View
10
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITAMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI PADA
SISWA KELAS VIII MTS. YAPIS PALEMBA KABUPATENKEPULAUAN SELAYAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
SARAWANI
NIM 105331102216
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya”
( Q.S Al Baqarah 286 )
Bergantung hanya pada Allah
Jangan terlalu bergantung pada siapapun didunia ini,
karena bayanganmu saja akan
akan meninggalkan disaat gelap
( Ibnu Taimiyyah )
Sabar menjalani hidup karena semuanya butuh proses
Kupersembahkan untuk kedua orang tuaku, serta saudara-saudariku yang tak hentinyamemberi doa, dukungan serta material demi keberhasilanku.
Sahabat-sahabatku tersayang yang telah memberikan motivasi, selalu mendukung
dalam suka maupun duka menuju kesuksesan
v
ABSTRAK
SARAWANI 2020. “ Peningkatan Keterampilan Menulis Berita MenggunakanModel Pembelajaran Investigasi pada Siswa Kelas VIII MTs.Yapis PalembaKabupaten Kepulauan Selayar”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa DanSastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasMuhammadiyah Makassar. Di bimbing oleh Munirah dan Anin Asnidar.
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuanuntuk meningkatkan keterampilan menulis berita dengan menggunakan modelpembelajaran investigasi pada siswa kelas VIII MTs. Yapis Palemba KabupatenKepulauan Selayar. Teknik yang digunakan mengumpulkan data, yaitu teknik tesdan non tes. Data proses penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif,sedangkan data hasil pembelajaran dianalisis dengan teknik deskriftif kuantitatif.Data penelitian ini adalah data proses pembelajaran dan data hasil pembelajaran.Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs. Yapis PalembaKabupaten Kepulauan Selayar dengan jumlah 30 0rang.
Hasil pembelajaran dengan memperhatikan tujuh aspek yaitu, untuk soalpemahaman isi berita mengacu indikator mampu menjawab pertanyaan apa, siapa,di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana tentang berita yang dibaca, dan untuksoal essai mengacu pada indikator mampu menuliskan kembali isi berita yangtelah dibaca. Rata-rata nilai siswa secara keseluruhan pada siklus I sebesar 65,4.Pada siklus II menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan sehingga nilai86,4. Peningkatan proses belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan hasilpembelajaran selama pembelajaran menulis dengan menggunakan modelpembelajaran Investigasi.
Sesuai dengan hasil penelitian ini diajukan saran, yaitu guru hendaknyamenerapkan model pembelajaran investigasi dalam pembelajaran menulis beritadengan menggunakan media untuk menumbuhkan minat dan ketertarikan siswadalam pembelajaran menulis, khususnya menyimak berita.
Kata Kunci : Keterampilan menulis, Berita, Model pembelajaran Investigasi
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, yang
telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua serta berkat
limpahan taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai
pelengkap syarat guna mencapai gelar pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad saw, sebagai pembawa risalah kebenaran, serta kepada
keluarganya dan para Tabi’in dan kita semua sebagai ummatnya yang selalu
senantiasa mengharapkan syafaatnya.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit
hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi, namun berkat kesungguhan dan
ketabahan hati serta kerja keras dan berdoa serta dorongan dan bantuan dari
beberapa pihak, secara langsung ataupun tidak langsung sehingga hal-hal yang
demikian rumit dapat penulis atasi dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis
menghaturkan ucapan terima kasih kepada orang tua saya Depa dan Hamsiah
yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, dan mendidik penulis. Demikian pula
penulis mengucapkan ucapan terima kasih kepada keluarga terutama kakak laki-
lakiku Syamsul dan Saparuddin yang telah membiayai penulis dalam proses
pencarian ilmu, yang tak hentinya memberikan motivasi.
vii
Ucapan terima kasih kepada Dr. Munirah, M.Pd. Pembimbing I dan Anin
Asnidar, S.Pd., M.Pd. pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan,
serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Muhammadiyah Makassar. Dr.
Munirah, M.Pd. Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dr.
Muhammad Akhir, S.Pd., M.Pd. Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
Ucapan terima kasih kepada Drs. Jupri Kepala Sekolah MTs. Yapis
Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar atas izin, bimbingan dan bantuan yang
sangat besar kepada dalam penelitian ini. Andi Puasa, S.S., S.Pd. Guru mata
pelajaran bahasa Indonesia yang telah menerima dan membimbing saya dengan
baik selama penelitian.
Sahabat serta teman-teman seperjuangan khusus kelas A Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia 2016 yang telah memberikan motivasi dan masukan
selama proses hingga selesainya penelitian ini. Serta semua pihak yang telah ikut
serta memberikan semangat, inspirasi dan motivasi belajar yang tidak sempat di
sebutkan namanya satu persatu.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan
kepada para pembaca umumnya, Aamiin. Kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan partisipasi, penulis ucapkan banyak terima kasih.
viii
Semoga mendapat limpahan rahmat dan amal yang berlipat ganda disisi Allah
Swt. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Bangsa dan Negara.
Makassar, September 2020
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. .... ..... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .............................................................................. ... v
ABSTRAK ............................................................................................... ...... vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... ........ vii
KATA PENGANTAR........................................................................... ........ viii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
x
A. Kajian Pustaka .................................................................................... 8
1. Penelitian Relevan.......................................................................... 8
2. Keterampilan Menulis.................................................................... 10
3. Berita .............................................................................................. 17
4. Model Pembelajaran Investigasi .................................................... 23
B. Kerangka Pikir .................................................................................... 25
C. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..................................................................................... 29
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ............................................................... 29
C. Faktor yang Diselidiki.......................................................................... 29
D. Prosedur Penelitian............................................................................... 30
E. Instrument Penelitian ........................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 41
G. Teknik Analisis Data............................................................................ 42
H. Indikator Keberhasilan ......................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 45
B. Pembahasan Penelitian................................................................... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN ..................................................................................... 66
B. SARAN ............................................................................................ 67
xi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rentang Nilai ..................................................................................... 42
Tabel 2. Daftar Penilaian Indikator menulis berita .......................................... 48
Tabel 3. Lembar observasi / pengamatan aktivitas siswa siklus I.................... 53
Tabel 4. Daftar penilaian indikator mampu menjawab pertanyaan 5W+1H
Siklus I ................................................................................................ 57
Tabel 5. Penilaian indikator mampu menuliskan kembali isi berita ................ 58
Tabel 6. Kategori ketercapaian keterampilan menulis berita dengan menggunakanmodel pembelajaran investigasi siswa kelas VII MTs. Yapis PalembaKabupaten Kepulauan Selayar ........................................................... 59
Tabel 7. Daftar penilaian indikator mampu menjawab pertanyaan 5W+1H siklusII ...................................................................................................... 60
Tabel 8. Daftar penilaian indikator mampu menuliskan kembali isi berita siklusII .................................................................................................... 61
Tabel 9. Kategori ketercapaian keterampilan menulis berita dengan model .
pembelajaran investigasi siswa kelas VIII MTs. Yapis Palemba .
Kabupaten Kepulauan Selayar......................................................... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana berkomunikasi antar manusia untuk
memperoleh informasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa sangat penting
untuk diterapkan di Sekolah, terutama pembelajaran bahasa Indonesia. Bahasa
digunakan dalam berbagai aktivitas manusia. Manusia merupakan makhluk unik
yang dapat melakukan berbagai aktivitas salah satunya yaitu menulis. Menulis
merupakan suatu proses pemikiran tentang gagasan yang akan disampaikan
melalui bentuk komunikasi yang berbeda. Menulis merupakan bentuk komunikasi
yang perlu dilengkapi dengan tanda-tanda penjelas, aturan, ejaan serta tanda baca.
Menulis merupakan bentuk komunikasi untuk menyampaikan gagasan kepada
khayalak pembaca yang dibatasi oleh jarak dan waktu.
Menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan atau
keterampilan berbahasa paling akhir dikuasai pelajar setelah kemampuan
mendengarkan, berbicara dan membaca. Kemampuan menulis menghendaki
penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang
akan menjadi isi karangan baik unsur bahasa maupun unsur isi harus terjalin rapi
untuk menghasilkan karangan yang utuh. Keterampilan merupakan suatu
kemampuan dalam menggunakan akal, pikiran, ide serta kreatifitas dalam
mengerjakan, mengubah atau juga membuat sesuatu itu menjadi lebih bermakna
sehingga hal tersebut menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaannya. Dengan
2
demikian, Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus
dikuasai oleh siswa.
Menurut Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan
menggungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan
melalui bahasa tulis. Keterampilan menulis berarti menggunakan bahasa untuk
menyatakan isi hati dan buah pikiran secara menarik bagi pembaca. Ide yang jelas
harus ada sebelum mulai mengarang agar tidak membuang waktu dan bicara tanpa
tujuan. Ketetapan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketetapan
bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal penggunaan ejaan. Salah satu
bentuk keterampilan menulis seseorang dapat dilihat melalui teks berita yang
disimaknya. Kumpulan-kumpulan teks berita yang disimak oleh siswa akan
meningkatkan keterampilan menulis seorang siswa. Namun pada kenyataannya,
para siswa atau peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah belum dapat
memahami cara penulisan teks berita yang baik dan benar.
Siswa belum paham menggunakan kalimat efektif dalam menulis berita,
menyebutkan secara lengkap unsur adiksimba (apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana) yang terdapat dalam berita. Serta penggunaan ejaan
dan tanda baca yang kurang tepat. Proses pembelajaran masih menggunakan
model pembelajaran konvensional dan hanya menggunakan metode ceramah
dalam menjelaskan materi tentang berita. Hal tersebut, membuat siswa kurang
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, penggunaan metode
ceramah tidak memotivasi siswa untuk dapat menulis berita secara singkat, jelas,
dan padat. Guru harus mampu memberikan pembelajaran yang inovatif dan
3
menarik, biasanya dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran. Model
pembelajaran yang tepat dalam melatih siswa untuk menulis teks berita adalah
melalui model pembelajaran investigasi.
Investigasi merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan
kemungkinan kepada siswa melalui berbagai kegiatan. Menurut Joyce, Weil dan
Calhoun (2000:53), model ini sangat mudah disesuaikan dan menyeluruh yang
menggabungkan tujuan-tujuan akademik investigasi, integrasi sosial dan proses
pembelajarannya sosial, dan dapat digunakan dalam semua bidang studi, dalam
semua tingkat usia. Jadi, pembelajaran investigasi adalah model pembelajaran
yang perencanaanya disesuaikan agar siswa bekerja dengan kelompok, dengan
menggunakan penemuan secara kooperatif. Guru bertindak sebagai motivator dan
fasilitator yang memberikan dorongan kepada siswa untuk dapat mengungkapkan
pendapat atau menuangkan pemikiran mereka serta menggunakan pengetahuan
awal dalam memahami situasi baru. Guru juga berperan dalam mendorong siswa
untuk dapat memperbaiki hasil mereka sendiri maupun hasil kerja kelompoknya.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siswa kelas
VIII MTs. Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar, tingkat penguasaan
siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya keterampilan menulis
berita tergolong rendah apabila dibandingkan dengan mata pelajaran lain.
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi
siswa dalam belajar menulis berita. Selain itu, rendahnya hasil belajar siswa juga
disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat. Sebagian
besar nilai siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.
4
Dari hasil observasi hanya 30% siswa yang tuntas dan 70% siswa yang tidak
tuntas dalam keterampilan menulis berita.
Data tersebut menunjukkan rendanhya hasil belajar bahasa Indonesia
khususnya keterampilan menulis berita disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
guru cenderung menerapkan model pembelajaran konvensional seperti, metode
ceramah dan penugasan. Sehingga, siswa merasa bosan dan jenuh. Selama
pembelajaran berlangsung siswa malu bertanya tentang materi yang belum
dipahami, cenderung bekerja sendiri-sendiri dan kurang kerja sama serta memiliki
tingkat keaktifan yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran
ketika guru menjelaskan banyak siswa yang kurang aktif hanya diam sebagai
pendengar dan mencatat pembelajaran menulis teks berita, merupakan hal yang
kurang menarik bagi siswa. Untuk itu, guru dituntut dapat memilih dan
menggunakan model pembelajaran yang dapat menarik daya imajinasi siswa
untuk menulis berita.
Penggunaan model pembelajaran investigasi diharapkan dapat
memotivasi dan menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis teks berita,
karena model pembelajaran ini melakukan penemuan dan bekerjasama. Selain
untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis berita, penggunaan
model pembelajaran investigasi diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
siswa dalam menulis berita.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengambil judul
“Peningkatan Keterampilan Menulis Berita Menggunakan Model Pembelajaran
5
Investigasi Pada Siswa Kelas VIII MTs. Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan
Selayar.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan model pembelajaran investigasi
dalam meningkatkan keterampilan menulis berita siswa kelas VIII MTs. Yapis
Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan menulis berita siswa kelas VIII MTs. Yapis Palemba
Kabupaten Kepulauan selayar dengan menggunkan model pembelajaran
investigasi.
