View
21
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Nama ; Rina Purnamasari
Nim ; 012096006
Sgd ; 07
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT
(Curcuma domestica Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli
SECARA in vitro
Deffy Leksani Anngar Sari *, Purnama **, Endang Lestari***
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
**Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
***Medical Education Uni, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
Corresponding Authors : Deff Leksani Anngar Sari, Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung, Jln. Kaligawe KM 4 Semarang 50012 ph (024) 6583584
fax (024) 6594366
Synopsis : Penyakit diare di Indonesia sampai saat ini masih merupakan salah satu
penyakit endemis dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di masyarakat.
Diare dapat disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Kunyit yang mengandung
kurkumin dan sesquiterpen memperlihatkan adanya khasiat antimikroba terhadap gram
positif maupun negatif.
Running tittle : penghambatan pertumbuhan Escherichia coli
ABSTRAK
Latar belakang . Penyakit diare di Indonesia sampai saat ini masih merupakan salah
satu penyakit endemis dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di
masyarakat. Diare dapat disebabkan bakteri Escherichia coli. . Kunyit yang
mengandung kurkumin dan sesquiterpen memperlihatkan adanya khasiat antimikroba
terhadap gram positif maupun negatif. Kandungan utama kurkumin dan minyak
atsiri berfungsi sebagai anti mikroba (broad spectrum). Sesquiterpen dalam minyak
atsiri kunyit bersifat bakterisida dengan merusak struktur tersier protein bakteri atau
denaturasi protein. Sedangkan kurkumin yang kemungkinan menyebabkan
kurkuminoid mempunyai aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rimpang kunyit (Curcuma Domestica Val.)
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian
post test only control groups design. Dalam penelitian ini tabung reaksi yang sudah diisi
dengan ekstrak kunyi dan kuman Escherichia coli kemudian diinkubasi dengan suhu 370
selama 24 jam. Kemudian ambil larutan ekstrak kunyit yang telah di inkubasi
dengan menggunakan ose (steril) dan goreskan ke dalam Mac Conkey Agar pada tiap
medium yang telah disediakan. Inkubasi pada suhu 370 C selama 24 jam. Diamati dan
dihitung jumlah koloni bakteri yang berwarna merah metalik. Dilakukan pengulangan
untuk tiap konsentrasi dan kontrol sebanyak 6 kali. Data mengenai jumlah koloni
Escherichia coli terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas dengan uji
Shapiro Wilk dan Leuvene’s test. Dari hasil penelitian didapatkan data normal namun
tidak homogen maka data diuji dengan Kruskal Wallis dilanjutkan dengan uji T
independen.
Hasil. Terdapat perbedaan jumlah pertumbuhan Escherichia coli yang signifikan antara
keseluruhan kelompok pada konsentrasi ekstrak rimpang kunyit yang berbeda. Dari
hasil penelitian jumlah rata-rata pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli adalah
821, dengan pemberian ekstrak kunyit (Curcuma Domestica Val.) konsentrasi 25%,
jumlah rata-rata pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli adalah 299, dengan
pemberian ekstrak kunyit (Curcuma Domestica Val.) dengan konsentrasi 50%, jumlah
rata- rata pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli adalah 299, dengan
pemberian ekstrak kunyit (Curcuma Domestica Val.) dengan konsentrasi 75%,
jumlah rata-rata pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli adalah 223, dan dengan
konsentrasi 100%, jumlah rata-rata pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli
adalah 136.
Simpulan. Ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) efektif dalam
menghambat pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro.
Kata kunci : Ekstrak rimpang kunyit, Escherichia coli, kurkumin, minyak atsiri,
Sesquiterpen
PENDAHULUAN
Penyakit diare di Indonesia sampai saat ini masih merupakan salah satu penyakit
endemis dan masih sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di masyarakat
(Sunoto, 1990). Angka kejadian diare di sebagian besar wilayah Indonesia hingga saat
ini masih tinggi. Jumlah kasus diare yang dilaporkan sebanyak 10.980 dan 277
diantaranya menyebabkan kematian (Widaya, 2007). Pada penelitian ilmiah terdahulu,
Lestari (2007) .
