View
285
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/27/2019 MTE Entropion Fix
1/18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Entropion adalah melipatnya kelopak mata ke arah dalam, sehingga bulu
mata menggeser konjungtiva dan kornea. Entropion digolongkan menjadi 4 yaitu :
kongenital (sejak lahir),spastik akut, involusional, dan sikatrikal. Entropion yang
paling banyak terjadi yaitu entropion involusional atau entropion senilis yang
terjadi pada orang tua karena proses degeratif. Entropion yang disebabkan karena
proses peradangan atau trauma sebelumnya juga sering ditemukan.
Untuk mencegah komplikasi dari entropion ini lah, perlu adanya diagnosis
dini untuk entropion agar bisa ditatalaksana sesuai jenis entropion.
1.2. Tujuan Penulisan
Penulisan meet the expert (MTE) ini bertujuan untuk memahami serta
menambah pengetahuan tentang diagnosis entropion dan diagnosis bandingnya
1.3. Batasan Masalah
Dalam MTE ini akan dibahas mengenai diagnosis entropion dan diagnosis
bandingnya
1.4. Metode Penulisan
Penulisan MTE ini menggunakan berbagai literatur sebagai sumber
kepustakaan
1
7/27/2019 MTE Entropion Fix
2/18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi dan Fisiologi Palpebra
2.1.1. Anatomi Palpebra
Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat
menutup dan melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip melindungi kornea
dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata;
palpebra inferior menyatu dengan pipi.1
Palpebra terdiri atas 7 struktur lapisan. Dari superfisial ke dalam terdapat
lapis kulit dan jaringan subkutan, lapis otot rangka (orbikularis okuli), septum
orbita, lemak orbita, retraktor palpebra, jaringan fibrosa (tarsus), dan konjungtiva .
2
2
7/27/2019 MTE Entropion Fix
3/18
1. Kulit dan jaringan subkutan
Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis,
longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
2. Muskulus Orbikularis okuli
Fungsi muskulus orbikularis okuli adalah menutup palpebra. Serat-serat
ototnya mengelilingi fissure palpebra secara konsentris dan meluas sedikit
melewati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian otot yang
terdapat di dalam palpebral dikenal sebagai bagian pratarsal; bagian diatas septum
orbita adalah bagian praseptal. Segmen luar palpebra disebut bagian orbita.
Orbikularis okuli dipersarafi oleh nervus facialis.
3
7/27/2019 MTE Entropion Fix
4/18
3. Septum orbita
Septum orbital adalah fascia di belakang bagian muskularis orbikularis yang
terletak di antara tepian orbita dan tarsus dan berfungsi sebagai sawar antara
palpebra orbita. Septum orbital superius menyatu dengan tendo dari levator
palpebra superior dan tarsus superior; septum orbital inferius menyatu dengan
tarsus inferior.1
4. Lemak orbita
Lemak orbita terletak di posterior septum orbita dan anterior dari
aponeurosis levator palpebra superior atatu fasia kapsulo palpebra (palpebra
inferior). Pada palpebra superior, ada 2 kantong lemak : nasal dan sentral. Pada
palpebra inferior, ada 3 kantong lemak: nasal, sentral, dan temporal. Kantong-
kantong ini dikelilingi oleh selubung serat yang berlanjut sampai sistem septum
orbita. Bantalan lemak orbita sentral adalah petunjuk yang penting dalam
pembedahan elektif kelopak mata dan perbaikan laserasi kelopak karena lokasinya
di belakang septum orbita dan di depan aponeurosis levator.2
5. Retraktor palpebra
Retraktor palpebra berfungsi membuka palpebra. Di palpebra superior,
bagian otot rangka adalah levator palpebra superioris, yang berasal dari apeks
orbita dan berjalan ke depan dan bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan
bagian yang lebih dalam yang mengandung serat-serat otot polos dari muskulus
Muller (tarsalis superior). Di palpebra inferior, retractor utama adalah muskulus
rektus inferior, yang menjulurkan jaringan fibrosa untuk membungkus muskulus
obliqus inferior dan berinsersi ke dalam batas bawah tarsus inferior dan
orbicularis okuli. Otot polos dari retractor palpebra disarafi oleh nervus simpatis.
