21
MAKALAH EKONOMI MAKRO 4 BAB PEMBAHASAN :

Makalah ekonomi makro

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah ekonomi makro

MAKALAH EKONOMI MAKRO

4

BAB PEMBAHASAN :BAB 4. KESEIMBANGAN EKONOMI 2

SEKTORMAKALAH EKONOMI MAKRO

KELOMPOK 4

Page 2: Makalah ekonomi makro

BAB.4.KESEIMBANANGAN EKONOMI 2 SEKTOR

ANGGOTA KELOMPOK 4: 1. MUHAMMAD IRVAN

2. BAYU ARYA DIPTA3. HARI SAMPURNO4.KEVIN PRATAMA

5.KIKI YUNITA6.GAYUH KUNCORO SADEWO

7. HELDIANSYAH8. MUJARAJID NASUTION

9. HARJUN AGUNG

DAFTAR ISI

BAGIAN.1. HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN PENDAPATAN

Page 3: Makalah ekonomi makro

BAGIAN.2. FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN

BAGIAN.3. INVESTASI (PENANAMAN MODAL)

BAGIAN.4. PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN EKONOMI

KONSEP PENTING

BAGIAN .1. HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN PENDAPATAN

Perekonomian 2 sektor = Perekonomian yg terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan.

- Hubungan antara konsumsi dan pendapatan

Page 4: Makalah ekonomi makro

Faktor terpenting yg menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga adalah pendapatan rumah tangga.

Contoh table Daftar konsumsi (dalam ribu rupiah)

Pendapatan Disposebel (Y) (1) Pengeluaran konsumsi ( C ) (2) Tabungan (S) (3)0 125 -125100 200 -100200 275 -75300 350 -50400 425 -25500 500 0600 575 25700 650 50800 725 75900 800 1001000 875 125

Ciri ciri hubungan pengeluaran dan pendapatan

1. Pada pendapatan rendah rumah tangga mengambil tabungan2. Kenaikan pendapatan menaikan pengeluaran konsumsi3. Pada pendapatan yg tinggi rumah tangga menabung

-Kecondongan mengkonsumsi dan menabung

Kecondongan mengkonsumsi

1. Kecondongan mengkonsumsi marginal (MPC)

perbandingan antara pertambahan konsumsi(∆C) yang dilakukan dengan pertambahan disposebel (∆Y) yang diperoleh. ∆CMPC = -------- ∆Y2. Kecondongan mengkonsumsi rata rata(APC)

Perbandingan tingkat konsumsi ( C) dengan tingkat pendapatan disposebel ketika konsumsi tersebut dilakukan (Y) C

Kecondongan mengkonsumsi marginal

Kecondongan mengkonsumsi Rata rata

Page 5: Makalah ekonomi makro

APC = ------- Y

Contoh Tabel kecondongan konsumsi marjinal dan rata rata (dalam ribu rupiah)

(Y) ( C ) (MPC) (APC)MPC tetap200 300 150/200 = 0,75 300/200 = 1,50400 450 150/200 =0,75 450/400 = 1,125600 600 600/600 = 1MPC makin kecil200 300 160/200 = 0,8 300/200 = 1,50400 650 150/200 – 0,75 460/400 = 1,15600 610 610/600 = 1,017

Kecondongan menabung

1. Kecondongan menabung marjinal (MPS)Perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatan disposebel(∆Y) ∆SMPS = -------- ∆Y2. Kecondongan menabung Rata rata (APS)perbandingan antara tabungan (S) dengan pendapatan disposebel(Y)

SAPS = ------- Y

Contoh table Kecondongan menabung marjinal dan rata rata (dalam ribu rupiah)

(Y) ( C ) (S) (MPS) (APS)MPS Tetap200 300 -100 50/200 = 0,25 -100/200 = -0,50400 450 -50 50/200 =0,25 -50/400 = -0,25600 600 0 0/600 = 0MPS Makin besar200 300 -100 40/200 = 0,20 -100/200 = -0,50400 460 -60 50/200 = 0,25 -60/400 = -0,15600 610 -10 -10/600 = -0,017

