View
89
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya, bandara tidak lagi hanya dipandang sebagai
sarana transportasi saja. Lebih dari itu, bandara justru dianggap sebagai salah
satu sumber pemasukan bagi daerah dengan mengembangkan berbagai aktivitas
ekonomi di dalamnya. Dengan demikian bandara tidak lagi semata-mata
berhubungan dengan kegiatan penerbangan, tetapi juga sering dikaitkan dengan
aktivitas perdagangan dan jasa.
Pada sisi yang lain, kebutuhan masyarakat akan sarana dan prasarana
transportasi udara semakin meningkat. Selain karena alasan kenyamanan dan
efisiensi waktu, tuntutan era globalisasi, yang mana menuntut setiap orang untuk
mempunyai mobilitas yang tinggi untuk dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan
dalam waktu yang hampir bersamaan dan lokasi yang saling berjauhan, membuat
tren penggunaan moda transportasi udara meningkat dari tahun ke tahun.
Kota Semarang dengan Bandara Ahmad Yani yang berada di pusat kota,
juga mengalami tren serupa, dari tahun ke tahun jumlah pengguna moda
transportasi udara menjadi meningkat pesat.
Dalam perkembangannya, setelah melalui uji coba penerbangan
internasional selama empat bulan, mulai bulan Maret tahun 2004 status Bandara
Ahmad Yani Semarang naik dari bandara domestik menjadi bandara
internasional. Peresmian perubahan status tersebut dilaksanakan pada hari
Selasa, tanggal 31 Agustus 2004 yang ditandai dengan penerbangan ke
Singapura menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 874.
Peningkatan status tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan
No. KM 64 Tahun 2004 Tanggal 10 Agustus 2004 tentang Pelayanan Angkutan
Udara Internasional.1
Menurut Kepala Cabang Angkasa Pura I, Cabang Bandara A. Yani,
Purnomo, naiknya status tersebut merupakan jawaban atas tuntutan pasar yang
menghendaki adanya penerbangan langsung ke luar negeri dari Semarang yang
notabene sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Selama empat bulan uji coba
penerbangan ke Singapura, jumlah penumpang rata-rata di atas 60 persen yang
mengindikasikan bahwa rute tersebut sangat diminati. Diharapkan dengan adanya
penerbangan internasional akan lebih mendorong arus penumpang luar negeri
yang akan masuk ke Indonesia dan akan berdampak positif terhadap
penggarapan potensi ekonomi di kawasan Jateng, khususnya dalam bidang
1 www.tempointeraktif.com1
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
perdagangan, industri dan kepariwisataan. Selain itu para turis dan pelaku bisnis
yang akan berkunjung ke Semarang dan sekitarnya tidak perlu repot transit
terlebih dahulu di Jakarta, juga para tenaga kerja wanita (TKW) asal Jateng yang
hendak pulang atau berangkat ke luar negeri tidak perlu dari Jakarta.2
Kedudukan Bandara Ahmad Yani sebagai bandara internasional ternyata
tidak menjamin bahwa bandara ini mengalami perkembangan yang berarti.
Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Dari faktor fisik, bandara Ahmad
Yani rentan terhadap terjadinya rob (genangan air) seperti yang terjadi bulan
Januari lalu dimana hampir seluruh landasan pacu terendam air hingga ketinggian
13 cm.3
Pada sisi yang lain permasalahan juga timbul dari terhambatnya akses
menuju dan keluar bandara. Selama ini akses utama menuju dan keluar bandara
hanya mengandalkan satu pintu yaitu bundaran Kali Banteng. Bundaran ini
merupakan simpul pertemuan lima ruas jalan utama: Jalan Siliwangi-Jalan
Jenderal Sudirman-Jalan Arteri Utara, Jalan Pamularsih-Jalan Abdurrahman
Saleh dan Jalan bandara. Pada jam-jam puncak di pagi dan sore hari sering
terjadi antrian panjang kendaraan, khususnya arus yang berasal dari Jalan Barat
Siliwangi. Sebagai jalan arteri primer, ruas ini menampung jenis moda yang
bercampur mulai dari sepeda, bus hingga truk trailer/tronton. Kondisi demikian
menyebabkan calon penumpang yang berasal dari Kawasan Semarang atas yang
melalui Jalan Tol Krapyak-Srondol harus mengalami tundaan perjalanan pada
ruas yang cukup padat ini. Dengan keterbatasan akses tersebut, fungsi bandara
sebagai penggerak aktivitas ekonomi, jalur distribusi dan pusat bisnis tidak dapat
berjalan dengan optimal.
