View
284
Download
13
Category
Preview:
Citation preview
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “Laporan Enzim Katalase“ .
Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ada atau tidaknya faktor-faktor yang mempengaruhi enzim katalase melalui percobaan ini.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah dialami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Juriah, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Biologi, yang telah membimbing kami dalam menyelsaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, Penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.
Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.
BSD, Oktober 2012
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR1
DAFTAR ISI2
BAB I PENDAHULUAN31.1 Latar Belakang
3
1
1.2 Tempat dan Waktu Penelitian3
1.3 Rumusan Masalah4
1.4 Hipotesis4
1.5 Tujuan Penelitian4
1.6 Pembatasan Masalah4
BAB II KAJIAN TEORI52.1 Metabolisme52.2 Pengertian Enzim
62.3 Enzim Katalase8
BAB III METODE PENELITIAN10
3.1 Alat103.2 Bahan 103.3 Langkah Kerja10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN12
4.1 Hasil Pengamatan12
4.2 Analisa Data134.3 Pembahasan144.4 Jawaban Soal14
BAB V PENUTUP175.1 Kesimpulan175.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA18
LAMPIRAN 19
BAB IPENDAHULUAN
2
1.1. Latar Belakang
Manusia mengalami proses metabolisme, yaitu proses yang
berkaitan dengan beribu-ribu proses kimia serta enzim. Dalam suatu
reaksi kimia terdapat senyawa – senyawa yang bersifat menghambat atau
mempercepat reaksi. Senyawa - senyawa yang mempercepat suatu reaksi
dikenal dengan sebutan katalisator. Katalisator berfungsi untuk
mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak
kesetimbangan.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang
disebut dengan enzim. Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai
katalis di dalam tubuh makhluk hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi
oleh faktor dalam dan luar enzim.
Oleh karena itu, kami sebagai siswa, mempelajari materi tersebut
serta melakukan praktikum. Penulisan laporan biologi ini kami buat
berdasarkan praktikum enzim katalase pada ekstrak daun papaya dan
ekstrak ubi untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi uji enzim
katalase. Untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi cara kerja enzim,
kami melakukan praktikum sederhana dengan mengggunakan enzim katalase
sebagai contoh nya.
1.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Labolatorium Biology SMA Negeri 3 Tangerang Selatan
Waktu : Kamis, 13 September 2012
1.3. Rumsan Masalah
1. Bagaimanakah cara kerja enzim katalase dengan perlakuan
berbeda pada substract H2O2?
2. Perlakuan manakah yang paling banyak menghasilkan
gelembung gas dan nyala bara api?
3. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
katalase?
3
1.4. Hipotesis
1. Menurut kami, senyawa H2O2 berperan dalam penguraian enzim
katalase.
2. Pada suhu yang tinggi enzim katalase tidak akan bekerja dengan
baik, karena enzin katalase bekerja pada suhu optimum ±400C
3. Enzim katalase akan bekerja secara optimum pada pH netral.
4. Fakto-faktor yang mempengaruhi enzim katalase adalah pH dan
suhu.
1.5. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kerja
enzim katalase.
1.6. Pembatasan Masalah
Berdasarkan judul yang telah dipaparkan oleh kami sebelumnya,
maka penulis hanya membatasi pembahasan pada ruang lingkup
penulisan faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase. Agar
tidak timbul kesalahpahaman dalam makalah ini.
BAB IIKAJIAN TEORI
2.1 Metabolisme
Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri oleh produk akhir, yang terjadi di dalam sel. Setiap produk suatu reaksi kimia ini akan mengubah reaktan bagi reaksi berikutnya, sampai produk akhir dari suatu jalur metabolisme terbentuk.
Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut :
1. AnabolismeAnabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik. Contoh : fotosintesis.
4
2. KatabolismeKatabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit. Contoh : respirasi.
2.2. Pengertian Enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif (active site).
Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.
Secara kimia, enzim yang langkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagian bukan protein :Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Contoh : NAD+
Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organik kompleks disebut koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), biotin, asam folat dan kobalamin (vitamin B12).
5
Koenzim merupakan kofaktor yang terdiri dari molekul organic non-protein kompleks yan terikat renggang dengan enzim. Koenzim bergungsi memindahkan gugus kimia, atom, atau electron dari satu enzim ke enzim yang lain.
