View
236
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PERSEPSI PEKERJA PEREMPUAN TERHADAP
PEMENUHAN HAK KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA MELALUI
PROGRAM KESEJAHTERAAN OLEH PT. DJARUM
(Studi Kasus PT. Djarum, Kudus, Jawa Tengah)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Oleh:
Ekmil Lana Dina
NIM. 13250011
Pembimbing:
M. Izzul Haq, S. Sos., M. Sc.
NIP. 19810823 200901 1 007
PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Ayah terhebatku Durrun Nafis
Ibu terbaik sepanjang masa Ibu Zuchaila
Adik perempuanku yang kubanggakan Azza Man Tasya
Keluarga besarku di Kudus, Tanah Kelahiranku
Teman-teman mahasiswa UIN seperjuangan
Almamater tercinta Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
MOTTO
من خر ج فى طلب العلم فهو فى سبيل اهلل
“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”
(HR.Tirmidzi)
Jangan takut untuk mengambil satu langkah besar bila memang itu
diperlukan. Anda tak akan bisa melompati jurang dengan
dua lompatan kecil (David Loyd George)
Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh
direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri (Ibu Kartini)
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas anugerah dari-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Pekerja
Perempuan Terhadap Pemenuhan Hak Kesejahteraan Tenaga Kerja Melalui
Program Kesejahteraan yang Dilakukan oleh PT. Djarum (Studi Kasus PT.
Djarum, Kudus, Jawa Tengah)”. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW, yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan skripsi ini sebagai
tugas akhir untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
dalam bidang Ilmu Kesejahteraan Sosial di Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Ilmu
Kesejahteraan Sosial.
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Andayani, S.IP, MSW. selaku ketua Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial.
2. Bapak Muhammad Izzul Haq, S.Sos, M.Sc selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberikan bimbingan, masukan, serta kontribusi
menjadi sosok penting dalam penulisan skripsi ini.
ix
3. Bapak Aryan Torrido, S.E, M.Si selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan bimbingan dan arahan selama proses perkuliahan.
4. Seluruh dosen Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial yang telah memberikan
banyak ilmu sejak awal hingga akhir masa perkuliahan.
5. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
6. Koordinator PT. Djarum di Unit Megawon 2 yaitu Bapak Marwan yang
telah bersedia menjadi informan dan memberikan banyak informasi untuk
penelitian ini.
7. Pihak pekerja perempuan PT. Djarum di Unit Megawon 2 yang telah
memberikan informasi dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini.
8. Keluargaku (Ayahku Durrun Nafis, ibuku Zuchaila, adik perempuanku
Azza Man Tasya) yang telah memberikan do’a, serta dukungan moril dan
materil selama ini kepada penulis.
9. Sahabatku (Defa Farhana, Rif’atun Nisa, Nur Fatichah, Ganita Ajeng dan
Kusmiyati) yang senantiasa memberikan dukungan sampai saat ini.
10. Saudaraku (Corry Ivada, Purwanti, Yassirly Amriya, Rina Farichah, Lisa
Nur Eka, Nila Firizqi, Qurrota A’yun, Sherly) yang telah mengorbankan
waktunya selama ini sehingga skripsi dapat terselesaikan.
11. Saudara seperantauan (Anggi Z. Nisa, Khoirin Nida, Arif Maulida, Novi
Ulul Azmi, Dinda Putri, Galuh Winda, Aldi Alvianto, Aufan Niam, Yoga
Prasetya, Ma’ruf Hamdi, Maulana Zakariya, Aziz) yang senantiasa
x
memberikan semangat, kegembiraan, sampai skripsi ini dapat
terselesaikan.
12. Seseorang yang selalu memberikan do’a dan dukungan sampai
terselesaikannya skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, khususnya
teman-teman mahasiswa Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial angkatan 2013.
14. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
memberikan bantuan moril dan materil, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk perbaikan kedepannya. Pada akhirnya penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca. Amin.
Yogyakarta, 07 Februari 2017
Penulis
Ekmil Lana Dina
NIM 13250011
xi
ABSTRAK
PT. Djarum merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
Industri rokok di Indonesia memberikan kontribusi besar pada perekonomian
Negara yaitu dalam hal kemampuan menyerap tenaga kerja dan besarnya jumlah
cukai yang dibayarkan. Diperkirakan hampir 10% penduduk Indonesia
menggantungkan hidupnya dari industri rokok dengan seluruh aspek
pendukungnya. Keberadaan industri rokok di Kota Kudus berpengaruh terhadap
kehidupan masyarakatnya khususnya pada bidang ekonomi. Industri rokok di
Kota Kudus juga sebagai tonggak perekonomian yang sangat penting. Sebagian
mata pencaharian utama masyarakat Kudus berada di PT. Djarum. Sehingga
mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dari upah yang diterima dari
bekerja.
Buruh merupakan partner yang mendukung proses kelancaran produksi.
Mayoritas karyawan PT. Djarum berjenis kelamin perempuan. Oleh karena itu,
penulis memutuskan untuk menjadikan perusahaan ini menjadi objek penelitian
tentang Persepsi Pekerja Perempuan terhadap Pemenuhan Hak Kesejahteraan
Tenaga Kerja Melalui Program Kesejahteraan oleh PT. Djarum.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan instrumen pengumpulan data
melalui studi observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Dalam
penelitian ini digunakan perspektif sosiologi, sedangkan analisis data yang
diperoleh dilakukan dengan statistik deskriptif sehingga dapat menghasilkan
paparan informasi yang selektif dan komprehensif dengan melalui reduksi data.
Kemudian, dilakukan verifikasi data dan pada tahap ini peneliti melakukan
interpretasi terhadap data sehingga dapat memiliki makna.
Hasil penelitian menemukan bahwa persepsi pekerja perempuan terhadap
pemenuhan hak kesejahteraan tenaga kerja melalui program kesejahteraan oleh
PT. Djarum dapat ditinjau dari tiga perspektif yaitu 1) tentang kesejahteraan buruh
secara umum sudah cukup karena apa yang mereka dapatkan sudah sesuai dengan
yang diharapkan, 2) tentang upah pekerja perempuan diposisikan sudah sesuai
dengan yang diharapkan, dan 3) tentang jaminan pekerja perempuan yang
menunjukkan bahwa jaminan yang diberikan oleh perusahaan sudah sesuai
dengan yang diharapkan dan cenderung mengalami kenaikan ke arah yang lebih
baik. Sedangkan faktor yang mempengaruhi persepsi buruh berasal dari faktor
internal dan faktor eksternal.
Kata Kunci : Persepsi, Hak Kesejahteraan dan Program Kesejahteraan.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................... iv
SURAT PERNYATAAN BERJILBAB .................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
MOTTO ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... 8
D. Kajian Pustaka ....................................................................................... 9
E. Kerangka Teori ...................................................................................... 13
F. Metode Penelitian .................................................................................. 25
G. Sistematika Pembahasan ........................................................................ 33
BAB II: GAMBARAN UMUM PT. DJARUM
A. Sejarah Perkembangan PT. Djarum ....................................................... 35
B. Kondisi PT. Djarum ............................................................................... 38
C. Kondisi Ketenagakerjaan PT. Djarum ................................................... 41
D. Hubungan Sosial dan Kemasyarakatan PT. Djarum .............................. 57
xiii
BAB III: PERSEPSI BURUH PEREMPUAN TERHADAP PEMENUHAN
HAK KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM
KESEJAHTERAAN
A. Persepsi Buruh Terhadap Kesejahteraan ................................................ 60
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Munculnya Persepsi Buruh ........... 71
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 77
B. Saran ...................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 81
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fenomena perempuan bekerja dan berusaha bukanlah hal yang baru
lagi dalam kehidupan kelompok marjinal dan miskin. Usaha-usaha mikro,
seperti perdagangan, pengolahan makanan, industri, konveksi dan jasa, ini
semua banyak dikerjakan oleh perempuan baik secara mandiri maupun dalam
sistem produksi keluarga. Usaha mikro sangat dekat hubungannya dengan
perempuan karena banyak memberikan peluang pada perempuan untuk
menjalankan pekerjaan produktif tersebut dan penghasilan yang diperolehnya
hanya habis dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Disini usaha mikro
sebagai alat potensial untuk menghasilkan pendapatan dan kesejahteraan
mereka.1
Buruh merupakan salah satu unsur pendukung dari unit produksi yang
memegang peran penting dalam menghasilkan suatu produk. Berbicara
tentang produksi tidak akan lepas dari konteks upah dan kebutuhan fisik
minimum buruh. Dalam suatu proses produksi, buruh hanya akan
menghasilkan produktivitas yang tinggi apabila keadaan fisiknya cukup
memadai. Hal itu akan bisa tercapai apabila upah yang diterimanya dapat
1 Ratih Dewayanti dan Erna Ernawati Chotim, Marjinalisasi dan Eksploitasi
Perempuan Usaha Mikro di Pedesaan Jawa, (Bandung : AKATIGA, 2004) hlm.10.
