View
9
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
STUDY GUIDE
MANAJEMEN FISIOTERAPI GERIATRI
SEMESTER VII
2017
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
2
2 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas Rahmat Beliau kami
dapat menyelesaikan study guide ini tepat pada waktunya. Study guide ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memmperlancar penyusunan study guide ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan study guide ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
dalam study guide ini baik dari segi susunan kalimat, konten maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki study guide ini ke depannya.
Akhir kata kami berharap semoga study guide ini memberikan manfaat dan dapat
dijadikan sebagai pedoman pembelajaran khususnya bagi mahasiswa fisioterapi serta
memberikan inspirasi bagi seluruh pembaca.
Denpasar, Mei 2017
Penyusun,
Ari Wibawa
Indira Vidiari Juhanna
Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi
Putu Ayu Sita Saraswati
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
3
3 3
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................................ 1
Kata pengantar ............................................................................................................... 2
Daftar Isi .......................................................................................................................... 3
Kurikulum Inti ................................................................................................................ 4
Kontrak Perkuliahan ...................................................................................................... 5
Perkuliahan 1 .................................................................................................................. 10
Perkuliahan 2 .................................................................................................................. 12
Perkuliahan 3 ................................................................................................................. 14
Perkuliahan 4 .................................................................................................................. 16
Perkuliahan 5 .................................................................................................................. 18
Perkuliahan 6 .................................................................................................................. 20
Perkuliahan 7 .................................................................................................................. 22
Perkuliahan 8 .................................................................................................................. 24
Perkuliahan 9 .................................................................................................................. 26
Perkuliahan 10 ................................................................................................................ 28
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
4
4 4
KURIRKULUM INTI
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan tentang pengertian serta dasar-dasar proses manajemen fisioterapi pada
geriatri.
Hasil Pembelajaran
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), mahasiswa akan dapat
menunjukkan, menerapkan, mengkaji, mengalisa dan melaksanakan proses Fisioterapi
Geriatri agar dapat memberikan pelayanan kesehatan pada umumnya dan memberikan
pelayanan Fisioterapi pada khususnya secara optimal.
Konten Kurikulum
1. Pendahuluan Manajemen FT Geriatri
2. Pemeriksaan Fisik Pada Geriatri
3. Sistem Muskulosketelal Geriatri
4. Sistem Neuromuskular Geriatri
5. Sistem Kardiovaskular Geriatri
6. Sistem Respirasi Geriatri
7. Manajemen Inkontinensia Urine dan Pelvic Floor Impairment Pada Pasien Geriatri
8. Manajemen Nyeri Konservatif Pada Pasien Geriatri
9. Manajemen Chronic Dermal Wound Pada Pasien Geriatri
10. Postur, Keseimbangan dan Resiko Jatuh Pada Pasien Geriatri
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
5
5 5
KONTRAK PERKULIAHAN
Fakultas : Kedokteran
Program Studi : S-1 Fisioterapi
Mata Kuliah/SKS : Manajemen FT Geriatri
Dosen : Ari Wibawa, SSt.FT., M.Fis
Kode Mata Kuliah : FIT
1. Manfaat Mata Kuliah
Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat memahami dasar-dasar proses
manajemen fisioterapi pada geriatri.
2. Deskripsi Perkuliahan
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang mendasari semua prinsip manajemen
fisioterapi pada geriatri. Pada mata kuliah ini dibahas tentang konsep dasar dalam manajemen
fisioterapi pada geriatri.
3. Tujuan Instruksional
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), mahasiswa akan dapat
menunjukkan, menerapkan, mengkaji, mengalisa dan melaksanakan proses Fisioterapi
Geriatri agar dapat memberikan pelayanan kesehatan pada umumnya dan memberikan
pelayanan Fisioterapi pada khususnya secara optimal.
4. Organisasi Materi
Organisasi materi dapat dilihat pada jadwal perkuliahan.
5. Strategi Perkuliahan
Strategi instruksional yang digunakan pada mata kuliah ini terdiri dari:
a. Urutan kegiatan instruksional berupa: pendahuluan (tujuan mata kuliah, cakupan
materi pokok bahasan, dan relevansi), penyajian (uraian, contoh, diskusi, evaluasi),
dan penutup (umpan balik, ringkasan materi, petunjuk tindak lanjut, pemberian tugas
di rumah, gambaran singkat tentang materi berikutnya)
b. Metode instruksional menggunakan: metode ceramah, demonstrasi, tanya-jawab,
diskusi kasus, dan penugasan.
• Ceramah berupa penyampaian bahan ajar oleh dosen pengajar dan penekanan-
penekanan pada hal-hal yang penting dan bermanfaat untuk diterapkan nantinya
dalam praktek sebagai fisioterapis.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
6
6 6
• Demonstrasi berupa menunjukkan contoh-contoh obat/anatomi/modalitas
Fisioterapi yang berkaitan dengan pokok bahasan.
• Tanya jawab dilakukan sepanjang tatap muka, dengan memberikan kesempatan
mahasiswa untuk memberi pendapat atau pertanyaan tentang hal-hal yang tidak
mereka mengerti atau bertentangan dengan apa yang mereka pahami sebelumnya.
• Diskusi kasus dilakukan dengan memberikan contoh kasus/kondisi pada akhir
pokok bahasan, mengambil tema yang sedang aktual di masyarakat dan berkaitan
dengan pokok bahasan tersebut, kemudian mengajak mahasiswa untuk
memberikan pendapat atau menganalisis secara kritis kasus/kondisi tersebut
sesuai dengan pengetahuan yang baru mereka dapatkan.
