View
221
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
1/18
KOREKSI KELAINAN REFRAKSI PADA MATA DENGAN
PENGGUNAAN LASIK (LASER-ASSISTED IN SITU
KERATOMILEUSIS)
I. Pendahuluan
LASIK (laser-assisted in situ keratomileusis) adalah salah satu jenis dari
operasi refraksi untuk memperbaiki kelainan pada mata seperti miopia,
hipermetropia dan astigmatisma. Jenis ini merupakan jenis ang paling sering
digunakan dan paling terkenal dibandingkan operasi dengan bantuan laser (laser-
assisted) lainna, seperti !"K (photorefra#ti$e kerate#tom) atau ang lebih
dikenal dengan LAS%K (laser-assisted sub-ephitelial kerate#tom). Jenis ini
umumna tergolong aman dan menghasilkan penanganan ang lebih efektif untuk
jenis kelainan pengelihatan ang lebih besar. Se#ara spesifik, LASIK melibatkan
fungsi dan kemampuan dari laser untuk merubah bentuk kornea se#ara permanen.
LASIK juga mena&arkan ke#epatan dan kemudahan tanpa menghasilkan rasa
sakit dalam operasina. 'agi sebagian besar pasien telah membuktikan bah&a
LASIK telah memperbaiki se#ara total kelainan pada mata dan mengurangi
ketergantungan pada ka#amata dan lensa kontak (#onta#t lenses).
II. Macam-Macam Kelainan Re!a"#i Pada Ma$a%
Se#ara umum, #ara kerja mata persis seperti #ara kerja kamera. !ada
kamera, #ahaa masuk mele&ati sistem lensa menuju film atau sensor pada
kamera digital. !ada mata, kornea dan lensa mata berada pada bagian depan mata
(anterior #hamber) dan fungsina sama seperti lensa pada kamera. "etina berada
di bagian belakang mata (posterior #hamber) dan fungsina sama seperti film atausensor pada kamera. !ada mata normal, berkas #ahaa masuk mele&ati
kornea dan lensa mata dan langsung difokuskan pada retina untuk menghasilkan
baangan ang jelas.
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
2/18
& Mi'ia
!ada penderita miopia, berkas #ahaa ang mele&ati kornea dan lensa
mata tidak terfokus pada retina mata, melainkan jatuh di depan retina, sehingga
menghasilkan baangan ang jelas pada objek ang dekat, namun baangan
menjadi kabur sama sekali ketika pasien melihat benda ang jauh letakna.
& ie!me$!'ia
!ada penderita hipermetropia, berkas #ahaa ang mele&ati kornea dan
lensa mata terfokus bukan pada retina, melainkan pada bagian belakang retina,
sehingga menghasilkan baangan ang kabur pada objek ang dekat, namun
baangan menjadi jelas ketika melihat objek ang jauh.
http://4.bp.blogspot.com/_oXl2wwcA-9M/TPS6naOrneI/AAAAAAAABgw/67xEB2zcRjU/s1600/hipermetropi.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_oXl2wwcA-9M/TPS6pEPIiyI/AAAAAAAABg4/SpaFYZXquYU/s1600/miopi.jpg7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
3/18
& A#$i*ma$i#me
!ada astigmatisma, berkas #ahaa ang diterima oleh retina tidakterkumpul menjadi satu titik, melainkan menebar, membentuk garis-garis
$ertikal, sehingga menghasilkan baangan ang kabur.
III. +a!a Ke!,a LASIK
LASIK merubah se#ara permanen bentuk dari bagian sentral anterior pada
kornea dengan memanfaatkan laser jenis e*#imer untuk meng-ablate (mengikis
suatu bagian dari jaringan hidup dengan penguapan) sebagian ke#il dari lapisan
jaringan stroma kornea ang berada di bagian depan mata, tepat diba&ah lapisan
jaringan epitelium kornea. Agar tidak terjadi kesalahan operasi dan untuk
menambah ketelitian hingga satuan mikrometer, saat operasi sedang berlangsung,
sistem komputer mela#ak pergerakan mata pasien + hingga kali perdetik,
tergantung dari sistem ang digunakan, kemudian menepatkan posisi laser pada
peletakan ang presisi. Sistem modern saat ini bahkan se#ara otomatis langsung
memfokuskan berkas laser tepat pada posisi $isual a*is pada mata pasien, dan
akan berhenti dengan sendirina apabila pergerakan mata diluar jangkauan
kemampuan sistem, dan akan lanjut dengan sendirina apabila mata pasien telah
berada di posisi ang tepat.
