View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan data hasil observasi kondisi awal diperoleh keterangan bahwa
skor motivasi belajar siswa Kelompok Grape TK Kristen 03 Eben Haezer Salatiga
semuanya berjumlah 16 siswa. Hasil observasi kondisi awal di sentra balok adalah
sebagai berikut: 5 siswa skor 3 atau baik, 3 siswa skor 2 atau cukup dan 8 siswa
skor 1 atau kurang. Dibawah ini adalah lembar observasi motivasi belajar siswa
pada kondisi awal sebelum peneliti memberikan perlakuan.
Tabel 4.1
Lembar Observasi Terstruktur Motivasi Belajar Siswa
Pada Kondisi Awal
Nama Siswa
Motivasi Belajar
1. ASA 3/Baik
2. BYB 1/kurang
3. CAN 3/Baik
4. DNP 2/Cukup
5. DLG 2/Cukup
6. DP 1/Kurang
7. GEFS 1/Kurang
8. JBP 3/Baik
9. JAS 1/Kurang
Tabel 4.2
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal
No Kondisi Awal Data Prosentas
i
1 Nilai 3/Baik 5 Siswa 31,25%
2 Nilai 2/Cukup 3 Siswa 18,75%
3 Nilai 1/Kurang 8 Siswa 50%
Siswa Nilai Baik 5 Siswa 31,25%
Rumus Peningkatan Motivasi Belajar Siswa adalah:
Jumlah siswa nilai baik x 100%
16
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 5 siswa baik dan memenuhi
indikator peningkatan motivasi belajar 31,25%, 3 siswa cukup dan memenuhi
indikator peningkatan motivasi belajar 18,75%, sedangkan 8 siswa kurang dan
memenuhi indikator peningkatan motivasi belajar 50%.
10. LJL 1/Kurang
11. NPSK 1/Kurang
12. NAM 3/Baik
13. NCM 1/Kurang
14. RRH 1/Kurang
15. SV 2/Cukup
16. VRS 3/Baik
Grafik 4.1
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam setiap siklus dilaksanakan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, refleksi dan perencanaan kembali untuk siklus berikutnya. Pada siklus
pertama, peneliti melakukan tindakan satu kali/satu kali pertemuan. Pada saat
pertemuan sekaligus dilakukan dua kegiatan yaitu mengambil balok sesuai
perintah guru, perintahnya yaitu anak hanya boleh mengambil balok yang
berbentuk segitiga, segi empat dan persegi panjang dan membangun bangunan
dari balok.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kurang Cukup Baik
50%
31,25%
18,75%
Hasil Observasi Kondisi Awal
Siklus I
Hasil Penelitian Motivasi Belajar Siswa
a. Plan/Perencanaan
Perencanaan dilakukan sebelum dilaksanakan tindakan di dalam kelas.
berhubung kegiatannya menggunakan balok sehingga sentra yang dipakai
adalah sentra balok. Adapun perlengkapan penelitian yang peneliti siapkan
adalah Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar observasi minat/kemauan
mengikuti perintah sesudah, peneliti juga menyiapkan dan mengecek
kembali kondisi balok. Dibawah ini adalah lembar rencana kegiatan harian
(RKH) dan lembar observasi Motivasi Belajar Siswa
Tabel. 4.3
Rencana Kegiatan Harian Kelompok Grape TK Kristen 03 Eben Haezer
Salatiga
Kelompok : Grape Waktu : 07.00-10.00
Tgl : 22 September 2014 Tema : Tempat Ibadah
KEGIATAN & METODE
PEMBELAJARAN
PENGUATAN
I. KEGIATAN PRA
PEMBELAJARAN
A. Pijakan Lingkungan
Peneliti menyiapkan berbagai
perlengkapan dan mengecek kembali
kondisi balok
B. Pijakan Sebelum Main
1. Peneliti mengkondisikan
anak
2. Peneliti mengabsen
kehadiran anak
3. Anak-anak dan guru saling
menyapa
4. Peneliti menjelaskan
mengenai kegiatan
membangun tempat ibadah
5. Peneliti menjelaskan
mengenai peraturan
mengambil balok, yaitu
anak-anak hanya boleh
mengambil balok berbentuk
segitiga, segiempat dan
persegi panjang
6. Peneliti menjelaskan sambil
memberikan contoh dengan
benda nyata yaitu balok
sendiri.
