View
248
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
1/37
PENUNTUN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN
Oleh
IR. MEIRIANI, MP
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
KATA PENGANTAR
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
2/37
Mata pelajaran ini bertujuan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang
fisiologi tumbuhan yaitu ilmu yang mempelajari fungsi tumbuhan, yaitu apa yang dilakukan
tumbuhan, kapan, dan bagaimana bekerjanya serta apa yang diberikan masing-masing
kegiatan itu terhadap perkembangan vegetatif dan reproduktif tanaman.
Mengingat waktu dan fasilitas yang tersedia saat ini, praktikum yang diberikan masih
terbatas dan sederhana.
Penyusun mengharapkan kerjasama yang baik dari adik-adik mahasiswa untuk benar-
benar serius dalam melaksanakan praktikum ini. Kritik dan saran yang membangun untuk
peningkatan mutu penuntun ini sangat diharapkan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan praktikum ini.
Semoga bermanfaat.
Medan, ebruari !"#$
%r. Meiriani, MP
DAFTAR ISI
#
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
3/37
&alaman
K'T' P()*')T'+ ............................................................................................. #
T'T' T(+T% .........................................................................................................
P(+/'') # Kurva Sigmoid ......................................................... 0
P(+/'') ! %nisiasi 'kar ............................................................ $
P(+/'') otosintesis .............................................................. #"P(+/'') 0 *eotropisme ............................................................. #
P(+/'') 1 %mbibisi iji .............................................................. #1
P(+/'') $ 2ormansi iji ........................................................... #3
P(+/'') 4 Transportasi 5at &ara ............................................... !!
P(+/'') 3 6aju Transpirasi ........................................................ !$
P(+/'') 7 Kuosien +espirasi ..................................................... "
P(+/'') #" 2aerah Pertumbuhan Tanaman ................................ 0
TATA TERTIB
#. Para mahasiswa harus menghadiri seluruh per8obaan dalam masa praktikum dan tidak
dibenarkan meninggalkan praktikum tanpa alasan yang sah 9surat dokter, dan lain-
lain: dan perlu mendapat persetujuan dosen penanggung jawab praktikum .
!. Praktikan yang terpaksa tidak dapat mengikuti praktikum pada waktu yang telah
ditentukan, harus mengikuti praktikum pengganti bersama-sama dengan kelompok
praktikum yang lain pada minggu tersebut atas persetujuan penanggung jawab
praktikum.
. Setiap kali praktikum, praktikan harus ;a. Mempersiapkan materi
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
4/37
b. &adir 1 menit sebelum praktikum dimulai
8. Mengenakan jas laboratorium
d. ekerja dengan tenang dan tertib.
e. Melakukan pengamatan dengan benar dan jujur.
f. Mematuhi semua petunjuk asisten.
0. Setiap kali praktikum dilakukan kuis praktikum.
1. Selama praktikum berlangsung, praktikuan dilarang ;
a. Mengenakan T-shirt dan
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
5/37
tahapan perkembangan. 2alam per8obaan-per8obaan yang menggunakan tumbuhan hidup,
fase perkembangan tanaman perlu diperhatikan untuk dapat menganalisa suatu fenomena
dengan tepat.
Para ahli biologi dan matematika telah berusaha untuk merumuskan suatu persamaan
matematika dan kurva tumbuh. 2iharapkan dengan persamaan sema8am itu dapat
diperkirakan se8ara tepat pertumbuhan mulai dari ke8ambah sampai masa panen, hanya
dengan menggunakan data pertumbuhan pada fase-fase dini. &al ini penting sekali baik untuk
tujuan pengembangan teori maupun untuk keperluan praktis.
Tujuan Percobaan ; untuk mengetahui pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman .
Bahan ; benih jagung , benih ka8ang kedelai
top soil, pasir dan kompos, polibag uk. 3 kg ! buah dan ukuran 1 kg
! buah
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
6/37
&. 'u%lah Daun
MST S'MP(6 T/T'6 +'T'') P'+'
% %%
#!
0
1
$
4
3
7
#"
Medan, !"#$
2ik. 'sisten
9 :
&. INISIASI AKAR
%'' adalah hormon tumbuhan yang pertama kali ditemukan dan yang menyebar
merata di dalam tumbuhan. Selain berperan dalam pembesaran sel, auksin %'' juga diketahui
menstimulir pembelahan sel dalam inisiasi pembentukan akar adventif. Pembelahan sel pada
kambium dipengaruhi pula oleh auksin dari daun.
Pada konsentrasi tertentu, auksin dapat mendorong fase perkembangan tetapi akan
menghambat bila konsentrasinya dinaikkan dan suatu konsentrasi yang mendorong
pembesaran sel pada pu8uk mungkin akan menghambat pembesaran sel pada akar dan
tumbuhan yang sama. Sifat kerja auksin men>dua> ini bergantung pada kepekaan jaringan,
konsentrasi auksin endogen di dalam jaringan atau keadaan fisiologis lain dari jaringan.
