View
337
Download
22
Category
Preview:
DESCRIPTION
report
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan Pola Baru
bertujuan untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional,
sekaligus sebagai implementasi penyelenggaraan DIKLAT yang berorientasi pada
kompetensi sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI No.
38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I,
II dan golongan III. Prajabatan pola baru ini bukan sekedar proses penyaluran
pengetahuan melainkan diharapkan sebagai wadah penyaluran attitude dan value
yang merupakan bekal ASN sebelum memasuki ranah birokrasi, dalam menyambut
Era Association South, East, Asia Nation (ASEAN) Community 2015 serta untuk
mewujudkan visi pemerintah 2025.
Ada beberapa hal yang masih menjadi prioritas utama dalam pembaharuan
pelayanan publik. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang (UU)
No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik belum dijalankan secara optimal.
Mental ASN belum cukup kuat, etika dan moralitas masih sangat rendah, terlihat
dengan masih maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme dalam birokrasi. Selain itu,
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai bahkan belum
mencapai standar profesional.
Dengan demikian masa prajabatan calon ASN dipilih sebagai masa
pembentukan mental, mindset, budaya kerja yang didasarkan pada nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi dalam
figur calon ASN. Melalui serangkaian pembelajaran yang menuntut kemampuan
untuk menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar di tempat kerja
yang dapat dipertanggungjawabkan, calon ASN dipersiapkan menjadi ASN yang
dapat memberikan pelayanan prima sesuai dengan amanat undang-undang.
B. Gambaran Umum Poltekkes Kemenkes Gorontalo
1. Keadaan Organisasi
Politeknik Kesehatan Gorontalo terbentuk melalui suatu proses panjang
yang penuh tantangan dan dinamika, diantaranya pada tahun 1974 diawali
dengan berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) ijasah C dan E yang
selanjutnya pada tahun 1979 dikonvensi menjadi Sekolah Perawat Kesehatan
(SPK) umum. Pada tahun 1996 dikonvensi lagi menjadi Akademi Keperawatan
(Akper) Gorontalo.Tahun 2001 melalui SK Menkes-Keson No. 298 Akper
ditetapkan menjadi salah satu Program Studi yang berada di bawah Politeknik
Kesehatan Depkes Gorontalo. Seiring dengan terbentuknya Provinsi Gorontalo
maka masyarakat dan civitas pendidikan kesehatan yang ada di Gorontalo
sangat berkeinginan agar Provinsi Gorontalo memiliki Politeknik Kesehatan
tersendiri.
Pada tahun 2003 melalui SK Menkes Nomor 1049 dibentuk 2 program
studi baru yakni Program Studi Gizi dan Kebidanan sebagai syarat untuk
terbentuknya Poltekkes Depkes Gorontalo. Tahun 2007 disahkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007 tanggal 2 Agustus
2007 tentang organisasi dan tata kerja Politeknik Kesehatan Depkes di
Indonesia, dimana didalamnya telah tercantum Politeknik Kesehatan Depkes
Gorontalo. Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Kesehatan tersebut
maka secara resmi telah terbentuk Politeknik Kesehatan Gorontalo.
2. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Gorontalo
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1988/MENKES/PER/IX/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
KEsehatan RI Nomor : 890/MENKES/PER/VIII/2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Politeknik Kesehatan.
Gambar 1. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Gorontalo
3. Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Gorontalo dan Unit Kerja
Laboratorium
a) Visi Misi Organisasi
Visi Poltekkes Kemenkes Gorontalo adalah menghasilkan tenaga
kesehatan yang professional, mandiri dan mampu bersaing di era
globalisasi.
Misi Poltekkes Kemenkes Gorontalo adalah :
1) Menyelenggarakan system pendidikan dan pengajaran yang berkualitas,
kreatif seta inovatif
2) Menyelenggarakan penelitian yang berkesinambungan di bidang
kesehatan
3) Melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai denganbidang ilmu dan
tujuan pendidikan
b) Visi Misi Unit Kerja
Visi laboratorium adalah menjadikan laboratorium sebagai pusat
penelusuran kembali konsep-konsep ilmu pengetahuan, pengembangan
ilmu pengetahuan dan atau aplikasi ilmu pengetahuan.
Misi laboratorium adalah :
1) Menciptakan laboratorium sebagai pusat pengembangan ilmu
pengetahuan
2) Memahami, menguji dan menggunakan konsep/teori yang telah
dipelajari untuk diterapkan pada saat praktek
3) Menciptakan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium
4) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, teratur dan berkelanjutan
untuk menunjang tercapainya kompetensi peserta didik
5) Menyiapkan peserta didik menjadi terampil sebelum terjun dalam
pelayanan masyarakat
4. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Instruktur di Poltekkes Kemenkes
Gorontalo
Uraian tugas dan fungsi pokok jabatan Instruktur di Poltekkes
Kemenkes Gorontalo mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai
berikut :
1. Menyusun Rencana latihan sesuai dengan pedoman agar latihan dapat
berjalan dengan baik
2. Menyiapkan bahan latihan sesuai dengan rencana latihan agar peserta latih
dapat mengerti tujuan dari latihan
3. Menyiapkan peralatan pendukung sesuai dengan bidangnya untuk
mempermudah peserta latih
4. Melatih peserta latih sesuai dengan rencana latihan dan menggunakan bahan
latihan serta peralatan pendukung agar terjadi alih keterampilan
5. Melaksanakan evaluasi program latihan
6. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan yaitu
menjadi dosen pengajar
C. Tujuan Aktualisasi
Peserta DIKLAT Prajabatan Golongan III diharapkan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dalam menjalankan tugas dan fungsi
sebagai calon ASN di tempat kerja serta dapat menganalisis dampak apabila nilai-
nilai dasar tersebut tidak diimplementasikan.
BAB II
ISI / KONTEN
A. Landasan Teori
Nilai-nilai dasar profesi PNS diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi sebagai instruktur di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Gorontalo. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan kemauan untuk
bertanggung jawab serta kesadaran akan tugasnya. Indikatornya antara lain
integritas, netral, konsisten, kejelasan wewenang, transparan, jujur, adil,
tanggung jawab, semangat dan keunggulan, pengembangan tim, bersikap
profesional dan bekerja sesuai SOP.
2. Nasionalisme merupakan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Indikatornya antara lain Ketuhanan (religius, toleransi, etos kerja, transparan,
amanah, percaya diri); Kemanusiaan (humanis, tenggang rasa,
persamaan derajat, saling menghormati, tidak diskriminatif), Persatuan (cinta
tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan
publik, gotong royong), Kerakyatan (musyawarah mufakat, kekeluargaan,
menghargai pendapat, bijaksana), Keadilan (bersikap adil, tidak serakah, tolong
menolong, kerja keras, sederhana).
3. Etika Publik merupakan nilai yang mengatur tentang pemberian pelayanan
yang layak kepada masyarakat. Indikatornya antara lain jujur, bertanggung
jawab, Integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan, taat
perintah, menjaga rahasia.
4. Komitmen Mutu merupakansikap menjaga keefektifan dan efisiensi kerja.
Indikatornya antara lain efektivitas, efisiensi, inovasi dan berorientasi Mutu.
5. Anti Korupsi merupakan sikap tegas dalam memerangi hal-hal yang
berhubungan dengan perilaku korupsi. Indikatornya anta lain tanggung jawab,
disiplin, kerja keras, peduli, adil, sederhana, jujur, berani dan mandiri.
B. Keterkaitan Kegiatan dan Nilai Dasar Profesi PNS
Pada tabel 1 dan Tabel 2 berikut akan diuraikan rancangan kegiatan yang akan
diaktualisasikan serta keterkaitannya dengan nilai dasar profesi PNS yang dilaksanakan
di Jurusan Kebidanan Politekkes Kemenkes Gorontalo berdasarkan tugas pokok dan
fungsi sebagai instruktur.