II. PEMBELAJARAN
C. Pijakan Saat Main
1. Peneliti membagi anak-anak
sesuai deretan kursi
(menjadi 3 kelompok).
Kelompok pertama 5 orang,
kelompok kedua 5 orang dan
kelompok ketiga 6 orang.
2. Setiap kelompok yang
peneliti panggil maju dan
mengambil balok sesuai
perintah.
Bagi kelompok yang
mengambil balok sesuai
perintah, penelit memberikan
penguatan seperti “kelompok
ini hebat karena sudah
mengambil balok sesuai
perintah, ibu berikan dua
jempol untuk kelompok ini,
kamu hebat karena sudah
mengambil balok sesuai
perintah, kelompok ini sudah
3. Setelah mengambil balok,
anak-anak membangun
tempat ibadah (gereja)
dengan menggunakan balok.
4. Setelah membangun anak-
anak secara mandiri
menyimpan balok ke
tempatnya
ok”.
D. Pijakan Setelah Main
1. Peneliti dan anak-anak duduk
dimasing-masing kursi, peneliti
bertanya belajarnya tadi senang
tidak? Kesulitan saat belajar tadi
apa?
2. Peneliti mengulang kembali apa
yang tadi sudah dipelajari.
Bagi anak yang sudah
menjawab pertanyaan yang
diajukan peneliti, peneliti
memberikan penguatan
dengan mengatakan “ kamu
pintar, kamu hebat, kamu
dua jempol karena sudah
menjawab pertanyaan dari
ibu ”.
III. ISTIRAHAT
Cuci tangan, Berdoa Makan dan
Minum
IV. PENUTUP
Beres-Beres, Berdoa Pulang
Tabel 4.4
Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Setelah Memberikan Perlakuan
Pada Siklus I
Hari/Tgl: 22 September 2014 Tema : Tempat Ibadah
Kelompok : Grape Pukul : 07.00-10.00
Nama Siswa
Indikator Motivasi
Belajar
1. ASA 3/Baik
2. BYPB 2/Cukup
3. CAN 3/Baik
4. DNP 2/Cukup
5. DLG 3/Baik
6. DP 3/Baik
7. GEFS 3/Baik
8. JBP 3/Baik
9. JAS 2/Cukup
10. LJL 3/Baik
11. NPSK 3/Baik
12. NAM 3/Baik
13. NCM 3/Baik
a. Action/Tindakan
Pelaksanaan tindakan kegiatan mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada
tanggal 22 September 2014. Jumlah seluruh siswa TK Kristen 03 Eben Haezer
Salatiga Kelompok Grape ada 16 siswa dan yang hadir mengikuti kegiatan belajar
16 siswa. Kegiatan belajar di siklus I dilakukan selama 1 hari atau 1 pertemuan.
1. Pertemuan Siklus I tanggal 22 September 2014
Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari senin tanggal 22 September 2014.
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: (a) peneliti mengkondisikan siswa (b)
peneliti absen/mengecek kehadiran siswa, siswa dan peneliti saling menyapa (c)
peneliti menjelaskan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa
sekaligus menjelaskan mengenai peraturan mengambil balok, yaitu siswa hanya
boleh mengambil balok berbentuk segitiga, segiempat dan persegi panjang (d)
peneliti dan siswa saling tanya jawab (e) peneliti membuat tiga sesi untuk antri
mengambil balok, sesi pertama peneliti memanggil 5 siswa sesuai dengan deretan
tempat duduk, sesi kedua juga peneliti memanggil 5 siswa sesuai dengan deretan
tempat duduk, dan untuk sesi ketiga peneliti memanggil 6 siswa yang tersisa, Saat
siswa satu persatu mengambil balok, setiap siswa yang mengambil sesuai dengan
perintah, peneliti secara langsung memberikan penguatan dengan mengatakan
“kamu hebat karena sudah mengambil sesuai perintah ibu tadi, dua jempol untuk
kamu karena kamu sudah mengambil dengan baik, kamu pintar”. (f) setelah siswa
mengambil balok, peneliti memberikan kesempatan untuk siswa membangun
balok.