D. Manfaat Penelitian
Peneliti membagi manfaat penelitian dalam dua bagian, yakni:
1. Manfaat teoretis
Secara teoretis, hasil penelitian diharapkan dapat menambah
pengetahuan mengenai aspek keterampilan menulis berita di MTs. Yapis Palemba
Kabupaten Kepulauan Selayar, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan. Penggunaan model pembelajaran investigasi pada saat proses
pembelajaran akan lebih banyak memunculkan variasi pembelajaran. Tidak
sekadar menyampaikan informasi kemudian, melakukan hal-hal yang telah
dipahami sebelumnya. Akan tetapi, akan lebih memberikan dorongan dan
6
motivasi untuk mencari, dan memahami. Kemudian mencoba melakukan apa
yang telah didapat dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, peneliti berharap hasil penelitian ini mampu memberikan
manfaat.
a. Bagi Guru
Penelitian ini mampu memberikan inspirasi, sebagai alternatif untuk
mengajarkan materi menulis berita di sekolah dengan menggunakan model
pembelajaran investigasi. Pembelajaran selama ini dirasa kurang efektif dapat
diubah menjadi lebih inovatif, yaitu menggunakan model pembelajaran
investigasi sehingga, lebih mudah menyampaikan materi. Guru dapat membantu
untuk memberikan stimulus bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan
antusias.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan motivasi dan minat belajar siswa dalam
menulis berita. Siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran investigasi. Siswa tidak merasa terbebani dalam proses
pembelajaran menulis berita. Teknik pencarian fakta berita untuk mendukung
berita yang ditulis. Sehingga, pembelajaran menulis berita di kelas akan menjadi
lebih menyenangkan melalui proses tersebut. Kemampuan menulis berita siswa
akan meningkat dan mencapai kompetensi yang diharapkan.
7
c. Bagi Peneliti
Untuk peneliti model pembelajaran investigasi ini dapat digunakan
sebagai referensi untuk meneliti permasalahan-permasalahan lain mengenai
pembelajaran dalam menulis berita umum dan khusus.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PIKIR HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Suwarti (2008) yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Konstektual Berbasis Lingkungan untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Berita Kelas VIII B SMP Negeri
Bringin, Surakarta”. Penelitian ini, mempunyai persamaan dengan penelitian yang
dilakukan peneliti yaitu, meningkatkan kemampuan menulis teks berita pada kelas
VIII SMP. Perbedaan penelitian tersebut terdapat dimetode yang digunakan.
Peneliti terdahulu, penggunaan penerapan model pembelajaran konstektual
berbasis lingkungan. Sedangkan peneliti yang sekarang memilih menggunakan
model pembelajaran investigasi untuk penulisan berita.
Penelitian yang dilakukan oleh Asmia (2016) berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Student Teams Achievent Division ( STAD) untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas VIII MTs. Muhammadiyah Wuring”.
Persamaan penelitian ini, yaitu peningkatan kemampuan menulis teks berita.
Sedangkan perbedaan penelitian tersebut, terdapat dimodel pembelajaran yang
digunakan. Peneliti terdahulu menggunakan model pembelajaran Students Teams
Achievent Division (STAD). Sedangkan peneliti memilih menggunakan model
pembelajaraninvestigasi
9
Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Menggunakan Model
Problem Based Learning pada Siswa Kelas 8 SMPN Pontianak Penelitian tersebut
dilakukan oleh Redsidayanti (2019), mahasiswa FKIP. Penelitian Redsidayanti
menitikberatkan media audiovisual untuk memecahkan masalah. Adapun
persamaan penelitian ini, yaitu peningkatan kemampuan menulis teks berita.
Perbedaan penelitian tersebut, terdapat dimodel pembelajaran. Peneliti
menggunakan model pembelajaran investigasi. Berdasarkan beberapa penelitian
di atas, terlihat jelas perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan
penelitian yang dilakukan. Perbedaannya dapat dilihat dipenggunaan model
pembelajaran dan objek penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu.
Penelitian ini, dilakukan oleh Muchtar (2019) yang berjudul
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Explicit Instruction pada Siswa Kelas VIII A MTs Bontomarannu
Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Penelitian ini mempunyai
persamaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu, peningkatan keterampilan
menulis teks berita. Perbedaannya metode pembelajaran yang digunakan. Peneliti
terdahulu menggunakan metode pembelajaran explict instruction, sedangkan
peneliti menggunakan pembelajaran investigasi.
Penelitian yang dilakukan Anugrah (2013) yang berjudul “ Peningkatan
Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Model Investigasi Kelompok
Berbasis Konservasi Karakter dan Budaya pada Siswa Kelas VII5 SMP Teuku
Umar Semarang”. Penelitian ini, memiliki persamaan dengan penelitian yang
10
dilakukan yaitu, peningkatan keterampilan menulis teks berita. Perbedaannya
peneliti terdahulu menggunakan model pembelajaran investigasi berbasis
konservasi karakter dan budaya, sedangkan peneliti menggunakan model
pembelajaran investigasi.
Peneliti menggunakan model pembelajaran investigasi untuk
peningkatan keterampilan menulis berita siswa. Dapat mencari sumber informasi
yang akurat secara bekerja sama. Sehingga, dapat melatih kemampuan
berkomunikasi siswa.
1. Keterampilan menulis
a. Pengertian Keterampilan
(Dalman 2015: 3) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu
kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada
pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian
pesan, isi tulisan, saluran atau media pembicara. Menulis merupakan sebuah
proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan,
misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur.
Menurut Sukartiningsh, dkk (2013:3) keterampilan menulis adalah
kecakapan dalam melahirkan pikiran atau perasaan dalam bentuk karangan atau
membuat cerita. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
keterampilan menulis bukan hanya untuk menuangkan ide dan gagasan dalam
bentuk tulisan saja tetapi juga kecakapan seseorang dalam melahirkan pikiran
seseorang.
11
b. Pengertian Menulis
Menurut Tarigan (2008:3) mengemukakan pendapatnya bahwa menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung, baik secara tatap muka dengan orang lain. Menulis
merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Kegiatan menulis ini, penulis
harus terampil memanfaatkan grafologi / tulisan tangan, struktur bahasa dan kosa
kata. Keterampilan menulis tidak datang begitu saja tetapi, harus melalui latihan
praktik dan teratur. Menulis bukan sesuatu yang dilakukan secara spontan tetapi,
memerlukan usaha sadar.
Menurut pendapat Suparno dan Muhamad Yunus (2002:13) bahwa
menulis dapat didefinisikan sebagai suatu penyampaian pesan (komunikasi)
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau media. Pesan adalah isi atau
muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan suatu simbol
atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakaiannya. dalam
komunikasi tulis terdapat empat unsur yang terlibat yaitu, penulis sebagai
penyampai pesan (penulis), pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa
tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.
Nurgiantoro (2009:298), mengemukakan bahwa menulis adalah
aktivitas yang menghasilkan bahasa. Pengertian menulis secara umum adalah
aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Menulis dalam arti
komunikasi adalah menyampaikan pengetahuan atau informasi tentang subjek.
Menulis berarti mendukung ide. Byrne (dalam Erlina Syarif, dkk. 2009:5)
berpendapat bahwa, menulis tidak hanya membuat satu kalimat atau hanya
12
beberapa hal yang tidak berhubungan tapi, menghasilkan serangkaian yang
teratur, berhubungan satu dengan lain dan gaya tertentu. Rangkaian kalimat bisa
pendek hanya dua atau tiga kalimat tetapi, diletakkan secara teratur dan
berhubungan satu dengan lain dan berbentuk kesatuan yang masuk akal. Menulis
atau mengarang bukanlah sekedar teori, melainkan keterampilan (Suparno dan
Mohamad Yunus, 2007:1.4) bahkan ada seni atau alat untuk mempercepat
pemilikan kemampuan seseorang dalam mengarang. Tanpa dilibatkan langsung
kegiatan dan latihan menulis. Seseorang tidak akan pernah mampu menulis
dengan baik, harus mencoba berlatih berulangkali, memilih topik, menentukan
tujuan, mengenali pembaca, mencari informasi pendukung, menyusun kerangka
karangan, serta menuangkan ide secara runtut dan tuntas dalam racikan bahasa
yang dipahami.
Puji Santosa dkk (2008:6.14), mengemukakan bahwa menulis adalah
kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan. Menulis bukan
sesuatu yang asing bagi kita, artikel, esai, laporan, resensi, karya sastra, buku,
komik, dan cerita adalah contoh bentuk dan produk bahasa tulis yang akrab
dengan kehidupan.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis
merupakan komunikasi tidak langsung berupa pemindahan pikiran atau perasaan.
Dengan memindahkan grafologi / tulisan tangan, struktur bahasa, dan kosakata
dan menggunakan simbol-simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili
oleh setiap simbol tersebut. Sehingga, tercipta sebuah produk bahasa (artikel,
13
esai, laporan, resensi, karya sastra, buku, komik, dan cerita) yang dapat
dikomunikasikan pada orang lain.
Mc Crimmon (dalam Slamet2007:140) mengemukakan, bahwa
keterampilan menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan
mengenai subjek, memilih hal-hal yang ditulis, menentukan cara penulisan.
Sehingga, pembaca dapat memahami dengan mudah dan jelas. Menulis bukan
hanya menuangkan pikiran dan perasaan saja tetapi, didalam proses
pengungkapan ide, ilmu pengetahuan serta pengalaman yang dialami seseorang
kemudian dituangkan dalam bahasa tulis. Keterampilan menulis menurut Byrne
(dalam StY Slamet 2007:140) adalah kemampuan menuangkan pikiran kedalam
bentuk bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap dan jelas
sehingga, buah pikiran dapat dikomunikasikan kepada pembaca.
Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan, bahwa keterampilan menulis
adalah kepandaian melakukan komunikasi tidak langsung berupa pemindahan
pikiran atau perasaan dengan memanfaatkaan grafologi/ tulisan tangan, struktur
bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol-simbol sehingga, dapat dibaca
apa yang diwakili oleh simbol tersebut. Sehingga, tercipta sebuah produk bahasa
(artikel, esai, laporan, resensi, karya sastra, buku, komik, dan cerita ) yang dapat
dikomunikasikan keorang lain dengan cepat dan benar.
c. Tujuan menulis
Tujuan menulis yaitu, untuk menyampaikan pendapat atau gagasan, yang
dipahami dan diterima orang lain. Tulisan menjadi salah satu sarana
14
berkomunikasi yang cukup efektif dan efisien untuk menjangkau khalayak luas.
Menurut Erlina syarif, dkk. (2009:6) tujuan menulis sebagai berikut:
a) Menginformasikan yaitu, segala sesuatu melalui, membaca media
cetak, dapat mendapatkan berita baik sesuai fakta, data maupun
peristiwa agar khalayak memperoleh pengetahuan dan pemahaman
baru tentang berbagai hal yang terjadi di muka bumi.
b) Melalui tulisan yaitu, seorang penulis mengharapkan pembaca agar
menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung sehingga dapat
membujuk. Penulis mampu membujuk dan menyakinkan pembaca
dengan menggunakan gaya bahasa yang persuasif.
c) Mendidik yaitu, melalui membaca hasil tulisan pengetahuan seseorang
akan terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya
dapat menentukan perilaku seseorang.
d) Menghibur yaitu, melalui membaca cerpen atau novel seseorang dapat
terhibur dengan isi cerita yang terdapat di dalamnya.
d. Faktor yang mempengaruhi belajar menulis
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi ketidakmampuan yang nyata
seseorang untuk memiliki intelegensi rata-rata, sistem sensor yang cukup,
kesempatan belajar yang cukup lama, berbagai kondisi tersebut berpengaruh
terhadap harga diri, pendidikan dan aktivitas sehari-hari . (Djamrah,2000: 235).
Menurut Muhibbin (2010:129) secara umum, faktor yang mempengaruhi
belajar siswa dibedakan menjadi tiga yaitu:
15
1. Faktor internal yaitu, keadaan atau kondisi jasmani dan rohani
siswa.
2. Faktor eksternal yaitu, kondisi lingkungan di sekitar siswa
3. Faktor pendekatan belajar yaitu, upaya belajar siswa yang
meliputi strategi, metode yang digunakan untuk memudahkan
siswa memahami konsep pembelajaran.
e. Tahap Menulis
Menurut Suparno dan Mohammad Yunus (2007: 1.14), mengungkapkan
tiga tahap menulis, diantaranya prapenulisan (persiapan), penulisan
(pengembangan isi karangan), dan pascapenulisan (telaah dan revisi atau
penyempurnaan tulisan). Penjelasan mengenai ketiga tahap menulis akan
dijelaskan di bawah ini.
