View
6
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
DESAIN AIR TRACK SEDERHANA, MURAH, DAN PORTABLE
Oleh :
Eureka Theodorus Adang
NIM : 642014701
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
Program Studi Fisika
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
MOTTO
Do not judge, do not fear, do not run. Learn.
Aku melayangkan mataku ke gunung – gunung; dari manakah
akan datang pertolonganku?
Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan
bumi.
(Mazmur 121:1 dan 2)
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah yang mahatinggi karena atas kasih
dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Desain Air Track
Sederhana, Murah, dan Portable”.
Laporan penelitian ini disusun untuk tugas akhir dan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan di Program Sarjana Sains di bidang fisika Universitas Kristen Satya
Wacana. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini terdapat kekurangan dikarenakan
keterbatasan penulis. Penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang bersifat
membangun ke arah penyempurnaan.
Berbagai bantuan telah penulis terima dalam proses pembuatan tugas akhir ini, baik secara
langsung dan tidak langsung. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
semua pihak yang turut membantu, terkhusus :
1. Allah yang mahatinggi, karena kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
dengan baik.
2. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa mendukung baik secara moril dan materiil,
mendoakan dan membimbing penulis hingga saat ini. Adik-adik (Beni, Tika, Gea, dan
Elga) yang selalu medoakan.
3. Saudara-saudaraku yang membantu, mendoakan dan mendorong penulis selama ini.
4. Ibu Dra. Marmi Sudarmi M. Si. selaku wali studi.
5. Bapak Dr. Suryasatriya Trihandaru M. Sc. selaku pembimbing utama, dan bapak Dr.
Wahyu Hari Kristiyanto M.Pd. selaku pembimbing pendamping.
6. Laboran-laboran progdi fisika (mas Tri, mas Sigit, pak Tafip) yang senantiasa
membantu menyediakan peralatan selama penelitian.
7. Teman-teman Fisika dan Pendidikan Fisika ( Gian, Joan, Ramadhan, Cahya) yang
menjadi teman seperjuangan kuliah, teman main dan teman belajar.
8. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Salatiga, 7 September 2017
Penulis,
Eureka Theodorus Adang
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN iii
LEMBAR PERSETUJUAN AKSES iv
MOTTO v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
JURNAL 1
LAMPIRAN 11
1
Desain Air Track Sederhana, Murah, Dan Portable
1Eureka Theodorus Adang,
2 Wahyu Hari Kristiyanto,
**,3 Suryasatriya
Trihandaru
1, 3Program Studi Fisika,
2Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro No.52-60, Salatiga, Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50711,
Indonesia
*) E-mail: 642014701@student.uksw.edu
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membuat air track sederhana, murah, dan portable
dan dapat dibongkar pasang agar dapat dijangkau sekolah – sekolah dengan biaya murah.
Air track yang dibuat ada 3, yaitu air track sederhana sepanjang 1 meter, air track bongkar –
pasang sepanjang 1.5 meter, dan air track bongkar pasang sepanjang 2 meter. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa air track 1 meter dan 2 meter dapat bekerja. Beban bergerak
yang dipasang pada air track dapat terangkat oleh angin pada arah vertikal, tetapi dalam
arah horizontal benda masih mengalami percepatan akibat gaya tambahan dari komponen-
komponen horizontal dari gaya gravitasi dan gaya yang dikerjakan angin. Besar percepatan
yang berasal dari komponen horizontal gaya gravitasi adalah sekitar 7,52 cm/s2 dan dari
komponen horizontal dari gaya yang dikerjakan oleh angin adalah sekitar antara 0,15 cm/s2
sampai 0,18 cm/s2. Kesimpulan yang didapat adalah air track yang portable, murah, dan
dapat dibongkar pasang dapat dibuat.