Hubungan antara kecondongan mengkonsumsi dan menabungTabel hubungan antara kecondongan menkonsumsi dan menabung (dalam satuan ribu rupiah)

(Y) (MPC) (MPS) MPS+MPC (APC) (APS) APC + APS

Kecondongan menabung marjinal

Kecondongan menabung Rata rata

Page 6: Makalah ekonomi makro

MPS dan MPS tetap200 0,75 0,25 1 1,50 -0,50 1400 0,75 0,25 1 1,125 -0,125 1600 1 0 1MPS dan MPS berubah200 0,8 0,2 1 1,50 -0,50 1400 0,75 0,25 1 1,15 -0,15 1600 1,017 -0,017 1

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa1. MPC dan MPS jika dijumlahkan hasilnya berjumlah 12. APC dan APS jika dijumlahkan hasilnya berjumlah 1

Pembuktian kesimpulan 1 dan 21. pendapatan (Y) = konsumsi ( C ) + tabungan (S) Y = C + S Jika rumus tersebut dibagi Y maka Y/Y = C/Y + S/Y Sementara APC = C/Y dan APS = S/Y Maka dapat disimpulkan 1 = APC + APS2. jika pendapatan bertambah maka konsumsi dan tabungan bertambah. Persamaanya ∆Y = ∆C + ∆S Jika rumus tersebut dibagi ∆Y maka ∆Y/∆Y = ∆C/∆Y + ∆S/∆Y Sementara MPC = ∆C/∆Y dan MPS = ∆S/∆Y maka disimpulkan 1 = MPC + MPS

BAGIAN .2. FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGANFungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (Pendapatan disposebel) perekonomian tersebut. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (Pendapatan disposebel) perekonomian tersebut. Penentu - penentu lain konsumsi dan tabungan Keynes berpendapat tingkat konsumsi dan tabungan terutama di tentukan oleh tingkat pendapatan rumah tangga. Faktor lain yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan adalah :a.) Kekayaan yang telah terkumpul

Page 7: Makalah ekonomi makro

Akibat dari maendapat harta warisan ,atau tabungan yang banyak sebagai akibat usaha di masa lalu, maka seseorang berhasil mempunyai kekayaan yang mencukupi. b.) Suku bunga Rumah tangga akan membuat lebih banyak tabungan apabila suku bunga tinggi karena lebih banyak pendapatan dari penabungan akan diperoleh. c.) Sikap berhemat Berbagai masyarakat mempunyai sikap yang berbeda dalam menabung dan belanja.ada masyrakat yang tidak suka berbelanja berlebihan dan lebih memilih menabung. d.) Keadaan Perekonomian Dalam perekonomian yang tumbuh dengan teguh dan tidak banyak pengangguran, masyrakat berkecenderungan melakukan pengeluaran yang lebih aktif. e.) Distribusi pendapatan Dalam masyrakat yang distribusi pendapatannya tidak merata , lebih banyak tabungan akan dapat diperoleh. f.) Tersedia tidaknya dana pensiun yg mencukupi Apabila pendapatan dari pensiun besar jumlahnya, para pekerja tidak terdorong untuk melakukan tabungan yang banyak pada masa berkerja dan ini menaikan tingkat konsumsi.

BAGIAN . 3. Investasi (penanaman modal)

Definisi investasi dan penentu-penentunyaarti investasiinvestasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat.investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau penegeluaran penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membelui barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.dalam praktiknya, dalam usaha untuk mencatat ilmu pnananman modal yang di lakukan dalam suatu tahun tertentu, yang di golongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran yang berikut:1. Pembelian berbagai jenis barang modal2. Pengeluaran untuk membangun bangunan3. Pertambahan nilai stok barang yg belum terjual/bahan mentah/bahan yang masih dalam proses produksi

penentu penentu tingkat investasi

Page 8: Makalah ekonomi makro

banayaknya keuntungan yang akan diperoleh besar sekali perananya dalam menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha. factor utama yang menentukan tingkat investasi adalah :1. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh2.suku bunga3.ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan4.Kemajuan teknologi5.tingkat penapatan nasional dan perubahannya6.keuntungan yang di peroleh perusahaan