2
memenuhi kebutuhan fisik minimum. Kesejahteraan buruh kemudian
menjadi poin penting ketika membicarakan persoalan yang dialami oleh
kaum buruh.2 Adapun hak-hak buruh yang harus pemerintah lindungi salah
satunya yang tercantum dalam pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta hak keselamatan dan kesehatan
kerja di dalam pasal tesebut yang wajib dilaksanakan atau dipenuhi oleh
sebuah perusahaan terhadap pekerjanya dengan tetap diawasi oleh
pemerintah.
Membicarakan hak asasi dan nasib kaum buruh perempuan dapat
diletakkan dalam dua kerangka perspektif yakni yang bersifat kondisional
dan struktural. Analisis kondisional terhadap pekerja perempuan
menyangkut analisis terhadap nasib kaum buruh keseluruhan (buruh laki-laki
dan perempuan) baik secara fisik yang bersifat jangka pendek, seperti upah
minimum, diskriminasi upah antara buruh laki-laki dan perempuan, kondisi
kerja yang menyangkut keselamatan kerja, maupun hak untuk berorganisasi.
Adapun analisis struktural lebih menekankan pada posisi buruh perempuan
dalam keseluruhan struktur formasi sosial yang ada. Pada dasarnya kedua
analisis tersebut tidak bisa dipisahkan, artinya analisis terhadap kondisi
2 Adrian Paradis, Buruh Beraksi; Sejarah Gerakan Buruh Amerika Serikat
(Yogyakarta; Kreasi Wacana, 2009), hlm. 32.
3
buruh perempuan harus diletakkan dalam perspektif struktural dalam
kerangka jangka panjang. 3
Demi lancarnya proses produksi yang patut diperhatikan oleh
perusahaan adalah hak-hak pekerja perempuan itu sendiri. Banyak sekali hak-
hak pekerja perempuan yang harus dilindungi, diantaranya. 4
a. Hak izin cuti bagi perempuan yang menstruasi (haid).
b. Hak izin cuti bagi perempuan yang melahirkan dan menyusui sesuai
dengan undng-undang yang berlaku.
c. Mendapatkan upah yang layak (wajar).
d. Mendapatkan fasilitas yang layak ditempat bekerja demi kelancaran
dalam bekerja.
e. Mendapatkan jaminan hari tua.
f. Mendapatkan gaji lembur.
g. Mendapatkan perlindungan disaat bekerja.
Dari hak-hak tenaga kerja tersebut, diperlukan telaah lebih lanjut,
bagaimana persepsinya terhadap kesejahteraan pekerja perempuan yang
bekerja di pabrik. Kesejahteraan seseorang tidak hanya menyangkut
kemakmuran saja, melainkan juga harus secara keseluruhan sesuai dengan
3 Mansur Fakih, Analisis Gender dan Tranformasi Sosial, (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2007), hlm. 117-118.
4 Achie Sudiarti Luhulima, Bahan Ajar tentang Hak Perempuan (Jakarta : Yayasan
Obor Indonesia. 2007), hlm. 65.
4
ketentraman yang berarti dengan kemampuan itulah dapat menuju
keselamatan dan ketentraman hidup.5
PT. Djarum Kudus adalah suatu perusahaan rokok kretek yang cukup
terpandang di masyarakat mempunyai andil yang tidak kecil dalam
memainkan peranan penting dalam perkembangan industri, penyerapan tenaga
kerja dan pendapatan Negara Indonesia. Industri rokok, khususnya rokok
kretek tergolong industri yang relatif masih berkembang di Indonesia. Pasar
rokok di Indonesia tampaknya masih akan berkembang untuk jangka waktu
yang cukup lama. Industri rokok di Indonesia memberikan kontribusi besar
pada perekonomian Negara yaitu dalam hal kemampuan menyerap tenaga
kerja dan besarnya jumlah cukai yang dibayarkan. Diperkirakan hampir 10%
penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dari industri rokok dengan
seluruh aspek pendukungnya. Dari cukai yang dibayar oleh sekitar industri
rokok kretek meningkat dari tahun ke tahun. Dengan naiknya volume
penjualan rokok diharapkan kontribusi perusahaan rokok ke pemerintah naik.
(Susanawati dalam Triasgani: 1992).6
Alasan mengapa di PT. Djarum, karena keberadaan industri rokok di
Kota Kudus tersebut sangat berpengaruh sekali terhadap kehidupan
masyarakatnya khususnya pada bidang ekonomi. Industri rokok di Kota
5 BKKBN. 1994. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Jakarta : BKKBN
6 Triasgani Purbasari, “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan
Pada Perusahaan Rokok PT. Djarum Kudus”
http://eprints.undip.ac.id/11122/1/1997MM115.pdf , diakses pada tanggal 15 Mei 2016.
5
Kudus juga sebagai tonggak perekonomian yang sangat penting. Sebagian
mata pencaharian utama masyarakat Kudus berada di PT. Djarum. Sehingga
mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dari upah yang diterima
dari bekerja. 7
Pekerja merupakan partner yang mendukung proses kelancaran
produksi. Pekerja bukanlah budak yang dianggap sebagai bawahan yang
mempunyai posisi berada paling rendah dibawah pemilik modal. Sehingga
perlu adanya koordinasi yang baik antara pihak PT. Djarum dengan pihak
pekerja terkait hak-hak apa saja yang perlu diperoleh pekerja. Mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi.
Dalam bekerja, pastinya mendapatkan timbal balik dari pekerjaan
tersebut. Besar kecilnya bentuk pekerjaan sudah sepatutnya pekerjaan tersebut
dihargai, salah satunya dalam bentuk upah/gaji. Seperti pekerjaan perempuan
dalam penelitian ini adalah penggiling rokok djarum dan penghasilannya
untuk membantu meringankan beban dalam ekonomi keluarganya. Jika
dilihat, pekerjaan tersebut tidaklah sulit dan tidak melanggar kewajibannya
menjadi seorang istri.
Adapun fasilitas yang diberikan oleh PT. Djarum khusus bagi tenaga
kerja wanita, seperti : Fasilitas kesehatan (poliklinik) ; Cuti gugur kandungan
7Latri Hastuti, “Kondisi Ketenagakerjaan PT. Djarum di Kabupaten Kudus”
lib.unnes.ac.id/328/1/1052.pdf, diakses pada tanggal 15 Mei 2016.
6
dengan memberikan istirahat selama satu setengah bulan ; Cuti hamil dan
melahirkan, dengan memberikan istirahat total selama tiga bulan sebelum dan
sesudah melahirkan. Perusahaan juga memberi tunjangan biaya melahirkan
sesuai JAMSOSTEK sebesar Rp. 150.000 dan ada juga tim kesehatan
perusahaan yang memeriksa tenaga kerja yang hamil sebulan sekali ; Cuti
haid, kalau benar-benar sakit tetapi tetap menerima upah sakit selama dua hari
; Bagi tenaga kerja yang menikah akan mendapat ijin khusus libur selama dua
hari dan tetap menerima upah dua hari saja.8
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus utamanya adalah tentang
persepsi pekerja perempuan terhadap pemenuhan hak-hak kesejahteraan
tenaga kerja melalui program kesejahteraan di PT. Djarum. Perempuan yang
bekerja di PT. Djarum merupakan perempuan yang mempunyai kemampuan
untuk meningkatkan pendapatan keluarga mereka.
Banyak aktivitas yang dijalankan oleh pekerja perempuan PT. Djarum
di lingkungan kerja, mulai dari pemilihan bahan baku rokok, proses produksi,
proses linting sampai dengan proses pembungkusan. Serangkaian aktivitas
tersebut menjadi bahan pertimbangan perusahaan menyangkut kesejahteraan
buruhnya di lingkungan kerja, sehingga menjadikan aktivitas kerja memiliki
nilai lebih bagi perilaku buruh dan etika buruh itu sendiri. Dari nilai lebih
8 Wawancara dengan Bapak Marwan, Koordinator PT. Djarum Unit Megawon 2,
tanggal 27 Oktober 2016.
7
tersebut ada kemungkinan akan melahirkan persepsi yang beragam terhadap
kesejahteraan baik itu yang datang dari lingkungan kerja maupun di luar kerja.
Sehingga melatarbelakangi pola persepsi buruh PT. Djarum untuk lebih
menuju proses penyadaran baik spiritual maupun intelektual baik berupa
dorongan yang berasal dari dalam diri itu sendiri maupun dari luar mereka.
