View
6
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT i
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT ii
Tim Penyusun
Dr. H. Priyo Susilo, MM. Dr. Edi Riadi, M. Pd.
Dr. Hj. Ety Kurniyati, MA. Prof. Dr. H. Aris Gumilar, MM.
Ir. H. Aep Ruhandi, M. Ed. Ph.D. Dr. Asrori Mukhtarom, MA.
Dr. H. Zaimul Am, MA. Ismail Marzuki, M.Pd.
Murniadi, S.Kom., MM.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iii
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
VISI
Terwujudnya Program Pascasarjana yang Unggul dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS)
Tingkat Nasional pada Tahun 2035
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu berbasis IPTEKS
2. Menyelenggarakan penelitian dalam pengembangan IPTEKS
3. Pengabdian masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4. Mengembangkan pemahaman dan pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan
5. Membangun kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam mengembangkan IPTEKS
TUJUAN
1. Menghasilkan magister (lulusan) yang memiliki kemampuan analitis untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat
2. Menghasilkan magister (lulusan) yang memiliki kemandirian dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat
3. Menghasilkan karya ilmiah dan publikasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT iv
4. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
5. Menghasilkan magister (lulusan) yang mampu mengembangkan pemahaman dan pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan
6. Menghasilkan magister (lulusan) yang mampu membangun kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam mengembangkan IPTEKS
SASARAN
1. Peningkatan kualitas dosen,
2. Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan, 3. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan, 4. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana, 5. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kita semua dapat melaksanakan tugas dengan
keadaan sehat wal‟afiat Amin.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat,
menuntut Kualitas Lulusan pendidikan di perguruan tinggi semakin besar,
setiap lulusan diharapkan memiliki kemampuan tinggi, untuk dapat
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
profesinya. Selain itu sebagai insan ilmuan, dituntut senantiasa turut
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan kemampuan analisis melalui
penelitian, karena dengan penelitian akan ditemukan informasi baru,
pengetahuan baru yang akan menjadi rujukan dalam mengatasi masalah. No
problem, No Research begitu menghadapi masalah, jawabannya adalah hasil
penelitian, sehingga ditemukan solusi yang tepat atas masalah yang ada.
Buku Pedoman Tesis merupakan dan acuan bagi mahasiswa yang
akan melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas sebagai
persyaratan lulusan Magister Manajemen dan Magister Pendidikan Agama
Islam (S2). Menyajikan tata cara penulisan tesis, tahapan-tahapan dan teknik
serta prosedur yang harus dilakukan mahasiswa dalam pembuatan Tesis.
Dengan buku pedoman ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan
menganalisis masalah, mendeskripsikan masalah dan menyajikan secara
ilmiah. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat memiliki pengalaman dan
kemampuan dasar meneliti guna pengembangan ilmu pengetahuan
selanjutnya.
Tentunya, tiada gading yang tak retak, tidak ada karya yang
sempurna, oleh karena itu tanggapan dan kritik pada buku pedoman ini,
sangat diharapakn supaya dikemudian hari dapat diperbaiki lebih baik lagi.
Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi atas selesainya buku Pedoman Tesis Program
Pascasarjana. Selanjutnya diharapkan buku ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tangerang, 18 Januari 2019
Direktur Pascasarjana,
Dr. H. Priyo Susilo MM
NBM : 667.242
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT vi
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN ......................................................... 1
A. Mekanisme dan Prosedur Pengajuan Proposal
Penelitian Tesis ........................................................ 2
B. Parameter Standar Penelitian Tesis ......................... 4
C. Uji Anti Plagiarisme Penelitian Tesis ...................... 5
D. Tahapan Penelitian Tesis ......................................... 7
BAB II : PENELITIAN TESIS ..................................................... 9
A. Ruang Lingkup Masalah Penelitian Tesis ................ 10
B. Pendekatan Penelitian Tesis ..................................... 13
C. Perumusan Hipotesis, Kerangka Teori
dan Operasionalisasi Variabel .................................. 14
BAB III : SISTEMATIKA PENULISAN TESIS .......................... 21
A. Alur Pemikiran Teoretik .......................................... 21
B. Alur Pemkiran Berdasarkan Isi Bahasan Dalam
Tesis ......................................................................... 22
C. Alur Pemikiran Deduktif .......................................... 23
D. Alur Pemikiran Induktif ........................................... 24
E. Sistematika Penulisan Tesis Metode Kuantitatif ..... 24
F. Sistematika Penulisan Tesis Metode Kualitatif ....... 37
BAB IV : TATA CARA PENULISAN TESIS .............................. 41
BAB V : PENUTUP ...................................................................... 51
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 1
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian tesis merupakan tugas akhir dan sekaligus pula sebagai
persyaratan dalam mencapai gelar magister bagi mahasiswa Program Studi
Magister (S-2) Manajemen maupun Program Studi Magister (S-2)
Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Tangerang. Selain itu, penelitian tesis mencerminkan pula kecenderungan
dan peminatan mahasiswa dalam riset ilmiah terkait dengan mata kuliah
major program studi.
Penetapan penelitian tesis sebagai persyaratan mencapai gelar magister
memiliki tujuan akademik, yakni agar mahasiswa memiliki kompetensi
dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan karya ilmiah. Sistem
penjaminan mutu dalam penelitian tesis pada Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Tangerang memastikan bahwa penelitian tesis
yang dilaksanakan oleh mahasiswa harus memenuhi berbagai kualifikasi
akademik
Kualifikasi akademik dimaksud menunjukkan bobot akademik penelitian
tesis yang mencakup:
1. Penelitian tesis dan penulisan laporan hasil penelitian tesis merupakan
karya ilmiah orisinal mahasiswa dan bukan merupakan karya plagiat
2. Pimpinan Program Pascasarjana menggunakan aplikasi anti plagiarisme
dan menjatuhkan sanksi keras berupa pencabutan gelar akademik
mahasiswa yang terbukti hasil penelitian tesisnya merupakan karya
plagiat.
3. Masalah yang diteliti dalam penelitian tesis haruslah merupakan masalah
sejati (genuine problem) yang memang ditemukan pada penelitian
pendahuluan atau tahapan penelitian observasi (observatory level of
research). Ada perbedaan mendasar antara masalah penelitian tesis yang
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 2
ditemukan berdasarkan hasil observasi dan masalah penelitian tesis yang
ditemukan oleh peneliti secara a priori. Masalah penelitian tesis yang
ditemukan secara a priori oleh peneliti biasanya merupakan masalah semu
(pseudo-problem) dan melibatkan ruang lingkup penanganan yang sempit
karena hubungan antar entitas yang membentuk masalah yang diteliti
bukanlah hubungan yang bersifat alamiah tetapi hasil fabrikasi pikiran.
4. Penelitian tesis dibimbing oleh dua orang dosen pembimbing yang
memenuhi syarat dan kualifikasi akademik
5. Ujian tesis dilaksanakan oleh tim penguji yang terdiri dari para dosen dan
atau pakar yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi akademik yang
berlaku.
Tesis yang sudah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian tesis dapat
diterbitkan menjadi buku oleh Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
A. Mekanisme dan Prosedur Pengajuan Proposal Penelitian Tesis
Pada dasarnya, sejak semester awal mahasiswa sudah dapat
mengajukan proposal tesis untuk diujikan pada seminar usulan penelitian
(SUP). Dalam kaitan ini, mekanisme dan prosedur pengajuan proposal
penelitian tesis dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni:
1) Mekanisme dan Prosedur Penyusunan Proposal Tesis, yang
mencakup beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Mahasiswa melaksanakan penelitian pendahuluan atau tahapan
penelitian obervasional untuk menemukan masalah penelitian tesis.
b. Masalah penelitian tesis harus merupakan masalah sejati (genuine
problem) dan bukan merupakan masalah semu (pseudo problem)
apalagi masalah palsu (fake problem).
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 3
c. Berdasarkan masalah penelitian tesis yang telah ditemukan dalam
penelitian pendahuluan, mahasiswa menyusun proposal penelitian
tesis dengan cakupan pembahasan meliputi:
A. Latar Belakang Masalah
B. Permasalahan, yang meliputi identifikasi masalah,
pembatasan masalah dan perumusan masalah.
C. Kerangka Pemikiran / Kerangka Teori / Kerangka Konsep
(Kuantitatif)
D. Perumusan Hipotesis (Penelitian Kuantitatif)
E. Sumber
F. Tujuan Penelitian Tesis
G. Manfaat/Signifikansi Penelitian Tesis
H. Metode Penelitian Tesis
I. Sistematika Penulisan
J. Lampiran
d. Jumlah halaman proposal penelitian tesis berkisar 20-25 halaman
dengan ukuran kertas A4 dan margin atas kiri masing-masing 4 cm
dan margin kanan bawah masing-masing 3 cm.
2) Mekanisme dan Prosedur Pengajuan Proposal Penelitian Tesis
yang mencakup beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang ingin mengikuti seminar usulan penelitian (SUP),
menyampaikan proposal penelitian tesis yang telah digandakan
sebanyak 5 (lima) eksemplar kepada Ketua Program Studi di
lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Tangerang.
b. Ketua Program Studi membentuk Tim Penguji Proposal Penelitian
Tesis dalam Seminar Usulan Penelitian (SUP)
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 4
c. Mahasiswa yang dinyatakan lulus dalam Seminar Usulan Penelitian
(SUP) dapat melanjutkan penelitian tesis dengan dibimbing oleh
dua orang dosen pembimbing
d. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus dalam Seminar Usulan
Penelitian (SUP) wajib memperbaiki proposal penelitiannya agar
dapat diuji kembali pada SUP berikutnya.
e. Penulisan proposal tesis harus mengacu kepada Buku Pedoman
Penulisan Proposal Tesis Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Tangerang
B. Parameter Standar Penelitian Tesis
Setiap mahasiswa, dosen pembimbing maupun dosen penguji
penelitian tesis wajib memahami dengan baik paramater standar
penelitian tesis yang meliputi fungsi utama, tujuan dan ketentuan
penelitian tesis sebagai berikut:
1. Penelitian tesis merupakan tugas akhir mahasiswa dan merupakan
salah satu syarat untuk mencapai gelar magister di lingkungan
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang
2. Penelitian tesis merupakan analisis atau kajian teori, hubungan antar
teori, maupun pengujian hubungan antara teori dengan fakta-fakta
atau realitas yang mengarah kepada pembentukan teori baru.
3. Dalam konteks penelitian lapangan (field research), penelitian tesis
dapat mengenai institusi, organisasi, maupun unit kerja tertentu yang
ada hubungannya dengan teori dan atau penerapan teori dalam bidang
ilmu manajemen dan atau bidang ilmu pendidikan agama Islam.
4. Penelitian tesis dilaksanakan di bawah bimbingan 2 (dua) orang dosen
pembimbing penelitian tesis yang memenuhi syarat akademik.
Sedangkan ujian penelitian tesis diselenggarakan oleh Tim Penguji
Penelitian Tesis yang dibentuk oleh Ketua Program Studi di
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 5
lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Tangerang
5. Berdasarkan Kurikulum Program Studi Magister (S-2) Manajemen
dan Kurikulum Program Magister (S-2) Pendidikan Agama Islam,
penelitian tesis memiliki bobot SKS sebesar 6 SKS.
6. Ruang lingkup penilaian terhadap penelitian tesis dalam ujian
penelitian tesis meliputi:
a. Kompetensi mahasiswa dalam merumuskan masalah penelitian
tesis
b. Kompetensi mahasiswa dalam merumuskan kerangka berpikir
atau landasan teoretik penelitian yang membahas hubungan antar
teori, hubungan antar variabel dan metode penelitian yang
digunakan.
c. Kompetensi mahasiswa dalam bidang penulisan karya ilmiah
untuk jenjang magister.
d. Kompetensi mahasiswa dalam pemanfaatan sumber, uji validitas
data, reliablitas data, penggunaan aplikasi statistik dalam
penelitian kuantitatif dan penarikan kesimpulan yang sahih
berdasarkan kaidah yang berlaku.
e. Kelulusan penelitian tesis mahasiswa dari uji anti plagiarisme
7. Masa penelitian tesis adalah 1 (satu) semester atau selama 6 (enam)
bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan objektif
berdasarkan usul dari mahasiswa kepada Ketua Program Studi di
lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Tangerang
C. Uji Anti Plagiarisme Penelitian Tesis
Uji anti plagiarisme pada Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Tangerang ditetapkan dengan mengacu kepada Peraturan
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 6
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
Pada dasarnya plagiarisme merupakan tindakan mengklaim karya
ilmiah orang lain sebagai karya ilmiah sendiri dengan cara melakukan
penjiplakan dan pengambilan karya atau pendapat dan sebagainya dari
orang lain lalu mengklaimnya sebagai karya atau pendapat sendiri.
