View
124
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah media pembelajaran yang
dibimbing oleh
Disusun Oleh :
Kusmiati (5520120059)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kuasa-
Nya kami dapat menyelesaikan Makalah “ Media Pembelajaran ” ini dengan
waktu sesuai yang diharapkan.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran.
Hal ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari semua pihak yang telah ikut
membantu terselesaikannya makalah ini. Oleh karena itu kami sampaikan
terimakasih.
Tak ada yang sempurna, kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan berbagai hal.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan pada penyusunan makalah selanjutnya. Harapan
kami, makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca pada
umumnya dan penyusun khususnya.
Bandung, November 2013
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULIAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Makalah............................................................................................3
D. Kegunaan Makalah.......................................................................................3
E. Prosedur Makalah.........................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................7
A. Definisi Media Pembelajaran........................................................................7
B. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran....................................................9
1. Tujuan media pembelajaran......................................................................9
2. Manfaat Media Pembelajaran....................................................................9
C. Fungsi Media Pembelajaran........................................................................12
D. E-Learning..................................................................................................13
E. Manfaat Pembelajaran Elektrik atau E-Learning........................................14
F. Fungsi E-Learning sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia............15
BAB IV PENUTUP...............................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULIAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki kedudukan yang penting dalam meningkatkan
sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan individu memiliki
kompetensi sehingga mampu bersaing dengan yang lainnya. Proses belajar
mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dengan guru sebagai pemegang
peran utama. Siswa dituntut untuk dapat meningkatkan hasil belajar dan
pemahamannya terhadap materi, maka siswa dituntut untuk bisa aktif dalam
pembelajaran. Pendidikan merupakan satuan tindakan yang memungkinkan
terjadinya belajar dan perkembangan, pendidikan merupakan proses interaksi
yang mendorong terjadinya belajar.”
Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa
dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi bila anak
menghendaki, sesuai keinginan, dan mengalami sendiri artinya siswa belajar
karena minat dan motivasi yang dimiliki sehingga dengan kesadaran sendiri siswa
akan berusaha mencapai hasil yang maksimal. Begitu pula halnya dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia. Apabila siswa memiliki keinginan belajar bahasa
Indonesia yang tinggi, maka siswa tidak akan terbebani dengan pembelajaran
bahasa Indonesia. Namun sebaliknya, jika siswa tidak berkeinginan belajar
pelajaran ini, maka akan cepat bosan dan mengalami kejenuhan saat belajar
pelajaran bahasa Indonesia. Padahal, hasil yang diharapkan pun bergantung dari
usaha yang dilakukan siswa dalam pembelajarannya.
Pelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam
perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa. Disamping itu bahasa
merupakan penunjang keberhasilan untuk menguasai semua mata pelajaran,
karena materi pelajaran disajikan melalui bahasa. Dalam Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional (2006) menyatakan bahwa “Pembelajaran bahasa Indonesia
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan”.
1
Kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar adalah sesuai dengan konteks
tujuan dan suasana saat komunikasi dilangsungkan.
Dalam berbahasa itu meliputi keterlampilan mendengar atau menyimak
(listening skills), keterlampilan membaca (reading skills), keterlampilan berbicara
(speaking skills), dan keterlampilan menulis (writing skills). Berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (2006) “Keempat aspek kebahasaan
tersebut sebaiknya dilaksanakan secara terpadu tapi dalam pembelajarannya guru
dapat memfokuskan dalam salah satu aspek”.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian
oleh guru atau fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu
guru atau fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media
pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.
Untuk itu, pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang
benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan
kelemahan masing-masing.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana
bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas.
Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu
dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya,
tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda.
Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang
lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis. Ketiga aspek tersebut
diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan
tingkah laku anak didik disekolah. Salah satu bentuk media pembelajaran yang
akan memudahkan bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar adalah E-
Learning. Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-
an. Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang
2
pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled
learning, virtual learning, atau web-based learning.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi media pembelajaran?
2. Apa tujuan dan manfaat media pembelajaran?
3. Bagaimana fungsi media pembelajaran?
4. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran elektronik (E-Learning)?
5. Apa manfaat pembelajaran elektronik (E-Learning)?
6. Bagaimana fungsi E-Learning sebagai media pembelajaran pada mata
pelajaran bahasa Indonesia?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi dari media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui bagaimana fungsi dari medi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran elektronik (E-
learning).
5. Untuk mengetahui manfaat pembelajaran elektronik (E-Learning).
6. Untuk mengetahui fungsi E-Learning sebagai mediapembelajaran pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
D. Kegunaan Makalah
Setelah menyusun makalah ini diharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Manfaat dari makalah ini meliputi manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Manfaat teoritis dari makalah ini diharapkan hasilnya dapat bermanfaat
dalam pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan
mempertinggi interaksi terutama dalam meningkatkan keterampilan
berkomunikasi. Sedangkan manfaat praktisnya yaitu mengimplementasikan teori
yang ada menjadi sebuah soft skill dalam berkomunikasi.
E. Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan
menguraikan problematika yang dibahas jelas dan komprehensif. Data teoritis
3
dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka,
artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang
relevan dengan tema makalah. Penulis pun menggunakan metode online atau
browsing dalam mengumpulkan data yang terkait.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan
media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru /
fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan
berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan
mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain.
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai
pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana
bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas.
Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu
dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya,
tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda.
Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang
lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis. Ketiga aspek tersebut
diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan
tingkah laku anak didik disekolah. Salah satu bentuk media pembelajaran yang
akan memudahkan bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar adalah E-
Learning. Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-
an. Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang
pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled
learning, virtual learning, atau web-based learning.
Dalam pendidikan konvensional fungsi e-learning bukan untuk mengganti,
melainkan memperkuat model pembelajaran konvensional. Dalam hal ini fungsi
e-learning sebagai berikut:
5
1. E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan,
pelatihan secara on-line.
2. E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai
belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap
buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat
menjawab tantangan perkembangan globalisasi.
3. E-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di
dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan
content dan pengembangan teknologi pendidikan.
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medio atau medius. Dalam bahasa
Latin, media dimaknai sebagai antara. Sedangkan dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah
berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang
dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Dikaitkan dengan
pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam
proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari pengajar
kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat
apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan
menunjang pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan
pembelajarannya. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).
Nana Sudjana (2001:14), menyatakan bahwa media pengajaran
(pembelajaran) adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi
antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar
dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran
7
yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar
mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Pada hakekatnya media pendidikan juga merupakan media komunikasi,
karena proses pendidikan juga merupakan proses komunikasi. Apabila kita
bandingkan dengan media pembelajaran, maka media pendidikan sifatnya lebih
umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri.
Sedangkan media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya
media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar
tertentu yang telah dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidikan
adalah media pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk
media pendidikan. Alat peraga, alat bantu guru (teaching aids), alat bantu audio
visual (AVA), atau alat bantu belajar yang selama ini sering juga kita denga
pada dasamya, semua istilah itu dapat kita masukkan dalam konsep media,
karena konsep media merupakan perkembangan lebih lanjut dari konsep konsep
tersebut.
Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan
fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/ konkrit.
Alat bantu adalah alat (benda) yang digunakan oleh guru untuk mempermudah
tugas dalam mengajar. Audio Visual Aids (AVA) mempunyai pengertian dan
tujuan yang sama hanya saja penekanannya pada peralatan audio dan visual.
Sedangkan alat bantu belajarpenekanannya pada fihak yang belajar (pembelajar).
Semua istilah tersebut, dapat kita rangkum dalam satu istilah umum yaitu media
pembelajaran.
Satu konsep lain yang sangat berkaitan dengan media pembelajaran
adalah istilah sumber belajar. Media belajar erat kaitannya dengan sumber ber
belajar, Sumber belajar memiliki cakupan yang lebih luas daripada media
belajar. Sumber belajar bisa berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik clan
latar/lingkungan. Apa yang dinamakan media sebenarnya adalah bahan dan alat
belajar tersebut. Bahan sering disebut perangkat lunak software, sedangkan alat
juga disebut sebagi perangkat keras hardware. Transparansi, program kaset
audio dan program video adalah beberapa contoh bahan belajar.
8
Jadi salah satu atau kombinasi perangkat lunak (bahan) dan perangkat
keras (alat) bersama sama dinamakan media. Dengan demikian, jelaslah bahwa
media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar. Dengan demikian,
kalau saat ini kita mendengar kata media, hendaklah kata tersebut diartikan
dalam pengertiannya yang terakhir, yaitu meliputi alat bantu guru dalam
mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan
belajar ( siswa ). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal
hal tertentu, bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa.
B. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
1. Tujuan media pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah
sebagai berikut :
a. mempermudah proses pembelajaran di kelas
b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
d. membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran
2. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih
afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media
pembelajaran adalah:
a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda
antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara siswa dimanapun berada.
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar,
gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga
membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup,
tidak monoton dan tidak membosankan.
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
9
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif,
sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara
maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak
harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan
sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami
pelajaran.
e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi
belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi
verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika
diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan
mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja
dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga
siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun
dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu
belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar
lingkungan sekolah.
g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan
proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri
sumber-sumber ilmu pengetahuan.
h. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak
mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif
lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan
kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain
10
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
b. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di
pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan
pengajaran dengan baik
c. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan,
dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
d. pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang
dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-
lainya.