1
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
7/37
Senyawa-senyawa lain yang memiliki hubungan kimiawi yang dekat dengan %''
diketahui aktif pula sebagai hormon tumbuh di dalam jaringan tumbuhan tingkat tinggi.
2alam penerapan praktis, auksin sintetik lebih banyak digunakan daripada %''. Pemilihan
?at pengatur tumbuh dalam praktek budidaya tanaman berdasarkan pada efektifitas, stabilitas,
kelarutan, ke8epatan penetrasi ke dalam jaringan tanaman, pengaruh khusus, harga,
toksisitasnya terhadap hewan dan manusia. Penggunaan ?at pengatur tumbuh dalam praktek
budidaya tanaman ini dikenal dengan revolusi kimia.
Salah satu respon morfologis yang paling umum dari perlakuan adalah inisisasi akar
pada batang, daun, dan bagian-bagian lain dan tumbuhan. (fektifitas auksin dalam inisiasi
akar memperluas penggunaannya dalam perbanyakan tanaman berkayu dan tanaman herba.
2alam proses inisiasi akar struktur yang dapat dikenali adalah primordia akar yang terbentuk
di dalam jaringan batang. Sesudah inisiasi, sel-sel akar tumbuh memanjang dan akar
menembus jaringan batang sehingga terbentuk struktur akar normal. @alaupun inisiasi akar
dirangsang oleh auksin, tetapi perpanjangan akar dihambat. /leh karena itu, auksin perlu
dihilangkan agar tumbuh se8ara optimal.
Selain auksin, faktor lain yang sering kali ikut serta berperan dalam inisiasi akar
adalah faktor-faktor nutrisi. 2alam jaringan batang, faktor tambahan yang utama adalah
karbohidrat dan nitrogen. 2engan demikian stek batang yang diberi perlakuan auksin akan
lebih mudah berakar apabila dibiarkan tetap berdaun karena daun merupakan sumber nutrisi
dan juga auksin.
Pada umumnya, jumlah akar yang di inisiasi oleh perlakuan auksin sebanding dengan
konsentrasi auksin yang diberikan sampai pada suatu tingkat optimum. Kenaikan konsentrasi
selanjutnya akan menghambat, dalam per8obaan ini kita akan mempelajari pengaruh
perlakuan auksin pada pembentukan akar.
$
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
8/37
'uksin yang sering kali digunakan se8ara komersial adalah asam indol butirat 9%':
dan asam A-naftalen asetat 9)'':. 'uksin komersial ini bisa digunakan dengan 8ara;
#. Mengoleskan bubuk talk yang mengandung auksin pada pangkal stek
!. Men8elupkan bagian pangkal batang dalam larutan auksin pekat selama beberapa
menit.
. Merendam bagian pangkal dalam larutan auksin en8er selama #-! hari. Kemudian stek
batang ditanam pada media pasir, vermikulit atau lainnya.
Tujuan Percobaan ; untuk mengamati pertumbuhan akar dan tunas setek tanaman dengan
atau tanpa daun pada konsentrasi ?at pengatur tumbuh yang berbeda.Bahan ; bunga Mawar , bunga Melati, bunga Pu8uk Merah bunga ougenville ,
bunga 'soka, top soil, pasir, %'', polibag ukuran #" B #1 8m, plastik
tansparan ukuran # kg , tali plastik9karet gelang:.
Ala ; gunting
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
9/37
DATA INISIASI AKAR
Komoditi ;
Parameter ; EFM6'& TF)'S
Tgl
Pengamata
n
JUMLAH TUNASPARAFDIRENDAM AIR
DESTILATA
DIRENDAM IAA
1 mg/l
DIRENDAM IAA
0,1 mg/l
Dgn
Daun
Tanpa
Daun
Dgn
Daun
Tanpa
Daun
Dgn
Daun
Tanpa
Daun
3
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
10/37
Komoditi ;
Parameter ; EFM6'& 'K'+
TglPengamata
n
JUMLAH AKARPARAFDIRENDAM AIR
DESTILATADIRENDAM IAA
1 mg/lDIRENDAM IAA
0,1 mg/lDgn
Daun TanpaDaun
Dgn Daun
TanpaDaun
Dgn Daun
TanpaDaun
(. FOTOSINTESIS
aru pada tahun #7$0 reaksi fotosintesis se8ara jelas dapat digambarkan sebagai
pertukaran gas ;
$/! G $&!/ H $!/$ G $/!
2alam reaksi tersebut sebanyak $7#.""" kalori energi diserap dan dikonversi kedalam
bentuk glukosa. Kenyataan bahwa proses fotosintesis memerkukan 8ahaya, menunjukkanadanya pengaruh intensitas 8ahaya yang besar terhadap laju keseluruhan reaksi fotosintesis.
