View
241
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
MANFAAT PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
UMUM PEGADAIAN
Yulinar Triyana ( niar_triyana@yahoo.com )
Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat atau hasil dari penerapan prinsip-
prinsip good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik sehingga akan
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode penelitian
deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. penilaian GCG dinilai dari hasil penyebaran
kuesioner yang didapat dan dengan menggunakan rasio ROE, ROA, Curren Ratio dan
Solvabilitas untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.
Setelah dilakukan penelitian terhadap Perum Pegadaian dan didukung dengan teori-teori
serta pembahasan pada bab-bab yang ada, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
Penerapan prinsip-prinsip GCG pada Perum Pegadaian sangat bermanfaat terhadap kinerja
keuangan perusahaan hal ini dapat dilihat dengan dijalankannya prinsip-prinsip GCG yaitu
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan keadilan sehingga membantu
dalam setiap proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan keuangan maupun non
keuangan yang akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan serta meningkatkan
kepercayaan para nasabah dan pemilik modal (dalam hal ini pemerintah) yang secara otomatis
juga akan berdampak pada nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kinerja
keuangan yang dihitung menggunakan rasio-rasio yang ada telah menunjukan hasil yang cukup
baik.
Kata kunci : Good Corporate Governance
ABSTRACT
This study aims to determine the benefits or results from the application of the principles
of good corporate governance or corporate governance is good, so will affect the company's
financial performance.
Research method used is by using descriptive analytical research method with a case
study approach. GCG appraisal assessed from the results obtained questionnaires and by using
the ratio of ROE, ROA, Curren and the solvency ratio to measure the company's financial
performance.
After a study of Perum Pegadaian and supported by the theories and discussion in the
chapters that exist, then the author can draw the conclusion that the implementation of GCG
principles of Perum Pegadaian very useful to the financial performance of this company can be
seen with the principles dijalankannya GCG namely transparency, independence, accountability,
accountability and fairness so that helps in any decision-making processes relating to financial
and non financial that will affect the company's financial performance and increase the
confidence of customers and owners of capital (in this case the government), which
automatically also will affect the value of the company. This is evidenced by an increase in
financial performance is calculated using the ratios have been showing good results.
Key Word : Good Corporate Governance
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bukti empiris yang diperoleh dari hasil riset Zhuang pada tahun 2000 menunjukkan
masih lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam mengelola perusahaan
dibanding negara-negara Asia Tenggara, hal ini ditunjukkan oleh masih lemahnya standar-
standar akuntansi dan regulasi, pertanggungjawaban terhadap para pemegang saham, standar-
standar pengungkapan dan transparansi serta proses-proses kepengurusan perusahaan. Hal ini
secara tidak langsung menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia
dalam menjalankan manajemen yang baik dalam memuaskan stakeholder perusahaan. Dalam
upaya mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, maka para pelaku bisnis di Indonesia
menyepakati penerapan good corporate governance (GCG) suatu sistem pengelolaan perusahaan
yang baik, hal ini sesuai dengan penandatanganan perjanjian Letter of intent (LOI) dengan IMF
tahun 1998, yang salah satu isinya adalah pencantuman jadwal perbaikan pengelolaan
perusahaan di Indonesia (Sri Sulistyanto, 2003) dalam Yudha Pranata ( 2007 ).
Pelaksanaan GCG pada sebagian besar perusahaan di Indonesia merupakan awal perubahan
budaya kerja perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan perlu menyiapkan pedoman
perusahaan yang baik dan terstruktur. Kinerja keuangan yang baik akan berakibat pada
perumusan perencanaan strategi perusahaan yang baik pula yang pada akhirnya menghasilkan
program kerja yang baik dan berimbas pada keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini bisa
dicapai jika ada kerja sama dan tata kelola yang baik dari seluruh komponen perusahaan.
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada Perum Pegadaian memberikan keuntungan bagi
perusahaan dan masyarakat luas, adanya kepercayaan investor menanamkan modalnya, memberi
peluang pemohon kredit, adanya pengendalian yang efektif untuk mengurangi penyalahgunaan
kekuasaan, serta tidak adanya penyimpangan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan.
