View
11
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
PENGARUH ARUS KAS OPERASI, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN LABA
AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN EARNING PER SHARE SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdafar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
2016)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2
Program Magister Akuntansi
Disusun oleh:
SYANTY SISKA YODUKE
121600507
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2018
3
EFFECT OF OPERATING CASH FLOW, COMPANY GROWTH AND ACCOUNTING
PROFIT TO STOCK RETURN WITH EARNING PER SHARE AS INTERVENING
VARIABLES (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock
Exchange Period 2012-2016)
Syanty Siska Yoduke
STIE YKPN Yogyakarta
Syantyyoduke@yahoo.com
Abstract
The purpose of this study is to examine the effect of operating cash flow, company growth,
accounting profit on stock return with Earning Per Share (EPS) as variable intervening. The
research population is a manufacturing company listed in the Indonesia Stock Exchange from
2012-2016 and the sampling technique using purposive sampling method. The hypothesis testing
is done using model equation modeling equation modeling (SEM) from WarpPLS 6.0.
The results shows: 1. The operating cash flow has significant effect on earning per share; 2. The
corporate growth has significant effect on earning per share; 3. The accounting profit has
significant effect on earning per share; 4. The operating cash flow has no significant effect on
stock return; 5. The corporate growth has no significant effect on stock return; 6. The
accounting profit has significant effect on stock return; 7. The earning per share has no
significant effect on stock return; 8. There is no significant influence between operating cash
flow, company growth with accounting profit on stock return with earnings per share as
intervening variable.
Key words: operating cash flow, company growth , accounting profit, earning per share, stock
return
I. PENDAHULUAN
Tolak ukur yang sering digunakan oleh investor apabila berinvestasi dalam bentuk saham adalah
tingkat pengembalian saham (return). Return saham bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri seperti kinerja perusahaan yang bisa dilihat lewat pelaporan
keuangan perusahaan tersebut, sedangkan faktor eksternal antara lain kondisi ekonomi makro,
politik, kondisi pasar, keamanan dan lain-lain. Return merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi. Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspetasian yang
belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Hartono, 2016).
Informasi mengenai kinerja keuangan dapat dilihat melalui laporan kinerja keuangan.
Salah satu tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pengguna laporan keuangan yang berupa posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
keuangan. Laporan keuangan digunakan oleh investor sebagai alat untuk memantau kinerja
perusahaan. Beberapa kandungan informasi yang ada dalam laporan keuangan yang sering
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
digunakan oleh investor untuk menilai kinerja dan kemampuan perusahaan untuk terus going
concern antara lain arus kas operasi, laba dan earnings per share.
Arus kas operasi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan
setara kas. Dari siklus arus kas operasi bisa dilihat bagaimana perusahaan menjalankan aktivitas
utamanya, apakah tetap berjalan lancar atau malah sebaliknya. Arus kas dari aktivitas operasi
menjadi perhatian penting, mengingat bahwa dalam jangka panjang untuk kelangsungan hidup
suatu bisnis harus menghasilkan arus kas positif dari aktivitas operasi. Jika suatu bisnis memiliki
arus kas yang negatif dari aktivitas operasi, maka perusahaan tidak akan dapat meningkatkan kas
dari sumber lain ke dalam jangka waktu tertentu (Harnanto, 2000).
Menurut Kretarto, (2001) secara garis besar signalling theory erat kaitannya dengan
ketersedian informasi. Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengambil keputusan bagi para
investor, laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari analisis fundamental perusahaan.
Menurut Dewi dkk (2017) apabila laba yang dihasilkan tinggi, maka investor cenderung bereaksi
positif terhadap perusahaan, secara otomatis hal ini akan menimbulkan reaksi pada harga saham
di pasar, dan tentunya akan berimbas kepada return yang akan dibagikan kepada investor.
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan baik, sehingga investor akan
merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat (Umar Mai, 2013). Salah
satu ukuran yang digunakan untuk mengukur tingakt profitabilitas suatu perusahaan adalah EPS.
Besarnya EPS bisa dilihat dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Oleh
karena itu, investor harus benar-benar memahami laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan
agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi. Investor pada umumnya
akan tertarik berinvestasi pada saham dengan EPS yang cukup besar sehingga akan
meningkatkan keuntungan yang mereka miliki.
Sampel dalam penelitian ini adalah industri manufaktur. Alasan peneliti memilih industri
ini adalah karena meskipun indeks sahamnya mengalami fluktuasi tetapi ada pergerakan yang
menunjukan kenaikan indeks saham. Pergerakan saham industri manufaktur periode tahun 2012-
2016 menunjukkan grafik yang signifikan terus naik dan menunjukkan bahwa pergerakan harga
saham semakin baik. Kondisi perekonomian yang relatif stabil di tahun 2016 menyebabkan
kondisi pasar mulai aktif dan indeks saham kembali naik. Indeks saham perusahaan manufaktur
naik dua kali lipat dari tahun 2015. Di tahun 2017 diharapkan kondisi perekonomian yang stabil
mampu mendorong pergerakan Pasar Modal di Indonesia lebih aktif lagi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi, pertumbuhan
perusahaan dan laba akuntansi terhadap return saham dengan earning per share sebagai variabel
intervening pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode 2012-2016. Perubahan
harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Perubahan harga saham ini akan ikut mempengaruhi besarnya return yang akan diterima oleh
para investor dalam bentuk capital gain. Penelitian ini fokus pada faktor internal dari perusahaan
itu sendiri yakni perubahan laba, perubahan arus kas operasi dan pertumbuhan perusahaan.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
II. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Signal (Signaling theory)
Menurut Brigham dan Houston (2001) isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil
perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang
prospek perusahaan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh
manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Informasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan merupakan hal yang penting, karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi pihak
diluar perusahaan. Informasi tersebut penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi
pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu,
saat ini maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana
efeknya pada perusahaan.
Teori signal menjelaskan mengapa perusahaan memiliki dorongan untuk memberikan
informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Pihak eksternal yang dimaksud diantaranya
investor, kreditor, atau pengguna informasi lainnya. Perusahaan memberikan informasi laporan
keuangan karean adanya asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak eksternal.