Pada keadaan intensitas 8ahaya rendah, laju fotosintesis akan rendah pula. Keadaan ini dapat
dikatakan sebagai faktor pembatas.
Per8obaan ini mempelajari laju fotosintesis sebagai fungsi dari intensitas 8ahaya.
ahaya menjadi faktor pembatas fotosintesis pada intensitas yang rendah. Pada keadaan ini
laju kenaikannya tidak akan mempengaruhi produksi oksigen. Keadaan ini disebut sebagai
jenuh 8ahaya pada suatu kondisi per8obaan. 6aju difusi /! kedalam sel juga dapat
mengontrol laju fotosintesis se8ara keseluruhan. 'da kemungkinan jenuh 8ahaya di 8apai
7
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
11/37
karena /! menjadi faktor pembatas. Eika demikian, maka konsentrasi /! akan
menghilangkan pembatas tadi dan dapat diharapkan bahwa peningkatan intensitas 8ahaya
selanjutnya akan meningkat laju fotosintesis.
Eika intensitas 8ahaya atau konsentrasi /! menjadi faktor pembatas fotosintesis,
maka suhu tidak akan mempengaruhi fotosintesis atau sangat ke8il pengaruhnya, karena
reaksi-reaksi fotokimia tidak peka terhadap suhu 9I#"J".#: dan difusi mempunyai I#"J#.1.
6aju fotosintesis baru bersifat tanggap terhadap suhu pada keadaan dimana 8ahaya bukan
merupakan faktor pembatas. Pada reaksi selanjutnya, yaitu reaksi en?imatik, kenaikan suhu
akan mempengaruhi laju dan keseluruhan proses fotosintesis.
Per8obaan ini pertama kali dilakukan oleh .. la8kman pada tahun #7"1 yang
berkesimpulan bahwa proses fotosintesis meliputi reaksi-reaksi fotokimia dan reaksi-reaksi
en?imatik. Keseluruhan proses mulai berlangsung bila ada 8ahaya dan berhenti apabila tidak
ada 8ahaya. Setiap langkah berlangsung pada langkah sebelumnya. Keadaan gelap
menghambat proses fotokimia sehingga /! tidak diproduksi.
Selain faktor-faktor luar 9/!, intensitas 8ahaya dan suhu: yang mempengaruhi laju
fotosintesis, faktor dalam yang juga penting dalam mengontrol proses ini adalah konsentrasi
klorofil, defisit air dan konsentrasi en?im. Konsentrasi klorofil pada tingkat yang 8ukup
rendah dapat membatasi laju fotosintesis.
Tujuan Percobaan ) untuk mengetahui pengaruh intensitas 8ahaya matahari terhadap
ke8epatan fotosintesa.
Bahan ) Hydrilla verticulata #"" g, air kolam, kertas minyak
9putih, biru, merah, kuning, hijau:.
Ala ; gelas beker, funnel, tabung reaksi, kawat, timbangan, stop wat8h.
Pela!"anaan Percobaan ;
#. Timbang Hydrilla verticulata 1 gram, sebanyak 1 bagian.
!. %si 1 buah gelas beker dengan air kolam bagian
. Masukkan Hydrilla verticulata ke dalam gelas beker dan ditahan dengan
menggunakan funnel hingga setinggi ± ! 8m dari dasar gelas beker dan ditegakkan
dengan menggunakan kawat
0. Tutup ujung funnel dengan tabung reaksi sehingga berisi air tetapi tidak boleh ada
gelembung udara di dalam tabung reaksi.Tutup gelas beker dengan kertas minyak
warna merah, hijau dan kuning.
#"
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
12/37
1. Tempat kan dibawah sinar matahari.
$. 'mati gelembung udara yang dibentuk pada interval waktu #" menit, sebanyak 1
kali.
4. &itung jumlah gelembung udara yang dibentuk persatuan waktu ;
Eumlah gelembung Fdara
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
13/37
Medan, !"#$
2ik. 'sisten
9 :
*. GEOTROPISME
*erak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya
rangsangan dari luar. erdasarkan hubungan antara arah respon gerakan dengan asal
rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak taksis, tropisme, dan nasti. Eika
yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan maka disebut gerak tropisme. Eika yang bergerak
seluruh bagian tumbuhan maka disebut gerak taksis. Eika gerakan itu tidak dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsangan disebut gerak nasti.
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah
datangnya rangsangan. agian yang bergerak itu misalnya 8abang , daun, kun8up bunga atau
sulur. *erak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak itu menuju
sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsang. 2itinjau
dari ma8am sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme,
geotropism, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme.
#!
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
14/37
*eotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi
9geo J bumi:. Eika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Eika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme
negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah., air
Tujuan Percobaan ; untuk mengetahui pengaruh rangsangan gravitasi bumi terhadap
pembengkokan akar tanaman jagung.
