View
63
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
DARI MAKRO KE MIKRO EKONOMI
Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi pada umumnya meliputi
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori mikro
ekonomi yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan
atau suatu pasar.
Analisis-analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih
menyeluruh sifatnyaaa. Dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan
konsumen secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan
perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi. Atas dasar corak analisis
yang berbeda ini ahli-ahli ekonomi membedakan teori-teori dasar dalam ilmu
ekonomi kepada teori mikro dan makro.
Di samping perbedaan di atas, yang lebih penting lagi, mikroekonomi dan
makroekonomi berbeda dalam ruang lingkup dan titik berat (fokus) analisisnya.
Mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada analisis mengenai masalah
membuat pilihan untuk:
i. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya
(resourcer)
ii. Mencapai kepuasan yang maksimum
Sedangkan analisis-analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang:
i. Bagaimana segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat
kegiatan dalam perekonomian
ii. Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian
iii. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi
masalah ekonomi yang dihadapi
Anda yang telah pernah mempelajari teori mikroekonomi, tentu telah
menyadari bahwa masalah memilih tersebut dianalisis dalam teori mikroekonomi
dengan mengemukakan tiga pertanyaan:
i. Apakah jenis-jenis barang dan jas a yang harus diproduksikan?
ii. Bagaimanakah caranya memproduksikan berbagai barang dan jasa
yang dibutuhkan tersebut?
iii. Untuk siapakah berbagai barang dan jasa tersebut diproduksikan.
Menentukan Jenis Barang yang Perlu Diproduksi
Pertanyaan pertama, yaitu apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus
diproduksikan, merupakan persoalan yang akan menentukan kegiatan-kegiatan
ekonomi yang dijalankan dalam perekonomian. Dengan perkat aan lain, pilihan-
pilihan para konsumen (pembeli) merupakan faktor penting dalam menentukan
jenis-jenis kegiatan memproduksi yang harus dijalankan. Analisis mengenai
interaksi di antara produsen dan konsumen (penjual dan pembeli) diterangkan
dalam teori permintaan dan penawaran. Dan teori perilaku konsumen
menerangkan dengan lebih terinci sikap para pembeli dalam memilih barang dan
jasa yang akan dibelinya.
Menentukan Cara Memproduksi yang Paling Efisien
Untuk mewujudkan barang dan jasa yang diperlukan faktor-faktor
produksi yang sering dinamakan juga sebagai sumber-sumber daya atau
resources. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam setiap perekonomian
terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk
memperolehnya. Oleh sebab itu para pengusaha harus membuat pilihan agar dapat
mencapai efisiensi yang tinggi dalam menggunakan faktor-faktor produksi.
Dengan perkataan lain, sebelum menjalankan kegiatan memproduksinya,
setiap pengusaha harus menyelesaikan persoalan kedua yang dinyatakan sebelum
ini, yaitu: Bagaimanakah caranya memproduksikan barang yang akan dijualnya
untuk memenuhi kebutuhan para konsumen? Analisis-analisis dalam teori
mikroekonomi yang menerangkan tentang teori produksi (fungsi produksi), biya
produksi dan struktur pasar (dan penentuan harga dan jumlah produksi di
berbagai pasar) bertujuan untuk menerangkan bagaimana seorang produsen
memecahkan persoalan tersebut.
Untuk Siapa Barang Akan Diproduksi?
Setelah mengetahui jenis-jenis faktor produksi yang dibutuhkannya untuk
melakukan kegiatan memproduksi, produsen akan pergi ke pasar faktor untuk
mendapatkan faktor-faktor produksi yang diperlukannya. Sifat interaksi di antara
para pengusaha (pembeli faktor produksi) dan rumah tangga (pemilik faktor
produksi ) dalam pasaran faktor diterangkan dalam teori distribusi. Teori ini
menerangkan tentang (i) sifat umum dari interaksi di antara pengguna dan penjual
faktor produksi di pasaran faktor, dan (ii) caranya berbagai pendapatan faktor
produksi (upah, sewa, bunga dan keuntungan) ditentukan di pasar.
