View
233
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan menyebabkan terjadinya sejumlah perubahan fisiologis dari
sistem kardiovaskuler yang akan dapat ditolerir dengan baik oleh wanita yang
sehat, namun akan menjadi ancaman yang berbahaya bagi ibu hamil yang
mempunyai kelainan jantung sebelumnya. Tanpa diagnosis yang akurat dan
penanganan yang baik maka penyakit jantung dalam kehamilan dapat menjadi
penyebab yang signifikan akan mortalitas dan morbiditas ibu.1,2
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbanyak pada wanita di
merika !erikat dan merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak pada wanita
usia 2" # $$ tahun. Penyakit jantung berpengaruh pada sekitar 1 % dari
kehamilan, dengan angka kematian maternal menurut !ach sebanyak &,' dari
1&&.&&& di (assachusetts. )amun menurut Tillery angka kematian maternal
mencapai 1& # 2" % walaupun adanya perkembangan diagnosis dan penanganan
penyakit kardiovaskular maternal pada *aman sekarang.2,'
(eskipun insidens penyakit jantung dalam kehamilan sekitar 1 %, +ejala
seperti sesak napas atau tanda seperti bising ejeksi sistolik yang merupakan gejala
dari penyakit jantung, dapat muncul pada sekitar &% dari populasi kehamilan
sebagai konsekuensi perubahan fisiologis pada tubuh yang diinduksi oleh
kehamilan itu sendiri.$
Kardiomiopati peripartum merupakan salah satu bentuk dari penyakit
miokardial primer idiopatik yang berhubungan dengan kehamilan. (eskipun
beberapa kemungkinan mekanisme etiologi dari penyakit tersebut yang
diperkirakan selama ini, tetapi tidak satupun yang dapat menjelaskan dengan pasti. $,-
Angka kekerapan kardiomiopati peripartum adalah 1 dari 1300-4000
kelahiran hidup di Amerika Serikat. Kardiomiopati peripartum lebih sering terjadi
pada wanita yang lebih tua multipara. Diagnosis PPCM harus disingkirkan adanya
riwayat penyakit jantung sebelumnya dan tidak ditemukan penyebab gagal
jantung tersebut. Pemeriksaan ekokardiogram berguna baik untuk diagnosis dan
memantau keefektifan pengobatan PPCM tersebut.5
2
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
2/30
Angka kesembuhan dapat mencapai 98% dengan pengobatan berupa
diuretik, beta bloker dan ACE-I. Pada pasien PPCM dengan fraksi ejeksi
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
3/30
BAB II
LAPORAN KASUS
I. Identifikasi
)ama )y. )
/enis kelamin Perempuan
0sia 2' tahun
lamat Pedamaran
Pekerjaan T
!tatus (enikah
gama slam
(! 213&132&14
II. Anamnesis
a. Keluhan Utama :5amil cukup bulan dengan darah tinggi dan sesak napas
b. Ria!at Pe"#alanan Pen!akit :
!ejak ' minggu !(!, pasien mengeluh sesak napas, sesak dirasakan
tiap beraktivitas seperti berjalan ke pasar 6'& m7 atau naik3turun
tangga, sesak berkurang dengan istirahat, sesak tidak dipengaruhi
cuaca, mengi 637, sesak pada malam hari 637, nyeri dada 637, jantung
berdebar 687, batuk 637, demam 637, bengkak kedua kaki 687.
!ejak 1 minggu !(! pasien mengeluh sesak napas, sesak dirasakan
tiap berjalan ke kamar mandi 61& m7, sesak berkurang dengan istirahat,
sesak tidak dipengaruhi cuaca, mengi 637, sesak pada malam hari 687,
tidur dengan ' bantal ditinggikan, nyeri dada 637, jantung berdebar 687,
batuk 637, demam 637, bengkak kedua kaki 687.
!ejak 2 hari !(!, pasien mengeluh sesak napas, sesak dirasakan
terus menerus, bahkan saat beristirahat, pasien merasa lebih nyaman
pada posisi duduk, sesak pada malam hari 687, pasien tidur dengan
$
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
4/30
posisi duduk,nyeri dada 637, jantung berdebar 687, batuk 637, demam 637,
nyeri kepala 637, pandangan kabur 637, nyeri ulu hati 637, mual3muntah
637, bengkak kedua kaki 687. Pasien belum ada keluhan perut mulas
menjalar ke pinggang, keluar darah lendir 637, keluar air3air 637. Pasien
mengaku hamil cukup bulan dan gerakan janin masih dirasakan.
$. Ria!at Pen!akit Dahulu
• iwayat hipertensi sebelum hamil disangkal
• iwayat hipertensi hamil ini 687, diketahui saat usia kandungan -
bulan.
• iwayat 9( disangkal
• iwayat penyakit jantung sebelum hamil disangkal
• iwayat asma disangkal
d. Ria!at Pen!akit Kelua"%a
• iwayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga
disangkal.
• iwayat hipertensi pada keluarga disangkal
• iwayat kencing manis pada keluarga disangkal
Status
!osek dan gi*i sedang
eproduksi menarche 12 tahun, siklus 2- hari, lama $3" hari,
5P5T - pril 2&1"
Perkawinan 1:, lama 2 tahun
Persalinan 1. 5amil ini, ); $ : di 9okter !perat >adan "- kg
Tinggi >adan 14& cm
(T 22,4" kg=m2
"
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
5/30
>? normoweight
Keadaan S'esifik
Ke'ala
)ormocephali, simetris, warna rambut hitam, rambut mudah rontok 637,
deformitas 637.