Bahan ; biji jagung yang telah dike8ambahkan selama hari 9 1" biji:,
air, kertas tissue
Ala ; lempeng ka8a, gunting ke8il, karet gelang, kamar gelap.
Pela!"anaan Percobaan ;
#. 'mbil ! buah lempeng ka8a., lapisi dengan kertas tissue lalu basahi sampai lembab.
!. %kat karet gelang buah verti8al dan buah hori?ontal.
. %kat ke8ambah jagung pada tiap titik pertemuan karet gelang dengan arah lembaga
menghadap ke atas.
0. Masukkan kedua lempeng ka8a ke kamar gelap selama 03 jam, setelah itu amati dan
gambarkan
1. Potong semua akar ke8ambah jagung pada salah satu lempeng sepanjang mm.
$. Putar kedua lempeng ka8a sebesar 7"o searah jarum jam sehingga kedudukan ke8ambah
hori?ontal dan masukkan kembali ke kamar gelap.
4. Setelah 03 jam amati kembali dan gambarkan.
DATA GEOTROPISME
#
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
15/37
Medan, !"#$
2ik. 'sisten
9 :
+. IMBIBISI BI'I
Perke8ambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
tumbuhan berbiji. 2alam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi
dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai ke8ambah.
Perke8ambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran
biji yang disebut tahap imbibisi 9berarti minum:. iji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara 9dalam bentuk embun atau uap air:. (fek yang
terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji melunak.
Proses ini murni fisik .
#0
http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_perkembanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_perkembanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_perkembanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Embriohttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dormansihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecambahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Embunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Embunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)http://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_perkembanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Embriohttp://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dormansihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecambahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Embunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_(biologi)http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
16/37
%mbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban ontoh; penyerapan air oleh benih.
Syarat terjadinya imbibisi; Perbedaan N antara benih dengan larutan, dimana N benih O N
larutan. 'da tarik menarik yang spesifik antara air dengan benih . enih memiliki partikel
koloid yang merupakan matriks, bersifat hidrofil berupa protein, pati, selulose . enih kering
memiliki N sangat rendah. &ubungan antara N dengan komponen penyusun; N J Nm G Np
olume air yang diserap G volume biji mula-mula Q volume biji setelah menyerap air,
sebagian air telah digunakan untuk menjalankan proses metabolism Proses metabolime;
aktivasi en?im, hidrolisis 8adangan makanan, respirasi.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah en?im perke8ambahan awal. itohormon
asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Perubahan pengendalian ini
merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung
radikula. 'kibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau 8angkang biji terdesak dari
dalam, yang pada akhirnya pe8ah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa 8angkang biji
8ukup lunak bagi embrio untuk dipe8ah.
Tujuan Percobaan ; menetukan daya hisap biji terhadap air dan membandingkan
daya hisap air beberapa biji tanaman
Bahan ; biji ka8ang merah, biji padi masing-masing #"" g, air, kertas label.
Ala ; botol ko8ok
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
17/37
DATA IMBIBISI BI'I
K/M/2%T% ;
6ama
Peren2aman
9jam:
erat
'waliji
9g:
erat'khir
iji 9g:
Pertam
bahanerat
iji 9g:
Kadar
'ir9R:
erat 'ir
Sisa 9g:
'ir yg
diabsorb
si 9g:
Selisih 'ir
yg
diabsorbsidgn
Pertamba
han erat
iji
#
!
0
1
$3
#$
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
18/37
#!
!0
03
K/M/2%T% ;
6ama
Peren
2aman
9jam:
erat
'wal
iji
9g:
erat
'khir
iji 9g:
Pertam
bahan
erat
iji 9g:
Kadar
'ir9R:
erat 'ir
Sisa 9g:
'ir yg
diabsorb
si 9g:
Selisih 'ir
yg
diabsorbsi
dgn
Pertamba
han erat
iji
#
!
0
1
$
3
#!
!0
03
Medan, !"#$
2ik. 'sisten
9 :
,. DORMANSI BI'I
2ormansi adalah keadaan biji yang tidak berke8ambah atau tunas yang tidak dapat
tumbuh 9terhambat pertumbuhannya: selama periode tertentu yang disebabkan oleh faktor-
faktor internal dalam biji atau tunas itu. Suatu biji dikatakan dorman , apabila biji tersebut
tidak dapat berke8ambah setelah periode tertentu, meskipun faktor-faktor lingkungan yang
dibutuhkan 9seperti air, oksigen, suhu: yang 8o8ok telah tersedia.
%stilah dormansi hanya digunakan untuk menyatakan keadaan biji yang gagal untuk
berke8ambah sebagai akibat dan keadaan internal biji, bukan karena keadaan lingkungan
yang tidak 8o8ok. iji yang kuisen9ui8en8e>: adalah biji yang dapat segera berke8ambah
jika diletakkan pada lingkungan yang 8o8ok 9air, oksigen dan suhu:.