Tabel 1. Uraian Rancangan Kegiatan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Instruktur
Berkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
NO INDIKATOR NILAI DASAR
INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN NILAI DASAR
DAFTAR KEGIATANKEBUTUHAN
STAKEHOLDERTUGAS ORGANISASI TUGAS UNIT
TUGAS PEGAWAI
1 2 3 4 5 6 71 a. Akuntabilitas
(Taat pada aturan, tanggung jawab)
- Mahasiswa mengharapkan penuntun pengembalian alat/bahan laboratorium yang disesuaikan dengan peraturan yang ada
- PJ laboratorium mengharapkan Alur yang mempermudah petugas dalam mengontrol alat/bahan laboratorium
Visi Poltekkes Kemenkes Gorontalo:Menghasilkan tenaga kesehatan di bidang keperawatan, kebidanan, dan gizi yang professional, mandiri dan mampu bersaing secara global.
Misi Poltekkes Kemenkes Gorontalo:1. Menyelenggaraka
n sistem pendidikan dan pengajaran yang berkualitas, kreatif serta inovatif.
2. Menyelenggarakan penelitian yang berkesinambungan di bidang kesehatan.
3. Melaksanakan pengabdian
Visi Unit Kerja Laboratorium : Menjadikan laboratorium sebagai pusat penelurusan kembali konsep – konsep ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu pengetahuan dan atau aplikasi ilmu pengetahuan.
Misi Unit Kerja Laboratorium :1. Menciptakan
laboratorium sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Memahami, menguji dan menggunakan konsep / teori yang telah dipelajari untuk
1. Menyiapkan peralatan pendukung sesuai dengan bidangnya untuk mempermudah peserta latih
1. Membuat alur pengembalian alat/bahan praktek dilaboratorium
b. Nasionalisme (Tidak diskriminatif, musyawarah mufakat)
- Mahasiswa mengharapkan alur resmi yang berlaku bagi semua mahasiswa
- PJ laboratorium mengharapkan prosedur pengembalian alat yang lebih terstruktur dan sistematis yang lahir atas kesepakatan bersama
c. Etika publik (Cermat, taat pada aturan)
- Mahasiswa mengharapkan alur yang disusun secara teliti
- PJ laboratorium mengharapkan alur yang dibuat dengan berorientasi pada tata tertib laboratorium
d. Komitmen mutu - Mahasiswa mengharapkan
(Efektivitas, berorientasi mutu
informasi yang jelas sehingga mudah untuk mengembalikan alat/bahan praktek di laboratorium
- PJ laboratorium mengharapkan alat/bahan laboratorium tetap terjaga baik dari segi kualitas maupun kuantitas
masyarakat sesuai dengan bidang ilmu dan tujuan pendidikan.
diterapkan pada saat praktik
3. Menciptakan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium
4. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, teratur dan berkelanjutan untuk menunjang tercapainya kompetensi peserta didik
5. Menyiapkan peserta didik menjadi terampil sebelum terjun dalam pelayanan masyarakat
e. Anti korupsi (Disiplin, jujur)
- Mahasiswa membutuhkan alur yang sederhana dan tidak berbelit-belit sehingga tidak menyita waktu pembelajaran
- PJ laboratorium mengharapkan adanya alur untuk memastikan jumlah alat/bahan yang dikembalikan sama dengan jumlah alat/bahan yang dipinjam
2 a. Akuntabilitas (Taat pada aturan)
Mahasiswa mengharapkan kemudahan dalam proses peminjaman alat/bahan yang tidak melanggar tata tertib laboratorium
2. Membuat formulir peminjaman alat/bahan praktek laboratoriumb. Nasionalisme
(Sederhana)Mahasiswa dan PJ laboratorium mengharapkan format peminjaman alat/bahan yang sederhana dan mudah dipahami
c. Etika Publik (Cermat)
Mahasiswa mengharapkan formulir peminjaman yang disusun secara teliti dengan memperhatikan berbagai aspek penting yang diperlukan
d. Komitmen mutu (Efektivitas)
PJ laboratorium memperoleh kelancaran dalam sistem administrasi
e. Anti korupsi PJ laboratorium
(Disiplin) mengharapkan kemudahan dalam mengontrol jumlah alat/bahan
3 a. Akuntabilitas (Bekerja sesuai SOP)
Mahasiswa membutuhkan alat/bahan yang sesuai dengan ketentuan dalam SOP injeksi subcutan
2. Menyiapkan bahan latihan sesuai dengan rencana latihan agar peserta latih dapat mengerti tujuan dari latihan
3. Melatih peserta latih sesuai dengan rencana latihan dan menggunakan bahan latihan serta peralatan pendukung agar terjadi alih
3. Mempersiapkan alat/bahan injeksi subcutan untuk bimbingan praktek mahasiswa tingkat I di laboratorium
b. Nasionalisme (Persamaan derajat)
Setiap mahasiswa bimbingan memperoleh infromasi yang sama tentang alat/bahan untuk tindakan injeksi subcutan
c. Etika Publik (Cermat)
Mahasiswa mengetahui secara benar dan tepat jumlah dan bentuk alat/bahan yang dibutuhkan dalam injeksi subcutan
d. Komitmen Mutu (Efektivitas)
Mahasiswa mengetahui secara keseluruhan alat/bahan yang diperlukan sehingga nantinya menunjang kemampuan dalam melaksanakan persiapan tindakan injeksi subcutan
e. Anti korupsi (Disiplin)
Mahasiswa mengharapkan persiapan alat/bahan yang tidak mengganggu waktu bimbingan
4 a. Akuntabilitas (Transparan)
Mahasiswa membutuhkan bimbingan secara terbuka, akurat dan tepat tentang prosedur tindakan injeksi subcutan
4. Memberikan bimbingan praktek injeksi subcutan pada mahasiswa tingkat I di laboratorium
keterampilanb. Nasionalisme :
(Bersikap adil)Mahasiswa memperoleh kesetaraan hak dalam proses bimbingan.
c. Etika Publik : (Cermat, jujur)
Mahasiswa mengetahui dengan benar dan jelas setiap prosedur tindakan injeksi subcutan
d. Komitmen mutu(Berorientasi mutu)
Adanya bimbingan yang optimal sehingga mahasiswa mampu mengimplementasikannya dengan baik dan benar pada kasus-kasus tertentu
e. Anti korupsi(Tanggung jawab, disiplin)
Mahasiswa memperoleh bimbingan yang maksimal, mudah dipahami dan tidak berbelit-belit sehingga selesai tepat waktu
5 a. Akuntabilitas (Profesional)
Mahasiswa membutuhkan bimbingan yang sesuai dengan standar kompetensi mahasiswa
4.Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan
5. Memberikan bimbingan pada mahasiswa tingkat II di lahan praktek
b. Nasionalisme (Tidak diskriminatif)
Mahasiswa memperoleh rasa nyaman melalui pemberian bimbingan yang adil dan tidak membeda-bedakan suku, ras, agama dan tingkat intelegensia mahasiswa
c. Etika publik (Sopan)
Adanya kemudahan dalam memahami materi bimbingan melalui penggunaan bahasa yang santun dan mudah dimengerti
d. Komitmen mutu (Berorientasi mutu)
Mahasiswa mengharapkan adanya peningkatan pengetahuan melalui pemberian bimbingan yang tepat sehingga dapat memberikan asuhan secara
benar pada kasus tertentue. Anti korupsi
(Disiplin) Pemberian bimbingan yang tepat waktu agar mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan tugas lainnya
6 a. Akuntabilitas (Adil dan seimbang)
Mahasiswa mengharapkan proses responsi dan bimbingan yang adil dan seimbang
6. Melakukan responsi dan bimbingan kepada mahasiswa setelah praktek lahan
b. Nasionalisme (Etos kerja)
Mahasiswa mengharapkan bimbingan yang lahir dari semangat dan totalitas dalam bekerja sehingga mampu memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitas belajar
c. Etika publik (Sopan)
Memperoleh rasa aman dan nyaman selama proses responsi dan bimbingan berlangsung
d. Komitmen mutu (Efektivitas)
Mahasiswa memahami setiap tujuan dari responsi dan bimbingan yang dilakukan
e. Anti korupsi (Jujur, disiplin)
Mahasiswa mengharapkan proses tersebut berjalan tanpa adanya tuntutan berupa pemberian barang/jasa untuk mendapatkan nilai yang baik
7 a. Akuntabilitas(Profesional, transparan)
- Mahasiswa mengharapkan nilai yang diolah secara profesional
- Instansi memperoleh gambaran yang jelas tentang kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang telah diberikan.