Investasi , keuntungan, dan suku bungaramalan mengenai keuntungan di masa depan akanmemeberikan gambaran kepada pengusaha mengenai jenis investasi yang mempunyai prospek uyang baik untuk dilaksanakan dan yang di perlukan. sedangkan suku bunga mementukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan.keinginan untuk menam modal apabila tingkat pengembalian modal dari investasi yang di lakukan yaitu presentasi keuntungan yang akan di peroleh sebelum di kurangi bunga uang yang di bayar lebih besar dari bunga.

tingkat pengembalian modal menghitung nilai sekarang dari pendapatan yang diperoleh di masa depan atau menghitung tingkat pengembalina modal merupakan cara ynag digaunakan perusahaan untuk menilai kesesuaina dari sesuatu investasi yang akan dilakukan.suatu kegiatan investasi dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila nilai sekarang pendapatan di masa depan adalah lebih besar dari pada nilai sekatangmodal yang diinvestasikabn, nilai sekarang pendapatan di masa depan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:Ns = Y1 + Y2 + Y3 + ………. + Yn (l+r) (l+r)2 (l+r)3 (l+r)nNs= nilai sekarangy= pendapatan netoR=suku bungaMenetukan tingkat pengembalian modaluntuk mengtingkat pengembalian modal di gunakan formula sebagai berikut:M = Y1 + Y2 + Y3 + ………. + Yn (1+r) (1+r)2 (1+r)3 (l+r)nM= modal yg di investasikanY= pendapatan netoR=tingkat pengemblian modalEfisiensi investasi marjinal berdasarkan jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalkan akan di peroleh, analisis makroekonomi membentuk suatu kurva yang dinamakan efisiensi investasi marjinal . berdasarkan kepada hal yang menunjukkan hubungan diantara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvesatasikan. (lihat gambar 4.2)

RO A

B

Page 9: Makalah ekonomi makro

R2 C

MEI

GB.4.2. INVESTASI (YANG DI PERLUKAN) I0 I1 I2

suku bunga dan tingkat investasi kegiatan investasi hanya akan dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atausama dengan suku bunga. Dengan demikian untuk mennetukan besarnya invesatasi yang harus dilakukan adalah kita perlu menghubungkan kurva Mei dengan suku bunga yaitu seperti yg terdapat pada gambar 4.3

RO A

R1 B

R2 C

MEI

GB.4.3. INVESTASI (YANG DI PERLUKAN) I0 I1 I2

fungsi investasi kurva yang menunjukan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi invetasi. Bentuk fungsi ialah sejajar dengan sumbu datar (investasi otonomi) dan bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan(invesatasi terpengaruh)bentuk kedudukan fungsi investasi tinggi rendahnya pendapatan nasionaltidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan kepada pandangan ini, maka kurva investasi berbentuk sejajar dengan sumbu datar, yaitu seperti yang di gambarkan oleh kurva dalam gambar 4.4dalam analisis ini telah di terangkan bahwa investasi terutama plegh suku bunga apabila suku bunga tinggi jumlah investasi akan berkurang sebaliknya suku bunga yang rendag akan mendorong lebih banyak investasi.

I2

AKIBAT SUKU BUNGA TURUN (DARI RO KE R2)

IO (RO)

Page 10: Makalah ekonomi makro

AKIBAT SUKU BUNGA NAIK ( DARI RO KE R1)I1

GAMBAR.4.4.PENDAPATAN NASIONALHubungan kurva MEI dengan fungsi investasi kedudukan fungsi investasi dalam grafik sangant berhubingan dengan kurva MEI dan suku bunga yang berlaku . sifat perhubungan tersbut dapat di terang kan denagn menggunakn gambar 4.5