b. Observation/Observasi
Saat peneliti melakukan tindakan atau memberikan tugas dengan memberikan
14. RRH 2/Cukup
15. SV 3/Baik
16. VRS 3/Baik
satu perintah yaitu untuk membangun, siswa hanya boleh mengambil balok
berbentuk segitiga, segi empat dan persegi panjang. Setelah siswa mengambil,
bagi siswa yang mengambil sesuai perintah peneliti secara langsung
memberikan penguatan, penguatan tersebut berupa senyum, memberikan
jempol, dan mengatakan “hebat dua jempol untuk kamu, kamu pintar karena
sudah mengambil sesuai perintah ibu”. Sehingga dapat dikatakan peneliti
memberikan penguatan secara individu.
c. Reflection/Refleksi
Setelah melakukan tindakan dan observasi, peneliti bersama dengan guru
kelas melakukan refleksi. Ketika siswa berkelompok mengambil balok siswa
secara serentak/bersama-sama mengambil balok, sehingga penguatan diberikan
secara kelompok, penguatan yang peneliti berikan adalah “kelompok ini hebat
karena sudah mengambil balok sesuai perintah, ibu berikan dua jempol untuk
kelompok ini, kamu hebat karena sudah mengambil balok sesuai perintah,
kelompok ini sudah ok”. Penguatan juga diberikan setelah siswa mengambil balok
dan mulai membangun. Setelah siswa menyimpan perlengkapan sekolah sebelum
pulang, peneliti membagikan stiker besar kepada siswa yang mengambil balok
sesuai perintah dan stiker kecil kepada siswa yang belum mengambil sesuai
perintah. Penguatan yang peneliti berikan di siklus I ini lebih dominan penguatan
secara kelompok. Ketika peneliti memberikan penguatan baik secara individual
maupun kelompok disaat yang sama siswa yang memperhatikan penguatan yang
peneliti berikan kepada teman mereka membuat mereka terdorong/termotivasi
untuk melakukan hal yang sama agar mereka juga bisa mendapatkan apa yang
teman mereka telah dapatkan. Ada 12 orang siswa yang mengambil balok sesuai
perintah, yaitu balok berbentuk segitiga, segiempat dan persegi panjang dan
membangun balok, sedangkan 4 siswa mengambil balok berbentuk segitiga dan
segi empat mereka tidak mengambil balok berbentuk persegi panjang tetapi
mengambil balok yang berbentuk lain dan mulai membangun. Dengan demikian
untuk siklus II pertemuan pertama, peneliti mengubah sesuai dengan refleksi yang
telah dilakukan oleh peneliti sendiri dan guru kelas yaitu siswa dipanggil satu
persatu sesuai absensi untuk mengambil balok, bagi siswa yang belum dipanggil
tetap sabar untuk menunggu giliran sampai namanya dipanggil. Sehingga
penguatan juga akan diberikan secara individu/perorangan.
