View
59
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
Metode diskusi kelompok
Citation preview
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
1/87
1
PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA
PALEMBANG
Skripsi Oleh
ZAHRAL HAYATI
Nomor Induk Mahasiswa 56081009003Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2013
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
2/87
PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA
PALEMBANG
Skripsi Oleh
ZAHRAL HAYATI
Nomor Induk Mahasiswa 56081009003
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Disetujui Oleh
Pembimbing 1, Pembimbing II,
Dr. Rahmi Susanti.M.Si Ermayanti. S.Pd,.M.Si
NIP.196702121993032002 NIP.197608032003122001
Disahkan Oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
Dr. Hartono, M.A.NIP.196710171993011001
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
3/87
Telah diajukan dan lulus pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 26 Januari 2013
TIM PENGUJI :
1. Ketua : Dr. Rahmi Susanti, M.Si
2. Sekretaris : Ermayanti, S.Pd, M.Si
3. Anggota : Dra. Siti Huzaifah, M.Sc.Ed
4. Anggota : Drs. Khoiron Nazip, M.Si
5. Anggota : Dr. Riyanto, M.Si
Inderalaya, 5 Maret 2013Disetujui Oleh
Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi
Drs. Kodri Madang, M.Si.
NIP.196901281993031003
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
4/87
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Zahral Hayati
NIM : 56081009003
Program Studi : Pendidikan Biologi
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Pengaruh Metode Diskusi
Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi
di SMA Srijaya Negara Palembang ini seluruh isinya benar-benar karya saya sendiri
dan saya tidak melaksanakan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan ada
pelanggaran dan atau pengaduan dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.
Inderalaya, 26 Januari, 2013
Yang Membuat Pernyataan
Zahral Hayati
NIM: 56081009003
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
5/87
Tulisan ini kupersembahkan kepada :
Ayahandaku tercinta Sehrudin dan Ibuku tercinta Diana, yang selalu sabar
menghadapiku dan senantiasa melimpahkan kasih sayang serta mendoakan
keberhasilanku.
Saudaraku tersayang, Sulianti, Sulmidayani, Suryamin Fajri, Dina
Maryati, Ricy Fatmala Sari, yang selalu menyemangatiku dan menghiburku.
Pembimbingku Ibu Dr. Rahmi Susanti, M.Si dan Ibu Ermayanti, S.Pd,
M.Si
yang tidak pernah lelah dan jenuh memberikan bantuan, membimbing
dan mengajariku segala hal demi terselesainya skripsi ini.
Almamaterku yang aku banggakan.
Motto :
Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang
berilmu pengetahuan, beberapa derajat .. surat Al Mujaadalah ayat 11).
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu Q.S. Al Baqarah: 45)
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan Q.S. Asy-Syarh: 5
Tercapainnya sebuah tujuan akan terasa lebih `Nikmat` jika dilakukan dengan
perjuangan, sabar, tawakal dan selalu berdoa kepada Allah SWT zahra)
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
6/87
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi
Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada Dr. Rahmi Susanti, M.Si sebagai pembimbing I dan Ermayanti. SPd., M.Si.
sebagai pembimbing II, yang telah membimbing, mengarahkan serta memotivasi
penulis selama penulisan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dekan FKIP Universitas
Sriwijaya, Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A. Ph.D., Ketua Jurusan Pendidikan MIPA,
Dr. Hartono, M.A, dan Ketua Program Studi Pendidikan Biologi,
Drs. Kodri Madang, M.Si, serta Staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan MIPA yang
telah memudahkan dalam pengurusan administrasi skripsi ini. Ucapan terima kasihjuga penulis tujukan kepada Dra. Tasmania Puspita, M.Si. selaku Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan. Serta seluruh Bapak/ Ibu
dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya yang telah
membekali penulis dengan ilmu dan keterampilan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga Palembang. Kepala SMA Srijaya Negara, yang telah
memberikan izin penelitian. Terimakasih juga kepada Guru Biologi SMA Srijaya
Negara ( Efnita S.Pd ), yang telah membantu dan memberi masukan kepada peneliti
serta seluruh orang-orang yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuannya semoga Allah
membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
7/87
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan. Penulis mohon maaf bila
ada kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat untuk pengajaran bidang studi Biologi.
Inderalaya, 26 Januari, 2013
Penulis,
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
8/87
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................. vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah........................................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
1.6 Hipotesis .................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 6
2.1 Metode Diskusi Kelompok ........................................................................ 62.2 Diskusi Kelompok Tutor Sebaya ............................................................... 7
2.3 Kriteria Tutor Sebaya ................................................................................. 8
2.4 Pengertian Belajar ...................................................................................... 9
2.5 Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran Biologi .............................................. 9
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
9/87
2.6 Aktivitas Belajar......................................................................................... 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 13
3.1 Metode Penelitian....................................................................................... 13
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 14
3.3 Variabel Penelitian .................................................................................... 14
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................. 14
3.5 Prosedur Penelitian .................................................................................... 15
3.5.1 Tahap Persiapan ............................................................................... 15
3.5.2 Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 15
3.5.3 Tahap Penyelesaian ......................................................................... 18
3.6 Teknik Analisa dan Pengumpulan Data .................................................... 18
3.6.1 Analisa Data Tes ............................................................................. 18
3.6.2 Analisa Data Observasi .................................................................... 19
3.6.3 Uji Normalitas .................................................................................. 21
3.6.4 Uji Homogenitas Data ...................................................................... 21
3.6.5 Uji Hipotesis .................................................................................... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 23
4.1 Data Hasil Penelitian .................................................................................. 23
4.1.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................................. 24
4.1.2 Data Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ................................. 24
4.1.3 Data Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 26
4.1.4 Data Aktivitas Belajar Siswa ........................................................... 27
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 28
4.2.1 Hasil Belajar .................................................................................. 28
4.2.2 Hasil Observasi Siswa Selama Kegiatan Proses
Belajar Mengajar Berlangsung ....................................................... 30
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
10/87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 33
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 33
5.2 Saran .......................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35
LAMPIRAN................................................................................................... 36
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
11/87
DAFTAR TABELHalaman
3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 13
3.2 Subjek Penelitian di SMA Srijaya Negara .............................................. 14
3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 15
3.4 Kategori Indeks Gain .............................................................................. 18
3.5 Kategori Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ............................................ 20
4.1 Hasil Analisis Skor Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan
4.2 Kelas Kontrol ......................................................................................... 22
4.3 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Kelas Ekperimen dan
4.4 Kelas Kontrol .......................................................................................... 24
4.5 Hasil Uji Homogenitas Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 25
4.6 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 27
4.7 Rata-rata Persentase Keaktifan Seluruh Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .................................................................................................... 28
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
12/87
DAFTAR GAMBARHalaman
4.1 Diagram Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................ 23
4.2 Hasil Analisis Rata-rata Observasi Keaktivan Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .......................................................................................... 28
4.3 Gambar Tes awal kelas Eksperimen ...................................................... 32
4.4 Gambar kelompok Metode Diskusi kelompok Tutor sebaya .................. 33
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
13/87
DAFTAR LAMPIRANHalaman
1. Silabus .................................................................................................... 36
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................. 43
3. t Tabel ..................................................................................................... 60
4. Lembar Kerja Siswa ................................................................................ 62
5. Soal Tes Awal dan Tes Akhir ................................................................. 69
6. Angket Observasi .................................................................................... 73
7. Analisis rata-rata persentase keaktifan seluruh siswa kelas Eksperimen dan
kelas kontrol ............................................................................................ 81
8. Analisis Skor Tas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol ... 83
9. Analisis Uji Normalitas, Homogenitas, dan Hipotesis............................ 85
10. Gambar Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya ................................. 89
11. Surat Keputusan Ketua Jurusan Tentang Penunjukkan Dosen Pembimbing
Skripsi ..................................................................................................... 92
12. Surat Keterangan Mohon Bantuan Melaksanakan Penelitian ................. 93
13. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan, Pamuda danOlahraga Palembang .............................................................................. 94
14. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari SMA Srijaya Negara
Palembang .............................................................................................. 95
15. Surat Pengajuan Usul Judul Skripsi ....................................................... 96
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
14/87
PENGARUH METODE DISKUSI KELOMPOK TUTOR SEBAYA
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
BIOLOGI DI SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG
Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor
Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi di SMA Srijaya
Negara Palembang, pada bulan Agustus 2012. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya terhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
quasi eksperimen, dengan menggunakan pretest, posttes group design. Berdasarkananalisis hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh dari menggunakan
tes pilihan ganda yang diberikan diawal dan diakhir pembelajaran. diperoleh Gain
dan N.Gain rata-rata kelas eksperimen adalah 45.29 dan 0.76 dan untuk kelas kontrol
31.35 dan 0.44. Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa setelah pembelajaran SK 2,KD 2.1, diperoleh persentasi untuk kelas eksperimen adalah 80.3% yang termasuk
dalam kategori tinggi, sedangkan kelas kontrol persentase aktivitas siswa tergolong
cukup tinggi yaitu 60.25%. Analisis N.Gain untuk kelas eksperimen 0.67 dan kelaskontrol 0.44. Rata-rata ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk kelas
eksperimen adalah 77.65 sedangkan kelas kontrol sebesar 60.39. Hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel (7.663>2.000) yang artinya
hipotesis Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran denganmenggunakan Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya secara signifikan
meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran SK 2, KD 2.1.