• Cara Kerja Enzim
Kerja enzim dapat diterangkan oleh dua teori, yaitu :
1. Teori Kunci dan Gembok
Sesuai dengan namanya, cara kerja enzim menurut teori ini mirip dengan mekanisme kunci dan anak kunci. Dalam hal ini, enzim diibaratkan sebagai kunci gembok yang bersifat aktif, sedangkan substrat diibaratkan sebagai anak kuncinya. Substrat akan memasuki enzim seperti layaknya anak kunci yang memasuki kunci gembok. Pada proses selanjutnya, substrat akan diubah menjadi produk. Pada tahap selanjutnya, sisi aktif enzim akan melepaskan produk dan siap menerima substrat baru yang lain.
Sisi aktif enzim pada dasarnya mengandung sejumlah kecil asam amino sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentulah yang bisa menjadi substrat bagi enzim.
2. Teori Kecocokan yang Terinduksi
Pada teori ini, cara kerja enzim adalah dengan cara melakukan penyesuaian bentuk supaya bisa berikatan dengan substrat. Tujuan dari penyesuaian bentuk ini adalah untuk meningkatkan kecocokan dengan substrat sehingga membuat ikatan enzim dan substrat menjadi lebih reaktif. Sisi aktif molekul enzim akan menjadi tempat melekatnya substrat sehingga bisa membentuk molekul kompleks enzim - substrat. Molekul enzim akan berubah ke bentuk semula setelah produk dihasilkan dan siap untuk menerima substrat baru yang lain lagi
• Sifat-sifat Enzim Sebagai Biokatalisator
1. Enzim bekerja secara spesifik/khusus2. Enzim berfungsi sebagai katalis3. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit4. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik
• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
a. Suhu 00 C : tidak beaktivitas380C-400C : aktivitas enzim meningkat
6
Diatas 380C : aktivitas enzim menurun600C : aktifitas enzim akan terhenti.
b. Air
c. pH : pH tergantung pada lokasi enzim yang bersangkutan
d. Konsentrasi enzim kecepatan proses pembentukan atau penguraian molekul subtract mengikuti konsentrasi enzim.
e. InhibitorInhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara menempati sisi aktif enzim sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan enzim. Inihibitor ini dapat dihilangkan dengan penambahan konsentrasi sustrat. Adapun inhibitor non-kompettif bekerja dengan cara menempati bagian lain dari permukaan enzim sehingga dapat mengubah sisi aktifnya. Inhibitor ini dapat dihilangkan dengan penambahankonsentrasi substrat.
2.3 Enzim Katalase
Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang sama sekali tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alcohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia.
Katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di bagian badan mikro, yaitu Perioksisom Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan.
Enzim katalase dari mamalia seperti manusia, ataupun sapi, ataupun mikroba moderat (jamur) misalnya, hanya dapat berfungsi di antara suhu 37-40 derajat celcius. Jika suhu terlalu rendah ( < 100 C) , maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami kerusakan (Inaktif) dan akan bekerja kembali jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi ( >400 C), enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali.
Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup terjadi pada suhu 270 C, misalnya pada tumbuhan dan pada tubuh hewan berdarah dingin; atau pada suhu 370 C, misalnya pada tubuh hewan
7
berdarah panas.Pada suhu tersebut proses oksidasi akan berjalan lambat.Agar reaksi-reaksi berjalan lebih cepat diperlukan katalisator.Katalisator adalah zat yang mempercepat reaksi tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Katalisator didalam sel makhluk hidup disebut biokatalisator atau enzim.Pada umumnya, pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, beberapa pengecualian dapat terjadi. Contonya pada lambung manusia, pepsin akan bekerja optimum pada pH 2. Perubahan pH yang cukup tajam juga dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi.
• Fungsi Enzim Katalase
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga
keempat gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh
memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari
respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup. Kandungan H202 ini
sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi
untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut. peran enzim ini juga sebagai
peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida
sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu
molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi
oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hydrogen
yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah berjalan.
• Peran Enzim Katalase
Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Didalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.
• Kerja Enzim Katalase
Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati. Adakalanya jumlah enzim ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.
8
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1. Alat
8 buah tabung rekasi 1 buah rak tabung reaksi 1 buah gelas kimia ukuran 1 buah lampu spiritus 4 buah pipet tetes 1 buah termometer 2 batang lidi Korek api
3.2. Bahan
Aquades NaOH HCl H2O2
Ekstrak daun pepaya Ekstrak ubi
3.3. Langkah Kerja
1) Menyiapkan ekstrak daun papaya dan ekstrak ubi
2) Menyiapkan 4 buah tabung reaksi beri label A,B,C, dan D
3) Memasukan 1 ml hidrogen peroksida (H2O2) pada tabung reaksi
(A,B,C, dan D)
4) Menyiapkan 4 buah tabung yang lain diberi label 1,2,3, dan 4
5) Memasukan 1 ml ekstrak daun pepaya pada keempat tabung reaksi
yang telah disiapkan (1,2,3, dan 4),
dan tambahkan : 4.1 10 tetes HCl pekat pada tabung 2
4.2 10 tetes NaOH 20% pada tabung 3
Untuk tabung reaksi keempat ekstrak daun pepaya dipanaskan,
dengan cara memasukan tabung reaksi tersebut kedalam gelas
kimia yang telah diisi air mendidih, biarkan lebih kurang 2 menit.