(ata
@ksophtalmus 63=37, endophtalmus 63=37, edema palpebra 63=37, konjungtiva
palpebra pucat 63=37, sklera ikterik 63=37, pupil isokor, reflek cahaya 68=87,
pergerakan mata ke segala arah baik, mata cekung 63=37.
Lehe"
Pembesaran kelenjar thyroid 637, distensi vena jugularis 687, /AP 6"827
cm52<
Dada
>entuk dada normal, retraksi 637, nyeri tekan 637, nyeri ketok 637, krepitasi
637.
)antun%
nspeksi ctus cordis tidak terlihat
Palpasi ctus cordisteraba
Perkusi >atas jantung atas ;!
>atas jantung kiri2 jari B(; sinistra ;! A
>atas jantung kanan 1 jari linea parasternalis dekstra
uskultasi 5 & :=menit, reguler, >/ 3 687 ),murmur 687diastolik, grade '=4, thrill 637, gallop 637.
Pa"u
nspeksi !tatis simetris kanan dan kiri, dinamis kanan C kiri, tidak
ada yang tertinggal,
Palpasi !temfremitus kananCkiri
Perkusi !onor di kedua lapangan paru. >atas paru hepar ;! A.
4
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
6/30
uskultasi vesikuler 687 normal, ronkhi basah halus pada kedua basal
paru, whee*ing 637
Abd*men
PB TD0 2 jbp: 6'2 cm7, memanjang, puka, kepala,5is637, 9//C1$2
:=menit, T>/C 2$" gr
+enital
AT portio lunak, eff &%, pembukaan kuncup, ketuban dan penunjuk
belum dapat dinilai.
I,. Peme"iksaan Penun#an%5ematologi
)
o
Pemeriksaan 5asil )ilai )ormal
1 5emoglobin 11.-g=dl 1'.231E.' g=dl
' 5ematokrit '" vol% $'3$ vol%
$ Beukosit 14,"&&=mm' $."311 : 1&'=mm'
" Trombosit 2'E : 1&'=mm' 1"&3$"& : 1&'=mm'
Pemeriksaan 0rine
0rinalisa 5asil
?arna Kuning
Kejernihan /ernih
p5 4
Protein 8'
eduksi 3
0robilin 3
>ilirubin 3
Keton 3
Beukosit &31@ritrosit &31
!el epitel 132
,. Dia%n*sis Akhi":
+1P&& hamil $1 minggu belum inpartu dengan susp. PP59 fs )F5 A
janin tunggal hidup presentasi kepala
,I. Penatalaksanaan :
E
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
7/30
)on Darmakologis
• stirahat
•
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
8/30
BAB III
-IN)AUAN PUS-AKA
./ Pe"ubahan &isi*l*%is Hem*dinamik Selama Kehamilan
Kehamilan menginduksi perubahan fisiologis pada sistem kardiovaskuler
untuk memenuhi peningkatan kebutuhan metabolik dari ibu dan bayi. 5al ini
termasuk dalam peningkatan jumlah total darah dalam tubuh, curah jantung dan
penurunan tekanan resistensi perifer serta tekanan darah. Perubahan ini
mengakibatkanpeningkatan beban hemodinamik pada jantung ibu dan dapat
menyebabkan gejala dan tanda3tanda mirip penyakit jantung.
daptasikardiovaskular ini sangat penting untuk diketahui, yang mana pada
wanita dengan penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya mungkin akan
menunjukkan pemburukan klinis selama masa kehamilan",4
;urah jantung merupakan hasil perkalian stroke volume dan denyut
jantung. 9enyut jantung dan stroke volume meningkat seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan. Aolume plasma mencapai puncaknya sekitar $&%
dari Aolume plasma awal pada masa gestasi 2$ minggu. Peningkatan curah
jantung sekitar '&3"& % normal pada masa kehamilan. Peningkatan volume
plasma initidak proporsional denganpenambahan massa sel darah merahdimana
volume plasma meningkat '&3"&% relatif lebih besar dibanding peningkatan sel
darah merah yang hanya terjadi 2&3'&%. 5al ini akan menyebabkan terjadinya
hemodilusi dan menurunnya konsentrasi hemoglobin, sehingga
mengakibatkananemia fisiologis dalam kehamilan dan menambah beban
jantung.
1,",4
Pada awal kehamilan peningkatan curah jantung diakibatkan karena
peningkatan volume sekuncup, tetapi setelah masa gestasi '2 minggu, stroke
volume menurun akibat pembesaran uterus yang menekan vena kava inferior.