Selain sebagai alat bantu dalam proses pendidikan, media
pembelajaran juga dapat bermanfaat bagi pengajar dan pembelajar. Yaitu :
a. Manfaat Media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
1) memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan
2) menjelaskan struktur dan urutan pengajarn dengan baik
3) memberikan kerangka sistematis secara baik.
4) memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran
5) membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam
pembelajaran.
6) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.
7) meningkatkan kualitas pembelajaran
b. Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:
1) meningkatkan motivasi belajar pembelajar
2) memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar
3) memberikan struktur materi pelajaran
4) memberikan inti informasi pelajaran
5) merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis.
11
6) menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
7) pelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang
disajikan pengajar .
C. Fungsi Media Pembelajaran
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui,
yaitu:
1. Fungsi media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada
satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi
ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan
semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pembelajaran.
Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam
tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan
bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik
daripada tanpa bantuan media.
2. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar.
Media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar
peserta didik tersebut berasal.
Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu
manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media
pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut
membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar
oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.
12
Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa
keberhasilan belajar dan mengajar di kelas karena media pembelajaran
khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
a. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitandengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan
pelajaran.
b. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
c. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang
lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang
disajikan dengan teks atau secara verbal.
D. E-Learning
Istilah e-learning Banyak para ahli yang mendefinisikan e-learning sesuai
sudut pandangnya. Karena e-learning kepanjangan dari elektronik learning ada
yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi elektronik (radio, televisi, film, komputer, internet).
Definisi e-learning merujuk dari buku panduan pembelajaran elektronik
(Kemendikbud: 2011) bahawa e-learning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau
internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau
bimbingan. Dijelaskan pula bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik
dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang
digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik
internet.
Ada tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu:
1. E-Learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki
secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan,
dan sharing pembelajaran informasi.
13
2. E-Learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan
menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell
Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya.
3. E-Learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas,
solusi pembelajaran yang mengungguli paradikma tradisonal dalam
media pembelajaran.
Uraian di atas menunjukan bahwa sebagai dasar dari e-learning adalah
pemanfaatan teknologi internet. Jadi e-learning merupakan bentuk pembelajaran
konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet.
Oleh karena itu e-learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh
dan juga sistem pendidikan konvensional.
E. Manfaat Pembelajaran Elektrik atau E-Learning.
Ada beberapa manfaat pembelajaran elektronik atau e-learning, di
antaranya adalah:
1. Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
2. Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru
atau instruktur (interactivity enhancement).
3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities).
Manfaat e-learning juga dapat dilihat dari 2 sudut pandang :
1. Manfaat bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya
fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan
belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat
berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan
email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan
tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi
dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas
pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai
dikerjakan.
14
2. Manfaat bagi pengajar
Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh
guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih
mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai
dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan
efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.
Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di
Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain: (a)
mampu meningkatkan pemerataan pendidikan (b) mengurangi angka putus
sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah (c) meningkatkan prestasi
belajar (d) meningkatkan kehadiran siswa di kelas (e) meningkatkan rasa
percaya diri (f) meningkatkan wawasan (outward looking) (g) mengatasi
kekurangan tenaga pendidikan (h) meningkatkan efisiensi.
F. Fungsi E-Learning sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia
E-learning merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan, bukan hanya meliputi online
learning, virtual learning, web-based learning melainkan juga termasuk di
dalamnya pembelajaran yang menggunakan teknologi komputer baik secara
online maupun offline.
Terdapat dua model pengembangan e-learning, yakni synchronous e-
learning dan asynchronous e-learning.
Penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran untuk menunjang
pelaksanaan proses belajar Bahasa Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan
daya serap dari siswa atas materi yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif
dari siswa, meningkatkan kemampuan belajar mandiri siswa, meningkatkan
kualitas materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan
menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi. Dengan
perangkat biasa sulit untuk dilakukan, memperluas daya jangkau proses belajar-
mengajar sedangkan menggunakan jaringan komputer, tidak terbatas pada ruang
dan waktu.
15
Ada beberapa strategi pengajaran yang dapat diterapkan dengan
menggunakan teknologi e-learning sebagai media pembelajaran pada mata
pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Learning by doing. Simulasi belajar dengan melakukan apa yang
hendak dipelajari; contohnya adalah Menampilkan sebuah video drama
yang akan diperagakan oleh siswa pada pembelajaran drama
2. Incidental learning. Mempelajari sesuatu secara tidak langsung. Tidak
semua hal menarik untuk dipelajari, oleh karena itu dengan strategi ini
seorang siswa dapat mempelajari sesuatu melalui hal lain yang lebih
menarik, dan diharapkan informasi yang sebenarnya dapat diserap secara
tidak langsung. Misalnya mempelajari bahasa daerah di Indonesia dengan
cara melakukan “perjalanan maya” ke daerah-daerah tersebut.