Kurangnya informasi pihak eksternal mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi
diri dengan memberikan harga rendah pada perusahaan yang bersangkutan. Pihak eksternal yang
tidak memiliki informasi yang cukup juga akan menilai bahwa semua perusahaan memiliki nilai
yang sama. Penilaian seperti ini tentunya akan merugikan bagi perusahaan yang memiliki
kondisi lebih baik karena pihak eksternal akan menilai perusahaan lebih rendah dari yang
seharusnya begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan signal kepada
pihak eksternal yang dapat berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan dapat
mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan di masa mendatang (Purwanti, 2016).
Teori Pemegang Saham
Menurut Mertens, (2013) teori pemegang saham adalah teori etika bisnis normatif mengenai isu
"bagaimana bisnis dan pelaku bisnis harus berperilaku. Teori pemegang saham adalah teori
tentang korporasi dengan tujuan moral dan tanggung jawabnya. Teori ini menyatakan bahwa
bisnis hanyalah pengaturan sekelompok orang, pemegang saham dan para manager yang
digunakan untuk mewujudkan tujuan yang telah ditentukan yakni kepentingan para pemegang
saham dalam suatu perusahaan. Ada 2 pihak dalam hubungan ini yakni pihak eksekutif dan
pemegang saham yang telah mengadakan perjanjian kontrak untuk menetapkan tanggung jawab
dan kewajiban mitra kontrak. Eksekutif bertindak sebagai agen untuk pemegang saham. Mereka
diberdayakan untuk mengelola uang yang dimilikinya pemegang saham, dan berkewajiban untuk
melakukannya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh prinsipal mereka (pemegang saham).
Tujuan bisnis tidak harus mendapatkan keuntungan sebagai tujuan utamanya. Tujuan lain
mungkin bisa dilakukan, namun teori pemegang saham menyatakan bahwa bagian utama dari
perusahaan dan bisnis adalah memaksimalkan keuntungan. Intinya adalah manajer, eksekutif,
dan karyawan terikat oleh kontrak kerja mereka untuk memajukan kepentingan atasan,
pemegang saham atau pemilik bisnis dan tujuan yang ditetapkan dalam kesepakatan itu. Pihak
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
eksekutif bebas mengunakan dana pribadi mereka yang dianggap sebagai pengeluaran untuk
proyek amal atau sosial dalam peran mereka sebagai warga negara pribadi, tapi saat mereka
berfungsi dalam kapasitas mereka sebagai eksekutif, mereka adalah agen dari pemegang saham
dan terikat tugas untuk tidak mengalihkan sumber daya bisnis jauh dari tujuan yang secara tegas
disahkan oleh pemegang saham.
Teori pemegang saham berpendapat bahwa tanggung jawab sosial sebuah perusahaan
adalah memperoleh keuntungan untuk para pemegang sahamnya dan berpendapat bahwa
tanggung jawab ini sangat penting dengan konsekuensi yang besar. Pemegang saham
diperusahaan berharap akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak daripada mereka
menyimpan uangnya di bank (Cosans, 2009).
Arus Kas Operasi
Penilaian jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan disajikan sebagai salah satu dari
tiga tujuan dasar pelaporan keuangan. Neraca, laporan laba rugi dan laporan ekuitas pemegang
saham masing-masing menyajikan, dalam batas-batas tertentu dan terpisah-pisah informasi
mengenai arus kas perusahaan selama satu periode. Laporan laba rugi menyediakan informasi
mengenasi sumber daya, bukan cuma kas yang disediakan oleh operasi. Laporan ekuitas
pemegang saham melaporkan jumlah kas yang digunakan atau membeli saham treasuri. Neraca
komparatif mungkin saja menunjukkan aktiva apa saja yang telah diperoleh atau dilepas
perusahaan dan kewajiban apa yang telah terjadi atau dilikuidasi. Namun tidak satupun dari tiga
laporan ini yang menyajikan ikhtisar terperinci mengenai semua arus kas masuk dan arus kas
keluar atau semua sumber dan penggunaan kas selama satu periode.
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai
penerimaan dan pembayaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas
melaporkan kas yang mempengaruhi operasi selama satu periode, transaksi investasi, transaksi
pembiayaan dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode. Pelaporan sumber,
tujuan pemakaian dan kenaikan atau penurunan bersih kas, dapat membantu investor, kreditor
dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perusahaan yang paling
likuid. Penerimaan kas dan pembayaran kas selama satu periode diklasifikasikan dalam laporan
arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda yaitu aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan.
Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba
bersih. Aktivitas investasi meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta peolehan dan
pelepasan investasi serta properti, pabrik dan peralatan. Aktivitas penjualan melibatkan pos-pos
kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi perolehan sumber daya dari pemilik dan
komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari investasinya dan peminjaman
uang dari kreditor serta pelunasannya (Kieso, 2008).
Pertumbuhan Perusahaan
Menurut Evan (1987) hubungan antara tiga aspek dinamisitas industri yaitu pertumbuhan
perusahaan, kemampuan perusahaan untuk bertahan serta variabilitas pertumbuhan perusahaan
dengan tiga karakteristik perusahaan yaitu besar, umur dan jumlah pabrik yang dialokasikannya.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
Informasi perusahaan yang berhubungan dengan ketiga macam pertumbuhan perusahaan adalah
(a) pertumbuhan dari luar (eksternal growth). Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, dimana perusahaan tidak memiliki
kekuatan untuk menentukan atau mempengaruhinya. Misalnya harga, keadaaan politik negara
atau daerah, karakteristik masyarakat, keadaan cuaca dll, (b) ertumbuhan dari dalam (internal
growth). Adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan yang berasal dari
perusahaan itu sendiri (c) pertumbuhan karena pengaruh dari iklim dan situasi usaha lokal. Tidak
dapat dipungkiri, iklim usaha lokal dimana perusahaan itu berada sangat mempengaruhi baik
kinerja maupun pertumbuhan perusahaan dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan melihat
pertumbuhan penjualannya, pertumbuhan laba operasi perusahaan, pertumbuhan laba bersih dan
pertumbuhan aset perusahaan. Pengukuran pertumbuhan perusahaan yang terakhir adalah
melalui pengukuran pertumbuhan modal sendiri. Pengukuran yang dipakai oleh peneliti dalam
melakukan penelitian ini adalah pertumbuhan aset.
Laba Akuntansi
Laba akuntansi didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi
yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.
