View
51
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
jggjh
Citation preview
5/20/2018 puisi kepahlawanan
1/9
Di Balik Seruan Pahlawan
Kabut...
Dalam kenangan pergolakan pertiwi
Mendung...
Bertandakah hujan deras
Membanjiri rasa yang hauskemerdekaan
Dia yang semua yang ada menunggu keputusan Sakral
Serbu...
Merdeka atau mati Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bamburuncing menyatu
Engkau teruskan Menyebut Ayat-ayat suci
Engkau teriakkan semangat juang demi negri
Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati
Untuk ibu pertiwi
Kini kau lihat...Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindunganya selalu di hatimu
Untuk kemerdekaan IndonesiaAbadi
(Puisi Karya Zshara Aurora)
Untukmu Pahlawan Indonesiaku
Demi negri...
Engkau korbankan waktumu
Demi bangsa...
Rela kau taruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu hiburan
Tampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negri
Hari-hari mu di warnai
Pembunuhan dan pembantaian
Dan dihiasi Bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata airdarah itu
Yang muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat...
Runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
Kakitelanjang yang tak beralasPakaian dengan seribu wangian
Basah di badan keringpun di badan
Yang kini menghantarkan indonesia
Kedalam istana kemerdekaan
5/20/2018 puisi kepahlawanan
2/9
Pemuda Untuk perubahan
Indonesiaku menangis
Bahkan Tercabik-cabik
Dengan hebatnya pengusaanya sang korupsi
Tak peduli rakyat menangis
Kesejahteraan jadi Angan-angan
Keadilan hanyalah Khayalan
Kemerdekaan telah terjajah
Yang tinggal hanya kebodohan
Indonesiaku, Indonesia kita bersama
Jangan hanya tinggal diamkawan
Mari kita bersatu ambil peranan
Sebagai pemuda untuk perubahan
(Puisi Karya Ananda Rezky Wibowo)
Pengorbanan
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah kemana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa initerpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Sekian lamatelah menanti
Dirinya tak jua lepas
Andai aku sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkanya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi
(Puisi Karya Siti Halimah)
Pahlawanku
Pahlawanku...
Bagaimana Ku bisa
Membalas Jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Haruskah aku tersusuk pisau belati penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas Jasa-jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku engkaulah bunga bangsa
5/20/2018 puisi kepahlawanan
3/9
(Puisi Karya Rezha Hidayat)
Indonesiaku Kini
Negaraku cintaindonesia
Nasibmu kini menderita
Rakyatmu kini sengsara
Pemimpin yang tidak bijaksanaApakah pantas memimpin negara
Yang aman sentosa
Indonesiaku tumpah darahku
Apakah belum bangun dan terjaga
Pemimpin yang kita bangga
Apakah rasa kepemimpinan itu,
Masih tersimpan di nurani
Dan tertinggal di lubuk hati
Rakyat membutuhkanmuSeorang khalifatur Rasyidin
Yang setia dalam memimpin
Yang menyantuni fakir miskin
Mengasihi anak yatim
Kami mengharapkan pemimpin
Yang sholeh dan solehah
Menggantikan tugas Rasulullah
Seorang pemimpin Ummah
Yang bersifat Siddiq dan Fatanah
Andai aku menemukan
Seorang pemimpin dunia
Seorang pemimpin negara dan agama
Seorang pemimpin Indonesia ku tercinta
Allah maha mengetahui dan yang mengetahuinya
(Puisi Karya Awaliya Nur Ramadhana)
Pupus Raga Hilang Nyawa
Napak tilas para pahlawan bangsaBerkibar dalam syair sang saka
Berkobar dalam puisi indonesia
Untuk meraih Cita-cita merdeka
Napak tilas anak bangsa
Bersatu dalam semangat jiwa
Bergema di jagat nusantara
Untuk meraih prestasi dan karya
Merdeka...
Kata yang penuh dengan maknaBertahta dalam raga pejuang bangsa
Bermandikan darah dan airmata
Merdeka...
5/20/2018 puisi kepahlawanan
4/9
Perjuangan tanpa pamrih untuk republiktercinta
Menggelora di garis khatulistiwa
Memberi kejayaan bangsa sepanjang masa
Merdeka...
Harta yang tak ternilai harganya
Menjadi pemicu pemimpin bangsa
Untuk tampil di Era dunia
Bambu Runcing
Mengapa engkau bawa padaku
Moncong bayonet dan sangkur terhunus
Padahal aku hanya ingin merdeka
Dan membiarkan Nyiur-nyiur derita
Musnah di tepian langit
Karena kau memaksaku
Bertahan atau matiDengan mengirim ratusan Bom
Yang engkau ledakkan di kepalaku
Aku terpaksa membela diri
Pesawat militermu jatuh
Di tusuk bambu runcingku
Semangat perdukaanmu runtuh
Kandas di Batu-batu cadas
Kota Surabayayang panas
Untuk Pahlawan Negriku
Untuk negriku...