Plagiarisme adalah tindak pidana karena merupakan pencurian terhadap
hak cipta orang lain.
Plagiarisme dapat dibagi ke dalam beberapa kategori. Pertama,
plagiarisme kata per kata (Word for word Plagiarism) yakni jika seorang
penulis menyalin utuh kata-kata penulis lain tanpa menyebutkan
sumbernya. Kedua, plagiarisme terhadap sumber (Plagiarism of the
source) yakni jika seorang penulis menggunakan atau mengutip gagasan
pnulis lain tanpa dengan jelas menyebutkan sumbernya, Ketiga,
plagiarisme terhadap penulis suatu karya ilmiah, yakni jika seorang
penulis mengakui karya ilmiah orang lain sebagai karya ilmiah miliknya
sendiri. Keempat, self plagiarism, yakni jika seorang penulis
mempublikasikan karya ilmiah melalui lebih dari satu redaksi publikasi
karya ilmiah dan atau mendaur ulang karya ilmiah sendiri tanpa
perubahan yang berarti untuk disajikan kembali melalui redaksi publikasi
karya ilmiah.
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang
membentuk Majelis Etik Anti Plagiarisme dengan tugas pokok sebagai
berikut:
1. Menyelenggarakan rapat khusus atau sidang etik untuk melakukan
pembahasan dan pengujian anti plagiarisme terhadap karya ilmiah
dosen dan mahasiswa.
2. Majelis Etik Anti Plagiarisme menyelenggarakan rapat khusus atau
sidang etik hanya jika ada pelanggaran berat dan atau jika ada
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 7
pengaduan penulis asli atas tindak plagiarisme yang dilakukan dosen
atau mahasiswa.
3. Berdasarkan kepada ketentuan butir 2 di atas, rapat khusus atau siding
etik menjalankan kewenangannya untuk menjatuhkan sanksi berat
kepada dosen dan atau mahasiswa plagiator berupa diskualifikasi dari
kedudukan sebagai dosen dan mahasiswa dan atau pencabutan gelar
akademik berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh Majelis Etik
Anti Plagiarisme Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Tangerang.
D. Tahapan Penelitian Tesis
Tahapan penelitian tesis dimulai sejak proposal penelitian tesis
mahasiswa dinyatakan lulus dalam Seminar Usulan Penelitian (SUP).
Berikut ini adalah beberapa tahapan penelitian tesis:
1. Tahapan Administrasi Penelitian Tesis. Dalam hal ini Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang memberikan
rekomendasi penelitian tesis kepada mahasiswa untuk melaksanakan
penelitian di berbagai instansi/unit kerja pemerintah atau swasta
terakit dengan tema utama penelitian tesis. Rekomendasi ini
merupakan tindak lanjut dari penelitian observasi sebelumnya.
2. Tahapan Pembimbingan Penelitian Tesis. Dalam pelaksanaan
penelitian tesis, mahasiswa dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen
pembimbing. Dosen pembimbing madya membimbing mahasiswa
dalam bidang tema utama atau isi (content) sedangkan pembimbing
muda membimbing mahasiswa dalam bidang teknik penulisan
laporan dan penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Mahasiswa dan dosen pembimbing dapat menyepakati jadwal
pertemuan pembimbingan penelitian tesis dengan ketentuan bahwa
frekuensi pertemuan berkisar antara 5-6 kali tatap muka dalam
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 8
rentang waktu 1 (satu) semester atau sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
pertemuan dalam setiap bulan.
Untuk kepentingan optimalisasi bimbingan penelitian tesis, dosen
pembimbing dan mahasiswa tidak diperkenankan untuk mengurangi
ketentuan frekuensi dan jadwal pertemuan sebagaimana telah
dikemukakan di atas.
3. Tahapan Pelaporan Perkembangan Penelitian Tesis. Setiap
mahasiswa wajib melaporkan perkembangan penelitian tesis melalui
mekanisme ujian Work in Progress (WIP). Ujian Work in Progress
dilaksanakan oleh Tim Penguji untuk mengetahui tingkat
perkembangan pemikiran dan pelaksanaan penelitian tesis mahasiswa.
Tim Penguji memberikan penilaian terhadap setiap perkembangan
pemikiran dan kinerja mahasiswa dalam penelitian tesis. Ujian Work
in Progress dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) dalam masa penelitian
tesis mahasiswa, yakni WIP1, WIP2 dan WIP3.
4. Tahapan Ujian Penelitian Tesis. Mahasiswa yang telah selesai
dalam melaksanakan penelitian tesis dan lulus dalam pelaksanaan
pembimbingan maupun ujian work in progress sesuai dengan
tahapannya, dapat mengajukan diri untuk mengikuti ujian penelitian
tesis. Persyaratan akademik dan administratif ujian penelitian tesis
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Tangerang. Ujian penelitian tesis
dilaksanakan di hadapan Tim Penguji yang dibentuk berdasarkan
Surat Keputusan Rektor.
Tindak lanjut atas penelitian tesis mahasiswa yang telah dinyatakan
lulus dalam ujian penelitian tesis dapat berupa:
a) Penerbitan hasil penelitian tesis mahasiswa menjadi buku ber-
ISBN dengan hak cipta (copyright) pada mahasiswa peneliti.
b) Penerbitan hasil penelitian tesis mahasiswa menjadi artikel jurnal
dengan lingkup diseminasi meliputi: jurnal internasional, jurnal
nasional terakreditasi dan jurnal nasional tidak terakreditasi.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 9
BAB II
PENELITIAN TESIS
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, penelitian tesis merupakan
tugas akhir mahasiswa Program Studi di lingkungan Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Tangerang dan menjadi salah satu syarat untuk
mencapai gelar magister. Penelitian tesis merupakan bagian integral dari
standar kompetensi lulusan (SKL) dalam menganalisis teori, hubungan antar
teori, perkembangan historis teori maupun penerapannya di berbagai
korporasi, unit kerja, institusi pemerintah dan atau badan swasta lainnya.
Dalam penelitian tesis, teori-teori dapat diuji dan dikembangkan menjadi
variabel bebas maupun variabel terikat, untuk mengukur ada atau tidaknya
dan seberapa kuat hubungan antara teori dimaksud dengan fakta atau realitas.
Dalam disiplin ilmu manajemen dan disiplin ilmu pendidikan agama Islam,
teori-teori dikembangkan menjadi variabel-variabel untuk menguji atau
mengukur hubungan antara teori dengan fakta atau realitas pada lokus
penelitian tesis.
Ilustrasi berikut memberikan gambaran yang jelas mengenai konteks
hubungan antara teori dan fakta yang terkait dengan pengembangan teori
menjadi variabel penelitian untuk diuji atau diukur intensitas hubungannya
dengan fakta atau ralitas:
Gambar 2.1
Teori dan Realitas dalam Penelitian Tesis
Teori Teori Ilmu Mana-jamen
dan Ilmu Pendidi-kan Agama
Islam
Pengembangan Teori
Menjadi Variabel
Penelitian
Indeks Hubungan An-tar Variabel
Penelitian dan uji relasional Antar
Teori dan Antara Teori dengan
Realitas
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 10
A. Ruang Lingkup Masalah Penelitian Tesis
Masalah sejati (genuine problem) dalam penelitian tesis adalah
masalah yang ditemukan setelah peneliti melaksanakan kajian teori-teori
(pendekatan kualitatif) dan penelitian observasional (observatory level of
research) atau penelitian pendahuluan (pendekatan kuantitatif).
Pada tataran kualitatif, masalah penelitian dapat berupa persoalan
yang terkait dengan substansi sebuah teori maupun implikasinya terhadap
berbagai teori yang lain. Dalam pendekatan kualitatif, pertanyaan
mengenai suatu teori tertentu dapat berupa apa (what is) teori manajemen
atau teori pendidikan Islam yang dapat berimplikasi terhadap berbagai
teori lain. Peneliti mendeskripsikan hakikat teori dimaksud dan
menganalisis konteks hubungannya dengan teori lain melalui berbagai
pendekatan yang mungkin digunakan.
Pada tataran kuantitatif, masalah sejati dapat berada pada 2 (dua)
ujung ekstrem dari suatu keadaan manajerial di dunia manajemen
maupun prestasi belajar di dunia pendidikan. Misalnya, tinggi atau
rendahnya gaji pegawai dan hubungannya dengan baik atau buruknya
kualitas aspek manajerial yang lain termasuk kualitas kinerja dan layanan.
Selain itu, tinggi atau rendahnya gaji pegawai dapat menjadi variabel
terikat dari berbagai variabel bebas yang mungkin saja berpengaruh
terhadapnya. Dengan kata lain, tinggi atau rendahnya gaji pegawai dapat
dipengaruhi oleh baik buruknya kualitas manajemen suatu perusahaan
atau perkantoran berdasarkan nisbah korelasi yang objektif.
Ruang lingkup masalah penelitian tesis Program Studi Magister (S-2)
Manajemen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Tangerang meliputi:
1) Masalah yang terkait dengan analisis teoretik bidang ilmu manajemen
dan berbagai aspeknya. Penelitian tesis dalam hal ini mendeskripsikan
dan menganalisis substansi suatu teori maupun hubungannya dengan
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 11
teori lain, pemikiran tokoh yang membentuk teori baru dalam ilmu
manajemen, analisis komparatif mengenai teor-teori ilmu manajemen
dan analisis terhadap penerapan teori-teori ilmu manajemen di dalam
korporasi, unit kerja, institusi pemerintah dan badan-badan swasta.
2) Masalah yang terkait dengan pengembangan teori-teori ilmu
manajemen ke dalam variabel bebas dan variabel terikat untuk
menguji atau mengukur ada tidaknya, atau seberapa kuat, hubungan
antar variabel penelitian di dalam suatu korporasi, unit kerja, institusi
pemerintah dan badan-badan swasta. Parameter standar dalam
penelitian kuantitatif ini adalah bahwa hubungan antar variabel yang
dianalisis sekurang-kurangnya terdiri dari 2 (dua) variabel bebas (X1
dan X2) terhadap 1 (satu) variabel terikat (Y) atau 1 (satu) variabel
bebas (X) terhadap 2 (dua) variabel terikat (Y1 dan Y2).
3) Masalah yang terkait dengan pengembangan teori ilmu manajemen
dalam konteks irisannya dengan teori dan atau disiplin ilmu yang lain
kemudian menjadi analisis prediktif mengenai pembentukan teori
baru atau bahkan disiplin ilmu. Salah satu contohnya adalah irisan
salah satu cabang ilmu manajemen, yakni ilmu pemasaran, dengan
disiplin ilmu politik yang kemudian membentuk sebuah disiplin ilmu
baru yang disebut sebagai ilmu pemasaran politik (political
marketing).
4) Masalah yang terkait dengan pemanfaatan teori mazhab-mazhab
dalam ilmu manajemen untuk mengukur tingkat keberhasilan,
kegagalan maupun daya tahan sebuah korporasi, unit kerja, institusi
pemerintah dan badan-badan swasta. Dengan kata lain, penelitian ini
menganalisis tingkat keberhasilan, kegagalan maupun daya tahan
suatu korporasi, unit kerja, institusi pemerintah dan badan-badan
swasta.dilihat dari perspektif pemanfaatan teori mazhab-mazhab
dalam ilmu manajemen.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 12
Ruang lingkup masalah penelitian tesis Program Studi Magister (S-2)
Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Tangerang meliputi:
1) Masalah yang berkaitan langsung dengan bidang ilmu pendidikan
agama Islam. Proposal tesis yang tidak memiliki relevansi dengan
bidang ilmu pendidikan agama Islam dengan sendirinya akan ditolak.
Ruang lingkup masalah yang diteliti dapat mengenai teori, aspek-
aspek pembelajaran, komponen-komponen maupun sejarah dan
fenomena sosial berbagai insitusi pendidikan agama Islam.
2) Masalah yang bersifat teoretik yakni yang berkaitan dengan kajian
perkembangan teori-teori pendidikan agama Islam pada zaman klasik,
zaman pertengahan dan zaman modern.
3) Masalah yang berkaitan dengan pengujian secara empirik terhadap
berbagai teori pendidikan agama Islam. Teori-teori pendidikan agama
Islam yang diuji secara empirik dapat mengenai aspek-aspek
kurikulum pendidikan, perencanaan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, metode pembelajaran evaluasi kegiatan pembelajaran,
komponen pendidikan, dan pembentukan kepribadian peserta didik.
Termasuk pula ke dalam kategori ini adalah pengujian secara empirik
berbagai faktor, teoretikal maupun praktikal, yang cukup signifikan
terhadap realitas kependidikan pada diri peserta didik (kognitif,
psikomotorik dan afektif), institusi pendidikan dan bahkan realitas
sosial kemasyarakatan. Dalam konteks ini terdapat berbagai variabel
penelitian yang patut diduga berpengaruh terhadap variabel lainnya.
