View
7
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
MENUJU PTN UNGGUL DI ERAREVOLUSI INDUSTRI 4.0
Dr. Ir. Subandi Sardjoko, MSc
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan
Kementerian PPN/ BAPPENAS
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Perencanaan dan Anggaran Universitas Negeri
Tahun 2020
Padang, 8 Mei 2019
Padang
MATERI PAPARANREPUBLIK
INDONESIA
TINGGI
2024 BIDANG PENDIDIKAN TINGGI
DAN PERAN LPTK
2
04 PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
03 RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2020-
02 TANTANGAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
01 POTRET PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TINGGI
1. POTRET PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TINGGI
3
RPJMN 2015-2019:Agenda Pembangunan Pendidikan Tinggi
AKSES1
2 KUALITAS
RELEVANSI3
Pasar Kerja
4 DAYA SAING
kelembagaan dan perseorangan – (dosen, peneliti, dan
4
Kapasitas untuk berkompetisi yang tercermin pada kinerja
lulusan)
Kesesuaian dengan kebutuhan pembangunan: Industri &Di dalam RPJMN 2015-2019 Bidang
Pendidikan ditegaskan bahwa
pembangunan pendidikan tinggi
berorientasi pada upaya peningkatan empat
hal esensial.
Pencapaian Akademik menurut bidang keilmuan yang dikembangkan
Perluasan dan Pemerataan
Capaian Pembangunan Pendidikan Tinggi2015-2019…1/4
Capaian Indikator Utama
Capaian sd.
Tahun 2018
30,2%*)APK PT 36,7%
Jumlah program studi terakreditasi68,4% 58,2%
minimal B
Keterangan: *) Sumber: BPS 2018
5
Target
Indikator Kinerja RPJMN
2019
Capaian Pembangunan Pendidikan Tinggi2015-2019…2/4
Perguruan Tinggi Indonesia yang masuk dalam Rangking Internasional
Sumber: https://www.topuniversities.com/university-rankings
6
InstitusiQS 2016 QS 2017 QS 2018
Dunia Asia Dunia Asia Dunia Asia
UI 292 79 292 67 277 54
ITB 359 122 359 86 331 65
UGM 391 137 391 105 391 85
IPB 701-750 201-250 701-750 191 701-750 147
UNAIR 751-800 147 751-800 190 751-800 171
Capaian Pembangunan Pendidikan Tinggi2015-2019…4/4
Jumlah Publikasi Dosen di Jurnal Internasional 2015-2018
Kemristekdikti
Sumber:7
Capaian Pembangunan Pendidikan2015-2019…3/4
Tinggi
Jumlah PT Terakreditasi A (unggul) 2015-2018
Sumber:
Kemristekdikti
8
2. TANTANGAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TINGGI
9
Kebutuhan SDM Pembangunan
Indonesia Kekurangan Insinyur, Presiden Minta Optimalkan LPDP.(Katadata, 31/1/2017)
Indonesia Kekurangan Tenaga Ahli STEM.(MetroTV, 29/6/2018)
Perlu Kebijakan Mendukung Investasi dan Daya Saing Pembangunan SDM.(Detik.com, 16/8/2018)
Presiden Minta LPDP Optimalkan Beasiswa dan Riset.(JPPN, 07/02/2017)
ke Atas (52%)
Program Studi
RPJ
MN
20
20
–2
02
4
IND
IKAT
OR
&TA
RG
ET2
02
4
VISI RPJP 2005-2025Pembangunan Manusia
yang Berkualitas
▪ Angkatan Kerja Berpendidikan Menengah
▪ Lulusan Perguruan Tinggi menurut
(45 % Sains Keteknikan)(55 % Sosial Humaniora)
▪ Produk Inovasi yang dimanfaatkan Industri(210 produk)
Arah Kebijakan & Strategi Produktivitas dan Daya Saing
▪ Pendidikan & Palatihan Vokasi berbasis kerja sama
Industri
▪ Penguatan Pendidikan Tinggi Berkualitas
▪ Peningkatan Kapabilitas IPTEK dan Penciptaan Inovasi
▪ Prestasi Olah Raga
VISI INDONESIA 2045Pengembangan SDM &