Penekanan vena kava inferior ini mengakibatkan penurunan aliran darah balik
vena ke jantung sehingga mengurangi preload dan berdampak akan terjadinya
hipotensi arterial yang dikenal dengan sindrom hipotensi supine, karena alasan
inilah tidak dianjurkan ibu hamil dalam posisi terlentang pada akhir kehamilan.1,E
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
9/30
/adi pada akhir kehamilan curah jantung sangat tergantung pada denyut
jantung karena pengurangan volume sekuncup.9enyut jantung mulai meningkat
saat usia kehamilan 2& minggu dan terus meningkat hingga usia kehamilan '2
minggudan terus bertahan tinggi hingga 23" hari setelah persalinan.Takikardia
akan mengurangi pengisian ventrikel kiri, mengurangi perfusi pembuluh darah
koroner pada saat diastol dan secara simultan kemudian meningkatkan kebutuhan
oksigen pada miokardium. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen akan memicu terjadinya iskemia miokard. /adi wanita dengan penyakit
jantung koroner, gejalanya akan bertambah berat selama kehamilan.1,"
esistensi vaskuler menurun pada trimester pertama dan awal trimester
kedua6sebagai akibat dari estrogen, progesteron, prostasiklin, atrial natriuretic
peptides, danendothelial nitric oxide7 sehingga tekanan darah sistemik biasanya
menurun pada awal kehamilan dan tekanan darah diastolik biasanya 1& mm5g di
bawah garis normal pada trimester kedua, tetapi kembali naik ke batas normal
secara perlahan pada trimester ketiga. /adi tiga perubahan hemodinamik utama
yang terjadi dalam masa kehamilan adalah peningkatan curah jantung,
peningkatan denyut jantung dan penurunan resistensi perifer.1,",4
!elama persalinan, terjadi peningkatan curah jantung 6 1" % selama kala
dan "&% selama kala 7 yang diakibatkan rasa takut, cemas, nyeri selama
persalinan dan kontraksi uterus. Kontraksi uterus akan mengembalikan darah '&&
# "&& ml dari uterus ke sirkulasi sistemik. espon simpatis dari rasa takut, cemas
dan nyeri akan menaikkan denyut jantung dan tekanan darah yang akan
meningkatkan curah jantung. ;urah jantung lebih banyak meningkat selama
kontraksi dibandingkan dengan di antara kontraksi.4,-
!egera setelah persalinan darah dari uterus akan kembali ke sirkulasisistemik akibat hilangnya kompresi vena kava inferior dan kontraksi uterus yang
mengembalikan darah ke sirkulasi sistemik. Pada kehamilan normal, mekanisme
kompensasi ini akan melindungi ibu dari efek hemodinamik yang terjadi akibat
perdarahan post partum, namun bila ada kelainan jantung maka sentralisasi darah
yang akut ini akan meningkatkan tekanan pulmoner dan terjadi kongesti paru.
9alam dua minggu pertama post partum terjadi mobilisasi cairan ekstra vaskuler
dan diuresis. Pada wanita dengan stenosis katup mitral dan kardiomiopati sering
1&
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
10/30
terjadi dekompensasi jantung pada masa mobilisasi cairan post partum. ;urah
jantung biasanya akan kembali normal setelah 2 minggu post partum.1, -
3.2 Definisi +a%al )antun%
+agal jantung adalah suatu sindroma klinis yang kompleks yang
disebabkan oleh kelainan struktur dan fungsional jantung sehingga terjadi
gangguan pada ejeksi dan pengisian. Pada keadaan ini jantung tidak lagi
mampu memompa darah secara cukup ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh.
+agal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadapoksigen dan nutrient dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang
berakibat jantung gagal memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai
peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.
.0./ Eti*l*%i
Penyakit jantung koroner adalah yang paling sering menyebabkan
penyakit miokard, dan E&% akan berkembang menjadi gagal jantung. (asing
3masing 1&% dari penyakit jantung katup dan kardiomiopati akan menjadi
gagal jantung juga.
Penyebab dari gagal jantung dapat diklasifikasikan berdasarkan gagal
jantung kiri atau gagal jantung kanan dan gagal low output atau high output .
-abel /. Pen!ebab %a%al #antun%
/antung kiri primer
• Penyakit jantung iskemik
• Penyakit jantung hipertensi
• Penyakit katup aorta
• Penyakit katup mitral
• (iokarditis
• Kardiomiopati
• myloidosis jantung E
/antung kanan primer
• +agal jantung kiri
• Penyakit pulmonari kronik
• !tenosis katup pulmonal
• Penyakit katup trikuspid
• Penyakit jantung kongenital
6A!9,P97
• 5ipertensi pulmonal
•@mbolisme paru masif
E
11
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
11/30
+agal output rendah
• Kelainan miokardium
• Penyakit jantung iskemik
Ka"di*mi*'ati• myloidosis
• ritmia
• Peningkatan tekanan
pengisian
• 5ipertensi sistemik
• !tenosis katup
• !emua menyebabkan gagal
ventrikel kanan disebabkan
penyakit paru sekunder
+agal output tinggi
• nkompetensi katup
• nemia
•(alformasi arteriovenous
•
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
12/30
$. Peradangan dan penya"it myocardium degenerati%&
berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung
merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.
'. Penya"it jantung lain
+agal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang
sebenarnya, yang secara langsung mempengaruhi jantung. (ekanisme yang
biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung
6 stenosis "atup semiluner 7, ketidak mampuan jantung untuk mengisi darah
6tamponade& peri"ardium& peri"arditi% "onstri"ti%& atau stenosis !( 7,
peningkatan mendadak after load.
). *a"tor sistemi"
Terdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam perkembangan
dan beratnya gagal jantung. (eningkatnya laju metabolisme 6misal :
demam& tiroto"si"osis 7, hipoksia dan anemia memerlukan peningkatan
curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. 5ipoksia dan
anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. sidosis
respiratorik atau metabolik dan abnormalitas elektrolit dapat menurunkan
kontraktilitas jantung
. Klasifikasi
Klasifikasi +agal /antung berdasarkan )ew Fork 5eart ssociation
6)F57.
-abel 0. Klasifikasi %a%al #antun% be"dasa"kan N1HA
Klasifikasi Dungsional )F5
6Klasifikasi berdasarkan +ejala dan ktivitas Disik7Kelas I Tidak ada pembatasan aktivitas fisik. ktivitas sehari # hari tidak
menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.