Peningkatan jumlah penumpang di Bandara Ahmad Yani dari tahun ke
tahun membuat terminal bandara tidak mampu lagi menampung jumlah
pengunjung. Apalagi kondisi terminal yang sudah tidak mungkin lagi diadakan
perluasan karena terbatasnya lahan di sisi selatan landasan. Tercatat pada tahun
2005 jumlah penumpang harian 250 penumpang internasional dan 2.250
penumpang domestik dan diprediksi tahun 2017, 550 penumpang internasional
dan 4.950 penumpang domestik4, padahal luas terminal internasional dan
domestik yang ada berdasarkan data dari Angkasa Pura adalah sebesar 662 m2
dan 4.401 m2, dengan kapasitas terminal domestik sebesar 180 orang dan
2 www.tempointeraktif.com3 www.detiknews.com4 www.qcci.com.au/the development of terminal, apron and car park.pdf/
2
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
tersedia 850 seat per harinya5. Dari statistik di atas dapat terlihat bahwa daya
tampung terminal sudah tidak memungkinkan lagi. Apalagi saat jam sibuk,
berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Perhubungan tahun 2007
menyebutkan bahwa jumlah penumpang saat jam sibuk mencapai 330 orang
dengan rincian sebesar 50 penumpang internasional dan 280 penumpang
domestik. Pada sisi lain, jika dilihat dari segi kapasitas pesawat yang mampu
parkir di apron, kapasitas terminal juga sudah tidak memungkinkan. Apron
bandara saat ini berdasar data dari Angkasa Pura adalah seluas 23.272 m2 dan
mampu menampung 5 pesawat jenis B737 berkapasitas 180 orang dan 2
pesawat jenis CN 235 berkapasitas 45 orang pada saat yang bersamaan. Jika
ditotal maka pada saat yang bersamaan terdapat 990 penumpang dengan asumsi
semua seat terisi penuh atau 792 penumpang dengan asumsi 80% seat terisi.
Tentunya dengan jumlah potensi penumpang yang sangat tinggi di atas, perlu
disikapi juga dengan penambahan daya tampung pada terminal.
Fasilitas di Bandara Ahmad Yani juga masih minim dan tidak sesuai dengan
kapasitasnya sebagai bandara internasional seperti belum terpisahnya terminal
domestik dan internasional, belum adanya fasilitas tempat pemeriksaan
keimigrasian, dinas bea cukai, kepabeanan dan tempat karantina, landasan yang
belum mampu menampung pesawat besar, apron yang belum luas dan fasilitas
navigasi yang masih kurang memadahi. Saat ini, landasan pacu Bandara Ahmad
Yani tidak dapat didarati pesawat besar dengan kapasitas penuh. Pesawat
Boeing 737-500 hanya dapat tinggal landas jika penumpangnya maksimal hanya
80 persen.6
Dari aspek non fisik, rute penerbangan Bandara Ahmad Yani serta jumlah
maskapai penerbangan yang mengajukan rute penerbangan ke luar negeri
cenderung masih terbatas. Kondisi di atas, tak pelak menyebabkan tersendatnya
perkembangan Bandara Ahmad Yani. Kondisi tersebut, harus segera dibenahi,
mengingat pentingnya peranan Bandara Ahmad Yani dalam konteks regional.
Selain itu, potensi bandara tersebut sebagai bandara internasional harus
dioptimalkan agar mampu mendukung Kota Semarang sebagai penggerak
ekonomi, jalur distribusi, pusat bisnis, perdagangan dan pariwisata serta
mewujudkan apa yang menjadi impian kota ini yang sering kita dengar sebagai
“Semarang Pesona Asia”.
5 www.qcci.com.au/the development of terminal, apron and car park.pdf/6 www.kompas.com
3
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
Untuk merespon kondisi tersebut dan untuk meningkatkan dan
mengoptimalkan fungsi tranportasi udara bagi pengembangan perekonomian
Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan
Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan peraturan daerah untuk
pengembangan Bandara Ahmad Yani yang meliputi pembangunan terminal baru
berskala Internasional di sisi utara landasan, perpanjangan landasan pacu
menjadi 2.850 m, penataan apron,dan jalan masuk. Dengan Pembangunan
Terminal Internasional, Apron dan Lapangan Parkir Kendaraan di Bandara Ahmad
Yani Semarang diharapkan dapat memberikan kemudahan pelayanan jasa
transportasi udara di Jawa Tengah baik untuk pelayanan jasa penerbangan
domestik maupun internasional, meningkatkan perekonomian, membuka
lapangan kerja baru baik di sektor transportasi maupun sektor pendukung lainnya
dan meningkatkan industri pariwisata di Provinsi Jawa Tengah.7
Dari uraian tersebut di atas, maka perlu adanya sebuah Perencanaan dan
Perancangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Ahmad Yani
Semarang yang sesuai dengan standar internasional, yang dapat
mengakomodasi kebutuhan kapasitas ruang, kelengkapan fasilitas maupun dari
segi kualitas arsitekturnya.