3. Learning by reflection. Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan
ide/gagasan tentang subyek yang hendak dipelajari. Siswa didorong
untuk mengembangkan suatu ide/gagasan dengan cara memberikan
informasi awal dan aplikasi akan “mendengarkan” dan “menyimak”
memproses masukan ide/gagasan dari siswa untuk kemudian diberikan
informasi lanjutan berdasarkan masukan dari siswa. Contoh video
tentang informasi tentang binatang buaya terbesar di dunia,siswa dapat
menulis kembali dalam bentuk sebuah tulisan tentang binatang buaya
tersebut
4. Case-based learning. Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus
yang telah terjadi mengenai subyek yang hendak dipelajari. Siswa dapat
mempelajari suatu materi dengan cara menyerap informasi dari nara
sumber yang memberi materi tersebut. Contoh tentang penjelasan
mengenai penulisan puisi.
5. Learning by exploring. Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan
eksplorasi terhadap subyek yang hendak dipelajari didorong untuk
memahami suatu materi dengan cara melakukan eksplorasi mandiri atas
materi tersebut. Siswa diposisikan dalam sebagai seseorang yang harus
mencapai tujuan/sasaran dan aplikasi menyediakan fasilitas yang
16
diperlukan dalam melakukan hal tersebut. Siswa kemudian menyusun
strategi mandiri untuk mencapai tujuan tersebut. Misalkan video cerita
tentang seorang tokoh, siswa mengekpresikan karakter tokoh tersebut.
Faktor yang menjadi pertimbangan penggunaan pembelajaran elektronik
sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia sebagai berikut
1. Relevansi pengadaan media pendidikan edukatif
2. Kelayakan pengadaan media pendidikan edukatif
3. Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif
Media pembelajaran elektronik dipilih berdasarkan tujuan instruksional
yang telah ditetapkan baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
Keterpaduan (validitas).Media pembelajaran elektronik mendukung isi
pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.sebagai media
yang terbaik. Sehingga guru dapat memilih media yang ada, mudah diperoleh
dan mudah dibuat sendiri oleh guru. Media pembelajaran Elektronik dapat
digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang ada di lingkungan
sekitarnya, dan mudah dibawa dan dipindahkan ke mana-mana. Mutu teknis.
Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf dapat memenuhi
persyaratan teknis. Media pembelajaran elektronik dapat digunakan sesuai
dengan taraf berfikir siswa. Media pembelajaran elektronik dapat menunjang
dan membantu pemahaman siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan
dalam proses pembelajaran. Hal ini akan lebih mempermudah bagi guru dan
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang
dituangkan dalam format digital melalui teknologi Visual dan internet. Oleh
karena itu e-learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan
juga sistem pendidikan konvensional.Dan guru dapat memilih media
pembelajaran elektronik dengan bahan pembelajaran bahasa Indonesia yang
sesuai sehingga tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan baik dan
lancar.
B. Saran
Dalam pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang
benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan
kelemahan masing-masing. Penggunaan media juga harus menyesuaikan dengan
lingkungan kelas serta efektifitas dalam pembelajarannya. Sehingga dapat
memudahkan guru dalam penyampaian materi serta ketercapaian pembelajaran
dapat tercapai.
Penggunaan e-learning dalam mata pelajaran bahasa indonesia dapat
menjadi pilihan guru dalam pembelajaran. Meskipun konsep dasar e-learning
harus dapat dipahami dengan baik oleh para guru yang menggunakan media
pembelajaran e-learning.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Manfaat Pembelajaran ektronik atau E-Learning. [Online]
Tersedia di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/11/manfaat-
pembelajaran-elektronik-atau-e.html ( 2 Desember 2013)
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada.
Dito, Hartan. 2012. Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Fungsi Media
Pembelajaran. [Online]. Tersedia di :
http://der-traumer.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-manfaat-dan-
fungsi.html ( 2 Desember 2013)
Haryanto. 2012. Pengertian Media Pembelajaran.[Online]. Tersedia di :
http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ ( 2 Desember
2013)
Luteheru, J. 1988. Media Pembelajaran. Jakarta: Dierjen Dikti.
Mustikasari, Ardian. (2011). Mengenal Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia
di: http://media-grafika.com/mengenal-media-pembelajaran ( 2 Desember
2013)
Nusyirwan, Zainal. (2013). Penggunaan Pembelajaran Elektronik (E-Learning)
sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
[Online]. Tersedia di :
http://zainalnusyirwan.blogspot.com/2013/04/penggunaan-pembelajaran-
elektronik-e.html . ( 2 Desember 2013).
Nursyamsi, Aji. 2012. Definisi Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:
http://neozonk.wordpress.com/2012/09/19/definisi-media-pembelajaran/
( 2 Desember 2013)
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. . Media Pengajaran. Bandung : PT. Sinar Baru
Algesindo.
iii
Recommended