1) Tahap Prapenulisan
Tahap ini merupakan tahap persiapan menulis, seperti halnya warming
up bagi orang yang berolahraga. Untuk menulis yang sederhana seperti surat,
buku harian, atau memo, keberadaan tahap ini tidak terasa. Tetapi, ketika menulis
sesuatu yang relatif kompleks dan serius, baik yang bersifat ilmiah, popular, fiksi,
atau persiapan sangat perlu. Karena mencari tambahan informasi, memilih dan
mengolah serta mensistematiskan, agar tulisan tajam, tidak diangkat, kaya, tidak
kering, teratur, dan enak dibaca. Pada tahap penulisan ini terdapat aktivitas
memilih topik, menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan atau
informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide gagasan dalam bentuk
kerangka karangan. Menentukan topik berarti menentukan apa yang dibahas
16
dalam tulisan. Topik dapat diambil dari berbagai sumber, misalnya pengalaman,
pengamatan, sikap, pendapat, tanggapan (sendiri atau pribadi) dan imajinasi.
Setelah menentukan topik, maka yang selanjutnya adalah membatasi topik. Hal itu
dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas.
2) Tahap Penulisan
Prapenulisan telah ditentukan topik dan tujuan karangan,
mengumpulkan informasi yang relevan, serta membuat kerangka karangan. Pada
tahap penulisan ide yang terdapat dalam kerangka karangan, dengan
memanfaatkan bahan atau informasi yang telah dipilih dan dikumpulkan.
Struktur karangan terdiri atas bagian awal, isi dan akhir. Awal karangan
berfungsi untuk memperkenalkan sekaligus menggiring pembaca terhadap pokok
tulisan. Isi karangan menyajikan topik atau ide utama dalam karangan. Hal-hal
yang memperjelas atau mendukung ide tersebut seperti ilustrasi, informasi, bukti,
atau alasan. Akhir karangan berfungsi untuk mengembalikan pembaca kepada ide
inti karangan melalui perangkuman atau penekanan ide.
3) Tahap pascapenulisan
Tahap pascapenulisan terdiri dari penyuntingan dan perbaikan (revisi).
Kegiatan ini bisa terjadi beberapa kali. (Suparno dan Muhammad Yunus,
2007:124) membedakan pengertian penyuntingan (editing) dan perbaikan
(revision). Penyuntingan adalah pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik
karangan seperti ejaan, tanda baca, diksi, pengkalimatan, pengalineaan, gaya
bahasam pencatatan kepustakaan, dan konvensi penulisan lainnya. Revisi atau
perbaikan lebih mengarah pada pemeriksaan dan perbaikan isi karangan. Kegiatan
17
penyuntingan dan perbaikan karangan dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Membaca keseluruhan karangan
2) Menandai hal-hal yang perlu di perbaiki, atau memberikan catatan bila ada
hal-hal yang harus di ganti, ditambahkan, disempurnakan,
3) Melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan.
3. Berita
a. Pengertian Berita
Kata berita berasal dari bahasa sanskerta vrit, yang secara harfiah
berarti ada yang terjadi. Adapun dalam bahasa Inggris, berita disebut write yang
artinya menulis. Selanjutnya, oleh sebagian besar orang Indonesia istilah-istilah
tersebut dilafalkan menjadi istilah vritta atau berita. Sumadaria (2006)
mendefinisikan berita sebagai laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru
yang benar, menarik, dan penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media
berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet. Sejalan
dengan Djuraid (2009) mendefinisikan berita sebagai sebuah laporan atau
pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat
umum dan baru saja terjadi yang disampaikan oleh wartawan di media massa.
Beberapa pendapat ahli yang telah dijabarkan sebelumnya dapat membantu dalam
mendeskripsikan teks berita. Teks berita merupakan teks yang berisi pelaporan
berbentuk tulisan yang bersumber dari realitas kehidupan sehari-hari bersifat
menarik, terbaru, atau aktual yang didalamnya mengandung enam unsur berita
ditulis dengan mengacu pada struktur teks berita.
18
b. Unsur-Unsur Berita
Sebuahberita dapat dikatakan sebagai fakta apabila memenuhi unsur-
unsur berita. Unsur-unsur tersebut, sebagai berikut:
(a) What : apa yang terjadi dalam peristiwa tersebut?
(b) Where : di mana peristiwa itu terjadi?
(c) When : kapan peristiwa itu terjadi?
(d) Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
(e) Why : Mengapa peristiwa itu bisa terjadi?
(f) How: Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?
Agar lebih mudah diingat maka disingkat Adiksimba atau 5W+1H.
Unsur-unsur berita akan mempermudah penulis menyusun sebuah berita, selain
itu, pembaca juga akan lebih mudah menikmati berita yang disampaikan.
c. Syarat Berita
Adapun syarat-syarat berita sebagai berikut:
1) Aktual
2) Kedekatatan
3) Penting
4) Luar biasa
5) Tokoh
6) Eklusif
7) Ketegangan
8) Konflik
9) Human interest
19
10) Seks
11) Progresif
12) Trend
13) Humor
Menulis berita harus memperhatikan syarat-syarat berita, antara lain
adalah berita harus bersifat penting, aktual, dekat, terkenal, manusiawi, luar biasa,
dan berpengaruh terhadap kepentingan orang banyak. Syarat-syarat berita
merupakan pedoman, apakah berita yang hendak disampaikan layak diberitakan
atau tidak. Syarat-syarat berita sangat penting diketahui seseorang ketika menulis
sebuah berita.
d. Bahasa Berita
Bahasa yang digunakan berita berbeda dengan bahasa yang digunakan
sehari-hari. Agar lebih efektif dalam penggunaan berita harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu:
a) Penggunaan bahasa baik dan benar.
b) Penguasaan materi yang disampaikan
c) Teknik penyajian.
e. Jenis-jenis Berita
Jenis-jenis berita yang dikenal di dunia jurnalistik menurut Romli
(2000:8) antara lain:
a) Straight news merupakan berita yang ditulis secara langsung, apa adanya,
ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman surat kabar berisi
berita seperti ini.
20
b) Depth news merupakan berita mendalam, yang dikembangkan dengan
pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.
c) Investigations news merupakan berita yang dikembangkan berdasarkan
penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.
d) Interpretative news merupakan berita yang dikembangkan dengan pendapat
penulisnya/reporter.
e) Opinion new merupakan berita mengenai pendapat seseorang, biasanya
pendapat para cendekiawan, tokoh, ahli, atau pejabat mengenai suatu hal
peristiwa, kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan sebagainya.
f. Teknik penulisan Berita
Berita merupakan fakta objektif yang bebas dari pendapat pribadi
termasuk dari jurnalis maupun editor. Berita adalah laporan tentang fakta secara
apa adanya dan tidak dibuat-buat kebenarannya. Fakih (2003: 45) berpendapat
bahwa, berita memiliki keterbatasan ruang, harus disampaikan secara efektif.
Bentuk yang dipakai adalah piramida terbalik. Artinya meletakkan unsur yang
terpenting dan utama dari suatu fakta pada bagian atas atau lead, diikuti detail
fakta pada tubuh, kesimpulan pada ekor atau penutup. Alasan penggunaan
piramida terbalik dalam menulis berita sebagai berikut:
a) Memudahkan khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa
untuk segera menemukan berita yang dianggap menarik atau
penting yang sedang dicari atau ingin diketahui.
b) Memudahkan reporter dan editor memotong bagian berita yang
dianggap kurang atau tidak penting ketika dihadapkan pada
21
kendala teknis, misalnaya berita terlalu panjang sementara
kapling atau ruangan yang tersedia sangat terbatas.
c) Memudahkan para jurnalis menyusun pesan berita melalui
rumus baku yang sudah sangat dikuasai sekaligus untuk
menghindari kemungkinan ada fakta atau informasi penting
yang terlewatkan tidak dilaporkan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun berita sebagai
berikut:
a) Penulis berita perlu memahami atau menguasai peristiwa yang
ditulis.
b) Penulis berita perlu menyakini masalah yang ditulis.
c) Masalah yang menjadi materi berita perlu ditonjolkan secara baik.
d) Berita yang ditulis menggunakan bahasa yang baik dan benar,
santun, berdasarkan fakta.
e) Penulis harus menyampaikan berita secara jujur, tepat, dan cepat.
e. Kalimat Efektif
Berita merupakan suatu informasi yang disampaikan dengan tepat.
Suatu informasi akan tersampaikan dengan baik kepada pembaca atau pendengar
jika penyampainya menggunakan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat
yang benar dan jelas serta mudah dipahami orang lain secara tepat. Adapun ciri-
ciri kalimat efektif, yaitu:
22
1. Kesepadanan dan kesatuan kalimat berarti, harus memiliki unsur-
unsur subjek dan predikat, objek, keterangan, dan pelengkap
sehingga melahirkan keterpaduan arti.
2. Kesejajaran bentuk berarti terdapat kesamaan penggunaan bentuk
bahasa yang digunakan dalam kalimat.
3. Penekanan berarti pemberian penekanan pada gagasan atau ide
pokok.
4. Kehematan berarti pemakaian kata frase atau bentuk lain yang
dianggap tidak diperlukan.
5. Kevariasian berarti sebuah kalimat merupakan satu komposisi yang
dapat memikat dan mengikat pembacanya.
f. Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Menulis Berita
Pembelajaran dalam menulis berita ada beberapa aspek yang digunakan
dalam penilaian diantaranya sebagai berikut:
a) Aspek kesesuaian judul.
b) Aspek kelengkapan unsur (apa, dimana, kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana).
c) Keruntutan.
d) Kalimat efektif.
e) Pilihan kata/ diksi.
f) Ketetapan ejaan.
g) Tampilan tulisan.
23
4. Model Pembelajaran Investigasi
Investigasi merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks.
Karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang
berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi (Isjoni, 2009:87).
Definisi di atas Joyce (2009:36), menyatakan bahwa investigasi merupakan model
pembelajaran yang dirancang untuk membimbing peserta didik dalam
memperjelas masalah, menelusuri berbagai perspektif dalam masalah tersebut,
dan mengkaji bersama untuk menguasai informasi, gagasan, dan skill yang secara
simultan. Model ini juga dapat mengembangkan kompetensi sosial.
Ciri-ciri model pembelajaran investigasi menurut Trianto (2009:79)
adalah sebagai berikut: (1) membutuhkan keterampilan komunikasi peserta didik
yang baik dan keterampilan inkuiri, (2) terciptanya kerjasama dalam kelompok
kompleks, (3) kelompok belajar heterogen, (4) peserta didik yang memilih
topiknya sendiri untuk diteliti, (5) pemecahan masalah dilakukan secara inkuiri
kompleks, (6) peserta didik menyiapkan dan mempresentasikan laporannya di
depan kelas.
Langkah-langkah model pembelajaran investigasi menurut Aqib
(2013:26), sebagai berikut: (1) Guru membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok heterogen. (2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas
kelompok. (3) Guru memanggil ketua tiap kelompok untuk satu materi tugas
sehingga tiap kelompok mendapat tugas satu materi yang berbeda dari kelompok
lain. (4) Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
kooperatif berisi penemuan. (5) Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua
24
menyampaikan hasil pembahasan kelompok. (6) Guru memberikan penjelasan
singkat sekaligus memberikan kesimpulan. (7) Evaluasi. (8) Penutup.
Pembelajaran investigasi merupakan model pembelajaran yang dapat melatih
peserta didik untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri, Isjoni (2009:87).
Keterlibatan peserta didik secara aktif dapat dilihat mulai dari pertama sampai
tahap akhir pembelajaran, sehingga tiap peserta didik dapat memiliki pemahaman
yang lebih kuat terhadap suatu materi. Pembelajaran menulis teks berita
memerlukan keterampilan berpikir siswa. Selain itu, dalam menulis berita akan
lebih baik apabila peserta didik ikut terlibat secara langsung dalam kejadian atau
peristiwa yang ditulis menjadi sebuah berita. Pembelajaran investigasi kelompok
ini menghadapkan peserta didik kepada permasalahan yang ada.
Siswa dituntut untuk bisa menemukan pokok-pokok permasalahan yang
ada sekaligus mencari solusinya berdasarkan rancangan penyelesaian yang telah
ditetapkan. Guru bertugas mengelola dan menertibkan proses kelompok tersebut,
membantu siswa menemukan dan mengelola informasi, dan memastikan bahwa
ada tingkatan kegiatan dan pembahasan yang dinamis. Dengan demikian, siswa
sudah memiliki modal dasar untuk mengembangkan menjadi sebuah berita.
Menurut Santoso (2011), dalam pemanfaatan model pembelajaran investigasi
terdapat kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
Kelebihan
a) Dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir
mandiri, kritis, kreatif, reflektif, dan produktif.