Pengusaan IPTEK
Proporsi Penduduk Berpendidikan Tinggi Masih Sedikit
Hanya 8,5% (15,5
juta) saja yang
berpendidikan tinggi
dari total penduduk
berusia 15 th keatasPT 8,5%
(181,7 juta)
SMA 26,3%
SMP 22,8%
42,4%SD
Tingkat pendidikan masyarakat di Kuantil 5(terkaya) jauh lebih tinggi daripada mereka
yang berada di K1 (termiskin)Mayoritas penduduk (65%)berpendidikan ≤ SMP/sederajat (Susenas BPS, 2017)
Sumber: Susenas BPS 2017, diolah 11
Penduduk 15 tahun keatas menurut Ijazah
yang Dimiliki dan Status Ekonomi, 2017
Layanan Pendidikan Tinggi yang Berkualitas Belum Merata
Akses Pendidikan Tinggi menurut Kelompok PengeluaranKeluarga, Tahun 2000-2017
APK Pendidikan Tinggi Tahun 2017 Menurut Provinsi
Sumber: Susenas BPS, 2017 (diolah Endang Sulastri PTIK, Bappenas)
▪ Kesenjangan partisipasi di pendidikan tinggi secara geografis maupunantarkelompok sosial ekonomi masyarakat masih terjadi.
Lebih dari 61 persen total mahasiswa berada di Pulau Jawa dan Bali.
Disparitas antara mahasiswa kuintil 1 dan kuintil 5 masih cukup lebar.
▪
▪
Sumber: diolahdari SusenasBPS 2017 12
Relevansi Pendidikan Tinggi Masih Rendah
FFaakkttoorr PPeenneennttuu RReelleevvaannssii
PPeennddiiddiikkaannPersentase ketidakselarasan (mismatch) lulusan pendidikan tinggi
dengan penyerapan tenaga kerja di pasar kerja.
D.IV / S1
kualitas lulusan adaptabilitas programstudi terhadap
kebutuhan pasar
kerja samapengembangan
kurikulum denganindustri
D.III
D.I/II
0,00% 20,00% 40,00%
Ketidakselarasan
60,00% 80,00% 100,00%keterampilan generik untuk
lapangan kerja yangdinamis
tracer study untukpenyesuaian kurikulumSelaras
Sumber: Background paper on higher education for RPJMN 2020-2024, ADB (sakernas 2016)
13
41,10%
51,40%
58,30%
Ketidakselarasan (mismatch) lulusan pendidikan tinggi masih cukup besar→ masih terdapat lulusan Pendidikan tinggi yang bekerja di bawah kualifikasi yang dibutuhkan (overqualified).
Lulusan PT berkeahlian dan berketerampilan menengah-tinggisemakin diperlukan untuk menghadapi pergerakan pekerja ke
sektor jasa
• Lulusan PT mayoritas mengisilapangan kerja di sektor jasakemasyarakatan, sosial danperorangan, dan sektorperdagangan, rumah makan danjasa akomodasi.
Penciptaan lapangan kerja jasa saat ini sebagian besar berkeahlian rendah (low-end service)
•
Sumber: Sakernas BPS, 2008, 2013, 2017(Agustus)
1.2.3.4.5.
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan PerikananPertambangan dan PenggalianIndustriListrik, Gas, dan Air MinumKonstruksi
6. Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi
7.8.9.
Transportasi, Pergudangan dan KomunikasiLembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa PerusahaanJasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan
14
Pengelompokan Prodi Menurut Bidang Ilmu Tidak Berimbang
Jumlah Mahasiswa Berdasarkan BidangJumlah Prodi Berdasarkan Bidang
1.424.671; 20,83%
11.112;40,86%
16.082;59,14%
5.415.612; 79,17%
Sains - Keteknikan Sosial - HumanioraSains - Keteknikan Sosial - Humaniora
Sumber: PD Dikti, 5 Mei 2018 (diolah)
• Masih terdapat kesenjangan antara jumlah prodi dan mahasiswa yang berasal dari bidang studi
sosial-humaniora dengan bidang studi sains-keteknikan.