Informasi laba sering dilaporkan dalam penerbitan laporan keuangan dan digunakan secara luas
oleh pemegang saham dan penanam modal potensial dalam mengevaluasi kemampuan
perusahaan. Laba dipakai untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam penggunaan sumber
daya ekonomi perusahaan. Ukuran efisiensi umumnya dilakukan dengan membandingkan laba
periode berjalan dengan laba periode sebelumnya atau dengan perusahaan lain dengan industri
yang sama. Hingga saat ini banyak yang memandang laporan laba rugi akuntansi sebagai
informasi terbaik dalam menilai prospek arus kas dimasa depan. Oleh karena itu kualitas laba
akuntansi yang dilaporkan oleh manajemen menjadi pusat perhatian pihak eksternal perusahaan.
Laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang memiliki sedikit atau tidak
mengandung gangguan persepsi dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang
sesungguhnya. Sehingga semakin besar gangguan persepsi yang terkandung dalam laba
akuntansi, maka semakin rendah kualitas laba akuntansi tersebut (Yocelyn & Yulius 2012).
Earnings Per Share
Earnings per share merupakan bagian besarnya laba bersih suatu periode untuk satu lembar
saham biasa yang beredar pada masa periode tersebut. Informasi earnings per share (EPS)
menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
perusahaan. Besarnya EPS perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan
perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa dihitung berdasarkan informasi laporan neraca
dan laporan rugi laba perusahaan (Tandelilin, 2001).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
Return Saham
Tingkat keuntungan (return) adalah rasio antara pendapatan investasi selama beberapa periode
dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Pada umumnya investor mengharapkan keuntungan
yang tinggi dengan resiko kerugian yang sekecil mungkin, sehingga para investor berusaha
menentukan tingkat keuntungan investasi yang optimal dengan menentukan tingkat keuntungan
investasi yang optimal dengan menentukan konsep investasi yang memadai. Konsep ini penting
kaena tingkat keuntungan yang diharapkan dapat diukur. Dalam hal ini tingkat keuntungan
dihitung berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Rata-rata return saham biasanya
dihitung dengan mengurangkan harga saham periode tertentu dengan harga saham periode
sebelumnya dibagi dengan harga saham sebelumnya (Hartono, 2016) dan menurut Tandelilin
(2010) return saham adalah salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan
juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko dari investasi telah yang
dilakukan.
Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Earning Per Share
Jika perusahaan sudah mampu untuk membiayai aktivitas operasi secara mandiri tanpa mencari
dana dari pihak luar, dapat diprediksikan bahwa perusahaan akan dapat bertahan di masa yang
akan datang. Pihak luar salah satunya investor akan memeriksa laporan ini untuk memastikan
apakah perusahaan mampu untuk menyelesaikan kewajibannya di masa depan. Jika investor
tertarik, maka dia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harapan perusahaan mampu
memberikan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Arus kas yang positif menunjukan
bahwa kinerja dan prospek perusahaan baik sehingga perusahaan dianggap mampu untuk
memberikan keuntungan kepada pemegang saham. Hipotesis yang diusulkan:
: Arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning per share.
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Earning Per Share
Kinerja perusahaan diantaranya dapat diukur dari tingkat profitabilitasnya. Profitabilitas dapat
dilihat dari kemampuan perusahaan memperoleh profit yang terkait dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri. Pertumbuhan perusahaan berpengaruh pada profitabilitas dengan
mendayagunakan aset yang dimiliki yang mempengaruhi tingkat produktivitas dan efisiensi
perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan (Purnomo,
2016). Jika profitabilitas perusahaan meningkat, hal ini merupakan signal yang baik bagi investor
karena keuntungan yang akan dibagikan kepada mereka ikut meningkat, sehingga hipotesis yang
diusulkan dalam penelitian ini adalah:
: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning per share.
Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Earning Per Share
Jika laba yang diperoleh perusahaan dapat meningkat dari waktu ke waktu mengindikasikan
bahwa keuntungan yang akan diterima oleh pemilik perusahaan akan meningkat pula.
Perusahaan yang mampu mendapatkan laba akan menjadi sasaran investasi yang menguntungkan
karena bisa memberikan keuntungan yang diharapkan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
: Laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning per share.
Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham
Arus kas operasi menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan setara
kas dari aktivitas utama pendapatan perusahaan. Adanya perubahan positif dalam arus kas
operasi memberikan pertanda baik bagi investor karena dengan demikian perusahaan dianggap
mampu untuk melakukan kewajibannya seperti pembayaran dividen, melunasi utang dan
pembiayaan kegiatan operasi dan lain-lain di luar aktivitas pendanaan dan investasi. Kinerja
perusahaan dinilai baik oleh investor karena mereka beranggapan bahwa dengan tingginya arus
kas operasi berarti perusahaan membiayai aktivitas utamanya tanpa mengandalkan dari sumber
dana yang lain dan menunjukkan bahwa prospek perusahaan ke depan akan baik sehingga
mempengaruhi return saham. Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan hipotesis penelitian:
: Arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Return Saham
Pertumbuhan perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tetap bertahan dan mampu bersaing di
pasar dan ikut menentukan kemampuan perusahaan dalam mengambil tindakan terhadap peluang
di masa yang akan datang. Kegagalan ekspansi akan mengakibatkan beban perusahaan semakin
meningkat karena harus menutup pengembalian biaya ekspansi. Oleh karena itu, semakin besar
risiko kegagalan perusahaan maka akan kurang prospektif perusahaan yang bersangkutan.
Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan
pihak luar terhadap perusahaan, sehingga hipotesis yang diusulkan dalam penelitian ini adalah:
: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Return Saham
Laba seringkali digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi oleh para
investor, dengan anggapan bahwa perusahaan yang mengalami peningkatan laba akan
memberikan keuntungan bagi mereka. Kondisi laba akuntansi yang baik akan berdampak positif
terhadap perkembangan harga saham. Semakin besar laba yang diperoleh suatu perusahaan maka
return yang akan diterima ikut meningkat. Hipotesis penelitian:
: Laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Earnings Per Share terhadap Return Saham
Earning per share adalah keuntungan yang didapatkan oleh investor pada setiap lembar saham
yang dimilikinya. EPS yang tinggi akan membuat investor semakin tertarik untuk melakukan
investasi pada suatu perusahaan. Semakin tinggi EPS yang ditawarkan oleh perusahaan, maka
akan semakin besar pula return yang akan dimiliki oleh investor. . Jika harga saham naik, maka
tingkat return yang diperoleh akan ikut naik. EPS yang tinggi, mendorong investor untuk
menambah jumlah modal yang di tanam pada perusahaan tersebut. Dari uraian di atas,
dirumuskan hipotesis penelitian:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
: Earnings Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham dengan Earning Per Share sebagai
Variabel Intervening
Jika arus kas operasi positif dan terus menerus meningkat menunjukan bahwa kinerja perusahaan
baik, sehingga EPS yang akan diterima oleh investor akan meningkat pula. Earning per share
adalah keuntungan yang didapatkan oleh investor pada setiap lembar saham yang dimilikinya.