25
b) Dapat melatih siswa untuk mengembangkan sikap saling memahami
dan menghormati.
c) Dapat melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi.
d) Dapat menumbuhkan sikap saling bekerja sama antar siswa.
Kekurangan
a) Merupakan model paling kompleks dan paling sulit dilakukan dalam
proses belajar mengajar.
b) Dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang relative lama.
c) Sulit diterapkan apabila siswa tidak memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik.
B. Kerangka Pikir
Keterampilan menulis berita pada siswa kelas VIII MTs.Yapis Palemba
Kabupaten Kepulauan Selayar masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh kurangnya
kemampuan siswa menulis ide berita, dan siswa kurang mampu dalam menyusun
struktur kalimat yang tepat. Rendahnya keterampilan menulis siswa terlihat dari
proses pembelajaran karena masih menggunakan metode konvensional, metode
ceramah dan penugasan serta kurang variatif dalam memilih media maupun
sumber belajar.
Berdasarkan keadaan di atas peneliti akan menggunakan model
pembelajaran investigasi dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam
menulis berita khususnya pada siswa kelas VIII MTs. Yapis Palemba. Penerapan
26
keterlibatan siswa aktif dalam pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan siswa khususnya dalam aspek menulis teks berita.
Model pembelajaran investigasi dapat membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi, sehingga kejenuhan yang dialami siswa saat pembelajaran dapat
dihilangkan. Keterampilan menulis teks berita menggunakan model pembelajaran
investigasi diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar sehingga
tujuan pembelajaran akan tercapai. Setelah itu dianalisis sehingga menghasilkan
temuan.
27
Bagan 2.1 Kerangka Pikir
Pembelajaran Bahasa Indonesia
MenulisMembacaBerbicaraMenyimak
MASALAH
RendahnyaKeterampilan
Menulis Berita
Penerapan ModelPembelajaran
Investigasi
Temuan
28
C.Hipotesis
Jika model pembelajaran investigasi digunakan dalam pembelajaran
menulis berita, maka keterampilan menulis berita siswa kelas VIII MTs. Yapis
Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar dapat meningkat.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Menurut Suharsimi Arikunto (2008:3), penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar, berupa suatu tindakan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi didalam kelas secara bersama. Tindakan tersebut,
diberikan oleh guru atau arahan guru yang dilakukan oleh siswa. Jenis penelitian
ini, adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif yang berbentuk penelitian tindakan
kelas yang pelaksanaannya bersiklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu:
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan evaluasi, refleksi, secara
berulang sampai target yang diharapkan dapat tercapai.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksankan di MTs Yapis Palemba
Kabupaten Kepulauan Selayar Kelas VIII. Adapun subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VIII MTs Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar dengan
jumlah 30 orang.
C. Faktor yang Diselidiki
Faktor yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor proses yakni keterlaksananya proses belajar mengajar sesuai model
pembelajaran investigasi antara lain keaktifan siswa, interaksi guru dengan siswa
dan interaksi siswa dengan siswa.
30
30
2. Faktor hasil yaitu untuk melihat hasil belajar bahasa Indonesia khususnya
kemampuan menulis berita setelah diadakan tes dan untuk mengetahui respon
siswa setelah diterapkan model pembelajaran investigasi.
3. Respon siswa yaitu siswa bertanya materi pelajaran yang belum dipahami,
siswa mampu menjawab pertanyaan guru, siswa yang menyelesaikan tugas, siswa
yang meminta bantuan saat bekerja, dan yang melakukan kegiata lain saat bekerja.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus. Siklus
1dimulai dengan perencanaan pembelajaran sesuai dengan identifikasi yang
dilakukan oleh peneliti bersama guru yang mengajar di kelas VIII MTs. Yapis
Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar. Pelaksanaan siklus II sama dengan siklus
1. Berikut uraiannya.
31
1. Siklus 1
Siklus I ini terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, dan tahap refleksi. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai
keempat tahap tersebut.
a) Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap untuk menyusun rencana kegiatan
pembelajaran, merancang skenario pelaksanaan tindakan perangkat pembelajaran.
Pada perencanaan ini, dilakukan persiapan pembelajaran menulis berita
PERENCANAAN
PelaksanaanSIKLUS 1Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
PelaksanaanSIKLUS IIRefleksi
Pengamatan
Pelaporan hasil
32
diantaranya menyiapkan RPP, contoh-contoh berita, menyiapkan materi, dan
media pembelajaran.
b) Pelaksanaan Tindakan
Sesuai dengan RPP, peneliti mengajarkan materi menulis dengan model
pembelajaran investigasi sebagai berikut:
1) Memberikan tes awal untuk mengetahui kondisi siswa.
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
3) Menyampaikan materi mengenai kemampuan menulis berita.
c) Pengamatan dan Observasi
Selama pelaksanaan tindakan peneliti melakukan observasi. Pengamatan
dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan untuk refleksi siklus
berikutnya.
d) Refleksi
Pada tahap ini, peneliti bersama guru melakukan refleksi terkait penelitian
yang dilakukan.
2. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus II hampir sama seperti dengan siklus I.
Siklus II hanya menyempurnakan atau memperbaiki kekurangan pada siklus I.
a) Perencanan
Mengacu pada siklus 1, materinya adalah menulis berita melalui model
pembelajaran investigasi.
b) Tindakan
Langkah-langkah siklus II adalah sebagai berikut:
33
1) Memberikan tes untuk mengetahui perkembangan siswa.
2) Menyampaikan tujuan yang hendak dicapai
3) Menyampaikan materi menulis berita.
4) Menerapkan model pembelajaran investigasi.
5) Beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
6) Hasil kerja dikumpulkan kepada guru.
7) Peneliti memeriksa perkembangan siswa.
c) Pengamatan dan Observasi
Peneliti melakukan pengamatan dan observasi ketika pembelajaran
berlangsung. Peneliti mengamati perbandingan siklus I dan siklus II.
d) Refleksi
Pada tahap ini, peneliti bersama guru melakukan refleksi mengenai
proses, masalah, dan kendala selama penelitian ini. Guru memberi saran dan
tanggapan kepada peneliti mengenai tindakan yang telah dilaksanakan.
E. Instrumen Penelitian
1. Tes hasil Belajar Menulis berita
Bentuk tes yang disajikan adalah menjawab pertanyaan bacaan dengan
memberikan teks berita dengan menjawab pertanyaan 5 W + 1 H yang diajukan
peneliti. Tes hasil belajar diberikan kepada subjek penelitian untuk mengetahui
data akhir keterampilan menulis siswa. Instrumen penelitian ini disusun secara
fleksibel dengan harapan agar segala bentuk permasalahan yang mungkin timbul
dapat dicarikan solusinya.
34
1. Soal pemahaman isi berita mengacu pada indikator mampu menjawab
pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana tentang
berita yang dibaca.
Tabel . Daftar Penilaian Pemahaman isi berita
N
o
.
AspekPertanyaan
Aspek Deskripsi Sk
or
1
.
Apa Ketepatan Isi
Kelengkapan
isi
Penggunaan
Tanda baca
Jawaban yang ditulis tepat
Jawaban yang ditulis kurang tepat
Jawaban yang ditulis tidak tepat
Jawaban yang ditulis lengkap
Jawaban yang ditulis kurang lengkap
Jawaban yang ditulis tidak lengkap
Tidak ada kesalahan tanda baca
Terdapat sedikit kesalahan penggunaan
tanda baca.
Sebagian besar penulisan tanda baca
salah
Penggunaan tanda baca salah semua
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
35
2
.
Siapa Ketepatan Isi
Kelengkapan
isi
Penggunaan
tanda baca
Jawaban yang ditulis tepat
Jawaban yang ditulis kurang tepat
Jawaban yang ditulis tidak tepat
Jawaban yang ditulis lengkap
Jawaban yang ditulis kurang lengkap
Jawaban yang ditulis tidak lengkap
Tidak ada Kesalahan tanda baca
Terdapat sedikit kesalahan penggunaan
tanda baca.
Sebagian besar penulisan tanda baca
salah
Penggunaan tanda baca salah semua
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
3 Dimana Ketepatan Isi
Kelengkapan
isi
Penggunaan
tanda baca
Jawaban yang ditulis tepat
Jawaban yang ditulis kurang tepat
Jawaban yang ditulis tidak tepat
Jawaban yang ditulis lengkap
Jawaban yang ditulis kurang lengkap
Jawaban yang ditulis tidak lengkap
Tidak ada kesalahan tanda baca
Terdapat sedikit kesalahan penggunaan
tanda baca.
Sebagian besar penulisan tanda baca
salah.
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
36
Penggunaan tanda baca salah semua
4
.
Kapan Ketepatan isi
Kelengkapan
isi
Penggunaan
tanda baca
Jawaban yang ditulis tepat
Jawaban yang ditulis kurang tepat
Jawaban yang ditulis tidak tepat
Jawaban yang ditulis lengkap
Jawaban yang ditulis kurang lengkap
Jawaban yang ditulis tidak lengkap
Tidak ada kesalahan tanda baca
Terdapat sedikit kesalahan penggunaan
tanda baca.
Sebagian besar penulisan tanda baca
salah.
Penggunaan tanda baca salah semua
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
5
.
Kapan Ketepatan isi
Kelengkapan
Isi
Penggunaan
tanda baca
Jawaban yang ditulis tepat
Jawaban yang ditulis kurang tepat
Jawaban yang ditulis tidak tepat
Jawaban yang ditulis lengkap
Jawaban yang ditulis kurang lengkap
Jawaban yang ditulis tidak lengkap
Tidak ada kesalahan tanda baca
Terdapat sedikit penggunaan tanda baca
Sebagian besar penulisan tanda baca
salah.
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
37
Penggunaan tanda baca salah semua
6
.
Bagaimana Ketepatan isi
Kelengkapan
isi
Penggunaan
tanda baca
Jawaban yang ditulis tepat
Jawaban yang ditulis kurang tepat
Jawaban yang ditulis tidak tepat
Jawaban yang ditulis lengkap
Jawaban yang ditulis kurang lengkap
Jawaban yang ditulis tidak lengkap
Tidak ada kesalahan tanda baca
Terdapat sedikit penggunaan tanda baca
Sebagian besar penulisan tanda baca
salah
Penggunaan tanda baca salah semua
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
Skor Maksimal 60
( Modifikasi Dari Sulastriningsih, 2010 )
2. Untuk soal essai terbuka mengacu pada indikator mampu menuliskan kembali
isi berita yang telah dibaca. Pedoman penilaian dan kategori penilaiannya
sebagai berikut.
Tabel . Daftar Penilaian Kemampuan menuliskan kembali Isi berita
No Aspek Penilaian Skor
1. Ketetapan
tepat 3
38
kurang tepat
tidak tepat
2
1
2. Kelogisan
Logis
Kurang Logis
Tidak Logis
3
2
1
3. Kesistematisan
Sistematis
Kurang sistematis
Tidak sistematis
3
2
1
4. Kelengkapan
Lengkap
Kurang lengkap
Tidak lengkap
3
2
1
5. Ejaaan
Tidak terdapat kesalahan ejaan
Terdapat sedikit kesalahan ejaaan
Sebagian besar penggunaan ejaan salah
Penggunaan ejaan salah semua
4
3
2
1
6. Struktur kalimat
Sempurna
Sedikit kesalahan
Banyak kesalahan
4
3
2
39
Salah semua 1
Skor Maksimal 20
Tabel. Daftar Penilaian Indikator Menulis Berita
No. Indikator Skor Maksimal
1. Mampu menjawab apa, siapa, dimana, kapan,
mengapa, dan bagaimana tentang berita yang
dibaca.
60
2. Mampu menuliskan kembali isi berita 20
Jumlah skor 80
Indikator penelitian tindakan kelas ini adalah terjadinya peningkatan skor
rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia khususnya kemampuan menulis berita dari
siklus 1 ke siklus II. Selain itu, juga terdiri dengan meningkatnya aktivitas positif
siswa dan guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik. Indikator sebagai
tolak ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan yang
telah ditetapkan oleh sekolah, adapun nilai KKm untuk bidang pengembangan
bahasa Indonesia yakni kemampuan menulis adalah 70 artinya siswa telah
dinyatakan melampaui ketuntasan belajar jika telah memperoleh nilai 70, jika
nilai yang diperoleh siswa dibawah 70, maka belum dinyatakan tuntas. Adapun
persentase ketuntasan belajar secara klasikal 80% dari jumlah siswa yang telah
tuntas belajar.
40
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara langsung aktivitas
belajar siswa kelas VIII MTs. Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar
dengan penerapan model pembelajaran investigasi.
Tabel Lembar observasi / pengamatan Aktivitas
No Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Aktif Kurang
Aktif
Tidak aktif
1. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang disampaikan
oleh guru.
2. Siswa menyimak informasi materi
pembelajaran.
