Upload
others
View
50
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASINILAI- NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
“PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG
KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RSUD KABUPATEN
KONAWE KEPULAUAN”
OLEH :
HELDA, AMKGNIP. 19850731 201903 1 003
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPILGOLONGAN II ANGKATAN VIII
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUANBEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAPROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI2020
i
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASINILAI- NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
“PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG
KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RSUD KABUPATEN
KONAWE KEPULAUAN”
OLEH :
HELDA, AMKGNIP. 19850731 201903 1 003
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPILGOLONGAN II ANGKATAN VIII
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUANBEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAPROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI2020
i
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASINILAI- NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
“PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG
KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RSUD KABUPATEN
KONAWE KEPULAUAN”
OLEH :
HELDA, AMKGNIP. 19850731 201903 1 003
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPILGOLONGAN II ANGKATAN VIII
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUANBEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAPROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI2020
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARABADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUANLAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN
MULUT DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”
Oleh :
HELDA, AMKGNIP : 19850731 201903 1 003
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal 18 Juni 2020
di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
COACH MENTOR
LA HADIFA, SE,. M.Si dr. RUDI UTOMONIP. 19611231 199103 1 049 NIP.19700117 200604 1 002
iii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARABADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHANLAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN
MULUT DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”
Oleh :
HELDA, AMKGNIP : 19850731 201903 1 003
Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentorpada Seminar/Evaluasi pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
pada tanggal 18 Juni 2020
Kendari, 18 Juni 2020
PENGUJI,
Dr. Drs. Ruslan, M.PdNIP.19650528 199403 1 007
COACH,
La Hadifa, SE,. M.SiNIP. 19611231 199103 1 049
MENTOR,
dr. RUDI UTOMONIP.19700117 200604 1 002
Mengetahui :KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.SiNIP. 19620407 198103 2 002
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah berkat limpahan Rahmat dan Ridho Allah Subhanallahu
Wata’ala, penulisan tugas Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN tentang
“Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Di RSUD
Kabupaten Konawe Kepulauan” ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme
Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan,
dan masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE.,M.Si, selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan
pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Golongan II.
2. Bapak. Umar, S.Pd selaku Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Konawe Kepulauan yang telah
mendukung kegiatan pendidikan dan latihan dasar CPNS Golongan II.
3. Bapak dr. Rudi Utomo, selaku Direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan selama
melakukan kegiatan aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai dasar profesi ASN
di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan.
4. Bapak La Hadifa, Se, M.Si. selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti
dalam proses pembimbingan laporan aktualisasi ini;
5. Bapak Dr. Drs. Ruslan, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan
masukan dan arahan kepada penulis;
6. Seluruh Widyaiswara pemberi materi selama latsar CPNS dan yang telah
banyak meluangkan waktu, pemikiran, dan memberikan saran serta dengan sabar
memberikan materi-materi yang berkualitas salama prajabatan pola baru, untuk
pembinaan menjadi ASN yang professional
v
7. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan
baik.
8. Dokter Gigi drg. Asrul Mahsiddin dan Rekan kerja seprofesi Terapis gigi dan
mulut di Ruang Poli Gigi RSUD Kabupaten konawe kepulauan yang selalu
memberikan masukan dan saran dalam proses kegiatan aktualisasi,
9. Keluarga tercinta, yang terdiri dari kedua orang tua dan istri yang senantiasa
memberikan dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan seluruh rangkaian
kegiatan dan kewajiban pada masa Latsar; dan
10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Golongan II Angkatan VIII dan
Angkatan IX Tahun 2020 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak berbagi
bersama selama proses Latsar di BPSDM Provinsi Sultra
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar pada
laporan kegiatan aktualisasi ini, oleh karena itu kami berharap kepada semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan laporan
aktualisasi ini. Penulis juga berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai
"ANEKA" dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
Langara, 18 Juni 2020
HELDA, AMKG
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….. i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………... iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………. viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………….. ix
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………….. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………. 4
1.2.1 Tujuan Umum ………………………………………………………. 4
1.2.2 Tujuan Khusus ……………………………………………………… 4
1.3 Manfat…………………………………………………………………………. 4
1.3.1 Manfaat Bagi Penulis………………………………………………... 4
1.3.2 Manfaat Bagi Organisasi…………………………………………...... 4
1.3.3 Bagi Masyarakat……………………………………………………… 4
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi…………………………………………… 4
1.5 Waktu dan Tempat Aktualisasi…………………………………………………. 5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN
2.1 Gambaran Umum Organisasi…………………………………………………... 6
2.1.1 Profil Organisasi……………………………………………………… 6
2.1.2 Struktur Organisasi…………………………………………………… 6
2.1.3. Visi, Misi dan Nilai Organisasi………………………………………. 10
2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi………………………………… 11
2.1.5 Tugas Pokok Perawat Gigi…………………………………………… 13
2.2 Konsepsi Nilai Dasar ANEKA…………………………………………………. 15
2.2.1 Akuntabilitas…………………………………………………………. 15
2.2.2 Nasionalisme…………………………………………………………. 17
vii
2.2.3 Etika Publik………………………………………………………….. 19
2.2.4 Komitmen Mutu……………………………………………………… 20
2.2.5 Anti Korupsi…………………………………………………………. 22
2.3 Peran dan Kedudukan ASN……………………………………………………. 24
2.3.1 Manajemen ASN…………………………………………………….. 24
2.3.2. Whole Of Government……………………………………………….. 27
2.3.3 Pelayanan Publik……………………………………………………… 30
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Deskripsi Rancangan Aktualisasi………………………………………………. 32
3.1.1 Penetapan Isu…………………………………………………………. 32
3.1.2 Analisis Dampak Isu…………………………………………………. 32
3.1.3 Matriks Deskripsi Kegiatan Aktualisasi……………………………… 33
3.1.4 Indikator Keberhasilan……………………………………………….. 45
3.1.5 Faktor Pendukung Keberhasilan……………………………………… 45
3.1.6 Perkiraan Hambatan dan Antisipasi…………………………………. 45
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI
4.1 Kendala dan Antisipasi…………………………………………………………. 47
4.2 Hasil Aktualisasi………………………………………………………………... 49
4.2 Matriks Habitusi Nilai- Nilai Dasar ASN………………………………………. 72
4.4 Matriks Keterkaitan Kegiatan Dengan Kedudukan
Dan Peran ASN dalam NKRI………………………………………………….. 73
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………… 74
5.2 Saran……………………………………………………………………………. 75
5.3 Rencana Tindak Lanjut…………………………………………………………. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan…………………. 8
Gambar 4.1. Melapor dan menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan…………… 52
Gambar 4.2 Meminta persetujuan dan dukungan terkait rencana kegiatan……………….. 52
Gambar 4.3. Foto bersama direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan……………… 52
Gambar 4.4. Surat Pernyataan dukungan yang telah ditandatangani oleh-
Direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan…………………………….. 52
Gambar 4.5. Dokumentasi mencari bahan penyuluhan…………………………………… 58
Gambar 4.6. Dokumentasi menyusun materi penyuluhan………………………………… 58
Gambar 4.7. Dokumentasi konsultasi materi penyuluhan kepada dokter gigi……………. 58
Gambar 4.8. Dokumentasi konsultasi dengan rekan kerja seprofesi……………………… 58
Gambar 4.9 : Dokumentasi menyiapkan media penyuluhan……………………………..…. 63
Gambar 4.10 : Dokumentasi memberikan kuesioner pre-test……………………………..… 63
Gambar 4.11 :Dokumentasi memberikan penyuluhan secara individu……………………... 63
Gambar 4.12 :Dokumentasi memberikan penyuluhan diruang tunggu……………………... 63
Gambar 4.13 Dokumentasi memberikan kuesioner Post- tes……………………………..… 69
Gambar 4.14 Dokumentasi mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes……………………….... 69
Gambar 4.15 Dokumentasi menyusun laporan hasil evaluasi…………………………….… 69
Gambar 4.16 Dokumentasi melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan………………….. 69
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Daftar Ketenagaan RSUD Konawe Kepulauan berdasarkan Pendidikan-
Tahun 2020…………………………………………………………………......... 8
Table 3.1. Matriks Deskripsi Kegiatan Aktualisasi………………………………………… 33
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ……………………………………………………... 44
Tabel 4.1 Kendala dan Solusi……………………………………………………………….. 47
Table 4.2 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar Profesi PNS………………. 49
Table 4.3 Matriks Habituasi Nilai- Nilai Dasar ASN……………………………………….. 72
Tabel 4.4 Matriks Keterkaitan Kegiatan Dengan Kedudukan-
dan Peran ASN dalam NKRI……………………………………………………... 73
x
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran Kegiatan 1 : Mengkonsultasikan dengan pimpinan dan mememinta dukunganterkait kegiatan aktualisasi
1. Dokumentasi melapor dan menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan2. Dokumentasi melapor dan menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan3. Dokumentasi lembar Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi (Terlampir)4. Dokumentasi lembar Surat Pernyataan Mentor bermaterai (Terlampir)
B. Lampiran Kegiatan 2 : Konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatanpenyuluhan
1. Dokumentasi Mencari bahan penyuluhan2. Dokumentasi Menyusun materi penyuluhan3. Dokumentasi Konsultasi materi penyuluhan kepada dokter gigi4. Dokumentasi Konsultasi dengan rekan kerja seprofesi5. Dokumentasi Konsultasi materi penyuluhan kepada dokter gigi6. Dokumentasi Foto bersama Dokter Gigi RSUD Konawe Kepulauan
C. Lampiran Kegiatan 3 : Melaksanakan penyuluhan kepada pasien
1. Dokumentasi menyiapkan media penyuluhan2. Dokumentasi memberikan kuesioner pre-test3. Dokumentasi memberikan penyuluhan secara individu didalam ruangan4. Dokumentasi memberikan penyuluhan diruang tunggu5. Dokumentasi lembar Kuesioner Pre Post Test (Terlampir)6. Dokumentasi lembar Daftar hadir peserta penyuluhan (Terlampir)7. Dokumentasi lembar Satuan Acara Penyuluhan /SAP (Terlampir)
D. Lampiran Kegiatan 4 : Evaluasi Hasil Kegiatan
1. Dokumentasi Memberikan kuesioner Post- tes2. Dokumentasi Mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes3. Dokumentasi Menyusun laporan hasil evaluasi4. Dokumentasi Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan5. Lembar Rekapan Hasil Evaluasi Penyuluhan (Terlampir)6. Lembar Diagram Evaluasi (Terlampir)
7. Strategi Bimbingan Lembar 1
8. Strategi Bimbingan Lembar 2
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan sebuah frame dan cara pandang
seluruh elemen bangsa dalam memahami kesatuan dan persatuan bangsa disegala aspek,
termaksud aspek pemerintah. Cara pandang ini diperlukan karena tidak terlepas dari
karakteristik keberagaman Indonesia yang ada.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN bertugas melaksanakan kewajiban publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Dalam undang- undang nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil Negara, pegawai ASN
berfungsi sebagai : 1) Pelaksana kebijakan public, 2) Pelayan public, dan 3) perekat dan
pemersatu bangsa. Fungsi- fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tangggung jawab
dan dapt dipertanggung jawabkan kepada publik.
Untuk membentuk PNS yang profesional, yang mampu melaksanakan tugas dan
perannya sebagai pelayan masyarakat diperlukan pembentukan karakter yang didasarkan pada
nilai-nilai dasar profesi PNS yang tertuang dalam Peraturan Kepala LAN RI Nomor 38 tahun
2014. Berdasarkan Perkalan 38/2014 tentang penyelenggaraan diklat prajabatan pola baru,
peserta diklat diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat
dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi (ANEKA).
Sehingga akan dihasilkan pemerintahan yang bersih (good govermen) dan pelayanan yang
prima untuk masyarakat.
Peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang
menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Agar Aktualisasi dapat
dilaksanakan dengan baik maka peserta diklat perlu membuat rancangan aktualisasi dan
2
kemudian dituangkan dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di
tempat Habituasi.
Salah satu pelayanan publik bagi ASN yaitu Rumah sakit. Rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat .Upaya
kesehatan yang dapat menunjang terwujudnya derajat kesehatan yang optimal dapat dilakukan
melalui pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di poli Gigi.
Gigi dan mulut merupakan salah satu organ tubuh penting sebagai media masuknya
makanan kedalam tubuh. Tanpa gigi yang sehat, kita tidak dapat mengunyah makanan yang
menjadi asupan gizi untuk tubuh secara keseluruhan. Gangguan pada gigi dan mulut dapat
memicu adanya penyakit lain, misalnya saja stroke yang disebabkan karena penyumbatan
pembuluh darah. Tumpukan plak pada gigi dan gusi menyebabkan penebalan pada plak
sehingga menutupi dinding pembuluh darah. Sehingga jalannya darah yang mengangkut
oksigen ke otak menjadi lebih lambat atau terhenti sama sekali.
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah usaha terencana dan terarah untuk
menciptakan suasana agar seseorang atau kelompok masyarakat mau merubah perilaku lama
yang kurang menguntungkan utnuk kesehatan gigi menjadi lebih menguntungkan.tujuan
penyuluhan kesehatan gigi yaitu adanya perubahan perilaku dari individu atau masyarakat
kearah perilaku sehat sehingga tercapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal. (
Rasko 17 blogspot. Com).
Berdasarkan hasil rikesdas tahun2018 menunjukan bahwa proporsi masalah gigi dan
mulut serta mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi diprovinsi Sulawesi tenggara
bermasalah gigi dan mulut berdasarkan hasil wawancara yaitu 60,5% , proporsi perilaku
menyikat gigi dengan benar pada penduduk usia diatas atau sama dengan 3 tahun sebesar 8,2
%.
Berdasarkan tabel data Jumlah kunjungan pasien poli gigi RSUD Kabupaten Konawe
Kepulauan dari bulan januari 2019 sampai bulan juli 2019 terus mengalami peningkatan dari
10 pasien kunjungan menjadi 46 kunjungan, dengan jenis diagnose tertinggi adalah pulpitis
ireversible yaitu sebuah peradangan yang terjadi pada saraf gigi (pulpa) akibat infeksi
bakteri.Pulpitis dapat berawal dari lubang gigi yang tidak segera ditangani dengan tepat
sehingga berkembang semakin parah akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga
kebersihan gigi dan mulutnya.
3
Ada beberapa cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yaittu
a. Sikat gigi secara rutin
Merupakan cara yang paling mudah untuk merawat kesehatan gigi, sedikitnya setiap
hari sebanyak dua kali sehari dengan baik dan benar ketika sebelum tidur malam dan pagi hari
setelah sarapan, menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride yang dapat membantu
menguatkan enamel gigi sehingga gigi tidak mudah rusak atau berlubang
b. Batasi makanan dan minuman yang dapat merusak gigi
Terdapat beberapa minuman yang merusak gigi, seperti soda, alcohol, makanan yang
manis dan lengket seperti cokelat, yang dapat membuat gigi rentan kropos dan berlubang
c. Makan makanan yang bergizi
Sama halnya dengan air, makan makanan yang bergizi juga baik untuk kesehatan gigi
dan mulut, seperti biji- bijian, kacang- kacangan, buah- buahan, dan sayuran, jenis lemak
sehat dalam makanan laut dapat mengurangi resiko peradangan, sehingga dapat menurunkan
resiko penyakit gusi.
d. Periksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi
Memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali bisa menjadi salah
satu cara untuk menghindari gigi berlubang dan merupakan langkah perawatn gigi yang baik,
gangguan pada gigi dapat terdeteksi lebih awal sehingga lebih mudah dan cepat ditangani
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai –
nilai dasar ANEKA terkait dengan “Peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan
gigi dan mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan “. Kegiatan tersebut telah
diaktualisasikan selama 30 (tiga puluh) hari untuk berkontribusi meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Kabupaten Konawe Kepulauan. Sebagai Perawat Gigi,
penulis berkewajiban untuk mengimplementasikan nilai – nilai dasar profesi PNS. Nilai- nilai
tersebut diimplementasikan dalam melakukan pelayanan sesuai dengan tugas pokok perawat
gigi. Salah satu dari tugas pokok tersebut adalah melakukan penyuluhan gigi dan mulut,
karena kurangnya kesadaran masyarakat dikabupaten kepulauan untuk menjaga kesehatan
gigi dan mulutnya.
