View
53
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
RPP larutan penyangga
Citation preview
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas/Semester : XI/II
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Larutan Penyangga
Alokasi Waktu : 10 jam Pelajaran (5 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghayatidanmengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
kerjasama, responsif dan proaktif.
3. Memahami, menerapkan, menganalisisdan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan dengan wawasan serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mencoba, mengolah, dan menyajidalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metodasesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas
alam serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan
dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia
2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam bekerja sama
memenemukan dan memahami keteraturan atom, unsur dan molekul.
2.2 Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, kerjasama dan proaktif
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.3 Menunjukkan sikap kritis, teliti dan konsisten dalam menyajikan dan
menafsirkan data.
3.12 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup
Indikator :
Menjelaskan sifat larutan penyangga
Menjelaskan peranan larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup.
Menghitung pH larutan penyangga
4.11 Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta
peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya
Indikator:
Melakukan percobaan dengan berbagai uji larutan untuk mengetahui
sifat-sifat larutan penyangga
Mampu menentukan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga
berdasarkan percobaan
Mampu menghitung pH larutan penyangga berdasarkan percobaan
C. Tujuan Pembelajaran
a. Dengan bimbingan guru dan melakukan proses diskusi siswa dapat menjelaskan
sifat-sifat larutan penyangga
b. Siswa dapat membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga
c. Siswa dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu, teliti dan kritis dalam berdiskusi
untuk memahami sifat-sifat larutan penyangga
d. Dengan bimbingan guru dan melakukan proses diskusi siswa dapat menjelaskan
peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
e. Dengan melakukan diskusi siswa dapat menghitung pH larutan penyangga
f. Siswa dapat bekerjasama dan proaktif dalam melakukan percobaan untuk
memahami peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
g. Dengan melakukan percobaan siswa dapat menhitung pH larutan penyangga
D. Materi Pembelajaran (Rincian dari materi pembelajaran)
Larutan penyangga
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
a. Pendekatan : Sciectific
b. Metode : Diskusi, Percobaan
c. Model : Discovery Learning, Kooperatif TTW (Think-Talk-Write), DI
(Direct Intoction).
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Papan tulis, Spidol, LCD proyektor
2. Alat/ Bahan : Alat dan Bahan Praktikum
3. Sumber Belajar : Buku Kimia Kelas XI yang relevan dan Lembar Kerja Siswa
(LKS)
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan ( ±15 menit )
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa dan
mengecek kehadiran siswa.
Guru menginformasikan kepada siswa bahwa materi pembelajaran hari
ini adalah mengenai larutan penyangga.
Siswa mencoba menjawab pertanyaan pancingan yang disampaikan
oleh guru.
Guru : Tahukah kalian berapa pH darah dalam tubuh kita ?
Apa yang terjadi jika pH darah kita meningkat atau menurun?
Jika pH darah kita menurun maka kita bisa mengalami gejala
penyakit jantung, diabetes militus, sakit gijal dan sebagainya.
Dan jika pH darah kita meningkat maka kondisi tubuh kita akan
fatal dan bisa berujung pada kematian. Maka , untuk mencegah
terjadinya perubahan pH dalam darah dibutuhkanlah larutan
penyangga. Kenapa harus sih harus begitu ?
Apa hubungan penyakit tersebut dengan larutan penyangga
yang akan kita pelajari hari ini ? Nah semua pertanyaan tersebut
akan kita bahas pada pertemuan kali ini.
Guru memberikan motivasi tentang materi yang akan dipelajari yakni
dengan cara guru memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran
dan indikator pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.
.
b. Kegiatan inti (±70 menit)
Eksplorasi
Siswa mulai menerima pemberian informasi yang diberikan guru
tentang sub-sub bab materi yang akan dibahas pada proses
pembelajaran.
Siswa bersama-sama memperhatikan penjabaran materi yang
disampaikan oleh guru.
Siswa menerima permasalahan yang diberikan oleh guru tentang materi
yang akan dipelajari, kaitannya dengan pertanyaan pancingan yang
telah disampaikan sebelumnya.