4) Masalah yang berkaitan dengan upaya pengembangan pendidikan
agama Islam. Salah satu aspek yang cukup penting dalam konteks ini
adalah hubungan atau irisan antara bidang ilmu pendidikan agama
Islam dengan berbagai bidang ilmu lainnya. Misalnya hubungan antara
bidang ilmu pendidikan agama Islam dengan bidang ilmu sejarah
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 13
menghasilkan analisis tentang sejarah pendidikan agama Islam pada
zaman klasik, zaman pertengahan atau zaman modern. Contoh lainnya
adalah hubungan antara bidang pendidikan agama Islam dengan
bidang ilmu sosiologi dapat menghasilkan analisis komparatif
mengenai prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan
agama Islam di wilayah perkotaan atau pedesaan. Demikian
seterusnya.
5) Masalah yang secara khusus berkaitan dengan perbandingan
penerapan metode pembelajaran dan pengaruhnya terhadap daya serap
maupun prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama
Islam.
B. Pendekatan Penelitian Tesis
Secara umum, ada 2 (dua) pendekatan yang dapat digunakan dalam
penelitian tesis yakni pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
Dalam pendekatan kualitatif unsur dasar analisis adalah kata atau
gagasan. Dalam kaitan dengan teori, pendekatan kualitatif
mengembangkan teori. Dalam kaitan dengan masalah penelitian,
pendekatan kualitatif mengkaji pertanyaan “apa”, “bagaimana” dan
“mengapa”. Teknik pengumpulan informasi dalam pendekatan kualitatif
adalah observasi, wawancara, dokumen dan bahan-bahan audio-visual.
Dalam pendekatan kuantitatif, unsur dasar analisis adalah angka.
Dalam kaitan dengan teori, pendekatan kuantitatif menguji teori. Dalam
kaitan dengan masalah penelitian, pendekatan kuantitatif meneliti
pertanyaan “berapa banyak” dan “seberapa kuat” (hubungan antar
variabel yang diteliti). Teknik pengumpulan informasi dalam pendekatan
kuantitatif adalah observasi, wawancara dan kuesioner (angket).
Hubungan antar variabel dalam pendekatan kuantitatif dihitung
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 14
berdasarkan rumus koefisien hubungan antar variabel yang relevan,
misalnya rumus koefisien hubungan product moment dan sebagainya.
Pendekatan ketiga disebut sebagai pendekatan semi kualitatif yakni
penerapan pendelatan kualitatif ke dalam penelitian lapangan (field
research) dmana hubungan antar variabel disebutkan dalam skala
mayoritas dan tidak dihitung dengan menggunakan rumus koefisien
hubungan antar variabel. Pendekatan ini terkadang disebut juga sebagai
pendekatan semi kuantitatif karena hubungan antar variaelnya tidak
dihitung berdasarkan rumus koefisien hubungan antar variabel.
Mahasiswa dapat menggunakan pendekatan lain yang tetap
berselaras dengan pilihan pokok masalah atau tema penelitian tesisnya.
C. Perumusan Hipotesis, Kerangka Teori dan Operasionalisasi Variabel
1. Perumusan dan Uji Hipotesis
Hipotesis lazimnya dianggap sebagai alat penting dalam
penelitian. Fungsi utamanya adalah untuk menyatakan eksperimen dan
observasi baru. Sebenarnya, banyak eksperimen dilakukan dengan
objek uji hipotesis yang jelas. Para pembuat kebijakan sering
berhadapan dengan situasi yang membuat mereka perlu melakukan uji
hipotesis atas dasar informasi yang ada lalu mengambil keputusan
berdasarkan hasil uji hipotesis itu.
Dalam ilmu sosial, dimana pengetahuan langsung mengenai
parameter populasi masih sangat jarang, uji hipotesis merupakan
strategi yang sering digunakan untuk memutuskan apakah sebuah
sampel data dapat memberikan dukungan bagi hipotesis untuk menjadi
dasar bagi generalisasi. Dengan demikian, uji hipotesis menjadi dasar
bagi pernyataan probabilitas tentang parameter. Hipotesis mungkin
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 15
saja tidak dapat dibuktikan secara mutlak, namun pada prakteknya
hipotesis diterima jika ia menjadi sebuah uji yang kritis.1
Pada dasarnya, hipotesis diartikan hanya sebagai sebuah asumsi
atau dugaan yang harus dibuktikan atau ditolak. Namun bagi seorang
peneliti, hipotesis merupakan sebuah proposisi atau seperangkat
proposisi yang diajukan sebagai penjelasan bagi sekumpulan
fenomena yang dianggap sebagai acuan awal penelitian atau diterima
sebagai sesuatu dengan tingkat kemungkinan yang tinggi menurut
fakta-fakta yang ada. Sering kali sebuah hipotesis penelitian menjadi
sebuah pernyataan prediktif, yang menghubungkan sebuah variabel
bebas dengan sebuah variabel terikat.2 Hipotesis juga diartikan sebagai
pernyataan sementara yang dapat diuji melalui pengumpulan data.3
Karl Popper, sebagaimana dikutip Geoffrey Marczyk, menyatakan
bahwa syarat utama hipotesis adalah kemungkinan kebenaran atau
kesalahannya atau kemungkinan untuk diterima maupun ditolak
(falsifiability). Dengan kata lain, peneliti harus mampu membuktikan
bahwa hipotesis adalah salah. Jika sebuah hipotesis tidak dapat
dibuktikan kesalahannya, ilmu tidak dapat digunakan untuk menguji
hipotesis.4
Hipotesis harus memiliki beberapa sifat berikut ini:
a) Hipotesis harus jelas dan akurat. Jika tidak demikian, kesimpulan
yang ditarik darinya menjadi tidak reliabel.
b) Hipotesis harus dapat diuji. Hipotesis dikatakan dapat diuji jika
deduksi dapat dibuat darinya yang kemudian dapat diterima atau
ditolak berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
1CR. Kothari, Research Methodology Methods and Techniques, (New Delhi: New Age
International (P) ltd, 2004), 184 2CR. Kothari, Research Methodology Methods and Techniques, 184
3Marguerite G. Lodico, et.al., Methods in Educational Research From Theory to
Practice, (San Fransisco: John Wiley and Sons, 2010), 10 4Geoffrey Marczyk et., al., Essentials of Research Design and Methodology, 9
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 16
c) Hipotesis harus menyatakan hubungan antara variabel-variabel
yang diteliti jika hipotesis tersebut merupakan hipotesis relasional.
d) Hipotesis harus dibatasi ruang lingkupnya dan harus spesifik. Yang
harus diingat oleh peneliti adalah bahwa hipotesis yang lebih sempit
akan menjadi lebih mudah untuk diuji.
e) Hipotesis harus memiliki rujukan empirik sebab ia harus
menjelaskan fakta-fakta yang memang membutuhkan penjelasan.5
Sedangkan yang dimaksud dengan uji hipotesis adalah
menyatakan (berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti)
apakah suatu hipotesis merupakan hipotesis yang valid ataukah tidak.
Dalam uji hipotesis, pertanyaan utama adalah apakah menerima
hipotesis nol atau menolaknya.6
Prosedur pengujian hipotesis mencakup semua langkah yang
harus ditempuh untuk memilih menerima atau menolak hipotesis nol.
Langkah-langkah untuk menguji hipotesis, antara lain adalah:7
a) Membuat sebuah pernyataan formal. Langkah ini mencakup
penyusunan sebuah pernyataan formal mengenai hipotesis nol (H0)
maupun hipotesis alternatif (Ha). Artinya bahwa hipotesis harus
dinyatakan dengan jelas, dengan mempertimbangkan sifat dasar
masalah penelitian.
b) Memilih derajat signifikansi (α). Hipotesis diuji berdasarkan derajat
signifikansi yang telah ditetapkan sejak awal. Derajat signifikansi
bisa saja sebesar 5%, atau 1% dan sebagainya.
c) Memilih pola distribusi. Setelah menetapkan derakat signifikansi,
langkah berikutnya dalam uji hipotesis adalah menentukan pola
distribusi sampel yang sesuai. Pemilihan ini pada umumnya berada
di antara distribusi normal dan distribusi tabel (t-distribution).
5CR. Kothari, Research Methodology Methods and Techniques, 185
6CR. Kothari, Research Methodology Methods and Techniques, 191
7CR. Kothari, Research Methodology Methods and Techniques, 191
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 17
d) Menghitung probabilitas. Langkah ini harus ditempuh untuk
menghitung probabilitas bahwa hasil sampel menyebar secara
merata, jika sekiranya hipotesis nol benar secara faktual.
Untuk melakukan uji hipotesis asosiatif, ada beberapa langkah
yang dapat ditempuh, sebagai berikut:
a) Menghitung koefisien korelasi antar variabel dalam sampel.
b) Menguji signifikansi koefisien korelasi antar variabel dalam
sampel.
c) Uji hipotesis ini tidak berlaku bagi sampling jenuh.8
Pada dasarnya uji hipotesis dilakukan untuk menerima atau
menolak dua macam hipotesis, yakni hipotesis nol (H0, disebut juga
hipotesis penelitian) dan hipotesis alternatif (Ha atau H1, disebut juga
hipotesis alternatif). Dalam statistik, hipotesis nol dan hipotesis
alternatif ditulis dengan rumus persamaan:
Hipotesis nol : H0 : π1= π2
Hipotesis alternatif : Ha : π1≠ π2.
Dengan menggunakan rumus persamaan statistik hipotesis
alternatif (Ha : π1≠ π2) ditunjukkan tidak adanya hubungan antara
variabel yang diteliti. Hipotesis alternatif digunakan untuk
mencerminkan apa yang ingin ditemukan melalui penelitian.
Sedangkan hipotesis nol (H0 : π1= π2) menunjukkan adanya hubungan
antara variabel yang diteliti dan digunakan sebagai dasar bagi uji
statistik.9
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini mencakup
semua hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut:
8Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, op.cit, 224
9Bernard C. Beins and Maureen A. McCarthy, Research Methods and Statistics, (New
Jersey: Pearson Education, 2012), 151
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 18
Hipotesis Pertama
H0 = PY – 1 = 0
H1 = PY – 1 > 0
H0 = Tidak ada pengaruh positif antara variabel X1 dan Y
H1 = Ada pengaruh positif antara variabel X1 dan Y
Hipotesis Kedua
H0 = PY – 2 = 0
H1 = PY – 2 > 0
H0 = Tidak ada pengaruh positif antara variabel X2 dan Y
H1 = Ada pengaruh positif antara variabel X2 dan Y
Hipotesis Ketiga
H0 = ʃY – 12 = 0
H1 = ʃY – 12 > 0
H0 = Tidak ada pengaruh positif antara variabel X1 dan variabel
X2 secara bersama-sama terhadap variabel Y
H1 = Ada pengaruh positif antara variabel X1 dan variabel X2
secara bersama-sama terhadap variabel Y
2. Kerangka Teori
Dalam penelitian, kerangka teori merupakan uraian atau proposisi
tentang kerangka konsep pengkajian masalah yang telah diidentifikasi
dan dirumuskan.
Dalam pendekatan kualitatif, kerangka teori dapat berupa:
a) Uraian mengenai perkembangan pemikiran atau teori dari tahapan
awal atau dasar hingga perkembangan mutakhirnya. Uraian
mengenai hal ini tidak hanya berkaitan dengan aspek historis (tarikh
perkembangan pemikiran atau teori) belaka, namun juga mencakup
konstruk logika (logical construct) yang mampu menganalisis dan
menjelaskan masalah yang telah dirumuskan.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 19
b) Uraian singkat mengenai hubungan antara teori-teori mengenai
masalah yang diteliti dengan berbagai teori lain yang relevan.
Tipologi hubungan antar teori ini dapat merupakan hubungan antara
tesis, antitesis dan sintesis, serta dapat pula merupakan analisis
komparatif mengenai kedudukan teori yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti dengan berbagai teori lain yang relevan.
c) Kerangka teori dalam penelitian kualitatif dapat pula berupa kajian
literatur (literature review) sebagai sumber (referensi) berbagai
teori yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Dalam pendekatan kuantitatif, kerangka teori dapat berupa:
a) Uraian mengenai teori utama (grand theory) yang dijadikan
landasan dalam penelitian tesis. Teori utama ini harus dijelaskan
secara terperinci mulai dari alasan pemilihan suatu teori, proses
muncul suatu teori, para tokohnya, perkembangan teori, dan
kekuatan maupun kelemahan teori tersebut. Selain teori utama,
perlu pula dijelaskan teori tengah (middle theory), yakni
pandangan para ahli mengenai masalah yang diteliti. Meski middle
theory belum mencapai taraf teori, namun ia merupakan hasil
penelitian dan argumentasi yang logis sehingga dapat digunakan
untuk memperjelas masalah yang diteliti.
b) Uraian yang menjelaskan konsep-konsep di dalam asumsi teoretik
yang akan digunakan untuk mengabstraksikan (mengistilahkan)
unsur-unsur fenomena yang akan diteliti dan bagaimana hubungan
di antara konsep-konsep tersebut.