Corresponding author: suryasatriya@staff.uksw.edu
mailto:642014701@student.uksw.edu
2
DESAIN AIR TRACK SEDERHANA, MURAH, DAN PORTABLE
1Eureka Theodorus Adang,
2 Wahyu Hari Kristiyanto,
*,3 Suryasatriya Trihandaru
1, 3 Program Studi Fisika
2 Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacaa
Jalan Diponegoro No. 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah
Email: 1eurekaadang@gmail.com;
2whkris@staff.uksw.edu ;
*3suryasatriya@staff.uksw.edu
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membuat air track sederhana, murah, dan portable dan dapat
dibongkar pasang agar dapat dijangkau sekolah – sekolah dengan biaya murah. Air track yang dibuat ada 3,
yaitu air track sederhana sepanjang 1 meter, air track bongkar – pasang sepanjang 1.5 meter, dan air track
bongkar pasang sepanjang 2 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air track 1 meter dan 2 meter dapat
bekerja. Beban bergerak yang dipasang pada air track dapat terangkat oleh angin pada arah vertikal, tetapi
dalam arah horizontal benda masih mengalami percepatan akibat gaya tambahan dari komponen-komponen
horizontal dari gaya gravitasi dan gaya yang dikerjakan angin. Besar percepatan yang berasal dari komponen
horizontal gaya gravitasi adalah sekitar 7,52 cm/s2 dan dari komponen horizontal dari gaya yang dikerjakan
oleh angin adalah sekitar antara 0,15 cm/s2 sampai 0,18 cm/s
2. Kesimpulan yang didapat adalah air track yang
portable, murah, dan dapat dibongkar pasang dapat dibuat.
Kata Kunci : air track, pembelajaran fisika, murah, portable.
1. Pendahuluan Air track sangat berguna dalam pembelajaran fisika. Lingkungan dengan gaya gesek
minimal yang disediakan oleh air track memungkinkan praktikum – praktikum seperti tumbukan,
kekekalan massa, dan prinsip – prinsip fisika yang lain1,2,3
. Air track memungkinkan siswa untuk
mengecek kebenaran teori materi – materi fisika di atas melalui praktikum. Siswa dapat
mempelajari prinsip fisika seperti tumbukan melalui praktikum pada air track dan
menghubungkannya dengan peristiwa tumbukan dalam kehidupan sehari – hari seperti pada
kecelakaan mobil.
Air track yang dibuat di pabrik memiliki harga yang relatif mahal4,5
. Harga yang relatif
mahal ini membuat tidak semua lembaga yang mengajar fisika di Indonesia mampu membelinya.
Air track juga kurang portable sehingga kurang dapat dijangkau oleh sekolah – sekolah di daerah
pelosok. Hal ini menunjukkan bahwa penting dirancang air track yang murah dan portable.
Air track dibuat oleh penulis dengan harapan dapat menjadi prototype bagi pembuatan
air track yang murah dan portable sehingga dapat dijangkau oleh sekolah – sekolah atau lembaga
– lembaga pengajar fisika yang kurang mampu. Air track sederhana ingin dibuat berukuran relatif
kecil, portable dan bisa dibongkar pasang, dapat dimasukkan ke dalam ransel gunung dengan
volume 45 liter. Air track yang portable, jika dapat dibuat, maka pada pengembangannya dapat
juga dibuat air track yang tidak linear (bila pada tiap sambungan air tracknya dibuat bengkok
sedikit).
1.1 Gaya Gesek dan Air Track
Hukum pertama Newton menyatakan bila tidak ada gaya-gaya eksternal yang bekerja
padanya, sebuah objek yang diam akan tetap diam dan sebuah objek yang bergerak akan tetap
bergerak dengan kecepatan konstan. Dengan kata lain, bila tidak ada gaya yang bekerja pada
sebuah objek maka tidak ada juga percepatan yang dialami olehnya. Kehidupan kita sehari-hari
selalu menyediakan objek bergerak yang dipengaruhi oleh gaya, benda-benda di sekitar kita
ketika bergerak selalu bersentuhan dengan lingkungannya baik padat maupun fluida seperti air
dan udara. Sebuah objek ketika bergerak dan bersentuhan dengan sebuah permukaan mengalami
gaya hambat, gaya hambat ini disebut gaya gesek6. Kehidupan kita sehari-hari jarang
memberikan contoh objek yang dalam geraknya tidak dipengaruhi gaya gesek. Air track
mailto:eurekaadang@gmail.commailto:whkris@staff.uksw.edumailto:suryasatriya@staff.uksw.edu
3
menyediakan lingkungan dengan gaya gesek minimal, dengan begitu kita bisa mengamati
peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan hukum pertama Newton.
