14
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Sugiyono (2009: 114) mengemukakan bahwa eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen sungguhan (true eksperimental research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabe luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok eksperimen, namun pemilihan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random. 3.1.2 Desain Penelitian Desain eksperimen semu ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Sugiyono (2009: 116) mengemukakan bahwa desain Nonequivalent Control Group Design hampir sama dengan Pre Test - Post Test Control Group Design, tetapi pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Diberikan pre test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan untuk kelompok kontrol ( ) dan kelompok eksperimen ( ). Bagan desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design Grup Pre Test Perlakuan Post Test Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen semu (quasi eksperimental research). Sugiyono (2009: 114)

mengemukakan bahwa eksperimen semu merupakan pengembangan dari

eksperimen sungguhan (true eksperimental research). Desain ini mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel-variabe luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini

dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan

kelompok kontrol di samping kelompok eksperimen, namun pemilihan kedua

kelompok tersebut tidak dengan teknik random.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain eksperimen semu ini menggunakan desain Nonequivalent Control

Group Design. Sugiyono (2009: 116) mengemukakan bahwa desain

Nonequivalent Control Group Design hampir sama dengan Pre Test - Post Test

Control Group Design, tetapi pada desain ini kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Diberikan pre test untuk

mengetahui keadaan awal adakah perbedaan untuk kelompok kontrol ( ) dan

kelompok eksperimen ( ). Bagan desain penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Nonequivalent Control Group Design

Grup Pre Test Perlakuan Post Test

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

35

Terdapat empat kelompok kontrol data dalam desain penelitian ini yaitu

data pre test kelompok ekperimen ( ) dan kelompok kontrol ( ), data post test

kelompok eksperimen ( dan kelompok kontrol ( ). Secara rinci keterangan

dari design penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

: perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL))

: perlakuan 2 (pembelajaran mnggunakan model pembelajaran Think Pairs

Share (TPS))

: hasil pre test kelompok kontrol

: hasil post test kelompok kontrol

: hasil pre test kelompok eksperimen

: hasil post test kelompok eksperimen

3.1.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 5 Putatsari yang terletak di wilayah

Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. SD Negeri 5 Putatsari

tersebut merupakan SD Imbas yang mempunyai kelas parallel. Peneliti memilih

mata pelajaran matematika kelas IV. Penelitian dilaksanakan bulan Januari-April

2016 pada Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013: 3) adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa variabel adalah suatu kegiatan yang mempunyai variasi

yang akan dipelajari dan ditarik kesimpilannya oleh peneliti. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

36

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu Contextual

Teaching and Learning (CTL) dan Think Pairs Share (TPS). Sedangkan variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini

adalah hasil belajar matematika.

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Populasi

Sugiyono (2011: 54) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas atau

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian

ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi adalah himpunan atau wilayah generalisasi yang lengkap dari

satuan-satuan yang terdiri dari objek atau subjek baik kuantitas maupun kualitas

yang terdapat pada suatu wilayah yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas IV SD Negeri 5 Putatsari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan,

dengan jumlah 53 siswa dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.2

Daftar Jumlah Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 5 Putatsari

No. Nama Sekolah Status Kelas Jumlah Siswa

1. SD Negeri 5

Putatsari

SD Inti IVA 26 orang

IVB 27 orang

Jumlah Keseluruhan 53 orang

Berbeda dengan populasi, Sugiyono (2012: 81) mengemukakan sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Jadi sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah

siswa kelas IV SD Negeri 5 Putatsari yang terdiri dari siswa kelas IVA yang

berjumlah 27 orang (kelompok kontrol) dan IVB yang berjumlah 28 orang

(kelompok eksperimen). Secara ringkas dijelaskan pada tabel berikut :

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

37

Tabel 3.3

Daftar Subjek Penelitian

No. Nama Sekolah Status Kelas Jumlah

Siswa

Kelompok

1. SD Negeri 5

Putatsari

SD Inti IVA 26 orang Kontrol

IVB 27 orang Eksperimen

Jumlah Keseluruhan 53 orang

Teknik pengambilan sampel merupakan sampel menggunakan jenis

Nonprobability Sampling yaitu Sampling Jenuh. Teknik pengambilan sampel

dilakukan dengan cara memilih SD Inti yang mempunyai kelas paralel, yaitu SD

Negeri 5 Putatsari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Alasan yang

memperkuat pengambilan sampel menggunakan teknik sampling ini adalah

keterbatasan peneliti dalam masalah biaya, masalah waktu, masalah ketelitian dan

menghindari percobaan yang sifatnya merusak, serta masalah teknis lainnya.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar

matematika SD kelas IV. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti menggunakan

teknik tes dan observasi sebagai metode pengumpulan data.

A. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap tingkah laku pada situasi tertentu.

