View
1.307
Download
16
Category
Preview:
Citation preview
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1Perbedaan Agen dan Kantor Cabang
Masalah Khusus Kantor Pusat dan Cabang
11-03-3925Fitria Melly Susanti
Agen
Suatu bentuk organisasi yang diberi fungsi untuk menerima pesanan barang-barang dan bekerja di bawah pengawasan langsung kantor pusat (Home Office), dan transaksi dengan pihak ketiga dilaksanakan secara langsung oleh kantor pusat.
Kantor Cabang
Suatu bentuk organisasi yang menjual barasng-barang dari persediaan yang dibentuknya (baik dikirim dari kantor pusat atau yang dibeli sendiri) dan diberi wewenang untuk melaksanakan transaksi – transaksi dengan pihak ketiga, sehingga berfungsi sebagai unit usaha yang berdiri sendiri.
Pengertian
Agen1. Tidak memiliki persediaan untuk barang – barang yang dijual.2. Persetujuan syarat Penjualan sepenuhnya pada kantor
pusat. Administrasi piutang dagang, pengumpulan piutang diselenggarakan kantor pusat.
3. Modal kerja ( working fund ) untuk biaya operasi diberikan kantor pusat, tidak mengurus uang tunai ( kas ) selain modal kerja yang diberikan.
Kantor Cabang4. Memiliki persediaan untuk barang – barang yang dijual, sebagian
besar di kirim dari kantor pusat.5. Memberikan persetujuan syarat penjualan. Administrasi
piutang, pengumpulan piutar diselenggarakan kantor cabang.6. Mengurus uang tunai dari hasil penjualan dan
pengumpulan piutang, berinisiatif melaksanakan transaksi pembayaran sendiri.
Perbedaan Agen dan kantor cabang
Operasi (Usaha) Suatu AgenA. Beroperasi sebagai organisasi penjualan lokal
di bawah petunjuk kantor pusatB. Biaya operasi diperoleh berupa modal kerja
dari kantor pusat. Pengawasan modal kerja (kas agen) digunakan Imprest Fund System.
C. Diserahkan pertanggung jawaban untuk operasi pengawasan piutang, pembuatan faktur penjualan dan atau menagih piutang dagang.
Hubungan Kantor Pusat dan Agen
Operasi Suatu Cabanga. Beroperasi sebagai unit usaha terpisah, dan di bawah
pengendalian kantor pusat.b. Modal kerja ( berupa uang tunai, barang-barang
dagangan, aktiva lainnya ) diberi oleh kantor pusat.c. Barang dagangan dapat dibeli dari pihak ketiga, untuk
jenis barang yang tersedia dari kantor pusat.d. Aktivitas penjualan yang dilaksanakan, dimulai untuk
mendapatkan pembeli ; mengirimkan barang / jasa ; membuat faktur penjualan ; menagih piutang ; menyimpan dalam rekening banknya sendiri.
e. Pembatasan keleluasaan cabang operasi dapat dilakukan kantor pusat, seperti :
HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
Sistem akuntansi ini ada dua :1. System sentralisasi2. System Desentralisasi
System Akuntansi untuk Operasi Kantor Cabang
Rekening Kantor Pusat dan Kantor Cabang
yang bersifat sementara dengan rekening Pusat dan Kantor Cabang Yang bersifat permanen
Rekening Kantor Pusat dan Kantor Cabang yang bersifat sementara, digunakan untuk menampung transaksi transaksi yang mengakibatkan hutang piutang lancar antara kantor Pusat dan Kantor Cabang.
Modifikasi tehnik Pencatatan
1. Menghapuskan rekening ( megeliminasi )
saldo rekening “R/K- kantor Pusat” dengan “R/K Kantor Cabang” dan saldo rekening Hutang dan PIutang Kepada antar kantor pusat dan Cabang yang ada didalam neraca individual kantor pusat maupun Cabang.
2. Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan rekening aktiva dengan rekening hutang yang terdapat dalam neraca individual dan kantor dan cabangnya sesuai kelompok masing masing.