Pada biji dikenal beberapa tipe dormansi, antara lain ;
#4
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
19/37
a. Karena kulit biji yang keras atau tidak permeabel terhadap air atau udara 9beberapa
jenis leguminosa:
b. 'danya penghambat kimiawi terhadap perke8ambahan di dalam daging buah atau
8airan sekitar 9tomat, jeruk, bit gula:
8. Perlu mendapat perlakuan 8ahaya dengan panjang gelombang tertentu 9selada,
mentimun:
d. Perlu mendapat perlakuan suhu rendah 91 -#"U: selama periode tertentu atau yang
dikenal dengan perlakuan vernalisasi 9gandum musim dingin:
2engan memperhatikan tipe dormansi pada biji yang akan dike8ambahkan, suatu
perlakuan yang 8o8ok dapat kita berikan pada biji yang akan disebarkan di lapangan,
sehingga biji tersebut dapat segera berke8ambah dan kegagalan atau terhambatnya
perke8ambahan dapat dihindari. 2alam per8obaan ini akan ditunjukkan tipe-tipe dormansi
yang biasa dijumpai pada biji-bijian dan 8ara mengatasinya.
Tujuan Percobaan )
- untuk mengenal beberapa tipe-tipe dormansi
- untuk mengetahui pengaruh kulit biji yang keras terhadap perke8ambahan
- untuk mengetahui pengaruh bahan-bahan kimia dan fisika terhadap perke8ambahan
biji.
Bahan ;
# buah tomat utuh dengan jumlah biji " buah, biji jarak, biji flamboyan, biji
lengkeng masing-masing !" buah, auades, larutan 8oumarin, asam
sulfat9&!S/0:,K)/, kertas pasir halus, kertas merang, pasir, karet gelang, labelAla ; 8awan petri, gelas beker, bak perke8ambahan
Pela!"anaan Percobaan ;
'. Kulit biji yang keras ;
#. Siapkan bak perke8ambahan, isi dengan pasir
!. Pilihlah #$ biji lamboyan , Earak dan 6engkeng lalu diberi perlakuan sebagai
berikut ;
a. +endam ! biji dalam air destilata dingin selama # jam
b. +endam ! biji dalam air yang baru didihkan dan biarkan sampai airnya dingin.
#3
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
20/37
8. Kikir atau asah ! biji dengan kertas pasir halus dekat embrio, sampai tampak
kotiledonnya. +endan dalam air destilata selama # jam.
d. Kikir atau asah ! biji pada jarak 7"U dengan embrio sampai tampak
kotiledonnya. +endam dalam air destilata selama # jam.
e. Kikir atau asah ! biji pada jarak #3"U dengan embrio sampai tampak
kotiledonnya. +endam dalam air destilata selama # jam.
f. Kikir atau asah ! biji pada jarak #3"U dengan embrio sampai tampak
kotiledonnya. +endam dalam larutan *' "" ppm.
g. +endam ! biji dalam larutan &!S/0 1 88
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
21/37
DATA DORMANSI BI'I
Fa!or K#%#a-#
Perlauan !"#" T$mat
∑ BIJI BERKECAMBAH
1 %&
'( ) T*TA
L +
A"r Det"lataEta !ua-
T$matLarutan.$umar"n
Fa!or !ul# b#j# an$ !era"
2ata pengamatan hari #
%E%
/ BI'I BERKE0AMBA
2ikikir 'ir
Panas
'ir
2ingin&!S/0 K)/
2ekat 7"U dr #3"U dr #3"U dr
!"
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
22/37
embrio embrio embrio embrio
G *'lamboyan
Earak
6engkeng
2ata pengamatan hari !
%E%
/ BI'I BERKE0AMBA
2ikikir 'ir
Panas
'ir
2ingin&!S/0 K)/
2ekat
embrio
7"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
G *'lamboyan
Earak
6engkeng
2ata pengamatan hari
%E%
/ BI'I BERKE0AMBA
2ikikir 'ir
Panas
'ir
2ingin&!S/0 K)/
2ekat
embrio
7"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
G *'lamboyan
Earak
6engkeng2ata pengamatan hari 0
%E%
/ BI'I BERKE0AMBA
2ikikir 'ir
Panas
'ir
2ingin&!S/0 K)/
2ekat
embrio
7"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
G *'lamboyan
Earak
6engkeng
2ata pengamatan hari 1
%E%
/ BI'I BERKE0AMBA
2ikikir 'ir
Panas
'ir
2ingin&!S/0 K)/
2ekat
embrio
7"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
G *'
lamboyanEarak
!#
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
23/37
6engkeng
2ata pengamatan hari $
%E%
/ BI'I BERKE0AMBA
2ikikir 'ir Panas 'ir 2ingin &!S/0 K)/
2ekat
embrio
7"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
G *'lamboyan
Earak
6engkeng
2ata pengamatan hari 4
%E%/ BI'I BERKE0AMBA
2ikikir 'ir
Panas
'ir
2ingin&!S/0 K)/
2ekat
embrio
7"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
#3"U dr
embrio
G *'lamboyan
Earak
6engkeng
Medan, !"#$
2ik. 'sisten
9 :
2. TRANSPORTASI 3AT ARA
Pengangkutan ?at pada tumbuhan dibedakan menjadi ;
#. Pengangkutan vaskuler 9intravaskuler: ; pengangkutan melalui berkas pembuluh
pengangkut.