Berikut adalah gambaran mengenai hasil Siklus I pertemuan pertama
Tabel 4.5
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa
No Hasil Observasi
Siklus I
Data Prosentasi
1 Nilai 3/Baik 12 Siswa 75%
2 Nilai
2/Cukup
4 Siswa 25%
3 Nilai
1/Kurang
0 Siswa 0 %
Siswa Nilai
Baik %
12 Siswa 75%
Rumus Peningkatan Motivasi Belajar Siswa adalah:
Jumlah siswa nilai baik x 100%
16
Grafik 4.2
Motivasi Belajar Siswa kelompok Grape TK B Kristen 03 Eben Haezer
Salatiga
Siklus II
1. Hasil Penelitian Motivasi Belajar Siswa
a. Plan/Perencanaan
Pada siklus II ini perencanaan sama seperti siklus I yaitu perencanaan
dilakukan sebelum dilaksanakan tindakan di dalam kelas yang dimulai
dari penyiapan Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar obervasi
minat/kemauan megikuti aturan mengambil balok sesuai peintah guru
sesudah perlakuan, peneliti juga menyiapkan dan mengecek kembali
kondisi balok, terutama balok yang berbentuk segitiga, segiempat dan
persegi panjang. Dibawah ini adalah lembar rencana kegiatan harian
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kurang Cukup Baik
0 %
25%
75%
Hasil Perlakuan Siklus I
(RKH) dan lembar observasi minat/kemauan megikuti aturan mengambil
balok sesuai peintah sesudah perlakuan
Tabel 4.6
Rencana Kegiatan Harian Siklus II Siswa kelompok Grape TK B Kristen 03
Eben Haezer Salatiga
Kelompok: Grape Waktu : 07.00-10.00
Tgl : 29 September 2014 Tema : Aturan Makan & Minum
KEGIATAN & METODE
PEMBELAJARAN
PENGUATAN
I. KEGIATAN PRA
PEMBELAJARAN
A. Pijakan Lingkungan
Peneliti menyiapkan berbagai
perlengkapan dan mengecek kembali
kondisi balok
B. Pijakan Sebelum Main
1. Peneliti mengkondisikan
siswa
2. Peneliti mengabsen
kehadiran siswa
3. Peneliti menjelaskan
mengenai kegiatan
membangun ruang makan
dan perlengkapannya
seperti meja makan, dan
kursi makan
4. Peneliti memberikan contoh
membangun meja makan
dan kursi makan
5. Peneliti menjelaskan
mengenai tata tertib saat
makan dan minum
6. Peneliti menjelaskan
mengenai tata
tertib/peraturan saat
mengambil balok, yaitu
siswa hanya boleh
mengambil balok berbentuk
segitiga, segiempat dan
persegi panjang
II. PEMBELAJARAN
C. Pijakan Saat Main
1. Peneliti membagi siswa
sesuai deretan kursi
(menjadi 3 kelompok).
Kelompok pertama 5 siswa,
kelompok kedua 5 siswa
dan kelompok ketiga 6
siswa.
2. Setiap kelompok yang
peneliti panggil maju dan
mengambil balok sesuai
perintah.
3. Setelah mengambil balok,
siswa membangun balok
membentuk meja makan
dan perlengkapan makan
menggunakan balok
Penguatan diberikan secara
individu, bagi siswa yang
mengambil balok sesuai
perintah, peneliti mengatakan
“yang lain coba lihat, jeremi
hebat karena jeremi
mengambil balok sesuai
dengan peraturan seratus untuk
Jeremi. Cinta pintar karena
Cinta sudah mengambil balok
sesuai dengan aturan Cinta
hebat. Lemuel sudah ok karena
Lemuel mengambil balok
sesuai perintah, dua jempol
untuk Lemuel. yeeeeeaah
tepuk tangan untuk kelompok
ini, karena kelompok ini sudah
mengambil sesuai dengan
4. Setelah membangun siswa
secara mandiri menyimpan
balok ke tempatnya
perintah. ”.
D. Pijakan Setelah Main
1. Peneliti dan siswa duduk
dimasing-masing kursi,
2. peneliti bertanya belajarnya tadi
senang tidak? Kesulitan saat
belajar tadi apa? Peneliti
mengulang kembali apa yang
tadi sudah dipelajari.
Bagi siswa yang sudah
menjawab pertanyaan yang
diajukan peneliti, peneliti
memberikan penguatan dengan
mengatakan “ kamu pintar,
kamu hebat, kamu dua jempol
karena sudah menjawab
pertanyaan dari ibu ”.
III. ISTIRAHAT
Cuci tangan, Berdoa Makan dan
Minum
IV. PENUTUP
Beres-Beres, Berdoa Pulang
Tabel 4.7
Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Setelah Memberikan Perlakuan
Siklus II
Hari/Tgl : 29 September 2014 Tema : Tata Tertib Makan &
Minum
Kelompok : Grape Pukul : 07.00-10.00
Nama Siswa
Indikator Motivasi Belajar
1. ASA 3/Baik
a. Action/Tindakan
Pelaksanaan tindakan kegiatan mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada
tanggal 29 September 2014. Jumlah seluruh siswa TK Kristen 03 Eben Haezer
Salatiga Kelompok Grape ada 16 siswa dan yang hadir mengikuti kegiatan
belajar 16 siswa. Kegiatan belajar di siklus II dilakukan selama 1 pertemuan.
