View
251
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
PENDAHULUAN
Industri tekstil merupakan salah satu industri yang di prioritaskan untuk
dikembangkan karena memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional
yaitu sebagai penyumbang devisa negara, menyerap tenaga kerja dalam jumlah cukup
besar, dan sebagai industri yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sandang
nasional. Hal ini dapat ditunjukkan melalui perolehan surplus ekspor terhadap impor
selama satu dasawarsa terakhir, bahkan saat krisis ekonomi melanda dunia, industri
tekstil nasional masih dapat mempertahankan surplus perdagangannya dengan nilai
tidak kurang dari US$ 5 Milyar, penyerapan tenaga kerja 1,34 juta jiwa, capaian
tenaga kerja dalam negeri hingga 63 persen dan berkontribusi memenuhi kebutuhan
domestik sebesar 46 persen (Biro Umum dan Humas, Kementrian Perindustrian,
2010).
Dengan dapat bertahannya sektor indusri tekstil ini tidak lepas dari tanggung
jawab perusahaan yang berpijak pada triple bottom lines yaitu tanggung jawab
perusahaan pada aspek sosial, lingkungan, dan keuangan. Perusahaan harus
memperhatikan konsep triple bottom line dan secara langsung akan memberikan
warna baru dalam implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) (Jalal, 2007).
Banyak kasus sosial dan lingkungan di Indonesia yang menunjukkan
pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) antara lain kasus PT. Freeport
Indonesia yang sejak memulai operasinya pada tahun 1969 sudah menimbulkan
dampak buruk bagi lingkungan, kasus pencemaran lingkungan Lapindo pada tahun
2006, serta kasus pencemaran di Teluk Buyat oleh PT. Newmont Minahasa Raya
pada pertengahan tahun 2004. Hal ini yang mendorong pemerintah untuk
menerbitkan regulasi mengatur tentang Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu
UU No. 40 Tahun 2007 pasal 74 ayat (1) tentang perseroan terbatas yang
menjalankan usahanya dengan mengeksploitasi sumber daya alam diwajibkan
melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan.
2
Perusahaan yang melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) pada
umumnya akan mengungkapkannya dalam laporan tahunan (annual report).
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) juga telah diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 paragraf 9 yang menyatakan
bahwa perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai
lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi
industri, faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri
yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang
peranan penting. Manfaat dari pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
dalam laporan tahunan (annual report) adalah pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) akan memberikan hasil baik langsung maupun tidak langsung
dalam keuangan di masa mendatang, sebagai wujud dialog antara manajemen dengan
stakeholder, serta citra baik yang dihasilkan oleh perusahaan yang melaksanakan
program Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga perusahaan mendapatkan
kepercayaan dari investor dan masyarakat (Anggraini, 2006). Sedangkan manfaat
yang ditimbulkan untuk kinerja perusahaan adalah dapat memberikan petunjuk dalam
pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi, sebagai dasar penentuan strategi
perusahaan dimasa yang akan datang dan sebagai penentu kebijakan penanaman
modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan (Siswardani,
2012).
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk membuktikan pengaruh
Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap biaya operasional dan kinerja
keuangan (profitabilitas). Kotler dan Lee (2005) dalam Solihin (2009) menyatakan
bahwa penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dapat menurunkan biaya
operasi suatu perusahaan, karena setelah diterapkannya Corporate Social
Responsibility (CSR), perusahaan akan mengurangi biaya pemasaran dan
menggantinya dengan biaya Corporate Social Responsibility (CSR) yang awalnya
termasuk pada biaya pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
Leki dan Christiawan (2013) menyatakan bahwa penerapan Corporate Social
3
Responsibility (CSR) dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku (reused,
recycle) dan overhead (berpengaruh kepada penggunaan air dan listrik) sehingga
mengurangi biaya operasional perusahaan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Sullivan (1998) menemukan bahwa
reputasi perusahaan dapat dijadikan jaminan bagi pelanggan untuk menilai kualitas
produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan. Dengan demikian, semakin baik
reputasi suatu perusahaan, maka semakin meningkat pula pembelian yang dilakukan
oleh pelanggan sehingga mengakibatkan penjualan perusahaan meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Gulsevim dan Gokhan (2009) menyebutkan
bahwa, kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan sebagai
upaya meningkatkan reputasi sosial yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value)
perusahaan dalam kaitannya dengan sisi tenaga kerja, keselamatan kerja dan
kesehatan tenaga kerja yang merupakan isu penting dalam industri bidang tekstil.
Penelitian yang dilakukan oleh Eriana (2009) yang menyimpulkan bahwa
dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh secara signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur melalui rasio tingkat pengembalian
aset (Return on Asset – ROA). Paul dan Siegel (2006) dalam Apridita (2009)
menemukan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) dapat berdampak pada
perbaikan persepsi dan perilaku konsumen, termasuk meningkatnya keputusan dalam
pembelian yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Permanasari (2010) meneliti pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap kinerja keuangan (Return on Asset – ROA) maupun biaya operasional
(OER) dan besaran pajak penghasilan. Hasil menunjukan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) berpengaruh positif dengan kinerja keuangan (Return on Asset –
ROA) dan biaya operasional (OER) dan tidak berpengaruh terhadap besaran pajak
penghasilan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Leki dan Christiawan
(2013) menemukan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh
dengan biaya operasional (OER). Karena adanya hasil penelitian yang berbeda dan
4
tidak sejalan maka peneliti tertarik untuk meneliti ulang untuk mengkonfirmasi hasil
penelitian yang berbeda tersebut.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Permanasari (2010), namun dalam penelitian ini terdapat perbedaan dengan penelitian
terdahulu, yaitu penelitian ini hanya fokus pada perusahaan tekstil dan garment,
kinerja Corporate Social Responsibility (CSR) diukur melalui tingkat pengembalian
atas ekuitas (Return on Equity – ROE) dengan variabel kontrol ukuran perusahaan
(SIZE). Dalam penelitian ini digunakan variabel kontrol karena variabel kontrol
merupakan variabel yang diduga dapat berpengaruh terhadap variabel dependent,
dimana variabel ukuran perusahaan (SIZE) yang digunakan dalam penelitian ini akan
diukur dari total aset perusahaan yang menunjukkan skala ekonomis sebuah
perusahaan (Margaretta, 2010). Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin
besar skala produksi perusahaan itu, serta mampu untuk mengefisienkan/menurunkan
biaya operasional (Leki dan Christiawan, 2013). Perusahaan dengan ukuran besar
relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan dengan
perusahaan yang berukuran kecil (Sunarto dan Budi, 2009). Selain itu penelitian
Permanasari (2010) menggunakan variabel pajak penghasilan tetapi dalam penelitian
ini tidak, karena dari penelitian Permanasari (2010) disimpulkan bahwa penerapan
Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh terhadap besaran pajak
penghasilan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh
Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap biaya operasional dan profitabilitas
pada perusahaan tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan tekstil dan garment dipilih karena merupakan perusahaan penyumbang
terbesar dalam perolehan devisa negara dan wajib melakukan Corporate Social
Responsibility (CSR) (Biro Umum dan Humas, Kementrian Perindustrian, 2010).
Menurut Apridita (2009), ada beberapa faktor yang mendukung tentang
penggunaan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return on Equity – ROE) sebagai
ukuran kinerja profitabilitas antara lain: (1) Dapat digunakan untuk mengukur
5
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income. (2) Untuk mengukur
tingkat hasil investasi (laba) dari pemegang saham. (3) Merupakan rasio pengukuran
perusahaan dalam menghasilkan lama selama periode tertentu (tidak hanya berfokus
pada jangka pendek) dan (4) Dapat digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas
manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya.
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi
perusahaan tekstil dan garment sehubungan dengan penerapan program Corporate
Social Responsibility (CSR) dan pengungkapannya dimasa mendatang. Diharapkan
akan memberikan wacana baru bagi investor dalam mempertimbangkan aspek-aspek
dalam investasi.
KONSEP DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Stakeholder
Teori yang digunakan untuk mendasari penelitian ini adalah teori stakeholder.
Menurut Daniri (2007) dalam Oktaviani (2011), salah satu alasan mengapa konsep
Corporate Social Responsibility (CSR) didasarkan pada Stakeholder Theory bahwa
keberadaan perusahaan bukan semata-mata bertujuan untuk melayani kepentingan
pemegang saham (sharehoder) melainkan juga kepentingan-kepentingan pihak
lainnya (stakeholder) termasuk masyarakat. Dengan demikian cukup jelas bahwa
masyarakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan dan begitu juga
sebaliknya. Menurut Freeman (1984) dalam Oktaviani (2011), yang dimaksud dengan
pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu yang mendapatkan
keuntungan dan atau kerugian, dan yang hak-haknya dilanggar atau dihargai oleh
tindakan korporasi. Penggunaan teori ini menekankan bahwa perusahaan memiliki
tanggungjawab sosial yang menuntut mereka mempertimbangkan semua kepentingan
berbagai pihak (stakeholders) yang terkena pengaruh dari tindakannya.
6
Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut The World Business Council on Sustainable Development (WBCSD)
adalah suatu komitmen dari perusahaan untuk melaksanakan etika keprilakuan
(behavioural ethnics) dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan (sustainable economic development). Sedangkan menurut ISO 26000,
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab sebuah organisasi
terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada
masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan
etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat;
mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang
ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta integrasi dengan organisasi
secara menyeluruh (Jalal, 2007). Tanggung jawab perusahaan juga harus berpijak
pada triple bottom lines, yang terdiri atas aspek finansial, aspek sosial, dan aspek
lingkungan. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh
secara berkelanjutan. Keberlanjutannya perusahaan hanya akan terjamin apabila
perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup.
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengungkapan adalah pengeluaran informasi yang ditujukan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan. Pengungkapan tanggung jawab social (Corporate Social
Responsibility Disclosure) adalah suatu bentuk pertanggungjawaban yang seharusnya
dilakukan perusahaan atas dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan dari
aktifitas operasionalnya dan berpengaruh terhadap masyarakat internal maupun
eksternal dalam lingkungan perusahaan (Sofa, 2010). Tujuannya agar perusahaan
dapat menyampaikan tanggung jawab sosial yang telah dilaksanakan perusahaan
dalam periode tertentu (Sari, 2012). Pengukuran dalam pengungkapan CSR yang
akan dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Rahayu (2010), yang
mengelompokkan Corporate Social Responsibility (CSR) kedalam tujuh kategori
7
pengungkapan, yaitu: lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, lain-lain
tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum.
Hasil penelitian di berbagai negara membuktikan, bahwa laporan tahunan
(annual report) merupakan media yang tepat untuk menyampaikan tanggung jawab
sosial perusahaan (Eriana, 2011).
Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Biaya Operasional
Penelitian yang dilakukan oleh Earnhart dan Lizal (2010) dalam Leki dan
Christiawan (2013) dan penelitian yang dilakukan oleh Permanasari (2010)
menunjukkan bahwa corporate environmental performance sebagai proksi dari
Corporate Social Responsibility (CSR) dapat mempengaruhi penurunan biaya
operasional perusahaan.
Aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan
akan mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran produk dan menggantinya
dengan biaya Corporate Social Responsibility (CSR) yang secara tidak langsung juga
akan membangun brand image bagi masyarakat. Biasanya kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan merupakan suatu bentuk
tanggungjawab perusahaan yang dilakukan untuk karyawan, masyarakat dan atau
lingkungan atas kegiatan operasional perusahaan. Namun, kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) dapat juga dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya untuk
melakukan penghematan sumber daya yang digunakan. Ketika perusahaan
menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai upaya melakukan
penghematan sumber daya atau sering disebut dengan eko-efisiensi secara jangka
panjang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, yaitu dapat menciptakan
efisiensi produksi yang dapat menurunkan biaya operasional perusahaan. Menurut
Praswanto (2002), eko-efisiensi adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan produk dengan menggunakan sumber daya secara
lebih hemat, serta menghasilkan limbah yang minimal atau sama sekali tidak ada
8
limbah. Eko-efisiensi dapat dilakukan dengan cara mengefisienkan penggunakan
bahan baku dengan cara melakukan reused dan recyle serta melakukan penghematan
penggunaan listrik dan air (Leki dan Christiawan, 2013). Kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan merupakan bentuk investasi
yang manfaatnya akan diperoleh dalam jangka panjang, ketika perusahaan melakukan
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) secara terus-menerus maka dapat
menciptakan proses produksi yang semakin efisien sehingga mengakibatkan
terjadinya penurunan biaya operasional (Leki dan Christiawan, 2013). Corporate
Social Responsibility (CSR) juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan
perusahaan kepada masyarakat melalui upaya peningkatan sarana pendidikan dan
kesehatan masyarakat, serta dapat juga dilakukan melalui pengembangan ekonomi
dengan cara memberikan bantuan modal dan pemngembangan usaha lokal, sehingga
dapat mengurangi biaya iklan dan promosi (Kolter dan Lee, 2005 dalam Leki dan
Christiawan, 2013).
Dari pengertian yang telah diuraikan dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H1 : Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh negatif terhadap
biaya operasional.
Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas
Permanasari (2010) telah melakukan penelitian terhadap pengaruh penerapan
Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap tingkat profitabilitas, besaran pajak
penghasilan, dan biaya operasi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek
Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR)
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Paul dan Siegel (2006) dalam Apridita (2009)
menemukan bahwa aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) berdampak pada
produktifitas, perubahan teknologi dan skala ekonomi. Secara keseluruhan eksekutif
9
dan praktisi Corporate Social Responsibility (CSR) percaya bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) dapat berdampak pada perbaikan persepsi dan perilaku
konsumen, termasuk meningkatnya keputusan dalam pembelian yang pada akhirnya
akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Selain itu ketika perusahaan melakukan
kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta perusahaan
mampu melakukan inovasi produk yang ramah lingkungan maka hal ini akan
membetuk brand image perusahaan yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen
dalam membeli sebuah produk yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan
(Hokerts et al, 2007 dalam Leki dan Christiawan, 2013).
Corporate Social Responsibility (CSR) dapat digunakan sebagai alat
marketing baru bagi perusahaan bila itu dilaksanakan berkelanjutan. Untuk
melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) berarti perusahaan akan
mengeluarkan sejumlah biaya. Semakin besar kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan, semakin
besar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), maka semakin luas pula
jangkauan masyarakat yang akan mempengaruhi citra perusahaan di mata konsumen
dan masyarakat. Peningkatan citra inilah yang diharapkan perusahaan dapat
mendukung kegiatan operasional mereka dan membantu memperoleh profitabilitas
(Setyo, 2005).
Untuk mengukur rasio profitabilitas digunakan rasio Return On Equity (ROE).
ROE dapat menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu (tidak hanya berfokus pada jangka pendek) dan dapat digunakan untuk
mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional
perusahaannya. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) akan
memberikan hasil baik langsung maupun tidak langsung dalam keuangan di masa
mendatang, serta citra baik yang dihasilkan oleh perusahaan yang melaksanakan
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga perusahaan mendapatkan
kepercayaan dari investor dan masyarakat.
10
Dari pengertian yang telah diuraikan dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
H2 : Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap
profitabilitas.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
tekstil dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2012.
Penelitian ini memilih perusahaan tekstil dan garment sebagai sampel penelitian
disebabkan karena perusahaan tekstil dan garment banyak menimbulkan efek
lingkungan dalam proses produksinya seperti pencemaran limbah sehingga
perusahaan perlu menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai timbal
balik kepada lingkungan disekitarnya (Indrawan, 2011). Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan
sampel yang representative dengan kriteria perusahaan tekstil dan garment yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah melakukan program Corporate Social
Responsibility (CSR) tahun 2011-2012 dan yang melaporkan program Corporate
Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan (annual report) perusahaan dan
data yang dibutuhkan dalam penelitian lengkap.
Teknik Pengambilan Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang berupa
laporan tahunan (annual report) tahun 2011-2012 yang diakses melalui website Bursa
Efek Indonesia www.idx.co.id
11
Variabel Penelitian
Variabel Independen
Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility Disclosure Index (CSRDI) dalam penelitian
ini mengacu pada instrumen yang digunakan oleh Sembiring (2005). Penelitian
Hackston dan Milne (1996) yang diadopsi oleh Eddy Rismanda Sembiring (2005).
Penggungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam tujuh kategori yaitu:
lingkungan, energi, kesehatan, dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja,
produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Ketujuh kategori tersebut terbagi dalam
Sembilan puluh item pengungkapan. Berdasarkan peraturan Bapepam No. VIII.G.2
tentang laporan tahunan dan disesuaikan item tersebut untuk diaplikasikan di
Indonesia, maka penyesuaian dilakukan. Dua belas item dihapuskan karena kurang
sesuai untuk diterapkan dengan kondisi di Indonesia sehingga secara total tersisa
tujuh puluh delapan item pengungkapan. Tujuh puluh delapan item tersebut
kemudian disesuaikan kembali dengan masing-masing 3 sektor industri sehingga item
pengungkapan yang diharapkan setiap sektor berbeda-beda dalam (Sembiring, 2005
dalam Setyandaru 2011).
Item pengungkapan yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI)
merupakan item pengungkapan CSR yang bersifat internasional, jumlah item
pengungkapannya juga lebih banyak dibandingkan dengan item pengungkapan yang
diadopsi oleh Sembiring (2005) (Setyandaru, 2011). Sehingga peneliti lebih memilih
item pengungkapan yang diadopsi oleh Sembiring (2005) karena 78 item
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) telah sesuai dengan kondisi
perusahaan di Indonesia dibandingkan dengan item penungkapan Global Reporting
Initiative (GRI) yang bersifat internasional.
Corporate Social Responsibility (CSR) dapat diukur dengan metode
Corporate Social Responsibility Disclosure Index (CSRDI), dengan rumus:
12
Keterangan:
CSRDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j.
nj : Jumlah item pengungkapan untuk pengungkapan perusahaan j, nj = 78
Xij : 1 = jika item I diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan.
Dengan demikian 0 < CSRDIj < 1
(Hapsoro, 2012).
Variabel Dependen
1. Biaya Operasional
Dalam penelitian ini biaya operasional dapat dihitung secara
matematis menggunakan Operating Expense Ratio (OER) dengan rumus:
(Leki dan Christiawan, 2013)
2. Profitabilitas
Profitabilitas perusahaan diukur melalui tingkat pengembalian atas
ekuitas (Return On Equity – ROE).
(Hutami, 2012)
Variabel kontrol
Ukuran Perusahaan (SIZE)
Ukuran perusahaan (SIZE) sebagai variabel kontrol adalah untuk mengontrol
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, karena variabel
kontrol diduga ikut berpengaruh terhadap variabel independen. Perusahaan dengan
13
ukuran besar akan dapat menghasilkan produk dengan tingkat biaya rendah. Dimana
tingkat biaya yang rendah merupakan unsur untuk mencapai laba yang diinginkan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Akbar dan Kinanti, 2009). Semakin
besar perusahaan akan semakin mudah mengakses pasar modal sehingga mudah
untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dari kreditor, sehingga perusahaan dapat
berinvestasi seperti membeli asset untuk memenuhi permintaan produk dan
memperluas pangsa pasar, dengan demikian penjualan akan meningkat dan
profitabilitas perusahaan akan semakin meningkat (Akbar, 2009).
(Waryanto, 2010)
Teknik Pengujian Hipotesis
Sebelum dilakukan analisis regresi linear untuk pengujian hipotesis, maka
terlebih dahulu dilakukan pengujian keabsahan regresi berdasarkan asumsi klasik,
pertama dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test,
yang akan menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang telah berdistribusi
secara normal, setelah sampel yang dihasil berdistribusi normal maka selanjutnya
akan dilakukan uji heteroskedatisitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain menggunakan uji Glejser. Setelah didapat hasil dari model
regresi tersebut, selanjutnya dilakukan uji multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui apakah terjadi korelasi yang kuat diantara variabel-variabel independen
yang diikutsertakan dalam pembentukan model (Gujarati, 2003 dalam Rahayu, 2010).
Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikoleniaritas dapat
diperiksa dengan menggunakan variance inflation factor (VIF) untuk masing-masing
variabel independen, yaitu jika suatu variabel independen mempunyai nilai VIF>10
(Santoso, 2010) berarti telah terjadi multikolenaritas.
14
Selanjutnya akan dilanjutkan dengan analisis regresi berganda. Analisis ini
digunakan untuk menganalisis pengaruh variable independen terhadap variable
dependen dengan menggunakan variabel kontrol.
Model Penelitian
Keterangan :
ROE : Return On Equity
CSRDI : Corporate Social Responsibility Disclosure Index
OER : Operating Expense Ratio
koefisien yang diestimasi
Error Term, yaitu tingkat kesalahan penyesuaian yang diduga
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Objek Penelitian
Berdasarkan data dari BEI populasi perusahaan tekstil dan garment sebanyak
18 perusahaan, namun berdasarkan kriteria dengan mengungkapkan laporan tahunan
(annual report) maka dalam penelitian ini hanya digunakan sampel sebanyak 16
perusahaan, sehingga jumlah sampel yang diperoleh peneliti pada tahun 2011 dan
2012 sebanyak 32 sampel. Tahun 2011 dan 2012 dipilih sebagai tahun pengamatan
karena kedua tahun tersebut adalah tahun yang paling dekat dengan dimulainya
penelitian yaitu tahun 2013, sehingga peneliti merasa data yang diperoleh pada dua
tahun tersebut adalah data terbaru yang disajikan oleh perusahaan dan data dinilai
masih relevan dengan kondisi perusahaan saat ini. Proses pengambilan sampel dapat
dilihat pada tabel 1.
15
Tabel 1 : Proses Pemilihan Sampel
KETERANGAN JUMLAH
Perusahaan Tekstil dan Garment yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 18
Perusahaan Tekstil dan Garment yang terdaftar di BEI pada tahun 2012 18
Perusahaan Tekstil dan Garment yang tidak mengungkapkan laporan
tahunan tahun 2011 (2)
Perusahaan Tekstil dan Garment yang tidak mengungkapkan laporan
tahunan tahun 2012 (2)
Total sampel penelitian 32
Sumber Data : Data Sekunder 2013
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi data yang
dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata dan nilai standar deviasi.
Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran perusahaan sebagai
berikut:
Tabel 2 : Analisis Statistik Deskriptif
Sumber Data: Data setelah diolah dengan SPSS.
Variabel CSRDI memiliki rata-rata sebesar 0.61, yang artinya bahwa rata-rata
perusahaan melakukan pengungkapan item-item Corporate Social Responsibility
(CSR) sebesar 61%. Dalam pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
terdapat 78 sub item pengungkapan yang harus diungkapkan artinya rata-rata setiap
N Minimum Maximum Mean
CSRDI 32 0.44 0.76 0.6109
OER 32 0.60 1.17 0.9991
ROE 32 0.11 0.95 0.3347
SIZE 32 11.22 12.84 12.0441
Valid N (listwise) 32
16
perusahaan mengungkapkan 48 sub item dari 78 sub item yang ada. Sedangkan OER
memiliki rata-rata sebesar 0.99, yang artinya perusahaan memiliki biaya operasional
sebesar 99% dari pendapatan operasional diluar pendapatan lain-lain yang diperoleh
perusahaan. Variabel ROE dalam penelitian ini memiliki rata-rata sebesar 0,33, yang
artinya perusahaan memiliki laba bersih sesudah pajak sebesar 33% dari modal
sendiri yang dimiliki oleh perusahaan.
Untuk mengetahui rata-rata item Corporate Social Responsibility (CSR) yang
diungkapkan oleh seluruh perusahaan, dapat dilihat melalui tabel tiga.
Tabel 3 : Rata-rata Item-item
Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR)
Item yang
diungkapkan
Rata-rata
pengungkapan
Lingkungan 0.62
Energi 0.71
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja 0.63
Lain-lain Tenaga
Kerja 0.55
Produk 0.9
Keterlibatan
Masyarakat 0.44
Umum 0.5
Sumber Data: Data diolah 2013.
Dari tabel tiga dapat diketahui bahwa rata-rata pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR) tertinggi adalah sebesar 0.9 pada item produk. Artinya,
90% dari keseluruhan item produk telah diungkapkan. Hal ini membuktikan bahwa
perusahaan cenderung lebih memperhatikan aspek produknya dalam melakukan
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini terjadi karena kebanyakan
perusahaan tekstil dan garment ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas
produk yang dimiliki. Dengan adanya kualitas yang baik maka akan mendorong
terjadinya peningkatan penjualan dalam perusahaan. Sedangkan nilai terendah adalah
17
sebesar 0.44 pada item keterlibatan masyarakat. Artinya, dari keseluruhan sub item
yang ada hanya 44%, yang diungkapkan perusahaan dari 9 sub item yang ada dalam
item keterlibatan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kurang
memperhatikan aspek keterlibatan masyarakat.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan dengan melihat nilai variance
inflation factor (VIF). Suatu regresi mengandung multikolinearitas jika nilai VIF-nya
lebih dari 10. Nilai tolerance dan nilai VIF dari semua variabel penelitian berkisar
antara 0.936 sampai dengan 1.069, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat
multikolinearitas. Uji heterokedastitas dilakukan dengan Uji Glejser. Uji Glejser
mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen
(Ghozali, 2005 dalam Hapsoro, 2012). Hasil uji Glejser semua variabel penelitian
menunjukkan bahwa besarnya nilai signifikansi 0.238 sampai 0.644 (diatas 0.05)
sehingga data terbebas dari masalah heterokedastisitas. Pengujian normalitas
menghasilkan nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov pada variable ROE menunjukan
0.226 lebih besar dari taraf signifikansi 0.05 dan pada variable OER menunjukan
0.251 yang berarti variabel terdistribusi secara normal (Ghozali, 2006).
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi
berganda dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5.
18
Corporate Social Responsibility (CSR) dan Biaya Operasional
Tabel 4: Output Persamaan Regresi
Variabel Dependen Β t Hitung Sign.
(Constant) 64.166 1.371 0.181
CSRDI 2.191 0.093 0.926
SIZE 2.860 0.713 0.481
Dependent variabel : OER, R-square = 1.8%, Adj R2 = -0.049
Sumber data: Data setelah diolah dengan SPSS.
Dari pengujian hipotesis dapat diketahui Adjusted R2 sebesar -0.049 berarti
hanya sebesar 4.9% OER dijelaskan oleh variabel CSRDI dan variabel kontrol
(SIZE), sedangkan 93.4% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model misalnya
praktik penerapan Good Corporate Governance dalam perusahaan seperti proporsi
kepemilikan saham, proporsi komisaris independen dan ukuran komite audit yang
akan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam melakukan kegiatan Corporate
Social Responsibility (CSR) dan kegiatan operasional perusahaan yang lain. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa variabel CSRDI dan variabel kontrol (SIZE) tidak
memberikan pengaruh terhadap OER. Hasil yang diperoleh tabel sepuluh
menunjukkan bahwa variabel CSRDI memiliki koefisien sebesar 2.191 dengan
signifikansi sebesar 0.926. Pada taraf signifikansi level 5 persen, nilai signifikansi
sebesar 0.926 lebih besar dari taraf signifikansi yang ditentukan, yang berarti H1
ditolak. Hal ini berati bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) tidak
berpengaruh terhadap OER perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Bosch et al (1998) dalam Leki dan
Christiawan (2012) yang mengungkapkan bahwa praktik program Corporate Social
Responsibility (CSR) tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya operasional.
Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia sifatnya
mandatory, sehingga motivasi utama perusahaan melakukan kegiatan Corporate
Social Responsibility (CSR) adalah untuk mematuhi undang-undang yang telah
ditetapkan pemerintah. Selain itu kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)
19
banyak dilakukan perusahaan untuk menghindarkan kegiatan perusahaan dari konflik
dengan masyarakat maupun dengan karyawan atas dampak yang timbul dari kegiatan
operasional perusahaan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan biaya pengganti untuk kegiatan
promosi dan iklan yang dilakukan oleh perusahaan sebelumnya. Selain itu, kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tekstil dan garment yang ada di
Indonesia terbanyak dilakukan berupa peningkatan keamanan produk dan
peningkatan kebersihan dalam pengolahan produk, bukan pada kegiatan penghematan
dan efisiensi energi. Hal ini yang menyebabkan Corporate Social Responsibility
(CSR) perusahaan tekstil dan garment yang ada di Indonesia tidak berpengaruh
terhadap Biaya Operasional. Selain itu, manfaat Corporate Social Responsibility
(CSR)akan dirasakan dalam jangka panjang (Leki dan Christiawan, 2013) dan
penelitian ini dilakukan pada laporan keuangan (ROE dan OER) dengan laporan
tahunan (annual report) khususnya Corporate Social Responsibility (CSR) di tahun
yang sama, sehingga hasil yang diperoleh tidak menunjukkan pengaruh.
Sebagai contoh dari data sampel PT. Nusantara Inti Corpora dan PT. Tifico
Fiber Indonesia pada tahun 2011 yang telah melakukan 47% dan 59% item kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) dimana terdapat 37 item kegiatan Corporate
Social Responsibility (CSR) yang telah dilakukan PT. Nusantara Inti Corpora dan 46
item Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Tifico Fiber
Indonesia, dengan OER sebesar 0.95% dan 0.97%. Sedangkan pada tahun 2012 PT.
Nusantara Inti Corpora dan PT. Tifico Fiber Indonesia mengalami peningkatan
pengungkapan item kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu sebasar
56% item kegiatan dan 68% item pengungkapan, dimana terdapat 44 item kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah dilakukan PT. Nusantara Inti
Corpora dan 53 item kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan
oleh PT. Tifico Fiber Indonesia dengan OER yang tidak jauh berbeda dari tahun
sebelumnya, yaitu sebesar 0.98% dan sebesar 0.99%.
20
Hasil yang diperoleh tabel sepuluh juga menunjukkan bahwa variabel ukuran
perusahaan (SIZE) sebagai variabel kontrol memiliki koefisien sebesar 2.860 dengan
signifikansi sebesar 0.481. Pada taraf signifikansi level 5 persen, nilai signifikansi
sebesar 0.481 lebih besar dari taraf signifikansi yang ditentukan, hal ini berarti
variabel ukuran perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh terhadap biaya operasional
perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Campbell (2002)
dalam Damayanti (2012) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (SIZE) tidak
memiliki hubungan dengan OER. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
(SIZE) ternyata tidak dapat menjamin mendorongnya efisiensi biaya operasional.
Karena perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel, cenderung belum dapat
memanfaatkan ukuran perusahaannya (SIZE) dimana total aset yang dimiliki
perusahaan tersebut belum dapat digunakan secara efisien untuk menghasilkan
produk dengan tingkat biaya rendah.
Corporate Social Responsibility (CSR) dan Profitabilitas
Tabel 5: Output Persamaan Regresi
Variabel Dependen Β t Hitung Sign.
(Constant) 0.471 0.459 0.650
CSRDI 0.147 0.285 0.778
SIZE -0.019 -0.213 0.833
Dependent variabel : ROE, R-square = 4%, Adj R2 = -0.065
Sumber data: Data setelah diolah dengan SPSS.
Dari pengujian hipotesis R2 sebesar 0.04 dan Adjusted R2 sebesar -0,065,
Adjusted R2 bernilai negatif karena nilai R2 terlalu kecil dan disebabkan oleh jumlah
sampel yang terbatas (Junaidi, 2010). Hal ini dapat diartikan bahwa hanya 6.5% ROE
dapat dijelaskan oleh variabel CSRDI dan variabel kontrol (SIZE) sementara 93.5%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model misalnya ukuran dewan komisaris
sebagai proksi dari Good Corporate Governence yang dimiliki oleh perusahaan yang
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan penentu kebijakan perusahaan
21
dalam melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Sehingga dengan
demikian variabel CSRDI dan variabel kontrol (SIZE) tidak memberikan pengaruh
terhadap ROE. Tabel sebelas menunjukan bahwa variabel CSRDI memiliki koefisien
sebesar 0.147 dengan signifikansi sebesar 0.778. Pada taraf signifikansi level 5
persen, nilai signifikansi sebesar 0.778 lebih besar dari taraf signifikansi yang
ditentukan, yang berarti H2 ditolak. Hal ini berarti bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kurnianto dan Prastiwi (2009)
dalam Sitanggang (2012) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROE (ukuran kinerja keuangan) perusahaan satu tahun mendatang. Namun,
penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Earnhart dan
Lizal (2010) dalam Leki dan Christiawan (2013) pada perusahaan-perusahaan di
Republik Ceko mengemukakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR)
berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang disebabkan oleh penurunan biaya.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Russo dan Fouts (1997) dalam Leki dan
Christiawan (2013) pada perusahaan-perusahaan retail di Inggris seperti Tesco,
Marks dan Spencer Group, John Lewis Partnership’s Waitrose, Wal-Mart Asda dan J.
Sainsbury mengemukakan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh
terhadap penurunan biaya operasional perusahaan dan peningkatan profitabilitas
perusahaan.