Kelas II !edikit pembatasan aktivitas fisik. >erkurang dengan istirahat, tetapi
aktivitas sehari # hari menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.
1'
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
13/30
Kelas
III
danya pembatasan yang bermakna pada aktivitas fisik. >erkurang
dengan istirahat, tetapi aktivitas yang lebih ringan dari aktivitas sehari #
hari menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.
Kelas
I,
Tidak dapat melakukan aktivitas sehari # hari tanpa adanya kelelahan.
+ejala terjadi pada saat istirahat. /ika melakukan aktivitas fisik, keluhan
akan semakin meningkat.
Klasifikasi 9erajat +agal /antung berdasarkan !merican College o%
Cardiology dan !merican #eart !ssociation.
-abel . -aha'an +a%al )antun% be"dasa"kan A223AHA
Tahapan +agal /antung berdasarkan ;;=5
69erajat +agal /antung berdasarkan struktur dan kerusakan otot jantung7
-aha' A isiko tinggi berkembang menjadi gagal jantung, tidak ada dijumpai
abnormalitas struktural dan fungsional, tidak ada tanda atau gejala.
-aha' B >erkembangnya kelainan struktural jantung yang berhubungan erat
dengan perkembangan gagal jantung, tetapi tanpa gejala atau tanda.
-aha' 2 +agal jantung simptomatik berhubungan dengan kelainan struktural
jantung.
-aha' D Kelainan struktural jantung yang berat dan ditandai adanya gejala
gagal jantung saat istirahat meskipun dengan terapi yang maksimal.
+agal jantung secara umum juga dapat diklasifikasikan menjadi gagal
jantung akut dan gagal jantung kronik.
1. +agal jantung akut, didefinisikan sebagai serangan cepat dari gejala atau
tanda akibat fungsi jantung yang abnormal. 9apat terjadi dengan atau tanpa
adanya penyakit jantung sebelumnya. 9isfungsi jantung dapat berupa
disfungsi sistolik atau disfungsi diastolik. rama jantung yang abnormal,
atau ketidakseimbangan preload dan afterload dan memerlukan pengobatan
1$
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
14/30
segera. +agal jantung akut dapat berupa serangan baru tanpa ada kelainan
jantung sebelumnya atau dekompensasi akut dari gagal jantung kronis.
2. +agal jantung kronik, didefinisikan sebagai sindrom klinik yang kompleks
yang disertai keluhan gagal jantung berupa sesak nafas, lelah, baik dalam
keadaan istirahat atau aktivitas, edema serta tanda objektif adanya
disfungsi jantung dalam keadaan istirahat.
.4 Pat*fisi*l*%i
+agal jantung dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu
617 gangguan kontraktilitas ventrikel,
627 meningkatnya afterload, atau6'7 gangguan pengisian ventrikel.
+agal jantung yang dihasilkan dari abnormalitas pengosongan ventrikel
6karena gangguan kontraktilitas atau kelebihan afterload7 disebut disfungsi
sistolik, sedangkan gagal jantung yang dikarenakan oleh abnormalitas
relaksasi diastol atau pengisian ventrikel disebut disfungsi diastolik.
Pada dasarnya terdapat perbedaan antara gagal jantung sistolik dengan
gagal jantung diastolik. +agal jantung sistolik disebabkan oleh meningkatnya
volume, gangguan pada miokard, serta meningkatnya tekanan. !ehingga pada
gagal jantung sistolik, stro"e +olume dan cardiac output tidak mampu
memenuhi kebutuhan tubuh secara adekuat. !ementara itu gagal jantung
diastolik dikarenakan meningkatnya kekakuan pada dinding ventrikel.
(ekanisme fisiologis yang menyebabkan gagal jantung mencakup
keadaan3keadaan yang meningkatkan beban awal, beban akhir atau
menurunkan kontraktilitas miokardium. Keadaan3keadaan yang
meningkatkan beban awal meliputi regurgitasi aorta dan cacat septum
ventrikel. 9an beban akhir meningkat pada keadaan dimana terjadi stenosis
aorta dan hipertensi sistemik. Kontraktilitas miokardium dapat menurun pada
infark miokardium dan kardiomiopati.
Daktor3faktor yang dapat memicu perkembangan gagal jantung melalui
penekanansirkulasi yang mendadak dapat berupa aritmia, infeksi sistemik
1"
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
15/30
dan infeksi paru3paru dan emboli paru3paru. Penanganan yang efektif
terhadap gagal jantung membutuhkan pengenalan dan penanganan tidak saja
terhadap mekanisme fisiologis dan penyakit yang mendasarinya, tetapi juga
terhadap faktor3faktor yang memicu terjadinya gagal jantung.
>eberapa mekanisme kompensasi alami terjadi pada pasien gagal
jantung untuk membantu mempertahankan tekanan darah yang adekuat untuk
memompakan darah ke organ # organ vital. (ekanisme tersebut adalah 617
mekanisme Drank3!traling, 627 neurohormonal, dan 6'7 remodeling dan
hipertrofi ventrikular.
1. (ekanismeDrank3!tarling
meningkatkan stroke volume berarti terjadi peningkatan volume
ventricular end3diastolik. >ila terjadi peningkatan pengisian diastolik,
berarti ada peningkatan peregangan dari serat otot jantung, lebih optimal
pada filamen aktin dan miosin, dan resultannya meningkatkan tekanan
pada kontraksi berikutnya. Pada keadaan normal, mekanisme Drank3
!tarling mencocokan output dari dua ventrikel.