Siswa dibagi menjadi berkelompok yang bernaggotakan sebanyak 5-6
orang dalam satu kelompok secara heterogen.
Elaborasi
Siswa menerima soal analisis perhitungan dengan materi Larutan
Penyangga dari guru
Siswa dianjurkan oleh guru untuk membaca berbagai referensi
sehingga dapat membantu pemecahan masalah.
Setiap kelompok mencari atau mengidentifikasi permasalahan yang
telah diberikan dan menemukan hipotesis berdasarkan diskusi dengan
anggota kelompok.
Guru mengawasi kerja setiap kelompok dalam mengerjakan dan
memecahkan permasalahan yang telah diberikan pada proses diskusi
sambil memberi penilaian siswa dalam berdiskusi dengan jujur dan
objektif.
Siswa diberikan kebebasan dalam mengumpulkan data dan informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan sebagai bahan hipotesis.
Siswa mengolah semua informasi yang didapatkan baik analisis konsep
pengertian dan sifat-sifat larutan penyangga maupun analisis
perhitungannya. Guru menunjuk salah satu siswa dari masing-
masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka
dengan memaparkan konsep pengertian larutan penyangga dan sifat-
sifatnya maupun analisis perhitungannya.
Guru memberikan penguatan berupa pujian dan tepuk tangan kepada
siswa yang telah mempresentasikan hasil diskusinya.
Siswa diminta oleh guru untuk mengoreksi bersama hasil diskusi yang
telah dipresentasikan secara komunikatif.
Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan materi yang
belum dimengerti dalam kegiatan diskusi.
Konfirmasi
Guru meminta siswa secara komunikatif menyimpulkan point-point
penting materi yang telah dipelajari hari ini.
Guru memberikan contoh kaitan tentang pentingnya larutan penyangga
dalam kehidupan dan dalam tubuh makhluk hidup sebagai wujud rasa
syukur kepada Tuhan YME dan langkah pemberian pendidikan
karakter pada siswa.
c. Penutup (±5 menit)
Guru memberikan informasi mengenai pokok bahasan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya tentang larutan penyangga
dengan melakukan percobaan.
Guru menutup pembelajaran dengan meminta ketua kelas memipin
doa.
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahualuan (±5 menit)
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa dan
mengecek kehadiran siswa.
Guru menginformasikan kepada siswa bahwa materi pembelajaran hari
ini lanjutan dari pertemuan sebelumnya yaitu masih tentang larutan
penyangga.
Guru menanyakan kepada siswa mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan sebelumnya untuk mengingatkan ingatan siswa mengenai
larutan penyangga.
Guru menyampaikan informasi singkat tentang materi pelajaran yang
akan dipelajari.
b. Kegiatan inti (±70 menit)
Eksplorasi
Siswa dibagi dalam kelompok kecil (5-6orang) secara heterogen.
Siswa menerima respon/pertanyaan singkat dari guru mengenai konsep
larutan penyangga pada masing-masing siswa dalam kelompok untuk
mengetahui kemampuan kognitif siswa.
Guru membagikan LKS kepada tiap siswa, dan menerangkan isi dari
LKS tersebut agar siswa memperoleh gambaran bagaimana tata cara
praktikum yang akan dilakukan, guru juga memperkenalkan alat-alat
dan bahan-bahan untuk praktikum kepada semua siswa.
Sebelum praktikum dilaksanakan, siswa yang tidak mengerti dalam
pelaksanaan praktikum diberikan kesempatan untuk bertanya agar
dalam pelaksanaannya nanti tidak mengalami hambatan.
Elaborasi
Siswa mulai melakukan percobaan dalam kelompoknya masing-masing
sesuai dengan petunjuk LKS dan guru mengontrol jalannya praktikum
ke semua kelompok.
Setelah praktikum selesai, masing-masing siswa dalam kelompok
membuat hasil pengamatan dan membuat kesimpulan hasil percobaan
serta menjawab pertanyaan dalam LKS yang sudah disediakan oleh
guru.
