Karyawan
mengenal
perusahaan dan
mengetahui tujuan
36
sebagian
dari
perusahaan 4. Disiplin jam
kerja
dan visi misi
perusahaan
3. Karyawan merasa beruntung berada
dalaam perusahaan
4. Karyawan datang
bekerja degan tepat waktu
Motivasi kerja 1. Daya
Pendorong 2. Kemauan
3. Kerelaan
4. Membentuk
Keahlian 5. Membentuk
Keterampilan
6. Tanggung Jawab
7. Kewajiban
8. Tujuan
1. Perusahaan selalu
memberi penghargaan kepada karyawan sebagai
daya pendorong.
2. Karyawan mengerjakan
pekerjaan tanpa adanya perintah
3. Karyawan rela bekerja
lembur untuk perusahaan 4. Perusahaan memberikan
pelatihan karyawan untuk
meningkatkan keahlian 5. Perusahaan memberikan
ketrampilan untuk melatih
ketrampiilan kaaryawan.
6. Karyawan menyelesaikan pekerjaan dengan
tanggung jawab
7. Karyawan mampu menyelesaikan kewajiban
di perusahaan
8. Karyawan mendapaatkan kesempatan ikut serta
berpartisipasi di dalam
perusahaan dalam
menentukan tujuan..
E. Jenis dan sumber data
a. Jenis Data
Kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data berbentuk angka-angka
baik secara langsung dari hasil penelitian maupun hasil pengolahan data
kualitatif menjadi data kuantitatif dengan menggunakan skala likert.
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif karena penelitian
37
berusaha mendapatkan hasil dari penyebaran kuisoner dan dihitung
menggunakan SPSS 24.
b. Sumber Data
1) Data Primer
Menurut sugiyono (2015) data primer yaitu sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data
primer di peroleh dari pengamatan langsung di CV Subur Makmur.
2) Data Sekunder
Menurut sugiyono (2015) data sekunder adalah sumber data
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau dokumentasi. Data tersebut di
peroleh peneliti yaitu dengan mengutip data yang sudah tersedia
dalam arsip perusahaan dan juga diambil dari sumber pustaka atau
sumber lain. Data-data yang di kutip dari arsip perusahaan misalnya
jumlah karyawan dan hasil kerja karyawan. Sedangkan data-data
yang di kutip dari sumber lain misalnya referensi, buku-buku teks,
internet, hasil penelitian yang relevan dan sebagainya.
F. Teknik pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara yaitu, salah satu
teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan tanya jawab
38
secara langsung dengan pihak yang bersangkutan yang ada
hubungannya dengan permasalahan yang diteliti di CV. Subur Makmur.
2. Kuesioner
Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk di jawab (sugiono, 2008). Kuisioner digunakan untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pengumpulan data
dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden.
G. Teknik Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini metode pengukuran data yang digunakan dari
tanggapan atau jawaban dari responden diukur dengan menggunakan skala
likert.Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
sesorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2015:
86). Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan.
Jawaban yang diberikan responan, diberi nilai dengan merefleksikan
secara konsisten dari sikap responden yaitu dengan pemberian skor pada
setiap jawaban dari kuesioner yang diajukan pada responden.Untuk
menganalisis secara kuantitatif pada penelitian ini, alternatif jawaban di
tetapkan dengan skor.
Jawaban-jawaban dari responden dibagi dalam 5 tingkatan yaitu:
39
Tabel 3.2
skala likert
Jawaban Skor item
Sangat setuju 5
Setuju 4
Cukup 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Dimana untuk jawaban dari responden dikaitkan dengan kriteria-
kriteria sebagai berikut:
1. Sangat setuju diberi skor 5 berarti sebagai jawaban dari
lingkungan non fisik mempunyai indikasi sangat baik loyalitas
kerja sangat tinggi dan motivasi sangat tinggi serta, kinerja
karyawan menjadi indikasi sangat tinggi dalam pengukurannya.
2. Setuju diberi skor 4 berarti sebagai jawaban dari lingkungan kerja
non fisik mempunyai indikasi baik, Loyalitas kerja tinggi dan
motivasi tinggi serta, kinerja karyawan menjadi indikasi tinggi
dalam pengukurannya.