7. Mengolah nilai praktek lahan mahasiswa
b. Nasionalisme (Kerja keras)
Mahasiswa mengharapkan nilai yang diolah berdasarkan kesungguhan dan semangat kerja keras untuk memperoleh nilai yang bersifat objektif
c. Etika publik(Cermat)
Mahasiswa mengharapkan nilai yang diolah dengan hati-hati dan penuh ketelitian sehingga hasil yang diberikan akurat dan dapat dipercaya
d. Komitmen Mutu : (Berorientasi mutu)
Mahasiswa memperoleh motivasi yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar
e. Anti Korupsi :(Jujur)
Mahasiswa mengharapkan nilai akhir praktek yang bebas dari intervensi apapun
8 a. Akuntabilitas (Transparan, tanggung
jawab)
Instansi membutuhkan keterbukaan dalam pemberian informasi dalam laporan yang diberikan dan dapat dipertanggung jawabkan
5) Menyusun laporan pelaksanaan tugas
8. Membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktek lahanb. Nasionalisme
(Sederhana)Instansi membutuhkan suatu pelaporan pelaksanaan tugas yang tidak berbelit-belit dan mudah dipahami.
c. Etika publik (Taat pada aturan)
Instansi memperoleh laporan yang menjadi salah satu dokumen penting instansi karena merupakan bagian dari aturan yang ada
d. Komitmen mutu (Efektif, efisien)
Instansi membutuhkan informasi penting yang dapat menunjang pelaksanaan sistem
e. Anti korupsi (Jujur)
Instansi membutuhkan kejelasan dan kesesuaian pelaksanaan tugas dengan surat tugas yang diberikan
9 Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS :a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Mahasiswa mengharapkan adanya pemberian informasi secara terbuka tentang cara pengisian KRS, kegiatan kemahasiswaan serta informasi penting lainnya
6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan
9. Memberikan bimbingan pada mahasiswa bimbingan akademik
b. Nasionalisme (Bersikap adil)
Mahasiswa mengharapkan adanya kepedulian dan perhatian yang sama terhadap perkembangan studi dari setiap mahasiswa bimbingan
c. Etika publik (Sopan)
Mahasiswa membutuhkan pembimbingan yang dilandasi oleh norma-norma kesopanan sehingga tercipta suasana yang nyaman selama proses bimbingan
a. Komitmen mutu(Efektivitas)
Mahasiswa memahami dengan baik sistem akademik yang berlaku
b. Anti korupsi(Kerja keras, disiplin)
Mahasiswa membutuhkan bimbingan yang diberikan secara menyeluruh dan tuntas serta sesuai dengan waktu bimbingan yang disepakati bersama
Tabel 2. Keterkaitan Kegiatan Instruktur di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Gorontalo
dengan Nilai Dasar Profesi PNS
No Kegiatan Rencana Nilai Dasar Gambaran Kualitas Kegiatan yang Dilandasi Nilai Dasar
1 2 3 4
1 Membuat alur
pengembalian alat/bahan
praktek di laboratorium
Akuntabilitas (bersikap
profesional)
Nasionalisme (gotong-royong,
mengutamakan kepentingan
publik)
Etika publik (taat pada aturan)
Komitmen mutu (berorientasi
mutu, inovasi)
Anti korupsi (disiplin)
Dalam membuat alur pengembalian alat/bahan laboratorium sebelumnya saya berkoordinasi dengan PJ
laboratorium dan mencari referensi terbaru melalui internet (implementasi nilai akuntabilitas :
bersikap professional, nasionalisme : gotong-royong). Hal tersebut saya lakukan untuk memastikan
bahwa alur pengembalian alat sesuai dengan aturan yang berlaku di laboratorium (implementasi nilai
etika publik : taat pada aturan). Alur ini saya susun untuk mempermudah mahasiswa dalam proses
pengembalian alat/bahan dan membantu PJ dalam mengontrol alat/bahan laboratorium (implementasi
nilai nasionalisme : mengutamakan kepentingan publik), sehingga jumlah dan kualitas alat/bahan
laboratorium tetap terjaga dengan baik (implementasi nilai komitmen mutu : berorientasi mutu,
inovasi). Dengan adanya alur yang sistematis maka proses pengembalian alat/bahan tidak berbelit-belit
dan selesai sesuai dengan waktu yang diberikan (implementasi nilai anti korupsi : disiplin).
2 Membuat formulir
peminjaman alat/bahan
praktek di laboratorium
Akuntabilitas (tanggung jawab)
Nasionalisme (sederhana)
Etika publik (cermat)
Komitmen mutu (efisiensi,
inovasi)
Anti korupsi (disiplin)
Saya membuat formulir peminjaman alat/bahan laboratorium dengan mengacu pada buku pedoman
yang ada sebagai bentuk tanggung jawab saya terhadap alat dan bahan di laboratorium kebidanan
(implementasi nilai akuntabilitas : tanggung jawab). Formulir ini saya buat sedemikian rupa
sehingga mudah dipahami baik oleh mahasiswa maupun petugas laboratorium lainnya (implementasi
nilai nasionalisme : sederhana). Saya juga memastikan bahwa formulir tersebut telah memuat semua
aspek penting yang berkaitan dengan proses peminjaman alat/bahan laboratorium (implementasi nilai
etika publik : cermat). Dengan formulir peminjaman ini maka petugas dapat mengetahui dengan
mudah jumlah alat yang keluar/dipinjam pada setiap bimbingan praktek laboratorium (implementasi
nilai komitmen mutu : efisiensi, inovasi). Selain itu, dapat membantu petugas untuk mengecek
kesesuaian jumlah alat saat proses bimbingan berakhir (implementasi nilai anti korupsi : disiplin)
3 Mempersiapkan alat/bahan
injeksi subcutan untuk
bimbingan praktek
mahasiswa tingkat I di
laboratorium
Akuntabilitas (tanggung jawab)
Nasionalisme (etos kerja,
gotong-royong)
Etika publik (cermat, taat
aturan)
Komitmen mutu (efektivitas)
Anti korupsi (jujur, disiplin)
Persiapan alat/bahan untuk bimbingan praktek merupakan bagian dari tugas yang harus saya
laksanakan dengan sebaik-baiknya (implementasi nilai akuntabilitas : tanggung jawab). Tugas ini
saya laksanakan dengan penuh semangat dan totalitas (implementasi nilai nasionalisme : etos
kerja). Saya bersama perwakilan mahasiswa mempersiapkan alat/bahan yang diperlukan untuk
bimbingan tindakan injeksi subcutan secara teliti hingga dipastikan semua alat/bahan lengkap tanpa
mengesampingkan tata tertib yang berlaku di laboratorium (implementasi nilai nasionalisme :
gotong-royong, nilai etika publik : cermat, taat aturan). Disamping itu alat dan bahan yang disiapkan
benar-benar sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan bimbingan (implementasi nilai anti korupsi :
jujur). Kelengkapan alat/bahan nantinya membantu kelancaran proses bimbingan dan mahasiswa
dengan mudah dapat mengenal bentuk dan jumlah alat/bahan yang diperlukan (implementasi nilai
komitmen mutu : efektivitas). Dengan persiapan yang telah dilakukan dengan matang maka saya
tidak akan menyita waktu pembelajaran selanjutnya (implementasi nilai anti korupsi : disiplin)
4 Memberikan bimbingan
praktek injeksi subcutan
pada mahasiswa di
laboratorium
Akuntabilitas (integritas,
bekerja sesuai SOP)
Nasionalisme (musyawarah
mufakat, menjaga ketertiban)
Etika publik (cermat
Komitmen mutu (efektivitas)
Anti korupsi (disiplin, tanggung
jawab)
Pertama-tama saya mengecek kehadiran mahasiswa karena kehadiran menjadi salah satu indikator
penting bagi saya dalam memberikan penilaian (implementasi nilai akuntabilitas : integritas).