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajaran

yang berlangsung di kelas. Observasi dilakukan secara langsung dan

menggunakan pedoman lembar observasi terhadap proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan

Think Pair Share (TPS).

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

38

B. Tes

Teknik pengumpulan data untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Think Pair Share (TPS) yaitu

menggunakan teknik tes dan istrumen berbentuk soal. Tes adalah salah satu cara

atau alat untuk mengukur kemampuan siswa terhadap pembelajaran yang sudah

dilakukan dengan pemberian pertanyaan yang sudah direncanakan. Bentuk tes

yang digunakan adalah pilihan ganda yang terdiri dari pre test dan post test.

Jumlah pre test dan post test yang diberikan siswa sebanyak 15 soal.

C. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu bukti atau keterangan telah melakukan

sesuatu atau proses pembelajaran dalam bentuk rekaman atau cetakan. Setiap

pertemuan dalam pembelajaran dilakukan dokumentasi.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah lembar observasi, lembar soal pre test dan post test berupa tes piihan

ganda.

A. Observasi

Penyusunan lembar observasi harus melalui tahap penyusunan kisi-kisi

lembar observasi. Jadi dalam penyusunan lembar observasi tidak hanya sekedar

menyusun lembar observasi. Lembar observasi yang disusun nantinya akan

digunakan pada saat pembelajaran baik menggunakan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) maupun menggunakan model Think

Pair Share (TPS).

Selain itu, lembar observasi juga digunakan pada setiap pertemuan dengan

menggunakan kedua model tersebut. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh

guru kelas yang digunakan untuk penelitian. Tahap penyusunan kisi-kisi lembar

observasi menggunakan model pembelajarann Contextual Teaching and Learning

(CTL) yaitu pada tabel sebagai berikut :

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

39

Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Menggunakan Model

Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

No. Aspek Indikator Nomor

Item

1. Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan salam,

mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan

masing-masing, menanyakan keadaan siswa

dan mengecek kehadiran siswa

1

2. Guru memberi informasi tentang tujuan yang

pembelajaran yang akan dicapai

2, 3

3. Guru memberi apersepsi dengan

menayangkan video “Selamat Ulang Tahun”

4, 5

2. Mengembang

kan Pemikiran

Siswa

4. Guru bercerita kepada siswa tentang masalah

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan

dengan penjumlahan atau pengurangan

pecahan berpenyebut sama.

6

5. Guru mengarahkan siswa untuk

mengembangkan pemikirannya sendiri

mengenai masalah yang diceritakan guru

tersebut.

7

3. Melaksanakan

Kegiatan

Inkuiri

6. Guru membimbing siswa untuk menemukan

sendiri penyelesaian masalah yang

diceritakan oleh guru.

8, 9, 10

4. Mengembang

kan Sifat

Ingin Tahu

7. Guru memberi kesempatan siswa untuk

bertanya kepada guru mengenai masalah

yang telah disajian.

11, 12

5. Menciptakan

Masyarakat

Belajar

8. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok

dengan menggunakan bintang 5 warna yang

berbeda untuk melakukan diskusi kelompok.

13, 14,

15

9. Guru menjelaskan aturan permainan. 16, 17,

18, 19,

6. Pemanfaatan

Media /

Model

10. Guru meminta kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

tersebut.

20, 21,

22

11. Guru menjelaskan materi atau permasalahan

yang sudah dikerjakan siswa dengan

menggunakan media yang sebenarnya.

23, 24

7. Kegiatan

Refleksi

12. Guru melakukan refleksi dengan memberi

pertanyaan kepada siswa.

25, 26,

27

8. Melakukan

Penilaian

13. Guru membagikan soal evaluasi kepada

siswa.

28, 29

9. Penutup 1. Guru menutup pembelajaran dengan dengan

doa dan salam

30, 31,

32

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

40

Tahap penyusunan kisi-kisi lembar observasi menggunakan model

pembelajarann Think Pair Share (TPS) yaitu pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Menggunakan Model

Pembelajaran Think Pairs Share (TPS)

No. Aspek Indikator Nomor

Item

1. Tahap

Pendahuluan

1. Guru membuka pelajaran dengan salam,

mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan

masing-masing, menanyakan keadaan siswa

dan mengecek kehadiran siswa.

1

2. Guru memberi informasi tentang tujuan

yang pembelajaran yang akan dicapai.

2

3. Guru memberi apersepsi dengan

menunjukkan buah apel “apakah kalian

pernah melihat buah ini? Buah apakah ini?

Pernahkah kalian makan buah ini?”

3

2. Tahap Think 1. Guru bercerita kepada siswa mengenai

masalah kehidupan sehari-hari.

5, 6, 7

2. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan

masalah yang diberikan oleh guru secara

individu.

