View
130
Download
23
Category
Preview:
DESCRIPTION
Keamanan Pangan Konsumen
Citation preview
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Winiati P. Rahayu
Disampaikan pada Penyuluhan Keamanan Pangan untuk Konsumen
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA
BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA
AMANKAN PANGANdan
BEBASKAN PRODUKdari
BAHAN BERBAHAYA
AMANKAN PANGANdan
BEBASKAN PRODUKdari
BAHAN BERBAHAYA
AMANKAN PANGAN KITA
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Bahaya penyebab penyakit karena panganBahaya penyebab penyakit karena pangan
BAHAYA BIOLOGIS
BEBAS BAHAYA
Pangan AmanPangan Aman
(1)(1)
BAHAYA KIMIA
(2)(2)
BAHAYA FISIK
(3)(3)
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Bahaya Fisik
Potongan kaleng
Potongan gelas/kaca
Potongan ranting/kayu
Potongan plastik
Rambut, kuku,perhiasan
Potongan batu/kerikil
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Bahaya Kimia Racun Alami
Cemaran dari luar
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Bahaya Biologis
• Mikroba – virus, parasit, kapang, bakteri
• Binatang ternak • Hewan peliharaan • Binatang pengerat
– tikus
• Serangga – lalat, kecoa, dsb
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Mikroba
Parasit
Bakteri
Kapang
Virus
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Bom waktu keracunan pangan: mikroba berkembang sangat cepat
Makanan aman
Makanan aman
Makanan aman
Makanan aman
Makanan tidak aman
waktu
Bom waktu keracunan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Perpindahan mikroba
© Queensland Health
Transfer of micro-organisms by hands
12.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Sumber pencemaran mikroba pada pangan
Pekerja
Air
Tanah
Sampah
Udara (debu)
Serangga
Hewan & burung
Tikus
Bahan baku
Peralatan pangan
Pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
POS AWAS
Jembatan Keamanan Pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
P angan : Jenis Bahan Pangan
O ksigen : Keberadaan Oksigen
S uhu : Suhu lingkungan
A sam : pH lingkungan
W aktu : Berapa lama di suhu bahaya
A ir : Kadar air bahan
S anitasi
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Jenis Bahan Pangan
• Mengandung zat gizi, juga untuk mikroba
• Sangat mudah, hingga mudah rusak
• Kaya protein sangat rentan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Oksigen• Mikroba yang butuh
oksigen• Tanpa oksigen tidak
berkembang• Mikroba yang tidak
butuh oksigen• Hati-hati dalam
pengalengan
Pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Suhu• Mikroba tumbuh
cepat pada suhu 5° - 60°C
• Sedapat mungkin jangan biarkan pangan di daerah bahaya
50
600
Daerah
Berbahaya
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Keasaman
• pH sebagai simbol keasaman• Semakin asam, pH semakin rendah• Daerah pertumbuhan mikroba 4,6 – 7,0• Penggolongan bahan pangan
berdasarkan pH
Asam Netral Basa (Alkali)
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Waktu• Mikroba memperbanyak
diri dengan pembelahan• Jumlah mikroba yang
banyak, ancaman keamanan pangan
• Hati-hati, jika pangan tidak asam dibiarkan pada daerah bahaya lebih dari 2 jam
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
• Air untuk reaksi dan pertumbuhan mikroba• Makin kering, makin awet
Keberadaan Air :Keberadaan Air :
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
10 Langkah Praktis Keamanan Pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
10 langkah10 langkahKeamanan panganKeamanan panganSatuSatu
Pertahankan lemari es anda maksimal 5oC
Suhu 5° atau di bawahnya penting dipertahankan agar pertumbuhan bakteri bisa ditekan. Makin sedikit bakteri, makin kecil pula peluang anda untuk sakit karenanya.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
2 jam
DuaDua
Segera masukan masakan yang mudah rusak ke lemari es, paling lama dua jam setelah dimasak.
Simpan di lemari es jangan lebih dari 3 hari
Jika ragu, buang
10 langkah10 langkahKeamanan panganKeamanan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
TigaTiga
Sanitasikan peralatan kebersihan dapur anda secara teratur
Cuci dengan laruan klorin, atau gunakan bahan sanitasi komersial lain sesuai petunjuk
10 langkah10 langkahKeamanan panganKeamanan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
EmpatEmpat
Cuci peralatan penyiapan pangan menggunakan sabun dan air panassetiap selesai digunakan
Sisa daging, dan ikan jangan pernah kontak dengan pangan lain.
Secara teratur bersihkan talenan dengan larutan sanitaiser komersial untuk membunuh bakteri yang mungkin ada.
10 langkah10 langkahKeamanan panganKeamanan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
2hours
LimaLima
Masak daging hingga tidak terlihat lagi warna merah di bagian tengah.
Pemasakan daging hingga tercapai suhu internal minimal 72° C dapat melindungi dari penyakit yang disebabkan pangan
The USDA advises consumers to use a meat thermometer when cooking hamburger.This change resulted from research that indicates some ground meat may turn prematurely brown before a safe internal temperature of 160° F is reached.
10 langkah10 langkahKeamanan panganKeamanan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
2hours
EnamEnam
Jangan makan telur mentah.
Berhubung risiko Salmonella, lebih baik tidak menghidangkan masakan dengan telur mentah atau yang dimasak minimal
Artinya : Jangan mencicip adonan kue sebelum dipanggang !