Uji antibakteri serbuk rimpang kunyit (curcuma domestica Val) terhadap bakteri
Escherichia coli menunjukkan bahwa serbuk rimpang kunyit menyebabkan
pertumbuhan koloni bakteri E. coli semakin menurun. Pada penelitian ini menggunakan
konsentrasi 0g; 0,2g; 0,4g; 0,6g; 0,8g; 1 g. Sediaan yang digunakan berupa serbuk,
kekurangannya adalah penyerapannya lebih lama dalam saluran cerna atau
diabsorpsi, mulainya bekerja sediaan serbuk umumnya lebih lama daripada sediaan ekstrak
cair, bioavaibilitas sering tidak sempurna bila ada gangguan pada saluran cerna. Bentuk
sediaan ekstrak cair lebih memiliki kelebihan diantaranya penyerapannya lebih
cepat, kerja ekstrak lebih cepat, penyerapannya hampir sempurna,
bioavailabilitasnya lebih tinggi selain itu sediaan ekstrak lebih mudah bercampur
dalam cairan biologis getah lambung saluran cerna (Anita, 2009).
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post test only control
groups design. Menggunakan metode dilusi dengan cara menghitung jumlah koloni, yang
digunakan 5 kemlompok perlakuan untuk membandingkan efektifitas antara
kelompok kontrol (-), kelompok kontrol (+), kelompok ekstrak 25%, 50%, 75%
dan 100% terhadap pertumbuhan kuman Escherichia coli yang berasal dari
Laboratorium Mikrobiologi Akademi Analisis Kesehatan 17 Agustus 1945 Semarang
yang diencerkan dengan standar Mac Farlan I yang diambil sebanyak 0,1 ml. Data diuji
dengan uji Kruskal Wallis dan uji T Independent.
Ekstrak rimpang kunyit ialah suatu zat yang diperoleh dari pengolahan rimpang kunyit
menjadi cairan yang mengandung sari pati rimpang kunyit melalui proses pengolahan
mekanik dan kimiawi. Ekstrak rimpang kunyit dalam penelitian ini adalah rimpang
kunyit sebanyak 500 gram yang telah diekstraksi dalam 500 gram air sehingga menjadi
ekstrak rimpang kunyit yang akan menghasilkan 50 ml dengan konsentrasi 100 %.
Kemudian di encerkan dengan aquades untuk mendapatkan konsentrasi 75%, 50%, dan
25% masing-masing sebanyak 50 ml.
Test antibakteri metode dilusi (pengenceran)
Prinsip metode ini adalah sejumlah ekstrak rimpang kunyit diencerkan hingga
diperoleh beberapa macam konsentrasi, lalu masing-masing konsentrasi diberikan pada
suspensi kuman dalam media. Setelah diinkubasi, diamati ada atau tidaknya pertumbuhan
bakteri yang ditandai dengan terjadinya kekeruhan. Contoh masing-masing konsentrasi
ekstrak rimpang kunyit tersebut ditanam pada agar padat media pertumbuhan bakteri yang
bebas ekstrak rimpang kunyit dan diinkubasi (Raharni, 2000).
Pembuatan Kepekatan Bakteri Eschericia coli
Diambil bakteri dari strain murni Escherichia coli dengan ose yang telah
disterilkan, kemudian digoreskan ke dalam media Mac Conkey lalu diinkubasi pada
suhu 37°C selama 24 jam. Diambil bakteri yang tidak membentuk koloni dan
berdiri jauh dari koloni yang lain. Bakteri tersebut dimasukkan ke dalam tabung
reaksi yang telah diisi HIB (Heart Infusion Borth) lalu diinkubasikan pada suhu
37°C selama 24 jam kemudian diamati kekeruhan suspensi. Dibuat pengenceran
beberapa kali dengan larutan NaCl 0,85% steril sampai didapatkan kepekatan kuman
3 x 108
sesuai dengan standart Mac Farlan I. Di ambil 0,1 ml yang di dalamnya
terdapat 3 x 107 kuman Escherichia coli.
