View
241
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT:
PERSPEKTIF LINGKUNGAN
Mukti Sardjono,
Saf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan,
Solo, 18 Juli 2017
Fakta dan Peran Penting Kelapa Sawit
• Pemilikan perkebunan sawit 40 % dimiliki oleh Rakyat (dari 11,9juta Ha areal sawit).
• Devisa Negara yang dihasilkan (2016) US$ 14,4 billion (Rp 194trilyun) + Pajak perusahaan, PE/BK, BPDP dll.
• Sumber pendapatan lebih dari 5 juta TK.• Katalis Pembangunan wilayah.• Sumber Pangan dan Energi dan bahan baku Industri.• Mendukung Pelestarian Lingkungan hidup.• Dikonsumsi lebih dari 160 negara di dunia (Indonesia contributes to
supply: 11.3 % CPO for world vegetable oil; 44.50% of world CPOproduction).
• Merupakan penghasil minyak nabati paling efisien dibandingkanpenghasil minyak nabati lainnya, dibandingkan dengan soybean,rapeseed, and sun flower.
TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT
• Isu Kesehatan ?
• Deforestasi ?
• Rusaknya habitat hewan yang dilindungi ?
• Terpinggirakannya masayarat lokal ?
• Pekerja Anak ?
• Pemanasan Global: Menyerap air, meningkatnya
GHG, perusakan gambut ?
• Moratorium pelepasan kawasan hutan?
• Perpres Gambut?
LAHAN DAN USAHA PERKEBUNAN
• Lahan masyarakat
• APL (Areal Penggunaan Lain) Kewenangan pemberian
peruntukkan pada Bupati.
• HPK (Hutan Produksi yang bisa di Konversi) Kewenangan
pemberian pelepasan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
• HGU (Hak Guna Usaha) Kewenangan pemberian HGU di BPN.
• Larangan untuk menggunakan Hutan Lindung maupun Hutan
Produksi
Ijin Usaha Perkebunan (IUP) Sebagai Prasyarat pelaku usaha
perkebunan untuk melakukan usaha perkebunannya. Untuk
mendapatkan IUP dipersyaratkan adanya kepastian lahan (APL dan
pelepasan HPK dari Kehutanan).
Perubahan Luas Areal Tanaman PenghasilMinyak Nabati Dunia (juta Ha)
Jenis Tanaman 1965 2000 2016 Kenaikan (%)
Kedelai 25.82 75.49 121.99 96.17
Rapeseed 7.07 24.74 33.66 26.59
Bunga Matahari 7.54 19.76 24.69 17.15
Kelapa Sawit 3.62 10.03 20.23 16.61
Perubahan luas areal terbesar Kedelai, sawit terkecil
Sumber: Oil World, USDA (2017)
Perbandingan Ekologis Tanaman Kelapa Sawitdengan Tanaman Lainnya
6
No. Uraian Sawit Sengon Jati Mahoni Pinus
1. Penyerapan air mm/th
1.104 1.355 1.300 1.500 1.975
2. Alelopati 0,23 0.14 0.31 0.56 0.87
3. Keragamantanamanbawah
sedang Cukuprapat
sedang rendah Sangatrendah
4. Indekdiversitas
1.20 1.35 1.10 1.15 -
5. PenyerapanCO2 (ton/ha) **)
36 18 21 25 20
Sumber : Pasaribu (2012), Mulyana (2000), Utomo (1998), Pujiharta (1995), Siregar (2010) (diolah/proksi)*) setelah 5 tahun
**) hutan alam 25 ton/ha
Negara-negara penyumbang Emisi Tahun 2014
Penghasil Emisi GHG menurut Sektor(Sumber IEA, 2012)
Industri 29% Transport 15% Energy Supply 13% Residence Building 11% Commercial/Public Building Services 7% Agriculture 7% Land Use Land Use Change Forest 15% Waste 3%
Tutupan lahan gambut Indonesia tahun 2015 (juta ha, %)
Kelapa sawit padalahan gambut sekitar1.7-1.9 juta ha
6,43 ; 43%
0,68 ; 5%
2,26 ; 15%
3,91 ; 26%
1,20 ; 8%
0,44 ; 3%
Forests
Plantation forest
Plantations
Degraded lands
Other agriculture
Others
• Sumber emisi,
• Sumberkebakaran
• Tidakproduktif, tapiberpotensiutuk produktif
Prioritas restorasidan rehabilitasi
Pengaruh kedalaman muka air tanahterhadap TBS (RSPO, 2012)
• Ekosistem gambut dengan fungsi budidayadinyatakan rusak bila muka air tanah > 0,4 meter di bawah permukaan Gambut
• Muka air tanah 0,4 m berpotensi menurunkanproduktivitas kelapa sawit
Titik Penaatan:
- 15% dari jumlah petak/blok produksi
- Menjadi dasar penyesuaian
perizinan
- Titik Pengamatan Survei Karakteristik
- Titik Pemantauan muka air tanah
Penetapan oleh DIRJEN
Titik Kontrol Pengawasan oleh:
- PJU/K
- KKPH
- Titik Pengamatan Survei Karakteristik
- Titik Pemantauan Kegiatan
- Karakteristik Lahan Topografi
- Zona Pengelolaan Air
- Kanal/Bangunan Air
PENETAPAN TITIK PENAATAN
12
1 kompartemen =
1 lokasi
pemantauan
1 kompartemen =
1 lokasi
pemantauan
Pengukuran muka air tanah
dilakukan pada titik penaatan
yang telah ditetapkan.
Penentuan titik penaatan harus
didasarkan pada karakteristik
lahan, topografi, zona
pengelolaan air, kanal dan/atau
bangunan air.
SEBARAN Lokasi
pemantauan mewakili
15% (lima belas per
seratus) dari luas
keseluruhan area konsesi.
13
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT KEDEPAN
• Fokus: Upaya peningkatan produktivitas lahan dan daya saingPeremajaan dengan klon unggul
• Optimasi pemanfaatan perkebunan kelapa sawit untuk mendukung swasembada pangan dan daging: hijauan dan limbah kelapa sawit dengan integrasi ternak sapi, pengembangan tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) khususnya pada periode tanaman belum menghasilkan (TBM).
• Penguatan ISPO untuk keberterimaan yang lebih Sedang disiapkanditingkatkan menjadi Peraturan Presiden (PerPres).
• Berbagai upaya pengembangan kelapa sawit berkelanjutan danantisipasi perubahan iklim : (1) pembukaan lahan tanpa bakar, (2) penerapan GAP/BMP dan praktek-praktek budi daya ramah lingkungan, (3) pemanfaatan agensia hayati dalam pengendalian OPT, (4) pembentukan brigade pengendali kebakaran kebun (5) pemanfaatanlimbah cair dan tandan kosong sebagai pupuk, termasuk pengelolaanlimbah cair, dan mitigasi gas metana melalui methane capture termasukpemanfaatannya sebagai energi listrik, menuju perkebunan kelapa sawityang zero waste.
THANK YOU:TERIMA KASIH
Recommended