4
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Terinternalisasinya nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan mengetahui kedudukan dan
peran profesi ASN dalam NKRI (manajemen ASN, Whole of Government, pelayanan
publik). Serta dapat menyelesaikan permasalahan dan memberikan perubahan yang
positif di lingkungan kerja.
1.2.2 Tujuan khusus
Terwujudx peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di
RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN kepada diri sendiri
maupun dalam unit kerja sesuai dengan kegiatan serta menguasai bidang dan tugasnya
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai
pelayan masyarakat.
1.3.2 Bagi Organisasi
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada pasien yang berkunjung
di RSUD kabupaten Konawe Kepulauan
1.3.3 Bagi Masyarakat
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut.
1.4 Ruang lingkup kegiatan aktualisasi
Berdasarkan dari beberapa tugas pokok dan fungsi saya sebagai Perawat Gigi di
RSUD Kabupaten Konawe kepulauan provinsi Sulawesi Tenggara saya telah
mengaktulisasikan nilai-nilai ANEKA pada salah satu tugas pokok dan fungsi saya
yaitu melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
a. Mengonsultasikan dengan pimpinan dan meminta dukungan terkait kegiatan
aktualisasi
b. Konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan
c. Melaksanakan sosialisasi penyuluhan kesehatan gigi kepada pasien
d. Evaluasi hasil kegiatan
5
1.5 Waktu dan tempat aktualisasi
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien dalam upaya meningkatkan
pemahaman kesehatan gigi dan mulut dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA yang
telah dilaksanakan selama 30 hari kerja sejak tanggal 30 Maret 2020 sampai 30 April
2020 di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
6
BAB IIGAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN
2.1 Gambaran Umum Organisasi
2.1.1. Profil Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan mulai dibangun
pada Tahun Anggaran 2016. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe
Kepulauan terletak di ibu Kota Konawe Kepulauan tepatnya di Desa Pasir Putih,
Kecamatan Wawonii Barat yang mempunyai luas lahan : 80.000 m² dan luas
bangunan 3.511 m². RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan terletak pada garis bujur -
4.024602 dan garis lintang 122.990724.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan adalah Rumah Sakit
yang berada di Kabupaten Konawe Kepulauan.Kabupaten Konawe Kepulauan sendiri
adalah salah satu Daerah Otonom Baru (DOB) yang dimekarkan dari Kabupaten
Konawe berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2013 tanggal 11 Mei 2013.
Secara kelembagaan RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan dibentuk pada bulan
September 2014, terdaftar di Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 4 Februari
2015.RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan terletak di wilayah Kecamatan Wawonii
Barat, tepatnya menempati bangunan gedung Puskesmas Langara.
Berdasarkan Surat Dinas Penanaman Modal, PTSP, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi kabupaten Konawe Kepulauan nomor 503/DPM-PTSP,NAKERTRANS-
III/2017 tanggal 2 maret 2017, tentang Izin Operasional Rumah Sakit Kabupaten
Konawe Kepulauan, memberikan izin operasional Rumah Sakit Umum Daerah
kabupaten Konawe Kepulauan Type D untuk untuk menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan Daerah Kab. Konawe Kepulauan, dimana tugas pokok dan fungsi lembaga
teknis Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Kepulauan yang merupakan unsur
pendukung dari tugas pemerintahan dimana Rumah Sakit Umum Daerah Konawe
Kepulauan dipimpin oleh direktur yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris daerah dan secara teknis operasional memperoleh
pembinaan dari dinas kesehatan.
2.1.2 Struktur Organisasi
Peraturan Bupati Kabupaten Konawe Kepulauan Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana
7
Teknis Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Konawe menjelaskan bahwa Rumah Sakit dipimpin oleh seorang Direktur
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Adapun susunan
organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Konawe Kepulauan yaitu :
a. Direktur;
b. Komite, terdiri dari:
1) Komite Medis
2) Komite Keperawatan
3) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien
5) Komite K3
6) Komite Etik
7) Komite Nakes Lainnya
c. Sub Bagian Tata Usaha;
d. Seksi Pelayanan Medis, Keperawatan dan Kebidanan, terdiri dari:
1) Instalasi Gawat Darurat
2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Rawat Inap
e. Seksi Pelayanan Non Klinik dan Penunjang Klinik, terdiri dari:
1) Instalasi Rekam Medis
2) Instalasi Farmasi
3) Instalasi Gizi
4) Unit Laboratorium
5) Unit CSSD
6) Unit Loundry
7) IPSRS
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Adapun Bagan struktur organisasi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai
berikut :
8
Gambar 1 . Struktur organisasi RSUD Kabupaten Konaw Kepulauan
Jenis dan Jumlah Ketenagaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe
Kepulauan Tahun 2020 menurut Kualifikasi Pendidikan sebanyak173 Orang.
Tabel 1 Daftar Ketenagaan RSUD Konawe Kepulauan berdasarkan PendidikanTahun 2020
N
O
KUALIFIKASI
PENDIDIKANPNS
HONOR/
KONTRAKJUMLAH
I Tenaga Medis
1 Dokter Umum + Interensif 3 4 7
2 Dokter Spesialis Bedah - - -
3 Dokter Spesialis Penyakit
Dalam
- - -
4 Dokter Spesialis Kes. Anak - - -
5 Dokter Spesialis Obgyn - - -
6 Dokter Spes THT - - -
7 Dokter Spes Anastesi - - -
7 Dokter Gigi 1 - 1
Sub Total 4 4 8
I Tenaga Keperawatan
9
I
1 Perawat Profesional (Ners) 23 9 32
2 Sarjana Keperawatan - 2 2
3 Perawat Vokasi (D3/D4) 4 23 27
4 Perawat Kesehatan Gigi
(AMKG)6 2 8
5 Bidan (D3/D4) 6 19 25
6 Fisioterapis - 1 1
Sub Total 39 56 95
I
I
I
Tenaga Kefarmasian
1 Apoteker 4 4
2 S1 Farmasi 1 1
3 D3 Farmasi - 6 6
Sub Total 4 7 11
I
V
Tenaga Kesehatan
Masyarakat
1 S2 Kesehatan Masyarakat - - -
2 S1 Kesehatan Masyarakat 9 2 11
Sub Total 11 2 11
V Tenaga Gizi
1 S1 Gizi - - -
2 D3 Gizi 4 2 6
3 Tenaga Gizi lainnya - - -
Sub Total 4 2 6
V
I
I
Tenaga Penunjang Medis
1 Radiografer 2 - 2
2 Elektromedis 1 - 1
3 Analis Kesehatan 5 1 6
10
4 Sanitarian 3 1 4
5 Perekam Medis 4 - 4
Sub Total 15 2 17
I
X
Sarjana Muda / Sarjana Non Kesehatan
1 S1 Komputer - 1 1
2 D1 Komputer - - -
3 D3 Lainnya - - -
Sub Total - 1 3
X SLTA / SLTP / SD
1 SMA Sederajat 1 16 17
2 SLTP Sederajat - 6 6
Sub Total 1 22 23
JUMLAH TOTAL79 96 17
5
Sumber : Data Primer per Januari Tahun 2020
2.1.3 Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Dari berbagai harapan stakeholders terhadap rumah sakit, maupun harapan
rumah sakit kepada stakeholders, RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
menerjemahkannya ke dalam penetapan visi, misi, dan strategi rumah sakit.
Visi merupakan gambaran masa depan rumah sakit yang hendak diraih yang
bersifat realistis, nyata, menarik, dan menantang. Dengan penetapan visi, diharapkan
seluruh komponen rumah sakit memiliki pandangan jauh ke depan ke arah mana
rumah sakit akan dibawa sesuai dengan harapan stakeholders. Berdasarkan berbagai
kajian dan pertimbangan atas semua aspek yang mempengaruhi rumah sakit, RSUD
Kabupaten Konawe Kepulauan menetapkan rumusan visi sebagai berikut:
“MENJADI RUMAH SAKIT YANG BERKUALITAS DAN MENJADIKEPERCAYAAN PUBLIK DI KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN”
Misi adalah pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
oleh rumah sakit, sehingga membawa rumah sakit kepada suatu fokus untuk
menggalang sumber daya yang ada guna melaksanakan aktivitas utama rumah sakit.
11
Berdasarkan Visi tersebut di atas, Misi yang ingin dicapai Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan adalah:
a. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan
keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan.
b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan yang bermutu dan
beretika untuk menunjang pelayanan.
c. Menyediakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkompetensi dan profesional
dibidangnya.
d. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir.
e. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, integritas, beretika dan
akuntabel.
Dalam upaya menggapai misi tersebut, RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
sebagai bagian dari elemen institusi pemerintah daerah dihadapkan pada dua
responsibilitas yang harus diemban, yaitu peran sebagai satuan kerja yang tidak
bertujuan mencari keuntungan dan peran untuk dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk dapat menjalankan peran
tersebut, sangat diperlukan proses tata kelola (governance) yang simetris sehingga
tujuan tersebut dapat dicapai secara seimbang.
2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
a. Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
RSUD Kelas D Kabupaten Konawe Kepulauan mempunyai tugas pelayanan
kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan upaya promotif dan preventif dan pelayanan rujukan kesehatan,
pelayanan rawat inap serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan bidang kesehatan.
b. Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
1) Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan operasional dalam bidang kesehatan
berdasarkan kebijakan, data dan program yang ditetapkan di bidang Kesehatan serta
perundang-undangan yang berlaku;
2) penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan keselamatan, kendali
mutu dan kendali biaya;
12
3) penyelenggaraan pelayanan Medis umum, kepada pasien sesuai dengan kompetensi
dan kewenangan dokter, dengan memanfaatkan kemampuan fasilitas rumah sakit
secara optimal;
4) penyelenggaraan Pelayanaan Gawat Darurat, selama 24 jam sehari dan 7 (tujuh) hari
seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat
darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai standard pelayanan kegawat
daruratan;
5) penyelenggaraan pelayanan Keperawatan, sesuai dengan kompetensi dan standar
praktik keperawatan serta perundang-undangan yang berlaku;
6) penyelenggaraan pelayanan laboratorium sesuai standar pelayanan laboratorium serta
kewenangan dan ketentuan perundang-undangan;
7) penyelenggaraan pelayanan radiologi, sesuai kewenangan dan perundang-undangan
yang berlaku;
8) penyelengaraan pelayanan farmasi dalam rangka memenuhi ketersediaan obat untuk
kebutuhan pelayanan kesehatan meliputi: penyediaan, pengelolaan, distribusi sediaan
farmasi, perbekalan kesehatan habis pakai dan pelayanan farmasi klinik;
9) penyelenggaraan pelayanan rujukan sesuai kewenangan dan ketentuan perundang-
undangan;
10) penyelenggaraan pelayanan rawat inap dan rawat jalan, sesuai ketentuan perundang-
undangan;
11) penyelenggaraan promotif, preventif dan rehabilitatif, sesuai kewenangan dan
ketentuan perundang undangan;
12) pelaksanaan kerja sama dengan institusi lain seperti lembaga pendidikan/pelatihan,
organisasi profesi, dan lembaga penelitian kesehatan masyarakat yang kompeten
sesuai ketentuan perundangundangan;
13) pelaksanaan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pelayanan kesehatan dalam
bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit sesuai ketentuan perundang-
undangan;
14) penyusunan Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) sesuai ketentuan
perundang-undangan;
15) penyelenggaraan kegiatan administrasi kepegawaian, ketatausahaan dan pengelolaan
keuangan;
16) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya
13
Selain melaksanakan fungsi di atas, Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D dapat
memberikan pelayanan
1) Pelayanan medis spesialis dasar, pelayanan ini dapat diberikan dapat diberikan oleh
dokter spesialis, residen tahap mandiri, atau dokter dengan kewenangan tambahan
tertentu sesuai dengan pelayanan Medis spesialis dasar meliputi:
a) Pelayanan Spesialis kebidanan dan kandungan;
b) Pelayanan Spesialis kesehatan anak;
c) Pelayanan Spesialis penyakit dalam; dan
d) Pelayanan Spesialis bedah
2) Pelayanan medis spesialis penunjang, pelayanan ini dapat diberikan oleh dokter
spesialis, residen tahap mandiri, atau dokter dengan kewenangan tambahan tertentu
sesuai dengan pelayanan medis spesialis penunjang meliputi:
a) Pelayanan Radiologi;
b) Pelayanan Laboratorium
Komite di Rumah Sakit Umum Daerah merupakan perangkat khusus yang
dibentuk untuk tugas tertentu berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
dan melakukan penyusunan pelayanan profesi, pembinaan etika profesi dan
memberikan saran dalam pengembangan profesi.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktur, Kepala Sub Bagian Tata Usaha,
Kepala Seksi Pelayanan Medis, Keperawatan dan Kebidanan, Kepala Seksi Pelayanan
Nonklinik dan Penunjang Klinik, Komite dan Instalasi wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam lingkungan masing-masing maupun antar
satuan organisasi dilingkungan pemerintah daerah serta instansi lain diluar pemerintah
daerah sesuai dengan kewenangan dan tugas masing-masing.
2.1.5 Tugas Pokok Perawat Gigi
Tugas pokok perawat gigi terampil berdasarkan PERMENPAN-RB Nomor 23Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi Dan Angka Kreditnya
1) Menyusun rencana kerja harian;
2) Menyusun rencana kerja bulanan;
3) Menyusun rencana kerja tahunan;
4) Menyusun matrik kegiatan
5) Mengajukan permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan bulanan;
14
6) Melakukan inventarisasi alat;
7) Melakukan inventarisasi obat dan bahan;
8) Melakukan pemilahan dan penyimpanan alat;
9) Menyiapkan ruangan dalam rangka persiapan pelayanan;
10) Menyiapkan instrumen/alat dalam rangka persiapan pelayanan;
11) Menyiapkan dokumen dalam rangka persiapan pelayanan;
12) Mengikuti pre conference dan post conference (koordinasi);
13) Melakukan analisis keluhan pelanggan;
14) Menyiapkan sarana/peralatan sterilisasi;
15) Melakukan sterilisasi alat;
16) Melakukan sterilisasi bahan;
17) Melakukan desinfeksi dental unit;
18) Melakukan triase pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di klinik gigi;
19) Melakukan pencatatan dan pelaporan harian pelayanan keperawatan gigi dan
mulut;
20) Melakukan pemeriksaan subjektif pada pasien di pelayanan tingkat dasar dan
rujukan;
21) Melakukan pemeriksaan vital sign pada pasien di pelayanan tingkat dasar dan
rujukan;
22) Melakukan pemeriksaan obyektif pada pasien di pelayanan tingkat dasar dan
rujukan;
23) Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada kelompok
individu/kelompok;
24) Melakukan pengolesan disclosing solution;
25) Melakukan pemeriksaan debris/plak indeks;
26) Melakukan pemeriksaan calculus indeks;
27) Melakukan pemeriksaan def;
28) Melakukan pemeriksaan DMF-T;
29) Melakukan identifikasi dan penegakan diagnosa keperawatan gigi pada
individu, kelompok/ masyarakat;
30) Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
pada individu, kelompok/masyarakat;
31) Melaksanakan komunikasi therapeutik;
15
32) Melaksanakan pembersihan karang gigi;
33) Melakukan perawatan luka non post op rongga mulut;
34) Membimbing sikat gigi pada individu/kelompok;
35) Menyusun rencana/jadwal penyuluhan kesehatan gigi dan mulut;
36) Menerima konsultasi dari tenaga kesehatan lain;
37) Mendokumentasikan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut;
38) Melakukan evaluasi hasil kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut;
39) Melakukan trasfering alat dan bahan medik gigi dasar;
40) Melakukan manipulasi bahan pada kasus medik gigi dasar;
41) Melakukan rujukan kesehatan gigi dan mulut;
42) Melaksanakan tugas di tempat resiko;
43) Melaksanakan penatalaksanaan kegawatdaruratan;
44) Melaksanakan tugas pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada situasi tertentu
2.2 Konsepsi Nilai Dasar ANEKA
2.2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain
adalah:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi;
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Menurut LAN RI (2015:8), aspek-aspek
tersebut terdiri dari:
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
16
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal
(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horizontal
(pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi
sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung
dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
program, dan akuntabilitas kebijakan. (LAN RI, 2015:7).