!!
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
24/37
!. Pengangkutan ekstravaskuler ; pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas
pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari
sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal.
2i dalam akar pengangkutan ini melalui ;
bulu akar V epidermis V korteks V endodermis V Bylem.
Pengangkutan ekstravaskluler dibedakan ;
- transportasi< lintasan apoplas ; menyusupnya air tanah se8ara bebas atau transpor pasif
melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan 9dinding
sel dan ruang antar sel:
- transportasi< lintasan simplas ; bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup
dari sel tumbuhan 9sitoplasma dan vakoula:.
'ir dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu 9Bylem:.
Komponen utama penyusun Bylem adalah elemen pembuluh 9trakea: dan trakeid. Trakea dan
trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya
mempunyai dinding sel. Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk
suatu pembuluh. Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun Bylem, yang terdiri dari sel
memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding
sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah.
Selain trakea dan trakeid Bylem juga mengandung sel parenkim 9parenkim kayu: yang
merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Wylem juga
mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat 9penyokong:
Proses pengangkutan air dan ?at ?at terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan
dipengaruhi oleh ;
- daya kapilaritas ; pembuluh Bylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa
kapiler. 'ir akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya
adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
- daya tekan akar ; tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. esarnya tekanan
akar dipengaruhi besar ke8il dan tinggi rendahnya tumbuhan 9",4 -
!," atm:. ukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang
dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.
- daya hisap daun ; disebabkan adanya penguapan 9transpirasi: air dari daun yang besarnya
berbanding lurus dengan luas bidang penguapan 9intensitas
penguapan:.
- pengaruh sel-sel yang hidup
!
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
25/37
Tujuan Percobaan ; untuk menentukan daerah pengangkutan ?at hara pada tanaman Pa8ar
'ir dan ayam 2uri
Bahan ;Tanaman Pa8ar 'ir 9 Balsamina impatient : ! bh
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
26/37
loem G vaselin
Tanaman ;
P(+6'KF') T%)**% 6'+FT') (/S%)S(T(6'& " M()%T
J mm
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
27/37
esarnya rasio transpirasi menunjukkanefisiensi penggunaan air oleh tanaman. Eika
rasio besar berarti tanaman tidak efisien dalam menggunakan air. +asio transpirasi pada
kebanyakan tanaman berkisar antara !"" sampai 1"" atau lebih, berarti !"" sampai 1"" g air
digunakan olehh # g berat kering tanaman sampai tanaman dewasa. Tumbuhan tinggi yang
hidup didarat sangat tidak efisien dalam menggunakan air. Tanaman golongan 0
menghasilkan berat kering !- kali lebih besar persatuan air yang digunakan dibandingkan
tanaman golongan yang berarti 0 lebih efisien dalam menggunakan air dari pada .
Kehilangan air karena transpirasi terjadi di seluruh bagian tanaman yang langsung
bersentuhan dengan atmosfer luar. Tetapi yang terutama adalah dari daun dan hampir seluruh
transpirasi terjadi melalui pori-pori stomata. Kutikula hanya melepaskan sejumlah ke8il uap
air, karena kutikula dari banyak ma8am daun sangat tidak permeabel terhadap air.
6aju kehilangan air suatu tanaman bergantung pada perbedaan potensial air antara
atmosfer dan didalam sel. Eika ruang antar sel dalam daun jenuh dengan uap air, maka laju
kehilangan uap air ditentukan oleh kelembaban nisbi udara di atmosfer. Setiap keadaan
lingkungan yang menyebabkan perubahan besarnya perbedaan potensial air antara sel daun
dan udara luar dapat menyebabkan laju transpirasi.