• Penugasan diberikan untuk membantu mahasiswa memahami bahan ajar,
membuka wawasan, dan memberikan pendalaman materi. Penugasan bisa dalam
bentuk menulis tulisan ilmiah, membuat review artikel ilmiah, ataupun membuat
tulisan yang membahas kasus/kondisi yang berkaitan dengan pokok bahasan.
Pada penugasan ini, terdapat komponen ketrampilan menulis ilmiah, berpikir
kritis, penelusuran referensi ilmiah, dan ketrampilan berkomunikasi.
c. Media instruksionalnya berupa: LCD projector, whiteboard, bahan obat/zat/alat
pratikum untuk demonstrasi, artikel aktual di surat kabar/internet/majalah/jurnal
ilmiah, buku diktat bahan ajar, handout, dan kontrak perkuliahan.
d. Waktu: 5 menit pada tahap pendahuluan, 40 menit pada tahap penyajian, dan 5 menit
pada tahap penutup.
e. Evaluasi: evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
6. Materi/Bacaan Perkuliahan
Buku/bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah:
1. Guccione A.A. 2000. Geriatric Physical Therapy Second Edition. St Louis: Mosby, Inc.
2. Timiras P.S. 2007. Physiological Basis of Aging and Geriatrics Fourth Edition. California:
Informa Healthcare USA.
7. Tugas
Dalam perkuliahan, diberikan beberapa tugas sebagai berikut:
a. Materi perkuliahan sebagaimana disebutkan dalam jadwal perkuliahan harus sudah dibaca
sebelum mengikuti tatap muka. Apabila ada, handout sudah akan diserahkan pada
mahasiswa sebelum hari kuliah.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
7
7 7
b. Minitest diberikan pada tiap kali tatap muka untuk menilai pemahaman mahasiswa dan
absensi. Kehadiran pada tatap muka minimal 75%. Apabila tidak diadakan minitest, akan
diberikan penugasan.
c. Evaluasi mahasiswa dilakukan dengan mengadakan kuis, setiap beberapa kali pertemuan,
dengan format soal pilihan ganda atau essay.
d. Penugasan sesuai pokok bahasan, yang harus sudah diselesaikan sesuai tanggal yang
ditentukan.
8. Kriteria Penilaian
Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteriasebagai berikut:
Nilai dalam huruf Rentang skor
A 80-100
B 65-79
C 60-64
D 50-59
E 00-49
• Pembobotan nilai adalah sebagai berikut:
Nilai Kehadiran : 5%
Nilai Tugas/Praktikum : 25% (minitest, penugasan kuliah, laporan praktikum)
UTS : 35%
UAS : 35%
• Bagian Fisioterapi tidak mentolerir adanya kecurangan dalam ujian. Ujian Kuis, UTS,
UAS, pretest, minitest adalah instrumen untuk menguji kemampuan mahasiswa dalam
memahami mata kuliah. Apabila mahasiswa menunjukkan gerak-gerik mencurigakan
selama tes-tes tersebut, atau ditemukan mencontek/memberikan contekan, akan
mendapatkan pengurangan nilai 25% dari nilai yang diperolehnya untuk tes tersebut, dan
pengurangan ini akan disampaikan secara terbuka pada waktu pengumuman nilai. Apabila
mahasiswa ditemukan membawa/membuat (walaupun tidak membuka) catatan selama
tes-tes tersebut, baik berupa kertas, coretan di kursi, dan sebagainya, maka mahasiswa
tersebut akan mendapat nilai 0 untuk tes tersebut.
• Presentasi ketentuan mendapatkan penilaian kehadiran sebagai berikut:
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
8
8 8
- Setiap mahasiswa wajib hadir tepat waktu saat perkuliahan dimulai. Bagi yang
terlambat melebihi 15 menit maka diperkenankan masuk tetapi tidak diperkenankan
melakukan presensi.
- Bagi mahasiswa yang jumlah presensinya kurang dari 75% dari jumlah kehadiran
kuliah sebelum UTS (atau tidak hadir sebanyak 2 kali) maka orang bersangkutan tidak
boleh mengikuti UTS (atau tidak hadir sebanyak 4 kali) maka orang bersangkutan
tidak boleh mengikuti UAS. Larangan ini tidak berlaku apabila yang bersangkutan
mengganti ketidakhadiran dengan menulis paper/tugas/makalah.
- Bagi mahasiswa yang tidak dapat mengikuti perkuliahan karena sakit atau ijin, mohon
untuk menghubungi dosen pengampu mata kuliah.
- Apabila dosen berhalangan hadir untuk mengajar, dosen diwajibkan mengganti jam
mengajar yang telah dikonfirmasikan kepada mahasiswa.