1.2 Bagaimana Air Track Bekerja
Air track linear biasanya terdiri dari 3 bagian, sebuah pompa udara, sebuah track, dan
sebuah beban bergerak. Pompa udara meniupkan udara ke dalam track. Track adalah lintasan
tempat beban bergerak meluncur. Permukaan track memiliki lubang – lubang tempat keluarnya
udara yang ditiupkan oleh pompa udara. Beban bergerak adalah objek yang meluncur di atas
track. Sebuah air track bekerja dengan menciptakan bantalan udara (gambar 1). Sebuah beban
bergerak yang ditempatkan di atas permukaan air track yang sedang bekerja akan mengambang
di atas bantalan udara. Beban bergerak ini nyaris tidak bersentuhan dengan permukaan track,
maka dapat kita katakan beban bergerak ini berada pada lingkungan dengan gaya gesek minimal.
Gambar 1. Sebuah beban bergerak mengapung di atas bantalan udara
2. Metode
2.1 Alat dan Bahan
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gergaji besi, bor listrik, mata bor
ukuran 1 mm dan 1,5 mm, pensil, palu, penggaris, dan obeng. Bahan – bahan yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain: aluminium siku ukuran 1 in x 1 in, lego brick, mur dan baut,
lem besi, lem plastik, penyangga kaca baja, sealer, karet gelang, dan selang dengan diameter 1
in.
2.2 Langkah – langkah
a. Membuat Beban Bergerak
Beban bergerak dibuat dari bahan aluminium dan 2 buah lego brick dengan
ukuran, panjang 10,1 cm, lebar 2,8 cm, tinggi 1,5 cm, tebal 1 mm, dan berat 24,03 gr
(gambar 2). Dua buah lego brick dilem pada kedua ujung beban bergerak sebagai
tempat beban untuk praktikum kekekalan momentum dan tumbukan elastis.
Gambar 2. Beban bergerak dengan dua buah lego brick
b. Membuat Track
4
Tiga buah track prototype dibuat dari aluminium siku yang sama. Aluminium
siku yang dimaksud berukuran 1 in x 1 in dan tebal 2 mm (gambar 3).
1) Mengebor Pipa
Pipa ditandai dengan paku untuk membuat dua jalan bagi mata bor, agar
ketika dibor mata bor tidak menyimpang. Jarak dari kedua jalan ke
siku/puncak dari pipaadalah 5 mm (gambar 3). Pipa siku kemudian ditandai
dengan pensil setiap jarak tertentu pada jalan dan kemudian pipa dibor
dengan mata bor berukuran sesuai kehendak (gambar 3).
(a) Pipa Siku (b) Dua jalan pada pipa (c) Pipa setelah dibor
Gambar 3. Pipa awal, dalam proses, dan sesudah dibor
2) Memotong Pipa
Pipa kemudian ditandai dengan pensil dan kemudian dipotong (gambar
4).
(a) Pipa ditandai (b) Pipa digergaji (c) Pipa setelah dipotong
Gambar 4. Proses pemotongan pipa
3) Membuat Kaki dan Sambungan
Kaki sekaligus sambungan di sini dibuat khusus untuk Air Track 2 m
yang dapat dibongkar-pasang. Kaki-kaki dan sambunga-sambungan ini
dibuat dari baja yang dilem dengan lem besi ke track (gambar 5).
(a) Pipa, Kaki, mur, dan baut (b) Kaki dilem ke track (c) Track jadi
Gambar 5. Kaki dan sambungan dipasang pada track
4) Memasang Sealer
Sealer kemudian ditambahkan pada bagian track yang akan disambung
(gambar 6). Fungsi sealer disini adalah untuk mengurangi kebocoran udara
pada sambungan-sambungan. Sealer digunakan pada sambungan karena
dapat melekat dengan baik dengan aluminium.