10 A

6 B

4 C

MEI

GAMBAR.4.5.(A) KURVA MEI 5 10 12,5

12,5 I2

10 I0

5 I1

GAMBAR.4.5.(B) FUNGSI INVESTASIpenentu – penentu invesatasi yang lainpenentu utama adalah suku bujga dan tingkat pengembalian modal atau prospek keuntungan disamping itu ada beberapa factor lain yang mmem pengaruhi investasi, yaitu ramalan mengenai keadan ekonomi di masa depan kemajuna teknologi, tingkat pendapatan nasional, dan keuntungan perusahaan.

ramalan keaadaan perekonomina diamasa depan kegiattan peruasahhan untuk mendirikan uindustri dan memeasang peralatan pabrik yang baru adalah kegiatabn yang memakan wkatu . di perusahaan yang sangat besar kegiatan investasi dapat memekana banyak waktu beberapa tahun. Oleh sebab itudalam menentukan apakah kegiatan – yang akan di kembang kan itu akan memeperoleh untung ataua akan menimbulkan kerugian para pengusaha haruslah memebuat ramalan meneganai masa depan.

peruabahan dan perkembangan teknlogi besarnya invesatasi yang akan dialakukan oleh para pengusgha adalah kegiatan para pengusah auntuk menggunakan penemuan teknlogi yang baru dalam proses produksi.untuk meleksaanakn pembaruan, para pengusaha harus memebali barang modal yang bharu dan adakalanya juga harus mendirikain bangunan/pabrik yang baru.

Page 11: Makalah ekonomi makro

Efek pertumbuhan pendapatan nasionaldalam jangka panjajang apabila pendapatan nasional bertambah tinggi , maka invesatasi akan bertambah tinggi pula . apabila cirri perkaitan diantara oinvesatadsi dan pendapatan nasional adalah seperti yang di nyatakan ini, fungsi investasi nya adalaah seperti yang di tunjukkkan oleh fungsi I dalam gambar 4.7

I1

I1

I0

0 Y0 Y1

GAMBAR.4.7. PENDAPATAN NASIONAL

keuntungan perusahaan semakain besar utntung nya semakin besar pula keuntungannya yang tetatap di simoan oerusahhan. Keuntungan yang smakin besar inai memmungkin kan perusahhanj memperluas usahanya atau mengembangkan usaha baru. Langkah seperti ini akan manabambah inveatasi dqalam perekonominan.

BAGIAN .4. PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN EKONOMI

Untuk menunjukan proses penentuan tingkat keseimbangan perekonomian Negara dapat digunakan tiga cara, yaitu :

Dengan menggunakan contoh angka yang membandingkan pendapatan nasional dan pengeluaran agregat.

Dengan menggunakan grafik yang menunjukan (a) kesamaan pengeluaran agregat dengan penawaran agregat, dan (b) kesamaan di antara investasi dan tabungan.

Denganmenggunakan cara penentuan secara aljabar.

TABEL 4.6Contoh Angka Keseimbangan Nasional (dalam triliun rupiah)

Page 12: Makalah ekonomi makro

Pendapatan Konsumsi Tabungan Investasi PengeluaranKeadaanNasional(Y) (C) (S) (I) Agregat(AE) Perekonomian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

0 90 -90 120 210 120 180 -60 120 300240 270 -30 120 390360 360 0 120 480 EXPANSI 480 450 30 120 570600 540 60 120 660720 630 90 120 750840 720 120 120 840 SEIMBANG960 810 150 120 9301080 900 180 120 1020 KONSTRAKSI1200 990 210 120 1110

Kesimpulan : dalam perekonomian dua sektor keseimbangan perekonomian Negara tercapai apabila :

Y = C+I, yaitu pendapatan nasional sama sengan konsumsi tambah investasi. Pada kesamaan ini pengeluaran agregat (C+I) sama dengan penawaran agregat (Y).

I=S, yaitu investasi sama dengan tabungan.

GRAFIK KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN NEGARABerdasarkan tabel 4.6 secara grafik dilukiskan penentuan tingkat keseimbangan perekonomian Negara.