Konfirmasi
Setelah selesai, LKS dikumpulkan untuk dinilai oleh guru sebagai
tugas kelompok.
Guru menggambarkan sedikit mengenai jawaban dari LKS yang akan
diperiksa kepada siswa.
Siswa membersihkan, mencuci dan mengembalikan semua alat-alat
yang telah digunakan dalam kelompoknya masing-masing ke tempat
semula.
c. Penutup (± 15 menit)
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil percobaan
mengenai larutan penyangga.
Guru memberikan evaluasi berupa quis singkat mengenai hasil
percobaan untuk menilai kemampuan kognitif masing-masing siswa.
Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa dan guru memberikan
salam penutup dan meninggalkan kelas.
3. Pertemuan Ketiga
a. Pendahuluan (± 5 menit)
Salam pembuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa
berdoa dan mengecek kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, tentang pentingnya pelajaran,
serta mempersiapkan siswa untuk belajar.
b. Kegiatan Inti (± 70 menit)
Eksplorasi
Guru menerangkan bagaimana cara menentukan pH atau pOH larutan
penyangga melalui perhitungan.
Siswa diberi pertanyaan singkat oleh guru ditengah-tengah penjelasan.
Elaborasi
Siswa menerima pelatihan terbimbing secara umum mengenai perhitungan
kimia tentang cara menentukan pH atau pOH larutan penyangga.
Konfirmasi
Guru mengecek/mengontrol apakah siswa telah berhasil melakukan tugas
dengan baik dengan cara memberi umpan balik terhadap apa yang telah
dikerjakan oleh siswa sebagai pengukur tingkat pemahaman siswa.
c. Penutup (± 15 menit)
Guru memberikan evaluasi berupa pelatihan lanjutan seperti pada latihan
terbimbing, dimana pelatihan ini sifatnya mandiri dan dikerjakan oleh seluruh
siswa.
Guru memberikan pekerjaan rumah pada siswa mengenai materi tersebut
berupa soal-soal tentang perhitungan pH atau pOH larutan penyangga.
Guru meminta ketua kelas untuk berdoa.
Guru memberikan salam penutup dan meninggalkan kelas.
4. Peretemuan Keempat
a. Pendahuluan ( ±5 menit )
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa dan mengecek
kehadiran siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
Guru menyampaikan informasi singkat tentang materi yang akan dipelajari
dengan metode ceramah.
b. Kegiatan Inti (± 70 menit)
Eksplorasi
Siswa menerima uji kemampuan (pre test) dari guru (± 15menit) untuk
memperoleh tingkat kemampuan akademis siswa pada kelas tersebut (dapat
tidak dilakukan jika guru yang bersangkutan sudah mengetahui sebelumnya
tentang kemampuan akademis siswa).
Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok kecil (1 kelompok terdiri dari 4-5
orang) dan bersifat heterogen.
Elaborasi
Tahap think, siswa menerima lembar tugas (LKS) yang akan dibahas dalam
kelompoknya (setiap kelompok mendapat materi yang sama).
Masing-masing siswa dalam kelompok membaca materi kelompok dan
menuangkan hasil fikiran masing-masing dan mencatat hal-hal yang tidak
mengerti ke dalam catatan siswa masing-masing.
Konfirmasi
Tahap talk, masing-masing siswa menyampaikan hasil fikiran dan hal-hal
yang tidak mengerti kepada teman satu kelompok untuk dibahas bersama.
Tahap write, siswa dalam kelompok menuangkan hasil diskusinya melalui
tulisan secara individu pada lembar kerja dan mengerjakan latihan yang ada
pada LKS.
Kegiatan Akhir (±15 menit)
Guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari.
Guru memberikan evaluasi mengenai materi yang dipelajari. Dalam
mengerjakan evaluasi siswa bekerja sendiri sampai selesai, nilai yang
diperoleh merupakan nilai perkembangan individu yang disumbangkan
sebagai skor kelompok.