'agian lapisan luar dari kornea atau epitelium, merupakan jaringan ang lunak,
hidup, terus memperbarui diri (regenerasi), dan dapat pulih se#ara sempurna
apabila terjadi iritasi atau disaat -untuk keperluan operasi mata- tanpa kehilangan
kejernihanna dari keadaan semula. 'agian lapisan ang lebih dalam disebut
stroma kornea, terbentuk sebelum epitelium, dan memiliki kemampuan regenerasi
http://2.bp.blogspot.com/_oXl2wwcA-9M/TPS6lx47iyI/AAAAAAAABgo/nCaTFPZ2Mso/s1600/asmagtisme.jpg7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
4/18
jauh lebih lambat dan terbatas dibanding lapisan epitelium. 'agian ini, merupakan
bagian ang diubah pada tindakan operasi mata dengan LASIK maupun
!"KLAS%K. Apabila bagian ini dibentuk ulang oleh tindakan diatas
menggunakan laser atau mikrokeratome (saatan halus), maka bagian ini akan
mempertahankan bentuk tersebut tanpa terjadi perubahan bentuk semula.
I. PRKLASEK /e!#u# LASIK.
!ada !"KLAS%K, lapisan epitelium pada kornea diambil dan dibuang
sebelum laser ditembakkan ke mata. Karena !"K tidak membutuhkan saatan
permanen pada lapisan epitelium, namun lapisan epitelium dibuang dan dibiarkan
tumbuh dengan sendirina, maka struktur kornea lebih stabil dibandingkan
LASIK. !rosedur ini berbeda dengan LASIK, dimana bagian epitelium kornea
dibuat suatu saatanflap dengan menggunakan mikrokeratome (pisau bedah
halus), untuk menghasilkan saatanflap pada kornea setebal / hingga /0
mi#rometer sebelum laser ditembakkan ke mata, ang nantina saatan akan
ditutup dan menatu kembali dengan sendirina oleh lapisan ang diambil
sebelumna. 1ntuk rasa sakit ang ditimbulkan, !"K menimbulkan rasa neri
ang lebih dibandingkan LASIK, dikarenakan pengambilan lapisan epitelium
dilakukan se#ara keseluruhan.
. P!'#edu! LASIK
0. P!a-'e!a#i
!emeriksaan komprehensif mata ang meliputi2
3 !enentuan pengelihatan sebelum dan sesudah dikoreksi dengan ka#amata atau
lensa kontak.
3 !enentuan besarna kesalahan pengelihatan dalam setiap mata untuk
menetapkan jumlah koreksi bedah ang diperlukan dan mengembangkan strategi
operasi ang tepat.
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
5/18
3 !enilaian permukaan kornea dengan topografi (kur$atur kornea atau bentuk),
untuk mengkorelasikan bentuk kesalahan dalam fokus (berkorelasi bentuk kornea
untuk astigmatisme refraksi), untuk menemukan penimpangan, jika ada, dan
untuk mengetahui penakit ang dapat memburuk jika dilakukan pembedahan
dengan LASIK.
3 !engukuran ukuran pupil dalam #ahaa redup dan ruang. 1kuran pupil
merupakan faktor penting dalam pengukuran pengelihatan malam dan penentuan
tindakan koreksi oleh LASIK ang tepat.
3 !enilaian motilitas untuk mengukur kemampuan otot untuk menelaraskan mata.
3 !emeriksaan pada kelopak mata untuk melihat apakah kelopak berbalik ke
dalam (mungkin bergesekan dengan kornea) atau ke luar dan mengarahkan aliran
air mata terbuang dari mata ang mengakibatkan mata kering, dan kondisi lain.