Pada gagal jantung, mekanisme Drank3!tarling membantu
mendukung cardiac output. ;ardiac output mungkin akan normal pada
penderita gagal jantung yang sedang beristirahat, dikarenakan terjadinya
peningkatan volume ventricular end3diastolic dan mekanisme Drank3
!tarling. (ekanisme ini menjadi tidak efektif ketika jantung mengalami
pengisian yang berlebihan dan serat otot mengalami peregangan yang
berlebihan
5al penting yang menentukan konsumsi energi otot jantung adalah
ketegangan dari dinding ventrikular. Pengisian ventrikel yang berlebihan
menurunkan ketebalan dinding pembuluh darah dan meningkatkan
ketegangan dinding pembuluh darah. Peningkatan ketegangan dinding
pembuluh darah akan meningkatkan kebutuhan oksigen otot jantung yang
menyebabkan iskemia dan lebih lanjut lagi adanya gangguan fungsi
jantung.
2. )eurohumeral
a. !istem saraf adrenergik
b. !istem renin angiotensin aldosteron
14
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
16/30
.5 +amba"an Klinis
Tempat kongestif tergantung dari ventrikel yang terlibat
1. 9isfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung kiri
+agal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya
gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung
kiri menurun dengan akibat tekanan akhir diastolik dalam ventrikel kiri
dan volume akhir diastolik dalam ventrikel kiri meningkat.
Tanda dan gejala
• 9ispnea akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu
pertukaran gas, dapat terjadi saat istirahat atau dicetuskan oleh gerakan
yang minimal atau sedang.
• atuk biasa batuk kering dan basah yang menghasilkan sputum
berbusa dalam jumlah banyak kadang disertai banyak darah.
• (udah lelah akibat cairan jantung yang kurang, yang menghambat
cairan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan
sisa hasil katabolisme.
• Kegelisahan akibat gangguan oksigenasi jaringan, stress akibat
kesakitan bernafas, dan pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi
dengan baik.
2. 9isfungsi ventrikel kanan atau gagal jantung kanan
1E
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
17/30
+agal jantung kanan karena gangguan atau hambatan pada daya
pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun
tanpa didahului oleh adanya gagal jantung kiri.
Tanda dan gejala
• @dema ekstremitas bawah atau edema dependen.
• 5epatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan batas abdomen.
• noreksia dan mual terjadi akibat pembesaran vena dan status vena
didalam rongga abdomen.
• )okturna rasa ingin kencing pada malam hari, terjadi karena perfusi
renal didukung oleh posisi penderita pada saat berbaring.
• Bemah akibat menurunnya curah jantung, gangguan sirkulasi dan
pembuangan produk sampah katabolisme yang tidak adekuat dari
jaringan.
• >endungan pada vena perifer 6 jugularis,• +angguan gastrointestinal 6perut "embung& anore"sia dan nausea7 dan
asites.
• Perasaan tidak enak pada epigastrium.
+agal /antung Kongestif
>ila gangguan jantung kiri dan jantung kanan terjadi bersamaan. 9alam
keadaan gagal jantung kongestif, curah jantung menurun sedemikian rupa
sehingga terjadi bendungan sistemik bersama dengan bendungan paru.
Tanda dan gejala Kumpulan gejala gagal jantung kiri dan kanan.
.6 Dia%n*sis
9iagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.
1. namnesis
KriteriaDraminghamadalah kriteriaepidemiologiyang telah digunakan
1-
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
18/30
secara luas. 9iagnosisgagaljantung kon ges tif mensyaratkanminimaldua
kriteriamayor atau satu kriteriamayor disertaiduakriteria minor, kriteria
minor dapat diterima jika kriteriaminor tersebuttidakberhubungan
dengankondisi medisyang lain seperti hipertensi pulmonal, PPatuk malam hari
'. -ispnea de%%ort
$. 5epatomegali
". @fusi pleura
4. Penurunan kapasitas vital 1=' dari normal
E. Takikardi 6H12&=menit7
2. Pemeriksaan Disik
. Tekanan darah dan )adi
Tekanan darah sistolik dapat normal atau tinggi pada 5D ringan,
namun biasanya berkurang pada 5D berat, karena adanya disfungsi BA
berat. Tekanan nadi dapat berkurang atau menghilang, menandakan adanya
penurunan stroke volume. !inus takikardi merupakan tanda nonspesifik
disebabkan oleh peningkatan aktivitas adrenergik. Aasokonstriksi perifer
menyebabkan dinginnya ekstremitas bagian perifer dan sianosis pada bibir
dan kuku juga disebabkan oleh aktivitas adrenergik berlebih.Pernapasan
;heyne3!tokes disebabkan oleh berkurangnya sensitivitas pada pusat
respirasi terhadap tekanan P;
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
19/30
Pernapasan ;heyne3!tokes dapat dipersepsi oleh keluarga pasien sebagai
sesak napas parah 6berat7 atau napas berhenti sementara
>. /ugular Aein Pressure
Pemeriksaan vena jugularis memberikan informasi mengenai
tekanan atrium kanan. Tekanan vena jugularis paling baik dinilai jika
pasien berbaring dengan kepala membentuk sudut '&&. Tekanan vena
jugularis dinilai dalam satuan cm 52
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
20/30
dengan edema pulmoner, rales dapat terdengar jelas pada kedua lapangan
paru dan dapat pula diikuti dengan whee*ing pada ekspirasi 6cardiac
asthma7. /ika ditemukan pada pasien yang tidak memiliki penyakit paru
sebelumnya, rales tersebut spesifik untuk ;5D. Perlu diketahui bahwa
rales seringkali tidak ditemukan pada pasien dengan ;5D kronis, bahkan
dengan tekanan pengisian ventrikel kiri yang meningkat, hal ini
disebabkan adanya peningkatan drainase limfatik dari cairan alveolar.