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki sikap tanggung
jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bofens (dalam LAN RI, 2015:10)
menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis);
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Selain itu, menurut LAN RI (2015:11) akuntabilitas memiliki tingkatan hierarkis.
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut:
1. Akuntabilitas personal
2. Akuntabilitas individu
3. Akuntabilitas kelompok
4. Akuntabilitas organisasi
5. Akuntabilitas stakeholder
Akuntabilitas memiliki empat dimensi agar memenuhi terwujudnya sektor publik yang
akuntabel, diantaranya sebagai berikut:
1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality);
2. Akuntabilitas proses (process accountability);
3. Akuntabilitas program (program accountability);
4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).
Menurut Widita (2015) dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada
beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Kepemimpinan, Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
17
2. Transparansi, Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok/instansi.
3. Integritas, adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggung Jawab, adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan, adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan, Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
8. Kejelasan, Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi, adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir
2.2.2.Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Bahkan tidak
hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih
penting.Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN
memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan
negara.Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang
harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana
aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
18
Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai Dasar Nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler yang
membatasi agama dalam ruang privat.Pancasila justru mendorong nilai-nilai
ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik.Nilai-nilai ketuhanan
yang dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali
dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung
tinggi keadilan dan persaudaraan.
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa
memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang
positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan
kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.
2. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar.Ke dalam berarti
menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak
asasi manusia.Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan
terbagi dalam golongan-golongan.Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena
memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya,
yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter
dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah geopolitik nyata.
Selain kehendak hidup bersama, kebebasaan bangsa Indonesia juga
didukung oleh semangat gotong royong.Dengan kegotong royongan itulah,
Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,
bukan membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu
dari teritorial Indonesia.
4. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
19
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi.Fungsi pertama,
badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan asprasi
beragam golongan yang ada di masyarakat.Fungsi kedua, semangat
permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan negara untuk satu
golongan atau perorangan.Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan
hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa
kebaikan bagi semua pihak.
5. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan
bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan
menyelenggarakan keadilan.Keadilan sosial juga merupakan perwujudan
imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.
2.2.3.Etika publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan
hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nila-nilai yang dianut, Catalano, 1991 (dalam Widita, 2015). Etika adalah tujuan hidup
yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil (LAN, 2015:8).
Etika lebih dipahami sebagai refleksiatas baik atau buruk, benar atau salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik atau benar. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik (LAN, 2015:6). Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik
untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara
penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam
pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015:7).
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
20
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
2.2.4.Komitmen mutu
LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang dapat dijadikan
dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga
dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya,
waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Inovasi muncul karena
adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan
perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi, LAN RI (2015:11)
menyatakan bahwa proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner)
atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah
satu kekuatan organisasi untuk memenangkan persaingan.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:
21
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya
diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan
waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan
2. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi
penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat
diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah
mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan. Mutu kerja aparatur
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih banyak yang tidak
mengindahkan peraturan perundang-undangan.
Beberapa teknik atau metode perbaikan mutu
22
1. Metode Plan Do Check Act (PDCA)
a. Plan (Perencanaan)
Pada tahap ini dilakukan identifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi,
penyebabnya dan solusinya. Seperti identifikasi dan menetapkan prioritas peluang
perbaikan kualitas dari permasalahan yang sedang dihadapi, menetapkan sasaran
yang hendak dicapai, menggambarkan proses kerja yang berjalan, mengumpulkan
data-data terkait dengan proses kerja saat ini, mengidentifikasi sumber penyebab
masalah yang sedang terjadi dan mengembangkan rencana aksi (action plan).
b. Do (Melaksanakan)
Dalam tahap ini rencana aksi yang sudah disusun harus dijalankan secara konsisten
oleh semua orang. Tahap pelaksanaan ini harus didukung dengan dokumentasi yang
baik sehingga memudahkan untuk tahap berikutnya yaitu check
c. Check (Pemeriksaan)
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan apakah rencana aksi yang sudah dilakukan
telah berjalan dengan semestinya, apakah target dan ukuran keberhasilan yang telah
ditetapkan dapat dicapai? Jika belum tercapai apa saja yang menjadi kendala atau
sumber permasalahannya.
d. Act (Tindakan)
Melakukan tindakan atau keputusan yang perlu diambil sebagai tindak lanjut dari
tahap check. Ada tiga tindakan/keputusan terhadap hasil pemeriksaan yaitu adopt,
adapt (melakukan adaptasi), abandon (membtalkan).
2. Diagram sebab dan akibat
Diagram sebab dan akibat adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi
berbagai faktor yang menjadi akar permasalahan yang dianggap menjadi kendala dalam
mutu.
2.2.5 Anti korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurun waktuyang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang
(Widita, 2015).
23
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan
serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda
untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk
terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan
dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan
yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan
dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan
sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
24
negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya
demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya
pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia
tidak tergoda untuk hidup dalamgelimang kemewahan. Kekayaan utama yang
menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.Ia sadar bahwa
mengejarharta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan
kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan
dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian
dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman seprofesinya melakukan
perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan
tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai
dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang
ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang
adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan
dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
2.3. Peran Kedudukan ASN
2.3.1.Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada
25
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN
yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
a. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum
sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus
jelas.Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi
anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari
pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan
dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga
pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir
pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat
karir tertinggi.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat
dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah
yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan
di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan
bertugas sebagai berikut:
26
1) Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakanyang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
2) Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayananpublik
yang profesional dan berkualitas.Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan.
3) Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD1945, negara dan pemerintah.ASN menjunjung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan.Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan
dan kebijakan manajemen ASN, salah satunya asas persatuan dan kesatuan.
c. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.Dapat diartikan
bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima.Agar melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK
yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut;
PNS berhak memperoleh:
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2) Cuti
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4) Perlindungan; dan
5) Pengembangan kompetensi.
27
PPPK berhak memperoleh:
1) Gaji dan tunjangan
2) Cuti
3) Perlindungan; dan
4) Pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5 Tahun
2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan
untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
1) Jaminan kesehatan
2) Jaminan kecelakaan kerja
3) Jaminan kematian
4) Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.Pegawai
ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,dan
tanggung jawab
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.3.2.Whole of Government
Whole of Government (WoG) Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi
empiris di lapangan, maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan
integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems
28
yang sulit dipecahkan dan di atasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang
melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan
perilaku.
a. Penerapan Whole of Government
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh
beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
1) Penguatan koordinasi antar lembaga. Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika
jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan
manageable. Dalam prakteknya, span of control atau rentang kendali yang
rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah
lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi.
Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih
mudah.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah dan
permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementrian adalah
salah satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan
status lembaga setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan
yang dikoordinasikan.
3) Membangun gugus tugas, gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan di luar struktur formal, yang setidaknya tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya
yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan
formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordnasi tadi.
4) Koalisi sosial, koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan
khusus dalam koordinasi.
b. Tantangan dalam praktek
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek sebagai
berikut:
1) Kapasitas SDM dan institusi
Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama.
Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG, misalnya
29
mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, dimana terjadi
penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda.
2) Nilai dan budaya organisasi
Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadi upaya kolaborasi
dengan kelembagaan.
3) Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG.
Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu mengakomodasi
perubahan nilai dan budayA organisasi serta meramu SDM yang tersedia guna
mencapai tujuan yang diharapkan
c. Praktek Whole of Government (WoG)
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor
yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenalI dapat
didekati oleh pendekatan WoG sebagai berikut:
1) Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang menghasilkan
berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga masyarakat. Dokumen yang
dihasilkan bisa meliputi KTP, status kewarganegaraan, status usaha, surat
kepemilikan, atau penguasaan atas barang, termasuk dokumen-dokumen resmi
seperti SIUP, izin trayek, izin usaha, akta, sertifikat tanah dan lain-lain
2) Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
perhubungan dan lainnya.
3) Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan
warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air
bersih, dan lain-lain
4) Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat. Adapun berdasarkan pola pelayanan publik, juga dapat
dibedakan dalam lima macam pola pelayanan sebagai berikut:
d. Nilai-nilai dasar Whole of Government
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang
terkait dengan pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut ini.
1) Koordinasi
30
Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar
lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan
2) Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi
kesatuan yang utuh
3) Singkronisasi
Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai
sumber, dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut.
4) Simplifikasi
Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses disuatu
lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.
2.3.3.Pelayanan publik
Sebagai Aparatur pemerintahan, ASN mempunyai salah satu peran yang
penting dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara dalam
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
pelayanan publik kepada masyarakat.Aparatur Sipil Negara melakukan perannya
sebagai aparatur pemerintah dengan memberi pelayanan publik.
Aparatur Sipil Negara merupakan penyelenggara pelayanan publik dituntut
untuk memberikan kinerja dengan produktivitas yang baik dalam memberikan
pelayanan, memberikan kualitas pelayanan yang baik dan prima, dimana Aparatur
Sipil Negara responsive serta responsibel dalam melakasanakan dan memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat dan bertanggung jawab atau ada pertanggung
jawaban (akuntabel) terhadap tugas dan fungsinya serta hasil pencapaian yang telah
dilaksanakannya.
Prinsip-prinsip Pelayanan Publik Penyelengaraan pelayanan publik juga harus
memenuhi beberapa prinsip pelayanan sebagaimana yang disebutkan dalam Keputusan
Menteri Pendayagunaan Negara Nomor 63 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :
1. Kesederhanaan
2. Kejelasan
3. Kepastian waktu
4. Akurasi
5. Keamanan
31
6. Tanggung jawab
7. Kelengkapan sarana dan prasarana
8. Kemudahan akses
9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan
10. Kenyamanan
32
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
3.1 Deskripsi Rancangan KegiatanAktualisasi
3.1.1 Penetapan IsuDalam penetapan isu, melihat ada beberapa isu yang terdapat di ruang poli Gigi RSUD
Kabupaten konawe kepulauan yaitu :
1. Rendahnya pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di RSUD
Kabupaten Konawe Kepulauan
2. Minimnya pengetahuan pasien tentang penyebab karies (lubang gigi) di RSUD
kabupaten konawe kepulauan
3. Belum optimalnya proses sterilisasi alat kesehatan Gigi di RSUD Kabupaten
Konawe Kepulauan
Berdasarkan isu diatas maka penulis mengambil isu “Rendahnya pemahaman pasien
tentang kesehatan gigi dan mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan” Sebelum
mengambil judul rancangan aktualisasi, terlebih dahulu penulis berkonsultasi dengan
Coach dan disetujui oleh mentor. Dalam penetapan isu prioritas berdasarkan observasi
selama kurang lebih 11 bulan bertugas menemukan banyaknya pasien yang
berkunjung ke poli gigi dimana tingkat kesehatan giginya sangat buruk, seperti
keluhan gigi berlubang(caries),sakit gigi, banyaknya karang gigi (calculus), dan gusi
bengkak (Gingivitis).
3.1.2 Analisis dampak isu
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu mengenai “Rendahnya pemahaman
pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di RSUD Kabupaten Konawe
Kepulauan” tidak dituntaskan melalui pemecahan isu , antara lain :
a. Buruknya kesehatan gigi dan mulut menyebabkan bakteri dapat
menginfeksi sekitar rongga mulut sehingga menyebabkan kerusakan gigi
dan gusi, bahkan dapat menyebar melalui aliran darah.
b. Bakteri pada mulut juga dapat bergerak keparu- paru, jantung serta ke
saluran pernapasan sehingga menyebabkan gangguan pernapasan
(Pneumonia)
33
3.1.3 Matriks Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Table 3.1. Matriks Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/HasilKeterkaitan substansi mata
pelatihanKontribusi terhadap
visi& misi organisasi
Penguatannilai
organisasi1 2 3 4 5 6 7
1 Mengkonsultasikan denganpimpinan danmeminta dukunganterkait kegiatanaktualisasi
a. Melaporkepada pimpinan
Terjadinyakonsultasi denganpimpinan
Hasil kegiatan:- Catatan diskusi- Dokumentasi
Akuntabilitas : adanya rasatanggung jawab untuk melapordan Konsultasikan kepadapimpinan mengenai kegiatanaktualisasi.
Nasionalisme : mengutamakanpenggunaan Bahasa Indonesiapada saat melakukan konsultasisebagai bentuk cinta tanah air
Etika Publik: mengedepankansikap sopan dan santun saatmelakukan Konsultasi
Komitmen Mutu: tercapainyatujuan yang telah di tetapkan,dan di harapakan dapatmemberi manfaat bagimasyarakat dan menjadiinovasi bagi Rumah sakit
Anti Korupsi : displin waktuyang telah ditetapkan untukmelakukan konsultasi kepadapimpinan mengenai kegiatan
MenyediakanSumber DayaManusia Kesehatanyang Berkompetendan Profesional diBidangnya
Belumditetapkan
34
yang di maksud.b. Menyampaikanrencana kegiatanaktualisasi
Terjadinyapenyampaianrencana kegiatanaktualisasi
Hasil Kegiatan:- Catatan diskusi- Dokumentasi
Akuntabilitas : penyampainrencana kegiatan di lakukandengan transparansi
Nasionalisme : menyampaikanrencana kegiatan meningkatkanderajat kesehatan gigimasyarakat sebagai bentukcinta tanah air .
Etika Publik: mendengarkanarahan dan masukan daripimpinan dengan cermat
Komitmen Mutu:Menyampaikan kegiatan inidapat meningkatkan mutupelayanan di Rumah Sakit
Anti Korupsi : penyampaiankegiatan dengan menanamkansikap Peduli.
c. Memintapersetujuan dandukungan terkaitkegiatanaktualisasi
Terjadinyapersetujuan dandukungan terkaitkegiatanaktualisasi
Hasil kegiatan:
Akuntabilitas :ditandatanganinya suratpersetujuan sebagai bentuktanggung jawab
Nasionalisme :ditandatanganinya suratpersetujuan menandakanpimpinan siap bekerja sama.Etika Publik: meminta
35
- Lembarpersetujuankegiatan- Dokumentasi
persetujuan dan dukunganterkait kegiatan dilakukandengan mengedepankan sikapsopan dan santun.
Komitmen Mutu: dalammeminta persetujuan dandukungan dilakukan denganpenuh keyakinan bahwakegiatan tersebut akan berjalanlancar, efektif dan efisien
Anti Korupsi : persetujuandan dukungan penyuluhandilakukan dengan disiplin
Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI :Terciptanya tenaga kesehatan yang profesionalisme dalam menghargai atasan sehingga terjalin koordinasi yang baik,
Analisis dampak apabila kegiatan tidak dilaksanakan :1. Tidak adanya persetujuan dari atasan2. Rencana kegiatan akan terhambat
2 Konsultasi dengandokter gigi tentangpelaksanaankegiatanpenyuluhan
a. Mencari bahanpenyuluhan
Tersedianyabahanpenyuluhan
Hasil kegiatan:- catatanpenyuluhan- Dokumentasi
Akuntabilitas : kegiatanmengkonsultasika dengandokter gigi sebagai bentukkepercayaan.