Pengungkapan laporan keuangan yang transparan dan akurat menjadi informasi yang sangat
penting bagi investor yang akan menanamkan modalnya atau memberikan pinjaman kepada
perusahaan. Akan tetapi laporan keuangan hanya menampilkan data-data keuangan saja, data-
data non keuangan tidak tergambar di dalamnya. Dengan adanya prinsip-prinsip GCG, dapat
digunakan sebagai data non keuangan yang dapat menggambarkan kondisi perusahaan. Dengan
demikian adanya penerapan prinsip-prinsip GCG dapat memberikan manfaat kepada kondisi
keuangan Perum Pegadaian.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Umum Pegadaian”.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Perusahaan Umum Pegadaian Pusat yang beralamat di Jl.
Kramat Raya 162, Jakarta – 10430 Jakarta Pusat, adapun pertimbangan yang digunakan dalam
pemilihan sampel ini adalah karena Perusahaan Umum Pegadaian adalah salah satu jenis BUMN
yang termasuk kedalam 33 besar perusahaan BUMN dengan tingkat implementasi GCG terbaik.
Pernyataan tersebut didapatkan dari hasil studi dokumentasi kondisi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) berdasarka tingkat implementasi GCG, hasil studi Kementrian BUMN tahun 2006.
Objek penelitian ini menyangkut tentang manfaat penerapan prinsip-prinsip good corporate
governance terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Penentuan Populasi dan Unit Sampel
Dalam penelitian ini penulis memilih Perum Pegadaian sebagai objek penelitian. Hal ini
dikarenakan menurut hasil studi BUMN Perum Pegadaian menjadi salah satu BUMN dengan
implementasi terbaik perigkat ke 7 (untuk 33 besar). Selain itu dikerenakan keterbatasan waktu
dan kesempatan yang bisa didapatkan. Penulis menyebarkan kuesioner kepada bagian sekretaris
perusahaan yang diisi oleh tiga orang responden dan bagian keuangan yaitu divisi akuntansi oleh
tiga orang responden, divisi manajemen resiko oleh empat orang responden, divisi verifikasi oleh
tiga orang responden, divisi pembukuan oleh empat orang responden, dan divisi anggaran oleh
empat orang responden. Jumlah maksimal responden yang penulis dapat adalah sebanyak 20
responden dari keseluruh bagian tersebut diatas. Jumlah tersebut adalah jumlah maksimal yang
bisa penulis peroleh, hal tersebut dikarenakan dalam pengisian kuesioner yang berkaitan dengan
good corporate governance tidak bisa diisi oleh karyawan operasional biasa, maka menurut
pertimbangan perusahaan bagian tersebutlah yang dirasa paling pantas untuk mengisinya.
Definisi Operasional Variabel
1. Variabel kinerja keuangan perusahaan
2. Variabel manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Untuk keperluan pengujian, variabel-variabel penelitian tersebut perlu dijabarkan ke dalam indikator-
indikator yang bersangkutan. Adapun indikator-indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Variabel Indikator Skala Pengukuran Instrument
Kinerja
Keuangan
Perusahaan
Aspek Keuangan:
1.)ROE
2.)ROA
3.)Current Ratio
4.)Solvabilitas
Rasio Laporan Keuangan
Manfaat
Penerapan
Prinsip-Prinsip
GCG pada
Kinerja
Keuangan
1.)Transparansi
2.)Kemandirian
3.)Akuntabilitas
4.)Tanggung Jawab
5.)Keadilan
Ordinal Kuesioner
Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan informasi dari literature
yang ada untuk ditelaah serta catatan yang diperoleh selama perkuliahan dan dari media internet.
Selain itu penulis juga membaca buku-buku untuk mendapatkan data sekunder sebagai dasar
yang dapat dipertanggung jawabkan dalam bahasan.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan untuk memperoleh data primer. Data
tersebut diperoleh dengan cara sebagai berikut:
a. Observasi, suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung objek
penelitian.
b. Wawancara, suatu teknik wawancara dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak
atau pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung atau
relavan dengan objek yang diteliti.
c. Kuesioner, suatu daftar pertanyaan atau pernyataan yang diajukan langsung kepada
pihak-pihak yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Jawaban kuesioner
dilakukan dengan melakukan skala likert , yaitu dengan memberikan bobot penilaian
tertentu pada setiap pertanyaan yang dilakukan.
Teknik Pengembangan Instrument
Kuesioner yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulan data terdiri dari dua bagian
yaitu :
1. Pertanyaan umum, yaitu pertanyan yang menyangkut identitas umum koresponden, antara
lain nama, usia, pendidikan terakhir dan jabatan koresponden tersebut. Tetapi pada bagian ini
responden diberikan kebebasan untuk mengisi ataupun tidak mengisinya.