Perkembangan Teori Makroekonomi
Dalam tahun 1929-32 terjadi kemunduran ekonomi di seluruh dunia, yang
bermula dari kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat. Periode itu dinamakan
the Great Depression. Pada puncak kemerosotan ekonomi itu, sepere mpat dari
tenaga kerja di Amerika Serikat menganggur dan pendapatan nasionalnya (ukuran
dari tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai sesuatu negara) mengalami
kemerosotan yang sangat tajam. Kemunduran ekonomi yang serius itu meluas ke
seluruh dunia – ke negara-negara industri lain maupun ke negara-negara miskin.
Kemunduran ekonomi tersebut menimbulkan kesadaran kepada ahli-ahli
ekonomi bahwa mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menimbulkan
pertumbuhan ekonomi yang teguh dan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
Dan teori-teori ekonomi sebelumnya juga tidak dapat menerangkan mengapa
peristiwa kemunduran ekonomi yang serius tersebut dapat terjadi.
Ketidakmampuan tersebut mendorong seorang ahli ekonomi Inggris yang
terkemuka pada masa tersebut yaitu John Maynard Keynes, mengemukakan
pandangan dan menulis buku yang pada akhirnya menjadi landasan kepada teori
makroekonomi modern. Pandangan tersebut dikemukakan dalam buku yang
berjudul : The General Theory of Employment, Interest and Money dan diterbitkan
pada tahun 1936.
Pandangan Umum Teori Keynes
Secara garis besarnya pandangan dalam buku Keynes tersebut dapat
dibedakan kepada dua aspek. Di satu pihak buku tersebut mengemukakan
beberapa kritik kek atas pandangan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai faktor-
faktor yang menentukan tingkat kegiatan sesuatu perekonomian. Kritik-kritik
tersebut menunjukkan kelemahan-kelemahan dari pandangan yang menjadi
landasan kepada keyakinan ahli-ahli ekonomi Klasik bahwa penggunaan tenaga
kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh selalu dicapai.
Di pihak lain buku tersebut menerangkan pula faktor utama yang akan
menentukan prestasi kegiatan ekonomi sesuatu negara. Keynes berpendapat
pengeluaran agregat, yaitu perbelanjaan masyarakat ke atas barang dan jasa,
adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai
sesuatu negara. Seterusnya Keynes berpendapat bahwa dalam sistem pasar bebas
penggunaan tenaga kerja penuh tidak selalu tercipta dan diperlukan usaha dan
kebijakan pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
dan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
ISU-ISU UTAMA DALAM ANALISIS MAKROEKONOMI
Makroekonomi membahas isu-isu penting yang selalu dihadapi
perekonomian. Analisisnya berusaha memberi jawaban kepada pertanyaan-
pertanyaan yang dikemukakan di bagian yang lalu, yaitu: faktor-faktor apakah
yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian? Mengapa pertumbuhan
ekonomi tidak selalu teguh? Mengapa kegiatan ekonomi tingkat berkembang
dengan stabil? Mengapa pengangguran dan kenaikan harga-harga selalu berlaku?
Di samping menerangkan faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan
ekonomi negara dan keadaan-keadaan yang menciptakan berbagai masalah yang
baru saja dinyatakan, analisis makroekonomi menerangkan pula langkah-langkah
yang dapat digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Penentuan Kegiatan Ekonomi
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan yang dicapai sesuatu
perekonomian merupakan bagian terpenting dari analisis makroekonomi. Analisis
tersebut menunjukkan bagaimana pengeluaran agregat (permintaan agregat) dan
penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan sesuatu perekonomian
dalam suatu periode tertentu dan pendapatan nasional/produksi nasional yang
tercipta. Dalam analisis tersebut akan diterangkan pula komponen-komponen dari
pengeluaran agregat dan ciri-ciri dari setiap komponen tersebut. dalam suatu
perekonomian modern komponen dari pengeluaran agregat dibedakan kepada
empat golongan:
i. pengeluaran konsumsi rumah tangga
ii. investasi perusahaan-perusahaan
iii. pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah
iv. ekspor (pembelian barang buatan dalam negeri oleh penduduk negara-
negara lain)
MASALAH UTAMA DALAM PEREKONOMIAN
Masalah makroekonomi utama yang selalu dihadapik suatu negara.