3 !emeriksaan konjungti$a, membran transparan ang menutupi permukaan luar
mata dan garis permukaan bagian dalam kelopak mata, untuk melihat apakah ada
iritasi, kemerahan, pembuluh darah tidak teratur atau kelainan lainna.
3 !emeriksaan kornea untuk menentukan apakah ada kelainan ang dapat
mempengaruhi hasil pembedahan.
3 !emeriksaan dari lensa kristal untuk menentukan apakah terdapat kekaburan
(katarak) atau kelainan lainna ang ada.
3 !engukuran ketebalan kornea (dengan pa#hmetr). Jumlah koreksi LASIK
dapat ditentukan sebagian oleh ketebalan kornea.
3 !engukuran tekanan intraokular untuk mendeteksi kondisi glaukoma atau pre-
glaukoma. 4laukoma adalah kehilangan penglihatan ang disebabkan oleh
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
6/18
kerusakan pada saraf optik ang diakibatkan tekanan ang terlalu tinggi di mata.
Ini adalah penebab umum kehilangan penglihatan dapat di#egah.
3 !enilaian bagian belakang (segmen posterior) mata2 !emeriksaan pembesaran
fundus digunakan untuk menilai kesehatan dari permukaan ke dalam mata
(retina), dengan pupil terbuka penuh. Juga pemeriksaan retina, saraf optik, dan
pembuluh darah untuk mengetahui sejumlah gangguan mata dan gangguan
sistemik.
3!enanganan lanjut harus men#akup peninjauan kembali dari hasil pemeriksaan
oleh dokter mata, konsultasi dengan pasien, pengujian tambahan ang diperlukan,
dan adopsi ren#ana untuk perlakuan pera&atan mata pasien.
1. Oe!a#i
Selama operasi berlangsung, pasien dalam keadaan sadar dan dapat bergerak.
5amun, pasien biasana diberikan sedatif lemah (seperti 6alium) dan tetes mata
anestetik. LASIK dilakukan dalam 7 langkah. Langkah pertama adalah membuat
saatan lapisan dari jaringan kornea. Langkah kedua adalah remodelling kornea
diba&ah saatan sebelumna dengan menggunakan laser. an langkah ketiga
adalah reposisi dari saatan.
1.0. Pem2ua$an Sa3a$an (Fla)
http://2.bp.blogspot.com/_oXl2wwcA-9M/TPS6mg0wVaI/AAAAAAAABgs/3cdiLoSd6lc/s1600/flap+method.jpg7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
7/18
Sebuah ring penahan dan pembentuk kornea dipasang pada mata, menahan posisi
mata agar tidak bergerak. !rosedur ini terkadang, pada beberapa kasus
menebabkan perdarahan minor pada pembuluh darah halus pada mata, ang akan
sembuh dengan sendirina dalam beberapa hari sterlah operasi. Setelah mata
tertahan pada posisina, maka saatan epitellium akan dibentuk. !roses
pembuatan saatan menggunakan mikrokeratome, sebuah pisau bedah halus
berketebalan beberapa mikrometer, atau menggunakan femtose#ond laser. Setelah
saatan terbentuk, lapisan saatan diangkat, meninggalkan lapisan diba&ahna,
aitu stroma, lapisan tengah dari kornea.
1.1 La#e! Rem'dellin*
Langkah kedua pada operasi ini ialah menggunakan e*imer laser, ang memiliki
panjang gelombang sebesar /89 nm untuk merubah bentuk dari stroma kornea.