B. TUJUAN DAN SASARAN
7 www.qcci.com.au/the development of terminal, apron and car park.pdf/4
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
Tujuan
Memperoleh suatu Judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu
penekanan desain yang spesifik sesuai karakter/keunggulan judul dan citra yang
dikehendaki atas judul yang diajukan tersebut.
Sasaran
Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan
dan perancangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Ahmad Yani
Semarang melalui aspek-aspek panduan perancangan (design guide lines
aspect) dan alur pikir proses penyusunan LP3A dan Desain Grafis yang akan
dikerjakan.
C. MANFAAT
Bermanfaat untuk memperoleh wawasan dan pemahaman tentang Terminal
Penumpang Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang untuk Proposal Tugas
Akhir yang diajukan, sebagai langkah awal dalam proses Tugas Akhir sebelum
tahap penyusunan LP3A dan Studio Grafis.
D. LINGKUP PEMBAHASAN
Ruang Lingkup Substansial
Ruang lingkup perencanaan dan perancangan Terminal Penumpang
Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang adalah bangunan tunggal dan
bercirikan modern tanpa meninggalkan unsur-unsur lokal.
Ruang Lingkup Spasial
Meliputi aspek kontekstual tapak dengan memperhatikan potensi, kendala
dan prospek Terminal Penumpang Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
5
Latar BelakangAktualita - Adanya rob dan keterbatasan akses menuju dan keluar dari bandara- Arus penumpang dan pesawat yang semakin padat di terminal Penumpang Bandara Ahmad Yani
Semarang.
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
ALUR PIKIR
E. PEMBAHASAN
6
Latar BelakangAktualita - Adanya rob dan keterbatasan akses menuju dan keluar dari bandara- Arus penumpang dan pesawat yang semakin padat di terminal Penumpang Bandara Ahmad Yani
Semarang.
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
1. PENGERTIAN DAN PEMAHAMAN JUDUL
Pengertian Bandar Udara
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 44 Tahun 2002
Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional, Bandar Udara adalah
lapangan terbang yang digunakan untuk mendarat dan lepas landas
pesawat udara, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat kargo
dan/atau pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan,
dan sebagai temapat perpindahan antar moda transportasi.
Dari pengertian diatas dapat dijabarkan bahwa bandar udara
mempunyai tiga komponen , yaitu :
a. Lapangan Terbang (Runway, taxiway, holding apron)
b. Area Terminal (apron, bangunan terminal penumpang, bangunan untuk
kargo, hangar, area pemeliharaan, area parkir kendaraan)
c. Area Pendukung (Air Traffic Control, menara pengawas, airport
maintenance, airport utility)
Fungsi dan Kegiatan Bandar Udara
Bandar udara mempunyai beberapa fungsi, diantaranya :
a. Melayani, mengatur dan mengawasi kelancaran, keamanan dan
ketertiban lalu lintas penumpang, kargo dan atau pos.
b. Menjaga keselamatan penerbangan terhadap lalu lintas udara yang
terjadi dari dan menuju bandar udara tersebut.
c. Tempat perpindahan intra dan atau antar moda antara sistem
transportasi udara dengan sistem transportasi darat.
d. Mendorong pertumbuhgan ekonomi nasional dan daerah.
Sedangkan kegiatan yang berada di bandar udara, yaitu :
a Kegiatan pelayanan bagi keamanan penerbangan, pada waktu
mengudara, lepas landas, dan mendarat.
b Kegiatan pelayanan kepada pesawat udara, yang menyangkut masalah
teknis dan opersional.
c Kegiatan pelayanan penumpang dan barang (operasional) serta
kegiatan administrative.
d. Kegiatan konsesi sebagai kegiatan komersial bandar udara.
7
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
Kegiatan lain yang telah menjadi standar internasional oleh ICAO
(International Civil Aviation Organization) serta standar domestik,
menyangkut peranan pemerintah dalam transportasi udara
Status dan Klasifikasi Bandar Udara
Status bandar udara berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor : KM 04 tahun 1992, dibagi menjadi empat, yaitu :
a. Bandar Udara Internasional
b. Bandar Udara Propinsi
c. Bandar Udara Perbatasan
d. Bandar Udara Perintis
Status bandar udara berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan
Nomor : KM 44 tahun 2002 Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional,
dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Bandar Udara Internasional
Merupakan bandar udara yang terbuka untuk melayani rute
penerbangan dari dan keluar negeri sebagai pintu gerbang pelayanan
penerbangan antar negara. Bandar udara ini memeiliki prosedur
pelayanan yang berlaku dalam dunia penerbangan internasional dalam
proses kedatangan dan keberangkatan penumpang yang meliputi CIQ-
Custum, Imigration, dan Quarantine ( Bea Cukai, Imigrasi, dan
Karantina ) serta pemeriksaan lain.
b. Bandar Udara Domestik
Merupakan bandar udara yang tidak melayani rute fari dan keluar
negeri, hanya melayani penerbangan dalam negeri.