Uraian mengenai variabel-variabel yang diturunkan dari konsep-
konsep terpilih tadi dan bagaimana hubungan di antara variabel-
variabel tersebut, serta hal-hal apa saja yang dijadikan indikator untuk
mengukur variabel-variabel yang bersangkutan.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 20
3. Operasionalisasi Variabel
Yang dimaksud dengan operasionalisasi variabel adalah
serangkaian tindakan untuk menemukan indeks yang terukur, valid
dan dapat dihitung bagi variabel bebas maupun variabel terikat dan
dapat digunakan untuk menangani variabel pada dua tingkatan atau
lebih. Operasionalisasi variabel sangat penting mengingat tidak semua
variabel dapat dengan mudah diukur. Operasionalisasi variabel juga
dapat membuat hipotesis menjadi kuat, jelas dan mampu merumuskan
standar variabel yang digunakan di dalam penelitian.10
Operasionalisasi variabel mencakup unsur variabel itu sendiri
sebagai kelas terbesar dalam operasionalisasi variabel. Dimensi
adalah kelas berikutnya yang merupakan pemilahan variabel ke dalam
beberapa kategori yang di dalam teori tertentu yang akan diuji
hubungannya dengan realitas. Sedangkan indikator menunjukkan sifat
atau karakter dimensi yang dijelaskan dalam teori dan yang ingin diuji
hubungannya dengan realitas.
Kemudian yang tercantum di dalam indikator menjadi bahan
utama pembuatan daftar pertanyaan dalam angket (kuesioner) untuk
menghimpun data perseptual responden dalam konteks pengujian
hubungan antara teori dan realitas.
Operasionalisasi variabel umumnya digunakan dalam penelitian
kuantitatif dan logika yang diterapkan adalah logika deduktif yakni
penarikan kesimpulan yang berasal dari prinsip-prinsip umum (teori)
ke dalam kasus-kasus dalam realitas partikular.
10
Muhammad Usman Tariq,
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 21
BAB III
SISTEMATIKA PENULISAN TESIS
Dapat dikemukakan bahwa penulisan tesis yang baik adalah penulisan
tesis yang sistematik. Artinya, penulisan tesis telah memenuhi kualifikasi
penulisan yang baik seperti memiliki pola, struktur dan sistematika yang jelas
dan gamblang. Kualitas penulisan tesis secara umum ditentukan oleh
kemampuan peneliti tesis dalam memilah atau melakukan kategorisasi ide
dengan berdasarkan kepada alur pemikiran tertentu.
Secara umum, peneliti dapat melakukan pemilahan atau kategorisasi
gagasan ke dalam bab-bab, lalu bab dibagi ke dalam beberapa sub bab dan
bahkan sub bab dapat dibagi ke dalam beberapa sub bab berdasarkan
kebutuhan maupun alur pemikiran tertentu.
Ada beberapa alur pemikiran dalam pemilahan atau kategorisasi gagasan.
Pertama, alur pemikiran teoretik. Kedua, alur pemkiran berdasarkan isi
bahasan dalam tesis. Ketiga, alur pemikiran deduktif. Keempat, alur
pemikiran induktif.
A. Alur Pemikiran Teoretik
Alur pemikiran teoretik ini menjelaskan sebuah teori besar menurut
sifat-sifat atau karakteristika, sejarah dan pertautannya dengan berbagai
teori lain sehingga memperjelas konstruk teori besar yang sedang diteliti.
Peneliti perlu memguraikan secara lebh terpeinci mengenai substansi dan
konstruk teori yang ditelitinya, yang mungkin berkaitan dengan biografi
penemu teori, konteks hubungan teori dimaksud dengan berbagai teori
yang ada, misalnya jika dilihat melalui perspektif Hegelian (tesis,
antitesis, sintetis), dan sebagainya.
Karena itu, kepada peneliti diberi keleluasaan dalam melakukan
pemilahan atau kategorisasi pemikiran ke dalam bab maupun sub bab
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 22
dengan jumlah yang dapat ditentukannya dan yang sesuai dengan
kebutuhannya. Yang terpenting adalah bahwa pemilahan atau kategorisasi
pemikiran dimaksud memang memperjelas paparan peneliti mengenai
teori yang tengah dibahasnya dalam penelitian tesis.
B. Alur Pemikiran Berdasarkan Isi Bahasan Dalam Tesis
Alur pemikiran ini lazim digunakan dalam pendekatan penelitian
kuantitatif, yakni ketika peneliti hanya membahas variabel-variabel
penelitian yang sedang ditelitinya saja dalam penelitian tesis dalam bab
mengenai landasan teoretik penelitian. Dalam bab pendahuluan, peneliti
telah membuktikan bahwa variabel-variabel penelitian yang akan
ditelitinya memang memenuhi kualifikasi rasional untuk diteliti. Karena
itu, dalam pemilahan atau kategorisasi pemikiran ke dalam bab maupun
sub bab, peneliti akan menemukan cukup banyak kemudahan.
Misalnya, dalam Bab 3, peneliti menguraikan tentang hasil penelitian
terdahulu terkait dengan variabel-variabel penelitian yang sama. Hal ini
untuk menunjukkan positioning variabel-variabel penelitian saat ini
dibandingkan dengan penelitian terdahulu. Hasilnya dapat berupa
pembuktian atas unsur kebaruan (novelty) penelitian saat ini jika dilihat
dari perspektif penelitian terdahulu.
Dalam bab 4, peneliti menjelaskan tentang penelitian yang secara
keseluruhan menguraikan aspek-aspek yang terkait dengan metode
penelitian, teknik sampling, operasionalisasi variabel, teknik
penghimpunan, distribusi dan pengolahan data, teknik perhitungan
koefisien hubungan antara variabel, dan penyampaian hasil penelitian
yang telah dilaksanakan.
Dalam bab 5, peneliti menyampaikan kesimpulan hasil penelitian dan
rekomendasi kepada berbagai pihak terkait. Pernarikan kesimpulan dapat
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 23
dilakukan melalui silogisme, definisi luas (broad definition) dan cara lain
yang tetap sesuai dengan ketentuan ilmiah dalam pernarikan kesimpulan.
C. Alur Pemikiran Deduktif
Alur ini lazim digunakan dalam pendekatan penelitian kuantitatif.
Sebagaimana telah diketahui bahwa pendekatan penelitian kuantitatif
bertujuan untuk menjelaskan kemungkinan ada atau tidaknya hubungan
antara teori dengan fakta empirik pada kasus-kasus partikular. Karena itu,
dalam penelitiannya, peneliti membagi variabel yang ditelitinya ke dalam
2 (dua) bagian, yakni variabel bebas (Independent variable) dan variabel
terikat (dependent variable).
Variabel bebas umumnya berisi teori dengan berbagai dimensi dan
indikatornya yang akan diuji hubungannya dengan realitas partikular pada
kasus-kasus tertentu. Ketelitian peneliti dalam merumuskan dimensi dan
indikator variabel bebas akan sangat menentukan validitas hasil
penelitiannya.
Sedangkan variabel terikat biasanya berisi fakta-fakta empirik yang
dirumuskan sedemikian rupa dan menjadi alat uji bagi ada atau tidaknya
hubungan antara variabel bebas (teroi) dan variabel terikat (realitas).
Sumber fakta empirik ini dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) bagian.
Pertama, data hasil observasi, misalnya daftar hadir guru yang menjadi
indikator bagi tingkat disiplin kehadiran guru. Kedua, data perseptual
responden yang dihasilkan melalui angket (kuesioner).
Data perseptual responden menjadi penting karena 2 (dua) hal.
Pertama, persepsi responden bedasarkan pengalamannya, misalnya, dapat
menunjukkan apakah suatu teori manajemen tertentu dilaksanakan atau
tidak dilaksanakan oleh suatu korporasi atau organisasi tertentu. Dengan
demikian, ia menjadi alat uji bagi ada atau tidaknya hubungan antara teori
dengan realitas empirik tertentu. Kedua, pertanyaan-pertanyaan dalam
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 24
kuesioner dirumuskan dengan mengacu telak kepada teori menurut
dimensi dan indikatornya. Karena itu, persepsi responden dapat
digunakan sebagai alat uji apakah suatu teori diberlakukan atau tidak
pada suatu korporasi atau organisasi tertentu.
D. Alur Pemikiran Induktif
Alur ini lazim digunakan dalam pendekatan penelitian kualitatif.
Sebagaimana telah diketahui bahwa pendekatan penelitian kualitatif
bertujuan untuk menjelaskan atau menafsirkan realitas pertikular tertentu.
Karena itu, peneliti akan melakukan observasi untuk merangkum
berbagai karakteristika realitas pertikular tertentu untuk ditarik
relevansinya dengan teori-teori yang ada.
Karena itu, peneliti mengawali penelitiannya dengan mengkaji
karakteristika kasus-kasus partikular lalu menarik kesimpulan yang
bersifat umum berupa paparan mengenai relevansi karakteristika kasus-
kasus partikular dengan cakupan karaktertistika pada teori-teori yang ada.
Inilah yang dimaksud dengan alur pemikiran induktif, yakni menarik
kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat partkular.
Validitas penarikan kesimpulan akan sangat ditentukan oleh ketelitian
peneliti dalam menarik garis relevansi antara karakteristika suatu kasus
partikular dengan cakupan karakteristika pada teori-teori yang ada.
E. Sistematika Penulisan Tesis dengan Metode Penelitian Kuantitatif
1. Bagian AWAL
1) HALAMAN JUDUL
2) LEMBAR PERSETUJUAN
3) LEMBAR PENGESAHAN
4) SURAT PERNYATAAN
5) ABSTRACT
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 25
6) ABSTRAK
7) KATA PENGANTAR
8) DAFTAR ISI
9) DAFTAR TABEL
10) DAFTAR GAMBAR
11) DAFTAR LAMPIRAN
2. Bagian INTI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun
sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik
yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan ideal
akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak
semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang
fenomenal adalah saat menjadi perhatian banyak orang dan di
bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat.
Ade Suyitno (2012) mengemukakan cara membuat latar
belakang masalah sebagai berikut: (1) Pada bagian awal latar
belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan di
angkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum
tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut focus;
(2) Pada bagian tengah ungkapkan data dan pendapat ahli
berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika
tidak segera di atasi, (3) Pada bagian akhir di isi dengan alternatif
solusi yang bisa di tawarkan dan akhirnya muncullah judul.
Sementara itu Koswara (2012) mengemukakan bahwa latar
Belakang Masalah Penelitian hendaknya berisi: (1) Uraian tentang
fokus masalah yang akan diteliti yang dihadapi sekarang (existing
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 26
conditions), dilengkapi dengan data sekunder; (2) Uraian
penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang dikemukakan
dalam Judul dipandang menarik, penting dan perlu diteliti; (3)
Uraian kedudukan masalah penelitian tsb dalam lingkup
permasalahan yang lebih luas; (4) Keaslian penelitian
dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi
belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan
dengan tegas beda penelitian tsb dengan yang sudah pernah
dilakukan; (5) Tegaskan bahwa hasil penelitian tsb akan
memberikan sumbangan baru bagi perkembangan ilmu
pengetahuan; (6) Dari kelima hal tsb dapat disimpulkan rationale
atau state of the art dari penelitian itu.
B. Identifikasi Masalah
Dalam identifikasi masalah, dipaparkan seluruh masalah
yang ditemukan dalam latar belakang masalah tersebut di atas.
Oleh karena itu harus dihindari memunculkan masalah yang tidak
memiliki landasan/pijakan dari latar belakang masalah. Bagian
identifikasi masalah ini memiliki fungsi untuk menunjukkan
bahwa banyak masalah yang dapat diangkat menjadi masalah
penelitian. Kemukakan paling sedikit 2 x jumlah variabel.
C. Pembatasan Masalah
Sebagaimana dikemukakan pada Identifikasi Masalah
tersebut di muka, banyak masalah yang dapat diangkat menjadi
masalah penelitian. Namun demikian, perlu adanya pembatasan
masalah yang akan diteliti dengan mempertimbangkan
relevansinya dengan judul penelitian, ketersediaan waktu, biaya,
tenaga pelaksana dan lain sebagainya. Lazimnya pembatasan
masalah itu identik dengan sebutan variabel penelitian.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 27
D. Perumusan Masalah
Masalah penelitian yang terseleksi pada pembahasan
Pembatasan Masalah selanjutnya dikemukakan dalam perumusan
masalah yang berupa kalimat tanya. Misal suatu penelitian
kuantitatif dengan tiga variabel bebas (X1, X2 dan X3) diduga
berpengaruh terhadap suatu variabel terikat (Y) dengan Analisis
Regresi, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh variabel X1 terhadap Y?