EPS yang tinggi akan membuat investor semakin tertarik untuk melakukan investasi pada suatu
perusahaan. Semakin tinggi EPS yang ditawarkan oleh perusahaan, maka akan semakin besar
pula return yang akan dimiliki oleh investor. Oleh karena itu hipotesis yang diusulkan adalah:
: Arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham oleh earning per
share sebagai variabel intervening.
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Return Saham dengan Earning Per Share
Sebagai Variabel Intervening
Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak eksternal maupun internal karena
pertumbuhan yang baik memberi tanda yang baik bagi perkembangan perusahaan. Dari sudut
pandang investor, pertumbuhan perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang
menguntungkan dan investor pun akan mengharapkan tingkat pengembalian dari investasi yang
dilakukan menunjukkan perkembangan yang baik (Purnomo, 2016). Tingginya minat investor
akan mengakibatkan harga saham ikut naik. Tingginya laba yang akan dibagikan dan naiknya
harga saham akan mengakibatkan return yang akan diterima oleh investor sesuai dengan yang
diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diusulkan adalah:
: pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham dengan
earning per share sebagai variabel intervening.
Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Return Saham yang dimediasi oleh Earning Per Share
Salah satu karakteristik dari laba akuntansi menurut Belakoui (2007) adalah laba akuntansi
didasarkan pada transaksi aktual terutama yang berasal dari penjualan barang dan jasa.
Pertumbuhan penjualan akan diikuti pertumbuhan laba sehingga laba yang diperoleh perusahaan
dapat meningkat di masa depan. Earning per share adalah rasio yang mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk setiap lembar saham yang beredar
(Darmadji, 2012). Perusahaan yang mampu mendapatkan laba akan menjadi sasaran investasi
yang menguntungkan karena bisa memberikan return yang diharapkan. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
: Laba akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap return saham dengan earning per
share sebagai variabel intervening.
III. METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI dari
tahun 2012-2016 dengan menggunakan metode purposive sampling sebagai metode pemilihan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
sampel dengan kriteria tertentu, yakni: (1) Perusahaan yang mengalami laba yang terdaftar di
BEI pada periode 2012-2016 (2) Emiten tidak mengalami delisting selama tahun 2012-2106 (3)
Perusahaan yang mengalami laba yang termasuk dalam industri manufaktur dengan tahun buku
yang berakhir tanggal 31 Desember (4) Laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah (5)
Memiliki laporan keuangan yang lengkap selama periode 2012-2016 (6) Perusahaan yang
memiliki closing price berbeda setiap tahun. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah model analisis partial least square (PLS) dengan menggunakan model persamaan
structural equation modeling (SEM).
Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri atas tiga variabel yaitu variabel eksogen yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel endogen. Variabel endogen yaitu variabel yang dipengaruhi atau akibat dari adanya
variabel eksogen. Variabel endogen dalam penelitian ini terbagai atas variabel endogen
intervening dan variabel endogen tergantung. Variabel endogen intervening adalah variabel yang
ikut berpengaruh terhadap variabel endogen tergantung bersama dengan variabel eksogen.
Sedangkan variabel endogen tergantung adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel eksogen
dan variabel endogen intervening. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
variabel eksogen yaitu arus kas operasi , pertumbuhan perusahaan dan laba akuntansi, variabel
endogen intervening yaitu earning per share, variabel endogen tergantung yaitu return saham.
Arus Kas Operasi
Arus Kas Operasi meliputi pertumbuhan arus kas operasi yang dihasilkan dari (digunakan) dalam
kegiatan operasional perusahaan (Ginting, 2012) yang dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
∆CFO =
x 100%
Dimana:
∆CFO = Selisih arus kas operasi
CFOt = Arus kas aktivitas operasi pada periode t
CFOt-1 = Arus kas akivitas operasi pada periode sebelumnya
Pertumbuhan Perusahaan
Sudarmadji (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan
perubahan total aktiva. Pertumbuhan aktiva adalah selisih total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aktiva pada periode
sebelumnya. Perubahan total aktiva dapat diukur dengan menggunakan rumus:
∆ Total aktiva =
x 100%
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
Dimana:
∆SG = Perubahan total aktiva
SGt = Total aktiva pada periode t
SGt-1 = Total aktiva pada sebelumnya
Laba Akuntansi
Laba akuntansi merupakan laba yang ditimbulkan dari proses laporan keuangan yaitu merupakan
selisih dari hasil penjualan setelah dikurangi harga pokok dan biaya-biaya operasi perusahaan
termasuk biaya penyusutan dan amortisasi. Menurut (Rachmawati, 2016) yang diukur dengan
menggunakan rumus:
∆LAKT =
x 100%
Dimana:
∆LAKTt = Selisih laba akuntansi
LAKTt = Laba akuntansi pada periode t
LAKTt-1 = Laba akuntansi pada periode sebelumnya
Earning per share
Earning per share (EPS) adalah salah satu jenis rasio pasar yang digunakan untuk
membandingkan antara laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan
jumlah lembar saham perusahaan (Tandelilin, 2010) yang dihitung dengan menggunakan rumus:
EPS=
Return Saham
Susilo (2009) return merupakan pendapatan yang diterima di masa yang akan datang dari sebuah
investasi yang dilakukan pada saat ini. Return salah satu faktor yang memotivasi investor, return
yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa mendatang.