Kata kunci :Aktivitas, Hasil Belajar, Metode Diskusi Kelompok, Tutor Sebaya.
Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Nama : Zahral Hayati
Nomor Induk Mahasiswa : 56081009003
Dosen Pembimbing : 1. Dr.Rahmi Susanti, M.Si.2. Ermayanti., S.Pd.,M.Si.
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
15/87
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu sehingga hasilnya
dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu. Pada pelaksanaan KTSP, guru ditempatkan sebagai fasilitator dan mediator
yang membantu agar proses belajar siswa berlangsung dengan baik. Fungsi guru
sebagai fasilitator dan mediator yaitu; (1) menyediakan pengalamann belajar yang
memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan dan proses; (2)
menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan
siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya,
menyediakan sarana yang merangsang siswa berfikir secara produktif; (3) memonitor,
mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siswa berkembang atau tidak
(Kunandar, 2007:133).
Proses interaksi antara guru dan siswa, sangat penting dalam penyampaian
suatu informasi dari guru kepada siswa agar tujuan dapat dicapai dengan sebaik-
baiknya. Berdasarkan pendapat (Sudjana, 2002:160) bahwa proses pembelajaran pada
dasarnya tidak lain ialah proses mengkoordinasi sejumlah komponen (tujuan, bahan,
metode, dan alat, penilaian) yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada siswa seoptimal mungkin menunjuk
kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut (Hamalik, 2007:123), dalam kegiatan pembelajaran guru berperan
sebagai fasilitator belajar yang bertitik tolak dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai
sehingga kegagalan atau keberhasilan situasi belajar sangat bergantung pada seni dan
keterampilan guru. Melalui hal ini guru dituntut untuk menguasai keterampilan-
keterampilan dalam mengajar, sehingga mempengaruhi proses belajar siswa.
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
16/87
Faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi proses belajar yaitu,
faktor metode pembelajaran, metode yang digunakan guru dalam mengajar. selain itu
unsur yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Seorang guru dalam
menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan
kelas, sehingga siswa merasa tertarik, untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan
(Slameto, 2010:65).
Menurut (Hamalik, 2007:79) proses belajar adalah dalam rangka
mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan terhadap diri sendiri maupun dengan
lingkungannya, supaya menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan
berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran mengarahkan proses ini agar
sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka perlu dicari alternatif lain sehingga
proses pembelajaran dapat berlangsung aktif dan menyenangkan, metode yang dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Sesuai dengan tuntutan kurikulum ini,
strategi pembelajaran yang diharapkan adalah metode diskusi kelompok tutor sebaya.
Kelebihan metode ini menurut (Herianto, dkk., 2010:1) metode diskusi kelompoktutor sebaya ini siswa bukan hanya dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi
menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa dijadikan sebagai tutor atau sumber belajar
dan tempat bertanya bagi temannya, dengan cara demikian siswa yang menjadi tutor
melakukan repetition ( pengulangan ) menjelaskan kembali materi sehingga menjadi
lebih paham dalam setiap bahan ajar yang disampaikan sehingga mempengaruhi hasil
belajar siswa.
Berdasarkan hasil rapot kelas X di SMA srijaya negara palembang peneliti
mendapatkan data bahwa nilai rata-rata kelas X di SMA Srijaya Negara Palembang,
dan dilihat dari hasil ulangan harian mata pelajaran biologi SK 2, KD 2.1, belum
mencapai Kriteri Ketuntasan Minimal ( KKM ), yang ditetapkan di SMA Srijaya
Negara Palembang, untuk mata pelajaran biologi yaitu 70. Menurut Depdikbud
dikutip oleh Mansyur (1999: 5) suatu kelas telah tuntas belajar apabila di kelas itu
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
17/87
telah terdapat 85% atau lebih siswa yang telah mencapai nilai 70 ke atas atau 70, dan
dilihat dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan metode diskusi
kelompok tutor sebaya didapatkan hasil adanya meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode diskusi
kelompok tutor sebaya terdapat dua hasil yang sama, pada penelitian yang pertama
oleh Setiawati ( 2009 ) perbandingan metode diskusi kelompok tutor sebaya dengan
metode diskusi kelompok biasa didapat data hasil belajar siswa kelas X.D, hasil
penelitian menunjukkan nilai rata-rata tes awal dan tes akhir belajar siswa untuk
materi Pencemaran Lingkungan dan Daur Ulang Limbah pada KD 4.2 dan 4.3 adalah
33,12 dan 77.28, sedangkan metode diskusi kelompok biasa 25.46 dan 69.91. Pada
penelitian kedua oleh (Herianto, dkk., 2010:1) didapat hasil Teknologi Informasi dan
Komunikasi, bahwa dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya lebih
efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, hal ini ditunjukkan dari uji
berbedaan atau uji-t selisih rata-rata nilai gain 0,47 0,32, disimpulkan terdapat
perubahan yang signifikan, perbedaan hasil belajar dikarenakan dalam pembelajaran
dengan hadirnya tutor sebaya dikembangkan keterampilan siswa dalam bekerja sama
antar siswa menerapkan bimbingan antar teman dan tercipta nilai-nilai yang dapatmembangun aktivitas belajar siswa dan pada ahirnya akan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
Dari hasil penelitian terdahulu peneliti tertarik untuk menerapkan metode
diskusi kelompok tutor sebaya, yang diterapkan pada SK 2. KD 2.1. Hal ini
dikarenakan dalam pokok bahasan ini masih abstrak yang cenderung membosankan
dan kurang bersemangat untuk mempelajarinya, untuk lebih menimbulkan semangat
siswa dalam belajar serta membuat belajar tidak membosankan maka metode yang
cocok adalah metode diskusi kelompok tutor sebaya, pemilihan metode diskusi
kelompok tutor sebaya ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
Oleh karena itu diharapkan yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar yaitu metode diskusi kelompok tutor sebaya, dimana dalam proses
pembelajaran berlangsung melibatkan siswa dengan membagi kelas kedalam diskusi
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
18/87
kelompok tutor sebaya. Tutor sebaya ini sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap
bahan pelajaran, dan memberikan tutorial kepada siswa yang mengalami kesulitan
dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya, dengan membagi kelas dalam
kelompok yang beranggotakan, 4 5 orang siswa pada setiap kelompok di bawah
bimbingan guru mata pelajaran biologi, dengan menggunakan tutor sebaya. Kriteria
siswa yang dapat menjadi tutor sebaya adalah, siswa yang memiliki nilai akademik di
atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ), dan termasuk peringkat 1-10 dikelas (
setiawati, 2009:5)
Dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya selain siswa
dapat meningkatkan kecakapan dalam berkomunikasi juga diharapkan semua siswa
lebih mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah, yang dihadapi sehingga
siswa bersangkutan terpacu semangatnya, untuk mempelajari mata pelajaran biologi,
SK 2, KD 2.1 materi ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan dan
memudahkan siswa berkomunikasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan di atas
penulis tertarik untuk menindaklanjuti penelitian Setiawati ( 2009 ) dan Herianto,dkk., ( 2010 ) serta permasalahan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada
materi yang berbeda dengan judul Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor
SebayaterhadapAktivitas danHasilBelajarMataPelajaranBiologidiSMASrijaya
NegaraPalembang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah Bagaimana pengaruh penerapan metode diskusi kelompok tutor sebaya
terhadap aktivitas dan hasil belajar pada materi virus untuk kelas X SMA Srijaya
Negara Palembang?
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
19/87
1.3 Batasan Masalah
Masalah yang diteliti pada penelitian ini dibatasi hanya pada aktivitas dan hasil
belajar Biologi siswa kelas X SMA Srijaya Negara Palembang akan lebih baik
apabila menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Metode Diskusi
Kelompok Tutor Sebaya terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA
Srijaya Negara Palembang.
1.5 Manfaat Penelitian
1. BagiSiswa
Diharapkan penelitian dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutorsebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. BagiGuru
Diharapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya dapat menjadi salah satu
alternatif bagi guru dalam memilih metode dan sebagai upaya meningkatkanhasil belajar.