9
Setelah diangkat langsung diukur dengan menggunakan
termometer.
6) Memasukan ekstrak daun pepaya yang ada pada:
a) Tabung ke 1 tabung A , tutup dengan ibu jari, amati jumlah
gelembung yang dihasilkan, uji dengan lidi yang membara, amati
perubahan yang terjadi pada bara api.
b) Tabung 2 ke tabung B, tabung ke 3 ke C dan tabung keempat ke
D
Ulangi langkah berikutnya seperti pada tabung 1
c) Perangakat dalam percobaan
1 ml ekstrak 1 ml ekstrak 1 ml ekstrak 1 ml ekstrak
daun pepaya daun pepaya daun pepaya daun pepaya
& 10 tetes HCl & 10 tetes NaOH yang dipanaskan
(20%)
1ml H2O2 1ml H2O2 1ml H2O2 1ml H2O2
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
NO Perlakuan 1
Gelembung
gas Bara api
1 Ekstrak daun pepaya + H2O2 ++ Nyala
2 Ekstrak daun pepaya + HCL + H2O2 + Tidak Nyala
10
3 Ekstrak daun pepaya + NaOH + H2O2 ++ Tidak Nyala
4
Ekstrak daun pepaya + dipanaskan 650C
+ H2O2 + Tidak Nyala
NO Perlakuan 2
Gelembung
gas Bara api
1 Ekstrak ubi + H2O2 +++ Nyala
2 Ekstrak ubi + HCL + H2O2 + Tidak Nyala
3 Ekstrak ubi + NaOH + H2O2 ++ Nyala
4 Ekstrak ubi + dipanaskan 650C + H2O2 + Tidak Nyala
Keterangan :
Kolom gelembung gas : ++++ banyak sekali
: +++ banyak
: ++ sedang
: + sedikit
Kolom bara api : Nyala atau Tidak
4.2 Analisa data
1. Ekstrak daun papaya
Ekstrak daun papaya + H2O2 : pada percobaan ini gelembung
yang dihasilkan sedang dan bara api menyala.
Ekstrak daun papaya + HCl + H2O2 : pada percobaan ini
sedikit gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak
menyala.
Ekstrak daun papaya + NaOH + H2O2 : pada percobaan ini
gelembung yang dihasilkan sedang dan bara api tidak
menyala.
Ekstrak daun papaya + dipanaskan + H2O2 : pada percobaan
ini sedikit gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak
menyala.
2. Ekstrak ubi
11
Ekstrak ubi + H2O2 : pada percobaan ini gelembung yang
dihasilkan banyak dan bara api menyala.
Ekstrak ubi + HCl + H2O2 : pada percobaan ini sedikit
gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala.
Ekstrak ubi + NaOH + H2O2 : pada percobaan ini gelembung
yang dihasilkan sedang dan bara api menyala.
Ekstrak ubi + dipanaskan + H2O2 : pada percobaan ini sedikit
gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala.
4.3 Pembahasan
Dari hasil pengamatan kami, ekstrak ubi mengandung enzim
katalase yang lebih banyak dibandingkan dengan ekstrak pepaya.
Karena pada saat keadaan suhu normal (suhu ruangan) dan pH
netral kedua ekstrak tersebut sama-sama menghasilkan gelembung
dan bara api. Namun, pada ekstrak ubi gelembung yang dihasilkan
lebih banyak dibandingkan pada ekstrak daun papaya. Selain itu
dari hasil pengamatan kami, enzim katalase dapat bekerja optimum
pada suhu ruangan ±400C dan pH netral. Karena pada percobaan
yang kami lakukan apabila ekstrak daun papaya dan ubi
dicampurkan dengan HCl, NaOH atau dipanaskan dengan suhu
±650C, maka gelembung yang dihasilkan sedikit dan bara api tidak
menyala atau menyala sedikit.
4.4 Jawaban Soal
Pertanyaan :
1. Jelaskan variable pada eksperimen :
a. Variabel bebas (manipulasi)
b. Variable terikat (respon)
c. Variable control
2. Mengapa dalam percobaan ini digunakan H2O2 sebagai substratnya?
3. Bandingkan antara hasil pengamatanmu menggunakan ekstrak daun
papaya dengan ekstrak ubi? Dan beri alasan!