Guru menginformasikan kepada siswa bahawa pada pertemuan selanjutnya
akan diadakan ulangan.
Guru memebrikan
salam penutup dan mengakhiri kelas.
5. Pertemuan Kelima
a. Pendahuluan (±5 menit)
Guru memberikan salam, mengajak siswa berdoa, dan mengecek kehadiran
siswa.
Guru menanyakan kesiapan siswa untuk ulangan pada hari ini.
Guru mengatur posisi duduk siswa dengan menurut absen.
b. Kegiatan Inti (±70 menit)
Siswa menerima soal dan lemar jawaban yang sudah disediakan oleh guru.
Siswa mengerjakan soal dengan tertib.
c. Kegiatan Akhir (± 5 menit)
Guru mengumpulkan semua lembar jawaban siswa.
Guru mengajak berdoa untup menutup kegiatan ulangan pada hari ini.
Guru mengucapkan salam penutup.
H. Penilaian
1. Pertemuan kesatu
Penilaian Kognitif
Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test), hasil diskusi dalam memahami
materi dan mengerjakan LKS, dan hasil evaluasi masing-masing siswa setelah
pembelajaran.
Penilaian Afektif
Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung.
No
.Nama Siswa
Skor Jumlah
Skor
Ke
t1 2 3 4
1
2
3
dst
30
Keterangan :
1 = Mengajukan pertanyaan
2 = Menjawab pertanyaan
3 = Mengajukan pendapat
4 = Aktif mendengar
Nilai afektif : - 13-16 = A
- 9-12 = B
- 5-8 = C
- 7-0 = D
Skor : - Amat baik = 4
- Baik = 3
- Cukup = 2
- Kurang = 1
PENILAIAN PERFORMANCE
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XI/II
No Nama SiswaAspek yang dinilai
Nilai1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Aspek yang dinilai Pemberian Nilai
1. Mengajukan pertanyaan
2. Menjawab atau menanggapi pertanyaan
3. Menyampaikan ide atau pendapat
4. Mendengarkan pendapat orang lain
5. Aktif berdiskusi mengerjakan tugas
A bila semua aspek dilaksanakan
B bila 4 aspek dilaksanakan
C bila 3 aspek dilaksanakan
D bila 1 sampai 2 aspek dilaksanakan
2. Pertemuan kedua
Penilaian Kognitif
Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test), hasil diskusi dalam memahami
materi dan mengerjakan LKS, dan hasil evaluasi masing-masing siswa setelah
pembelajaran.
Penilaian Afektif
Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung.
NoNama Siswa
Aspek yang dinilaiJumlah Ket.
1 2 3 4 5
1
2
3
dst
30
Keterangan :
1 = Mengajukan pertanyaan
2 = Menjawab pertanyaan
3 = Mengajukan pendapat
4 = Bekerja sama dalam kelompok
5 = Aktif mendengar
Nilai afektif : - 17-20 = A
- 13-16 = B
- 9-12 = C
- 5-8 = D
Skor : - Amat baik = 4
- Baik = 3
- Cukup = 2
- Kurang = 1
Penilaian Psikomotor
Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap cara siswa dalam melakukan
percobaan.
No
.Nama Siswa
Skor Jumlah
Skor
Ke
t1 2 3 4
1
2
3
dst
30
Keterangan :
1 = cara menggunakan pipet tetes
2 = cara mencampurkan larutan
3 = cara menggunakan kertas lakmus/kertas pH
4 = cara mengukur volume larutan
3. Pertemuan ketiga
Penilaian Kognitif
Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test), hasil diskusi dalam memahami
materi dan mengerjakan LKS, dan hasil evaluasi masing-masing siswa setelah
pembelajaran.
Penilaian Afektif
Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung.