3. Bagi PenulisMemberikan pengetahuan kepada peneliti dalam menyusun danmelaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok
tutor sebaya.
4. Bagi Sekolah
Menjadi masukan bagi penelitian yang sejenis pada topik dari bidang ilmupengetahuan yang berbeda dan membantu sekolah untuk berkembang karena
adanya peningkatan hasil belajar di sekolah.
1.6. Hipotesis
Ho: Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya tidak memiliki
pengaruh hasil belajar pada mata pelajaran Biologi.
Ha: Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki pengaruh
hasil belajar pada mata pelajaran Biologi.
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
20/87
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metode Diskusi Kelompok
Metode diskusi kelompok merupakan interaksi antar siswa dengan siswa atau
siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau
memperdebatkan topik permasalahan tertentu (Yamin, 2007:159). Metode diskusi ini
digunakan oleh guru, pelatih atau struktur jika : 1) Menyediakan bahan, topik, atau
masalah yang akan didiskusikan. 2) Menugaskan siswa untuk menjelaskan,
menganalisis dan meringkas. 3) Melatih siswa dalam menghargai pendapat orang
lain. 4) Menyebutkan pokok-pokok yang akan dibahas. Metode diskusi kelompok
memiliki kelebihan sebagai berikut (Djamarah, 2005:157-158).
1) Anggota kelompok memiliki sumber yang lebih banyak daripada individu.
2) Anggota kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota yang
lain.
3) Anggota kelompok dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik.
4) Partisipasi diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu
dalam satu kelompok dan kelompok lain.Metode diskusi kelompok juga memiliki keterbatasan.
1) Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit.
2) Diskusi kelompok dapat menekan pendirian.
3) Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topik
atau masalah yang didiskusikan.
Setiawati (2009: 7) diskusi kelompok dapat dirumuskan menjadi dua unsur yaitu:
berpikir dan bersama. Berpikir adalah tindakan yang paling wajar bagi setiap
manusia, namun paling sulit pelaksanaannya dengan baik. Berkhayal atau melamun
juga merupakan cara berpikir, akan tetapi cara berpikir yang tidak produktif, sikap
relistislah yang dapat menghasilkan pemikiran produktif karena sikap ini yang
menyebabkan manusia mengarahkan pemikirannya kepada kenyataan hidup, yang
mendorongnya untuk bertanya kepada dirinya sendiri, yang mendorong orang
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
21/87
bergabung dalam berpikir adalah usaha untuk mengetahui realistis setidaknya
pemikirannya sendiri apabila dikaji dengan pengalaman sesamanya. Bergabung
dalam berpikir berarti saling tukar menukar pandangan, saling memperbandingkan
dua jenis pandangan, saling memperbandingkan dua jenis rangkaian pengalaman
yang berbeda dalam rangka usaha bersama untuk mencapai realita, dengan demikian
pemikiran bersama mempunyai kemampuan kreatif, dalam pengertian yang realistis.
2.2 Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
Tutor sebaya merupakan sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan
pelajaran, dan memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya. Seorang atau beberapa orang siswa
yang ditunjuk oleh guru, untuk membantu guru dalam melakukan bimbingan
terhadap kawan sekelas. Dengan sistem pembelajaran menggunakan tutor sebaya,
akan membantu siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
( KKM ), atau kurang cepat menerima pelajaran dari guru (Herianto dkk., 2010:2)
Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau pemberian
pembelajaran antar siswa atau peserta didik. Hal ini bisa terjadi ketika peserta didik
yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri, dan kemudian membantu
peserta didik lain, yang kurang mampu. Hal ini merupakan strategi untuk mendukung
pengajaran, sesama peserta didik didalam kelas. Strategi ini menempatkan seluruh
tanggung jawab pengajaran kepada seluruh anggota kelas ( Setiawati, 2009: 9)
Pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sumber
belajar tidak hanya dari guru melainkan dari teman sekelas yang nilai KKMnya lebih
tinggi. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan,
bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami, selain itu dengan teman sebaya tidak ada
rasa malu untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Tutor
berfungsi sebagai pelaksana mengajar yang cara mengajarnya telah disiapkan secara
khusus dan terperinci. Untuk menimbulkan suasana kompetitif, setiap kelompok
harus terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Peran tutor sangat besar
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
22/87
pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam mempelajari materi ajar yang
disajikan melalui metode diskusi kelompok tutor sebaya (Herianto dkk., 2010:2-3)
Menurut Surya dikutif (Soeprodjo dkk., 2008:295) Metode tutor sebaya
merupakan metode yang dilakukan dengan cara memperdayakan kemampuan siswa
yang memiliki daya serap tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi atau latihan
kepada teman-temannya yang belum paham. Pemakaian tutor dari teman mereka
memungkinkan siswa tidak merasa enggan untuk bertanya, dengan adanya tutor dapat
memberikan keringanan pada guru dalam memberikan contoh soal atau latihan. Peran
guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi
pengarahan dan lain-lain. Dalam memilih tutor sebaya hendaknya diperhatikan segi
kemampuan dalam penguasaan materi dan kemampuan dalam membantu orang lain.
Ini berarti bahwa tutor adalah murid yang tergolong baik dalam prestasi. Ada
beberapa keuntungan metode tutor sebaya antara lain, 1 ) adanya suasana hubungan
lebih akrab antara murid dengan tutor, 2 ) bersifat efisien, 3 ) bagi tutor merupakan
pengayaan dan, 4 ) dapat meningkatkan rasa tanggung jawab. Namun demikian ada
kekurangannya yaitu guru harus tahu siswa yang mempunyai pemahaman lebih,
pengawasan tutor harus dilakukan dengan baik dan proses tutoring akan terhambatmanakala siswa yang ditutori merasa rendah diri. Pemasalahan dalam metode ini
antara lain apabila di dalam kelas tidak ada yang mampu dan bersedia menjadi tutor
sebaya.
Tutor sebaya menurut Djamarah dan Zain dikutif (Azimatul dan Rosijono,
2010:30) adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar
dari siswa lain yang memiliki status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh
berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk
menerima ide-ide dan sikap dari gurunya yang tidak lain adalah teman sebayanya
itu sendiri dari kedua pengertian di atas dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran
tutor sebaya merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa sekelas yang memiliki
kemampuan dan kriteria sebagai tutor untuk membimbing teman lainnya yang
mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan dari gurunya. Tutor sebaya adalah
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
23/87
seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk atau ditugaskan untuk membantu
siswa dalam mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok siswa
yang memiliki prestasi yang lebih tinggi daripada siswa-siswa lainnya dan memiliki
kemampuan menjelaskan kembali pemahaman yang dimiliki.
Menurut Gintings dikutif (Amizatul dan Rusijono, 2010:30) penjelasan
mengenai tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran tutor sebaya. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1)
langkah perencanaan, guru mempelajari bahan ajar dengan seksama dan
mengedentifikasi bagian-bagian yang sulit dari isi bahan ajar kemudian menyusun
strategi untuk membantu siswa menghadapi kesulitan agar bisa mempelajari bagian
yang sulit. 2) langkah persiapan, guru menyiapkan bahan ajar tambahan seperti
variasi, contoh-contoh penyelesaian soal atau LKS. 3) langkah pelaksanaan, guru
mengidentifikasi siswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami bahan ajar yang
diberikan dan sulit dipahami dan melaksanakan tutorial dengan menggunakan bahan
dan langkah-langkah yang telah disiapkan. 4) langkah evaluasi, guru melakukan
tanya jawab untuk meyakinkan bahwa siswa tersebut telah mengatasi kesulitan
belajarnya dan memahami materi yang sedang dipelajari dan memberikan tugasmandiri.