@fusi pleura terjadi karena adanya peningkatan tekanan kapiler pleura dan
mengakibatkan transudasi cairan kedalam rongga pleura. Karena vena
pleura mengalir ke vena sistemik dan pulmoner, efusi pleura paling sering
terjadi dengan kegagalan biventrikuler. ?alaupun pada efusi pleura
seringkali bilateral, namun pada efusi pleura unilateral yang sering terkena
adalah rongga pleura kanan.
D. Pemeriksaan hepar dan hepatojugular reflu:
5epatomegali merupakan tanda penting pada pasien ;5D. /ika
ditemukan, pembesaran hati biasanya nyeri pada perabaan dan dapat
berdenyut selama systole jika regurgitasi trikuspida terjadi. scites sebagai
tanda lajut, terjadi sebagai konsekuensi peningkatan tekanan pada vena
hepatica dan drainase vena pada peritoneum. /aundice, juga merupakan
tanda lanjut pada ;5D, diakibatkan dari gangguan fungsi hepatic akibat
kongesti hepatic dan hypo:ia hepatoseluler, dan terkait dengan
peningkatan bilirubin direct dan indirect.
+. @dema tungkai
@dema perifer merupakan manifestasi cardinal pada ;5D, namun
namun tidak spesifik dan biasanya tidak ditemukan pada pasien yangditerapi dengan diuretic. @dema perifer biasanya sistemik dan dependen
pada ;5D dan terjadi terutama pada daerah chilles dan pretibial pada
pasien yang mampu berjalan. Pada pasien yang melakukan tirah baring,
edema dapat ditemukan pada daerah sacral 6edema presacral7 dan skrotum.
@dema berkepanjangan dapat menyebabkan indurasi dan pigmentasi ada
kulit.
5. ;ardiac ;ache:ia
21
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
21/30
Pada kasus 5D kronis yang berat, dapat ditandai dengan penurunan
berat badan dan cache:ia yang bermakna. ?alaupun mekanisme dari
cache:ia pada 5D tidak diketahui, sepertinya melibatkan banyak faktor
dan termasuk peningkatan resting metabolic rateI anore:ia, nausea, dan
muntah akibat hepatomegali kongestif dan perasaan penuh pada perutI
peningkatan konsentrasi sitokin yang bersirkulasi seperti T)D, dan
gangguan absorbsi intestinal akibat kongesti pada vena di usus. /ika
ditemukan, cache:ia menandakan prognosis keseluruhan yang buruk.
'. Pemeriksaan Baboratorium
Pemeriksaan laboratorium dibutuhkan untuk mengetahui sejauh
mana gagal jantung telah mengganggu fungsi3fungsi organ lain seperti
hati, ginjal dan lain3lain. Pemeriksaan hitung darah dapat menunjukan
anemia, karena anemia ini merupakan suatu penyebab gagal
jantung output tinggi dan sebagai faktor eksaserbasi untuk bentuk
disfungsi jantung lainnya.
$. Pemeriksaan Penunjang
a. adiologi=ontgen.Pada pemeriksaan rontgen dada ini biasanya yang didapatkan
bayangan hilus paru yang tebal dan melebar, kepadatan makin ke pinggir
berkurang, lapangan paru bercak3bercak karena edema paru, pembesaran
jantung, cardio3thoragic ratio 6;T7 meningkat, distensi vena paru.
b. Pemeriksaan @K+.
9ari hasil rekaman @K+ ini dapat ditemukan kelainan primer
jantung 6 iskemik, hipertrofi ventrikel, gangguan irama 7 dan tanda3tanda
faktor pencetus akut 6 infark miocard, emboli paru 7.
c. @khokardiografi.
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi gangguan fungsional serta
anatomis yang menjadi penyebab gagal jantung
.7 Ka"di*mi*'ati Pe"i'a"tum
Definisi
22
http://askep-net.blogspot.com/2012/04/ekg-elektrokardiogram.htmlhttp://askep-net.blogspot.com/2012/04/ekg-elektrokardiogram.html
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
22/30
9efinisi dari kardiomiopati peripartum tersebut sebagai salah satu
bentuk kardiomiopati dilatasi dengan tanda3tanda gagal jantung pada bulan
terakhir kehamilan atau dalam " bulan pasca melahirkan. Kardiomiopati
peripartum adalah penyakit miokardium idiopatik yang terjadi pertama
kali pada trimester kehamilan atau " bulan setelah melahirkan. ;riteria
kardiomiopati peripartum adalah
• terjadi pertama kali antara trimester kehamilan sampai " bulan
pertama setelah melahirkan
• etiologi tidak dapat ditemukan
• tidak pernah menderita penyakit jantung sebelumnya.