No Nama Siswa Skor Jumlah Ke
. Skor t1 2 3 4
1
2
3
dst
30
Keterangan :
1 = Mengajukan pertanyaan
2 = Menjawab pertanyaan
3 = Mengajukan pendapat
4 = Aktif mendengar
Nilai afektif : - 13-16 = A
- 9-12 = B
- 5-8 = C
- 7-0 = D
Skor : - Amat baik = 4
- Baik = 3
- Cukup = 2
- Kurang = 1
4. Pertemuan keempat
Penilaian Kognitif
Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test), hasil diskusi dalam memahami
materi dan mengerjakan LKS, dan hasil evaluasi masing-masing siswa setelah
pembelajaran.
Penilaian Afektif
Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung.
NoNama Siswa
Aspek yang dinilaiJumlah Ket.
1 2 3 4 5
1
2
3
dst
30
Keterangan :
1 = Mengajukan pertanyaan
2 = Menjawab pertanyaan
3 = Mengajukan pendapat
4 = Bekerja sama dalam kelompok
5 = Aktif mendengar
Nilai afektif : - 17-20 = A
- 13-16 = B
- 9-12 = C
- 5-8 = D
Skor : - Amat baik = 4
- Baik = 3
- Cukup = 2
- Kurang = 1
5. Pertemuan kelima
Penilaian Kognitif
Nilai diperoleh dari hasil uji ulangan yang telah dilakukan oleh siswa.
Lampiran
Materi Ajar
Larutan Penyangga
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia
berlangsung.Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit
dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau oleh basa lemah
dengan asam konjugatnya.Reaksi di antara kedua komponen penyusun ini disebut sebagai
reaksi asam-basa konjugasi.
Komponen Larutan Penyangga
Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:
Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini menghasilkan
larutan bersifat asam.
Basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan larutan
bersifat basa.
Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:
Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7).Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya.
Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana
asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam
yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa
kuat yang digunakan seperti natriumNa), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.
Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7).Untuk mendapatkan larutan ini
dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun
cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana
basa lemahnya dicampurkan berlebih.
Cara kerja larutan penyangga
Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa
konjugasinya, sehingga dapat mengikat baik ion H+ maupun ion OH-.Sehingga penambahan
sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut ini cara
kerja larutan penyangga:
Larutan penyangga asam
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH
dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
Pada penambahan asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)
Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi
dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke
kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa
menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+.Basa yang
ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO-
dan air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)
Larutan penyangga basa
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan
NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
Pada penambahan asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal tersebut
menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- dapat
dipertahankan.Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa
(NH3), bukannya ion OH-.Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk
ion NH4+.
NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)
Pada penambahan basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga
konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan.Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan
komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)
Perhitungan pH Larutan Penyangga
Larutan penyangga asam
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan
dengan rumus berikut:
[H+] = Ka x a/valxg
atau
pH = p Ka - log a/g
dengan, Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol basa konjugasi
Larutan penyangga basa
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan
dengan rumus berikut:
[OH-] = Kb x b/valxg
atau
pOH = p Kb - log b/g
pH = 14 - pOH
dengan, Kb = tetapan ionisasi basa lemah
b = konsentrasi basa lemah
g = konsentrasi asam konjugasi
Fungsi Larutan Penyangga
Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-
obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna.Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi
penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan
tubuh.Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel.Dimana sistem
penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi
dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah
yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4. Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita
temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata. Pada obat tetes mata
mempunyai pH yang sama dengan cairan tubuh kita, agar tidak menimbulkan efek samping.
Pertemuan kesatu:
Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Campuran larutan-larutan berikut yang bersifat buffer, kecuali
a. Larutan NaH2PO4mdengan larutan Na2HPO4
b. Larutan HCOOH dengan larutan Ba(HCOO)2
c. Larutan NaOH dengan larutan Ba(HCOO)2
d. Larutan NH3 dengan larutan (NH4)2SO4
e. Larutan H3PO4 dengan larutan NaH2PO4
2. Jika 300 mL CH3COOH 0,1 M dicampur dengan 200 mL NaOH 0,1 M (Ka = 2 x 10 -5),
maka pH larutan yang dihasilkan adalah …..
a. 2 c. 4
b. 3 d. 5
e. 6
3. Perhatikan data percobaan penambahan sedikit air, sedikit asam dan sedikit basa pada
limamacam larutan berikut ini.