Klasifikasi bandar udara berdasarkan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor : KM 04 Tahun 1992, didasarkan atas daya tampung
terminal penumpangnya, yaitu :
a. Kelas I, dengan jumlah penumpang di atas 1.000.000 orang / tahun.
b. Kelas II, dengan jumlah penumpang 500.001 s/d 1.000.000 orang /
tahun.
c. Kelas III, dengan jumlah penumpang 250.001 s/d 500.000 orang /
tahun.
d. Kelas IV, dengan jumlah penumpang 100.001 s/d 250.000 orang /
tahun.
e. Kelas V, dengan jumlah penumpang 50.001 s/d 100.000 orang / tahun.
8
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
f. Kelas VI, dengan jumlah penumpang 25.001 s/d 50.000 orang / tahun.
g. Kelas VII, dengan jumlah penumpang < 25.000 orang / tahun.
Klasifikasi bandar udara berdasarkan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor : KM 44 Tahun 2002 Tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional, yaitu :
a. Bandar Udara Kelompok A
Merupakan bandar udara dengan pelayanan saran lalu lintas dan
pelayanan informasi penerbangan. Umunya bandar udara ini hanya
melayani penerbangan domestic perintis dan tidak terbuka untuk umum.
Bandar udara ini ada karena kegiatan khusus dari suatu instansi
tertentu, misalnya : Pertamina, Pemda setempat, dan TNI-AU.
b. Bandar Udara Kelompok B
Merupakan bandar udara dengan pelayanan pengaturan lalu lintas
udara dan bila memungkinkan terdapat informasi arus lalu lintas
penerbangan. Bandar udara ini juga merupakan bandar udara perintis
karena adanya kegiatan khusus dari instansi tertentu namun tingkat
pelayanan dan fasilitasnya lebih memadai daripada bandar udar
kelompok A
c. Bandar Udara Kelompok C
Merupakan bandar udara dengan pelayanan pengaturan lalu lintas
udara dimana pelayanan informasi penerbangan termasuk di
dalamnnya. Bandar udara ini terbuka untuk umum yang melayani rute
penerbangan komersial dalam negeri dan ada juga yang melayani rute
penerbangan luar negeri. Umumnya bandar udara ini terdapat di kota-
kota besar seperti ibukota propinsi.
9
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
2. DATA
a. Data Fisik
1. Tinjauan Umum Kota Semarang
Kota Semarang terletak antara garis 6050’ - 7010’LS dan 109035’ -
110050’BT. Kota Semarang dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :
Utara : Laut Jawa
Selatan : Kabupaten Semarang
Barat : Kabupaten Kendal
Timur : Kabupaten Demak
Secara administratif Kota Semarang terdiri atas 16 wilayah kecamatan
dan 177 kelurahan dengan luas total wilayah sebesar 373,70 km2.
Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar
4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota
bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah
kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan
merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di
antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati, dan Banyumanik.
10
Gambar 1. Gambar Wilayah Kota SemarangSumber : www.wikipedia.com
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
2. Tinjauan Fisik Bandara Ahmad Yani Semarang
Rencana Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang
Rencana pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang adalah
berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor KM 53
tahun 2007 tentang Rencana Induk Bandar Udara Ahmad Yani Semarang.
Di dalamnya dijelaskan bahwa pemerintah akan membangun dan
mengembangkan Bandara Ahmad Yani secara bertahap, terutama menambah
pelayanan penerbangan internasional. Sebagai langkah awal, pemerintah akan
kembali menambah panjang dan kekuatan landas pacu agar dapat disinggahi
pesawat kapasitas besar.
Rencana pengembangan dan tahapan pembangunan fasilitas Bandara
Ahmad Yani itu menyangkut fasilitas sisi udara dan fasilitas sisi darat. Fasilitas sisi
udara, misalnya, perpanjangan landasan pacu, landas hubung dan perluasan
landas parkir pesawat. Fasilitas sisi darat, misalnya perluasan terminal kargo dan
penumpang, pembangunan penanganan limbah dan bengkel serta perawatan
pesawat.
Pengembangan bandara membutuhkan lahan seluas 381,112 hektar.
Kebutuhan lahan itu terdiri dari lahan yang telah ada seluas 105,167 hektar dan
lahan tambahan seluas 275,945 hektar.