5
Gambar 6. Sealer pada ujung track
4) Memasang karet pelontar
Karet pelontar dibuat khusus untuk keperluan eksperimen tumbukan
elastis dan kekekalan momentum pada Air Track 2 m. Karet pelontar dibuat
dari lego brick, lem plastik, dan karet gelang (gambar 7). Karet pelontar
kemudian dipasangkan pada kedua ujung pipa.
Gambar 7. Karet pelontar dipasang pada Air Track 2 m
b. Pompa Udara
Dua buah pompa udara yang berbeda beda digunakan dalam penelitian ini.
Pompa udara awal yang ingin digunakan adalah Mini Air Kompressor (gambar 8).
Pompa ini membutuhkan tegangan DC 12 volt dan arus 2 sampai 5 ampere dan
berukuran mini. Pompa air yang kedua adalah sebuah modifikasi dari vacuum cleaner,
dapat langsung dipasang pada listrik PLN (gambar 8).
(a) Pompa udara mini (b) Pompa udara dari vacuum cleaner
Gambar 8. Pompa udara
3. Hasil
Tiga buah track dibuat dan dites bersama-sama dengan kedua pompa angin. Pompa
angin yang pertama (gambar 8 a) belum dapat digunakan karena tekanan angin yang
dihasilkan terlalu kecil. Pompa angin yang kedua bekerja baik dua dari tiga track yang dibuat.
3.1 Air Track sederhana 50 cm
Air track ini dibuat dari pipa aluminium siku dengan panjang 50 cm, lebar 1 in, tinggi
1 in, dan tebal 3 mm. Track ini memiliki lubang-lubang dengan diameter 1 mm dan jarak
diantara lubang pada baris yang sama 1 cm (gambar 9). Ini adalah track pertama yang dibuat.
Grafik mengenai beban bergerak yang meluncur di atas Air Track 50 cm ditunjukkan pada
6
gambar 10. Kemiringan terukur adalah kemiringan track diukur dengan Iphone. Kemiringan
MATLAB adalah kemiringan track diukur dengan program MATLAB.
3.2 Air Track sederhana 1,5 m
Air track ini dibuat dari pipa aluminium siku dengan panjang 1,5 m, lebar 1 in, tinggi
1 in, dan tebal 3 mm. Track ini memiliki lubang-lubang dengan diameter 1,5 mm dan jarak
diantara lubang pada baris yang sama 1 cm (gambar 11). Terdapat dua buah baris lubang
pada tiap sisi track. Kedua pompa udara tidak mampu meniupkan udara yang cukup kuat
untuk mengangkat beban bergerak.
3.2 Air Track Bongkar Pasang 2 m
Air track ini dibuat dari pipa aluminium siku dengan panjang 2 m, lebar 1 in, tinggi 1
in, dan tebal 3 mm. Track ini memiliki lubang-lubang dengan diameter 1 mm dan jarak
diantara lubang pada baris yang sama 1 cm (gambar 12 dan 13). Grafik mengenai gerak
beban bergerak ketika meluncur di atas track ditunjukkan pada gambar 14. Pada Air Track 2
m kemiringan yang terukur pada Iphone adalah antara 00 sampai-1
0 sedangkan kemiringan
menurut MATLAB adalah 0,440.
(a) Pola lubang (b) Air Track 50 cm
Gambar 9. Air Track sederhana 50 cm
Gambar 10. Grafik mengenai posisi, kecepatan, dan percepatan beban bergerak pada Air
Track 50 cm.