Pada penelitian Titisan et al (2010) dalam Yaparto (2013) menjelaskan bahwa
hal ini kemungkinan disebabkan karena isu mengenai Corporate Social
Responsibility (CSR) merupakan hal yang relatif baru di Indonesia. Selain itu,
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan di Indonesia bersifat
mandatory sehingga Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan
merupakan sebuah upaya perusahaan untuk mematuhi undang-undang, bukan sebagai
upaya untuk meyakinkan konsumen untuk memilih produk yang ditawarkan oleh
perusahaan. Sehingga banyak atau sedikitnya kegiatan Corporate Social
22
Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan tidak akan mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan. Selain itu,
kebanyakan perusahaan yang ada di Indonesia kurang memperhatikan tanggung
jawab sosial pada aspek keterlibatan masyarakat dan lingkungan, sehingga
perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif dibanding kompetitor lain dimata
masyarakat (Leki dan Christiawan, 2013). Pada penelitian ini Corporate Social
Responsibility tidak memberikan pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, karena
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ini akan dirasakan dalam jangka
panjang (Leki dan Christiawan, 2013) bagi reputasi dan kinerja perusahaan. Selain
itu, konsumen kurang mempertimbangkan hasil pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam menentukan keputusan pembelian produk, sehingga hasil
penjualan perusahaan belum sesuai dengan yang diharapkan.
Sebagai contoh dari data sampel PT. Sunshon Textile Manufacturer dan PT.
Nusantara Inti Corpora pada tahun 2011 telah melakukan 53% dan 47% item kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) dimana terdapat 41 item kegiatan CSR yang
dilakukan oleh PT. Sunshon Textile Manufacturer dan 37 item kegiatan telah
dilakukan oleh PT. Nusantara Inti Corpora, dengan ROE sebesar 0.21 dan 0.25.
Sedangkan pada tahun 2012 PT. Sunshon Textile Manufacturer dan PT. Nusantara
Inti Corpora telah mengalami peningkatan pengungkapan item kegiatan Corporate
Social Responsibility (CSR) yaitu sebesar 60% dan 56% item pengungkapan, dimana
terdapat 47 item Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah dilakukan oleh
PT. Sunshon Textile Manufacturer dan 44 item kegiatan yang telah dilakukan oleh
PT. Nusantara Inti Corpora dengan ROE yang tidak jauh berbeda dari tahun
sebelumnya yaitu 0.26 dan 0.32.
Hasil dari tabel sebelas menunjukkan bahwa variabel SIZE memiliki koefisien
sebesar -0.019 dengan signifikansi sebesar 0.833. Pada taraf signifikansi level 5
persen, nilai signifikansi sebesar 0.833 lebih besar dari taraf signifikansi yang
ditentukan, yang berarti variabel kontrol tidak memiliki pengaruh terhadap
profitabilitas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wu (2006) dalam
23
Damayanti (2012) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif antara
ukuran perusahaan (SIZE) dengan profitabilitas perusahaan. Perusahaan yang besar
memang cenderung memiliki kemampuan produksi yang tinggi, akan tetapi
profitabilitas sebuah perusahaan tidak hanya bergantung pada kemampuan
perusahaan memproduksi barang, melainkan perusahaan harus mampu menjual
produk tersebut. Volume penjualan dapat tercapai secara maksimal adalah saat harga
produk yang ditawarkan dapat dijangkau oleh konsumen, produk memiliki kualitas
bagus, dan jenis produk yang dihasilkan perusahaan beragam, bukan hanya semata-
mata tergantung pada kemampuan perusahaan menghasilkan jumlah produk (Kolter,
2000, p.55 dalam Leki dan Christiawan, 2013).
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan adalah untuk menguji pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap biaya operasional dan profitabilias. Berdasarkan hasil
pengujian dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh terhadap biaya operasional
dan profitabilitas perusahaan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel ukuran
perusahaan (SIZE) sebagai variabel kontrol tidak berpengaruh signifikan terhadap
biaya operasional dan profitabilitas.
Implikasi
Berdasarkan hasil analisis, maka implikasi teoritis dari penelitian ini adalah
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Leki dan Christiawan
(2013) yang menemukan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) tidak
berpengaruh terhadapp biaya operasional dan profitabilitas. Namun hasil penelitian
ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Permanasari (2010), Kotler dan
Lee (2005) dalam Solihin (2009), Eriana (2009), Earnhart dan Lizal dalam Leki dan
24
Christiawan (2013), Setyo (2005) yang menyimpulkan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap biaya operasional dan profitablitas
perusahaan.
Keterbatasan dan Saran Untuk Penelitian Mendatang
Penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu: (1) Penilaian pengungkapan
item Corporate Social Responsibility (CSR) terdapat unsur subjektifitas yang
menggunakan metode dummy, sehingga tidak menjelaskan informasi atas kualitas
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang disajikan. Untuk
penelitian selanjutnya, disarankan menggunakan indeks pengukuran dengan bobot
angka. (2) Dalam penelitian ini hanya menggunakan periode penelitian selama 2
tahun, sehingga hasil jangka panjang diabaikan. Untuk penelitian selanjutnya
disarankan untuk memperpanjang periode agar dapat memprediksi hasil penelitian
jangka panjang. (3) Periode pengukuran tingkat pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) sama dengan periode kinerja operasional perusahaan, sehingga
tidak dapat merefleksikan manfaat Corporate Social Responsibility (CSR).
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Fr Reni R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan
(Studi empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Jakarta). Jurnal SNA IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.
Akbar, Nasrizal dan Kinanti, Lexinta. 2009. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas,
Leverage Keuangan, Ukuran dan Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Riau.
25
Apridita, Nurina. 2009. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Terhadap
Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia). Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Damayanti, Pupik. 2012. Analisis Pengaruh Ukuran (size), Capital Adequacy Ratio
(CAR), Pertumbuhan Deposit, Loan To Deposit Ratio (LDR), Terhadap
Profitabilitas Perbankan Go Publik Di Indonesia Tahun 2005-2009 (Studi
Empiris Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI). STIE Totalwin,
Semarang.
Eriana, Dewi. 2011. Perbandingan Efektivitas Strategi Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Dalam SRI-KEHATI
INDEX (Studi pada Metode Cause Branding, Venture Philantrophy dan Mix
Method). Universitas Negeri Surabaya.
Fitriyani. 2012. Keterkaitan Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Corporate Sosial
Responsibility (CSR) dan Kinerja Finansial. Universitas Diponegoro
Semarang.
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Edisi ke 4, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Hapsoro, Dody. 2012. Pengaruh Corporate Governance dan Kualitas Audit terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility. STIE YKPN, Yogyakarta.
Indrawan, Danu Chandra. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap
Kinerja Perusahaan. Universitas Diponegoro Semarang.
Jalal. 2007. Antara ISO 26000 dan pasal 74 UU perseroan terbatas. CSR Indonesia
Newsletter, vol 1, p. 1-15 from media@csrindonesia.com.
Junaedi. 2010. Makalah Nilai Adjusted R square. Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.
26
Leki, Rambu dan Christiawan, Y. Jogi. 2013. Pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) Terhadap Penjualan dan Biaya Operasional Perusahaan
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011. Akuntansi Bisnis Universitas
Kristen Petra.
Margaretta, Yenni. 2009. Analisis Rasio Keuangan, Kebijakan Deviden Dengan
Ukuran Perusahaan Sebagai Bariabel Kontrol Dalam Memprediksi
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. STIE Perbanas, Surabaya.
Oktaviani, Rachmawati Meita. 2011. FENOMENOLOGI IMPLEMENTASI
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI REALITA STRATEGI
PERUSAHAAN STUDY KASUS PADA PT APAC INTI CORPORA
BAWEN SEMARANG. Universitas Stikubank, Semarang.
Permanasari, Mirra. (2010). Pengaruh penerapan CSR terhadap tingkat
profitabilitas, besaran pajak pengasilan dan biaya operasi pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Gunadarma, Depok.
Permanasari, Wien Eka. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan
Institusional dan CSR Terhadap Nilai Perusahaan. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Pradipta, Dyah Hayu dan Purwaningsih, Anna. 2011. Pengaruh Luas Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan terhadap Earning
Response Coefficient (ERC), Dengan Ukuran Perusahaan dan Leverage
sebagai variabel kontrol. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Rahayu, Sri. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate
Governance Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Universitas Diponegoro. Semarang.
27
Sari, Rizkia Anggita. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Coeporate
Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Negeri Yogjakarta.
Setyandaru, Setyaki. 2011. Analisis Perbandingan Pengungkapan Sustanability
Reporting Pada PT. Telkom Indonesia dan PT. Kaltim Prima Coal Tahun
2006-2009. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya.
Siswardani, Fahmi. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Kinerja Perusahaan Sektor Perbankan di Indonesia. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Sitanggang, Ester Wartini. 2012. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
efek Indonesia Dengan Size Perusahaan Sebagai Variabel Moderating.
Universitas Negeri Medan.
Setyo. 2005. Media Akuntansi Edisi 47.
Sofa. 2010. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. massofa.wordpress.com.
Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability.
Jakarta: Salemba Empat.
Sunarto dan Budi, Agus Prasetyo. 2009. Pengaruh Leverage, Ukuran dan
Pertumbuhan Perusahaan Tehadap Profitabilitas. Program Pasca Sarjana
Universitas Stikubank, Semarang.
Waryanto. 2010. “Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG)
Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Di
Indonesia”. Skripsi. Universitas Diponegoro.
28
Yaparto, Marissa. 2013. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Pada Periode 2010-2011. Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas
Surabaya.