1. Pertemuan Siklus II tanggal 29 September 2014
Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari senin tanggal 22 September
2014. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: (a) peneliti mengkondisikan
siswa (b) peneliti absen/mengecek kehadiran siswa, siswa dan peneliti
2. BYPB 2/Cukup
3. CAN 3/Baik
4. DNP 3/Baik
1. DLG 3/Baik
2. DP 3/Baik
2. GEFS 2/Cukup
3. JBP 3 /Baik
4. JAS 2/Cukup
5. LJL 3/Baik
6. NPSK 3/Baik
7. NAM 3/Baik
8. NCM 3/Baik
9. RRH 3/Baik
10. SV 3/Baik
11. VRS 3/Baik
saling menyapa (c) peneliti menjelaskan mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh siswa sekaligus menjelaskan mengenai peraturan
mengambil balok, yaitu siswa hanya boleh mengambil balok berbentuk
segitiga, segiempat dan persegi panjang sambil memberikan contoh
konkrit (d) peneliti dan siswa saling tanya jawab (e) siswa dipanggil satu
persatu sesuai absensi untuk mengambil balok, bagi siswa yang belum
dipanggil tetap sabar untuk menunggu giliran sampai namanya dipanggil.
Saat siswa satu persatu mengambil balok, setiap siswa yang mengambil
sesuai dengan perintah, peneliti secara langsung memberikan penguatan
dengan mengatakan “kamu hebat karena sudah mengambil sesuai perintah
ibu tadi, dua jempol untuk kamu karena kamu sudah mengambil dengan
baik” (f) setelah siswa mengambil balok, peneliti memberikan kesempatan
untuk siswa membangun balok, bagi siswa yang mau membangun balok
peneliti segera memberikan penguatan seperti kamu hebat karena sudah
mau membangun bangunan dari balok, good job, atau peneliti
memberikan dua jempol kepada siswa.
b. Observation/Observasi
Saat peneliti melakukan tindakan atau memberikan tugas dengan
memberikan satu perintah yaitu untuk membangun, siswa hanya boleh
mengambil balok berbentuk segitiga, segi empat dan persegi panjang. Saat siswa
satu persatu mengambil balok, peneliti mengamati siswa satu persatu sambil
mengisi lembar observasi kemauan mengikuti aturan mengambil balok sesuai
perintah guru dan mengisi sesuai dengan apa yang telah siswa ambil. Peneliti
memberikan penguatan berupa senyum, memberikan jempol bagi anak yang
mengambil sesuai perintah, dan mengatakan “hebat karena kamu sudah
mengambil sesuai dengan perintah, dua jempol untuk , pintar” kepada masing-
masing siswa yang mau mengambil balok sesuai perintah yang peneliti
sampaikan, lalu peneliti mendekati meja deretan pertama lalu mengatakan
“kelompok deretan ini hebat karena sudah mengambil sesuai dengan apa yang
ibu sudah perintahkan, seratus untuk kalian semua, lalu peneliti memberikan dua
jempol dan tersenyum”. Penguatan yang peneliti berikan adalah penguatan
secara individual dan secara kelompok kepada para siswa yang mau membangun
bangunan dari balok sehingga motivasi siswa lebih meningkat.
c. Reflection/Refleksi
Setelah melakukan tindakan dan observasi, peneliti bersama dengan guru
sentra melakukan refleksi. Ketika siswa yang namanya dipanggil lalu ia
mengambil balok sesuai dengan perintah peneliti atau baik, peneliti langsung
memberikan penguatan verbal seperti ini “peneliti mengatakan “yang lain coba
lihat, jeremi hebat karena jeremi mengambil balok sesuai dengan peraturan,
jeremi mengambil balok berbentuk segitiga, segi empat dan persegi dan mau
membangun seratus untuk Jeremi. Cinta pintar karena Cinta sudah mengambil
balok sesuai dengan aturan, Cinta mengambil balok berbentuk segitiga, segi
empat, persegi panjang dan mau membangun balok Cinta hebat. Lemuel sudah
ok karena Lemuel mengambil balok sesuai perintah dan mau membangun balok,
dua jempol untuk Lemuel. yeeeeeaah tepuk tangan untuk kelompok ini, karena
kelompok ini sudah mengambil sesuai dengan perintah dan mau membangun ”.