3. Cukup diberi skor 3 berarti sebagai jawaban dari lingkungan
kerja non fisik mempunyai indikasi cukup, loyalitas kerja cukup
dan motivasi cukup serta, kinerja karyawan cukup dalam
pengukurannya.
40
4. Tidak Setuju diberi skor 2 berarti sebagai jawaban dari
lingkungan kerja non fisik mempunyai indikasi rendah, loyalitas
kerja rendah dan motivasi rendah serta, kinerja karyawan menjadi
indikasi rendah dalam pengukurannya.
5. Sangat tidak setuju diberi skor 1 berarti sebagai jawaban
lingkungan kerja non fisik mempunyai indikasi sangat rendah,
loyalitas kerja sangat rendah dan motivasi sangat rendah serta,
kinerja karyawan menjadi indikasi sangat rendah dalam
pengukurannya.
H. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrumen (Arikunto 2006). Suatu instrumen akan
dikatakan valid jika mempunyaia validitas tinggi dan mampu mengukur
variabel yang di teliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang gambaran tentang validitas yang di maksud. Dalam
penelitian ini menggunakan uji validitas dengan metode product
moment ( Arikunto, 2006:170) dengan rumus sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =𝑛. ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
√(𝑛 ∑ −(∑ 𝑥2)(𝑛 ∑ −(∑ 2𝑦 )𝑥2 )𝑥2 )
41
Keterangan:
r : Koefisien korelasi product moment
N : Jumlah subjek uji coba
∑ 𝑥 : Jumlah skor butir pertanyaan
∑ 𝑥2 : Jumlah skor butir pertanyaan kuadrat
∑ 𝑦 : Jumlah skor total
∑ 𝑦2 : Jumlah skor total kuadrat
∑ 𝑥 𝑦 : Jumlah perkalian skor butir dengan skor total
Apabila r sudah diketahui, maka selanjutnya membandingkan
hasil dari r perhitungan dengan r yang terdapat dalam tabel. Jika hasil
nilai dari r hitung lebih besar dari r dalam tabel pada alpha tertentu
maka dikatakan signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan adalah valid, sedangkan apabila r hitung lebih kecil pada
r dalam tabel maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut (arikunto, 2006) menunjukkan pada suatu
pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk daoat digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, dengan
demikian reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterhandalan sesuatu. Uji
ini diperlukan untuk mengetahui kestabilan alat ukur. Sebuah alat ukur
42
dikatakan reliabel, andaikan pengulangan pengukuran untuk subjek
penelitian yang sama menunjukkan hasil yang konsisten. Rumus yang
digunakan untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini adalah
menggunakan rumus cronbach alpha.
𝑟11= (𝑘
𝑘−1) (1 −
∑ 𝜎𝑏2
𝜎𝜏2 )
Keterangan:
𝑟11 = Reabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah varian butir di kuadratkan
𝜎𝜏2 = Jumlah varian total dikuadratkan
Apabila r hitung lebih besar dari pada r tabel, maka data yang
digunakan adalah realibel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil daripada r
tabel maka data yang digunakan tidak realibel. Suatu intrumen penelitian
dikatakan realibel apabila nilai alpha > atau = 0,6.
I. Teknik Analisis Data
a. Rentang skala
Rentang skala adalah alat yang di gunakan untuk mengukur dan
menilai variabel yang di teliti. Menurut Umar (2000) kreteria penentuan
kecenderungan jawaban responden ditentukan berdasarkan rata-rata
43
nilai jawaban yang dihitung menggunakan rentang skala. Adapun
rumus rentang skala sebagai berikut:
𝑅𝑆 =𝑛 (𝑚 − 1)
𝑚
Keterangan :
RS = Rentang Skala
n = jumlah sampel
m = jumlah alternatif jawaban tiap item.
Berdasarkan rumus rentang skala tersebut maka dapat
diperolehperhitungan sebagai berikut.
