View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas
mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK,
prosedur penelitian, dan cara pengumpulan datanya, indicator keberhasilan, teknik
analisis data dan validitas data.
3.1 Setting dan Karakteristik subjek penelitian
Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai dua hal pokok, yakni setting
penelitian dan karakteristik penelitan.
3.1.1 Setting Penelitian
Setting penelitian ini akan membantu bagaimana cara kita melaksanakan
penelitian tersebut, dalam setting penelitian ini akan dibahas tentang waktu
penelitian dan tempat penelitian.
3.1.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu bulan januari sampai april 2015.
Bulan januari-februari peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun
proposal penelitian dan instrumennya. Pada bulan april awal peneliti mulai
melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan april pertengahan
peneliti melakukan tindakan kelas siklus II. Setelah itu bulan mei awal peneliti
mulai membuat hasil penelitian.
32
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Pelaksanaan
penelitian
Januari Februa
ri
Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal
PTK
Siklus I
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Siklus II
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Pelaporan
Penelitian dilakukan pada bulan januari sampai april semester 2 tahun
pelajaran 2014/2015, peneliti mengambil mata pelajaran IPS pokok bahasan
perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dan masalah sosial
sesuai dengan SK dan KD yang bertepatan dengan alokasi waktu semester 2 yang
disesuaikan dengan program semester (promes) yang terdapat di SD Negeri
PLUMBON 1 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
3.1.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dikelas 4 SD Negeri PLUMBON 1
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Penelitian yang dilakukan pada mata
pelajaran IPS semester 2 dengan pokok bahasan perkembangan teknologi
produksi, komunikasi dan transportasi dan masalah sosial.
33
Sedangkan alasan mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan,
sekolah tersebut mudah dijangkau peneliti peneliti pernah bertugas disekolah
tersebut, relasi yang cukup baik dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan
dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat
sesuai dengan target peneliti.
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian.
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah kelas 4 SD Negeri PLUMBON 1
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa sebanyak 19 siswa terdiri
dari 7 anak laki-laki dan 12 anak perempuan.
Latar belakang subjek penelitian juga dapat dilihat dari lingkungan dan orang
tua. Sebagian besar siswa yang bersekolah di SD Negeri PLUMBON 1 Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang tersebut adalah anak petani dan pendidikan orang
tuanya hanya tamat SD, sehingga pola asuh mereka sangat kurang. Berdasarkan
wawancara dengan guru kelas banyak siswa yang jarang mengerjakan pekerjaan
rumah karena orang tua kurang dalam membimbing anaknya belajar dirumah.
Sehungga tidak dipungkiri siswa tidak belajar dirumah selain belajar disekolah.
Hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Karakteristik siswa kelas 4 juga berbeda-beda. Darisegi kognitif, menurut
penuturan guru kelas 4 tercatat siswa yang taraf kognitifnya tergolong baik dan
kurang seimbang. Jadi peningkatan proses pembelajaran yang berkualitas masih
perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar yang optimal.
3.2 Variabel Penelitian
Ada tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu 1 variabel bebas atau independen
dan 2 variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas (X)
Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah metode picture and picture. Model pembelajaran picture and
picture pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat
menjawab persoalan bagaimana belajar itu bermakna, menyenangkan, kreatif, dan
sesuai dengan realita yang ada serta lebih melibatkan siswa aktif belajar, baik
secara mental, intelektual, fisik, maupun social.
34
b. Variabel terikat (Y)
Merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini variabel terikat adalah motivasi dan hasil belajar IPS. Hasil belajar
adalah perubahan perilaku yang disengaja melalui proses belajar dengan usaha
yang maksimal untuk memperoleh tingkat keberhasilan yang dinyatakan dalam
bentuk nilai setelah diketahui melalui evaluasi pembelajaran. Perubahan tersebut
dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Sedangkan motivasi adalah
rangsangan atau dorongan yang muncul pada dalam diri manusia untuk
bekerjasama secara optimaluntuk mencapai tujuan.
3.3 Prosedur Penelitian
Rencana tindakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 (dua)
siklus. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model spiral dengan siklus yang
berisi tahapan-tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi menurut
Arikunto 2009:16.
Gambar 3.1
Prosedur PTK
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
?
Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus II
Pelaksanaan Refleksi
35
3.3.1 Siklus 1
a. Perencanaan
Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun dari observasi
serta wawancara dengan guru kelas 4 maupun kepala sekolah. Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS dengan menggunakan
metode picture and picture pada materi Perkembangan Teknologi
produksi,komunikasi, transportasi dan Masalah Sosial.
b. Tindakan/Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus I dan II dilaksanakan tiga kali
pertemuan. Dalam setiap kali pertemuan siklus pertama dan suklus kedua akan
dilaksanakan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1) Melakukan apersepsi, yaitu mengajak siswa bernyanyi mengenai materi yang
akan dibahas dan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan
disampaikan.
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran
3) Menjelaskan materi pelajaran melalui pengamatan terhadap gambar
4) Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan
dengan materi
5) Guru membagi siswa kedalam beberapakelompok
6) Guru membimbing siswa pada saat siswa mengerjakan tugas kelompok
7) Guru memanggil atau menunjuk siswa secara bergantian memasang atau
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
8) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
9) Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep
atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
10) Kesimpulan atau rangkuman
11) Revisi.
c. Pengamatan/Observasi
Pengamatan dilakukan oleh observer (guru kelas 5) dengan mengamati
kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi. Observasi pada penelitian ini
36
dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan penggunaan metode picture
and picture.
d. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada siklus
I dilaksanakan segera setelah tahapan implementasi / tindakan dan observer
selesai.semua data yang diperoleh akan akan dipaparkan baik data evaluasi siswa
maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil refleksi siklus I
digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan merencanakan tindakan pada siklus
berikutnya.
3.3.2 Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pembelajaran dengan pokok bahasan masalah sosial
dengan menerapkan metode picture and picture.
2) Menyiapkan metode pembelajaran picture and picture dengan materi masalah
sosial.
3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan
situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung
4) Menyiapkan evaluasi dengan pokok bahasan masalah sosial
b. Tindakan/Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pada siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan. Dalam
setiap kali pertemuan siklus pertama dan siklus kedua akan dilaksanakan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan kompetensi yangakan dicapai
2) Melakukan apersepsi, yaitu mengajak siswa bernyanyi mengenai materi yang
akan dibahas dan mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan
disampaikan.
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Menjelaskan materi pelajaran melalui pengamatan terhadap gambar
5) Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan
dengan materi
6) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
37
7) Guru membimbing siswa pada saat siswa mengerjakan tugas kelompok
8) Guru memanggil atau menunjuk siswa secara bergantian memasang atau
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
9) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
10) Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep
atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
11) Kesimpulan atau rangkuman
12) Melakukan evaluasi.
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan oleh observer (guru kelas 5) dengan mengamati
kegiatan pembelajaran kegiatan guru dan siswa sebelum, selama dan sesudah
proses tindakan siklus II dengan lembar observasi.
d. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan tes. Refleksi pada siklus II
dilaksanakan segera setelah tahapan implementasi / tindakan dan observer
selesai.semua data yang diperoleh akan akan dipaparkan baik data evaluasi siswa
maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru. Hasil refleksi siklus II
diharapkan dapat memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan, ketuntasan
hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri PLUMBON 1 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang
3.4 Jenis Data Dan Cara Pengumpulan
Data dan cara pengumpulan data sangat penting dilakukan dalam penelitian,
karena dengan adanya data kita bisa mengetahui apa saja yang kita rencanakan
dalam penelitian. Pada bagian ini akan dibahas dua hal pokok, yakni jenis data dan
pengumpulan data. Untuk lebih rinci akan dipaparkan dibawah ini :
3.4.1 jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Data kualitatif yaitu hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran
menggunakan metode picture and picture yang dilakukan guru.
2) Data kuantitatif hasil belajar siswa kelas 4 melalui tes tertulis pada setiap akhir
pertemuan pra siklus, siklus I dan siklus II.
38
3.4.2 Cara Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian untuk mengetahui peningkatan
ketuntasan hasi belajar siswa kelas 4 SD Negeri PLUMBON 1 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang dalam mata pelajaran IPS setelah memperoleh tindakan :
3.4.2.1 Observasi
Poerwanto (Heri Jauhari, 2010:48) mengatakan observasi adalah metode atau
cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai
tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung. Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan
teknik observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian
melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru pada setiap
pertemuan. Observasi dilakukan dikelas 4 SD Negeri PLUMBON 1 Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang oleh peneliti. Dalam penelitian ini dapat dilihat
dilampiran.