2. Pertanyaan khusus, yaitu berisi tentang pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan
penerapan prinsip-prinsip GCG yang terdiri dari indikator transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran atau keadilan. Kinerja keuangan
perusahaan yang terdiri dari adanya laporan keuangan tepat waktu dan sudah diaudit oleh
pihak independent, adanya analisis rasio, adanya peningkatan laba dan efisiensi biaya serta
manfaat prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan yang terdiri dari
indikator prinsip GCG mendorong terciptanya suatu penyajian laporan keuangan yang jujur
dan terbuka. Prinsip GCG mendorong terciptanya suatu pencatatan dan penyajian laporan
keuangan yag bebas dari kepentingan pihak tertentu. Prinsip-prinsip GCG mendorong
terciptanya kesesuaian penyusunan dan penyajian laporan keuangan dengan ketentuan dan
standart keuangan yang berlaku, serta terciptanya informasi yang lengkap bagi para
penggunanya.
Teknik pengukuran yang digunakan untuk menghitung kuesioner adalah dengan
menggunakan skala likert, yaitu metode yang mengukur sikap yang menyatakan setuju atau
ketidaksetujuan terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu (Indriantoro:1999:104) dalam Irene
D (2008).
Tolak ukur yang disampaikan adalah pengisian poin-poin kuesioner yang dibagikan
kepada responden berupa skala likert. Dengan skala ini, responden diminta untuk memberikan
respon dari setiap pernyataan dengan memilih salah satu dari lima alternative pilihan jawaban.
Karena jawaban tersebut dapat mencerminkan sikap ekstrim, sehingga penulis dapat
menganalisis secara mendalam mengenai pola-pola respon dari setiap pernyataan yang ada.
Jumlah dan skala ordinal Artinya
Sangat Setuju =5 Jawaban ini untuk pernyataan kuesioner yang sangat didukung
oleh pihak manajemen atas penerapan prinsip GCG terhadap
kinerja keuangan perusahaan
Setuju = 4 Jawaban ini untuk pernyataan kuesioner yang cukup didukung
oleh pihak manajemen atas penerapan prinsip GCG terhadap
kinerja keuangan perusahaan
Ragu-ragu =3 Jawaban ini untuk pernyataan kuesioner yang tidak didukung
oleh pihak manajemen atas penerapan prinsip GCG terhadap
kinerja keuangan perusahaan
Tidak Setuju =2 Jawaban ini untuk pernyataan kuesioner yang ditolak oleh pihak
manajemen atas penerapan prinsip GCG terhadap kinerja
keuangan perusahaan
Sangat Tidak Setuju =1 Jawaban ini untuk pernyataan kuesioner yang sangat ditolakoleh
pihak manajemen atas penerapan prinsip GCG terhadap kinerja
keuangan perusahaan
Untuk pengujian variabel-variabel yang diteliti diperlukan suatu pengujian yang
valid dan reliabel. Hal tersebut diperlukan agar penelitian menjadi tidak keliru dan tidak
memberikan gambaran yang jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk
variabel penelitian tersebut perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas
Sugiyono(2005:267) dalam Irene D (2008).
a. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2005:109) dalam Irene D (2008) valid dapat
didefinisikan sebagai berikut: “ valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur “. Dengan demikian untuk
mengukur sesuatu harus menggunakan instrument atau alat yang tepat. Kriteria
yang digunakan adalah:
Jika t hitung ≥ t tabel , maka pernyataan dikatakan valid
Jika t hitung < t tabel , maka pernyataan dikatakan tidak valid
b. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2005:110) dalam Irene D (2008) “ instrument yang
reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
instrument yang sama akan menghasilkan data yang sama”.
Analisis Data
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung persentase yang menunjukan seberapa
jauh penerapan prinsip-prinsip GCG dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Untuk
menghitung persentase digunakan perhitungan sebagai berikut:
Rata-rata Skor
X 100%
Jumlah Responden X Nilai Tertinggi
Langkah-langkah perhitungan kuesioner adalah:
1. Jumlahkan skor jawaban kuesioner tiap kelompok per responden.
2. Mencari total skor dengan cara menjumlahkan seluruh jawaban responden.
3. Mencari rata-rata skor dengan cara menghitung hasil dilangkah no.2 kemudian dibagi
dengan jumlah item pernyataan.
4. Rata-rata skor dibagi dengan jumlah responden yang dikalikan dengan nilai tertinggi
dari jawaban kuesioner.