Pendekatan Penawaran Agregat- Pengeluaran AgregatGaris Y = AE adalah garis yang membentuk sudut 450 dengan sumbu datar. Setiap titik dalam garis menunjukan keadaan dimana pendapatan nasional sama dengan pengeluaran agregat. Garis itu merupakan tempat kedudukan dimana tingkat keseimbangan perekonomian Negara akan tercapai.

Page 13: Makalah ekonomi makro

Pendekatan Suntikan-Bocoran

PENDEKATAN ALJABAR UNTUK MENENTUKAN KESEIMBANGANSeperti dalam cara grafik dan angka, penentuan tingkat keseimbangan pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan aljabar juga dapat dilakukan dengan dua cara :

Dengan menggunakan persamaan Y=C+I, dan Dengan menggunakan persamaan S=I

BAGIAN .5. PERUBAHAN KESEIMBANGAN DAN MULTIPLIERPerubahan keseimbangan dan multiplierDari satu periode ke periode lainnya keseimbangan pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan. Dalam perekonomian dua sektor, perubahan tersebut terutama disebabkan karena perubahan dalam investasi. Perkembangan teknologi,misalnya akan menambah memindahkan pengeluaran agregat C + I ke atas maka keseimbangan pendapatan nasional yang baru akan di capai dan pendapatan nasional akan bertambah. Dalam perekonomian yang lebih kompleks,yaitu yang terdiri dari tiga atau empat sektor, lebih banyak lagi faktor yang akan memindahkan pengeluaran agregat dari keseimbangan yang asal dan seterus nya menimbulkan perubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi Negara. Analisis mengenai multiplier bertujuan untuk menerangkan pengaruh dari kenaikan atau kemerosotan dalam pengeluaran agregat ke atas tingkat keseimbangan dan terutama ke atas tingkat pendapatan nasional.

Page 14: Makalah ekonomi makro

Peristiwa yang Menimbulkan Proses Multiplier Misalkan para penguasa meminjamkan dari bank-bank perdagangan (bank umum) untuk membiayai perluasan kegiatan yang dilakukan dalam berbagai perusahaan yang mereka miliki. Disamping itu misalkan usaha memperluas kegiatan perusahaan itu adalah berupa menambah produksi dari tingkat yang di capai sekarang kepada suatu tingkat yang lebih tunggi lagiPembelian barang-barang modal yang baru, penggunaan pekerja-pekerja baru dan pembelian tambahan atas bahan-bahan mentah tersebut akan menaikkan pendapatan nasional Pertambahan pendapatan nasional yang terjadi tersebut tidak akan berhenti sampai di sini saja Dengan terjadi nya pertambahan dalam pendapatan nasional tersebut maka dengan sendiri nya pendapatan masyarakat akan bertambah pula, dan pertambahan ini akan menimbulkan pertambahan baru dalam konsumsi rumah tangga yang selanjut nya akan menimbulkan lagi pertambahan dalam pendapatan nasional. Paradoks Berhemat Dalam dilihat dari analisis terdahulu bahwa dari sudut perekonomian Negara, konsumen yang berhemat (kurang melakukan konsumsi) dapat mengurangi tingkat kegiatan ekonomi. Dalam perekonomian dimana pengeluaran agregat adalah penetu utama keseimbangan pendapatan nasional, kenaikan dalam tabungan yang seterus nya mewujudkan pengurangan dalam konsumsi dan pengeluaran /pengeluran agregat, akan merendahkan tingkat pendapatan nasional yang dicapai. Fenomena ini dinamakan paradoks berhemat atau paradoks thrift.KONSEP PENTING -Efisiensi investasi marjinal (MEI) : Suatu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan antara suku bunga dengan jumlah investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

-Fungsi konsumsi: Satu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan diantara perbelanjaan konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional -Fungsi tabungan: Satu garis kurva yang menunjukkan hubungan diantara tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional -Fungsi investasi: Satu garis atau kurva yang menunjukkan hubungan diantara tingkat investasi yang dilakukan dengan pendapatan nasional.