Oleh sebab itu, peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang persepsi,
dikarenakan setiap individu dalam suatu sosial akan selalu berhubungan
dengan pihak-pihak lain yang secara simetris-simetris akan mempengaruhi
atau melahirkan situasi timbal balik.
Perempuan bekerja disebabkan oleh pendapatan suami dianggap
kurang mencukupi kebutuhan keluarga. Sedangkan setiap harinya, kebutuhan
ekonomi semakin meningkat, untuk itu diperlukan materi yang cukup.9 Salah
satu cara yang dilakukan perempuan untuk menambah pendapatan
keluarganya dengan cara bekerja di PT. Djarum. Pekerjaan inipun menjadi
pekerjaan pokok perempuan (ibu-ibu rumah tangga) karena penghasilan
perempuan bisa membantu suami dalam meringankan ekonomi keluarganya.
Dengan adanya PT. Djarum, para perempuan (ibu-ibu rumah tangga) rumahan
memiliki pekerjaan dan mendapatkan penambahan pemasukan dari hasil
kerjanya.
9 Latri Hastuti, “Perkembangan Tenaga Kerja PT. Djarum di Kabupaten Kudus
Tahun 1951-1990”, lib.unnes.ac.id/328/1/1052.pdf, diakses pada tanggal 15 Mei 2016.
8
Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk menjadikan perusahaan
Djarum ini menjadi objek penelitian tentang Persepsi Pekerja Perempuan
terhadap Pemenuhan Hak-Hak Kesejahteraan Tenaga Kerja Melalui Program
Kesejahteraan yang dilakukan oleh PT. Djarum (Studi Kasus PT. Djarum
Kudus, Kudus, Jawa Tengah)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah peneliti jelaskan diatas, maka timbul
beberapa persoalan yang mendorong peneliti untuk mengadakan suatu
penelitian. Agar penelitian ini jelas, terarah, dan tidak kabur dari pokok
permasalahannya, rumusan yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana persepsi pekerja perempuan terhadap pemenuhan hak
kesejahteraan tenaga kerja melalui program kesejahteraan yang dilakukan
oleh PT. Djarum ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yang peneliti lakukan terdapat dua
tujuan pertama, tujuan formal akademik yaitu untuk memenuhi tugas
akhir mahasiswa dalam bentuk skripsi guna untuk mendapatkan gelar
sarjana sosial di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kedua, tujuan non
formal akademik adalah :
9
a. Untuk mengetahui bagaimana persepsi pekerja perempuan terhadap
pemenuhan hak kesejahteraan tenaga kerja melalui program
kesejahteraan yang dilakukan oleh PT. Djarum.
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai pengembangan keilmuan dalam bidang Kesejahteraan Sosial
yang sesuai dengan jurusan peneliti.
b. Untuk menggali persepsi pekerja perempuan tentang hak-hak yang
diberlakukan di perusahaan tersebut terhadap perempuan, karena
persepsi yang akan muncul dapat mempengaruhi situasi timbal balik
perilaku seseorang.
c. Agar pekerja perempuan lebih diperhatikan hak-haknya demi
kelancaran dalam bekerja diantara lain hak izin cuti karena menstruasi,
melahirkan dan menyusui sesuai waktu yang dibutuhkannya yang
tidak merugikan kedua belah pihak (perusahaan dan pekerja
perempuan).
D. Kajian Pustaka
Penelitian ini berhubungan dengan kesejahteraan pekerja perempuan
yang mendekatkan dengan teori Persepsi. Karena telah banyak yang
mengangkat penelitian terkait pekerja perempuan secara umum dengan tema
yang beragam. Namun, secara spesifik belum ada yang mengkaji dan meneliti
sesuai dengan judul yang akan diteliti oleh peneliti. Peneliti memetakkan
beberapa karya yang telah membahas pekerja perempuan dari berbagai
10
aspeknya, kemudian menjadi acuan perbandingan dan sekaligus rujukan untuk
membahas persoalan pekerja secara umum dan spesifiknya kepada pekerja
permpuan.
Tinjauan pustaka merupakan uraian singkat hasil-hasil penelitian yang
ada sebelumnya tentang masalah yang sejenis, sehingga diketahui secara jelas
posisi dan kontribusi peneliti. Beberapa skripsi dan penelitian yang membahas
terkait tentang pekerja perempuan dan persepsi terhadap kesejahteraannya
yaitu
Pertama, Skripsi yang berjudul “Persepsi Buruh Migran Perempuan
Terhadap Peran Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta
(PPTKIS) Kabupaten Brebes (Studi Pada Mantan Buruh Migran Perempuan
Dari Dusun Temukerep Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes yang pernah
Mengalami Tindak Kekerasan di Tempat Kerja)” yang ditulis oleh Sri Hartati
Program Studio Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2011. Penelitian ini
menggunakan teori fungsionalisme struktural Robert Merton serta
menggunakan teori peran. Kedua teori ini mengkaji mengenai kewajiban dan
tanggung jawab PPTKIS terhadap TKI yang disalurkan mulai dari pra-
penempatan, selama masa penempatan hingga purna penempatan, dan sampai
sejauh mana peran tersebut dijalankan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa masih ada pemalsuan dokumen (KTP, Ijasah, dll), pemberangkatan
TKI yang belum memenuhi standar kompetensi, tidak memberikan
11
pemahaman yang baik tentang isi perjanjian kerja, tidak ada pemantauan dan
sistem perlindungan yang baik dari PPTKIS terhadap TKI selama berada di
negara penempatan. Tidak sedikit dari TKI yang mendapatkan masalah
ataupun tindak kekerasan di negara penempatan yang luput dari perhatian dan
penanganan PPTKIS sebagai penanggungjawab.
Kedua, Penelitian Adwi Santoso dari Program Studi Ketahanan
Nasional Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pada
tahun 2015, dalam tesisnya yang berjudul “Kontribusi Karyawati Giling Pada
Industri Rokok terhadap Pendapatan Keluarga Guna Mendukung Ketahanan
Ekonomi Keluarga”. Penelitan ini menggunakan metode kualitatif. Fokus
peneliti dalam tesis tersebut adalah kontribusi pendapatan karyawati bagian
giling PT. Djarum dan kaitannya dengan ketahanan ekonomi keluarga. Dalam
tesis tersebut juga mendeskripsikan karakteristik sosial ekonomi karyawati
bagian giling pada PT. Djarum Brak Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten
Kudus. Selain itu, dipaparkan juga mengenai pendapatan karyawati bagian
giling PT. Djarum Brak Kesambi dalam mendukung ketahanan ekonomi
keluarga. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah produksi rokok
berpengaruh terhadap penghasilan karyawati giling. Di PT. Djarum selain
sistem upah gilingan terdapat juga sistem upah harian yang menerima upah
per minggu, dan sistem upah bulanan. Perbedaan ketiga sistem upah itu
terletak pada tingkat kesejahteraan dan jenjang karir. Terutama untuk sistem
upah bulanan menerima kesejahteraan lebih tinggi dan jenjang karier yang
12
lebih luas. Sedangkan untuk karyawati giling pendapatannya untuk ketahanan
keluarga sudah tercukupi.
Ketiga, Penelitian Djoko Soelistijo dari pascasarjana Geografi UGM,
pada tahun 2004 dalam tesisnya yang berjudul “Pekerja Perempuan Migran
Ulang Alik di Perusahaan Rokok Djagung Padi Kota Malang : Kajian Proses,
Aktivitas dan Pendapatan”. Hasil penelitiannya terdapat temuan sebagai
berikut : Pertama, proses buruh perempuan dalam mendapatkan pekerjaannya
tidak dipengaruhi secara signifikan oleh alasan-alasan meninggalkan daerah
asal, alasan senang bekerja di daerah tujuan, dan pengambilan keputusan
untuk melaksanakan mobilitas. Kedua, aktivitas buruh dengan karakteristik
demografis, sosial migran buruh perempuan pabrik rokok yang meliputi umur,
pendidikan, status pernikahan, lama kerja, jam kerja terdapat hubungan
signifikan dengan pendapatannya. Lima variabel tersebut yang ada hubungan
signifikan adalah variabel lama kerja dan umur. Ketiga, besarnya sumbangan
remiten terhadap pendapatan keluarga dipengaruhi secara signifikan oleh
pendapatan.