𝑅𝑆 =73 (5 − 1)
5= 58
Data yang diperoleh kemudian diolah melalui penilaian dari setiap
pernyataan jawaban responden setelah itu hasil tersebut
dikelompokkan untuk diambil kesimpulan masing-masing variabel
berdasarkan jawaban responden pada table 3.3, sebagai berikut:
44
Tabel 3.3. Rentang Skala
Rentang
Skala
Lingkungan
Kerja non fisik
Loyalitas Kerja Motivasi Kerja Kinerja
Karywan
73 - 131 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah
131 – 189 Rendah Rendah Rendah Rendah
189 - 247 Cukup Cukup Cukup Cukup
247 - 305 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
305 - 365 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
b. Pengujian Asumsi Klasik
Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi
berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut :
1) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013:160), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atas residual
memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang digunakan
untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan Kolmogorov
Smirnov-Z terhadap nilai standar residual hasil persamaan regresi.
Menurut Riduwan (2013: 189) menyatakan, jika P-value < alpha 0.05
tabel maka distribusi data tidak normal. Jika P-value > alpha 0.05 maka
distribusi data normal.
45
2) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013:139), uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan apabila variance residual suatu pengamatan ke
pengamatan lainnya berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah homoskedastisitas dan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai
prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak ada heterokedastisitas.
3) Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2013:105), uji ini bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independennya.
Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen
tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi adanya multikoliniaritas dalam
model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflaction
factor (VIF). Menurut Ghozali (2013:110), untuk mendeteksi ada atau
46
tidaknya multikolinieritas di dalam model ini adalah sebagai berikut:
a) Jika nilai tolerance > 10% dan nilai VIF < 10, maka tidak ada
multikolinieritas.
b) Jika nilai tolerance < 10% dan nilai VIF > 10, maka ada
multikolinieritas.
4) Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2013: 110), uji ini bertujuan apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode
sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian terhadap
autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson
(DW test).
Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk
mendeteksi autokorelasi, dapat dilakukan uji statistik melalui uji
Durbin-Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya
autokorelasi disajikan dalam tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.4
Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dl
Tidak ada autokorelasi positif No desicion dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negative No desicion 4 – du ≤ d ≤ -4 –dl
Tidak ada autokorelasi, positif atau
negative Tidak ditolak du < d < 4 – du
Sumber : Ghozali, 2013: 96
47
J. Analisis Regresi Linier Berganda
Pengertian analisis regresi linier berganda menurut Sugiyono
(2013:277), adalah sebagai berikut: “Analisis yang digunakan peneliti, bila
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas yang meliputi lingkungan kerja non fisik (X1), loyalitas kerja
(X2), dan motivasi kerja (X3) terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan
(Y) CV Subur Makmur.
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Dimana :
Y = Variabel terikat (Kinerja Karyawan)
a = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regresi dari variabel independen
X1 = Lingkungan Non Fisik
X2 = Loyalitas Kerja
X3 = Motivasi Kerja
Analisis ini dilakukan dengan bantuan program SPSS V.24 dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat toleransi kesalahan
(alpha) 5% = 0.05.
48
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi 𝑅2 menurut Ghozali (2013:82), pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai 𝑅2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas.
Dalam penelitian ini, koefisien determinasi menunjukkan pengaruh
semua variabel independen terhadap nilai variabel. Besarnya koefisien
determinasi dapat dicermati dengan menggunakan nilai R square. Besarnya
koefisien determinasi adalah 0 dan 1. Semakin mendekati 0, semakin kecil
pula pengaruh semua variabel independen (X) terhadap nilai variabel
dependen. Jika koefisien determinasi mendekati 1, maka semakin besar
pengaruh variabel dependen.
K. Uji Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut
akan digunakan untuk menganalisis data melalui pengujian hipotesis. Uji
hipotesis yang digunakan meliputi uji parsial (t-test) dan uji pengaruh
simultan (F-test).
a. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Uji T menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas yang
digunakan terhadap variabel terikat secara parsial. Menentukan tingkat
signifikansi sebesar 0,05. Jika T > 0,05 maka variabel bebas secara
individu tidak berpengaruh (ditolak). Jika T < 0,05 maka variabel bebas
49
secara individu berpengaruh (diterima) terhadap variabel terikat.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel
bebas yang digunakan mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat. Menentukan tingkat signifikansi
sebesar 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak. Jika
signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima.
Recommended