2. Seberapa besar pengaruh X2 terhadap Y?
3. Seberapa besar pengaruh X3 terhadap Y?
4. Seberapa besar pengaruh X1, X2 dan X3 secara bersama-sama
terhadap Y?
E. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian adalah untuk melaksanakan kegiatan
pengumpulan data yang akan digunakan dalam memecahkan
masalah yang telah dirumuskan. Sedangkan tujuan tujuan
penelitian adalah untuk :
1. Mengungkapkan dan menganalisis besarnya pengaruh variabel
X1 terhadap Y
2. Mengungkapkan dan menganalisis besarnya pengaruh variabel
X2 terhadap Y
3. Mengungkapkan dan menganalisis besarnya pengaruh variabel
X3 terhadap Y, dan
4. Mengungkapkan dan menganalisis besarnya pengaruh variabel
X1, X2 dan X3 secara bersama-sama terhadap Y
Hindari rumusan masalah “Apakah terdapat pengaruh variabel X1
terhadap Y ? Sebab tanpa penelitianpun kita dapat menjawab
“ada”, sementara yang kita perlukan adalah “ada namun
dilengkapi dengan berapa besarannya”.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 28
F. Manfaat Penelitian
Pada umumnya manfaat penelitian terbagi dalam dua
bagian, yaitu manfaat untuk pengembangan ilmu manajemen atau
pendidikan dan untuk kepentingan praktisi sebagai
pembanding dalam pelaksanaan manajemen atau pendidikan pada
bidang tugasnya masing-masing.
G. Sistematika Penulisan
Menjelaskan secara ringkas isi tiap sub bab dalam bab-bab
yang terdapat di dalam tesis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berikut adalah urutan pustaka pada penelitian kuantitatif dengan 3
variabel bebas dan 1 variabel terikat dengan Analisis Regresi (jika
variabelnya lebih agar menyesuaikan).
A. Teori Manajemen / Pendidikan (sesuai konsentrasi studi pada
prodi MM) dengan sintesisnya
B. Teori Variabel Bebas X1 dengan sintesisnya
C. Teori Variabel Bebas X2 dengan sintesisnya
D. Teori Variabel Bebas X3 dengan sintesisnya
E. Teori Variabel Terikat Y dengan sintesisnya
F. Tinjauan Hasil Penelitian Sebelumnya
Kutip dari kesimpulan atau abstrak tesis dan atau disertasi dan
atau jurnal manajemen terakreditasi yang relevan.
G. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses
penelitian. Dengan demikian Kerangka Pemikiran harus
menerangkan:
1. Mengapa penelitian dilakukan?
2. Bagaimana proses penelitian dilakukan?
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 29
3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
4. Untuk apa hasil penelitian diperoleh?
Lebih baik jika dilengkapi skema/bagan Kerangka Berpikir,
dengan contoh sebagi berikut:
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 30
H. Hipotesis Penelitian
Yang dimaksud dengan hipotesis penelitian di sini adalah
hipotesis yang bersifat umum yaitu mengemukan bahwa :
“Terdapat pengaruh positif variabel X1, X2 dan X3 secara sendiri-
sendiri (parsial) maupun secara bersama-sama (simultan)
terhadap Y, semakin besar nilai variabel X1, X2 dan X3 maka akan
semakin besar pula nilai variabel Y tersebut”.
Untuk hipotesis penelitian dengan metode jalur agar
menyesuaikan. Misalnya: “Terdapat pengaruh X1 dan X2 terhadap
Y melalui variabel perantara (X3 atau Y1)”.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Kemukakan bahwa penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan alasan-alasannya merujuk kepada pustaka yang
digunakan. Buat gambar atau bagan yang menunjukkan pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini desain
penelitian yang menggunakan Anilisis Regresi dan Analisis Jalur
dibuat sesuai dengan variabelnya masing-masing.
B. Definisi Operasional Variabel
Kemukakan definisi setiap variabel satu demi satu
berdasarkan pustaka yang dirujuk. Awali dengan Variabel Bebas
X1 dilengkapi dengan tabel kisi-kisi operasional variabel X1
yang memuat kolom nama variabel – dimensi - indikator - nomor
item dalam kuesioner. Demikian selanjutnya untuk variabel X2, X3
dan Y atau sesuai dengan jumlah variabel penelitiannya.
Dengan demikian terdapat 4 tabel operasional variabel dengan
ulasannya masig-masing.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 31
C. Populasi dan Sampel
Lebih dahulu jelaskan definisi populasi dan sampel sesuai
pustaka yang dirujuk. Kemudian kemukakan populasi penelitian
tentang berapa jumlahnya dan di mana lokasinya (suatu lembaga,
desa, kampung dan sebagainya). Jika populasi < 100 orang
sebaiknya diambil seluruhnya untuk dianalisis, namun jika
populasinya > 100 orang sebaiknya dilakukan pengambilan
sampel mengacu pendapat para pakar atau ditetapkan dengan salah
satu rumus penarikan sampel, misalnya Rumus Slovin. Perlu
dipertimbangkan pula pada situasi di mana populasinya heterogen
untuk pengambilan sampel secara strata.
Rumus Slovin:
n =
( )
di mana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau
diinginkan, misalnya 5%.
Menurut Sugiyono (2004) pada perhitungan yang
menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan ke
atas. Sugiyono mengemukakan pula cara menentukan ukuran
sampel yang sangat praktis, yaitu dengan tabel Krejcie. Dengan
cara tersebut tidak perlu dilakukan perhitungan yang rumit.
Krejcie dalam melakukan perhitungan sampel didasarkan atas
kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai
kepercayaan 95% terhadap populasi.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 32
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data primer pada penelitian kuantitatif
pada umumnya menggunakan alat pengumpulan data berupa
kuesioner yang dibuat berdasarkan tabel kisi-kisi operasional
variabel tersebut di muka. Nilai skor jawaban pada kuesioner
dibuat berdasarkan skala Likert dari nilai 1 (terendah) sampai
dengan nilai 5 (tertinggi) untuk setiap item pada kuesioner tiap
variabel. Sebagai contoh nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju
(STS), nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), nilai 3 untuk Ragu-Ragu
(R), nilai 4 untuk Setuju (S) dan nilai 5 untuk Sangat Setuju (SS).
Alangkah baiknya jika kuesioner tersebut dibuat seragam misal
semuanya kalimat positif dan diuji coba dengan rekan/mitra agar
nantinya memudahkan responden untuk menjawabnya. Di
samping itu diperlukan pula surat pengantar dari peneliti mohon
kesediaan responden untuk mengisi dan mengirim kembali
kuesioner serta penyediaan data responden tentang umur,
pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya jika diperlukan pada
pembahasan atau deskripsi lokasi penelitian.
Khusus data yang diperoleh berupa angka dari hasil pengukuran,
maka harus dipaduserasikan dulu untuk seluruh variabel untuk
kemudahan pengujian hipotesis sejalan keperluan penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Disarankan untuk menggunakan paket statistik SPSS versi
terakhir atau sebelumnya, yang mana saja yang mudah diperoleh
lengkap dengan berbagai tabel yang diperlukan, misalnya tabel r,
tabel t, tabel F, tabel Kai Kuadrat dan sebagainya.
Data primer yang terhimpun dari kuesioner dipilah untuk
tiap variabel, kemudian dibuat dekripsi data meliputi
kecenderungan tengah, frekwensi dan distribusi data dilengkapi
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 33
histogramnya, validitas dan reliabilitas, uji asumsi dasar dan uji
asumsi klasik untuk Uji Hipotesis dengan uji korelasi, uji
determinasi dan perhitungan regresi berikut analisis terhadap
setiap output SPPS yang diperoleh. Atau sesuai paket statistik
lainnya yang digunakan, misalnya SEM/AMOS, Lisrel dan lain
sebagainya sesuai jumlah variabelnya.
F. Rancangan Uji Hipotesis
Rancangan Uji Hipotesis dibuat berdasarkan Perumusan
Masalah dan Tujuan Penelitian sebagai berikut:
1. Rancangan Uji Hipotesis 1 (Pengaruh Variabel X1 terhadap Y)
H0 ≠ β0 ≠ Tidak terdapat pengaruh X1 terhadap Y
Ha = β1 = Terdapat pengaruh X1 terhadap Y
Jika t-hitung > t-tabel, maka β0 ditolak dan β1 diterima, artinya
terbukti bahwa X1 berpengaruh terhadap Y sehingga Hipotesis
1 terbukti – dan sebaliknya.
Persamaan Regresi : Y‟ = a + b1X1
2. Rancangan Uji Hipotesis 2 (Pengaruh Variabel X2 terhadap Y)
Seperti pada Uji Hipotesis 1
Persamaan Regresi : Y‟ = a + b2X2
3. Rancangan Uji Hipoteis 3 (Pengaruh Variabel X3 terhadap Y)
Seperti pada Uji Hipotesis 1 atau 2
Persamaan Regresi Sederhana : Y‟ = a + b3X3
4. Rancangan Uji Hipoteis 4 (Pengaruh Variabel X1, X2 dan X3
terhadap Y)
H0 = Tidak terdapat pengaruh X1, X2 dan X3 secara bersama-
sama terhadap Y
Ha = Terdapat pengaruh X1, X2 dan X3 secara bersam-sama
terhadap Y
Jika F-hitung > F-Tabel, , maka H0 ditolak dan Ha diterima,
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 34
artinya terbukti bahwa X1, X2 dan X3 secara bersama- sama
berpengaruh terhadap Y sehingga Hipotesis 4 terbukti – dan
sebaliknya.
Persamaan Regresi Berganda: Y‟ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
G. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Jadwal waktu penelitian berdasarkan kurikulum yang
berlaku adalah tiga bulan. Dengan demikian, penelitian
dilaksanakan segera setelah memperoleh Surat Tugas Penelitian
dan Surat Pengantar untuk lokasi penelitian dari Direktur
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Untuk jelasnya jadwal penelitian tersebut teralokasikan seperti
pada Tabel berikut.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Menguraikan tentang situasi dan kondisi dari lokasi
penelitian berdasarkan data sekunder yang diperoleh.
Disarankan untuk mengemukakan sejarah perkembangan
lokasi penelitian, struktur organisasi, visi dan misi, membuat
SWOT Analisis untuk lokasi penelitian tersebut dan lain
sebagainya.
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Tabulasi data tiap kuesioner, kecenderungan sentral, distribusi
dan frekwensi data, histogram atau bentuk lain penyajian
data, validitas dan reliabilitas. (HAPUS uji asumsi dasar dan
uji asumsi klasik sebagai persyaratan regresi).
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 35
3. Pengujian Persyaratan Analisis
Uji Asumsi Dasar (Normalitas, Homogenitas, Linearitas)
untuk regresi sederhana dan Uji Asumsi Klasik
(Multikoleniaritas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi /
paralel) untuk regresi berganda.
4. Pengujian Hipotesis
Pada pengujian hipotesis pertama yaitu pengaruh X1 terhadap
Y, maka secara bertahap lakukan langkah- langkah sebagai
berikut :
a. Uji Koeffisien Korelasi untuk membuktikan adanya
pengaruh X1 terhadap Y dengan menggunakan tabel-t.
Hipotesis adanya pengaruh terbukti jika t-hitung > t-tabel
b. Uji Koeffisien Determinasi untuk membuktikan berapa
besarnya pengaruh X1 terhadap Y dengan melihat
besarnya nilai r kwadrat. Perolehan nilai decimal dirubah
ke bentuk Prosen (%).
c. Pembuatan persamaan regresi sederhana (lihat Bab III
bagian F)
Selanjutnya dengan cara yang sama dibuat pengujian
Hipotesis pengaruh X2 terhadap Y dan pengaruh X3 terhadap
Y. Demikian pula caranya untuk pengaruh secara bersama
(simultan) ketiga variabel bebas terhadap variabel terikat
karena regresinya berganda menggunakan Tabel F.
B. Pembahasan
Jika variabel penelitian seperti pada Bab I bagian D dan Bab III
bagian B, maka pembahasan ada 4, yaitu:
1. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel X1
terhadap Variabel Y.
2. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel X2
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 36
terhadap Variabel Y.
3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Variabel X3
terhadap Variabel Y.
4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Simultan
Variabel Bebas (X1, X2, X3) terhadap Variabel Y.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh dari pembuktian hipotesis penelitian dan
pembahasannya di bagian akhir Bab IV. Jika hipotesisnya empat,
maka kesimpulannya 4 pula.