Nasionalisme : denganbergotong royong masalahdapat terpecahkanEtika Publik :mendengarkan arahan daridokter gigi dengan sopan
Menyediakan SumberDaya Manusia Kesehatanyang Berkompeten danProfesional di Bidangnya
Belumditetapkan
36
dan santun
Komitmen Mutu: materiaktualisasi yang di perolehsebagai acuan penyuluhanagar berjalan efektif danefisien
Anti Korupsi : dilakukandengan disiplin.
b. Menyusunmateripenyuluhan
TersedianyaMateriaktualisasi
Hasil kegiatan:-catatan materi- Dokumentasi
Akuntabilitas : penyusunanmateri aktualisasi harusmemiliki kejelasan.
Nasionalisme : penyusunanmateri dilakukan denganbermusyawarah denganrekan kera seprofesi.
Etika Publik: materi yangdisusun memuat kata- katayang sopan agar mudahdimengerti.
Komitmen Mutu: materipenyuluhan diharapkanmenjadi inovasi baru bagiRumah Sakit
Anti Korupsi : dalampenyususnan materiaktualisasi dilakukan
37
dengan disiplin waktu.
c. Konsultasikanmateri aktualisasi
TerjadinyaKonsultasitentang materiaktualisasi
Hasil kegiatan:-Catatandiskusi- Dokumentasi
Akuntabilitas : konsultasikegiatan yang di lakukansecara transparansi.
Nasionalisme : materi yangdikonsultasikan sebagaibentuk rasa kekeluargaan.
Etika Publik:mendengarkan dengancermat materi yangdikonsultasikan
Komitmen Mutu:konsulatsi di lakukan agarkegiatan tersebut bisaberjalan Lancar, efektif danefisien sehingga hasilnyamemuaskan
Anti Korupsi : dilakukansebagai bentuk rasa peduli.
Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI :Terjalin hubungan yang baik dengan rekan seprofesi secara terbuka dan profesionalAnalisis dampak apabila kegiatan tidak dilaksanakan :1. Tidak adanya dukungan dari dokter gigi menyebabkan kegiatan tidak berjalan efektif dan efisien2. Tidak efektifnya dalam penyampaian materi
3 Melaksanakanpenyuluhan kepadapasien
a. Menyiapkanmedia penyuluhan
Tersedianyamediapenyuluhan
Akuntabilitas : dalammenyiapkan mediapenyuluhan dilakukan
Mewujudkan pelayananyang berkualitas danterakreditasi dengan
Belumditetapkan
38
b. Memberikankuesionersebelummelakukanpenyuluhan(Pre-test)
Hasil kegiatan:-catatan-Dokumentasi
Terjadinyapemberiankuesioner Pre-Test
Hasil kegiatan:
dengan tanggung jawab.
Nasionalisme : mediapenyuluhan yangditampilkan akan dijelaskandengan Bahasa Indonesiayang baik sebagai bentukcinta tanah air.
Etika Publik: mediapenyuluhan dijelaskandengan menggunakan kata-kata yang sopan.
Komitmen Mutu:menyiapkan mediapenyuluhan dilakukan agarkegiatan berjalan secaraefektif dan efisien.
Anti Korupsi : mediapenyuluhan dipraktekkanagar pasien beranimelaksanakannya sendiridirumah.
Akuntabilitas : dalammemberikan kuesioner,petugas bertanggung jawabmemberikannya.Nasionalisme : kuesionerpenyuluhan yang disediakan menggunakan
mengutamakankeselamatan pasien sertakepuasan pelanggan
39
-Catatankuesioner Pre-test- Dokumentasi
bahasa indonesia sebagaibentuk rasa cinta tanah air.
Etika Publik: kuesionerpenyuluhan dibagikandengan sopan dan santun.
Komitmen Mutu:kuesioner yang diberikanmenjadi tolak ukur dalammeningkatkan mutupelayanan Rumah Sakit
Anti Korupsi : dalampengisian kuesioner pasienharus jujur.
c. Memberikanmateripenyuluhan
Terjadinyapemberianmateripenyuluhan
Hasil kegiatan:-Catatan materi-Dokumentasi
Akuntabilitas : membinakepercayaan kepada pasiensebelum memberikan materipenyuluhan .
Nasionalisme : dalammemberikan materipenyuluhan mengedepankansikap musyawarah.
Etika Publik: dalammemberikan materipenyuluhan, dilakukandengan sopan dan santun.
Komitmen Mutu:
40
pemberian materipenyuluhan di lakukan agarberjalan secara efektif danefisien.
Anti Korupsi : dalammemberikan materipenyuluhan, materidijelaskan secara jujur.
Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI :Menjadikan ASN yang professional dalam memberikan pelayanan publicAnalisis dampak apabila kegiatan tidak dilaksanakan :1. Tidak efektifnya dalam penyampaian materi2. Tidak dapat mengetahui tingkat pemahaman pasien tentang kesehatan gigi
4 Evaluasi hasilkegiatan
a. Memberikankuesioner (Post-test)
TersedianyakuesionerPost-tes
Hasil kegiatan-Catatankuesioner-Dokumentasi
Akuntabilitas : dalammenyiapkan kuesioner Post–test diberikan merupakantanggung jawab.
Nasionalisme : kuesionerPost-test yang di sediakanmenggunakan bahasaindonesia sebagai bentukcinta tanah air.
Etika Publik: kuesionerPost-test dibagikan secarasopan dan cermat.Komitmen Mutu:kuesioner Post-Test sebagaibentuk inovasi baru bagipeningkatan pelayanan
Mewujudkan pelayananyang berkualitas danterakreditasi denganmengutamakankeselamatan pasien sertakepuasan pelanggan
Belumditetapkan
41
Anti Korupsi : dalammemberikan kuesionerdiberikan secara adil.
b. mengumpulkankuesioner pre tesdan post tes.
Terkumpulnyakuesioner pretes dan post tes
Hasil kegiatan-catatankuesioner-Dokumentasi
Akuntabilitas : kuisioner dikumpul secara lengkapsebagai bentuk tanggungjawab.
Nasionalisme :pengumpulan kuesionerdapat berhasil berkatsemangat dan kerja samapasien.
Etika Publik:mengumpulkan kuisionerdilakukan secara cermatdan disiplin.
Komitmen Mutu:pengumpulan kuisionersalah satu bagian darikegiatan agar berjalanefektif dan efisien danmeningkatkan mutupelayanan.
Anti Korupsi :pengumpulan kuisionerdilakukan secara disiplindan adil.
42
c. Menyusunlaporan hasilevaluasi
Terjadinyalaporan hasilevaluasi
Hasil kegiatan-CatatanLaporan-Dokumentasi
Akuntabilitas : laporanhasil evaluasi penyuluhandapat dipertanggungjawabkan.
Nasionalisme : laporanevaluasi tersusun berkatsemangat dan musyawarah.
Etika Publik : laporan hasilevaluasi dilakukan secaracermat dan disiplin
Komitmen Mutu: Hasilevaluasi diharapkan menjadiinovasi baru dalammeningkatkan pelayanankesehatan gigi masyarakat.
Anti Korupsi : Hasilevaluasi sebagai bentukkepedulian dalam mencegahkerusakan gigi dimasyarakat konawekepulauan secara adil
d. Melaporkanhasil kegiatanaktualisasi kepadapimpinan
Terjadinyadiskusi denganpimpinan
Hasil kegiatan:-catatan
Akuntabilitas : dalammelaporkan hasil kegiatanaktualisasi kepada pimpinandilaksanakan sebagai bentuktanggung jawab.
Nasionalisme : dalammelaporkan hasil kegiatan
43
diskusi-Dokumentasi
menggunakan bahasaIndonesia dengan baik danbenar sebagai bentuk rasacinta tanah air.
Etika Publik: dalammelaporkan hasil kegiatanaktualisasi selalu bersikapsopan.
Komitmen Mutu: dalammelaporkan hasil evaluasidiharapkan menjadi inovasiyang dapat bermanfaat bagipasien.
Anti Korupsi : hasilevaluasi menjadi tolak ukurdalam meningkatkanpelayanan kesehatan yangadil bagi masyarakat.
Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRIKedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu dapat dilihat dari segi Manajemen ASN,Pelayanan Publik, dan Whole of government (WoG).tersedianya sumber daya Aparatur sipil Negara yang unggul dan akuntabilitas dalammelaksanakan tugasnya sebagai perawat gigi, tercapainya pelayanan kesehatan gigi yang efektif dan efisien, terciptanya koordinasi yangbaik antara para petugaas Rumah sakit dan pasien.
Analisis dampak apabila kegiatan tidak dilaksanakan1. Terjadinya derajat kesehatan gigi dan mulut yang sangat buruk pada masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan2. Jumlah kunjungan dengan kasus sakit gigi yang berlubang,bengkak, akan terus mengalami peningkatan dari bulan ke bulan, tahunke tahun.3. Menurunkan kualitas rumah sakit yang tidak sesuai lagi dengan visi dan misi sehingga kepercayaan public akan berkurang.
44
Seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi /habituasi ini dijadwalkan selama 30 hari sesuai dengan kalender akademik “off class” dari
panitia Pelatihan Dasar CPNS Angkatan VIII Lingkup Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan bekerja sama dengan BPSDM Prov.
Sulawesi Tenggara. Rincian jadwal kegiatan yaitu :
Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Nama Kegiatan
Hari Kerja
Maret April Mei
30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3
1 Mengkonsultasikan denganpimpinan danmemintadukungan terkaitkegiatanaktualisasi
CUTI
BERSAMA
CUTI
BERSAMA
2 Konsultasi dengandokter gigitentangpelaksanaankegiatanpenyuluhan
3 Melaksanakanpenyuluhankepada pasien
4 Evaluasi hasilkegiatan
Keterangan :
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Pelayanan Poli Gigi tutup
Libur
45
3.1.4. Indikator keberhasilan
Ada beberapa indicator keberhasilan dalam melaksanakan aktualisasi ini, antara lain :
1. Tersedianya media penyuluhan kesehatan gigi
2. Tersedianya SAP penyuluhan
3. Tersedianya tenaga medis yang berkompeten
3.1.5. Faktor Pendukung keberhasilan
Kegiatan aktualisasi ini bisa berhasil apabila mendapatkan dukungan dari berbagai
pihak yang terkait, seperti
1. Direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
2. Dokter Gigi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
3. Rekan seprofesi Perawat Gigi di RSUD Konawe Kepulauan
4. Rekan- rekan sekantor yang terlibat dalam proses penerimaan pasien
3.1.6. Perkiraan hambatan dan antisipasi
Dalam aktualisasi ini, ada beberapa hambatan yang kemungkinan dapat terjadi, antara
lain:
1. Padatnya jadwal kegiatan Direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan dalam
penanggulangan virus corona.
2. Tidak adanya percetakan diKonawe kepulauan untuk membuat media
penyuluhan..
3. Adanya surat edaran direktur RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan yang isinya
untuk sementara pelayanan pemeriksaan poli gigi hanya diperuntukkan bagi
pasien dengan status Dental Emergency saja. Sehingga pasien yang berkunjung ke
poli gigi sangat terbatas.
4. Adanya wabah Covid- 19 yang terjadi di MasyarakatPenerapan Social Distancing
dan Physical Distancing
46
Antisipasi yang dapat dilakukan jika hambatan ini terjadi yaitu :
1. Mengatur waktu yang tepat untuk bertemu Direktur RSUD Kabupaten Konawe
Kepulauan
2. Memanfaatkan sumber daya yang ada guna melancarkan proses pembuatan media
penyuluhan
3. Melakukan penyuluhan dengan penuh tanggung jawab, memberikan materi
secara efektif dan efisien dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
sekalipun keterbatasan pasien
4. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar dalam Manajemen
Penanganan Covid-19; serta menerapkan Social Distancing dan Physical
Distancing di tiap tahapan kegiatan, melakukan modifikasi pelaksanaan
penyuluhan
47
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
4.1 Kendala dan Antisipasi
Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi ada beberapa kendala yang penulis hadapi
ditempat tugas yaitu : Pertama Padatnya jadwal kegiatan Direktur RSUD Kabupaten Konawe
Kepulauan dalam penanggulangan virus corona. Kedua tidak adanya percetakan diKonawe
kepulauan untuk membuat media penyuluhan.. Ketiga, Terbatasnya Pasien yang masuk
berobat di Poli gigi RSUD Kabupaten konawe kepulauan terkait surat edaran Direktur tentang
pelayanan poli gigi khusus Dental Emergency.. Kempat , Adanya wabah Covid- 19 yang
terjadi di Masyarakat, Penerapan Social Distancing dan Physical Distancing
Tabel 4.1 Kendala dan Solusi
No Uaraian Tugas Kendala Solusi
1 Mengkonsultasikan
dengan pimpinan
dan untuk meminta
dukungan terkait
kegiatan aktualisasi
Padatnya jadwal kegiatan
Direktur RSUD
Kabupaten Konawe
Kepulauan dalam
kegiatan penanggulangan
virus corona
Mengatur waktu yang tepat untuk
bertemu Direktur RSUD Kabupaten
Konawe Kepulauan
2 Konsultasi dengan
dokter gigi tentang
pelaksanaan kegiatan
penyuluhan
Tidak adanya percetakan
di Konawe kepulauan
untuk membuat media
penyuluhan.
Memanfaatkan sumber daya yang ada
guna melancarkan proses pembuatan
media penyuluhan
3 Melaksanakan
penyuluhan kepada
pasien
Terbatasnya Pasien yang
masuk berobat di Poli
gigi RSUD Kabupaten
konawe kepulauan terkait
surat edaran Direktur
tentang pelayanan poli
Melakukan penyuluhan dengan penuh
tanggung jawab, memberikan materi
secara efektif dan efisien dengan
menggunakan bahasa yang mudah
dipahami sekalipun keterbatasan pasien
48
gigi khusus Dental
Emergency.
4 Evaluasi hasil
kegiatan
a. Adanya wabah Covid-
19 yang terjadi di
Masyarakat
b. Penerapan Social
Distancing dan
Physical Distancing
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) sesuai standar dalam
Manajemen Penanganan Covid-19;
serta menerapkan Social Distancing
dan Physical Distancing di tiap
tahapan kegiatan
b. Melakukan modifikasi pelaksanaan
penyuluhan
49
4.2 Hasil Aktualisasi
Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Judul kegiatan No. 1
Mengkonsultasikan dengan pimpinan dan
mememinta dukungan terkait kegiatan
aktualisasi
Tanggal pelaksanaan kegiatan 30 Maret 2020 sampai 03 April 2020
Daftar lampiran bukti kegiatan/ evidence 1. Dokumentasi melapor dan menyampaikanrencana kegiatan kepada Pimpinan YaituDirektur RSUD Kabupaten KonaweKepulauan
2. Dokumentasi Meminta persetujuan dandukungan terkait rencana kegiatan
3. Foto bersama Direktur RSUD KabuaptenKonawe kepulauan sekaligus mentorpenulis
4. Surat Pernyataan dukungan yang telahditandatangani oleh Direktur RSUDKabuapten Konawe Kepulauan
1. Uraian Kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasiKegiatan Konsultasi dengan pimpinan dalam rangka meminta dukungan pelaksanaan
rencana kegiatan sangat diperlukan sekali guna membina hubungan kerjasama dengan
pimipinan dimana ketika ada kendala dalam kegiatan bisa langsung dikoordinasikan (Whole
of Government).