Perlu dilakukan penyelarasan untuk memenuhi kebutuhan revolusi industri 4.0 dan menghadapi
tantangan di pasar kerja masa depan.
•
15
Pendidikan Tinggi yang Berkualitas:Akreditasi Institusi dan Prodi
Jumlah dan Persentase ProdiBerdasarkan Akreditasi
3.008;11%
Jumlah dan Persentase PT BerdasarkanAkreditasi
70; 1,51%
558;12,04%
A
B
C
TT
A
B
C
TT
7.353;27%
961;20,74%
3.044;65,70%
10.831;40%6.002;
22%
Sumber: BAN-PT, 5 Mei 2018 (diolah)
• Dari total 4,574 perguruan tinggi, baru 1,482 • Dari total 27.194 prodi, baru 50,9% prodi
yang telah terakreditasi.
Hanya 12.48% (628) PT yang terakreditasi
minimal B.
yang telah terakreditasi minimal B.
•
16
Daya Saing Lulusan Pendidikan Tinggi Masih Lemah
Tingkat Pengangguran Penduduk Usia ≥ 15 Tahunmenurut Tingkat Pendidikan
Tren Proporsi Pekerja menurut Tingkat Pendidikan Terakhir
Sumber: Sakernas Agustus 2017, diolahSumber: Sakernas BPS 2007-2017, diolah
▪
▪
▪
▪
% Tenaga kerja berpendidikan SMP ke bawah masih cukup besar di 2017, yakni sekitar 60% pekerja (72,7 juta).
Hanya sekitar 9,4% (11,3 juta) tenaga kerja berpendidikan S1/S2/S3 dan 2,7% (3,3 juta) lulusan Diploma.
Lebih dari 7 juta orang (5,5%) menganggur meskipun tingkat pengangguran terus menurun selama 2007-2017.
Tingkat pengangguran lulusan SMK 11,4% (1,6 juta orang) dan pendidikan tinggi 5,6% (0,86 juta orang)17
Daya Saing Pendidikan Tinggi diMasih Lemah (1)
Tingkat Global
Sumber: WEF The Global Competitiveness Report, 2018
Institu
tions
Infr
astr
uctu
re
ICT
adoption
Macro
econom
icsta
bili
ty
Health
Skill
s
Pro
ductm
ark
et
Labour
mark
et
Fin
ancia
lsys
tem
Mark
etsiz
e
Busin
ess
dyn
am
ism
Innovation
cap
abili
ty
• Indonesia peringkat 45 dengan capaian Global Competitiveness Index 4.0 sebesar 64,9, meningkat dari tahun sebelumnya pada peringkat 47 dengan skor63,5.
• Indonesia masih tertinggal di pilar labor market (82), infrastructure (71), innovation capability (68), dan skills (62) → semua bertumpu pada ketersediaan SDM berkualitas.
Daya Saing Pendidikan Tinggi di Tingkat GlobalMasih Lemah (2)
GHCR mengukur:1.2.3.4.
Pencapaian pendidikan formal;Partisipasi dalam angkatan kerja;Peningkatan keterampilan tenaga kerja; danKnow-how
Sumber: Human Capital Report 2015-2017, World EconomicForum 19
Global Human Capital Report (GHCR)
• Indonesia menduduki peringkat 65 dari 130 negara dengan nilai 62,19 (tahun 2017).
• Posisi Indonesia dibandingkan negara lain di ASEAN stabil di peringkat ke-6, di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam
• Berdasarkan peringkat SDM tenaga kerja dan partisipasi dalam pendidikan tinggi tersebut, terlihat bahwa Indonesia masih perlu meningkatkan kembali daya saing SDM masyarakat usia produktif sehingga mampu bersaing dengan negara lain di tingkatglobal.