3.4.2.2.Dokumentasi
Berdasarkan Sukmadinata (2005), studi documenter merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Metode ini peneliti
gunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, nomor induk, nilai hasil
ulangan siswa kelas 4 SD khususnya pada mata pelajaran IPS semester 2 tahun
2014/2015.
3.4.2.3 Tes
Menurut sudjana (2009:35) tes adalah sebagai alat penilaian adalah
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari
siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (ter tertulis), atau dalam
bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan
mengukur hasil belajar siswa.
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) oleh peneliti,
dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam
pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal tes yang sesuai materi.
39
3.4.2.4. Angket
Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPS. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap
motivasi belajar subjek, dirancang berdasarkan aspek-aspek. Enam aspek ini
termuat dalam item pertanyaan 18 positif dan 18 negatif.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS
No. Indikator Motivasi Belajar
Nomor
Pernyataan
Positif
Nomor
Pernyataan
Negatif
1. Adanya hasrat dan keinginan
berhasil.
1,3,6 2,4,5
2. Adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar.
9,11,12 7,8,10
3. Adanya harapan dan cita-cita
masa depan.
13,14,15 16,17,18
4. Adanya penghargaan dalam
belajar.
19,21,23 20,22,24
5. Adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar.
28,29,30 25,26,27
6. Adanya lingkungan belajar yang
kondusif.
31,33,34 32,35,36
Tabel 3.3
Skor Butir Pernyataan Dalam Skala Likert
Jawaban Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat Setuju 4 4
Setuju 3 3
Tidak Setuju 2 2
Sangat Tidak Setuju 1 1
40
Tabel 3.4
Kategori Motivasi Belajar IPS
Jarak Interval = Skor maksimal – Skor minimal
Jumlah kelas interval
Jarak Interval = 144 − 36
4=
108
4= 27
No. Skor Kategori Motivasi
Belajar
1. Lebih dari 116 Sangat Tinggi
2. 90 sampai 116 Tinggi
3. 63 sampai 89 Rendah
4. 36 sampai 62 Sangat Rendah
3.4.3 Alat Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa kelas 4 SD dalam mata pelajaran IPS kelas 4 di SD
Negeri Plumbon 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dengan menggunakan
metode picture and picture adalah :
a. Lembar Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan observer (orang yang
melakukan observasi), observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu
proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian
dalam domain objek yang diamati. Dengan menggunakan metode ini, data yang
ingin diperoleh adalah untuk mengetahui penggunaan metode picture and picture
serta perkembangan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan metode picture and picture.
41
Tabel 3.4
Kisi-kisi pengembangan instrumen penilaian pembelajaran melalui metode
picture and picture.
Aspek Indikator No Item
Kegiatan
awal
1. Memberikan salam dilanjutkan berdoa
2. Mengkondisikan kelas
3. Mengabsen kehadiran siswa
4. Menyiapkan alat peraga, alat bantu serta buku pelajaran yang akan
digunakan
5. Melakukan apersepsi
1
2
3
4
5
Kegiatan
inti
1. Menjelaskan materi teknologi produksi
2. Menunjukkan dan menjelaskan gambar-gambar pembagian kelompok
3. Memberi arahan kepada siswa apa yang akan dikerjakan.
4. Membagikan LKS
5. Mengamati jenis-jenis teknologi
6. Mengurutkan gambar teknologi produksi sesuai dengan alat peraga
7. Menunjuk siswa secara bergantian untuk memasangka/mengurutkan
gambar
8. Meminta siswa yang belum mengerti untuk bertanya
9. Membuat rangkuman
10. Membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kegiatan
akhir
1. Melakukan refleksi
2. Memberikan evaluasi
3. Melakukan pemantapan
4. Melakukan tindak lanjut
1
2
3
4
Tabel 3.5
Kategori Lembar Observasi
Implementasi Model Pembelajaran Picture and Picture
Jarak Interval = Skor maksimal – Skor minimal
Jumlah kelas interval
Jarak Interval = 76 − 19
4=
57
4= 14
Skor Kategori
Lebih dari 61 Sangat baik
48 sampai 61 Baik
34 sampai 47 Cukup
19 sampai 33 Kurang
42
b. Soal Tes
Soal tes yang diberikan adalah soal tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda
digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Tes
ini diberikan setelah pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel
3.3. dibawah ini:
Tabel 3.6
Kisi-kisi soal evaluasi IPS
Standar
kompetensi
Kompetensi
dasar
Indikator No
item
Ju
mlah
item
Mengenal
sumber daya
alam kegiatan
ekonomi, dan
kemajuan
teknologi
dilingkungan
kabupaten/kot
a dan provinsi
Siklus I
Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi dan
transportasi serta
pengalaman
menggunakanny
a
Siklus II
Mengenal
permasalahan
sosial
daerahnya.