Nilai- nilai dasar yang melandasi pada setiap tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :
Tahapan kegiatan 1 : Melapor kepada pimpinan
Pada tahapan ini pertama-tama saya ke ruangan pimpinan dan setibanya saya di depan
ruangan kemudian saya langsung mengetok pintu dan memberi salam pada pimpinan di
ruangan, setelah bertemu dengan pimpinan saya langsung melapor dan menyampaikan
rencana kegiatan yang akan saya aktualisasikan selama 30 hari kedepan sebagai bentuk
tanggung jawab saya sebagai perawat gigi (Akuntabilitas), dalam melakukan konsultasi
saya menggunakan bahasa Indonesia secara benar sebagai bentuk cinta tanah air
(Nasionalisme), saya mendengarkan arahan dan masukan dari pimpinan dengan seksama
50
dengan pengedepankan sikap sopan dan santun (Etika Publik). Saya memberikan
penjelasan bahwa kegiatan ini merupakan inovasi baru bagi Rumah Sakit (Komitmen
Mutu), dan akan dilakukan secara disiplin (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 2 : Menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi
Pada tahapan kegiatan ini saya menyampaikan tahap-tahap kegiatan aktualisasi yang akan
saya lakukan dengan transparansi (Akuntabilitas), sebagai bentuk rasa cinta tanah air saya
dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi di masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan
(Nasionalisme) serta mendengarkan arahan dan masukan dari pimpinan dengan cermat
(Etika Publik). Kegiatan ini diharapkan pula dapat meningkatkan mutu pelayanan di Rumah
sakit (Komitmen Mutu) dengan menanamkan sikap peduli (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 3 : Meminta persetujuan dan dukungan terkait rencana kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini saya meminta persetujuan dan dukungan kepada pimpinan
dengan menandatangani surat pernyataan persetujuan dan dukungan terhadap kegiatan yang
akan saya lakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam meningkatkan pemahaman pasien
tentang kesehatan gigi dan mulut (Akuntabilitas). Ketika lembar persetujuan tersebut
ditanda tangani menandakan bahwa pimpinan siap bekerja sama (Nasionalisme) pada
tahapan ini saya mengedepankan sikap sopan dan santun (Etika publik) dengan adanya
persetujuan dan dukungan dari pimpinan maka diharapkan kegiatan penyuluhan dapat
berjalan secara efektif dan efisien (Komitmen mutu) melalui disiplin yang tinggi (Anti
koupsi).
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence1). Melapor kepada pimpinan
Teknik yang digunakan adalah tidak menunda pekerjan. Sebelumnya penulis mencari
waktu yang tepat untuk bertemu dengan pimpinan mengingat pimpinan mempunyai
kegiatan yang padat dalam upaya penanggulangan Virus Corona (COVID- 19) di
wilayah Kabuapten Konawe Kepulauan. Ketika bertemu dengan pimpinan sekaligus
mentor, penulis menggunakan bahasa yang santun dan sopan.
2). Menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi
Teknik yang digunakan adalah senyum dan salam, sopan dan santun ketika
51
menyampaikan kegiatan aktualisasi, penulis menjelaskan secara profesional dan
tanggung jawab serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar pimpinan
sekaligus mentor dapat mengerti dan memahami rencana kegiatan yang dimaksud.
Teknik musyawarah penting dilakukan demi mendapatkan solusi yang mencakup
kepentingan bersama dan organisasi. Keterbukaan juga sangat penting agar mengurangi
dampak negatif atas rencana kegiatan mengingat dalam situasi pandemic virus corona
3). Meminta persetujuan dan dukungan terkait rencana kegiatan
Teknik yang digunakan adalah teliti dan kehati hatian. Setelah pimpinan mendengar
rencana kegiatan yang dijelaskan, maka dengan teliti penulis mempersiapkan lembar
persetujuan untuk ditandatangani oleh pimpinan terkait kegiatan yang dapat membawa
inovasi baru bagi Rumah Sakit.dukungan dari pimpinan sekaligus mentor penulis sangat
dibutuhkan agar penulis dapat melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab
dan profesionalisme sehingga kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien.
52
Bukti fisik kegiatan /Evidence
Gambar 4.1 : Melapor dan menyampaikanrencana kegiatan kepada pimpinan
Gambar 4.2 Meminta persetujuan dandukungan terkait rencana kegiatan
Gambar 4.3. Foto bersama direkturRSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
Gambar 4.4. Surat Pernyataan dukunganyang telah ditandatangani oleh DirekturRSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
53
3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan
1). Melapor kepada pimpinan
Agar proses pelaporan berjalan dengan baik, terlebih dahulu penulis mencari waktu yang
tepat untuk bertemu langsung dengan pimpinan rumah sakit sekaligus sebagai mentor.
Koordinasi dengan rekan kerja terutama dibagian manajemen sangat diperlukan guna
memberikan informasi waktu yang tepat ketika pimpinan sedang berada ditempat.
Output kegiatan adalah : Terjadinya konsultasi dengan pimpinan
2). Menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi
Penggunaan bahasa yang baik dan benar sangat diperlukan dalam memberikan
penjelasan tentang rencana kegiatan aktulisasi agar pimpinan dapat mengerti tahap demi
tahap proses kegiatan aktulisasi. Dalam menyampaikan dilaksanakan secara
optimal,penuh tanggungjawab sehingga tercapai tujuan yang diharapkan dan tak lupa
pula meminta ide, saran- saran serta petunjuk dari pimpinan terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Output kegiatan adalah : Terjadinya penyampaian rencana kegiatan.
3). Meminta persetujuan dan dukungan terkait rencana kegiatan
Setelah dilakukan penjelasan dengan professional, tak kalah pentingnya penulis
meminta persetujuan dan dukungan dari pimpinan. Penulis menyiapkan form lembar
persetujuan untuk ditanda tangani langsung sehingga kegiatan yang akan dilakukan
mendapatkan dukungan penuh tanpa ada keraguan dalam melaksanakan kegiatan yang
akan dilakukan dan dapat dipertanggung jawabkan.
Output kegiatan adalah : Telah disetujuinya dan didukungnya kegiatan serta telah
ditanda tanganinya surat persetujuan dari pimpinan
4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi
Kegiatan ini mendukung Visi RSUD Kabuapten Konawe Kepulauan yaitu “ Menjadi Rumah
Sakit Yang Berkualitas dan Menjadi Kepercayaan public di Kabupaten Konawe Kepulauan”,
dan Misi “ Mewujudkan pelayanan yang Berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan
keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan”. Serta tugas organisasi sebagai pelayanan
kesehatan dan pengembangan bidang kesehatan.
54
5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika aktualisasi
tidak berdasarkan NDS
1). Dampak terhadap satuan kerja
Jika konsultasi dan meminta dukungan pimpinan tidak dilakukan dan tidak berdasarkan
nilai nilai ANEKA, akan berdampak pada pelaksanaan kegiatan tidak dapat dipertanggung
jawabkan apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan pimpinan tentu tidak dapat
membantu penyelesaiannya.
2). Dampak terhadap organisasi
Jika konsultasi dan meminta dukungan pimpinan tidak dilakukan dan tidak berdasarkan
nilai nilai ANEKA, akan berdampak pada kurang harmonisnya antara pimpinan dan
pelaksan kegiatan aktualisasi, sehingga kegiatan tidak berjalan secara efektif dan efisien
dan tidak ada kejujuran didalamnya.
3). Dampak terhadap masyarakat
Jika konsultasi dan meminta dukungan pimpinan tidak dilakukan dan tidak berdasarkan
nilai nilai ANEKA, dengan adanya adanya kesenjangan antara pimpinan dan pelaksana
kegiatan, tanggung jawab serta aktifitas pelayanan masyarakat di ruang poli gigi akan
terganggu yang berdampak pada pelayanan tidak optimal.
55
Judul kegiatan No. 2 Konsultasi dengan dokter gigi tentang
pelaksanaan kegiatan penyuluhan
Tanggal pelaksanaan kegiatan 06 April 2020 sampai 09 April 2020
Daftar lampiran bukti kegiatan/ evidence 1. Dokumentasi mencari bahan penyuluhan
2. Dokumentasi menyusun materi penyuluhan
3. Dokumentasi konsultasi materi penyuluhan
kepada dokter gigi
4. Dokumentasi konsultasi dengan rekan
seprofesi
1. Uraian Kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
Agar kegiatan aktualisasi penyuluhan ini berjalan dengan lancar, maka perlunya
mengkoordinasikan kepada Dokter gigi dimana sebagai penanggung jawab dalam ruang poli
gigi agar terjadi kerjasama dalam kegiatan penyuluhan ( Whole Of Government).
Nilai- nilai dasar yang melandasi pada setiap tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :
Tahap kegiatan 1 : Mencari bahan penyuluhan
Dalam tahapan kegiatan ini saya berkonsultasi dengan dokter gigi dan rekan kerja seprofesi
sebagai bentuk kepercayan saya kepada mereka (Akuntabiliitas) karena dengan bergotong
royong pasti masalah dapat terpecahkan (Nasionalisme). Saat menerima arahan dari dokter gigi
dan rekan kerja seprofesi, saya mendengarkan dengan sopan dan santun (Etika publik). Kami
menentukan materi yang cocok dengan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebagai acuan
dalam kegiatan penyuluhan agar berjalan secara efektif dan efisien (Komitmen mutu), dengan
disiplin dalam memanfaatkan teknologi yang ada, maka sangat mudah untuk mendapatkan
materi tersebut (Anti korupsi).
Tahap kegiatan 2 : Menyusun materi Penyuluhan
Materi yang tersusun harus memiliki kejelasan tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan (Akuntabilitas). dalam menyusun materi saya selalu bermusyawarah dengan rekan
kerja seprofesi menerima ide- ide atau saran yang mendukung (Nasionalisme). Materi yang
disusun harus memuat kata kata yang sopan agar pasien dapat dengan mudah memahaminya
(Etika Publik) materi penyuluhan yang telah disusun akan menjadi inovasi baru bagi RSUD
56
Kabupaten Konawe kepulauan (Komitmen Mutu), materi yang akan disampaikan
menggunakan Bahasa yang sederhana namun jelas agar peserta tidak cepat bosan
mendengarkannya (Anti Korupsi).
Tahap kegiatan 3 : Konsultasikan materi aktualisasi
Pada tahapan ini, saya konsultasikan kembali hasil penyusunan materi yang telah saya kerjakan
kepada dokter gigi dan rekan kerja seprofesi secara transparansi (Akuntabilitas) sebagai
bentuk rasa kekeluargaan sesama tenaga medis di poli gigi (Nasionalisme), kemudian
mendengarkan dengan cermat masukan atau koreksi apabila dalam penyusunan materi masih
ada yang perlu diperbaiki (Etika Publik) demi membantu agar kegiatan penyuluhan berjalan
secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu) dimana memiliki sikap yang sama yaitu rasa
peduli terhadap peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat kabupaten Konawe
Kepulauan (Anti Korupsi).
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence1). Mencari bahan penyuluhan
Teknik yang digunakan adalah berfikir kreatif. Dimana Kabupaten Konawe kepulauan
terletak dikepulauan wawonii yang berjarak sangat jauh dari ibu kota Provinsi Sulawesi
Tenggara ditambah dengan situasi Pandemi Virus Corona (Covid- 19) serta adanya instruksi
Bupati tentang larangan ASN untuk meninggalkan Pulau Wawonii ditengah pandemic.
Maka saya memanfaatkan jaringan internet untuk mencari bahan penyuluhan dan menyusun
materi penyuluhan secara cermat dan teliti agar mudah dipahami dan dimengerti oleh
pasien.
2). Menyusun materi penyuluhan
Teknik yang digunakan adalah ketelitian dan kehatihatian dalam menyusun materi
penyuluhan yaitu dengan cara menyusun kata kata yang mudah dipahami dan dimengerti
oleh pasien, menggunakan kata kata yang sopan dan santun, serta menyesuaikan materi
dengan alat penyuluhan yang akan digunakan. Kehatihatian dalam menggunakan media
penyuluhan agar tidak jatuh dan rusak dan materi dapat dipertanggung jawabkan
3). Konsultasikan materi penyuluhan
Teknik yang digunakan adalah tanggung jawab, sopan dan santun. Serta transparansi. Materi
57
yang telah disusun secara cermat agar dapat dipertanggung jawabkan ketika penyuluhan,
serta sopan dan cermat dalam meminta masukan baik dari Dokter gigi maupun rekan kerja
seprofesi dan bersikap transparansi tanpa adanya deskriminatif.
58
Bukti fisik kegiatan/ Evidence
Gambar 4.5. Dokumentasi
mencari bahan penyuluhan
Gambar 4.6. Dokumentasi menyusun
materi penyuluhan
Gambar 4.7. Dokumentasi konsultasi
materi penyuluhan kepada dokter gigi
Gambar 4.8. Dokumentasi konsultasi
dengan rekan kerja seprofesi
59
3. Deskripsi Proses dan kualitas produk kegiatan
1). Mencari bahan penyuluhan
Saya memanfaatkan jaringan internet baik yang berada di Rumah Sakit (wifi) maupun
jaringan internet yang berada ditempat tinggal saya dan menyusunnya dengan cermat dan
teliti. Tak lupa pula menggunakan Phantom Gigi sebagai alat peraga dalam mempraktekkan
tata cara menyikat gigi dengan baik dan benar.
Output kegiatan adalah : Tersedianya bahan penyuluhan
2). Menyusun materi penyuluhan
Setelah bahan penyuluhan tersedia, saya menyusunnya dengan cermat dan teliti mulai dari
penyusunan kata kata yang sopan dan santun agar mudah dipahami oleh pasien, dan
bertanggung jawab terhadap materi yang akan digunakan dalam penyuluhan.
Output kegiatan adalah: Tersedianya materi penyuluhan
3). Konsultasikan materi penyuluhan
Penyusunan materi penyuluhan perlu melibatkan berbagai pihak seperti dokter gigi dan
rekan kerja seprofesi dipoli gigi, agar dalam melaksanakan penyuluhan tidak terjadi
hambatan.saya meminta bantuan kepada dokter gigi dan rekan kerja seprofesi di poli gigi
mengharap ide ide dan koreksi dari mereka. Dengan adanya masukan dan koreksi dari
dokter gigi dan rekan kerja seprofesi diharapkan agar kegiatan bisa berjalan secara efektif
dan efisien.
Output kegiatan adalah : Terjadinya konsultasi tentang materi penyuluhan
4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi
Kegiatan ini mendukung Visi RSUD Kabuapten Konawe Kepulauan yaitu “ Menjadi Rumah
Sakit Yang Berkualitas dan Menjadi Kepercayaan public di Kabupaten Konawe Kepulauan”,
dan Misi “ Menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan professional
dibidangnya. Serta tugas organisasi dalam penelitian dan pengembangan bidang kesehatan
5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika aktualisasi
tidak berdasarkan NDS
1). Dampak terhadap satuan kerja
Jika konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan tidak
dilaksanakan maka rasa kebersamaan dan kerjasama dalam pekerjaan akan terganggu
60
karena adanya sikap acuh tak acuh serat tidak peduli dengan rekan kerja.
2). Dampak terhadap organisasi
Jika konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan tidak
dilaksanakan maka kegiatan tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien Karena tidak
mengikuti arahan arahan dari penanggung jawab ruangan yaitu dokter gigi, berakibat
hilangnya rasa kepercayaan dari rekan kerja seprofesi karena dianggap egois dan tidak
sopan.
3). Dampak terhadap masyarakat
Jika konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhantidak
dilaksanakan maka dalam hal penyampaian materi kepada pasien tidak teratur dan terarah
yang menyebabkan pasien kurang memahami maksud dan tujuan kegiatan penyuluhan.