7
(a) Pola lubang (b) Air Track 1,5 m
Gambar 11. Air Track sederhana 1,5 m
Gambar 12. Segmen-segmen dari Air Track 2 m, masing-masing sepanjang 50 cm
Gambar 13. Beban bergerak sedang meluncur di atas Air Track 2 m
Gambar 14. Kecepatan beban bergerak ketika meluncur di atas Air Track 2 m sebelum dan
sesudah beban bergerak menumbuk karet pelontar
4. Pembahasan
4.1 Air Track Sederhana 50 cm
Grafik pada gambar 10 menunjukkan hubungan antara posisi, kecepatan, dan
percepatan dari beban bergerak dan waktu yang dibutuhkannya ketika meluncur di atas Air
Track 50 cm. Persamaan gerak beban bergerak adalah x = 2,2 – 4,42t – 0,11t2 di mana posisi
awal beban bergerak adalah 2,2 cm, kecepatan awal beban bergerak adalah 4,42 cm/s, dan
percepatan beban bergerak adalah 0,22 cm/s2. Kemiringan Air Track 50 cm menurut
pengukuran Iphone (skala terkecil 10) adalah antara 0
0 dan -1
0 dan menurut MATLAB 0,01
0.
Berdasarkan grafik, beban bergerak mengalami perpindahan 22,2 cm ke arah sumbu x,
perubahan kecepatan dari - 4,42 cm/s ke -5,67 cm/s, dan percepatan konstan 0,22 cm/s2.
Berdasarkan rumus (gambar 15) percepatan akibat gravitasi dapat dihitung. Untuk sudut 00
8
percepatan yang didapat adalah 0 cm/s2 dan untuk sudut -1
0 percepatan yang didapat adalah -
17,1 cm/s2 dan untuk sudut 0,01
0 percepatan yang didapat adalah 0,17 cm/s
2. Percepatan –
percepatan yang dihitung diatas adalah percepatan – percepatan akibat gravitasi. Terdapat
selisih percepatan antara 0,22 cm/s2 dan 0,17 cm/s
2 yaitu 0,05 m/s
2, menunjukkan ada gaya
lain selain gravitasi yang bekerja.
Percepatan dialami oleh beban bergerak menunjukkan bahwa resultan gaya-gaya yang
bekerja pada beban bergerak ketika beban tersebut meluncur tidaklah minimal. Percepatan
terjadi karena adanya gaya gravitasi akibat air track yang miring (gambar 15) dan juga gaya
yang tidak diketahui (gambar 16). Gaya yang tidak diketahui ini berasal dari udara yang
keluar dari lubang-lubang pada batang tubuh air track. Udara yang keluar tidak tegak lurus
terhadap permukaan air track, tetapi membentuk sudut lain terhadapnya.
Solusi untuk masalah-masalah ini dapat dengan menggunakan bor laser untuk
mengebor lubang-lubang pada air track, dengan begitu lubang-lubang yang dihasilkan akan
lebih kecil. Solusi yang lain adalah dengan menggunakan body track yang lebih tebal. Kedua
solusi ini, lubang-lubang yang lebih kecil dan body yang lebih tebal memberikan lebih besar
kemungkinan agar udara yang keluar dari body track tegak lurus terhadap permukaannya.
Solusi untuk masalah horizontal tidaknya track adalah dapat dengan menambah waterpass
pada air track.
4.2 Air Track Sederhana 1,5 m
Pola-pola lubang pada Air Track 1,5 m (gambar 11) berbeda denga pola-pola lubang
pada Air Track 50 cm (gambar 10). Pada Air Track 1,5 m terdapat total empat baris lubang.
Lubang-lubang ini dibuat sedemikian rupa, diharapkan ada keseimbangan antara gaya angkat
pada bagian atas air track dan bagian bawahnya (gambar 17). Lubang-lubang pada Air Track
1,5 m juga lebih besar, 1,5 mm dibandingkan lubang-lubang pada Air Track 50 cm yaitu 1
mm. Lubang-lubang yang lebih besar berarti tekanan yang lebih kecil6, agar terjadi
keseimbangan. Pada praktiknya kedua pompa udara tidak mampu menghasilkan gaya angkat
yang cukup kuat untuk mengapungkan beban bergerak. Solusi untuk masalah ini adalah
dengan menggunakan pompa udara yang lebih kuat.