29
LAMPIRAN
30
Lampiran 1
Perhitungan Total Aset, Laba Bersih Setelah Pajak, Modal, Biaya Operasional,
dan Pendapatan Operasional
No Nama Perusahaan Laba Bersih setelah Pajak (Rp)
2011 2012
1 PT. Apac Citra Centertex 13,727,500,000 -11,304,000,000
2 PT. Argo Pantes 180,144,905,000 39,863,931,120
3 PT. Asia Pacific Fibers -3,065,052,268,000 -1,595,677,698,000
4 PT. Century Textile Industry 36,910,000,000 2,707,200,000
5 PT. Eratex Djaja 82,073,177,000 33,955,267,950
6 PT. Ever Shine Tex 302,575,853,100,000 40,226,296,000,000
7 PT. Indo Rama Synthetics 1,323,166,968,000 622,323,828,000
8 PT. Nusantara Inti Corpora 60,018,169,975 76,936,130,104
9 PT. Pan Brothers 164,240,745,554 255,595,074,681
10 PT. Panasia Indo Resources 124,351,669,826 349,575,551,796
11 PT. Polychem Indonesia 1,236,665,472,000 544,050,763,700
12 PT. Star Petrochem 97,666,810,940 53,818,038,227
13 PT. Sunshon Textile Manufacturer 62,805,846,537 74,083,950,953
14 PT. Tifico Fiber Indonesia 329,578,180,000 800,856,190,000
No Nama Perusahaan Total Aset (Rp)
2011 2012
1 PT. Apac Citra Centertex 1,848,394,822,216 1,803,323,308,102
2 PT. Argo Pantes 1,709,908,215,000 1,809,813,835,000
3 PT. Asia Pacific Fibers 4,526,353,120,000 4,032,522,910,000
4 PT. Century Textile Industry 365,245,320,000 311,557,570,000
5 PT. Eratex Djaja 345,272,938,000 433,414,874,000
6 PT. Ever Shine Tex 833,779,290,000 804,645,210,000
7 PT. Indo Rama Synthetics 6,747,775,600,000 6,880,061,950,000
8 PT. Nusantara Inti Corpora 304,802,980,424 379,900,742,389
9 PT. Pan Brothers 1,515,038,439,895 2,003,097,631,825
10 PT. Panasia Indo Resources 1,013,575,088,112 1,362,546,557,862
11 PT. Polychem Indonesia 6,042,241,710,000 5,988,383,460,000
12 PT. Star Petrochem 718,569,181,860 751,720,620,157
13 PT. Sunshon Textile Manufacturer 843,450,156,961 810,275,583,968
14 PT. Tifico Fiber Indonesia 3,870,980,290,000 3,835,493,850,000
15 PT. Trisula International 237,957,245,281 366,248,271,960
16 PT. Unitex 167,146,110,000 183,442,120,000
31
15 PT. Trisula International 57,257,628,369 44,393,034,558
16 PT. Unitex 26,407,994,789 48,085,081,315
No Nama Perusahaan Modal (Rp)
2011 2012
1 PT. Apac Citra Centertex 14,450,000,000 -37,680,000,000
2 PT. Argo Pantes 360,289,810,000 221,466,284,000
3 PT. Asia Pacific Fibers -7,662,630,670,000 -7,978,388,490,000
4 PT. Century Textile Industry 58,980,000,000 22,560,000,000
5 PT. Eratex Djaja 86,703,314,000 75,456,151,000
6 PT. Ever Shine Tex 414,487,470,000,000 365,693,600,000,000
7 PT. Indo Rama Synthetics 2,940,371,040,000 2,963,446,800,000
8 PT. Nusantara Inti Corpora 240,072,679,898 240,425,406,576
9 PT. Pan Brothers 684,336,439,807 824,500,240,906
10 PT. Panasia Indo Resources 565,234,862,845 635,591,912,356
11 PT. Polychem Indonesia 3,091,663,680,000 3,200,298,610,000
12 PT. Star Petrochem 488,334,054,702 489,254,892,975
13 PT. Sunshon Textile Manufacturer 299,075,459,700 284,938,272,897
14 PT. Tifico Fiber Indonesia 2,936,714,280,000 3,017,570,470,000
15 PT. Trisula International 136,327,686,592 242,556,471,149
16 PT. Unitex 240,072,679,898 240,425,406,576
No Nama Perusahaan Biaya Operasional (Rp)
2011 2012
1 PT. Apac Citra Centertex 2,101,720,000,000 1,675,820,000,000
2 PT. Argo Pantes 993,051,573,000 1,146,399,726,000
3 PT. Asia Pacific Fibers 6,722,460,890,000 6,422,917,480,000
4 PT. Century Textile Industry 370,080,000,000 321,120,000,000
5 PT. Eratex Djaja 257,212,559,000 468,445,864,000
6 PT. Ever Shine Tex 487,684,848,000,000 612,111,666,555,000
7 PT. Indo Rama Synthetics 7,804,276,320,000 7,452,100,150,000
8 PT. Nusantara Inti Corpora 102,796,333,874 88,370,530,104
9 PT. Pan Brothers 2,124,588,617,287 2,628,701,706,690
10 PT. Panasia Indo Resources 1,020,122,993,213 888,626,246,702
11 PT. Polychem Indonesia 5,218,606,510,000 4,883,781,840,000
12 PT. Star Petrochem 217,744,487,456 200,546,537,677
13 PT. Sunshon Textile Manufacturer 432,859,117,522 627,265,779,039
14 PT. Tifico Fiber Indonesia 3,891,828,190,000 3,554,734,650,000
32
15 PT. Trisula International 445,420,742,074 521,108,498,524
16 PT. Unitex 101,199,018,257 88,316,765,042
No Nama Perusahaan Pendapatan Operasional (Rp)
2011 2012
1 PT. Apac Citra Centertex 1,957,040,000,000 1,519,060,000,000
2 PT. Argo Pantes 848,287,113,000 1,001,452,918,000
3 PT. Asia Pacific Fibers 6,360,677,620,000 6,005,317,510,000
4 PT. Century Textile Industry 406,990,000,000 284,700,000,000
5 PT. Eratex Djaja 257,517,000,000 467,537,000,000
6 PT. Ever Shine Tex 812,808,080,000,000 754,296,570,000,000
7 PT. Indo Rama Synthetics 7,805,553,740,000 7,450,177,440,000
8 PT. Nusantara Inti Corpora 103,226,308,264 88,465,983,753
9 PT. Pan Brothers 2,170,706,640,132 2,698,804,647,288
10 PT. Panasia Indo Resources 1,016,881,448,518 861,164,216,195
11 PT. Polychem Indonesia 5,527,692,030,000 4,878,664,460,000
12 PT. Star Petrochem 220,333,781,433 204,735,375,950
13 PT. Sunshon Textile Manufacturer 403,181,559,300 554,471,435,919
14 PT. Tifico Fiber Indonesia 4,019,231,610,000 3,595,227,570,000
15 PT. Trisula International 470,116,723,006 558,886,515,975
16 PT. Unitex 103,226,308,264 88,465,983,753
33
Lampiran 2
Perhitungan ROE, OER, CSR, CSRDI, dan SIZE
No Nama Perusahaan ROE
2011 2012
1 PT. Apac Citra Centertex 0.95 0.30
2 PT. Argo Pantes 0.50 0.18
3 PT. Asia Pacific Fibers 0.40 0.20
4 PT. Century Textile Industry 0.63 0.12
5 PT. Eratex Djaja 0.95 0.45
6 PT. Ever Shine Tex 0.73 0.11
7 PT. Indo Rama Synthetics 0.45 0.21
8 PT. Nusantara Inti Corpora 0.25 0.32
9 PT. Pan Brothers 0.24 0.31
10 PT. Panasia Indo Resources 0.22 0.55
11 PT. Polychem Indonesia 0.40 0.17
12 PT. Star Petrochem 0.20 0.11
13 PT. Sunshon Textile Manufacturer 0.21 0.26
14 PT. Tifico Fiber Indonesia 0.11 0.27
15 PT. Trisula International 0.42 0.18
16 PT. Unitex 0.11 0.20
No Nama Perusahaan OER
2011 2012
1 PT. Apac Citra Centertex 107.39 110.32
2 PT. Argo Pantes 117.07 114.47
3 PT. Asia Pacific Fibers 105.69 106.95
4 PT. Century Textile Industry 90.93 112.79
5 PT. Eratex Djaja 99.88 100.19
6 PT. Ever Shine Tex 60.00 81.15
7 PT. Indo Rama Synthetics 99.98 100.03
8 PT. Nusantara Inti Corpora 99.58 99.89
9 PT. Pan Brothers 97.88 97.40
10 PT. Panasia Indo Resources 100.32 103.19
11 PT. Polychem Indonesia 94.41 100.10
12 PT. Star Petrochem 98.82 97.95
13 PT. Sunshon Textile Manufacturer 107.36 113.13
14 PT. Tifico Fiber Indonesia 96.83 98.87
15 PT. Trisula International 94.75 93.24
16 PT. Unitex 98.04 99.83
34
No Nama Perusahaan CSRDI
2011 2012
1 PT. Apac Citra Centertex 0.76 0.73
2 PT. Argo Pantes 0.50 0.56
3 PT. Asia Pacific Fibers 0.65 0.68
4 PT. Century Textile Industry 0.63 0.60
5 PT. Eratex Djaja 0.55 0.58
6 PT. Ever Shine Tex 0.53 0.59
7 PT. Indo Rama Synthetics 0.74 0.74
8 PT. Nusantara Inti Corpora 0.47 0.56
9 PT. Pan Brothers 0.65 0.68
10 PT. Panasia Indo Resources 0.44 0.53
11 PT. Polychem Indonesia 0.59 0.56
12 PT. Star Petrochem 0.50 0.64
13 PT. Sunshon Textile Manufacturer 0.53 0.60
14 PT. Tifico Fiber Indonesia 0.59 0.68
15 PT. Trisula International 0.69 0.73
16 PT. Unitex 0.62 0.65
No Nama Perusahaan CSR
2011 2012
1 PT. Apac Citra Centertex 59 57
2 PT. Argo Pantes 39 44
3 PT. Asia Pacific Fibers 51 53
4 PT. Century Textile Industry 49 47
5 PT. Eratex Djaja 43 45
6 PT. Ever Shine Tex 41 46
7 PT. Indo Rama Synthetics 58 58
8 PT. Nusantara Inti Corpora 37 44
9 PT. Pan Brothers 51 53
10 PT. Panasia Indo Resources 34 41
11 PT. Polychem Indonesia 46 44
12 PT. Star Petrochem 39 50
13 PT. Sunshon Textile Manufacturer 41 47
14 PT. Tifico Fiber Indonesia 46 53
15 PT. Trisula International 54 57
16 PT. Unitex 48 51
35
No Nama Perusahaan SIZE
2011 2012
1 PT. Apac Citra Centertex 12.26679 12.25607
2 PT. Argo Pantes 12.23297 12.25763
3 PT. Asia Pacific Fibers 12.65575 12.60558
4 PT. Century Textile Industry 11.56258 11.49354
5 PT. Eratex Djaja 11.53816 11.6369
6 PT. Ever Shine Tex 11.92105 11.9056
7 PT. Indo Rama Synthetics 12.82916 12.83759
8 PT. Nusantara Inti Corpora 11.48402 11.57967
9 PT. Pan Brothers 12.18042 12.3017
10 PT. Panasia Indo Resources 12.00586 12.13435
11 PT. Polychem Indonesia 12.7812 12.77731
12 PT. Star Petrochem 11.85647 11.87606
13 PT. Sunshon Textile Manufacturer 11.92606 11.90863
14 PT. Tifico Fiber Indonesia 12.58782 12.58382
15 PT. Trisula International 11.3765 11.56378
16 PT. Unitex 11.2231 11.2635
36
Lampiran 3
Daftar Item Pengungkapan CSR
No Kategori
1 L
ING
KU
NG
AN
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan
pengembangan untuk pengurangan polusi
2 2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak
mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi
3 3. Pernyataan yang menunujukkan bahwa polusi operasi telah atau akan
dikurangi.
4 4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan
sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi.
5 5. Konservasi sumber daya alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi,
minyak, air, dan kertas.
6 6. Penggunaan material daur ulang.
7 7. Menerima penghargaan bekaitan dengan program lingkungan yang dibuat
perusahaan.
8 8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan.
9 9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan.
10 10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah.
11 11. Pengolahan limbah
12 12. Mempelajarai dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan
perusahaan.
13 13. Perlindungan lingkungan hidup.
14
EN
ER
GI
1. Menggunakan energy secara lebih efisien dalam kegiatan operasi.
15 2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.
16 3. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang.
17 4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi.
18 5. Peningkatan efisiensi energy dari produk.
19 6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk.
20 7. Kebijakan energy perusahaan.
21
KE
SE
HA
TA
N D
AN
KE
SE
LA
MA
TA
N K
ER
JA 1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.
22 2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau
mental
23 3. Statistik kecelakaan kerja.
24 4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja.
25 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja.
26 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.
27 7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja.
28 8. Pelayanan kesehatan tenaga kerja.