9. Jadwal Perkuliahan
NO TANGGAL TOPIK DOSEN
1 05 Sept 2017 Pendahuluan Manajemen FT Geriatri dr. Indira
2 12 Sept 2017 Aging on Musculosceletal System dr. Indira
3 19 Sept 2017 Aging on Neuromuscular System dr. Indira
4 26 Sept 2017 Aging on Cardiovascular System dr. Nila
5 03 Okt 2017 Aging on Respiratory System dr. Nila
6 10 Okt 2017 Postur, Keseimbangan dan Resiko Jatuh
Pada Pasien Geriatri dr. Nila
7 17 Okt 2017 Bu Sita
UTS
8 14 Nov 2017 Bu Sita
9 21 Nov 2017 Bu Sita
9 28 Nov 2017 Bu Sita
10 5 Des 2017 Bu Sita
11 12 Des 2017 Bu Sita
UAS
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
9
9 9
Menyetujui,
Dosen pengempu MK
Manajemen FT Geriatri
(Ari Wibawa, SSt. FT, M.Fis)
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
10
10 10
Perkuliahan 1 : Kuliah Pendahuluan Manajemen FT Geriatri
Tanggal : 13 September 2016
Tempat : Ruang Kuliah Lt. III
Waktu : 08.00-13.00
Tujuan Pembelajaran :
• Mampu memahami dan menjelaskan teori penuaan
• Mampu memahami dan menjelaskan peran fisioterapi pada kasus geriatri
Konten Kurikulum :
• Teories of Aging
• Demografi : Population age structure
• Geriatric Care
• Aging Protective Home Environment
• Fisioterapi pada geriatri
Abstrak
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang
dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Pada usia lanjut akan
terjadi berbagai kemunduran pada organ tubuh. Jadi walapun usia sudah lanjut, harus tetap
menjaga kesehatan dengan memperhatikan gaya hidup, seperti pola makan, aktifitas fisik,
kebiaaan istirahat dan lain-lain (Stanley 2006). Dengan demikian diperlukan perhatian
khusus bagi para lansia seperti pengaturan lingkungan yang aman.
Dengan begitu manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi
dan akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural yang disebut sebagai
“penyakit degeneratif”. Fisioterapi merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan
dalam meningkatkan kualitas hidup lansia dengan berbagai pendekatan penanganan
fisioterapi.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
11
11 11
Skenario
Seorang lansia mengalami nyeri pada tulang ekor akibat terjatuh saat berjalan di jalan agak
menurun. Pasien mengatakan ia seperti oleng dan tidak mampu mengkoordinasikan tubuhnya
saat berjalan seperti saat muda dulu.
Learning Task
Diskuskan skenario di atas :
1. Jelaskan proses penuaan yang terjadi pada lansia diatas!
2. Faktor anatomi apa saja yang terganggu pada kasus diatas?
3. Faktor fisiologis apa saja yang terganggu pada kasus diatas?
Self Assessment
• Jelaskan teori penuaan!
• Jelaskan struktur demografi lansia di dunia dan di Indonesia!
• Jelaskan hal yang patut diperhatikan dalam menjaga keselematan dan keamanan untuk
lansia!
• Jelaskan peran fisioterapi dalam meningkatkan kualitas hidup lansia!
Referensi
• Moore KL, Agur AMR: Essential Clinical Anatomy, 3rd ed. Philadelphia, Lippincott
& Wilkins, 2007. p. 26-30, 65-67, 80-115
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
12
12 12
Perkuliahan 2 : Pemeriksaan Fisik Pada Geriatri (Geriatric Physiotherapy
Assessment)
Tanggal : 20 September 2016
Tempat : Ruang Kuliah Lt. III
Waktu : 08.00-13.00
Tujuan Pembelajaran :
• Mampu memahami dan menjelaskan prinsip pengkajian dan pemeriksaan fisioterapi
pada kasus geriatri
• Mampu melakukan pemeriksaan fisioterapi pada kasus geriatric
Konten Kurikulum :
• Prinsip Assessment
• Komunikasi
• Kemampuan Fungsional dan Tingkat Ketergantungan ( Functional Ability dan Level
of Dependence )
• Gait Assessment
Abstrak
Assessmen Geriatri komprehensif mencakup: kesehatan fisik, mental, status fungsional,
kegiatan sosial, dan lingkungan. Tujuan asesmen ialah mengetahui kesehatan penderita secara
holistik supaya dapat memberdayakan kemandirian penderita selama mungkin dan mencegah
disabilitas-handicap diwaktu mendatang. Asesmen ini bersifat tidak sekedar multi-disiplin
tetapi interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan kesehatan.
Pemeriksa penderita Geriatri sama dengan pemeriksaan penderita di bidang ilmu lainnya
yaitu mulai dengan pemeriksaan: anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan bantuan dengan
teknologi yang tersedia, pemeriksaan fungsi, konsultasi vertical atau horizontal, daftar
masalah (CMOM), diagnosis diferensial (DD), diagnosis pasti, penatalaksanaan holistic,
prognosis.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
13
13 13
Skenario
Roger Crockett , seorang pria berusia 60 tahun dengan riwayat merokok 40 pack setahun dan
keluhan batuk-batuk sepanjang hari kadang diikuti nyeri dada. Pasien tidak mampu
melakukan aktivitas sehari-harinya sebagai tukang parkir untuk menambah pendapatan
hariannya. Pasien sedikit depresi dan tidak bernafsu makan. Sehingga dibawa ke puskesmas
oleh keluarganya.
Learning task
• Jelaskan pemeriksaan apa saja yang patut dilakukan pada kasus diatas?
• Jelaskan assessment pada faktor fisik pada kasus diatas!
• Jelaskan assessment pada faktor psikis pada kasus diatas!
• Lakukan assessment pada kasus diatas!
Self Assessment
1. Jelaskan prinsip assessment pada kasus geriatric!
2. Jelaskan mengapa konsep komunikasi penting pada proses assessment!
3. Jelaskan cara pemeriksaan Kemampuan Fungsional dan Tingkat Ketergantungan (
Functional Ability dan Level of Dependence )
4. Jelaskan bagaimana cara melakukan Gait Assessment
Referensi
Guyton AC: Medical Physiology, 11st ed. Philadelphia, Elsevier Saunders Company, 2006. p.