Penelitian tentang persepsi pekerja perempuan terhadap
kesejahteraannya memang sudah ada, namun yang membahas terkait dengan
persepsi terhadap hak-hak kesejahteraan tenaga kerja melalui program
kesejahteraan di PT. Djarum Kudus belum pernah ada. Hal lain yang
membedakannya dengan penelitian ini yaitu perbedaan lokasi, perbedaan alat
analisis, dan juga perbedaan waktu mengingat penelitian-penelitian tersebut
13
telah dilakukan tiga sampai lima tahun yang lalu. Dalam jangka waktu yang
cukup lama tersebut tentunya PT. Djarum telah banyak melakukan perbaikan
terhadap keberadaan dan kebijakan mengenai kesejahteraan buruh. Dengan
berbagai alasan di atas, maka penelitian tentang yang dibuat oleh peneliti
dengan judul “Persepsi Pekerja Perempuan terhadap Pemenuhan Hak
Kesejahteraan Tenaga Kerja Melalui Program Kesejahteraan oleh PT. Djarum
(Studi Kasus PT. Djarum, Kudus, Jawa Tengah)” benar-benar merupakan
karya ilmiah yang baru dan belum pernah ditulis dan disusun oleh peneliti
lain.
E. Kerangka Teori
1. Teori Persepsi
Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam
menopang perekonomian keluarga. Dengan bekerja mereka mampu
memenuhi kebutuhannya dalam bermasyarakat. Adapun yang dimaksud
dengan buruh tenaga kerja yaitu setiap laki-laki atau perempuan yang sedang
dalam dan / atau akan melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan upah,
sedangkan yang dimaksud upah disini adalah, hak pekerja yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada
pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau yang akan dilakukan,
ditetapkan atau dibayarkan menurut kesepakatan kerja, atau peraturan
perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarga.
14
Dalam studi sosiologi tentu banyak teori dan paradigma sebagai cara
berpikir ilmiah. Dalam kajian ini penulis memfokuskan pada persepsi buruh
perempuan PT. Djarum Kudus, melihat bagaimana persepsi buruh perempuan
atas hak-hak mereka di tempat kerja. Selanjutnya, akan memusatkan perhatian
pada kesejahteraan buruh perempuan. Dalam hal ini, penulis memfokuskan
pada teori persepsi.
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi
manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya.
Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern (dalam
diri seseorang) dan ekstern (diluar diri seseorang). Berbagai ahli telah
memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada
prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu.
Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.
Definisi persepsi dapat dilihat dari definisi secara etimologis maupun
definisi yang diberikan oleh beberapa orang ahli. Secara etimologis, berasal
dari kata perception berasal dari bahasa latin perceptio ; dari percipare yang
artinya menerima atau mengambil. Persepsi adalah proses diterimanya
rangsang (objek, kualitas,hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai
rangsang itu disadari dan dimengerti.10
10
Alex, sobur. Psikologi Umum,(Bandung: Pustaka Setia, 2003), hlm. 445
15
Definisi persepsi menurut para ahli sangat beragam, seperti yang
dikemukakan berikut ini. Persepsi menurut Epstein & Rogers dalam Stenberg
J. Robert, adalah seperangkat proses yang dengannya manusia mengenali,
mengorganisasikan dan memahami serapan-serapan inderawi yang kita terima
dari stimulus lingkungan.11
Menurut Robbins mendeskripsikan persepsi dalam
kaitannya dengan lingkungan, yaitu sebagai proses di mana individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi
makna kepada lingkungan mereka.12
Menurut Kamus Lengkap Psikologi, persepsi adalah: (1) Proses
mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan
indera, (2) Kesadaran dari proses-proses organis, (3) (Tichener) satu
kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari
pengalaman di masa lalu, (4) Variabel yang menghalangi atau ikut campur
tangan, berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan pembedaan
diantara perangsang-perangsang, (5) Kesadaran intuitif mengenai kebenaran
langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu.13
Persepsi adalah proses pengolahan informasi dari lingkungan yang
berupa stimulus, yang diterima melalui alat indera dan diterusan ke otak untuk
diseleksi, diorganisasikan sehingga menimbulkan penafsiran atau
11
J.Robert, Stenberg. Psikologi Kognitif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm.
105 12
Robbins, S.P., Perilaku Organisasi. (Jakarta : PT INDEKS Kelompok Gramedia,
2003.) Jilid I. 13
J.P, Chaplin, Kamus Psikologi Lengkap,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2008),
hlm.358
16
pengiterpretasian yang berupa penilaian dari penginderaan atau pengalaman
sebelumnya. Persepsi merupakan hasil interaksi antara dunia luar individu
(lingkungan) dengan pengalaman individu yang sudah diinternalisasi dengan
sistem sensorik alat indera sebagai penghubung, dan diinterpretasikan oleh
sistem syaraf di otak.
Persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau
proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera
manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam
penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang
positif maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia
yang tampak atau nyata. 14
Riset tentang persepsi secara konsisten menunjukkan bahwa individu
yang berbeda dapat melihat hal yang sama tetapi memahaminya secara
berbeda. Kenyataannya adalah bahwa tak seorang pun dari kita melihat
realitas. Yang kita lakukan adalah menginterpretasikan apa yang kita lihat dan
menyebutnya sebagai realitas. Sejumlah faktor bekerja untuk membentuk
persepsi dan kadangkala membiaskan persepsi. Faktor-faktor tersebut dapat
14
Citra Nanda Yanuariska, “Persepsi Pengguna Perpustakaan Terhadap Kualitas
Koleksi di Perpustakaan Umum Kota Surabaya”, http://journal.unair.ac.id/download-
fullpapers-ln41448cf6e3full.pdf , diakses pada tanggal 19 Oktober 2016
17
terletak pada orang yang mempersepsikannya, objek atau sasaran yang
dipersepsikan, atau konteks di mana persepsi itu dibuat.15
Buruh perempuan adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan
mendapat upah.16
Di negeri ini, perempuan termasuk kelompok pekerja yang
paling diminati, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu faktornya
karena ongkosnya yang murah. Pekerja perempuan semakin lama semakin
meningkat jumlahnya dikarenakan minimnya pekerjaan dibidang pertanian
dan akhirnya beralih ke industri, yang semakin lama berkembang di negeri ini
yang mayoritas pekerjaannya di dominasi oleh perempuan. Sehingga perlu
untuk perusahaan benar-benar memperhatikan jaminan sosial tenaga kerja
perempuan dan PT. Djarum telah memperhatikan dan memberikan jaminan
sosial tersebut dengan baik.
Persepsi merupaka suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian
terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu shinga menjadi
sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri
individu. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu
dengan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan
respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan.
Berdasarkan hal tersebut, perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-
15
C. George Boeree, editor Abdul Qodir Shaleh, “General Psychology : Psikologi
Kepribadian, Persepsi, Kognisi, Emosi, dan Perilaku”, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2013),
hlm. 53. 16
Sulistyawati Iranto, Perempuan dan Hukum (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,
2006) hlm. 23.
18
pengalaman yang dimiliki individu tidak sama, maka dalam mempersepsi
sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antar individu satu
dengan individu lain. 17
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan stimulus dapat masuk untuk
mempengaruhi persepsi karena terdapat faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal terdiri atas : Harapan, pengalaman/ pengetahuan, motivasi,
kebutuhan dan emosi. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas : Lingkungan
kerja, upah yang diterima dan fasilitas yang diberikan.
2. Konsep Kesejahteraan Karyawan
Persepsi terhadap kesejahteraan merupakan suatu proses psikologis
yang memandang atau penilaian terhadap suatu pembayaran (payment) yang
diberikan kepada karyawan sebagai bagian dari keanggotaannya di
perusahaan yang berkaitan dengan kesejahteraan finansial dan kesejahteraan
non finansial. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan karyawan
adalah sebagai berikut 18
:
a. Produktivitas
Pemberian kompensasi melihat besarnya produktivitas yang
disumbangkan oleh tenaga kerja (karyawan) kepada pihak
organisasi atau perusahaan.
17
Bimo Walgito, 2010, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Penerbit Andi. 18
Ahmad Tohardi, 2002, Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya
Manusia, Universitas Tanjung Pura, Mandar Maju, Bandung.
19
b. Kemampuan untuk membayar
Secara logis ukuran pemberian kompensasi sangat bergantung
kepada kemampuan organisasi atau perusahaan dalam membayar
gaji atau upah tenaga kerja.
c. Kesediaan untuk membayar
Berkaitan dengan item dua diatas, maka walaupun organisasi atau
perusahaan mampu untuk membayar kompensasi, maka belum
tentu organisasi atau perusahaan tersebut mau membayar
kompensasi dengan layak dan adil.
d. Penawaran dan permintaan tenaga kerja.
Penawaran dan permintaan tenaga kerja cukup berpengaruh
terhadap pemberian kompensasi. Jika permintaan tenaga kerja
banyak oleh perusahaan, maka kompensasi cenderung tinggi,
demikian sebaliknya jika penawaran tenaga kerja ke organisasi
atau perusahaan banyak (over supply), maka pembayaran
kompensasi cenderung menurun (rendah).
e. Serikat pekerja.