37
29
LA
IN-L
AIN
TE
NA
GA
KE
RJA
1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat
30 2. Persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam tingkat
managerial.
31 3. Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam pekerjaan
32 4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat
33 5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja
34 6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan
35 7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja
36 8. Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses
mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan
37 9. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan
38 10. Fasilitas untuk aktivitas rekreasi
39 11. Presentase gaji untuk pensiun
40 12. Kebijakan penggajian dalam perusahaan
41 13. Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan
42 14. Tingkatan managerial yang ada
43 15. Disposisi staff – dimana staff ditempatkan
44 16. Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka
45 17. Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja
46 18. Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut
47 19. Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja
48 20. Rencana pembagian keuntungan lain
49 21. Informasi hub manajemen dengan tenaga kerja dlm meningkatkan
kepuasan & motivasi kerja
50 22. Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja & masa depan perusahaan
51 23. Laporan tenaga kerja yg terpisah
52 24. Hubungan perusahaan dgn serikat buruh
53 25. Gangguan dan aksi tenaga kerja
54 26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan
55 27. Kondisi kerja secara umum
56 28. Re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja
57 29. Statistik perputaran tenaga kerja
58
PR
OD
UK
1. Pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasannya
59 2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk
60 3. Informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk
61 4. Produk memenuhi standar keselamatan
62 5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen
63 6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan
64 7. Peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan
38
produk
65 8. Informasi atas keselamatan produk perusahaan
66 9. Informasi mutu produk yg dicerminkan dalam penerimaan penghargaan
67 10. Informasi yg dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat
(misalnya ISO 9000)
68 K
ET
ER
LIB
AT
AN
MA
SY
AR
AK
AT
1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masy,
pendidikan & seni
69 2. Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa/pelajar
70 3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat
71 4. Membantu riset medis
72 5. Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni
73 6. Membiayai program beasiswa
74 7. Ada fasilitas perusahaan untuk masyarakat
75 8. Sponsor kampanye nasional
76 9. Mendukung pengembangan industri lokal
77
UMUM
1. Tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung
jawab sosial perusahaan kepada masyarakat
78 2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain
yang disebutkan di atas
Sumber: Rayahu, 2010
39
Lampiran 4
Skor Pengungkapan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)
DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN CSR
No Kategori PT. Apac
Citra
Centertex
PT. Argo
Pantes
PT. Asia
Pacific
Fibers
PT. Century
Textile
Industry
2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012
1
LIN
GK
UN
GA
N
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan
pengembangan untuk pengurangan polusi
1 1 1 1 1 1 1 1
2 2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan
tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum
dan peraturan polusi
1 1 1 1 1 1 1 1
3 3. Pernyataan yang menunujukkan bahwa polusi operasi telah
atau akan dikurangi.
1 1 1 1 1 1 1 1
4 4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat
pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau
reboisasi.
1 1 1 1 1 1 1 1
5 5. Konservasi sumber daya alam, misalnya mendaur ulang
kaca, besi, minyak, air, dan kertas.
1 1 0 0 1 1 0 0
6 6. Penggunaan material daur ulang. 1 1 0 0 1 1 0 0
7 7. Menerima penghargaan bekaitan dengan program
lingkungan yang dibuat perusahaan.
1 1 1 0 0 0 0 0
8 8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan. 1 1 0 1 0 0 1 1
9 9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah
lingkungan.
0 0 0 0 1 1 0 0
10 10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah. 0 0 0 0 0 0 1 1
11 11. Pengolahan limbah 1 1 0 0 1 1 1 0
12 12. Mempelajarai dampak lingkungan untuk memonitor 1 1 1 1 1 1 1 1
40
dampak lingkungan perusahaan.
13 13. Perlindungan lingkungan hidup. 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL (LINGKUNGAN) 11 11 7 7 10 10 9 8
14
EN
ER
GI
1. Menggunakan energy secara lebih efisien dalam kegiatan
operasi.
1 1 1 1 1 1 1 1
15 2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi. 0 0 0 0 1 1 0 0
16 3. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang. 0 0 0 0 1 1 0 0
17 4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi
energi.
1 1 1 1 1 1 1 1
18 5. Peningkatan efisiensi energy dari produk. 1 1 1 1 1 1 1 1
19 6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari
produk.
1 1 1 1 1 1 1 1
20 7. Kebijakan energy perusahaan. 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL (ENERGI) 5 5 5 5 7 7 5 5
21
KE
SE
HA
TA
N D
AN
KE
SE
LA
MA
TA
N K
ER
JA
1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan
kerja.
1 1 1 1 1 1 1 1
22 2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan
fisik atau mental
1 1 1 1 1 1 1 1
23 3. Statistik kecelakaan kerja. 0 0 0 0 1 1 0 0
24 4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan
kerja.
1 1 1 1 1 1 1 1
25 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan
kerja.
1 1 0 0 0 1 0 0
26 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja. 1 1 0 0 0 0 0 0
27 7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja. 1 1 1 1 1 1 1 1
28 8. Pelayanan kesehatan tenaga kerja. 1 1 0 0 1 1 1 1
TOTAL (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA) 7 7 4 4 6 7 5 5
41
29 1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang
cacat
1 1 1 1 1 1 1 1
30 L
AIN
-LA
IN T
EN
AG
A K
ER
JA
2. Persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam
tingkat managerial.
1 1 0 0 1 1 0 0
31 3. Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam
pekerjaan
1 1 0 0 0 0 0 0
32 4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat 1 1 0 0 1 1 0 0
33 5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat
kerja
1 1 1 1 1 1 1 1
34 6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang
pendidikan
0 0 0 0 0 0 0 0
35 7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja 1 1 1 1 1 1 1 1
36 8. Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam
proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan
0 0 0 0 0 0 0 0
37 9. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan 1 1 0 0 0 0 0 0
38 10. Fasilitas untuk aktivitas rekreasi 0 0 0 0 1 1 0 0
39 11. Presentase gaji untuk pensiun 1 1 0 0 0 0 0 0
40 12. Kebijakan penggajian dalam perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1
41 13. Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan 1 1 0 1 0 0 1 1
42 14. Tingkatan managerial yang ada 1 1 1 1 1 1 1 1
43 15. Disposisi staff – dimana staff ditempatkan 1 1 0 1 1 1 1 1
44 16. Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka 1 1 0 0 1 1 0 0
45 17. Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
46 18. Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 1 1 1 1 1 1 1 1
47 19. Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja 1 1 0 0 0 0 0 0
48 20. Rencana pembagian keuntungan lain 0 0 0 0 0 0 0 0
49 21. Informasi hub manajemen dengan tenaga kerja dlm
meningkatkan kepuasan & motivasi kerja
1 1 1 1 1 1 1 1
42
50 22. Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja & masa depan
perusahaan
1 1 0 1 1 1 1 0
51 23. Laporan tenaga kerja yg terpisah 0 0 0 0 0 0 0 0
52 24. Hubungan perusahaan dgn serikat buruh 1 1 1 1 0 0 1 1
53 25. Gangguan dan aksi tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
54 26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan 1 1 0 0 1 1 0 0
55 27. Kondisi kerja secara umum 1 1 0 1 1 1 1 0
56 28. Re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga
kerja
1 1 1 1 0 0 1 1
57 29. Statistik perputaran tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL (LAIN-LAIN TENAGA KERJA) 21 21 9 13 15 15 13 11
58
PR
OD
UK
1. Pengembangan produk perusahaan, termasuk
pengemasannya
1 1 1 1 0 0 1 1
59 2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk 1 1 1 1 1 1 1 1
60 3. Informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki
produk
1 1 1 1 1 1 1 1
61 4. Produk memenuhi standar keselamatan 1 1 1 1 1 1 1 1
62 5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen 1 1 1 1 1 1 1 1
63 6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk
perusahaan
1 1 0 0 0 1 1 1
64 7. Peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan
penyiapan produk
1 1 1 1 1 1 1 1
65 8. Informasi atas keselamatan produk perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1
66 9. Informasi mutu produk yg dicerminkan dalam penerimaan
penghargaan
1 1 1 1 1 1 1 1
67 10. Informasi yg dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah
meningkat (misalnya ISO 9000)
1 1 1 1 0 0 1 1
TOTAL (PRODUK) 10 10 9 9 7 8 10 10
43
68
KE
TE
RL
IBA
TA
N
MA
SY
AR
AK
AT
1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung
aktivitas masy, pendidikan & seni
0 0 1 1 1 1 1 1
69 2. Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa/pelajar 1 0 0 1 0 0 0 0
70 3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat 1 1 1 1 1 1 1 1
71 4. Membantu riset medis 1 0 1 1 1 1 0 0
72 5. Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau
pameran seni
0 0 0 0 0 0 1 1
73 6. Membiayai program beasiswa 0 0 0 0 1 1 1 1
74 7. Ada fasilitas perusahaan untuk masyarakat 1 1 0 0 1 1 1 1
75 8. Sponsor kampanye nasional 0 0 0 0 0 0 0 1
76 9. Mendukung pengembangan industri lokal 0 0 0 0 1 1 0 0
TOTAL (KETERLIBATAN MASYARAKAT) 4 2 3 4 6 6 5 6
77 UMU
M
1. Tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan
dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat
0 0 1 1 0 0 1 1
78 2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial
perusahaan selain yang disebutkan di atas
1 1 1 1 0 0 1 1
TOTAL (UMUM) 1 1 2 2 0 0 2 2
TOTAL CSR 59 57 39 44 51 53 49 47
44
DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN CSR
No Kategori PT. Eratex
Djaja
PT. Ever
Shine Tex
PT. Indo
Rama
Synthetics
PT.
Nusantara
Inti Corpora
2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012
1
LIN
GK
UN
GA
N
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset
dan pengembangan untuk pengurangan polusi
1 1 1 1 1 1 0 1
2 2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan
tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum
dan peraturan polusi
1 1 1 1 1 1 1 1
3 3. Pernyataan yang menunujukkan bahwa polusi operasi telah
atau akan dikurangi.
1 1 1 1 1 1 1 1
4 4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat
pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau
reboisasi.
1 1 1 1 1 1 1 1
5 5. Konservasi sumber daya alam, misalnya mendaur ulang
kaca, besi, minyak, air, dan kertas.
1 1 0 0 1 1 0 0
6 6. Penggunaan material daur ulang. 0 0 0 0 1 1 0 0
7 7. Menerima penghargaan bekaitan dengan program
lingkungan yang dibuat perusahaan.
0 0 0 0 1 1 0 0
8 8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan. 0 1 0 1 1 1 0 0
9 9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah
lingkungan.
0 0 0 0 0 0 0 0
10 10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah. 0 0 0 0 0 0 0 0
11 11. Pengolahan limbah 1 0 0 0 1 1 0 0
12 12. Mempelajarai dampak lingkungan untuk memonitor
dampak lingkungan perusahaan.
1 1 1 1 1 1 1 1
13 13. Perlindungan lingkungan hidup. 1 1 1 1 1 1 1 1
45
TOTAL (LINGKUNGAN) 8 8 6 7 11 11 5 6
14
EN
ER
GI
1. Menggunakan energy secara lebih efisien dalam kegiatan
operasi.