Levator dan muskulus rektus inferior dipasok oleh nervus okulomotoris.1
6. Tarsus
4
7/27/2019 MTE Entropion Fix
5/18
Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa
padat yang disebut tarsus superior dan inferior. Sudut lateral dan medial serta
juluran tarsus tertambat pada tepi orbita dengan adanya ligamen palpebra lateralis
dan medialis. Lempeng tarsus superior dan inferior juga tertambat pada tepi atas
dan bawah orbita oleh fasia yang tipis dan padat. Fasia tipis ini membentuk
septum orbita.
7. Konjungtiva Palpebrae
Bagian posterior palpebra dilapisi selapis membrane mukosa, konjungtiva
palpebra, yang melekat erat pada tarsus.
Tepian Palpebra
Panjang tepian bebas palpebra adalah 25-30 mm dan lebar 2 mm. Ia
dipisahkan oleh garis kelabu (batas mukokutan) menjadi tepian anterior dan
posterior.
a. Tepian anterior terdiri dari1
5
7/27/2019 MTE Entropion Fix
6/18
1. Bulu mata muncul dari tepian palpebra dan tersusun tidak teratur. Bulu
mata atas lebih panjang dan lebih banyak dari yang di bawah dan
melengkung ke atas; bulu mata bawah melengkung ke bawah.
2. Glandula Zeiss adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil yang bermuara
dalam folikel rambut pada dasar bulu mata.
3. Glandula Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara
kedalam satu baris dekat bulu mata.1
b. Tepian palpebra posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang tepian
ini terdapat muara-muara kecil dari kelenjar sebasea yang telah dimodifikasi
(glandula Meibom atau tarsal)
c. Punktum lakrimalis terletak pada ujung medial dari tepian posterior palpebra,
berupa elevasi kecil dengan lubang kecil di pusat yang terlihat pada palpebra
superior dan inferior. Punktum ini berfungsi menghantarkan air mata kebawah
melalui kanalikulus terkait kesakus lakrimalis.13
Fisura palpebra adalah ruang elips di antara kedua palpebra yang dibuka.
Fisura ini berakhir di kanthus medialis dan lateralis. Kanthus lateralis kira-kira 0,5
cm dari tepian lateral orbita dan membentuk sudut tajam.3
Persarafan sensorik
Persarafan sensorik kelopak didapatkan dari divisi pertama dan kedua
nervus trigeminus (V). Kelopak mata atas oleh cabang pertama nervus V, sedang
kelopak mata bawah oleh cabang kedua nervus V. 1
Pembuluh darah dan limfe
Pasokan darah palpebra dating dari arteri lakrimalis dan arteri ophtalmica
melalui cabang-cabang palpebra lateral dan medialnya. Anastomosis di antara
arteri palpebralis lateralis dan medialis membentuk cabang cabang tarsal yang
terletak di dalam jaringan areolar submuskular.1
6
7/27/2019 MTE Entropion Fix
7/18
Drainase vena dari palpebra mengalir kedalam vena ophtalmica dan vena
vena yang membawa darah dari dahi temporal. Vena-vena itu tersusun dalam
pleksus pra dan pascatarsal. 1
Pembuluh limfe segmen lateral palpebra berjalan ke dalam kelenjar getah
bening preaurikuler dan parotis. Pembuluh limfe dari sisi medial palpebra
mengalirkan isinya ke dalam getah bening submandibula.1
2.1.2. Fungsi Palpebra :
1. Perlindunagan mekanik terhadap bola mata : paling penting
2. Menyediakan elemen kimia untuk tear film dan membantu
mendistribusikan lapisan tear film pada ocular surface
3. Membantu proses ekskresi tear film dengan proses mengedip
4. Bulu mata menyaring partikel debu dari udara luar
7
7/27/2019 MTE Entropion Fix
8/18
2.2. Entropion
2.2.1. Definisi
Entropion adalah melipatnya kelopak mata ke arah dalam, sehingga bulu
mata menggeser konjungtiva dan kornea.4
2.2.2. Epidemiologi
Entropion pada kelopak mata bawah (yang pada umumnya involutional)
jauh lebih umum dibanding kelopak mata bagian atas ( biasanya sikatrikal).