2.3 Kriteria Tutor Sebaya
Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria yaitu, memiliki kemampuan
akademik di atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) siswa satu kelas, mampu
menjalin kerja sama dengan sesama siswa, memiliki motivasi tinggi untuk meraih
prestasi akademik yang baik, memiliki sifat toleransi dan tenggang rasa dengan
sesama, memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya sebagai
yang terbaik, bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab, suka
membantu sesamanya yang mengalami kesulitan. Tutor atau ketua kelompok
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut yaitu, 1) memberikan tutorial
kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang dipelajari, 2) mengkoordinir proses
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
24/87
diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis, 3) menyampaikan permasalahan kepada
guru pembimbing apabila ada materi ajar yang belum dikuasai, 4) menyusun jadwal
diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat tatap muka di kelas maupun di
luar kelas, secara rutin dalam memecahkan masalah yang dihadapi, 5) melaporkan
perkembangan akademis kelompoknya kepada guru pembimbing pada setiap materi
yang dipelajari, peran guru dalam metode diskusi kelompok terbimbing dengan tutor
sebaya hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing terbatas. Artinya guru hanya
melakukan intervensi ketika betulbetul diperlukan oleh siswa (Setiawati, 2009:11)
2.4 Pengertian BelajarBelajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010:2). Menurut
(Djamarah, 2002:13) pengertian belajar sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik, Belajar dapat pula diartikan sebagai suatu proses adanya perubahan
pada diri sendiri dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya,
pengalamannya, daya reaksinya, dan aspek-aspek lain yang ada pada individu. Jadi
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang
ada di sekitar individu, sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku secara
keseluruhan
2.5 Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran Biologi
Hasil belajar merupakan proses akhir dari kegiatan belajar. Oleh karena itu,
proses pembelajaran sangat menentukan hasil belajar. Hasil belajar siswa ialah hasil
yang dicapai siswa setelah mengalami proses belajar. Untuk dapat menentukan
tercapai atau tidaknya tujuan belajar, maka perlu dilakukan usaha atau tindakan
penilaian atau evaluasi hasil belajar harus dapat mencakup, berbagai aspek yang
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
25/87
dapat menggambarkan perkembangan atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada
diri peserta didik (Sudijono, 2011:32). Menurut Dimyati dan Mujiono (2002:12),
hasil belajar adalah proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan
penilaian atau pengukuran. Tujuan hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.
Tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf,
kata atau simbol, Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu akibat atau
suatu hasil dari kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti pengalaman
belajar, biasanya dilihat dari hasil nilai tes akhir yang diberikan oleh guru. Untuk
dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu
dilakukan usaha atau tindakan penilaian hasil yang diproleh dari penilaian dinyatakan
dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu, tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan
penilaian hasil belajar. Tindakan penilaian dapat berupa tes awal dan tes akhir
2.5.1 Tes awal
Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah
materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan dan dikuasai siswa. Tes
dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa. Karena itu butir-butirsoal dibuat yang mudah-mudah. Tes awal dapat dilaksanakan, baik secara tertulis atau
secara lisan (Sudijono, 2011:69). Jika dalam tes awal itu semua siswa telah
menguasai materi yang ditayangkan dalam tes dengan baik, maka materi yang telah
ditayangkan dalam tes awal itu tidak akan diajarkan lagi, Jika materi yang dapat
dipahami oleh para pendidik baru sebagian saja, maka yang akan diajarkan adalah
materi pelajaran yang belum cukup dipahami oleh siswa.
Tes awal dilakukan sebelum memulai proses belajar mengajar yang bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana para siswa telah menguasai bahan pelajaran yang
diberikan. Pendapat lain mengatakan bahwa hasil tes awal berfungsi untuk:
1)Menentukan kesiapan siswa yaitu sejauh mana siswa telah memiliki kemampuan
mengikuti pembelajaran
2)Menentukan bagian-bagian mana dari materi yang telah dikuasai siswa
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
26/87
3)Menentukan efektifitas materi setelah dilaksanakan tes akhir dan seberapa
pengetahuan siswa meningkat dengan adanya materi (perbedaan skor tes awal
dan tes ahir)
4)Mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk menata materi yang sesuai
dengan kesiapan siswa
2.5.2 Tes akhir
Menurut (Sudijono, 2010:70) tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat
dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik. Naskah tes akhir ini dibuat
sama dengan naskah tes awal dengan cara demikian maka akan dapat diketaui apakah
hasil tes akhir lebih baik, ataukah lebih jelek dari pada tes awal. Jika hasil tes akhir
lebih baik dari pada tes awal maka dapat di artikan bahwa program pengajaran telah
berjalan dan berhasil dengan sebaik-baiknya.
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar
merupakan dasar-dasar untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam
memahami suatu materi pelajaran. Menurut (Hamalik, 2007:30) bukti bahwa
seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku orang tersebut,misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.
2.6 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan aktivitas yang berupa fisik mapun mental. Dalam
kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait, sebagai contoh orang itu
sedang belajar dengan membaca. Secara fisik kelihatan bahwa seseorang sedang
belajar menghadapi suatu buku, tetapi mungkin fikiran dan mentalnya tidak setuju
dengan buku yang dibaca. Ini menunjukkan tidak ada keserasian antara aktivitas fisik
dengan aktivitas mental. Macam-macam aktivitas antara lain, visual activities
(Aktivitas Visual) seperti membaca, percobaan. Oral activities (Kegiatan Lisan)
seperti memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interviu. Listening
activities(Kegiatan Mendengarkan)seperti mendengarkan uraian percakapan diskusi.
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
27/87
Writing activities (Kegiatan Menulis) seperti menulis. Drawing activities (Kegiatan
Menggambar) seperti menggambar membuat grafik, peta diagram. Motoric activities
(Kegiatan Motorik) seperti melakukan percobaan. Mental activities (Kegiatan
Mental) seperti mengingat memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan.
Emotional activities (Kegiatan Emosional) seperti menaruh minat, merasa bosan,
gembira, berani, tenang gugup (Nasution, 2000:91)
Menurut (Slameto, 2010: 6), mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat
membawa belajar efektif siswa pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari,
menemukan, dan melihat pokok masalah. Menurut (Kunandar, 2007:4 ), aktivitas
siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas
dalam kegiatan belajar mengajar guna menunjang keberhasilan proses belajar
mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas
siswa yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya
jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling
berinteraksi membahas materi pembelajaran.
Menurut (Gulo, 2004: 23) belajar adalah aktivitas manusia dimana semua
potensi manusia dikerahkan. Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan mentalintelektual, tetapi uga melibatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat emosional
bahkan tidak jarang melibatkan kemampuan fisik. Menurut (Suryosubroto, 2009:2)
belajar aktif memungkinkan siswa mendapat pengetahuan berdasarkan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan sendiri cara belajar mengajar demikian mendiring siswa
untuk bertanya bila mengalami kesulitan, selain itu prinsip siswabelajar aktif dan
mengembangkan kemampuan kognitif, keterampilan manual kreatifitas dan logika
berfikir.
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
28/87
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi
Eksperiment design). Dengan desain Pretest-Posttets Control Group Design. Desain
ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen.
Quasi-eksperiment design, digunakan karena pada kenyataanya sulit untuk
mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono,
2012:116). Pada penelitian ini diberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas
sampel, kelas pertama diberi perlakuan berupa metode diskusi kelompok tutor sebaya
dan kelas ini disebut kelas eksperimen. Kelas kedua yaitu kelas kontrol menggunakan
pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah yaitu metode ceramah. Kedua kelas ini
diberikan tes awal dan ter akhir. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1
Table 3.1 Desain Penelitian.
Kelompok Tes awal Tindakan Tes akhirEksperimen O1 T1 O2
Kontrol O3 O4
Keterangan :
O1 = tes awal kelas eksperimen
O2= tes akhir kelas eksperimen
O3= tes awal kelas Kontrol
O4= tes akhir kelas Kontrol
T1= kelas dengan pembelajaran metode diskusi kelompok tutor sebaya
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
29/87
3.2TempatdanWaktuPenelitian
a. Tempat penelitian di SMA Srijaya Negara Palembang
b. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 23 bulan September 2012
semester satu (gazal) tahun pelajaran 2012/2013.
3.3Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas
a. Variabel bebas: penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya
b. Variable terikat: Aktivitas dan Hasil belajar siswa pada pelajaran
Biologi.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi yang digunakan adalah kelas X semester gazal tahun ajaran
2012/2013 yang terdiri dari delapan kelas di SMA Srijaya Negara
Palembang.
3.4.2 Kedelapan kelas ini satu kelas digunakan uji pendahuluan, tujuh kelas di uji
normalitas dan homogenitas berdasarkan nilai ulangan harian sebelumnya,
dua kelas yaitu kelas percepatan ( plus ), jadi terdapat lima kelas yang
normal dan homogen. Dari kelima kelas ini untuk pengambilan sampelditentukan secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel
dilakukan secara acak dengan secara undian (Sugiono, 2012:120) Jumlah
kelas yang diacak berjumlah lima kelas. Masing- masing kelas ditulis di
dalam kertas dimasukkan kedalam botol, dikocok kemudian dikeluarkan
satu, dengan catatan kelas yang pertama sekali keluar yaitu kelas
eksperimen, keluar kedua yaitu kelas kontrol. Jadi sampel dalam penelitian
ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas X3 kelas eksperimen. X4 kelas kontrol,
yang berjumlah 62 orang, dengan perincian sebagai berikut.
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
30/87
Tabel 3.2 Sampel penelitian di SMA Srijaya Negara
No Kelas LakiLaki Jumlah
1 X3 17 siswa 17 siswa 31 siswa
2 X4 16 siswa 15 siswa 31 siswa
Jumlah 62 siswa
3.5 Prosedur penelitian
Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu: tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.