3. Siswa menjelaskan pengertian
berita
4. Siswa membaca berita
5. Siswa menuliskan unsur-unsur
berita yang telah dibaca
6. Siswa bergabung dengan teman
disampingnya untuk membahas
unsur-unsur berita yang telah
dibaca
7. Siswa mengungkapkan kembali
41
unsur-unsur berita dalam
kelompok
8. Siswa melakukan diskusi dengan
teman kelompoknya
9. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
10. . Siswa menangapi isi berita yang di
ungkap temannya
F. Teknik Pengumpulan data
Untuk memperoleh hasil dan kesimpulan maka diperlukan teknik
pengumpulan data, yaitu tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menulis berita. Sedangkan teknik non tes
digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa terhadap pembelajaran menulis berita
dengan menggunakan pembelajaran model investigasi.
1. Teknik tes
Penelitian ini diperoleh dengan menggunkan teknik tes . Tes dilakukan
sebanyak dua kali, yaitu siklus I dan siklus II. Pengumpulan data tes ini dilakukan
untuk mengungkapkan pemahaman siswa terhadap materi menulis. Adapun soal
yang digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan menentukan unsur-unsur berita dan menuliskan kembali unsur-unsur
berita yang telah dibaca. Pada hasil teks siklus 1 di analisis, dari hasil analisis
42
akan diketahui kelemahan siswa menulis berita. Selanjutnya sebagai dasar untuk
mengetahui tes disiklus II, dapat diketahui peningkatan keterampilan menulis
berita menggunakan model pembelajaran investigasi.
2.Teknik non tes
Teknik nontes penelitian ini observasi. Teknik observasi dilakukan pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui
aktivitas dan perilaku siswa, baik positif maupun negatif mulai dari awal
pembelajaran sampai akhir. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu berupa foto pada saat pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini bertujuan
memberikan gambaran bagaimana proses pembelajaran menulis rangkuman buku
ini berlangsung. Dokumentasi dapat memberikan deskripsi secara visual tentang
keaktifan siswa dalam kelas, perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran,
bagaimana siswa memperhatikan guru pada saat mengajar, kegiatan siswa dan
mengerjakan latihan soal, berdiskusi serta alur proses pembelajaran menulis
rangkuman ini.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipakai penelitian ini yaitu, kuantitatif dan
kualitatif.
1. Analisis Kuantitatif
Model pembelajaran investigasi digunakan untuk meningkatkan
kemampuan menulis berita siswa kelas VIII MTs Yapis Palemba Kabupaten
Kepulauan Selayar yang diterapkan dengan keberhasilan belajar. Siswa yang
memperoleh nilai 70 keatas maka pembelajaran menulis berita menggunakan
43
model pembelajaran investigasi dapat dikatakan berhasil dengan efektif. Taraf
keberhasilan siswa dikatakan berhasil apabila, mencapai nilai baik dan sangat
baik. Penilaian dilakukan dengan rumus:
Nilai akhir = ( ) × (100)Rentang nilai dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Rentang nilai
No. Rentang Skor Keterangan
1. 85-100 Sangat tinggi
2. 75-84 Tinggi
3. 65-74 Sedang
4. 55-64 Rendah
5. < 50 Sangat Rendah
2. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif untuk memberi gambaran aktivitas siswa dalam
pembelajaran menulis berita melalui penerapan model pembelajaran investigasi
mengacu pada data nontes yang berupa observasi.
Data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II dibandingkan dengan cara
melihat hasil tes dan non tes, sehingga akan dapat diketahui adanya perubahan
perilaku siswa dan peningkatan kemampuan Menulis berita melalui model
pembelajaran investigasi.
44
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa dinyatakan berhasil jika secara individual mendapatkan nilai minimal
70.
2. Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil jika 85% telah mencapai KKM yaitu
70.
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Permasalahan utama penelitian adalah untuk meningkatkan keterampilan
menulis berita menggunakan model pembelajaran investigasi pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi.
1. Deskripsi Hasil Penelitian Data Perencanaan dan Data Pelaksanaan
Pembelajaran
a. Siklus 1
1) Perencanaan
Pada siklus 1, tahap perencanaan peneliti dan guru berkolaborasi membuat
desain pembelajaran menulis berita melalui penerapan model pembelajaran
investigasi. Peneliti bertemu guru yang mengajar bahasa Indonesia untuk
membahas masalah atau kendala yang dialami guru dan siswa untuk pembelajaran
menulis berita. Selain mendiskusikan masalah-masalah yang menjadi hambatan
siswa dan guru. Ditahap ini, peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan tiga kali pertemuan (6x40
menit). Selain itu, guru dan peneliti saling memberi masukan yang berkaitan
dengan sumber belajar, waktu, media pembelajaran, alat evaluasi dan langkah-
langkah model pembelajaran investigasi untuk pembelajaran menulis berita.
Pada tahap ini peneliti dan guru juga membuat pedoman lembar tes
observasi untuk mengamati aktivitas dan kondisi pembelajaran siswa di kelas saat
46
46
melakukan tindakan secara langsung. Selain itu, itu peneliti juga menyusun alat
evaluasi sebagai alat ukur untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
kemampuan menulis berita siswa setelah menggunakan model pembelajaran
investigasi.
2) Pelaksanaan Tindakan
(a) Pertemuan pertama
Dipertemuan pertama, guru menyampaikan materi pembelajaran yang
ingin dicapai yaitu, menentukan unsur-unsur berita. Penekanan pembelajaran
pada pertemuan pertama ini adalah kemampuan awal siswa mengenai unsur-unsur
berita, serta langkah-langkah penggunaan model pembelajaran investigasi. Guru
menjelaskan mengenai unsur-unsur berita yang meliputi apa, siapa, di mana,
kapan, mengapa, dan bagaimana. Setelah materi mengenai unsur-unsur berita
dijelaskan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang belum dipahami terkait materi yang telah dijelaskan. Siswa
membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, kemudian siswa berdiskusi
tentang materi unsur-unsur berita yang telah disimak dari penjelasan guru.
Selanjutnya siswa merangkum materi unsur-unsur berita yang telah didengarkan
dan didiskusikan pada buku catatan masing-masing. Guru menyuruh siswa untuk
mempelajari unsur- unsur berita yang telah dijelaskan meliputi 5W+1H di rumah.
( b ) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dalam kegiatan pembelajaran menulis diterapkan
model pembelajaran investigasi. Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan
diajarkan yaitu, menentukan unsur-unsur berita, setelah itu, siswa dibagi beberapa
47
kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Guru membagikan berita, kemudian siswa
membaca berita yang sudah didapat. Setelah siswa membaca berita, guru
memberikan soal dalam bentuk tulisan. Selanjutnya siswa menjawab soal
berdasarkan berita yang telah dibaca. Kemudian siswa mengungkapkan hasil
bacaannya masing-masing dalam kelompok kemudian melakukan diskusi. Setelah
itu diperoleh kesepakatan diskusi, siswa menuliskan jawaban tersebut di kertas
lembar jawaban.
( c ) Pertemuan ketiga
Pada pertemuan ketiga diadakan presentasi hasil diskusi kelompok. Tiap-
tiap kelompok memilih juru bicara untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Kelima kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara bergiliran, kemudian
kelompok lain memberi tanggapan.
3) Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran menulis
berita siklus I maka, diperoleh gambaran bahwa kegiatan pelaksanaan belum
maksimal atau belum terlaksana dengan baik. Secara rinci, kegiatan menulis berita
pada siswa MTs. Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar pada siklus I
dapat diamati pada tabel berikut.
48
Tabel 2 Lembar observasi / pengamatan aktivitas siswa siklus I
No Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Aktif Kurang
Aktif
Tidak aktif
1. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang akan
disampaikan oleh guru
30 - _
2. Siswa menyimak informasi materi
pembelajaran
21 5 4
3. Siswa menjelaskan pengertian
berita
10 20
4. Siswa membaca berita 16 14 -
5. Siswa menuliskan unsur-unsur
berita yang telah dibaca
20 5 5
6. Siswa bergabung dengan teman
disampingnya untuk membahas
unsur-unsur berita yang telah
dibaca
13 17 -
7. Siswa mengungkapkan kembali
unsur-unsur berita dalam
kelompok
5 15 10
8. Siswa melakukan diskusi dengan
teman kelompoknya
5 12 13
49
9. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
1 3 2
10. . Siswa menangapi isi berita yang di
ungkap temannya
5 15 10
Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa siklus I menunjukkan bahwa
kegiatan awal pembelajaran, mulai kegiatan menyimak tujuan pembelajaran
semua siswa tampak aktif, menyimak informasi materi pembelajaran hanya 21
siswa yang aktif, 5 yang kurang aktif, dan 4 siwa yang tidak aktif. Dikegiatan
pengenalan materi pembelajaran mengenai berita ( pengertian dan unsur-unsur
berita ) ada 10 kurang aktif, dan 20 siswa tampak tidak dalam mengemukakan
pendapatnya.
Kegiatan membaca berita ada 16 yang tampak aktif dan 14 siswa yang
kurang aktif, karena masih ada yang bercerita dengan teman disampingnya pada
waktu membaca berita yang sedang berlangsung. Pada saat siswa diberi soal
untuk menentukan unsur-unsur berita ada 20 yang aktif, 5 siswa yang kurang
aktif, dan 5 siswa tampak tidak aktif. Pada saat siswa bergabung dengan teman
disampingnya untuk membahas unsur-unsur berita yang telah dibaca 13 siswa
yang aktif dan 17 siswa yang tampak kurang aktif. Pada saat siswa
mengungkapkan kembali unsur-unsur berita dalam kelompok hanya 5 siswa yang
aktif, 15 siswa yang kurang aktif, dan 10 tampak tidak aktif. Pada saat siswa
melakukan diskusi dengan teman kelompoknya hanya 5 siswa yang aktif, 12
50
siswa kurang aktif, dan 13 tampak tidak aktif. Dan saat perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya hanya 1 kelompok yang aktif, 3 kelompok
yang kurang aktif dan 2 kelompok tidak aktif. Namun, ada 5 tampak aktif
menanggapi isi berita yang diungkapkan oleh temannya, 15 siswa kurang aktif
dan 10 siswa tidak aktif. Hal ini disebabkan adanya rasa malu dan takut untuk
mengemukakan gagasannya.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan, secara bekerjasama antara peneliti dan guru
untuk membahas dan menyimpulkan temuan dan hasil penelitian disiklus 1.
Berdasarkan data proses disiklus I dapat diketahui bahwa dalam proses
pembelajaran menulis berita terdapat siswa berperilaku aktif dan tidak aktif
selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa yang berperilaku aktif, berarti
bersikap positif terhadap pembelajaran sedangkan siswa yang tidak aktif
menunujukkan sikap negatif terhadap pembelajaran. Siswa yang berperilaku tidak
aktif, misalnya siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, siswa berbicara
dengan temannya, siswa meremehkan kegiatan menulis berita, siswa tidak
bersemangat dalam mengerjakan tes. Perilaku negatif yang ditunjukkan siswa ini
mengakibatkan pembelajaran menulis berita kurang kondusif.
Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat beberapa perilaku negatif yang
ditunjukan siswa, yaitu saat guru memberikan penjelasan, ada siswa yang tidak
memperhatikan karena terbukti ada siswa yang berbicara dengan temannya. Masih
ada siswa yang meremehkan kegiatan menulis berita, hal ini disebabkan karena
51
kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa tidak bersemangat dalam
mengerjakan tes dan keaktifan siswa di kelas juga masih rendah.
Jadi, perilaku negatif siswa harus diperbaiki lagi ke arah yang lebih baik.
Untuk mencapai pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan, maka hal-hal
tersebut kiranya harus dicari jalan keluar untuk kemudian diterapkan pada
pembelajaran selanjutnya. Hal-hal yang perlu dilakukan berkenaan dengan upaya
perbaikan untuk kemudian diterapkan pada siklus II, yaitu memberikan motivasi
pada siswa agar lebih giat lagi dalam menulis berita.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Pada siklus I masih ada proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran
yang masih dianggap kurang, maka aktifitas tindakan dilanjutkan pada siklus II.
Siklus II peneliti dan guru merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran tetap
sama dengan siklus I, hanya pelaksanaannya akan lebih dimaksimalkan pada
kekurangan-kekurangan di siklus I. Upaya ini dilakukan agar setiap siswa dapat
menulis berita dengan baik, jelas dan benar. Di siklus II guru mengusahakan agar
dapat memberikan motivasi kepada siswa, supaya siswa dapat lebih percaya diri
dan semangat dalam mengikuti pembelajaran menulis berita.
2) Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan keempat
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan di siklus I, dapat diketahui
bahwa hambatan terbesar yang dialami siswa adalah kesulitan menulis berita
karena tidak memahami berita secara jelas sehingga, menyebabkan siswa kurang
52
semangat. Karena di siklus II harus diupayakan agar guru menggunakan model
pembelajaran yang tepat agar siswa dapat menulis berita dengan baik, jelas dan
benar. Selain itu, hambatan yang dialami siswa, tidak kalah penting yang harus
diperbaiki adalah peran guru disaat proses pembelajaran.