Entropion bisa bilateral atau unilateral 5
2.2.3. Klasifikasi
Entropion digolongkan menjadi 4 yaitu : 5
1. Kongenital (sejak lahir)
2. Spastik Akut
3. Involusional
4. Sikatrikal
2.2.4. Etiologi
1. Entropion kongenital
Merupakan kondisi yang jarang, dan terlihat sejak lahir. Bisa dikaitkan
dengan adanya mikroftalmus. 4
Hal ini sering dikacaukan dengan epiblefaron kongenital. Pada entropion
kongenital, tepian palpebra memutar ke arah kornea. Sedangkan pada
epiblefaron, kulit dan otot pratarsalnya menyebabkan bulu mata memutari tepi
tarsus. 6
Berlawanan dengan epiblepharon, pembalikan garis tepi kelopak mata
tampak pada entropion sejak lahir. Faktor resiko yang mendorong kearahkondisi ini meliputi disgenesis retraktor kelopak mata bawah, cacat struktural
di dalam plat tarsal, dan pemendekkan relatif pada lamella posterior. 5
2. Entropion sikatrik
Ini merupakan entropion yang umum terjadi yang biasanya melibatkan
kelopak mata atas. Disebabkan oleh kontraksi jaringan sikatrik pada konjungtiva
palpebra, dengan atau tanpa distorsi (pelipatan) dari tarsal plate. 4 Hal ini berkaitan
8
7/27/2019 MTE Entropion Fix
9/18
dengan kontraktur tarsokonjungtival vertikal dan rotasi internal dari margo
kelopak mata, yang mengakibatkan iritasi dari mata karena lipatan bulu mata atau
keratinisasi margo kelopak mata. 5
Kondisi yang menyebabkan entropion sikatrik yaitu autoimun (pemfigoid
sikatrik), inflamasi (Steven-Johnson Syndrome), infeksi (trachoma, herpes zoster),
pembedahan (enukleasi, koreksi ptosis posterior-approach), dan trauma (trauma
bahan kimia).5 Selain itu juga bisa disebabkan oleh konjungtivitis membranosa. 4
Penggunaan jangka panjang dari pengobatan topikal untuk glaukoma, khususnya
miotik bisa menyebabkan konjungtivitis kronik dengan pemendekan konjungtiva
vertikal dan entropion sikatrik sekunder.5
Riwayat penyakit dahulu pasien, dan dengan tes diagnostik yang
sederhana (eversi digital), biasanya bisa membedakan entropion sikatrik dan
entropion involusional. 5
3. Entropion spastik
Terjadi karena spasme dari otot orbikularis pada pasien dengan kondisi
iritasi kornea kronik atau setelah perban mata yang terlalu ketat. Ini biasanya
terjadi pada orang tua dan biasanya melibatkan kelopak mata bawah 4
Kondisi ini mengikuti iritasi okuler atau inflamasi. Ini terjadi paling
umum setelah pembedahan intraocular atau perubahan involutional ringan
kelopak mata preoperatif. Kontraksi kelopak mata yang di otot orbicularis
menyebabkan rotasi ke arah dalam margo palpebra. Suatu siklus yang
meningkatkan frekuensi entropion disebabkan oleh iritasi korneal sekunder
pada entropion sebelumnya akan memperberat keadaan. Entropion yang akut
pada umumnya bisa diatasi ketika siklus irritation-entropion dihambat dengan
terapi dasar penyebab.5
4. Entropion senilis (involusional)
9
7/27/2019 MTE Entropion Fix
10/18
Ini juga kasus yang sering ditemukan, dan hanya melibatkan kelopak mata