Dari data yang diperoleh pada percobaan di atas, tentukan larutan mana yang termasuk
larutan penyangga!
a.P c. R
b. Q d. S
e. T
4. Jelaskan cara kerja larutan penyangga ( jelaskan bagaimana larutan H2CO3 dan NaHCO3
mempertahankan pHnya) !
5. Jelaskan mengapa system penyangga penting dalam cairan tubuh !
Jawaban :
1. C
2. A
3. D
4. Sebenarnya penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran pada larutan
penyangga menimbulkan sedikit perubahan pH (tetapi besar perubahan pH
sangatlah kecil) sehingga pH larutan dianggap tidak bertambah atau pH tetap
pada kisarannya. Namun, jika asam atau basa ditambahkan ke larutan bukan
penyangga maka perubahan pH larutan akan sangat mencolok.
5. Jika pH darah kita menurun maka kita bisa mengalami gejala penyakit
jantung, diabetes militus, sakit gijal dan sebagainya. Dan jika pH darah kita
meningkat maka kondisi tubuh kita akan fatal dan bisa berujung pada
kematian. Maka , untuk mencegah terjadinya perubahan pH dalam darah
dibutuhkanlah larutan penyangga.
Pertemuan kedua :
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
LARUTAN PENYANGGA DAN BUKAN PEYANGGA
I. Tujuan :
Siswa dapat :
1. Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan.
2. Mengidentifikasi sifat larutan penyangga melalui percobaan.
3. Membedakan larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.
II. Alat dan Bahan
Alat :
1.Gelas beker 500 mL 2 buah
2.Kertas pH/kertas lakmus
3. Pipet tetes
Bahan :
1. Larutan CH3COOH 0,2 M 125 mL
2. Larutan NaOH 0,1 M 125 mL
3. Aquades 350 mL
4. HCl 0,004 mol
III. Cara Kerja
1. Campurkan 75 mL larutan CH3COOH 0,2 M, 50 mL NaOH 0,1 M, dan 175 mL
aquades ke dalam gelas beker (larutan 1).
2. Celupkan kertas pH/kertas lakmus. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi pada
kertas lakmus/kertas pH.
3. Tambahkan beberapa tetes HCl 0,004 mol ke dalam campuran larutan tersebut.
4. Celupkan kertas pH/kertas lakmus. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi pada
kertas lakmus/kertas pH.
5. Campurkan 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M, 75 mL NaOH 0,1 M, dan 175 mL
aquades ke dalam gelas beker (larutan 2).
6. Lakukan hal yang sama dengan cara kerja nomor 2 sampai 4.
IV Hasil Pengamatan
Larutan
Warna kertas lakmus/Nilai Trayek pH
Sebelum penambahan
HClSesudah penambahan pH
Larutan 1
Larutan 2
V Pertanyaan
1. Berapakah pH larutan 1 sebelum penambahan HCl 0,2 M?
2. Berapakah pH larutan 1 sesudah penambahan HCl 0,2 M?
3. Berapakah pH larutan 2 sebelum penambahan HCl 0,2 M?
4. Berapakah pH larutan 2 sesudah penambahan HCl 0,2 M?
5. Larutan manakah yang merupakan larutan penyangga? Jelaskan!
Soal Evaluasi
1. Jika 300 mL CH3COOH 0,1 M dicampur dengan 200 mL NaOH 0,1 M (Ka = 2 x 10 -5),
maka pH larutan yang dihasilkan adalah …..
a. 2 c. 4
b. 3 d. 5
e. 6
2. Suatu campuran basa lemah MOH (pKb = 4,8) dan garam MCl, masing-masing 0,1 M
memiliki pH 10,5. Perbandingan volume basa dan garam yang dicampurkan adalah …..