Selanjutnya sesuai kesepakatan bersama tim pengajar lainnya, saya membagi mahasiswa dalam 3
kelompok untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan penyerapan materi secara optimal
(implementasi nilai nasionalisme : musyawarah mufakat, menjaga ketertiban). Saya akan
memperagakan setiap prosedur tindakan injeksi subcutan dengan baik dan benar serta penuh ketelitian
sehingga tidak ada satupun prosedur yang dianggap menyalahi SOP (implementasi nilai etika publik :
cermat, nilai akuntabilitas : bekerja sesuai SOP). Saya melibatkan mahasiswa selama proses
bimbingan ini agar mereka mudah memahami dan mampu mengimplementasikannya pada kasus-kasus
tertentu di lapangan (implementasi nilai komitmen mutu : efektivitas). Saya akan menggunakan
waktu, tenaga dan pikiran saya semaksimal mungkin sehingga bimbingan bisa selesai tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan memberikan hasil yang memuaskan (implementasi
nilai anti korupsi : disiplin, tanggung jawab)
5 Memberikan bimbingan
pada mahasiswa tingkat II
di lahan praktek
Akuntabilitas (bersikap
professional)
Nasionalisme (bersikap adil)
Etika publik (sopan)
Komitmen mutu (efektivitas,
berorientasi mutu)
Anti korupsi (jujur, disiplin)
Dalam pelaksanaannya saya mengacu pada surat tugas yang diberikan oleh atasan misalnya untuk
mengetahui sasaran bimbingan, lokasi dan alokasi waktu yang diberikan (implementasi nilai
akuntabilits : bersikap profesional). Mengupayakan sebaik mungkin menggunakan waktu yang
dialokasikan untuk kegiatan bimbingan lahan sesuai dengan fungsinya (implementasi nilai anti
korupsi : jujur, disiplin). Selanjutnya, selama proses bimbingan berlangsung saya akan memberikan
bimbingan yang sama kepada setiap mahasiswa yang menjadi sasaran bimbingan tanpa membeda-
bedakan suku, status sosial, maupun tingkat intelegensi mahasiswa tersebut (implementasi nilai
nasionalisme : bersikap adil) dengan tidak lupa memperhatikan tutur kata dan perilaku yang
digunakan selama proses bimbingan (implementasi nilai etika publik : sopan). Kegiatan ini saya
lakukan semaksimal mungkin sehingga mahasiswa dapat memahami dengan baik setiap bimbingan
yang diberikan serta mampu menanamkan mental disiplin yang kuat (implementasi nilai komitmen
mutu : efektivitas, berorientasi mutu)
6 Melakukan bimbingan dan
responsi kepada
mahasiswa setelah praktek
lahan
Akuntabilitas (transparansi)
Nasionalisme (tidak
diskriminatif)
Etika publik (hormat)
Komitmen mutu (efektivitas)
Anti korupsi (berani, disiplin)
Saya akan memeriksa laporan kegiatan dan kontrak belajar selama praktek lahan dan memberikan
penilaian secara terbuka serta informasi menyeluruh mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki
(implementasi nilai akuntabilitas : transparan), memberikan penilaian yang sama kepada mahasiswa
dan bersifat objektif tanpa pilih kasih (implementasi nilai nasionalisme : tidak diskriminatif) sehingga
mahasiswa mampu mengukur sejauh mana keterampilan dan kemampuan mereka dalam
mengaplikasikan teori yang telah diberikan (implementasi nilai komitmen mutu : efektivitas). Selama
proses ini berlangsung saya menerima dan menghargai berbagai pendapat mahasiswa yang
berhubungan dengan materi responsi dan memberikan apresiasi terhadap hal-hal yang dinilai positif
(implementasi nilai etika publik : hormat). Saya menolak pemberian dalam bentuk apapun dari
mahasiswa sebab penilaian tergantung pada hasil praktek yang ada (implementasi nilai anti korupsi :
berani, disiplin)
7 Mengolah nilai praktek
lahan mahasiswa
Akuntabilitas (tanggung jawab)
Nasionalisme (amanah)
Etika publik (taat pada aturan)
Komitmen mutu (efektivitas)
Anti korupsi (berani, jujur)
Saya melakukannya dengan penuh tanggung jawab karena merupakan bagian dari tugas dan fungsi
saya sebagai Clinical Teaching (implementasi nilai akuntabilitas : tanggung jawab). Saya menyadari
bahwa tugas ini merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya (implementasi
nilai nasionalisme : amanah). Oleh karena itu, saya mengolah nilai praktek lahan mahasiswa yang
diberikan oleh Clinical Instructur sesuai dengan aturan yang berlaku dan segera saya masukkan kepada
pengelola kelas (implementasi nilai etika publik : taat pada aturan). Akumulasi nilai praktek yang
diperoleh nantinya bersifat objektif sehingga dapat menunjang nilai akhir mahasiswa (implementasi
nilai komitmen mutu : efektivitas). Proses pengolahan nilai dipastikan bebas dari intervensi apapun
dari pihak manapun sehingga dapat benar-benar mengukur kemampuan mahasiswa di lahan praktek
(implementasi nilai anti korupsi : berani, jujur)
8 Membuat laporan
pelaksanaan bimbingan
praktek lahan
Akuntabilitas (jujur, transparan)
Nasionalisme (cinta tanah air)
Etika publik (cermat)
Komitmen mutu (efisiensi)
Anti korupsi (tanggung jawab,
mandiri)
Saya membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktek lahan secara teliti dan hati-hati (implementasi
nilai etika publik : cermat) dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sederhana,
dan mudah dipahami (implementasi nilai nasionalisme : cinta tanah air). Saya mencantumkan
informasi sesuai dengan realita yang ada di lapangan untuk menjamin tingkat akurasi data yang ada
(implementasi nilai akuntabilitas : jujur). Dalam laporan ini saya menjelaskan secara terbuka
kegiatan bimbingan yang saya lakukan di lahan praktek (implementasi nilai akuntabilitas :
transparan). Laporan tersebut nantinya menunjang pelaksanaan sistem administrasi di jurusan
Kebidanan dan sebagai bukti pelaksanaan tugas yang telah diberikan (implementasi nilai komitmen
mutu : efisiensi). Tugas ini akan saya selesaikan tepat pada waktunya tanpa meminta bantuan orang
lain untuk pekerjaan yang bisa saya selesaikan sendiri (implementasi nilai anti korupsi : tanggung
jawab, mandiri)
9 Memberikan bimbingan
pada mahasiswa bimbingan
akademik
Akuntabilitas (tanggung jawab,
transparan)
Nasionalisme (etos kerja. Tidak
Saya akan memberikan bimbingan yang dibutuhkan oleh mahasiswa karena hal ini merupakan bagian
penting dari tugas yang saya emban sebagai Pembimbing Akademik (PA) (implementasi nilai
akuntabilitas : tanggung jawab). Dengan semangat kerja yang tinggi saya membantu mahasiswa
diskriminatif)
Etika publik (sopan)
Komitmen mutu (efektivitas)
Anti korupsi (disiplin)
mengatasi masalah yang menghambat kelancaran studi, memberikan informasi penting yang
berhubungan dengan pengisian KRS, gambaran tentang mata kuliah di semester mendatang serta
informasi mengenai berbagai program kemahasiswaan untuk membantu mahasiswa menyalurkan minat
dan potensi yang dimiliki (implementasi nilai akuntabilitas : transparan, nasionalisme : etos kerja).