+adiasi matahari sangat penting bagi reaksi 8ahaya dalam fotosintesis. 2isamping itu
radiasi dapat menimbulkan panas. Panas yang diterima oleh daun digunakan sebagai sumber
energi bagi transpirasi. Fntuk menguapkan # g air dibutuhkan lebih dari 1"" kalori energi
panas. /leh karena itu, transpirasi memiliki pengaruh mendinginkan daun tumbuhan. +adiasi
matahari diterima oleh daun melalui 8ara yaitu ;
#. ahaya 9langsung, pantulan atau sebaran:
!. +adiasi matahari 9dari atmosfer, tanah atau benda-benda disekeliling tumbuhan:
. 'liran udara panas yang melewati daun
2ari seluruh panas yang diabsorbsi oleh daun, hanya sebagian ke8il diterima se8ara
konduksi dari bagian tumbuhan lain. Pergantian siang dan malam menyebabkan perubahan
suhu, kelembapan, insentisitas 8ahaya, ke8epatan angin, keadaan stomata dan sebagainya,
sehingga laju transpirasi daun biasanya menunjukkan siklus harian. Pada musim panas
transpirasi meningkat dengan 8epat pada pagi hari, pun8ak laju transpirasi terjadi pada
permulaan siang hari, semakin sore laju transpirasi dapat dikatakan nol.
6aju transpirasi tumbuhan dinyatakan dalam jumlah 9gram: uap air per detik
tumbuhan. jika transpirasi dari daun lebih dipentingkan, maka digunakan fluks transpirasi
yang berarti jumlah air yang diuapkan persatuan luas permukaan daun persatuan waktu 9gm-
!$
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
28/37
! jam-# atau Xg 8m-!detik -#:. 2ilapang laju transpirasi dinyatakan dalam satuan luas lahan,
misalnya dalam liter ha-#hari-#. &ir !
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
29/37
3. 6etakkan (rlenmeyer sesuai kelompokmya yitu 1 erlenmeyer dibawah sinar
matahari dan 1 erlenmeyer lainnya dibawah kipas angin selama # jam.
7. Timbang bobot akhirnya
#". &itung laju transpirasi tanaman J obot awal - obot akhir
@aktu
J g
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
30/37
Kontrol
2ilapisi vaselin
Tanpa akar
2ipotong Y daunTanpa daun
ANGIN
Perlakuan erat awal
9g:
erat akhir
9g:
Selisih 6aju transpirasi
g
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
31/37
senyawa-senyawa intermediat yang merupakan substrat bagi sintesis senyawa-senyawa lain
9asam amino, protein, lemak dan lain-lain:. /leh karena itu, laju respirasi jaringan dapat
memberikan gambaran tentang tingkat kegiatan metabolisme dalam jaringan itu. 6aju
respirasi ditetapkan dengan mengukur banyak /! yang terbentuk dan gas /! yang diserap
per satuan berat segar 9kering: jaringan per satuan waktu.
&asil pengukuran absorbsi /! dan /! yang dilepaskan digunakan sebagai penentu
kuosien respirasi 9K+: jaringan. ara ini dapat digunakan sebagai 8ara untuk menentukan
substrat yang direspirasikan. Kuosien respirasi ialah rasio molekul 9volume: /! yang diambil
Molekul /! yang dilepaskan
K+ J -------------------------------------------
Molekul /! yang diabsorbsiSebaiknya untuk mengukur kuosien respirasi pada jaringan berklorofil dilakukan
ditempat gelap, dengan tujuan untuk menghilangkan perubahan gas karena proses
fotosintetik. )ilai kuosien respirasi jaringan bergantung pada yang dioksidasi. Keadaan ini
dapat digambarkan sebagai berikut ;
#. 'pabila karbohidrat 9glukosa: digunakan sebagai substrat respirasi,
maka nilai K+ J #,"
$!/$ G $ /! ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ $ /! G $ &!/
$ mol /!
K+ J -------------------- J #," $ mol /!
!. Eika tanaman di tumbuhkan di tempat gelap dan jika asam malat 9asam
organik yang banyak diakumulasikan dalam daun: digunkan sebagai substrat respirasi,
maka K+J#.
0&$/1 G /! ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ 0 /! G &!/
0 mol /!
K+ J -------------------- J #, M/6 /! . 'pabila asam palmitat 9suatu jenis asam lemak yang dapat diubah
menjadi sukrosa pada endosperm selama stadium awal perkembangan biji yang kaya
akan lemak: sebagai substrat respirasi, maka K+ J ",$
#$&!/! G ## /! ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ #!&!!/## G 0 /! G 1 &!/
0 mol /!
K+ J -------------------- J #,
## mol /!
Selain jenis substrat masih ada faktor lain yang menyebabkan nilai K+ berfluktuasi,
yaitu ;
"
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
32/37
#. Suhu, mempengaruhi penyerapan /! dan produksi /!. iji apel yang dorman memiliki
nilai K+ yang meningkat dengan kenaikan suhu dan menurun dengan menurunnya suhu.
Pada Lupinus alba suhu mempengaruhi konsumsi sehingga K+ berubah-ubah menurut
perubahan suhu.
!. 'sam /rganik, yang diserap oleh tumbuhan digunakan pula untuk sintetis asam organik
disamping untuk respirasi. Pada buah dan tanaman sukulen yang menyimpan makanan
8adangan berupa asam organik rasio /! dan /! menurun.