Dikegiatan awal, guru mengidentifikasi keadaan siswa dengan melihat,
minat, kesiapan, motivasi, kondisi fisik siswa, setelah itu, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran kepada siswa yakni mampu menentukan unsur-unsur berita
yang meliputi apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana. Kemudian
guru memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan kesadaran bahwa
mereka mampu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Selanjutnya diterapkan model pembelajaran investigasi. Pelaksanaan tindakan di
siklus II ini secara sama dengan siklus I.
( b ) Pertemuan Kelima
Pada pertemuan kelima dalam kegiatan pembelajaran diterapkan model
pembelajaran investigasi. Langkah pertama, guru membagi peserta didik beberapa
kelompok heterogen. Kedua, guru menjelaskan maksud pembelajaran, tugas
kelompok yaitu, menentukan unsur-unsur berita yang telah dibaca. Ketiga, guru
memangil ketua tiap kelompok untuk satu materi tugas sehingga, tiap kelompok
mendapat tugas dengan materi yang berbeda dari kelompok lain. Keempat
masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif
berisi penemuan. Kelima setelah diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan
pembahasan kelompok. Keenam, guru memberikan penjelasan secara singkat
sekaligus memberikan kesimpulan. Ketujuh, evaluasi. Kedelapan, penutup.
53
Setelah diperoleh kesepakatan diskusi, siswa menuliskan jawaban tersebut di
lembar jawaban masing-masing.
( c ) Pertemuan Keenam
Kegiatan dipertemuan keenam sama halnya dengan kegiatan di siklus I
yaitu, fase presentasi berupa presentasi hasil diskusi kelompok. Tiap-tiap
kelompok memilih juru bicara untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Kelima
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara bergiliran, kemudian
kelompok yang lain memberikan tanggapan.
3) Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan, kegiatan pembelajaran menulis berita
menggunakan model pembelajaran investigasi di siklus II, maka diperoleh
gambaran sebagai berikut.
Tabel 3. lembar observasi / Pengamatan aktivitas siswa siklus II
No Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Aktif Kurang
Aktif
Tidak aktif
1. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang disampaikan
oleh guru.
30 - _
2. Siswa mendengarkan informasi
materi pembelajaran
26 4 -
3. Siswa menjelaskan pengertian 20 10 -
54
berita
4. Siswa membaca berita 25 4 1
5. Siswa menuliskan unsur-unsur
berita yang telah dibaca
23 6 1
6. Siswa bergabung dengan teman
disampingnya untuk membahas
unsur-unsur berita yang telah
dibaca
17 14 -
7. Siswa mengungkapkan kembali
unsur-unsur berita dalam
kelompok
25 5
8. Siswa melakukan diskusi dengan
teman kelompoknya
24 6 -
9. Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
diskusinya
6 - -
10. . Siswa menangapi isi berita yang di
ungkap temannya
20 10 -
Berdasarkan pengamatan ini, tampak ada peningkatan dalam proses
pembelajaran. Secara umum, siswa tampak aktif mulai kegiatan menyimak
tujuan pembelajaran semua siswa tampak aktif, menyimak informasi materi
pembelajaran hanya 26 siswa yang aktif, 4 yang kurang aktif. Dikegiatan
55
pengenalan materi pembelajaran mengenai berita ( pengertian dan unsur-unsur
berita ) ada 20 aktif, dan 10 siswa tampak kurang aktif dalam mengemukakan
pendapatnya.
Pada kegiatan membaca berita ada 25 yang tampak aktif dan 4 kurang
aktif, dan 1 siswa tidak aktif. Pada saat siswa diberi soal untuk menentukan
unsur-unsur berita ada 23 yang aktif, 6 siswa yang kurang aktif, dan 1 siswa
tampak tidak aktif. Pada saat siswa bergabung dengan teman disampingnya untuk
membahas unsur-unsur berita yang telah dibaca 17 siswa yang aktif dan 14 siswa
yang tampak kurang aktif. Pada saat siswa mengungkapkan kembali unsur-unsur
berita dalam kelompok hanya 25 siswa yang aktif, 5 siswa yang kurang aktif Pada
saat siswa melakukan diskusi dengan teman kelompoknya hanya 24 siswa yang
aktif, 6 siswa kurang aktif. Dan saat perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya semua kelompok tampak aktif. Namun, ada 20 siswa tampak
aktif menanggapi isi berita yang disampaikan temannya 10 siswa kurang aktif
dalam mengemukakan gagasannya. Dengan demikian, proses pembelajaran
menulis berita pada siklus II dapat dikatakan meningkat daripada siklus I.
4) Refleksi
Pembelajaran yang dilakukan di siklus II ini merupakan tindakan
perbaikan dari pembelajaran, pada siklus I banyak ditemui kesulitan-kesulitan
yang hadapi siswa. Kesulitan tersebut kemudian dicarikan jalan keluarnya
kemudian diterapkan pada pembelajaran siklus II. Pada pembelajaran disiklus II,
guru berusah mengingkatkan kembali mengenai unsur-unsur berita dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan berita. Setelah
56
melalui perbaikan demi perbaikan, berdasarkan hasil observasi dan evaluasi
selama proses pembelajaran berlangsung dapat dinyatakan bahwa perilaku dan
kemampuan siswa sudah memuaskan.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Data Evaluasi Pembelajaran
Hasil penelitian untuk data hasil pembelajaran berupa tes kemampuan
siswa.
a. Siklus I
Pada siklus siswa I menulis berita mengenai peristiwa “ FAJAR, 17 Maret
2020” . Berdasarkan berita mengenai peristiwa “ FAJAR, 17 Maret 2020” telah
disusun soal pemahaman isi berita yang mengacu pada indikator mampu
menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana
berdasarkan berita yang telah dibaca. Soal essai terbuka yang mengacu pada
indikator mampu menulis kembali isi berita yang telah dibaca. Soal pemahaman
isi berita dengan berjumlah 6 nomor, Sedangkan untuk soal essai terdiri atas 1
soal. Tujuan dari pemberian soal tersebut untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap penilaian kumulati Siklus I beserta penjelasannya.
1) Penilaian Indikator Menulis berita
(a) Penilaian Pemahaman Isi Berita
Untuk soal pemahaman isi berita mengacu pada indikator mampu
menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana
tentang berita yang telah dibaca.
57
Tabel 4. Daftar penilaian Indikator mampu menjawab Pertanyaaan 5W
+ 1 H Siklus I.
No. Kategori Rentang skor Frek. %
1. Sangat Tinggi 85-100 5 16,6%
2. Tinggi 75-84 10 33,3%
3. Sedang 65-74 10 33,3%
4. Rendah 55-64 0 0%
5. Sangat Rendah <54 5 16,6%
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel diatas dari, nilai rata-rata kumulatif mampu menjawab
pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana dapat dilihat
pada tabel. Pada tabel diatas menunjukkan 5 siswa atau sebesar 16,6% yang
mencapai kategori sangat tinggi dengan rentang skor 85-100. Kategori tinggi
dengan rentang skor 75-84 dicapai 10 siswa dengan presentasinya 33,3%.
Kategori sedang dengan rentang skor 65-74 dicapai 10 siswa berarti 33,3%.
Kategori rendah dengan rentang skor 55-64 tidak ada siswa yang mendapat nilai
tersebut. Sedangkan kategori sangat rendah dengan rentang skor <54 dicapai 5
siswa dengan presentasi 16,6%..
Berdasarkan data diatas dapat di simpulkan bahwa kemampuan siswa
dalam memahami isi berita masih kurang dan belum memahami standar
ketuntasan. Sehingga masih perlu dilakukan pembelajaran siklus II agar diperoleh
hasil yang lebih maksimal.
58
( b ) Penilaian Esai
Untuk soal esai terbuka mengacu pada indikator mampu menuliskan
kembali isi berita yang telah dibaca.
Tabel 5. Penilaian Indikator Mampu Menuliskan kembali Isi Berita
No Kategori Rentang Skor Frek. %
1. Sangat Tinggi 85-100 5 16,6%
2. Tinggi 75-84 15 50,%
3. Sedang 65-74 0 0%
4. Rendah 55-64 0 0%
5. Sangat Rendah <54 10 33,3%
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel dari 30 siswa yang ada, kategori sangat tinggi dengan
rentang skor 85-100 dicapai oleh 5 siswa dengan presentasenya 16,6%. Kategori
tinggi dengan rentang skor 75-84 dicapai oleh 15 siswa dengan presentasenya
50%. Kategori sedang dengan rentang skor 65-74 tidak ada siswa yang mencapai
nilai tersebut. Kategori rendah dengan rentang skor 55-64 tidak ada siswa yang
mencapainya.Sedangkan kategori sangat rendah dengan rentang skor <54 ada 10
siswa dengan presentase 33,3%.
Berdasarkan data diatas diatas dapat dismpulkan bahawa kemampuan
siswa dalam menuliskan kembali isi berita sudah memenuhi standar ketuntasan.
Namun masih perlu dilakukan pembelajaran siklus II agar diperoleh hasil yang
lebih maksimal.
( c ) Penilaian Ketuntasan
59
Tabel 6 Kategori Ketercapaian Keterampilan Menulis Berita dengan
Model Pembelajaran Investigasi Siswa Kelasa VIII MTs. Yapis Palemba
Kabupaten Kepulauan Selayar Siklus I.
Tes
Belajar Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase
%
Siklus I Nilai 70 ke
atas
Tuntas 20 66,6%
Nilai 69 ke
bawah
Tidak Tuntas 10 33,3%
30 100%
Berdasarkan tabel, terlihat bahwa presentase keterampilan menulis berita
dengan model pembelajaran investigasi siswa siklus 1 sebesar 66,6% atau 20
orang dari 10 siswa berada dalam kategori tuntas dan 33,3 % atau 10 orang siswa
dari 30 siswa perlu melakukan perbaikan karena belum mencapai kriteria
ketuntasan individual.
Berdasarkan data diatas disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis
berita sudah mencapai standar yang telah ditentukan yaitu 70. Namun, masih
perlu dilakukan pemantapan dari segi proses agar diperoleh hasil yang lebih
maksimal.
b. Siklus II
Hasil tes siklus II diperoleh dari pelaksanaan menulis berita. Berita yang
baca mengenai peristiwa ‘’ Stock gula semakin menipis”. Hasil tes siklus II, sama
60
dengan siklus I yaitu berupa hasil tes mengukur pemahaman isi berita yang
dibaca.
1) Penilaian indikator menulis berita
(a) Untuk soal pemahaman isi berita
Untuk soal pemahaman isi berita mengacu pada indikator mampu
menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana tentang berita
yang dibaca.
Tabel 7 Daftar Penilaian Indikator mampu menjawab pertanyaan 5W+1H Siklus
II.
No Kategori Rentang Skor Frek %
1. Sangat Tinggi 85-100 20 66,6%
2. Tinggi 75-84 10 33,3%
3. Sedang 65-74 0 0%
4. Rendah 55-64 0 0%
5. Sangat Rendah <54 0 0%
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel diatas, daftar penilaian indikator mampu menjawab
pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana dapat dilihat
pada tabel. Pada tabel diatas menunjukkan 20 siswa atau sebesar 66,6% yang
mencapai kategori sangat tinggi dengan rentang skor 85-100. Kategori tinggi
dengan rentang skor 75-84 dicapai oleh 10 siswa dengan presentasinya 31%.
Kategori sedang dengan rentang skor 65-74 tidak ada siswa yang mencapai nilai
tersebut. Kategori rendah dengan rentang skor 55-64 tidak ada siswa yang
61
mencapai nilai tersebut. Sedangkan untuk kategori sangat rendah dengan rentang
skor <54 tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai tersebut.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa
dalam memahami isi berita sudah memenuhi standar ketuntasan, artinya
keterampilan siswa dalam penguasaan aspek apa, siapa, di mana, kapan, mengapa
dan bagaimana pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari ketegori rendah
menjadi kategori tinggi.
(b) Penilaian Essai
Untuk soal essai terbuka mengacu pada indikator mampu menuliskan isi
berita yang di baca.
Tabel 8 Daftar Penilaian indikator mampu menuliskan kembali isi berita Siklus II.
No Kategori Rentang skor Frek %
1. Sangat Tinggi 85-100 20 66,6%
2. Tinggi 75-84 10 33,3%
3. Sedang 65-74 0 0%
4. Rendah 55-64 0 0%
5. Sangat Rendah <54 0 0%
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel diatas dari 30 siswa, ada 20 siswa dengan presentase 68,9%
yang mampu mencapai kategori sangat tinggi dengan rentang skor 85-100.