Selama proses bimbingan saya memperhatikan etika dan nilai-nilai kesopanan yang berlaku di
masyarakat melalui penggunaan Bahasa dan tingkah laku yang santun dan menjalin keakraban,
memberikan bimbingan yang sama tanpa melihat karakteristik suku, status sosial, maupun agama
(implementasi nilai nasionalisme : tidak diskriminatif, etika publik : sopan). Bimbingan akan
berlangsung sesuai dengan waktu yang disepakati bersama agar tidak mengganggu jadwal kegiatan
mahasiswa selanjutnya (implementasi nilai anti korupsi : disiplin). Melalui pembimbingan yang
berlandaskan kepedulian yang tinggi maka mahasiswa memperoleh semangat baru untuk mencapai
target yang diinginkan (implementasi nilai komitmen mutu : efektivitas)
BAB III
AGENDA PELAKSANAAN KEGIATAN
AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS
A. Jadwal Implementasi Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Implementasi Kegiatan
No Daftar Kegiatan
Tanggal
Pelaksana
an
Output
1 Membuat alur pengembalian
alat/bahan praktek di
laboratorium
14 Agustus
2015
Alur pengembalian alat / bahan
di laboratorium
2 Membuat formulir peminjaman
alat/bahan praktek di
laboratorium
14 Agustus
2015
Formulir peminjaman alat/bahan
praktek di laboratorium
3 Mempersiapkan alat/bahan
injeksi subcutan untuk
bimbingan praktek mahasiswa
di laboratorium
18 Agustus
2015
Dokumentasi proses persiapan
alat/bahan
4 Memberikan bimbingan praktek
injeksi subcutan pada
mahasiswa tingkat I di
laboratorium
18 Agustus
2015
Absen bimbingan praktek,
dokumentasi proses bimbingan
di laboratorium
5 Memberikan bimbingan pada
mahasiswa tingkat II di lahan
praktek
20 Agustus
2015
Surat tugas, absen dan format
bimbingan, dokumentasi proses
bimbingan
6 Melakukan responsi dan
bimbingan pada mahasiswa
setelah praktek lahan
20 Agustus
2015
Surat tugas sebagai CT,
sampel pendokumentasian
mahasiswa, dokumentasi proses
responsi dan bimbingan
7 Mengolah nilai praktek lahan
mahasiswa
21 Agustus
2015
Nilai praktek lahan mahasiswa,
rekapitulasi nilai praktek lahan
8 Membuat laporan pelaksanaan
bimbingan praktek lahan
21 Agustus
2015
Laporan pelaksanaan bimbingan
praktek lahan
9 Memberikan bimbingan pada
mahasiswa bimbingan akademik24 Agustus
2015
Surat tugas sebagai PA,
fotocopy buku bimbingan,
dokumentasi proses bimbingan
B. Jadwal Konsultasi dengan Coach
Tabel 4. Jadwal Konsultasi dengan Coach
Nama : Novia Veronica A. Hinta, S.T.Keb
NIP : 199211072015032001
Tempat Aktualisasi : Poltekkes Kemenkes Gorontalo
No Tanggal Kegiatan Output Paraf Mentor
C. Jadwal Konsultasi dengan Mentor
Tabel 5. Jadwal Konsultasi dengan Mentor
Nama : Novia Veronica A. Hinta, S.T.Keb
NIP : 199211072015032001
Tempat Aktualisasi : Poltekkes Kemenkes Gorontalo
No Tanggal Kegiatan Output Paraf Mentor
BAB IV
URAIAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS
A. Agenda Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Tabel 6. Kegiatan aktualisasi membuat alur pengembalian alat/bahan di laboratorium
KegiatanMembuat alur pengembalian alat/bahan praktek di
laboratorium
Tanggal 14 Agustus 2015
Lampiran Foto alur pengembalian alat/bahan laboratorium
Dalam pembuatan alur pengembalian alat/bahan laboratorium ini saya
berkoordinasi dengan penanggung jawab laboratorium yang telah mengikuti pelatihan
tentang manajemen laboratorium pendidikan tenaga kesehatan sehingga saya dapat
mengetahui dengan jelas prosedur yang seharusnya digunakan dalam alur
pengembalian alat/bahan (mengaplikasikan akuntabilitas). Disamping itu saya juga
mencari referensi lain tentang standar laboratorium dimana alur pengembalian
alat/bahan sangat diperlukan karena ikut membantu kelancaran kegiatan mahasiswa di
laboratorium. Selain itu juga akan sangat membantu petugas dan penanggung jawab
laboratorium dalam mengontrol jumlah alat/bahan yang dikembalikan (mengaplikasikan
nilai nasionalisme).
Selanjutnya alur yang telah saya susun dengan penuh ketelitian saya
konsultasikan kembali kepada penanggung jawab laboratorium untuk memastikan
tidak ada prosedur yang keliru atau bahkan tidak sesuai dengan aturan yang ada
(mengaplikasikan etika publik). Setelah mendapat persetujuan dari penanggung jawab
laboratorium maka alur tersebut saya bentuk dalam sebuah desain alur yang rapi dan
siap untuk dicetak.
Dengan adanya alur yang ikut mengatur proses kegiatan di laboratorium maka
alat/bahan laboratorium tetap terjaga dengan baik, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas (mengaplikasikan komitmen mutu) dan dengan adanya kejelasan alur
tersebut saya memastikan bahwa proses pengembalian alat/bahan tidak akan menyita
waktu pembelajaran selanjutnya (mengaplikasikan anti korupsi).
Tabel 7. Kegiatan aktualisasi membuat formulir peminjaman alat/bahan praktek
di laboratorium
KegiatanMembuat formulir peminjaman alat/bahan praktek di
laboratorium
Tanggal 14 Agustus 2015
LampiranFoto konsul bersama PJ laboratorium dan formulir
peminjaman alat/bahan praktek di laboratorium
Pertama-tama saya menemui penanggung jawab laboratorium untuk
konsultasi dan mendapatkan persetujuan dalam pembuatan formulir peminjaman
alat/bahan laboratorium (mengaplikasikan etika publik). Selanjutnya saya membuat
formulir tersebut berdasarkan panduan yang ada (mengaplikasikan akuntabilitas).
Formulir ini dimaksudkan untuk memudahkan mahasiswa dalam proses peminjaman
alat/bahan dan untuk membantu kelancaran sistem administrasi laboratorium
(mengaplikasikan nilai nasionalisme). Formulir ini sangat diperlukan untuk
meminimalisir hilang atau rusaknya alat laboratorium oleh pihak-pihak tertentu karena
dalam formulir tercantum dengan jelas nama penanggung jawab dan peminjam alat
(mengaplikasikan anti korupsi).
Setelah formulir tersebut selesai saya menemui petugas dan penanggung
jawab laboratorium untuk kembali memastikan bahwa formulir tersebut sudah sesuai
dengan kebutuhan laboratorium (mengaplikasikan nilai nasionalisme dan etika publik).