-Investasi bruto : Jumlah atau nilai pengeluaran perusahaan untuk membeli barang barang modal dalam suatu tahun tertentu. Investasi bruto ini dibedakan kepada 2 komponen yaitu : investasi neto dan investasi pengganti. investasi pengganti adalah investasi untuk menggantikan barang modal yang

Page 15: Makalah ekonomi makro

didepresiasikan. Investasi neto meliputi tambahan barang modal dalam ekonomi

-Kecondongan mengkonsumsi : Suatu gambaran mengenai sikap konsumen yang menunjukkan sejauh mana rumah tangga akan berbelanja apabila memperoleh pendapatan. Konsep ini dibedakan kepada dua pengertian: 1. Kecondongan konsumsi marjinal (MPC) yaitu rasio diantara pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan ,dan 2. Kecondongan konsumsi rata-rata (APC) yaitu rasio diantara konsumsi dan pendapatan

-Kecondongan menabung: Suatu gambaran mengenai sikap konsumen, yang menunjukkan sejauh mana rumah tangga akan menabung apabila memperoleh pendapatan. Konsep ini dibedakan kepada 2 pengertian: 1. Kecondongan menabung marjinal (MPS) yaitu rasio di antara pertambahan tabungan dan pertambahan pendapatan, dan 2. Kecondongan menabung rata-rata (APS) yaitu rasio diantara tabungan dan pendapatan

-Keseimbangan pendapatan nasional ekonomi dua sektor : Keadaan yang berlaku dalam ekonomi dua sektor dimana pengeluaran agregat sama dengan penawaran agregat. Kesamaan ini akan menentukan tingkat kegiatan ekonomi negara yang dicapai, pendapatan nasional, dan kesempatan kerja dang pengangguran. Dalam formula syarat tersebut adalah : Y = C + I dan S = I.

-Konsumsi rumah tangga : Nilai perbelanjaan yg dilakukan rumah tangga untuk membeli barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Perbelanjaan rumah tangga dinyatakan dengan persamaan C = a + bYd. Persamaan ini pada dasarnya menyatakan bahwa konsumsi rumah tangga mempunyai 3 ciri berikut: 1. Jumlahnya terutama ditentukan oleh pendapatan nasional, 2. Pada pendapatan nasional o, jumlah konsumsi "a" dan 3. Rasio diantara pertambahan konsumsi dan pertambahan nasional adalah "b"

-Makan tabungan: Suatu keadaan dimana rumah tangga berbelanja melebihi dari pendapatan yang diterimanya. Kekurangan uang untuk pengeluaran itu harus dibiayai dari tabungan atau dari sumber lain.

-Multipler: Satu angka yang menunjukkan sejauh mana pendapatan nasional akan berubah efek dari perubahan dalam pengeluaran agregat.

-Nilai kini: Nilai kini dari sejumlah uang dimasa akan datang. Anda akan menerima 110 ribu rupiah pada satu tahun kemudian. Bunga uang adalah 10 persen. Maka nilai kini uang itu adalah 110 ribu/ 1,10 = 100.000 rupiah.

Page 16: Makalah ekonomi makro

-Pendapatan disposebel : Pendapatan yang sebenarnya diperoleh rumah tangga dan dapat digunakan untuk membeli barang atau ditabung. Pendapatan yang tidak diperoleh rumah tangga meliputi pajak pendapatan dan kontribusi untuk dana pensiun.

-Perekonomian dua sektor: Suatu model dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional yang memisalkan hanya perusahaan-perusahaan dan rumah tangga saja yang menjalankan kegiatan ekonomi. Dalam model ekonomi dua sektor tidak terdapat pemerintah dan perekonomian itu tidak melakukan perdagangan luar negri.

-Rasio modal produksi: Suatu angka yang menunjukkan besarnya modal yang diperlukan untuk menghasilkan barang bernilai satu rupiah. Apabila investasi sebanyak 200 juta stiap tahunnya produksinya bernilai Rp. 50 juta, maka rasio modal produksi adalah 4.