Hancur lebing tulang belulang
Berlumur darah sekujur tubuh
Bermandi keringat penyejuk hati
Ku rela demi tanah airku
Sangsaka merah berani
Putih nan suci
Melambai-lambai di tiup anginAir mata bercucuran sambil menganjungkan do'a
Untuk pahlawan negri
Berpijak berdebu pasir
Berderai kasih hanya untuk pahlawan jagat raya
Hanya jasamu yang bisa ku lihat
Hanya jasamu yang bisa ku kenang
Tubuhmu hancur lebur hilang entah kemana
Demi darahmu...
Demi tulangmu...
Aku perjuangkan negriku
Ini Indonesiaku
5/20/2018 puisi kepahlawanan
5/9
MASIH MERDEKAKAH KAU INDONESIA?
M. Raudah Jambak
Masih merdekakah kau Indonesia
setelah kau rajut usia dari debu-debu jalan raya
dalam kaleng rombeng
recehan angka milik pengemis belia
yang mendendangkan kidung lara
bersama hembusan dupa dari opelet tua
asih merdekakah kau Indonesia
ketika musyawarah berubah dari mufakat
menjadi siasat
ketika wakil rakyat lebih mewakili penjahat
ketika gedung dewan lebih mirip kandang hewan
dan ketika pejabat negara tega menjadi pengkhianat bangsa
Masih merdekakah kau Indonesia
dalam kemerdekaan yang kau sendiri tak paham maknanyakarena matamu telah dibutakan
dan mulutmu disekat rapat-rapat
serta telinga cuma sekedar bunga tanpa rupa
Masih merdekakah kau Indonesia
padahal telah banyak disumbangkan darah dan airmata
dan berjuta nyawa yang akhirnya cuma sekedar wana luka
Masih merdekakah kau Indonesia?
Matahari Tepi Pantai
matahari mengintip sepanjang pantai
menyinari musim
mewarta peta di sela-sela pegunungan
merambat pelan-pelan dalam bias cita-cita
di puncak musim angin begitu landai
pada pelepah pohon kelapa
:terdengar anak mengaji alip ba ta
riak-riak biasa dalam sebuah pemahamandebur ombak hanya menerjang karang
seperti piatu, mengetuk pintu mimpi membuka
telapak kaki ibu
ia pun menemukan buih
yang meretas sepanjang jarak sepanjang waktu
lalu, langkah lenyapkan buih yang gaduh
di bubungan rumah jiwa kita
menetes tes sebutir embun
menetes tes sebutir keringat
menetes tes sebutir air mata
: biru itu harus tergapai
matahari mengintip sepanjang pantai
menyinari musim
5/20/2018 puisi kepahlawanan
6/9
mewarta peta disela-sela pegunungan
meski badai, biru itu harus tergapai
medan,5-Januari-2005
Bismillah
bismillahirrohmanirrohiim
demikian kumulakan segala permulaan
sesungguhnya segala perbuatan
dimulai dengan niat
bismillahirrohmanirrrohiim
mulailah dengan langkah kanan
bismillahirrohmanirrohiim
mulailah dengan tangan kananbismillahirrohmanirrohiim
perkuatlah dengan husnuzon
bismillahirrohmanirrahiim
enyahkanlah segala suuzon
bismillah adalah ucapan yakin melangkah
hapus segala hujjah, hapus segala resah
anak yang mengerahkan segala pada ibu
pertiwi yang selalu gelisah
lantas, alhamdulillahirobbil'alamiin,
pertanda syukur sepanjang umur
demikianlah, sejak lahirnya anak manusia
polosdan tanpa ikatan, tak ada sepotongpun
yang terbawa dibawah nisan
lantas, mengaca pada masa lalu perlu
tetapi bertindak untuk lebih maju, justru fardhu
dari tanah akan kembali ke tanah
dari air akan kembali ke air
dari angin akan kembali ke angininnalillahi wa innailaihi roji'un
untuk apa lagi kita saling berbantah
niat ikhlash atas ridho dan rahmat
itu pencapaian memperoleh syafa'at
mari yakinkan langkah dengan bismillah
tanamkan segala pujian hanya pada Allah
semoga segala niat memperoleh rahmah
medan-2004/2005
Indonesia Berkaca
telah lama indonesia terjebak dalam buramnya
5/20/2018 puisi kepahlawanan
7/9
kotak kaca, mulai dari wajah yang berdebu, sampai
tiga dimensi yang kaku, parabola tak lagi berguna
dikalahkan kecanggihan batok kelapa-
kejahatan, penipuan, kemunafikan-berlomba menjadi