Setelah disepakati bersama formulir tersebut dicetak dan siap untuk digunakan
sebagai salah satu unsur penunjang di laboratorium.
Tabel 8. Kegiatan aktualisasi mempersiapkan alat/bahan injeksi subcutan untuk
bimbingan praktek mahasiswa di laboratorium
KegiatanMempersiapkan alat/bahan injeksi subcutan untuk bimbingan
praktek mahasiswa tingkat I di laboratorium
Tanggal 18 Agustus 2015
Lampiran Foto persiapan alat/bahan injeksi subcutan
Persiapan alat/bahan saya lakukan sebelum bimbingan praktek dimulai untuk
memastikan kelancaran proses bimbingan di laboratorium. Dalam mempersiapkan
alat/bahan saya mengacu pada penuntun injeksi subcutan yang memuat daftar
seluruh alat/bahan yang diperlukan sesuai dengan standar prosedur yang berlaku
(mengaplikasikan akuntabilitas). Selama proses ini saya melibatkan 3 orang
mahasiswa yang bertanggung jawab untuk peminjaman alat/bahan laboratorium.
Ketiga mahasiswa ini ditunjuk berdasarkan kesepakatan bersama mahasiswa lainnya
dimana secara bergantian mahasiswa dilibatkan dalam proses persiapan bimbingan
praktek (mengaplikasikan nasionalisme). Bersama ketiga mahasiswa tersebut saya
mengecek alat/bahan yang telah dipinjam untuk memastikan semua alat/bahan
penunjang sudah lengkap (mengaplikasikan etika publik) dan jumlah alat/bahan
tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan bimbingan (mengaplikasikan anti
korupsi).
Kegiatan ini saya tujukan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam
mengenal dan mengetahui bentuk dan jumlah alat/bahan yang diperlukan sehingga
mereka dapat memahami dan mengimplementasikannya di lahan praktek
(mengaplikasikan komitmen mutu).
Tabel 9. Kegiatan aktualisasi memberikan bimbingan praktek injeksi subcutan pada
mahasiswa tingkat I di laboratorium
KegiatanMemberikan bimbingan praktek injeksi subcutan pada
mahasiswa tingkat I di laboratorium
Tanggal 18 Agustus 2015
LampiranAbsen mahasiswa, penuntun belajar dan foto bimbingan
praktek injeksi subcutan
Bimbingan praktek injeksi subcutan di laboratorium saya awali dengan
memberi salam dan memulai kegiatan dengan doa agar proses bimbingan berjalan
lancar dan membawa manfaat kedepannya (mengaplikasikan nasionalisme).
Selanjutnya menyapa mahasiswa untuk membangun suasana keakraban selama
proses bimbingan (mengaplikasikan etika publik) dan mengecek kehadiran
mahasiswa karena kehadiran menjadi salah satu indikator penting dalam memberikan
penilaian (mengaplikasikan akuntabilitas). Setelah absen terisi saya memulai proses
bimbingan dengan memperkenalkan alat/bahan yang digunakan, kemudian
memperagakan dengan baik dan benar setiap prosedur tindakan injeksi subcutan.
Prosedur tindakan yang saya ajarkan sesuai dengan standar prosedur pada penuntun
belajar yang digunakan (mengaplikasikan akuntabilitas, etika publik).
Mahasiswa diikutsertakan dalam proses bimbingan misalnya saja membantu
mengambil alat/bahan yang dibutuhkan, memberikan pertanyaan berupa kasus yang
ditemui dilahan praktek yang berhubungan dengan prosedur tindakan yang diajarkan.
Saya memberikan kebebasan berpendapat dan perlakuan yang sama kepada semua
mahasiswa agar tercipta rasa nyaman dan interaksi yang baik antar mahasiswa dan
instruktur (mengaplikasikan nasionalisme). Saya mengupayakan sebaik mungkin
waktu dan tenaga saya untuk menyelesaikan kegiatan bimbingan praktek injeksi
subcutan secara mandiri dengan tidak melimpahkan tugas yang mampu saya
kerjakan sendiri kepada orang lain (mengaplikasikan anti korupsi).
Saya meminta mahasiswa untuk memperagakan kembali prosedur yang telah
diajarkan dan memberikan koreksi sehingga kita sama-sama dapat mengukur sejauh
mana pemahaman dan kemampuan mahasiswa. Kegiatan bimbingan ini selanjutnya
dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan keterampilan
mahasiswa dalam melaksanakan tindakan injeksi subcutan dan menerapkannya pada
kasus-kasus tertentu di lapangan (mengaplikasikan komitmen mutu).
Tabel 10. Kegiatan aktualisasi memberikan bimbingan pada mahasiswa tingkat II
di lahan praktek
Kegiatan Memberikan bimbingan pada mahasiswa tingkat II di lahan
praktek
Tanggal 20 Agustus 2015
Lampiran Surat tugas, format bimbingan dan absen, foto bimbingan
Sebelum memberikan bimbingan praktek pada mahasiswa saya menemui
Clinical Instructur (CI) selaku pemantau dan pembimbing mahasiswa di lahan untuk
menanyakan perkembangan mahasiswa. Melalui komunikasi yang baik saya
mengajak CI untuk bersama-sama membantu mahasiswa dalam meningkatkan
keterampilan dan memberi motivasi untuk meningkatkan kualitas belajar
(mengaplikasikan nasionalilsme). Kemudian saya menemui mahasiswa dan
memeriksa absen untuk memastikan mahasiswa datang dan pulang tepat waktu,
memeriksa laporan kegiatan dan kontrak belajar, selanjutnya mengecek capaian
target dan memberikan solusi untuk setiap permasalahan yang mereka temui di lahan
praktek (mengaplikasikan anti korupsi, akuntabilitas).
Dengan memperhatikan norma-norma yang ada saya memberikan teguran
kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib selama praktek misalnya penggunaan
asesoris, atribut yang tidak lengkap, penggunaan gadget saat sedang memberikan
pelayanan, menerima tamu pada jam praktek, dan pelanggaran lainnya baik yang
saya temui langsung maupun informasi yang berasal dari CI. Hal ini saya lakukan
untuk menanamkan mental disiplin pada mahasiswa terutama saat praktek di lahan
(mengaplikasikan etika publik). Dengan adanya bimbingan yang optimal dan
menyeluruh maka mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan praktek di lahan dengan
lebih baik dan menerapkan sikap disiplin yang tinggi (mengaplikasikan komitmen
mutu).
Tabel 11. Kegiatan aktualisasi melakukan reponsi dan bimbingan kepada mahasiswa
setelah praktek lahan
Kegiatan Melakukan reponsi dan bimbingan kepada mahasiswa setelah
praktek lahan
Tanggal 20 Agustus 2015
Lampiran Sampel LK dan kontrak belajar mahasiswa, foto bimbingan
Pembimbingan dan responsi dilakukan sesuai jadwal bimbingan yang
disepakati bersama (mengaplikasikan anti korupsi), diawali dengan menyapa
mahasiswa dengan santun, menanyakan kabar dan kendala yang dihadapi di lahan
praktek sebagai wujud kepedulian sebagai pembimbing (mengaplikasikan etika
publik). Dilanjutkan dengan memeriksa laporan kegiatan dan kontrak belajar dengan
penuh ketelitian untuk memastikan bahwa mahasiswa benar-benar menjalani masa
praktek sesuai dengan aturan yang ditentukan, selain itu untuk memastikan prosedur
tindakan yang dilakukan sesuai dengan SOP. Saya memberikan koreksi untuk setiap
prosedur yang tidak sesuai dan memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa.
Selanjutnya saya melakukan responsi untuk mengetahui penguasaan teori
dan praktek mahasiswa yang berhubungan dengan kasus yang dicantumkan dalam
laporan kegiatan dan kontrak belajar. Penilaian saya lakukan secara objektif tanpa
memandang agama, suku, maupun status sosial (mengaplikaskan nasionalisme).