Untuk mengetahui hasil perhitungan yang diperoleh dari jawaban kuesioner, persentase
pada tahap empat disesuaikan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Champion (1996:302)
dalam Hidayatul F (2008), adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Klasifikasi Champion
1. Kriteria hasil penilaian kuesioner yang berkaitan dengan “ efektifitas penerapan
GCG pada Perum Pegadaian” sebagai berikut:
Persentase Klasifikasi
0%-25% Penerapan prinsip-prinsip GCG tidak
efektif.
26%-50% Penerapan prinsip-prinsip GCG kurang
efektif
51%-75% Penerapan prinsip-prinsip GCG cukup
efektif.
76%-100% Penerapan prinsip-prinsip GCG sangat
efektif
2. Kriteria penilaian dari kuesioner yang berkaitan dengan “manfaat penerapan
prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan” adalah sebagai
berikut:
Persentase Klasifikasi
0%-25% Penerapan prinsip-prinsip GCG
terhadap kinerja keuangan tidak
bermanfaat.
26%-50% Penerapan prinsip-prinsip GCG
terhadap kinerja keuangan kurang
bermanfaat.
51%-75% Penerapan prinsip-prinsip GCG
terhadap kinerja keuangan cukup
bermanfaat.
76%-100% Penerapan prinsip-prinsip GCG
terhadap kinerja keuangan sangat
bermanfaat.
Sumber: Hidayatul F (2008)
Apabila hasil kuesioner nilainya 76%-100%, maka prinsip-prinsip GCG sangat
bermanfaat dalam menunjang kinerja keuangan perusahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas
Suatu tes atau instrumen dapat dikatakan valid apabila alat tersebut menjalankan fungsi
ukurannya atau memberikan hasil tolak ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
penelitian tersebut. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson Product Moment.
Syarat minimum agar dianggap memenuhi syarat adalah t hitung > t tabel. Jadi jika t hitung > t
tabel maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan valid. Dalam penelitian ini terdapat dua
keusioner yang disebarkan kepada para responden yaitu kuesioner yang berhubungan dengan
efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG dan kuesioner mengenai manfaat penerapan prinsip-
prinsip GCG. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 responden dengan
jumlah total item pernyataan sebanyak 35 item pernyataan untuk kuesioner yang berkaitan
dengan efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG, dan 10 item pernyataan untuk kuesioner yang
berkaitan dengan manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner tersebut ternyata untuk
kuesioner yang berkaitan dengan efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG, dari ke-35 item
pernyataan tersebut terdapat enam (6) item pernyataan yang tidak valid dan harus dihilangkan.
Sedangkan untuk kuesioner yang berkaitan dengan manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG
terhadap kinerja keuangan perusahaan, dari sepuluh (10) item pernyataan tersebut terdapat dua
(2) pernyataan yang tidak valid dan harus dihilangkan. Menurut nilai tabel r product moment jika
N=20 (Responden) maka nilai r tabelnya adalah sebesar 0.444, jadi syarat suatu item dapat
dikatakan valid adalah bila nilai thitung nya lebih besar dari 0.444. Berikut penulis sajikan hasil
pengolahan uji validitas kuesioner yang berkaitan dengan efektifitas penerapan prinsip-prinsip
GCG dengan menggunakan spss 15.0.
Tabel 4.1
Tabel Hasil Uji Validitas kuesioner
Efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 135.4500 194.576 .477 .944
p2 135.9500 197.103 .265 .945
p3 136.2000 200.800 .008 .948
p4 136.0500 201.208 .008 .946
p5 135.6500 192.134 .545 .943
p6 136.4500 184.471 .679 .942
p7 136.5000 187.842 .494 .944
p8 135.7500 190.408 .589 .943
p9 136.3500 193.608 .477 .943
p10 136.3500 191.503 .613 .943
p11 136.5000 185.000 .772 .941
p12 136.1000 188.200 .683 .942
p13 136.2000 187.221 .565 .943
p14 135.8000 189.432 .665 .942
p15 136.0000 186.737 .685 .942
p16 136.2000 187.958 .713 .942
p17 136.1000 189.568 .696 .942
p18 135.8500 183.503 .838 .940
p19 135.7500 188.408 .703 .942
p20 135.8500 186.871 .670 .942
p21 135.6500 190.239 .662 .942
p22 136.3000 193.379 .383 .944
p23 136.1000 200.305 .095 .945
p24 135.8500 187.713 .796 .941
p25 135.9500 190.261 .542 .943
p26 136.0500 197.313 .450 .944
p27 136.0500 194.576 .526 .943
p28 135.8500 189.713 .674 .942
p29 135.7500 194.724 .406 .944
p30 136.1500 191.187 .446 .944
p31 136.5000 181.211 .646 .943
p32 136.2500 179.776 .693 .942
p33 136.1000 192.200 .640 .942
p34 136.1000 188.832 .742 .941
p35 136.0000 188.947 .734 .942
Sumber: data olahan spss 15.0
Sedangkan hasil uji validitas untuk kuesioner yang berkaitan dengan manfaat penerapan prinsip-
prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.2
Tabel Hasil Uji Validitas
Kuesioner Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip GCG terhadap Kinerja Keuangan Perum
Pegadaian.