pelaku utama-sementara kejujuran, keikhlasan,dan
kesabaran-cukup puas sebagai figuran biasa
telah lama indonesia terjebak dalam kumuhnya
media masa, mulai dari wajah yang penuh darah,
sampai bibir merah penuh gairah, headline kemanusiaan tak lagi berguna, politik hauskekuasaan di atas
segalanya-korupsi, prostitusi, anti ideologi-menjadi berita terkini-sementara harkat, martabat, dan nurani-
hanya penghias demi investasi
telah lama indonesia terjebak di atas panggung sandiwara, yang selalu kehilangan penonton setia
mulai dari fans tiba-tiba, sampai kelas utama
tiket pertunjukan tidak lagi berguna, sebab
undangan gagal membawa marwah cerita-pemain, penata, dan sutradara-saling curiga dengan honoryang diterima-sementara proyek, eksebisi, dan
pertunjukan dalam rangka-menjadi penentu final
dalam berkarya
lihatlah aceh, ambon dan papua
lihatlah korupsi, prostitusi dan manipulasi negri
lihatlah segala amoral dan asusila
anak-anak bangsa
apa khabarmunir yang menunggang garuda
apa khabar harry roesli dengan drs. arief-nya
apa khabar peter white dan sepakbola indonesia
apa khabar sby bersama seratus harinya
apa khabar hamid jabbar yang selalu menzikirkan puisinya, selalu tertawa gembira-walau dalam tangis
indonesia
apa khabar tsunami yang selalu meneteskan
air mata
do'a takjim buat saudara-saudaraku,yang mengawang di bukit lawang, menanam pusara badan di kuningan, menyerah di bandara adi sumarmo
yang gelisah, ambruk mengurusi nyamuk-nyamuk, menggigil digetarnya gempa tsunami
dan yang tiba-tiba pergi ke negeri entah
(tuhan mengarahkan langkah kalian menuju taman
di dalamnya mengalir sungai susu, tumbuh bunga-bunga indah, dan ranumnya beragam buah)
telah lama indonesia terjebak dalam lusuhnya cermin kaca, tapi yakinlah kami masih mampu
membaca makna-membersihkan wajah indonesia
indonesia bercermin
indonesia berkaca
dalam derita
kami akan terus berjuang untukmu
dalam bahagia
kami akan senantiasa mengharumkan
5/20/2018 puisi kepahlawanan
8/9
namamu,
indonesia berkaca-anak-anak bangsa berusaha
terangkai do'a, senantiasa
Pahlawan Masa Kini
Banyak pahlawan di masa sekarang ini
Tak perlu memanggul senjata
Tak perlu menghunus bamburuncing
Tak perlu berdarah-darah
Mengisi kemerdekaan ini
Semua dituntut jadi pahlawan
Karena pahlawan adalah orang yang berani
Orang yang rela berkorban
Orang yang gigih dalam kehidupan
Perkasa, satria, jujur
Berusaha sekuat tenaga jadi orang baik
Itu pahlawan yang terbaik
Tidak hanya 10 November digaungkannya
Juga tidak perlu meregang nyawa
Sifat kepahlawanan ada dalam jiwa
Untuk diri sendiri, keluarga, dan bangsa
Bunda Pahlawan Sesunggunya
Ibunda telah melakukan perjuangan yang hebat
Perjuangan yang dilakukan untuk melindungi, menjaga, merawat
Selalu memperhatikan serta menyayangi kitaPerjuangannya melahirkan kita kedunia
Dengan mengabaikan rasa sakit yang tiada tara.
Sepantasnyalah kita berbakti kepada Ibu tercinta
5/20/2018 puisi kepahlawanan
9/9
Karena peran beliau lebih hebat dan lebih berani
Jika ada yang bertanya siapa pahlawan tanpa tandajasa ?
Maka jawabannya adalah Ibunda
Beliau pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya
Sebab hanya beliaulah dengan segenap hidupnya
Berjuang agar anaknya bisa selamat terlahir kedunia fana
Segenap jiwa raganya berkorban
Untuk tetap bisa melindungi anaknya
Oh Ibu jasa-jasamu dalam keluarga sungguh tiada duanya
Tak akan pernah kami anak-anakmu melupakan
Semua jasa tulus ikhlasmu kepada kami
Anakmu yang sungguh tiada akan mampu membalas
Setiap pengorbanan dan perjuangan
Yang engkau telah berikan kepada kami anakmu
Ibu engkau sungguh pahlawan tanpa tanda jasaYang sesungguhnya Di dalam hidupku!!
Recommended