111-115, 232-245
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
14
14 14
Perkuliahan 3 : Manajemen FT Muskulosketelal Geriatri
Tanggal : 27 September 2016
Tempat : Ruang Kuliah Lt. III
Waktu : 08.00-13.00
Tujuan pembelajaran :
• Mampu memahami dan menjelaskan proses penuaan pada kasus muskuloskeletal
• Mampu memahami dan menjelaskan penanganan fisioterapi pada kasus geriatri-
muskuloskeletal
Konten Kurikulum :
• Introduction
• Penuaan pada tulang
• Penuaan pada sendi
• Penuaan pada otot
• Penanganan Fisioterapi pada kasus Musculosceletal Aging
Abstrak
Dengan bertambahnya usia terdapat penurunan masa tulang secara linier yang disebabkan
kenaikan turn over pada tulang sehingga tulang lebih pourus. Pengurangan ini lebih nyata
pada wanita, tulang yang hilang kurang lebih 0,5 sampai 1% per tahun dari berat tulang
pada wanita pasca menopouse dan pada pria diatas 80 tahun, pengurangan tulang lebih
mengenai bagian trabekula dibanding dengan kortek. Pada pemeriksaan histologi wanita
pasca menopouse dengan osteoporosis spinal hanya mempunyai trabekula kurang dari
14%. Selama kehidupan laki-laki kehilangan 20-30% dan wanita 30-40% dari puncak
massa tulang.
Pada sinofial sendi terjadi perubahan berupa tidak ratanya permukaan sendi terjadi celah
dan lekukan dipermukaan tulang rawan. Erosi tulang rawan hialin menyebabkan
pembentukan kista di rongga sub kondral. Ligamen dan jaringan peri artikuler mengalami
degenerasi Semuanya ini menyebabkan penurunan fungsi sendi, elastisitas dan mobilitas
hilang sehingga sendi kaku, kesulitan dalam gerak yang rumit Perubahan yang jelas pada
sistem otot adalah berkurangnya masa otot terutama mengenai serabut otot tipe II.
Penurunan ini disebabkan karena atropi dan kehilangan serabut otot. Perubahan ini
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
15
15 15
menyebabkan laju metabolik basal dan laju komsumsi oksigen maksimal berkurang. Otot
menjadi mudah lelah dan kecepatan laju kontraksi melambat. Selain penurunan masa otot
juga dijumpai berkurangnya rasio otot dan jaringan lemak. Hal ini menyebabkan
timbulnya keluhan musculoskeletal terkait penuaan yang memerlukan penanganan.
Fisioterapi merupakan salah satu tenaga medis yang cukup berperan dalam
penatalaksanaan kasus-kasus geriatri.
Scenario
Perempuan usia 69 tahun datang dengan keluhan nyeri, bengkak dan ngilu pada daerah lutut
kanan. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu yang lalu tiba-tiba nyeri saat bangun pagi.
Kemudian nyeri dan kaku terasa tiap bangun pagi. Tidak ada riwayat trauma dan setelah
cek asam urat kadarnya masih dalam batas normal.
Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
• Tentukan diagnosis menurut skenario di atas
• Intervensi fisioterapi yang tepat untuk kasus di atas
Self Assessment
1. Jelaskan pengaruh penuaan terhadsap sistem muskuloskeletal!
2. Jelaskan struktur yang berubah pada sistem muskuloskeletal pada proses penuaan!
3. Jelaskan efek dari perubahan struktur anatomis musculoskeletal terhadap fungsi tubuh
lansia!
4. Peran fisioterapi pada efek penuaan pada sistem muskuloskeletal!
Referensi
Guyton AC: Medical Physiology, 11st ed. Philadelphia, Elsevier Saunders Company, 2006. p.
111-115, 232-245
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
16
16 16
Perkuliahan 4 : Manajemen FT Neuromuskular Geriatri
Tanggal : 4 Oktober 2016
Tempat : Ruang Kuliah Lt. III
Waktu : 08.00-13.00
Tujuan pembelajaran :
• Mampu memahami dan menjelaskan proses penuaan pada kasus muskuloskeletal
• Mampu memahami dan menjelaskan penanganan fisioterapi pada kasus geriatri-
muskuloskeletal
Konten Kurikulum :
• Pendahuluan
• Penuaan pada tulang
• Penuaan pada sendi
• Penuaan pada otot
• Penanganan Fisioterapi pada kasus Musculosceletal Aging
Abstrak
Dengan aging, terjadi gangguan keseimbangan antara kecepatan bone formation dan
bone resorption sehingga menyebabkan penurunan massa tulang. Setelah usia 40, kecepatan
bone formation konstan sedangkan kecepatan bone resorption meningkat. Massa tulang
berkurang setengah setelah 30 tahun. Dengan aging, terjadi penurunan kekuatan tulang.
Penurunan kekuatan tulang melibatkan kartilago, otot, tulang dan tendon. Osteoporosis (OP)
adalah penyakit yang memiliki prevalensi tinggi, ditandai dengan kerusakan arsitektur normal
tulang dan penurunan massa tulang. Resiko fraktur lebih tinggi pada lansia dengan
osteoporosis, karena OP silently progressive, maka tes diagnostik dan strategi terapi harus
diterapkan sejak dini. Total bone mass meningkat sejak masa kanak2 dan dewasa muda,
mencapai puncaknya pada dekade ketiga dan menurun sekitar 0.5% per tahun. Penurunan
bone mass semakin cepat setelah menopause pada wanita (5% per tahun), namun pada pria
penurunan tersebut bertahap. High-peak bone mass pada awal kehidupan mengurangi resiko
OP di kemudian hari.