1 1 1 1 1 1 1 1
15 2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi. 0 0 0 0 0 0 0 0
16 3. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang. 0 0 0 0 0 0 0 0
17 4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi
energi.
1 1 1 1 1 1 0 0
18 5. Peningkatan efisiensi energy dari produk. 1 1 1 1 1 1 1 1
19 6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi
dari produk.
1 1 1 1 1 1 1 1
20 7. Kebijakan energy perusahaan. 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL (ENERGI) 5 5 5 5 5 5 4 4
21
KE
SE
HA
TA
N D
AN
KE
SE
LA
MA
TA
N
KE
RJA
1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan
kerja.
1 1 1 1 1 1 1 1
22 2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan
fisik atau mental
1 1 1 1 1 1 0 0
23 3. Statistik kecelakaan kerja. 1 1 0 0 0 0 0 0
24 4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan
kerja.
1 1 1 1 1 1 1 1
25 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan
kerja.
1 1 0 0 0 0 0 0
26 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja. 0 0 0 0 1 1 0 0
27 7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan
kerja.
1 1 1 0 1 1 1 1
28 8. Pelayanan kesehatan tenaga kerja. 1 1 1 1 1 1 1 1
46
TOTAL (KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA)
7 7 5 4 6 6 4 4
29
LA
IN-L
AIN
TE
NA
GA
KE
RJ
A
1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang
cacat
1 1 1 1 1 1 1 1
30 2. Persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam
tingkat managerial.
1 1 0 1 1 1 0 1
31 3. Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam
pekerjaan
1 1 0 1 1 1 0 0
32 4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat 1 1 1 1 1 1 1 1
33 5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat
kerja
1 1 1 1 1 1 1 1
34 6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam
bidang pendidikan
0 0 0 0 0 1 0 0
35 7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja 1 1 0 1 1 0 1 1
36 8. Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam
proses mengundurkan diri atau yang telah membuat
kesalahan
0 0 0 0 0 0 0 0
37 9. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan 0 0 0 0 0 0 0 0
38 10. Fasilitas untuk aktivitas rekreasi 1 1 0 0 0 0 0 0
39 11. Presentase gaji untuk pensiun 0 0 0 1 1 1 0 0
40 12. Kebijakan penggajian dalam perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1
41 13. Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan 0 0 1 0 1 1 0 1
42 14. Tingkatan managerial yang ada 1 1 1 1 1 1 1 1
43 15. Disposisi staff – dimana staff ditempatkan 1 1 1 1 1 1 1 1
44 16. Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka 0 0 1 1 1 1 0 1
45 17. Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
46 18. Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 1 1 1 1 1 1 1 1
47 19. Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
47
48 20. Rencana pembagian keuntungan lain 0 0 0 0 0 0 0 0
49 21. Informasi hub manajemen dengan tenaga kerja dlm
meningkatkan kepuasan & motivasi kerja
1 1 1 1 1 1 1 1
50 22. Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja & masa depan
perusahaan
1 1 1 1 1 1 1 1
51 23. Laporan tenaga kerja yg terpisah 0 0 0 0 0 0 0 0
52 24. Hubungan perusahaan dgn serikat buruh 0 0 0 0 1 1 0 1
53 25. Gangguan dan aksi tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
54 26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan 0 0 0 0 1 1 0 0
55 27. Kondisi kerja secara umum 1 1 1 1 1 1 1 1
56 28. Re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga
kerja
1 1 0 1 1 1 1 1
57 29. Statistik perputaran tenaga kerja 0 0 0 1 0 0 0 0
TOTAL (LAIN-LAIN TENAGA KERJA) 15 15 12 17 19 19 12 16
58
PR
OD
UK
1. Pengembangan produk perusahaan, termasuk
pengemasannya
0 0 1 1 1 1 1 1
59 2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk 0 1 1 1 1 1 0 1
60 3. Informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki
produk
0 1 1 1 1 1 0 0
61 4. Produk memenuhi standar keselamatan 1 1 1 1 1 1 1 1
62 5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen 1 1 1 1 1 1 1 1
63 6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk
perusahaan
1 1 1 1 1 1 1 1
64 7. Peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan
penyiapan produk
1 1 1 1 1 1 1 1
65 8. Informasi atas keselamatan produk perusahaan 1 0 0 0 1 1 1 1
66 9. Informasi mutu produk yg dicerminkan dalam penerimaan
penghargaan
0 0 1 1 1 1 1 1
48
67 10. Informasi yg dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah
meningkat (misalnya ISO 9000)
0 0 1 1 1 1 0 0
TOTAL (PRODUK) 5 6 9 9 10 10 7 8
68
KE
TE
RL
IBA
TA
N
MA
SY
AR
AK
AT
1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung
aktivitas masy, pendidikan & seni
1 1 1 1 0 0 0 1
69 2. Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa/pelajar 0 0 0 0 0 0 0 0
70 3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat 1 1 1 1 1 1 1 1
71 4. Membantu riset medis 0 0 1 1 1 1 1 1
72 5. Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau
pameran seni
0 1 0 0 1 1 0 0
73 6. Membiayai program beasiswa 0 0 0 0 1 1 1 1
74 7. Ada fasilitas perusahaan untuk masyarakat 0 0 0 0 1 1 1 1
75 8. Sponsor kampanye nasional 0 0 0 0 0 0 0 0
76 9. Mendukung pengembangan industri lokal 0 0 1 1 0 0 1 1
TOTAL (KETERLIBATAN MASYARAKAT) 2 3 4 4 5 5 5 6
77
UM
UM
1. Tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan
dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat
0 0 0 0 1 1 0 0
78 2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial
perusahaan selain yang disebutkan di atas
1 1 0 0 1 1 0 0
TOTAL (UMUM) 1 1 0 0 2 2 0 0
TOTAL CSR 43 45 41 46 58 58 37 44
49
DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN CSR
No Kategori PT. Pan
Brothers
PT. Panasia
Indo
Resources
PT.
Polychem
Indonesia
PT. Star
Petrochem
2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012
1
LIN
GK
UN
GA
N
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan
pengembangan untuk pengurangan polusi
1 1 0 1 1 1 0 1
2 2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak
mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan
peraturan polusi
1 1 0 0 1 1 1 1
3 3. Pernyataan yang menunujukkan bahwa polusi operasi telah
atau akan dikurangi.
1 1 1 1 1 1 1 1
4 4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat
pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau
reboisasi.
1 1 1 1 1 1 0 1
5 5. Konservasi sumber daya alam, misalnya mendaur ulang kaca,
besi, minyak, air, dan kertas.
0 0 0 0 0 0 0 0
6 6. Penggunaan material daur ulang. 0 0 0 0 0 0 0 0
7 7. Menerima penghargaan bekaitan dengan program lingkungan
yang dibuat perusahaan.
0 1 0 0 0 0 0 0
8 8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan. 1 1 0 1 1 1 0 1
9 9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah
lingkungan.
0 0 0 0 0 0 0 0
10 10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah. 0 0 0 0 0 0 0 0
11 11. Pengolahan limbah 0 0 0 0 0 0 0 0
12 12. Mempelajarai dampak lingkungan untuk memonitor dampak
lingkungan perusahaan.
1 1 1 1 1 1 1 1
13 13. Perlindungan lingkungan hidup. 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL (LINGKUNGAN) 7 8 4 6 7 7 4 7
50
14 E
NE
RG
I 1. Menggunakan energy secara lebih efisien dalam kegiatan
operasi.
1 1 1 1 1 1 1 1
15 2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi. 0 0 0 0 0 0 0 0
16 3. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang. 0 0 0 0 0 0 0 0
17 4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi
energi.
1 1 0 0 0 1 0 0
18 5. Peningkatan efisiensi energy dari produk. 1 1 1 1 1 1 1 1
19 6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari
produk.
1 1 0 0 1 1 1 1
20 7. Kebijakan energy perusahaan. 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL (ENERGI) 5 5 3 3 4 5 4 4
21
KE
SE
HA
TA
N D
AN
KE
SE
LA
MA
TA
N K
ER
JA
1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja. 1 1 1 1 1 1 1 1
22 2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik
atau mental
1 1 0 1 1 1 1 1
23 3. Statistik kecelakaan kerja. 1 1 0 0 0 0 0 1
24 4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja. 1 1 1 1 1 1 1 1
25 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja. 0 1 0 0 0 0 0 0
26 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja. 0 0 0 0 0 0 0 0
27 7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja. 1 1 0 1 0 0 1 1
28 8. Pelayanan kesehatan tenaga kerja. 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA) 6 7 3 5 4 4 5 6
29
LA
IN-L
AIN
TE
NA
GA
KE
RJA
1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat 1 1 1 1 1 1 1 1
30 2. Persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam
tingkat managerial.
1 1 0 0 0 0 0 1
31 3. Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam
pekerjaan
0 0 0 0 0 0 0 0
51
32 4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat 1 1 0 0 0 0 1 1
33 5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja 1 1 0 1 1 1 1 1
34 6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang
pendidikan
0 0 0 0 0 0 0 0
35 7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja 1 1 0 1 1 1 1 1
36 8. Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses
mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan
0 0 0 0 0 0 0 0
37 9. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan 0 0 0 0 0 0 0 0
38 10. Fasilitas untuk aktivitas rekreasi 0 0 0 0 0 0 0 1
39 11. Presentase gaji untuk pensiun 0 0 1 1 0 1 1 1
40 12. Kebijakan penggajian dalam perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1
41 13. Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan 1 1 1 1 1 1 0 1
42 14. Tingkatan managerial yang ada 1 1 1 1 1 1 1 1
43 15. Disposisi staff – dimana staff ditempatkan 1 1 1 1 1 1 1 1
44 16. Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka 1 1 0 1 1 1 1 1
45 17. Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja 0 0 0 0 1 1 0 0
46 18. Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 1 1 1 1 1 1 1 1
47 19. Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
48 20. Rencana pembagian keuntungan lain 0 0 0 0 1 1 0 0
49 21. Informasi hub manajemen dengan tenaga kerja dlm
meningkatkan kepuasan & motivasi kerja
1 1 1 1 1 1 1 1
50 22. Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja & masa depan
perusahaan
1 1 1 1 1 1 1 1
51 23. Laporan tenaga kerja yg terpisah 0 0 0 0 0 0 0 0
52 24. Hubungan perusahaan dgn serikat buruh 1 1 1 1 1 1 0 1
53 25. Gangguan dan aksi tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
54 26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan 1 1 0 0 0 1 0 1
52
55 27. Kondisi kerja secara umum 1 1 1 1 1 1 1 1
56 28. Re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja 1 1 1 1 1 1 1 1
57 29. Statistik perputaran tenaga kerja 1 1 0 0 0 0 0 0
TOTAL (LAIN-LAIN TENAGA KERJA) 18 18 12 15 16 16 14 19
58
PR
OD
UK
1. Pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasannya 1 1 0 0 1 1 1 1
59 2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk 1 1 1 1 1 1 1 1
60 3. Informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk 1 1 1 1 1 1 1 1
61 4. Produk memenuhi standar keselamatan 1 1 1 1 1 1 1 1
62 5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen 1 1 1 1 1 1 1 1
63 6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk
perusahaan
1 1 1 1 1 1 1 1
64 7. Peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan
penyiapan produk
1 1 1 1 1 1 1 1
65 8. Informasi atas keselamatan produk perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1
66 9. Informasi mutu produk yg dicerminkan dalam penerimaan
penghargaan
1 1 1 1 0 0 0 0
67 10. Informasi yg dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah
meningkat (misalnya ISO 9000)
1 1 1 1 1 0 0 0
TOTAL (PRODUK) 10 10 9 9 9 8 8 8
68
KE
TE
RL
IBA
TA
N
MA
SY
AR
AK
AT
1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung
aktivitas masy, pendidikan & seni
0 0 1 1 1 1 1 1
69 2. Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa/pelajar 0 0 0 0 0 0 0 0
70 3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat 1 1 0 0 1 1 1 1
71 4. Membantu riset medis 1 1 1 1 1 1 1 1
72 5. Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran
seni
0 0 0 0 0 0 0 0
73 6. Membiayai program beasiswa 1 1 0 0 0 0 0 1
53
74 7. Ada fasilitas perusahaan untuk masyarakat 0 0 1 1 1 0 0 1
75 8. Sponsor kampanye nasional 0 0 0 0 0 0 0 0
76 9. Mendukung pengembangan industri lokal 0 0 0 0 1 0 0 0
TOTAL (KETERLIBATAN MASYARAKAT) 3 3 3 3 5 3 3 5
77
UM
UM
1. Tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat
1 1 0 0 0 0 0 0
78 2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial
perusahaan selain yang disebutkan di atas
1 1 0 0 1 1 1 1
TOTAL (UMUM) 2 2 0 0 1 1 1 1
TOTAL CSR 51 53 34 41 46 44 39 50
DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN CSR
No Kategori PT. Sunshon
Textile
Manufacturer
PT. Tifico
Fiber
Indonesia
PT. Trisula
International
PT. Unitex
2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012
1
LIN
GK
UN
GA
N
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan
pengembangan untuk pengurangan polusi
1 1 1 1 1 1 0 1
2 2. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan
tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum
dan peraturan polusi
1 1 1 1 1 1 1 1
3 3. Pernyataan yang menunujukkan bahwa polusi operasi telah
atau akan dikurangi.