Pembuatan ekstrak rimpang kunyit
Disiapkan rimpang kunyit 500 gram dan dihaluskan dengan blender, kemudian
dimasukkan ke dalam kertas saring pada labu soxhlet. Setelah itu dilakukan ekstraksi
sebanyak 16x atau selama kurang lebih 4 jam floading menggunakan alat
ekstraksi soklet denganmenggunakan air sebagai pelarut sebanyak 500 cc. Setelah
selesai diuapkan pelarut yang masih
tertinggal sampai hilang kemudian proses ekstraksi selesai dan didapatkan hasil ekstraksi
dengan kadar 100%. Kemudian untuk mendapatkan kadar konsentrasi 75%, 50% dan 25%
dilakukan pengenceran.
Pengenceran dengan menggunakan persamaan berikut : N1 x V1 = N2 x V2
Keterangan :
N1= Konsentrasi awal
V1= Volume awal
N2= Konsentrasi akhir
V2= Volume akhir
HASIL
Tabel Jumlah Pertubuhan Bakteri Escherichia coli
Ektrak Kunyit (Curcuma Domestica Val.)
PercobaanK.I K.II K.III K.IV K.V K.VI
(Kontrol -) (Kontrol +) (25 %) (50 %) (75%) (100 %)
1 790 0 279 242 205 125
2 815 0 285 249 210 130
3 825 0 290 260 225 137
4 829 0 305 336 230 138
5 831 0 315 348 233 140
6 839 0 323 360 237 148
Mean 821 0 299 299 223 136
36
37
Tabel 4.2 Data Hasil Uji Normalitas
Kelompok Shapiro-Wilk
Kontrol - 0,274
25 % 0,638
50 % 0,098
75 % 0,357
100 % 0,913
Hasil uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk didapatkan nilai p
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok data Kontrol (-) ,
25%, 50%, 75%, dan 100% terdistribusi normal.
Tabel 4.3 Data Hasil Uji Homogenitas
Levene statistic Signifikansi
35,645 0,000
Uji homogenitas dengan Leuvene’s test di dapatkan hasil p = 0,000
(p < 0,05), maka data dikatakan tidak homogen oleh karena itu,
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata pada
keseluruhan kelompok, data di uji dengan uji non parametric
uji Kruskal-Wallis.
38
Hasil uji Kruskal-Wallis di dapatkan p = 0,000, maka dapat
di ambil kesimpulan bahwa paling tidak terdapat 2 kelompok yang
memiliki mean pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang berbeda.
Untuk mengetahui kelompok mana yang mempunyai perbedan
yang signifikan, maka dilakukan uji beda 2 kelompok. Karena data
berdistribusi normal maka uji 2 kelompok yang digunakan adalah uji
T- Test Independent.
Berikut ini pada tabel 4.4 terlihat data hasil uji T-Test Independent dari
semua kelompok.
Tabel 4.4. Data hasil Uji T-Test Independent
Kelompok P KeteranganKontrol(-) dengan Kontrol(+) 0,000 Signifikan
Kontrol(-) dengan 25 % 0,000 Signifikan
Kontrol(-) dengan 50 % 0,000 Signifikan
Kontrol(-) dengan 75 % 0,000 Signifikan
Kontrol(-) dengan 100 % 0,000 Signifikan
Kontrol(+) dengan 25 % 0,000 Signifikan
Kontrol(+) dengan 50 % 0,000 Signifikan
Kontrol(+) dengan 75 % 0,000 Signifikan
Kontrol(+) dengan 100 % 0,000 Signifikan
25 % dengan 50 % 0,989 TidakSignifikan
25 % dengan 75 % 0,000 Signifikan
25 % dengan 100 % 0,000 Signifikan
50 % dengan 75 % 0,018 Signifikan
50 % dengan 100 % 0,001 Signifikan
75 % dengan 100 % 0,000 Signifikan
39
Hasil uji T-Test Independent menunjukkan bahwa rata-rata jumlah
pertumbuhan bakteri seluruh kelompok perlakuan berbeda secara
signifikan dengan kelompok kontrol negatif dengan demikian rata-rata
jumlah pertumbuhan bakteri lebih tinggi secara signifikan
dibandingkan rata-rata jumlah pertumbuhan bakteri pada keempat
kelompok perlakuan. Demikian juga rata-rata kelompok kontrol
positif lebih tinggi secara signifikan dibandingkan rerata jumlah
pertumbuhan bakteri pada keempat kelompok perlakuan. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian perlakuan ekstrak kunyit 25%, 50%,
75% dan 100% telah berpengaruh dalam menghambat jumlah
pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Meskipun demikian, ekstrak
kunyit masih belum sebagus Nifuroxazide dalam menghambat
pertumbuhan bakteri. Pemberian ekstrak kunyit 25% dan50% memiliki
daya hambat pertumbuhan bakteri yang tidak berbeda.