11
Gambar 2. Masterplan Rencana Pengembangan Bandara Ahmad Yani SemarangSumber : Peraturan Menteri Perhubungan no KM 53 TAHUN 2007
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
12
Gambar 3. Masterplan Rencana Pengembangan Bandara Ahmad Yani SemarangSumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Gambar 4. Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Bandara Ahmad Yani SemarangSumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Tahap I Tahap II Kemungkinan Pengembangan Apron
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
Geografis
Secara administrasi lokasi Bandara Ahmad Yani terletak di Jalan
Puad Ahmad Yani dan berada pada Kecamatan Semarang Barat. Bandara
Ahmad Yani baru saja memiliki status bandar udara internasional sesuai
dengan Keputusan Menteri no 64 tahun 2004. Bandara ini mulai
beroperasi tahun 1966. Batas-batas Bandara Ahmad Yani adalah sebagai
berikut :
Utara : Laut Jawa
Timur : Kali Silandak
Selatan : Perumahan Graha Padma
Barat : Kali Siangker
Bandara Ahmad Yani berjarak kurang lebih 5 km dari pusat Kota
Semarang. Akses jalan yang ada berhubungan dengan jalan arteri utara
yang berhubungan dengan Pelabuhan Tanjung Mas, Stasiun Tawang dan
Terminal Terboyo.
13
Gambar 5. Lokasi Bandara Ahmad Yani dalam Kota SemarangSumber : Dinas Permukiman dan Tata Ruang
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
14
Gambar 6. Citra Satelit Bandara Ahmad Yani SemarangSumber : Google Earth
Gambar 7. Bandara Ahmad Yani SemarangSumber : Dinas Permukiman dan Tata Ruang
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
Topografi dan Geologi
Kawasan Bandara Ahmad Yani merupakan dataran rendah dengan
kelerengan 0-2% dan kawasan ini berbatasan dengan pantai sehingga
menyebabkan terdapatnya daerah-daerah rawan terhadap genangan.
Sedangkan kondisi geologi kawasan Bandara Ahmad Yani memiliki
struktur tanah berupa alluvial, dengan begitu daya dukung alamnya
mendukung untuk lahan terbangun.
Klimatologi
Kondisi iklim Kawasan Bandara Ahmad Yani secara umum termasuk
beriklim tropis dengan suhu rata-rata 32 C dengan curah hujan rata-rata
2.000 mm/th.
Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di kawasan Bandara Ahmad Yani adalah seperti
gambar di bawah ini:
15
Gambar 8. Rencana Tata Guna Lahan Bandara Ahmad Yani SemarangSumber : Dinas Permukiman dan Tata Ruang
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
Spesifikasi Bandar Udara
Tabel 1Spesifikasi Bandara Ahmad Yani Semarang
Sumber : www.angkasapura.co.id
1. NAMA Bandara : ACHMAD YANI (Bandar Udara Domestik)Telepon : (024) 7608735Faksimili : (024) 7603506Alamat : Jl. Puad Achmad Yani, Semarang – 50145E-mail : srg@angkasapura1.co.id
2. KLASIFIKASI BANDARA Kelas II (PT. Angkasa Pura I)3. LOKASI
LUAS BANDARA060.58’35” LS / 1100.22’38” BT 126,691 Ha
4. ELEVASI 10 feet (AIP)5. KODE ICAO/IATA WARS / SRG6. JAM OPERASI 14 Jam (06.00 – 22.00 WIB / 23.00 – 13.00 UTC)7. JARAK DARI KOTA 5 Km (Kota Semarang)8. LANDASAN Arah : 13 – 31
Dimensi : 1.850 x 45 m2PCN : 33 /F/C/Y/T (AIP)
9. TAXIWAY Total Luas : 6.300 m2No. T/W Posisi Dimensi M’xM’ PCN
A Exit T/W 275x23 33 /F/C/X/TB Exit T/W 75x23 33 /F/C/X/T
10. APRON Luas Apron : 23.272 m2PCN : 33 /F/C/X/TKapasitas Apron
Type Pesawat Posisi Parking StandAlt.1 Alt.2 Alt.3
Wide Big Body B-747 0 0 0Wide Body A-300/
DC-10/MD-11
0 0 0
Narrow Body B-737/F-100
5 0 0
Others CN-235 2 0 0Jumlah 7 0 0Helicopter 0 0 0
11. TERMINAL Terminal Penumpang : Internasional : - Luas 662 m2
- Kapasitas 425.000 pax pertahun
Domestik : - Luas 4.401 m2 - Kapasitas 520.0000 pax pertahun
Terminal Kargo : 396 m212. HANGGAR Tidak Tersedia13. TELEKOMUNIKASI
PENERBANGANHF/ VHF, HF SSB, VSATADC, APPAMSC, TELEPRINTER, TELEX, FAKSIMILIHT, RADIO CAR, RADIO BASE
14. NAVIGASI UDARA NDB, DVOR, DME, ATIS15. PKP – PK Tersedia : CAT - VI
Jumlah Armada : 5 unitKonfigurasi : - Foam Tender 3 unit
- Nurse Tender 0 unit- Rescue Tender 1 unit
16
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
- Commando Car 1 unitAmbulance : 1 unitRescue Boat : Tidak TersediaSalvage : Tidak Tersedia
16. AIR FIELD LIGHTING Approach Light, Runway Light, PAPI, REILS, Taxiway Light, Apron Flood LightRotating Beacon, Signal Area
17. POWER SUPPLY PLN : 690 KVAGenset : 1.800 KVA ; 250 KVA ; 400 KVA
18. WATER SUPPLY PDAM19. PERALATAN
MEKANIKALTimbangan, Conveyor, AC.