Penguatan seperti ini saat peneliti berikan secara langsung memberikan dorongan
kepada Lemuel, Cinta, Jeremi dan teman-teman mereka yang lain, setiap siswa
yang mengambil sesuai perintah dan membangun balok, peneliti memberikan
penguatan secara verbal seperti mengatakan “hebat, dua jempol untuk kamu,
good job, tersenyum dan memberikan dua jempol, kamu sudah benar, kamu
sudah ok, kamu pintar”. Ketika peneliti memberikan penguatan baik secara
individual disaat yang sama siswa lain yang memperhatikan penguatan yang
peneliti berikan kepada teman mereka membuat mereka terdorong/termotivasi
untuk melakukan hal yang sama agar mereka juga bisa mendapatkan apa yang
teman mereka telah dapatkan. Penguatan secara individul dan langsung sangat
tepat sehingga ada 15 siswa yang mengambil sesuai dengan perintah yaitu
mengambil balok berbentuk segitiga, segi empat dan persegi panjang lalu mau
membangun balok, hanya 1 siswa yang mengambil balok berbentuk segitiga dan
segi empat tidak mengambil balok persegi panjang tetapi siswa ini mengambil
balok yang berbentuk lain lalu membangun. 15 siswa atau 93.75 persen siswa
sudah mengambil sangat sesuai dengan perintah dari peneliti dan mau
membangun bangunan dari balok, hanya 1 siswa atau 6.25% siswa yang
mengambil tidak sesuai dengan perintah peneliti dan membangun bangunan dari
balok. Dengan demikian pertemuan siklus II ini dapat dikatakan bahwa berhasil
karena angka prosentasi sudah melebihi indikator keberhasilan yang peliti
tentukan. Berikut ini adalah gambaran mengenai hasil Siklus II pertemuan
pertama.
Tabel 4.8
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa
No Hasil Observasi Siklus II Data Prosen
tasi
1 Nilai 3/Baik 15 Siswa 93,75
%
2 Nilai 2/Cukup 1 Siswa 6,25%
3 Nilai 1/Kurang 0 Siswa 0 %
Siswa Nilai Baik 15 Siswa 93,75
%
Rumus Peningkatan Motivasi Belajar Siswa adalah:
Jumlah siswa nilai baik x 100%
16
Grafik 4.3
Hasil Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Sesudah Perlakuan
Pada Siklus II
C. Pembahasaan Hasil Penelitian Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan penelitian pada siklus I dan II menunjukkan bahwa
pemberian penguatan dapat meningkatkanmmotivasi belajar siswa pada siswa
TK B Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Keaktifan pada siklus I belum maksimal,
siswa merasa lebih kesulitan ketika tidak memberikan contoh secara konkrit dan
mengambil balok secara serentak dalam tiga sesi/tiga kelompok. Secara umum
presentasi hasil motivasi belajar siswa pada siklus I belum memenuhi indikator
keberhasilan karena hanya 12 siswa atau 75% anak yang mengalami peningkatan
dalam motivasi belajar sedangkan standar minimal indikator keberhasilan adalah
85% motivasi belajar siswa meningkat.