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 40.90 6.516 .643 .774
p2 40.75 6.934 .500 .792
p3 40.90 6.937 .467 .796
p4 41.20 7.116 .538 .789
p5 40.80 7.326 .325 .811
p6 40.70 7.063 .472 .795
p7 40.65 6.976 .549 .787
p8 41.05 7.313 .344 .809
p9 41.00 6.632 .610 .779
p10 40.65 7.187 .453 .797
Sumber: data olahan SPSS 15.0
Hasil Uji Reliabilitas
Berikut adalah tabel uji reliabilitas kuesioner tentang efektifitas penerapan
prinsip-prinsip GCG.
Tabel 4.3
Tebel Statistik Reliabilitas
Kuesioner Efektifitas Penerapan Prinsip-Prinsip GCGpada Perum Pegadaian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excluded(a
) 0 .0
Total 20 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.952 29
Sumber: data olahan SPSS 15.0
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka diketahui nilai
Cronbach’s Alpha adalah 0.952. Hal ini berarti nilai Cronbach’s Alpha untuk
setiap item pernyataan tidak boleh melebihi nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0.952.
Sedangkan untuk kuesioner mengenai manfaat penerapan prinsip-prinsip
GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Tebel Statistik Reliabilitas
Kuesioner Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip GCG pada Perum Pegadaian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 20 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.814 8
Sumber: data olahan SPSS 15.0
Untuk mengetahui persentase efektifitas penerapan prinsip-prinsip GG pada Perum
Pegadaian maka terlabih dahulu menghitung persentase tiap kelompok prinsip yang ada. Sesuai
dengan hasil skor yang didapat dari tiap kelompok kuesioner yang berkaitan dengan keefektifan
penerapan prinsip-prinsip GCG, dengan demikian diperoleh jawaban besarnya persentase
mengenai efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan pada
tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.5
Tabel Kuesioner Efektifitas Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Perum Pegadaian
5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 126
4 5 2 2 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 110
5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 131
4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 133
4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 3 3 3 91
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 1 3 3 3 95
5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 132
5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 122
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 113
5 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 114
5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 124
4 5 3 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
5 4 3 2 4 3 3 4 4 5 5 3 3 3 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113
5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 125
5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 132
5 5 2 3 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 111
5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 127
4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 1 1 4 4 3 3 93
5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 99
Total Skor: 2322
Rata-rata Skor: 80.07
Sumber: Data olahan
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dihitung persentase untuk kuesioner yang berkaitan
dengan efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG adalah sebagai berikut:
Rata-rata Skor X 100%
Jumlah Responden X Nilai Tertinggi
80.07 X100% = 80.07%
20 X 5
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapat nilai persentase keseluruhan mengenai
efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG yaitu sebesar 80,07%. Besarnya persentase yang
didapat terhadap hasil perhitungan kuesioner mengenai efektifitas penerapan prinsip-prinsip
GCG memasuki kriteria antara 76-100% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan
prinsip-prinsip GCG pada perum Pegadaian sangat efektif.
Penilaian Kinerja Keuangan Perum Pergadaian
Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan rasio Return on Equity (ROE) dan Return on
Asset (ROA), Current Rasio (CR) dan solvabilitas, hal ini dikarenakan rasio-rasio tersebut merupakan key
performance yang digunakan oleh perusahaan dalam melihat kinerja keuangannya.
Return on Equity (ROE)
Rasio ini merupakan pengukuran terhadap penghasilan yang dicapai bagi pemilik perusahaan atas
modal yang telah diinventariskan pada perusahaan.