Masalah-masalah tersebut adalah:
i. Masalah pertumbuhan ekonomi
ii. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi
iii. Masalah pengangguran
iv. Masalah kenaikan harga-harga (inflasi)
v. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan
dalam masyarakat bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang
sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke
periode lainnya kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa
akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor
produksi akan selalu mengalami pertumbuhan dalam jumlah dan kualitasnya.
Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan
berkembang. Di samping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan
penduduk dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka.
Pendapatan Nasional Potensial dan Sebenarnya
Perbedaan di antara pertumbuhan ekonomi potensial dan pertumbuhan
ekonomi sebenarnya dapat pula ditunjukkan oleh grafik yang menggambarkan
potensi perkembangan pendapatan nasional dalam jangka panjang dan
perkembangan sebenarnya pendapatan nasional. Perhatikan gambar 1.2.
Grafik (a) mengambarkan pendapatan nasional potensial, yaitu tingkat
pendapatan nasional yang dicapai apabila tenaga kerja sepenuhnya digunakan.
Garis “pendapatan nasional potensial” yang semakin naik tersebut
mengambarkan bahwa faktor-faktor produksi yang semakin banyak jumlahnya
dari tahun ke tahun dan kemajuan teknologi yang menaikkan produktivitas
menyebabkan semakin lama semakin banyak produksi nasional yang dapat
diwujuskan. Akan tetapi perekonomian tidak selalu menggunakan semua faktor
produksi yang tersedia, termasuk tenaga kerja yang tersedia. Kekurangan
pengeluaran agregat menyebabkan sebagian tenaga kerja menganggur dan
perekonomian tidak akan mewujudkan pendapatan nasional potensial.
Konjungtur (Siklus Kegiatan Perusahaan)
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur dari satu periode ke
periode alatnya. Ia selalu mengalami masa naik dan turun. Adakalanya kegiatan
perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan
h gz. Pada periode lainnya perekonomian mengalami perlambatan dalam
perkembangannya dan adakalanya ia merosot dan benda di tingkat yang lebih
rendah dari periode sebelumnya. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-
perusahaan di dalam jangka panjang dinamakan konjungtur atau siklus kegiatan
perusahaan (business cycle).
Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari
pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur. Sebagai contoh, ibu rumah tangga
yang tidak ingin bekerja karena ingin mengurus keluarganya tidak tergolong
sebagai penganggur. Seorang anak keluarga kaya yang tidak mau bekerja karena
gajinya lebih rendah dari yang diinginkannya juga tidak tergolong sebagai
penganggur. Ibu rumah tangga dan anak orang kaya tersebut dinamakan
penganggur sukarela.
Masalah Inflasi
Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang
berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan
kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula
dari suatu negara ke negara lain. Adakalanya tingkat inflasi adalah rendah yaitu
mencapai di bawah 2 atau 3 persen. Tingkat inflasi yang moderat mencapai di
antara 4-10 persen. Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa
puluh atau beberapa ratus persen dalam setahun.
Akibat buruk inflasi
Seperti pengangguran, inflasi juga menimbulkan beberapa akibat buruk
kepada individu, masyarakat dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Oleh
sebab itu masalah tersebut perlu dihindari. Salah satu akibat penting dari inflasi
ialah ia cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat.
Sebagian besar pelaku-pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari pekerja-pekerja yang
bergaji tetap. Inflasi biasanya berlaku lebih cepat dari kenaikan upah para pekerja.
Oleh sebab itu upah riil para pekerja akan merosot disebabkan oleh inflasi dan
keadaan ini berarti tingkat kemakmuran segolongan besar masyarakat mengalami
kemerosotan.
Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin
memburuk sekiranya inflasi tidak dapat dikendalikan. Inflasi cenderung akan
menjadi bertambah cepat apabila tidak diatasi. Inflasi yang bertambah serius
tersebut cenderung untuk mengurangi investasi yang produktif, mengurangi
ekspor dan kenaikan impor. Kecenderungan ini akan memperlambat pertumbuhan
ekonomi.
Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran
Kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dari k ganti
perekonomian suatu negara. Istilah perekonomian terbuka berarti sesuatu
perekonomian itu mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain, dan
terutama ini dilakukan dengan menjalankan kegiatan ekspor dan impor. Di
samping itu aliran modal untuk invetasi juga berlaku di antara berbagai negara.