Laser menguapkan ($apori:ed) jaringan stroma ang ingin dibentuk ulang
(remodelling) dengan ketelitian ang amat tinggi tanpa membahaakan jaringan
lain disekitarna. ;idak ada pemanasan dan pembakaran, maupun pemotongannata ang terjadi pada stroma ang dibentuk ulang, sehinnga tidak ada rasa sakit
sama sekali pada saat operasi. 'eberapa pasien hana mengeluhkan rasa tak
naman. Lapisan ang diambil saat penguapan jaringan hana beberapa
mikrometer ketebalanna. !erlakuan penguapan jaringan dalam kornea (stroma)
pada LASIK menghasilkan ke#epatan dalam operasi, hasil ang maksimal dan
sedikit atau bahkan tak ada rasa sakit ang dihasilkan, apabila dibandingkan
dengan operasi bedah.
http://1.bp.blogspot.com/_oXl2wwcA-9M/TPS6ocw6RLI/AAAAAAAABg0/P-WxdT8ZsAA/s1600/laser+remodelling.jpg7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
8/18
Selama proses kedua ini, pengelihatan pasien akan menjadi sangat kabur setelah
lapisan saatan diangkat. !asien hana dapat melihat #ahaa putih mengelilingi
#ahaa orane dari laser.
Saat ini, manufaktur laser e*#imer menggunakan pela#ak posisi mata ang
mengikuti gerakan mata sebanak kali perdetik, kemudian memusatkan
gelombang laser dengan akurat pada daerah ang akan di remodelling.
4elombang laser ang digunakan berkisar antara / milijoule (mJ) selama /
sampai
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
9/18
dokter tentang perkembangan pas#a-operasi dan mendapatkan tips pera&atan
untuk meminimalisir efek samping ang mungkin terjadi.
I. a#il Oe!a#i LASIK
Sur$e ang dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan hasil dari pasien
ang telah melakukan operasi lasik menunjukkan bah&a tingkat kepuasan pasien
berada di tingkat 8
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
10/18
3 !asien memiliki salah satu atau lebih dari tiga kelainan pengelihatan, seperti
miopia (rabun jauh), astigmatism (penglihatan kabur ang disebabkan oleh kornea
berbentuk tidak teratur), hperopia (rabun jauh), atau kombinasi keduana
(misalna, miopia dengan silindris). 'eberapa laser sekarang disetujui oleh >ood
and rug Administration (>A) sebagai tindakan ang aman dan efektif untuk
digunakan dalam LASIK, tapi ruang lingkup masing-masing indikasi laser ang
disetujui dan kisaran pengobatan terbatas pada derajat tertentu kesalahan refraksi.
3 ;idak menderita penakit pengelihatan atau ang lainna, ang dapat
mengurangi efekti$itas operasi atau kemampuan pasien untuk sembuh dengan
baik dan #epat.
3 ;elah #ukup banak mendapat informasi tentang manfaat dan risiko dari
prosedur. Kandidat se#ara meneluruh harus mendiskusikan prosedur dengan
dokter mereka dan memahami bah&a bagi beberapa orang, tujuan dari bedah
refraktif adalah mengurangi ketergantungan pada ka#amata dan lensa kontak.
1. Ku!an* Ideal
alon pasien LASIK terkadang memiliki faktor ang menghalangi pasien untuk
menjadi kandidat ideal. alam banak kasus, ahli bedah masih mungkin dapat
melakukan prosedur dengan aman, mengingat bah&a #alon dan dokter telah #ukup
mendiskusikan manfaat dan risiko, dan menetapkan ekspektasi ang realistis
untuk hasil ang didapat. Kategori ini meliputi mereka ang2
3 =emiliki ri&aat mata kering, ang mungkin akan memburuk setelah operasi
dilakukan.
3 !asien ang dira&at dengan obat-obatan seperti steroid atau imunosupresan,
ang dapat men#egah penembuhan, atau menderita penakit ang melambatkan
penembuhan, seperti gangguan autoimun
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
11/18
3 =emiliki jaringan parut kornea.
3 'erumur di ba&ah usia /0.
3 =emiliki pengelihatan ang tidak stabil, ang biasana terjadi pada remaja.
okter biasana menarankan, sebelum menjalani LASIK, pengelihatan pasien
telah stabil dengan ka#amata atau resep lensa kontak setidakna selama dua tahun.
3 Sedang hamil atau menusui.
3 =emiliki sejarah herpes okular dalam satu tahun sebelum memiliki operasi.