Sedangkan return yang terjadi (actual return) merupakan tingkat return yang telah diperoleh
investor pada masa yang telah lalu. Besarnya actual return dapat dihitung dengan rumus
(Hermuningsih, 2012):
Rit=
Keterangan:
Rit = Return saham
Pit = Harga penutupan saham i pada periode t
Pit-1 = Harga saham i pada periode t sebelumnya
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Nilai Goodness of Fit (Inner Model)
Kerangka konseptual yang dibangun berdasarkan teori dan referensi yang ada, dikatakan fit
apabila didukung oleh bukti empiris. Berdasarkan pada hasil analisis SEM WarpPLS perhitungan
nilai goodness of fit model struktural yang dibuat tampak seperti pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Hasil Inner Model (Nilai R-Square)
Variabel R-Square
Arus Kas Operasi (AKO) -
Pertumbuhan Perusahaan (PER) -
Laba Akuntansi (LAK) -
Earning Per Share (EPS) 0,10
Return Saham (RS) 0,03
Dalam analisis PLS, Goodness of fit inner model menggunakan ukuran Stone-Geisser Q-
Square test berupa nilai Q-Square predictive relevance ( ) yang dihitung berdasarkan nilai R-
Square masing-masing variabel, sehingga nilai Q-Square predictive relevance adalah sebesar:
= 1- (1 - ) (1 -
)
= 1 – (1 – 0,10) (1-0,03)
= 1 – (0,9) (0,97)
= 1 – 0,873
= 12,7 %
Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa nilai Q-Square predictive relevance hanya
sebesar 0,127 atau 12,7% yang menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi, pertumbuhan
perusahaan, laba akuntansi dan earning per share hanya mampu menjelaskan variabel return
saham sebesar 0,127 atau 12,7% sedangkan sisanya sebesar 87,3% di jelaskan oleh variabel lain
yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Tabel 4.4
Nilai Goodness of Fit Model
Hasil P-Value Kriteria
ARS = 0,067 P = 0,07 P ≤ 0,05
APC = 0,113 P = 0,01 P ≤ 0,05
AVIF = 1,033 AVIF < 5
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa tidak semua kriteria goodness of fit dalam WarpPLS
diterima. Hasil perhitungan menunjukkan besarnya nilai Average R-Square (ARS) adalah 0,07 ≥
dari nilai signifikansi 0,05, hal ini berarti nilai ARS tidak signifikan sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel independen yang digunakan dalam model penelitian ini tidak memiliki pengaruh
yang cukup besar terhadap variabel dependen yakni hanya sebesar 6,7% sedangkan sisanya
93,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Nilai Average
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
Path Coefisien (APC) sebesar 0,113 dengan P-Value 0,01 ≤ 0,05 artinya nilai APC tersebut
signifikan dan menunjukkan bahwa terdapat adanya hubungan sebab akibat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam model penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas yang
ditunjukkan dengan nilai Average Variance Inflation Factor (AVIF) < 5.
Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan WarpPLS 6.0 ditunjukkan pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Hasil Uji Hipotesis
Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Earning Per Share
Hasil pengujian variabel arus kas operasi terhadap earning per share menunjukkan arah yang
hubungan yang positif dengan signifikansi ≤ 0,05. Ini berarti hipotesis diterima. Arus kas
operasi merupakan hasil dari kegiatan operasional perusahaan yang utama. Arus kas operasi
yang lebih besar dari investasi dan pendanaan menunjukkan bahwa kegiatan utama yang
dilakukan oleh perusahaan bisa berjalan lancar sehingga diharapkan laba yang diperoleh dari
kegiatan operasi ikut meningkat. Hasil ini sesuai dengan teori yang ada yang menyatakan bahwa
arus kas operasi dan earning per share memiliki hubungan yang positif terhadap return saham
sebuah perusahaan dan menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara arus kas operasi
dan earning per share.
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Earning Per Share
Salah satu rasio profitabilitas yang sering digunakan oleh pihak eksternal untuk menilai kinerja
perusahaan adalah earning per share (EPS). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap earning per share dengan
nilai signifikansi P-value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa diterima. Meningkatnya
profitabilitas berarti kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sangat tinggi sehingga
akan berpengaruh terhadap besarnya earning per share untuk masing-masing pemegang saham.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Swastika dkk (2017)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
yang menyimpulkan bahwa pertumbuhan aktiva yang tidak diikuti dengan meningkatnya laba
dapat menurunkan profitabilitas perusahaan.
Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Earning Per Share
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa laba akuntansi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap besarnya earning per share dengan P-value 0,04 (< 0,05). Sesuai dengan shareholder
theory pihak manajemen bertanggung jawab untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang
saham. Dengan meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan berarti ada peningkatan value bagi
pemegang saham salah satunya melalui besarnya earning per share yang akan mereka terima.
Meningkatnya laba adalah merupakan signal positif (signalling theory) bagi para investor yang
berarti bahwa dimasa depan prospek perusahaan akan baik dan jika mereka akan berinvestasi
diperusahaan tersebut karena laba yang akan diperoleh pada tiap lembar saham yang mereka
miliki akan bertambah dan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachmad dan Sutrisno,
(2013) bahwa pertumbuhan laba per lembar saham perusahaan akan sangat dipertimbangkan
oleh para investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi.
Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham
Hasil pengujian terhadap hipotesis menunjukkan bahwa arus kas operasi tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap return saham dengan nilai signifikansi 0,257 < 0,05. Hasil ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Adiwiratama (2012) menyatakan bahwa arus kas
operasi tidak berpengaruh terhadap return saham diakibatkan karena pihak manajemen
perusahaan maupun pihak investor menyadari bahwa arus kas operasi tidak menjamin
perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya dimasa yang akan datang. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Adiwiratama (2012), Yocelyn dan Yulius
(2012) serta penelitian yang dilakukan oleh Purwanti dkk (2015) dan menolak kesimpulan dari
penelitian yang dilakukan oleh Tripitoko dkk (2015) dan Putra dkk (2016) yang menyimpulkan
bahwa arus kas operasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan pada hubungan pertumbuhan perusahaan terhadap
return saham diperoleh hasil perhitungan P-value sebesar 0,50 sehingga disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan dari pertumbuhan perusahaan terhadap return saham karena
P-value < 0,05, sehingga dapat dikatakan ditolak. Pertumbuhan dipengaruhi oleh
profitabilitas dimana semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang, maka semakin
besar keinginan perusahaan menahan laba. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang stabil
belum tentu menghasilkan return saham yang baik. Para investor tidak hanya melihat dari segi
pertumbuhan perusahaan tetapi memperhatikan variabel lain misalnya variabel profitabilitas
Anggrahini (2016). Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Marunda dkk (2014). Hasil penelitian ini mendukung kesimpulan dari Firmansyah (2017) dan
Dwitari (2017).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Return Saham
Hasil uji hipotesis terhadap hubungan laba akuntansi ke return saham menunjukkan nilai yang
signifikan dengan P-value 0,003 < 0,05 yang berarti ada pengaruh laba akuntansi terhadap return
saham. Hasil ini didukung bukti empiris yang dikemukakan antara lain oleh Yocelyn dan Yulius
(2012), Purwanti dkk (2015), Tumbel (2017) dan Marselina dkk (2015) yang menyimpulkan
bahwa laba akuntansi terbukti mempengaruhi return saham karena investor saham menggunakan
informasi laba akuntansi untuk mengambil keputusan investasinya. Hal ini menegaskan bahwa
informasi laba akuntansi lebih diperhatikan oleh investor karena menurut mereka kinerja
perusahaan yang disajikan dalam bentuk laporan laba rugi memiliki makna yang sangat penting.