Kualitas dan Produktivitas Dosen
Capaian Jumlah Publikasi Internasional dan Hak KekayaanIntelektual (HKI) yang Didaftarkan TA 2015-2017
Capaian dan Target Peningkatan SDM Diktidan Iptek TA 2015-2018
33.000
31.000
29.000
27.000
25.000
23.000
21.000
19.000
17.000
15.000
Publikasi Internasional HKICapaian Target31.054
16.147 4.01827.957
25.165
21.006
2015 2016 2017 2018
2015 2016 2017 2015 2016 2017Sumber: Bahan Lampid Kemristekdikti, 2018
• Jumlah dosen yang berkualifikasi S3 masihperlu ditingkatkan
▪ Jumlah publikasi internasional dan HKI didaftarkan meningkatcukup signifikan, namun jumlah sitasi mengalami penurunan.
Mengindikasikan bahwa publikasi yang dihasilkan belum banyak dijadikan rujukan bagi publikasi lainnya.
▪
20
3.184
1.877
9.574
6.470
3. RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2020-2024BIDANG PENDIDIKAN TINGGI
21
2
KERANGKA PEMBANGUNAN RANCANGANTEKNOKRATIS RPJMN 2020-2024
Berdaulat, Maju, Adil, danMakmur
VISI 2045
dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetititf di berbagai wilayah
PEMBANGUNANMANUSIA
PEMBANGUNANEKONOMI
PEMBANGUNANKEWILAYAHAN
Sentra-Sentra
Pertumbuhan
Komoditas
Unggulan Daerah
Pertumbuhan
Perkotaan
PEMBANGUNANINFRASTRUKTUR
PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
1
2
3
Transportasi
Telekomunikasi
Sumber Daya Air
Perumahan dan
Pemukiman
1
2
3
4
5
Pangan
Energi Pariwisata,
Ekonomi Kreatif dan Digital
Industri Manufaktur
Kelautan dan Kemaritiman
1 Hukum dan RegulasiPelayanan Dasar danPerlindungan Sosial
11
2 Pertahanan dan Keamanan2SDM Berkualitas dan
Berdaya Saing2 3 Politik
34
3 Pembangunan Karakter
Development Constraints : Kondisi SDAKondisi Investasi
PENGARUSUTAMAAN
KesetaraanGender
PerubahanIklim
Tata Kelola(Governance)
KerentananBencana
Modal Sosial Budaya
Kaidah Pembangunan : Membangun Kemandirian Menjamin Keadilan Menjaga Keberlanjutan2
Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan BerkesinambunganTEMA
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing2020-2024
Karakter
Konsep Pembangunan Manusia
Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing
ProduktivitasPerlindungan
Bab IV
Pembangunan
Manusia Berkualitas
dan Berdaya Saing
Bab V
Pembangunan
Kebudayaan dan
Karakter
23
Pemahaman dan
Keluarga
Perlindungan
Kependudukan
Sehat Cerdas Adaptif Kreatif Inovatif Terampil Bermartabat
Layanan Dasar & Pembangunan
Sosial Karakter
Pendidikan Pendidikan dan PendidikanPelatihan
Kesehatan Vokasi Agama dan
Sosial Pendidikan Pengamalan
Kualitas Anak, Tinggi Agama
Perempuan dan Pendidikan
Pemuda IPTEK-Inovasi Kewargaan
Tata Kelola Prestasi Penguatan
Pertumbuhan penduduk seimbang
Isu Strategis Pembangunan Pendidikan Tinggi
jenjang menengah dan tinggi
pendidikan antarwilayah91,18 90,1288,63
10,89 8,45 6,45
Meningkatkan akreditasi satuanMengembangkan program studi
kebutuhan pasar kerja
kelembagaan dan meningkatkan
inovasi teknologi
Industri untuk riset inovatif, keunggulan PT dengan potensi
di tingkat regional dan global karya penelitian terdaftar
24
Meningkatkan posisi PT Indonesia Meningkatkan HKI dan paten
Mengembangkan kemitraan PT- Mengembangkan bidang
publikasi, dan sitasi dan kebutuhan daerah
Memperkuat kapasitas
produktivitas PT sebagai sumber untuk merespons dinamika
Meningkatkan akreditasi sa
pendidikan dan program studi
4%
PT 36%60%
69%
A
B
C/TT
Akreditasi satuan pendidika
0,09
Meningkatkan pemerataan layanan
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (dalam tahun), 2017
DKI Jakarta Indonesia Papua
Meningkatkan partisipasi pendidikan pada
108,87 110,50 109,31
SD/MI/seder 108,50
SMP/MTs/sederaj 90,23
at 82,84SMA/SMK/MA/s 74,26 78,00 80,89
ederajat
PAUD 31,05 35,28 34,69 34,36
Pendidikan 31,05 29,93
Tinggi 25,26 27,98
2014 2015 2016 2017
Meningkatkan keberpihakan pada anak dari
keluarga kurang mampuRASIO ANGKA PARTISIPASI KASAR20% Termiskin dan 20% Terkaya
Pendidikan Tinggi
0,16 0,24
2015 2017 Target 2019
Isu Strategis Pembangunan Pendidikan Vokasi
untuk merespon kebutuhan pasar kerja
7,9514%
6,02
6%
2,88 2,62 2,43
25
Ju
taP
ek
erj
a
Meningkatkan peran industri dalam pendidikan dan pelatihan vokasi
• Proporsi perusahaan yang memberikan pelatihan baru 7,7 persen (BankDunia, 2015).