1 1 1 1 1 1 1 1
4 4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat
pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau
reboisasi.
0 0 0 0 1 1 1 1
5 5. Konservasi sumber daya alam, misalnya mendaur ulang
kaca, besi, minyak, air, dan kertas.
0 0 0 0 1 1 0 0
54
6 6. Penggunaan material daur ulang. 0 0 0 0 0 0 0 0
7 7. Menerima penghargaan bekaitan dengan program
lingkungan yang dibuat perusahaan.
0 0 1 1 0 0 1 1
8 8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan. 1 1 1 1 1 1 1 1
9 9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah
lingkungan.
0 0 0 0 0 0 0 0
10 10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah. 0 0 0 0 0 0 0 0
11 11. Pengolahan limbah 1 1 0 0 1 1 0 0
12 12. Mempelajarai dampak lingkungan untuk memonitor
dampak lingkungan perusahaan.
1 1 1 1 1 1 1 1
13 13. Perlindungan lingkungan hidup. 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL (LINGKUNGAN) 7 7 7 7 9 9 7 8
14
EN
ER
GI
1. Menggunakan energy secara lebih efisien dalam kegiatan
operasi.
1 1 1 1 1 1 1 1
15 2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi. 0 0 0 0 0 0 0 0
16 3. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang. 0 0 0 0 0 0 0 0
17 4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi
energi.
0 0 0 0 1 1 0 0
18 5. Peningkatan efisiensi energy dari produk. 1 1 1 1 1 1 1 1
19 6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari
produk.
1 1 1 1 1 1 1 1
20 7. Kebijakan energy perusahaan. 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL (ENERGI) 4 4 4 4 5 5 4 4
21
KE
SE
HA
TA
N D
AN
KE
SE
LA
MA
TA
N K
ER
JA
1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan
kerja.
1 1 1 1 1 1 1 1
22 2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan
fisik atau mental
1 1 1 1 1 1 1 1
23 3. Statistik kecelakaan kerja. 0 0 0 0 0 0 0 0
55
24 4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja. 1 1 1 1 1 1 1 1
25 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja. 0 0 0 1 0 0 1 1
26 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja. 0 0 1 1 1 1 0 0
27 7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja. 1 1 1 1 1 1 1 1
28 8. Pelayanan kesehatan tenaga kerja. 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA) 5 5 6 7 6 6 6 6
29
LA
IN-L
AIN
TE
NA
GA
KE
RJ
A
1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang
cacat
1 1 1 1 1 1 1 1
30 2. Persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam
tingkat managerial.
0 1 0 0 1 1 0 0
31 3. Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam
pekerjaan
0 0 0 0 0 0 0 0
32 4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat 1 1 0 0 1 1 0 0
33 5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat
kerja
1 1 1 1 1 1 1 1
34 6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang
pendidikan
0 0 0 1 0 0 0 0
35 7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja 1 1 1 1 1 1 1 1
36 8. Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam
proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan
0 0 0 1 0 0 0 0
37 9. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan 0 0 0 1 1 1 0 0
38 10. Fasilitas untuk aktivitas rekreasi 0 1 1 1 1 1 1 1
39 11. Presentase gaji untuk pensiun 0 1 0 0 1 1 1 1
40 12. Kebijakan penggajian dalam perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1
41 13. Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1
42 14. Tingkatan managerial yang ada 1 1 1 1 1 1 1 1
43 15. Disposisi staff – dimana staff ditempatkan 1 1 1 1 1 1 1 1
44 16. Jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka 1 1 0 1 1 1 1 1
56
45 17. Statistik tenaga kerja, misal: penjualan per tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
46 18. Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 1 1 1 1 1 1 1 1
47 19. Rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
48 20. Rencana pembagian keuntungan lain 0 0 0 0 0 0 0 0
49 21. Informasi hub manajemen dengan tenaga kerja dlm
meningkatkan kepuasan & motivasi kerja
1 1 1 1 1 1 1 1
50 22. Informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja & masa depan
perusahaan
1 1 1 1 1 1 1 1
51 23. Laporan tenaga kerja yg terpisah 0 0 0 0 0 0 0 0
52 24. Hubungan perusahaan dgn serikat buruh 0 1 0 1 1 1 1 1
53 25. Gangguan dan aksi tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
54 26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan 1 1 1 1 0 1 1 1
55 27. Kondisi kerja secara umum 1 1 1 1 1 1 1 1
56 28. Re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja 0 1 1 1 1 1 1 1
57 29. Statistik perputaran tenaga kerja 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL (LAIN-LAIN TENAGA KERJA) 14 19 14 19 19 20 17 17
58
PR
OD
UK
1. Pengembangan produk perusahaan, termasuk
pengemasannya
1 1 1 1 1 1 1 1
59 2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk 0 1 1 1 1 1 1 1
60 3. Informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki
produk
0 0 1 1 1 1 1 1
61 4. Produk memenuhi standar keselamatan 1 1 1 1 1 1 1 1
62 5. Membuat produk lebih aman untuk konsumen 1 1 1 1 1 1 1 1
63 6. Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk
perusahaan
1 1 1 1 0 1 1 1
64 7. Peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan
penyiapan produk
1 1 1 1 1 1 1 1
57
65 8. Informasi atas keselamatan produk perusahaan 1 1 1 1 1 1 1 1
66 9. Informasi mutu produk yg dicerminkan dalam penerimaan
penghargaan
0 0 1 1 1 1 0 1
67 10. Informasi yg dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah
meningkat (misalnya ISO 9000)
0 0 1 1 1 1 0 1
TOTAL (PRODUK) 6 7 10 10 9 10 8 10
68
KE
TE
RL
IBA
TA
N
MA
SY
AR
AK
AT
1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung
aktivitas masy, pendidikan & seni
1 1 1 1 1 1 1 1
69 2. Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa/pelajar 0 0 0 0 0 0 0 0
70 3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat 1 1 1 1 0 0 1 1
71 4. Membantu riset medis 1 1 1 1 1 1 1 1
72 5. Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran
seni
0 0 0 0 0 1 0 0
73 6. Membiayai program beasiswa 0 0 0 1 1 1 1 1
74 7. Ada fasilitas perusahaan untuk masyarakat 1 1 1 1 1 1 1 1
75 8. Sponsor kampanye nasional 0 0 0 0 0 0 0 0
76 9. Mendukung pengembangan industri lokal 1 1 0 0 0 0 0 0
TOTAL (KETERLIBATAN MASYARAKAT) 5 5 4 5 4 5 5 5
77
UM
UM
1. Tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat
0 0 0 0 1 1 0 0
78 2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial
perusahaan selain yang disebutkan di atas
0 0 1 1 1 1 1 1
TOTAL (UMUM) 0 0 1 1 2 2 1 1
TOTAL CSR 41 47 46 53 54 57 48 51
58
Lampiran 5
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .471 1.026 .459 .650
CSRDI .147 .514 .055 .285 .778 .936 1.069
SIZE -.019 .088 -.041 -.213 .833 .936 1.069
a.DependentVariable:
ROE
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .656 .467 1.404 .171
CSRDI .022 .234 .018 .094 .926 .936 1.069
SIZE .027 .040 .130 .685 .499 .936 1.069
a. Dependent Variable:
OER
59
2. Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .767 .636 1.206 .238
CSRDI .101 .319 .060 .315 .755
SIZE -.055 .055 -.189 -1.001 .325
a. Dependent Variable: abs_res_roe
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .169 .363 .466 .645
CSRDI -.145 .182 -.151 -.795 .433
SIZE -.001 .031 -.009 -.046 .964
a. Dependent Variable: ABS_RES_OER
60
3. Uji Normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 32
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .10302186
Most Extreme
Differences
Absolute .185
Positive .143
Negative -.185
Kolmogorov-Smirnov Z 1.049
Asymp. Sig. (2-tailed) .221
a. Test distribution is Normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 32
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 10.24107827
Most Extreme
Differences
Absolute .180
Positive .109
Negative -.180
Kolmogorov-Smirnov Z 1.019
Asymp. Sig. (2-tailed) .251
a. Test distribution is Normal.
61
Lampiran 6
Analisis Regresi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .059a .004 -.065 .23200
a. Predictors: (Constant), SIZE, CSRDI
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .471 1.026 .459 .650
CSRDI .147 .514 .055 .285 .778 .936 1.069
SIZE -.019 .088 -.041 -.213 .833 .936 1.069
a.DependentVariabl:
ROE
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .006 2 .003 .051 .950a
Residual 1.561 29 .054
Total 1.566 31
a. Predictors: (Constant), SIZE, CSRDI
62
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .656 .467 1.404 .171
CSRDI .022 .234 .018 .094 .926 .936 1.069
SIZE .027 .040 .130 .685 .499 .936 1.069
a. Dependent Variable:
OER
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .136a .018 -.049 .10566
a. Predictors: (Constant), SIZE, CSRDI
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .006 2 .003 .273 .763a
Residual .324 29 .011
Total .330 31
a. Predictors: (Constant), SIZE, CSRDI
b. Dependent Variable: OER
Recommended