20. FASILITAS PENGAMANAN
X-Ray, Walk Trough, Explosive Detector, HandyMetal Detector
21. PARKIR KENDARAAN Luas : 5.690 m2 22. PELATARAN GSE Luas : 840 m223. PELAYANAN METEO Pengamatan : ADA
Prakiraan : ADA24. FASILITAS CIQ Bea & Cukai : On Request
Imigrasi : On RequestKarantina : Kesehatan, Hewan, Tumbuhan & Ikan
25. TRANSPORTASI DARAT
Taxi dan Bus
26. PELAYANAN UMUM Bank, Telephone, Restaurant, Counter Pariwisata
Foto Tapak
17
Gambar 9. Terminal Bandara Ahmad Yani Semarang
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 10. Terminal Kedatangan Bandara Ahmad Yani Semarang
Sumber : www.panoramio.com
Gambar 11. Runway Bandara Ahmad Yani Semarang
Sumber : www.semarangkatropolitan.multiply.com
Gambar 12. Pesawat Take off pada Bandara Ahmad Yani Semarang
Sumber : www.panoramio.com
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
18
Gambar 13. Fasilitas Sisi Udara pada Bandara Ahmad Yani SemarangSumber : www.panoramio.com
Gambar 14. Suasana Terminal Pemberangkatan pada Bandara Ahmad Yani Semarang
Sumber : www.semarangkatropolitan.multiply.com
Gambar 15. Suasana Apron pada Bandara Ahmad Yani Semarang
Sumber : www.detik.com
Gambar 16. Akses Baru menuju Bandara Ahmad Yani Semarang
Sumber : www.semarangkatrapolitan.multiply.com
Rencana perletakan terminal penumpang baru L = 33.000 m2
Terminal lama
Gambar 17. Rencana Perletakan Terminal Penumpang Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
b. Data Non Fisik
Bandara Ahmad Yani melayani sekitar 12.480 penerbangan berangkat
dan datang setiap tahunnya. Terdapat 7 maskapai yang beroperasi, yaitu
Garuda Indonesia, Mandala Airline, BataviaAir, SriwijayaAir, LionAir, Linus,
Trigana, Deraya, Merpati dan IAT. Sementara rute penerbangan yang
dilayani Semarang-Jakarta PP, Semarang-Singapura PP(internasional),
Semarang-Surabaya PP, Semarang-Bandung PP, dan Semarang-
Pangkalanbun PP.
Tabel 2.
Perkembangan Lalu Lintas Angkutan Udara Bandar Udara Ahmad Yani
Semarang 2007
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan KM 53 Tahun 2007 Tanggal 5 Oktober 2007
No
.
Uraian Eksisting
1
2
3
4
5
Penumpang (per tahun)
- Internasional
- Domestik
- Total
Kargo (Ton/Tahun)
- Internasional
- Domestik
- Total
Pergerakan Pesawat (per tahun)
- Internasional
- Domestik
- TNI
- Total
Penumpang (jam sibuk)
- Internasional
- Domestik
- Total
Pergerakan Pesawat (jam sibuk)
- Internasional
- Domestik
- TNI
- Total
62.500
1.187.500
1.250.000
-
6.600
6.600
500
12.480
3.120
16.100
50
280
330
1
4
1
6
19
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
Tabel 3.