Eti*l*%i
Kardiomiopati peripartum merupakan salah satu bentuk dari
penyakit miokardial primer idiopatik yang berhubungan dengan
kehamilan. (eskipun beberapa kemungkinan mekanisme etiologi dari
penyakit tersebut yang diperkirakan selama ini, tetapi tidak satupun yang
dapat menjelaskan dengan pasti.>eberapa kejadian yang diperkirakan
dapat menjadi penyebab ataupun mekanisme kardiomiopati peripartum,
adalah
• (iokarditis (elvin dkk pernah membuktikan adanya miokarditis
dari biopsi endomiokardial pada pasien dengan kardiomiopati
peripartum. 9ikatakan bahwa hipotesis menurunnya sistem imnunitas
selama hamil, dapat meningkatkan replikasi virus dan kemungkinan
untuk terjadinya miokarditis akan meningkat.
• nfeksi viral yang bersifat kardiotropik
• ;himerism
• poptosis dan inflamasi
• respon abnormal hemodinamik pada kehamilan perubahan
hemodinamik selama kehamilan dengan meningkatnya volume darah
dan curah jantung serta menurunnya afterload, sehingga respon dari
2'
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
23/30
ventrikel kiri untuk penyesuaian menyebabkan terjadinya hipertrofi
sesaat.
• Daktor3faktor penyebab lain efek tokolisis yang lama, kardiomiopati
dilatasi idiopatik, abnormalitas dari rela:ine, defisiensi selenium dll.
?anita yang beresiko. !edangkan factor3faktor resiko yang dapat
menyebabkan seorang wanita mengalami kardiomiopati peripartum,
diantaranya adalahI multiparitas, usia maternal yang lanjut 6walaupun
penyakit ini dapat mengenai semua usia, insidensi akan meningkat pada
wanita berusia H '& tahun7, kehamilan multifetal, pre3eklamsia, hipertensi
gestasional dan ras frika merika.
.8 Pat*fisi*l*%i
Peripartum kardiomiopati adalah salah satu bentuk kardiomiopati
dilatasi.(asalah yang mendasar adalah menghilangnya kontraktilitas
miokardium, yang ditandaidengan menghilangnya kemampuan sistolik
jantung. Kardiomiopati dilatasi menyebabkanpenurunan fraksi ejeksi,
peningkatan volume end3diastolik, dan volume residual, penurunanvolume
sekuncup ventrikel, serta gagal biventrikel.
!ekitar setengah kasus, etiologi kardiomiopati dilatasi adalah idiopatik,
tetapi kemungkinanbesar kelainan ini merupakan hasil akhir dari kerusakan
miokard akibat produksi berbagaimacam toksin, *at metabolit, atau infeksi.
Kerusakan akibat infeksi viral akut pada miokardyang akhirnya
mengakibatkan terjadi kardiomiopati dilatasi ini terjadi melalui
mekanismeimunologis. Pada kardiomiopati dilatasi yang disebabkan oleh
penggunaan alkohol,kehamilan 6pada '3$ bulan pertama7, penyakit tiroid, penggunaan kokain dan keadaantakikardia kronik yang tidak terkontrol,
dikatakan kardiomiopati tersebut bersifat reversibel.
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
24/30
terjadinya miokarditis dan fungsi kontraktil. /enis inidiklasifikasikan ke
dalam Jinfammatory cardiomyopathy oleh ?5
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
25/30
oleh orang yang berpengalaman sangat diperlukan untuk menghindarkan
kesalahan dalam diagnosis yang dapat menimbulkan kecemasan, ketakutan
dan biaya yang tidak diperlukan.
Peme"iksaan ek*ka"di*%"afi
Pemeriksaan ekokardiografi, termasuk 9oppler sangat aman dan
tanpa resiko terhadap ibu dan janin. Pemeriksaan tranesofageal
ekokardiografi pada wanita hamil tidakdianjurkan karena resiko anestesi
selama prosedur Pemeriksaan radiografi. !emuapemeriksaan radiografi
mesti dihindarkan terutama pada awal kehamilan. Pemeriksaan radiografi
mempunyai resiko terhadap organogenesis abnormal pada janin, atau
malignancy pada masa kanak3kanak terutama leukemia. /ika pemeriksaan
sangatdiperlukan sebaiknya dilakukan pada kehamilan lanjut, dosis radiasi
seminimal mungkin dan perlindungan terhadap janin seoptimal mungkin.
Peme"iksaan elekt"*ka"di*%"afi
Pemeriksaan @K+ sangat aman dan dapat membantu menjawab
pertanyaan yang spesifik. Kehamilan dapat menyebabkan interpretasi dari
variasi gelombang !T3T lebih sulit dari yang biasa, 9epresi segmen !T
inferior sering didapati pada wanita hamil normal. Pergeseran aksis G!
kekiri sering didapati, tetapi deviasi aksis kekiri yang nyata 63'&M7
menyatakan adanya kelainan jantung.
Peme"iksaan "adi*nuklide
>eberapa pemeriksaan radionuklide akan mengikat albumin dan
tidak akan mencapai fetus, pemisahan akan terjadidan eksposure terhadap
janin mungkin terjadi. !ebaiknya pemeriksaan ini dihindarkan. dakalanya
pemeriksaan ventilasi pulmonal=perfusi scan atau scan perfusi miokard
thallium diperlukan saat kehamilan. 9iperkirakan eksposur terhadap fetua
rendah.
(a%neti$ "es*nan$e ima%in% ;(RI<
(eskipun tidak tersedia informasi mengenai keamanan prosedur
( pada evaluasi wanita hamil dengan kehamilan, dilaporkan tidak
didapati efek fetal yang merugikan bila digunakan pada tujuan yang lain.
24
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
26/30
Pemeriksaan ini mesti dihindarkan pada wanita dengan implantasi pacu
jantung atau defibrillator.