3.5.1 TahapPersiapan
a. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .
b. Menyiapkan instrumen tes hasil belajar dalam menggunakan tutor
sebaya, menyiapkan angket observasi, observasi dilakukan untuk
melihat pelaksanaan aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Pengamatan dilakukan sejak awal proses pembelajaran.
c. Menyiapkan LKS untuk diskusi kelompok tutor sebaya3.5.2 TahapPelaksanaan
Membagi siswa menjadi 7 kelompok terdiri dari 45 orang
Guru menyampaikan sekilas informasi tentang materi virus
Guru memberikan LKS yang berisi tentang soal-soal yang berhubungan
dengan materi virus
Masing-masing tutor disebar pada tiap-tiap kelompok, dalam satu
kelompok terdapat seorang tutor sebaya untuk membantu dan
membimbing kelompok tersebut dalam memahami soal-soal dari LKS
Masing-masing tutor mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung
kreatif dan dinamis
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
31/87
Pada proses pembelajaran berlangsung guru memantau kegiatan tutorial
dan apabila terlihat ada kesulitan guru memberikan bimbingan
Setiap masing-masing tutor menyuruh perwakilan kelompok
mempersentasikan hasil diskusi
(Herianto dkk., 2010:3-4)
Tabel 3.3 Langkah-langkah pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kegiatan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Waktu
Kegiatanawal
a. Apersepsi
Guru bertanya pernahkah
siswa mendengar tentangpenyakit AIDS?
b. Motivasi
Guru menyampaikan dan
menuliskan judul Virus di
papan tulis
Menyampaikan indikator dan
tujuan yang akan dicapai
a. Apersepsi
Guru bertanya
pernahkah siswamendengar tentang
penyakit AIDS?
b. Motivasi
Guru menyampaikan
menuliskan judul
Virus di papan tulis
Menyampaikan
indikator dan tujuan
yang akan dicapai
10
Menit
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
32/87
kegiatan
IntiGuru mengelompokkan
siswa menjadi 7 kelompok
terdiri dari 4-5 orang siswa.
Guru memberikan sekilas
informasi materi tentang
virus.
Guru memberikan LKS yangberisi tentang soal-soal yang
berhubungan dengan materi
virus
Masing-masing tutor disebar
pada setiap kelompok untuk
membantu dan membimbing
kelompok dalam memahami
soal-soal dari LKS
Setiap tutor mengkoordinir
proses diskusi agar
berlangsung kreatif dan
dinamis
Setiap masing-masing tutor
menyuruh perwakilan
kelompok mempersentasikan
hasil diskusi
Guru melaksanakan
pembelajaran seperti
biasa dengan metodeceramah dan Tanya
jawab
Guru mengulangi
materi yang telah
diajarkan, dengan
memberikan
pertanyaan-
pertanyaan yang
bersangkutan dengan
materi yang telah
dipelajari
70
Menit
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
33/87
Kegiatan
AkhirGuru membimbing siswa
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
Guru memberikan tes ahir
kepada siswa
Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan
menugaskan kepada siswa
untuk mempelajarinya.
Guru membimbing
siswa menyimpulkan
materi yang telahdipelajari
Guru memberikan tes
akhir kepada siswa
Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan berikutnya
dan menugaskankepada siswa untuk
mempelajarinya.
10
Menit
3.5.3 Tahap Penyelesaian
1. Menganalisis data aktivitas dan hasil belajar,
2. Menghitung homogenitas untuk mengetahui varians kedua sampel
homogen atau tidak
3. Menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t4. Menyimpulkan apakah Hoditolak atau Haditerima
5. Membahas dan menyimpulkan hasil penelitian
3.6 Teknik Analisa dan Pengumpulan Data
3.6.1 Analisa Data Tes
Hasil belajar diproleh dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa,
rumus untuk menentukan nilai tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut
Hs= (Sugiyono, 2010:75)
Persentasi siswa yang tuntas belajar secara klasikal menggunakan rumus
P=
Keterangan :
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
34/87
P = Persentasi ketuntasan hasil belajar
X = Jumlah siswa yang telah belajar tuntas
N = Jumlah siswa keseluruhan
Peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah implementasi dengan
menggunakan tutor sebaya dihitung gain dari setiap nilai. Gain yang diproleh
dinormalisasi oleh selisih antara skor maksimal dengan skor tes awal rumus
yang digunakan adalah
Gain normalisasi =
( Meltzer dalamMargareta, 2006: 28)
Nilai dari normalisasi gain kemudian dikategorikan pada Tabel 3.4 di bawah ini
Tabel 3.4 Kategori Normalisasi Gain
Nilai Indeks Gain Kategori
> 0.7 Tinggi
0.30.7 Sedang
< 0.3 Rendah
3.6.2 Analisis data Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok tutor sebaya Tujuan
observasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi secara
langsung, yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan
secara sistematik, pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Untuk mengelola dan menganalisa data dalam penelitian ini, maka peneliti
memperolehnya dengan cara sebagai berikut. Menganalisis aktivitas siswa,
pengelolaan kelas pada pembelajaran biologi digunakan metode desktiptif yaitu
dengan mempersentasekan dari hasil lembar observasi. observer hanya memegang
check-listuntuk mencari indikator yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
35/87
variabel yang dicari, maka observer hanya tinggal membubuhkan tanda check () di
tempat yang sesuai.
Adapun deskriptor-deskriptornya sebagai berikut: di modifikasi dari
( Handayani, 2006)
Indikator 1 : memusatkan perhatian selama KBM berlangsung
1. Siswa menulis penjelasan guru
2. Aktif mengerjakan soal yang diberikan
3. Siswa melaksanakan tugas sesuai perintah guru
Indikator 2 : memberikan tanggapan selama KBM berlangsung
1. mengajukan pertanyaan
2. menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat
3. mengemukakan pendapat
Indikator 3 : minat yang besar mengikuti pembelajaran pada
saat guru menerapkan metode diskusi kelompok tutor sebaya
1. memberi tanggapan pada teman sekelompoknya
2. merespon pertanyaan yang dilemparkan
3. berani menjawab pentanyaan yang diajukanIndikator 4 : penilaian proses dan hasil belajar
1. kesesuain jawaban dari pertanyaan yang diajukan
Untuk menghitung persentase dari jumlah skor variabel menggunakan rumus :
(Arikunto, 2006: 76)
Keterangan : NP ; nilai persentase yang dicari
R ; skor mentah yang diperoleh
SM; skor maksimum ideal yang ditentukanTabel 3.5 Kategori penilaian aktivitas belajar siswa.
Persentase Kategori
86100
76 85
Sangat Tinggi
Tinggi
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
36/87
66 75
46 65
0 45
Cukup Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
(Arikunto, 2006:77)
3.6.3 Uji Normalitas
Di dalam menguji apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak, untuk
uji normalitas data kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu: menggunakan SPSS
dengan statistik One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun rumusan uji
normalitas penelitian ini dengan taraf signifikan 5% ( = 0,05) sebagai berikut :
Ho : Distribusi data normal
Ha : Distribusi data tidak normal
Kriteria pengujian hipotesis :
- Jika signifikan 0,05maka Hoditolak.
- Jika signifikan 0,05maka Hoditerima. (Priyatno, 2009:189)
3.6.4 Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas ini dilakukan untuk membuktikan kesamaan variasi dua
kelompok yang membentuk sampel tersebut. Uji homogenitas penelitian ini
menggunakan pengujian homogenitas Chi-Square (2) dengan taraf signifikan 5%
( =0,05). Adapun rumusan uji homogenitas penelitian ini sebagai berikut :
Ho : Distribusi data homogen
Ha : Distribusi data tidak homogen
Kriteria pengujian hipotesis :
- Jika
2
hitung >
2
tabel maka Hoditolak- Jika
2hitung
2tabel maka Hoditerima
(Priyatno, 2009:180)
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
37/87
3.6.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah Hoditerima atau tidak dan
jika data berdistribusi normal dan homogen. Analisis data tersebut dilakukan untuk
menguji hipotesis, sebagai berikut :
Ho : Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya tidak memiliki
pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajarann
Biologi.
Ha : Penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya memiliki pengaruh
terhadap aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajarann Biologi.
Untuk pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan statistik uji t, dengan
taraf signifikan 5% ( = 0,05). Dimana perhitungan menggunakan SPSS dengan
statistikIndependent Samples Test. Berikut ini kriteria pengujian hipotesis.
- Jika thitung ttabel maka Ho diterima.
- Jika thitung ttabel maka Ho ditolak.
Jika thitung ttabel maka signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh metode diskusi kelompok tutor sebaya dan sebaliknya Jika thitung
ttabel maka tidak signifikan. Sedangkan untuk menentukan t tabel dapat dilihat pada
tabel statistik (terlampir) pada signifikan 5% ( = 0,05). Dengan derajat kebebasan
(df) = n1+ n22. Berdasarkan taraf signifikan :
- Jika taraf signifikan 0,05 maka Ho diterima.