Gambar 15. Percepatan sebagai komponen dari percepatan gravitasi
(a) Udara yang keluar membentuk sudut bukan 90
0 (b) Gaya dalam arah horizontal
Gambar 16. Gaya dalam arah horizontal dan penyebabnya
9
Gambar 17. Gaya angkat yang diharapkan dari Air Track 1,5 m
4.3 Air Track Bongkar Pasang 2 m
Grafik pada gambar 14 menunjukkan hubungan antara kecepatan beban bergerak
dengan waktu yang dibutuhkannya ketika meluncur di atas Air Track 2 m sebelum dan
sesudah menumbuk karet pelontar. Persamaan gerak beban bergerak sebelum dan sesudah
menumbuk karet pelontar adalah x = 7,7 + 5,55t + 3,85t2 dan x = 189,2 – 32,3t + 3,775t
2.
Sebelum menumbuk karet pelontar, beban bergerak mengalami perubahan kecepatan dari
5,55 cm/s ke 53,3 cm/s, dan sesudah menumbuk karet pelontar beban bergerak mengalami
perubahan kecepatan dari -32,3 cm/s ke -3,84 cm/s. Dua buah kecepatan yang berbeda, sesaat
sebelum dan sesudah tumbukan, 53,3 cm/s dan -32,3 cm/s mendapatkan koefisien elastis 0,60
menunjukkan tumbukan yang kurang elastis.
Kemiringan track menurut pengukuran Iphone (skala terkecil 10) adalah antara 0
0 dan
-10 dan menurut MATLAB 0,44
0. Berdasarkan grafik, sebelum menumbuk karet pelontar
beban bergerak mengalami perpindahan 192,3 cm ke arah sumbu x positif, perubahan
kecepatan dari 5,55 cm/s ke 53,3 cm/s, dan percepatan konstan 7,7 cm/s2 dan sesudah
menumbuk karet pelontar mengalami perpindahan 66,14 cm ke arah sumbu x negatif,
perubahan kecepatan dari -32,3 cm/s ke -3,84 cm/s, dan percepatan konstan 7,55 cm/s.
Berdasarkan rumus (gambar 15) percepatan akibat gravitasi dapat dihitung. Untuk sudut 00
percepatan yang didapat adalah 0 cm/s2 sedangkan untuk sudut -1
0 percepatan yang didapat
adalah -17,1 cm/s2 dan untuk sudut 0,44
0 percepatan yang didapat adalah 7,52 cm/s
2.
Percepatan – percepatan yang dihitung di atas adalah percepatan – percepatan akibat
gravitasi. Terdapat selisih percepatan antara 7,7 cm/s2 dan 7,52 cm/s
2 dan 7,55 cm/s
2 yaitu
selisih percepatan 0,18 cm/s2 dan 0,15 cm/s
2 menunjukkan ada gaya lain selain gravitasi yang
bekerja.
Percepatan dialami oleh beban bergerak menunjukkan bahwa resultan dari gaya-gaya
yang bekerja pada beban bergerak tidaklah minimal. Percepatan terjadi karena adanya gaya
gravitasi akibat air track yang miring (gambar 15) dan juga gaya yang tidak diketahui
(gambar 16). Gaya yang tidak diketahui ini berasal dari udara yang keluar dari lubang-lubang
pada tubuh air track. Udara yang keluar tidak tegak lurus terhadap permukaan track, tetapi
membentuk sudut tertentu terhadapnya. Gaya ini adalah komponen horizontal dari gaya yang
dihasilkan udara yang keluar dari permukaan Air Track 2 m. Solusi untuk Air Track Bongkar
Pasang 2 m adalah dengan menggunakan bor laser untuk membuat lubang yang kecil, dan
juga body yang relatif tebal. Waterpass adalah solusi untuk mengurangi kemungkinan track
yang tidak horizontal .
10
5. Simpulan
Berdasarkan hasil-hasil eksperimen tersebut di atas, sekalipun masih membutuhkan
pengembangan adalah mungkin untuk membuat air track yang sederhana dan portable.