1. Membandingkan persamaan dan
perbedaan jenis-jenis
teknologi produksi yang
digunakan masyarakat
pada masa lalu dan masa
kini
1,2
,3,4,5,6
,7,
7
2. Membandingkan persamaan dan
perbedaan jenis-jenis
teknologi produksi yang
digunakan masyarakat
pada masa lalu dan masa
kini
8,9
,10,11,
12,13,1
4,
7
3. Membandingkan persamaan dan
perbedaan jenis-jenis
teknologi produksi yang
digunakan masyarakat
pada masa lalu dan masa
kini
15,
16,17,1
8,19,20
6
4. Mendefinisikan pengertian masalah sosial
yang terjadi didaerahnya.
1,2
,3,4,5,6
,7
7
5. Mengenali ciri-ciri masalah sosial
8,9
,10,11,
12,13,1
4
7
6. Menentukan jenis masalah sosial
dilingkungan setempat.
15,
16,17,1
8,19,20
6
Jumlah 40
43
c. Lembar Angket
Lembar angket dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berisi beberapa butir
pernyataan dengan menggunakan Skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif berupa kata-kata antara lain: sangat setuju, setuju,
tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Skor untuk butir pernyataan yang sifatnya
positif yaitu sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju
(1). Sebaliknya untuk pernyataan yang bersifat negatif yaitu sangat setuju (1), setuju
(2), tidak setuju (3), sangat tidak setuju (4). Dengan skala Likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak menyusun butir-butir instrumen yang berupa
pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
3.5 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah dengan
menggunakan metode picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar IPS siswa kelas 4 SD. Dalam penelitian ini peneliti mempunyai indikator
sebagai berikut :
1. Indikator yang dipergunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa
adalah peningkatan hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal serta
ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan tuntas ditunjukkan dengan perolehan nilai
formatif 62 atau lebih (sesuai KKM) dengan ketuntasan klasikal 90% dari jumlah
siswa.
Untuk menghitung prosentase belajar digunakan rumus sebagai berikut:
𝐏 =∑ 𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐧𝐭𝐚𝐬 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫
∑𝐒𝐢𝐬𝐰𝐚 x 100%
Keterangan:
P : Prosentase ketuntasan belajar
∑ : Jumlah siswa
44
2. Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan motivasi belajar
siswa adalah :
No. Skor Kategori Minat Belajar
1. Lebih dari 116 Sangat Tinggi
2. 90 sampai 116 Tinggi
3. 63 sampai 89 Rendah
4. 36 sampai 62 Sangat Rendah
Skor motivasi siswa memperoleh nilai minimal (90 – 116) 90 % dari angket
motivasi belajar dan siswa termotivasi dalam pembelajaran sehingga siswa
diharapkan dapat memahami materi yang diajarkan.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif
yaitu berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif
kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar
observasi.
3.6.1 Analisis Data Lembar Observasi
Data hasil observasi dalam penelitian ini berupa hasil observasi aktivitas
guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran
picture and picture. Observasi dilaksanakan oleh observer selama pembelajaran
siklus I dan siklus II berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengukur apakah
guru mampu melaksanakan pembelajaran picture and picture dengan baik.