- Jika taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak.
(Priyatno, 2009:77)
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
38/87
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Data Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Berdasarkan hasil analisis skor tes hasil belajar antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol diproleh dari menggunakan tes pilihan ganda yang diberikan diawal dan
diakhir pelajaran, untuk mengetahui adanya pengaruh metode diskusi kelompok tutor
sebaya pada kelas eksperimen.
Tabel 4.1. Hasil analisis skor tes hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Kelas Tes awal Tes akhir Gain N.Gainketuntasan
klasikal
Eksperimen 32.84 78.13 45.29 0.76 85.29 %
Kontrol 29.03 60.39 31.35 0.44 22.58 %
Dari Tabel 4.1 pada kelas yang menerapkan metode diskusi kelompok tutorsebaya terdapat perbedaan yang signifikan pada gain dan N.Gain. rata-rata Gain
pada kelas Eksperimen 45.29 dan kelas kontrol 31.35 ini menunjukkan ada
pengaruh hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. N.Gain kelas eksperimen 0.76
sedangkan kelas kontrol 0.44 ini menunjukkan peningkatan pengaruh metode
diskusi kelompok tutor sebaya.
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
39/87
Gambar 4.1 Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.
Berdasarkan Gambar 4.1 adanya perbandingan rata-rata tes awal kelas
eksperimen lebih besar dari rata-rata kelas kontrol. Hal ini karena kelas eksperimen
dikenai perlakuan, yaitu penggunaan metode diskusi kelompok tutor sebaya. Rata-
rata pada kelas eksperimen adalah 85.29, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-
rata ketuntasan belajar siswa kelas kontrol yaitu 22.58 (Tabel 4.1 dan Gambar 4.1).
4.1.2 Data Hasil Uji normalitas
Uji normalitas data kemampuan awal dilakukan untuk mengukur data yang
akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Menggunakan Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) dengan statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Taraf signifikan yang digunakan yaitu 5% ( = 0,05). Berikut ini hasil uji normalitas
tes awal kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Tes Awal dan Tes Akhir Siswa
pada Pembelajaran
Pembelajaran Signifikan Kemampuan
Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes AkhirEksperimen 0.45 0.71
Normal Normal
Kontrol 0.66 0.60
32.84
78.13
45.29
76
85.29
29.03
60.39
31.35
44
22.58
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tes Awal Tes Akhir Gain N.Gain
Ekspermen
Kontrolpersentase(%
)
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
40/87
Dari Tabel 4.2dapat dilihat bahwa taraf signifikan kelompok eksperimen dan
kontrol > 0,05 maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi data
kemampuan awal siswa berdistribusi normal. Hal ini berarti data populasi normal,
sedangkan hasil uji normalitas tes akhir ini dilakukan sebagai syarat untuk melihat
pengaruh menggunakan uji t, dengan taraf signifikan 5% ( = 0,05). Berikut ini hasil
uji normalitas, dapat dilihat bahwa signifikasi (asumsi signifikasi) kelas Eksperimen
dan kelas kontrol > 0,05 maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data tes
akhir siswa berdistribusi normal.
4.1.3 Data Hasil Uji Homogenitas
Uji homogenitas data kemampuan awal siswa, dilakukan untuk melihat
kelompok sampel homogen atau tidak, dimana pengujian homogenitas penelitian ini
menggunakan Statistical Product and Service Solutions( SPSS ) dengan statistik chi-
square( ). Berikut ini hasil uji homogenitas dengan taraf signifikan 5% (=0,05).
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas
Eksperimen dan Kontrol.
Data StatistikKelas Eksperimen Kelas Kontrol
Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes AkhirN 31 31 31 31
19.64 13.90 11.22 10.29
Df 9 15 10 15
Signifikan 0.02 0.53 0.34 0.86
Dari Tabel 4.4diperoleh derajat kebebasan (df) kelompok eksperimen yaitu 9.
Diperoleh tabel 22.62 dengan = 0,05. Hal ini dapat dilihat pada tabel statistik
(terlampir). Untuk kelas eksperimen nilai hitung < tabel (19.654 < 22.62) maka
menerima Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen berdistribusi
homogen. Selain itu, df kelompok kontrol yaitu 10. Berdasarkan distribusi hitung
< tabel (11.226 < 22.28) maka menerima Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
41/87
kelompok kontrol juga berdistribusi homogen. Hal ini menunjukkan kemampuan
awal siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan
yang signifikan.
Pengujian homogenitas data tes akhir siswa ini dilakukan sebagai syarat untuk
melihat pengaruh menggunakan uji t. Berikut ini hasil uji homogenitas menggunakan
SPSS dengan statistik uji chi-square ( ). Dari tabel statistik (terlampir) dapat dilihat
tabel dengan = 0,05 dengan df kelompok eksperimen 15. Sehingga diperoleh
tabel yaitu 21.31 karena pada kelompok eksperimen hitung < tabel (13.903 ttabelyaitu 7.665 > 2.00 pada taraf signifikan 5 %, maka menolak
H0 dan menerima Ha. Dapat disimpulkan bahwa belajar dengan hadirnya tutor
sebaya mampu meningkatkan hasil belajar yang lebih tinggi dari pada belajar
yang tanpa perlakuan untuk kelas X di SMA Srijaya Negara Palembang Tahun
Ajaran 2012/2013. Adanya pengaruh tersebut dapat diketahui dengan adanya
perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil
belajar pada kelas ekspriemn lebih tinggi dengan rata-rata nilai tes akhir 77.65
sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata tes akhir sebesar 60.39Berdasarkan hasil perhitungan observasi aktivitas kelas eksperimen
aktivitas belajar siswa yaitu 80.3% sedangkan kelas kontrol 60.25% , ini
berpengaruh karena perlakuan yang muncul, sehingga persentasi aktivitas belajar
tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan persentase belajar pada kelas
kontrol.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian beberapa hal yang disarankan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Dalam pelaksanaan metode diskusi kelompok tutor sebaya diperlukan
pengalokasian waktu yang cukup baik, dengan cara memberikan batasan
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
48/87
waktu pada saat diskusi agar pelaksanaan diskusi tutor sebaya dapat
terlaksanakan secara maksimal.
2. Bagi peneliti selanjutnya, pada saat penelitian metode tutor sebaya ini
bahwasanya terdapat kelemahan pada langkah-langkah saat melaksanakan
penelitian, diketahui salah satu kriteria tutor sebaya itu sendiri yaitu:
tutor menggantikan tugas guru untuk membimbing teman sebayanya
dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, akan tetapi kelemahan
langkah-langkah dalam penelitian ini tutor tidak berperan aktif dalam
memberikan tutorial, dan tutor ikut mempersentasikan hasil diskusi teman
sebayanya, yang semestinya bukan tutor yang mempersentasikan hasil
diskusi.
3. Bagi guru, agar dapat memanfaatkan potensi siswa yang memiliki
kemampuan akademik di atas Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
sebagai tutor sebaya bagi siswa lainnya sehingga dapat menerapkan
metode diskusi kelompok tutor sebaya.
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
49/87
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1993.Metodepenelitian.Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2010.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Azimatul, I. Rusijono. 2010. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Tutor Sebaya
Terhadap Hasil Belajar TIK.Journal Teknologi Pendidikan, Vol, 10, No.
2, 2010, hlm 26-37.
Daryanto, 2010.Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Dimyati dan Mudjiono, 2002.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, 2005.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta
Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo
Hamalik, O. 2007. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta. PT Bumi Aksara.
Handayani, F. 2006. Keterampilan Mengelola Kelas Mahasiswa PPL ProdiPendidikan Kimia FKIP UNSRI Tahun Akademik 2005-2006 Menurut
Pendapat Guru Pamong dan Siswa. Skripsi. Indralaya: FKIP UNSRI.
Herianto, D. Persaoran, S. Jajang, K. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran
Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar Siswa. Bandung: Skrifsi. Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung.
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Mansyur, A. 1999. "Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui
Kegiatan Belajar Dalam Kelompok Kecil Dengan Tutor Sebaya Di SLTP
N. 1 Gunung Megang". Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.Margareta, R. 2006. Pengembangan Model Kooperatif TPS dengan Dua
Tunggal Dua Tamu Pada Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dalam Mata
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
50/87
Pelajaran Biologi Kelas XI di SMA Negeri 5 Palembang. Skripsi.
Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.
Nasution, 2000.Didaktik Asas-asas Mengajar.Jakarta. Bumi Aksara.
Priyatno, D. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data SPSS 17. Yogyakarta: Andi
Purwanto, N. 2002.Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Rosita, T. 1994.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.