DISKUSI
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh pemberian ekstrak kunyit
(Curcuma Domestica Val.) pada kelompok kontrol (-), jumlah rata-rata
pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli adalah 821, dengan pemberian
ekstrak kunyit (Curcuma Domestica Val.) konsentrasi 25%, jumlah rata-rata
pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli adalah 299, dengan pemberian
ekstrak kunyit (Curcuma Domestica Val.) dengan konsentrasi 50%, jumlah rata-
rata pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli adalah 299, dengan
pemberian ekstrak kunyit (Curcuma Domestica Val.) dengan konsentrasi 75%,
40
jumlah rata-rata pertumbuhan koloni bakteri Escherichia coli adalah 223, dan
dengan konsentrasi 100%, jumlah rata-rata pertumbuhan koloni bakteri
Escherichia coli adalah 136.
Dari hasil rata-rata pertumbuhan bakteri tersebut dapat dikatakan
bahwa terjadi penurunan jumlah koloni bakteri seiring dengan penambahan
konsentrasi ekstrak kunyit (Curcuma Domestica Val.). Walaupun pada kelompok
perlakuan 25% dan kelompok perlakuan 50% tidak terjadi perbedaan rerata
jumlah koloni bakteri Escherichia coli yang signifikan tetapi secara
keseluruhan dapat mewakili adanya perbedaan yang signifikan. Dari hasil ini pula
menunjukan kelompok kontrol (+) yang diberi Nifuroxazide memiliki sifat
bekterisid, karena tidak terdapatnya koloni bakteri Escherichia coli
dibandingkan dengan kelompok perlakuan pemberian ekstrak kunyit 25%, 50%,
75% dan 100%. Sedangkan hasil dari kelompok kontrol (-) dengan kelompok
perlakuan pemberian ekstrak kunyit 25%, 50%, 75% dan 100% menunjukkan
hasil bahwa terdapatnya penurunan jumlah koloni seiring dengan peningkatan
pemberian konsentrasi ekstrak kunyit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pemberian ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) memiliki pengaruh
terhadap bakteri Escherichia coli yang bersifat bakteriostatik, terlihat dari
penurunan jumlah kolon seiring dengan peningkatan konsentrasi. Hal ini
mendukung teori bahwa komponen pada rimpang kunyit memiliki kemampuan
untuk menghambat atau membunuh mikroba, sama seperti larutan alcohol
(Anonim, 2009).
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan, maka dapat di simpulkan bahwa:
Ada pengaruh pemberian ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica
4141
Val.) dalam berkurangnya pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro.
Ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dengan konsentrasi 25%,
50%, 75%, 100% berpengaruh terhadap Escherichia coli dalam
menghambat Escherichia coli secara in vitro. Pemberian ekstrak rimpang
kunyit (Curcuma domestica Val.) 25%,50%,75% dan 100% berpengaruh
dalam menghambat jumlah pertumbuhan bakteri Escherichia coli meskipun
belum sebaik Nifuroxazide .