Ketidakseimbangan di antara ekspor dan impor dan aliran keluar/masuk modal
dapat menimbulkan masalah seruis terhadap kestabilan sesuatu perekonomian.
Kebijakan Makroekonomi
Bentuk-bentuk kebijakan ekonomi yang akan dilakukan sesuatu negara
sangat tergantung kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Oleh sebab itu
dalam membicarakan mengenai bentuk-bentuk kebijakan mikroekonomi, ada
baiknya apabila terelbih dahulu diterangkan tujuan-tujuan dari menjalankan
kebijakan-kebijakan tersebut.
Tujuan-tujuan Kebijakan Makroekonomi
Setiap kebijakan ekonomi bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi. Berdasarkan kepada masalah-masalah makroekonomi
yang diterangkan sebelum ini, tujuan-tujuan kebijakan makroekonomi dapat
dibedakan kepada lima aspek berikut:
i. Menstabilkan kegiatan ekonomi
ii. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh
tanpa inflasi
iii. Menghindari masalah inflasi
iv. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
v. Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing
Menstabilkan Kegiatan Ekonomi
Kestabilan ekonomi yang diidam-idamkban setiap negara pada umumnya
diartikan sebagai suatu keadaan ekonomi dimana tidak terdapat pengangguran
yang serius dan perekonomian menikmati kestabilan harga-harga. Pengertian
tersebut meliputi pula kestabilan dalam neraca pembayarannya. Dengan demikian
pengertian kestabilan ekonomi meliputi kewujudan dari tiga hal berikut: (i)
tingkat penggunaan tenaga kerja adalah tinggi, (ii) tingkat harga-harga tidak
menunjukkan perubahan yang berarti, dan (iii) terdapat keseimbangan di antara
ekspor dan impor dan lalu lintas modal dari/ke luar negeri.
Menghindari Masalah Inflasi
Telah ditunjukkan bahwa inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk ke
atas kesejahteraan masyarakat dan kegiatan perekonomian. Adakalanya inflasi
berlaku sebagai akibat ketidakstabilan politik dan ekonomi suatu negara. Dalam
keadaan seperti ini biasanya tingkat inflasi tinggi dan sukar dikendalikan. Tetapi
sering sekali inflasi berlakuk sebagai akibat permintaan masyarakat yang
berlebihan, pertambahan penawaran uang yang berlebihan dan kenaikan dalam
biaya produksi. Kebijakan pemerintah diperlukan untuk mengatasik masalah
inflasi seperti itu.
Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Teguh
Tujuan ini merupakan tujuan makroekonomi jangka panjang. Dari suatu
periode ke periode lainnya faktor-faktor produksi mengalami pertambahan dalam
kuantitas dan kualitasnya. Pertambahan penduduk pada akhirnya akan menambah
jumlah tenaga kerja. Pendidikan dan pengalaman kerja menambah keterampilan
dan kemampuan tenaga kerja. Penawaran modal menambah barang-barang modal
dan meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih modern. Keahlian
keusahawanan akan semakin berkembang. Berbagai perkembangan dan perbaikan
ini akan menambah kemampuan sesuatu negara untuk memproduksikan barang
dan jasa.
Mengukuhkan Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing
Krisis moneter yang dialami Indonesia dan beberapa negara Asia lain pada
tahun 1997-1999 merupakan satu pengalaman pahit yang menunjukkan
bagaimana sektor luar negeri dapat menimbulkan efek buruk terhadap kegiatan
ekonomi dalam negeri. Neraca pembayaran yang tidak kukuh akan mengurangi
kemampuan suatu negara dalam menghasilkan masalah pengaliran dana keluar
negeri yang melebihi kdnk yang biasanya berlaku. Sebagai akibatnya cadangan
mata uang asing akan merosot dan kurs mata uang asing meningkat.