Pada akhir bimbingan dan responsi mahasiswa memperoleh pengetahuan baru, solusi
pemecahan masalah dan nilai yang didasarkan atas kemampuan mereka sehingga
kedepannya mampu meningkatkan kualitas keterampilan masing-masing
(mengaplikasikan komitmen mutu).
Tabel 12. Kegiatan aktualisasi mengolah nilai praktek lahan mahasiswa
Kegiatan Mengolah nilai praktek lahan mahasiswa
Tanggal 21 Agustus 2015
Lampiran Absen, nilai prasat, nilai sikap dan perilaku, akumulasi nilai
praktek
Mengolah nilai praktek lahan mahasiswa dengan baik dan benar merupakan
salah satu tugas penting saya sebagai Clinical Teaching (CT) dari mahasiswa yang
bersangkutan (mengaplikasikan akuntabilitas). Pengolahan nilai praktek lahan
mahasiswa dilakukan setelah saya memberikan bimbingan dan responsi karena nilai
responsi harus dimasukkan kepada pengelola kelas secara bersamaan dengan nilai
praktek lahan mahasiswa (mengaplikasikan etika publik).
Dalam mengolah nilai praktek lahan mahasiswa saya memastikan tidak ada
penambahan ataupun pengurangan nilai, semuanya sesuai dengan nilai yang
diberikan oleh CI (mengaplikasikan anti korupsi). Prinsip penilaian tersebut berlaku
bagi semua mahasiswa tanpa terkecuali (mengaplikasikan nilai nasionalime),
sehingga pada akhirnya mahasiswa memperoleh nilai yang menjadi haknya dan
menjadikannya sebagai motivasi untuk memperoleh nilai yang lebih baik lagi
(mengaplikasikan komitmen mutu).
Tabel 13. Kegiatan aktualisasi membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktek lahan
mahasiswa tingkat II
Kegiatan Membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktek lahan
mahasiswa tingkat II
Tanggal 21 Agustus 2015
Lampiran Surat tugas, absen dan format bimbingan lahan, laporan
pelaksanaan bimbingan
Penyusunan laporan pelaksanaan bimbingan mahasiswa saya sesuaikan
dengan surat tugas yang diberikan oleh atasan dan format bimbingan yang saya
gunakan, diantaranya penyesuaian waktu, tempat dan sasaran serta hal-hal yang
saya lakukan dan saya temui saat bimbingan praktek lahan mahasiswa
(mengaplikasikan akuntabilitas). Dalam laporan tersebut saya memaparkan kegiatan
yang benar-benar saya lakukan di lahan seperti menemui CI, memeriksa
pendokumentasian tindakan mahasiswa dan pemberian arahan kepada mahasiswa
(mengaplikasikan etika publik).
Saya menyadari sepenuhnya bahwa menyusun laporan adalah bagian kecil
dari tugas yang diemban dan merupakan amanah serta wajib untuk dikerjakan
dengan sebaik-baiknya (mengaplikasikan nasionalisme). Oleh sebab itu, laporan
pelaksanaan bimbingan tersebut saya buat berdasarkan realita yang ada dilapangan
tanpa menambah atau mengurangi untuk memberikan informasi yang benar dan
dapat dipertanggungjawabkan (mengaplikasikan anti korupsi), sehingga instansi
memperoleh data yang benar sesuai kebutuhan untuk menunjang sistem administrasi
(mengaplikasikan komitmen mutu).
Tabel 14. Kegiatan aktualisasi memberikan bimbingan pada mahasiswa bimbingan
akademik
Kegiatan Memberikan bimbingan pada mahasiswa bimbingan akademik
Tanggal 24 Agustus 2015
Lampiran Surat Tugas sebagai PA, Fotocopy buku bimbingan dan foto
bimbingan akademik
Pembimbingan pada mahasiswa bimbingan akademik dilakukan secara berkala
sesuai dengan peraturan pada buku panduan akademik dimana dilakukan sebanyak
minimal 3x setiap semester serta disesuaikan dengan kesepakatan bersama
(mengaplikasikan akuntabilitas). Alokasi waktu yang digunakan untuk proses
bimbingan disepakati bersama sehingga tidak menyita waktu kegiatan mahasiswa
selanjutnya (mengaplikasikan anti korupsi).
Sebagai Pembimbing Akademik (PA) saya membangun komunikasi yang baik
melalui sistem sharing dan menciptakan suasana yang kondusif agar mahasiswa
merasa nyaman selama proses bimbingan. Dengan menggunakan Bahasa yang
sopan dan mudah dipahami saya mengawali proses bimbingan dengan menanyakan
kabar dan keluhan/masalah yang dihadapi selama studi, hal-hal yang dianggap
menghambat kelancaran proses belajar serta mengupayakan solusi terbaik untuk
setiap masalah tersebut (mengaplikasikan etika publik).
Kemudian saya memberikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan
kemahasiswaan, mengingatkan kembali tata tertib yang berlaku selama studi serta
memberi motivasi untuk menunjang semangat belajar mahasiswa. Selanjutnya
memberikan kesempatan yang sama bagi mahasiswa untuk mengemukakan
pendapat dan mengapresiasi setiap tindakan mahasiswa yang dinilai positif.
Bimbingan yang sama saya berikan kepada semua mahasiswa bimbingan akademik
saya tanpa mendiskreditkan karakteristik suatu golongan, agama, terlebih lagi tingkat
intelegensia mahasiswa (mengaplikasikan nasionalisme).
Melalui metode pemberian bimbingan yang baik maka mahasiswa akan merasa
diperhatikan dan memperoleh semangat untuk melakukan sesuatu yang lebih baik
dari sebelumnya (mengaplikasikan komitmen mutu).