Tabel 4.6
Return on Equity Perum Pegadaian
Tahun Laba Setelah Pajak Modal Sendiri ROE (%)
2005 Rp 227.353.305.277 Rp 867.101.723.567 26.21
2006 Rp 350.025.038.370 Rp 1.131.582.037.954 30.92
2007 Rp 486.283.116.286 Rp 1.491.803.840.092 32.60
2008 Rp 624.918.825.137 Rp 1.943.999.668.213 32.15
Return on Asset (ROA)
Rasio ini merupakan pengukuran terhadap asset yang dimiliki oleh perusahaan. Perhitungan ROA
dilakukan dengan cara membagi laba setelah pajak dengan total asset yang tercantum pada neraca
keuangan perusahaan.
Tabel 4.7
Return on Asset Perum Pegadaian
Tahun Laba setelah pajak Total Asset ROA (%)
2005 Rp 229.447.697.460 Rp 4.833.340.701.203 6.20 %
2006 Rp 350.182.905.378 Rp 6.023.601.124.650 5.81%
2007 Rp 488.730.764.638 Rp 7.372.065.050.709 6.63%
2008 Rp 628.373.778.120 Rp 10.772.086.469.098 5.83%
Rasio Lancar atau Current Ratio
Rasio ini dipakai untuk menganalisis posisi laporan keuangan perusahaan dengan hutang lancar.
Rasio ini menunjukan tingkat keamanan jangka pendek maupun kemampuan perusahaan dalam
memnayar hutang-nutang tersebut. Current ratio dihitung berdasarkan rumus aktiva lancar dibagi dengan
hutung lancar.
Tabel 4.8
Current Ratio Perum Pegadaian
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio
2005 Rp 4.485.228.884.882 Rp 2.686.412.611.336 156.37%
2006 Rp 5.633.268.902.908 Rp 3.144.897.370.548 179.12%
2007 Rp 6.949.060.218.267 Rp 3.360.705.198.081 191.40%
2008 Rp 10.293.773.700.119 Rp 6.565.284.963.192 156.80%
Solvabilitas
Rasio ini digunakan untk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-
hutang nya. Dalam rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus total aktiva dibagi dengan total hutang.
Untuk mengetahui perhitungan solvabilitas pada Perum Pegadaian dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut
ini.
Tabel 4.9
Solvabilitas Perum Pegadaian
Tahun Total Aktiva Total Hutang Debt to Total
Asset
2005 Rp 4.833.340.701.203 Rp 3.966.238.968.627 121.86%
2006 Rp 6.023.601.124.650 Rp 4.892.019.086.706 123.13%
2007 Rp 7.372.065.050.709 Rp 6.880.261.210.617 107.15%
2008 Rp 10.722.086.496.098 Rp 8.828.086.800.885 121.45%
Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip GCG terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Untuk mengetahui sejauh mana manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja
keuangan perusahaan, penulis melakukan pengujian masalah dengan mengajukan kuesioner yang berisi
pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti kepada dua puluh (20)
orang responden, untuk kemudian mengolah hasil jawaban dari responden kedalam bentuk persentase.
Kuesioner mengenai manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan
terdiri dari 10 item pernyataan. Dari sepuluh item pernyataan tersebut setelah dilakukan pengujian
terhadap tingkat validitas dan reliabilitas terdapat dua item pernyataan yang tidak valid. Sesuai dengan
hasil skor yang didapat dari tiap jawaban kuesioner yang berkaitan dengan manfaat penerapan prinsip-
prinsip GCG, dengan demikian diperoleh jawaban besarnya persentase manfaat penerapan prinsip-prinsip
GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan, sebagai berikut:
Tabel 4.10
Tabel Kuesioner Manfaat Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Terhadap Kinerja Keuangan Perum
Pegadaian
R p1 p2 p3 p4 p6 p7 p9 p10 Skor
1 5 5 4 4 5 5 5 5 38
2 5 4 4 4 4 5 5 5 36
3 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 5 5 4 4 5 5 4 5 37
5 5 4 4 5 5 5 5 5 38
6 4 4 4 4 5 5 4 5 35
7 4 4 4 4 5 5 4 5 35
8 5 5 5 5 5 5 5 5 40
9 4 5 4 4 4 4 4 5 34
10 5 5 5 4 5 5 5 5 39
11 4 4 4 4 5 4 4 5 34
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 5 5 5 4 5 5 5 5 39
14 4 5 5 4 5 4 4 4 35
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
16 4 5 5 4 4 5 4 4 35
17 4 5 5 4 5 5 4 4 36
18 5 5 5 4 5 5 4 5 38
19 5 5 5 5 5 5 5 5 40
20 4 5 5 4 4 5 4 5 36
total skor: 729
rata-rata skor: 91.125
Sumber: data olahan
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dihitung persentase untuk kuesioner yang berkaitan dengan
manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG adalah sebagai berikut:
91.13 X 100% = 91.13
20 X 5
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapat nilai persentase keseluruhan mengenai Manfaat
penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja keuangan Perum Pegadaian yaitu sebesar 91.12%.