Serikat pekerja yang ada di organisasi atau perusahaan seperti
pekerja akan turut mempengaruhi kebijakan besar kecilnya
pemberian kompensasi.
20
f. Berbagai peraturan dan perundang-undangan.
Adanya peraturan dan perundang-undangan yang ada akan
mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam pemberian
kompensasi, misalnya diberlakukannya pemberian upah minimum
regional (UMR).
Berdasarkan bentuk kesejahteraan tersebut, secara garis besar, program
kesejahteraan terdiri dari 2 jenis :
a. Kesejahteraan langsung.
Kesejahteraan langsung adalah penghargaan yang berupa gaji,
upah yang dibayar secara tepat berdasarkan tenggang waktu yang
tetap. Sedangkan insentif adalah penghargaan yang diberikan untuk
memotivasi karyawan agar produktivias kerjanya tinggi, sifatnya
tidak tetap dan sewaktu-waktu.
Kesejahteraan langsung yang terdiri dari:
1. Gaji
Definisi gaji adalah Balas jasa yang dibayar secara periodik kepada
karyawan yang tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.19
2. Upah Insentif
Jenis kompensasi lain yang diberikan kepada karyawan sebagai
imbalan atas kerjanya adalah upah insentif. Perusahaan
19
Hasibuan, Melayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
21
menetapkan adanya upah insentif untuk menghubungkan keinginan
karyawan akan pendapatan finansial tambahan dengan kebutuhan
organisasi akan peningkatan kualitas dan kuantitas kerjanya.
Definisi upah insentif adalah “Penghargaan atau ganjaran yang
diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas
kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu”.20
Upah insentif sebagai bagian dari keuntungan perusahaan terutama
sekali diberikan kepada karyawan yang bekerja secara baik atau
berprestasi. Pemberian insentif ini dimaksudkan perusahaan
sebagai upaya untuk memotivasi karyawan yang berprestasi tetap
bekerja di perusahaan.
3. Bonus
Jenis kompensasi lain yang ditetapkan perusahaan adalah berupa
pemberian bonus. Pemberian bonus kepada karyawan ini
dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas kerja dan
semangat kerja karyawan. Pengertian bonus adalah “Pembayaran
sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerja” 21
,
sedangkan menurut Sarwoto, pengertian bonus adalah 22
:
20
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif. Cetakan Keempat. Penerbit Gajah Mada University Press; Yogyakarta. 21
Simamora, Henry (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE-YKPN,
Yogyakarta. 22
Sarwoto, (1991). Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
22
a. Uang dibayar sebagai balas atas hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan apabila melebihi target.
b. Diberikan secara sekali terima tanpa sesuatu ikatan di masa
yang akan datang
c. Beberapa persen dari laba yang kemudian dibagikan kepada
yang berhak menerima bonus.
Bonus diberikan apabila karyawan mempunyai profitabilitas
atau keuntungan dari seluruh penjualan tahun lalu. Penentuan
besarnya pemberian bonus adalah berdasarkan kebijakan
perusahan, tidak ada ketetapan yang pasti mengenai bonus
yang diberikan
Didalam pemberian bonus kepada karyawan. Perusahaan
memberikan bonus setiap tahun dengan waktu yang tidak
ditentukan, bisa di awal tahun, pertengahan, atau akhir tahun.
Besarnya bonus yang ditetapkan adalah 1 sampai 2 kali gaji
pokok karyawan.
b. Kesejahteraan tidak langsung.
Kesejahteraan tidak langsung adalah pemberian bagian
keuntungan/manfaat lainnya bagi para pekerja diluar gaji/upah dan
bonus yang dapat berupa barang dan tunjangan.
23
Kesejahteraan tidak langsung menurut Nawawi 23
adalah
“Program pemberian penghargaan atau ganjaran dengan variasi
yang luas, sebagai bagian keuntungan organisasi atau perusahaan”.
Sedangkan menurut Handoko 24
, “Kesejahteraan tidak langsung
adalah balas jasa pelengkap atau tunjangan yang diberikan pada
karyawan berdasarkan kemampuan perusahaan”. Jadi kompensasi
tidak langsung merupakan balas jasa yang diberikan dalam bentuk
pelayanan karyawan, karena diperlakukan sebagai upaya
penciptaan kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan.
Selanjutnya, kompensasi tidak langsung digolongkan menjadi
beberapa bagian yaitu 25
:
a. Pembayaran upah untuk waktu tidak bekerja (time-off benefit),
meliputi :
1. Istirahat on the job, terdiri dari: Periode Istirahat, Periode
makan, Periode waktu cuti
2. Hari-hari sakit
3. Liburan dan cuti
4.Alasan lain, misal kehamilan, kecelakaan, upacara
pemakaman.
23
Nawawi, Hadari, (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif. Cetakan Keempat. Penerbit Gajah Mada University Press; Yogyakarta. 24
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi
Kedua. BPFE, Yogyakarta. 25
Ibid.
24
b. Perlindungan ekonomis terhadap bahaya, meliputi:
1. Jaminan pembayaran upah dalam jumlah tertentu selama
suatu periode
2. Rencana-rencana pensiun
3. Tunjangan hari tua
4. Tunjangan pengobatan
5. Pembentukan koperasi atau yayasan yang mengelola kredit
karyawan.
c. Program pelayanan karyawan, meliputi:
1. Rekreasi
2. Kafetaria
3. Perumahan
4. Beasiswa pendidikan
5. Fasilitas pembelian
6. Konseling finansial dan legal
7. Aneka ragam pelayanan lain.
Kesejahteraan digolongkan dalam tiga aspek yaitu :
a. Finansial insentif
Finansial insentif meliputi upah atau gaji yang pantas untuk
memperoleh bagian keuntungan dari perusahaan dan soal
kesejahteraan yang meliputi pemeliharaan, kesehatan, rekreasi,
jaminan hari tua, dan lain sebagainya.
25
b. Non financial insentif
1. Keadaan pekerjaan yang memuaskan meliputi tempat, jam kerja
dan teman - teman kerja.
2. Sikap pimpinan terhadap keinginan karyawan seperti jaminan
pekerjaan, promosi, keluhan, dan hubungan antara atasannya.
c. Socio insentif
Sikap dan keadaan tingkah laku anggota organisasi lainnya terhadap
pegawai yang bersangkutan.
F. Metode Penelitian
Penelitian ilmiah ini tentu menggunakan metode sebagai unsur
pokok untuk mencapai tujuan. Dengan menggunakan metode yang
tepat diharapkan dapat mengantarkan kepada analisis terhadap
permasalahan yang menjadi tema kajian skripsi secara kritis. Dengan
menggunakan metode yang tepat sangat menentukan hasil yang akan
dicapai. Sebaliknya, metode yang kurang tepat akan membuahkan
hasil yang kurang tepat pula. Sehingga maksud dan tujuan yang ingin
dicapai tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam skripsi ini
menggunakan metode sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian.
Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian lapangan yang
bersifat kualitatif. Aplikasi penelitian kualitatif merupakan
konsekuensi dari metode logis dan metode deskriptif. Dalam hal ini,
26
peneliti menggunakan sedikit statistik deskriptif untuk mendapatkan
data yang valid. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model
secara kualitatif. Penelitian ini menggunakan instrument pengumpulan
data melalui observasi, dokumentasi, wawancara, dan studi
kepustakaan.
Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut
secara holistik (utuh). 26
Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan
individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu
memandangnya sebagai bagian dari suatu kebutuhan.
2. Subjek dan Objek Penelitian.
a. Subjek Penelitian
Pada penentuan subjek penelitian menggunakan teknik
pengambilan sampel nonprobability sampling yang artinya
teknik pengambilan sampel dengan tidak memberi kesempatan
yang sama bagi unsur anggota populasi untuk dipilih sebagai
26
Arif Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Surabaya : Usaha Nasional,
1992), hlm. 22
27
sampel.27
Subjek penelitian yang dipilih oleh informan yaitu 1
koordinator PT. Djarum di Unit Megawon 2 dan 5 tenaga kerja
borongan berjenis kelamin perempuan yang sudah menikah dan
mempunyai anak.
b. Objek Penelitian
Objek yang peneliti tentukan adalah terkait pemenuhan
hak kesejahteraan tenaga kerja melalui program kesejahteraan
yang dilakukan oleh PT. Djarum berlokasi di Sigaret Kretek
Tangan Unit Megawon 2 Kudus. Alasan peneliti melakukan
penelitian di Unit Megawon 2, karena terdapat 4000 pekerja
wanita yang bekerja di Unit tersebut. Dimana pekerja
perempuan lebih banyak dibandingkan pekerja laki-laki.