Penyusunan neraca Gabungan
1. Menghapuskan atau mengeliminasi saldo
rekening “pengiriman Barang dari kantor Pusat” dengan “pengiriman Barang Ke Kantor cabang “ berikut biaya biaya dan pendapatan yang ditimbulkan oleh transaksi tersebut sebagai akibat dari system pencatatan desentralisasi.
2. Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan laba di luar usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha yang terdapat dalam laporan rugi laba individual kantor pusat dan cabang.
Penyusunan Laporan perhitungan rugi laba
gabungan
1. Debit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada
hubungan dengan kredit rekening “Kantor Pusat”
2. Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “Kantor Pusat”
3. Debit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “Kantor Cabang”
4. Kredit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “Kantor Cabang”
Penyesuaian Rekening TImbal Balik (Adjustment Of Reciprocal
Accounts )
a. Pengiriman (transfer) uang antar cabang.
Pengiriman uang antar cabang (interbranch transfer of cash) ini ter jadi, apabila perusahaan mempunyai cabang lebih dari satu. Untuk mengendalikan aktivitas tiap-tiap cabangnya, biasanya kantor pusat mengadakan pembatasan-pembatasan yang menyangkut hubungan antara cabang tertentu dengan cabang lainnya
b. Pengiriman barang-barang antar cabang.
Seperti halnya pada pengiriman uang antar cabang, dalam hal pengiriman barang antar cabang (interbranch transfer of merchandise), maka otorisasi terjadinya transaksi tersebut, biasanya ada pada kantor pusatnya
MASALAH-MASALAH KHUSUS ANTARA PUSAT DAN CABANG
c. Barang-barang untuk Cabang di Nota di Atas Harga Pokok (Cost). Barang-barang yang dikirim oleh kantor pusat ke cabang-cabang yang dinota di atas harga pokoknya, biasanya dilakukan salah satu dari dua macam harga berikut ini.a. Di nota dengan tambahan % tertentu di atas
harga pokok (billing at an arbitrary rate above cost).
b. Di nota dengan harga jual eceran (billing at retail sales price).
a. Untuk lebih memperketat kontrol dan mendapatkan informasi yang lengkap tentang hasil-hasil operasi cabang.
b. Oleh karena harga jual eceran telah ditetapkan, maka apabila ada laporan penjualan dari cabang, dapat segera diperkirakan saldo persediaan yang ada di cabang tanpa menunggu sampai dengan laporan tentang persediaan itu dibuat.
c. Mempermudah untuk pencocokan di dalam mengadakan inventarisasi fisik barang di cabang, di mana jumlah persediaan phisik harus sama dengan perbedaan antara harga yang dinota oleh kantor pusat dikurangi penjualan bersih yang dilaporkan.
d. Melaksanakan kebijaksanaan harga jual yang sama terhadap beberapa daerah pemasaran tertentu.
Barang-barang untuk Cabang di Nota dengan Harga Eceran. Tujuan pokok daripada teknik penentuan harga untuk cabang dengan harga-harga penjualan eceran antara lain adalah:
a. Sediaan akhir barang-barang pada neraca kantor cabang yang nilainya berbeda dari harga pokok sebenarnya, harus dinyatakan kem bali dalam nilai harga pokok semula agar memungkinkan penyusunan neraca gabungan.
b. Sediaan awal dan akhir barang-barang pada laporan laba/rugi cabang harus dinyatakan kembali dalam harga pokok yang sebenarnya.
c. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan gabungan biasanya daftar lajur (working papers) di buat atas dasar data neraca sisa dari pusat dan cabangnya.
Laporan Keuangan Gabungan. Penyusunan laporan keuangan gabungan untuk barang yang dikirimkan antar cabang dicatat dengan harga pokoknya (at cost), relatif lebih mudah. Apabila barang-barang untuk cabang di nota dengan harga yang berbeda dari harga pokoknya, maka akan timbul persoalan-persoalan khusus di dalam penyusunan laporan keuangan gabungan. Adapun persoalan-persoalan khusus yang perlu diperhatikan antara lain:
Recommended