B. Capaian Agenda Aktualisasi
Tabel 15. Capaian agenda aktualisasi
No Kegiatan Kriteria Keberhasilan Faktor Penentu
1 Membuat alur
pengembalian alat/bahan
praktek di laboratorium
Tersedianya alur
pengembalian alat/bahan di
laboratorium
1. Dukungan mentor dan
Coach
2. Motivasi yang tinggi
3. Bantuan dan dukungan
dari PJ laboratorium
2 Membuat formulir
peminjaman alat/bahan
praktek di laboratorium
Tersedianya formulir
peminjaman alat/bahan
praktek di laboratorium
1. Dukungan mentor dan
Coach
2. Motivasi yang tinggi
3. Bantuan dan dukungan
dari PJ laboratorium
3 Mempersiapkan
alat/bahan injeksi
subcutan untuk bimbingan
praktek mahasiswa di
laboratorium
Adanya dokumentasi
proses persiapan
alat/bahan, dokumentasi
alat/bahan yang telah
disiapkan
1. Dukungan mentor dan
Coach
2. Motivasi yang tinggi
3. Kerjasama yang baik
dengan mahasiswa
4. Kerjasama yang baik
dengan petugas laboratorium
4 Memberikan bimbingan
praktek injeksi subcutan
pada mahasiswa tingkat I
di laboratorium
Adanya absen bimbingan
praktek, dokumentasi
proses bimbingan di
laboratorium
1. Dukungan mentor dan
Coach
2. Motivasi yang tinggi
5 Memberikan bimbingan
pada mahasiswa tingkat II
di lahan praktek
Adanya surat tugas, absen
dan format bimbingan,
dokumentasi proses
bimbingan
1. Dukungan mentor dan
Coach
2. Motivasi yang tinggi
3. Dukungan dari atasan
4. Kerjasama dari CI
6 Melakukan responsi dan
bimbingan pada
mahasiswa setelah
praktek lahan
Adanya surat tugas
sebagai CT, sampel
pendokumentasian
mahasiswa, dokumentasi
proses responsi dan
1. Dukungan mentor dan
coach
2. Motivasi yang tinggi
bimbingan
7 Mengolah nilai praktek
lahan mahasiswa
Adanya nilai praktek lahan
mahasiswa, rekapitulasi
nilai praktek lahan
1. Dukungan mentor dan
coach
2. Motivasi yang tinggi
8 Membuat laporan
pelaksanaan bimbingan
praktek lahan
Tersedianya laporan
pelaksanaan bimbingan
1. Dukungan mentor dan
coach
2. Dukungan dari atasan
3. Motivasi yang tinggi
9 Memberikan bimbingan
pada mahasiswa
bimbingan akademik
Adanya fotocopy buku
bimbingan, dokumentasi
proses bimbingan
1. Dukungan mentor dan
coach
2. Motivasi yang tinggi
3. Kerjasama yang baik dari
mahasiswa bimbingan
C. Analisis Dampak dan Solusi
Tabel 16. Analisis dampak
No Kegiatan Dampak yang Muncul Jika Tidak Dilaksanakan
1 Membuat alur pengembalian
alat/bahan praktek di
laboratorium
- Mahasiswa kesulitan mendapatkan informasi
tentang tata tertib pengembalian alat/bahan
praktek di laboratorium
- Petugas dan PJ laboratorium akan kesulitan
mengontrol alat/bahan di laboratorium karena
tidak adanya alur resmi yang berlaku
2 Membuat formulir peminjaman
alat/bahan praktek di
laboratorium
- Mahasiswa kesulitan dalam proses peminjaman
alat/bahan praktek
- Petugas dan PJ laboratorium kesulitan
mengontrol alat/bahan yang keluar/dipinjam
3 Mempersiapkan alat/bahan
injeksi subcutan untuk bimbingan
praktek mahasiswa di
laboratorium
- Bimbingan yang diberikan tidak optimal
- Mahasiswa sulit mengenal alat/bahan yang
digunakan pada tindakan injeksi subcutan dan
berpengaruh pada pemahaman tentang materi
yang diajarkan
4 Memberikan bimbingan praktek
injeksi subcutan pada mahasiswa
tingkat I di laboratorium
- Mahasiswa kesulitan dalam menerapkan teori
yang telah diperoleh dan berpengaruh pada
keterampilan mahasiswa
- Kesalahan dalam tindakan pemberian obat /
teknik penyuntikan pada pasien saat mahasiswa
praktek di lahan
5 Memberikan bimbingan pada
mahasiswa tingkat II di lahan
praktek
- Institusi tidak mengetahui perkembangan
mahasiswa sehingga tidak bisa melakukan
perbaikan setelah mahasiswa kembali dari
lahan praktek
- Mahasiswa tidak memperoleh solusi untuk
kendala/masalah dan lemahnya mental disiplin
di lahan praktek karena tidak adanya
pengawasan dari pihak institusi
6 Melakukan responsi dan
bimbingan pada mahasiswa
setelah praktek lahan
- CT tidak mengetahui kemampuan mahasiswa
bimbingan yang berkaitan dengan teori dan
praktek di lapangan karena tidak adanya
evaluasi dalam bentuk responsi
- Tidak adanya nilai responsi yang dapat
menunjang nilai praktek mahasiswa
- Mahasiswa tidak memiliki kesempatan untuk
berbagi pengalaman tentang kasus yang
ditemui dilapangan
7 Mengolah nilai praktek lahan
mahasiswa
- Pengelola kelas sulit mengolah nilai akhir
mahasiswa
- Mahasiswa tidak mendapatkan nilai praktek
lahan yang menjadi haknya yang diharapkan
dapat menunjang nilai akhir semester
8 Membuat laporan pelaksanaan
bimbingan praktek lahan
- Institusi tidak memperoleh laporan pelaksanaan
tugas yang merupakan salah satu dokumen
penunjang administrasi
- Tidak adanya gambaran pelaksanaan
bimbingan praktek lahan mahasiswa
9 Memberikan bimbingan pada
mahasiswa bimbingan akademik
- PA tidak mengetahui perkembangan studi
mahasiswa bimbingan
- Mahasiswa tidak memperoleh informasi yang
berhubungan dengan peraturan akademik
D. Kendala dan Strategi Mengatasinya
Kendala yang diterjadi pada saat pelaksanaan kegiatan aktualisasi serta strategi untuk
mengatasinya dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 17. Kendala dan strategi mengatasinya
No Kendala yang terjadi Strategi mengatasi kendala
1 Adanya penambahan tugas dari
atasan
Membuat skala prioritas, melakukan manajemen
waktu, melakukan koordinasi dengan rekan-rekan
instruktur dan tenaga pengajar lainnya serta
meningkatkan motivasi diri
2 Keterbatasan waktu pelaksanaan
kegiatan
Menggunakan waktu yang ada semaksimal
mungkin dan meningkatkan motivasi diri
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan negara yang
tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 maka perlu dibentuk Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang memiliki integritas, professional, netral, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat serta mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk membentuk
PNS yang ideal maka diadakan pembaharuan pola penyelenggaraan diklat yang
menuntut kemampuan menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS diantaranya nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi.
Setelah mengikuti pendalaman nilai-nilai dasar dalam masa diklat on campus
selanjutnya nilai-nilai dasar tersebut harus diterapkan dalam pelaksanaan tugas di
tempat kerja (off campus). Berikut kegiatan yang dilaksanakan di tempat tugas dan
berorientasi pada nilai-nilai dasar profesi PNS, antara lain membuat alur
pengembalian alat/bahan praktek di laboratorium, membuat formulir peminjaman
alat/bahan praktek di laboratorium, mempersiapkan alat/bahan injeksi subcutan
untuk bimbingan mahasiswa tingkat I di laboratorium, memberikan bimbingan
praktek injeksi subcutan pada mahasiswa tingkat I di laboratorium, memberikan
bimbingan pada mahasiswa tingkat II di lahan praktek, melakukan responsi dan
bimbingan kepada mahasiswa setelah praktek lahan, mebgolah nilai praktek lahan
mahasiswa, membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktek lahan dan
memberikan bimbingan pada mahasiswa bimbingan akademik. Kegiatan-kegiatan
tersebut dilaksanakan mulai tanggal 14 agustus 2015 sampai dengan tanggal 24
agustus 2015 dengan pembimbingan dan arahan dari coach dan mentor.
Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala namun semuanya bisa
teratasi dengan baik karena adanya dorongan dan motivasi dari coach dan mentor
serta kerjasama yang baik dengan beberapa pihak terkait seperti atasan, rekan-
rekan instruktur, staf pengajar senior serta PJ laboratorium.
B. Saran
Setelah melaksanakan tugas di tempat kerja yang berlandaskan nilai-nilai dasar
profesi PNS, diperoleh hasil yang lebih baik dalam pelaksanaan tugas serta
meningkatnya kualitas hasil pekerjaan. Dengan demikian maka nilai-nilai dasar
profesi PNS dianggap perlu dan harus diterapkan dalam menjalankan tugas dan
fungsi sebagai abdi negara, dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung
secara penuh penerapan nilai-nilai dasar tersebut maka tujuan pemerintah dalam
membentuk aparatur negara yang profesional dapat terlaksana.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Aktualisasi Nilai Dasar. Jakarta
: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Akuntabilitas PNS. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Anti Korupsi. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Efektivitas, Efisiensi, Inovasi,
dan Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan. Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga Ke
pendidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Etika Publik. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Nasionalisme ASN. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan. (2014). Modul Panduan Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Kesehatan RI Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Nakes. (2014). Modul
Pelatihan Manajemen Laboratorium Bagi Pengelola Labortorium Pendidikan
Tenaga Kesehatan . Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
Recommended