• Informasi tentang jumlah dan kualitas program pelatihan, kebutuhan skilldan sebaran skill tenaga kerja masih terbatas.
• Kerjasama pemerintah-swasta dalam pengelolaan dan pelaksanaanprogram pelatihan belum optimal.
Meningkatkan layanan pendidikan dan pelatihan vokasi berkualitas
• Jumlah lulusan tersertifikasi kompetensi masih rendah, baru tercatat sebesar 487.193 lulusan (Data BNSP, 2018).
• Jumlah mahasiswa Politeknik memperoleh sertifikasi kompetensi baru sekitar 10.500 dari total lulusan 96.116 orang (Jan-Agust 2018).
• Skill lulusan vokasi masih kurang (bahasa Inggris, critical thinking,kemampuan berinovasi, dan team work)
• Layanan pendidikan dan pelatihan vokasi berkualitas belum merata
100 12,17 12,59 13,68
60 21,36
20
Meningkatkan pekerja berpendidikan menengah ke atas
Penataan prodi/ bidang keahlian vokasi
120 11,09 11,32 11,65
3,42 3,29 3,46
80 20,41 21,13 22,34
21,72 22,43
40
49,97 50,98 50,46
0
2016 2017 2018SD SMP SMA SMK Diploma Universitas
11%
1%
31%
1%
4%
5% 27%
Menurunkan angka pengangguranpendidikan menengah ke atas
SMK 11,11 11,41 11,24
SMA 8,72 8,29
Diploma 6,04 6,88
SMP 5,71 5,54 5,89
PT 4,87 5,18 4,8
≤ SD
2016 2017 2018
Arah Kebijakan dan StrategiSaing Pendidikan TinggiPeningkatan Kualitas-Relevansi dan Daya
Perguruan Tinggi sebagai Pengembangan
Iptek dan Pusat UnggulanKerja sama Perguruan Tinggi-
Industri-Pemerintah
• Peningkatan kualitas PT vokasi berbasis
industri
• Kerja sama PT-Industri untuk riset inovatif
••
PT sebagai produsen Iptek dan inovasi
PTN-BH sebagai Pusat Unggulan (center of
excellence)
Pengembangan hilirisasi litbang di PT
Peringkat World Class University
••
Pemanfaatan Teknologi
untuk Inovasi Pembelajaran
• Sistem perkuliahan berbasis distance
learning
• Sistem pembelajaran digital
Peningkatan riset, publikasi, sitasi
• Peningkatan produktivitas penelitian
dan publikasi
Kerjasama kelembagaan antar PT
dalam negeri-luar negeri: Konsorsium
riset, konferensi Internasional
PENDIDIKANTINGGI •
Peningkatan Kualitas Lulusan
Perguruan Tinggi
• Pemanfaatan hasil studi pelacakan lulusan
(tracer study)
• Sistem akreditasi berbasis keluaran lulusan PT
• Penguatan keterampilan generik (generic
skills) maupun keterampilan sosial (social-soft
skills)
Prodi yang adaptif terhadap
Kebutuhan Industri
• Pengembangan bidang ilmu
unggulan
• Prodi selaras Revolusi Industri 4.0
26
4. PENDIDIKAN DI ERA RI 4.0DAN PERAN LPTK
27
Industri 4.0: tantangan terbesar bukan padateknologi, namun pada modal manusia
Perlu pernyiapan modal manusia di sisi produksi dan konsumsi
Modal manusia disisi Produksi Modal manusia di sisi
Konsumsi(pemanfaatan)
Bagaimana teknologi
yang muncul bersifat
inklusif untuk semua
orang Indonesia dan
dapat meningkatkan
kesejahteraan
Literasi digital
diperlukan untukmemperoleh manfaat
teknologi
Bagaimana beradaptasi
dengan perubahan
dalam proses produksi