Setiawati, D. 2009. "Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan
Metode Diskusi Kelompok Model Tutor Sebaya dengan yangMenggunakan Metode Diskusi Kelompok Biasa Untuk Mata Pelajaran
Biologi di SMA Negeri 1 Indralaya". Skripsi. Indralaya: FKIP
Universitas Sriwijaya.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.
Soeprodjo. Eko Budi, S. Sukron. 2008. Komparasi Hasil Belajar dengan Metode
Tutor Sebaya dan Team Work Learning dalam Pembelajaran Kimia.
Journal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2,No. 2, 2008, hlm 294-298.
Sudijono. 2011.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdikarya.
Sudjana.1996.Metoda Statistika.. Bandung: Tarsito.
Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Susyosubroto, 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel, W. S. 1999.Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Yamin, M. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
51/87
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : X ( Sepuluh )
Semester : 1 (Satu)
Standar Kompetenai: 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup..
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
WaktuTeknik
Bentuk
Instru-
men
Contoh Instrumen
2.1.Mendeskr
ipsikan ciri-
ciri replikasi,
dan peran
virus dalam
kehidupan.
: Virus
oCiri-cirivirus.(Struktur dan
replikasi)
Virus mempunyai ciri
aselular , dapatdikristalkan, dan hanya
dapat berkembang biak
pada sel-sel hidup.
o Replikasi virus.Virus hanya dapat
berkembangbiak pada
sel atau jaringan hidup,
antara lain padabakter,jaringan embrio,
hewan, tumbuhan,maupun manusia.
Proses replikasi virus
berlangsung pada saat
virus menempel padasel inang hingga
terbentuknya virus barumelalui daur lisis atau
lisogenik
o Peranan virus dalamkehidupan.
Virus dapatmenguntungkan manusia
, yaitu berperan sebagai
vektor dalam rekayasa
genetika.Virusmerugikan manusia
karena dapatmenimbulkan penyakit
seperti Hepatitis, AIDS,
Flu burung atau
menyerang tumbuhan
dan hewan seperti
Citrus Vein PhloemDesease (CVPD) pada
tanaman jeruk, Tobacco
Mengidentifikasi ciri-ciri virus
berdasarkan
referensi
gambar/charta
Mencariinformasi
bagaimana virusdapat berperan
menguntungkan
ataupunmerugikan bagi
kehidupan dari
berbagai sumbermedia/buku
melauipenugasan.
Mengidentifikasi cara-caramenghindari
bahaya virus,seperti influenza,
AIDS, Hepatitis,
Flu burung dllmelalui studi
literatur atau
kegiatanobservasi
lapangan ke
Puskesmas/klinik
melaluipenugasan
kelompok.
Menjelaskan ciri-ciri
umum virus
Membedakan
struktur virus denganmakhluk lainnya.
Menjelaskan cara
replikasi virus.
Mengidentifi-kasi
virus yang berbahaya
dan merugikan.
Menjelaskan peran
virus yangmenguntungkan dan
merugikan
Mengkomunikasikan
cara menghindari diri
dari bahaya virus,seperti influenza, AIDS,
Flu burung dll.
Tes
tertulis
Tes
tertuli
s
Tes
tertuli
LKS
PG
Siapakah nama
ilmuan yangmenyebutkan hasil
penelitian penyakit
yang menyebabkanbintik-bintik kuning
pada tembakau bahwa
daun tersebut diserangoleh organisme yang
lebih kecil dari bakteri
a.Dmitri Invanovsky
b. Adolf Meyer
c. Dmitri Invanovskydan Dmitri
d. Carolous Leneouse. wendell
4x45
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
52/87
Mozaic Virus (TMV)
pada tembakau ,danNew Castle Desease
(NCD) pada ayam
s
2.2Mendeskripsi
kan ciri-ciri
Archaeobacteria dan
Eubacteria
danperanannya
dalam
kehidupan.
ArchaebacteriadanEubacteria.
o Ciri-ciriArchaebacteriadan
Eubacteria.
Organisme bersel
tunggal (uniselular),prokariotik, tidak
berklorofil, hidup bebas
atau sebagai parasit.
Umumnya
Archaebacteria hidup di
lingkungan yang ekstrim(misalnya : mata air
panas, kawah,gambut).
Dinding selnya tidakmengandung
peptidoglikan.
Eubacteriabersifatkosmopolit yaitu dapat
ditemukan diberbagailingkungan. Dinding sel
terdiri dari peptidoglikan
o PerkembangbiakanArchebacteria danEubacteria.
Berkembangbiak dengan
cara membelah diri yangdipengaruhi oleh kondisi
lingkungan sepertinutrisi, suhu dsb.o PerananArchebacteria dan
Eubacteria dalamkehidupan . Peran
bakteri dalam kehidupan
sangat luas.Dalam
keseimbangan
lingkungan berperan
pada siklusbiogeokimia(Nitrifikasi,
denitrifikasi, penambat
nitrogen dekomposer),Selain itu juga berperan
dalam industri makanan
seperti nata decoco,yoghurt,asinan sayur,
dan obat-
obatan(antibiotic) danada yang merugikan
karena menimbulkan
penyakit seperti kolera,disentri, penyakit
kelamin dsb.
Kemampuan bakteridalam menimbulkan
Mengisolasibakteri dari
lingkungan (air,
udara, tanah)
,mengamati
koloni bakteri
tersebut
Melakukankajian literatur
perkembangbiaka
n bakteri
oMembuat nata decoco,yoghurt dan
asinan
Menjelaskanarchebacteria dan
eubacteria
Menjelaskan cara
perkembangbiakanbakteri.
Menyebutkan peranan
bakteri dalam kehidupan
.
Te
st
e
r
t
u
lis
Te
st
e
r
t
u
lis
T
e
st
er
t
uli
s
T
e
st
e
rt
uli
s
PG
Uraian
Isian
Uraian
Nitrobacter sp.(bakteri nitrat)
Jawaban
Mengubah Nitritmenjadi Nitrat
Persamaan reaksinya:
NH3 + O2 bakterinitrit HNO2+O2
bakteri nitrat HNO3
3x40
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
53/87
penyakit,
disalahgunakan olehorang-orang yang tidak
bertanggung jawab
yaitu sebagai senjatabiologis dengan
menggunakanBacillus
antraxis.
2.3Menyajikan
ciri-ciri
umum filumdalam
kingdom
Protista, danperannya bagi
kehidupan.
Protista
o Ciri-ciri umumprotista.
Protista merupakanorganisme eukariot
uniselular yang hidup
soliter atau berkoloni.Protista dapat
digolongkan menjadi
protista mirip hewan(Protozoa), protista
mirip tumbuhan (Algae)
dan protista mirip jamur(jamur lendir/Slime
Mold)Bentuk tubuh
golongan protista
amatlah beragam.
o Ciri-ciriumum Protista mirip
jamur (jamur lendir/Slime Mold) selnya
memiliki inti lebih dari
satu , bersifat amuboid(Myxomicotina) atau
berflagel (Oomycotina),
heterotrof,menghasilkan spora, parasit atau
pengurai .
o Ciri-ciriumum Protista mirip
tumbuhan (Alga) . Algamerupakan organisme
uniselular kecuali Alga
coklat dan merah,fotosintetik , ada yang
mikroskopis dan
makroskopis, ,hidup diair tawar atau air laut,
Pigmen lain yang
dimiliki alga selainklorofil adalah
karotenoid
fikosantin,fikoeritrin,
o Ciri-ciriumum Protista miriphewan (Protozoa)
organisme uniselular ,
soliter atau berkoloni,
mikroskopis, heterotrof,
hidup bebas atau parasit
, alat gerak berupapseudopodia, siliaatau
flagela
Melakukanpengamatan
mikroskopisair kolam, air
rendaman
jerami dll
menemukan
karakteristik
protistalainnya
melalui kerja
kelompok.
Membandingkan hasil
pengamatan
dengan
gambar/charta
/foto/film
berbagai jenis
organismegolongan
Protista
Melakukan
kajianliteratur cara-
cara
perkembangbiakan protista
Menggaliinformasi dari
berbagai sumber
literatur/media
peranan protista
bagi kehidupan
(tugas mandiri)
Mendeskripsikn ciri-ciri protista
berdasarkanpengamatan.
Menunjukkan ciri-ciri umum Phillum
dalam Kingdom
Protista
Mengenali protista
berdasarkan cirrimorfologinya
Memberi contohperanan protista bagi
kehidupan.
Tes
tert
ul
is
Tes
te
rtul
is
T
este
rt
ul
is
Uraian
PG
isian
Rhizopoda yangmenyebabkan penyakit
desentri
adalah ....a.Entamoeba
hystolitica
b.Balantidium colic.Amoeba proteus
d.Paramexium
caudatum
e. Trypanosoma
4x40
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
54/87
o Peranan protistadalam kehidupan.