Rute Penerbangan, Maskapai dan Frekuensi Penerbangan Bandar Udara Ahmad Yani
Semarang April 2008
Sumber : Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi Jawa Tengah
N
ORute Maskapai
Pesawat &
Frekuensi
Penumpang
Datang Berangkat
1
2
3
4
1
DOMESTIK
Semarang –Jakarta
Semarang –
Surabaya
Semarang-
Pangkalan Bun
Semarang –
Bandung
INTERNASIONAL
Semarang-
Garuda Indonesia
Mandala Air
Batavia
Sriwijaya
Lion
Linus
Mandala Air
Garuda Indonesia
Sriwijaya
IAT
Trigana
Linus
Deraya
Merpati
Garuda Indonesia
B737
(8 x sehari)
B737
(3 x sehari)
B737
(1 x sehari)
B737
(2 x sehari)
B737
(1 x sehari)
BAE 146
(1 x sehari)
B737
(1 x sehari)
B737
(1 x sehari)
B737
(1 x sehari)
F27,ATR42
(1,2,4,6)
ATR42/F27
(2,4,6/1,3,5)
BAE 146
(1 x sehari)
SH 33
(1,2,4,6)
CN 235
B737
21.692
11.334
3.598
7.675
4.408
807
0
0
3.331
927
1.217
1.234
0
0
1.451
Org
Org
Org
Org
Org
Org
Or
g
Org
Org
Org
Or
g
Org
Org
Org
Org
20.880
11.577
3.475
7.426
4.256
736
0
0
3.373
777
804
1.173
0
0
1.236
Org
Org
Org
Org
Org
Org
Org
Org
Org
Org
Org
Org
Org
Org
Org
20
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
Singapura (4x sminggu)
21
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
Tabel 4
Data Arus Lalu Lintas Angkutan Udara dari Tahun 1993 s/d 2008
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Semarang
TahunPesawat Penumpang
Datang Berangkat Datang Berangkat
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
9.114
9.822
9.852
7.447
9.541
3.851
2.725
3.086
4.239
4.693
5.615
7.162
7.414
7.633
7.323
3.295
9.124
9.845
9.844
7.442
9.533
3.852
2.722
3.082
4.238
4.693
5.610
7.160
7.414
7.629
7.326
3.434
275.856
318.716
398.924
324.450
438.201
187.336
160.168
203.579
270.432
339.912
408.337
556.359
592.407
696.379
721.466
342.042
262.552
333.595
386.010
310.418
424.444
180.990
152.991
194.273
254.268
320.618
384.045
521.450
562.827
683.137
645.814
333.511
Ket : Data Tahun 2008 sampai dengan Bulan Juni
Dari data tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah penumpang dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tahun 2000 ke 2001 mengalami
kenaikan 31,45 persen, dari tahun 2001 ke 2002 mengalami kenaikan 25,94
persen, dan tahun 2002 ke 2003 mengalami kenaikan 19,8 persen.
Sejak tahun 2002-2004 jumlah penumpang yang diberangkatkan dari
Bandara Ahmad Yani ke segala jurusan meningkat terus. Pada tahun 2002,
rata-rata penumpang yang berangkat 800-900 orang per hari. Pada tahun 2003
sebanyak 900-1.100 per hari, dan tahun 2004 sebanyak 1.000-1.400 orang per
hari.
Pada tahun 2005, jumlah penumpang yang berangkat sebesar 562.827
penumpang kemudian pada tahun 2007 meningkat menjadi 645.814
penumpang, demikian pula dengan kedatangan, pada tahun 2005 kedatangan
berjumlah 592.407 penumpang dan pada tahun 2007 meningkat menjadi
721.466 penumpang.
22
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
3. DATA STUDI BANDING
Berikut adalah tabel perbandingan tentang sekilas bandara yang akan
dijadikan studi banding kelak jika judul disetujui:
Tabel 5
Perbandingan antara Bandara Juanda Surabaya dengan
Bandara Adi Sumarmo Surakarta
Sumber : www.angkasapura1.co.id
No Uraian Bandara Juanda SurabayaBandara Adi Sumarmo
Surakarta
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama bandara
Lokasi
Luas bandara
Runway
Luas Apron
Kapasitas Apron
Terminal
Domestik
Internasional
Sistem
pengoperasian
terminal
Konsep Terminal
Penumpang
Tipe parkir pesawat
Kapasitas
penumpang
Bandara Internasional Juanda
Surabaya
Kabupaten Sidoarjo
396.000 m2
3000 m x 45 m
46.616 m2
14 pesawat B737
20.000 m2
5.580 m2
Sistem terpusat
Konsep 2 level (terpisah)
Parkir hidung ke dalam (nose
in)
8 juta orang per tahun
Bandara Internasional Adi
Sumarmo Surakarta
Kabupaten Boyolali
559.691 m2
2600 m x 45 m
38.908,5 m2
8 pesawat B737
1.716 m2
582 m2
Sistem terpusat
Konsep 2 level (terpisah)
Parkir hidung ke dalam (nose
in)
2.5 juta orang per tahun
23
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
4. ASPEK ASPEK PANDUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Skema garis besar dari aspek-aspek panduan perencanaan tentang
Terminal Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang adalah sebagai
berikut:
- Dasar-dasar pendekatan Aspek Fungsional
Meliputi pendekatan terhadap pelaku aktifitas, perilaku aktifitas, untuk
dapat menentukan kapasitas besaran ruang, hubungan antar ruang dan
sirkulasi. Struktur organisasi pengelola dapat digunakan sebagai kebutuhan
ruang untuk pengelola.