Publikasi laba akuntansi juga seringkali langsung memberikan dampak positif terhadap
perkembangan harga saham. Harga saham yang membaik akan memberikan capital gain yang
besar kepada investor. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sa’adiyah (2014) dan Rachmawati (2014) yang menyatakan bahwa laba akuntansi tidak
memiliki pengaruh terhadap return saham.
Pengaruh Earnings Per Share terhadap Return Saham
Dari hasil pengujian yang dilakukan terdapat hubungan yang tidak siginifkan antara variabel
earning per share terhadap return saham dengan nilai signifikansi 0,302 < dari nilai cronbach
alpha 5% atau 0,05 sehingga ditolak. Hal ini terjadi karena earning per share bukanlah satu-
satunya faktor yang mempengaruhi harga saham sehingga return saham dalam bentuk capital
gain yang akan diterima oleh investor. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sinambela (2013) dan Kumaratih (2015). Penelitian ini bertentangan dengan
hasil yang ditemukan oleh Sari (2017), Setiyono dkk (2016) dan Amyulianthy dkk (2016) yang
menyimpulkan bahwa earning per share berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham dengan Earning Per Share sebagai
Variabel Intervening
Hasil uji signifikansi antara variabel arus kas operasi terhadap return saham dengan earning per
share sebagai variabel intervening menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara arus
kas operasi dengan return saham meskipun melalui variabel earning per share sehingga
ditolak. Dalam penelitian ini menemukan data yang tidak teratur seperti dalam penelitian
yang dilakukan oleh Astuti dan Ni Nyoman (2013) yakni ketika nilai EPS naik harga saham
cenderung tetap atau bahkan tidak berpengaruh yang menurut teori bahwa semakin tinggi
earning per share akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan tersebut, namun dalam
penelitian ini ada sebaliknya contoh perusahaan Budi Acid Jaya Tbk tahun 2012-2013 nilai
earning per share naik dari 2,63 menjadi 6,81 tetapi harga saham turun dari Rp 109 menjadi Rp
107. Pada perusahaan Nippres Tbk tahun 2014-2015 nilai earning per share turun dari 47
menjadi 33 tetapi harga saham mengalami kenaikan dari Rp 325 menjadi Rp 487. Pada
perusahaan Indo Acitama Tbk tahun 2015-2016 nilai earning per share cenderung menurun dari
2,58 menjadi 1,84 akan tetapi memiliki harga saham yang tetap pada saat closing price yakni Rp
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
50. Hal ini menunjukkan penurunan nilai earning per share tidak berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan sehingga return yang diterima oleh investor tidak dipengaruhi oleh earning
per share. Hasil penelitian ini menolak hasil penelitian yang dilakukan oleh Ndakuneding (2016)
yang menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan
earning per share sebagai variabel mediasi.
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Return Saham dengan Earning Per Share
Sebagai Variabel Intervening
Dari hasil pengujian yang dilakukan diketahui bahwa tidak ada pengaruh earning per share
terhadap hubungan yang signifikan antara pertumbuhan perusahaan dengan return saham yang
bisa dilihat dari nilai P-value antara pertumbuhan perusahaan dengan earning per share yang
signifikan 0,005 (< 0,05) akan tetapi hubungan antara earning per share dengan return saham
memiliki signifikansi sebesar 0,30 (>0,05) yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang
signifikan antara kedua variabel tersebut atau dengan kata lain tidak diterima. Informasi
tersebut sangat berkaitan dengan keputusan investasi yang akan dilakukan oleh pihak eksternal.
Informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan bisa berupa good news ataupun bad news. Informasi
tentang pertumbuhan perusahaan adalah salah satu bentuk dari goodnews yang diharapkan bisa
memberikan efek positif di pasar modal. Pertumbuhan perusahaan yang diikuti dengan
peningkatan produktivitas akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk memperoleh laba
yang tinggi dimasa depan sehingga akan berpengaruh terhadap besarnya laba per lembar saham
yang akan diterima oleh para pemegang saham dan Ang (1997) jika earning per share meningkat
akan ada kemungkinan dilakukannya pembelian saham kembali sehingga dapat mengurangi
kepercayaan pemodal terhadap perusahaan meskipun laba yang ia peroleh dari saham tersebut
meningkat yang berakibat permintaan akan saham tersebut menurun dan harga saham juga ikut
menurun. Harga saham yang menurun akan ikut mengurangi jumlah return yang akan diterima
oleh investor.
Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Return Saham yang dimediasi oleh Earning Per Share
Berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat dilihat bahwa earning per share tidak dapat
mempengaruhi hubungan tidak langsung antara laba akuntansi dan return saham. Dalam
shareholder theory menjelaskan bahwa tanggung jawab utamanya manajemen perusahaan adalah
mengelola sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan memberikan dan
meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Peningkatan nilai bagi para pemegang saham
dapat dilakukan dengan cara menggunakan sumber daya baik karyawan (human capital), aset
fisik (physical capital) maupun structural capital untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja
perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik akan mengakibatkan jumlah laba per lebar saham
yang diterima oleh tiap pemegang saham ikut meningkat. Hasil penelitian ini bertentangan
dengan kesimpulan dari Risdiyanto (2016).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
V. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning per share. Besarnya
arus kas operasi akan mempengaruhi proses kegiatan utama yang dilakukan oleh
perusahaan. Jika kegiatan operasional perusahaan bisa berjalan lancar maka akan
meningkatkan laba yang diperoleh sehingga ikut meningkatkan besarnya earning per share
yang dimiliki oleh tiap-tiap pemegang saham.
2. Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning per share.