bawah pada orang tua. Faktor resiko yang mendukung terjadinya entropion
senilis adalah : 4
Kelemahan dari fasia capsulopalpebral (otot-otot refraktor palpebra
inferior)
Degenerasi dari jaringan konektif palpebra yang memisahkan serat otot
orbikularis, dimana keadaan tersebut memungkinkan migrasi otot
orbikularis praseptal ke atas
Kelemahan horizontal dari kelopak mata menyebabkan menekuknya tepi
tarsus inferior
2.2.5. Gejala KlinisKeluhan pasien datang antara lain : 4
1. Sensasi seperti ada benda asing pada mata
2. Iritasi
3. Hiperlakrimasi
4. Fotofobia
2.2.6. Pemeriksaan Fisik
Tampak adanya pelipatan kelopak mata atau margo ke arah dalam. Dibagi dalam
3 derajat : 4
Grade I pelipatan terbatas pada posterior lid border
Grade II pelipatan pada posterior lid border hingga ke intermargonal
strip
Grade III pelipatan hingga ke anterior border
10
7/27/2019 MTE Entropion Fix
11/18
2.2.7. Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antara lain : 4
1. Abrasi kornea
2. Opasitas kornea superfisial
3. Ulkus kornea yang tidak sembuh
2.2.8. Diagnosis Banding
Trikiasis 7
Trikiasis adalah silia yang mengarah ke arah dalam ( yang menggosok
bola mata) dengan posisi garis tepi yang normal. Pemutaran ke dalam bulu mata
bersama dengan garis tepi kelopak mata ( yang terlihat sebagai entropion) disebut
pseudotrichiasis.
Etiologi. Penyebab umum trikiasis adalah: trakhoma sikatrik, blepharitis ulseratif,
penyembuhan konjungtivitis membranosa, hordeolum eksternum, trauma
mekanis, terbakar, dan jaringan parut bekas operasi pada garis tepi kelopak mata
Gejala. Meliputi sensasi benda asing dan fotofobia. Pasien mungkin merasakan
iritasi, nyeri dan lakrimasi.
Tanda. Pemeriksaan menunjukkan adanya satu atau lebih cilia yang salah arah
yang menyentuh kormea mata. Refleks blefarospasm dan fotofobia terjadi ketika
kornea mata abrasi. Konjungtiva mungkin mengalami kongesti (radang). Tanda
penyakit yang menyebabkan trakhom, blefaritis dan lain lain mungkin akan
tampak.
Komplikasi. Meliputi abrasi kornea, kornea superfisial yang opak, korneal
vascularisasi dan ulkus kornea yang tidak sembuh.
Pengobatan. Beberapa silia yang salah arah mungkin dilakukan metoda berikut :
1. Epilasi ( pengangkatan secara mekanik dengan forsep): Ini merupakan suatu
metoda sementara, dimana kekambuhan terjadi dalam 3-4 minggu.
2. Elektrolisis: merupakan suatu metoda menghancurkan folikel bulu mata
dengan arus elektrik. Pada teknik ini,infiltrasi pembiusan diberikan pada
kelopak dan suatu arus 2 mA dialirkan selama 10 detik melalui suatu jarum
11
7/27/2019 MTE Entropion Fix
12/18
halus, dimasukkan ke dalam akar bulu mata. Cilia yang kendur karena
penghancuran folikel kemudian dilepaskan dengan epilasi forsep.
3. Cryoepilasi: Ini juga suatu metoda yang efektif menangani trikiasis. Setelah
infiltrasi pembiusan cryoprobe (- 20 C) digunakan selama 20-25 detik pada
garis tepi kelopak eksternal. Kerugian utamanya adalah depigmentasi kulit.