Berdasarkan kekurangan pada siklus I sehingga peneliti mengubah
menambahkan satu cara agar pembelajaran sukses yaitu memberikan contoh
kongkrit dari balok bentuk segitiga, segiempat dan persegi panjang dan
memberikan contoh bagaimana membangun bangunan dari balok lalu cara saat
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kurang Cukup Baik
0 %
6,25%
93.75%
Hasil Perlakuan Siklus II
mengambil balok bukan dengan cara berkelompok, tetapi peneliti memanggil
anak satu persatu sesuai nama urut dalam buku absensi kemudian pemberian
penguatan juga dominan diberikan secara individual/perorangan sehingga siklus
II dapat dikatakan telah memenuhi indikator keberhasilan. Dibawah ini adalah
lembar observasi mulai dari kondisi awal sebelum peneliti memberikan perlakuan,
siklus I dan siklus II.
Tabel 4.9
Gambaran Peningkatan Motivasi Belajar
Siswa Kelompok Grape TK B Kristen 03 Eben Haezer Salatiga Pada
Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Nama Siswa
Motivasi Belajar
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1. ASA 3/Baik 3/Baik 3/Baik
2. BYPB 1/Kurang 2/Cukup 2/Cukup
3. CAN 3/Baik 3/Baik 3/Baik
4. DNP 2/Cukup 2/Cukup 3/Baik
5. DLG 2/Cukup 3/Baik 3/Baik
6. DP 1/Kurang 3/Baik 3/Baik
7. GEFS 1/Kurang 3/Baik 3/Baik
8. JBP 3/Baik 3/Baik 3/Baik
9. J AS 1/Kurang 2/Cukup 3/Baik
10. LJL 1/Kurang 3/Baik 3/Baik
11. NPSK 1/Kurang 3/Baik 3/Baik
Tabel 4.10
Hasil Perlakuan Motivasi Belajar Siswa Kelompok Grape TK B Kristen 03
Eben Haezer Salatiga Pada
Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Hasil
Penelitian
Persentase Motivasi Belajar
Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Nilai 3/Baik 5 siswa/ 31,25% 12 siswa/ 75% 15 siswa/
93,75%
Nilai 2/Cukup 3 siswa/ 18,75% 4 siswa/ 25% 1 siswa/
6,25%
Nilai 1/Kurang 8 siswa/ 50% 0 siswa/ 0% 0 siswa/ 0%
Siswa Nilai
Baik
5 Siswa 12 Siswa
15 Siswa
Rumus Peningkatan Motivasi Belajar Siswa adalah:
Jumlah siswa nilai baik x 100%
16
12. NAM 3/Baik 3/Baik 3/Baik
13. NCM 1/Kurang 3/Baik 3/Baik
14. RRH 1/Kurang 2/Cukup 3/Baik
15. SV 2/Cukup 3/Baik 3/Baik
16. VRS 2/Cukup 3/Baik 3/Baik
Grafik 4.4
Hasil Perlakuan Motivasi Belajar Siswa
Kelompok Grape TK B Kristen 03 Eben Haezer Pada
Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa penguatan dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa. Penguatan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
karena penguatan adalah perangsang untuk memperkuat respon yang telah
dilakukan oleh seseorang. Menurut Usman (2005) penguatan mempunyai
pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan
meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran, merangsang dan meningkatkan
motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa
yang produktif. Contoh seorang siswa yang belajar (telah melakukan perbuatan)
lalu guru memberikan penguatan berupa verbal seperti mengatakan “kamu hebat
karena sudah mengerjakan tugas dengan benar”, lalu guru memberikan nilai yang
sesuai dan memberikan hadiah buku, maka siswa ini akan lebih giat belajar
(responnya menjadi lebih kuat).
50%
18.75%
31.25%
0%
25%
75%
0%
6.25%
93.75%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kurang Cukup Baik
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Dalam penelitian peneliti pada kondisi awal motivasi belajar siswa Kelompok
Grape TK B Kristen 03 Eben Haezer Salatiga hanya 31,25% ini termasuk dalam
kategori rendah/kurang dan peneliti memberikan penguatan dalam pembelajaran
dan pada siklus I motivasi belajar siswa meningkat menjadi 75% kemudian
peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus I lalu pada siklus II motivasi belajar
siswa meningkat menjadi 93,75%. Hasil penelitian ini dapat memberikan bukti
bahwa pemberian penguatan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
Kelompok Grape TK B Kristen 03 Eben Haezer Salatiga
Recommended