Lembar observasi implementasi metode picture and picture pada mata
pelajaran IPS kelas IV SDN Plumbon 01 terdiri dari 19 pernyataan yang dibagi
dalam 3 tahap pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Dalam lembar observasi, observer mengamati aktivitas mengajar yang dilakukan
guru dan harus melingkari salah satu dari 4 angka yang terdapat dalam setiap
pernyataan. Angka 1 jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori kurang, angka
2 jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori cukup, angka 3 jika dilakukan
guru dalam kategori baik, dan angka 4 jika dilakukan guru dalam kategori sangat
baik. Setelah pernyataan diisi semua, akan dihitung jumlah keseluruhan skor yang
45
diperoleh guru serta rata-ratanya. Peneliti membuat 4 kategori untuk
menyimpulkan skor total yang diperoleh dari aktivitas guru dalam menerapkan
metode pembelajaran picture and picture yaitu kurang, cukup, baik, dan sangat
baik dengan rentang interval skor pada setiap kategori sebagai berikut:
Jarak Interval = Skor maksimal – Skor minimal
Jumlah kelas interval
Jarak Interval = 76 − 19
4=
57
4= 14
Berdasarkan hasil perhitungan interval di atas, maka kategori untuk rentang
skor adalah sebagai berikut:
Kurang = 19 sampai 33
Cukup = 34 sampai 47
Baik = 48 sampai 61
Sangat baik = lebih dari 61
Dari jumlah skor yang diperoleh dari observasi yang dilakukan observer,
kemudian disimpulkan apakah guru dapat melaksanakan penerapan metode
pembelajaran picture and picture dengan kategori kurang, cukup, baik, atau sangat
baik. Peneliti menetapkan bahwa guru dikatakan berhasil menerapkan metode
pembelajaran picture and picture jika dalam kategori baik atau sangat baik dengan
melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran picture and pivture dan tidak
ada catatan dari observer.
3.6.2 Analisis Data Lembar Angket Motivasi
Setiap peserta didik mengisi lembar angket motivasi belajar IPS yang
dibagikan guru. Dalam lembar angket tersebut terdapat 36 penyataan yang terdiri
dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam setiap pernyataan terdapat 4
pilihan yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju. Tugas peserta
didik adalah mengisi salah satu dari 4 pilihan jawaban tersebut dengan
memberikan tanda centang (√). Perhitungan skor yang dilakukan dengan
memberikan skor 1, 2, 3, atau 4 berdasarkan pernyataan positif dan negatif yang
dijawab oleh peserta didik. Untuk pernyataan positif, skor 1 jika menjawab sangat
tidak setuju, skor 2 jika menjawab tidak setuju, skor 3 jika menjawab setuju, skor
4 jika menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan untuk pernyataan negatif berlaku
46
kebalikannya, skor 1 jika menjawab sangat setuju, skor 2 jika menjawab setuju,
skor 3 jika menjawab tidak setuju, skor 4 jika menjawab sangat tidak setuju.
Selanjutnya hasil jawaban peserta didik dijumlahkan untuk disimpulkan
dalam kategori motivasi belajar IPS yang telah ditentukan oleh peneliti. Ada 4
kategori motivasi belajar yaitu rendah, sangat rendah, tinggi, sangat tinggi dengan
rentang interval skor pada setiap kategori sebagai berikut:
Jarak Interval = Skor maksimal – Skor minimal
Jumlah kelas interval
Jarak Interval = 144 − 36
4=
108
4= 27
Berdasarkan hasil perhitungan interval di atas, maka kategori untuk motivasi
belajar IPS peserta didik kelas IV SDN 01 Plumbon adalah sebagai berikut:
Sangat rendah = 36 sampai 62
Rendah = 63 sampai 89
Tinggi = 90 sampai 116
Sangat tinggi = lebih dari 116
Dari hasil perhitungan di atas akan dapat disimpulkan kategori motivasi
belajar IPS setiap peserta didik. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan bahwa
Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil jika 90% dari jumlah seluruh
peserta didik meliliki kategori motivasi belajar IPS tinggi dan sangat tinggi.