Pada usia 65 tahun, 80% populasi mengalami sakit persendian. Penyakit pada sendi
dibagi menjadi 2 tipe mayor, yaitu systemic dan non systemic. Osteoarthritis dan Rheumatoid
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
17
17 17
Arthritis, kedua penyakit tersebut adalah contoh penyakit pada persendian yang muncul
seiring dengan bertambahnya usia (mulai dari usia pertengahan hingga tua). Fungsi utama
dari otot adalah menghasilkan performa dan kekuatan untuk melakukan usaha melalui
perubahan energi kimiawi menjadi energi mekanik. Kekuatan otot diperlukan untuk menjaga
struktur, menjaga postur, lokomotor, pernafasan, pencernaan, dan sebagian besar fungsi
tubuh. Kekuatan otot mencapai puncaknya antara usia 20-30 kemudian mulai menurun pada
usia pertengahan dan terus menurun.
Skenario
Seorang lansia wanita usia 65 tahun mengalami keluhan gangguan mengontrol gerakan halus,
(tremor) terutama pada saat istirahat, gerakan menjadi kaku dan sulit untuk memulai gerakan.
Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
• Pemeriksaaan fisik yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa tersebut
• Faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kelainan tersebut
• Manajemen fisioterapi yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut
Self Assessment
1. Jelaskan pengaruh penuaan terhadap sistem muskuloskeletal
2. Jelaskan struktur yang berubah pada sistem muskuloskeletal pada proses penuaan
3. Jelaskan efek dari perubahan struktur anatomis musculoskeletal terhadap fungsi tubuh
lansia!
4. Peran fisioterapi pada efek penuaan pada sistem muskuloskeletal
Referensi
1. Guccione A.A. 2000. Geriatric Physical Therapy Second Edition. St Louis: Mosby, Inc.
2. Timiras P.S. 2007. Physiological Basis of Aging and Geriatrics Fourth Edition. California:
Informa Healthcare USA.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
18
18 18
Perkuliahan 5 : Manajemen FT Kardiovaskular Geriatri
Tanggal : 11 Oktober 2016
Tempat : Ruang Kuliah Lt. III
Waktu : 08.00-13.00
Tujuan Pembelajaran :
• Mampu memahami dan menjelaskan proses penuaan sistem kardiovaskular
• Mampu memahami dan menjelaskan penanganan fisioterapi pada kasus geriatri-
kardiovaskular
Konten Kurikulum :
• Introduksi
• Perubahan struktur dan fungsi kardiovaskular pada penuaan
• Atherosclerosis : patologi kardiovaskular terbanyak
• Coronary heart disease (CHD)
• Manajemen Fisioterapi pada kasus geriatric Kardovaskular
Abstrak
Jantung merupakan sebuah rongga, organ berongga yang tersusun dari otot dengan
sebuah dasar, apex, dan berbagai jenis permukaan (sternocostal/anterior,
diaphragmatic/inferior dan pulmonal) serta tepi atau border (acute dan obtuse borders).
Diselaputi oleh pericardium, dan terletak di tengah mediastinum diantara paru-paru
Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah
klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi
secara periodic.
Ada berbagai jenis gangguan dari system kardiologiseiring dengan bertambahnya umur
seperti Ischemic Heart Disease, Arrhytmias, Valvular Heart Disease dan Pericardial &
Endocardial Disease. Gangguan pada system kardiologi sangat mempengaruhi kondisi fisik
dan aktivitas seseorang, oleh sebab itu diperlukan kemampuan untuk mengukur keadaan
kardiovaskuler dan memantau keadaannya guna mencegah terjadinya penyakit
kardiovaskular bahkan gangguan aktivitas dan fungsional seseorang.
Fisioterapi merupakan salah satu metode intervensi untuk mengoptimalkan kemampuan
kardiovaskular seseorang dengan atau tanpa gangguan kardiovaskular sesuai dengan
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
19
19 19
kebutuhannya. Adapun metode intervensi yang dapat diberikan merupakan terapi latihan
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Skenario
Seorang laki-laki berumur 23 tahun datang ke rumah sakit karena keluhan nyeri dada. Nyeri
dada yang terasa tajam. Skala nyeri adalah 7 dari 10, dan menjadi lebih berat ketika menarik
nafas dan menjalar ke leher. Ia menderita ‘flu-like syndromes’ sejak seminggu yang lalu.
Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
• Apakah diagnosis yang memungkinkan?
• Apakah penyebab yang sering menyebabkan situasi seperti ini?
• Buatlah perencanaan intervensi pada kasus ini?
Self Assessment
• Deksripsikan etiologi, gejala, dan tanda klinis dari foreach valvular heart disease
(aortic valve regurgitation/stenosis, mitral valve regurgitation/stenosis, tricuspid valve
regurgitation/stenosis,)!
• Jelaskan komplikasi dari mitral stenosis!
• Sebutkan definisi rehabilitasi kardiovaskular!
• Jelaskan tujuan rehabilitasExplain the objective of cardiovascular rehabilitation
• Sebutkan kontraindikasi terapi latihan pada kasus kardiovaskuler
• Jelaskan efek positif dari terapi latihan!
• Sebutkan efek latihan pada CHF!