Bentuk-bentuk Kebijakan Makroekonomi
Beberapa bukan kebijakan ekonomi dapat dijalankan pemerintah untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah diterangkan di atas. Kebijakan-kebijakan yang
dapat dijalankan dibedakan kepada tiga bentuk kebijakan:
i. Kebijakan fiskal
ii. Kebijakan moneter
iii. Kebijakan segi penawaran
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat
perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud
untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dl m perekonomian. Menurut
pandangan Keynes, kebijakan fiskal adalah sangat penting untuk mengatasi
pengangguran yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agregat
dapat ditambah dan langkah ini akan menaikkan pendapatan nasional dan tingkat
penggunaan tenaga kerja. Di bidang perpajakan langkah yang perlu dilaksanakan
adalah mengurangi pajak pendapatan. Pengurangan pajakk ini akan menambah
kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dan akan meningkatkan
pengeluaran agregat. Seterusnya pengeluaran agregat dapat lebih ditingkatkan lagi
dengan cara menaikkan penegluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa
yang diperlukannya maupun untuk menambah invetasi pemerintah.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang
dilaksanakan oleh Bank Sentral (di Indonesia Bank Sentral adalah Bank
Indonesia) untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam
perekonomian atau mengubah suku bnga dengan maksud untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat.
Salah satu komponen dari pengeluaran agregat adalah penanaman modal
(investasi) oleh perusahaan-perusahaan. Suku bunga yang tinggi akan mengurangi
penanaman modal dan apabila suku bunga rendah lebih banyak penawaran modal
akan dilakukan. Dengan demikian salah satu cara yang dapat dijalankan
pemerintah untuk mempengaruhi penanaman modal. Apabila pengangguran
berlaku dalam perekonomian, pengeluaran agregat perlu ditambah untuk
mengurangi pengangguran. Menurunkan suku bunga untuk menggalakkank
pertambahan penanaman modal adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan
tersebut. tujuan ini dapat dicapai pemerintah dengan menjalankan kebijakan
moneter.
Kebijakan Segi Penawaran
Kebijakan-kebijakan fiskalk dan moneter seperti yang di terangkan
sebelum ini dapat dipandang sebagai kebijakan yang mempengaruhi pengeluaran
agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter tersebut dapat dipandang
sebagai kebijakan dari segi permintaan. Di samping melalui permintaan, kegiatan
perekonomian negara dapat pula dipergunakan melalui segi penawaran. Kebijakan
segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan-
perusahaan sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga yang
lmurah atau dengan mutu yang lebih baik.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Beberapa Istilah Pendapatan Nasional
Produk Domestik Bruto
Di negara-negara berkembang, yang sering juga dinamakan sebagai
“Dunia Ketiga” konsep produk domestik bruto adalah konsep yang paling penting
kalau dibandingkan dengan konsep pendapatan nasional lainnya. Produk
Domestik Bruto (PDB) dapatlah diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-
jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu.
Di dalam sesuatu perekonomian di negara-negara maju maupun di negara-
negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan
milik penduduk negara tersebut tetapi oleh penduduk negara lain. Selalu didapati
produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar
negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu
menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut.
perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi dan tenaga ahli
kepada negara dimana perusahaan itu beroperasi. Operasinya membantu
menambah barang dan jasa yang diproduksikan di dalam negara, menambah
penggunaan tenaga kerja dan pendapatan dan sering sekail juga membantu
menambah ekspor. Operasi mereka merupakan bagian yang cukup penting dalam
kg ekonomi sesuatu negara dan nilai produksi yang disumbangkannya perlu
dihitung dalam pendapatan nasional. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto
atau dalam istilah Inggrisnya Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang
dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik
warga negara tersebut dan negara asing.
Produk Nasional Bruto
Produk Nasional Bruto (PNB) atau dalam bahasa inggris dinamakan Gross
National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti bersamaan dengan
GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. Dalam
menghitung pendapatan nasional bruto, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam
pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-
faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan
nasionalnya dihitung. Oleh karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga
negara sesuatu negara terdapat di negara itu sendiri maupun di luar negeri, maka
nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi yang digunakan di
luar negeri juga dihitung dalam produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor
produksi milik penduduk atau perusahaan negara lain yang digunakan di negara
tersebut.
Ini berarti secara konseptual, pendapatan warga negara Singapura yang
bekerja di Indonesia dan keuntungan perusahaan multinasional Jepang yang
beroperasi di Indonesia tidak termasuk dalam Produk Nasional Bruto Indonesia.