a. 20 : 1 c. 1 : 13
b. 1 : 20 d. 13 : 1
e. 13 : 10
3. Untuk membuat larutan dengan pH=6 ke dalam 100 mL larutan asam asetat 0,1 M (Ka
= 10-5) ditambahkan natrium asetat (Mr = 82) sebanyak …..
a. 0,41 gram c. 8,2 gram
b. 0,82 gram d. 41 gram
e. 82 gram
Jawaban:
1.e
2. c
3.b
Pertemuan ketiga
Soal evaluasi
1. Suatu larutan penyangga mengandung 0,1 mol CH3COOH dan 0,1 mol CH3COONa.
Ka = 1,8 x 10-5 mol/L. Jika ditambahkan 0,02 mol HCl, pH larutan tersebut adalah …..
a. 2,56 c. 4
b. 3,43 d. 4,56
e. 5,31
Jawaban:
C
Pertemuan keempat:
Soal Evaluasi
1. Pernyataan berikut yang merupakan fungsi larutan dapar dalam tubuh manusia adalah
…..
a. menjaga pH darah agar tidak banyak berubah
b. menjaga pecahnya pembuluh darah
c. menjaga kesetimbangan cairan yang ada di luar dan di dalam sel
d. menjaga masuknya cairan ke dalam sel
e. menjaga masuknya pelarut melalui selaput semipermiabel
2. Penyangga alami yang terdapat di dalam darah antaranya …..
a. sel darah merah c. hemoglobin
b. sel darah putih d. trombosit
e. fibrinogen
Jawaban :
1. A
2. C
Pertemuan kelima
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Larutan penyangga adalah larutan yang pHnya….
a.Mudah sekali berubah jika ditambah air
b.Mudah sekali berubah jika ditambah sedikit asam atau basa
c.Tidak mudah berubah jika ditambah asam, tetapi tidak berubah jika ditambah air
d.Tidak berubah jika ditambah asam, basa, maupun air
e.Tidak berubah jika ditambah asam atau basa, tetapi berubah jika ditambah
2. Larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan larutan-larutan….
a.Asam asetat dengan natrium nitrat
b.Asam asetat dengan natrium asetat
c.Asam nitrat dengan natrium nitrat
d.Asam nitrat dengan natrium asetat
e.Asam fosfat dengan natrium asetat
3. Campuran di bawah ini bersifat penyangga, kecuali….
a.Larutan NH4OH dengan larutan NH4Cl
b.Larutan NH4OH dengan larutan (NH4)2SO4
c.Larutan HNO2dengan larutan NH4NO2
d.Larutan H3PO4 dengan larutan Na2H2PO4
e.Larutan H2CO3 dengan larutan NaHCO3
4. Larutan penyangga yang terdiri dari campuran 100 ml larutan CH3COOH 0,2 M
dengan 100 ml larutan CH3COONa 0,2 M. Ka CH3COOH = 10-5, maka pH
campuran tersebut adalah….
a.4
b.5
c.6
d.7
e.8
5. Harga pH dari larutan NH4OH 0,01 M yang dicampur dengan 100 ml larutan 100 ml
larutan NH4Cl 0,05 M. Kb NH4OH = 2. 10-6 larutan adalah…..
a.6 – log 2
b.6
c.8
d.8 + log 2
e.8 – log 2
6. Harga pH dari larutan yang mengandung 0,1 M (Kb NH4OH = 2 .10-6) dan 0,1 M
(NH4)2SO4 adalah…..
a.5
b.6
c.8
d.8 – log 2
e.8 + log 2 1.