- Dasar-dasar pendekatan Aspek Kontekstual
Berkaitan dengan kondisi lingkungan kawasan berupa analisa tapak
baik makro maupun mikro yang mempengaruhi perencanaan dan
perancangan.
- Dasar-dasar pendekatan Aspek Teknis
Meliputi persyaratan struktur, modul dan pemilihan struktur. Struktur
harus mempertimbangkan fungsi ruang kegiatan, tuntutan fisik bangunan
seperti kekakuan, kestabilan dan daya tahan terhadap gangguan alamiah
seperti gempa bumi, angin, dll serta menjamin keamanan terhadap masalah
konstruksi dan bahaya kebakaran. Disamping itu bahan bangunan harus
mudah dalam pelaksanaan dan perawatan, ekonomis dan bahan bangunan
diusahakan berasal dari produk lokal.
- Dasar-dasar pendekatan Aspek Kinerja
Meliputi sistem pencahayaan, sistem pengkondisian udara, sistem
komunikasi(eksternal dan internal), jaringan sirkulasi didalam maupun diluar
bangunan, sistem transportasi vertikal, sistem instalasi listrik, sistem
pemadam kebakaran, sistem jaringan air bersih dan kotor, sistem jaringan
limbah dan sistem penangkal petir. Pengolahan tapak harus memperhatikan
kondisi sekitarnya, sedang keadaan bangunan harus mampu merespon
keadaan lingkungan dan bangunan sekitar. Mengoptimalkan penghawaan
alami guna meminimalisir penggunaan pengkondisian udara buatan (AC)
kecuali untuk ruang-ruang khusus.
24
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
5. PUSTAKA
- Data spesifikasi Bandara Ahmad Yani Semarang
- Data perkembangan lalu lintas angkutan udara Ahmad Yani Semarang
tahun 2007
- Data rute penerbangan, maskapi dan frekuensi penerbangan Bandar
Udara Ahmad Yani Semarang April 2008
- Data arus lalu lintas angkutan udara Bandara Ahmad Yani Semarang
tahun 1993 s/d 2008.
- Data observasi tapak (rencana lahan).
- Data observasi studi banding Bandara Internasional Juanda Surabaya
dan Bandara Internasional Adi Sumarmo Surakarta
- Rencana Pengembangan dan Tahapan Pembangunan Fasilitas Bandar
Udara Ahmad Yani Semarang.
- Referensi buku, media cetak, elektronik dan internet yang berkaitan
dengan proses penyusunan Laporan Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur Terminal Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
- The Architects Handbook. Quentin Pickard. Blackwell Science Ltd.2002.Great
Britain
- Time Saver Standards for Building Types 4th edition.Joseph De Chiarra,
Michael J Crosbie.The Mc Graw.Hill Companies.Inc.2001.Singapore
- Planning Buildings for Habitation Commerce and Industry. Edward D
Mills.C.B.E.Ninth Edition.Newnes-Butterworths.1976.London
- New Metric Handbook.Patricia Tult and David Adler.The Architectural Press
Ltd.1979.London
- Planning Design Criteria.Joseph de Chiarra.Lee Koppelman.Van Nostrand
Reinhold Company.1969.Newyork
- Neufert, Ernst, 2002, Data Arsitek Jilid 1, Jakarta, Penerbit Erlangga.
- Neufert, Ernst, 2002, Data Arsitek Jilid 2, Jakarta, Penerbit Erlangga.
- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2002, Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor : KM 44 Tahun 2002 Tentang Tatanan Kebandar
Udaraan Nasional, Jakarta, Departemen Perhubungan
- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2007, Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor : KM 53 Tahun 2007 Tentang Rencana Induk Bandar
Udara Ahmad Yani di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, Jakarta,
Departemen Perhubungan
- Humas PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, 2005,
Selayang Pandang PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional
Ahmad Yani, Semarang, PT Angkasa Pura I.
25
TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG
F. PENUTUP
Demikian usulan judul Tugas Akhir “Terminal Penumpang Bandara
Internasional Ahmad Yani Semarang”. Guna mendukung penyusunan, apabila
judul disetujui dan dianggap layak, maka akan dilakukan survey lebih lanjut ke
lapangan. Survey tersebut untuk melengkapi data-data yang telah diperoleh
sebelumnya baik dari literatur maupun survey pendahuluan.
26
Recommended