3.6.3 Analisis Data Butir Soal Tes
Data mengenai hasil belajar IPS peserta didik diperoleh dari tes tertulis
siklus I, dan siklus II. Ter tertulis berupa soal pilihan ganda. 20 soal untuk siklus
I, dan 20 soal untuk siklus II. Skor yang diperoleh adalah 1 jika peserta didik
menjawab butir soal dengan jawaban benar dan 0 jika peserta didik menjawab butir
soal dengan jawaban salah. Untuk menentukan nilai peserta didik dilakukan
penjumlahan seluruh jawaban benar yang berhasil dijawab oleh peserta didik
dengan rumus sebagai berikut:
Nilai = Jumlah jawaban benar
Jumlah soalx 100
Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka akan diperoleh nilai
setiap peserta didik. Peneliti menetapkan ketentuan bahwa Penelitian Tindakan
Kelas ini dinyatakan berhasil jika 100% dari jumlah peserta didik kelas IV SDN
47
Plumbon 01 mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM (KKM=62)
dalam mata pelajaran IPS.
3.7 Uji Validitas
Validitas instrumen digunakan untuk mengukur suatu instrumen tertentu
valid atau tidak. Dasar pengambilan item yang valid berdasarkan kriteria Sugiyono
(2009:188) bahwa syarat minimum dianggap memenuhi syarat adalah kalau r =
0,4. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,4 maka butir
dalam instrumen tersebut dianggap tidak valid.
Validitas instrumen yang berupa butir soal dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan butir soal sehingga dapat digunakan
sebagai instrumen dalam penelitian. Untuk mendapatkan data yang akan
dimasukkan untuk mengukur validitas melalui program SPSS 16,0.
Untuk mengetahui soal yang diuji itu valid atau tidak dengan melihat hasil
output dari pengolahan data tersebut yaitu dilihat dari corrected item-total
correlation. Berdasarkan hasil soal uji validitas siklus I dan siklus II yang masing-
masing berjumlah 25 soal didapatkan bahwa antara siklus I dan siklus II jumlah
soal yang valid sama-sama berjumlah 20 soal sedangkan yang tidak valid siklus I
berjumlah 5 soal dan siklus II berjumlah 5 soal dengan kriteria tabel rendah 0,457
Perinciannya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7
Uji Validitas Soal
No Siklus Kriteria No. Soal
1 I Valid 1,2,4,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,17,19,20,22,23
,24,25
Tidak valid 7,9,11,14,16
2 II Valid 2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,16,17,18,20,21,23
,24,25
Tidak valid 4,13,14,16,24
3.8 Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan
instrumen dari variabel yang diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini menggunakan pedoman dari Sugiyono (2009:190) yakni suatu
instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas minimal 0,809.
48
Butir item soal tersebut dengan syarat bahwa untuk setiap jawaban yang
benar diberi skor 1, sedangkan untuk setiap butir yang salah diberi skor 0. Apabila
diperoleh koefisien tes lebih besar dari 0,809 maka hasil belajar siswa dapat
dikatakan dengan reliabilitas tinggi, sebaliknya jika diperoleh koefisien tes kurang
dari 0,809 maka hasil belajar siswa dapat dikatakan reliabilitas rendah.
Untuk menghitung koefisisen reliabilitas menggunakan spss 16.0 dengan
langkah-langkah sama seperti uji validitas. Bedasarkan uji reliabilitas yang telah
diolah menggunakan spss 16.0 dapat dilihat dari output cronbach`s alpha dengan
perincian sebagai berikut :
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas
No Keterangan Nilai hitung r
1 Siklus I 0,908
2 Siklus II 0,897
3.9 Tingkat Kesulitan Instrumen
Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas
dan reabilitas juga harus mempertimbangkan dari tingkat kesulitan soal tersebut.
Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam
menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan
yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan
proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Menurut
Sudjana (1989:137) cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran
soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal.
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan.
I= 𝐵
𝑁
49
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin
sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah
soaal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai tersebut:
a. 0,0 – 0,30 = soal kategori sukar.
b. O,31 – 0,70 = soal kategori sedang.
c. 0,71 – 0,100 = soal kategori mudah.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif
komparatif yaitu membandingkan kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai
tes setelah siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif menggunakan analisis
deskriptif berdasarkan hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dan refleksi
dari tiap-tiap siklus.
Hasil analisis didapatkan pada 25 soal pada siklus 1 yang telah diuji didapatkan:
Tabel 3.7
Uji Tingkat Kesulitan
No Keterangan Jumlah soal
1 Sukar 2
2 Sedang 14
3 Mudah 9
Pada siklus II taraf kesukaran soal dari 25 soal didapatkan :
No Keterangan Jumlah soal
1 Sukar 3
2 Sedang 11
3 Mudah 11
Recommended