Setelah satu tahun dari diagnosis a&al penakit ini, operasi dapat
dipertimbangkan.
3 Kesalahan refraksi terlalu berat untuk pengobatan dengan teknologi saat ini.
=eskipun laser disetujui >A tersedia untuk memperlakukan salah satu dari tiga
jenis utama kesalahan refraksi miopia, hperopia dan silindris. Indikasi ang
disetujui >A menetapkan pasien ang tepat untuk penanganan dengan miopia
sampai dengan -/< , astigmatisme sampai dengan + dan hperopia hingga +
. 5amun, teknologi LASIK berkembang dengan #epat, dan dokter mungkin
dapat mengobati kelainan ang lebih $ariatif di masa depan.
4. Kandida$ n'n-LASIK
'eberapa kondisi dan keadaan indi$idu sepenuhna ang tidak #o#ok untukmendapatkan penanganan LASIK diantarana2
3 =emiliki penakit seperti katarak, glaukoma maju, penakit kornea, gangguan
penipisan kornea (degenerasi marjinal kerato#onus atau bening), atau beberapa
penakit mata lainna ang sudah ada terlebih dahulu dan mempengaruhi atau
mengan#am penglihatan.
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
12/18
3 ;idak memberikan informasi ri&aat kesehatan mata se#ara tepat dan
meneluruh. ?al ini mutlak diperlukan bah&a pasien harus mengetahui prosedur
dan manfaat dan risiko LASIK dengan dokter bedah mereka, dan memberikan
persetujuan sesuai sebelum menjalani operasi.
III. Te"n'l'*i dalam 2idan* LASIK
0. E6cime! La#e!
Laser e*#imer memberikan hasil ang lebih akurat untuk operasi kornea dan
koreksi pengelihatan dari teknologi sebelumna. Sebuah pulsa (pulse) dari laser
e*#imer dapat mengambil ,
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
13/18
meningkatkan :ona pengikisan kornea. Laser sinar seragam dan pengikisan
kornea ang lebih halus merupakan #iri dari digunakanna laser jenis ini. Laser
ini memiliki kekurangan, aitu ke#enderungan sedikit lebih tinggi untuk
de#entration dan o$er#orre#tion.
7 S'$ Scannin* La#e!
Sistem laser ini memiliki potensi untuk menghasilkan pengikisan konea ang
halus dan menggunakan teknologi radar untuk mela#ak gerakan mata. Sistem ini
juga memiliki kemampuan untuk mengobati silindris tidak teratur dari a#uan
topografi. Laser ini harus dihubungkan dengan sistem ee-tra#king untuk
memastikan peletakan laser ang akurat.
1. 9a/e!'n$ Sen#in* Dia*n'#$i" (9a/e!'n$-*uided LASIK)
a$efront sensing adalah sebuah alat diagnostik untuk mengukur kesalahan
refraksi mata. =etode refraksi kon$ensional terbatas untuk mengukur refraksi
speris dan silinder ang dapat dijangkau oleh mata (miopia atau hperopia dan
silindris biasa). 5amun, metode &a$efront sensing memungkinkan dokter untuk
mengukur kondisi dalam kornea ang mempengaruhi pengelihatan pasien.
=enga#u dari hasil tersebut, dokter dapat menimpulkan sebagai penimpangan
pengelihatan (higher order abberation) . Se#ara tradisional penimpangan
pengelihatan digambarkan sebagai silindris tidak teratur, dan dianggap
pembatasan untuk pengelihatan terbaik dengan refraksi. 5amun saat ini, dengan
memahami dan karakterisasi komponen higher order abberation, dokter memiliki
kemampuan diagnostik lebih atas silindris tidak teratur, dan kemampuan untuk
mengukur tingkat alami atau pembedahan induksi abberasi. Alat diagnostik dari
http://1.bp.blogspot.com/_oXl2wwcA-9M/TPS6q8PklQI/AAAAAAAABhA/0NXkrdRBteA/s1600/Wavefront+Sensing+Diagnostik+%2528Wavefront-guided+LASIK%2529.jpg7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
14/18
&a$efront sensing dapat dilihat dalam $erifikasi sphero#lindri#al refraksi,
diagnosis kondisi kompleks atau keadaan rapuh dari kornea, seperti kerato#onus,
mata kering dan katarak, dan besarna penimpangan prosedur diinduksi setelah
koreksi penglihatan dengan LASIK. Se#ara garis besar, &a$efront sensing
memiliki nilai lebih dalam upaa untuk memperbaiki penimpangan pengelihatan.