Tetapi sebaliknya pendapatan pekerja-pekerja Indonesia yang bekerja di luar
negeri termasuk dalam Produk Nasional Bruto Indonesia.
Dengan memperhatikan perbedaan di antara arti PDB dan PNB di atas
dapatlah dirumuskan sifat hubungan di antara Produk Domestik Bruo dan Produk
Nasional Bruto, yaitu seperti dinyatakan oleh persamaan di bawah ini:
PDB = PNB – PFN dari LN
Dimana PFN dari LN adalah pendapatan faktor netto dari luar negeri. PFN
dari LN adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri
dikurangi dengan pendapatan faktor-faktor produksi yang dibayarkank ke luar
negeri.
Dua Pengertian Pendapatan Nasional
Dalam analisis makroekonomi selalu digunakan istilah “pendapatan
nasional” atau “national income” dan biasanya istilah itu dimaksudkan untuk
menyatakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara. Dengan
demikian dimulai konsep tersebut istilah pendapatan nasional adalah mewakili arti
Produk Domestik Bruto atau Produk Nasional Bruto. Di samping itu ada arti lain
dari ‘pendapatan nasional ‘ dan untuk pengertian yang berlainan tersebut dalam
buku ini ia ditulis sebagai “Pendapatan Nasional” yaitu dengan menggunakan
huruf besar untuk P dan N . Pengertian lain dari pendapatan nasional adalah
jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Dalam sistem
penghitungan pendapatan nasional, jumlah itu dinamakan Produk Nasional Netto
pada harga faktor atau secara ringkas : Pendapatan Nasional.
Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Tetap
Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang-barang dan
jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut
harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut. cara ini adalah cara yang selalu
dilakukan dalam mengitung pendapatan nasional dari suatu periode ke periode
lainnya. Dapatlah diramalkan bahwa apabila dibandingkan data pendapatan
nasional dalam berbagai tahun tersebut, nilainya akan berbeda-beda dan
menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Pertambahan nilai tersebut disebabkan oleh dua faktor:
i. pertambahan fisikal barang dan jasa yang dihasilkan dalam
perekonomian, dan
ii. kenaikan harga-harga yang berlaku dari suatu periode ke periode
lainnya
Pertumbuhan sesuatu perekonomian diukur dari pertambahan yang
seebnarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan. Untuk dapat mengitung
kenaikan itu dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang dihasilkan haruslah
dihitung pada harga yang tetap, yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu
yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada
tahun-tahun yang lain. Nilai pendapatan nasional yang didapat dalam
penghitungan secara ini dinamakan pendapatan nasional pada harga tetap atau
pendapatan nasional riil.
Pendapatan Nasional Harga Pasr dan Harga Faktor
Barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dalam perekonomian dapat
dinilai dengan dua cara, dengan menggunakan harga pasar dan dengan
menggunakan harga faktor. Sesuatu barang dikatakan dinilai menurut harga pasar
apabila penghitungan nilai barang itu menggunakan harga yang dibayar oleh
pemebli. Misalnya seorang konsumen membeli baju dan sepatu di toko dengan
harga Rp 40.000 dan Rp 60.000. Dalam memperhitungkan nilai baju dan sepatu
ini ke dalam pendapatan nasional , nilai yang diperhitungkan adalah Rp 40.000
untuk sumbangan produksi baju kepada pendapatan nasional dan Rp 60.000 untuk
sumbangan produksi sepatu kepada pendapatan nasional.