Terapi pembedahan: Ketika banyak silia yang salah arah penanganan seperti pada
entropion sikatrikal harus dilakukan.
Distrikiasis
Adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya bulu mata tambahan
yang sering tumbuh dari muara kelenjer meibom. Kelainan ini bisa kongenital
atau disebabkan oleh perubahan-perubahan metaplastik kelenjer-kelenjer di tepi
palpebra. 6
2.2.9. Tata Laksana
1. Entropion kongenital
Entropion kongenital sering menetap dan mungkin memerlukan koreksi
pembedahan. Entropion kongenital mungkin diperbaiki melalui pembuangan
sejumlah kecil kulit dan orbicularis sepanjang subsilia bagian kelopak mata,
dihubungkan dengan suatu jahitan yang membantu retraktor kelopak mata
bawah ke tarsus. 5
Ketidakteraturan tarsal kelopak mata atas adalah suatu bentuk yang tidak
biasa pada entropion kongenital. Ini dapat diperbaiki dengan insisi
ketidakteraturan dikombinasikan dengan suatu perputaran marginal. 5
2. Entropion spastik
Pengobatannya adalah : 4
Obati penyebab blefarospasme, seperti melepas perban (jika terpasang)
atau terapi yang berhubungan dengan kondisi kornea
Plaster perekat dipasang pada kelopak mata bawah untuk mengatasi
keadaan akut
Injeksi toksin botulinum pada otot orbikularis untuk mengurangi spasme
12
7/27/2019 MTE Entropion Fix
13/18
Terapi bedah seperti pada entropion senilis jika spasme tidak bisa
dihilangkan dengan metode di atas
3. Entropion sikatrik
Bedah plastik berdasarkan prinsip dasar di bawah ini : 4
a. Mengubah arah bulu mata
b. Tranplantasi bulu mata
c. Meluruskan tarsus yang distorsi
Jenis operasi nya :
1) Reseksi kulit dan otot
Dilakukan pada entropion derajat ringan. Pada operasi ini, dibuat potongan
berbentuk elip dari kulit dan otot orbikularis yang direseksi 3 mm dari
margo kelopak mata
2) Reseksi kulit, otot, dan tarsus
Dilakukan pada entropion derajat sedang. Selain langkah di atas, sebagai
tambahan dilakukan pengangkatan dari sudut tarsal plate
3) Modified Burrows operation
Insisi horizontal dibuat di sepanjang kelopak mata, termasuk konjungtiva
dan tarsal plate (tapi bukan kulit), pada regio sulkus subtarsalis (2-3 mm di
atas margo kelopak mata). Potongan di ujung temporal diinsisi dengan
insisi vertikal ketebalan utuh. Perban diletakkan di ujung kelopak,
dipertahankan sampai terjadi penyembuhan. Setelah penyembuhan, bulu
mata diarahkan menjauh dari mata
4) Jaesche-Arlts operation
Kelopak mata dibagi sepanjang garis abu-abu hingga kedalaman 3-4 mm,
dari luar kantus ke lateral punctum. Kemudian potongan crescentric seluas4 mm dari kulit diangkat dari 3 mm di atas batas kelopak. Setelah
penjahitan pada kulit yang diinsisi, garis bulu mata akan ditransplantasi.
Jarak yang tersisa pada garis abu-abu dapat diisi oleh mucosal graftyang
diambil dari bibir
13
7/27/2019 MTE Entropion Fix
14/18
Operations for cicatricial entropion: A, skin,
muscle and tarsal wedge resection; B, Jaesche-Arltsoperation.
5) Modified Keysseys operation (transposisi dari tarsokonjuntival wedge)Insisi horizontal dibuat sepanjang sulkus subtarsalis (2-3 mm di atas
margo kelopak mata) melibatkan konjungtiva dan tarsal plate. Bagian
terbawah dari tarsal plate ditempel pada margo kelopak mata. Penjahitan
matras dilakukan setelah pemotongan bagian atas dari tarsal plate, dan
jahitan tersebut timbul pada kulit 1 mm di atas margo kelopak mata.