Referensi
1. Moore KL, Agur AMR: Essential Clinical Anatomy, 3rd ed. Philadelphia, Lippincott
& Wilkins, 2007. p. 37-38, 95-99, 101
2. Guyton AC: Medical Physiology, 11st ed. Philadelphia, Elsevier Saunders Company,
2006.p.181-185;249-256
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
20
20 20
Perkuliahan 6 : Manajemen FT Respirasi Geriatri
Tanggal : 18 Oktober 2016
Tempat : Ruang Kuliah Lt. III
Waktu : 08.00-13.00
Tujuan Pembelajaran :
• Mampu memahami dan menjelaskan proses penuaan sistem respirasi
• Mampu memahami dan menjelaskan penanganan fisioterapi pada kasus geriatri-
respirasi
Konten Kurikulum :
• Pendahuluan
• Perubahan struktur dan fungsi sistem respirasi pada penuaan
• Perubahan volume paru akibat penuaan
• Perubahan surfactan akibat penuaan
• Respiratory diseases terkait dengan penuaan pada sistem respirasi
Abstrak
Sistem pernafasan pada manusia dewasa mencapai fungsi optimal dewasa pada usia
20 tahun. Fungsi paru mulai menurun perlahan dan bertahap pada individu sehat setelah
usia 25 tahun. Penurunan fungsi ini terkait dengan perubahan progresif yang terjadi akibat
penuaan dalam struktur pernapasan termasuk paru-paru, dinding dada, otot-otot
pernapasan, serta di pusat-pusat pernafasan dalam sistem saraf pusat ( SSP ).
Aging mempunyai efek pada struktur paru dan fungsi paru, yaitu pembesaran air
spaces, penurunan permukaan area pertukaran gas2, hilangnya jaringan penyangga pada
peripheral airways (seperti pada “senile emphysema”), sehingga menyebabkan
penurunan recoil (stretchability), penurunan expiratory flow rates, peningkatan residual
volume, perubahan sistem surfaktan paru.
Derajat dan kecepatan perubahan struktur dan fungsi paru terkait aging, bervariasi dan
tergantung pada : kebiasaan tiap individu (nutritisi, latihan fisik, merokok), lingkungan
tempat tinggal (urban atau rural), dan penyakit yang mendasari (infeksi, penyakit
industrial).
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
21
21 21
Skenario
Seorang lansia laki-laki usia 87 tahun mengalami keluhan sesak nafas, disertai nyeri dada dan
batuk purulen. Pasien memiliki riwayat merokok sejak usia 20 tahun.
Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
• Pemeriksaaan fisik yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa tersebut
• Faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kelainan tersebut
• Manajemen fisioterapi yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut
Self Assessment
1. Jelaskan pengaruh penuaan terhadap sistem respirasi
2. Jelaskan struktur yang berubah pada sistem respirasi pada proses penuaan
3. Jelaskan efek dari perubahan struktur anatomis sistem respirasi terhadap fungsi tubuh
lansia
4. Peran fisioterapi pada efek penuaan pada sistem respirasi
Referensi
1. Guccione A.A. 2000. Geriatric Physical Therapy Second Edition. St Louis: Mosby, Inc.
2. Timiras P.S. 2007. Physiological Basis of Aging and Geriatrics Fourth Edition. California:
Informa Healthcare USA.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
22
22 22
Perkuliahan 7 : Manajemen Inkontinensia Urine dan Pelvic Floor Impairment Pada
Pasien Geriatri
Tanggal : 8 Oktober 2016
Tempat : Ruang Kuliah Lt. III
Waktu : 08.00-13.00
Tujuan Pembelajaran :
• Mampu memahami dan menjelaskan proses penuaan sistem urogenitalia.
• Mampu memahami dan menjelaskan penanganan fisioterapi pada kasus geriatri-
sistem urogenitalia.
Konten Kurikulum :
• Pendahuluan
• Perubahan struktur dan fungsi sistem urogenitalia pada penuaan
• Inkontinensia urine : patologi geriatri-sistem urogenitalia terbanyak
• Anatomi pelvic floor (dasar panggul )
• Manajemen Fisioterapi pada kasus geriatri-sistem urogenitalia
Abstrak
Inkontinensia Urin (IU), secara progresif cenderung menjadi lebih buruk dengan
bertambahnya usia , terutama pada wanita yang ketika pascamenopause. Menurut Thomas : 1
dari 10 wanita akan mencari layanan profesional untuk inkontinensia. Menurut Lewis : 75 %
dari 827 subyek wanita dengan inkontinensia berusia 40 - >70 tahun hanya diam saja selama
3 tahun atau lebih sebelum akhirnya melakukan konsultasi.
Pada akhirnya, adanya pembatasan perjalanan dari rumah dan kekhawatiran atas
timbulnya bau memaksa para wanita ini untuk mencari bantuan medis. Terdapat beberapa
bentuk pengobatan yang efektif dalam meningkatkan atau menyembuhkan IU , seperti
intervensi terapi fisik umum seperti : terapi latihan, latihan beban, biofeedback, stimulasi
listrik. Dapat juga dilakukan terapi tambahan intervensi farmasi, bedah atau bahkan terapi
alternatif.
Definisi sederhana dari inkontinensia urin adalah keluarnya urin di tempat yang
tidak diinginkan. Masalah seperti ini dapat menimbulkan rasa frustrasi pada pria atau wanita
yang mengalaminya. Pada orang dewasa yang lebih tua, terutama mereka yang cacat atau
dirawat di rumah sakit, inkontinensia lebih diakibatkan karena ketidakmampuan untuk
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
23
23 23
mencapai tempat yang diinginkan daripada dari gangguan urologis yang sebenarnya. Banyak
rumah sakit yang memiliki fasilitas tempat tidur atau kursi sehingga pasien sulit keluar dari
tempat tidur dan toilet yang sulit dijangkau, dapat memperburuk masalah ini.