Pertumbuhan yang diikuti dengan meningkatnya produktivitas akan berpeluang untuk
meningkatkan laba perusahaan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi para pemegang
saham.
3. Laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning per share.
Meningkatnya laba yang diperoleh perusahaan akan menyebabkan bertambahnya earning
per share bagi pemegang saham. begitu pula sebaliknya penurunan laba akan ikut
berpengaruh terhadap besarnya EPS.
4. Arus kas operasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Hal ini
berarti ada sebagian investor yang tidak mempertimbangkan arus kas operasi dalam
keputusan investasi dan seringkali adanya informasi yang bertentangan antara arus kas
operasi dengan informasi laba dan investor masih lebih memilih menggunakan informasi
laba sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.
5. Pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap return
saham. hal ini berarti bahwa setiap perusahaan yang mengalami pertumbuhan jika tidak
diikuti dengan peningkatan profitabilitas akan berpengaruh terhadap harga saham yang
nantinya akan berpengaruh juga terhadap return yang akan diterima oleh para investor.
6. Laba akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Informasi laba
sangat sensitif sehingga apabila dipublikasikan akan menyebabkan reaksi positif di pasar
modal sehingga harga saham akan naik dan akan berpengaruh terhadap return saham. laba
akuntansi menggambarkan besarnya balas jasa yang akan diterima oleh para investor.
7. Earning per share memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham.
Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya earning per share belum tentu diikuti
peningkatan return saham karena bisa saja earning per share mengalami peningkatan akan
tetapi harga saham cenderung tetap atau malah mengalami penurunan sehingga berpengaruh
juga terhadap return saham yang akan diperoleh.
8. Berdasarkan hasil pengujian, koefisien jalur dari arus kas operasi ke earning per share
signifikan tetapi koefisien jalur dari earning per share ke return saham menunjukkan
hubungan yang tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa earning per share sebagai
variabel intervening tidak mempengaruhi hubungan antara arus kas operasi dengan return
saham.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
9. Berdasarkan hasil pengujian, koefisien jalur dari pertumbuhan perusahaan ke earning per
share signifikan tetapi koefisien jalur dari earning per share ke return saham menunjukkan
hubungan yang tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa earning per share sebagai
variabel intervening tidak mempengaruhi hubungan antara pertumbuhan perusahaan dengan
return saham.
10. Berdasarkan hasil pengujian, koefisien jalur dari laba akuntansi ke earning per share
signifikan tetapi koefisien jalur dari earning per share ke return saham menunjukkan
hubungan yang tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa earning per share sebagai
variabel intervening tidak mempengaruhi hubungan antara laba akuntansi dengan return
saham.
11. Perusahaan manufaktur tergolong kurang baik untuk dilakukan investasi karena arus kas
operasi, laba akuntansi serta pertumbuhan perusahaan yang dimiliki tidak cukup untuk
memprediksikan besarnya return yang akan diterima oleh para investor.
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur
sebagai sampel sehingga sampel dengan urutan waktu tertentu sehingga hasilnya tidak dapat
digeneralisasi pada perusahaan yang bukan perusahaan manufaktur.
2. Salah satu kriteria good of fitnes yakni ARS tidak signifikan dalam artian tidak semua
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
3. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan
variabel dependen sebesar 12,7 % sehingga sisanya sebesar 87,3% dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Saran
Berdasarkan keterbatasan yang telah diuraikan di atas, beberapa saran yang dapat dijadikan
bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya antara lain sebagai berikut:
1. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti pada perusahaan yang bergerak di
bidang lain seperti industri property dan real estate atau jenis perusahaan keuangan lain
dengan mengggunakan urutan waktu yang berbeda.
2. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti pada perusahaan yang bergerak di
bidang lain seperti industri property dan real estate atau jenis perusahaan keuangan lain
dengan mengggunakan urutan waktu yang berbeda.
3. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel indepeden lain seperti arus kas
invetasi, struktur modal, tingkat inflasi dan lain-lain dengan menggunakan variabel
intervening lain seperti quick ratio, return on investment, gross profit margin dan lain-lain.
4. Untuk perhitungan return saham sebaiknya jangan menggunakan closing price pada akhir
tahun. Return saham bisa dihitung pada saat event study.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
DAFTAR PUSTAKA
Adiwiratama, Jundan. 2012. Pengaruh Informasi Laba, Arus Kas dan Size Perusahaan Terhadap
Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Humanika (JINAH). Volume 2 No. 1 ISSN: 2089-3310.
Amyulianthy, Rafrini dan Elsa K.Ritonga. 2016. The Effect Of Economic Value Added And
Earning Per Share To Stocks Return (Panel Data Approachment). International Journal of
Business and Management Invention ISSN (Online): 2319 – 8028, ISSN: 2319–801X. Volume 5
Issue 2. February. Faculty of Economic and Business University of Pancasila, Indonesia.
Ang, Robert.1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta. Mediasoft Indonesia
.
Anggrahini, Dian Puspita dan Maswar Patuh Priyadi. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan dan
Growth Opportunity Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 5,
Nomor 3. ISSN:2460-0585. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Astuti, Dina Fitriana Kusuma dan Ni Nyoman Alit Triani. 2013. Determinant Of Return Saham
Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2012.
Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 1 Nomor 3 Mei 2013. Hal. 701-712. Universitas Negeri
Surabaya
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Kelima,. Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eungene F. dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. Hlm.
36.
Cosans, Christopher. 2009. Does Milton Friedman Support a Vigorous Business Ethics? Journal
of Business Ethics 87, No. 3 (2009): 397.
Darmadji, Tjiptono. 2012. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Edisi 3. Jakarta:
Salemba Empat.
Dwitari, Jesica. 2017. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Laba, Earning Per Share Terhadap
Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Termasuk
dalam Indeks LQ-45 Periode 2010-2016. Jurnal Akuntansi STIE. Indonesia Bangking School.
Evan, David. S. 1987. The Relationship Between Firm Growth, Size and Age. Estimater for 100
Manufacturing Industries. The Journal of Industrial Economic: The Empirical Renaissance in
Industrial Economics. Vol 35. No.4 pg. 568.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
Firmansyah, Masril.2017. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Total Asset Turnover, Return On
Investment, Earning Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Perusahaan Manufaktur di BEI).
AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship (e-ISSN: 2477- 0574; p-ISSN: 2477-
3824) Vol. 02, No. 02, May 2017. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mahaputra Riau,
Pekanbaru, Indonesia.