B. Saran
Sesuaikan jumlahnya dengan item kesimpulan ditambah 1-2 saran
penyempurnaan di luar materi tesis tetapi berguna secara
operasional untuk penyempurnaan penelitian serupa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Susun berdasarkan abjad dan ikuti tata cara penulisan Daftar Pustaka.
Usahakan sebagian besar pustaka terbaru (5 tahun terakhir). Untuk
Latar Belakang usahakan 3 pustaka, untuk tiap variabel usahakan
masing- masing 4-5 pustaka, sehingga daftar pustaka minimal
berjumlah 20 buah di luar jurnal terakreditasi dan Website.
LAMPIRAN
1. Kuesioner
2. Tabulasi Data
3. Data Jumlah Skor Penelitian Tiap Variabel
4. Output SPSS atau Paket Statistik lainnya yang digunakan
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 37
5. Surat Tugas Penelitian dari Direktur Pascasarjana UMT
6. Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian dari Lokasi Penelitian
7. Riwayat Hidup
8. Kartu Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
F. Sistematika Penulisan Tesis dengan Metode Penelitian Kualitatif
1. Bagian AWAL
1) HALAMAN JUDUL
2) LEMBAR PERSETUJUAN
3) LEMBAR PENGESAHAN
4) SURAT PERNYATAAN
5) ABSTRACT
6) ABSTRAK
7) KATA PENGANTAR
8) DAFTAR ISI
9) DAFTAR TABEL
10) DAFTAR GAMBAR
11) DAFTAR LAMPIRAN
2. Bagian INTI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun
sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik
yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan ideal
akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak
semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang
fenomenal adalah saat menjadi perhatian banyak orang dan di
bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 38
Ade Suyitno (2012) mengemukakan cara membuat latar
belakang masalah sebagai berikut: (1) Pada bagian awal latar
belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan di
angkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum
tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus;
(2) Pada bagian tengah ungkapkan data dan pendapat ahli
berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika
tidak segera di atasi; (3) Pada bagian akhir di isi dengan alternatif
solusi yang bisa di tawarkan dan akhirnya munculah judul.
Sementara itu Koswara (2012) mengemukakan bahwa latar
Belakang Masalah Penelitian hendaknya berisi : (1) uraian tentang
fokus masalah yang akan diteliti yang dihadapi sekarang (existing
conditions), dilengkapi dengan data sekunder; (2) uraian
penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang dikemukakan
dalam Judul dipandang menarik, penting dan perlu diteliti;(3)
uraian kedudukan masalah penelitian tsb dalam lingkup
permasalahan yang lebih luas; (4) keaslian penelitian
dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi
belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan
dengan tegas beda penelitian tsb dengan yang sudah pernah
dilakukan; (5) tegaskan bahwa hasil penelitian tsb akan
memberikan sumbangan baru bagi perkembangan ilmu
pengetahuan; (6) dari kelima hal tsb dapat disimpulkan rationale
atau State of the art dari penelitian itu.
B. Fokus Penelitian
Peneliti mengemukakan satu atau 2 permasalahan yang perlu
digali upaya pemecahannya.
C. Maksud dan Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistimatika Penulisan
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 39
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Manajemen / Pendidikan
B. Teori Fokus Penelitian 1
C. Teori Fokus Penelitian 2
D. Penelitian Terdahulu
E. Kerangka Pemikiran
F. Hipotesa kerja
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Kualitatif
B. Penentuan Informan
C. Panduan Wawancara
D. Tehnik Analisis Data
E. Rencana Pengujian Keabsahan Data
F. Rencana Jadwal dan Lokasi Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
2. Hasil Analisis Fokus Penelitian
B. Pembahasan
1. Fokus Penelitian 1
2. Fokus Penelitian 2
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 40
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara
2. Koding Hasil Wawancara atau Ringkasan Hasil Wawancara
3. Pedoman Observasi
4. Catatan Hasil Observasi
5. Surat Tugas Penelitian dari Direktur Pascasarjana UMT
6. Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian dari Lokasi Penelitian
7. Riwayat Hidup
8. Kartu Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 41
BAB IV
TATA CARA PENULISAN TESIS
Tesis yang disusun pada akhir studi mahasiswa program studi magister
merupakan karya tulis ilmiah, maka penulisannya harus mengikuti kaidah
teknis penulisan akademik yang berlaku di lingkungan Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).
Dalam pedoman ini, tata cara penulisan tesis mencakup aturan tentang:
kertas dan ukuran, pengetikan (batas tepi, huruf, bilangan, alinea baru, spasi,
pembagian bab sub-bab, tanda baca, daftar pustaka), penomoran, tabel,
gambar, bahasa, penulisan nama, catatan kaki, catatan perut dan kutipan.
A. Kertas dan Ukuran
Sampul dan naskah tesis menggunakan jenis kertas berbeda.
1. Sampul
Untuk sampul digunakan kertas ukuran 21.5 cm x 29 cm atau A4
warna ungu, kata/kalimat pada sampul ditulis dengan tinta warna
emas.
2. Naskah
Untuk penulisan naskah digunakan kertas 80 g/M2, ukuran 21.5 cm x
29 cm atau A4. Naskah ditulis pada satu muka halaman kertas, tidak
bolak-balik.
B. Pengetikan
1. Batas tepi (margin) pengetikan
Batas tepi pengetikan naskah diatur sebagai berikut:
Tepi atas (top margin) : 4 cm
Tepi bawah (bottom margin) : 3 cm
Tepi kiri (left margin) : 4 cm
Tepi kanan (right margin) : 3 cm
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 42
2. Penggunaan huruf (font)
Huruf yang digunakan dalam penulisan naskah tesis adalah jenis
huruf (font) Times New Roman, ukuran 12, kecuali untuk penulisan
bab dan judul bab menggunakan ukuran 14. Untuk penulisan dengan
bahasa Arab menggunakan jenis huruf Traditional Arabic dan ukuran
(font)-nya 18.
3. Alinea baru/indenisasi
Alinea baru dimulai pada ketukan ke-6 dari batas tepi kiri.
4. Bilangan dan satuan
a. Bilangan ditulis dengan angka, kecuali bilangan pada awal
kalimat, atau bilangan yang hanya satu digit dalam kalimat
Contoh:
1) Tenaga akademik dan non akademik di UMT berjumlah 1.200
orang.
2) Seribu lima ratus tenaga kerja pabrik rokok di PHK.
3) Perusahaan besar itu hanya memiliki lima karyawan.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik.
Contoh: 10,55
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik
dibelakangnya
Contoh:
1) Rp 100.000,-
2) 25 kg
3) 75 m
5. Jarak antar baris (spasi)
Jarak antar baris kalimat dalam naskah diatur sebagai berikut:
a. Jarak antar baris kalimat dalam naskah adalah dua spasi
b. Jarak antar baris kalimat dalam abstrak, kutipan langsung, judul
tabel, daftar pustaka adalah satu spasi.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 43
c. Jarak antara teks naskah dengan judul tabel, atau judul gambar
adalah tiga spasi.
d. Jarak antara petunjuk bab (misal, BAB I) dengan judul bab (misal,
PENDAHULUAN) adalah dua spasi.
e. Jarak antara judul bab dengan kalimat pertama naskah atau dengan
sub bab adalah empat spasi.
f. Jarak antara judul sub bab dengan teks kalimat pertama naskah
adalah dua spasi.
g. Jarak antara kalimat terakhir sub bab dengan sub bab berikutnya
adalah tiga spasi.
6. Pembagian dan penulisan bab, sub bab, sub- sub bab, dan seterusnya
a. Bab
Nomor bab menggunakan angka romawi besar (I, II, III, IV, V
dst). Bab dan judul bab ditulis dengan huruf besar (kapital), pada
posisi simetri kiri dan kanan tanpa diakhiri tanda titik.
b. Sub bab
Nomor Sub bab menggunakan huruf kapital (A, B, C. dst). Kata
dalam sub bab diawali huruf besar (kapital), kecuali kata sambung
dan kata depan, tanpa diakhiri tanda titik.
c. Sub-sub bab
Nomor sub-sub bab menggunakan angka biasa (1, 2, 3 dst). Judul
sub-sub bab diawali huruf besar (kapital) diakhiri dengan titik.
d. Anak Sub-sub bab
Nomor anak sub-sub bab menggunakan huruf biasa { a)., b)., c).,
dst}. Judul anak sub-sub bab diawali huruf besar (kapital) diakhiri
dengan titik.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 44
7. Tanda baca
a. Tanda koma ( , )
Tanda koma digunakan diantara unsur- unsur dalam suatu
perincian atau pembilangan, penulisannya tanpa jarak dengan huruf
terakhir. Contoh : Jumlah permintaan barang/jasa dipengaruhi oleh
harga, pendapatan, selera, dan lain-lain.
b. Tanda hubung ( - )
Tanda hubung digunakan untuk menyambung kata ulang, ditulis
tanpa jarak dengan kata yang dihubungkan. Contoh: Hal-hal yang
mempengaruhi kelangsungan usaha harus menjadi perhatian.
c. Tanda kurung ( )
Tanda kurung digunakan untuk memberi informasi tambahan,
keterangan atau penjelasan. Tanda kurung ditulis tidak
menggunakan jarak dengan huruf awal dan huruf akhir dari
kata/kalimat yang ada dalam tanda kurung tersebut.
8. Daftar pustaka
Daftar pustaka ditulis dengan menggunakan jarak satu spasi, baris
kedua dan seterusnya menjorok 6 (enam) ketukan dari batas tepi kiri.
Jarak antar pustaka 2 (dua) spasi. Daftar pustaka ditulis sebagai
berikut:
a. Dari buku, penulisannya terdiri dari: nama pengarang, tahun
penerbitan, judul buku ( ditulis cetak miring), edisi, cetakan,
penerbit, kota penerbit.
b. Dari jurnal/majalah, penulisannya terdiri dari: nama pengarang,
tahun penerbitan, judul artikel (ditulis dalam tanda petik), nama
jurnal (ditulis cetak miring), volume, bulan penerbitan, halaman.
c. Dari internet, disebutkan alamat website-nya (ditulis cetak miring).
Contoh: lihat lampiran.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 45
C. Penomoran
1. Halaman
a. Nomor halaman bagian awal
Halaman pada bagian awal tesis (sebelum halaman Bab
Pendahuluan), nomor halaman ditulis dengan angka romawi kecil
(i, ii, iii, iv dst), pada posisi bagian bawah tengah kertas dengan
jarak satu cm dari tepi bawah kertas. Halaman yang berisi tulisan
judul, nomornya tidak ditulis meskipun tetap dihitung sebagai
halaman.
b. Nomor halaman bagian utama dan bagian akhir
Halaman utama tesis (Pendahuluan s/d Daftar Pustaka), dan
bagian akhir tesis (lampiran-lampiran), ditulis dengan huruf arab
(1, 2, 3, 4, 5 dst), pada posisi di pojok kanan atas dengan jarak 2,5
cm dari tepi dan 1,5 cm dari tepi atas kertas. Pada halaman judul
bab, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan jarak
1,5 cm dari tepi bawah kertas.
2. Tabel
Nomor tabel ditulis dengan angka arab pada posisi di atas tabel
simetris kiri kanan. Nomor tabel diawali angka yg menunjukan bab
dimana tabel ditampilkan dan diikuti nomor tabel (dalam setiap bab
nomor tabel dimulai dari nomor 1).
3. Gambar
Nomor gambar ditulis dengan angka arab pada posisi di bawah
gambar simetris kiri kanan. Nomor gambar diawali angka yang
menunjukan bab dimana gambar ditampilkan dan diikuti nomor
gambar (dalam setiap bab nomor gambar dimulai dari nomor 1).
4. Persamaan Matematika/Statistika
Nomor urut persamaan matematika, atau statistika dan lain-lainnya
ditulis dengan angka arab di dalam kurung diletakan pada posisi dekat
tepi kanan kertas (lihat lampiran).
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 46
D. Penyajian Tabel
1. Judul tabel diketik dengan huruf besar (kapital) pada posisi simetris
kiri kanan, jika judul tabel panjang disusun secara piramida terbalik,
diletakan di atas tabel, jarak antar baris satu spasi.
2. Tiap kolom dalam tabel diberi nama kolom, perlu diperhatikan
pemisahan antar kolom agar terlihat tegas.
3. Tabel yang terlalu lebar atau banyak kolom dapat ditulis secara
horisontal (landscape) dan bagian atas tabel harus diletakan di sebelah
kiri atau memakai kertas dobel kuarto, kemudian kertas dilipat
sehingga tidak melebihi format.
4. Tabel yang panjang hendaknya diketik dalam satu halaman tersendiri
tidak dijadikan satu dengan naskah. Jika tabel lebih dari satu halaman
maka tabel di halaman kedua diberi judul “Lanjutan Tabel ....” (lihat
lampiran ...).