Skenario
Seorang lansia wanita usia 87 tahun mengalami keluhan susah menahan kencing, selalu tidak
dapat menahan kencing sampai ke kamar mandi, pasien mempunyai riwayat pernah
melahirkan secara normal sebanyak 4 kali.
Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
• Pemeriksaaan fisik yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa tersebut
• Faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kelainan tersebut
• Manajemen fisioterapi yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut
Self Assessment
1. Untuk mengatasi inkontinensia urine pada lansia diperlukan latihan otot dasar
panggung (pelvic floor), otot-otot apa saja yang membentuk dasar panggul tersebut ?
2. Jelaskan bagaimana fisiologi berkemih ?
3. Jelaskan pengaruh penuaan terhadap sistem urogenitalia
4. Jelaskan struktur yang berubah pada sistem urogenitalia pada proses penuaan
5. Jelaskan efek dari perubahan struktur anatomis sistem urogenitalia terhadap fungsi
tubuh lansia
6. Peran fisioterapi pada efek penuaan pada sistem urogenitalia
Referensi
1. Guccione A.A. 2000. Geriatric Physical Therapy Second Edition. St Louis: Mosby, Inc.
2. Timiras P.S. 2007. Physiological Basis of Aging and Geriatrics Fourth Edition. California:
Informa Healthcare USA.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
24
24 24
Perkuliahan 8 : Manajemen Nyeri Konservatif Pada Pasien Geriatri
Tanggal : 15 November 2016
Tempat : Ruang Kuliah Lt. III
Waktu : 08.00-13.00
Tujuan Pembelajaran :
• Mampu memahami dan menjelaskan bagaimana manajemen nyeri kronis pada orang
lanjut usia.
• Mampu memahami dan menjelaskan penanganan fisioterapi pada kasus nyeri kronis
pada pasien geriatri
Konten Kurikulum :
• Pendahuluan
• Evaluasi nyeri klinis
• Strategi pain control
• Efek latihan pada nyeri
Abstrak
Publikasi Pedoman Praktek Klinis untuk Manajemen Nyeri Kronis pada Orang Lanjut
Usia oleh American Geriatrics Society ( AGS ) : Sakit merupakan gejala yang paling umum
dari gangguan kesehatan, namun ada sejumlah faktor yang mempengaruhi, yaitu : Faktor
predisposisi fisik, Kondisi mental, Kemauan individu (lansia) untuk melaporkan rasa sakit,
Keinginan individu (lansia) untuk mencari perawatan kesehatan.
Lebih dari 85 % lansia memiliki setidaknya satu penyakit kronis yang dapat
mengakibatkan berbagai ketidaknyamanan, termasuk rasa sakit. Arthritis , yang memiliki
tingkat tinggi terjadinya di kelompok usia tua. Kondisi fisik lainnya yang biasanya
mengakibatkan sakit kronis untuk orang tua : kanker , osteoporosis dengan fraktur kompresi ,
penyakit sendi degeneratif , neuropati diabetes , neuralgia pasca – herpes, neuralgia
trigeminal dan defisit neurologis residual.
Evaluasi ulang nyeri berkelanjutan diperlukan untuk mengungkapkan perubahan
status fisik pasien dan mendokumentasikan respon terhadap pengobatan. Nyeri telah
didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait
dengan kerusakan jaringan yang sedang terjadi (aktual) atau berpotensi terjadinya kerusakan
jaringan. Sayangnya penilaian nyeri sering dikacaukan oleh karakter pribadi dan subjektif
nya.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
25
25 25
Laporan nyeri individu berhubungan dengan sejumlah faktor : Usia, Jenis kelamin,
Kepribadian, Warisan etnis / budaya
Skenario
Seorang lansia laki-laki usia 87 tahun menderita kanker paru sejak 5 bulan yang lalu,
mengalami nyeri pada kedua tulang paha. Akibat nyeri tersebut pasien tidak dapat berjalan
sejak 3 bulan yang lalu.
Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
• Pemeriksaaan fisik yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa tersebut
• Faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kelainan tersebut
• Manajemen fisioterapi yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut
Self Assessment
1. Jelaskan bagaimana mekanisme untuk mengurangi rasa nyeri atau memodulasi rasa
nyeri ?
2. Sebagai seorang fisioterapist, apa saja yang dilakukan pada saat pemeriksaan pada
pasien lanjut usia yang mengeluh nyeri ?
3. Bagaimana manajemen nyeri pada pasien lanjut usia ?
Referensi
1. Guccione A.A. 2000. Geriatric Physical Therapy Second Edition. St Louis: Mosby, Inc.
2. Timiras P.S. 2007. Physiological Basis of Aging and Geriatrics Fourth Edition. California:
Informa Healthcare USA.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
26
26 26
Perkuliahan 9 : Manajemen Chronic Dermal Wound Pada Pasien Geriatri
Tanggal : 22 November 2016
Tempat : Ruang Kuliah Lt. III
Waktu : 08.00-13.00
Tujuan Pembelajaran :
• Mampu memahami dan menjelaskan bagaimana proses terjadinya chronic dermal
wounds pada pasien geriatri
• Mampu memahami dan menjelaskan penanganan fisioterapi pada kasus chronic
dermal wounds pada pasien geriatri
Konten Kurikulum :
• Pendahuluan
• Normal Tissue-Healing Process
• Klasifikasi Luka
• Evaluasi Luka
• Chronic Dermal Wounds from Arterial Insufficiency
• Chronic Dermal Wounds from Venous Insufficiency
• Physical Therapy Interventions To Augment Wound Healing
Abstrak
Luka dermal kronis terjadi paling umum pada lansia. Prevalensi ini lebih tinggi pada
lansia yang memiliki masalah kesehatan terkait dengan peningkatan risiko terjadinya ulkus
dan tertundanya penyembuhan luka : Peripheral circulatory diseases (either arterial or
venous), Diabetes mellitus, Hypertension.