61
Judul kegiatan No. 3 Melaksanakan penyuluhan kepada pasien
Tanggal pelaksanaan kegiatan 13 April 2020 sampai 24 April 2020
Daftar lampiran bukti kegiatan/ evidence 1. Dokumentasi menyiapkan media penyuluhan
2. Dokumentasi memberikan kuesioner pre-test
3. Dokumentasi memberikan penyuluhan secara
individu didalam ruangan
4. Dokumentasi memberikan penyuluhan kelompok
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai- nilai dasar yang melandasi
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien di Poli Gigi RSUD
Kabupaten Konawe Kepulauan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai bentuk
implementasi tugas saya sebagai perawat gigi dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi
masyarakat dan merupakan bentuk inovasi baru bagi Rumah Sakit yang terkait Mata Latsar
(Pelayanan Publik).
Nilai- nilai dasar yang melandasi pada setiap tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :
Tahap kegiatan 1 : Menyiapkan media penyuluhan
Pada tahapan kegiatan ini saya memiliki tanggung jawab dalam menyiapkan media alat dan
bahan untuk penunjang kegiatan penyuluhan agar para peserta mudah memahami maksud dan
tujuan penyuluhan dengan jelas (Akuntabilitas) media penyuluhan yang ditampilkan seperti
phantom gigi akan dijelaskan dengan kalimat pembelajaran yang menggunakan Bahasa
Indonesia secara baik dan benar sebagai bentuk rasa Cinta Tanah air saya agar mudah
dimengerti (Nasionalisme) serta menggunakan kata kata yang sopan (Etika Publik) agar
kegiatan berjalan secara efektif dan efisien sehingga peserta mudah memahami penyampaian
materi (Komitmen Mutu), dan berani mempraktekannya dirumah (Anti Korupsi).
Tahap kegiatan 2 : Memberikan kuesioner sebelum melakukan penyuluhan (Pre test)
Pada kegiatan ini sebelum melakukan penyuluhan saya bertanggung jawab memberikan
kuesioner kepada pasien (Akuntabilitas), kuesioner tersebut menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar sebagai rasa Cinta tanah air (Nasionalisme), dan dengan sikap yang
sopan dan santun (Etika Publik). Kuesioner tersebut dapat menjadi tolak ukur dalam
62
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi Rumah sakit (Komitmen Mutu) maka
dihimbau agar pasien mengisi kuesioner tersebut sacara jujur (Anti Korupsi).
Tahap kegiatan 3 : Memberikan materi penyuluhan
Sebelum membawakan materi saya menyapa dan mengucapkan salam kepada pasien sebagai
bentuk menanamkan kepercayaan kepada pasien tentang apa yang akan saya sampaiakan
(Akuntabilitas), dalam membawakan materi saya tetap mengutamakan musyawarah yaitu
pasien boleh langsung bertanya jika ada yang belum dimengerti (Nasionalisme), pembawaan
materi dilakukan dengan sopan dan santun (Etika Publik) demi menjaga agar kegiatan
penyuluhan berjalan dengan efektif dan efisien sesuai yang telah direncanakan(Komitmen
Mutu), setiap materinya dijelaskan secara jujur sesuai standar kesehatan (Anti Korupsi).
2. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence1). Menyiapkan media penyuluhan
Teknik yang digunakan adalah inovasi dan kejelasan. Inovasi yaitu memanfaatkan
sumberdaya yang ada seperti mengambil materi materi penyuluhan melalui internet
kemudian meyusunnya menjadi sebuah rangkaian materi yang tersusun secara baik dan
benar sesuai dengan apa yang akan disampaikan kepada pasien.
2). Memberikan kuesioner sebelum melakukan penyuluhan (Pre test)
Teknik yang digunakan adalah jujur ,hormat dan sopan. Dimana kuesioner diberikan
kepada seluruh pasien yang akan berobat ke poli gigi RSUD Kabupaten Konawe
Kepulauan yang datang pada saat itu tanpa memandang status social, suku, agama,
golongan dan pendidikan, serta bersikap hormat dan sopan kepada pasien ketika
membagikan kuesioner.
3). Memberikan materi penyuluhan
Teknik yang digunakan adalah sikap hormat, sopan, tanggung jawab dan berani. Dalam
menyampaikan materi harus bersikap sopan dan hormat baik dari segi perkataan maupun
perilaku penyuluh, materi apa yang dijelaskan harus dapat dipertanggung jawabkan dan
telah dibuktikan kebenarannya bukan hanya sekedar berbicara saja serta harus berani dalam
menyampaikan materi tanpa ada tekanan, paksaan dari pihak manapun.
63
Bukti fisik kegiatan/evidence
Gambar 4.9 : Dokumentasi
menyiapkan media penyuluhan
Gambar 4.11 :Dokumentasi
memberikan penyuluhan secara individu
didalam ruangan
Gambar 4.10 : Dokumentasi
memberikan kuesioner pre-test
Gambar 4.12 :Dokumentasi memberikan
penyuluhan diruang tunggu
63
Bukti fisik kegiatan/evidence
Gambar 4.9 : Dokumentasi
menyiapkan media penyuluhan
Gambar 4.11 :Dokumentasi
memberikan penyuluhan secara individu
didalam ruangan
Gambar 4.10 : Dokumentasi
memberikan kuesioner pre-test
Gambar 4.12 :Dokumentasi memberikan
penyuluhan diruang tunggu
63
Bukti fisik kegiatan/evidence
Gambar 4.9 : Dokumentasi
menyiapkan media penyuluhan
Gambar 4.11 :Dokumentasi
memberikan penyuluhan secara individu
didalam ruangan
Gambar 4.10 : Dokumentasi
memberikan kuesioner pre-test
Gambar 4.12 :Dokumentasi memberikan
penyuluhan diruang tunggu
64
3. Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan
1). Menyiapkan media penyuluhan
Sebelum melakukan penyuluhuan saya memeriksa kembali media-media yang akan saya
gunakan karena materi apa yang saya sampaikan akan langsung dipraktekkan. Media
phantom lengkap dgn sikat giginya berbentuk model gigi dimana akan digunakan sebagai
tempat memperagakan beberapa tehnik menyikat gigi dengan baik dan benar, dan media
bacaan seperti leaflet digunakan untuk memperlihatkan beberapa gambar dan
penjelasannya tentang tehnik menjaga kesehatan gigi dan mulut dan media ini boleh
dibawa pulang oleh pasien untuk dibaca dirumah dan diharapkan dapat merubah perilaku
masyarakat dalam hal betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Output kegiatan adalah : Tersedianya Media Penyuluhan
2). Memberikan kuesioner sebelum melakukan penyuluhan (Pre test)
Agar saya dapat mengukur sejauh mana pemahaman pasien tentang perilaku pasien dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, maka saya membagikan kuesioner dengan sopan
yang berisi beberapa pernyataan- pernyataan yang menyangkut tentang materi penyuluhan
yang akan saya bawakan. Pengisian kuesioner ini sangat mudah yaitu cukup diberi tanda
ceklist (√) pada pernyataan yang dianggap tepat dan diberi waktu kurang lebih 10 menit
untuk mengisinya.
Output Kegiatan adalah : Terjadinya pemberian kuesioner Pretest
3). Memberikan materi penyuluhan
Setelah dilakukan pengisian kuesioner, maka dengan penuh tanggung jawab saya
melakukan penyuluhan secara cermat, tahap demi tahap berdasarkan materi yang telah
disusun. Saya menjelaskan tentang bagaimana cara menyikat gigi dengan baik dan benar,
cara mencegah gigi berlubang, factor- factor yang dapat merusak gigi, cara merawat gigi
agar tetap sehat, dan bagaimana cara penanggulangannya ketika gigi bermasalah.
Output Kegiatan adalah : Terjadinya pemberian materi penyuluhan
65
4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi
Kegiatan ini mendukung Visi RSUD Kabuapten Konawe Kepulauan yaitu “ Menjadi Rumah
Sakit Yang Berkualitas dan Menjadi Kepercayaan public di Kabupaten Konawe Kepulauan”,
dan Misi “ Menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan professional
dibidangnya, menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir”
Serta tugas organisasi dalam pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan (Kuratif) dan pemulihan (Rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif dan prefentif.
5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika aktualisasi
tidak berdasarkan NDS
1). Dampak terhadap satuan kerja
Jika penyuluhan kepada pasien tidak dilaksanakan, maka telah melanggar sumpah dan
profesi sebagai tenaga kesehatan gigi dalam upaya pencegahan kesehatan gigi masyarakat
dan berakibat pada tidak dijalankannya rencana kerja dengan baik.
2). Dampak terhadap Organisasi
Jika penyuluhan kepada pasien tidak dilaksanakan, maka angka kesakitan gigi akan terus
meningkat dan dapat menjadi bahan penilaian buruk dari pimpinan bahwa tidak
berhasilnya menurunkan angka kesakitan gigi dimasyarakat.
4). Dampak terhadap Masyarakat
Jika penyuluhan kepada pasien tidak dilaksanakan, maka angka kesakitan gigi pada
masyarakat akan terus mengalami peningkatan yang menyebabkan kurangnya
kepercayaan pasien tentang system pelayanan dipoli gigi.
66
Judul kegiatan No. 4 Evaluasi hasil kegiatan
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 27 April 2020 sampai 30 April 2020
Daftar lampiran bukti kegiatan /
Evidence
1. Dokumentasi memberikan kuesioner Post- tes
2. Dokumentasi mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes
3. Dokumentasi menyusun laporan hasil evaluasi
4. Dokumentasi melaporkan hasil kegiatan kepada
pimpinan
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai- nilai dasar yang melandasi
Pelaksanaan kegiatan Evaluasi merupakan bentuk penilaian kinerja dan capaian program
kegiatan untuk mengukur sejauh mana efektivitas penyuluhan dalam optimalisasi pelayanan
kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan terkait dengan mata latsar
(Manajemen ASN).
Nilai- nilai dasar yang melandasi pada setiap tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :
Tahap Kegiatan 1 : Memberikan kuesioner Post tes
Setelah penyuluhan dilakukan, maka saya membagikan kuesioner post tes dengan penuh
tanggung jawab secara adil ( Akuntabilitas), kuesioner Post Tes sama dengan kuesioner pre
tes yang berisikan pernyataan pernyataan dengan menggunakan bahasa Indonesia secara benar
sebagai bentuk rasa cinta tanah air (Nasionalisme), dibagikan secara sopan dan cermat
(Etika Publik) sebagai bentuk inovasi baru bagi peningkatan pelayanan kesehatan gigi
(Komitmen Mutu) yang adil (Anti Korupsi).
Tahap kegiatan 2 :Mengumpulkan kuesioner Pre tes dan Post tes
Pada tahap kegiatan ini saya mengumpulkan kuesioner Pre tes dan Post tes yang telah diisi
oleh pasien secara lengkap sebagai bentuk tanggung jawab saya (Akuntabilitas) dan berkat
semangat dan kerja sama pasien (Nasionalisme) dalam mengikuti rangkaian acara
penyuluhan dengan cermat dan disiplin (Etika Publik) sehingga dapat membawa kegiatan ini
berjalan secara efektif dan efisien guna meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan gigi
(Komitmen Mutu) bagi Masyarakat dikabupaten Konawe Kepulauan secara disiplin dan adil
(Anti Korupsi).
67
Tahap Kegiatan 3 : Menyusun Laporan Hasil Evaluasi
Pada tahap ini saya meyusun laporan hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan
sebagai laporan saya dan akan pertanggung jawabkan dihadapan pimpinan (Akuntabilitas),
Laporan ini tersusun berkat semangat dan Musyawarah dalam menjalankan kegiatan
aktualisasi penyuluhan kesehatan gigi (Nasionalisme) secara cermat dan disiplin (Etika
Publik) diharapkan dapat menjadi inovasi baru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi
Masyarakat (Komitmen Mutu) sebagai bentuk kepedulian saya dalam mencegah kerusakan
gigi di Masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan secara adil (Anti Korupsi).
Tahap Kegiatan 4 : Melaporkan Hasil Kegiatan Aktualisasi Kepada Pimpinan
Pada tahap ini, setelah seluruh kegiatan telah diselesaikan maka saya melaporkan kepada
pimpinan dan bertanggung jawab dengan kegiatan yang telah dilakukan (Akuntabilitas)
menjelaskan hasil kegiatan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai
bentuk rasa cinta tanah air (Nasionalisme) serta tak lupa pula saya tetap bersikap sopan
dalam bertemu pimpinan (Etika Publik) membuat komitmen agar kegiatan ini dapat
dilaksanakan secara terus menerus yang merupakan inovasi baru bagi Rumah Sakit
(Komitmen Mutu) sebagai bentuk kepedulian dalam meningkatkan kualitas pelayanan
Kesehatan yang adil bagi seluruh Masyarakat di Kabupaten Konawe Kepulauan (Anti
Korupsi).
2 . Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik kegiatan/evidence
1). Memberikan kuesioner Post tes
Tehnik yang digunakan adalah sopan dan adil, dimana kuesioner Post Test diberikan
dengan teratur kepada seluruh pasien yang telah menerima penyuluhan secara adil tanpa
memandang status social pasien.
2). Mengumpulkan kuesioner Pre tes dan Post tes
Tehnik yang digunakan adalah sopan dan teliti,yaitu kuesioner pre post tes yang telah diisi
saya mengambil dari pasien dengan sopan dan tidak ada yang terlewatkan.
3). Menyusun Laporan Hasil Evaluasi
Tehnik yang digunakan adalah bertanggung jawab, teliti dan kehati- hatian, saya
mengumpulkan semua kuesiner dan membuatkan laporan hasil penyuluhan dengan teliti
68
dan hati- hati agar dapat dipertanggung jawabkan didepan Pimpinan.
4). Melaporkan Hasil Kegiatan Aktualisasi Kepada Pimpinan
Tehnik yang digunakan adalah menerapkan salam, santun dan sopan kepada pimpinan
ketika dalam menjelaskan hasil penyuluhan dengan jelas, bertanggung jawab dan jujur
tentang hasil laporan kegiatan penyuluhan tanpa ada keraguan dan diskriminatif.
69
Bukti fisik kegiatan/evidence
Gambar 4.13 Dokumentasi
memberikan kuesioner Post- tes
Gambar 4.14 Dokumentasi
mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes
Gambar 4.15 Dokumentasi
menyusun laporan hasil evaluasi
Gambar 4.16 Dokumentasi
melaporkan hasil kegiatan kepada
pimpinan
70
3. . Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan
1). Memberikan kuesioner Post tes
Untuk mengukur sejauh mana pemahaman pasien tentang perilaku menjaga kesehatan gigi
dan mulutnya, maka saya membagikan kuesioner Post-tes dengan sopan yang berisi
beberapa pernyataan- pernyataan yang menyangkut tentang materi penyuluhan yang telah
dibawakan Pengisian kuesioner ini sama dengan kuesioner Pre-test cukup diberi tanda
ceklist (√) pada pernyataan yang dianggap tepat dan diberi waktu kurang lebih 10 menit
untuk mengisinya.
Output Kegiatan adalah : Terjadinya pemberian kuesioner Postes
2). Mengumpulkan kuesioner Pre tes dan Post tes
Untuk menghindari kerumunan, Kuesioner Pre dan Post - tes yang telah diisi oleh pasien
kemudian saya mengumpulkan satu persatu dengan tetap memperhatikan social distanting
yaitu menjaga jarak aman dengan pasien mengingat dalam situasi pandemic Virus Corona
agar aman dan nyaman.
Output Kegiatan adalah : Terkumpulnya Kuesioner Pre dan Pos tes
3). Menyusun Laporan Hasil Evaluasi
Setelah penyuluhan dilakukan maka saya membuat hasil kegiatan dalam bentuk laporan,
dimana dapat diketahui sejauh mana tingkat pemahaman pasien dalam menjaga kesehatan
giginya dan hasil yang diharapkan untuk dievaluasi lebih lanjut.