Apabila pendapatan nasional ingin dihitung menurut harga faktor,
sumbangan baju dan sepatu di atas kepada pendapatan nasional tergantung kepada
jumlah pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
barang-barang tersebut. Misalkan pendapatan faktor-faktor produksi untuk
memproduksikan baju dan sepatu masing-masing adalah Rp 30.000 dan Rp
50.000. Dalam penghitungan pendapatan nasional menurut harga faktor, nilai
yang disumbangkan oleh sepatu adalah Rp 50.000. Hubungan di antara harga
pasar dan harga fakta yang dinyatakan secara persamaan di bawah ini:
Harga pasar = harga faktor + pajak tak langsung – subsidi
Pendapatan Nasional Bruto dan Netto
Dalam setiap harga pasar sesuatu barang termasuk nilai penyusutan
(depresiasi). Industri-industri kak menggunakan barang-barang modal (mesin,
peralatan produksi, bangunan dan perabotan kantor) untuk menghasilkan barang-
barang mereka. Nilai barang-barang modal tersebut akan semakin susut dari satu
periode ke periode lain. Kesusutan nilai tersebut merupakan bagian dari biaya
produksi dan oleh sebab itu dalam setiap harga penjualan sesuatu barang termasuk
nilai depresiasi barang modal. Dengan perkataan lain, dalam pendapatan nasional
pada harga pasar termasuk nilai penyusutan barang modal yang digunakan untuk
menghasilkan pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang masih meliputi
depresiasi dinamakan Produk Nasional Bruto. Untuk memperoleh Produk
Nasional Netto nilai depresiasik harus dikurangi dari Produk Nasional Bruto.
Dengan demikian Produk Nasional Netto adalah Produk Nasional Bruto kurang
Depresiasi.
Cara Penghitungan I : Cara Pengeluaran
Di negara-negara yang perekonomiannya sudah sangat maju seperti
Negeri Belanda, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat, penghitungan pendapatan
nasional dengan cara pengeluaran/perbelanjaan adalah cara yang paling penting.
Hal ini disebabkan karena cara tersebut dapat memberikan keterangan-keterangan
yang sangat bergunga mengenai tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai.
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan
dapat memberi gambaran tentang (a)k sampai dimana buruknya masalah ekonomi
yang dihadapi atau sampai dimana baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan
tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati, dan (b) mbrkk informasi dari dan
data yang dibutuhkan dalam analisis makroekonomi. Data pendapatan nasional
dan komponen-komponen data yang dihitung dengan cara pengeluaran dapat
digunakan sebagai landasan untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi
masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.
Komponen Pengeluaran Agrega dalam Perekonomian
Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan
pengeluaran ke atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian kepada
4 komponen yaitu: konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah,
pembentukan modal sektor swasta (investasi) dan ekspor netto ekspro dikurangi
impor.
Konsumsi Rumah Tangga
Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tanggak untuk membeli
berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran
konsumsi rumah tangga atau dalam analisis makroekonomi lebih lazim disebut
sebagai konsumsi rumah tangga.
Pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk membeli
makanan, membeli pakaian, membiayai jasa pengangkutkan, membayar
pendidikan anak, membayar sewa rumah dan membeli kendaraan. Barang-barang
tersebut dibeli rumah tangag untuk memenuhi kebutuhannya, dan perbelanjaan
tersebut dinamakan konsumsi, yaitu membeli barang dan jasa untuk memuaskan
keinginan memiliki dan menggunakan barang tersebut.
Pengeluaran Pemerintah
Berbeda dengan rumah tangga, yang membeli barang untuk memenuhi
kebutuhannya, pemerintah membeli barang terutama untuk kepentingan
masyarakat. Pengeluaran untuk meneydiakan fasiiltas pendidikan dan kesehatan,
pengeluaran untuk menyediakan polisi dan tentara, pembayaran gaji untuk
pegawai pemerintah dan pembelanjaan untuk mengembangkan infrastruktur
dilakukan untuk kepentingan masyarakat.
Pembelian pemerintah ke atas barang dan jasa dapat digolongkan kepada
dua golongan yang utama: konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah. Yang
termasuk dalam golongan yang pertama (konsumsi pemerintah) adalah pembelian
ke atas barang dan jasa yang akan digunakan untuk membeli bensin untuk
kendaraan pemerintah.
Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta
Pembentukan modal tetap sektor swasta atau lebih sering dinyatakan
sebagai investasi, pada hakikatnya berarti pengeluaran untuk m embeli barang
modal yang dapat menaikkan produksi barang dan jasa di masa akan datang.
Membangun gedung perkantoran, mendirikan bangunan industri, membeli alat-
alat memproduksi adalah beberapa bentuk pengeluaran yang tergolong sebagai
investasi. Pengeluaran untuk investasi ini dilakukan bukan untuk dikonsumsi,
tetapi untuk digunakan dalam kegiatan memproduksi di waktu akan datang.