3. Metode Pengumpulan Data
Riset merupakan aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah, dan
bertujuan. Maka data / informasi yang dikumpulkan harus relevan
dengan persoalan yang dihadapi, artinya data itu berkaitan, bertalian,
mengena dan tepat. Informasi dan data dapat dibedakan berdasarkan
sumbernya, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber-sumber
primer yaitu sumber asli atau informan yang memuat data atau
27
Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012), hlm. 53.
28
informasi tersebut.28
Data primer juga diperoleh dari observasi dan
wawancara dengan metode indepth interview.29
b. Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti yaitu dengan keterangan-keterangan
yang terdapat di perusahaan atau publikasi lainnya. Jadi data sekunder
berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya. Bukan berarti data
sekunder kurang bermutu dibandingkan dengan data primer.
Selain menggunakan data primer dan data sekunder dalam penelitian
ini pengumpulan sesuai dengan tema penelitian menggunakan teknik
observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam
penelitian kualitatif. Dengan observasi, peneliti dapat
mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap
kegiatan dan interaksi subjek penelitian. Observasi adalah metode atau
cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau
kelompok secara langsung. Metode ini digunakan untuk mengamati
secara langsung keadaan di lapangan agar penelliti memperoleh
28
Tatang Arifin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995),
hlm. 132. 29
Indepth Interview yaitu wawancara untuk mengetahui dan mendapatkan data yang
lebih dalam mengenai aspek-aspek yang telah ditentukan dalam penelitian, sehingga tidak
menutup kemungkinan muncul faktor-faktor lain yang dapat diketahui disini. Lihat, Tatang
Arifin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 132.
29
gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti. Dalam
penelitian ilmiah metode observasi bisa diartikan pengamatan atau
pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.
Metode ini sebagai pelengkap wawancara yang dilakukan lengsung
kepada PT. Djarum yang berlokasi di Sigaret Kretek Tangan Unit
Megawon 2 Kudus.
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai metode yang dilakukan dalam
penelitian ini. Adapun yang dimaksud dengan metode wawancara
adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara
sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada
tujuan penelitian. Sedangkan yang telah digunakan dalam penelitian
ini wawancara bebas yang memberikan pertanyaan secara langsung.
Kemudian dijawab secara bebas jika jawabnya tidak sesuai dengan
pokok permasalahan penelitian, maka jawaban dituntut untuk agar
menuju sasaran yang diinginkan. Peneliti telah mewawancarai lima
pekerja perempuan PT. Djarum berlokasi di Sigaret Kretek Tangan
Unit Megawon 2.
c. Dokumentasi
Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang
menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah
30
dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini mengambil data yang
sudah ada atau tersedia dalam catatan dokumen. Operasional metode
dokumentasi dengan menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-
buku, dokumen, Perjanjian Kerja Bersama (PKB), peraturan-
peraturan. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal dari
dokumentasi banyak digunakan sebagai data pendukung dan
pelengkap bagi data primer yang didapat melalui observasi dan
wawancara. Terutama dalam kajian tentang buruh perempuan yang
bekerja di PT. Djarum untuk melihat persepsi buruh perempuan
terhadap kesejahteraan buruh.
4. Pendekatan
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan sosisologis-fenomenologis, dimana pendekatan tersebut
tentang interelasi agama, politik, ekonomi, dan masyarakat. Sesuai
dengan pokok kajian dalam penelitian ini yaitu terkait dengan persepsi
pekerja perempuan yang bekerja di PT. Djarum.
5. Metode Analisis Data
Analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman
mencakup tiga kegiatan yang bersamaan yaitu ; (1) reduksi data (2)
penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan (verifikasi).
31
a. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan
perhatian, data kasar dari lapangan. Reduksi data merupakan tahapan
dimana peneliti memilih fakta yang diperlukan dan mana fakta yang
tidak diperlukan. Proses ini dilakukan oleh peneliti dari awal penelitian
sampai berakhirnya kegiatan ini (penelitian). Pada awal misalnya,
melalui kerangka konseptual, permasalahan, pendekatan pengumpulan
data yang diperloeh. Terpisahkan dan fungsinya untuk menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, menyaring mana yang perlu dan mana
yang tidak perlu, mengorganisasi sehingga dapat menimbulkan
interpretasi yang dapat ditarik. Dalam hal reduksi ini peneliti benar-
benar mencari data yang valid.
b. Penyajian Data
Dalam penyajian data ini dari berbagai informasi yang tersusun
yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Adapun bentuk penyajiannya, antara lain
berupa teks naratif, matriks, grafik dan jaringan dan bagan. Tujuannya
adalah untuk memudahkan membaca dan menaruk kesimpulan dan
disajikan secara apik. Dalam tahap ini peneliti juga melakukan display
(penyajian) data secara sistematik, agar lebih mudah untuk dipahami
32
interaksi antar bagian-bagiannya dalam konteks yang utuh bukan
segmental atau fragmentak terlepas yang satu dengan yang lainnya.
c. Menarik kesimpulan atau verifikasi
Dalam keabsahan data dilakukan proses triangulasi. Dimana
dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan
hasil wawancara terhadap objek penelitian. Triangulasi dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik yaitu wawancara, observasi
dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek
kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Penarikan
kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang
utuh. Kesimpulan-kesimpulan yang diverfikasi selama penelitian
berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data harus di uji
kebenarannya dan kesesuaiannya sehingga validitas terjamin. Dalam
tahapan ini, peneliti membuat rumusan proposisi yang terkait dengan
prinsip logika, data harus diuji kebenarannya dan kesesuaianya
sehingga validitasnya terjamin. Dalam tahapan ini, peneliti membuat
rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya
sebagai temuan penelitian, dan dikaji secara berulang-ulang terhadap
data yang sudah ada, pengelompokan data yang telah terbentuk, dan
proposisi yang telah dirumuskan. Dan selanjutnya melaporkan hasil
33
penelitian lengkap, dengan ‘temuan baru’ yang berbeda dengan
temuan yang sudah ada.
G. Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh kemudahan dengan jelas dalam menelaah
dalam skripsi ini, maka peneliti akan mengemukakan sistematika
pembahasan yang akan digunakan dalam penelitian sebagai berikut :
Bab Pertama (Bab I) adalah bab pendahuluan yang
menjelaskan tentang latar belakang masalah serta rumusan masalah.
Dalam bab ini akan menjelaskan bagaimana masalah tersebut muncul
sebagai masalah yang perlu diteliti dalam penelitian ini. Kemudian dari
masalah tersebut dapat dirumuskan dalam perumusan masalah dalam
penelitian, setelah itu di kemukakan tentang tujuan dan kegunaan
penelitian dan landasan teori serta tinjauan pustaka. Terakhir adalah
metodologi penenlitian yang digunakan untuk melakukan penelitian
serta uraian sistematika pembahasan.
Bab Kedua (Bab II) adalah gambaran umum PT. Djarum yang
membahas kondisi geografis dan demografis, sejarah kelahiran dan
perkembangan serta kondisi internal maupun eksternal PT. Djarum,
struktur organisasi. Sehingga peneliti mampu melihat PT. Djarum
secara komprehensif dari berbagai dimensi yang ada, yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari eksistensi PT. Djarum sebagai tempat
34
mengadu nasib bagi kaum pekerja secara umum khusunya bagi pekerja
perempuan yang ada di PT. Djarum.
Bab Ketiga (Bab III), dalam bab ini akan membahas tentang
hasil penelitian dengan menggunakan kerangka teoritis sebagai pisau
analisis untuk membaca fenomena yang terjadi pada pekerja
perempuan di PT. Djarum. Serta faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi pekerja tentang kesejahteraan pekerja itu sendiri, sehingga
menimbulkan persepsi yang beragam dan berbeda-beda dikalangan
pekerja perempuan PT. Djarum Kudus.
Bab Keempat (Bab IV), penutup dalam bab ini akan diuraikan
kesimpulan-kesimpulan dari semua uraian skripsi dan saran-saran
peneliti yang berkaitan dengan topik, baik terkait dengan PT. Djarum
maupun pemerintah setempat. Selanjutnya, akan diakhiri penutup dari
peneliti dengan dilengkapi lampiran-lampiran yang diperlukan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian dalam bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Persepsi buruh tentang kesejahteraan tenaga kerja secara umum
adalah penerimaan upah sesuai keinginan, memperoleh cuti
hamil, melahirkan dan haid, memperoleh fasilitas yang bisa
mendukung pekerjaan, memperoleh jaminan kesehatan dan
keselamatan kerja, lingkungan kerja yang nyaman, dan
hubungan yang baik antar tenaga kerja. Sedangkan kondisi
yang terjadi di PT. Djarum berdasarkan tiga perspektif yaitu 1)
tentang kesejahteraan buruh secara umum sudah mencukupi
karena apa yang mereka dapatkan telah sesuai dengan yang
diharapkan, 2) tentang upah tenaga kerja diposisikan sesuai
dengan yang diharapkan, upah sudah sesuai dengan kebutuhan
mereka, dan 3) tentang cuti hamil, melahirkan dan haid,
menunjukkan bahwa cuti yang telah diberikan perusahaan
dinilai sudah sesuai dengan yang diharapkan. Dengan
demikian, persepsi buruh tentang kesejahteraan dapat
disimpukan dalam kategori tinggi. Namun tetap perlu adanya
monitoring jangan sampai apa yang telah tercukupi menjadi
menurun kualitas yang telah diperoleh oleh para buruh.