Modified Ketsseys operation
Usaha untuk mengembalikan kelopak mata pada posisi anatomi yang
normal menggunakan traksi digital akan mengoreksi posisi margo abnormal pada
entropion involusional tapi tidak untuk entropion sikatrik.
4. Entropion senilis
1) Modified Wheelers operation
Potongan triangular dari tarsal plate dan konjungtiva direseksi sepanjang
muskulus orbikularis okuli
14
7/27/2019 MTE Entropion Fix
15/18
Modified Wheelers operation:
A, resection of orbicularis and tarsal plate;
B, double breasting of orbicularis
2) Bick procedure with Reehs modification
Dilakukan pada pasien dengan kelemahan kelopak mata horizontal.
Reseksi ketebalan pentagonal dari jaringan kelopak mata
3) Weiss operation
Insisi melibatkan kulit, orbikularis dan tarsal plate 3 mm di bawah margo
kelopak mata, di sepanjang kelopak. Kemudian dilakukan penjahitan
matras
4) Tucking of inferior lid retractor
15
7/27/2019 MTE Entropion Fix
16/18
Dilakukan pada kasus berat atau terjadi rekuren setelah operasi di atas.
Pada operasi ini, refraktor lid inferior diperkuat dengan prosedur
penyelipan atau lipatan.
Tucking of inferior lid retractors:
A, front view; B, cut section.
16
7/27/2019 MTE Entropion Fix
17/18
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Entropion adalah melipatnya kelopak mata ke arah dalam, sehingga bulu
mata menggeser konjungtiva dan kornea. Entropion digolongkan menjadi 4 yaitu :
kongenital (sejak lahir),spastik akut, involusional, dan sikatrikal.
Diagnosis banding dari entropion ini adalah trikiasis dan distrikiasis
dimana ketiga penyakit di atas memiliki perbedaan yang spesifik.
Tatalaksana dari entropion tergantung jenis entropion. Entropion
sebaiknya diobati sedini mungkin, karena berbagai komplikasi akan timbul jika
entropion dibiarkan tanpa pengobatan
3.2. Saran
Diagnosis dini dari kasus entropion perlu dipahami agar tindakan
pengobatan yang tepat bisa dilakukan tanpa penundaan
17
7/27/2019 MTE Entropion Fix
18/18
DAFTAR PUSTAKA
1. Eva, P.R, et all. Anatomi dan Embriologi Mata dalam Buku Vaughan &
Asburys Oftalmologi Umum Edisi 17. Jakarta : EGC. 2007 Hal 15-18.
2. Holds, J.B, et all. Orbits, Eyelids and Lacrimal System,American Academy of
Ophthalmology Section 7. 2011 2012.
3. Shubhangi, N. Ocular Molluscum Contagiosum- A case report. Pravara Med
Rev 2009 : 4
4. Khurana, A.K. Entropion, Bab Disease of The Eyelids dalam Buku
Comprehensive Ophthalmology Fourth Edition. New Delhi : New Age
International (P) Limited, Publisher. 2007. Hal 348 351
5. Holds, J.B, et all.Entropion, BabPeriocular Malpositions and Involutional
Changes, dalam Orbits, Eyelids and Lacrimal System,American Academy of
Ophthalmology Section 7. 2011 2012. Hal 194 - 199
6. Eva, P.R, et all. Palpebra, Apparatus Lakrimalis dan Air Mata dalam Buku
Vaughan & Asburys Oftalmologi Umum Edisi 17. Jakarta : EGC. 2007 Hal
80-81.
7. Khurana, A.K. Trichiasis, Bab Disease of The Eyelids dalam Buku
Comprehensive Ophthalmology Fourth Edition. New Delhi : New Age
International (P) Limited, Publisher. 2007. Hal 348
18
Recommended