Kategori tinggi dengan rentang skor 75-84 dicapai 10 siswa dengan presentase
sebesar 33,3%. Kategori sedang dengan rentang skor 65-74 dan kategori rendah
62
dengan rentang skor 55-64 dan kategori sangat rendah dengan rentang skor <54
tidak ada siswa yang mendapat nilai tersebut. Berdasarkan data diatas pada siklus
II kemampuan siswa dalam menuliskan kembali isi sudah meningkat dibanding
siklus I.
(c) Penilaian Ketuntasan
Tabel 9 Kategori Ketercapaian Keterampilan Menulis Berita dengan
Model Pembelajaran Investigasi siswa Kelas VIII MTs. Yapis Palemba
Kabupaten kepulauan Selayar.
Tes Belajar Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase %
Siklus II Nilai 70 ke
atas
Tuntas 30 100%
Nilai 69 ke
bawah
- - -
Jumlah 30 100%
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan kemampuan siswa dalam menulis
berita sudah memuaskan karena nilai rata-rata yang dicapai sebesar 86,4 Hasil
tersebut sudah menunjukkan adanya peningkatan dari siklus 1 dengan nilai rata-
rata 65,4 termasuk kategori sedang menjadi 86,4 termasuk kategori sangat tinggi.
B. Pembahasan
1. Pembahasan Siklus 1
Ditaahap perencanaan, peneliti melakukan diskusi dengan guru yang
mengajar bahasa Indonesia untuk membahas masalah atau kendala yang dialami
siswa dalam menulis berita dengan harapan akan diselesaikan melalui model
63
pembelajaran investigasi. Peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan tiga kali pertemuan. Setelah itu, guru dan peneliti
saling memberi masukan yang berkaitan dengan sumbel belajar, waktu, media
pembelajaran, alat evaluasi dan langkah-langkah model pembelajaran investigasi.
Pada tahap ini peneliti dan guru membuat pedoman lembar observasi
untuk mengetahui kondisi pembelajaran di kelas pada pelaksanaan tindakan
berlangsung sebagai pedoman dan pengamatan. Juga telah menyusun alat evaluasi
sebagai alat ukur untuk mengetahui seberapa besar peningkatan menulis berita
setelah menggunakan model pembelajaran investigasi.
Di tahap pelaksanaan tindakan, aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan
bahwa pada kegiatan awal pembelajaran, mulai pada kegiatan menyimak tujuan
pembelajaran, menyimak informasi materi pembelajaran siswa tampak aktif. Akan
tetapi, pada kegiatan pengenalan berita pembelajaran mengenai berita, (
pengertian dan unsur-unsur berita) siswa tidak aktif dalam mengemukakan
pendapatnya. Dikegiatan membaca berita siswa juga tampak kurang aktif, masih
ada siswa yang berbicara dengan teman disampingnya saat pembicaraan berita
sedang berlangsung. Akan tetapi, disaat siswa diberi soal untuk menentukan
unsur-unsur berita, dan pada saat siswa bergabung dengan teman disampingnya
untuk membahas unsur-unsur berita yang telah dibaca, pada saat mengungkapkan
kembali unsur-unsur berita dalam kelompok, pada saat siswa melakukan diskusi
dengan teman kelomponya, dan pada saat perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya, siswa tampak aktif. Namun, masih ada siswa
64
tampak tidak aktif dalam menanggapi isi berita yang diungkapkan oleh temannya.
Hal ini, diakibatkan oleh rasa malu dan takut untuk mengemukakan gagasannya.
Berdasarkan hasil pengamatan dikegiatan pembelajaran berlangsung,
menunjukkan penelitian tindakan kelas pada siklus I belum berhasil. Hasil tes
yang dikumpulkan dari 30 siswa pada siklus I ditelaah dan diperiksa secara cermat
berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Hasil menunjukkan
kemampuan siswa menulis berita sudah baik. Perolehan skor rata-rata mencapai
65,4 Hasil tersebut menunjukkan kemampuan siswa menulis berita mencapai nilai
kategori sedang.
2. Pembahasan Siklus II
Ditahap perencanaan siklus II, peneliti dan guru merumuskan rencana
pelaksanaan pembelajaran disiklus I tetap sama. Hanya pelaksanaan yang
dilakukan akan lebih dimaksimalkan kekurangan disiklus I. Pada siklus II
diupayakan agar guru dapat memberikan motivasi kepada siswa pada tiap
pertemuan. Siswa dapat lebih semangat pada saat proses pembelajaran menulis
berita.
Aktivitas siswa disiklus II mengalami perubahan. Secara umum, siswa
aktif mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Siswa tampak
aktif menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa aktif
menyimak materi pembelajaran, aktif menjelaskan pengertian berita, membaca
berita, menuliskan unsur-unsur berita yang telah dibaca, aktif mengungkapkan
kembali isi berita, aktif melakukan diskusi dengan teman kelompoknya, aktif
menanggapi isi berita yang diungkapkan temannya.
65
Secara umum frekuensi hasil tes siswa dalam menulis berita berdasarkan
kriteria penilaian mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata yang
diperoleh siswa yaitu 65,4 dengan kategori sedang meningkat menjadi 86,4
dengan kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil
pembelajaran sebagai dampak dari proses pembelajaran yang dilaksanakan.
66
66
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil uraian penelitian dan pembahasan maka, disimpulakan
sebagai berikut.
Perencanaan pada pembelajaran menulis berita dilaksanakan dengan
membahas masalah atau kendala yang dialami guru dan siswa pada saat
pembelajaran menulis berita. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP
) dan pedoman lembar observasi.
Dipelaksanaan pembelajaran menulis berita meningkat pada saat proses
pembelajaran. Siswa mengalami perubahan perilaku yang lebih baik. Keadaan
kelas pada saat proses pembelajaran terlihat kondusif dan siswa tampak serius
saat belajar, merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran menulis berita.
Hasil evaluasi pembelajaran menulis berita dengan menggunakan model
pembelajaran investigasi mengalami peningkatan. Hasil analisis tes kemampuan
menulis berita menunjukkan bahwa pada siklus I nilai rata-rata 65,4 dan termasuk
kategori sedang dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu nilai rata-rata
sebesar 86.4 termasuk kategori sangat tinggi.
Siklus I hasil ketuntasan belajar siswa hanya 20 atau 66,6% siswa yang
tuntas dan 10 atau 33,3% siswa yang tidak tuntas sedangkan pada siklus II hasil
ketuntasan belajar siswa dicapai oleh 30 siswa atau 100%.
67
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dirumuskan, maka peneliti
menyarankan sebagai berikut:
1. Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran investigasi dalam
pembelajaran menulis berita untuk menumbuhkan minat belajar dan ketertarikan
siswa khususnya menulis berita.
2. Bagi siswa diharapakan aktif mengikuti pembelajaran menulis berita dan lebih
giat melakukan latihan menulis berita.
3. Mahasiswa yang bergelut di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan
melakukan penelitian dibidang menulis dan memanfaatkan model, metode dan
media yang lain, sehingga dapat menambah hasil penelitian yang bermakna bagi
peneliti-penelitiberikutnya
68
DAFTAR PUSTAKA
Abbas. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar.Jakarta:Departement Pendidikan Nasional Direktorat Jendral. PendidikanTinggi direktorat Ketenagaan.
Anugrah.2013.Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita MenggunkanModel Investigasi Kelompok Berbasis Konservasi Karakter dan Budayapada Siswa Kelas VII 5 SMP Teuku Umur Semarang. Skripsi.Semarang: Fakultas Bahasa dan Seni universitas Negeri Semarang.
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual( Inovatif )Bandung : Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmia. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Students Teams AchiementDividision (STAD) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis BeritaSiswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Wuring. Jurnal.
Atifah. 2019. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Melalui TeknikDictogloss Pada Siswa Kelas VIIa SMP Negeri 3 Enrekang. Skripsi.Makassar : FKIP Unismuh Makassar.
Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah . Depok: Rajagrafindo Persada.
Djunda. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif danMenyenangkan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Djumingin, Sulastriningsih. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa dan SastraIndonesia teori dan penerapannya. Makassar: Badan Penerbit UNM
Djuraid, Henum. 2009. Panduan Menulis Berita.Malang : UMM Press.
Fakih. 2003. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: PustakaPelajar
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta.
Joyce, Weil and Calhoun. 2000. Models Of Teaching. Neywork : A. PersonEducation Company.
69
Joyce 2009. Models Of Teaching Model-Model Pengajaran Edisi Kedelapan.Yogyakarta : Pustaka.
MuhibinSyah. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.
Munirah. 2015. Dasar Keterampilan Menulis. Modul. Makassar: UniversitasMuhammadiyah Makassar.
Muchtar. 2019. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita denganMenggunakan Metode Pembelajaran Explicit Instruction pada Siswa KelasVIII A.MTs Bontomarannu Kecamatan Galesong Selatan KabupatenTakalar. Skripsi. Makassar: FKIP. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Nurgiantoro. 2009. Penilaian Pengajaran Bahasa. Yogyakarta : BPFE.
Redsidayanti. 2019. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks BeritaMenggunakan Model Problem Based Learning Pada Siswa SMPN 8.Skripsi. Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak.
Romli. 2000. Pengantar Hukum Pidana Internasional. Bandung: PT. RafikaAditama.
Santoso. 2011. Pengertian Model Pembelajaran Students Facilitator andExplaining. http\\ras-eko.blogspot.com/2011/05/ pengertian-model-pembelajaran-student.html. diakses 12 Januari 2020.
Santoso, Puji, dkk. 2008. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta :Universitas Terbuka.
Sukartiningsih. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Ekspositoris.Melalui Jurnal Pribadi Siswa Kelas IV Di SD Negeri Balasklumprik i/ 434Surabaya. Jurnal PGSD Universitas Negeri Surabaya, 01 (2), hlm.1-11.
Sumadaria. 2006. Bahasa Jurnalistik Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis.Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Suparno, Muhammad Yunus. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta :Universitas Terbuka.
Suparno, Muhammad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta :Universitas Terbuka.
Suwarti. 2008. Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa KelasVIII pada SMP Negeri I Bringin Melalui Model PembelajaranKonstekstual Berbasis Lingkungan. Jurnal. Penelitian Humaniora.Vol. 12.No. 11. Februari 2011: 74 - 79
70
St.Y. Slamet. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta :Universitas Sebelas Maret Press..
Syarifuddin, dkk. 2000. Sains Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.
Syarif, Erlina, dkk. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional.
Tarigan. 2008. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya:Kencana.
71
L
A
M
P
I
R
A
N
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus I
Sekolah : MTs.Yapis Palemba
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/1
Materi Pokok : Teks Berita
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
73
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mengidentifikasi unsur-
unsur teks berita yang
dibaca
3.1.1
3.1.2
Menjelaskan pengertian usur-unsur
berita
Menemukan unsur-unsur dalam teks
berita
4.1 Menyimpulkan isi berita
yang dibaca
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4
Menjawab pertanyaan tentang isi
berita
Menyimpulkan isi teks berita
Menulis kembali isi teks berita
Menanggapi isi berita
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks berita, siswa diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian unsur-unsur berita
2. menemukan unsur-unsur berita dalam teks berita secara benar
3. menuliskan kembali isi berita
Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti pembelajaran teks berita, siswa diharapkan dapat:
1. menjawab pertanyaan tentang isi teks berita secara benar.
2. menyimpulkan unsur-unsur berita secara benar.
Pertemuan Ketiga
Setelah mengikuti pembelajaran teks berita, siswa diharapkan dapat menanggapi
isi teks berita dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian teks berita
74
2. Unsur-unsur teks berita
3. Langkah-langkah menyimpulkan unsur-unsur berita
4. Cara menanggapi isi berita
E. METODE/MODEL PEMBELAJARAN
- Saintifik
F. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Media: Koran FAJAR, 17 Maret 2020”
2. Bahan : Teks berita Stock gula semakin menipis
3. Sumber belajar:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia: Wahana
Pengetahuan. Kelas VIII. Draf. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Langkah/
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan - Guru membuka kegiatan pembelajaran
dengan berdoa.
- Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.
- Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan.
- Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi.
1 10’
Kegiatan Inti - Guru menjelaskan tentang pengertian berita dan
unsur-unsurnya.
G Siswa menanyakan hal-hal yang terkair tentang
unsur-unsur berita.
S Siswa membaca berita.
. Siswa menuliskan prediksi isi berita. (Literasi)
90’
75
- Siswa mengidentifikasi isi berita yang dibaca.
- Siswa bertanya jawab tentang isi berita yang dibaca.
- Guru menanyakan keterkaitan isi berita dengan
materi yang akan diajarkan.
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari empat-lima orang.
- Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk
menemukan unsur-unsur berita yang dibaca.
(4C=Collaboration)
- Siswa bersama kelompok menulis pokok-pokok
berita sesuai dengan unsur teks berita yang
ditemukan pada saat membaca berita.