.// Penatalaksanaan
Tatalaksana selama kehamilan
• 9apat menyebabkan defek pada janin, walaupun obat3obat tersebut
merupakan terapi standar pada gagal jantung umumnya. @fek teratogenik
umumnya pada trismester kedua dan ketiga
• 9igoksin
• >eta >lockers
• Boop 9iuretic
• 5ydrala*ine dan )itrat setengah dosis anti hipertensi
• 9iuretika
• !pronolakton
• >eta >lockers 9irekomendasikan untuk kardiomiopati peripartum ,
dikatakan dapat memperbaiki gejala klinis, fraksi ejeksi dan angka
kelangsungan hidup. Pilihan beta blockers yang dianjurkan carvedilol dan
metaprolo.
• ntikoagulan
• Transplantasi /antung
• Aentricular assist device
• mplantable ;ardioverter defibrillator
./0 P"*%n*sis
>eberapa faktor yang diketahuimempunyai pengaruh terhadap prognosis pasien
kardiomiopati adalah
• Kadar troponin T kadar yang tinggi didalam darah selama 2 minggu post
partum dapat menggambarkan fraksi ejeksi ventrikel kiri pada 4 bulan
• 9urasi kompleks G! pada rekaman ecg dapat sebagai predictor
kematian mendadak, yaitu pada kompleks G! yang memanjang H 12&ms
• 9imensi ruang jantung dan nilai fraksi ejeksi
2E
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
27/30
BAB I,
ANALISIS KASUS
Pada kasus ini memaparkan )y. ), wanita, 2' tahun, datang ke !09 Kayu
gung dengan keluhan hamil cukup bulan dengan darah tinggi dan sesak napas.
!ejak N2 hari !(! sesak dirasakan terus menerus, sesak dipengaruhi aktifitas
tidak berkurang dengan istirahat, pasien lebih nyaman pada posisi duduk, tidak
dipengaruhi cuaca, tidak disertai mengi, sesak pada malam hari 687, nyeri dada 637,
jantung berdebar 687, batuk 637, demam 637, nyeri kepala 637, pandangan kabur 637,
nyeri ulu hati 637, mual3muntah 637, bengkak kedua kaki 687. Pasien belum ada
2-
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
28/30
keluhan perut mulas menjalar ke pinggang, keluar darah lendir 637, keluar air3air
637. Pasien mengaku hamil cukup bulan dan gerakan janin masih dirasakan.
>erdasarkan keluhan utama pasien, dapat dipikirkan beberapa kemungkinan
penyebab terjadinya sesak. !esak dapat berasal dari organ paru maupun jantung.
!esak nafas yang diakibatkan oleh penyakit paru biasanya tidak berkurang dengan
istirahat dan biasanya disertai suara nafas tambahan, sedangkan tidak pada pasien
tersebut, maka kemungkinan penyakit paru dapat disingkirkan. !esak napas dalam
kehamilan dapat disebabkan dari jantung, desakan janin menekan diafragma, atau
perubahan volume darah selama kehamilan.
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah
14&=1&& mm5g, nadi & :=menit, respirasi $& :=menit dan suhu '4." o;. Pada
pemeriksaan leher ditemukan distensi vena jugularis, /AP meningkat 6"8&7
cm52
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
29/30
Dungsi diastolik akan mulai terganggu akibat dari gangguan relaksasi
ventrikel kiri, kemudian disusul oleh dilatasi ventrikel kiri. angsangan simpatis
dan aktivasi sistem memacu mekanisme Drank3!tarling melalui peningkatan
volume diastolik ventrikel sampai tahap tertentu dan pada akhirnya akan terjadi
gangguan kontraksi miokard 6penurunan= gangguan fungsi sistolik7. +angguan
fungsi sistolik ini merupakan ketidakmampuan kontraksi jantung memompa
sehingga curah jantung menurun dan menyebabkan kelemahan, kelelahan,
kemampuan aktivitas fisik menurun dan gejala hipoperfusi lainnya. +agal jantung
kiri akibat kelemahan ventrikel, menyebabkan peningkatan tekanan vena
pulmonalis dan paru menyebabkan pasien sesak napas dan ortopnea.
'&
8/15/2019 Case Obgyn Kayuagung
30/30
DA&-AR PUS-AKA
1. @asterling T, !tout K. 5eart disease. n erlin @uropean
!ociety of ;ardiologyI 2&11. p. '1"&31
4. !ylvia nderson Price, ), PhdI Borraine (ccarty ?ilson, ), Ph9. 2&&".
Pato%isiologi "onsep "linis proses/proses penya"it . @+; /akarta
E. 5uon 5.+rayI Keith 9. 9awkins, /ohn (.(organI dkk. 2&&'. 0ecture otes
Kardiologi. @rlangga /akarta
-. !udoyo, ru ?. 2&&. 2u"u !jar lmu Penya"it -alam 4ilid Ed. (.
9epartemen lmu Penyakit 9alam Dakultas Kedokteran 0niversitas
ndonesia /akarta.
. 9ickstain, Dilippatos+,;ohen !,et al. 2&&-. 5uidelines%orthe diagnosis
andtreatmento% acuteand chronicheart%ailure . @uropean heart journal.
1& . http==emedicine.medscape.com=article=14'&423overview.9i akses
2E/anuari2&14
11. Kat*ung >+. *arma"ologi -asar Klini" . !alemba (edika. 2&&1
http://emedicine.medscape.com/article/163062-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/163062-overviewRecommended