!ada dasarna, &a$efront sensing menggunakan teknik sederhana. !asien diminta
untuk memandang ke depan, dan fokus pada suatu objek, sementara itu dokter
memberikan sebuah proeksi #ahaa menuju mata. 'erkas #ahaa ini masuk ke
dalam mata, dan memantul kembali keluar mata. Kemudian komputer
menganalisa berkas sinar, ang selanjutna menganalisa data berkaitan tentang
keadaan mata. 'eberapa sistem dengan #ara ini dapat menganalisa lebih dari
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
15/18
3 D$er#orre#tion dan under#orre#tion
3 Sensiti$itas berlebihan terhadap #ahaa
3 !engelihatan tidak stabil
3 ?alos
3 !engelihatan ganda (berbaang)
3 !engikisan (ablasi) berlebihan
3 Kotoran renik (debris) dalam saatan
3 %rosi epitelium
3 =a#ular hole.
Oe!a#i La#i" ada hie!me$!'
LASIK dapat digunakan untuk mengobati hipermetrop derajat rendah
sampai tinggi dengan hasil ang memuaskan. >A merekomendasikan LASIK
untuk koreksi hipermetrop sampai F+. (/G/
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
16/18
sebelum koreksi post operasi
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
17/18
Lapisan tipis jaringan dari permukaan kornea dihilangkan dengan
menggunakan laser dalam prosedur !"K bertujuan untuk mengubah bentuk
jaringan tipis dari kornea dan memfokuskan #ahaa ang masuk ke dalam mata.
=eskipun begitujumlah pembuangan jaringan tipis ini terdapat batas amanna.
Apabila sebagian jaringan kornea ini dibuang, maka sejumlah kasus miopia dapat
diatasi.
!"K membuang lapisan tipis dari permukaan kornea sedangkan LASIK
tidak. LASIK membuang sebagian lapisan jaringan dari lapisan dalamna. 1ntuk
melakukan hal ini, bagian dari permukaan luar kornea dipotong dan dilipat agar
jaringan lapisan dalam terdedah. Kemudian sebagian jaringan lapisan dalam ang
diperlukan untuk membentuk kembali kornea dibuang pada jumlah ang tepat
dengan menggunakan laser, dan kemudian jaringan luar ditutup dan ditempatkan
semula dalam posisi untuk menembuhkan. Jumlah miopia ang dapat dikoreksi
LASIK dibatasi oleh jumlah jaringan kornea ang dapat dihapus dengan #ara ang
aman. !ada masa ini, orang ang sangat rabun dekat atau korneana terlalu tipis
sehingga tidak memungkinkan penggunaan prosedur laser sudah memiliki pilihan
lain selain untuk memperbaiki rabun jauhna. engan melakukan prosedur
penanaman lensa ke#il di dalam mata mereka, rabun jauh ang mereka miliki
mungkin dapat dikoreksi. Lensa intraokular ini dapat memberikan koreksi optik
ang diperlukan se#ara langsung di dalam mata dan lensa intraokular ini terlihat
seperti lensa kontak ke#il.
:I. Da$a! Pu#$a"a
LASIK. (http2 &&&. intelihealth. #om I? ihtI? SS 8778 7
7/22/2019 Lasik Dan Kelainan Refraksi
18/18
= 'aardo Salmeron, = Stephen . Kl#e, !h 5e& Drleans, La Ar#h
Dphthalmol. /808/@(9)2+/-+A information page on LASIK (http2 &&&. fda. go$ #drh lasik )
'aile =, =it#hell 4L, hali&al K, 'o*er a#hler 'S, Hadnik K (Jul
Recommended