Pada lansia yang lemah, disertai beberapa masalah medis, dan mengalami penurunan
tingkat aktivitas, sering memiliki faktor risiko untuk terjadinya ulkus dan penyembuhan luka
yang lama. Ketika jaringan terluka, respon alami tubuh adalah untuk mengaktivasi proses
inflamasi. Proses ini terdiri dari langkah2 yang berurutan mencakup proses perbaikan
jaringan dan melindungi luka terhadap invasi kuman.
Dengan tidak adanya patologi, waktu penyembuhan untuk lansia sedikit lebih
panjang daripada orang dewasa muda, dan kualitas bekas luka umumnya sama (jika tidak
lebih baik) daripada bekas luka pada orang yang lebih muda.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
27
27 27
Skenario
Seorang lansia laki-laki usia 87 tahun mengalami kelemahan pada seluruh tubuh sudah
hampir 1 tahun, selama ini pasien selalu berbaring di tempat tidur.
Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
• Pemeriksaaan fisik yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa tersebut
• Faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kelainan tersebut
• Manajemen fisioterapi yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut
Self Assessment
1. Penyakit apa saja yang mempunyai prevalensi ini lebih tinggi pada lansia yang
memiliki masalah kesehatan terkait dengan peningkatan risiko terjadinya ulkus dan
tertundanya penyembuhan luka ?
2. Sebutkan dan jelaskan tentang klasifikasi ulkus dekubitus (chronic dermal wounds)
3. Bagaimana intervensi physical therapy untuk mengatasi ulkus decubitus pada lansia ?
Referensi
1. Guccione A.A. 2000. Geriatric Physical Therapy Second Edition. St Louis: Mosby, Inc.
2. Timiras P.S. 2007. Physiological Basis of Aging and Geriatrics Fourth Edition. California:
Informa Healthcare USA.
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
28
28 28
Perkuliahan 10 : Postur, Keseimbangan dan Resiko Jatuh Pada Pasien Geriatri
Tanggal : 29 November 2016
Tempat : Ruang Kuliah Lt. III
Waktu : 08.00-13.00
Tujuan Pembelajaran :
• Mampu memahami dan menjelaskan postur, keseimbangan dan resiko jatuh pada
pasien geriatri
• Mampu memahami dan menjelaskan penanganan fisioterapi pada kasus gangguan
keseimbangan pasien lansia.
Konten Kurikulum :
• Pendahuluan
• Resiko jatuh
• Teori kontrol postural
• Pemeriksaan instabilitas keseimbangan pada lansia
• Manajemen Fisioterapi pada kasus kasus gangguan keseimbangan pasien lansia.
Abstrak
Setiap orang mempunyai jatuh, terlepas dari usia. Jatuh adalah peristiwa yang pasti
dialami oleh seluruh kehidupan. Sebagian besar jatuh, terutama pada anak-anak dan orang
dewasa muda, memiliki konsekuensi ringan, mudah dilupakan, dan tidak berdampak pada
fungsi selanjutnya. Jatuh pada orang tua, sebaliknya, merupakan penyebab morbiditas dan
mortalitas akibatnya sering kali jauh melampaui cedera ringan akibat kehilangan fungsional
yang signifikan dan bahkan kematian. Alasan bahwa jatuh menjadi kesehatan utama pada
orang yang berusia lebih tua dari 65 adalah hasil interaksi kompleks dan kurang memahami
faktor biomedis, fisiologis, psikososial, dan lingkungan.
Mayor morbiditas dari jatuh termasuk patah tulang pinggul dan lainnya dan cedera
jaringan lunak serius yang memerlukan imobilisasi atau rawat inap. Jatuh pada orang tua,
biasanya hanya berupa luka ringan atau tidak ada luka. Tanpa melihat tingkat keparahan
cedera, efek dari jatuh ringan dapat berakibat fatal, yaitu sering berakibat pada rasa takut
Study Guide Manajemen Fisioterapi Geriatri 2016/2017
Fakultas Kedokteran Program Studi Fisioterapi
29
29 29
jatuh, yang menyebabkan ketakutan untuk melakukan tugas rutin, pembatasan aktivitas,
isolasi sosial, dan ketergantungan yang meningkat pada orang lain.
Skenario
Seorang lansia laki-laki usia 87 tahun mengalami jatuh, pasien mengeluh pusing dan mual
beberapa jam setelah jatuh.
Learning Task
Diskusikan skenario di atas :
• Apakah pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk kasus di atas?
• Buatlah perencanaan intervensi pada kasus ini?
Self Assessment
• Pada pasien yang bagaimana yang memiliki resiko jatuh
• Mengapa jatuh sangat berbahaya pada lansia
• Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan
• Bagaimana cara untuk mengurangi resiko jatuh
• Bagaimana intervensi physical therapy untuk mengatasi pasien lansia pasca jatuh
Referensi
1. Guccione A.A. 2000. Geriatric Physical Therapy Second Edition. St Louis: Mosby, Inc.
2. Timiras P.S. 2007. Physiological Basis of Aging and Geriatrics Fourth Edition. California:
Informa Healthcare USA.
Recommended