Lebih baik gunakan telur yang telah dipasteurisasi
10 langkah10 langkahKeamanan panganKeamanan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
TujuhTujuh
Bersihkan dapur atau permukaan yang kontak dengan pangan secara teratur menggunakan air panas, detergent atau sanitaiser.
Sanitaiser komersial cukup baik untuk menghilangkan bakteri . Air panas dan detergen juga baik, tetapi kadang-kadang tidak membunuh bakteri.
Jaga busa dan lap tetap kering, supaya tidak jadi tempat tumbuh mikroba.
10 langkah10 langkahKeamanan panganKeamanan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
2hours
DelapanDelapan
Biarkan piring, sendok, garpu kering di udara, untuk menghilangkan rekontaminasi dari tangan atau lap.
Cuci peralatan sesegera mungkin setelah digunakan
10 langkah10 langkahKeamanan panganKeamanan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
SembilanSembilan
Cuci tangan dengan sabun dan air hangat, setelah menangani daging dan ikan.
Cuci tangan sebelum dan setelah menangani daging mentahJika ada infeksi atau luka, gunakan sarung tangan.
10 langkah10 langkahKeamanan panganKeamanan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
2hours
SepuluhSepuluh
Pencairan (Thawing) pangan beku lakukan dengan secepat mungkin
Ikuti petunjuk thawing, jika menggunakan microwave Masak produk yang telah dithawing sesegera mungkin
10 langkah10 langkahKeamanan panganKeamanan pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
5 kunciKeamanan Pangan
Siap Saji
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Strategi menghindari keracunan pangan• Agar pangan tidak terkontaminasi:
– Jaga tangan dan kuku tetap bersih– Jaga dapur tetap bersih– Tangani pangan dengan aman
• Agar mikroba tumbuh lambat atau mati:– Masak pangan risiko tinggi dengan
sempurna– Jaga pangan panas tetap panas dan
pangan dingin tetap dingin
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Bagaimana agar tangan dan kuku tetap bersih?
• Cuci tangan dan kuku dengan air mengalir, air hangat dan sabun, keringkan
• Tutup luka pada tangan/jari
1. Basahi tangan
3. Gosok yang bersih
4. Bilas
2. Beri Sabun
5. Keringkan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Kapan harus mencuci tangan?
• Sebelum makan, menyiapkan/menangani pangan
• Antara penanganan bahan mentah dan bahan matang, atau bila pangan akan dikonsumsi mentah
• Setelah dari toilet• Setelah membuang sampah• Setelah memegang binatang• Setelah memegang bahan
kimia
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Tangani pangan dengan aman
• Hindari menangani pangan ketika sedang sakit
• Jaga daging dan ikan mentah agar terpisah dari pangan matang atau yang akan dimakan mentah
• Tempatkan pangan yang terbungkus plastik atau dalam wadah tertutup bila akan disimpan di lemari es
• Gunakan alat olah/alat makan yang bersih, untuk menghindari kontaminasi silang
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Jaga dapur tetap bersih
• Gosok dan cuci permukaan agar bebas dari sisa pangan
• Cuci dengan air bersih dan air sabun
• Keringkan dengan cara diangin-anginkan, Jika ingin segera dikeringkan, gunakan hanya lap yang bersih dan kering
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Bebaskan dapur anda dari hama dan binatang
• Hindarkan adanya kecoa, tikus dan hama lainnya dari dapur anda
• Hindarkan hama dengan cara tidak meninggalkan pangan atau piring/peralatan kotor
• Jaga jangan ada hewan di dapur anda
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
• Gunakan alat bantu untuk mengambil pangan
• Gunakan pakaian atau apron yang bersih
• Cuci buah dan sayur dibawah air yang mengalir/air matang bila akan dimakan mentah
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Masak pangan berisiko tinggi dengan sempurna
• Harus dimasak dengan sempurna:– Seafood– Daging unggas– Telur– Daging
Cincang/burger– Sosis
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
© Queensland Health
Keeping hot food hot and cold food cold
Avoid keeping food
in the temperature
danger zone of 5°C - 60°C
Bacteria die
Bacteria grow
Bacteria stop growing
17.
Hindarkan menyimpan
pangan pada daerah
berbahaya
(suhu 5-600C)
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Jaga pangan panas tetap panas
• Jaga pangan panas pada suhu >600C hingga siap disajikan
• Panaskan dengan sempurna pangan yang sudah disiapkan terlebih dahulu dan kemudian disimpan dingin atau beku sebelum disajikan
• Masak pangan olahan siap saji sesuai petunjuk yang ada pada labelnya
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
Jaga pangan dingin tetap dingin
• Tempatkan segera pangan dingin di lemari es setelah belanja
• Tempatkan pangan dalam lemari es atau freezer bila tidak segera digunakan
• Jangan sampai berlebihan memuat lemari es anda
• Lelehkan/thawing pangan di lemari es atau microwave
• Secara berkala, cek suhu lemari es
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
INFORMASI LEBIH LANJUT?
Silakan hubungi:
Unit Layanan Pengaduan Konsumen
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Surabaya
Jalan Karangmenjangan 20 SurabayaTel: 031 5048833, 5022815 pswt 132
Fax 031 5048833. e mail: bbpomsby@yahoo.co.id
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI@2006
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA
BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA
AMANKAN PANGANdan
BEBASKAN PRODUKdari
BAHAN BERBAHAYA
AMANKAN PANGANdan
BEBASKAN PRODUKdari
BAHAN BERBAHAYA
Terima KasihTerima Kasih
Recommended