5. Tabel yang berisi hasil analisis diletakan di dalam naskah, tetapi tabel
yang berisi perhitungan diletakan pada lampiran (lihat lampiran ...).
E. Penyajian Gambar
Gambar meliputi bagan, grafik, foto, lukisan, iklan dan sebagainya.
Penyajian gambar harus dilengkapi dengan:
1. Judul gambar diketik dengan huruf besar (kapital) dibuat simetris kiri
kanan, jika judul gambar panjang disusun secara piramida terbalik,
diletakan di bawah gambar jarak baris satu spasi.
2. Ukuran gambar (lebar dan tinggi), diatur sedemikian rupa agar
nampak jelas dan serasi dalam naskah.
3. Gambar yang dikutip dari sebuah sumber, agar disebutkan sumbernya
ditulis di bawah gambar, rata kiri (lihat lampiran ...).
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 47
F. Bahasa
1. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baku (S, P, O,
K).
2. Bentuk kalimat
Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua
(saya, aku, kami, kita, dan lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk pasif.
3. Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di
Indonesiakan. Jika harus memakai istilah asing, maka istilah tersebut
harus dicetak miring.
4. Kesalahan yang sering terjadi
a. Kata penghubung (seperti sehingga, sedangkan) tidak boleh
dipakai memulai suatu kalimat.
b. Kata depan (misalnya, pada) sering dipakai tidak pada tempatnya,
misalnya diletakkan di depan subyek (hal ini merusak susunan
kalimat).
c. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
d. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.
G. Penulisan Nama
Penulisan nama mencakup, nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar
pustaka, nama yang lebih dari satu suku kata, nama dengan garis
penghubung, nama yang diikuti dengan singkatan, dan derajat
kesarjanaan.
1. Nama penulis yang diacu dalam uraian
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian:
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 48
a. Penulis Asing hanya disebutkan nama akhirnya saja, dan kalau
lebih dari dua orang, hanya nama akhir penulis pertama yang
dicantumkan diikuti dengan dkk atau et al.
b. Penulis Indonesia disebutkan nama depannya saja, dan kalau lebih
dari dua orang, hanya nama depan penulis pertama yang
dicantumkan diikuti dengan dkk.
Contoh :
1) Menurut Gasparz (2010:12) perilaku konsumen dapat
diidentifikasi dengan pendekatan ......
2) Strategi bauran pemasaran (Kotler dalam Anwar A, 2000:12)
adalah .....
3) Kepuasan konsumen akan tercapai pada saat ....
(Parasuraman, et al, 2001:15)
2. Nama penulis dalam daftar pustaka
Dalam daftar pustaka, semua nama penulis harus dicantumkan
namanya (maksimal tiga penulis). Jika penulis lebih dari tiga orang,
ditulis hanya penulis pertama diikuti dkk atau et al saja (lihat
lampiran ...)
3. Nama yang lebih dari satu suku kata
Jika nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih, cara
penulisannya ialah nama akhir diikuti dengan koma (penulis asing)
atau nama depan (penulis Indonesia), singkatan nama depan/nama
akhir, tengah dan seterusnya, semuanya diberi tanda titik.
Contoh:
Amin Rais ditulis: Amin R.
Dominick Salvatore ditulis : Salvatore, D.
4. Nama dengan garis penghubung
Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis
penghubung diantara dua suku katanya, maka keduanya dianggap
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 49
sebagai satu kesatuan.
Contoh:
Sumantri-Sumitro ditulis Sumantri-Sumitro
5. Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu
menjadi satu dengan suku kata yang ada di depannya.
Contoh:
Williams A.I. ditulis Williams A.I.
6. Gelar Kesarjanaan
Gelar kesarjanaan tidak perlu dicantumkan.
H. Catatan Perut dan Kutipan
1. Catatan Perut
Catatan perut digunakan untuk mencantumkan sumber kutipan atau
referensi. Catatan perut biasanya diletakan pada ujung kalimat,
dicantumkan nama akhir pengarang (yang sudah tercantum di dalam
biografi), tahun penerbitan dan nomor halaman.
2. Kutipan
Kutipan ditulis dalam aslinya. Jika lebih dari tiga baris, diketik satu
spasi, dan jika kurang dari tiga baris, diketik dua spasi.
a. Macam-macam kutipan
1) Kutipan langsung, yaitu kutipan yang dilakukan persis seperti
sumber aslinya, baik bahasanya maupun susunan kata dan
ejaannya.
(a) Kutipan langsung pendek yaitu kurang dari tiga baris,
disalin dalam teks dengan memberikan tanda kutipan
diantara bahan yang dikutip (lihat lampiran ...)
(b) Kutipan langsung panjang yaitu lebih dari tiga baris, yang
diberi tempat tersendiri dalam alinea baru diketik dengan
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 50
jarak satu spasi dan menjorok masuk empat ketukan huruf
dari tepi kiri, tidak memakai tanda kutip.
2) Kutipan tidak langsung (paraphrase) yaitu kutipan yang hanya
mengambil pokok-pokok pikiran atau semangatnya saja dan
dinyatakan dalam kata-kata atau bahasa sendiri. Kutipan ini
tidak diantara tanda petik, diketik seperti halnya naskah,
diupayakan kutipan tidak langsung tidak terlalu panjang.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kutipan
1. Bila bahan yang dikutip disajikan sebagai bahan yang
diperbandingkan dengan bahan lain, maka harus ada
keseimbangan dari perbandingan itu.
2. Kutipan yang diambil sebagian dari rangkaian kalimat yang
ada, maka penulisan diberi jarak dengan titik- titik (..............)
di antara kutipan yang diambil.
3. Dalam kutipan langsung, tidak boleh memasukan pendapat
sendiri, hasil penelitian, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Dapat juga diambil dari hasil wawancara atau hasil rekaman
yang didokumentasikan (lihat lampiran ...).
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 51
BAB V
PENUTUP
A. Ketentuan Penulisan Tesis
Ada beberapa ketentuan yang patut diperhatikan oleh para mahasiswa
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang, sebagai
berikut:
1) Penelitian tesis harus merupakan karya sendiri dan bukan merupakan
karya plagiat.
2) Plagiarisme dapat mengakibatkan pembatalan tesis, diskualifikasi dari
keikutsertaan mahasiswa pada mata kuliah tertentu dan bahkan
pencabutan gelar akademik.
3) Prinsip zero defect (nol kesalahan) dalam pengetikan naskah tesis,
yakni bahwa mahasiswa harus cermat dalam mengetik naskah tesis agar
tidak terjadi salah ketik.
4) Setiap paragraf pada naskah tesis terdiri dari 1 (satu) pokok pikiran dan
beberapa pikiran penjelas.
5) Setiap mahasiswa wajib mengacu kepada Pedoman Penulisan Proposal
Tesis Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang
dalam menulis proposal tesis.
B. Ketentuan Tambahan
Ada beberapa ketentuan tambahan yang berkaitan dengan buku
pedoman penelitian tesis Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Tangerang, yakni:
1) Hal-hal lain yang belum diatur di dalam Pedoman Penelitian Tesis akan
ditetapkan kemudian.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 52
2) Masa penelitian tesis adalah dimulai sejak kelulusan mahasiswa dalam
Seminar Usulan Proposal Tesis yang lazimnya diselenggarakan pada
awal masa perkuliahan semester 3.
3) Ketua Program Studi Magister (S-2) di lingkungan Program
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang dapat membentuk
Tim Penguji pada Seminar Usulan Penelitian (SUP)
4) Pada ujian penelitian tesis, Naskah tesis dibuat dalam rangkap 5 (lima)
dan diserahkan kepada Sekretariat Program Studi Magister (S-2) di
lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Tangerang
5) Naskah digital proposal tesis direkam dalam CD-ROM dan diserahkan
kepada Sekretariat Program Studi Magister (S-2) di lingkungan
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang
6) Hanya mahasiswa yang telah melunasi seluruh ketentuan pembayaran
yang dapat mengikuti Seminar Usulan Penelitian (SUP) maupun ujian-
ujian tesis lainnya.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 53
PERATURAN DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
NOMOR: 01 TAHUN 2019 TENTANG
KETENTUAN PENULISAN TESIS
Bismillahirrahmanirrahim
DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Menimbang : bahwa untuk mencapai penulisan hasil penelitian tesis
yang baik di lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang, perlu menetapkan Peraturan Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang tentang Ketentuan Penulisan Tesis.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 Perguruan Tinggi 4. Statuta Universitas Muhammadiyah Tangerang.
MEMUTUSKAN
Menetapkan: PERATURAN DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG TENTANG KETENTUAN PENULISAN TESIS.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 54
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
(1). Perguruaan Tinggi adalah Universitas Muhammadiyah Tangerang
(2). Rektor adalah pimpinan tertinggi Universitas Muhammadiyah Tangerang yang berwenang dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan Universitas Muhammadiyah Tangerang
(3). Wakil Rektor adalah Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang yang memiliki tugas membantu Rektor dalam bidang akademik, bidang administrasi umum, keuangan dan kepegawaian, dan bidang kemahasiswaan dan alumni
(4). Progam Pascasarjana adalah Program Pascasarjana pada Universitas Muhammadiyah Tangerang
(5). Fakultas adalah semua fakultas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang sebagai Unit Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Universitas Muhammadiyah Tangerang
(6). Program Studi adalah semua program studi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang
(7). Direktur adalah Direktur Program Pascasarjana pada Universitas Muhammadiyah Tangerang.
(8). Dekan adalah Dekan Fakultas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang
(9). Wakil Dekan adalah Wakil Dekan Fakultas di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang
(10). Dosen adalah pegawai Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan tugas mengajar, meneliti, dan melakukan pengabdian pada masyarakat.
(11). Dosen Tetap adalah dosen yang bertugas penuh sebagai dosen di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang dan tidak memiliki tugas pokok pada instansi/perguruan tinggi lain.
(12). Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang memiliki tugas pokok pada instansi/perguruan tinggi lain dan diangkat sebagai dosen tidak tetap di lingkungan Universitas Muhammadiyah Tangerang karena mempertimbangkan jabatan akademiknya yang cukup tinggi.
(13). Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar dan sedang mengikuti program pendidikan di Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 55
(14). Dosen Pembimbing Penulisan Tesis adalah dosen yang ditetapkan Rektor dengan tugas pokok membimbing penulisan tesis mahasiswa
(15). Tim Pemguji Penelitian Tesis adalah tim yang dtetapkan Rektor dengan tugas pokok menguji hasil penelitian tesis mahasiswa
BAB II PENULISAN TESIS
Pasal 2
Penulisan tesis merupakan tugas akhir berbobot 6 SKS yang wajib ditunaikan oleh mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Bagian Pertama Masa Penulisan Tesis
Pasal 3
(1) Masa penulisan tesis adalah selama 1 (satu) semester dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor
(2) Masa penulisan tesis dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dengan ketentuan tidak melebihi ambang batas masa studi mahasiswa.
Bagian Kedua
Pembimbingan Penulisan Tesis
Pasal 4
(1) Penulisan tesis dilaksanakan dengan dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing
(2) Dosen Pembimbing terdiri dari: a. Dosen Pembimbing Madya yang memiliki kualifikasi jabatan
akademik serendah-rendahnya lektor kepala b. Dosen Pembimbing Muda yang memiliki kualifikasi jabatan
akademik setinggi-tingginya lektor
(3) Penunjukan Dosen Pembimbing ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor dengan mempertimbangkan usul Direktur Program Pascasarjana
Bagian Ketiga
Ujian Tahapan Penulisan Tesis
Pasal 5
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 56
(1) Setiap mahasiswa yang sedang menulis tesis wajib mengikuti ujian tahapan penulisan tesis.
(2) Ujian tahapan penulisan tesis dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali yakni WIP1, WIP2 dan WIP3
(3) Ujian tahapan penulisan tesis dilaksanakan oleh Tim Penguji yang terdiri dari Ketua Program Studi selaku Ketua Tim Penguji, Sekretaris Tim Penguji dan Dosen Pembimbing
(4) Sekretariat Program Studi membuat berita acara pelaksanaan ujian tahapan penulisan tesis yang ditandatangani oleh Tim Penguji
(5) Hasil pelaksanaan ujian tahapan penulisan tesis dilaporkan kepada Direktur Program Pascasarjana
BAB III KERTAS TESIS
Pasal 6
Penulisan tesis dilakukan dengan menggunakan kertas HVS ukuran folio A4 (21 cm x 29.7 cm) dan berat 70 gram
Bagian Keempat Keberlakuan Ukuran Kertas
Pasal 7
(1) Ukuran kertas sebagaimana disebutkan di atas berlaku untuk pengetikan naskah proposal tesis untuk keperluan SUP dan ujian penelitian tesis.