S Siswa menulis kembali isi berita
- Siswa mempresentasikan hasil kerja diskusi
kelompok di depan kelas. (4C=communication)
- Siswa lain diberi kesempatan untuk menyampaikan
tanggapan.
Penutup - Guru memberi penguatan terkait dengan materi yang
telah dipelajari.
- Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah berlangsung.
- Siswa merefleksi proses KBM yang berlangsung.
- Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan mengucap syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa.
20’
Pertemuan Kedua
Langkah/
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan - Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan 1 10’
76
berdoa.
- Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa
- Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi.
Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi pembelajaran yang
akan diajarkan yaitu menentukan unsur-unsur
berita. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
yang terdiri atas empat-lima orang.
- Siswa membaca teks berita secara berkelompok
(literasi). Setelah membaca berita, guru
memberikan soal dalam bentuk tulisan.
- Siswa menjawab soal masing-masing berdasarkan
berita yang telah dibaca.
- Secara berkelompok siswa mengungkapkan hasil
bacaannya dengan teman kelompoknya dengan
berdiskusi.
- Dalam kelompok masing-masing siswa saling
menukarkan simpulan isi teks berita dan saling
menanggapi simpulan.
90’
Penutup - Guru memberi penguatan terkait dengan materi yang
telah dipelajari.Siswa dan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah berlangsung.
- Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan mengucap syukur ke hadirat
Tuhan Yang Mahaesa.
20’
77
Pertemuan Ketiga
Langkah/
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan - Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
berdoa.
- Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dilakukan.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa
- Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi.
1 10’
Kegiatan Inti - Masing-masing kelompok mempersiapkan untuk
presentasi hasil diskusi kelompoknya. Tiap
kelompok memilih juru bicara untuk
mempresentasikan hasilnya.
90’
Penutup - Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
yang telah berlangsung.
- Siswa menerima tugas dari guru,
- Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan mengucap syukur kehadirat
Tuhan Yang Mahaesa.
20’
H. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN
1. Teknik Penilaian
a) Teknik Penilaian
1. Penilaian sikap sosial dilakukan dengan teknik observasi/jurnal
2. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tertulis.
78
3. Penilaian keterampilan diakukan dengan teknik kinerja.
b) Instrumen Penilaian
Jurnal Perkembangan sikap
Nama Sekolah: MTs. Yapis Palemba
Kelas/Semester: VIII/ Ganjil
Tahun Pelajaran: 2020
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
No Waktu Nama
Peserta
didik
Catatan
Perilaku
Butir
Sikap
Ket.
2. Pengetahuan
a) Tes Tertulis Uraian)
b) Penugasan (Lembar Kerja)
Soal.
I. Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan berita yang telah anda baca!
1. Kapan peristiwa itu terjadi?
2. Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
3. Di mana peristiwa itu terjadi?
4. Peristiwa apa yang terjadi?
5. Mengapa peristiwa itu bisa terjadi?
6. Bagaimana proses terjadinya peristiwa yang terjadi?
II. Diskusikanlah dengan teman kelompok pertanyaan berikut ini!
1. Tulislah pokok-pokok berita ke dalam beberapa kalimat!
Remedial
79
Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan
untuk lebih memahami tentang menulis berita, siswa mencermati dan
membaca kembali teks berita yang diberikan oleh guru untuk menentukan
unsur-unsur berita.
Pengayaan
Secara mandiri siswa belajar mencari teks berita di internet, buku siswa
dan buku referensi lainnya. Menentukan pokok-pokok berita. Peserta didik
dapat bekerja 4-5 0rang siswa.
Mengetahui Palemba, Agustu2020
Kepala MTs. Yapis Palemba Mahasiswa
Drs. Jupri Sarawani
Nip. 19691231 199703 1024 Nim.105331102216
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Siklus II
Sekolah : MTs.Yapis Palemba
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/1
Materi Pokok : Teks Berita
Alokasi Waktu : 6x 40 menit (3 pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
81
3.1 Mengidentifikasi unsur-
unsur teks berita yang
dibaca
3.1.1
3.1.2
Menjelaskan pengertian usur-unsur
berita
Menemukan unsur-unsur dalam teks
berita.
4.1 Menyimpulkan isi berita
yang dibaca
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4
Menjawab pertanyaan tentang isi
berita
Menyimpulkan isi teks berita
Menulis kembali isi teks berita
Menggapi isi berita
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks berita, siswa diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian unsur-unsur berita
2. menemukan unsur-unsur berita dalam teks berita secara benar .
Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti pembelajaran teks berita, siswa diharapkan dapat:
1. menjawab pertanyaan tentang isi teks berita secara benar.
2. menyimpulkan unsur-unsur berita secara benar.
3. menuliskan kembali isi teks berita
Pertemuan Ketiga
Setelah mengikuti pembelajaran teks berita, siswa diharapkan dapat menanggapi
isi teks berita dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian teks berita
2. Unsur-unsur teks berita
3. Langkah-langkah menyimpulkan unsur-unsur berita
4. Cara menanggapi isi berita
E. METODE/MODEL PEMBELAJARAN
- Saintifik
F. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
82
1. Media: Koran FAJAR, 17 Maret 2020”
2. Bahan : Teks berita Stock gula semakin menipis
3. Sumber belajar:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia: Wahana
Pengetahuan. Kelas VIII. Draf. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Langkah/
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan - Guru membuka kegiatan pembelajaran
dengan berdoa.
- Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.
- Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan.
- Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi.
1 10’
Kegiatan Inti - Guru menjelaskan tentang pengertian berita dan
unsur-unsurnya.
GSiswa menanyakan hal-hal yang terkair tentang
unsur-unsur berita.
S Siswa membaca berita.
. Siswa menuliskan prediksi isi berita. (Literasi)
- Siswa mengidentifikasi isi berita yang dibaca.
- Siswa bertanya jawab tentang isi berita yang dibaca.
- Guru menanyakan keterkaitan isi berita dengan
materi yang akan diajarkan.
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari empat-lima orang.
90’
83
- Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk
menemukan unsur-unsur berita yang dibaca.
(4C=Collaboration)
- Siswa bersama kelompok menulis pokok-pokok
berita sesuai dengan unsur teks berita yang
ditemukan pada saat membaca berita.
- Siswa menulis kembali isi berita
- Siswa mempresentasikan hasil kerja diskusi
kelompok di depan kelas. (4C=communication)
- Siswa lain diberi kesempatan untuk menyampaikan
tanggapan.
Penutup - Guru memberi penguatan terkait dengan materi yang
telah dipelajari.
- Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah berlangsung.
- Siswa merefleksi proses KBM yang berlangsung.
- Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan mengucap syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa.
20’
Pertemuan Kedua
Langkah/
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan - Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
berdoa.
- Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa
1 10’
84
- Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi.
Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi pembelajaran yang
akan diajarkan yaitu menentukan unsur-unsur
berita. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
yang terdiri atas empat-lima orang.
- Siswa membaca teks berita secara berkelompok
(literasi). Setelah membaca berita, guru
memberikan soal dalam bentuk tulisan.
- Siswa menjawab soal masing-masing berdasarkan
berita yang telah dibaca.
- Secara berkelompok siswa mengungkapkan hasil
bacaannya dengan teman kelompoknya dengan
berdiskusi.
- Dalam kelompok masing-masing siswa saling
menukarkan simpulan isi teks berita dan saling
menanggapi simpulan.
90’
Penutup - Guru memberi penguatan terkait dengan materi yang
telah dipelajari.Siswa dan guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah berlangsung.
- Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan mengucap syukur ke hadirat
Tuhan Yang Mahaesa.
20’
Pertemuan Ketiga
Langkah/
Tahap
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan - Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
berdoa.
1 10’
85
- Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa
- Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
kompetensi.
Kegiatan Inti - Masing-masing kelompok mempersiapkan untuk
presentasi hasil diskusi kelompoknya. Tiap
kelompok memilih juru bicara untuk
mempresentasikan hasilnya.
90’
Penutup - Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
yang telah berlangsung.
- Siswa menerima tugas dari guru,
- Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar
mengajar dengan mengucap syukur kehadirat
Tuhan Yang Mahaesa.
20’
H. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL, DAN PENGAYAAN
3. Teknik Penilaian
c) Teknik Penilaian
4. Penilaian sikap sosial dilakukan dengan teknik observasi/jurnal
5. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tertulis.
6. Penilaian keterampilan diakukan dengan teknik kinerja.
d) Instrumen Penilaian
Jurnal Perkembangan sikap
Nama Sekolah: MTs. Yapis Palemba
Kelas/Semester: VIII/ Ganjil
Tahun Pelajaran: 2020
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
86
No Waktu Nama
Peserta
didik
Catatan
Perilaku
Butir
Sikap
Ket.
4. Pengetahuan
c) Tes Tertulis Uraian)
d) Penugasan (Lembar Kerja)
Soal.
III. Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan berita yang telah
anda baca!
7. Kapan peristiwa itu terjadi?
8. Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut?
9. Di mana peristiwa itu terjadi?
10. Peristiwa apa yang terjadi?
11. Mengapa peristiwa itu bisa terjadi?
12. Bagaimana proses terjadinya peristiwa yang terjadi?
IV. Diskusikanlah dengan teman kelompokmu pertanyaan berikut ini!
2. Tulislah pokok-pokok berita kedalam beberapa kalimat!
Remedial
Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan
untuk lebih memahami tentang menulis berita, siswa mencermati dan
membaca kembali teks berita yang diberikan oleh guru untuk menentukan
unsur-unsur berita.
Pengayaan
87
Secara mandiri siswa belajar mencari teks berita di internet, buku siswa
dan buku referensi lainnya. Menentukan pokok-pokok berita. Peserta didik
dapat bekerja 4-5 0rang siswa.
Mengetahui Palemba, Agustu2020
Kepala MTs. Yapis Palemba Mahasiswa
Drs. Jupri Sarawani
Nip. 19691231 199703 1024 Nim.105331102216
88
Hasil Kerja Siswa
89
90
91
92
93
94
95
Nilai Siklus I-II
NO KODE SIKLUS I SIKLUS II1 AF 61,25 91,52 AF 75 87,53 AR 75 81,254 AF 61,25 91,55 AI 61,25 91,56 B 78,75 81,257 CA 83,75 92,258 DR 83,75 91,259 F 78,75 81,2510 GA 78,75 81,2511 H 78,75 87,512 H 83,75 91,513 HR 61,25 8514 LAN 75 87,515 LNN 78,75 92,516 MA 71,25 8517 MAI 22,5 87,518 NK 22,5 81,2519 NA 75 92,2520 NH 61,25 8521 RAS 22,5 81,2522 RA 22,5 81,2523 SR 71,25 81,2524 UF 71,25 8525 WAW 83,75 87.526 WA 75 81,2527 WS 71,25 8528 AAI 83,75 92,529 IA 71,75 92,530 M 22,5 81,25
Jumlah 1.962.5 2.593,75Rata-Rata 65,4 86,4
96
Deskripsi Nilai Perkelompok Siklus I
NoNama
Kelompok1-VI Esai 1-V + Essai Nilai Siklus I
1. Kelompok 1 45 18 63 × 100 = 78,75
2. Kelompok II 52 15 67 × 100 = 83,75
3. Kelompok III 39 10 494980 × 100 = 61,25
4. Kelompok IV 8 10 18 × 100 = 22,5
5. Kelompok V 45 15 60 × 100 = 75
6. Kelompok IV 41 16 57 × 100 =71,25
Jumlah 392,5Rata-Rata 65,4
Deskripsi Nilai Perkelompok Siklus II
No NamaKelompok
1-VI Esai 1-V + Essai Nilai Siklus II
1. Kelompok 1 53 15 68 × 100 = 85
2. Kelompok II 58 15 73 × 100 = 91,25
3. Kelompok III 56 18 74 7480 × 100 = 92,54. Kelompok IV 48 17 65 × 100 = 81,25
5. Kelompok V 53 17 70 × 100 = 87,5
6. Kelompok IV 47 18 65 × 100 =81,25
Jumlah 518,75Rata-Rata 86,4
97
Dokumentasi proses belajar mengajar
98
99
RIWAYAT HIDUP
SARAWANI, dilahirkan di Palemba Desa Kalepadang
Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar,
Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 11 Mei 1996 dari
pasangan suami istri Ayahanda Depa Dan Ibunda Hamsiah.
Peneliti adalah anak kelima dari 5 bersaudara. Penulis
memasuki sekolah dasar pada tahun 2004 di SDN Palemba Kabupaten Kepulauan
Selayar dan tamat pada tahun 2010. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan
pada tahun 2010 di MTs. Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar dan tamat
pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan pendidikan pada tahun 2013 Di SMKN
1 Selayar dan lulus pada tahun 2016. Penulis melanjutkan pendidikan pada
program Strata I ( SI ) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Makassar
pada tahun 2016.
Recommended