8, 9

3. Tahap Pair 3. Guru meminta siswa untuk berkelompok

dengan teman sebangku setelah selesai

memecahkan masalah tersebut.

10, 11,

12

4. Guru menjelaskan aturan permainan 13, 14,

15, 16

4. Tahap Share 5. Guru meminta kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

tersebut.

17, 18,

19

5. Tahap

Penghargaan

6. Guru menjelaskan materi atau masalah yang

sudah dikerjakan oleh siswa.

20, 21

7. Guru memberi reward kepada kelompok

yang paling banyak mengerjakan soal.

22, 23,

24

8. Guru memberikan soal evaluasi kepada

siswa.

25, 26,

27,

9. Guru menutup pembelajaran dengan doa

dan salam

28, 29

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

41

B. Lembar Soal

Untuk menjamin bahwa instrumen tes berupa pilihan ganda ini layak

digunakan dalam penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap

instrument yang digunakan melalui tahapan yaitu sebagai berikut :

a. Penyusunan kisi-kisi soal

b. Uji coba instrumen soal

c. Uji validitas

d. Uji reliabilitas

Penyusunan kisi-kisi soal uji coba digunakan sebagai patokan materi dalam

pembuatan soal instrumen dan tidak hanya sekedar menyusun soal. Soal

instrumen yang disusun nantinya akan digunakan sebagai pre test dan post test.

Standar Kompetensi yang dipilih yaitu menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah. Sedangkan Kompetensi Dasarnya yaitu menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan pecahan. Kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Butir

Soal

6. Mengguna

kan

pecahan

dalam

pemecaha

n masalah

6.5 Menyelesai

kan

masalah

yang

berkaitan

dengan

pecahan

6.5.1 Menyelesaikan masalah

sehari-hari yang berkaitan

dengan penjumlahan

pecahan berpenyebut sama

6.5.2

2, 6, 8,

14, 18

6.5.3 Menyelesaikan masalah

sehari-hari yang berkaitan

dengan pengurangan

pecahan berpenyebut sama

6.5.4

5, 7, 9,

11, 16

6.5.3 Menyelesaikan masalah

sehari-hari yang berkaitan

dengan penjumlahan dengan

penyebut berbeda

1, 4, 12,

15, 19

6.5.4 Menyelesaikan masalah

sehari-hari yang berkaitan

dengan pengurangan dengan

penyebut berbeda

3, 10,

13, 17,

20

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

42

Pengujian instrumen juga dilakukan di SD yang sama tetapi di kelas yang

lebih tinggi, yaitu di kelas V SD Negeri 5 Putatsari dengan jumlah 43 siswa.

Pengujian instrument ini dilakukan supaya dapat mengetahui apakah soal yang

telah dibuat valid atau tidak valid. Setelah melakukan uji coba instrumen tersebut,

kemudian hasilnya di analisis uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS

23.0 for Windows.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji instrument yang akan digunakan dalam

alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Validitas berasal

dari bahasa Inggris validity yang artinya keabsahan. Suatu alat ukur dikatakan

valid atau mempunyai nilai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut benar-benar

dapat mengukur apa yang akan diukur. Validitas suatu tes atau instrumen dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas,

instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu tabel 3.7 di bawah

ini menunjukkan taraf signifikansi validitas menurut Sugiyono (2010:7), yaitu

sebagai berikut :

Tabel 3.7

Taraf Signifikan Validitas

N Taraf Signifikan

5% 1%

36 0,329 0,424

37 0,325 0,418

38 0,320 0,413

39 0,316 0,408

40 0,312 0,403

Dari tabel di atas, item soal dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien >

0,312 yang dilihat dari taraf signifikan 5%. Validitas suatu tes dapat dihitung

menggunakan bantuan software SPSS 23.0 for Windows yaitu dengan cara

Analyze – Scale – Reliability Analysis. Kemudian untuk dapat melihat hasilnya

apakah soal itu valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan.

Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation kurang dari 0,312 maka item soal

tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan. Instrumen pre test dan post test

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

43

yang akan diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan

uji coba terlebih dahulu. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan diperoleh data sebagai

berikut :

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba Siswa Kelas IV SD Negeri 5 Putatsari

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Butir

Soal

Hasil Uji

Validitas

Valid Tidak

Valid

6. Mengguna-

kan pecahan

dalam

pemecahan

masalah

6.5 Menyelesai-

kan masalah

yang berkaitan

dengan pecahan

6.5.1 Menyelesai-

kan masalah sehari-

hari yang berkaitan

dengan

penjumlahan

pecahan

berpenyebut sama

2, 6, 8,

14, 18

2, 6,

8, 14,

18

-

6.5.2 Menyelesai-

kan masalah sehari-

hari yang berkaitan

dengan

pengurangan

pecahan

berpenyebut sama

5, 7, 9,

11, 16

5, 9,

16

7, 11

6.5.3 Menyelesaia-

kan masalah sehari-

hari yang berkaitan

dengan

penjumlahan

dengan penyebut

berbeda

1, 4,

12, 15,

19

1, 4,

12,

15

19

6.5.5 Menyelesaia

-kan masalah

sehari-hari yang

berkaitan dengan

pengurangan

dengan penyebut

berbeda

3, 10,

13, 17,

20

3, 10,

13

17,

20

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

44

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah selesai dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan uji reliabilitas

suatu tes yaitu taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsisten hasil

pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.

Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas menurut kriteria Sugiyono

(2010: 372) yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.9

Kriteria Nilai Reliabilitas

Koefisien reliabilitas (α) 0,50 Kategori

≤ 0,681 Reliabilitas kurang

0,681 Dapat diterima

≥ 0,681 Baik

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,6. Reliabilitas

suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan software 23 yaitu dengan

cara Analyze – Scale – Reliability Analyze.

Dari hasil uji reliabilitas pada ditunjukkan pada Cronbach’s Alpha

menunjukkan 0,799. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah reliabel. Berdasarkan

teknik alpha yang digunakan, maka instrumen pre test dan post test sudah dapat

digunakan dalam penelitian. Untuk melihat hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada

lampiran.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data terdiri atas Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis. Uji

Prasyarat terdiri atas uji normalitas untuk menentukan apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat

kesetaraan subjek yang akan diteliti. Setelah dilakukan uji asumsi/uji prasyarat

kemudian dapat dilaksanakan uji t (beda rata-rata) sebagai acuan untuk menguji

hipotesis.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

45

3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas

mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Apabila data yang

berdistribusi normal, maka digunakan statistika parametrik. Sedangkan apabila

data tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistika nonparametrik. Acuan

data dikatakan berdistribusi normal jika data nilai signifikansi/probabitas > 0,05.

Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS versi 23.0

yaitu analyze – nonparametric - one sampel KS - masukan variabel pada jendela

variabel - klik normal pada test distribution - ok.

3.5.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua

kelompok homogeny atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogeny

adalah jika nilai probabilitas/signifikansi > 0,05. Analisis uji homogenitas varian

ini bisa dilakukan menggunakan software SPSS versi 23.0 yaitu analyze –

comperemean – aneway anova atau analyze – descriptive statistic – explore.

3.5.3 Uji Beda Rata-rata

Untuk melihat beda nilai tengah dua buah distribusi nilai biasanya

menggunakan uji t atau t-test. Uji t adalah suatu pengujian untuk melihat apakah

nilai tengah (misalnya nilai rata-rata) suatu distribusi nilai (kelompok) berbeda

secara nyata (significant) dari nilai tengah distribusi nilai (kelompok) lainnya. Uji

t juga dapat dipakai untuk melihat beda dua nilai koefisien korelasi. Sebagai

contoh, bila peneliti ingin melihat perbedaan prestasi belajar siswa kelas IV SD di

sekolah X dengan siswa di sekolah Y, maka bila nilai rata-rata ulangan akhir

kedua submapel telah diketahui, peneliti dapat menguji perbedaan nilai rata-rata

prestasi belajar kedua kelompok siswa tersebut dengan uji t.

Uji t (uji beda rata-rata) dapat dilakukan jika uji asumsi/prasyarat berupa

normalitas dan homogenitas terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogen, jika

diperoleh hasil bahwa varian sama maka uji t menggunakan Equal Variances

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

46

Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal

Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).

3.5.4 Uji Hipotesis

Setelah diperoleh hasil uji t kemudian dilakukanlah analisis uji hipotesis

untuk mengetahui apakah diterima atau ditolak. Langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut :

a. Menentukan Hipotesis

: Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Think Pairs Share

(TPS) ditinjau dari hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 5 Putatsari

Grobogan.

: Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Think Pairs Share

(TPS) ditinjau dari hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 5 Putatsari

Grobogan.

b. Melakukan uji t menggunakan Equal Variances Assumed dengan kriteria

pengujian berikut :

diterima jika t hitung < t tabel

ditolak jika t hitung > t tabel

Berdasarkan signifikansi :

diterima jika signifikansi > 0,05

ditolak jika signifikansi < 0,05

c. Kesimpulan

Setelah dianalisi hasil uji hipotesis kemudian dirumuskan kesimpulan sebagai

berikut :

I. : = artinya, tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam

penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

dan Think Pairs Share (TPS) ditinjau dari hasil belajar matematika siswa

kelas IV SD Negeri 5 Putatsari Grobogan.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - UKSW...34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

47

II. : artinya, ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam

penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

dan Think Pairs Share (TPS) ditinjau dari hasil belajar matematika siswa

kelas IV SD Negeri 5 Putatsari Grobogan.