Besarnya persentase yang didapat terhadap hasil perhitungan kuesioner mengenai efektifitas penerapan
prinsip-prinsip GCG memasuki kriteria antara 76-100% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
penerapan prinsip-prinsip GCG pada perum Pegadaian sangat efektif.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengolahan kuesioner, manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG
terhadap kinerja keuangan Perum Pegadaian antara lain:
1. Proses pengambilan keputusan pada Perum Pegadaian dilakukan dalam RKAP dan RPB hal ini
sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang ada, selain itu Perum Pegadaian selalu berusaha
menciptakan budaya kerja yang sehat, sehingga hal ini berpengaruh kepada kinerja keuangan
perusahaan. Hal ini terbukti, berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya dapat
dilihat bahwa pengukuran terhadap penghasilan yang dicapai bagi pemilik perusahaan atas modal
yang telah diinventariskan pada perusahaan sudah cukup baik meskipun belum stabil. Terbukti
pada perhitungan return on equity pada tahun 2007 perusahaan sempat mengalami kenaikan
sebesar 1.68% dari tahun sebelumnya walaupun perusahaan kembali mengalami penurunan di
tahun berikutnya, namun demikian penurunan tersebut masih dapat ditolelir. Kemudian untuk
asset perusahaan tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 0.82% dari tahun sebelumnya
meskipun pada tahun berikutnya perusahaan harus mengalami penurunan asset sebesar 0.8%.
Untuk Curren Ratio atau Rasio Lancar perusahaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan
yaitu untuk tahun 2006 sebesar 22.75% dari tahun 2005 kemudian untuk tahun 2007 meningkat
sebesar 12.28% dari tahun 2006, namun untuk tahun 2008 perusahaan mengalami penurunan atas
curren ratio yang cukup besar yaitu sebesar 34.6%. Walaupun demikian angka tersebut masih
dapat ditolelir. Sedangkan untuk solvabilitas perusahaan untuk tahun 2006 mengalami penaikan
sebesar 1.27% dari tahun 2005 sedangkan untuk tahun 2007 perusahaan mengalami penurunan
sebesar 15.98% dari tahun berikutnya namun untuk tahun 2008 perusahaan kembali mengalami
kenaikan sebesar 14.3% dari tahun sebelumnya.
2. Seluruh pihak yang ada di dalam Perum Pegadaian telah bebas dari benturan kepentingan ataupun
tekanan dari pihak manapun serta penyalahgunaan kekuasaan. Hal ini sesuai dengan prinsip GCG
yang ada sehingga dapat membantu untuk mencegah kemungkinan dilakukannya rekayasa kinerja
(earning manajemen) yang mengakibatkan nilai fundamental perusahaan tidak tergambar dalam
laporan keuangan, yang nantinya akan menyulitkan dalam pengambilan keputusan-keputusan
yang berhubungan dengan kinerja perusahaan yang berakibat kesalahan dalam analisis
perusahaan.
3. Setelah melihat penilaian seperti di atas, maka penilaian nasabah dan Pemerintah (dalam hal ini
pemilik saham) terhadap Perum Pegadaian akan bertambah baik. Akibatnya, akan berdampak
pada kepercayaan para stakeholders yang semakin baik kepada perusahaan yang akan
berpengaruh pada tingkat investasi nasabah pada perusahaan yang semakin tinggi pula dan
motivasi kerja para karyawan yang semakin bertambah baik.
4. Setelah melakukan perhitungan terhadap ROE, ROA, Current Ratio dan Solvabilitas perusahaan,
jika melihat hasilnya untuk periode tahun 2005-2008 mengalami pasang surut tingkat kenaikan
dan penurunan walaupun masih dapat ditolerir, dan selama periode tersebut perusahaan belum
merugi, hal tersebut akan mempengaruhi penilaian pemerintah sebagai pemilik saham terhadap
kinerja perusahaan. Untuk itu GCG yang telah diterapkan dengan baik hendaknya juga dijalankan
dengan konsisten demi manjaga kesinambungan kinerja perusahaan yang sehat.