12
4. Berdasarkan eksperimen, perlakuan manakah yang paling banyak
menghasilkan gelembung gas? Jelaskan menurut pendapatmu!
5. Pada percobaan, dari manakah gelembung gas dihasilkan?
6. Apakah peranan enzim katalase pada eksperimen tersebut?
7. Organel apakah yang berperan dalam percobaan tersebut?
8. Sebutkan faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase pada
eksperimen?
9. Berdasarkan eksperimen uji enzim katalase. Menurut pendapatmu
buatlah kesimpulan dari eksperimen tersebut !
Jawaban :
1. a. Variabel bebas (manipulasi) : NaOH, HCL, Suhu
b. Variabel terikat (respon) : Gelembung gas dan bara api.
c. Variabel control : H2O2, ekstrak daun papaya, dan ekstrak
ubi.
2. Karena H2O2 merupaka hydrogen peroksida yang berupa senyawa
kimia yang bersifat racun, sehinggga H2O2 dapat diuraikan atau
dinetralkan menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen) dengan adanya
enzim katalase.
3. Dari percobaan yang telah kami lakukan, pada suhu ruangan ±350C
dan ph netral. Ekstrak ubi menghasilkan gelembung banyak dan bara
api yang lebih banyak. Sedangakan dengan ekstrak daun pepaya
menghasilkan gelembung sedang dan bara api. Hal ini membuktikan
bahwa esktrak ubi memiliki enzim katalase yang lebih banyak
dibandingkan daun papaya..
4. Pada ekstrak ubi + H2O2
Karena H2O2 dapat diuraikan atau dinetralkan menjadi H2O (air)
dan O2 (oksigen) dan membantu terjadinya pembakaran.
5. Gelembung gas dihasilkan dari gas O2 (oksigen). Dimana O2 terbentuk
karena adanya pemecahan reaksi H2O2 menjadi H2O (air) dan O2
(oksigen). Sehingga ketika bara api dimasukkan timbullah nyala
api.
6. Berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O (air) dan
O2 (oksigen).
13
7. Peroksisom, karena bekerja pada peroksida (mengandung enzim
katalase).
8. Faktor yang mempengaruhi cara kerja enzim adalah faktor lingkungan.
Diantaranya, suhu, derajat keasaman (pH), inhibitor
(penghambat),serta konsentrasi enzim dan substrat.
pH : Enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal pada pH yang
terlalu asam ataupun basa. Enzim katalase akan bekerja optimal pada
pH netral.
Suhu : Enzim katalase juga tidak dapat bekerja optimal pada suhu
yang terlalu tinggi maupun rendah. Enzim katalase akan bekerja
optimal pada suhu ±400C.
9. Dari percobaan yang kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
enzim katalase berperan dalam penguraian racun dalam senyawa H2O2
menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen). Dimana kerja enzimnya
dipengaruhi oleh :
pH : Enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal pada pH yang
terlalu asam ataupun basa. Enzim katalase akan bekerja optimal pada
pH netral.
Suhu : Enzim katalase juga tidak dapat bekerja optimal pada suhu
yang terlalu tinggi maupun rendah. Enzim katalase akan bekerja
optimal pada suhu ±400C.
BAB VPENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah kami
lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa cara kerja enzim katalase
berperan dalam penguraian H2O2 menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen).
Selain itu enzim katalase juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ph
14
dan suhu. Dimana enzim katalase akan bekerja secara optimal pada ph
yang netral dan suhu ±400C. pada percobaan ini dibuktikan dengan
adanya gelembung dan bara api yang menyala.
5.2. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum harus berhati-hati karena
senyawa-senyawa seperti HCl, NaOH dan H2O2 apabila terkena tangan
atau kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit sebaiknya menggunakan
sarung tangan. Dan juga berhati hati saat memasukan bara api pada lidi
kedalam tabung reaksi, karena yang dimasukan adalah bara apinya bukan
nyala apinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://carapedia.com/kerja_enzim_info2562.html
http://biologi.blogsome.com/2011/08/16/metabolisme/http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2009674-factor-faktor-yang-mempengaruhi-kerja/#ixzz27ZWsOZez
http://www.kesehatan123.com/3579/peran-dan-kerja-enzim-katalase/
15
LAMPIRAN
Alat & Bahan Ekstrak Daun Pepaya
Reaksi yang tidak menghasilkan busa Mencampurkan NaOh ke dalam H2O2
16
Recommended