. aktor lain, /! banyak dibentuk pada proses respirasi tidak diimbangi dengan
tersedianya /! dalam jumlah 8ukup. Keadaan ini terjadi pada tempat anaerob. 2engan
suplai /!, nilai K+ akan lebih besar dari #.". Tanaman berdaun merah memiliki nilai K+
lebih ke8il dari tanaman berdaun hijau. &al ini disebabkan tanaman berdaun merah lebih
8epat menyerap /!. Perbedaan nilai K+ ini dapat pula dihubungkan dengan besarnya
akumulasi asam organik pada daun berantosianin 9mera&:.
Pada tananaman rassula8eae yang ditumbuhkan di tempat gelap akan menyerap /!
dalam jumlah besar, sedangkan /! yang dihasilkan menurun, sehingga nilai K+ rendah.
Pada tanaman tersebut karbohidrat dirombak tidak sempurna, akibatnya banyak terbentuk
asam organik yang diakumulasi di dalam sel, misalnya asam malat, iso sitrat dan oksalat.
Tujuan Percobaan ; untuk mengetahui besarnya Kuosien +espirasi dari beberapa
ke8ambah tanaman.
Bahan ; Ke8ambah jagung dan ka8ang hijau .yang telah berumur 0 hari
6arutan )a/& # ), Methylblue, vaseline
Ala ; (rlenmeyer, botol ke8il, botol labu, gabus penutup botol, benang,
kelereng, pipa kapiler
Pela!"anaan Percobaan )
#. Timbang ke8ambah jagung dan ka8ang hijau masing-masing #" gram.
!. Masukkan ke8ambah kedalam botol labu dan erlenmeyer yang telah diisi dengan methyl
blue.
. Masukkan botol ke8il yang telah berisi )a/& # ) ke dalam botol labu, tutup botol ke8il
terlebih dahulu dengan kelereng
0. &ubungkan masing-masing botol labu dengan erlenmeyer yang telah diisi dengan
methylblue dengan pipa kapiler dan usahakan botol labu tertutup rapat dari pertukaran
udara.
1. iarkan selama #" menit dan lihat kenaikan methylblue pada pipa kapiler.
$. Fkur kenaikan methylblue pada masing-masing pipa.
#
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
33/37
4. 6arutan )a/& # ) ditumpahkan ke dalam (rlenmeyer berisi ke8ambah, lalu dibiarkan
selama " menit.
3. Fkur kenaikan methylblue pada pipa kapiler.
7. &itung K+ masing-masing ke8ambah ;
a J πr 2a Pa J 2a
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
34/37
Komoditi 2a 9mm: 2b 9mm:
P(+&%TF)*')
Medan, !"#$
2iketahui 'sisten
9 :
1;. DAERA PERTUMBUAN TANAMAN
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
35/37
Pertumbuhan adalah proses perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup
berupa pertambahan ukuran sel atau organisme, baik volume, tinggi, ataupun massa.
Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
36/37
0. 6etakkan dan ikat ke8ambah-ke8ambah yang telah bertanda tadi dengan
menggunakan karet gelang pada lempengan ka8a yang telah dillapisi kertas
merang basah. Fsahakan tanda-tanda jangan terhapus.
1. 6etakkan dengan hati-hati lempengan ka8a bersama ke8ambah ke dalam gelas
piala dan kemudian tuangkan sedikit air ke dalam gelas piala untuk men8egah
kekeringan
$. Simpanlah gelas piala tadi ke dalam la8i atau tempat yang aman. Setelah 03
jam ukurlah jarak antar tanda. +ata-ratakanlah angka yang di dapat kemudian
buatlah grafik pertumbuhan 9nomor interval vs jarak mm:
. 2aerah Pertumbuhan atang
#. Pilihlah 1 ke8ambah ka8ang hijau dengan epikotil lurus
!. 2engan memakai kertas millimeter dan alat pemberi tanda garis tandailah epikotil
dengan #" tanda masing-masing berjarak ! milimeter dimulai dari nodus daun
pertama 9ujung epikotil:.
. 6etakkan dan ikat ke8ambah tersebut kepada lempengan ka8a yang telah dilapisi
kertas merah basah.
0. Simpanlah dalam la8i atau tempat yang aman. Setelah 4! jam ukurlah jarak antara
tanda tadi.
1. +ata-ratakanlah angka yang diperoleh kemudian buatlah grafik pertumbuhan
batang 9angka pertumbuhan panjang vs nomor interval:.
1
8/19/2019 Penuntun Praktikum Fisiologi 2016
37/37
DATA DAERA PERTUMBUAN TANAMAN
Ko%o
%nterval Sampel Eumlah +ataan# ! 0 1
#
!
0
1
$
4
3
7
Ko%o
%nterval Sampel Eumlah +ataan
# ! 0 1
#
!
0
1
$
4
3
7
Medan, !"#$
2iketahui 'sisten
9 :
Recommended