(2) Penerbitan tesis menjadi buku dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap penggunaan jenis kertas, ukuran dan beratnya.
Bagian Kelima Margin Kertas
Pasal 8
(1) Dalam penulisan tesis, ketentuan margin yang berlaku adalah margin atas 4 cm, margin kiri 4 cm, margin bawah 3 cm dan margin kanan 3 cm.
(2) Huruf pertama pada setiap awal paragraf atau baris pertama diketik menjorok ke dalam sejauh 7 ketuka dari batas margin kiri untuk huruf Latin dan menjorok sejauh 7 ketukan dari batas margin kanan untuk huruf Arab.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 57
(3) Huruf awal pada kata di baris berikutnya diketik tepat pada batas margin kiri hingga batas margin kanan dengan pola rata pinggir (justified).
(4) Huruf awal sub bab maupun sub sub bab diketik tepat pada batas margin kiri
BAB IV HALAMAN TESIS
Pasal 9
Jumlah halaman tesis sekurang-kurangnya 100 halaman dan sebanyak-banyaknya 125 halaman serta tidak termasuk lampiran.
Bagian Keenam
Penomoran Halaman
Pasal 10
(1) Halaman permulaan pada bagian awal tesis diberi nomor angka Romawi kecil dan ditempatkan pada jarak 1 cm di atas batas margin sudut kanan atas.
(2) Halaman permulaan pada setiap awal bab tidak diberi nomor.
(3) Halaman berikutnya diberi nomor angka Romawi dan ditempatkan pada jarak 1 cm di atas batas margin sudut kanan atas.
BAB V PENGUTIPAN SUMBER
Pasal 11
Dalam mengutip sumber, mahasiswa dapat menggunakan pengutipan di dalam naskah tesis (bodynote).
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
(1) Peraturan ini digunakan sebagai landasan dan pedoman dalam penentuan kebijakan, pelaksanaan dan penjaminan mutu bagi penelitian tesis mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 58
(2) Peraturan ini juga menjadi pedoman bagi semua unit kerja lainnya di lingkungan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang dalam pelaksanaan, pengadministrasian, pendokumentasian dan pengevaluasian setiap aspek dan kegiatan akademik yang ada kaitannya dengan penulisan tesis.
Pasa1 19
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan akademik ini, demi kesesuaiannya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
Pasal 20
Peraturan ini dapat diubah sewaktu-waktu untuk disesuaikan dengan perkembangan Program Pascasarjana serta perubahan perundang-undangan yang mendasarinya.
Pasal 21
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa peraturan yang berlaku sebelumnya yang bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
Ditetapkan di : Tangerang Pada tanggal : 12 Januari 2019 ---------------------------------------------- Direktur Pascasarjana,
Dr. H. Priyo Susilo MM
NBM : 667.242
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 59
Lampiran 1
Contoh: Halaman Judul Proposal Tesis
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TAHFIZH AL-QURAN
SMP IT BAITUL ANSHOR CIBEUREUM
PROPOSAL TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan pada
Mata Kuliah Seminar Usulan Penelitian (SUP)
Oleh:
Maulana Fajar Mumin
NPM: 1786130002
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
1440 H / 2019 M
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 60
Lampiran 2
Contoh: Halaman Judul Tesis
PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN PEGAWAI
TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM
KOTA TANGERANG
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Strata Dua (S-2) Program Studi Magister Manajemen
Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Oleh:
ROSIANA AYU DEWI
NPM: 1761101050
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
1440 H / 2019 M
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 61
Lampiran 3
Contoh: Lembar Persetujuan Tesis
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN PEGAWAI
TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM KOTA
TANGERANG
“Tesis ini siap disidangkan dan dipertahankan di hadapan Penguji”
N a m a : ROSIANA AYU DEWI
NPM : 1761101050
Program Studi : Magister Manajemen
: Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Hari / Tanggal : …………………………………………..
Pembimbing I,
Prof. Dr. H. Aris Gumilar, MM.
NBM:
Tangerang, ………………
Pembimbing II,
Dr. Hj. E. Kurniyati, MA.
NBM:
Mengetahui,
Direktur Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Dr. H. Priyo Susilo, MM.
NBM: 667.242
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 62
Lampiran 4
Contoh: Lembar Pengesahan Tesis
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN DISIPLIN PEGAWAI
TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM KOTA
TANGERANG
“Dipertahankan dihadapan Sidang Ujian Program S2 Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Tangerang”
Dewan Penguji,
1. ....................................... ( Ketua )
2. ....................................... ( Anggota )
3. ....................................... ( Anggota )
Tangerang, ………………
( ……………………………. )
( ……………………………. )
( ……………………………. )
Mengetahui,
Direktur Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Dr. H. Priyo Susilo, MM.
NBM: 667.242
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 63
Lampiran 5
Contoh: Surat Pernyataan
SURAT PERNYATAAN
Nama : ROSIANA AYU DEWI
NPM : 1761101050
Program Studi : Magister Manajemen
: Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul Tesis : Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Disiplin
Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Rumah Sakit
Umum Kota Tangerang
Dengan ini menyatakan tesis ini merupakan karya hasil penelitian sendiri dan
bukan hasil plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat pelanggaran,
saya sebagai peneliti bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Tangerang, ……………………..
Peneliti,
Materai 6.000
ROSIANA AYU DEWI
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 64
Lampiran 6
Contoh: Pedoman Transliterasi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman transliterasi Arab-Latin yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ALA-LC:
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tha Th te dan ha ث
Jim J Je ج
Ha ḫ ha (garis dibawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D de د
Dhal Dh de dan ha ذ
Ra R Er ر
Za Z Zet ز
Sin S Es ش
Syin Sy es dan ye ش
Shad Sh es ha ص
Dhad Dh de ha ض
tha‟ Th te ha ط
ẓha Zh zet dan ha ظ
ayn „ koma terbalik di atas„ ع
Ghayn Gh ge dan ha غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Waw W We و
Ha H Ha ي
lam alif La el dan a لا
Hamzah ` Apostrop ء
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 65
Tanda Nama Huruf Latin Nama
fatḫah a A
kasrah i I
dhammah u U
Tanda Nama Huruf Latin Nama
اى fathah dan ya Ay a dan y
fathah dan waw Aw a dan w او
Contoh: حسيه : ḫusayn حول : ḫawla
Tanda Nama Huruf Nama
ا fathah dan alif â a dan tudung di atas
ي kasrah dan ya î i dan tudung di atas
و dhammah dan ya û u dan tudung di atas
Ta Marbûthah
Ta marbûthah yang dipakai di sini dimatikan atau diberi harakat sukûn,
dan transliterasinya adalah h
Kalau kata yang berakhir dengan ta‟ marbûthah diikuti oleh kata yang
bersandang al, maka kedua kata itu dipisah dan ta‟ marbûthah
ditransliterasikan dengan h.
Kalau kata yang beakhir dengan ta‟ marbûthah diidhafkan, maka ta‟
marbûthah ditransliterasikan dengan t
Contoh:
al-Madînah al-Munawwarah : المديىة المىورة
Fâthimah : فاطمة
Wizârat al-Tarbiyah : وزارة التربية
Syaddah
Syaddah/tasydîd di transliterasi ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
huruf yang sama dengan huruf yang ber-syaddah itu
Contoh:
nazzala : وسل rabbanâ : ربىا
Kata Sandang
Kata Sandang “ال” dilambangkan dengan “al”, baik yang diikuti dengan
huruf syamsiyah maupun yang diikuti dengan huruf qamariyah. Kata sandang
ini ditulis terpisah dari kata yang mengikuti, dengan tanda (-):
al-Qamar : القمر al-Syamsi : الشمص
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 66
PROGRAM STUDI
MAGISTER MANAJEMEN
VISI
Menghasilkan lulusan yang Unggul dalam pengembangan manajemen berbasis Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS)
Tingkat Nasional pada Tahun 2035.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan manajemen yang bermutu berbasis IPTEKS
2. Menyelenggarakan penelitian manajemen dalam pengembangan IPTEKS
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang manajemen yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4. Mengembangkan pemahaman dan pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan
5. Membangun kerjasama dengan pihak lain yg saling menguntungkan dalam mengembangkan ilmu manajemen dan IPTEKS
TUJUAN
1. Menghasilkan magister manajemen (lulusan) yang memiliki kemampuan analitis dibidang manajemen untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat
2. Menghasilkan magister manajemen (lulusan) yang memiliki kemandirian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 67
3. Menghasilkan karya ilmiah dan publikasi dibidang manajemen yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat dibidang manajemen yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
5. Menghasilkan magister manajemen (lulusan) yang mampu mengembangkan pemahaman dan pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan
6. Menghasilkan magister manajemen (lulusan) yang mampu membangun kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam mengembangkan ilmu manajemen dan IPTEKS
SASARAN
1. Peningkatan kualitas dosen
2. Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan
3. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan
4. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana
5. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 68
PROGRAM STUDI
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
VISI
Menjadi Program Studi Magister yang unggul dan profesional dalam mengintegrasikan dan mengembangkan pendidikan agama Islam
pada tahun 2025
MISI
1. Mengamalkan Catur Dharma Perguruan Tinggi dengan kualitas yang semakin baik
2. Merumuskan kurikulum unggulan berbasis KKNI yang mampu memberikan kepada mahasiswa pemahaman komprehensif mengenai ilmu pendidikan agama Islam dan kemampuan menerapkannya (hard skill).
3. Menciptakan lulusan yang berkualitas, profesional, akuntabel dan berdaya saing tinggi
4. Menjamin ketersediaan sumber daya ketenagaan, finansial dan sarana prasarana akademik
5. Melaksanakan sistem penjaminan mutu dalam rangka mengembangkan kualitas penyelenggaraan program dan kegiatan akademik
6. Menyelenggarakan program dan kegiatan akademik berbasis perencanaan dan evaluasi kinerja
7. Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan berbagai institusi lain dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan akademik
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 69
TUJUAN
1. Berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program pemerintah di bidang pendidikan dan turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Menyelenggarakan Program Magister Pendidikan Agama Islam yang bermutu, kredibel dan akuntabel
3. Menciptakan guru, peneliti, pengawas dan penyelenggara Pendidikan Agama Islam yang bermutu, handal, berdaya saing dan berakhlak mulia melalui implementasi kurikulum berbasis kompetensi dan kegiatan pembelajaran yang memenuhi kualifikasi akademik.
4. Mengembangkan wawasan keilmuan dan penelitian di bidang pendidikan agama Islam
5. Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap magister pendidikan agama Islam dalam upaya pengembangan perikehidupan beragama Islam yang baik, berwawasan keilmuan dan toleran.
SASARAN
1. Tercapainya perumusan dan implementasi konsep partisipasi aktif dalam menyukseskan program pemerintah di bidang pendidikan dan turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui rencana kerja dan rencana operasional program studi dari tahun ke tahun
2. Terselenggaranya Program Magister Pendidikan Agama Islam yang bermutu, kredibel dan akuntabel.
3. Terciptanya lulusan yang bermutu, handal, berdaya saing dan berakhlak mulia melalui implementasi kurikulum berbasis kompetensi dan kegiatan pembelajaran yang memenuhi kualifikasi akademik.
4. Tercapainya pengembangan wawasan keilmuan dan penelitian di bidang pendidikan agama Islam
5. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap magister pendidikan agama Islam dalam upaya pengembangan perikehidupan beragama Islam yang baik, berwawasan keilmuan dan toleran.
Panduan Tesis Program Pascasarjana UMT 70
PENGELOLA PROGRAM
Direktur : Dr. H. Priyo Susilo, MM.
Asisten Direktur I : Dr. Edi Riadi, M.Pd.
Asisten Direktur II : Dr. Hj. E. Kurniyati, MA.
Gugus Penjamin Mutu : Prof. Dr. H. Aris Gumilar, MM.
Ketua Prodi MM : Ir. H. Aep Ruhandi, M.Ed., Ph.D.
Sekretaris Prodi MM : Dr. Asrori Mukhtarom, MA.
Ketua Prodi MPAI : Dr. H. Zaimul Am, MA.
Sekretaris Prodi MPAI : Ismail Marzuki, M.Pd.
Kepala TU : Anita Ardiyanti, SE., MM.
Kasubag. Akademik : Nurfadilah, SE.
Kasubag. IT : Murniadi, S.Kom., MM.
Staf Pengelola Jurnal : Cahyani Kurniastuti, SE. M.Pd., MM.
Staf PDPT : Dwi Fajar Riadi, S.Pd.
Staf Keuangan : Rima Octaviani Pangesti, S.Pd.
Staf Humas : Untung Hendro Prastowo, SE.
Staf Perpustakaan : Yayah Dian Anggraeni, S.Pd.I.
Staf Perpustakaan : Puput Aulia
……….…… o o o ……….……
Recommended