78
2. Dalam membangun persepsi ada dua faktor yang
mempengaruhi persepsi buruh tentang kesejahteraan yaitu,
faktor internal dan faktor eksternal. Pertama, faktor internal
dalam mempengaruhi persepsi buruh itu sendiri disebabkan
oleh adanya orientasi-orientasi nilai dalam diri manusia,
harapan, pengalaman/pengetahuan, motivasi, kebutuhan dan
emosi. Kedua, faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi
buruh PT. Djarum disebabkan oleh unsur-unsur yang ada di
luar diri buruh, yaitu lingkungan kerja, upah yang diterima,
fasilitas yang telah diberikan, jaminan kesehatan dan
keselamatan kerja.
B. Saran-saran
Ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan kepada pihak yang
terkait khususnya PT. Djarum untuk dijadikan sebuah informasi atau
sebuah masukan demi keberlangsungan hidup perusahaan dan
kesejahteraan buruhnya. Adapun kritik dan saran yang akan penulis
berikan hanyalah sebagian kecil dari buah pikiran penulis sendiri selama
melakukan wawancara terhadap beberapa buruh. Semoga dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
Jika terdapat peneliti sesudah ini yang akan melakukan penelitian
mengenai buruh PT. Djarum hendaknya bisa memfokuskan terhadap
kajian buruh itu sendiri dan penelitian buruh dengan menggunakan
79
metode penelitian seperti melakukan observasi di setiap kegiatan dan
aktivitas buruh guna mendapatkan hasil yang lebih valid dan ilmiah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis fenomenologis
tentunya belum bisa memberikan kesimpulan yang menyeluruh dan
lebih, akan tetapi saran-saran yang akan diberikan penulis seperti
uraian yang ada pada kesimpulan.
Saran-saran tersebut adalah ;
1. Buruh PT. Djarum yang bekerja dibidang melintingi rokok
mayoritas pekerjanya perempuan sudah seharusnya lebih
diperhatikan kondisinya agar terwujud kenyamanan dan keadilan
diantara kedua belah pihak demi terwujudnya hubungan yang
harmonis. Pihak perusahaan juga memberikan hak-hak buruh
perempuan dan buruh juga mempunyai tanggung jawab sebagai
pekerja. Agar persepsi yang terbangun semakin baik.
2. Kegiatan yang ada di lingkungan kerja yang pernah berjalan,
seperti pelatihan bekerja pada buruh, bisa dijalankan lagi. Bukan
hanya saat awal para pekerja masuk, namun dapat diadakan
sebagai kegiatan rutinan yang bertujuan untuk menyambung tali
silaturahmi antara buruh itu sendiri dan atasannya.
3. Peningkatan tentang pemahaman kesejahteraan buruh di PT.
Djarum sehingga mempu menempatkan persoalan kesejahteraan
buruh pada tempatnya.
80
4. Perusahaan harus menempatkan kaum buruh bukan sebagai faktor
produksi melainkan sebagai partner.
5. Hasil penelitian ini belum sempurna dan menyeluruh serta belum
mengungkapkan semua permasalahan yang ada dalam berbagai
aspek, sehingga tugas peneliti-peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan lebih lanjut. Sebaiknya memfokuskan terhadap
kajian buruh itu sendiri dan menggunakan metode penelitian
seperti melakukan observasi disetiap kegiatan dan aktivtas buruh
PT. Djarum, guna mendapatkan hasil penelitian yang lebih valid
dan ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Tatang., Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1995.
BKKBN. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Jakarta : BKKBN, 1994.
Boeree, C. George., editor Abdul Qodir Shaleh, “General Psychology : Psikologi
Kepribadian, Persepsi, Kognisi, Emosi, dan Perilaku”, Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2013.
Emzir., Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012.
Erwanto EH., dkk. Psikologi Umum Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Fakih, Mansur., Analisis Gender dan Tranformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007.
Furchan, Arif., Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, Surabaya: Usaha
Hadari, Nawawi., Manajemen Suber Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetitif. Cetakan Keempat. Yogyakarta: PT. Gajah Mada University Press,
2005.
Hani, Handoko, T., Manajmen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi Kedua.
Yogyakarta: BPFE, 2001.
Hasibuan, Malayu SP., Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci
Keberhasilan. Jakarta; Toko Agung Gunung Agung, 1990.
Hastuti, Latri., “Perkembangan Tenaga Kerja PT. Djarum di Kabupaten Kudus
Tahun 1951-1990”, Skripsi UNNES lib.unnes.ac.id/328/1/1052.pdf, diakses
pada tanggal 15 Mei 2016.
Henry, Simamora., Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE-YKPN,
2004.
Iranto, Sulistyawati., Perempuan dan Hukum, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2006.
Isro’yati, Y. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Budaya Organisasi dengan
Kepuasan Kerja. Skripsi Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2004.
Juwita, Theresia E., Strategi Corporate Social Responsibility Bardasarkan Resources
Based Theory, Skripsi, Jakarta: Universitas Indonesia, 2012.
J.P, Chaplin., Kamus Psikologi Lengkap, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008.
J.Robert, Stenberg., Psikologi Kognitif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Suharto, Edi., Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: Refika
Aditama, 2005.
Kepmenakertrans No. KEP. 231/MEN/2003; Tentang Cara Penangguhan
Pelaksanaan Upah Minimum.
Kepmenakertrans No. KEP. 233/MEN/2003 ; Tentang Golongan dan Jabatan
Tertentu yang Dapat Dipungut Biaya Penempatan Tenaga Kerja
Kepmenakertrans No. KEP. 233/MEN/2003; Tentang Jenis dan Sifat Pekerjaan
yang Dijalankan Secara Terus-Menerus
Luhulima, Achie. S., Bahan Ajar tentang Hak Perempuan, Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2007.
Mangkunegara, A.A., Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung :
PT. Remaja Rosda Karya, 2001.
Melayu, Hasibuan., Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2000.
Nasution, Siska Mlisa., Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat
Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan. Skripsi S1 Universitas
Sumatra Utara, 2009.
Notoatmojo, S., Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasinya, Jakarta: Reneka
Cipta, 2005.
Perjanjian Kerja Bersama antara Persatuan Perusahaan Rokok Kudus dengan
Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau.
Primadi H Serad, Program Djarum Beasiswa Plus, diakses dari
“https://djarumbeasiswaplus.org/beswandjarum, pada 28 Oktober 2014.
Purbasari, Triasgani, “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan
Pada Perusahaan Rokok PT. Djarum Kudus” Jurnal Undip,
http://eprints.undip.ac.id/11122/1/1997MM115.pdf , diakses pada tanggal 15
Mei 2016.
Ratih Dewayanti dan Erna Ernawati Chotim, Marjinalisasi dan Eksploitasi
Perempuan Usaha Mikro di Pedesaan Jawa, Bandung: AKATIGA,
2004.
Robbins, S.P., Perilaku Organisasi, Jilid I, Jakarta: PT. INDEKS Kelompok
Gramedia, 2003.
Sarwoto., Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991.
Sastrohardiwiryo, Siswanto., Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, edisi 2, Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2003.
Sobur, Alex., Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2003.
Sumiarti, Budiman., Sari Sastra Indonesia, Surakarta: PT. Intan Pariwara, 1987.
Tohardi, Ahmad., Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya
Manusia, Skripsi, Bandung: Universitas Tanjung Pura, 2002.
Walgito, Bimo., Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2010.
Undang-Undang Pasal 1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor : PER-17/MEN/VIII/2005 tentang Komponen dan
Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak.
Wawancara dengan Bapak Marwan, Koordinator PT. Djarum Unit Megawon 2,
tanggal 11 Oktober 2016 - 10 Januari.2017.
Wawancara dengan Ibu Komsatun, Buruh Borongan PT. Djarum di Unit Megawon 2
pada tanggal 17 Desember 2016.
Wawancara dengan Ibu Mu’inah, Buruh Borongan PT. Djarum di Unit Megawon 2
tanggal 17 Desember 2016.
Wawancara dengan Ibu Sri Maryani, Buruh Borongan PT. Djarum di Unit Megawon
2 pada tanggal 17 Desember 2016.