Melalui perubahan desain banyak masalah telah diidentifikasi, termasuk memilih pompa
udara, body untuk track, bor yang tepat, dan waterpass dapat diharapkan untuk dihasilkannya
air track yang memadai untuk digunakan.
6. Saran
Saran yang penulis anjurkan bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini
adalah agar menggunakan body air track yang relatif tebal, mata bor laser (ukuran kecil), dan
waterpass pada body air track untuk mengukur kemiringannya.
7. Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Universitas Kristen Satya Wacana
atas ilmu yang telah diajarkan.
8. Daftar Pustaka
[1] Ernest deGuzman, Jeremy. 2014. Design of an Air Track for Engineering and
Physics Education. Massachusetts Institute of Technology, Massachusetts.
[2] Introduction To The Air Track. 2007.
http://nebula.deanza.edu/~norona/Archives_files/6.0%20IntroAirHYPERLINK
"http://nebula.deanza.edu/~norona/Archives_files/6.0%20IntroAirTrack.pdf"Tra
ckHYPERLINK
"http://nebula.deanza.edu/~norona/Archives_files/6.0%20IntroAirTrack.pdf".pdf
(diakses 2016-10-10).
[3] Indrasutanto,T. dan Yunitasari, T. 2009. Pendayagunaan Linear Air Track untuk
Percobaan GerakLurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan.
Magister Scientiae - ISSN: 0852-078X 99 Edisi No. 26.
[4] Air Track/ Physics/ Laboratory Instruments. 2016.
https://www.alibaba.com/product-detail/Air-HYPERLINK
"https://www.alibaba.com/product-detail/Air-track-physics-laboratory-
instruments_60268052353.html"TrackHYPERLINK
"https://www.alibaba.com/product-detail/Air-track-physics-laboratory-
instruments_60268052353.html"-physics-laboratory-
instruments_60268052353.html (diakses 10 – 10 2016).
[5] Air Track. 2016.
http://www.indonetwork.co.id/product/air-HYPERLINK "http://www.indonetwork.co.id/product/air-track-
4199415?quickview=true"TrackHYPERLINK
"http://www.indonetwork.co.id/product/air-track-4199415?quickview=true"-
4199415?quickview=true (diakses 10 – 10 2016).
[6] Walker, Jearl, Halliday,D. dan Resnick,R. 2010. Fundamental of Physics, 9th
ed.
Section 5.8 , “ Forces of Friction,” New York: Wiley.
http://nebula.deanza.edu/~norona/Archives_files/6.0%20IntroAirTrack.pdfhttp://nebula.deanza.edu/~norona/Archives_files/6.0%20IntroAirTrack.pdfhttp://nebula.deanza.edu/~norona/Archives_files/6.0%20IntroAirTrack.pdfhttp://nebula.deanza.edu/~norona/Archives_files/6.0%20IntroAirTrack.pdfhttps://www.alibaba.com/product-detail/Air-track-physics-laboratory-instruments_60268052353.htmlhttps://www.alibaba.com/product-detail/Air-track-physics-laboratory-instruments_60268052353.htmlhttps://www.alibaba.com/product-detail/Air-track-physics-laboratory-instruments_60268052353.htmlhttps://www.alibaba.com/product-detail/Air-track-physics-laboratory-instruments_60268052353.htmlhttps://www.alibaba.com/product-detail/Air-track-physics-laboratory-instruments_60268052353.htmlhttps://www.alibaba.com/product-detail/Air-track-physics-laboratory-instruments_60268052353.htmlhttp://www.indonetwork.co.id/product/air-track-4199415?quickview=truehttp://www.indonetwork.co.id/product/air-track-4199415?quickview=truehttp://www.indonetwork.co.id/product/air-track-4199415?quickview=truehttp://www.indonetwork.co.id/product/air-track-4199415?quickview=truehttp://www.indonetwork.co.id/product/air-track-4199415?quickview=true
11
LAMPIRAN
12
Gambar 1 Sertifikat Seminar Sebagai Pemakalah
Recommended