Ginting, Suriani. 2012. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas dan Profitabilitas terhadap
Return Saham pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil
Volume. 2 (1). Medan: STIE Mikroskil Medan.
Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least
Square (PLS). Semarang : Universitas Diponegoro
Hartono, Jogiyanto. 2016. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Harnanto. 2000. Akuntansi Biaya (Perhitungan Harga Pokok Produksi Biaya Historis.
Yogyakarta:BPFE.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate. Jilid
1, Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Kretarto, Agus. 2001. Investor Relation: Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Perusahaan
Berbasis Kepatuhan. Grafiti Pers. Hal. 53.
Kumaratih, Ita. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham (Study
Empiris pada Perusahaan Go Public Industri Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014). Jurnal Indonesia Membangun. Vol. 14, No. 3 (2015). Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Membangun.
Marselina, Liya, R. Anastasia Endang Susilawati dan Abdul Halim. 2016. Pengaruh Arus Kas
Operasi, Laba Akuntansi dan ROA Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan yang Listing
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Volume 4 No. 2. ISSN: 2337-5663.
Universitas Kanjuruhan Malang.
Marundha, Amor dan Widarto Racbini. 2014. Debt to Equity Ratio, Pertumbuhan Laba,
Pertumbuhan Assets dan Return Saham Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
22
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan Vol. 1, No. 1, JRAP Juni 2014, hal 71 - 81
ISSN:2339–1545. Universitas Pancasila,Jakarta Selatan.
Mertens, Karl Martin Ekornes. 2013. Milton Friedman and Social Responsibility An Ethical
Defense of the Stockholder Theory. Master Thesis in Philosophy (FIL4090), Department of
Philosophy, Classics, History of Arts and Ideas. The University of Oslo.
Ndakuneding, Glorious Guntur. 2016. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham
dengan dengan Earning Per Share (EPS) Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada Perusahaan
Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, di Luar LQ45, Tahun 2011-
2013). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Volume 3 No.1. Universitas
Brawijaya.
Purnomo, Shodiq. 2016. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
Nilai Perusahaan yang Dimediasi oleh Profitabilitas (Studi Kasus Perusahaan yang Termasuk
dalam Daftar Efek Syariah yang Terdaftar dalam Jakarta Islamic Index Periode Tahun 2011-
2014).Digilib.uns.ac.id. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Purwanti, Sri, Endang Masitoh W., dan Yuli Chomsatu. 2015. Pengaruh Laba Akuntansi dan
Arus Kas Terhadap Return Saham Perusahaan yang Listing di BEI. Jurnal akuntansi dan pajak
Vol. 16 No. 01.
Putra, Yogie Rahmanda dan Mimin Widaningsih. 2016. Pengaruh Laba Akuntansi, Komponen
Arus Kas, dan Dividend Yield Terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Sektor
Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014). Jurnal Riset Akuntansi dan
Keuangan, 4 (2), 2016, 1047-1058. ISSN:2541-061X (Online). ISSN:2338-1507(Print).
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia.
Rachmad Alwi Abdul dan Sutrisno. 2013. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental
Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur. Procedding Seminar Nasional dan Call
Papers Sancal. Surakarta, 23 Maret
Rachmawati, Ria. 2016. Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi Terhadap Return
Saham. Aktiva Jurnal Akuntansi dan Investasi. Vol. 1 No. 2 ISSN 2502 – 7379.
Risdiyanto dan Suhermin. 2016. Pengaruh ROI, EPS Dan PER Terhadap Return Saham pada
Perusahaan Farmasi. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 7. 2016. ISSN :
2461-0593. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
23
Sa’diyah, Khalimatus. Pengaruh Profitabilitas (ROE) dan Pertumbuhan Aset Terhadap Return
Saham pada Perusahaan Manufaktur di Sub-Sektor Keramik, Porselen dan Kaca yang Terdaftar
di BEI Periode 2010-2014. http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=352529 (diakses pada
tanggal 15 Desember 2017).
Sari, Oktavia Kartika. 2017. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Earning Per Share, dan
Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor
8. ISSN:2460-0585. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Setiyono, Erik dan Lailatul Amanah. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Volume 5, Nomor 5,
Mei 2016. ISSN:2460-0585. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Sinambela, Elizar. 2013. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham pada
Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ekonomikaawan:
jurnal ilmu ekonomi dan pembangunan volume 3 nomor 1:2013. Issn:1693-7600 (print),
issn2598-0157(online). Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Sudarmadji, Murdoko dan Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Leverage dan Tipe Kepemilikan Terhadap Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan.
Proceeding PESAT. Vol. 2 Agustus 2007. Auditorium Kampus Gunadarma.
Susilo, Bambang. 2009. Mekanisme Perdagangan Saham, Analisis Sekuritas Dan Strategi
Investasi di BEI. Cetakan 1. Yogyakarta: UPP STIM.
Swastika, Riski dan Isharijadi.2017. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
BEI).Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi Vol. 5 No. 1 Hlmn. 489-500. e-ISSN: 2337-9723. -
Universitas PGRI Madiun
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE.
_____________2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi I. Yogyakarta: Kanisius.
Tripitoko, Gigih Bagus dan Muhammad Rafki Nazar. 2015. Pengaruh Loan To Deposit Ratio,
Capital Adequacy Ratio, Operating Cash Flow, dan Return On Equity Terhadap Retuns Saham
(Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).
ISSN:2355-9357. E-Proceeding of Management. Vol.2, No.3 Desember 2015. Page 3192. Prodi
Akuntansi, Falkutas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
24
Tumbel, Gilbert A., Jantje T dan Stanley Kho W. 2017. Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas
Operasi Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA. Vol.5 No.1 Maret 2017, Hal.
173 – 183. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado.
Umar Mai, Muhamamad. 2013. Keputusan Struktur Modal, Tingkat Produktivitas dan
Profitaibilitas, Serta Nilai Perusahaan (Kajian Atas Perspektif Teori Dasar Struktur Modal)
Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis. Volume 12, No. 1, Hal. 19.
Yocelyn, Azilia & Yulius Jogi Christiawan.2012. Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas dan
Laba Akuntansi Terhadap Return Saham pada Perusahaan Berkapitalisasi Besar. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan.Vol. 14, No. 2, November 2012: 81-90. Universitas Kristen Petra,
Surabaya.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
25
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
26
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
Recommended