Wawancara dengan Ibu Sri Mulyani, Buruh Borongan PT. Djarum di Unit Megawon
2 pada tanggal 17 Desember 2016.
Wawancara dengan Ibu Zuriah, Buruh Borongan PT. Djarum di Unit Megawon 2
pada tanggal 17 Desember 2016.
Yanuariska, Citra Nanda., “Persepsi Pengguna Perpustakaan Terhadap Kualitas
Koleksi di Perpustakaan Umum Kota Surabaya”, Journal Universitas
Airlangga,http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln41448cf6e3full.pdf
diakses pada tanggal 19 Oktober 2016
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
Identitas Buruh
Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Jumlah Anggota Keluarga :
Status di Keluarga :
1. Darimana asal daerah anda ?
2. Sudah berapa tahun anda bekerja di PT. Djarum ?
3. Apa alasan anda bekerja di PT. Djarum ?
4. Bagaimana menurut anda tentang kondisi kenyamanan kerja yang anda
rasakan di PT. Djarum?
5. Bagaimana menurut anda tentang jaminan asuransi yang diberikan oleh
PT. Djarum (Sepert jaminan kecelakaan kerja) ?
6. Bagaimana tentang fasilitas kesehatan yang disediakan oleh PT. Djarum
pada karyawan ?
7. Bagaimana menurut anda tentang fasilitas BPJS Ketenegakerjaan yang
disediakan oleh PT. Djarum ?
8. Bagaimana menurut anda tentang program pelayanan bagi karyawan
perempuan, misalkan cuti haid, melahirkan, fasilitas menyusui ?
9. Jika terdapat karyawan ang sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit,
bagaimana menurut anda tentang bantuan biaya yang diberikan ?
10. Bagaimana menurut pendapat anda tentang program rekreasi bagi
karyawan yang diadakan oleh PT.Djarum ?
11. Bagaimana pendapat anda tentang cuti yang diberikan kepada karyawan
dalam satu tahun masa kerja ?
12. Apakah gaji atau imbalan yang anda terima itu sudah sesuai dengan
golongan masa kerja anda?
13. Bagaimana menurut anda tentang potongan atas gaji atau intensif yang
anda terima atas alasan tertentu misalnya saat anda tidak masuk ?
14. Bagaimana menurut anda dengan tunjangan hari raya yang diberikan PT.
Djarum kepada karyawan ?
15. Bagaimana tentang pelayanan bimbingan dan penyuluhan yang diberikan
kepada karyawan ?
16. Bagaimana menurut anda tentang penghasilan yang anda terima ?
17. Bagaimana anda menyelesaikan pekerjaan di PT. Djarum ?
18. Bagaimana sikap anda terhadap pekerjaan yang anda hadapi ?
19. Bagaimana dengan motivasi atau dorongan yang dilakukan impinan
tentang pelaksanaan pekerjaan agar karyawan dapat bekerja dengan baik ?
20. Bagaimana menurut anda tentang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
anda, apakah sudah sesuai dengan bidangnya ?
21. Bagaimana menurut anda dengan penentuan jam kerja (jumlah jam kerja)
bagi karyawan dalam 1 hari ?
22. Bagaimana dengan waktu istirahat kerja yang diberikan kepada karyawan
?
23. Bagaimana menurut anda tentang tindakan yang diambil pemimpin apabila
anda sering tidak masuk kerja ?
24. Bagaimana sikap anda tentang kedisiplinan yang diterapkan oleh pimpinan
?
25. Bagaimana menurut anda tentang hubungan antara sesama teman kerja ?
26. Bagaimana menurut anda apabia teman kerja anda diberi peluang untuk
promosi atau kenaikann jabatan ?
27. Kerja sama antara karyawan dengan karyawan lain dan karyawan dengan
pihak pimpinan penting artinya dalam menaikkan produktivitas kerja,
bagaimana menurut anda ?
28. Untuk mempertinggi mutu karyawan, baik pengetahuan, kemampuan dan
ketrampian kepada karyawan perlu diberikan berbagai macam latihan dan
pendidikan, bagaimana menurut pendapat anda ?
29. Kualitas hasil kerja anda mengenai ketepatan, ketelitian, ketampilan dan
keberhasilan yang dinilai oleh pimpinan, bagaimana pendapat anda ?
SUSUNAN P2LK3 SKT MEGAWON 2
KOORDINATOR CHANIF
WAKIL KOORDINATOR TRI HARYANTO AS
ADMINISTRASI MUH JARONI
SEKSI-SEKSI
FIRE & SAFETY YULI ANDREAS S
KESEHATAN & LINGKUNGAN KERJA ROY CHISTY WIBOWO
LISTRIK YULI ANDREAS S
PENGEMB & PEMB NORMA KERJA & INFORMASI K3
ROY CHRISTY WIBOWO
ERGONOM & APD MUH JARONI
PENDAYAGUNAAN ENERGI & SDA YULI ANDREAS S
LIMBAH INDUSTRI & PENGOLAHAN LIMBAH
ROY CHRISTY WIBOWO
KIMIA & MATERIAL PRODUKSI MUH JARONI
KONTRUKSI TRI HARYANTO AS
ALAT ANGKAT & ANGKUT MUH JARONI
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) EXTERNAL
TRI HARYANTO AS
MEKANIK ULI ANDREAS S
LAMPIRAN 2
GAMBAR 1.1
Pra Wawancara dengan buruh PT. Djarum
Di Unit Megawon 2 PT. Djarum
Sumber : Dokumentasi Peneliti
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Ekmil Lana Dina
Tempat Lahir : Kudus
Tanggal Lahir : 08 Juni 1995
Alamat Asal : Jl. Sunan Kudus No. 105 Rt. 01 Rw. 05
Kudus, Jawa Tengah
Alamat Sekarang : Jl. Wahid Hasyim No. 37 C Rt. 06 Rw. 28 Gaten,
Sleman
Yogyakarta
Jenis Kelamin : Perempuan
Contact Person
- Email : ekmildina17@gmail.com
- Nomor HP : 089693015895
Nama Ayah : H. Durrun Nafis, S. E
Nama Ibu : Hj. Zuchaila
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. 1999 - 2001 : TK NU NAWA KARTIKA
b. 2001 – 2007 : SD NU NAWA KARTIKA
c. 2007 – 2010 : MTs NU BANAT KUDUS
d. 2010 – 2013 : MA NU BANAT KUDUS
e. 2013-2017 : Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
2. Pendidikan Non Formal
a. 2009-2010 : English Languange Course BRITANIA, Kudus
b. 2008-2010 : Arab Languange Course in
Tasywiqut Thullab Salafiyah, Kudus
c. 2011-2013 : Muslim Boarding School in Yanabi’ul Ulum
Warrohmah, Kudus
d. 2013-2017 : Ma’had Aly Pondok Pesantren Wahid Hasyim
Yogyakarta
e. 2013 : Sekolah Gender di Pusat Studi Wanita
f. 2015 : Training Perlindungan Anak dan Kekerasan
Terhadap Anak Save the Children
g. 2015 : Training Perlilndungan Anak, Perencanaan
Permanensi, dan Good Parenting Save the
Children
h. 2016 : Workshop Desain Grafis Keluarga Kudus
Yogyakarta
C. Pengalaman Organisasi
No. Organisasi Periode Jabatan
1. Forsikabanu
(Forum Silaturahim Keluarga
Banat NU)
2016-2017 Ketua
2. KKY
(Keluarga Kudus Yogyakarta)
2016-2017 Koordinator
PSDM
3. PW IPPNU Yogyakarta 2016 – 2018 Koordinator
Departemen
Pengkaderan
4. Lentera Ma’had Wahid Hasyim
Yogyakarta
2014 - 2015
Sekretaris
5. Amuba
(Alumni Mutakharrijat Banat
Kudus)
2014 – 2015 Sekretaris
6. LP3S
(Laboratorium Pengembangan
Profesi Pekerja Sosial)
2014-2016 Volunteer
7. Forkomkasi
(Forum Komunikasi Kesejahteraan
Sosial Indonesia)
2013 –2015
Anggota
8. Arena
(Jurnalistik Kampus)
2013 - 2015 Divisi Perusahaan
9. ELBA
(Majalah MA NU Banat Kudus)
2012-2013 Sekretaris
10. Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS)
2011-2012 Bendahara
11. EL-SYAUQI
(Buletin MA NU Banat Kudus)
2011-2012 Editor
D. Pengalaman Bekerja
a. 2015-2016 : Pengajar Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta
b. 2016-2017 : Case Worker (Pekerja Sosial) di Save the Children
Yogyakarta
Yogyakarta, 07 Februari 2017
Ekmil Lana Dina
Recommended