Output kegiatan adalah : Terjadinya laporan hasil evaluasi
4. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan tugas organisasi
Kegiatan ini mendukung Visi RSUD Kabuapten Konawe Kepulauan yaitu “ Menjadi Rumah
Sakit Yang Berkualitas dan Menjadi Kepercayaan public di Kabupaten Konawe Kepulauan”,
dan Misi “ Menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan professional
dibidangnya, menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang aman dan mutakhir”
Serta tugas organisasi dalam pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan (Kuratif) dan pemulihan (Rehabilitatif) yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya promotif dan prefentif.
71
5. Analisis dampak (terhadap satuan kerja, Organisasi dan masyarakat) jika aktualisasi
tidak berdasarkan NDS
1). Dampak terhadap satuan kerja
Jika evaluasi hasil kegiatan tidak dilakukan maka tidak terukurnya tingkat pemahaman
pasien tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
2). Dampak terhadap Organisasi
Jika evaluasi hasil kegiatan tidak dilakukan maka tidak adanya data yang falid tentang
angka pemahaman pasien yang dapat digunakan oleh Rumah Sakit sebagai bahan
penelitian untuk ditindak lanjuti.
3). Dampak terhadap Masyarakat
Jika evaluasi hasil kegiatan tidak dilakukan maka angka keaskitn gigi akan terus
meningkat karena tidak adanya patokan tolak ukur mengenai pemahaman pasien dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.
72
4.3. Matriks Habituasi Nilai-nilai Dasar ASN
NILAI DASAR INDIKATORNILAI
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4TOTAL
I II III I II III I II III I II III IV
Akuntabilitas
Tanggung jawab 8Transparansi 2kepercayaan 2kejelasan 1
Nasionalisme
Cinta tanah air 5Gotong Rotong 1Musyawarah 3Kekeluargaan 1Kerja Sama 3
Etika Publik
sopan 8santun 5cermat 5Disiplin 2
Komitmen Mutu
Inovasi 5Mutu 3Efektif 6Efisien 6
Anti Korupsi
Disiplin 3Sederhana 1Peduli 2Berani 1Jujur 2Adil 4
73
4.4. Matriks keterkaitan kegiatan dengan kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
Keterkaitan DenganSubstansi Mata
Pelatihan
Mengkonsultasikandengan pimpinan
dan untuk memintadukungan terkait
kegiatan aktualisasi
Konsultasi dengandokter gigi tentang
pelaksanaan kegiatanpenyuluhan
Melaksanakanpenyuluhan kepada
pasien
Evaluasi hasilkegiatan
TOTAL
Manajemen ASN 1
Whole Of Government 2
Pelayanan Publik 1
74
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Peningkatan Pemahaman Pasien
Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan” dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan
antara lain:
1. Meskipun adanya wabah Virus Corona ( Covid-19), semua kegiatan aktualisasi
dapat berjalan dengan baik dan tetap mengikuti protokol pencegahan Virus Corona
yaitu selalu menggunakan masker, menjaga jarak aman (Sosial Distanting dan
phsycal Distanting).
2. Jumlah kegiatan yang terlaksana adalah 4 kegiatan dengan masing masing 3 sampai
4 tahapan kegiatan
3. Semua nilai-nilai ANEKA teraktualisasi dalam setiap tahapan kegiatan.
4. Penulis menyadari bahwa masyarakat di kabupaten Konawe Kepulauan masih
belum memahami cara menjaga kesehatan gigi dengan baik dan benar seperti :
tehnik menyikat gigi secara baik dan benar, kapan waktu yang tepat untuk
pemeriksaan gigi, serta penanggulangan ketika terjadi kerusakan pada gigi.
5. Setelah kegiatan aktualisasi dilakukan, maka penulis menyadari bahwa Sebagai
tenaga kesehatan dituntut untuk bertanggung jawab dalam memecahkan masalah
/isu kontemporer yang sedang terjadi dimasyarakat khususunya masalah kesehatan
gigi (Akuntabilitas),dengan melibatkan rekan kerja seprofesi maupun tenaga
kesehatan lainnya untuk bersama sama dan bermusyawarah (Nasionalisme)
memunculkan ide-ide kreatif secara cerdas, tepat dan disiplin (Etika Publik) guna
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit agar Visi Misi RSUD Kabupaten
Konawe Kepulauan dapat berjalan secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu)
serat memebrikan pelayanan yang sama adil dan merata bagi masyarakat tanpa
memandang suku, agama, ras dan golongan seseorang (Anti Korupsi).
75
5.2 Saran
Adapun saran dari kegiatan aktualisasi “Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang
Kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan” dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi (ANEKA), adalah :
1. Peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut harus perlu mendapat perhatian
khusus dari pemerintah setempat khususnya dinas yang terkait.
2. Masyarakat perlu mengetahui dampak yang terjadi jika gigi tidak terawat dengan
baik dan benar sebab gigi dan mulut merupakan salah satu organ tubuh penting
sebagai media masuknya makanan kedalam tubuh. Tanpa gigi yang sehat, kita tidak
dapat mengunyah makanan yang menjadi asupan gizi untuk tubuh secara
keseluruhan. Gangguan pada gigi dan mulut dapat memicu adanya penyakit lain,
misalnya saja stroke yang disebabkan karena penyumbatan pembuluh darah.
Tumpukan plak pada gigi dan gusi menyebabkan penebalan pada plak sehingga
menutupi dinding pembuluh darah. Sehingga jalannya darah yang mengangkut
oksigen ke otak menjadi lebih lambat atau terhenti sama sekali.
5.3. Rencana Tindak Lanjut
Setelah pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Kesehatan Gigi
dan Mulut Di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan” maka rencana tindak lanjut yaitu:
1. Memasukkan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi ke program kerja PKRS (Promosi
Kesehatan Rumah Sakit) sebagai bentuk Inovasi baru dan dilaksanakan secara terus
menerus guna meningkatkan Mutu pelayanan di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
2. Membagi tugas jadwal penyuluhan kepada rekan kerja seprofesi agar kegiatan ini
berjalan secara efektif dan efisien
76
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI,Akuntabilitas:Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golongan II. LAN RI,Jakarta,2015.
Lembaga Administrasi Negara RI,Nasionalisme:Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golonganII. LAN RI,Jakarta,2015.
Lembaga AdministrasiNegaraRI,Etika Publik:Modulpendidikandanpelatihan prajabatan
golongan II. LAN RI,Jakarta,2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golonganII. LAN RI,Jakarta,2015.
Lembaga Administrasi Negara RI,Anti Korupsi:Modul pendidikandan pelatihan prajabatan
golongan II. LAN RI,Jakarta,2015.
LembagaAdministrasiNegaraRI,ManajemenASN:Modul Pelatihan Dasar Kader
PNS. LAN RI,Jakarta,2017.
LembagaAdministrasiNegaraRI,WholeofGovernment:Modul Pelatihan Dasar
KaderPNS. LAN RI,Jakarta,2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar
KaderPNS. LAN RI,Jakarta,2017
77
LAMPIRAN
Lampiran Kegiatan 1
Mengkonsultasikan dengan pimpinan dan mememinta dukungan terkait kegiatanaktualisasi
1. Dokumentasi melapor dan menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan
2. Dokumentasi melapor dan menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan
3. Dokumentasi lembar Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi (Terlampir)
4. Dokumentasi lembar Surat Pernyataan Mentor bermaterai (Terlampir)
Melapor dan menyampaikan rencanakegiatan kepada pimpinan
Melapor dan menyampaikan rencanakegiatan kepada pimpinan
Lembar Persetujuan PelaksanaanAktualisasi
Surat Pernyataan Mentor bermaterai
Lampiran Kegiatan 2
Konsultasi dengan dokter gigi tentang pelaksanaan kegiatan penyuluhan
1. Dokumentasi Mencari bahan penyuluhan
2. Dokumentasi Menyusun materi penyuluhan
3. Dokumentasi Konsultasi materi penyuluhan kepada dokter gigi
4. Dokumentasi Konsultasi dengan rekan kerja seprofesi
5. Dokumentasi Konsultasi materi penyuluhan kepada dokter gigi
6. Dokumentasi Foto bersama Dokter Gigi RSUD Konawe Kepulauan
Mencari bahan penyuluhan Menyusun materi penyuluhan
Konsultasi materi penyuluhan kepada
dokter gigiKonsultasi dengan rekan kerja seprofesi
Konsultasi materi penyuluhan kepada
dokter gigi
Foto bersama Dokter Gigi RSUD
Konawe Kepulauan
Lampiran Kegiatan 3
Melaksanakan penyuluhan kepada pasien
1. Dokumentasi menyiapkan media penyuluhan
2. Dokumentasi memberikan kuesioner pre-test
3. Dokumentasi memberikan penyuluhan secara individu didalam ruangan
4. Dokumentasi memberikan penyuluhan diruang tunggu
5. Dokumentasi lembar Kuesioner Pre Post Test (Terlampir)
6. Dokumentasi lembar Daftar hadir peserta penyuluhan (Terlampir)
7. Dokumentasi lembar Satuan Acara Penyuluhan /SAP (Terlampir)
Menyiapkan media penyuluhan Memberikan kuesioner pre-test
Memberikan penyuluhan secara individu
didalam ruanganMemberikan penyuluhan diruang tunggu
Menyiapkan media penyuluhan Memberikan kuesioner pre-test
Memberikan penyuluhan secara individu
didalam ruanganMemberikan penyuluhan diruang tunggu
Menyiapkan media penyuluhan Memberikan kuesioner pre-test
Memberikan penyuluhan secara individu
didalam ruanganMemberikan penyuluhan diruang tunggu
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Kuesioner Pre Post Test Daftar Hadir Peserta Penyuluhan
Lampiran Kegiatan 4
Evaluasi Hasil Kegiatan
1. Dokumentasi Memberikan kuesioner Post- tes
2. Dokumentasi Mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes
3. Dokumentasi Menyusun laporan hasil evaluasi
4. Dokumentasi Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan
5. Lembar Rekapan Hasil Evaluasi Penyuluhan (Terlampir)
6. Lembar Diagram Evaluasi (Terlampir)
7. Strategi Bimbingan Lembar 1
8. Strategi Bimbingan Lembar 2
Memberikan kuesioner Post- tes Mengumpulkan kuesioner Pre-Post tes
Menyusun laporan hasil evaluasi Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan
Strategi Bimbingan Lembar 1 Strategi Bimbingan Lembar 2
Rekapan Hasil Evaluasi Penyuluhan Diagram Evaluasi
PENINGKATAN PEMAHAMAN PASIEN TENTANG KESEHATAN GIGI DANMULUT DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
Nama
Umur
Jenis kelamin
KUESIONER
Petunjuk : berilah tanda ceklist (√) Pada Pernyataan dibawah ini yang dianggap tepat
No PernyataanJawaban
Benar Salah
1 Makan makanan yang manis dapat menyehatkan gigi
2 Makan makanan seperti sayur dan buah- buahan dapat
menyebabkan gigi berlubang
3 Waktu yang tepat menyikat gigi adalah malam sebelum tidur dan
pagi setelah sarapan
4 Cara menyikat gigi yang benar adalah dengan gerakan memutar
atau naik turun pada gigi bagian depan
5 Cara menyikat gigi belakang / geraham yang benar adalah gerakan
maju mundur
6 Cara Menyikat gigi geraham bagian dalam adalah dengan tehnik
mencungkil
7 Berkumur dengan air putih setelah makan makanan penyebab
lubang gigi akan mengurangi resiko terjadinya karies (lubang gigi)
8 Pasta gigi yang mengandung fluoride dapat mencegah terjadinya
lubang gigi
9 Gigi yang telah lubang dapat dipertahankan dengan cara ditambal
atau dirawat
10 Kesehatan gigi harus dikontrol minimal tiap 6 bulan sekali ke
dokter gigi
PRE POST
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CARA MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN BAIK DAN BENAR
Pokok Bahasan : Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar
Sasaran : Pasien yang berobat di poli gigi RSUD Kabupaten Konawe
Kepulauan
Tempat : RSUD Kab. Konawe Kepulauan
Tanggal :13 April 2020- 24 April 2020
Waktu : 60 Menit
Metode : Ceramah, diskusi
Penyuluh : Helda, AMKG
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.1. Tujuan Pembelajaran Umum
1. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan gigi pasien diharapkan mengerti dan
memahami cara menjaga kesehatan gigi dengan baik dan benar.
2. Setelah dilakukan penyuluhan, pasien diharapkan dapat mempraktekannya
secara mandiri dirumah.
1.2 Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah diberikan penyuluhan pasien mampu memahami tentang :
a. Waktu menyikat gigi yang tepat
b. Gerakan menyikat gigi yang baik dan benar
c. Jenis makanan yang dapat merusak gigi
d. Cara mengatasi kerusakan pada gigi
1.3 Sasaran
Semua pasien dan keluarga pasien yang akan memeriksakan kesehatan giginya di
Poli Gigi RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan.
1.4. Sub Pokok Bahasan
1. Waktu menyikat gigi yang tepat
2. Gerakan menyikat gigi yang baik dan benar
3. Jenis makanan yang dapat merusak gigi
4. Cara mengatasi kerusakan masalah pada gigi
1.5. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab
1.6. Media
Phantom gigi
1.7. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 Menit Memberikankuesioner Pre- test
Mengisikuesioner Pre-test
Kuesioner
Pembukaan 5 Menit 1. Memberi salam2. Memperkenalk
an diri3. Menjelaskan
tujuanpenyuluhan danpokok materiyang akandisampaikan
4. MengkajipengetahuanPengunjungtentangCara merawatgigi dengan baikdan benar
1. Menjawabsalam
2. Mendengarkan danmemperhatikan
3. Menjawabpertanyaan
Ceramahdantanyajawab
Penyajian 30Menit
1. Menjelaskan materie. Waktu
menyikat gigiyang tepat
f. Gerakanmenyikat gigiyang baik danbenar
Mendengarkandanmemperhatikan
Ceramah dantanyajawab
PhantomGigi
g. Jenis makananyang dapatmerusak gigi
h. Cara mengatasikerusakan padagigi
2. Penyuluhmencontohkan caramenyikat gigidengan baik danbenar
3. Memberikan waktupasien untukmempraktekkanulang materi
Penutup 15Menit
1. Memberikankuesioner Post-Tes
2. Mengumpulkankuesioner PrePost- Tes
3. Menutup acara,dengan salampenutup
Menjawabsalam
Kuesioner
2. MATERI
(Terlampir)
3. KRITERIA PEMANTAUAN
1). Pemantauan
a. Input
Kegiatan penyuluhan di ruang tungu depan poli gigi dihadiri minimal 5orang yaitu pasien dan keluarga pasien
Kegiatan penyuluhan didalam ruang poli gigi dilakukan ketika jumlahkunjungan psien berkurang yaitu minimal 1 orang
Media penyuluhan yang digunakan adalah Phantom Gigi Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 55 menit
Tempat penyuluhan adalah diruang tunggu depan poli gigi , dan didalamruang poli gigi
Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelumkegiatan penyuluhan.
b. Proses
Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti danmemahami materi penyuluhan.
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatanyang lebih baik
4. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan adalah:
a. Evaluasi Struktur
Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
Pasien dan keluarga pasien ± 20 orang yang diberi penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihanmenyikat gigi dengan baik dan benar, tentang penyebab kerusakan pada gigi, caramengatasi kerusakan pada gigi.
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 55 menit peserta mampu
80 % sasaran mampu menjelaskan waktu menyikat gigi yang tepat
60 % sasaran mampu mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar 80% sasaran mampu menyebutkan jenis makanan yang dapat merusak gigi 80 % sasaran mampu menjelaskan cara mengatasi kerusakan masalah pada gigi
MengetahuiDirektur RSUD KabupatenKonaweKepulauan
dr. RUDI UTOMOPenata tingkat I/ Golongan IIIdNIP. 19700117 200604 1 002
b. Proses
Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti danmemahami materi penyuluhan.
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatanyang lebih baik
4. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan adalah:
a. Evaluasi Struktur
Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
Pasien dan keluarga pasien ± 20 orang yang diberi penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihanmenyikat gigi dengan baik dan benar, tentang penyebab kerusakan pada gigi, caramengatasi kerusakan pada gigi.