7. Diantara campuran di bawah ini termasuk larutan penyangga, kecuali ….
a. NH4OH dan NH4Cl d. HCN dan KCN
b. CH3COOH dan CH3COONa e. H2CO3 dan KHCO3
c. Ca(OH)2 dan CaCl2
8. Fungsi sistem larutan penyangga dalam darah adalah mempertahankan…..
a. Derajat keasaman darah d. fibrionogen darah..
b. Kadar Hb darah e. Sel darah putih dari darah
c. Sel darah merah dari darah
9. Direaksikan beberapa larutan seperti berikut.
(1) 100 ml asam asetat 0,1 M dan 100 ml NaOH 0,1 M
(2) 100 ml asam asetat 0,2 M dan 100 ml NaOH 0,1 M
(3) 100 ml asam klorida 0,1 M dan 100 ml NH4OH 0,1 M
(4) 100 ml asam klorida 0,05 M dan 100 ml NH4OH 0,1 M
Campuran di atas yang membentuk larutan penyangga adalah
a. (1), (2), dan (3) d. (4)
b. (1) dan (3) e. semua larutan
c. (2) dan (4)
10. Campuran yang membentuk larutan penyangga adalah….
a.50 ml NaOH 0,5 M + 50 ml HCl 0,5 M
b.50 ml NH4OH 0,5 M + 50 ml HCl 0,5 M
c.100 ml NH4OH 0,5 M + 100 ml HCl 0,5 M
d.100 ml CH3COOH 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M
e.100 ml CH3COOH 0,2 M + 100 ml NaOH 0,1 M
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Tentukan pH larutan jika 800 ml larutan CH3COOH 0,1M dicampur dengan
400ml larutan CH3COONa 0,1M (Ka CH3COOH = 1,8x10-5) !
2. Tentukan pH larutan apabila 400 ml larutan NH4OH 0,5M dicampur dengan 100
ml larutan NH4Cl 0,5M ( Kb NH4OH = 1,8x10-5)
3. Sebanyak 50 ml larutan yang terdiri dari CH3COOH 1M dan CH3COONa
1M ditambahkan larutan HCl 1M sebanyak iml. Tentukan pH larutan
setelah penambahan HCl 1M ! ( Ka = 1,8 x 10-5 )
4. Sebanyak 50 ml larutan yang terdiri dari CH3COOH 1M dan CH3COONa 1M
ditambah 50 ml air. Tentukan pH larutan setelah pengenceran !
KUNCI JAWABAN :
Soal Pilihan
1.d
2.b
3.c
4.b
5.d
6.c
7.c
8.a
9.c
10.e
Soal uraian
1. mol CH3COOH = 800 x 0,1 = 80 mmol
mol CH3COONa = 400 x 0,1 = 40 mmol
[ H+ ] = Ka .na/nbk
= 1,8 x 10-5 x( 80/40)
= 3,6 x 10 -5
pH = -log 3,6 x 10 -5
= 5 – log 3,6
2. mol NH3 = 400 x 0,5 = 200 mmol
mol NH4Cl = 100 x 0,5 = 50 mmol
[OH-] = 1,8 x10 -5 x(200/50)
= 7,2 x 10 -5
pOH = - log 7,2 x 10 -5
= 5 – log 7,2
pH = 14 – (5-log 7,2)
= 9 + log 7,2
3. mol CH3COOH = 50 x 1 = 50 mmol
mol CH3COONa = 50 x 1 = 50 mmol
mol HCl = 1 x 1 = 1 mmol
CH3COONa + HCl ----> CH3COOH + NaCl
Mula-mula :.................. 50 mmol...........1 mmol.......50 mmol -
Bereaksi : ...................... 1 mmol...........1 mmol......1 mmol........1 mmol
____________________________________________________________ -
Sisa.........:.................. 49 mmol ............. -..............51 mmol.......1 mmol
Jadi pH = -log (1,8 x 10-5 x 51/49)
= -log 1,87 x 10-5 = 5 – log 1,87
4. Pengenceran CH3COOH : V1.M1 = V2.M
50x1 = 100xM2
M2 = 0,5
Pengenceran CH3COONa : V1.M1 = V2.M2
50x1 = 100xM2
M2 = 0,5
Mengetahui
Kepala Sekolah
.....................................................
Mataram, Juni 2014
Guru Mata Pelajaran
............................................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATA PELAJARAN KIMIA
KELAS XI SEMESTER II
BAIQ RONA DENTA LISTIYA
(E1M 012 007)
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014
Recommended