Peran menguntungkanantara lain sebagai
sumber makanan yang
bernilai gizi tinggi
,sebagai bahan obat-obatan dan kosmetika,
pupuk. Peran merugikan
dari protista yaitumenjadi penyebab
penyakit (Trypanosoma,
Plasmodium,Leishmania).
2.4
Mendeskripsi
kan ciri-ciridan jenis-
jenis jamur
berdasarkanhasil
pengamatan,
percobaan,dan kajian
literatur sertaperanannya
bagi
kehidupan.
Jamur (Fungi)
o Ciri-ciri jamur.Jamur merupakanorganisma eukariotik,
bersifat uniselular atau
multiselular, dengandinding sel dari glukan ,
mannan, dan kitin, t idak
berklorofil, memperolehnutrisi dengan
menyerap, berkembangbiak secara aseksual dan
seksual.
o Pengelompokanjamur.
Jamur dikelompokkanmenjadi 4 golongan,
antara lain :
Zygomycotinamembentuk zygospora
hasil pembiakan secarakawin; Ascomycotinamembentuk spora
generatif di dalam askus;
Basidiomycotinamembentuk spora
generatif pada basidium
dan umumnya memiliki
tubuh buah berukuran
besar; Deuteromycotina
membentuk spora secaravegetatif dan belum
diketahui fase
kawinnya.Bentukpengelompokkan lain
pada jamur adalah
Khamir(jamuruniselular,
memperbanyak diri
dengan budding),Kapang (jamur
bermiselium), Cendawan
(jamur yang memilikitubuh buah
makroskopis)
o Reproduksi jamur.
Melakukanpengamatan
morfologimikroskopis dan
makroskopis
(khamir dankapang)
Melakukanpengamatan
tubuh buah jamurmakroskopis
(cendawan)
Melakukankajian literatur
tentangreproduksi jamur
Menggali
informasi dariberbagai sumberliteratur/media
peranan jamur
bagi kehidupan(tugas mandiri)
Melakukanpercobaan
fermentasi
makanan denganjamur.
oMenjelaskan ciri-ciriumum Phillum dalam
Kingdom Fungi.
oMembandingkanreproduksi pada jamur
oMembuat laporantertulis hasil
pengamatan jenis-jenis
jamur di lingkungansekitarnya (dengan
foto/gambarnya).
oMenyajikan datacontoh peran jamur bagikehidupan.
oMembandingkanjamur dengan tumbuhan
tingkat tinggi.
T
e
s
t
er
t
uli
s
Te
s
te
r
t
u
li
s
Uraian
Uraian
Anggota
Basidiomycotina
berkembang biaksecara aseksual dengan
.
a. basidiosporab. konidia
c. zigospora
d. askospora
e. basidiokarp
6x40
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
55/87
Jamur berkembangbiak
dengan tunas (budding)dan spora(vegetatif dan
generatif)
o Peranan jamurdalam kehidupan.
Peranan jamur dalamkehidupan sangat luas .
Jamur berperan dalam
keseimbanganlingkungan yaitu sebagai
dekomposer,bersimbiosi
s dengan tanaman
tertentu (mikoriza)
dalam suplai unsur
hara.Jamur juga sangatpenting dalam
fermentasi makanan dan
obat-obatan. Jamur jenis
cendawan ada yangberacun dan ada yang
dapat dimakanJamur jenis kapang ada
yang menghasilkan
aflatoksin.`Selain itujamur juga dapat bersifat
parasit pada tumbuhan,
hewan, dan manusia.
Palemb
ang, Agustus
2012MengetahuiKepala SMA Srijaya Negara
Koordinator Mata Pelajaran
Drs. Zulherman, M.Pd Efnita.
S. Pd.
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
56/87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)Pertemuan ( pertama )
Sekolah : SMA Srijaya Negara Palembang
Mata Pelajaran : BiologiKelas / Semester : X / Gazal
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Tahun pelajaran : 2012 / 2013
A. Standar Kompetensi2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
B. Kompetensi Dasar2.1 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.
C. Indikator1. Mengidentifikasi ciri-ciri virus2. Membedakan struktur virus dengan mahluk hidup lainnya
D. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menyebutkan lima ciri-ciri umum virus2. Siswa dapat menjelaskan struktur morfologi virus
3. Siswa dapat membedakan struktur virus dengan struktur mahluk hidupyang lainnya.
E. Materi Pembelajara
Ciri-Ciri Umum VirusJika dibandingkan dengan makhluk hidup lain virus memiliki
cirri tersendiri. Salah satu cirri virus mirip dengan organism parasit
obligat, yaitu hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Akan tetapiberbeda dengan organism parasit, virus hanya memerlukan asam nuklleat
untuk bereproduksi dan tidak melakukan aktivitas metabolisme didalam
tubuhnya. Cirri virus lainnya adalah virus tidak bergerak, tidak
membelah diri, tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, dandapat dikristalkan. Berikut ini adalah struktur virus secara umum :
1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)2. Virus berukuran 20-300 milimikron3. Virus hanya memiliki satu macam asam nukleat (RNA atauDNA)
4. Virus umunya berupa hablur ( Kristal)
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
57/87
5. Bentuk virus bervariasi ada virus berbentuk oval, silinder,polohedarl,kompleks.
6. Tubuh virus terutama tersusun atas Asam Nukleat yangdiselubungi oleh protein yang disebut kapsid.
Struktur Umum Virus
Pembungkus atau selubung ( kapsid) yang tersusun oleh protein, satuunit pembungkus kapsid disebut kapsomer. Kapsid berpungsi untukmelindungi materi genetic yang berupa asam nukleat
Bagian tubuh virus terdiri atas kepala, leher, selubung ekor, serabutekor, papan dasar, dan jarum penusuk.
Mempunyai materi genetic atau pembawa sifat yang diturunkan
Terdapat nukleokapsid yang berbentuk polyhedral (segi banyak) yang
merupakan campuran antara inti dan kapsid
F. Metode belajaran
a. Metode : Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
G. Kegiatan Pembelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi tentang bentuk virus, gambarkan menurut masing-masingsiswa.
Memberikan motivasi bagaimana gambaran secara umum bentukvirus
Guru memberikan inforasi tentang materi virusSiswa dibagikan LKS dan diberi petunjuk cara menjawabnya.
Nama
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
KegiatanAwal 10
(Menit)
a. Kegiatan AwalGuru mengucapkan salam.
Guru mengabsen siswa.
b. AspersepsiGambarkan menurut anda bagaimanakahbentuk Virus ?
c. MotivasiGuru memberikan gambaran secara
umum bentuk virus.
a. Kegiatan AwalSiswa menjawab salam
Siswa memberi komfirmasi
b. Siswa menggambarkanbentuk virus
c. Siswa memperhatikanpenjelasan guru
KegiatanInti 70
(Menit)
a.Guru menuliskan dan menyampaikanjudul virus dipapan tulis,
menyampaikan indikator dan tujuan
yang akan dicapai.
a. Siswa mendengarkanpenjelasan guru, tentang
indikator dan tujuan yang
akan dicapai
5/19/2018 Pengaruh Metode Diskusi Kelompok Tutor Sebaya
58/87
b.Guru mengelompokkan siswa menjadi7 kelompok terdiri dari 4-5 orang, dan
guru memberikan sekilas informasitentang virus.
c.Guru membagikan LKS kepadamasing-masing kelompok untuk
didiskusikan bersama tutor yang telah
dipilih sebelumnya. Dan guru memberiwaktu untuk mendiskusikan pertanyaan
yang telah diberikan
d.Guru meminta satu orang setiapkelompok mempersentasikan hasil
diskusikan masing-masing keompok.
e.Guru memberikan penjelasan secarasingkat kepada siswa mengenai materi
yang siswa bahas hari ini.
b. Siswa membuat kelompokyang terdiri dari 5-6 siswa,
dan siswa mendengarkanmateri tentang virus yang
disampaikan oleh guruc. Setiap kelompok
mendiskusikan soal yang
telah diberikan guru, bersama
tutor yang sebelumnya sudahdiberi pengarahan oleh guru
d. Satu orang siswa yangditunjuk guru maju kedepan
untuk mempersentasikanhasil diskusi mereka.
e. Siswa mendengar penjelasansingkat dari guru mengenai
materi yang dipelajari hari ini
KegiatanAkhir 10
(menit)
Kegiatan Akhira. Guru memberi pertanyaan pertanyaan
pada siswa sehubungan dengan topik
yang telah didiskusikan
Pertanyaan: mengapa virus disebutmahkluk hidup dan mengapa virus
juga disebut sebagai benda mat
Recommended