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 55 menit peserta mampu
80 % sasaran mampu menjelaskan waktu menyikat gigi yang tepat
60 % sasaran mampu mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar 80% sasaran mampu menyebutkan jenis makanan yang dapat merusak gigi 80 % sasaran mampu menjelaskan cara mengatasi kerusakan masalah pada gigi
MengetahuiDirektur RSUD KabupatenKonaweKepulauan
dr. RUDI UTOMOPenata tingkat I/ Golongan IIIdNIP. 19700117 200604 1 002
b. Proses
Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan Narasumber menguasai materi dengan baik
c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti danmemahami materi penyuluhan.
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatanyang lebih baik
4. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan adalah:
a. Evaluasi Struktur
Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
Pasien dan keluarga pasien ± 20 orang yang diberi penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang latihanmenyikat gigi dengan baik dan benar, tentang penyebab kerusakan pada gigi, caramengatasi kerusakan pada gigi.
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 55 menit peserta mampu
80 % sasaran mampu menjelaskan waktu menyikat gigi yang tepat
60 % sasaran mampu mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar 80% sasaran mampu menyebutkan jenis makanan yang dapat merusak gigi 80 % sasaran mampu menjelaskan cara mengatasi kerusakan masalah pada gigi
MengetahuiDirektur RSUD KabupatenKonaweKepulauan
dr. RUDI UTOMOPenata tingkat I/ Golongan IIIdNIP. 19700117 200604 1 002
Lampiran Materi Penyuluhan
A. Cara Menyikat Gigi Dengan Baik dan Benar
Sebelum mulai menyikat gigi, basahi sikat gigi dengan air, kemudian oleskan pasta gigi
secukupnya ke atas bulu sikat. Bila sudah siap, mari ikuti langkah-langkah berikut ini untuk
menyikat gigi dengan cara yang tepat:
1. Perhatikan posisi sikat gigi
Genggam sikat gigi, lalu letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan
posisi sikat agak miring membentuk sudut 45o. Jadi, Anda tidak menempelkan keseluruhan
permukaan bulu sikat di gigi.
2. Mulailah menyikat gigi
Mulailah menyikat gigi dari sisi depan gigi di salah satu sisi mulut. Sikatlah gigi Anda dengan
gerakan melingkar berlawanan jarum jam selama 20 detik untuk setiap bagian. Gerakan
melingkar ini berfungsi agar bulu sikat dapat membersihkan plak yang terselip di celah gigi
dan gusi.
Setelah sisi depan dibersihkan, sikatlah gigi bagian belakang, sisi atas dan bawah, dengan
gerakan maju mundur secara perlahan. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat,
sehingga plak atau sisa makanan yang menempel di gigi bisa hilang.
Bagian gigi yang kerap dilupakan untuk disikat adalah sisi dalam gigi seri, baik atas maupun
bawah. Untuk menyikat bagian gigi ini, Anda harus memegang sikat gigi secara vertikal.
Gunakan ujung kepala sikat gigi untuk menyikat dengan gerakan ke atas dan bawah.
3. Bersihkan bagian lidah
Setelah semua bagian gigi disikat, bersihkan permukaan lidah dengan pembersih
lidah (tongue scraper) atau bagian belakang sikat gigi yang dilengkapi pembersih lidah.
Cara menggunakan alat ini sangat mudah. Letakkan alat tersebut pada bagian belakang lidah,
lalu tarik hingga bagian ujung depan lidah. Ulang beberapa kali hingga lidah tampak bersih.
4. Menggunakan benang gigi dan akhiri dengan berkumur
Setelah selesai menyikat gigi, bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi, lalu bilas
sisa kotoran yang terdapat di gigi dan mulut dengan air bersih.
Setelah itu, Anda juga bisa berkumur dengan obat kumur yang tidak mengandung alkohol
atau yang diformulasikan khusus untuk masalah tertentu, misalnya bau mulut atau gigi
sensitif. Jika perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memilih obat kumur
yang tepat.
5. Hindari menyikat gigi terlalu keras dan terburu-buru
Menyikat gigi terlalu keras dapat membuat gusi berdarah dan meradang. Gesekan yang terlalu
kencang juga dapat mengikis lapisan pelindung atau enamel gigi. Hal inilah yang menjadi
penyebab gigi sensitif.
Selain itu, waktu ideal yang diperlukan untuk menyikat gigi adalah 2 menit. Jika menyikat
gigi dilakukan terlalu sebentar atau terburu-buru, sisa makanan mungkin masih melekat di
sela gigi dan gusi. Dengan demikian, hasilnya juga jadi tidak maksimal.
Untuk mengetahui apakah gigi Anda sudah bersih atau belum, Anda bisa merabanya dengan
lidah. Jika saat diraba lidah permukaan gigi terasa halus, artinya gigi Anda sudah bersih.
Namun, bila permukaannya masih terasa kasar, itu berarti masih ada sisa plak yang menempel
pada gigi Anda.
B. Gejala Gigi berlubang
Gejala yang muncul pada tiap orang dapat berbeda, tergantung tingkat keparahan dan lokasi
lubang pada gigi. Saat lubang masih berukuran kecil dan baru terbentuk, gejala mungkin tidak
muncul atau tidak terasa. Namun, ketika kondisi sudah semakin memburuk, gejala yang akan
timbul adalah:
Sakit gigi, terutama saat mengigit atau ketika gigi ditekan.
Gigi menjadi sensitif.
Nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin atau panas.
Terdapat lubang yang terlihat jelas pada gigi.
Nyeri pada gigi yang terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas.
Terdapat bagian gigi yang berubah warna menjadi putih, cokelat, atau hitam.
C. Penyebab Gigi berlubang
Gigi berlubang umumnya diawali oleh adanya plak pada mulut. Plak berasal dari sisa
makanan yang mengandung gula, seperti roti, sereal, susu, minuman ringan, buah, kue, atau
permen, yang kemudian diubah oleh bakteri alami dalam mulut menjadi asam. Kombinasi
antara bakteri, asam, sisa makanan yang ada di mulut, dan air liur, akan membentuk plak yang
melekat pada gigi. Asam yang terdapat dalam plak secara perlahan mengikis lapisan-lapisan
gigi, hingga membentuk lubang pada gigi.
Selain itu, gigi berlubang juga dapat dipicu oleh beberapa faktor lain, seperti:
Tidak menggunakan pasta gigi mengandung fluoride. Fluoride adalah senyawa yang
umumnya terkandung dalam pasta gigi, berfungsi untuk merawat kesehatan serta
mencegah kerusakan pada gigi.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang manis atau asam.
Mulut kering.
Menderita gangguan makan (misalnya anoreksia atau bulimia) dan penyakit refluks
asam lambung.
Pertambahan usia.
Penggunaan rutin obat-obatan, suplemen, vitamin, atau produk herba yang
mengandung gula.
Jarang menyikat atau membersihkan gigi.
D. Diagnosis Gigi berlubang
Pemeriksaan biasanya diawali dengan sesi tanya jawab, terutama seputar gejala yang dialami
oleh pasien. Dokter gigi kemudian akan melihat kondisi mulut dan gigi, lalu menyentuh gigi
dengan alat khusus untuk memeriksa area yang lunak akibat adanya kerusakan gigi.
Rontgen gigi juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi gigi. Foto Rontgen dapat
menunjukan kerusakan yang terjadi dalam gigi, meskipun kerusakan belum terlihat dengan
mata.
E. Pengobatan Gigi berlubang
Pengobatan gigi berlubang dapat berbeda-beda, tergantung keparahan kondisi yang dialami
masing-masing pasien. Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi
berlubang meliputi:
Filling. Filling atau tambal gigi merupakan tindakan yang paling umum dilakukan
dalam mengatasi gigi berlubang. Saat proses berlangsung, dokter terlebih dahulu akan
menggunakan bor untuk membuang bagian gigi yang rusak. Gigi yang sudah dibuang
bagian rusaknya kemudian ditambal dengan bahan-bahan khusus, seperti komposit
resin, porselen, emas, atau perak.
Crown Crown atau kurung gigi biasanya dipilih untuk mengatasi kerusakan yang lebih
parah atau pada pasien yang memiliki kondisi gigi yang lemah. Crown adalah tindakan
pemasangan mahkota gigi palsu di atas gigi yang rusak. Sebagian besar gigi yang
rusak akan dikikis, disisakan sebagian kecil untuk tumpuan mahkota gigi palsu. Sama
seperti bahan yang digunakan untuk tambal gigi, mahkota gigi palsu dapat terbuat dari
emas, porselen, atau komposit resin.
Root canal. Root canal atau perawatan saluran akar gigi umumnya dilakukan ketika
kerusakan yang terjadi sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi. Tindakan ini
adalah untuk memperbaiki kerusakan yang ada tanpa harus mencabut gigi.
Cabut gigi. Tindakan ini biasanya dilakukan ketika kerusakan yang terjadi sudah
parah dan tidak dapat dipulihkan lagi. Pemasangan gigi palsu atau implan gigi menjadi
solusi untuk mengisi celah bekas gigi yang dicabut.
Gigi yang berlubang akan menimbulkan rasa nyeri, terutama jika kondisi semakin memburuk.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan rasa nyeri adalah:
Membersihkan gigi hingga ke area yang sensitif.
Menghindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau diclofenac. Namun
penggunaan obat-obatan ini harus berdasarkan rekomendasi dokter.
F. Pencegahan Gigi berlubang
Gigi berlubang adalah gangguan yang umum dan dapat terjadi pada semua orang. Beberapa
hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gigi berlubang adalah:
Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Membersihkan gigi dengan benang gigi setidaknya satu kali sehari.
Menggunakan obat kumur atau mouthwash setelah menyikat gigi.
Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis atau asam, seperti permen
atau minuman ringan.
Mengurangi kebiasaan ngemil.
Jika gigi berlubang disebabkan kondisi kesehatan, seperti penyakit refluks asam
lambung atau mulut kering, konsultasikan dengan dokter terkait cara mengatasinya.
Berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat, suplemen,
atau produk herba apa pun.
Berikut ini merupakan makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi, agar kesehatan
gigi lebih terjaga:
Buah dan sayuran kaya serat, seperti apel, bayam, dan timun.
Makanan tinggi kalsium, seperti kacang dan keju.
Permen karet rendah gula yang mengandung xylitol.
Teh hitam atau teh hijau tanpa gula/pemanis.
Air minum yang mengandung fluoride.
Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya 2 kali dalam setahun atau 6 bulan sekali,
guna mengetahui kondisi kesehatan gigi. Hal ini akan mempermudah pengobatan jika gigi
mengalami gangguan dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Desa Pasir Putih Kec.Wawonii Barat KodePos 93393Email:[email protected]
LANGARA
REKAPAN HASIL EVALUASI PENYULUHAN
Rekapan hasil evaluasi peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di
RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
No Nama Umur Alamat Tanggal
Kunjungan
Pre
test
Post
tes
Hasil
1 Irwan k 35 LPI Baru 13- 4-2020 7 10 M
2 Hendi 29 Lamoluo 13- 4-2020 6 10 M
3 Nia 22 Langara 13- 4- 2020 5 10 M
4 Eky Putri 25 Lanowatu 14- 4- 2020 6 10 M
5 Irnawati umar 7 Lantula 17- 4- 2020 7 10 M
6 Mia 30 Langara laut 21- 4- 2020 4 10 M
7 Aldi 40 Lantula 21- 4- 2020 6 10 M
8 Anwar 21 Lanowatu 22- 4-2020 5 10 M
9 Ny sitti husni 38 Mata Langara 22- 4- 2020 4 10 M
10 Nuriati 28 Langkowala 22-4-2020 6 10 M
JUMLAH 56 100
Keterangan :
M = Meningkat
TM = Tidak Meningkat
Kesimpulan :
M = 10 Responden
Tm = 0 Responden
Dari 10 Responden semua mengalami peningkatan pengetahuan
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Desa Pasir Putih Kec.Wawonii Barat KodePos 93393Email:[email protected]
LANGARA
REKAPAN HASIL EVALUASI PENYULUHAN
Rekapan hasil evaluasi peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di
RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
No Nama Umur Alamat Tanggal
Kunjungan
Pre
test
Post
tes
Hasil
1 Irwan k 35 LPI Baru 13- 4-2020 7 10 M
2 Hendi 29 Lamoluo 13- 4-2020 6 10 M
3 Nia 22 Langara 13- 4- 2020 5 10 M
4 Eky Putri 25 Lanowatu 14- 4- 2020 6 10 M
5 Irnawati umar 7 Lantula 17- 4- 2020 7 10 M
6 Mia 30 Langara laut 21- 4- 2020 4 10 M
7 Aldi 40 Lantula 21- 4- 2020 6 10 M
8 Anwar 21 Lanowatu 22- 4-2020 5 10 M
9 Ny sitti husni 38 Mata Langara 22- 4- 2020 4 10 M
10 Nuriati 28 Langkowala 22-4-2020 6 10 M
JUMLAH 56 100
Keterangan :
M = Meningkat
TM = Tidak Meningkat
Kesimpulan :
M = 10 Responden
Tm = 0 Responden
Dari 10 Responden semua mengalami peningkatan pengetahuan
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Desa Pasir Putih Kec.Wawonii Barat KodePos 93393Email:[email protected]
LANGARA
REKAPAN HASIL EVALUASI PENYULUHAN
Rekapan hasil evaluasi peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi dan mulut di
RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
No Nama Umur Alamat Tanggal
Kunjungan
Pre
test
Post
tes
Hasil
1 Irwan k 35 LPI Baru 13- 4-2020 7 10 M
2 Hendi 29 Lamoluo 13- 4-2020 6 10 M
3 Nia 22 Langara 13- 4- 2020 5 10 M
4 Eky Putri 25 Lanowatu 14- 4- 2020 6 10 M
5 Irnawati umar 7 Lantula 17- 4- 2020 7 10 M
6 Mia 30 Langara laut 21- 4- 2020 4 10 M
7 Aldi 40 Lantula 21- 4- 2020 6 10 M
8 Anwar 21 Lanowatu 22- 4-2020 5 10 M
9 Ny sitti husni 38 Mata Langara 22- 4- 2020 4 10 M
10 Nuriati 28 Langkowala 22-4-2020 6 10 M
JUMLAH 56 100
Keterangan :
M = Meningkat
TM = Tidak Meningkat
Kesimpulan :
M = 10 Responden
Tm = 0 Responden
Dari 10 Responden semua mengalami peningkatan pengetahuan
0
2
4
6
8
10
12
Irwan k Hendi Nia Eky Putri Irnawatiumar
Mia Aldi Anwar Ny sittihusni
Nuriati
Diagram evaluasi peningkatan pemahaman pasien tentang kesehatan gigi danmulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan
Pre test
Post tes
0
2
4
6
8
10
12
Pre Test Post Test
Rata- Rata
Kesimpulan
Dari 10 peserta yang diberikan penyuluhan pemahaman tentang cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut di RSUD Kabupaten Konawe Kepulaun berdasarkan pengisian Pre
dan post tes mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan 100% yang mengalami peningkatan
pemahaman, dan 0% tidak mengalami peningkatan pemahaman tentang cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut.
Dari hasil evaluasi diatas menunjukan bahwa, perlunya penyuluhan tentang menjaga
kesehatan gigi dan mulut dilakukan secara terus menerus sebagai upaya dalam mencegah
angka kesakitan/ kerusakan gigi pada masyarakat di Kabupaten Konawe Kepulauan.
Langara, 30 April 2020
Mengetahui
Direktur RSUD
Pelaksana Kegiatan Kabupaten Konawe Kepulauan
HELDA, AMKG dr. RUDI UTOMO
NIP. 19850731 201903 1 003 NIP. 19700117 200604 1 002