Dalam pengumpulan data mengenai investasi, pengeluaran tersebut
dibedakan kepada tiga jenis perbelanjaan berikut:
i. Pengeluaran ke atas barang modal dan peralatan produksi
ii. Perubahan-perubahan dalam nilai inventori pada akhir tahun
iii. Pengeluaran-pengeluarana untuk mendirikan rumah tempat tinggal.
Ekspor Netto
Nilai ekspor yang dilakukan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu
dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor netto.
Eksopr sesuatu negara, seluruh atau sebagian dari nilainya, merupakan barang dan
jasa yang dihasilkan di dalam negeri. Oleh sebab itu nilanya harus dihitung ke
dalam pendapatan nasional. Barang impor merupakan produksi dari negara lain,.
Oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu dihitung ke dalam pendapatan nasional.
Dalam praktek penghitungan pendapatan nasional tidak dapat dielakkan keadaan
dimana nilai barang impor termasuk dalam penghitngan. Sebagai contoh, ketika
seorang konsumen membeli mobil yang dipasang di dalam negeri, dia akan
membayar nilai barang impor yaitu benda-benda yang dipasang di dalam mobil
ktsb yang berasal dari impor. Contoh ini menunjukkan bahwa banyak di antara
barang jadi yang dibeli di dalam negeri (dan dibayar pada harga pasar) meliputi
juga nilai barang impor.
Produk Domestik Bruto, Produk Domestik Netto, dan Produk Nasional
Bruto
Meskipun GDP merupakan ukuran output nasional yang paling banyak dipakai di
Amerika Serikat, dua konsep yang lain sering disebut : produk domestik bruto dan
produk nasional bruto.
Ingatlah bahwa GDP meliputi investasik bruto, yang merupakan investasi
netto ditambah depresiasi. Sebuah pemikiran kecil menganjurkan bahwa
memasukkan depresiasi itu sedikit seperti memasukkan gandum seperti juga roti.
Ukuran yang lebih baik hanya akan memasukkan investasi netto dalam total
ouput. Dengan mengurangkan depresiasi dari GDP kita mendapatkan net
domestic product (NDP = produk domestik netto). Jika NDP menjadi ukuran yang
lebih masuk akal dari output suatu negara daripada GDP, mengapa penghitungan
nasional memusatkan pada GDP? Memang demikian karena depresiasi agak sulit
untuk diperkirakan, sedangkan investasi bruto hampir dapat diperkirakan secara
akurat.
Suatu ukurakn alternatif dari output nasional, yang digunakan secara luas
sampai sekarang adalah gross national product (GNP = produk nasional bruto).
Apakah perbedaan antara GNP dan GDP? GNP merupakan total output yang
dihasilkan dengan tenaga kerja atau kapital yang dimiliki oleh penduduk Amerika
Serikat, sedangkan GDP merupakan output yang dihasilkan dengan tenaga kerja
dan kapital yang berlokasi di dalam Amerika Serikat. Sebagai contoh,k beberapa
dari GDP Amerika Serikat dihasilkan di dalam pabrik Honda yang dimiliki oleh
korporasi-korporasi Jepang. Keunungan dari pabrik ini dimasukkan di dalam GDP
Amerika Serikat tetapi tidak di dalam GNP Amerika SERikatk karena Hodna
merupakan perusahaan Jepang. Demikian pula, ketika seorang ekonom Amerika
terbang ke Jepang untuk memberikan mata kuliah yang dibayar mengenai ilmu
ekonomi baseball, pembayaran untuk mata kuliah itu akan dimasukkan di dalam
GDP Jepang dan GNP Amerika. Untuk Amerika Serikat GDP sangat mendekati
GNP, tetapi ini mungkin berbeda secara substansial untuk perekonomian-
perekonomian yang sangat terbuka.
Sebagai ringkasan:
Net Domestic product (NDP) sama dengan total output akhir yang
dihasilkan di dalam suatu negara selama satu tahun, dimana output hanya meliputi
investasi netto, atau investasi bruto dikurangi depresiasi:
NDP = GDP – depresiasi
Gross National Product (GNP) merupakan total output akhir yang
dihasilkan dengan input-input yang dimiliki oleh penduduk suatu negara dalam
waktu satu tahun.
Recommended