industri dan bersaing
secara global
•
•
http://lcr4.uk
28
Peluang dan Tantangan Revolusi Industri 4.0
PELUANG:
• Meningkatkan produktivitas danefisiensi dalam proses produksimodern
Membawa kemudahan dan kenyamanan pada pelanggan
Otomatisasi
•Digitalisasi Kecerdasan Buatan
TANTANGAN:
• Respon yang tidak tepat dapatmembawa ancaman pada pekerjaan
Ketidakmampuan untuk beradaptasi akan menghambat upaya pengurangan kesenjangan
•
Revolusi Industri 4.0
Slide - 2929
Transformasi Digital Menyebabkan Disrupsidi Pasar Kerja
Soft-skill Hard-skill
LAPANGAN
KERJA MASA
DEPAN•
•
•
•
•
Pemecahan masalah
Berpikir kritis
Kreativitas
Manajemen SDM
Kemampuan
berkoordinasi
Kemampuan emosional
Pengambilan keputusan
Service orientation
Negosiasi
Cognitive flexibility
• Teknologi informasi
dan matematika
Arsitek
Insinyur
Dokter
TI ProfesionalKesehatan
••
•
Pengajar Konstruksi Manajer•
•
•
•
•
Kreatif/Seni➢ Ilmu Science,
Technology,
Engineering,
Mathematics (STEM)
Perikanan Pertanian Pariwisata Logistik
MASA DEPAN: Butuh keahlian tinggi dan spesifik manusia.
Slide - 30Sumber: EMSI; Oxford Economic Forecasting; US Bureau of Labor Statistics; McKinsey analysis, Future of Jobs Report, WEF 30
Kerangka Kompetensi Abad ke-21
Pembelajaran & Inovasi▪
▪
▪
Kreatif dan inovasiBerpikir kritisKomunikasi dan kolaborasi
Learning andInnovation Skills
Core Subjects& 21st Century
Themes
Information,Media, andTechnology
Skills
Life andCareer Skills
Kehidupan dan Karir▪
▪
▪
▪
Berinisiatif dan mandiriKeterampilan sosial & budayaProduktif dan akuntabelKepemimpinan dan tanggung jawab
Curriculum &Instruction
LearningEnvironments
Standards &Assessments
ProfessionalDevelopment
Informasi, Media, &Teknologi
Melek informasi Melek media Melek TIK
▪
▪
▪
Sumber: 21st Century Skills, Education,Competitiveness. Partnership for 21st Century,2008
Slide - 31
Kecakapan Esensial yang Diperlukan
Keterampilan Abad ke-21 Tenaga Kerja Perlu Beradaptasidengan Kebutuhan Zaman
Kompeten secara teknis (technically competent), berwawasan global (globally sophisticated), sadar budaya (culturally aware), inovatif, dan berjiwa entrepreneur (Darmstadt, 2006);
Mampu bekerja di atau denganberagam budaya dan lingkungan kerja;
Mampu bekerja sama multidisiplin;
Kolaborasi•Kritis dalam Berpikir
•
Komunikasi•
npenyelesaian masalah dan desain, akantetapi dapat menciptakan suatu inovasi;
IT (coding) menjadi driver utama inovasi•
Slide - 32
• Pemunculan ide• Desain ide dan penyempurnaan• Keterbukaan dan rasa
keingintahuan yang tinggi• Kreativitas kerja dengan orang lain
• Mendengarkan secara efektif• Menyampaikan presentasi
lisan• Berkomunikasi menggunakan
media digital• Terlibat dalam percakapan
dan diskusi• Berkomunikasi di lingkungan
yang beragam
Kreativitas• Tidak hanya berhenti pada kemampua
• Pemunculan ide penyelesaian masalah dan desain, ak• Desain ide dan penyempurnaan tetapi dapat menciptakan suatu inov