5. Bagi pemegang saham dalam hal ini kepemilikan saham Perum Pegadaian 100% dimiliki oleh
pemerintah, jika melihat keadaan seperti poin 1 maka jika perusahaan mengalami kenaikan hasil
dari masing-masing rasio kinerja yang telah dihitung, bagi Negara hal ini juga akan menaikan
pendapatan negara. Akan tetapi, jika perusahaan mengalami penurunan maka bagi Negara hal ini
berarti juga akan mengalami penurunan pendapatan. Perum Pegadaian juga melakukan survey
kepuasan dan kinerja karyawan untuk meningkatkan motivasi kerja, hal ini diperkirakan juga
akan meningkatkan produktivitas karyawan sehingga kinerja perusahaan pun akan meningkat.
6. Penerapan GCG yang konsisten diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas dari laporan
keuangan perusahaan. Pihak manajemen cenderung tidak akan melakukan rekayasa terhadap
laporan keuangan, karena adanya kewajiban untuk mematuhi berbagai aturan dan prinsip
akuntansi yang berlaku dan penyajian informasi yang transparan. Dalam hal ini penerapan GCG
dalam Perum Pegadaian diharapkan dapat meningkatkan laporan keuangan perusahaan karena
tingkat laporan keuangan perusahaan dapat dipercaya dengan adanya penyajian laporan keuangan
yang transparan.
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian terhadap Perum Pegadaian dan didukung dengan teori-teori serta
pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Penerapan
prinsip-prinsip GCG pada Perum Pegadaian sangat bermanfaat terhadap kinerja keuangan perusahaan hal
ini dapat dilihat dengan dijalankannya prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan keadilan sehingga bermanfaat dalam membantu setiap proses pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan keuangan maupun non keuangan yang akan berpengaruh terhadap
kinerja kauangan perusahaan serta meningkatkan kepercayaan para nasabah dan pemilik modal (dalam
hal ini pemerintah) yang secara otomatis juga akan berdampak pada nilai perusahaan. Penerapan GCG
yang konsisten diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan perusahaan. Pihak
manajemen cenderung tidak akan melakukan rekayasa terhadap laporan keuangan, karena adanya
kewajiban untuk mematuhi berbagai aturan dan prinsip akuntansi yang berlaku dan penyajian informasi
yang transparan.
Besarnya persentase yang didapat terhadap efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG pada
Perum Pegadaian adalah sangat efektif. Sedangkan untuk manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG sangat
bermanfaat terhadap kinerja keuangan Perum Pegadaian. Manfaat penerapan GCG juga terbukti dengan
peningkatan kinerja keuangan yang dihitung menggunakan rasio-rasio yang ada dan telah menunjukan
hasil yang cukup baik dengan terjadinya peningkatan yang cukup signifikan meskipun belum stabil.
Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, maka penulis
memberikan beberapa saran. Saran-saran berikut digunakan untuk pihak-pihak yang mungkin akan
menggunakan pemelitian ini selanjutnya.
1. Bagi Perusahaan
• Perusahaan diharapkan terus sacara konsisten dan berkesinambungan menerapkan GCG
karena GCG terbukti dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini belum dapat dijadikan sebagai landasan
kesimpulan secara general terhadap manfaat penerapan prinsip-prinsip GCG terhadap kinerja
keuangan perusahaan dikarenakan objek penelitian ini hanya satu perusahaan saja. Oleh
karena itu bagi rekan penulis yang akan melakukan penelitian sejenis supaya dalam memilih
objek penelitian diharapkan lebih dari satu perusahaan agar dapat mendekati kesimpulan
secara general dan objektif. Selain itu di dalam menyusun kuesioner harus memperhatikan
indikator yang diukur, sehingga hasilnya tidak bias.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Muh.Arief, 2009, The Power Of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi,
Salemba Empat, Jakarta.
Jonathan, 2006, Teknik Analis Data Menggunakan SPSS, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006, Pedoman Umum Good Corporate Governance di
Indonesia
Sutojo, Siswanto , 2005, Good Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan Yang Sehat,
Damar Mulia Pustaka , Jakarta.
Zarkasyi, Moh. Wahyudin, 2008, Good CorporateGovernance, Alfabeta, Bandung
Recommended