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami sampaikan terima kasih kepada Bapak DR.dr.Taufiq R. Nasihun,
M.Kes, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran universitas Islam Sultan
Agung Semarang. Bapak dr. H. M. Purnama selaku dosen pembimbing I dan
Ibu Dra.Endang Lestari, M.Pd, M.Pd Med selaku dosen pembimbing II yang telah
menberikan bimbingan, pengarahan dengan sabar, penuh pengertian pada
penulis serta member motivasi dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Anita, 2009, Catatan Farmasi, http:// m inepoems.blogspot.co m /2009/06/catatan- fa r m asi.ht m l dikutip tgl 03.11.2009
Anonim, 2009, Obat Diare, http://www . m edicastore.co m / m e d/index.php dikutip 01.11.2009
Anonim, 2009, Kunyit Si Kuning Yang Penuh Manfaat, http://www.s m allcrab.co m / f avicon.ico dikutip tgl 05.05.2009
Anonim, 2010, Nifuroxazide, http:// m edicastore . co m /apotik onlin e /obat pencernaan/obat diare.htm dikutip tgl 05.03.2010
Budhwaar V., 2006, Khasiat Rahasia Jahe dan Kunyit, cetakan I, PT Bhuana IlmuPopuler, Jakarta, 45, 48-50, 57
Hart, T., Shears, P., 1997, Atlas Berwarna Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 1, Hippokrates, Jakarta, 77 – 78
4142
Jawetz, Melnick, Adelberg, 2005, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi I, SalembaMedika, Jakarta, 92-95, 352, 358-360
Karsinah dkk, 1994, Escherichia dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Edisi Revisi FKUI, Binarupa Aksara, Jakarta, 155, 163-164
Katzung, Bertram G., 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik, Buku 3, Edisi 8, Salemba Medika, Jakarta, 165
Kementrian Ristek, 2003, Referensi Kesehatan, http://creasoft.wordpress.co m / 2008/05/04/kunyit/feed/ dikutip tgl06.05.2009
Kiso et al., 1983, Kunyit, http://warnadunia.co m / x m lrpc.php dikutip t g l 09.05.2009
Kusumaningrum, O.D., 2007, Uji Aktivitas Antipiretik Infusa Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Val) Pada Kelinci Putih Jantan Galur New Zealand, http://etd.eprints.u m s.ac.id/2241/1/K100040012.pdf dikutip tgl 16.03.2010
Lestari, S., 2007, Uji Antibakteri Serbuk Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val) Terhadap Bakteri Escherichia Coli, http://etd.library.u m s.ac.id/index.php dikutip tgl 05.05.2009
Anita, 2009, Catatan Farmasi, http:// m inepoems.blogspot.co m /2009/06/catatan- fa r m asi.ht m l dikutip tgl 03.11.2009
Anonim, 2009, Obat Diare, http://www . m edicastore.co m / m e d/index.php dikutip 01.11.2009
Anonim, 2009, Kunyit Si Kuning Yang Penuh Manfaat, http://www.s m allcrab.co m / f avicon.ico dikutip tgl 05.05.2009
Anonim, 2010, Nifuroxazide, http:// m edicastore . co m /apotik onlin e /obat pencernaan/obat diare.htm dikutip tgl 05.03.2010
Budhwaar V., 2006, Khasiat Rahasia Jahe dan Kunyit, cetakan I, PT Bhuana IlmuPopuler, Jakarta, 45, 48-50, 57
Hart, T., Shears, P., 1997, Atlas Berwarna Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 1, Hippokrates, Jakarta, 77 – 78
Jawetz, Melnick, Adelberg, 2005, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi I, SalembaMedika, Jakarta, 92-95, 352, 358-360
Karsinah dkk, 1994, Escherichia dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Edisi Revisi FKUI, Binarupa Aksara, Jakarta, 155, 163-164
Katzung, Bertram G., 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik, Buku 3, Edisi 8,
43
Salemba Medika, Jakarta, 165
Kementrian Ristek, 2003, Referensi Kesehatan, http://creasoft.wordpress.co m / 2008/05/04/kunyit/feed/ dikutip tgl06.05.2009
Kiso et al., 1983, Kunyit, http://warnadunia.co m / x m lrpc.php dikutip t g l 09.05.2009
Kusumaningrum, O.D., 2007, Uji Aktivitas Antipiretik Infusa Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Val) Pada Kelinci Putih Jantan Galur New Zealand, http://etd.eprints.u m s.ac.id/2241/1/K100040012.pdf dikutip tgl 16.03.2010
Lestari, S., 2007, Uji Antibakteri Serbuk Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val) Terhadap Bakteri Escherichia Coli, http://etd.library.u m s.ac.id/index.php dikutip tgl 05.05.2009
Recommended