keingintahuan yang tinggi • IT (coding) menjadi driver utama inov
• Produksi ide kreatif dan inovasi industri ke depan sehingga wajibdikuasai
• Informasi & penemuan• Interpretasi & analisis• Pemikiran• Membangun argumen• Pemecahan masalah• Sistem berpikir
• Kepemimpinan & inisiatif• Kerja sama• Fleksibilitas• Tanggung jawab & produktivitas• Berkolaborasi menggunakan
media digital• Responsif dan umpan balik yang
membangun
Urgensi Inovasi Pembelajaran
33
Pembelajaran perlu merespon perubahan tersebut. Inovasi pembelajaran menjadi keniscayaan
Pekerjaan semakin dinamissehingga perlu kesiapan karier
Solusi dan penemuan baru dalam inovasi sosial mampu mengatasi keterbatasan sumber daya
Satuan pendidikan semakin beragam dan mandiri
Sertifikat keterampilan mencerminkan pengetahuan dan pemahaman serta cara orang belajar
Arah Inovasi Pembelajaran
alih metode
cara baru,
dengan jenis
34
Pembelajaran beragam vs pembelajaran sesuai kebutuhan siswa(customized)
Belajar tidak lagi
ditentukan oleh waktu dan tempat
Peserta didik dan keluarga
memilih daftar
pembelajaransesuai minat,sasaran, dan
nilai-nilaikhusus
Materi belajar
beragam pengalaman
Metode belajar
personal, pendekatan individual
sesuai kebutuhan
setiap peserta didik
Pelajaran bervariasi,
agen pembelajara n baru dan beragam
Beragam jejaring digital dan sumber
pembelajaran membantu
semua pihak saling
terhubung
Teknologi pendidikan berperan
menyajikan data beragam
untuk memberikan
wawasan, pengetahuan dan strategi
pembelajaran efektif
Komunitas geografis dan
virtual mengambil -
pembelajaran
memadukan
aktivitas lain
Urgensi Revitalisasi Lembaga Pendidikan TenagaKependidikan (LPTK): Peran Kemristekdikti
Mengendalikan pertumbuhanLPTK swasta, termasuk jumlah
mahasiswa(mempertimbangkan
keseimbangan antara supply -demand guru).
LPTK harus lebih mengutamakan kualitas → perbaikan program akademik (e.g. pembaruan &
pengembangan kurikulum, program studi, etc.), peningkatan kualitas
tenaga akademik (dosen, peneliti), dan perkuatan kelembagaan.
Evaluasi komprehensif terhadap kinerja LPTK diperlukan agar LPTK
mampu menyiapkan guru-guru berkualitas dan menguasai 3 kompetensi utama: subject
content knowledge, pedagogical knowledge and teaching skills.
Hal-hal yang Perlu Dipastikan
dalam Revitalisasi LPTK
RevitalisasiLPTK untuk
meningkatkankualitas
pendidikankeguruan
harusdilakukan
secaraberkelanjutan
Pendidikanguru
berasramamelalui
PendidikanProfesi Guru(PPG) untukmelahirkan
guruberkualitas;
Standarisasilembaga
pendidikankeguruan
danperkuatan
LPTK (SDM,sarpras,teachingschool,
anggaran);
Penataansistem
penerimaanmahasiswa
calon guru diuniversitasLPTK yangselektif;
Modelpengembangan
profesiberkelanjutan
untukmeningkatkankompetensi &jaminan karirprofesional
guru;
Kebutuhananggaran
danpemanfaatannya untukmendukungrevitalisasi
LPTK.
36
TERIMA KASIH
Recommended